IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
|
|
- Yuliani Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus mempunyai luas wilayah sebesar Ha dengan ketinggian ± 55 meter di atas permukaan laut (dpl). Wilayah Kabupaten Kudus secara administratif terbagi menjadi 9 kecamatan dan 123 desa serta 9 kelurahan. Adapun batas-batas wiilayah Kabupaten Kudus yaitu : Sebelah Utara : Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati Sebelah Timur : Kabupaten Pati Sebelah Selatan : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Pati Sebelah Barat : Kabupaten Demak dan Kabupaten Jepara (Kabupaten Kudus dalam Angka, BPS 2012). Kecamatan Dawe merupakan daerah penelitian yang terletak di wilayah Kabupaten Kudus. Kecamatan Dawe merupakan kecamatan yang terluas di wilayah Kabupaten Kudus yaitu Ha atau sekitar 20,19% dari luas wilayah Kabupaten Kudus. Rata-rata ketinggian di wilayah Kecamatan Dawe mencapai 500 meter di atas permukaan laut (dpl). Kecamatan Dawe terdiri dari 18 desa, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Jepara Sebelah Timur : Kabupaten Pati Sebelah Selatan : Kecamatan Bae Sebelah Barat : Kecamatan Gebog Adapun tiga desa yang dipilih sebagai daerah penelitian yang ada di Kecamatan Dawe yaitu Desa Margorejo, Desa Kandang Mas dan Desa Lau. Desa Margorejo memiliki luas wilayah 609 ha dengan luas wilayah untuk tanaman tebu sebesar commit 151,47 to user ha. Desa Margorejo terbagi atas 10 43
2 44 RW, 55 RT dan 4 Dusun. Selain Desa Margorejo, daerah penelitian juga dilakukan di Desa Kandang Mas. Desa Kandang Mas memiliki luas areal ha dengan luas areal untuk tanaman tebu sebesar 235,62 ha. Desa Kandang Mas terbagi atas 16 RW, 77 RT dan 4 Dusun. Desa Lau juga dijadikan sebagai daerah penelitian yang memiliki luas areal 740 ha. Luas areal untuk tanaman tebu di Desa Lau sebesar 240,03 ha. Desa Lau terbagi atas 7 RW, 53 RT dan 12 Dusun (Kecamatan Dawe dalam Angka, BPS 2012). 2. Topografi Daerah Kabupaten Kudus mempunyai topografi daerah berupa dataran rendah dengan ketinggian wilayah rata rata sekitar 55 meter di atas permukaan air laut (mdpl) dengan rata-rata curah hujan relatif rendah di bawah mm/tahun. Kecamatan Dawe termasuk wilayah yang paling tinggi di Kabupaten Kudus yaitu dengan ketinggian rata-rata 500 meter di atas permukaan laut (mdpl). B. Keadaan Penduduk 1. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Keadaan penduduk menurut umur merupakan penggolongan penduduk berdasarkan umur sehingga dapat diketahui jumlah penduduk yang produktif dan yang non produktif pada suatu wilayah tertentu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus, golongan umur non produktif adalah golongan umur antara 0 14 tahun dan golongan umur lebih dari atau sama dengan 65 tahun, sedangkan golongan umur produktif adalah golongan umur antara tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus 2012, jumlah penduduk Kabupaten Kudus tercatat sebanyak jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak jiwa. Jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin di Kabupaten Kudus pada tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut.
