Keterangan Ref KK Per Klien 31/12/2007 PARE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keterangan Ref KK Per Klien 31/12/2007 PARE"

Transkripsi

1 Keterangan Ref KK Per Klien 31/12/2007 PARE Per Audit 31/12/2007 Dr Cr Philips MCD 139 B Rp 530,550,000 Rp - Rp - Rp 530,550,000 Sony Portable Audio Rp 267,750,000 Rp - Rp - Rp 267,750,000 Sony Micro HIFI CMT-NET33 Rp 129,675,000 Rp - Rp 71,250,000 Rp 58,425,000 Philips PET 702 Rp 204,000,000 Rp 24,000,000 Rp - Rp 228,000,000 Philips MCM 149 Rp 141,600,000 Rp - Rp - Rp 141,600,000 Sony Micro HIFI CMT-BX3 Rp 231,000,000 Rp - Rp 15,000,000 Rp 216,000,000 Philips AZ 1037 Boombox Rp 247,500,000 Rp - Rp - Rp 247,500,000 Philips DP 4050 Rp 21,000,000 Rp - Rp - Rp 21,000,000 Rp 1,773,075,000 Rp 24,000,000 Rp 86,250,000 Rp 1,710,825,000 ^ ^ ^ ^ Klien Dibuat oleh: Diperiksa oleh: PT ETSA Tanggal: Tanggal: Skedul: Persediaan

2 Pengambilan persediaan pada tanggal: Untuk lokasi di: Jumlah Nama Barang Unit Fisik Kartu Selisih Catatan Philips MCD 139 B Barang konsinyasi Sony Portable Audio Sony Micro HIFI CMT-NET Beli barang baru Philips PET Retur krn cacat Philips MCM Sony Micro HIFI CMT-BX Belum ada memo Philips AZ 1037 Boombox Philips DP Kesimpulan: Pembelian dicatat secara wajar Klien Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Indeks: PT ETSA FF 1 Skedul: Tanggal: Tanggal: Tanggal: Perhitungan Fisik Persediaan 12/31/2007

3 Keterangan Ref KK Per Klien 31/12/2007 PARE Per Audit 31/12/2007 Dr Cr PT Moon Rp 279,750,000 Rp - Rp - Rp 279,750,000 PT Sunny Rp 151,500,000 Rp - Rp - Rp 151,500,000 Rp 431,250,000 Rp - Rp - Rp 431,250,000 ^ ^ ^ ^ Klien Dibuat oleh: Diperiksa oleh: PT ETSA Skedul: Utang usaha Tanggal: Tanggal:

4 Nama Pelanggan No Alamat Jumlah per Klien Hasil Konfirmasi Perbedaan PT Moon 1 Jl Mangga No 3 Jakarta Rp 279,750,000 CB Rp - PT Sunny 2 Jl Pisang No 2 Jakarta Rp 151,500,000 RD Rp 56,250,000 Klien Dibuat oleh: Diperiksa oleh: PT ETSA Skedul: Daftar Konfirmasi dan pengeluaran Tanggal: Tanggal:

5 Per Audit 31/12/2006 Catatan Pemeriksaan: Rp 487,500,000 Rp 225,000,000 Jurnal yang disusun adalah: Rp 121,500,000 Rp 197,625,000 (I) Beban lain-lain Rp 15,000,000 Rp 135,000,000 Persediaan Rp 15,000,000 Rp 231,000,000 Rp 232,875,000 (II) Utang Usaha Rp 78,375,000 Rp 73,500,000 Pajak Masukan Rp 7,125,000 Rp 1,704,000,000 Persediaan Rp 71,250,000 ^ (III) Persediaan Rp 24,000,000 Harga Pokok Penjualan Rp 24,000,000 Indeks: Klien Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Indeks: F PT ETSA F Tanggal: 12/31/2007 Skedul: Persediaan Tanggal: Tanggal: Tanggal: 12/31/2007

6 Tanggal No OP Nama Pelanggan Jumlah A B C 10/19/ PT. SUNNY Rp 172,475,000 11/16/ PT MOON Rp 132,825,000 11/22/ PT SANSAN Rp 4,125,000 12/11/ PT WAWA Rp 16,500,000 12/31/ PT. SUNNY Rp 78,375,000 Catatan pemeriksaan: Sample dipilih secara acak Kesimpulan transaksi pembelian telah dilaksanakan dan disajikan secara wajar A Akurasi Matematika B Bukti Pendukung C Otorisasi D Posting kartu stok E Posting buku besar F Posting buku pembantu Klien Dibuat oleh: PT ETSA Skedul: Uji Transaksi Pembelian Tanggal: Diperiksa oleh: Tanggal:

