BAB I PENDAHULUAN. mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik
|
|
- Surya Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Operasi merupakan bagian dari organisasi dalam menciptakan dan mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik secara tersirat atau tidak sudah tentu memiliki suatu fungsi operasi dalam organisasi tersebut. Pada prinsipnya semua operasi menggunakan sumber daya yang dimilikinya dengan memproses serta mengubah input menjadi output sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pelanggan. Proses tersebut disebut sebagai suatu model Transformasi input dan output suatu operasi (Slack & Lewis, 2011). Operasi berperan penting dalam menciptakan strategi untuk meraih competitive advantage sesuai dengan tujuan perusahaan (Brown & Bessant, 2013). Dalam menjalankan operasi perusahaan tidak terlepas dari masalahmasalah yang muncul selama proses bisnis berjalan sehingga operasi membutuhkan proses perbaikan yang berkelanjutan untuk menghasilkan output dan kualitas performansi terbaik sesuai dengan kebutuhan, kondisi serta lingkungan bisnis perusahaan. Dalam manajemen operasi, banyak metode dan pendekatan untuk perbaikan kualitas yang telah dikenal dan dilakukan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti TQM (Total Quality Management), lean operation, business process reengineering, dan six sigma (Slack & Lewis, 2011). Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan serta penerapannya harus sesuai dengan kondisi dan output yang diinginkan perusahaan. Salah satu pendekatan yang dikenal luas dan telah terbukti sukses dalam perbaikan bisnis 1
2 beberapa perusahaan di dunia adalah metode Six Sigma. Metode ini berfokus pada kebutuhan pelanggan dengan meningkat kualitas sebagai bagian tujuan bisnis perusahaan. Metode Six Sigma telah banyak digunakan oleh berbagai jenis industri seperti automotif, penerbangan, kimia, elektronik dan sebagainya. Bisnis penerbangan memiliki pola persaingan yang sangat ketat, padat modal serta beresiko tinggi yang mengharuskan perusahaan yang bergerak dibidang jasa penerbangan harus menentukan strategi yang tepat agar mampu bertahan dan terus berkembang dalam bisnis yang dijalani. Dalam menjalankan strategi tersebut, perusahaan mengelola seluruh aktivitas untuk memastikan operasi berjalan dengan baik dan mengendalikannya secara ketat untuk mencapai performansi yang terbaik. Salah satu performansi yang menentukan tingkat keberhasilan perusahaan adalah bagaimana perusahaan mampu menghasilkan produk atau jasa yang memiliki kualitas terbaik dan menciptakan value bagi pelanggan (customer), karena customer merupakan salah satu kunci agar perusahaan tetap survive dalam bisnisnya. Value yang mampu diciptakan untuk mencapai kepuasan pelanggan tersebut beragam pada berbagai perusahaan, tergantung pada model bisnis dan target bisnis yang dituju oleh perusahaan tersebut. Berdasarkan perspektif kebutuhan pasar, strategi operasi perusahaan memiliki 5 performance objective untuk mencapai kepuasan pelanggan, antara lain: quality, speed, dependability, flexibility dan cost (Slack & Lewis, 2011). Ketepatan waktu penerbangan merupakan salah satu performansi yang selalu menjadi target pada hampir semua perusahaan penerbangan, salah satunya Garuda Indonesia yang merupakan salah satu maskapai penerbangan nasional (flag 2
3 carrier) menjadikan On Time Performance (OTP) sebagai salah satu prioritas utama perusahaan demi memberikan performansi yang terbaik dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Kualitas OTP dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang bisa dikendalikan maupun yang tidak bisa dikendalikan seperti keadaan cuaca buruk atau bencana alam (force majeure). Terlepas dari faktor yang tidak bisa dikendalikan, perusahan memiliki potensi untuk mengendalikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya delay atau pembatalan penerbangan. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penerbangan yang tidak tepat waktu adalah ketidak tersediaan pesawat pada jadwal yang dibutuhkan disebabkan oleh proses maintenance yang tidak selesai sesuai target waktu yang telah ditetapkan. Ketepatan waktu pelaksanaan perawatan pesawat (maintenance) sangat perlu dijaga demi menunjang ketersediaan pesawat yang serviceable (aircraft serviceability) untuk bisa beroperasi sesuai dengan fungsinya pada waktu dan jadwal yang telah direncanakan. Seringnya terjadi keterlambatan waktu penyelesaian proses maintenance (extend) berdampak pada perubahan rencana penjadwalan penerbangan. Pada kondisi jadwal dan rute penerbangan yang tidak terlalu padat dan masih tersedia pesawat lain yang standby (belum mendapatkan jadwal untuk beroperasi dalam waktu tertentu), hal tersebut tidak berpengaruh secara signifikan karena bisa digantikan (rotasi) dengan pesawat lain yang statusnya masih standby. Namun sebaliknya, dalam kondisi jadwal penerbangan yang padat, rotasi tidak memungkinkan dan membutuhkan ketersediaan pesawat yang lebih banyak, hal tersebut berpengaruh sangat signifikan bagi penerbangan. 3