3 45 Tabel 6. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Kabupaten Kudus Tahun 2011 Kelompok Jenis Kelamin Jumlah Umur (Tahun) Laki-laki Perempuan (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) , , ,06 Jumlah Sumber : Kabupaten Kudus dalam Angka, BPS 2012 Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa di Kabupaten Kudus jumlah golongan umur terbanyak adalah umur tahun atau golongan usia produktif dengan jumlah sebesar jiwa atau 69,72 persen dari jumlah penduduk keseluruhan di Kabupaten Kudus. Golongan usia non produktif untuk umur 0 14 tahun berjumlah jiwa atau 25,22 persen dan untuk umur lebih dari atau sama dengan 65 tahun berjumlah jiwa atau 5,06 persen dari jumlah penduduk keseluruhan di Kabupaten Kudus. Besar perhitungan Angka Beban Tanggungan (ABT) dapat dihitung dengan cara membagi jumlah penduduk usia non produktif dengan jumlah penduduk usia produktif yang dinyatakan dalam persen. Besar ABT Kabupaten Kudus tahun 2011 adalah sebagai berikut : ABT= pendidikan (0-14 tahun) + pendidikan (65 tahun keatas) x100% pendidikan (15-64 tahun) = = 43,43 % x 100% Angka Beban Tanggungan (ABT) Kabupaten Kudus tahun 2011 sebesar 43,43%. Hal ini berarti bahwa setiap 100 penduduk usia produktif di Kabupaten Kudus menanggung 43 orang penduduk usia non produktif. Keadaan penduduk menurut umur dan jenis kelamin di Kecamatan Dawe dapat dilihat pada Tabel 7 berikut :
4 46 Tabel 7. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Kecamatan Dawe Tahun 2011 Kelompok Jenis Kelamin Jumlah Umur (Tahun) Laki-laki Perempuan , , ,00 Jumlah Sumber : Kecamatan Dawe dalam Angka, BPS 2012 Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Kecamatan Dawe termasuk dalam golongan usia produktif atau berumur tahun dengan jumlah jiwa atau sebesar 69,10 persen dari jumlah penduduk keseluruhan yang ada di Kecamatan Dawe. Penduduk golongan usia non produktif berjumlah jiwa atau 24,90 persen untuk umur 0 14 tahun dan sebanyak jiwa atau 6,00 persen dari jumlah penduduk keseluruhan di Kecamatan Dawe untuk umur di atas atau sama dengan 65 tahun. Besar perhitungan Angka Beban Tanggungan (ABT) dapat dihitung dengan cara membagi jumlah penduduk usia non produktif dengan jumlah penduduk usia produktif yang dinyatakan dalam persen. Besar ABT Kabupaten Kudus tahun 2011 adalah sebagai berikut : ABT= pendidikan (0-14 tahun) + pendidikan (65 tahun keatas) x 100% pendidikan (15-64 tahun) = = 30,89 % x 100% Besar Angka Beban Tanggungan (ABT) Kecamatan Dawe tahun 2011 adalah 30,89 %, artinya bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung 31 orang penduduk usia non produktif. Jumlah penduduk produktif yang besar di wilayah penelitian ini diharapkan mampu menjadi pendorong bagi penduduk produktif untuk mempunyai keinginan dalam meningkatkan ketrampilan dan menambah pengetahuan dalam pengelolaan commit to usahatani user khususnya usahatani tebu.
5 47 Adanya upaya peningkatan ketrampilan dan pengetahuan petani dalam usahatani tebu, diharapkan mampu meningkatkan produksi tebu yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan petani tebu. 2. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan yang ditempuh oleh penduduk di suatu wilayah akan berkaitan dengan pola pikir dan akan mempengaruhi kecepatan dalam menerima informasi dan inovasi baru serta pengambilan keputusan. Berikut ini merupakan tabel keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Kudus pada Tahun Tabel 8. Jumlah Penduduk Usia Sepuluh Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Kudus Tahun 2010 Pendidikan Yang Ditamatkan Jumlah (Jiwa) Tamat Akademi/ PT Tamat SLTA dan SMK Tamat SLTP Tamat SD Tidak/Belum Tamat SD ,96 14,67 31,36 20,95 26,06 Jumlah Sumber : Kabupaten Kudus dalam Angka, BPS 2011 Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) paling tinggi di Kabupaten Kudus pada tahun 2010 yaitu sebanyak jiwa atau 31,36 persen. Sedangkan jumlah penduduk yang paling rendah memiliki pendidikan tamat Akademi atau Perguruan Tinggi sebesar 6,96 persen atau sebanyak jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat pendidikannya, sebagian besar penduduk di Kabupaten Kudus memiliki kualitas sumberdaya manusia yang masih rendah dikarenakan rata-rata pendidikan penduduk hanya tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Keadaan penduduk menurut pendidikan di Kecamatan Dawe adalah sebagai berikut:
6 48 Tabel 9. Jumlah Penduduk Usia Sepuluh Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kecamatan Dawe Tahun 2010 Pendidikan Yang Ditamatkan Jumlah (Jiwa) Tamat Akademi/ PT Tamat SLTA dan SMK Tamat SLTP Tamat SD Tidak/Belum Tamat SD ,53 13,86 36,68 20,38 22,55 Jumlah Sumber : Kabupaten Kudus dalam Angka, BPS 2011 Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa mayoritas pendidikan penduduk di Kecamatan Dawe adalah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), yaitu sebanyak jiwa atau sebesar 36,68 persen, sedangkan penduduk yang tamat Akademi atau Perguruan Tinggi memiliki jumlah yang paling rendah, yaitu sebanyak jiwa atau sebesar 6,53 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia di Kecamatan Dawe masih tergolong rendah karena dilihat dari tingkat pendidikan yang terbesar di kecamatan ini hanya sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). 3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Komposisi penduduk menurut mata pencaharian digunakan untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi dan karakteristik daerah dengan melihat lapangan usaha yang menjadi mata pencahariaan penduduk di daerah tersebut. Keadaan penduduk menurut mata pencaharian di Kabupaten Kudus tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
7 49 Tabel 10. Jumlah Penduduk Usia Sepuluh Tahun Ke Atas Menurut Mata Pencaharian di Kabupaten Kudus Tahun 2010 Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Pertanian,Perkebunan, Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Listrik, Gas dan Air Minum Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi Keuangan, Real Estate dan Persewaan Jasa Kemasyarakatan, ,95 0,06 37,36 0,12 11,30 17,65 5,84 0,77 10,95 Sosial dan Perorangan Jumlah Sumber :Kabupaten Kudus dalam Angka, BPS 2011 Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa penduduk di Kabupaten Kudus pada tahun 2010 mata pencaharian terbesar ada di bidang industri yaitu sebesar jiwa atau 37,36 persen. Tenaga kerja tersebut banyak terserap di bidang industri kretek, sehingga Kabupaten Kudus mendapat julukan sebagai Kota Kretek. Kondisi ini menunjukkan bahwa Kabupaten Kudus merupakan daerah industri. Mata pencaharian di bidang perdagangan, hotel dan rumah makan sebesar jiwa atau 17,65 persen. Sedangkan mata pencaharian di bidang petanian, pekebunan dan perikanan menempati urutan ketiga sebesar jiwa atau 15,95 persen.
