BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang
|
|
- Johan Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akuntan. KAP Bayudi Watu dan Rekan ini terletak di Jl. Dr Wahidin no 85 Semarang. KAP Bayudi Watu yang berada di Semarang ini merupakan anak cabang dari KAP Bayudi Watu Jakarta yang beralamat di Jl. Sangihe no 10 Jakarta Pusat. Kantor pusat yang berada di Jakarta ini berdiri tanggal 7 Februari 1978 berdasarkan surat ijin dari Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara no SI 00305/413/1978 yang kemudian mengalami beberapa kali perubahan. Surat ijin yang terbaru adalah no tanggal 18 Agustus Nama dari KAP Bayudi Watu dan Rekan ini sendiri diambil dari nama pendiri sekaligus pimpinan dari Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta, yakni Drs. Bayudi Watu, Akt. Beliau adalah lulusan dari Universitas Indonesia, Jakarta dan berpengalaman selama lebih dari 30 tahun baik sebagai pengajar, akuntan, auditor, maupun sebagai penasihat di beberapa organisasi profesional dan sosial. KAP Bayudi Watu dan Rekan yang berada di Semarang dipimpin oleh Dr. Suzy Noviyanti, MM., CPA. KAP Bayudi Watu dan Rekan memiliki struktur organisasi yang terdiri dari seorang pimpinan pusat yang membawahi dua orang pimpinan cabang yang bertanggung jawab langsung pada pimpinan pusat. Pimpinan cabang Semarang membawahi seorang supervisor dan seorang administrator kantor dan umum. Mereka bertanggung jawab langsung pada pimpinan cabang. Supervisor yang ada di kantor cabang Semarang membawahi auditor senior dan auditor yunior. Sedangkan administrasi kantor dan umum membawahi seorang seksi umum yang bertanggung jawab langsung kepada pimpinan cabang. Pada bagian ini dia juga mengurusi tentang keluar atau masuknya uang serta perhitungan gaji tiap bulannya. Saat ini KAP Bayudi Watu dan Rekan memiliki 10 orang staf auditor kantor cabang Semarang. Selain itu, KAP Bayudi Watu dan Rekan juga sudah memiliki 10
2 lebih dari 150 klien, baik dari perusahaan pemerintah, swasta, bank maupun organisasi profesional dan sosial. Pada kesempatan kali ini, penulis melakukan penelitian terhadap audit pendapatan jasa dan penerimaan kas pada Yayasan XYZ (nama yayasan merupakan nama fiktif). KAP Bayudi Watu telah diberi kepercayaan untuk mengaudit laporan keuangan yayasan ini selama hampir tiga tahun. Struktur Organisasi Perusahaan Managing Partner Partner Partner Supervisor Supervisor Auditor Auditor Tugas, Fungsi, dan tanggung jawab Managing Partner: memonitor kinerja KAP 1. Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan tugas-tugas KAP. 2. Memimpin pelaksanaan pekerjaan audit dan konsultasi. 3. Memimpin pelaksanaan tugas lainnya yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan audit dan konsultasi. 4. Mempersiapkan kontrak kerjasama audit. 11
3 Supervisor 1. Merencanakan dan menyusun program audit. 2. Melakukan supervisi pelaksanaan program audit terhadap staff auditor. 3. Melakukan supervisi penyusunan kertas kerja oleh staff auditor. 4. Melakukan diskusi dengan staff auditor mengenai temuan-temuan audit dan alternatif prosedur. 5. Melakukan koordinasi pelaksanaan program audit dengan manager. 6. Mereview kertas kerja pemeriksaan dan konsep laporan audit. 7. Membuat laporan kepada manajer mengenai hasil pekerjaan audit dan permasalahan yang ditemukan. Auditor 1. Melaksanakan pekerjaan lapangan sesuai dengan program audit. 2. Mengumpulkan dan mengevaluasi kecukupan bukti audit, sesuai dengan program audit dan menyusun Kertas Kerja Pemeriksaan. 3. Melakukan konsultasi dengan supervisor maupun manager serta Mengusulkan koreksi-koreksi atas temuan-temuan audit. 12
4 Proses Audit Selama periode magang, pemagang diberi kesempatan untuk bergabung ke dalam tim audit dalam setiap penugasan. Akan tetapi dalam laporan ini, pemagang akan fokus terhadap proses audit untuk sebuah yayasan bernama Yayasan XYZ.. Tahap awal dalam proses audit ini adalah mempersiapkan rancangan program audit yang nantinya akan dijalankan pada saat tim audit melakukan penugasan. Pada tahapan ini, pemagang diberi pengetahuan dasar mengenai perusahaan klien terkait dengan jenis usaha dan lingkup audit yang akan dikerjakan nantinya. Dalam proses audit terhadap Yayasan XYZ, tim audit akan melakukan pengujian substantif atas transaksi dan pengujian rinci saldo. Setelah kami dibekali dengan informasi awal dan jenis pengujian, selanjutnya pemagang diberi penjelasan mengenai Kertas Kerja Pemeriksaan atau yang lebih dikenal dengan KKP. Melalui KKP inilah semua prosedur audit nantinya akan dilaksanakan, karena di dalam KKP itu sendiri sudah terdapat acuan dan prosedur audit wajib yang nantinya