4 Dampak terburuk dari keterlambatan proses pengerjaan maintenance adalah terjadinya delay penerbangan yang juga menimbulkan kompensasi lain yang merugikan perusahaan. Pelaksanaan perawatan pesawat Garuda Indonesia dilakukan oleh PT. GMF Aeroasia yang merupakan salah satu anak perusahaan dari Garuda Indonesia Corporate. Dalam hal ini, antara Garuda Indonesia dan GMF Aeroasia telah menjalin kerjasama untuk perawatan pesawat milik Garuda Indonesia dalam suatu kontrak kerjasama. Proses perawatan pesawat dilakukan oleh GMF Aeroasia (Maintenance Provider) sesuai dengan standar regulasi penerbangan yang berlaku dan tidak terlepas dari proses koordinasi dan kontrol dari pihak Garuda Indonesia sebagai Air Operator. Terkait dengan aktivitas proses perawatan pesawat ini, Garuda Indonesia memiliki salah satu divisi yaitu Aircraft Maintenance Management (dibawah Direktorat Teknik & Teknologi Informasi Garuda Indonesia) untuk berkoordinasi dengan GMF dan ikut memonitor proses kegiatan pelaksanaan perawatan pesawat Garuda Indonesia, salah satunya adalah menjaga dan mengontrol Aircraft Serviceability pada suatu level tertentu sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sejalan dengan itu, GMF Aeroasia bertanggung jawab dalam menyediakan layanan perawatan pesawat Garuda Indonesia dalam jangka waktu yang tertentu sesuai dengan yang telah disepakati untuk mencapai target Serviceability yang ditetapkan. Saat ini Garuda Indonesia memiliki sekitar 144 pesawat, pengelolaan maintenance yang diperlukan untuk mendukung kegiatan operasional penerbangan perlu dikontrol secara tepat. 4
5 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dapat dibuat suatu rumusan permasalahan sebagai berikut: a. Keterlambatan waktu penyelesaian pelaksanaan maintenance pesawat berdampak kepada penurunan tingkat pemenuhan kebutuhan pesawat bagi operasional penerbangan (Aircraft Serviceability). Hal tersebut mengganggu jadwal operasi penerbangan yang telah direncanakan dan berpotensi menimbulkan terjadinya delay penerbangan sehingga dapat mengurangi nilai on time performance (OTP) airline dan berdampak pada menurunnya tingkat kepuasan pelanggan. b. Keterlambatan waktu penyelesaian pelaksanaan maintenance pesawat juga berpengaruh pada penurunan performansi service level yang diberikan oleh GMF Aeroasia (sebagai Maintenance Provider) kepada Garuda Indonesia (Customer). c. Dari sisi biaya, keterlambatan waktu penyelesaian pelaksanaan maintenance menimbulkan biaya tambahan berupa cost compensation baik bagi GMF (berupa biaya penalty atas keterlambatan) maupun bagi Garuda (berupa biaya kompensasi atas terjadinya delay penerbangan). Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan upaya untuk memperbaiki proses secara berkelanjutan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diatas. Metode Lean Six Sigma merupakan salah satu pendekatan untuk perbaikan proses yang dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan yang terjadi pada aktivitas 5
6 proses perawatan pesawat Garuda Indonesia di fasilitas maintenance GMF Aeroasia saat ini, untuk meningkatkan dan mengendalikan kualitas ketepatan waktu penyelesaian perawatan pesawat dalam mencapai target Aircraft Serviceability Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang dan perumusan masalah, berikut terdapat beberapa hal yang menjadi pertanyaan untuk penelitian ini yaitu: a. Bagaimanakah permasalahan dan faktor-faktor penyebab terjadinya keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan maintenance pesawat Garuda Indonesia yang mengakibatkan penurunan tingkat Aircraft Serviceability. b. Bagaimanakah upaya perbaikan proses maintenance pesawat yang tepat waktu sesuai target Aircraft Serviceability yang telah ditetapkan sehingga dapat dijadikan usulan untuk diterapkan dalam upaya perbaikan masalah dalam perusahaan? 1.4. Tujuan Penelitian Beberapa tujuan dari penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Untuk menganalisis permasalahan dan faktor-faktor penyebab terjadinya keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan maintenance pesawat Garuda Indonesia yang mengakibatkan penurunan tingkat Aircraft Serviceability b. Untuk merancang upaya perbaikan proses maintenance pesawat yang tepat waktu sesuai target Aircraft Serviceability yang telah ditetapkan sehingga dapat 6