8 50 Tabel 11. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Margorejo, Desa Kandang Mas, Desa Lau dan Kecamatan Dawe Tahun 2011 Mata Pencaharian Pertanian Industri Konstruksi Perdagangan Transportasi Jasa Hotel dan Rumah Makan Keuangan Lain-Lain Kecamatan Dawe Desa Margorejo Desa Kandang Mas Jumlah (Jiwa) , , , , , , , ,27 1,99 Jumlah (Jiwa) , , , , , , , Jumlah (Jiwa) , , , , , , ,31 Desa Lau Jumlah (Jiwa) , , , , , , ,63 industri merupakan jumlah commit yang paling to user besar. Hal ini sesuai dengan daerah 0,31 2, ,32 2,11 Jumlah Sumber : Kecamatan Dawe dalam Angka, BPS 2012 Data pada Tabel 11 menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Kecamatan Dawe pada tahun 2011 yang bekerja di bidang pertanian paling tinggi yaitu jiwa atau sebesar 27,79 persen. Sedangkan untuk jumlah penduduk yang bekerja pada bidang industri di Kecamatan Dawe sebesar jiwa atau sebesar 23,37 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa penduduk di daerah penelitian yaitu Kecamatan Dawe banyak yang bekerja di bidang pertanian. Hal ini berarti bahwa di daerah ini terdapat lahan pertanian yang cukup luas terutama lahan perkebunan tebu. Penduduk yang bekerja di bidang keuangan memiliki jumlah yang paling rendah yaitu 135 jiwa atau 0,27 persen. Hal ini dikarenakan Kecamatan Dawe hanya memiliki sedikit lapangan pekerjaan yang bergerak di bidang keuangan. Jenis mata pencaharian lain-lain yang disebutkan pada tabel, meliputi pegawai swasta, PNS, Polisi/TNI/ABRI dan pensiunan. Data pada Tabel 11 juga menunjukkan keadaan penduduk menurut mata pencaharian di Desa Margorejo pada tahun Jumlah penduduk yang bekerja di bidang pertanian sebesar jiwa atau 20,11 persen. Jumlah tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang bekerja di bidang industri yang mencapai jiwa atau 32,98 persen. Jumlah penduduk di Desa Margorejo yang bekerja di bidang ,25 0,54
9 51 Desa Margorejo yang dekat dengan industri. Namun, penduduk di daerah yang digunakan penelitian ini juga banyak yang mengusahakan usahatani tebu. Keadaan penduduk menurut mata pencaharian yang ada di Desa Kandang Mas pada tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 11. Jumlah penduduk yang bekerja di bidang pertanian yaitu sebesar jiwa atau 46,10 persen. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Kandang Mas bekerja di bidang pertanian terutama perkebunan tebu. Sedangkan untuk penduduk yang bekerja di bidang industri sebesar atau 20,37 persen. Hal ini dikarenakan letak geografis Desa Kandang Mas yang jauh dari industri sehingga penduduk yang bekerja di bidang industri tidak terlalu tinggi. Penduduk di Desa Kandang Mas lebih memilih bercocok tanam karena didukung oleh lahan pertanian yang masih banyak dan cukup luas. Berdasarkan data pada Tabel 11 dapat dilihat keadaan penduduk menurut mata pencaharian di Desa Lau pada tahun Jumlah penduduk yang bekerja di bidang industri sebesar jiwa atau 29,86 persen. Mata pencaharian penduduk di Desa Lau paling tinggi bekerja di bidang industri. Hal ini dikarenakan keadaan geografis Desa Lau yang paling dekat dengan perkotaan dan industri dibandingkan dengan Desa Kandang Mas. Mata pencaharian penduduk di Desa Lau untuk bidang konstruksi juga menduduki peringkat kedua yaitu sebesar jiwa atau 25,37 persen. Hal ini dikarenakan penduduk di Desa Lau sebagian besar tidak memiliki lahan pertanian sehingga banyak yang bekerja di bidang industri dan konstruksi. Sedangkan penduduk yang bekerja di bidang pertanian sebesar jiwa atau 21,11 persen.