7 Per Audit 31/12/2006 Catatan Pemeriksaan: Rp Rp Rp 255,943, ,945, ,888,509 ^ Pencatatan yang dilakukan telah sesuai dengan Prinsip akuntansi yang berlaku umum. Indeks: M1 Klien Dibuat oleh: Diperiksa oleh: PT ETSA Tanggal: 12/31/2007 Skedul: Persediaan Tanggal: Tanggal: Tanggal: 12/31/2007 Indeks: M1

8 Pengeluaran setelah tgl neraca Rp Rp 279,750,000 30,000,000 Indeks: MM1.1 Tanggal: 12/31/2007

9

10 D E F Indeks: TOC 3 Tanggal: 12/31/2007

11 No. Prosedur Audit Dikerjakan Oleh Indeks Paraf 1 Salah satu cara untuk meyakinkan nilai persediaan per tanggal neraca adalah dengan melakukan pengambilan persediaan (inventory taking). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan persediaan: Pelajari instruksi perhitungan persediaan perusahaan dan nilai kelayakannya. FF1 Minta daftar posisi persediaan yang mencakup nama barang, lokasi, kualitas, dan harga per tanggal pengambilan persediaan. Sebelum kegiatan perhitungan dilakukan, periksa ketelitian pelaksanaan prosedur pisah batar (cut-off) untuk penerimaan dan pengiriman barang dengan mencatat. nomor terakhir dari Laporan Penerimaan Barang, Surat Jalan, dan Faktur Penjualan. Apabila selama pengambilan persediaan aktivitas berlangsung terus, pisahkan persediaan yang mungkin akan dikirim hari itu. Pastikan bahwa tidak ada pengiriman dan penerimaan setelah tanggal pisah batas berikut sertakan dalam penghitungan persediaan perusahaan tersebut. Lakukan observasi atas kegiatan penghitungan di seluruh gudang. Penghitungan dapat dilakukan secara sampling terutama untuk barang yang pokok (material) dan mahal. Waspada dengan penumpukan barang, kemungkinan adanya lubang dalam tumpukan, dan persediaan yang terlihat sudah rusak, tidak laku, atau kurang baik. Di samping itu, waspada juga terhadap barang-barang yang tidak termasuk dalam kategori persediaan. Bandingkan barang-barang yang dihitung /dilihat dengan saldo kartu gudang dan daftar persediaan menurut akuntansi. Pastikan bahwa semua instruksi dalam pengambilan persediaan telah dilaksanakan dengan baik. Apabila pengambilan persediaan dilakukan sebelum tanggal neraca, lakukan prosedur penarikan maju (trace forward) ke tanggal neraca, sedangkan apabila pengambilan persediaan dilakukan setelah tanggal neraca maka lakukan prosedur penarikan mundur (trace back) ke tanggal neraca dan buat kertas kerjanya. 2 Uji penilaian harga persediaan dengan membandingkan pada faktur atau data lain dari pelanggan. Untuk itu, pilih barang yang bernilai material dalam daftar persediaan. 3 Perhatikan kemungkinan perubahan sistem dari metode tahun lalu.

12 4 Periksa semua penjumlahan dan perkalian dari daftar persediaan. 5 Siapkan skedul utama. F 6 Minta daftar persediaan yang mencakup nama barang, kualitas, dan harga per tanggal neraca serta cocokkan dengan buku besar. 7 Lakukan penelaah analitis (analytical review) untuk melihat kewajaran dari nilai persediaan, misalnya dengan adanya kelebihan persediaan yang disebabkan pembelian yang berlebihan, barang yang penjualannya lambat (slow moving), atau usang (obsolete). 8 Pastikan bahwa barang dalam perjalanan telah dibukukan sesuai dengan statusnya yaitu syarat pembelian seperti pembelian franko gudang si penjual (FOB shipping point) atau pemebelian franko gudang si pembeli (FOB destination point). 9 Dapatkan konfirmasi untuk persediaan di luar kompleks perusahaan; pastikan juga apakah ada bagian dari persediaan yang dijaminkan. 10 Pelajari kecukupan pertanggungan asuransi. 11 Yakinkan bahwa perusahaan telah mengadakan penyisihan yang cukup untuk barangbarang yang penjualannya lambat, usang, atau sisa (scrap). 12 Pelajari semua perjanjian pinjaman dengan kreditor. Perhatikan apakah ada persediaan yang dijadikan jaminan dalam rangka mendapatkan pinjaman dari kreditor. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) - MASUKAN 1 Minta daftar pajak pertambahan nilai-masukan (AT-in) yang meliputi informasi tanggal faktur pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Nomor Pengusaha Kena Pajak (PKP), Dasar Pengenaan Pajak (DPP), dan besarnya PPN yang dipungut. 2 Yakinkan bahwa semua pajak masukan telah didukung dengan bukti pajak, yang semuanya merupakan pajak masukan yang dapat dikreditkan sesuai dengan peraturan perpajakan. 3 Pastikan bahwa pajak masukan tersebut telah dilaporkan/dikreditkan secara teratur dalam SPT Masa dan dikompensasikan dengan pajak keluaran. Apabila pajak keluaran lebih besar dari pajak masukan, pastikan bahwa kekurangan pembayaran tersebut telah dilunasi sesuai batas waktunya. 4 Apabila ada perbedaan saldo bersih/pajak masukan dikurangi pajak keluaran antara buku besar dengan SPT masa, pelajarilah sebab-sebabnya terutama untuk saldo per tangga neraca. 5 Pelajari semua surat koresponden dengan kantor pajak terutama untuk permohonan restitusi karena kelebihan pembayaran pajak masukan. Pastikan apakah semua

