BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah perusahaan PT. GMF AeroAsia pada awalnya adalah merupakan sebuah unit dari PT. Garuda Indonesia yang merupakan perusahaan penerbangan nasional. Pada tahun 1949, PT. Garuda Indonesia didirikan dengan misi untuk menjadi perusahaan pengangkutan yang dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata nasional. Untuk mengoptimalkan peran dan kontribusinya, PT. Garuda Indonesia menyadari bahwa ketepatan waktu, kepercayaan, dan kenyamanan adalah hal yang utama dari kesuksesan mereka. Oleh karena itu, PT. Garuda Indonesia mendirikan Maintenance Facilities Support Center, yaitu pusat perawatan pesawat pada tahun 1984 yang kemudian berkembang dengan pesat. Pengembangan dan perluasan Maintenance Facility ini sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah Indonesia. Total investasi pada tujuh tahun pertama mencapai US$ 200 juta. 63% dari investasi itu dihabiskan untuk mengimpor mesin dan peralatan teknologi tingkat tinggi. Investasi ini tidaklah sia-sia karena pada tahun 1996, Maintenance Facility ini berhasil membuktikan kesuksesannya dengan menjadi unit (Strategic Business Unit) perusahaan penerbangan nasional yang mulai melayani perawatan pesawat kepada pihak ketiga. Pada bulan Agustus 2002, unit ini mulai berdiri sendiri dan menjadi anak perusahaan dari PT. Garuda Indonesia dengan nama PT. GMF AeroAsia. Dengan identitas baru ini, PT. GMF AeroAsia menjadi lebih baik lagi dalam

2 97 memberikan pelayanan kepada kliennya dan diakui sebagai salah satu pusat perawatan, perbaikan dan pemeriksaan pesawat yang terbaik di dunia. PT. GMF AeroAsia merupakan perusahaan bengkel perawatan pesawat terbang terbesar yang terdapat di Indonesia saat ini. PT. GMF AeroAsia juga merupakan bengkel perawatan pesawat yang lengkap/one Stop Service, karena disamping dapat memperbaiki/merawat Airframe (Badan Pesawat) juga dapat merawat komponen dan mesin pesawat. PT. GMF AeroAsia mengelola bisnis maintenance, repair, dan overhaul (MRO). PT.GMF AeroAsia memiliki berbagai fasilitas perawatan pesawat yang menempati areal tanah seluas m 2, antara lain fasilitas perkantoran, 3 hangar seluas m 2, fasilitas penyimpanan suku-cadang, engine shop, structure & sheet metal shop, automatic test equipment, electric motor shop, dan lain-lain. 4.2 Visi dan Misi PT. GMF AeroAsia memiliki Visi dan Misi untuk menjalankan usahanya, yaitu: VISI : : Menjadi pilihan perawatan pesawat terbang di tingkat regional : Menjadi pilihan konsumen dalam perawatan pesawat terbang : Menjadi pilihan perawatan pesawat terbang di tingkat internasional. MISI : Memberikan solusi perawatan pesawat terbang yang terintegrasi dan terpercaya untuk suatu kenyamanan dan kualitas keamanan hidup bagi umat manusia.

3 Struktur Organisasi Strukur organisasi merupakan suatu penetapan dan pembagian pekerjaan dengan pembatasan tugas-tugas, tanggung jawab dan kewajiban serta penetapan hubungan antara unsur-unsur organisasi memungkinkan organisasi dapat bekerja sama secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Melalui struktur organisasi dapat ditunjukkan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan, hubungan dari masing-masing fungsi tersebut, wewenang dan tanggung jawab yang dilimpahkan serta uraian tugas pekerjaan setiap fungsi yang ada.

4 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. GMF AeroAsia (Sumber : Hasil wawancara) 99

5 Tugas dan Tanggung Jawab Berdasarkan struktur organisasi di atas, berikut ini adalah uraian mengenai pembagian tugas masing-masing bagian secara besar. 1. Board of Directors Memimpin dan mengarahkan perusahaan dalam menyediakan solusi maintenance pesawat terbang yang terintegrasi dan terpercaya dalam menciptakan safer sky (penerbangan yang aman). 2. Quality Assurance Quality Assurance bertanggung jawab pada pengendalian independen terhadap kinerja dari kualitas sistem PT. GMF AeroAsia dan meminta perbaikan jika diperlukan oleh Chief Executive Officer, Vice President dan General Manager. Dan juga melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kualitas sistem. 3. Internal Audit & Control Memastikan semua kegiatan keuangan dan akuntansi sesuai dengan prinsip dan prosedur akuntansi dan keuangan yang ada dan kebutuhan perusahaan pemerintahan yang baik. 4. Line Maintenance Mengatur A/C (Aircraft) Line Maintenance dalam cara mencapai kualitas produk, biaya dan sasaran TAT (Turn Around Time). Memastikan semua sumber daya yang diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan berdasarkan otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi yang ada pada setiap pesawat terbang.

6 101 Memastikan semua Line Maintenance yang diperlukan dan perbaikan kerusakan saat Base Maintenance untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari otorisasi A/C yang teregistrasi dan program pemeliharaan operator. 5. Base Maintenance Mengatur A/C Base Maintenance dalam cara mencapai kualitas produk, biaya dan sasaran TAT. Memastikan semua sumber daya yang diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan dengan otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi sesuai dengan permintaan. Memastikan semua A/C Maintenance yang diperlukan dan perbaikan kerusakan saat Base Maintenance untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari otorisasi A/C yang teregistrasi. Pada Base Maintenance terdapat 3 bagian, yaitu : Boeing / Douglas Bagian ini bertugas untuk melakukan perawatan pesawat pada variasi tipe Boeing dan Douglas. Airbus Bagian ini bertugas untuk melakukan perawatan pesawat pada variasi tipe Airbus. Fokker Bagian ini bertugas untuk melakukan perawatan pesawat pada variasi tipe Fokker.

7 Engine Maintenance Mengatur Engine Maintenance dalam cara mencapai kualitas produk, biaya dan sasaran TAT. Memastikan semua sumber daya yang diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan dengan otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi sesuai dengan permintaan. Memastikan semua Engine Maintenance yang diperlukan dan perbaikan kerusakan saat pemeliharaan untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari otorisasi A/C yang teregistrasi. Pada Engine Maintenance terdapat 3 bagian, yaitu : Engine Capabilities Bagian ini bertugas untuk memeriksa semua perawatan mesin dan perencanaan APU (Auxiliary Power Unit) sesuai dengan maintenance program requirement dan kualitas standar para ahli aircraft. Auxiliary Power Unit (APU) Bagian ini bertugas untuk menganalisis, mengatur, dan mengontrol mesin pesawat agar mesin tetap dalam kondisi baik. Part Repair Bagian ini bertugas untuk menganalisis, mengatur, mengontrol dan memeriksa serta melakukan proses perbaikan termasuk mesin, APU dan aircraft untuk meningkatkan kualitas produk, biaya dan target.

8 Component Maintenance Mengatur kegiatan pemeliharaan A/C Components and Emergency Equipment dalam cara mencapai kualitas produk, biaya dan sasaran TAT. Memastikan semua sumber daya yang diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan dengan otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi sesuai dengan permintaan. Memastikan semua Component Maintenance yang diperlukan dan perbaikan kerusakan saat Base Maintenance untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari otorisasi A/C yang teregistrasi. Pada Component Maintenance terdapat 4 bagian, yaitu : Avionics Bagian ini bertugas untuk mengatur produksi dan fungsi operasi untuk perawatan elektrik/mekanik komponen aircraft dan komponen mesin untuk meningkatkan kualitas produk, biaya dan target. Non-Destructive Test (NDT) Bagian ini bertugas untuk mengatur proses operasional perawatan pesawat agar sesuai dengan non-destructive testing dan prosedur yang berlaku. Calibration Bagian ini adalah laboratorium pengujian yang mendukung semua fungsi produksi dengan menggunakan pemeriksaaan

