FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA

Transkripsi

1 FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA By Elvira 1 Edi Suarto 2 Leni Zahara 3 1 Geography Education College Student STKIP PGRI Western Sumatra 2,3 Instructor Staffs STKIP PGRI Geographies Wertern Sumatra ABSTRAC This research aim to to analyse and know what is there influence between society culture, economics society to storey education society in Kanagarian Bonjol District Koto besar regency Dharmasraya. This Research pertained at type research of korelasional deskiptif. Population in this research is family head residing in Kanagarian Bonjol District Koto besar regency Dharmasraya amounting to 814 family head. Research Sampel in taking by two the way of, regional sampel in taking with technique of purposive sampling, that is election of jorong owning family head which many, while responder sampel in taking with technique of proposional sampling rondum with proportion 15 %, so that the amount of research sampel is 85 family head. Pursuant to analysis of regresi double and correlation hence earning the following disumpulkan: (1) there are influence which i s signifikan and is positive cultural society to storey education society in Kanagarian Bonjol District Koto besar regency Dharmasraya because t calculate > t table, strength of low relation (r = 0,308) and given contribution equal to 9,5%, (2) there are influence which is signifikan and is positive economics society to storey education society in Kanagarian Bonjol District Koto besar regency Dharmasraya because t calculate > t table, strength of relation of including lowering ( r = 0,377) and given contribution equal to 14,2%, (3) there are influence which is signifikan and is positive cultural society, economics society to storey education society in Kanagarian Bonjol District Koto besar regency Dharmasraya because t calculate > t table, strength of relation between two the variable to variable of Y the including is (r = 0,411) and given contribution equal to 16,9%. Key Word: storey education, cultural society, economics society

2 PENDAHULUAN Pendidikan lahir seiring dengan keberadaan manusia, bahkan dalam proses pembentukan masyarakat, pendidikan ikut andil untuk menyumbangkan proses-proses perwujudan pilar-pilar penyangga Sistem nilai budaya suatu masyarakat berbeda dengan masyarakat lainnya karena adanya masalah yang mendasar dalam kehidupan manusia secara universal yaitu masalah yang mengenai hakikat manusia dan kehidupannya. masyarakat. Dalam hal ini kita bisa Menurut Manan (1988:155) lingkungan mengingat salah satu ungkapan para tokoh antropologi seperti Koenjaranigrat (2005) mendefinisikan kebudayaan merupakan suatu sistem, gagasan, rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan menjadi intrumen kekuatan sosial masyarakat untuk mengembangkan suatu sistem pembinaan anggota masyarakat yang relevan dengan tuntutan perubahan zaman. Hubungan antara pendidikan dengan perubahan dinamika sosial budaya, sosiologi pendidikan berusaha menerapkan analisis ilmiah untuk memahami fenomena pendidikan dalam hubungannya dengan perubahan kebudayaan. masyarakat merupakan tempat yang berpengaruh besar dalam berlangsungnya segala kegiatan yang berhubungan dengan perkembangan sosial budaya masyarakat termasuk pendidikan. Artinya masalah pendidikan tidak akan terlepas dari nilai kebudayaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Tingkat pendidikan tertinggi yang diperoleh oleh seseorang digunakan sebagai indeks kedudukan sosialnya. Banyak masyarakat yang tidak melanjutkan pendidikan atau menyelesaikan pendidikannya Masyarakat Indonesia umumnya berada di daerah pedesaan yang ekonominya rendah dan biasanya kurang berpendidikan sehingga mengalami keterbelakangan budaya dan sarana

3 kehidupan. Munculnya masalah pendidikan biasanya sejalan dengan gejala perubahan yang terdiri dari 1529 jiwa laki-laki dan 1295 jiwa perempuan serta 814 kepala sosial budaya masyarakat. Hal tersebut keluarga. Dari 2824 jiwa jumlah penduduk dapat dilihat dari perubahan nilai-nilai budaya yang terjadi dalam masyarakat. yang tamat SD (Sekolah Dasar) sebanyak 67%, jumlah penduduk yang tamat SLTP Pada saat sekarang ini perubahan sosial sebanyak 28%, jumlah penduduk yang budaya cenderung menyebabkan tamat SMA sebanyak 5%, dan jumlah masyarakat kurang memiliki terhadap pendidikan. kesadaran penduduk yang tidak sekolah sama sekali sebanyak 5% (Kantor Wali Nagari 2012). Kabupaten Dharmasraya memiliki Jika di lihat dari segi 11 Kecamatan salah satu Kecamatan Koto perekonomianya, masyarakat Kanagarian Besar yang di dalamnya terdapat Kanagarian Bonjol dan rata-rata masyarakatnya tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tingkat tertinggi pendidikan masyarakatnya yang masih berada pada tingkat SLTP dan sebagian besar tingkat pendidikan masyarakat berada pada tingkat SD (sekolah dasar). Kanagarian Bonjol memiliki empat Jorong di antara Jorong Tuo, Jorong Pasir Mayang, Jorong Baru, dan Jorong Sungai Likian. Jumlah penduduk yang berada di Kanagarian Bonjol sebanyak 2824 jiwa Bonjol mempunyai tingkat perekonomian yang tinggi. Karena perekonomian masyarakatnya berasal dari sektor pertanian seperti perkebunan sawit dan karet. Tetapi masih banyak diantara mereka yang putus sekolah karena kurangnya dukungan dari pihak keluarga, masyarakat dan dipengaruhi oleh lingkungan teman sebaya, serta kurangnya instansi pendidikan maupun kebiasaan masyarakat yang melaksanakan nikah dini. Ditambah lagi dengan kurangnya instansi pendidikan di sebabkan karena daerah ini jauh dari pusat Kabupaten.