13 permohonan tersebut disetujui dan bila ada faktur pajak yang tidak disetujui oleh kantor pajak pelajari sebab-sebabnya. Klien Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Indeks PT ETSA Skedul: Persediaan dan Utang Izkia - Tanggal: 31/12/ /12/2007 Periode:

14 Margaret dan Rekan ORDER PEMBELIAN 1 Apakah pembelian dilakukan: 1.1. Oleh pejabat/bagian khusus? Bagian Administrasi Pembelian 1.2. Yang terpisah dari Bagian: Y = Ya a. Akuntansi? b. Pembayaran? c. Penerimaan Barang? 2 d. Penyimpanan? e. Pencatatan persediaan? 1.3. Dengan syarat yang menguntungkan (misalnya tender, pemasok terseleksi)? Apakah order pembelian (purchase order): 2.1. Dibuat untuk semua pembelian? 2.2. Diotorisasi pejabat tertentu? 2.3. Diberi nomor urut tercetak? 2.4. Tersimpan lengkap, termasuk yang dibatalkan? 2.5. Blanko tersimpan dengan baik?

15 2.6. Tembusan dikirimkan kepada: a. Bagian Akuntansi untuk dicocokkan dengan laporan penerimaan barang dan faktur? b. Bagian penerimaan barang sebagai otorisasi untuk menerima barang? 3 Apakah pembelian dikoordinasi dengan: 3.1. Program Produksi? 3.2. Anggaran penjualan? Batas persediaan minimum dan maksimum? Apakah kebijaksanaan pembelian tidak dilakukan dengan memberikan keuntungan luar biasa kepada: 4.1. Penjual tertentu? 4.2. Relasi staf pembelian atau lainnya?

16 4.3. Suatu perusahaan di mana seorang staf mempunyai kepentingan? Perusahaan afiliasi Apakah harga penawaran penjual yang terdaftar (approved) ditinjau secara berkala, untuk memastikan bahwa selalu merupakan harga bersaing? PENERIMAAN BARANG 6 Apakah terdapat bagian penerimaan barang yang terpisah dari: a. Bagian Pembelian? b. Bagian akuntansi? c. Bagian pembayaran? d. Bagian penyimpanan? 7 e. Bagian pencatatan persediaan? Apakah barang yang diterima disertai:

17 a. Surat jalan atau faktur dari pemasok? 8 b. Surat Ketetapan Pengangkut? Apakah barang yang diterima diperiksa mengenali: a. Kuantitas? b. Keadaan? c. Spesifikasi pembelian lainnya? d. Kecocokkan dengan order pembelian? Klien PT ETSA Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Skedul Pembelian dan Utang Micha Tanggal: Sunarno Tanggal 14/12/ /12/2007

18 A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan di atas: B. Catatan lain: C. Kesimpulan penilaian (Baik, Sedang, Buruk)? D. Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan alasannya).

19

20

21 T = Tidak TR = Tidak Relevan Margaret dan Rekan Penyimpanan dan Pengawasan Fisik 1. Apakah persediaan : a. Dipisahkan atas kelompok : 1) Bahan baku? 2) Barang dalam proses? 3) Barang jadi/dagang? 4) Bahan pembantu (supplies) dan suku cadang (sparepart)? b. Diatur secara rapi dan tertib? c. Tercegah dari : 1) Pencurian? 2) Kerusakan? 3) Kebakaran, banjir dan risiko lainnya? d. Secara berkala dicocokan dengan kartu gudang? 2. Apakah persediaan di bawah pengawasan seorang penjaga gudang atau orang tertentu lainnya?