9 104 yang sesuai dan peralatan pengujian untuk perawatan rutin dari aircraft/ component/ engine/ ground support equipment. Electronic Motor (ELMO) Bagian ini bertugas untuk mengatur produksi dan fungsi operasi untuk perawatan elektrik/ mekanik komponen aircraft dan komponen mesin untuk meningkatkan kualitas produk, biaya dan target. 8. Engineering Services Mengatur fungsi Engineering Services dalam cara mencapai kualitas produk, biaya yang efektif dan sasaran tepat waktu. Memastikan semua data engineering yang diperlukan dan sumber daya data tersedia dalam melakukan kegiatan engineering untuk mencapai kebutuhan pelanggan dan otorisasi yang ada. Memastikan semua data yang diperlukan dalam mendukung pemeliharaan, kepercayaan dan pengembangan dari program pemeliharaan operator dan perbaikan kerusakan saat pemeliharaan untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari keperluan operator yang terotorisasi. Pada Engineering Services terdapat 1 bagian, yaitu : Engineering Solutions Bagian ini bertugas untuk memberikan solusi solusi terhadap layanan yang diberikan, antara lain adalah memberikan program program yang dibutuhkan seperti maintenance program, reliability control program, technical support,

10 105 aircraft modification, flight data services, aircraft phase in phase out, dan accident / incident investigation. 9. Trade & Asset Management Mengatur fungsi Trade & Asset Management dalam cara mencapai aset yang efektif (material) untuk mendukung PT. GMF AeroAsia dalam pemeliharaan untuk perusahaanperusahaan penerbangan. Mengecek kinerja dari manajemen aset dan persediaan dalam hal ketersediaan dalam menyediakan material untuk melayani perusahaan-perusahaan penerbangan. Pada Trade & Asset Management terdapat 1 bagian, yaitu : Material Service Solutions Bagian ini bertugas untuk memberikan solusi solusi terhadap layanan material yang diberikan kepada perusahaan perusahaan penerbangan, antara lain adalah asset management, inventory, management services, dan aircraft parts trading. 10. Corporate Finance Mengawasi proses keuangan PT. GMF AeroAsia, mendukung manajemen dengan penganggaran, kalkulasi biaya dan administrasi faktur. 11. Business Corporation & Development Bertanggung jawab pada Business Corperation & Development, memperoleh tugas dari pelanggan dan meningkatkan hubungan bisnis yang baik.

11 Corporate Strategy & Development Mengatur fungsi manajemen sumber daya manusia, mengembangkan program peningkatan proses dan mengawasi kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan. Pada Corporate Strategy & Development terdapat 5 Bagian,yaitu : Legal Mengorganisir dan mengatur aspek proteksi legal Internal dan Eksternal untuk mencapai pengembangan bisnis yang berhubungan dengan kebijakan legal dan peraturan pemerintahan. Corporate Communication Memastikan program komunikasi yang efektif pada manajemen dan karyawan untuk mencapai tujuan pemegang saham atau perusahaan. Human Resources Management Mengembangkan kebijakan dan program sumber daya manusia PT. GMF AeroAsia untuk perencanaan perusahaan, pengembangan perusahaan, jabatan, indoktrinasi dan pelatihan, relasi karyawan, kompensasi, keuntungan, keamanan dan kesehatan, dan layanan karyawan. Facility & General Services Mengatur pemeliharaan dari fasilitas PT. GMF AeroAsia dan sistem fire fighting untuk mencapai kualitas produk, biaya dan sasaran TAT.

12 107 Information Technology Mengembangkan dan memelihara Sistem Informasi Manajemen, software dan hardware, antara lain : Sistem Informasi Manajemen Program Manajemen Software Pengendalian catatan yang terkomputerisasi termasuk sistem penyimpanan catatan yang terkomputerisasi. Terlibat dalam Business Process Reengineering dimana berinisiatif dalam koordinasi dengan unit-unit dengan cara membantu dalam merancang/merancang ulang proses dimana unit tersebut beroperasi, memaksimalkan penambahan nilai mereka dan meminimalkan hal lainnya. Pada Bagian Information Technology terdapat 2 seksi, yaitu : Information Technology Support Mengatur dan mengendalikan implementasi fungsi Infrastruktur Sistem IT, Sistem Aplikasi dan Hardware berjalan dengan normal. Mengatur administrasi proses pengadaan hardware dan software untuk mencapai keperluan prosedur IT. Bertanggung jawab dalam mengatur sumber daya mereka dan bertanggung jawab atas hasil yang didapatkan dari sumber daya mereka.

13 108 Business Process Improvement Menganalisa dan meningkatkan Business Process Engineering berdasarkan pada keperluan prosedur IT. Memastikan dan memelihara pengimplementasian dari Business Process Engineering dengan prosedur sistem IT. Bertanggung jawab dalam mengatur sumber daya mereka dan bertanggung jawab atas hasil yang didapatkan dari sumber daya mereka. 4.4 Proses Penyediaan IT Service Yang Berjalan Proses penyediaan IT Service yang berjalan dalam perusahaan PT. GMF AeroAsia adalah seperti yang tertera pada gambar dibawah ini.

14 109 Hardware Application Internet Tersedi Tersedi Tersedi Tersedi Network Tersedi Tersedi User Melaporkan Comput Mencatat Mengidentifika si Help Desk Desktop Memberi Solusi Menghubu ngi IT Memberi Memberi IT Support Menghubungi IT Feed Feed IT Vendor Gambar 4.2 Proses Penyediaan IT Service (Sumber : Hasil wawancara) Penjelasan mengenai gambar di atas adalah pada saat user mengalami masalah yang berhubungan dengan IT service (hardware, software, network dan lain-lain), maka user dapat menghubungi help desk via telepon. Masalah/keluhan di input ke dalam komputer dan diidentifikasi oleh help desk, setelah itu apabila masalah yang ada dapat diberi solusi penyelesaian

15 110 oleh help desk sendiri, maka langsung diberitahukan kepada user. Namun apabila masalahnya tidak dapat diselesaikan, maka help desk akan menghubungi bagian IT Support untuk kemudian IT Support tersebut datang ke lokasi user untuk langsung meninjau dan memperbaiki masalah atau keluhan yang ada, dimana sebelumnya IT support tersebut sudah diberitahukan oleh help desk tentang keluhan yang dihadapi oleh user. Jika masalah atau keluhan yang ada tidak dapat ditangani oleh IT Support, maka IT Support akan menghubungi pihak IT Vendor yang bersangkutan agar dapat langsung diambil tindakan perbaikan. Setelah memberi solusi kepada user, IT Support ataupun IT Vendor akan melaporkan kepada help desk. 4.5 Teknologi Informasi Saat Ini Pada PT. GMF AeroAsia Teknologi Informasi saat ini pada PT. GMF AeroAsia terbagi atas aplikasi, infrastruktur, services, dan manajemen, yaitu sebagai berikut : Aplikasi Teknologi Informasi yang Digunakan Perusahaan Aplikasi yang digunakan oleh PT. GMF AeroAsia untuk membantu kegiatan operasionalnya adalah sebagai berikut : o Engineering applications : suatu software yang digunakan di divisi engineering untuk mendukung proses bisnis perusahaan. Software ini dibuat pada tahun 2006 dan digunakan pada tahun Biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan software ini adalah sebesar Rp ,-. Software ini memiliki 3 modul, yaitu :

16 111 Engineering Evaluation Sheet Modul ini digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap AD (Airworthiness Directing), SB (Service Bulletin) yang masuk, apakah efektif dan aplicable terhadap pesawat yang sedang bermasalah atau mesin yang sedang dilakukan perawatan. Modul ini digunakan oleh divisi engineering yang berjumlah 75 orang. Dimana divisi engineering dapat mengakses informasi AD dan SB yang masuk sehingga dapat dievaluasi dan mengetahui dengan cepat pesawat mana yang sedang bermasalah dan dapat meningkatkan produktifitas karyawan. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul ini adalah waktu pembuatan modul selama 37 hari dengan man power sebanyak 1 orang dengan biaya per hari sebesar Rp ,-, jadi total biaya pembuatan modul sebesar (37*1* ) = Rp ,-. Engineering Order Management Suatu software atau aplikasi yang digunakan untuk pembuatan engineering Order atau perintah kerja dari engineering untuk dikerjakan di lapangan berdasarkan AD, SB yang diterima atau finding (kerusakan yang terjadi) di lapangan. Modul ini digunakan oleh divisi engineering yang berjumlah 75 orang. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul

17 112 ini adalah waktu pembuatan modul selama 40 hari dengan man power sebanyak 2 orang dengan biaya per hari sebesar Rp ,-, jadi total biaya pembuatan modul sebesar (40*2* ) = Rp ,-. Open Job Management Suatu software atau aplikasi untuk memonitor pekerjaan pekerjaan yang masih open (Engineering Order, finding and retification, routine task, dan lain - lain) untuk dijadwalkan pengerjaannya di next schedule maintenance. Modul ini digunakan oleh divisi Line Maintenance Planning yang berjumlah 50 orang. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul ini adalah waktu pembuatan modul selama 41 hari dengan man power sebanyak 2 orang dengan biaya per hari sebesar Rp ,-, jadi total biaya pembuatan modul sebesar (41*2* ) = Rp ,-. o HRD Application : suatu software yang digunakan di divisi Human Resource Management untuk mendukung proses bisnis perusahaan. Software ini dibuat pada tahun 2006 dan digunakan pada tahun Biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan software ini adalah sebesar Rp ,-. Software ini memiliki 5 modul, yaitu : Sistem Informasi Training Modul ini digunakan untuk mengetahui pelatihan apa saja yang dibutuhkan oleh para

18 113 karyawannya pada setiap divisi agar para karyawannya memiliki pengetahuan yang selalu baru. Modul ini digunakan oleh divisi Human Resource Management yang berjumlah 8 orang. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul ini adalah waktu pembuatan modul selama 71 hari dengan man power sebanyak 1 orang dengan biaya per hari sebesar Rp ,-, jadi total biaya pembuatan modul sebesar (71*1* ) = Rp ,-. SAP Personal Development Modul ini digunakan untuk mengetahui perkembangan dari para setiap karyawannya dalam hal pekerjaan, apakah karyawan tersebut terus belajar dan mengembangkan diri dalam hal pekerjaannya atau tidak. Modul ini digunakan oleh divisi Human Resource Management yang berjumlah 8 orang Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul ini adalah waktu pembuatan modul selama 82 hari dengan man power sebanyak 3 orang dengan biaya per hari sebesar Rp ,-, jadi total biaya pembuatan modul sebesar (82*3* ) = Rp ,-. License Offer Modul ini digunakan untuk mengetahui setiap teknisi yang bekerja di PT. GMF AeroAsia telah memiliki lisensi dalam menangani mesin pesawat atau

19 114 belum, dan untuk mengetahui lisensi tersebut telah habis masa berlakunya atau belum habis masa berlakunya. Modul ini digunakan oleh divisi Human Resource Management yang berjumlah 8 orang. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul ini adalah waktu pembuatan modul selama 34 hari dengan man power sebanyak 1 orang dengan biaya per hari sebesar Rp ,-, jadi total biaya pembuatan modul sebesar (34*1* ) = Rp ,-. Career Offer Modul ini digunakan untuk mengetahui kinerja dari setiap karyawannya agar perusahaan dapat menilai kinerja dari masing masing karyawan untuk mendapatkan jenjang karir yang lebih baik. Modul ini digunakan oleh divisi Human Resource Management yang berjumlah 8 orang. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul ini adalah waktu pembuatan modul selama 36 hari dengan man power sebanyak 1 orang dengan biaya per hari sebesar Rp ,-, jadi total biaya pembuatan modul sebesar (36*1* ) = Rp ,-. Man Power Planning Modul ini digunakan untuk mengetahui kemampuan dari para setiap karyawannya, kebutuhan jumlah karyawan dan komposisi karyawan. Modul ini

20 115 digunakan oleh divisi Human Resource Management yang berjumlah 8 orang. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul ini adalah waktu pembuatan modul selama 112 hari dengan man power sebanyak 1 orang dengan biaya per hari sebesar Rp ,-, jadi total biaya pembuatan modul sebesar (112*1* ) = Rp ,-. o SAP : software ERP (Enterprise Resource Planning) yang digunakan oleh semua karyawan PT. GMF AeroAsia untuk menjalankan proses bisnisnya. Dimana software ini dibeli pada Agustus 2000 dan mulai digunakan pada tahun Januari Biaya yang dikeluarkan untuk membeli software ini adalah sebesar Rp Software ini memiliki berbagai modul. Modul yang dipakai dalam perusahaan adalah sebagai berikut : Financial Accounting Modul ini digunakan perusahaan untuk membantu kegiatan keuangan yang ada di perusahaan agar tetap akurat. Modul ini digunakan oleh divisi finance yang berjumlah 12 orang. Dimana divisi finance dapat mengakses informasi mengenai keuangan dengan cepat dan akurat. Sehingga hal ini dapat meningkatkan produktifitas karyawan dengan mengurangi waktu rutinitas yang berlebihan. Biaya

21 116 yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli software ini adalah sebesar Rp SCM (Supply Chain Management) Modul ini digunakan untuk menghubungkan customers, suppliers, partners dan employees. Modul ini digunakan oleh divisi Trade & Asset Management yangberjumlah 20 orang untuk membantu mengefektifkan peramalan material dari awal hingga penerimaan pesanan pelanggan tepat pada waktunya. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli software ini adalah sebesar Rp CRM (Customer Relationship Management) Modul ini menampilkan seluruh proses bisnis yang berhubungan dengan customer dari pemasaran, pembayaran, dan pengiriman informasi mengenai produk perusahaan kepada para konsumen. Modul ini digunakan oleh divisi Business Coorperation and Development yang berjumlah 25 orang. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli software ini adalah sebesar Rp Infrastruktur Infrastruktur yang digunakan oleh PT. GMF AeroAsia untuk membantu kegiatan operasionalnya adalah Platform (Hardware dan Software), Portal System, Network, Internet, dan Intranet Security. o Platform (Hardware dan Software)

22 117 Dalam menjalankan proses bisnisnya perusahaan menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Hardware adalah suatu perangkat sistem informasi yang terdiri dari perlengkapan fisik yang melengkapi sebuah komputer, seperti monitor, hard-disk, mouse, dan lain lain. Software adalah suatu perangkat lunak yang memberikan perintah kepada hardware untuk menjalankan suatu sistem informasi. Platform ini mulai digunakan sejak tahun 2002, yang berfungsi untuk memudahkan para karyawan untuk melakukan pekerjaannya. PT. GMF AeroAsia menggunakan External Resources untuk menangani platform di perusahaan sehingga hal ini memudahkan perusahaan untuk menjalankan strategi perusahaannya. Biaya setiap tahun yang dikeluarkan untuk platform ini adalah sebesar Rp ,-. o Portal System Portal digunakan untuk mengontrol dan menggabungkan aplikasi aplikasi perusahaan. Portal menjadi perantara utama untuk mengintegrasikan, menghubungkan, dan sinkronisasi web servis dengan database dan aplikasi yang sudah ada yang mencakup seluruh jaringan perusahaan. Secara bersamaaan dengan peran tersebut serta fungsi yang lebih jauh, menjadikan Corporate Portal sebagai sebuah platform yang memungkinkan kolaborasi berbasis global, akses menyeluruh pada aplikasi-aplikasi perusahaan, data, isi portal dan web servis, menjadi lebih efisien dalam melakukan manajemen informasi. Portal ini mulai digunakan sejak tahun Portal dibuat

23 118 dan dikembangkan sendiri oleh PT. GMF AeroAsia, jadi total biaya yang dikeluarkan untuk membuat portal ini adalah sebesar Rp ,-. o Network Jaringan yang menghubungkan seluruh perangkat komputer yang terdapat di perusahaan agar saling terkoneksi dan saling terhubung. Network berfungsi untuk memudahkan karyawan dalam melakukan penukaran data dan informasi melalui jaringan yang terhubung melalui komputer yang terdapat di perusahaan. Network digunakan perusahaan sejak tahun Biaya setiap tahun yang dikeluarkan untuk network adalah sebesar Rp ,- o Internet, dan Intranet Security Perangkat keamanan yang digunakan perusahaan untuk melindungi data dan informasi yang terdapat di perusahaan agar tetap aman dan tidak dapat diketahui oleh pihak pihak luar perusahaan yang ingin menjatuhkan perusahaan. Internet/Intranet Security digunakan perusahaan sejak tahun Biaya setiap tahun yang dikeluarkan untuk Internet/Intranet Security adalah sebesar Rp ,-. Services Services yang digunakan oleh PT. GMF AeroAsia untuk membantu kegiatan operasionalnya adalah Helpdesk, Maintenance, Security Monitoring.