akan dilengkapi satu persatu. KKP ini bertujuan untuk memudahkan auditor dalam melakukan audit secara teratur dan sistematis. Sedangkan laporan dari hasil KKP tersebut akan digunakan untuk membuat Laporan Audit Independen sebagai hasil akhir proses audit. Dalam pelaksanaan audit pada Yayasan XYZ ini, ada empat tahapan utama yang dikerjakan yaitu: 1. Perencanaan 1.1. Pemahaman pengendalian internal 1.2. Menilai risiko pengendalian yang direncanakan 1.3. Menentukan luas pengendalian 1.4. Merancang pengujian pengendalian atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi : Prosedur audit, Ukuran sampel, Item yang dipilih, dan Penetapan waktu 2. Pengujian Analitis Analisis Laporan Keuangan 13
5 3. Pengujian Substantif dan Pengujian Terinci atas Saldo 3.1. Audit Pendapatan Melakukan Vouching Catatan Pendapatan Melakukan Pisah Batas Pendapatan Jasa Melakukan Pisah Batas Penerimaan Kas Membuat KKP Pendapatan 3.2. Audit Penerimaan Kas Melakukan Persiapan Cash Opname Melakukan Perhitungan Cash Opname Mengolah Data Cash Opname Membuat KKP Kas 4. Penyelesaian Audit 1. Tahap Perencanan 1.1. Pemahaman Pengendalian Internal Tahapan pertama dalam penugasan audit ini meliputi pengenalan awal terhadap Yayasan XYZ. Pada tahap ini auditor dibekali dengan informasi terkait jenis usaha, sistem pencatatan aktiva, pendapatan dan beban operasional klien. Pendapatan Yayasan XYZ ini diperoleh dari berbagai macam kegiatan. Namun, hasil uang sekolah merupakan sumber utama pendapatan yayasan ini. Hampir 60% dari pendapatan Yayasan XYZ pada tahun 2012 berasal dari hasil uang sekolah. Sisanya sebesar 40%, terbagi dalam denda buku, iuran pembelian komputer, hasil uang sumbangan, iuran retret, iuran kesehatan, hasil uang seragam, dan penjualan formulir PMB (Penerimaan Murid Baru). Pada Yayasan XYZ, semua aktivitas akuntansi dicatat secara rapi sesuai dengan akun terkait. Pendapatan XYZ ini semuanya diterima secara tunai. Sebagai contoh, untuk uang sekolah, para murid melakukan pembayaran setiap bulan. 14
6 1.2. Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan Risiko pengendalian adalah risiko terjadinya salah saji yang material dalam suatu asersi yang tidak akan dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur pengendalian intern klien. Pada saat proses audit Yayasan XYZ, tim audit telah menentukan penilaian tingkat risiko pengendalian yang direncanakan untuk setiap asersi dalam tahap perencanaan audit ini. Penilaian tingkat risiko pengendalian aktual untuk setiap asersi ditentukan berdasarkan bukti yang diperoleh dari studi Menentukan Luas Pengendalian Luas pengujian pengendalian Yayasan XYZ telah ditentukan oleh koordinator tim audit. Karena Yayasan XYZ pada tahun sebelumnya juga telah diaudit oleh KAP Bayudi Watu dan Rekan maka pada saat penentuan luas pengujian, koordinator tim audit memaparkan kendala dan beberapa temuan audit di periode sebelumnya kepada tim audit sebagai salah satu bahan pertimbangan Merancang Pengujian Pengendalian atas Transaksi untuk Memenuhi Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi: Prosedur Audit, Ukuran Sampel, Item yang Dipilih, dan Penetapan Waktu Pada proses ini, tim audit akan membuat program audit yang berisi prosedur audit. Setiap prosedur yang akan dikerjakan selama proses audit akan disusun sistematis dengan mempertimbangkan lokasi dan waktu pengerjaan, selain itu karena audit akan dikerjakan dalam sebuah tim audit 15
7 maka pada rancangan ini ditentukan juga pembagian tugas untuk setiap auditor. 2. Pengujian Analitis Analisis Laporan Keuangan Pada tahap Analisa Laporan Keuangan, tim auditor terlebih dahulu mengumpulkan data historis Yayasan XYZ yang terdiri dari laporan keuangan tahun lalu dan hasil pemeriksaan audit periode sebelumnya. Prosedur audit yang dilakukan untuk memperoleh informasi laporan keuangan Yayasan XYZ melalui proses komparasi atau membandingkan laporan keuangan saat ini dengan periode sebelumnya. Pada tahap ini, penulis membandingkan seluruh akun-akun yang tertera pada Laporan Laba Rugi dan Laporan Neraca. Cara membandingkannya yaitu dengan melihat angkaangka pada tahun 2012 dan Jika terdapat fluktuasi yang dirasa tidak wajar, maka penulis selaku auditor yunior akan mencatat dan menyampaikan ketidakwajaran tersebut pada auditor senior. 3. Pengujian Substantif dan Pengujian Terinci Atas Saldo 3.1. Audit Pendapatan Dalam proses pelaksanaan Audit Pendapatan Jasa dan Penerimaan Kas pada Yayasan XYZ, langkah pertama yang dilakukan yaitu meminta bukti pendukung untuk pelaksanaan audit. Dalam hal ini, auditor meminta bukti kas masuk kepada klien seperti hasil uang sekolah, iuran, sumbangan, dan denda terkait dengan penerimaan kas yayasan. Selain bukti kas masuk, auditor juga meminta bukti yang terkait dengan pengeluaran kas seperti bukti beban usaha. Setelah mendapatkan bukti-bukti yang diminta tersebut, auditor melakukan vouching, yaitu pemeriksaan terhadap bukti-bukti tersebut ke dalam buku besar. Dalam pemeriksaan ini, auditor memeriksa apakah jenis 16