22 3. Apakah kecuali petugas gudang dilarang masuk ke gudang? 4. Apakah setiap pengeluaran barang jadi berdasarkan bukti penjualan tertulis? 5. Apakah setiap pengeluaran barang jadi/ barang dagang harus berdasarkan surant jalan (delivery order-do) atau sejenisnya yang diotorisasi pejabat perusahaan yang berwenang? 6. Apakah terdapat pos-pos penjagaan yang mengawasi arus keluar masuk barang dengan efektif? Pembukuan persediaan 7. Bila klien menggunakan sistem persediaan perpetual (perpetual inventory system): a. Apakah dibuat kartu persediaan untuk:

23 1) Bahan baku 2) Barang dalam proses? 3) Barang jadi/dagang? 4) BAhan pembantu dan suku cadang? b. Apakah kartu persediann tersebut dipegang oleh staf yang tidak menguasai persediaan secara fisik? c. Apakah total jumlah menurut kartu persediaan tersebut secara berkala dicocokan dengan akun control (buku besar persediaan)? d. Apakah saldo kartu persediaan dicocokan dengan e. Bila terdapat selisih, apakh diinvestigasi oleh orang yang tidak menguasai persediaan secara fisik atau pemegang kartu persediaan? f. Apakah penyesuaian (adjustment) atau selisih diotorisasi oleh petugas berwenag? 8. Bila digunakan sistem berkala periodic (periodic system), sebutkan prosedur

24 Stock Opname 9. Apakah yang mengawasi/melakukan perhitungan atau menyusun ikhtisar hasil perhitungan a) Penguasaa secara fisik atas barang (penjaga gudang dan sebagainya)? b) Pencatatan kartu persediaan? 10. Apakah dibuat instruksi tertulis untuk pelaksanaan stock opname dan dijelaskan kepada pelaksana stock opname? Indeks 11. Apakah dilakukan pisah batas (cut-off) atas penerimaan dan pengeluaran barang selama stock opname? 12. Apakah barang yang penjualan lambat (slow moving), using (obsolete), atau rusak telah dipisahkan? Periode: 31/12/ Apakah hasil stock opname dicocokan dengan buku besar? 14. Apakah persediaan akhir dinilai secara konsisten dengan tahun sebelumnya? Sistem Pembiayaan

25 15. Apabila terdapat sistem perhitungan biaya (costing sistem), apakah: a. Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia? b. Cocok dengan produk? c. Terancang untuk mencegah pemborosan? d. Dicocokkan dengan laporan keuangan? e. Menggunakan biaya standar/kalkulasi di muka untuk disesuaikan dengan biaya yang sebenarnya? f. arians yang timbul dibuat analisisnya? 16. Apakah hal-hal sebagai berikut dilaporkan segera kepada manajemen (untuk perbaikan/diambil keputusan) : a. Rencana kebutuhan? b. Barang-barang yang penjualannya lambat? c. Barang yang using (obsolete)? d. Barang yang rusak? e. Kelebihan persediaan? f. Persediaan sisa (scrab)?

26 17. Apakah untuk persediaan berikut dikendalikan dengan baik dan dibukukan sebagaimana mestinya? a. Barang konsinyasi keluar (milik klien)? b. Barang konsinyasi yang diterima (milik perusahaan lain untuk dijualkan)? c. Barang dalam customer bounded warehouse atau broker's warehouse? d. Barang pada kontraktor/subkontraktor? e. Bahan baku yang disediakan oleh pelanggan/pemesan (customersupplied materials )? f. Barang kemasan perusahaan yang dapat dikembalikan (returnable containers )? g. Barang kemasan? h. Per produk (by-product )? 18. Apakah barang-barang tersebut pada butir 16 secara fisik dipisahkan (bila mungkin dilakukan)? 19. Apakah jumlah rata-rata persediaan cukup dapat diterima untuk jenis usaha dan besarnya perusahaan? 20.Apakah produksi dilakukan berdasarkan: a. Pesanan (job order costing )? b. Produksi massa (process costing )? 21. Jika berdasarkan pesanan, apakah dibuat lembar pesanan (job order cost sheet) untuk setiap pesanan? 22. Apakah metode penilaian persediaan berdasarkan: a. Biaya: - Masuk pertama keluar pertama (FIFO) - Masuk terakhir keluar pertama (LIFO)

27 Rata-rata bergerak (moving average ) Rata-rata tertimbang (weighted average ) b. Biaya atau harga pasar yang lebih rendah (lower of cost or market ) c. Harga jual Klien PT ETSA Skedul Persediaan A. B. C. D.

28 Y=ya T=Tidak TR= Tidak Relevan

29

30

31

32

33

34 Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Indeks Micha Sunarno Periode: Tanggal: Tanggal 14/12/ /12/ /12/2007 Kelemahankelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan di atas: Catatan lain: Kesimpulan penilaian (Baik, Sedang, Buruk)? Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan alasannya).