24 119 o Helpdesk Suatu aplikasi yang digunakan untuk membantu user dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi secara teknis dalam penggunaan komputer atau aplikasi yang digunakan dalam perusahaan. Helpdesk digunakan perusahaan sejak tahun Biaya setiap tahun yang dikeluarkan untuk Helpdesk adalah sebesar Rp ,-. o Maintenance Suatu aplikasi yang digunakan untuk membantu user dalam memelihara sistem yang ada di perusahaan agar dapat mengurangi atau mencegah kesalahan kesalahan yang timbul secara teknis dan dapat menghambat sistem di perusahaan. Maintenance digunakan perusahaan pada tahun Biaya setiap tahun yang dikeluarkan untuk Maintenance adalah sebesar Rp ,-. o Security Monitoring Suatu aplikasi yang digunakan untuk memonitor pertukaran data dan informasi yang terdapat di perusahaan agar data dan informasi tersebut tetap aman dalam proses pertukaran data dan informasi perusahaan. Biaya setiap tahun yang dikeluarkan untuk Security Monitoring adalah sebesar Rp ,-. Manajemen Manajemen yang digunakan oleh PT. GMF AeroAsia untuk membantu kegiatan operasionalnya adalah Planning, User Requirement, Implementation, Training Program.

25 120 o Planning Proses perencanaan dalam melakukan investasi teknologi informasi mengenai aplikasi apa yang akan dibuat untuk mendukung proses bisnis perusahaan menjadi lebih baik yang berdasarkan teknologi informasi. Tahap perencanaan ini didiskusikan terlebih dahulu dalam suatu rapat dengan pihak internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan untuk mengetahui apakah proyek tersebut tepat untuk dijalankan atau tidak dan membutuhkan waktu berapa lama untuk menyelesaikan proyek tersebut. Pada tahap perencanaan, biaya yang dibutuhkan perusahaan setiap tahunnya sebesar Rp ,- yang digunakan sebagai biaya konsultasi dengan pihak vendor. o User Requirement Proses dalam mendeskripsikan kriteria sistem yang dibutuhkan oleh user agar sistem yang akan dibangun dapat memenuhi kebutuhan atau sesuai dengan keinginan user dan mengurangi kesalahan komunikasi yang terjadi dalam membangun suatu sistem di dalam perusahaan. Biaya setiap tahun yang dikeluarkan untuk User Requirement adalah sebesar Rp ,-. o Implementation Proses merealisasikan sistem secara nyata dalam hal menggantikan sistem lama dengan sistem yang baru atau sistem yang sebelumnya tidak ada di perusahaan. Biaya setiap tahun yang dikeluarkan untuk Implementation adalah sebesar Rp ,-.

26 121 o Training Program Pelatihan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya agar kemampuan dan pengetahuan dari setiap karyawan terus berkembang dan belajar. Program pelatihan ini bertujuan agar semua karyawan dapat dengan mengetahui aplikasi baru yang terdapat di perusahaan dan dapat menjalankannya dengan mudah dan dapat beradaptasi dengan mudah dalam menyesuaikan aplikasi yang lama dengan yang baru. Biaya yang setiap tahun yang dikeluarkan untuk Training Program adalah sebesar Rp ,-. Persentase dari masing masing sumber daya lights-on adalah aplikasi 40%, infrastruktur 35%, services 10%, dan manajemen 15%. Persentase Portfolio Lights-On Manajemen Services 15% Aplikasi 10% Infrastruktur 35% Aplikasi 40% Infrastruktur Services Manajemen Gambar 4.3 Persentase Portfolio Lights-on (Sumber : Hasil penelitian)

27 122 Aplikasi Proyek Yang Sedang Direncanakan Aplikasi proyek yang sedang direncanakan oleh PT. GMF AeroAsia untuk membantu kegiatan operasionalnya adalah sebagai berikut : o Corporate Finance Corporate Finance adalah suatu aplikasi yang dibuat untuk mengintegrasikan sistem keuangan dari semua divisi yang terdapat di perusahaan agar divisi finance tidak kesulitan dalam mendapatkan informasi mengenai keuangan perusahaan dengan cepat dan dapat memberikan keputusan dengan cepat dalam hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Dalam aplikasi corporate finance ini, perusahaan dapat mengetahui arus keluar dan masuknya informasi mengenai keuangan dari seluruh divisi atau keseluruhan perusahaan. Total Biaya yang direncanakan untuk proyek ini adalah sebesar Rp ,-. o Business Intelligent Business Intelligent adalah aplikasi yang terintegrasi ke seluruh bagian di perusahaan yang memberikan pengetahuan kepada perusahaan mengenai pelanggan, pesaing, mitra bisnis, lingkungan persaingan, dan operasi internal yang memberikan kemampuan bagi perusahaan untuk membuat keputusan bisnis yang efektif dan strategis. Aplikasi ini digunakan perusahaan untuk unggul dalam dunia bisnis, karena aplikasi ini merupakan strategi bisnis dalam menguasai pasar. Aplikasi ini memberikan banyak informasi yang dibutuhkan perusahaan. Total biaya yang direncanakan untuk proyek ini adalah sebesar Rp ,-

28 IS / IT Planning Perusahaan melakukan perencanaan IS/IT untuk 3 tahun kedepan sebagai berikut : Tahun Tabel 4.1 IS / IT Planning Perencanaan penggunaan TI 1 Corporate Finance untuk mengintegrasikan semua proses keuangan yang ada di perusahaan. Business Intelligent (BI) untuk mengintegrasikan seluruh informasi yang ada di perusahaan agar terhubung. 2 Aircraft Visit Management untuk mengatur informasi mengenai pesawat yang keluar dan masuk ke dalam hangar untuk diperbaiki atau untuk dilakukan pengecekan. Maintenance Planning untuk mengatur perencanaan perawatan dari sebuah pesawat. 3 Business Transaction untuk melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan airlines. Maintenance Program Definition untuk mendefinisikan program dari perawatan yang 4.7 Kondisi Lingkungan Industri Dalam melakukan investasi teknologi informasi, PT GMF AeroAsia perlu memperhatikan kondisi lingkungan industri baik eksternal maupun internal. Dengan memperhatikan kondisi lingkungan industri, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah dalam menentukan strategi-strategi dalam perusahaan. Salah satu pendekatan secara luas yang digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan strategi dalam industri adalah menggunakan analisis kompetitif.

29 124 Model persaingan Porter yang mencakup pemasok, pembeli, pesaing, para pendatang baru, dan produk pengganti pada PT. GMF AeroAsia digambarkan pada gambar sebagai berikut : Ancaman Pendatang baru PT ANI PT Indo Pelita Kekuatan Penawaran dari Pemasok Boeing,AirBus,GoodYe ar,honey Well,Rolls Royce,Prat and Whitney,dll Pesaing Industri Nordam Singapore, ST Aero Space, TAECO, HAECO, AMECO Kekuatan Penawaran dari Pembeli -.KLM, Lion Air,Adam Air,Batavia, dll Ancaman Produk Substitusi Tidak Ada. Gambar 4.4 Model Porter (Sumber : Hasil wawancara) Data dan Informasi dari Analisis Porter PT. GMF AeroAsia, yaitu: Konsumen Yang menjadi konsumen PT. GMF AeroAsia tidak saja dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri.

30 125 -.Konsumen dari dalam negeri diantaranya: Garuda Indonesia, Airfast Indonesia, Batavia Air, Bouraq Airlines, Adam Air, Jatayu Air, Lion Air, Merpati Nusantara Airlines, Mandala Airlines, Pelita Airlines, The Indonesian Air Force, juga domestic dan internasional air carrier lainnya. -.konsumen dari luar negeri diantaranya: Air Niugini, Ansett Worldwide, Boeing Capital Co, Biman Bangladesh, Commodore Aviation(USA), Dart Aviation(France), GECAS, Iran Asseman, Japan Airlines, Jetwing Airlines(Sri Langka), Kabo Air(Nigeria), Korean Air, KLM, Libyan Arab Airlines, Lufthansa, MKAir(Ghana), Malaysian Airlines, NAT Aviation(USA), Nigeria Airways, Orient Thai Airlines, Pakistan International Airlines, PB Air(Thailand), Phoenix Airlines(UAE), Phuket Air(Thailand), Region Air Alpha(Singapore), Sahara Airlines(India), Spirit of Africa(Suadn), yemen Airlines, Air China. PT. GMF AeroAsia harus dapat memuaskan setiap konsumen, sehingga konsumen tidak pindah pada perusahaan lain dalam mempercayai maintenance dan service pesawat terbang. Pesaing Ada beberapa pesaing PT. GMF AeroAsia diantaranya : Nordam Singapore, ST Aero Space, TAECO, HAECO, AMECO. Para pesaing ini merupakan perusahaan yang berada di luar negeri, dan para pesaing ini memiliki peralatan yang lebih lengkap dalam maintenance dan servis perusahaan. Tetapi PT. GMF AeroAsia juga memiliki nilai lebih dibandingkan para pesaingnya sehingga dalam hal ini PT. GMF