8 pendapatan sudah dikelompokkan dengan tepat, memastikan dalam setiap akun pendapatan adalah pendapatan selama periode, memastikan tidak ada pendapatan dari periode sebelum maupun periode yang akan datang di akun pendapatan tersebut, dan mengecek mutasi dan melakukan sampling ke bukti pendukung tersebut. Proses yang selanjutnya adalah melakukan pengujian substantif dan rinci saldo terhadap Yayasan XYZ. Prosedur pengujian substantif ini dilakukan untuk memperoleh bukti mengenai kelengkapan dan keakuratan data-data yang diberikan oleh pihak klien terhadap transaksi-transaksi dan saldo-saldo Melakukan Vouching Catatan Pendapatan Setelah mendapatkan bukti-bukti yang diminta tersebut, auditor melakukan vouching, yaitu pemeriksaan terhadap bukti-bukti tersebut ke dalam buku besar. Sebagai contoh, ketika melakukan vouching pendapatan dari hasil sekolah, auditor memeriksa catatan pembayaran uang sekolah dan buku besar hasil uang sekolah. Dalam pemeriksaan ini, auditor memeriksa apakah jenis pendapatan sudah dikelompokkan dengan tepat, memastikan dalam setiap akun pendapatan adalah pendapatan selama periode, memastikan tidak ada pendapatan dari periode sebelum maupun periode yang akan datang di akun pendapatan tersebut, dan mengecek mutasi dan melakukan sampling ke bukti pendukung tersebut. Teknik sampling yang digunakan dalam melakukan vouching catatan pendapatan yaitu random sampling. Cara pengambilan sampel yaitu auditor mengambil transaksi secara acak dari tiap bulan pendapatan hasil uang sekolah. Teknik yang sama berlaku pula untuk memvouching pos pendapatan yang lainnya seperti : hasil uang sumbangan, iuran retret, iuran pembelian komputer, dan pos pendapatan yang lainnya. 17
9 Melakukan Pisah Batas Pendapatan Jasa Tujuan dari pengujian pisah batas ini adalah untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa pendapatan telah dicatat pada periode akuntansi dimana transaksi tersebut terjadi. Cara melakukan pisah batas pendapatan yaitu dengan memilih sampel transaksi penerimaan kas beberapa hari sebelum dan sesudah akhir tahun. Pemilihan sampel transaksi penerimaan kas untuk akhir tahun yaitu diambil dari transaksi yang terjadi pada tanggal 31 Desember. Pemilihan sampel pada tanggal tersebut dilakukan secara acak. Untuk pemilihan sampel penerimaan kas awal tahun dipilih transaksi yang terjadi pada tanggal 31 Januari. Sampel untuk penerimaan kas awal tahun juga dipilih secara acak Melakukan Pisah Batas Penerimaan Kas Sama halnya dengan pisah batas pada pendapatan, pisah batas penerimaan kas dilakukan juga untuk mengamati bahwa seluruh penerimaan kas dan bank periode itu telah dicatat pada periode yang sama dan tidak ada penerimaan periode berikutnya yang dimasukkan pada saldo kas pada periode itu. Pisah batas penerimaan kas dilakukan dengan mereview dokumendokumen pendukung seperti slip setoran, bukti penerimaan kas mencakup beberapa hari menjelang dan sesudah akhir tahun. Prosedur untuk melakukan pisah batas penerimaan kas sama dengan prosedur yang dilakukan ketika auditor melakukan pisah batas pendapan jasa Membuat KKP Pendapatan KKP Pendapatan akan memberikan informasi tentang pendapatan Yayasan XYZ secara menyeluruh selama satu periode. KKP Pendapatan terdiri dari Leadsheet, Pisah Batas, dan Keberadaan Pendapatan. Berikut adalah komponen-komponen KKP Pendapatan : i. Leadsheet 18
10 Leadsheet berisi informasi tentang : semua akun pos-pos pendapatan Yayasan XYZ dengan jumlahnya selama satu periode. Leadsheet ini juga merinci jumlah pendapatan tiap pos per bulan. Pos-pos pendapatan yang tercantum dalam leadsheet antara lain: Hasil Uang Sekolah, Iuran, Sumbangan, dan Denda. Dalam pembuatan leadsheet ini, auditor diminta untuk membandingkan ikhtisar pendapatan dengan saldo buku besar. Hasilnya ketika auditor membandingkan ikhtisar pendapatan dan dengan saldo buku besar yaitu tidak ditemukan penyimpangan Kemudian auditor juga diwajibkan untuk menelusur sampel jurnal pendapatan ke buku besar pendapatan. Auditor juga memeriksa ke bukti pendukung yaitu berupa bukti penerimaan kas ii. Pisah Batas Pisah batas menunjukkan pemisahan transaksi Yayasan XYZ dari tahun berakhirnya audit dengan transaksi setelah awal periode. Untuk membuktikan ketepatan pisah batas transaksi penerimaan kas, auditor melakukan