PT ETSA Izkia Deri Syafitra

PT ETSA Izkia Deri Syafitra Keterangan Ref KK Per Klien 31/12/2007 PARE Per Audit 31/12/2007 Dr Cr Philips MCD 139 B Rp 530,550,000 Rp - Rp - Rp 530,550,000 Sony Portable Audio Rp 267,750,000 Rp - Rp - Rp 267,750,000 Sony Micro HIFI

Lebih terperinci

Internal Control Questionnaires. Unit Pembelian. PT. Wahana Safety Indonesia

Internal Control Questionnaires. Unit Pembelian. PT. Wahana Safety Indonesia Internal Control Questionnaires Unit Pembelian PT. Wahana Safety Indonesia Y=Ya T=Tidak TR=Tidak Relevan Unit Pembelian Y T TR Keteranagn 1. Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus

Lebih terperinci

Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Penjualan

Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Penjualan Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Penjualan Pertanyaan Responden Total Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 Ya Tidak 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3 1 1 1 1 1 1 1 1 8 0 4 1 1 1 1 1 1 1 1 8 0

Lebih terperinci

Lampiran 1.2 KUESIONER ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PERUSAHAAN

Lampiran 1.2 KUESIONER ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PERUSAHAAN 69 Lampiran 1.2 KUESIONER ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PERUSAHAAN (Studi kasus pada perusahaan distributor PT. Bio Eco Lestari) Pilihlah Jawaban Anda dengan

Lebih terperinci

Prosedur Audit Persediaan

Prosedur Audit Persediaan Prosedur Audit Persediaan Persediaan adalah merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun penyalahgunaan. Oleh karena itu, biasanya

Lebih terperinci

PT. PETA. Prosedur Audit

PT. PETA. Prosedur Audit No Prosedur Audit PIUTANG USAHA 1 Minta daftar piutang usaha terdiri atas nama, alamat pelanggan, nomor faktur, tanggal faktur dan jumlahnya, serta cocokkan dengan saldo di buku besar 2 Pelajari kebijakan

Lebih terperinci

Klien: Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Indeks

Klien: Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Indeks Asersi Manajemen NO Pengendalian Internal Occurence completeness accuracy classification timing Control Penjualan 1 Faktur penjualan, Surat Jalan, Bukti Pengeluaran Barang, dan Kartu Gudang Ada v 2 Setiap

Lebih terperinci

5 Pisahkan kecukupan jumlah asuransi atas segala macam - -

5 Pisahkan kecukupan jumlah asuransi atas segala macam - - No Prosedur Audit. SEWA DIBAYAR DIMUKA 1 Minta daftardaftar sewa dibayar dimuka dan cocokkan dengan saldo menurut buku besar. 2 Periksa surat kontrak sewa (rent agreement) untuk perjanjian baru, sedangkan

Lebih terperinci

Biaya persediaan = Rp ,-

Biaya persediaan = Rp ,- BAB 5 PERSEDIAAN A. Pengertian Salah satu aset lancar yang umumnya memiliki nilai yang besar diantara aset-aset lancar lainnya adalah persediaan. Persediaan merupakan jenis aset produktif yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

AUDIT SIKLUS PENJUALAN P E N J U A L A N P I U T A N G PPN P E R S E D I A A N H P P R E T U R P E N J U A L A N

AUDIT SIKLUS PENJUALAN P E N J U A L A N P I U T A N G PPN P E R S E D I A A N H P P R E T U R P E N J U A L A N AUDIT SIKLUS PENJUALAN P E N J U A L A N P I U T A N G PPN P E R S E D I A A N H P P R E T U R P E N J U A L A N JURNAL Perusahaan menjual produk seharga Rp. 100.000,- dengan harga pokok 60% dari harga

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD

KUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD KUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD PERSEDIAAN (Survey Pada Dua Perusahaan BUMN Di Kota Bandung ) A. Pengendalian Intenal Lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Kegiatan Magang

BAB IV Hasil Kegiatan Magang BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu & Rekan Semarang Kantor Akuntan Publik (KAP) BAYUDI WATU & REKAN berdiri di Jakarta pada tanggal 7 februari 1978.Drs. Bayudi

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian

Lebih terperinci

Y = Ya, T = Tidak, TR = Tidak Relevan Y T TR

Y = Ya, T = Tidak, TR = Tidak Relevan Y T TR CONTOH INTERNAL CONTROL AKTIVA TETAP I. PENAMBAHAN & PENGURANGAN AKTIVATETAP 1. Apakah semua tambahan dan pengurangan aktiva tetap: a. Diotorisasi sebagaimana mestinya secara tertulis? b. Apakah bukti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Istilah akuntansi untuk persediaan yang digunakan untuk menunjukkan

BAB II LANDASAN TEORITIS. Istilah akuntansi untuk persediaan yang digunakan untuk menunjukkan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Persediaan Istilah akuntansi untuk persediaan yang digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan tergantung pada jenis usaha

Lebih terperinci

EE1&EE2 dan uji penerimaan pembayaran piutangnya) 7 Lakukan subsequent receipt test terhadap pembayaran piutang setelah tanggal neraca