31 126 AeroAsia harus lebih baik lagi dalam melayani para konsumen dan meningkatkan peralatan dalam maintenance dan service pesawat konsumen. Supplier Supplier-supplier PT. GMF AeroAsia ( Boeing, AirBus, Rolls Royce, GE, Honey Well, GoodYear, Michelin, Snecma, KLM, SR Technic) memiliki posisi yang cukup kuat, dikarenakan PT. GMF AeroAsia harus menggunakan produk-produk supplier agar dapat menjalankan kegiatan bisnis perusahaan dalam maintenance dan service pesawat. PT. GMF AeroAsia harus mampu menaati kesepakatan-kesepakatan kontrak kerjasama yang sudah ditanda tangani dengan para supplier, sehingga bisnis PT. GMF AeroAsia dapat berjalan lancar. Ancaman Pendatang Baru Pendatang baru yang muncul dibisnis ini adalah PT. ANI dan PT. Indo Pelita, karena kedua perusahaan ini sedang mengembangkan usahanya agar dapat menyaingi PT. GMF AeroAsia, sehingga kami menganggap bahwa kedua perusahaan ini menjadi ancaman pendatang baru. Barang Substitusi Tidak ada barang substitusi yang dapat menggantikan dalam usaha jasa service dan maintenance. Tetapi persaingan dibidang usaha ini cukup ketat, dikarenakan persaingan dengan perusahaan luar negeri yang memilki modal dan professional yang tinggi. Di Indonesia telah banyak berdiri perusahaan penerbangan, oleh karena itu PT. GMF

32 127 AeroAsia harus sigap dalam melihat peluang ini, dengan cara memberikan pelayanan, skill & SDM yg baik, sehingga perusahaan penerbangan baik di Indonesia dan luar negeri memilih PT. GMF AeroAsia untuk maintenance dan service pesawat. 4.8 Model Konfigurasi Value Chain Alternatif (Value Shops) Menurut Stabell dan Fjeldstad ada 2 alternatif model konfigurasi rantai nilai yaitu Value Shops dan Value Networks, dimana ke 2 model ini difokuskan pada aktivitas utama (Primer) rantai nilai sedangkan aktivitas (Supporting) pendukungnya sama dengan aktivitas pendukung pada model Porter. Penggunaan rantai nilai dapat membantu PT. GMF AeroAsia memahami rantai nilai internal perusahaan dibandingkan dengan pesaing sehingga lebih menguntungkan PT. GMF AeroAsia dalam persaingan bisnis. Gambar 4.5 Value shops (Sumber : Hasil Penelitian)

33 128 Analisa rantai nilai pada PT. GMF AeroAsia menggunakan alternatif model konfigurasi rantai nilai yang dinamakan service businesss value shops, yang cocok digunakan untuk perusahaan yang mendapatkan nilai (keuntungan) dengan cara memberikan solusi bagi pelanggannya. Dalam kasus PT. GMF AeroAsia, klien membutuhkan solusi untuk service dan maintenance pesawat. PT. GMF AeroAsia mendapatkan keuntungan dari setiap maintenance dan servis pesawat pelanggan. Aktivitas-aktivitas utama value shops PT. GMF AeroAsia, antara lain : Bisnis Acquisition Dalam kegiatan ini perusahaan merumuskan apa yang menjadi kebutuhan para pelanggan perusahaan PT. GMF AeroAsia. Data dan informasi yang diperoleh adalah berdasarkan pelanggan apa saja yang menjadi kebutuhan dan keinginan perusahaan. Hal ini akan membantu PT. GMF AeroAsia memahami pelanggannya dan meninjau kembali apa saja yang perlu di kembangkan perusahaan untuk menjaga selera pelanggannya. o Kualitas, pelanggan melihat apakah perusahaan memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk merawat jenis pesawat pelanggan. o Delivery yang baik, karena pelanggan PT. GMF AeroAsia adalah perusahaan penerbangan maka waktu delivery merupakan hal yang sangat penting bagi pelanggan. Semakin cepat akan semakin baik. o Harga (Cost) yang competitive, konsumen tentu mengunakan sistem ekonomi yang menganut Meraih keuntungan sebanyak-banyaknya dengan pengeluaran sekecil-kecilnya Maka pelanggan perusahaan akan meminta harga serendah mungkin.

34 129 Problem Specification Dalam kegiatan ini perusahaan dapat mencari tahu apa saja yang akan menjadi kendala perusahaan dalam memenuhi permintaan pelanggannya. Dan melihat apakah perusahaan dapat memberikan pelayanan yang maksimal dalam memenuhi permintaan tersebut. o Material component yang tidak ada o Tenaga kerja yang sedikit o pelanggan yang terdiri dari pelanggan internasional dan Domestik. Knowledge Application Dalam hal ini perusahaan akan mengembangkan suatu knowledge application perusahaan yang dimaksudkan untuk mengatasi masalahmasalah perusahaan dalam memberikan pelayanan yang baik dan kepuasan bagi pelanggannya. Selama ini PT. GMF AeroAsia juga menggunakan External Resources untuk mendukung pengembangan bisnis perusahaan yang berupa jasa Consulting, outsoucing, dan menjalin kerja sama dengan mitra bisnis sebagai strategi perusahaan mengembangkan usahanya. o External Resources PT.Prentise : Outsourcing dalam memberikan konsultasi business support seperti , desktop, meeting planner. DELL : Hardware, software maintenance, system security (Data,firewall,virus). Allocation of resource Pada kegiatan ini perusahaan akan mencoba menerapkan strategi baru bagi perusahaan dan menganalisa kemampuan perusahaan untuk

35 130 mengimplementasikan strategi tersebut. Perusahaan juga melakukan analisa 5 M yang meliputi Man, Money, Material, Machine, dan Method. Apabila terjadi kekurangan sumber daya perusahaan akan melakukan strategy pemasaran untuk mendukung sumber daya yang dibutuhkan seperti membuat kerja sama dengan Suplier yang berupa consignment material dan component sehingga dapat meringankan biaya yang ditanggung perusahaan. Marketing Capability Dalam kegiatan ini perusahaan melakukan iklan dan promosi untuk mengenalkan usaha maintenance aircraft kepada pelanggan dan masyarakat yang merupakan operator maskapai penerbangan dengan melakukan promosi iklan pada media cetak, mengikuti airshow yang diadakan di negara-negara lain, melakukan perjalanan atau kunjungan kepada perusahaan penerbangan secara langsung, dan juga menerapkan informasi melalui web. Analisa rantai nilai terhadap PT. GMF AeroAsia dilakukan untuk menjelaskan dengan detail setiap aktivitas utama perusahaan yang memberi nilai tambah bagi konsumen, karena setiap aktivitas yang berjalan membutuhkan biaya maka diharapkan implementasi IT/IS yang sesuai untuk setiap aktivitas utama akan memberi keuntungan bagi perusahaan. Configure Solution Dalam kegiatan ini perusahaan melakukan analisa solusi masalah yang dihadapi untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan client perusahaan. Dengan menerapkan beberapa perencanaan dan

36 131 implementasi solusi yang diambil sesuai hasil keputusan yang telah dilakukan. Execute Solution Dalam kegiatan ini perusahaan memulai penerapan implementasi solusi yang telah dibuat sesuai jadwal implementasi yang sudah di rencanakan sebelumnya Aktivitas nilai pendukung (Support Value Activities) Menyediakan input dan infrastruktur yang memungkinkan aktivitas utama berlangsung. Aktivitas nilai pendukung PT. GMF AeroAsia mencakup: Infrastruktur Yang termasuk didalamnya adalah Marketing, Production, Finance, Customer Service yang digunakan untuk mendukung operasional service. Tiga buah hangar yang terdiri dari 1 hanggar wide body dan 2 hanggar narrow body. Secara keseluruhan memiliki 13 gedung pendukung operasional, APRON, Run Up Bay, dan lapangan parkir karyawan diatas tanah seluas 115 Ha. Human Resource Management Yang termasuk didalamnya yaitu personalia, pembayaran/gaji, penerimaan karyawan baru, trainning, Man Power Palnning yang digunakan untuk mendukung operasional service. Teknologi Development Yang termasuk didalamnya adalah production Engineering, capability Development, TAT improvement yang digunakan untuk mendukung operasional service.