7 dijadikan usulan untuk diterapkan dalam upaya perbaikan masalah dalam perusahaan Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis bagi semua pihak baik bagi perusahaan maupun bagi elemen yang terkait dengan penelitian. a. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca terutama kalangan akademisi atau pihak-pihak yang berkepentingan tentang pengetahuan dan metode six sigma sebagai suatu pendekatan perbaikan proses bisnis dalam perusahaan sehingga dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian ilmiah yang terkait. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan bagi praktisi atau manajemen perusahaan untuk menganalisis dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi pada proses bisnis dan mempertimbangkan metode six sigma sebagai suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk memperbaiki permasalahan tersebut, sehingga dapat meningkatkan performansi kualitas dan layanan terhadap customer Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Aktivitas perawatan pesawat yang dilakukan meliputi proses operasi yang cukup kompleks karena mencakup banyak tipe pesawat yang masing-masing 7
8 memiliki interval waktu pelaksanaan maintenance yang berbeda-beda sesuai dengan program maintenance masing-masing tipe pesawat. Penelitian ini dibatasi pada aktivitas maintenance tipe pesawat Boeing Next Generation (B738NG) milik Garuda Indonesia yang saat ini merupakan tipe pesawat yang paling banyak dimiliki oleh Garuda Indonesia (78 pesawat) untuk rute penerbangan domestik dan rute penerbangan internasional regional. Tipe B738NG memiliki jadwal operasional yang lebih lebih padat dibandingkan tipe pesawat lainnya sehingga membutuhkan pengontrolan jadwal maintenance yang ketat agar dapat memenuhi tingkat serviceability pesawat dan mengurangi terjadinya delay yang disebabkan oleh faktor maintenance Sistematika Penulisan terdiri dari: Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi dalam beberapa Bab yang BAB I. PENDAHULUAN Pada Bab I dibahas mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian serta sistematika penulisan penelitian. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab II dijabarkan teori-teori yang terkait dengan konsep dan metode untuk menganalisis serta memecahkan permasalahan dalam proses bisnis suatu perusahaan. Beberapa teori yang dijadikan sebagai referensi dalam melakukan penelitian ini antara lain terdiri dari: 8
9 a. Konsep dasar mengenai manajemen operasi dan metode yang digunakan untuk menganalisis dan memecahkan permasalahan dalam manajemen operasi b. Teori tentang six sigma sebagai salah satu metode atau pendekatan dalam manajemen operasi yang digunakan untuk menganalisis dan memecahkan masalah dengan menggunakan langkah-langkah DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control). c. Teori tentang Lean Operation untuk menganalisis permasalahan terkait dengan perbaikan proses maintenance pesawat yang tepat waktu sesuai target Aircraft Serviceability yang telah ditetapkan. d. Konsep dan gambaran mengenai program dan aktivitas pelaksanaan perawatan (maintenance) pesawat maskapai penerbangan Garuda Indonesia. BAB III. METODE PENELITIAN Bab III merupakan penjabaran mengenai metode dan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini. Pada bagian ini diuraikan mengenai langkahlangkah penelitian menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improvement dan Control) sebagai salah satu metode six sigma untuk perbaikan proses, data yang digunakan dan metode pengumpulan dan pengolahan data. Selain itu pada pada Bab III dijabarkan mengenai profil aktivitas maintenance pesawat Garuda Indonesia. 9
10 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV menjabarkan mengenai deskripsi data, gambaran umum mengenai proses bisnis yang berjalan, analisis data serta evaluasi hasil penelitian yang disesuaikan dengan langkah-langkah penelitian serta pembahasannya. BAB V. SIMPULAN DAN SARAN Bab V berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan mengungkapkan keterbatasan serta implikasi dari penelitian dan saran yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi penelitian berikutnya atau bagi objek penelitian. 10