EE1&EE2 dan uji penerimaan pembayaran piutangnya) 7 Lakukan subsequent receipt test terhadap pembayaran piutang setelah tanggal neraca No Prosedur Audit Dikerjakan Oleh PIUTANG USAHA indeks paraf 1 Minta daftar piutang usaha terdiri atas nama, alamat pelanggan, nomor faktur, tanggal faktur dan jumlahnya, serta cocokkan dengan saldo di

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Menurut Handri Mulya, (2010:214) Persediaan dalam sebuah perusahaan merupakan aset yang cukup besar nilainya. Keberadaannya dalam sebuah perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Menurut (Jerry J.Weygandt 2007:5) pengertian akuntansi adalah : Suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Akuntansi Sebelum membahas tentang judul di atas maka perlu adanya penjelasan mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi akuntansi ini

Lebih terperinci

Pengujian Substantif Persediaan

Pengujian Substantif Persediaan Pengujian Substantif Persediaan ( Pertemuan ke-9) Antariksa Budileksmana antariksa_b@yahoo.com www.antariksa.info 2008 Antariksa Budileksmana Prodi Akuntansi UMY 9-1 Jurnal transaksi pada persediaan Pembelian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Persediaan Persediaan ( inventory ) adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya sumber daya perusahaan yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU Universitas Esa Unggul Jakarta PENGERTIAN BAHAN BAKU Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi. Bahan baku dapat diperoleh dari pembelian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Survei Pendahuluan Sebelum melaksanakan audit keuangan pada PT Simran Jaya, penulis terlebih dahulu melakukan survei pendahuluan kepada perusahaan yang akan di audit. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan L1 ICQ Internal Control Questionaire No Pertanyaan Y T Keterangan PENJUALAN 1. Apakah perusahaan memiliki pedoman penjualan secara tertulis? 2. Apakah perusahaan menggunakan daftar harga (price list)?

Lebih terperinci

A. Prosedur Pemesanan dan

A. Prosedur Pemesanan dan L1 Kuesioner Evaluasi Pengendalian Internal atas Persediaan dan Fungsi Penjualan PT. Tunas Dunia Kertasindo A. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang NO. PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN 1. Apakah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis?

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis? L1 LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ Internal Control Questionaire No Pertanyaan Y T Keterangan PENERIMAAN PERSEDIAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Apakah perusahaan memiliki pedoman penerimaan persediaan secara tertulis?

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan yang akan dijabarkan pada bab ke empat ini mengenai pelaksanaan audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum dilakukannya kegiatan audit

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan audit operasional atas fungsi pembelian dan pengelolaan bahan

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan audit operasional atas fungsi pembelian dan pengelolaan bahan BAB 4 PEMBAHASAN Pembahasan audit operasional atas fungsi pembelian dan pengelolaan bahan baku pada PT Urasima Putra Gamalindo difokuskan untuk hal-hal berikut ini: a) Mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan

Lebih terperinci

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi L1 Form Order L2 Stock List L3 Inter Store Transfer (Surat Jalan) L4 Inter Store Transfer (Surat Jalan-lanjutan) L5 Daily Sales Report L6 Rekapitulasi Penjualan Konsinyor

Lebih terperinci

BAB 4 Persediaan (inventory)

BAB 4 Persediaan (inventory) BAB 4 Persediaan (inventory) Akuntansi Dasar 2 Modul Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian persediaan 2. Menjelaskan sistem akuntansi dalam

Lebih terperinci

Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi;

Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi; Pengertian Persediaan Persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif dalam operasi kegiatan perusahaan dagang. Persediaan juga merupakan aktiva lancar terbesar dari perusahaan manufaktur maupun

Lebih terperinci

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan Berikut beberapa defenisi persediaan menurut beberapa ahli : Persediaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama

Lebih terperinci

Kasus Selisih perhitungan fisik persediaan bisa disebabkan karena :

Kasus Selisih perhitungan fisik persediaan bisa disebabkan karena : Nama : Dima Nurfitri Apriani NIM : 105020300111005 Kelas : CD Kasus 7 A. PERTANYAAN DISKUSI 1. Selisih perhitungan fisik persediaan bisa disebabkan karena : a. Indeks harga yang digunakan adalah indeks

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut James A. Hall (2011 : 6) Sistem adalah kelompok dari dua orang atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan

Lebih terperinci

B A B IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

B A B IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 59 B A B IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kebijakan Organisasi Perusahaan Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan menentukan kebijakan yang telah dibuat dan disepakati oleh para pimpinan perusahaan.