4 Sekolah yang ada di daerah ini adalah SD (Sekolah Dasar) dan SLTP. Namun keadaan sekolah ini masih belum memenuhi standar karena masih banyak kekurangan ruangan atau lokal untuk belajar dan kurangnya fasilitas lain untuk proses belajar mengajar. Akan tetapi SMA (Sekolah Menengah Atas) belum ada di daerah ini. Kalaupun ada masyarakat yang tamat SMA harus belajar di luar daerahnya, atau pergi sekolah ke tempat lain. Kebiasaan masyarakat yang melaksanakan nikah dini menyebabkan mereka kurang peduli terhadap pendidikan karena sudah menjadi tradisi bagi mereka anak yang belum menikah umur tahun di anggap tidak laku atau sulit mendapatkan pasangan. Dan juga dipengaruhi oleh teman sebaya atau teman sepermainan. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai budaya masyarakat yang memandang bahwa laki-laki lebih baik mencari pekerjaan tanpa harus menyelesaikan pendidikannya. Yang terpenting bagi mereka adalah bahwa laki-laki hanya perlu memiliki keterampilan berhitung dan membaca serta tidak perlu sekolah sampai ke tingkat yang tinggi. Sedangkan kaum perempuan lebih baik mengarah urusan rumah tangga. Mereka berpendapat melajutkan pendidikan tidak akan menjamin kelangsungan hidup seseorang, bahkan perempuan itu sendiri harus mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh kaum laki-laki seperti penghasil karet. Kalau di pagi hari aktivitas masyarakatnya berpusat pada kebun karet dan sawit. Bahkan banyak pula masyarakat yang tinggal di kebunnya. Sudah menjadi tradisi atau kebiasaan bagi mereka kalau orang tua mereka bekerja ke ladang atau sebagai petani maka anaknya atau keturunannya akan bekerja sebagai petani. Pengaruh lingkungan termasuk nilai-nilai sosial budaya sangat mempengaruhi seseorang dalam melanjutkan pendidikannya. Untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, khususnya bagaimana tingkat pendidikan

5 dapat menjamin dan meningkatkan taraf Populasi penelitian ini adalah kepala kehidupan. Mereka akan berupaya keluarga (KK) yang ada di Kanagarian menempuh jenjang Bonjol Kecamatan Koto Besar Kabupaten pendidikan setinggitingginya sehingga mereka dapat keluar dari keterbelakangan tersebut. Namun kadangkala nilai-nilai budaya seperti kebiasaan masyarakat nika dini, pendangan masyarakat tentang lebih baik bekerja di kebun dari pada melanjutkan pendidikan biasanya akan menyebabkan masyarakat memandang tidak perlu untuk melanjutkan pendidikan dan juga dipengaruhi oleh ekonomi masyarakat. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dapat di golongkan pada penelitian deskriptif korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasi seorang penulis dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variasi yang lain (Arikunto, 2010:247). Dharmasraya. Sampel wilayah penelitian diambil dengan teknik purposive sampling, karena berbagai keterbatasan baik berupa waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh (Arikunto, 2002:117), sampel responden diambil dengan menggunakan teknik proporsional rondom sampling dengan proporsi yang sama setiap wilayah sebesar 15% dari jumlah kepala keluarga yang terdapat pada wilayah penelitian. Teknik Analisa Data a. Persentase dengan rumus P = x 100% b. Mean (rata-rata) X = c. Standar deviasi masing-masing variabel = ( 2)( ) d. Kelas Interval K = 1 + 3,3 Log n