10 52 C. Keadaan Pertanian dan Perkebunan 1. Tata Guna Lahan Tata guna lahan di Kabupaten Kudus dibedakan menjadi dua, yaitu tanah sawah dan tanah bukan sawah. Penggunaan lahan di Kabupaten Kudus dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 12. Tata Guna Lahan Pertanian di Kabupaten Kudus pada Tahun 2011 No Tata Guna Lahan Luas (Ha) Tanah Sawah a. Irigasi Teknis b. Irigasi ½ Teknis c. Irigasi Sederhana d. Irigasi Desa e. Tadah Hujan Tanah Bukan Sawah a. Tegal/Kebun b. Ladang c. Perkebunan d. Hutan Rakyat e. Tambak Kolam f. Lain-lain ,29 18,11 8,85 2,83 19,90 20,92 0,95 0,40 0,45 0,01 4,29 Jumlah Sumber : Kabupaten Kudus dalam Angka, BPS 2012 Berdasarkan data pada Tabel 12 menunjukkan bahwa tata guna lahan pertanian di Kabupaten Kudus pada Tahun 2011 dibedakan menjadi dua yaitu tanah sawah dan tanah bukan sawah atau biasa disebut tanah kering. Penggunaan lahan pertanian di Kabupaten Kudus yang terluas adalah tanah sawah dengan irigasi teknis sebesar ha dengan persentase 23,29 persen. Sedangkan penggunaan lahan pertanian untuk tegal atau kebun memiliki luas sebesar ha atau 20,92 persen. Tanaman tebu di Kabupaten Kudus rata-rata ditanam di lahan tegal atau kebun dan sawah sehingga penggunaan lahan pertanian di Kabupaten Kudus banyak yang digunakan untuk sawah dan tegal / kebun.
11 53 Tabel 13. Tata Guna Lahan Pertanian di Kecamatan Dawe, Desa Margorejo, Desa Kandang Mas, Desa Lau pada Tahun 2011 No Tata Guna Lahan Tanah Sawah a. Irigasi Teknis b. Irigasi ½ Teknis c. Sederhana d. Tadah hujan Tanah Bukan Sawah a. Pekarangan b. Tegal/Kebun c. Padang Gembala d. Tambak/ Kolam e. Lain-lain Luas (Ha) Kecamatan Dawe 81,00 477,00 437, ,00 0,95 7 5,58 5,11 19,15 Desa Margorejo Luas (Ha) 81,00 91,97 113,69 dari beberapa perbukitan yang ada. 13,30 15,10 18,69 Desa Kandang Mas Luas (Ha) 248,80 19,26 Luas (Ha) 78,74 172,44 Desa Lau ,64 23, , ,55 0,99 1, ,45 21,16 33,06 0,01 0,02 14,96 147,54 148,92 0,99 1,98 22,90 24,23 24,45 0,16 0,32 3,75 205,70 752,42 85,08 15,92 58,24 6,58 233,55 130,34 124,93 31,56 17,61 16,88 Jumlah 8.548, , , Sumber : Kecamatan Dawe dalam Angka, BPS 2012 Berdasarkan data pada Tabel 13 dapat dilihat penggunaan tata guna lahan pertanian yang ada di Kecamatan Dawe, Desa Margorejo, Desa Kandang Mas dan Desa Lau. Penggunaan lahan pertanian di Kecamatan Dawe banyak yang digunakan untuk tegal atau kebun yaitu sebesar 2.825,55 ha atau 33,06 persen. Penggunaan lahan pertanian untuk tegal atau kebun yang ada di Kecamatan Dawe sebagian besar digunakan untuk budidaya tanaman tebu. Penggunaan lahan pertanian untuk pekarangan yang ada di Kecamatan Dawe memiliki luas 1.809,03 ha atau 21,16 persen. Sedangkan untuk tanah sawah, di Kecamatan Dawe banyak dijumpai tanah sawah tadah hujan yaitu sebesar 1.637,00 ha atau 19,15 persen. Lahan pertanian pada tanah bukan sawah selain digunakan untuk pekarangan, tegal/kebun, padang gembala dan tambak/kolam digolongkan ke dalam penggunaan lain-lain yang memiliki luas sebesar 1.278,45 ha atau 14,96 persen. Penggunaan lahan pertanian lain-lain tersebut meliputi lahan pertanian yang digunakan fasilitas umum seperti lapangan. Selain itu juga lahan pertanian yang digunakan untuk penggembalaan ternak dan tanah galian. Kecamatan Dawe termasuk daerah dataran tinggi di Kabupaten Kudus yang memiliki banyak galian tanah yang dapat diambil