observasi terhadap semua kas yang diterima pada hari terahir tahun yang diaudit untuk membuktikan apakah penerimaan kas tersebut telah dimasukan kedalam kas dalam tahun berikutnya tidak dimasukkan sebagai penerimaan kas tahun yang diaudit. Prosedurnya adalah sebagai berikut : Tentukan sampel beberapa transaksi pendapatan terakhir dari jurnal pendapatan pertama tahun berikutnya Telusuri masing-masing ke dokumen pemerimaan kas spt uang sekolah, iuran sekolah (misalnya: uang retret, uang computer), periksa tanggal pembayaran aktual serta akurasi pencatatan. iii. Keberadaan Pendapatan Tujuan adanya Keberadaan Pendapatan yaitu untuk memastikan transaksi kas yang dicatat menggambarkan kas yang diterima selama periode. Prosedur : 19
11 Telusuri sampel jurnal pendapatan ke buku besar pendapatan. Telusuri sampel dokumen pemerimaan kas spt uang sekolah, iuran sekolah (misalnya: uang retret, uang computer), ke bukti penerimaan dan cocokkan kuantitas yang tercantum. Telaah pendapatan untuk jumlah yang besar dan jarang terjadi Periksa transaksi yang tercatat dalam akun pendapatan dengan memeriksa akurasi dari pemerimaan kas spt uang sekolah, iuran sekolah (misalnya: uang retret, uang computer) Tentukan apakah termin pemerimaan kas spt uang sekolah, iuran sekolah (misalnya: uang retret, uang computer), telah diterapkan secara tepat dalam hal pengakuan pendapatan. Periksa apakah nominal yang tercantum dalam bukti sesuai dengan pendapatan yang diterima Audit Penerimaan Kas Dalam pengujian saldo kas akhir tahun, auditor harus memiliki bukti memadai untuk mengevaluasi apakah kas yang dinyatakan dalam neraca diungkapkan dan dinyatakan dengan wajar sesuai tujuan audit terkait saldo yaitu keberadaan, kelengkapan, akurasi, pisah batas dan kecocokan perincian. Saldo kas Yayasan XYZ dibagi menjadi kas umum dan kas di bank. Kas umum sendiri dibagi menjadi dua, yaitu kas yayasan dan kas sekolah. Untuk kas di bank, auditor melakukan audit dengan cara rekonsiliasi bank. Oleh sebab itu, auditor meminta bukti kas di bank berupa rekening koran. Nantinya auditor akan melakukan crosscheck, atas saldo kas di bank yang tertera di neraca dengan saldo rekening koran. Sedangkan untuk audit kas umum, auditor juga harus mengumpulkan bukti-bukti penerimaan kas. Selain itu, auditor akan melakukan cash opname. Ada beberapa langkah untuk melakukan cash opname. 20
12 Melakukan Persiapan Cash Opname Hal yang krusial adalah ketika tim audit dilibatkan secara langsung dalam perhitungan fisik kas klien. Sebagai langkah pertama, tim audit akan meminta data pada bagian akuntansi mengenai arus kas keluar-masuk pada Yayasan XYZ ini Melakukan Perhitungan Cash Opname Pada saat cash opname, tim audit bersama dengan bagian akuntansi Yayasan XYZ melakukan perhitungan pada kas. Seperti penjelasan penulis di atas, bahwa Yayasan XYZ ini sekaligus sebagai sebuah sekolah maka pencatatan kas pun dibedakan menjadi Kas Yayasan dan Kas Sekolah. Perhitungan dilakukan dengan menghitung kas yang dibawa oleh pihak bendahara. Penghitungan dirinci dan dikelompokkan menjadi perhitungan uang kertas dan uang logam. Uang yang ada dihitung berdasarkan pecahan uang tersebut. Auditor akan mencatat ada berapa lembar uang pecahan seratus ribu, lima puluh ribu hingga pecahan seribu rupiah. Untuk uang logam auditor mencatat kepingan dari pecahan seribu rupiah, lima ratus, dua ratus dan seratus rupiah. Perhitungan ini akan dicatat dalam formulir perhitungan cash opname yang telah disediakan oleh tim audit. Pada saat melakukan perhitungan Kas Yayasan, tim audit tidak menemukan selisih antara jumlah yang dicatat pada buku besar dengan jumlah uang sebenarnya. Tapi pada saat melakukan perhitungan terhadap Kas Sekolah, tim audit menemukan jumlah selisih yang signifikan antara saldo buku besar dan jumlah uang yang sebenarnya. Setelah ditelusuri, tim audit mengetahui bahwa penyebab selisih tersebut adalah adanya bon gantung. Yang dimaksud bon gantung adalah jumlah uang yang diajukan kepada pihak bendahara sekolah untuk menyelenggarakan sebuah acara. Sampai pada saat tim audit melakukan penghitungan kas, bon tersebut masih belum dapat dipertanggungjawabkan sehingga belum tercatat pada buku besar. 21