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

PERSEDIAAN. Berdasarkan kriteria di atas, persediaan akan mencakup unsure-unsur sebagai berikut:

PERSEDIAAN. Berdasarkan kriteria di atas, persediaan akan mencakup unsure-unsur sebagai berikut: PERSEDIAAN ARTI PERSEDIAAN Istilah persediaan di dalam akuntansi ditujukan untuk menyatakan suatu jumlah barang yang berwujud (tangible) yang memenuhi kriteria di bawah ini: 1. Tersedia untuk dijual (barang

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Prima Jabar Steel.

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: 05 Akuntansi Pajak Persediaan Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email : suhirmanmadjid@ymail.com

Lebih terperinci

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan L1 Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian Penjualan 1 Apakah perusahaan menggunakan daftar harga? 2 apakah penyimpangan dari daftar harga harus disetujui oleh pejabat perusahaan yang berwenang?

Lebih terperinci

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer L1 PENJUALAN KREDIT Mulai 2 1 Purchase Order Copy PO PO SC PO SC Kalkulasi harga PH SC Ke customer T 3 Memeriksa status customer Memberi otorisasi kredit SC SC PO 1 2 Flowchart Sistem Penjualan Kredit

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survey Pendahuluan PT. Anugerah Indah Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman ringan. Persediaan yang diperoleh perusahaan bersumber dari

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi Bahasan Konsep Bahan Baku dalam Akuntansi Biaya Pembelian Bahan Baku Harga Pokok Pembelian Bahan Baku Penentuan Harga Pokok Bahan Baku

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. jadi pada PT Indo Semar Sakti dibatasi pada hal-hal berikut ini:

BAB IV PEMBAHASAN. jadi pada PT Indo Semar Sakti dibatasi pada hal-hal berikut ini: BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan barang jadi pada PT Indo Semar Sakti dibatasi pada hal-hal berikut ini: a) Mengidentifikasi kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan ditujukan pada bahan baku yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal dan dalam kasus perusahaan manufaktur, yaitu barang dalam proses

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang

BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) PT Bio Farma (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan BUMN yang bergerak di bidang memproduksi vaksin dan antisera. Untuk

Lebih terperinci

Pengertian Persediaan

Pengertian Persediaan Pengertian Persediaan Persediaan adalah aset: (a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, (b) dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau (c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain :

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Akuntansi Penjelasan mengenai definisi akuntansi ini telah didefinisikan atau diuraikan oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain : Menurut

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Persediaan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional Audit operasional adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan dan kebijakan operasional suatu perusahaan yang ditentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Evaluasi dan Kebijakan 2.1.1 Pengertian Evaluasi dan Kebijakan Pengertian evaluasi menurut Syahrul dan Nizar (2000:58) adalah sebagai berikut: Penilaian atau proses penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

Lime POS Software. YOLK-IT Surabaya ABOUT THIS PRODUCT FITUR MASTER BARANG

Lime POS Software. YOLK-IT Surabaya   ABOUT THIS PRODUCT FITUR MASTER BARANG Lime POS Software ABOUT THIS PRODUCT Berfokus pada pembelian dan penjualan baik retail maupun kasir, manajemen stok barang juga tersedia dalam aplikasi ini. System dapat terintegrasi dengan laporan kalkulasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O

SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O Tujuan dari siklus pengeluaran Meyakinkan bahwa seluruh barang dan jasa telah dipesan sesuai kebutuhan Menerima seluruh barang yang dipesan dan memeriksa (verifikasi)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persediaan Pada umumnya, persediaan (inventory) merupakan barang dagangan yang utama dalam perusahaan dagang. Persediaan termasuk dalam golongan aset lancar perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENGELOLAAN PIUTANG USAHA PADA PT MOTO PRIMA

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENGELOLAAN PIUTANG USAHA PADA PT MOTO PRIMA BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENGELOLAAN PIUTANG USAHA PADA PT MOTO PRIMA Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Moto Prima, dimana pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas peranan pengendalian intern atas penjualan, piutang, dan penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT Geotechnical Systemindo yang dibatasi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit manajemen pada PT. MJPF Farma Indonesia akan dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan dan merencanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Definisi atau Pengertian Persediaan. persediaan dapat diartikan sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI Definisi atau Pengertian Persediaan. persediaan dapat diartikan sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan 2.1.1 Definisi atau Pengertian Persediaan Pengertian persediaan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2011;14.5), persediaan dapat diartikan sebagai berikut

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Evaluasi Ada beberapa alasan mengapa harus dibuat perencanaan yang baik sebelum melakukan evaluasi yaitu memperoleh bahan bukti yang cukup, mengidentifikasi

Lebih terperinci

Audit Siklus Pendapatan

Audit Siklus Pendapatan Audit Siklus Pendapatan Pengujian Substantif Terhadap Saldo Piutang Usaha Muhaimin SE, Ak, M. Ak, CA, CPA Transaksi yang mempengaruhi piutang usaha a. Transaksi penjualan kredit barang dan jasa kepada

