JURNAL. Diajukan sebagai salah satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) Oleh: SABRUN JAMIL NPM.
|
|
- Teguh Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI KOMPARASI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI TRANSMIGRAN DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN KOTO BARU DENGAN NAGARI KOTO SALAK KECAMATAN KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Diajukan sebagai salah satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) Oleh: SABRUN JAMIL NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016
2
3 1 Comparative Study of Socio- Economic life of Migrants in District Kenagarian Koto Baru Subdistrict Kenagarian Koto Salak district By: Sabrun Jamil *Slamet Rianto**Ade Irma Suryani*** Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra ** ABSTRACT This study aims to get the data, process, analyze, and assess the comparative study of social and economic life of migranst with variables including livelihood, income level and accessibility in district kanagarian Koto Baru subdistrict kenagarian Koto Salak Dharmasraya district. This type of research is classified on a comparative descriptive study, this study population is migranst in kenagarian Koto Baru with migranst in kenagarian Koto Salak, sample of respondents is determined by using proportional random sampling, sample of 61 heads of the families in her Head and kenagarian Koto Baru and Koto Salak comprising 32 families in kenagarian Koto Baru and 29 families in kenagarian Koto Salak, collecting data using guided questionnaire and statistical analysis is used descriptively by using a persentage formula, chi square and t test hypotheses. The results showed as follows: 1) there is no difference in the livelihoods of migranst in kenagarian Koto Baru with kenagarian Koto salak for -t hitung < t table (1,657< 1,999), mean the presence of similarity between the livelihoods of migranst kenagarian New Koto migranst livelihood in kenagarian Koto Salak, 2) there is a difference in income between migranst income of migranst income kenagarian Koto Baru in kenagarian Koto Salak for value t hitung > t tabel (6,757 > 1,999), 3) there are differences in the accessibility of migranst in kenagarian Koto Baru with kenagarian Koto Salak for value t hitung > t tabel (16,375 > 1,999) in which the above information shows that there variables above stated variables livelihood no distinction between migranst livelihood in kenagarian Koto Baru by migranst living in kenagarian Koto Salak, whereas for variable income and accessibility shows the differences. Keyword: livelihood, income level and accessibility.
4 2 PENDAHULUAN Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam rangka pembentukan masyarakat yang baru untuk membantu pembangunan daerah, baik daerah yang ditinggalkan maupun yang didatangi demi pembangunan nasional, pembangunan daerah merupakan proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya secara bersama-sama mengelola sumber daya alam yang ada, pemerintah daerah dengan sektor yang ada membentuk pola kemitraan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) di dalam wilayah tersebut, proses pembangunan sebenarnya merupakan suatu perubahan sosial budaya yang dapat bergerak maju kedepan, hal ini tergantung kepada manusia dan struktur sosialnya, jadi bukan hanya sebagai usaha pemerintah semata. ( Hugent, Transmigrasi di Indonesia Hal 26) Pembangunan sosial ekonomi bertujuan antara lain untuk mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan antar daerah antar sub daerah serta antar warga masyarakat demi pemerataan dan keadilan, pembangunan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan menuntaskan kemiskinan serta menciptakan atau menambah lapangan kerja, pembangunan juga ditujukan untuk meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat daerah serta mempertahankan, menjaga kelestarian sumber daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang secara berkelanjutan, ( Swasono. Kependudukan dan transmigrasi 2005 Hal 72). Pembangunan daerah merupakan bagian internal dan integral dari pembangunan nasional namun pencapaian keberhasilan pembangunan daerah harus benar-benar memperhatikan kebutuhan, kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, perbedaan kondisi daerah akan mengakibatkan perbedaan dalam menerapkan corak pembangunan dengan demikian, pencapaian sasaran pembangunan di daerah disesuaikan dengan potensi setempat, aspirasi masyarakat dan juga permasalahan pembangunan di daerah. (Laporan dinas tenaga kerja provinsi Sumbar, tahun 2013) Peningkatan diberbagai bidang sosial ekonomi di Indonesia dan khususnya di provinsi Sumatera Barat pada dasarnya ditunjukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat namun disadari bahwa upaya peningkatan di berbagai bidang tersebut belum sepenuhnya mampu meningkatkan kemakmuran rakyat sehingga masih perlu diupayakan peningkatan di tiap-tiap bidang khususnya dalam hal ini untuk mencapai kemakmuran perekonomian rakyat, sampai saat ini provinsi Sumatera Barat masih dihadapkan pada berbagai permasalahan antara lain belum pulihnya kondisi ekonomi, tingginya tingkat kemiskinan, serta tingginya angka pengangguran, sejalan dengan upaya pemecahan masalah di atas maka perioritas pembangunan daerah Sumatera Barat antara lain untuk pemulihan ekonomi serta peningkatan tarap hidup rakyat karena pada dasarnya perekonomian dengan kesejahteraan