13 Data yang didapat setelah cash opname Yayasan XYZ ini kemudian digunakan sebagai masukan untuk pembuatan KKP Kas Mengolah Data Cash Opname Proses cash opname Yayasan XYZ dilakukan pada bulan Maret 2013, yang artinya telah melawati periode pelaporan keuangan Yayasan tanggal 31 Desember 2012 maka tim audit melakukan analisa tarik mundur saldo kas. Perhitungannya sebagai berikut, saldo kas Maret 2013 (saat cash opname) ditambah dengan bon gantung dikurangi dengan mutasi penerimaan kas dari 1 Januari 2012 sampai tanggal cash opname ditambah dengan mutasi pengeluaran kas dari 1 Januari 2012 sampai tanggal cash opname maka hasilnya akan sama dengan saldo kas pada jurnal 31 Desember Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan Kas Sebelum mengerjakan KKP Kas, auditor terlebih dulu melakukan pengecekan terhadap pencatatan mengenai akun kas yang tercatat di buku besar. Selain itu, auditor juga melakukan penjumlahan untuk mengecek kebenaran jumlah nominal yang dicantum. Auditor juga melakukan vouching terhadap bukti fisik dalam hal ini nota-nota kas masuk dan kas keluar dengan buku besar yang telah dibuat oleh akuntan Yayasan XYZ. KKP Kas ini berisi leadsheet dan cut off. Berikut adalah rincian dari KKP Kas Yayasan XYZ : i. Leadsheet Seperti pada KKP yang lain, leadsheet berisi mengenai rangkuman informasi kas yayasan dan kas sekolah. Prosedur : - Crosscheck saldo klien dengan buku besar - Lakukan cash opname dan tarik mundur kas opname - Lakukan cut off penerimaan dan pengeluaran awal dan akhir - Periksa ke bukti pendukung 22
14 ii. Cut off Pada lembar cut off ini, auditor hanya perlu memeriksa bukti transaksi dan buku besar saja. Aktivitas penerimaan dan pengeluaran baik kas yayasan maupun kas sekolah hanya perlu diambil sampel berdasar tangal sebelum dan sesudah akhir tahun. 4. Penyelesaian Audit Setelah semua KKP di atas selesai diisi, maka langkah selanjutnya adalah tahap penyelesaian audit. Tujuan pemeriksaan terhadap pendapatan dan piutang adalah memberi keyakinan bahwa akun tersebut yang disajikan dalam laporan keuangan Yayasan dicatat dan dilaporkan sesuai dengan kenyataan di lapangan. Keyakinan ini akan diperoleh ketika semua prosedur yang dibutuhkan telah dikerjakan dengan baik. Melalui program audit, auditor akan melakukan beberapa prosedur untuk mencari kebenaran terkait pendapatan dan pitang. Jika selama proses berjalan auditor menemukan kesalahan perhitungan, maupun kesalahan pengklasifikasian transaksi akuntansi terkait persediaan maka temuan tersebut akan dicatat. Dalam tahap penyelesaian audit ini auditor akan memberikan perhatian khusus terhadap beberapa temuan yang material dalam laporan persediaan klien. Setiap temuan yang ada akan dikonfirmasi kepada pihak klien untuk memperoleh penjelasan, apabila ternyata ditemukan kesalahan maka auditor akan merekomendasikan jurnal koreksi sedangkan jika ternyata yang ditemukan adalah fraud atau kecurangan, auditor akan menyampaikan temuan ini kedalam Laporan Auditor Independen (LAI). 23
BAB IV Hasil Kegiatan Magang
BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu & Rekan Semarang Kantor Akuntan Publik (KAP) BAYUDI WATU & REKAN berdiri di Jakarta pada tanggal 7 februari 1978.Drs. Bayudi
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN MAGANG
BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Dalam proses pelaksanaan magang yang dilaksanakan oleh penulis kurang lebih dua bulan yaitu dari tanggal 15 Februari 2016 s/d tanggal 15 April
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN MAGANG. C2 No. 01 Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang Selatan.
BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Sebelum penulis melaksanakan kegiatan magang, terlebih dahulu penulis mengajukan surat permohonan magang yang ditujukan kepada Kantor Akuntan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam audit laporan keuangan, auditor bertugas untuk memeriksa laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam audit laporan keuangan, auditor bertugas untuk memeriksa laporan keuangan, apakah sudah sesuai dengan Standar Audit. Auditor juga harus mengumpulkan bukti-bukti
Lebih terperinci5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca
Subsequent Event Subsequent Events adalah : Peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum diterbitkannya Laporan Audit Mempunyai akibat yang material terhadap laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian
Lebih terperinciPERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL
SA Seksi 323 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL Sumber: PSA No. 56 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi sebagai berikut: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
Lebih terperinciBAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG
BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Pada Lingkungan Kerja Sebelum penulis melakukan kegiatan magang, terlebih dahulu Penulis mengajukan Surat permohonan magang yang ditunjukan kepada Kantor
Lebih terperincia. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.