1.1 Latar Belakang.
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang ingin berkembang dan bertahan harus dapat memberikan kepada para pelanggan produk baik barang maupun jasa yang bermutu lebih baik dan memberikan kepuasan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan menunjukkan korelasi yang sebanding dengan output perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan industri di era global saat ini meningkat sangat pesat. Persaingan ini timbul sebagai salah satu konsekuensi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Persaingan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, persaingan semakin ketat sehingga industri yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa harus dapat unggul dalam pasar. Kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi yang berguna untuk meningkatkan penjualan dan mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman telah mendorong manusia untuk terus berkembang, tidak terkecuali dengan dunia penerbangan. Pertumbuhan penduduk yang tergolong cepat dan diringi dengan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control.
ABSTRAK Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin signifikan, membuat banyak bermunculan industri-industri baru yang sejenis dengan industri yang sudah ada sebelumnya. Hal ini tentunya merupakan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Kereta Api Indonesia sebagai perusahaan pelayanan publik penyedia jasa transportasi kereta api turut terkena imbas goncangan perekonomian. Dalam kondisi persaingan bisnis transportasi yang sangat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pada masa sekarang inisudah banyak sekali industri manufaktur yang
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang inisudah banyak sekali industri manufaktur yang berdiri dengan menghasilkan produk yang sejenis. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dilakukan dan penjelasan mengenai apa yang menjadi masalah untuk dipecahkan dalam penelitian ini. Bab ini juga
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI
BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI 4.1 Tahap Perancangan Sistem Terintegrasi Setelah dilakukan brainstorming dan studi pustaka, maka langkah selanjutnya adalah membuat sistem terintegrasi dari metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri dewasa ini menyebabkan persaingan yang terbuka dalam skala nasional maupun internasional, sektor industri manufaktur dan jasa berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya bidang teknologi dan perubahan pola kehidupan manusia yang semakin cepat membuat begitu banyak aktivitas yang harus dilakukan oleh manusia untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting, tidak sedikit industri yang bergerak di bidang telekomunikasi berlomba-lomba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalsisasi seperti sekarang, komunikasi menjadi kebutuhan yang sangat penting, tidak sedikit industri yang bergerak di bidang telekomunikasi berlomba-lomba
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekstrem dapat dikatakan pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan. mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2002:83).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrem dapat dikatakan pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.pelayanan adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Persaingan dunia industri yang semakin ketat khususnya di industri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan dunia industri yang semakin ketat khususnya di industri elektronik membuat para pabrikan menjadi semakin kreatif dan inovatif. Tidak hanya
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rencana Implementasi Rencana implementasi ditetapkan dari solusi bisnis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Rencana implementasi yang akan dilakukan dibagi menjadi
Lebih terperinciPROPOSAL KERJA PRAKTEK
1 PROPOSAL KERJA PRAKTEK I. JUDUL KERJA PRAKTEK Kegiatan ini dinamakan Kerja Praktek di PT. GMF Aeroasia II. LATAR BELAKANG Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, dimana tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri saat ini mengalami era globalisasi dimana semakin hari semakin dihadapkan dengan banyaknya persaingan antar perusahaan-perusahaan yang saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sarana transportasi yang menunjang proses kehidupan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, Indonesia membutuhkan sarana transportasi yang menunjang proses kehidupan ekonomi masyarakatnya. Di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perusahaan yang bergerak di industri airlines, produk utama yang dijual kepada konsumen adalah: tempat, waktu dan tujuan perjalanan yang disebut dengan istilah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. persaingan global yang dikarenakan oleh perkembangan pasar dunia yang semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri di Indonesia saat ini sarat dengan persaingan yang menuju ke arah persaingan global yang dikarenakan oleh perkembangan pasar dunia yang semakin