37 132 Procurement Yang termasuk didalamnya adalah purchasing, subcontracting, supplier Management yang berfungsi sebagai aktivitas pendukung. Melalui analisa rantai nilai ini perusahaan dapat mengetahui apa saja yang diinginkan pelanggan dan memudahkan perusahaan melakukan pengembangan strategi untuk mendukung operasional perusahaan. Perusahaan dapat menganalisa suatu aplikasi pendukung yang tepat dan meninjau infrastruktur yang telah dimiliki apakah telah cukup membantu operasional perusahaan atau belum. Dari analisa ini, perusahaan masih memiliki suatu kelemahan yaitu mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan yang dapat merespon secara langsung keluhan pelanggan, dan persediaan component yang kurang terkontrol Analisis Industri Evaluasi Faktor Internal Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan, maka didapatkan gambaran umum tentang faktor-faktor yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan pada PT. GMF AeroAsia, yakni sebagai berikut: Strength (Kekuatan) Adapun faktor-faktor internal yang teridentifikasi sebagai kekuatan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. PT. GMF AeroAsia merupakan repair station yang telah mendapat sertifikasi dari CASR (Civil Aviation Safety Regulation, otoritas penerbangan Indonesia), EASA

38 133 (European Aviation Safety Agency, otoritas penerbangan Eropa), dan FAA (Federal Aviation Administration, otoritas penerbangan Amerika). 2. Sistem perusahaan yang telah terintegrasi antara satu divisi dengan divisi yang lainnya sehingga memudahkan adanya pertukaran informasi yang up to date. 3. Kualitas perusahaan yang baik dengan teknisi yang sesuai dengan standar penerbangan nasional dan internasional. 4. Satu satunya bengkel perawatan pesawat terbang di Indonesia dan memiliki fasilitas yang baik dan terawat secara periodik 5. Biaya perawatan pesawat terbang yang sangat kompetitif Weakness (Kelemahan) Adapun faktor-faktor internal yang teridentifikasi sebagai kelemahan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Perawatan Komponen masih ada yang belum sesuai dengan keinginan pelanggan dan membutuhkan waktu perawatan yang cukup lama, TAT (Turn Around Time, waktu perawatan pesawat). 2. Sistem persediaan komponen yang kurang terkontrol sehingga mengakibatkan adanya keterlambatan dalam menyelesaikan perawatan pesawat pelanggan. 3. Hubungan perusahaan dengan pelanggan yang kurang dekat sehingga mengakibatkan kurangnya informasi mengenai para pelanggan seperti kebutuhan dan keinginan pelanggan yang

39 134 dapat merespon secara langsung keluhan yang dihadapi para pelanggan mengenai fasilitas yang diberikan perusahaan kepada para pelanggannya. 4. Sistem PT. GMF AeroAsia belum berjalan dengan efektif, hal ini dapat dirasakan dengan banyaknya penyelesaian masalah yang tidak terkomunikasikan dengan baik. 5. Pendokumentasian di PT. GMF AeroAsia masih belum berjalan dengan baik Hasil Evaluasi Faktor Internal Setelah melakukan analisis lingkungan internal sehingga teridentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan, maka faktor-faktor tersebut dapat dimasukkan dan dihitung nilai IFAS. Nilai tersebut diperoleh dengan melakukan pembobotan setiap faktor sesuai dengan kepentingan relatif bagi perusahaan untuk sukses dalam industri dengan perincian bobot 1 (tidak penting) sampai 4 (amat penting), kemudian setiap faktor akan dinilai atau diranking berdasarkan apakah faktor bersangkutan. Dengan mengalikan bobot dan ranking maka akan diperoleh nilai masing-masing faktor yang akan dijumlahkan untuk memperoleh hasil nilai total IFAS.

40 135 Tabel 4.2 Faktor Kekuatan PT. GMF AeroAsia No. Faktor Kekuatan Perusahaan 1 PT. GMF AeroAsia telah mendapat sertifikasi dari nasional dan internasional. 2 Sistem perusahaan yang telah terintegrasi. 3 Kualitas perusahaan yang baik. 4 Satu satunya bengkel perawatan pesawat terbang di Indonesia. 5 Biaya perawatan pesawat terbang yang sangat kompetitif. (Sumber: PT. GMF AeroAsia) Tabel 4.3 Faktor Kelemahan PT. GMF AeroAsia No. Faktor Kelemahan Perusahaan 1 Perawatan Komponen masih ada yang belum sesuai dengan keinginan pelanggan. 2 Sistem persediaan komponen yang kurang terkontrol. 3 Hubungan perusahaan dengan konsumen yang kurang dekat. 4 Sistem PT. GMF AeroAsia belum berjalan dengan efektif. 5 Pendokumentasian di PT. GMF AeroAsia masih belum berjalan dengan baik. (Sumber: PT. GMF AeroAsia) Tabel 4.4 Pemberian Peringkat Faktor Internal PT. GMF AeroAsia No. Faktor Internal Perusahaan Peringkat 1 PT. GMF AeroAsia telah mendapat sertifikasi dari nasional dan internasional. 4 2 Sistem perusahaan yang telah terintegrasi. 4 3 Kualitas perusahaan yang baik. 4 4 Satu satunya bengkel perawatan pesawat terbang di Indonesia. 4 5 Biaya perawatan pesawat terbang yang sangat kompetitif. 3 6 Perawatan Komponen masih ada yang belum sesuai dengan keinginan pelanggan. 2 7 Sistem persediaan komponen yang kurang terkontrol. 1 8 Hubungan perusahaan dengan konsumen yang kurang dekat. 1 9 Sistem PT. GMF AeroAsia belum berjalan dengan efektif Pendokumentasian di PT. GMF AeroAsia masih belum berjalan dengan baik. 2 (Sumber: PT. GMF AeroAsia)

41 136 Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) Tabel 4.5 Hasil Matriks EFI pada PT. GMF AeroAsia Strength Bobot Peringkat Nilai Yang Dibobot PT. GMF AeroAsia telah mendapat sertifikasi dari nasional dan internasional. Sistem perusahaan yang telah terintegrasi Kualitas perusahaan yang baik Satu satunya bengkel perawatan pesawat terbang di Indonesia. Biaya perawatan pesawat terbang yang sangat kompetitif Sub Total (Strength) Weakness Bobot Peringkat Nilai Yang Dibobot Perawatan Komponen masih ada yang belum sesuai dengan keinginan pelanggan. Sistem persediaan komponen yang kurang terkontrol Hubungan perusahaan dengan konsumen yang kurang dekat. Sistem PT. GMF AeroAsia belum berjalan dengan efektif. Pendokumentasian di PT. GMF AeroAsia masih belum berjalan dengan baik. Sub Total (Weakness) Total EFI Total EFI sebesar menunjukkan posisi internal (kekuatan serta kelemahan) PT. GMF AeroAsia kuat Evaluasi Faktor Eksternal Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan, maka didapatkan gambaran umum tentang faktor-faktor yang dapat menjadi peluang maupun ancaman pada PT. GMF AeroAsia, yakni sebagai berikut:

42 Opportunity (Peluang) Adapun faktor-faktor eksternal yang teridentifikasi sebagai peluang bagi perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Munculnya Airlines baru di Indonesia merupakan peluang bagi PT. GMF AeroAsia. 2. Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha. 3. PT. GMF AeroAsia akan segera menjadi perusahaan publik (go public) sehingga akan mendapatkan dana untuk pengembangan perusahaan. 4. Banyak perusahaan airlines memikirkan biaya perawatan, dengan alasan kualitas, waktu perawatan pesawat dan biaya. 5. Kepedulian perusahaan airlines tentang keamanan dan keselamatan pesawat sehingga perusahaan airlines harus melakukan perawatan secara rutin Threat (Ancaman) Adapun faktor-faktor eksternal yang teridentifikasi sebagai ancaman bagi perusahaan adalah sebagai berikut 1. Pemberitaan yang negatif di media mengenai buruknya perawatan pesawat terbang di Indonesia. 2. Konsumen semakin kritis terhadap aspek Quality, Cost dan Delivery. 3. Perusahaan airlines melakukan perawatan pesawat di luar negeri atau negara tetangga terdekat yang memiliki bengkel perawatan pesawat terbang.