5 3 merupakan dua sisi yang terkait erat satu sama lain, semakin tinggi kondisi perekonomian maka akan semakin tinggi tingkat kesejahteraan sosial ekonomi penduduk. Manuwiyoto, (2004, hal Mengenal dan memahami transmigrasi). Kehidupan sejahterah sosial ekonomi yang dimaksud menunjukan pada kehidupan sosial, yaitu tercukupnya kebutuhan material dan non material. Dalam masyarakat Indonesia, kondisi sejahterah ekonomi itu diartikan hidup aman dan bahagia karena semua kebutuhan dasar dapat terpenuhi, seperti makanan yang cukup, gizi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, pendapatan yang layak dan perlindungan, (Nabella:2012). Jika dilihat pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di provinsi Sumatera Barat kususnya dikabupaten Dharmasraya merupakan salah satu solusi serta jalan keluar bagi pemerintah untuk merancang dan meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat, menghadapi berbagai permasalahan di atas maka pembangunan sosial ekonomi dapat dilakukan dalam hal ini salah satunya merencanakan program transmigrasi di provinsi Sumatera Barat kabupaten Dharmasraya, akan tetapi hal ini masih memerlukan kerja keras melalui berbagai upaya seperti meningkatkan partisipasi dan kerja sama serta meningkatkan keterpaduan sistem dan kewajiban dalam pembangunan dengan berbagai pihak terkait serta masyarakat luas. Untuk mengatasi permasalahan sosial ekonomi masyarakat, tentu diperlukan program pemindahan atau yang dinamakan dengan transmigrasi penduduk, baik itu dari wilayah pulau Jawa maupun dari wilayah yang lain karena dipastikan jumlah penduduk pulau Jawa yang begitu padat, luas wilayah tidak lagi sama dengan jumlah penduduk yang seharusnya, maka akan dilakukan program transmigrasi dari wilayah padat penduduk ke daerah yang masih banyak mempunyai wilayah pemukiman kosong atau lokasi program transmigrasi, yang di pilih sebagai bahan perbandingan dalam penelitian ini adalah transmigrasi yang dilakukan ke daerah Sumatera Barat kabupaten Dharmasraya, perlu dilakukan pendalaman dan kajian karena tentu pada setiap masing masing daerah mempunyai karakteristik serta perbedaan-perbedaan mengenai permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat transmigran selaku penduduk yang dipindahkan dari tempat dan asalnya terlebih dahulu, ( UU No. 29 tahun 2009 tentang Tenaga kerja dan Transmigrasi). Berdasarkan observasi awal penulis,yaitu pada September 2015 dapat digambarkan secara umum bahwa peran penduduk transmigran di kenagarian Koto Baru kecamatan Koto Baru dengan transmigran di kenagarian Koto Salak kecamatan Koto Salak kabupaten Dharmasraya, memungkinkan terdapatnya perbedaan-perbedaan. Sebagai gambaran umum untuk kedua wilayah transmigrasi tersebut jika dilihat dari sudut pandang wilayah penelitian satu yaitu wilayah transmigran di kenagarian Koto Baru dari segi jarak wilayah dengan pusat ibukota kabupaten lebih dekat dibandingkan dari wilayah penelitian dua yaitu wilayah transmigran di kenagarian Koto Salak, akan tetapi
6 4 tingkat kemajuan daerah serta tingkat kesejahteraan serta juga dilihat dari gambaran pendidikan masyarakat sepertinya lebih di dominasi oleh masyarakat transmigran di kenagarian Koto Salak yang jauh dari pusat ibukota kabupaten. Dominasi itu dapat dilihat dari sudut pandang sosial ekonomi yakni kondisi tempat tinggal, pemenuhan kebutuhan hidup serta keberlansungan pendidikan anak- anak mereka dalam gambaran observasi tersebut peneliti melihat adanya aktivitas putra-putri transmigran tersebut terlihat adanaya aktivitas pendidikan formal disekolah yang ada di wilayah tempat tinggal mereka, dan sepertinya pendidikan lebih diutamakan meskipun hanya masyarakat pendatang atau transmigran, dan juga terlihat banyaknya sekolah-sekolah yang berada diwilayah mereka seperti sekolah dasar (SD), SMP dan juga terdapat SLTA bahkan sudah cukup banyak yang menempuh perguruan tinggi dalam melaksanakan pendidikan dan untuk interaksi sosial transmigran pada kedua wilayah penelitian ini terlihat baik dalam menjalin komunikasi baik antar sesama mereka sebagai transmigran maupun dengan masyarakat pribumi karena pada dasarnya menjalin interaksi yang baik sangatlah penting bagi kehidupan transmigran itu sendiri. Maka dengan alasan di atas peneliti melakukan penelitian untuk kedua wilayah transmigran tersebut dan pada akhirnya penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan kehidupan sosial ekonomi dari kedua wilayah transmigran, yang menjadi penekanan penilitian tersebut mencakup diantaranya: Mata Pencaharian, Pendapatan, Aksesibiltas masyarakat transmigran yang berada pada wilayah penelitian tersebut, serta dalam gambaran observasi awal penulis, pada kedua wilayah transmigran ini di asumsikan bahwa terdapatnya perbedaan cara kehidupan yang berbeda antara daerah transmigran di kenagarian Koto Baru dengan daerah transmigran di kenagarian Koto Salak yang dilihat dari bagaimana cara mereka mendapatkan sumber ekonomi serta cara-cara mereka untuk memajukan wilayah tempat tinggal mereka masing-masing, maka hal inilah yang nantinya akan menjadi dasar peneliti untuk melakukan penelitian pada wilayah transmigran di kenagarian Koto Baru dengan transmigran dikenagarian Koto Salak berdasarkan pada variabel diatas. Mulai dari mereka di transmigrasikan hingga pada saat sekarang ini dan mereka bisa saja mendapatkan kehidupan sosial ekonomi yang lebih baik asalkan mampu dan mau ikut dalam mengelola potensi yang tersedia. Dari uraian di atas maka penulis mengangkat kajian tersebut dengan Judul Studi Komparasi kehidupan sosial ekonomi transmigran di nagari Koto Baru kecamatan Koto Baru dengan nagari Koto Salak kecamatan Koto Salak kabupaten Dharmasraya KERANGKA TEORITIS Komparasi berasal dari kata comparasion yang mempunyai arti perbandingan atau pembandingan satu variabel ataupun dua variabel. Komparasi ini merupakan salah satu teknik analisis kuantitatif yang digunakan untuk menguji satu atau dua varibel, apakah ada tidak perbedaan atau