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Persaingan perusahaan-perusahaan sangat ketat dalam era globalisasi ini yang menghendaki perdagangan bebas. Persaingan yang sengit dalam pasar global sekarang ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota organisasi. Dalam mengimplementasikan rencana-rencana strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernyataan visi dan misi suatu organisasi menurut Imelda (2004) merupakan gambaran ideal organisasi atas apa yang dicapai dimasa yang akan datang melalui kegiatan operasionalnya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir 37 3.2 Langkah Langkah Penelitian Dalam metode penelitian ini merupakan tahapan tahapan yang dibuat untuk memudahkan dan mengarahkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metode ini digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan daya saing perusahaan, setiap perusahaan harus dapat memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu. Bila perusahaan tidak dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan indsutri penerbangan semakin membaik juga. Daya beli yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan membuat perkembangan indsutri penerbangan semakin membaik juga. Daya beli yang meningkat membuat permintaan akan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan di sektor industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan di sektor industri menjadi semakin ketat dan kompetitive. Didukung oleh kemajuan teknologi yang modern dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, penjaminan kualitas memiliki peranan yang penting dan strategis dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas jasa yang dihasilkan oleh institusi pendidikan tentunya tidak lepas dari quality assurance atau penjaminan kualitas terhadap terhadap lulusan yang dihasilkan,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perjalanan melalui jalur udara merupakan salah satu alternatif bagi seseorang untuk melakukan perjalanan jarak jauh. Salah satu hal dipilihnya perjalanan jalur udara
Lebih terperinciMateri 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1
Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA deden08m.com 1 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA: Posisi Perusahaan dalam Industri (1) Rencana bisnis yang efektif harus mendefinisikan secara jelas di mana posisi perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT KHI Pipe Industry bergerak pada produksi pipa. Penelitian ini diawali dengan bahwa masih terdapat keterlambatan pengiriman pada pelanggan yang mencapai 15% dari total pengiriman yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat setiap perusahaan harus dapat bersaing secara global baik di pasaran nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi banyak sekali industri manufaktur yang berdiri dengan menghasilkan produk yang sejenis. Kondisi seperti ini mengakibatkan terjadinya persaingan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Metode Penelitian merupakan deskripsi dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama proses penelitian dilaksanakan yakni
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri penerbangan sudah banyak menjamur di Indonesia yang disebabkan adanya deregulasi pemerintah dalam bidang penerbangan. Deregulasi penerbangan di Indonesia
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penentuan Struktur Hirarki
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Struktur Hirarki Pada penelitian ini menggunakan Metoda Fuzzy AHP untuk mengukur kinerja supplier pada kategori catering di PT Garuda Indonesia. Adapun saat ini PT Garuda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan juga semakin jeli dalam memilih produk. Hal ini mulai membuat industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini dimana konsumen semakin kritis dan juga semakin jeli dalam memilih produk. Hal ini mulai membuat industri manufaktur harus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri jasa penerbangan di Indonesia, khususnya untuk penerbangan komersial berjadwal semakin marak sejak dikeluarkannya deregulasi yang mengatur transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHAHULUAN I.1
BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam
Lebih terperinciPENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM
PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM Arief Purnomo¹, Wiyono.², Retno Novi Dayawati³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom Abstrak Untuk menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di industri jasa penerbangan membuat bisnis layanan semakin berat untuk dihadapi. Upaya PT Garuda Indonesia dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. 1. Pengembangan layanan yang dilakukan di dalam implementasi strategi
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI A. Simpulan 1. Pengembangan layanan yang dilakukan di dalam implementasi strategi diferensiasi Quantum Leap 2011-2015 antara lain adalah: a. Penciptaan Produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama dalam perusahaan agar tetap survive. Buruknya kualitas ataupun penurunan kualitas akan
Lebih terperinciDamper DB2B24SSC, diantaranya adalah:
BAB III. METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT.Dulmison Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang hardware energi yang memproduksi alat-alat berat dan aksesoris
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kebanyakan perusahaan, investasi dalam inovasi mengikuti siklus boom-bust. Survei tahunan yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Industri mengkonfirmasi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