Lebih terperinci

PPh Pasal 21 yang harus dipotong 8,556,000 6,300,000 37,970,000 3,366,000

PPh Pasal 21 yang harus dipotong 8,556,000 6,300,000 37,970,000 3,366,000 NAMA DENI SUGENG RANTUNG AGUS Mulai bekerja Jan-22 40,909 39,630 40,087 Status K/0 K/2 K/3 TK Gaji 96,000,000 84,000,000 216,000,000 60,000,000 THR 8,000,000 7,000,000 18,000,000 5,000,000 PPh Pasal 21

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena hubungannya yang erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki

Lebih terperinci

2.1.2 Jenis-jenis Persediaan Menurut Carter (2006:40) Jenis-jenis persediaan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :

2.1.2 Jenis-jenis Persediaan Menurut Carter (2006:40) Jenis-jenis persediaan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persediaan dan Jenis-jenis Persediaan 2.1.2 Pengertian Persediaan Persediaan adalah bagian utama dalam neraca dan sering kali merupakan perkiraan yang nilainya cukup

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA IV.1 Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit operasional di PT Bangunreksa Millenium Jaya akan dimulai dari tahap

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persediaan Dalam perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur, persediaan sangat penting dan termasuk bagian aktiva lancar yang aktif. Persediaan (inventory) adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Persediaan PSAK No.14 (2012), paragraf 06, Persediaan adalah Aset yang dimiliki dan tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, dalam proses produksi untuk penjualan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia bisnis mendorong perusahaan untuk melakukan perubahan agar perusahaan tersebut dapat terus berada dan dikenal oleh masyarakat luas. Apabila sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang

BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akuntan. KAP Bayudi Watu dan Rekan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Survey Pendahuluan. PT. Kurnia Tirta Sembada adalah perusahaan yang bergerak dalam

BAB IV PEMBAHASAN. Survey Pendahuluan. PT. Kurnia Tirta Sembada adalah perusahaan yang bergerak dalam BAB I PEMBAHASAN I.1 Survey Pendahuluan PT. Kurnia Tirta Sembada adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Persediaan yang diperoleh perusahaan bersumber dari

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN PIUTANG. 1.Sifat dan contoh Piutang 2.Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Piutang 3.Prosedur Pemeriksaan Piutang

PEMERIKSAAN PIUTANG. 1.Sifat dan contoh Piutang 2.Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Piutang 3.Prosedur Pemeriksaan Piutang PEMERIKSAAN PIUTANG 1.Sifat dan contoh Piutang 2.Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Piutang 3.Prosedur Pemeriksaan Piutang 1 Sifat dan contoh Piutang Sifat Piutang: Menurut SAK: Ada dua jenis piutang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai prosedur pengendalian

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai prosedur pengendalian BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai prosedur pengendalian dalam pembelian bahan baku di PT. Indoputra Utamatex, penulis dapat menarik kesimpulan

Lebih terperinci

Piutang. Piutang adalah klaim/hak yang diharapkan akan dapat diterima dalam bentuk kas.

Piutang. Piutang adalah klaim/hak yang diharapkan akan dapat diterima dalam bentuk kas. adalah klaim/hak yang diharapkan akan dapat diterima dalam bentuk kas. dapat dikategorikan sebagai Usaha dan Lainnya. usaha merupakan jumlah yang terutang kepada konsumen yang timbul dari transaksi penjualan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencatatan Pada suatu perusahaan tentunya diperlukan untuk adanya pencatatan persediaan, karena akan membantu kegiatan operasional perusahaan, pencatatan persediaan sangat membantu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan dengan berlandaskan teori mengenai pengelolaan persediaan bahan baku maka dapat dikatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PT Industri Telekomunikasi

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PT Industri Telekomunikasi BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) yang dimulai sejak pada tanggal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI IV.1. Survey Pendahuluan Survey pendahuluan yang dilakukan adalah atas aktivitas yang berkaitan dengan prosedur

Lebih terperinci

Materi: 06 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (Sistem Pencatatan & Metode Persediaan)

Materi: 06 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (Sistem Pencatatan & Metode Persediaan) Materi: 06 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (Sistem Pencatatan & Metode Persediaan) TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menggambarkan kontrol internal terhadap pesediaan. 2. Menjelaskan pengaruh pencatatan persediaan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Menurut Keiso, Weygandt dan Warfield (2007:402) persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi

Lebih terperinci

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

Almond Accounting Software

Almond Accounting Software Almond Accounting Software ABOUT THIS PRODUCT Sebuah Software Akuntansi yang mengakomodasi proses transaksi retail / distribusi barang dagangan perusahaan yang saling terintegrasi antar modul. Sehingga

Lebih terperinci

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian: L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan

Lebih terperinci