43 Situasi ekonomi Indonesia yang masih belum stabil membuat airlines menjadi tidak liquid dan cenderung menunda pembayaran. 5. Munculnya perusahaan perusahaan baru dalam bidang yang sama dengan PT. GMF AeroAsia Hasil Evaluasi Faktor Eksternal Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal sehingga teridentifikasi beberapa peluang dan ancaman, maka faktor-faktor tersebut dapat dimasukkan dan dihitung nilai EFE. Nilai tersebut diperoleh dengan melakukan pembobotan setiap faktor sesuai dengan kepentingan relatif bagi perusahaan untuk sukses dalam industri dengan perincian bobot 1 (tidak penting) sampai 4 (amat penting), kemudian setiap faktor akan dinilai atau diranking berdasarkan apakah faktor bersangkutan. Dengan mengalikan bobot dan ranking maka akan diperoleh nilai masing-masing faktor yang akan dijumlahkan untuk memperoleh hasil nilai total EFE. Tabel 4.6 Faktor Peluang PT. GMF AeroAsia No. Faktor Peluang Perusahaan 1 Munculnya Airlines baru di Indonesia. 2 Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha. 3 PT. GMF AeroAsia akan segera menjadi perusahaan publik (go public). Banyak perusahaan airlines memikirkan biaya perawatan, dengan alasan kualitas, 4 waktu perawatan pesawat dan biaya. 5 Kepedulian perusahaan airlines tentang keamanan dan keselamatan pesawat.

44 139 Tabel 4.7 Faktor Ancaman PT. GMF AeroAsia No. Faktor Ancaman Perusahaan 1 Pemberitaan yang negatif di media. 2 Konsumen semakin kritis terhadap aspek Quality, Cost dan Delivery. 3 Perusahaan airlines melakukan perawatan pesawat di luar negeri. 4 Situasi ekonomi Indonesia yang masih belum stabil. Munculnya perusahaan perusahaan baru dalam bidang yang sama dengan PT. 5 GMF AeroAsia. Tabel 4.8 Pemberian Peringkat Faktor Eksternal PT. GMF AeroAsia No. Faktor Eksternal Perusahaan Peringkat 1 Munculnya Airlines baru di Indonesia. 3 2 Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha. 3 3 PT. GMF AeroAsia akan segera menjadi perusahaan publik (go public). 4 4 Banyak perusahaan airlines memikirkan biaya perawatan, dengan alasan kualitas, waktu perawatan pesawat dan biaya. 3 5 Kepedulian perusahaan airlines tentang keamanan dan keselamatan pesawat. 4 6 Pemberitaan yang negatif di media. 4 7 Konsumen semakin kritis terhadap aspek Quality, Cost dan Delivery. 3 8 Perusahaan airlines melakukan perawatan pesawat di luar negeri. 4 9 Situasi ekonomi Indonesia yang masih belum stabil Munculnya perusahaan perusahaan baru dalam bidang yang sama dengan PT. GMF AeroAsia. 3 (Sumber: PT. GMF AeroAsia)

45 140 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Tabel 4.9 Hasil Matriks EFE pada PT. GMF AeroAsia Nilai Oportunity Bobot Peringkat Yang Dibobot Munculnya Airlines baru di Indonesia Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha. PT. GMF AeroAsia akan segera menjadi perusahaan publik (go public). Banyak perusahaan airlines memikirkan biaya perawatan, dengan alasan kualitas, waktu 3 perawatan pesawat dan biaya. Kepedulian perusahaan airlines tentang keamanan dan keselamatan pesawat. Sub Total (Oportunity) Threat Bobot Peringkat Nilai Yang Dibobot Pemberitaan yang negatif di media Konsumen semakin kritis terhadap aspek Quality, Cost dan Delivery. Perusahaan airlines melakukan perawatan pesawat di luar negeri. Situasi ekonomi Indonesia yang masih belum stabil Munculnya perusahaan perusahaan baru dalam bidang yang sama dengan PT. GMF AeroAsia. Sub Total (Threat) Total EFE Total EFE sebesar menunjukkan PT. GMF AeroAsia memberi respon baik atau lebih besar dari rata-rata industri terhadap peluang serta ancaman yang ada dalam industrinya.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 45 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. GMF Aero Asia PT. GMF Aero Asia (Garuda Maintenance Facility) merupakan anak perusahaan dari

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 16 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan milik negara Republik Indonesia. Garuda Indonesia berkantor pusat di Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perawatan IGTE & Power Services GMF Aeroasia berdiri sejak tahun 2011, merupakan perusahaan mandiri dan merupakan anak perusahaan dari PT GMF Aeroasia yang bergerak

Lebih terperinci

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master

Lebih terperinci

3 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metodologi Penelitian Perencanaan Strategi Sistem Informasi

3 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metodologi Penelitian Perencanaan Strategi Sistem Informasi 3 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Perencanaan Strategi Sistem Informasi Dalam mengkaji perencanaan strategi sistem informasi diperlukan suatu pendekatan metodologi yang berisi metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Gambar 2.1 Logo Perusahaan Perusahaan PT. Aero Systems Indonesia atau yang lebih dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik

BAB I PENDAHULUAN. mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Operasi merupakan bagian dari organisasi dalam menciptakan dan mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik secara tersirat atau tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya

BAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kebanyakan perusahaan, investasi dalam inovasi mengikuti siklus boom-bust. Survei tahunan yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Industri mengkonfirmasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan berbagai perbaikan dan kualitas dari dalam perusahaan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan berbagai perbaikan dan kualitas dari dalam perusahaan. Salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di Indonesia dari masa ke masa terasa semakin kompetitif. Agar setiap perusahaan memiliki keunggulan kompetitif maka diperlukan

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PROPOSAL KERJA PRAKTEK 1 PROPOSAL KERJA PRAKTEK I. JUDUL KERJA PRAKTEK Kegiatan ini dinamakan Kerja Praktek di PT. GMF Aeroasia II. LATAR BELAKANG Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, dimana tuntutan

Lebih terperinci

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta)

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta) L1 LAMPIRAN 1 Laporan Hasil Wawancara Narasumber : Bapak Imam M.R (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta) 1. Apakah sistem informasi yang menjadi kebutuhan perusahaan saat ini, mengingat

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM YANG BERJALAN. perawatan pesawat terbang terbesar yang terdapat di Indonesia saat ini. PT. Garuda

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM YANG BERJALAN. perawatan pesawat terbang terbesar yang terdapat di Indonesia saat ini. PT. Garuda BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia merupakan anak perusahaan dari sebuah perusahaan penerbangan nasional dan merupakan perusahaan

Lebih terperinci

MODUL ERP (I) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dukungan Modul ERP Idealnya ERP Menyediakan dukungan terhadap Fungsi penjualan Fungsi pengadaan persediaan material, pengadaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sistem Informasi dan Pengendalian Internal PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Disusun oleh: Kelompok 2 Alberta Vinanci R Danu Pradipta Diana Mayung B. Dina Puspasari 14/377038/EE/06971 14/377052/EE/06985

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

Strength Rating Bobot Hasil Tersedianya SDM yang memiliki kompetensi, pengetahuan terhadap regulasi dan teknologi yang memadai. Sub Total 0.

Strength Rating Bobot Hasil Tersedianya SDM yang memiliki kompetensi, pengetahuan terhadap regulasi dan teknologi yang memadai. Sub Total 0. 221 Tabel IFAS Strength Rating Bobot Hasil Tersedianya SDM yang memiliki kompetensi, pengetahuan terhadap regulasi dan teknologi yang memadai. 4 0.06 0.23 Hubungan baik yang tercipta antara serikat pekerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Informasi (1)

Aplikasi Sistem Informasi (1) Dasar Sistem Informasi Aplikasi Sistem Informasi (1) Arif Basofi Objectives l Memahami bagaimana sistem informasi dapat mempengaruhi dunia bisnis. (1) l Memahami bentuk-bentuk aplikasi sistem informasi

Lebih terperinci

What is your Target????