45 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. GMF Aero Asia PT. GMF Aero Asia (Garuda Maintenance Facility) merupakan anak perusahaan dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pariwisata dan bisnis internasional. penerbangan dari penjualan tiket yang dilakukan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan penerbangan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Dalam kondisi persaingan yang
Lebih terperinciSejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici
Topik Khusus ~ Pengantar Six Sigma ~ ekop2003@yahoo.com Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Participative
Lebih terperinciSTUDI IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK MEREDUKSI IDLE TIME MATERIAL PADA GUDANG PELAT DAN PROFIL
STUDI IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK MEREDUKSI IDLE TIME MATERIAL PADA GUDANG PELAT DAN PROFIL Wawan Widiatmoko N.R.P. 4108 100 080 Dosen Pembimbing : Sri Rejeki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo General Electric Company. (Sumber :
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian menggunakan General Electric Company sebagai objek penelitian. Objek penelitian akan dibahas lebih lanjut untuk memberikan gambaran umum
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keunggulan Bersaing Melalui Proses Bisnis Persaingan di dunia usaha yang sangat ketat dewasa ini terjadi karena setiap perusahaan berupaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang metodologi penelitian dari langkahlangkah penelitian, penelitian pendahuluan, identifikasi masalah, studi pustaka yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini sektor industri mempunyai peran yang sangat penting di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sektor industri mempunyai peran yang sangat penting di dalam pembangunan perekonomian Indonesia di mana sektor industri ini merupakan prioritas untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini, persaingan dalam dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam bidang jasa. Salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses produksi merupakan kegiatan utama dalam perusahaan industri manufaktur. Tingkat efektifitas dan efisiensi berproduksi dituntut memiliki nilai yang tinggi.
Lebih terperinciQuality Management and International Standards
Chapter 6 Quality Management and International Standards Tujuan membangun sistem TQM yang dapat mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan konsumen. Menjaga kualitas dapat mendukung diferensiasi, low cost,
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI. dengan tujuan mendapatkan laba. Dalam dunia bisnis dengan tingkat
BAB V IMPLEMENTASI 5.1. Desain Implementasi Implementasi strategi bisnis dipahami sebagai serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan eksekusi suatu aktifitas organisasi dalam menjual barang maupun
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Secara umum, metodologi penelitan diartika sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Yang dimaksud sebagai cara ilmiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Gamatechno Indonesia sebagai organisasi yang menyediakan solusi total Teknologi Informasi (TI) dengan fokus bisnis pada penyediaan produk software serta jasa konsultasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi ini diwarnai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi ini diwarnai dengan persaingan yang semakin ketat. Persaingan bukan hanya datang dari dalam tetapi datang juga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang luas yang terdiri dari banyak pulau.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang luas yang terdiri dari banyak pulau. Kondisi geografis yang sedemikian rupa menyebabkan alat-alat transportasi baik transportasi darat,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk
Lebih terperinciMODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA
MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA Iwan Kurniawan Hadianto, Patdono Suwignjo Program Studi Magister Bidang Keahlian Manajemen Operasional Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manjemen rantai suplai merupakan suatu proses untuk mengintegrasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan ketat dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif dalam hal memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan dapat meningkatkan kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah quality improvement muncul dikarenakan persaingan telah menuntut semua organisasi dan perusahaan untuk semakin inovatif dalam memenuhi keinginan pelanggan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
ABSTRAK Six Sigma adalah sebuah disiplin kualitas yang memfokuskan diri pada produk dan pelayanan yang lebih baik untuk menciptakan sebuah kebudayaan yang menyempurnakan permintaan sebagai target setiap
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR..... ABSTRAK..... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun
34 BAB III SIX SIGMA 3.1 Sejarah Six Sigma Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun 1980-an oleh seorang engineer bernama Bill Smith. Hal ini dilatarbelakangi oleh hilangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kita telah memasuki era globalisasi dan pasar bebas, dimana setiap orang bebas untuk melakukan perdagangan dan mendirikan suatu usaha. Perkembangan
Lebih terperinciGambar I.1 Part utama Penyusun meter air
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut Gaspersz (2011, p.92), Lean Six sigma merupakan suatu filosofi bisnis, pendekatan sistemik dan sistematik dan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.
PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE) DAN LEAN SIX SIGMA DI PT. XYZ TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan di sekitarnya baik di dalam maupun di luar perusahaan. Peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatannya, setiap perusahaan selalu melibatkan lingkungan di sekitarnya baik di dalam maupun di luar perusahaan. Peran lingkungan sekitar sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan diri. Peningkatan ini dapat berbentuk perbaikan desain produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agar dapat berkompetisi di dunia masa kini, setiap perubahan perlu meningkatkan diri. Peningkatan ini dapat berbentuk perbaikan desain produk dan jasa, pengurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan meratanya distribusi kebutuhan sandang, pangan dan papan melalui berbagai macam moda transportasi.
Lebih terperinciPENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENJUALAN ALAT ALAT LISTRIK DENGAN METODE SIX SIGMA ( Studi kasus pada PT. X )
PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENJUALAN ALAT ALAT LISTRIK DENGAN METODE SIX SIGMA ( Studi kasus pada PT. X ) Oleh : CHANDRA SARIPUTTRA 0732015003 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas 2.1.1. Pengertian Kualitas Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik suatu produk untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang dapat dinyatakan langsung. Definisi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah yang digunakan untuk penelitian penurunan hasil Fabric Width Utilization adalah dengan menggunakan metode Penyelesaian Masalah Six Sigma,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan yang berpusat kepada pelanggan atau customer centricity menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan yang berpusat kepada pelanggan atau customer centricity menjadi suatu konsep yang telah diterapkan dibanyak perusahaan untuk menghadapi kompetisi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada: Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
KATA PENGANTAR Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan InayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisa
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi di Indonesia terjadi dengan sangat pesat. Hal tersebut berpengaruh terhadap perkembangan badan usaha, perusahaan, organisasi dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. HALAMAN PERNYATAAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN HALAMAN PENGESAHAN... i HALAMAN PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi ABSTRAKSI... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar produk di pasar perdagangan semakin ketat, dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini menuntut pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datang dan berangkat mencapai dan (Buku Statistik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bersamaan dengan pulihnya perekonomian Indonesia setelah krisis pada tahun 1997, Industri Penerbangan pun mengalami perkembangan yang signifikan. Indikasi perkembangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap tingkat kepuasan pelanggan / penumpang Garuda Indonesia dengan responden adalah anggota Garuda Frequent Flyer (GFF)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian merupakan suatu investigasi (inquiry) yang terorganisasi (organized), sistematis, berbasis data, kritis dan ilmiah, yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian yang merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan baik dibutuhkan suatu metodologi penelitian yang merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis yang harus dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri jasa merupakan fenomena yang unik dalam pembangunan nasional suatu bangsa.semakin maju suatu bangsa, maka semakin besar konstribusi komponen jasa pada struktur
Lebih terperincimempengaruhi eksistensi maskapai penerbangan di Indonesia pada umumnya, karena setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum dan Objek Observasi Setiap manusia di dunia memiliki kebutuhan dan keinginan dalam usaha untuk mempertahankan hidup, namun sering kali manusia tidak suka memperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi setiap warga negara atas barang, jasa dan pelayanan administratif
Lebih terperinci3.1 Persiapan Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam mengerjakan Tugas Akhir ini dilakukan langkah-angkah perancangan yang jelas agar tujuan dari Tugas Akhir ini dapat tercapai. Pada bab ini akan
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT TransNusa Aviation Mandiri biasa disingkat menjadi TransNusa merupakan maskapai penerbangan domestik di Indonesia yang menyediakan layanan transportasi udara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perawatan IGTE & Power Services GMF Aeroasia berdiri sejak tahun 2011, merupakan perusahaan mandiri dan merupakan anak perusahaan dari PT GMF Aeroasia yang bergerak
Lebih terperinci