12 54 Penggunaan lahan pertanian yang ada di Desa Margorejo banyak digunakan untuk lahan tegal atau kebun dan pekarangan. Penggunaan lahan pertanian untuk lahan tegal atau kebun sebesar 148,92 ha atau 24,45 persen dan lahan pekarangan sebesar 147,54 ha atau 24,23 persen. Sedangkan untuk tanah sawah yang ada di Desa Margorejo berupa sawah tadah hujan dengan luas 113,69 ha atau 18,69 persen. Penggunaan lahan pertanian untuk tanah sawah irigasi teknis hanya sebesar 81,00 ha atau 13,30 persen dan tanah sawah irigasi setengah teknis sebesar 91,97 ha atau 15,10 persen. Penggunaan lahan pertanian di Desa Kandang Mas sebagian besar digunakan untuk lahan tegal atau kebun yaitu mencapai 752,42 ha atau 58,24 persen dari keseluruhan luas lahan pertanian yang ada di Desa Kandang Mas. Lahan sawah di Desa Kandang Mas hanya ada sawah irigasi sederhana yaitu sebesar 248,80 ha atau 19,26 persen. Hal ini dikarenakan di Desa Kandang Mas banyak dijumpai aliran-aliran sungai kecil sehingga sawah yang ada di desa ini menggunakan irigasi sederhana. Selain Desa Margorejo dan Desa Kandang Mas, pada Tabel 13 juga dapat dilihat penggunaan lahan pertanian yang ada di Desa Lau. Penggunaan lahan pertanian di Desa Lau banyak digunakan untuk pekarangan yaitu sebesar 233,55 ha atau 31,56 persen. Sedangkan untuk lahan tegal atau kebun sebesar 130,34 ha atau 17,61 persen. Penggunaan lahan pertanian untuk sawah di Desa Lau berupa sawah irigasi sederhana dan tadah hujan. Luas lahan sawah irigasi sederhana di Desa Lau sebesar 78,74 ha atau 10,64 persen dan sawah tadah hujan sebesar 172,44 ha atau 23,31 persen. 2. Lahan Perkebunan Tebu Kabupaten Kudus memiliki potensi yang cukup tinggi di bidang perkebunan terutama tanaman tebu. Hal ini dikarenakan kondisi lahan di Kabupaten Kudus memang cocok untuk budidaya tanaman tebu. Tabel di bawah ini menunjukkan luas perkebunan di Kabupaten Kudus.
13 55 Tabel 14. Luas Lahan Perkebunan di Kabupaten Kudus, Kecamatan Dawe, Desa Margorejo, Desa Kandang Mas dan Desa Lau Tahun 2011 No Komoditas Perkebunan Kabupaten Kudus Luas Lahan (ha) Kecamatan Dawe Desa Margorejo Desa Kandang Mas Desa Lau 1. Kelapa 977,14 131,94 11,59 19,32 11,59 2. Kapuk 1.325,61 540,62 9,61 32,44 32,44 3. Kopi 524,90 336,15 4. Cengkeh 202,20 78,90 5. Kapas 12,24 6. Tebu 6.601, ,00 151,47 235,62 240,03 Jumlah 9.643, ,61 172,67 287,38 284,06 Sumber : Kabupaten Kudus dalam Angka, BPS 2012 Tabel 14 menunjukkan luas lahan yang digunakan untuk komoditas perkebunan tebu di Kabupaten Kudus, Kecamatan Dawe, Desa Margorejo, Desa Kandang Mas dan Desa Lau. Berdasarkan Tabel 14 menunjukkan bahwa di Kabupaten Kudus, luas lahan komoditas tebu sebesar 6.601,60 ha, luas lahan komoditas kapuk sebesar 1.325,61 ha, luas lahan komoditas kelapa sebesar 977,14 ha, luas lahan komoditas kopi sebesar 524,90 ha, luas lahan komoditas cengkeh 202,20 ha dan luas lahan komoditas kapas sebesar 12,24 ha. Di Kecamatan Dawe, luas lahan komoditas tebu sebesar 1.683,00 ha, luas lahan komoditas kapuk sebesar 540,62 ha, luas lahan komoditas kopi sebesar 336,15 ha, luas lahan komoditas kelapa sebesar 131,94 ha dan luas lahan komoditas cengkeh sebesar 78,90 ha. Di Desa Margorejo, luas lahan komoditas tebu sebesar 151,47 ha, luas lahan komoditas kelapa sebesar 11,59 ha dan luas lahan komoditas kapuk sebesar 9,61 ha. Di Desa Kandang Mas luas lahan komoditas tebu sebesar 235,62 ha, luas lahan komoditas kapuk sebesar 32,44 ha dan luas lahan komoditas kelapa sebesar 19,32 ha. Di Desa Lau, luas lahan komoditas tebu sebesar 240,03 ha, luas lahan komoditas kapuk sebesar 32,44 ha dan luas lahan komoditas kelapa 11,59 ha. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa di Kecamatan Dawe sangat berpotensi untuk mengusahakan usahatani tebu karena terlihat dari luas lahan tanaman perkebunan commit to tebu user yang cukup tinggi. Begitu juga