7 5 perbandingan antara satu atau dua variabel tersebut, (Jainuri, 2013). METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan pembatasan masalah, rumusan masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka penelitian ini tergolong dalam penelitian Deskriptif Komparatif. Penelitian komparatif bertujuan untuk membandingkan beberapa variabel yang ada pada dua kelompok atau lebih. Metode komparatif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji ada tidaknya perbedaan keberadaan variable dari dua kelompok atau lebih, (Arikunto, 2010). Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi, studi penelitiannya juga disebut populasi atau studi sensus, (Arikunto, 2010). Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kehidupan sosial ekonomi masyarakat transmigran yang tercakup di dalamnya, mata pencaharian, pendapatan, aksesibilitas dan sosial ekonomi yang ada dilingkungan tempat tinggal masingmasing transmigran yang terdapat di nagari Koto Baru kecamatan Koto Baru dan nagari Koto Salak kecamatan Koto Salak kabupaten Dharmasraya. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti, (Arikunto, 2006). Sampel wilayah merupakan sebagian wilayah dari populasi yang dapat mewakili populasi itu sendiri, mengingat berbagai keterbatasan baik berupa waktu,tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang lebih jauh, maka sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling, teknik purposive sampling yakni: Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti karena mempunyai pertimbanganpertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya, Teknik ini digunakan untuk menunjuk sampel yang relative lebih banyak dari sampel nagari yang lain. Sampel wilayah dalam penelitian ini adalah nagari Koto Baru dan nagari Koto Salak. Sampel responden dalam penelitian ini, berdasarkan Arikunto (2006) jika subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika jumlah subjek lebih dari 100 dapat diambil 5-10% atau 15-20% atau lebih. Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Proporsianal random sampling dengan proporsi 5% dengan mengambil responden yaitu masyarakat transmigran, teknik Proporsianal random sampling ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan ditentukan secara proporsi, maka jumlah responden pada penelitian ini berjumlah 61 Kepala keluarga yang terdiri dari, 32 Kepala keluarga transmigran di kenagarian Koto Baru dan 29 Kepala keluarga transmigran di kenagarian Koto Salak Jenis data dalam penelitian ini ada dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan yaitu data tentang jenis Mata Pencaharian, kondisi Pendapatan dan Aksesibilitas. Sedangkan data sekunder yang dikumpulkan adalah data yang bersangkutan dengan kondisi geografis kecamatan Koto Baru dan kecamatan
8 6 Koto Salak penelitian ini. yang diperlukan dalam Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mean (rata-rata) = Keterangan: = Mean = Jumlah = Sigma (Sudijono, 2010) 2. Standar Deviasi. Σ. ² (Σ. )² S =.( ) Keterangan: S = standar deviasi f =frekuensi xi = nilai tengah N = Jumlah sampel (Riduwan, 2006) 3. Uji T = Keterangan: x = Rata rata skor kelompok 1 x = rata rata skor kelompok 2 sd 2 = Standar deviasi kelompok 1 sd 2 = Standar deviasi kelompok 2 n = Jumlah responden 1 n = Jumlah responden 2 Derajat kebebasan (dk/df) = n=1 HASIL DAN PEMBAHASAN Kecamatan Koto Baru merupakan salah satu kecamatan dari sebelas kecamatan yang terdapat di daerah kabupaten Dharmasraya dengan Ibu kota kecamatan terletak di Koto Baru. Kecamatan Koto Baru mempunyai Luas wilayah ±251,35 Km2, berada di posisi Timur Laut kabupaten Dharmasraya. Lokasi penelitian berada di kenagarian Koto Baru yang merupakan salah satu kenagarian yang berada di wilayah pemerintahan kecamatan Koto Baru kabupaten Dharmasraya. Secara Geografis kenagarian Koto Baru terletak 101º BT- 101º46 37 BT dan 1º04 40 LS - 1º11 35 LS. dengan luas wilayah Nagari Koto Baru ±51,75 Km2. Dengan ketinggian 91 meter dari permukaan laut, Suhu rata-rata ºC dan curah hujan 7,67 hari per-bulan. Berikut ini batas Administrasi nagari Koto Baru: Sebelah Utara : Nagari Sialang Gaung Sebelah Selatan: Nagari Sungai Rumbai Sebelah Barat : Nagari Koto Salak Sebelah Timur: Nagari Ampang Kuranji. Kecamatan Koto Salak merupakan salah satu kecamatan dari sebelas kecamatan yang terdapat di daerah kabupaten Dharmasraya dengan Ibu kota kecamatan terletak di Koto Salak. Kecamatan Koto Salak berada di bagian Selatan kabupaten Dharmasraya. Dengan luas wilayah ±464,39 Km2 ketinggian 112 meter dari permukaan laut, dengan curah hujan 234,33mm/bulan dan rata-rata hari hujan 7,67hari/bulan. Penduduk di kenagarian Koto Baru terdiri dari beberapa Etnis/suku bangsa seperti asli penduduk
9 7 Minangkabau, penduduk transmigrasi (Jawa dan Sunda), suku Batak. Dengan jumlah penduduk per-31 Desember 2014 sebanyak 12,920 Jiwa mayoritas pemeluk agama islam. (Sumber: Kantor Wali Nagari Koto Baru, 2014). Kepadatan penduduk tercatat sekitar 13.4 jiwa per km Lokasi penelitian berada di kenagarian Koto Salak yang merupakan salah satu kenagarian yang berada di wilayah pemerintahan kecamatan Koto Salak kabupaten Dharmasraya. Secara Geografis kenagarian Koto Salak terletak pada 101º44 39 BT - 101º50 25 BT dan 1º08 32 LS - 1º13 18 LS. Dengan luas wilayah Nagari Koto Salak ±61,04 Km2. Dengan ketinggian 112 meter dari permukaan laut, Suhu rata-rata ºC dan curah hujan 7,67 hari per-bulan. Berikut ini batas Administrasi nagari Koto Salak: Sebelah Utara : Nagari Ampalu Sebelah Selatan : Provinsi Jambi Sebelah Barat : Nagari Koto Baru Sebelah Timur : Nagari Padukuan. Jika di lihat dari sudut kehidupan sosial ekonomi masyrakat nagari Koto Salak, sampai saat ini masih di liputi oleh kawasan Perkebunan, pertanian dan lahan persawahan yang terbentang