6 e. Menentukan Rentangan Data Pembahasan Penelitian R = Uji Hopotesis a) Uji Korelasi r = ( ) ( ) b) Analisis regresi Ganda Y = a+ b 1 X 1 + b 2 X 2 c) Uji Ratio F h = d) Uji t test / ( )/( ) Analisis data penelitian ditujukan untuk melihat pengaruh budaya masyarakat dan perekonomian terhadap tingkat pendidikan masyarakat di Kanagarian Bonjol Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya. Selanjutnya secara berurutan akan diuraikan melalui pembahasan sebagai berikut : Pertama, tingkat budaya masyarakat termasuk rendah di bawah rata-rata (24,7% + 15,3% + 8,2% + 3,5% = t = HASIL DAN PEMBAHASAN 51,7%). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh yang Kondisi Fisik secara astronomis signifikan dan positif antara budaya Kanagarian Bonjol terletak 1 07'40" LS 1 17'14" LS dan '18" BT '18" BT. Kanagarian Bonjol mempunyai batas-batas sebagai berikut sebelah utara berbatasan dengan Nagari masyarakat terhadap tingkat pendidikan masyarakat di Kanagarian Bonjol Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya, karena t hitung > t tabel (2,951 > 2,000), hubungan budaya masyarakat Koto Baru, sebelah selatan berbatasan dengan tingkat pendidikan masyarakat dengan Kecamatan Koto Besar, sebelah timur berbatasan dengan Kanagarian termasuk rendah (r = 0,308) dan kontribusi yang diberikan sebesar 9,5 %. Abai Siat, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Solok Selatan.

7 Pendidikan menjadi intrumen kekuatan budaya masyarakat untuk mengembangkan suatu sistem pembinaan anggota masyarakat yang relevan dengan tuntutan perubahan zaman. Hubungan antara pendidikan dengan perubahan dinamika sosial budaya, sosiologi pendidikan berusaha menerapkan analisis ilmiah untuk memahami fenomena pendidikan dalam hubungannya dengan perubahan kebudayaan. Kedua, tingkat perekonomian masyarakat termasuk rendah di bawah rata-rata (28,2% + 11,8% + 4,7% = 44,7 %). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan Perekonomian adalah suatu bidang dimana manusia melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mencukupi kebutuhannya disamping alat pemuas kebutuhan yang sifatnya terbatas. Hal tersebut dalam ilmu ekonomi menyangkut berbagai bidang antara lain permintaan, penawaran, produksi, dan distribusi barang atau jasa Ketiga, penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara budaya masyarakat dan perekonomian secara bersama-sama terhadap tingkat pendidikan masyarakat di Kanagarian Bonjol Kecamatan Koto Besar terdapat pengaruh yang signifikan dan Kabupaten Dharmasraya, karena F hitung > positif antara perekonomian terhadap tingkat pendidikan masyarakat di Kanagarian Bonjol Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya, karena t hitung > t tabel (3,708 > 2,000), hubungan perekonomian dengan tingkat pendidikan masyarakat termasuk rendah (r = 0,377) F tabel (8,336 > 3,44), hubungan budaya masyarakat dan perekonomian secara bersama-sama dengan tingkat pendidikan termasuk sedang (r = 0,411) dan kontribusi yang diberikan sebesar 16,9 %. Kesimpulan dan kontribusi yang diberikan sebesar 14,2 %.

8 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara sosial budaya terhadap tingkat pendidikan di Kanagarian Bonjol Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya karena t hitung > t tabel (2,951 > 2,000), hubungan sosial budaya Kanagarian Bonjol Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya karena F hitung > F tabel (8,336 > 3,44), hubungan sosial budaya dan perekonomian dengan tingkat pendidikan termasuk sedang (r = 0,411) dan kontribusi yang diberikan sebesar 16,9 % Saran Diharapkan kepada kepala keluarga dengan tingkat pendidikan termasuk untuk dapat meningkatkan pendidikannya, rendah (r = 0,308) dan kontribusi yang diberikan sebesar 9,5 %. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara perekonomian terhadap tingkat pendidikan di Kanagarian Bonjol Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya karena t hitung > t tabel (3,708 > 2,000), hubungan perekonomian meningkatkan status sosialnya dalam masyarakat, sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan, diharapkan kepada masyarakat umum untuk lebih peduli terhadap pendidikan, sehingga mudah mendapatkan peluang kerja, dan diharapakan pada peneliti lanjutan untuk melihat faktor lain yang menyebabkan dengan tingkat pendidikan termasuk masyarakat kurang peduli terhadap rendah (r = 0,377) dan kontribusi yang diberikan sebesar 14,2 %. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara social ekonomi dan perekonomian secara bersama-sama pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. terhadap tingkat pendidikan di

9 Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: bumi Aksara. Bungin, Burhan Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Irianto, Agus Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan pengembangannya. Jakarta: Kencana. Sudijono, Anas Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana,Nana dan Ibrahim Penelitian dan Penilain Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

10