What is your Target???? What is your Target???? Knowledge Era Attribute Nomadic Agrarian Mercantile Industry Knowledge Technology Hunting Manual Farm Sailing Machines Computer Tool Equipment Ship Energy Source Fire Animals Wind

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom SEKILAS TENTANG ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ERP (Enterprise Resource Planning) menyediakan informasi tunggal untuk

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

Pendahuluan. Metode Pengerjaan. Hasil Analisis

Pendahuluan. Metode Pengerjaan. Hasil Analisis Pendahuluan Metode Pengerjaan Hasil Analisis Unit Otonom ABC merupakan unit otonom yang khusus mengelola gedung perkantoran dari perusahaan induk PT. Krakatau Steel Dalam membantu kegiatan proses bisnisnya,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berbagai Bagian dalam Organisasi Perusahaan Elektronik Jakarta Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan elektronik membagi tugas dan tanggung jawab

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI E-BISNIS

SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BUSINESS Tanpa dukungan Sistem Informasi yang tangguh, model E-Business sulit diwujudkan. Sistem Informasi akan membantu mengintegrasikan data, mempercepat

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT)

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT) MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT) By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Tugas dari manajemen pengadaan adalah menyediakan input,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, dimana abad 21 merupakan era komputerisasi, sekitar 70% dari kegiatan dan aktivitas manusia dapat disubtitusikan

Lebih terperinci

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI A. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN Level Sistem Informasi pada Perusahaan Sistem dalam suatu perusahaan terbagi menjadi empat level, yaitu: Operasional ( Operational-level Systems ) Pengetahuan ( Knowledge-level

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. hingga sekarang dan melakukan analisa bisnis pada site office dari PT. GMF AeroAsia.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. hingga sekarang dan melakukan analisa bisnis pada site office dari PT. GMF AeroAsia. BAB 3 ANALISIS SISTEM Bab ini menjelaskan tentang sejarah dari perusahaan sejak berdirinya perusahaan hingga sekarang dan melakukan analisa bisnis pada site office dari PT. GMF AeroAsia. Bahasan diawali

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan orang, prosedur, dan sumber daya dalam mengumpulkan, melakukan proses, dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama: penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perusahaan yang bergerak di industri airlines, produk utama yang dijual kepada konsumen adalah: tempat, waktu dan tujuan perjalanan yang disebut dengan istilah

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, sistem terkomputerisasi banyak digunakan pada berbagai bidang. Teknologi informasi akan terus berkembang karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan sumbangan besar terhadap peradaban manusia, salah satunya adalah pada kegiatan bisnis dan organisasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BISNIS Enterprise Resources Planning (ERP) Sebagai Proses Otomatisasi Pengolaaan Informasi Pada Perusahaan Oleh : DASRI (09.11.3367) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Enterprise Resources Planning

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan indsutri penerbangan semakin membaik juga. Daya beli yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan indsutri penerbangan semakin membaik juga. Daya beli yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan membuat perkembangan indsutri penerbangan semakin membaik juga. Daya beli yang meningkat membuat permintaan akan pelayanan

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era teknologi informasi yang semakin maju ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat menjadi sangat penting. Information Technology, Internet, dan Web sudah

Lebih terperinci

DEFINISI DAN PERKEMBANGAN ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Definisi ERP Daniel O Leary : ERP system are computer based system designed to process an organization s transactions

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pengalaman operasi secara langsung lebih dari 100 tahun pada sektor energy Indonesia.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pengalaman operasi secara langsung lebih dari 100 tahun pada sektor energy Indonesia. BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah perusahaan Star Energy didirikan pada tahun 2003 dan mempunyai manajer senior dengan pengalaman operasi secara langsung lebih dari 100 tahun pada sektor energy

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 MKK-3161 E-BisnisE INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 Infrastruktur Dasar E-Bisnis Infrastruktur e-bisnis adalah arsitektur hardware, software, konten dan data yang digunakan untuk memberikan layanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan pada sistem berjalan (lights-on) maupun rencana project WCS, maka simpulan yang didapat dari laporan tugas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan. 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Perusahaan Kebutuhan pelumas di Indonesia terus meningkat seiring dengan kemajuan ekonomi dan industri. Sejalan dengan itu konsumen

Lebih terperinci

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia). Telkom Indonesia

Lebih terperinci

The e-business Application Architecture

The e-business Application Architecture E-BUSINESS TIDAK SAMA DENGAN DENGAN E-COMMERCE. E-BUSINESS JAUH LEBIH LUAS LINGKUPNYA, LEBIH DARI SEKEDAR TRANSAKSI KARENA MENGARAH PADA PENGGUNA, DENGAN KOMBINASI TEKNOLOGI SERTA BENTUK LAINNYA DARI KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Implementasi ERP 2 Implementasi ERP bukanlah satu pekerjaan tunggal. Sistem ERP adalah kompleks, sehingga umumnya perusahaan memulai dengan ruang lingkup dimana yang mereka butuhkan secara absolut

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dilakukan dan penjelasan mengenai apa yang menjadi masalah untuk dipecahkan dalam penelitian ini. Bab ini juga

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 05 ERP: Produksi ERP: PRODUKSI Ditujukan untuk mendukung proses produksi atau manufakturing Sistem produksi adalah Sistem yang menyediakan aplikasi manufaktur dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT.

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi dan pelatihan sistem manajemen dan teknologi. Perusahaan ini beroperasi dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan John Ward dan Joe Peppard (2002, hal 44), strategi sistem informasi adalah suatu kebutuhan organisasi

Lebih terperinci

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada manajemen pelayanan teknologi informasi sehingga suatu

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan 1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan dampak pada berkembangnya proses bisnis. Proses bisnis dengan dukungan TI dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. oleh Bina Nusantara International University (JWC). Adapun arahan strategi yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. oleh Bina Nusantara International University (JWC). Adapun arahan strategi yang 186 BAB HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Rencana Strategi Bisnis Rencana strategi bisnis berisi kumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh Bina Nusantara International University (JWC). Adapun arahan strategi

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN (Achieving Operational Excellence and Customer Intimacy: Enterprise Applications) Rangkuman ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari maupun di bidang industri manufaktur, persediaan tidak dapat dihindari. Tanpa adanya persediaan, perusahaan manufaktur harus siap menghadapi

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI).

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin meningkat membuat kalangan dunia usaha terus meningkatkan daya saingnya, dengan cara perbaikan struktur organisasi dan manajemen, sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat menghasilkan laba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Organisasi Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) adalah perusahaan yang menyediakan end-to-end ICT Solutions. Memperkerjakan

Lebih terperinci

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE Reference : Whitten Bentley, Systems Analysis and Design Method, edisi 7, Bab 1. 1 8/27/2015 Perkenalan Nama : Anisa Herdiani, S.T., M.T. Kode dosen : NDN KK : SIDE Ruang

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Materi II Overview Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Why Study Information Systems? Teknologi Informasi dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis dan industri. Keberhasilan, kemajuan, dan tingkat produktivitas industri disadari sangat

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

Yulia Wati ABSTRAK

Yulia Wati ABSTRAK ANALISIS TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK E-PROCUREMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : DIREKTORAT KEUANGAN, LEMBAGA XYZ) Yulia

Lebih terperinci

E-BUSINESS. Materi E-Business untuk ST INTEN

E-BUSINESS. Materi E-Business untuk ST INTEN E-BUSINESS Materi E-Business untuk ST INTEN Definisi E-Business E-Business adalah kegiatan transaksi, jual beli, bisnis yang dilakukan secara otomatis melalui kegiatan elektronik/internet, dan juga perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan faktor internal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

STRATEGI DAN PELUANG YANG KOMPETITIF. Pertemuan 03 3 SKS

STRATEGI DAN PELUANG YANG KOMPETITIF. Pertemuan 03 3 SKS Materi 1. Era Informasi 2. Strategi dan Peluang Yang Kompetitif 3. Database dan Database Warehouse 4. Desain Database 5. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas 6. E-Commerce STRATEGI DAN PELUANG

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1 Tentang Perusahaan Pembahasan mengenai PT. Mitra Teleinformatika Perkasa meliputi sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, komitmen perushaan, struktur organisasi,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. layanan pengelolaan limbah. PT PPLi beralamat di Jalan Raya Narogong, Desa

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. layanan pengelolaan limbah. PT PPLi beralamat di Jalan Raya Narogong, Desa BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) adalah sebuah perusahaan industri Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1994 yang pada awalnya

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Sumber : http://en.wikipedia.org http://yanuar.kutakutik.or.id/ngeweb/erp-masih- validkahditerapkan-di-perusahaan/ www.mikroskil.ac.id/~erwin/erp/00.ppt http://www.komputer-teknologi.net/syarwani/downloads/

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi Team Dosen KSI

Konsep Sistem Informasi Team Dosen KSI Konsep Sistem Informasi Team Dosen KSI Tujuan Perkuliahan Memberikan pemahaman kepada mahasiswa secara global, keterkaitan materi perkuliahan interlink dengan materi perkuliahan lain Memberikan gambaran

Lebih terperinci