14 56 dengan beberapa desa yang ada di Kecamatan Dawe, termasuk Desa Margorejo, Desa Kandang Mas dan Desa Lau yang memiliki luas lahan tanaman tebu cukup tinggi dibandingkan komoditas perkebunan lainnya sehingga lebih berpotensi untuk mengusahakan usahatani tebu. D. Keadaan Perekonomian di Kabupaten Kudus Keadaan sarana dan prasarana perekonomian yang ada di suatu wilayah mampu mempengaruhi keadaan perekonomian wilayah tersebut. Sarana dan prasarana perekonomian yang memadai dapat mendukung kelancaran kegiatan ekonomi masyarakat setempat sehingga kebutuhan konsumsi dari masyarakat akan terpenuhi dengan mudah dan lancar. Selain kegiatan pemenuhan konsumsi, adanya sarana dan prasarana yang memadai juga mampu menunjang kegiatan produksi yang ada di wilayah tersebut. Sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus selalu berupaya memperbaiki sarana dan prasarana perekonomian untuk kelancaran kegiatan perekonomian di Kabupaten Kudus. Tabel 15. Jumlah Pasar Menurut Jenisnya di Kabupaten Kudus Tahun 2010 Jenis Pasar Departement Store Pasar Swalayan Pusat Perbelanjaan Pasar Tradisional Umum Pasar Tradisional Hewan Pasar Buah Pasar Sepeda Pasar Ikan Lain-Lain Sumber : Kabupaten Kudus Dalam Angka, BPS 2011 Jumlah (buah) Berdasarkan data pada Tabel 15 menunjukkan bahwa jenis pasar di Kabupaten Kudus terdiri dari departement store, pasar swalayan, pasar tradisional umum dan pasar tradisional hewan. Jumlah pasar yang tertinggi adalah pasar tradisional umum yang berjumlah 23 buah. Pasar swalayan yang berjumlah 21 buah. Departement store berjumlah 3 buah yaitu Hypermart, Ada dan Ramayana. Masyarakat di Kabupaten Kudus banyak yang melakukan
15 57 transaksi jual beli kebutuhan pokok di pasar tradisional umum karena hampir di setiap kecamatan terdapat pasar tradisional umum. Hal tersebut menyebabkan masyarakat lebih memilih berbelanja di pasar tradisional umum untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena letaknya yang dekat, sehingga mudah dijangkau masyarakat. Hal ini juga terjadi pada pemasaran hasil produksi gula pasir dan gula tumbu yang dipasarkan di beberapa pasar tradisional umum. Sehingga dengan banyaknya jumlah pasar tradisional umum yang ada di Kabupaten Kudus akan memperlancar proses pemasaran gula pasir dan gula tumbu. Jumlah pasar yang semakin banyak akan mempermudah masyarakat di Kabupaten Kudus dalam mencari dan membeli kebutuhan sehari-hari yang diperlukan. Keberadaan pasar di suatu daerah akan mampu menunjang perekonomian di daerah tersebut. Data mengenai keadaan geografis, keadaan penduduk, keadaan pertanian dan perkebunan serta keadaan perekonomian di Kabupaten Kudus yang telah diuraikan merupakan data yang mendukung dalam penelitian ini. Karena dengan mengetahui karakteristik daerah penelitian maka akan sangat membantu para produsen dalam melakukan pemasaran produk. Selain itu, dengan mengetahui karakteristik daerah penelitian maka kegiatan ekonomi yang ada di masyarakat akan berjalan dengan lancar.
BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang
43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
digilib.uns.ac.id 40 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Bedono merupakan salah satu Desa di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak yang terletak pada posisi 6 0 54 38,6-6 0 55 54,4
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.
Lebih terperinciBAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.
43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
digilib.uns.ac.id 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Kabupaten Grobogan terletak pada posisi 68 ºLU dan & 7 ºLS dengan ketinggian rata-rata 41 meter dpl dan terletak antara
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Wilayah dan Topografi Kabupaten Demak berada di bagian utara Propinsi Jawa Tengah yang terletak antara 6º43'26" - 7º09'43" LS dan 110º48'47" BT dan terletak sekitar
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota
66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.
31 IV. KEADAAN UMUM DAERAH A. Letak Geografis Kecamatan Galur merupakan salah satu dari 12 kecamatan di Kabupaten Kulonprogo, terdiri dari 7 desa yaitu Brosot, Kranggan, Banaran, Nomporejo, Karangsewu,
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR
4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan
77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya
Lebih terperinciGambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara
Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Kecamatan Leuwiliang Penelitian dilakukan di Desa Pasir Honje Kecamatan Leuwiliang dan Desa Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan pertanian
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Pulorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Batas-batas
Lebih terperinciKONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan
IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan alam, keadaan pendududuk, keadaan sarana perekonomia dan keadaaan pertanian di Desa Sukerojo adalah
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administrasi menjadi wilayah bagian dari Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari tiga puluh lima daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah secara geografis berada pada koordinat ' 19" BT
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Desa Baleagung Desa Baleagung terletak di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah secara geografis berada pada koordinat 110 18'
Lebih terperinciIV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas
IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non
IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG A. Letak Geografis Wilayah Kecamatan Srumbung terletak di di seputaran kaki gunung Merapi tepatnya di bagian timur wilayah Kabupaten Magelang. Kecamatan Srumbung memiliki
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil
III. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Kemiling. Kondisi Wilayah Kecamatan kemiling merupakan bagian dari salah satu kecamatan dalam wilayah kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciNepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12
BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Konsekuensi logis sebagai negara kesatuan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Lampung Barat, Balik Bukit adalah Kecamatan yang terletak di
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Kecamatan Balik Bukit merupakan 1 dari 25 Kecamatan lain
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Profil Kecamatan Cisarua 5.1.1. Letak dan Keadaan Geografis Secara Geografis, Kecamatan Cisarua terletak di Selatan wilayah Bogor pada 06 42 LS dan 106 56 BB. Kecamatan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada 104 35-105
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari
Lebih terperinciBAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Lampung Tengah. Kecamatan Bangun Rejo merupakan pemekaran
Lebih terperinciV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN
V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH
IV. KEADAAN UMUM DAERAH A. Keadaan Fisik Daerah Desa Karanganyar adalah salah satu wilayah di Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo yang dijadikan obyek dalam penelitian ini. Secara administratif Desa Karanganyar
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS
V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Bogor memiliki kuas wilayah 299.428,15 hektar yang terbagi dari 40 kecamatan. 40 kecamatan dibagi menjadi tiga wilayah yaitu wilayah
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Wilayah 1. Kecamatan Sekampung Udik Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan Sekampung Udik merupakan bagian wilayah Kabupaten Lampung
Lebih terperincippbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi yang sangat luas dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Di lihat dari sisi ekonomi, lahan merupakan input
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI Keadaan Umum Wilayah Penelitian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai ratio jumlah rumahtangga petani
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten
BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng dengan jarak kurang lebih 18 km dari ibu kota Kabupaten Buleleng
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
17 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Wilayah Kecamatan Pamarican memiliki 13 Desa dengan luasan sebesar 10.400 ha. Batas-batas geografi wilayah administrasi di
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
34 BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1. Desa Karimunjawa 4.1.1. Kondisi Geografis Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) secara geografis terletak pada koordinat 5 0 40 39-5 0 55 00 LS dan 110 0 05 57-110
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan
18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik melalui wawancara, curah
Lebih terperinci2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Banyuroto adalah 623,23 ha, dengan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Kondisi Topografi Desa Banyuroto terletak di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Banyuroto adalah 623,23 ha, dengan batas
Lebih terperinciBatas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:
KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Biofisik 4.1.1 Letak dan Aksesibilitas Berdasarkan buku Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purwakarta (21) Dinas Kehutanan Purwakarta merupakan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Situasi Wilayah Letak Geografi Secara geografis Kabupaten Tapin terletak antara 2 o 11 40 LS 3 o 11 50 LS dan 114 o 4 27 BT 115 o 3 20 BT. Dengan tinggi dari permukaan laut
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari
V. GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Geografis Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118 50 km 2 atau 0.27 persen dari luas propinsi Jawa barat. Secara geografis, Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT-106
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Alam 1. Letak geografis dan batas administrasi Desa Banjararum merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan
KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian Kecamatan Mojotengah merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27
Lebih terperinciIII. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI Sumber : Dinas CIPTARU Gambar 1. Peta Wilayah per Kecamatan A. Kondisi Geografis Kecamatan Jepara merupakan salah satu wilayah administratif yang ada di Kabupaten Jepara,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Daerah Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan seluas
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Luas dan Tata Guna Lahan Daerah Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan seluas 210.974 ha, dengan kantor Pusat Pemerintahan di Kota Kalianda, yang diresmikan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian
60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak di Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Desa Fajar Asri
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH 5.1. Kondisi Umum Kecamatan Leuwisadeng Kecamatan Leuwi Sadeng merupakan kecamatan yang terletak di Leuwi Sadeng, Kabupaten Bogor. Kecamatan Leuwi Sadeng terdiri dari 8
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografi dan Demografi Geografi Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara. Batas wilayah di Desa Naga Beralih Kecamatan Kampar
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI
23 GAMBARAN UMUM LOKASI Bab ini menjelaskan keadaan lokasi penelitian yang terdiri dari kondisi geografis, demografi, pendidikan dan mata pencaharian, agama, lingkungan dan kesehatan, potensi wisata, pembangunan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Wilayah Letak Geografis dan Wilayah Administrasi Wilayah Joglosemar terdiri dari kota Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kota Semarang. Secara geografis ketiga
Lebih terperinciBAB II PROFIL WILAYAH
BAB II PROFIL WILAYAH A. DESKRIPSI WILAYAH Deskripsi wilayah disusun berdasarkan hasil survey lapangan dan pengamatan yang dilakukan di lokasi KKN, baik melalui wawancara, opini penduduk, maupun diskusi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperinciBAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.
23 BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR A. Sejarah Singkat Desa Gumingsir Berdasarkan catatan yang disusun oleh penilik kebudayaan kecamatan Pagentan kabupaten Banjarnegara (Karno, 1992:39) asal mula desa Gumingsir
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
44 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Wilayah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Raman Utara Kecamatan Raman Utara merupakan bagian wilayah Kabupaten Lampung Timur dan berpenduduk 35.420 jiwa dengan luas
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Petir, sebelah Selatan berbatasan dengan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Banjarnegara termasuk dalam wilayah Propinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah seluas 106.971,01 Ha dengan pusat pemerintahan Kab.
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain
III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Kondisi Geofisik 1. Letak Geografis Desa Kepuharjo yang berada sekitar 7 Km arah Utara Kecamatan Cangkringan dan 27 Km arah timur laut ibukota Sleman memiliki aksesibilitas
Lebih terperinci5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten
35 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Biofisik dan Tata Guna Lahan Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Propinsi Lampung. Desa ini memiliki luas ±.702
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU
BAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU 2.1 Letak Geografis Desa Asam Jawa Desa Asam Jawa berada di Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Provinsi
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Kondisi Umum Desa Kemukten 5.1.1 Letak Geografis Desa Kemukten secara administratif terletak di Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana
Lebih terperinciPROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS
PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Punduh Sari merupakan bagian dari wilayah administratif di Kecamatan Manyaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Data Geografis Desa Kenteng yang berada sekitar 43 Km arah selatan dari ibukota Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung
Lebih terperinciKEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH A. Keadaan Fisik Daerah Kabupaten Bantul merupakan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibukotanya adalah Bantul. Motto dari Kabupaten ini adalah Projotamansari
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO
IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO 4.1. Keadaan Geografis Kabupaten Karo terletak diantara 02o50 s/d 03o19 LU dan 97o55 s/d 98 o 38 BT. Dengan luas wilayah 2.127,25 Km2 atau 212.725 Ha terletak pada ketinggian
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Dilihat dari peta Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Grobogan terletak diantara dua pegunungan kendeng yang membujur dari arah ke timur dan berada
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak dan Luas Desa Curug Desa Curug merupakan sebuah desa dengan luas 1.265 Ha yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk besar dan laju pertumbuhan tinggi. Pada SENSUS Penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah 237,6
Lebih terperinciANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN OLEH AMELIA 07 114 027 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 i ANALISIS
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3
39 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Tanggamus Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 Januari 1997 dan pada tanggal 21 Maret 1997 resmi menjadi salah
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.
36 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1. Keadaan Geografis 4.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Sungai Jalau merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Kampar Utara, Kecamatan Kampar
Lebih terperinci