SA Seksi 710 PERTIMBANGAN KHUSUS DALAM AUDIT BISNIS KECIL Sumber : PSA No. 58 PENDAHULUAN 01. Pernyataan Standar Auditing yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia diterapkan dalam audit informasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Survei Pendahuluan Sebelum melaksanakan audit keuangan pada PT Simran Jaya, penulis terlebih dahulu melakukan survei pendahuluan kepada perusahaan yang akan di audit. Hal ini dilakukan
Lebih terperinciSA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN
SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh auditor independen dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Auditing Secara umum auditing adalah suatu proses sistematika untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Auditing merupakan proses pengumpulan data dan evaluasi bukti dari informasi perusahaan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara informasi yang dimiliki oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. karena adanya pembelian dagangan secara kredit. kepercayaan. Utang usaha sering kali berbeda jumlah saldo utang usaha
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian utang usaha Menurut Munawir, (2007:18) utang dagang adalah utang yang timbul karena adanya pembelian dagangan secara kredit. Jadi dapat disimpulkan
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agustus 1993 dengan no izin praktik SI-1416/MK.17/1993, Kemudian
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah KAP Wartono KAP Wartono mendirikan izin praktik pada tanggal 31 Agustus 1993 dengan no izin praktik SI-1416/MK.17/1993, Kemudian
Lebih terperinciPREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)
PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) Disampaikan oleh M. HUSNI MUBAROK, SE. M.SI.Ak. CA MAULAN IRWADI, SE.M MSI,.Ak.CA PREVIEW GENERAL AUDIT 1. DEFINISI 2. TUJUAN 3.TANGGUNG JAWAB LAP. KEU 4.CARA
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Audit Definisi auditing menurut Jusup (2014:10) adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan
Lebih terperinciGambar 4.43 Struktur Menu Program Keseluruhan
202 4.3 Perancangan Struktur Menu Struktur menu program dibagi menjadi dua bagian, yaitu menu auditor dan menu manager. Berikut struktur menu dari menu utama: Manager Masuk Auditor Menu Utama Pimpinan
Lebih terperinciBerilah tanda silang (X) pada kolom yang sesuai menurut Anda. SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju R : Ragu-Ragu
63 KUESIONER PENELITIAN Identitas Responden: 1. Nama KAP : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Pendidikan D3 S1 S2 S3 5. Jabatan Auditor Junior Auditor Senior Manajer Partner 6. Umur :. tahun 7. Lama
Lebih terperinciKOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT
SA Seksi 325 KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT Sumber: PSA No. 35 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan melaporkan
Lebih terperinciAkuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan ABSTRAK
Judul : Prosedur Pengujian Substantif Terhadap Piutang Usaha Oleh Kantor Akuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan Nama : Ni Wayan Lestari Moni Nim : 1406013031 ABSTRAK Auditing adalah suatu proses
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGARUH PEMERIKSAAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN KAS
LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PEMERIKSAAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN KAS KUESIONER Dengan hormat, Dalam rangka penyusunan skripsi di Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciPERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI
BAB XI. AUDITING AUDITING ; pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perizinan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik Faisal Riza.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perizinan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik Faisal Riza., Ak CA CPA adalah Kantor Akuntan Publik terdaftar yang menyediakan jasa professional dibidang
Lebih terperinciTUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA
TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN 130522063 AKBAR ANWARI LUBIS 130522064 MUCHTI WIRAHADINATA 130522065 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada semua karyawan. Penilaian dan pengalokasian biaya
Lebih terperinciKasus Selisih perhitungan fisik persediaan bisa disebabkan karena :
Nama : Dima Nurfitri Apriani NIM : 105020300111005 Kelas : CD Kasus 7 A. PERTANYAAN DISKUSI 1. Selisih perhitungan fisik persediaan bisa disebabkan karena : a. Indeks harga yang digunakan adalah indeks
Lebih terperinciPERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN
SA Seksi 322 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 33 PENDAHULUAN 01 Auditor mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup
Lebih terperinciAKUNTANSI KAS DAN BANK
AKUNTANSI KAS DAN BANK PENDAHULUAN Kas adalah aset keuangan (paling likuid) yang digunakan untuk kegitan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling likuid karena dapat digunakan untuk membiayai
Lebih terperinci3.1 Pengenalan Pada Lingkungan Kerja
BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Pada Lingkungan Kerja Sebelum penulis melakukan kegiatan magang, terlebih dahulu Penulis mengajukan Surat permohonan magang yang ditunjukan kepada Kantor
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini, dibahas mengenai evaluasi perencanaan audit terhadap audit laporan
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini, dibahas mengenai evaluasi perencanaan audit terhadap audit laporan keuangan pada KAP Noor Salim Dan Rekan. KAP Noor Salim dan rekan membuat perencanaan audit sebelum melakukan
Lebih terperincialasan kuat dalam pengambilan kesimpulan mengenai laporan keuangan, apakah telah disajikan secara wajar atau tidak.
Tujuan audit atas laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien telah disajikan secara wajar, dalam segala hal yang material, sesuai
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban
Daftar Pertanyaan Petunjuk Pengisian Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas dan sandainya Bapak/Ibu berkeberatan mencantumkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
Lebih terperinciSA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:
SA Seksi 326 BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
Lebih terperinciBAB VIII AUDIT SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN
PENDAHULUAN BAB VIII AUDIT SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN Siklus investasi instrumen keuangan adalah siklus investasi pada sekuritas obligasi atau saham yang diterbitkan oleh perusahaan lain, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sistem informasi dewasa ini menuntut perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan sistem informasi dewasa ini menuntut perusahaan-perusahaan kedalam persaingan yang semakin ketat dan kompetitif. Perusahaan berlomba-lomba
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis yang global pada saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kinerja dan mampu menghasilkan laporan yang sesuai dengan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENUGASAN
PELAKSANAAN PENUGASAN STANDAR KINERJA STANDAR 2300 PELAKSANAAN PENUGASAN Auditor internal harusmengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasi informasi yang memadai untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi
Lebih terperinciPertanyaan. Pertanyaan ini berhubungan dengan prosedur audit. (Sumber : Weningtyas, 2006 ) Tidak. selalu. Pernah. kadang
KUESIONER Mohon Bapak / Ibu / Saudara menjawab pertanyaan di bawah ini dengan tanda ( ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri Bapak / Ibu / Saudara. 1 ini berhubungan dengan prosedur audit.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut Alvin A. arens dan james K. Loebbecke (2003,1) pengertian auditing adalah sebagai berikut : Auditing adalah merupakan akumulasi dan evaluasi bukti
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN Bp/ Ibu/ Sdr dimohon untuk mengisi data demografi pada kotak di samping pertanyaan atau memberikan tanda ( ) pada tempat yang telah disediakan : Nama Responden : Nama KAP : Jenis Kelamin
Lebih terperinci- 3 - C. Lampiran III...
- 2-2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran
Lebih terperinciStandar Audit SA 530. Sampling Audit
SA 0 Sampling Audit SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 SAMPLING AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk
Lebih terperinci- 3 - B. Lampiran II...
- 2 - Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Lebih terperinciStandar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai
SA 0 Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 RESPONS AUDITOR TERHADAP RISIKO YANG TELAH DINILAI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
Lebih terperinciPRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL 1: KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN
PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL : KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN OLEH: EKO ARIE WICAKSONO 5366 STAR PRO BPKP BATCH UNIVERSITAS LAMPUNG 6 ASET Keterangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain
Lebih terperinciRISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT
SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Reviu Laporan Keuangan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan bahwa menteri/pimpinan lembaga sebagai pengguna anggaran/pengguna barang kementerian
Lebih terperinciBAB III LAPORAN MAGANG
BAB III LAPORAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis mendahului kegiatan magang dengan mengajukan surat permohonan magang tertuju kepada Kantor Akuntan Publik Faisal Riza, beralamat di Rukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kantor akuntan publik (KAP) dari waktu ke waktu semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan kantor akuntan publik (KAP) dari waktu ke waktu semakin berkembang, yang menyebabkan persaingan cukup ketat antar kantor akuntan publik untuk mendapatkan
Lebih terperinciSA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.
SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH Sumber: PSA No. 62 PENDAHULUAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini berisi standar untuk pengujian
Lebih terperinciKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 24/Kpts-K/KPU-Kab /2013 TENTANG
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 24/Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN TEKNIS AUDIT LAPORAN DANA KAMPANYE
Lebih terperinciBAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA Disusun oleh Kelompok 9 : Kartika Kusuma N 1209216349 Dwi Agustina 1209216366 Rahmalia T N 1209216391 Nina Qoriah 1209216417 Tiniati 1210215078 Prodi Akuntansi
Lebih terperinciPROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN
SA Seksi 330 PROSES KONFI RMASI Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang proses konfirmasi dalam audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan
BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan. sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arens (2014) mendefisinisikan audit sebagai proses pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi
Lebih terperinciStandar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.
SA Seksi 722 INFORMASI KEUANGAN INTERIM Sumber : PSA No. 73 PENDAHULUAN 01. Seksi ini memberikan pedoman mengenai sifat, saat, dan lingkup prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan
Lebih terperinciLaporan Auditor Publik atas Penerapan Prosedur yang Disepakati
DRS. THOMAS, BLASIUS, WIDARTOYO & REKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS) Izin Usaha / Business License No.: KEP-43/KM.1/2010 Jl. Taman Kendangsari No. 7 Surabaya 60292 Telp (031) 8496920
Lebih terperinciMATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
Minggu ke-6 MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT Program Studi Akuntansi STIE PELITA NUSANTARA KONSEP MATERIALITAS Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN TERHADAP LAPORAN HASIL AUDIT LAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA
LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN TERHADAP LAPORAN HASIL AUDIT LAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR) DAFTAR ISI Halaman Judul
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Akun dan Kelas Transaksi Dalam Siklus Penjualan Serta Penagihan Tujuan keseluruhan dari audit siklus
Lebih terperinciBUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:
Bukti Audit BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: "Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMERIKSAAN
PERENCANAAN PEMERIKSAAN PERENCANAAN SA yang berlaku umum mengenai pekerjaan lapangan yang pertama mengharuskan dilakukannya perencanaan yang memadai. Auditor harus melakukan perencanaan kerja yang memadai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit.
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit II.1.1 Pengertian Audit Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit. William F. Messier, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt yang diterjemahkan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN MAGANG. Akuntan Publik Faisal Riza., Ak CA CPA yang beralamat di Rukan
BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1. Pengenalan Lingkungan Kerja Sebelum melaksanakan magang, penulis terlebih dahulu mengajukan surat permohonan magang yang diajukan kepada Kantor Akuntan Publik Faisal Riza.,
Lebih terperincipengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi
pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi a. Sifat Siklus Akuntansi Sifat siklus akuntansi suatu entitas atau perusahaan berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepemilikan surat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Agoes (2004:3) pengertian auditing adalah Audit adalah suatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 LandasanTeori 2.1.1 Pengertian Auditing Menurut Agoes (2004:3) pengertian auditing adalah Audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak
Lebih terperinciLAPORAN ATAS PROSEDUR YANG DISEPAKATI PADA LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE DRS. H
LAPORAN ATAS PROSEDUR YANG DISEPAKATI PADA LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE DRS. H. HASAN SULUR Hal. 1 dari 8 No 1 A. 1 2 a) b) 1) Memilih 25% dari seluruh jumlah item transaksi yang Sudah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prosedur audit merupakan langkah-langkah yang harus dilaksanakan seorang auditor dalam melakukan audit. Secara umum, prosedur audit terdapat dalam buku teori
Lebih terperinciSA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN. Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN
SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam pelaporan atas dokumen yang dibuat oleh
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR: 15/Kpts/KPU-Prov-010/2011 TENTANG PEDOMAN AUDIT LAPORAN DANA KAMPANYE
Lebih terperinciLAPORAN ATAS PROSEDUR YANG DISEPAKATI PADA LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE H
LAPORAN ATAS PROSEDUR YANG DISEPAKATI PADA LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE Hal. 1 dari 8 No 1 A. 1 2 5 UMUM Buat tanda terima untuk mencatat semua laporan dan dokumen Tanda Terima telh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjelang era globalisasi banyak perusahaan berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar lagi. Dalam mengembangkan usahanya, baik perusahaan perseorangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Publik terdaftar yang menyediakan jasa professional dibidang audit, pajak, dan konsultasi manajemen. Rekan-rekan Drs.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha Kantor Akuntan Publik Drs. Amir Hadyi adalah Kantor Akuntan Publik terdaftar yang menyediakan jasa professional dibidang
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN TERHADAP LAPORAN HASIL AUDIT LAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA
LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN TERHADAP LAPORAN HASIL AUDIT LAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) DAFTAR ISI Halaman
Lebih terperinciLaporan Auditor Publik atas Penerapan Prosedur yang Disepakati
DRS. THOMAS, BLASIUS, WIDARTOYO & REKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS) Izin Usaha / Business License No.: KEP-43/KM./200 Jl. Taman Kendangsari No. 7 Surabaya 60292 Telp (03) 8496920
Lebih terperinciLaporan Auditor Publik atas Penerapan Prosedur yang Disepakati
DRS. THOMAS, BLASIUS, WIDARTOYO & REKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS) Izin Usaha / Business License No.: KEP-43/KM.1/2010 Jl. Taman Kendangsari No. 7 Surabaya 60292 Telp (031) 8496920
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.
Lebih terperinciPDF created with pdffactory Pro trial version
Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sesuai ketentuan yang berlaku, sedangkan Kantor Akuntan Publik adalah badan
Lebih terperinciBAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN
SA Seksi 543 BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN Sumber: PSA No. 38 Lihat SA Seksi 9543 untuk Interpretasi Seksi ini. PENDAHULUAN 01 Seksi ini berisi panduan bagi auditor independen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1. Definisi Audit Menurut Alvin A.Arens dan James K.Loebbecke Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence
Lebih terperinciLaporan Auditor Publik atas Penerapan Prosedur yang Disepakati
DRS. THOMAS, BLASIUS, WIDARTOYO & REKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS) Izin Usaha / Business License No.: KEP-43/KM./200 Jl. Taman Kendangsari No. 7 Surabaya 60292 Telp (03) 8496920
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan unsur yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mecapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi menyajikan informasi keuangan di berbagai entitas dalam dunia usaha. Salah satu entitas usaha yaitu perusahaan yang menjalankan aktivitas untuk memperoleh
Lebih terperinciLaporan Auditor Publik atas Penerapan Prosedur yang Disepakati
DRS. THOMAS, BLASIUS, WIDARTOYO & REKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS) Izin Usaha / Business License No.: KEP-43/KM./200 Jl. Taman Kendangsari No. 7 Surabaya 60292 Telp (03) 8496920
Lebih terperinciLaporan Auditor Publik atas Penerapan Prosedur yang Disepakati
DRS. THOMAS, BLASIUS, WIDARTOYO & REKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS) Izin Usaha / Business License No.: KEP-43/KM./200 Jl. Taman Kendangsari No. 7 Surabaya 60292 Telp (03) 8496920
Lebih terperinciLaporan Auditor Publik atas Penerapan Prosedur yang Disepakati
DRS. THOMAS, BLASIUS, WIDARTOYO & REKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS) Izin Usaha / Business License No.: KEP-43/KM.1/2010 Jl. Taman Kendangsari No. 7 Surabaya 60292 Telp (031) 8496920
Lebih terperinciLaporan Auditor Publik atas Penerapan Prosedur yang Disepakati
DRS. THOMAS, BLASIUS, WIDARTOYO & REKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS) Izin Usaha / Business License No.: KEP-43/KM.1/2010 Jl. Taman Kendangsari No. 7 Surabaya 60292 Telp (031) 8496920
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL
AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, berfokus pada akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik dan pembayaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI ANALISIS
59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN TERHADAP LAPORAN HASIL AUDIT LAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI
LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN TERHADAP LAPORAN HASIL AUDIT LAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI YOGYAKARTA PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) DAFTAR ISI Halaman
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaannya akan
Lebih terperinciPERIKATAN UNTUK MENERAPKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS UNSUR, AKUN, ATAU POS SUATU LAPORAN KEUANGAN
SA Seksi 622 PERIKATAN UNTUK MENERAPKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS UNSUR, AKUN, ATAU POS SUATU LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 51 Lihat SA Seksi 9622 untuk Interpretasi Seksi Ini PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN
Lebih terperinciBab 9 Risiko Deteksi & Rancangan Pengujian Substantif
Pengauditan 1 Bab 9 Risiko Deteksi & Rancangan Pengujian Substantif Referensi: Jusup, Al. Haryono (2001). Pengauditan. Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Dosen: Dhyah Setyorini, M.Si., Ak.
Lebih terperinci