luas. Luas wilayah di nagari Koto Salak ini mencapai 17,64 persen. Lahan untuk budidaya pertanian tercatat sekitar 10,26 persen. Sementara lahan untuk perumahan/pemukiman dan halaman sekitarnya hanya tercatat sebesar 2,46 persen. Sisanya yaitu sebesar 4,28 persen terdiri dari lahan kering dan lainnya. Analisa data penelitian ini adalah untuk melihat gambaran perbandingan/ komparasi antara transmigran di kenagarian Koto Baru dengan kenagarian Koto Salak yang di lihat dari: 1) Mata Pencaharian, 2) Pendapatan, 3) Aksesibilitas. Berdasarkan analisa data dari pengamatan dan kuisoner yang telah dilakukan dengan 61 responden yang terdiri dari, 32 responden dari transmigran di kenagarian Koto Baru dan 29 responden dari transmigran di kenagarian Koto Salak. Didapat gambaran penelitian mengenai studi komparasi kehidupan sosial ekonomi transmigran di kenagarian Koto Baru dengan Kenagarian Koto Salak kabupaten Dharmasraya sebagai berikut : Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini maka dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Mata Pencaharian transmigran dikenagarian Koto Baru dengan transmigran di kenagarian Koto salak. Perbandingan mata pencaharian dilihat dari mata pencaharian pokok, mata pencaharian sampingan, anggota keluarga yang bekerja, pekerjaan sampingan anggota keluarga, jumlah lahan pertanian yang dimiliki, tingkat kecukupan penghasilan, kegiatan yang ada selain kegiatan tetap, tingkat kehidupan yang seajahterah. Dari hasil analisis data diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan mata pencaharian transmigran di kenagarian Koto Baru dengan kenagarian Koto Salak karena nilai -t hitung < t tabel (1,619< 1,999) pada taraf signifikan α = 0,025, dengan tingkat signifikan (0,117 > 0,025), yang berarti adanya kesamaan antara mata pencaharian transmigran di kenagarian Koto Baru dengan mata
10 8 pencaharian transmigran kenagarian Koto Salak kabupaten Dharmasraya. Temuan ini sesuai dengan pernyataan menurut Hadud dan Zain, (2001 :146) mata pencaharian adalah merupakan pekerjaan yang menghasilkan uang untuk dapat bertahan hidup. Pengertian pekerjaan adalah mata pencaharian seseorang untuk mendapatkan nafkah bagi kelansungan hidup (Darmawan, 2001) menurut Nawi ( 2002) pekerjaan adalah medium dimana kita memperoleh syarat kehidupan pokok sebagai alat yang menggambarkan, mengklasifikasikan dan mengevaluasi diri dan orang lain. 2. Tingkat Pendapatan transmigran di kenagarian Koto Baru dengan kenagarian Koto Salak perbandingan pendapatan dilihat dari segi kebutuhan Pangan dan kebutuhan Non Pangan yang kemudian dijumlahkan maka akan menghasilkan pendapatan perkapita. Dari hasil analisis data di ketahui bahwa terdapat perbedaan pendapatan antara pendapatan transmigran di kenagarian Koto Baru dengan kenagarian Koto Salak karena nilai t hitung > t tabel (3,123 > 1,999) pada taraf signifikan α = 0,025, dengan tingkat signifikan (0,004 < 0,025), dengan hasil data diatas menyatakan bahwa tingginya tingkat pendapatan transmigran di kenagarian Koto Salak dari pada pendapatan transmigran di kenagarian Koto Baru, dengan pendapatan rata-rata dikenagarian Koto Baru adalah Rp, per/bulan. Sedangkan pendapatan rata-rata transmigran di kenagarian Koto Salak adalah Rp, per/bulan. Penyebab dari adanya perbedaan tingkat pendapatan tersebut diantaranya luas lahan pertanian yang dimiliki oleh transmigran di kenagarian Koto Salak, banyaknya masyarakat yang memiliki tambahan pekerjaan sampingan dari pekerjaan pokok mereka sebagai petani. Temuan ini sesuai dengan pernyataan menurut (Dewi 2009: 11) Pendapatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur kondisi kesejahteran karena perubahan pendapatan akan mempengaruhi pola pengeluaran. Effendi dalam Dewi (2009:11) Pendapatan dapat diartikan sebagai gambaran yang lebih tepat tentang pendapat proses ekonomi kelompok yang merupakan jumlah keseluruhan pendapatan atau kekayaan keluarga semua barang dan hewan peliharaan. Selain itu pendapatan perorangan yang tersedia bagi rumah tangga untuk dibelanjakan dan ditabung. 3. Aksesibilitas transmigran di kenagarian Koto Baru dengan kenagarian Koto Salak perbandingan Aksesibilitas dilihat dari kondisi jalan untuk mencapai wilayah transmigran, tingkat ketercapaian lokasi, perkembangan infrastruktur, ketersedian sarana prasarana,
11 9 pengaruh sarana jalan terhadap perekonomian, ketersediaan jaringan listrik, apakah sudah merata secara keseluruhan, transportasi umum, penunjang ekonomi, dari hasil analisis data diketahui bahwa terdapat perbedaan aksesibilitas transmigran di kenagarian Koto Baru dengan kenagarian Koto Salak karena nilai t hitung > t tabel (15,834 > 1,999) pada taraf signifikan α = 0,025, dengan tingkat signifikan (0,001 < 0,025), yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat aksesibilitas transmigran di kenagarian Koto Baru dengan aksesibilitas transmigran di kenagarian Koto Salak kabupaten Dharmasraya. Maka hasil data di atas menyatakan tingginya tingkat aksesibilitas transmigran di kenagarian Koto Salak. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya prioritas pembangunan fisik Nagari Koto Salak yang lebih ditekankan pada pembangunan sarana Jalan peningkatan kualitas transportasi umum serta diupayakan peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan serta disamping itu peningkatan Jaringan listrik yang dapat mendukung tingkat perekonomian masyarakat transmigran di nagari Koto Salak. Temuan ini sesuai dengan pernyataan (Bakaruddin,2010) Bentuk lahan merupakan morfologi dan karakteristik permukaan lahan sebagai hasil interaksi antara proses fisik dan gerakan kerak dengan geologi lapisan permukaan bumi (Endarto, 2007). Tarigan (2005:140) menyebutkan aksesibilitas adalah kemudahan mencapai kota dan kota/wilayah lain yang berdekatan dengan masyarakat yang disuatu kota. Selanjutnya, (Bakaruddin,2010) menjelaskan bahwa aksesibilitas berkaitan kondisi medan atau ada tidaknya sarana transportasi atau komunikasi antara satu tempat ketempat lain. Rintangan medan yang dihadapi antara lain berupa pegunungan tinggi, rawa-rawa, gurun, hutan lebat, terlalu curam/terjal banyak sungai dan hambatan dan yang lainnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diuraikan pada bagian sebelumnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut : 1. Tidak terdapat perbedaan mata pencaharian transmigran di kenagarian Koto Baru dengan kenagarian Koto Salak. Dimana nilai -t hitung < t tabel (1,619< 1,999) pada taraf signifikan α = 0,025, hal itu maka berarti H o diterima dan H a ditolak. Dengan tingkat signifikan (0,117 > 0,025). Yang berarti adanya kesamaan antara mata pencaharian transmigran di kenagarian Koto Baru dengan mata pencaharian transmigran kenagarian Koto Salak kabupaten Dharmasraya. 2. Terdapat perbedaan tingkat pendapatan transmigran di kenagarian Koto Baru dengan pendapatan transmigran di kenagarian Koto Salak. Dimana nilai t hitung > t tabel (3,123 > 1,999) pada taraf signifikan α = 0,025, hal itu berarti bahwa H o ditolak dan H a diterima. Dengan tingkat signifikan (0,004 < 0,025).
12 10 3. Terdapat perbedaan Aksesibilitas antara trasmigran di kenagarian Koto Baru dengan kenagarian Koto salak. Dimana nilai t hitung > t tabel (15,834 > 1,999) pada taraf signifikan α = 0,025, hal itu berarti bahwa H o ditolak dan H a diterima. Dengan tingkat signifikan (0,001 < 0,025). Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan di atas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Disarankan kepada transmigran di kenagarian Koto Baru dengan transmigran di kenagarian Koto Salak agar lebih meningkatkan kualitas mata pencaharianya supaya semua lapisan masyarakat transmigran bisa mendapatkan kehidupan yang sejahterah. 2. Diharapkan kepada pemerintah setempat lebih memperhatikan tentang bagaimana ketersediaan lapangan pekerjaan bagi transmigran sehingga mereka mampu menghasilkan pendapatan. Maka dengan pendapatan tersebut mereka mampu membangun dan memajukan daerah tempat tinggal mereka masing-masing 3. Disarankan kepada transmigran agar lebih memperhatikan sarana dan aksesibilitas bagi keberlangsungan hidup dan perekonomian transmigran dikenagarian Koto Baru dengan transmigran di kenagarian Koto Salak kabupaten Dharmasraya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta. Bakaruddin,2010. Aksesibilitas Daerah. Penerbit Universitas Negeri Padang. Bintarto Menurut Suharjo (dalam Rini 2008). Aksesibilitas adalah derajat keterjangkauan suatu lokasi untuk mencapai lokasi. Penerbit Jakarta Gramedia. Dharmasraya dalam Data ( Dharmasraya in Data) Penerbit BPS Kab Dharmasraya. Gunawan, Pemkab.http: //. Dharmasraya.go.id. Kependudukan dan Transmigrasi. (di akses Juli 2015). Hugent, Transmigrasi di Indonesia. Penerbit Jakarta Grafindo. Iskandar Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta. Gp Press. Jainuri, Muhammad. atistik parametrik teknik analisis komparasi (diakses 31 Mei 2015). M.Fuad dkk,2006. Pendapatan Masyarakat. Menurut akuntansi keuangan. Novrianti dalam silvia,2012.kesejahteraan sosial ekonomi, Penerbit Jakarta Dedenvis. Riduwan Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan
13 11 dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta. Soestrisno Kapita selekta ekonomi Indonesia. Yogyakarta : Andi Offset. Sutrisno (2015) yang berjudul Studi Komparasissosial ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah pemekaran jorong Padang bintungan Nagari Sialang gaung Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya Skripsi, STKIP PGRI Sumbar. Swasono, Kependudukan dan transmigrasi. Penerbit Jakarta Gramedia. Undang- undang No. 29 tahun (2009). Mengenai Tenaga kerja dan Transmigrasi W.J.S Poerwadarmita dan Janu Murdiyamokohttp://.Seputar Pengetahuan.com. (di akses 18 September 2015) Wullur, Vera Mengptimalkan Kepedulian Sosial Masyarakat. Jakarta :PT Grasindo Yusuf,2008. Menyatakan perubahan Mata pencaharian. Universitas Indonesia..
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) ROSI NOFITA 09030112 Pembimbing
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciillryw Elvi Zuriyani,lV.Si s':
STUDI KEHMUPAN PETANI PADI SAWAH SETELAH KOI{I{ERSI LAIIAN PERTANIAN MENJADI PERUMAHAN DI KELURAHAN LUBUK MINTURTTN KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG JURNAL odajufigrrscfiog*isahfi So*tqwatil*$*{aryeta{efr
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL
PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL Oleh: RAHMAN ILAHI NPM: 100300 INFLUENCE OF RESIDENT GROWTH TO THE SETTLEMENT ENVIRONMENT IN IN PAUH SUBDISTRICT
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Oleh: JELLY SASTRA PIKA 12090038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI NAGARI AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI NAGARI AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Oleh: GITA FITRIA 12090014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciKONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL
KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT
STUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL WILIA MERI FARADONA NIM. 09030277 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciABSTRACT. By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**
1 2 ABSTRACT Social Economic of Communities around Lubuk Larangan Jorong Sungai Tanuak Kenagarian Barung Barung Belantai Tengah Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**
Lebih terperinciANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR.
ANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR Trihasanah 1, Erna Juita 2, Farida 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI
Lebih terperinciANALISIS POLA PERSEBARAN PENGGUNAAN BAHASA JAWA DI NAGARI PADUKUAN KECAMATAN KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA ABSTRACT
ANALISIS POLA PERSEBARAN PENGGUNAAN BAHASA JAWA DI NAGARI PADUKUAN KECAMATAN KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA Titah Handayani¹, Rozana Eka Putri², Arie Zella Putra Ulni² ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciCONDITION OF PROSPERITY OF FARMER OF PADDY RICE FIELD [IN] KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI DISTRICT OF KOTO XI TARUSAN
CONDITION OF PROSPERITY OF FARMER OF PADDY RICE FIELD [IN] KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI DISTRICT OF KOTO XI TARUSAN Widia Prestika 1, Ridwan Ahmad 2, Ade Irma Suryani 2 Widia Prestika ( NPM:10030209),
Lebih terperinciFACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA
FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA By Elvira 1 Edi Suarto 2 Leni Zahara 3 1 Geography Education College Student STKIP PGRI Western
Lebih terperinciTIPOLOGI DESA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL
0 TIPOLOGI DESA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan SI (Strata I) SAKRI EFENDI
Lebih terperinciPERCEPTION IN THE NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT PROGRAM PNPM MANDIRI TO ERADICATE POVERTY IN KENAGARIAN PADUKUAN SALAK DHARMASRAYA KOTO SUBDISTRICT
0 PERCEPTION IN THE NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT PROGRAM PNPM MANDIRI TO ERADICATE POVERTY IN KENAGARIAN PADUKUAN SALAK DHARMASRAYA KOTO SUBDISTRICT By Dewi Putri Pamiluarsih*, Erna Juita**, Elvi Zuriyani**
Lebih terperinciOleh: Weri Efrina*, Erna Juita**, Farida** Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatra Barat**
PERILAKU MASYARAKAT DALAM MENJAGA KELESTARIAN FUNGSI HUTAN SEBAGAI DAERAH RESAPAN AIR DI JORONG TANGGALO KENAGARIAN AIE ANGEK KECAMATAN SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG Oleh: Weri Efrina*, Erna Juita**, Farida**
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : YULIA
Lebih terperinciHUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL
HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL Diajukansebagaisalahsatusyaratuntukmemperoleh GelarSarjanaPendidikan S1 ( strata satu) SUCI RAHMADANI NIM.11030016
Lebih terperinciJURNAL. Oleh : YULISA NPM
PENGARUH UPAH TENAGA KERJA, HARGA JUAL, LUAS KEBUN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Oleh : YULISA NPM.
Lebih terperinciHUBUNGAN AKSESIBILITAS DAN TINGKAT PENDAPATAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN DI KENAGARIAN SURIAN KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK
HUBUNGAN AKSESIBILITAS DAN TINGKAT PENDAPATAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN DI KENAGARIAN SURIAN KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinciOleh: Harni Eka Saputri*Erna Juita**Elvi Zuriyani**
STUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBANGUNAN KOTA TERPADU MANDIRI BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN DI NAGARI LUBUK BUNTA KECAMATAN SILAUT KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Harni Eka Saputri*Erna
Lebih terperinciPERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH:
1 PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH: *Students **Lecturers Silvia Darma* Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd, Kons**
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak
IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45
Lebih terperinciStudy of Rice Cultivation Planted In Elliptical Silukah Sycamore District Sijunjung Regency Sijunjung. By:
Study of Rice Cultivation Planted In Elliptical Silukah Sycamore District Sijunjung Regency Sijunjung By: Desmi Fitria, 1 Slamet Rianto, M.Pd, 2 Iswandi U, M.Si, 3 1.the geography education student of
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi masih tetap diperlukan untuk menggerakkan
Lebih terperinciKeywords : Social Interaction, Education, Motivation, Income
STUDI SOSIAL EKONOMI PEKERJA INDUSTRI TAHU DI KECAMATAN TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA Putri Pangestu 1, Slamet Rianto 2, Ade Irma Suryani 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciFAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL Oleh : MUHAMMAD JAMIL NPM. 10030041 Disetujui Oleh:
Lebih terperinciBy: Efni *Yeni Erita**Nefilinda*** Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra **
0 1 Economic Social of Society Processing Bricks in Serasi Village of South at Pasaman District. Thesis. Geography Education Study Program STKIP PGRI West Sumatera, Padang, 2016 By: Efni *Yeni Erita**Nefilinda***
Lebih terperinciSTUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA GEMPA TAHUN 2010 DI DESA SAUMANGANYA KECAMATAN PAGAI UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
STUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA GEMPA TAHUN 2010 DI DESA SAUMANGANYA KECAMATAN PAGAI UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI Afnita Lily *, Drs. Dasrizal **, Rozana Eka Putri ** ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR PEREKONOMIAN BERDASARKAN PENDEKATAN SHIFT SHARE DI PROVINSI SUMATERA BARAT PERIODE TAHUN 1980 2009 Oleh : JEFFRI MINTON GULTOM NBP. 07 151
Lebih terperinciPENGARUH MODAL, LUAS KOLAM, DAN PENGALAMAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI IKAN AIR TAWAR DI NAGARI TARUANG- TARUANG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL
PENGARUH MODAL, LUAS KOLAM, DAN PENGALAMAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI IKAN AIR TAWAR DI NAGARI TARUANG- TARUANG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL Oleh : SISKA JULISA NPM. 11090056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMPN 2 SUNGAI AUA KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN AJARAN 2012/2013
PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMPN 2 SUNGAI AUA KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRODUKSI PADI SAWAH DI KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN
FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRODUKSI PADI SAWAH DI KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN Oleh: Diah Pitaloka Pratiwi 1, Dasrizal 2, Rozana Eka Putri 2 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN PEKERJA INDUSTRI KERUPUK KULIT DI KELURAHAN ANDALAS DAN KAMPUNG LALANG KOTA PADANG. Oleh:
STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN PEKERJA INDUSTRI KERUPUK KULIT DI KELURAHAN ANDALAS DAN KAMPUNG LALANG KOTA PADANG Oleh: Melia Andika Sari* Slamet Rianto** Widya Prari Keslan** * Mahasiswa Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jangka panjang (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi juga didefinisikan
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu wilayah meningkat dalam jangka panjang (Sukirno,
Lebih terperinciTHE INCOMES AND HOUSEHOLD WELFARE LEVELS OF SAND MINERS IN PASEKAN HAMLET GONDOWANGI VILLAGE SAWANGAN DISTRICT MAGELANG REGENCY
PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DI DUSUN PASEKAN DESA GONDOWANGI KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG THE INCOMES AND HOUSEHOLD WELFARE LEVELS OF SAND MINERS IN PASEKAN
Lebih terperinciMUARALABUH SERVICES MARKET AREA BEFORE AND AFTER MOVED LOCATIONS IN SUNGAI PAGU SUB DISTRICT SOLOK SOUTH RIVER by:
1 MUARALABUH SERVICES MARKET AREA BEFORE AND AFTER MOVED LOCATIONS IN SUNGAI PAGU SUB DISTRICT SOLOK SOUTH RIVER by: Widia Putri Yeni*Erna Juita **Afrital Rezki Student of Education Geography, STKIP PGRI
Lebih terperinciSOCIOECONOMIC STUDIES SOCIETY BEFORE AND AFTER EXPANSION PADANG BINTUNGAN VILLAGE NAGARI SIALANG GAUNG KOTO BARU DISTRICT DHARMASRAYA REGION
1 2 SOCIOECONOMIC STUDIES SOCIETY BEFORE AND AFTER EXPANSION PADANG BINTUNGAN VILLAGE NAGARI SIALANG GAUNG KOTO BARU DISTRICT DHARMASRAYA REGION By : Sutrisno*Slamet Rianto** Yuherman** *.the geography
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN By Elfira Mahyuni*Slamet Rianto, M.Pd**Loli Setriani**
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional, yang memiliki warna sentral karena berperan dalam meletakkan dasar yang kokoh bagi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. (time series), yaitu tahun yang diperoleh dari Bag. Keuangan Pemda Lampung
34 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah adalah jenis data sekunder dalam runtun waktu (time series), yaitu tahun 2006-2010 yang diperoleh dari
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Lahan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Lahan sebagai ruang untuk tempat tinggal manusia dan sebagian orang memanfaatkan lahan sebagai
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT
1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Gusti Roudati. K 1, Nursyahra 2,R.R.P Megahati 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciDAMPAK PENAMBANGAN BAHAN GALIAN C TERHADAP LAHAN DI BATANG KALUMBUK KENAGARIAN AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL
DAMPAK PENAMBANGAN BAHAN GALIAN C TERHADAP LAHAN DI BATANG KALUMBUK KENAGARIAN AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang diambil dari buku dan literatur serta hasil-hasil penelitian terdahulu.
30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Penelitian Kepustakaan Adalah penelitian dengan mengkupas data terbaik dalam penelitian ini yang diambil dari buku dan literatur serta hasil-hasil penelitian
Lebih terperinciKONDISI EKONOMI MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA PT
KONDISI EKONOMI MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA PT. BINA PRATAMA SAKATO JAYA SOLOK SELATAN 1 (BPSJ-SS1) DI KANAGARIAN ABAI KECAMATAN SANGIR BATANG HARI KABUPATEN SOLOK SELATAN AfrinaSuriati 1)
Lebih terperinciSTUDENT PERCEPTIONS OF AFFORDABILITY, INFRASTRUCTURE AND ACCESSIBILITY SMP NEGERI 1 LIMBUR LUBUK MENGKUANG BUNGO, JAMBI PROVINCE.
0 1 STUDENT PERCEPTIONS OF AFFORDABILITY, INFRASTRUCTURE AND ACCESSIBILITY SMP NEGERI 1 LIMBUR LUBUK MENGKUANG BUNGO, JAMBI PROVINCE. By: Ibnu Hajar 1 Slamet Rianto 2 Yuherman 3 1.the geography education
Lebih terperinciANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP LAHAN PERTANIAN DI KOTA PADANG ABSTRACT
ANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP LAHAN PERTANIAN DI KOTA PADANG Ike Martha Monica 1, Erna Juita 2, Farida 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi
Lebih terperinciEFFECT OF INCOME PARENTS AND MOTIVATION TO LEARN LEARNING OUTCOMES IN CLASS VIII SUBJECT IN IPS SMP N 9 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN By :
1 EFFECT OF INCOME PARENTS AND MOTIVATION TO LEARN LEARNING OUTCOMES IN CLASS VIII SUBJECT IN IPS SMP N 9 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN By : Ranu Yungmizandi *Edi Suarto**Nefilinda** *.the
Lebih terperinciOPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL SOFTI NUR RAHMAH NIM. 08030137 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Helfia Edial, MT
Lebih terperinciPENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS BELAJAR
PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS BELAJAR Akhmad Suyono FKIP Universitas Islam Riau jumiati_1606@yahoo.com Abstract: This research
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT TANI DI JORONG KAYU MERANTING KECAMATAN LINTAU BUO UTARA
STUDI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT TANI DI JORONG KAYU MERANTING KECAMATAN LINTAU BUO UTARA JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU
75 GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu propinsi yang masih memiliki tutupan hutan yang baik dan kaya akan sumberdaya air serta memiliki banyak sungai. Untuk kemudahan dalam
Lebih terperinciSTUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY
0 STUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY Elsa Yoranda*, Drs. Helfia Edial**, Elvi Zuriyani**, *) Student of
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :
54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Tata Guna Lahan Kabupaten Serang Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : a. Kawasan pertanian lahan basah Kawasan pertanian lahan
Lebih terperinciANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN OLEH AMELIA 07 114 027 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 i ANALISIS
Lebih terperinciGeo Image (Spatial-Ecological-Regional)
Geo Image 2 (2) (2013) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BENCANA ABRASI DENGAN PENANGGULANGANNYA DI DESA
Lebih terperinciABSTRACT. Key Word: Welfare Conditions
Kondisi Kesejahteraan Petani Padi Sawah Di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Oleh Risa Oktavia¹Slamet Rianto²Farida³ 1. Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2.3 Staf Pengajar
Lebih terperinciKONDISI MASYARAKAT YANG MENGKONVERSI LAHAN PERTANIAN DI NAGARI SUNGAI NANAM KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL
KONDISI MASYARAKAT YANG MENGKONVERSI LAHAN PERTANIAN DI NAGARI SUNGAI NANAM KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL MESI ELFIA NORA NIM. 08030126 Pembimbing I Pembimbing II Erna Juita, S. Pd, M.
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT
1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG Mesri Zulhandri Yani 1, Liza Yulia Sari 2, Evrialiani Rosba 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI
KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI NAGARI DESA BARU KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI NAGARI DESA BARU KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL Wartinah NIM. 10030211 Pembimbing I Pembimbing II Yeni Erita, M. Pd
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan
18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinciPeranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 302-308 Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Transmigrasi penduduk sudah dikenal sejak tahun 1905, yaitu pada masa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transmigrasi penduduk sudah dikenal sejak tahun 1905, yaitu pada masa pendudukan Belanda. Desa Gedong Tataan di Provinsi Lampung merupakan basis pertama kolonialisasi petani
Lebih terperinciKeywords: Poor Families Income, Education, Age, Outpouring Working Hours and The Quantity Of Dependent
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, USIA, CURAHAN JAM KERJA DAN JUMLAH TANGGUNGAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA MISKIN PADA MASYARAKAT NAGARI SUNGAI LANSEK KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG Febriadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Indonesia sedang melakukan pembangunan wilayah yang bertujuan menyejahterakan rakyat atau menjadi lebih baik dari sebelumnya. Indonesia terdiri dari pulau-pulau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah merupakan kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Pada awalnya Kabupaten Tulang Bawang mempunyai luas daratan kurang lebih mendekati 22% dari luas Propinsi Lampung, dengan pusat pemerintahannya di Kota Menggala yang telah
Lebih terperinciBAB III KONDISI UMUM. 3.1. Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga
Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau dan Kabupaten Lingga BAB III KONDISI UMUM 3.1. Geografis Wilayah Kepulauan Riau telah dikenal beberapa abad silam tidak hanya di nusantara tetapi juga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi disebabkan oleh tingkat fertilitas yang tinggi yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kependudukan merupakan masalah umum yang dimiliki oleh setiap negara di dunia ini. Secara umum masalah kependudukan di berbagai negara dapat dibedakan
Lebih terperinciEdu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.
Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENGARUH LINGKUNGAN PENDIDIKAN DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 ROWOKELE
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM
Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Jaringan jalan merupakan salah satu prasarana untuk meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Berlangsungnya kegiatan perekonomian
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk meningkatkan pengetahuan manusia, kreativitas dan keterampilan serta kemampuan orang-orang dalam masyarakat. Pengembangan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN
HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN Helmadona 1 Zafri 2 Liza Husnita 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya mencapai tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita (income per capital) dibandingkan laju pertumbuhan penduduk (Todaro, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang mengarah kearah yang lebih baik dalam berbagai hal baik struktur ekonomi, sikap, mental, politik dan lain-lain. Dari
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur
Lebih terperinciKEBERADAAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SIJUNJUNG DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI SIMPANG TANAH BADANTUANG JORONG GANTING NAGARI SIJUNJUNG
KEBERADAAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SIJUNJUNG DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI SIMPANG TANAH BADANTUANG JORONG GANTING NAGARI SIJUNJUNG Oleh : *Retri dhanila, Erna Juita, S.Pd., M.Si**Farida,
Lebih terperinciABSTRACT
1 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KELOMPOK SISWA YANG BERMINAT DENGAN YANG TIDAK BERMINAT MEMILIH JURUSAN IPS DI KELAS XI IPS SMA N 2 KABUPATEN TEBO Ade Agustina 1, Darmairal Rahmad 2, Hefni 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG
HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata
Lebih terperinciV. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU
V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai
Lebih terperinciSTUDY ON LAND CONVERSION RUBBER PLANTATION BECAME PALM OIL PLANTATIONS IN KENAGARIAN BIDAR ALAM DISTRICT OF SANGIRJUJUANSOUTH SOLOK
STUDY ON LAND CONVERSION RUBBER PLANTATION BECAME PALM OIL PLANTATIONS IN KENAGARIAN BIDAR ALAM DISTRICT OF SANGIRJUJUANSOUTH SOLOK By: Widia Marta Siska*Erna Juita**Yuherman** * Geography Department of
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciRENA A JURNAL. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD
1 PENGARUH BUKU PENUNJANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI MADRASAH ALIYAH ALKHAIRAAT TONDO PALU RENA A 351 09 033 JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari
V. GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Geografis Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118 50 km 2 atau 0.27 persen dari luas propinsi Jawa barat. Secara geografis, Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT-106
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, maka pembangunan harus dilaksanakan secara berkelanjutan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemekaran daerah atau desentralisasi merupakan sebuah aspirasi masyarakat untuk kemajuan daerahnya sendiri dimana daerah otonom baru mempunyai kewenangan sendiri untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, sehingga pembangunan
Lebih terperinci28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec
BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinci