KUESIONER PENELITIAN PENERAPAN POLA KEMITRAAN DENGAN SISTEM GADUHAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI/PETERNAK DI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUESIONER PENELITIAN PENERAPAN POLA KEMITRAAN DENGAN SISTEM GADUHAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI/PETERNAK DI"

Transkripsi

1 Lampiran 1. KUESIONER PENELITIAN PENERAPAN POLA KEMITRAAN DENGAN SISTEM GADUHAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI/PETERNAK DI KECAMATAN PANTAI CERMIN, KAB. SERDANG BEDAGAI I. DATA RESPONDEN (PETERNAK) (Lingkari huruf sesuai jawaban responden/peternak) : 1 NOMOR RESPONDEN. (Diisi oleh petugas) 2 NAMA PETERNAK 3 UMUR. Tahun 4 JENIS KELAMIN a. Laki laki b. Perempuan 5 PENDIDIKAN a. SD b. SLTP c. SLTA d. Diploma/Sarjana 6 PEKERJAAN a. Petani b. Wiraswasta c. Karyawan /peg.swasta d. PNS / TNI /POLRI e. Lainnya 7 JUMLAH TERNAK GADUHAN EKOR 8 LAMA MEMELIHARA TERNAK GADUHAN

2 TAHUN 9 JUMLAH ANGGOTA KELUARGA. ORANG II. SISTEM GADUHAN TERNAK DAN KESEJAHTERAAN PETANI/PETERNAK (Lingkari huruf sesuai pendapat responden / peternak) 1 Apakah dengan memelihara ternak gaduhan bapak dapat menabung atau menyimpan uang? a. Dapat b. Kurang dapat c. Tidak dapat

3 2 Apakah dari hasil memelihara ternak gaduhan dapat membeli peralatan elektronik seperti radio/tape, TV, kulkas? a. Tidak Dapat b. Kurang dapat c. Dapat 3 Apakah dengan memelihara ternak gaduhan, dapat meningkatkan jumlah yang dikonsumsi? a. Dapat b. Kurang dapat c. Tidak dapat 4 Apakah dari hasil memelihara ternak gaduhan dapat membeli sepeda atau sepeda motor? a. Tidak Dapat b. Kurang dapat c. Dapat 5 Apakah dengan memelihara ternak gaduhan dapat membiayai sekolah anak? a. Tidak dapat b. Kurang dapat c. Dapat 6 Apakah dengan memlihara ternak gaduhan, dapat meningkatkan pengetahuan

4 bapak? a. Tidak dapat b. Kurang dapat c. Dapat 7 Apakah dengan memelihara ternak gaduhan dapat membantu biaya berobat jika sakit? a. Dapat b. Kurang dapat c. Tidak dapat 8 Apakah dengan hasil dari ternak gaduhan dapat membantu membangun kamar mandi, atau WC di rumah? a. Tidak Dapat b. Kurang dapat c. Dapat 9 Apakah dengan membersihkan kandang dapat mencegah keluarga bapak dari penyakit? a. Dapat b. Kurang dapat c. Tidak dapat 10 Bagaimana perasaan bapak setelah memelihara ternak gaduhan?

5 a. Bangga b. Kurang Bangga c. Tidak bangga 11 Apakah dengan memiliki ternak gaduhan bapak menjadi orang yang lebih punya (memiliki harta)? a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. setuju PANDUAN WAWANCARA DAN OBSERVASI DI LAPANGAN A. WAWANCARA 1. Apakah bapak mengerti tentang gaduhan ternak?.. 2. Apakah bapak mengenal pemilik ternak gaduhan? Bagaimana bapak bisa mendapatkan ternak gaduhan?...

6 4. Sudah berapa lama bapak memelihara ternak gaduhan? Berapa jumlah ternak gaduhan bapak pertama kali? Berapa jumlah ternak gaduhan bapak sekarang? Apakah bapak senang menerima ternak gaduhan? Mengapa? Bagaimana pembagian hasil dari memelihara ternak gaduhan? 9. Apakah bapak puas dengan pembagian hasilnya? Siapa yang membuat / menentukan cara pembagian hasilnya? Apakah pemilik ternak gaduhan sering mendatangi bapak? Kira kira berapa kali pemilik ternak mendatangi bapak dalam setahun? Kepada siapa bapak menjual ternak hasil gaduhan? Berapa harga ternak yang dijual? Dan berapa jumlah ternak yang dijual per tahun? 15. Jika bapak butuh uang, dari mana mendapatkannya? Jika ternak bapak sakit, siapa yang bapak panggil?...

7 17. Apakah bapak pernah mendapatkan kursus tentang ternak? Apakah ada petugas peternakan yang mengunjungi atau yang mengajari bapak? 19. Jika ternak gaduhan di berhentikan dari bapak, bagaimana perasaan bapak? B. PANDUAN OBSERVASI 1. Melihat kondisi rumah peternak : dinding rumah :.. lantai rumah :. atap rumah :. luas bangunan :.. Kondisi secara umum :. 2. keadaan Isi rumah : Ketersediaan alat alat elektronik (TV, Kulkas, Radio, Telp./HP dll) sebutkan : Ketersediaan fasilitas : kamar mandi, kakus, sumber air bersih (sumur, air pet, sumur bor), sebutkan :

8 3. Keadaan Kandang Ternak jika ada (kalau tidak ada kandang tuliskan) lantai kandang : a. tanah b. semen c. lainnya sebutkan Luas kandang (kira kira) :.. Jumlah ternak :. kebersihan kandang : a. bersih b. cukup bersih c. kotor ketersediaan tempat pembuangan kotoran ternak : a. ada b. tidak ada Kondisi kandang secara umum : PANDUAN PELAKSANAAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) FGD DENGAN PETERNAK

9 1. Karakteristik Peserta Peserta FGD adalah Peternak penerima gaduhan yang telah memelihara ternak selama 2 tahun atau lebih. Peternak yang diikutsertakan adalah yang mewakili dari beberapa desa di kecamatan P. Cermin, dan dianggap mempunyai wawasan yang lebih luas dan dapat mewakili peternak di sekitarnya. Jumlah peserta : lebih kurang 12 orang Tempat pelaksanaan : Di Kantor Camat atau di Balai Desa (tergantung situasi dan kondisi) 2. Tujuan /Topik Diskusi a) Mengetahui pola pembagian hasil dari system gaduhan ternak b) Mengetahui factor yang mendasari terjadinya kemitraan /kerjasama antara peternak dengan pemilik ternak c) Mengetahui kelebihan dan kekurangan system gaduhan ternak yang ada 3. Pertanyaan Pemandu dalam Diskusi a) Apakah bapak bapak dan ibu ibu mengetahui apa itu gaduhan ternak? b) Apakah bapak bapak dan ibu ibu yang hadir disini memelihara ternak gaduhan? c) Bagaimana menggaduhkan ternak itu? d) Bagaimana system pembagian hasil dari gaduhan ternak yang bapak bapak dan ibu ibu terima? e) Apakah system pembagian hasil tersebut cocok bapak dan ibu rasa? Mengapa? f) Apakah bapak bapak dan ibu ibu mengenal orang yang menggaduhkan ternaknya kepada bapak dan ibu?

10 g) Bagaimana caranya bapak bapak dan ibu ibu mendapatkan ternak gaduhan itu? h) Menurut bapak dan ibu apa keuntungan keuntungan memelihara ternak gaduhan? FGD DENGAN PEMILIK TERNAK (PEMODAL) 1. Karakteristik Peserta Peserta FGD adalah Pemilik ternak gaduhan yang telah menggaduhkan ternaknya selama 2 tahun Jumlah peserta : lebih kurang 12 orang atau lebih. Pemilik ternak gaduhan yan g diikutsertakan adalah pemilik ternak dari para peternak yang diikutsertakan pada FGD sebelumnya. Tempat pelaksanaan : Di Kantor Camat atau di Balai Desa (tergantung situasi dan kondisi) 2. Tujuan /Topik Diskusi a) Mengetahui pola pembagian hasil dari system gaduhan ternak b) Mengetahui factor yang mendasari terjadinya kemitraan /kerjasama antara peternak dengan pemilik ternak

11 c) Mengetahui kelebihan dan kekurangan system gaduhan ternak yang ada 3. Pertanyaan Pemandu dalam Diskusi a) Apakah bapak bapak dan ibu ibu mengetahui apa itu gaduhan ternak? b) Bagaimana menggaduhkan ternak yang bapak dan ibu jalankan? c) Bagaimana system pembagian hasil dari gaduhan ternak yang bapak bapak dan ibu ibu terima? d) Siapa yang menentukan system pembagian hasilnya?i e) Apakah bapak dan ibu setuju dengan system pembagian hasilnya? f) Apakah bapak bapak dan ibu ibu mengenal peternaknya? g) Bagaimana caranya bapak bapak dan ibu ibu mengetahui peternak gaduhan itu? h) Menurut bapak dan ibu apa keuntungan keuntungan memelihara ternak gaduhan?

12 Lampiran 2 Perhitungan Validitas Instrumen (korelasi Pearson) (Menggunakan Program Microsoft Excel 2007) JAWABAN RESPONDEN No.resp. Butir Instrumen Skor Total

13 No.resp. Butir Instrumen Skor Total

14 Hasil Hitungan : No. Butir (r) Pearson

15 Perhitungan Reliabilitas Instrumen Data Butir Instrumen Ganjil Data Butir Instrumen Genap No Butir Instrumen Skor No. Skor Resp Tota l Resp Total

16 Hasi Perhitungan (r) Pearson dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 : r Data Ganjil terhadap Data Genap = 0,68762 Rumus Reliabiilitas Spearman Brown : 2 r / 1 + r Reliabilitas = 2 x 0,68762 / 1 + 0,68762

17 = 1,37524 / 1,68762 = 0,81 Lampiran 3 DATA HASIL PENELITIAN Penerapan Pola Kemitraan Dengan Sistem Gaduhan Terhadap Kesejahteraan Petani/Peternak Di Kecamatan Pantai Cermin, Kab. Serdang Bedagai Jawaban Responden Dari Kuesioner Pend Jlh. Lama No. Butir Instrumen Pendptn Res Tern Gdh Resp per bulan SLTA ,625,000 SD 3 2, ,000 SD ,000,000 SLTP ,000,000 SLTA ,000,000 SD ,000

18 SLTA ,000,000 SLTP ,000 SLTP ,000,000 SLTP ,000 SLTP ,000 SLTP ,000 SD ,200,000 SD ,800,000 SD ,000 SLTA ,000,000 SD ,500,000 SD ,200,000 SD ,000,000 SD ,000 SD ,000 SD ,000,000 SD ,000 SD ,000 SD ,000,000 SD ,000 SLTP ,000 SD ,000

19 SD ,000 SD ,000 SLTA ,000 SLTP ,000 SD ,000 SLTA ,000 SLTA ,000 SD ,000 SD ,000 SD ,000 SD ,000 SD ,500,000 SLTP ,000 SD ,000 SLTP ,000 SD ,000 SD ,000 SD ,000 SD ,000 SD ,000 SD ,000 SD ,000

20 SD ,000 SD ,000 SD ,000 SD ,916,000 SD ,000 SLTP ,000 SD ,000 SD ,000 SLTP ,000 SD ,000 SD ,000 SD ,000 SLTP ,000 SD ,000 SD ,000 SD ,000 SD ,000,000 SLTP ,666,000 SD ,000 SLTA ,000 SD ,000 SD ,000

21 SD ,000 SD ,000 Perhitungan Korelasi Indikator Pendapatan (X1), Pendidikan (X2), Kesehatan (X3) Dan Rasa Bangga (X4) Terhadap Kumulatif Variabel Kesejahteraan (Y) No. Butir Instrumen Skor Resp X1 5 6 X X X4 Total (Y)

22

23

24

25 Hasil Korelasi (r) masing masing Indikator adalah sbb : X1 Y X2 Y X3 Y X4 Y Hasil Perhitungan Korelasi antara Jumlah Ternak dengan Pendapatan (r) = 0, Hasil Perhitungan Korelasi antara Lama Beternak dengan Pendapatan (r) = 0, Hasil Perhitungan Korelasi antara Jumlah Ternak dengan Lama Beternak (r) = 0,267217

26 Lampiran 4 NOTULEN HASIL FGD DENGAN PEMELIHARA TERNAK GADUHAN DI KECAMATAN PANTAI CERMIN, KAB. SERDANG BEDAGAI

27 1. FGD dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 4 Pebruari 2011 bertempat di kantor Kepala Desa Kota Pari. FGD dimulai pada pukul WIB s/d WIB. 2. FGD dihadiri oleh : 2 orang dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Serdang Bedagai yaitu Kepala Seksi Produksi (Bpk Syarizal, SPt) dan Kepala UPTD Kec. P. Cermin (Ibu Nuraini Pane); Ketua Kontak Tani dan Nelayan (KTNA) Bpk. Fadlan Hasibuan; dan diikuti oleh 14 Orang peternak pemelihara ternak gaduhan. 3. Diskusi berjalan dengan lancar dan sebagian besar peserta dapat memberikan tanggapan dan pendapatnya di dalam diskusi. 4. Sistem gaduhan ternak dikenal dengan istilah belahan ternak oleh masyarakat di kec. P. Cermin. Masyarakat telah mengenal dan paham dengan belahan ternak dan bagaimana system tersebut dijalankan. Belahan ternak diartikan sebagai pemeliharaan ternak dengan hasil atau keuntungannya di belah dua atau di bagi dua antara pemilik ternak (pemodal) dengan pemelihara ternak. 5. Sistem pembagian hasil dari belahan ternak adalah sebagai berikut : 50 : 50, pola ini artinya bahwa setiap keuntungan dari hasil penjualan ternak ataupun penaksiran ternak, dibagi 50% untuk pemodal dan 50% untuk pemelihara ternak (keuntungan adalah harga jual dikurangi modal pembelian ternak awal). Pola ini biasanya jika ada biaya-biaya ketika

28 ternak sakit ataupun kawin suntik (Inseminasi Buatan), maka biayanya ditanggung oleh pemilik modal. 40 : 60, pola ini artinya bahwa setiap keuntungan dari hasil penjualan ternak ataupun penaksiran ternak, dibagi 40 % untuk pemodal dan 60 % untuk pemelihara ternak. Pada pola ini biasanya biaya kesehatan dan kawin suntik (Inseminasi Buatan) ternak ditanggung oleh pemelihara ternak. 6. Sistem belahan ternak seperti diuraikan di atas sudah berlangsung terus menerus dan sudah menjadi kebiasaan dan kesepakatan tidak tertulis di masyarakat. 7. Pada umumnya pemelihara ternak mengenal pemodal yang memberikan ternak. Adapun yang mempengaruhi terjadinya belahan ternak antara pemelihara dan pemodal antara lain : Pemodal mencari orang yang mau menerima ternak belahan. Dalam hal ini pemodal ada yang mencari langsung calon penerima, ada yang melalui petugas peternakan/pertanian ataupun melalui informasi dari kerabat, teman maupun orang lain. Dari keluarga sendiri yang memberikan modal ternak Pemelihara mencari pemodal, biasanya karena melihat tetangga yang terlebih dahulu telah memiliki ternak belahan, kemudian ikut juga memelihara ternak belahan.

29 8. Dari pertanyaan yang diajukan apa keuntungan yang dirasakan dengan memelihara ternak gaduhan?; Beberapa jawaban yang diperoleh adalah : Untuk menambah penghasilan Untuk membantu jika sewaktu-waktu butuh uang, maka bisa meminjam dari pemilik ternak (pemodal), dan pembayaran pada waktu perhitungan hasil ternak. Dari yang tadinya ngak punya ternak, menjadi punya ternak. Ada rasa bangga karena punya ternak. 9. Dari pertanyaan yang diajukan, apa kekurangan/kerugian yang dirasakan dengan memelihara ternak gaduhan? Beberapa jawaban yang diperoleh adalah : Kadang-kadang yang punya ternak tidak mau tau tentang pemeliharaan ternaknya, khususnya kalau ada biaya pengobatan atau kawin suntik dan biaya pakan ternak, terasa berat biayanya. Karena sulit mencari rumput, sehingga harus meluangkan waktu untuk mengarit rumput dari tempat yang jauh. Khususnya saat ini adanya larangan mengambil rumbut di areal perkebunan, meyebabkan mereka kesulitan memenuhi hijauan makanan ternaknya. 10. Dari pertanyaan berapa pembagian hasil yang sebaiknya menurut bapak/ibu? Beberapa jawaban adalah :

30 Pembagian hendaknya 30 : 70, maksudnya untuk pemodal 30% dan 70% untuk pemelihara. Alasannya : karena sulitnya mencari rumput ternak dan makanan tambahan lainnya, sehingga mereka mengeluarkan waktu tambahan untuk mencari pakan ternak. Selain itu menurut mereka pemilik modal-kan tidak kerja, hanya tinggal menerima hasilnya saja. Pada kesempatan diskusi tersebut, pihak Dinas Pertanian dan Peternakan kab. Serdang Bedagai juga menyampaikan arahan agar para petani/peternak mau membentuk kelompok tani/ternak. Dengan adanya kelompok dapat lebih mudah menghimpun permasalahan maupun apa yang dibutuhkan oleh petani/peternak. Demikianlah hasil dari FGD yang telah dilaksanakan dengan para pemelihara ternak gaduhan. NOTULEN HASIL FGD DENGAN PEMILIK TERNAK GADUHAN (PEMODAL) DI KECAMATAN PANTAI CERMIN, KAB. SERDANG BEDAGAI

31 1. FGD dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 4 Pebruari 2011 bertempat di kantor Kepala Desa Kota Pari. FGD dimulai pada pukul WIB s/d WIB. 2. FGD dihadiri oleh : Ketua Kontak Tani dan Nelayan (KTNA) Bpk. Fadlan Hasibuan; dan diikuti oleh 6 Orang pemilik ternak gaduhan (pemodal). 3. Diskusi berjalan dengan lancar dan sebagian besar peserta dapat memberikan tanggapan dan pendapatnya di dalam diskusi. 4. Sebagai hasil diskusi dengan pemelihara ternak gaduhan, pemilik modal juga telah mengerti aturan main dari kerjasama pemeliharaan ternak gaduhan tersebut. 5. Ketentuan pembagian hasil adalah atas kesepakatan bersama antara pemilik modal dengan pemelihara ternak. Dan sama halnya seperti yang diungkapkan oleh pemelihara ternak bahwa pembagiannya 40 : 60 atau 50 : 50. Namun biasanya pemilik modal memberi uang tambahan (sukarela) kepada pemelihara pada saat pembagian hasil. 6. Tidak ada perjanjian secara tertulis, karena kerjasama didasari atas saling percaya. Bila terjadi sesuatu terhadap ternak, misalnya mati atau hilang karena dicuri, maka pemilik modal tidak ada tuntutan ganti rugi ataupun penggantian terhadap ternak yang mati atau dicuri tersebut. Hal ini menurut

32 mereka karena kedua belah pihak sama-sama mengalami kerugian. Pemilik modal kehilangan modalnya dan pemelihara juga tidak mendapat apa-apa. 7. Para pemodal sebelum menitipkan ternaknya, biasanya mencari informasi terlebih dahulu tentang calon pemelihara ternak, apakah baik dan bertanggung jawab dalam memelihara ternak. Informasi calon pemelihara diperoleh melalui kerabat, keluarga ataupun petugas peternakan. 8. Ada beberapa alasan pemodal mengapa mau menanamkan modal dengan cara menggaduhkan ternaknya, yaitu : Adanya keinginan mereka untuk beternak, namun tidak mempunyai lahan ataupun waktu untuk memelihara dan mengurusi ternaknya. Adanya keinginan untuk membantu keluarga ataupun orang lain. Ada yang mengurusi hartanya, tanpa capek-capek mengarit rumput. 9. Dari pertanyaan yang diajukan, apa kekurangan/kerugian yang dirasakan dengan menitipkan ternak gaduhan? Beberapa jawaban yang diperoleh adalah : Jika ternak lama beranaknya sehingga lama mendapat hasilnya. Dalam hal ini walaupun pemelihara juga dirugikan. Tidak adanya ketentuan harga ternak yang baku, sehingga dalam penjualan ternak tidak mengetahui secara persis harga jual ternak. Karena biasanya yang menjualkan adalah pemelihara, pemodal tinggal menerima

33 laporan dari pemelihara ternak. Oleh karenanya mereka ingin adanya pasar hewan, sehingga harga ternak bisa lebih terpantau. 10. Dari pertanyaan berapa pembagian hasil yang sebaiknya menurut bapak/ibu? Beberapa jawaban adalah : 50 : 50 ataupun paling tidak adalah 40 : 60. Menurut mereka pola demikianlah yang bisa diterima, apalagi jika 40 : 60 itu sudah termasuk toleran. Ketika ditanyakan bagaimana jika 30 : 70, mereka mengatakan tidak bisa, karena mereka lama menunggu hasil ternaknya. Selain itu jika peternak yang satu tidak mau, masih banyak peternak yang lain yang mau menerima dengan pola pembagian hasil 50 : 50 atau 40 : 60. Demikianlah hasil dari FGD yang telah dilaksanakan dengan para pemilik ternak gaduhan (pemilik modal).

34 Lampiran 5 FOTO FOTO KEGIATAN Pengarahan Dengan Petugas Lapangan di P. Cermin

35 Kegiatan Wawancara dan Observasi dengan Responden Kegiatan Wawancara dan Observasi dengan Responden

36 Pada Saat Kegiatan FGD dengan Pemelihara Ternak

37 Salah Satu Kandang Yang Bersatu dengan Dapur Salah Satu Tempat Ternak di Tambat

38 Pada Saat Kegiatan FGD dengan Pemelihara Ternak

39 Foto Bersama dengan Para Pemelihara Ternak Gaduhan Ketika FGD

NO RESPONDEN : PEWAWANCARA :

NO RESPONDEN : PEWAWANCARA : KUISIONER KULIAH LAPANGAN SOSIOLOGI PEDESAAN TAHUN 2011/2012 Kata Pengantar NO RESPONDEN : PEWAWANCARA : Kami adalah mahasiswa jurusan sosiologi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) Universitas

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian

Kuisioner Penelitian 55 Lampiran 1 Kuisioner Penelitian Praktek Peyiapan Lahan dengan Membakar oleh masyarakat di Wilayah Kerja Daops Manggala Agni Muara Bulian, Jambi Kuisioner ini digunakan dalam wawancara dengan responden

Lebih terperinci

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) 58 BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) Bab ini mendeskripsikan karakteristik demografi individu petani

Lebih terperinci

KAJIAN PERSEPSI DAN ADOPSI PETERNAK SAPI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA SAPI UNGGUL DI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

KAJIAN PERSEPSI DAN ADOPSI PETERNAK SAPI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA SAPI UNGGUL DI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU KAJIAN PERSEPSI DAN ADOPSI PETERNAK SAPI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA SAPI UNGGUL DI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU Zul Efendi, Harwi Kusnadi, dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang

METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan biasanya digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Pengumpulan data

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR LUDY K. KRISTIANTO, MASTUR dan RINA SINTAWATI Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ABSTRAK Kerbau bagi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel 38 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2009 pada dua basis pemeliharaan yang berbeda yakni: basis lahan sawah dan lahan persawahan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN AIR SUNGAI LAU GERBONG DAN KELUHAN KESEHATAN KULIT DI DESA PERBESI KECAMATAN TIGA BINANGA KABUPATEN KARO TAHUN 2010 No. Responden : IDENTITAS RESPONDEN

Lebih terperinci

PENERAPAN POLA KEMITRAAN DENGAN SISTEM GADUHAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI/PETERNAK DI KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TESIS.

PENERAPAN POLA KEMITRAAN DENGAN SISTEM GADUHAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI/PETERNAK DI KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TESIS. PENERAPAN POLA KEMITRAAN DENGAN SISTEM GADUHAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI/PETERNAK DI KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TESIS Oleh LINA SIMATUPANG 097024036/SP PROGRAM STUDI MAGISTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional sehingga usaha ternak ini berpotensi untuk dikembangkan. Sapi potong telah

BAB I PENDAHULUAN. nasional sehingga usaha ternak ini berpotensi untuk dikembangkan. Sapi potong telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sapi potong merupakan penyumbang daging terbesar terhadap produksi daging nasional sehingga usaha ternak ini berpotensi untuk dikembangkan. Sapi potong telah

Lebih terperinci

Tabel 37: KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

Tabel 37: KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 100 101 A Identitas responden Tabel 37: KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA NO VARIABEL INDIKATOR NO BUTIR PERTANYAAN 1. Kondisi Demografis (variabel mata pencaharian dan pendapatan tercover di bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki 15 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kendal, dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki populasi kambing Jawarandu yang tinggi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner

Lebih terperinci

TABEL FREKUENSI DAN HASIL UJI CROSSTABS

TABEL FREKUENSI DAN HASIL UJI CROSSTABS LAMPIRAN 89 TABEL FREKUENSI DAN HASIL UJI CROSSTABS Tabel Frekuensi Distribusi Penguasaan Lahan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Rendah 24 60.0 60.0 60.0 Sedang 11 27.5 27.5 87.5

Lebih terperinci

I. Petunjuk pengisian : lingkari jawaban yang benar (kecuali pertanyaan tertentu) Apabila di sewa berapa biaya/tahun : Rp. Volume (Buah) Luas (m2)

I. Petunjuk pengisian : lingkari jawaban yang benar (kecuali pertanyaan tertentu) Apabila di sewa berapa biaya/tahun : Rp. Volume (Buah) Luas (m2) Lampiran : 1. KUESIONER ANALISIS PRODUKSI PETERNAKAN SAPI POTONG JENIS ONGGOLE/PO DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 Kecamatan : Nomor Responden Desa :. I. Petunjuk pengisian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bauran promosi di perusahaan snack Ribut di Purwokerto, minat beli konsumen snack Ribut, dan pengaruh pelaksanaan

Lebih terperinci

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI 29 PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI Bab berikut menganalisis pengaruh antara variabel ketimpangan gender dengan tingkat kemiskinan pada rumah tangga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Desa Tanggeran Paninggaran adalah Desa yang terdapat di Kabupaten Pekalongan termasuk ke dalam daerah desa padat penduduk, Sebagian penduduk di desa Tanggeran Paninggaranbermata

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

LAMPIRAN I. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 144 LAMPIRAN I Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 1. Kisi-kisi pedoman wawancara pedagang No Variabel Penelitian Indikator Nomor Butir Pertanyaan 1 A. Demografi pendagang 1. Nama 2. Alamat 3. Umur 4. Jenis

Lebih terperinci

AGROVETERINER Vol.5, No.1 Desember 2016

AGROVETERINER Vol.5, No.1 Desember 2016 50 ANALISIS PERSEPSI DAN HARAPAN PETERNAK SAPI MADURA TERHADAP SISTEM BAGI HASIL TERNAK DI KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN BANGKALAN Agus Widodo 1), Agung Budianto Ahmad 1), Lita Rakhma Yustinasari 2)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :...... LAMPIRAN 50 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :... 4. Pendidikan Terakhir :.. 5. Mata Pencaharian a. Petani/peternak

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK RESPONDEN

KARAKTERISTIK RESPONDEN 18 KARAKTERISTIK RESPONDEN Bab ini menjelaskan mengenai karakteristik lansia yang menjadi responden. Adapun data karakteristik yang dimaksud meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status perkawinan,

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN 70 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Penelitian Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Diploma III Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

Gambar 5. Sebaran Peternak Berdasarkan Skala Usaha

Gambar 5. Sebaran Peternak Berdasarkan Skala Usaha V KARAKTERISTIK USAHA TERNAK DAN PETERNAK 5.1 Karakteristik Usaha Peternak Responden 5.1.1 Skala Usaha Ternak Jumlah ternak yang diusahakan oleh peternak plasma sangat tergantung pada kemampuan peternak

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha PENELITIAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Sistem Administrasi Modern Perpajakan Terhadap Tingkat Kepuasan Wajib Pajak (STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA TEGALLEGA) Bandung, November 2008 Dengan Hormat, Sehubungan

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap dalam Pengurusan Pajak Kendaraan Bermotor pada Kantor SAMSAT Medan Selatan.

ANGKET PENELITIAN Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap dalam Pengurusan Pajak Kendaraan Bermotor pada Kantor SAMSAT Medan Selatan. ANGKET PENELITIAN Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap dalam Pengurusan Pajak Kendaraan Bermotor pada Kantor SAMSAT Medan Selatan. I. Kata Pengantar Dengan hormat, sehubungan dengan penelitian

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian 4.1.1 Kabupaten Subang Kabupaten Subang adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat terletak di antara 107 o 31 107 0 54 Bujur Timur dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : kepuasan kerja, motivasi kerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : kepuasan kerja, motivasi kerja. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Suatu perusahaan tidak dapat lepas dari faktor sumber daya manusia yang merupakan faktor penggerak dari suatu organisasi. Mengingat peranan sumber daya manusia yang besar, maka pihak perusahaan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING LAMPIRAN I LEMBAR KUESIONER MASYARAKAT IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING Kuesioner ini semata-mata digunakan untuk keperluan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Aset paling penting yang harus dimiliki organisasi dan menjadi pusat

ABSTRAKSI. Aset paling penting yang harus dimiliki organisasi dan menjadi pusat ABSTRAKSI Aset paling penting yang harus dimiliki organisasi dan menjadi pusat perhatian manajemen adalah sumber daya manusia. Diperlukan peran manajemen dalam mengelola SDM dalam sebuah organisasi agar

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden A. Umur Kisaran umur responden yakni perempuan pada Kasus LMDH Jati Agung III ini adalah 25-64 tahun dengan rata-rata umur 35,5 tahun. Distribusi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu 20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan Cross Sectional dengan metode survei yang menggunakan kuesioner, lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lampung Barat.

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

KUESIONER ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Lampiran 1. Kuesioner KUESIONER ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Bapak/Ibu yang saya hormati, Saya mahasiswa Fakultas Ekonomi, dalam hal ini saya

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PETERNAKAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PETERNAKAN I. KONDISI DAN POTENSI UPTD-BPPT DOMBA MARGAWATI GARUT A. GAMBARAN UMUM Gb. 1. Suasana UPTD BPPT Domba Margawati Garut PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PETERNAKAN - Balai Pengembangan Perbibitan Ternak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jawa Barat Melalui Ruangan Internet Publik Terhadap Minat Publik Akan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jawa Barat Melalui Ruangan Internet Publik Terhadap Minat Publik Akan 74 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menganalisis dan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai Peranan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Melalui Ruangan

Lebih terperinci

A. UPTD Balai Pembibitan Ternak Sapi Potong

A. UPTD Balai Pembibitan Ternak Sapi Potong A. UPTD Balai Pembibitan Ternak Sapi Potong Keberadaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Peternakan Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan cerminan performa Dinas Peternakan dalam pembangunan

Lebih terperinci

Lampiran.1 Kuesioner Universitas Sumatera Utara

Lampiran.1 Kuesioner Universitas Sumatera Utara Lampiran.1 Kuesioner NO Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan 1 Pria 50-59 Tahun SMU DLL Rp 1,1-3 Juta 2 Pria 50-59 Tahun D3 BUMN Rp 3,1-5 Juta 3 Wanita 20-29 Tahun D3 PNS Rp 1,1-3 Juta 4

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SUKMAJAYA KOTA DEPOK TAHUN 2009

KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SUKMAJAYA KOTA DEPOK TAHUN 2009 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SUKMAJAYA KOTA DEPOK TAHUN 2009 Nomor/Kode : Hari/ Tanggal : Sub unit Pelayanan : PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA PEMASAR PROFESIONAL (BP2)

FORMULIR PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA PEMASAR PROFESIONAL (BP2) Lampiran VII SK. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tunas Nusantara Nomor : 002-R/SK/K/STIE-TN/IV/2017 Tanggal : 01 April 2017 FORM BEAPEM.2017 FORMULIR PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA PEMASAR PROFESIONAL

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA PRESTASI

FORMULIR PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA PRESTASI Lampiran VIII. SK. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tunas Nusantara Nomor : 002/SK/K/STIE-TN/XI/2016 Tanggal : 01 November 2016 FORM BEAPRE.2017 FORMULIR PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA PRESTASI SEKOLAH

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Tatalaksana Kesehatan Peternakan Sapi Perah Rakyat di KTTSP Baru Sireum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

Lampiran 1 Kuesioner Tatalaksana Kesehatan Peternakan Sapi Perah Rakyat di KTTSP Baru Sireum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor Lampiran 1 Kuesioner Tatalaksana Kesehatan Peternakan Sapi Perah Rakyat di KTTSP Baru Sireum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor 19 No. Kuesioner : Enumerator : Tanggal : Waktu : PERNYATAAN PERSETUJUAN Nama

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 124,00 ha.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 124,00 ha. 39 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Wilayah Penelitian 4.1.1 Keadaan Fisik Wilayah Penelitian Desa Buminagara merupakan sebuah desa di Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa

Lebih terperinci

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya TERNAK KELINCI Peluang usaha ternak kelinci cukup menjanjikan karena kelinci termasuk hewan yang gampang dijinakkan, mudah beradaptasi dan cepat berkembangbiak. Secara umum terdapat dua kelompok kelinci,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Manfaat Penelitian... 7 1.5 Ruang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016.

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016. 26 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah, tata guna lahan, dan mata pencaharian penduduk. Keadaan umum didapat

Lebih terperinci

Kuesioner penelitian HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PROSEDUR PELAYANAN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN. di RSIA BUDI KEMULIAAN

Kuesioner penelitian HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PROSEDUR PELAYANAN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN. di RSIA BUDI KEMULIAAN Lampiran 1 Kuesioner penelitian HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PROSEDUR PELAYANAN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN di RSIA BUDI KEMULIAAN Bersama ini saya selaku mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN. Analisis Kebutuhan Modal Bagi Usaha Kebun Sawit Di Desa Kuala Bangka Kec. Kualuh Hilir Kab.

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN. Analisis Kebutuhan Modal Bagi Usaha Kebun Sawit Di Desa Kuala Bangka Kec. Kualuh Hilir Kab. Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Analisis Kebutuhan Modal Bagi Usaha Kebun Sawit Di Desa Kuala Bangka Kec. Kualuh Hilir Kab. Labura Kepada : Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Warga Desa Kuala Bangka Kec. Kualuh

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam pelaksanaan penelitian, dan untuk mempermudah memecahkan persoalan yang dihadapi, perlu diuraikan terlebih dahulu langkah-langkah yang diperlukan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

1. Nama :... Jenis Kelamin : Pria Perempuan. 3. Pekerjaan : PNS Dosen / Guru. 4. Pendidikan Terakhir : SD SLTP. Doktor (S3)

1. Nama :... Jenis Kelamin : Pria Perempuan. 3. Pekerjaan : PNS Dosen / Guru. 4. Pendidikan Terakhir : SD SLTP. Doktor (S3) NOMOR RESPONDEN :... I. PROFIL RESPONDEN Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang disediakan sesuai dengan identitas Bapak/Ibu/Sdr/i dengan memberikan tanda silang ( ) di bawah ini : 1. Nama :... Jenis

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN Lampiran 1 JADWAL KEGIATAN PENELITIAN NO Jadwal November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penentuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sebagai penelitian deskriptif korelasional dengan melakukan analisis terhadap semua peubah dan hubungan antar peubah. Penelitian ini terdiri

Lebih terperinci

skripsi dengan judul Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi

skripsi dengan judul Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi Kuesioner Penelitian No. Responden : Dengan Hormat, Saya yang bernama David Frans Siregar, Mahasiswa Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU sedang mengadakan penelitian dalam rangka penyelesaian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 79 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PADA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) DI KABUPATEN HALMAHERA BARAT Kuesioner ini dibuat dalam rangka penyusunan tugas akhir

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Studi Lapangan Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian 74 Dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan keterangan secara langsung yang dilakukan melalui: a. Observasi Pengumpulan data

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Karakteristik Sampel No. Umur (Tahun) Tingkat Pendidikan Pekerjaan Penghasilan /bln 1 32 SMU Wiraswasta Rp. 5 juta - 8 juta 2 43 S1 PNS Rp. 1 juta - 4 juta 3 36 S1 PNS Rp. 1 juta - 4 juta 4

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan 108 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan mengenai prospek pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas di Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut, maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Taktik dan

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Kuesioner

Daftar Pertanyaan Kuesioner Daftar Pertanyaan Kuesioner Pengaruh Program Pertanian Polikultur oleh Yayasan Bitra Indonesia terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sayum Sabah Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang DAFTAR

Lebih terperinci

1.1. Perbandingan Rata-Rata Skor Pengetahuan Berdasarkan Penghasilan Orang Tua

1.1. Perbandingan Rata-Rata Skor Pengetahuan Berdasarkan Penghasilan Orang Tua LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Pengujian SPSS 1.1. Perbandingan Rata-Rata Skor Pengetahuan Berdasarkan Penghasilan Orang Tua 1.1.1. Uji Kruskal-Wallis Ranks Skor_pengetahua n Penghasila n N Mean Rank kurang_2jt

Lebih terperinci

I K M LAPORAN SEMESTER I DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

I K M LAPORAN SEMESTER I DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL LAPORAN I K M SEMESTER I PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Komplek Perkantoran II Pemerintah Kabupaten Bantul Jalan Lingkar Timur Manding Bantul 55711 Telp / Fax

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR A. Letak Geografis Kecamatan Banjar adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Banjar selain Kecamatan Purwaharja, Kecamatan Pataruman, dan Kecamatan Langensari yang berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era persaingan, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tuntutan

Lebih terperinci

Panduan Pengisian Data Pokok Universitas Negeri Semarang Tahun 2015

Panduan Pengisian Data Pokok Universitas Negeri Semarang Tahun 2015 Panduan Pengisian Data Pokok Universitas Negeri Semarang Tahun 2015 Berdasarkan Pengumuman Rektor Nomor 3673/UN37/DT/2015 tentang Registrasi Administratif Calon Mahasiswa Baru Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA TAHFIDZ QURAN(BTQ)

FORMULIR PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA TAHFIDZ QURAN(BTQ) Lampiran XIII SK. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tunas Nusantara Nomor : 002-R/SK/K/STIE-TN/IV/2017 Tanggal : 01 April 2017 FORM BEATAH.2017 FORMULIR PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA TAHFIDZ QURAN(BTQ)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA PRO

FORMULIR PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA PRO Lampiran X. SK. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tunas Nusantara Nomor : 002/SK/K/STIE-TN/XI/2016 Tanggal : 01 November 2016 FORM BEAPRO.2017 FORMULIR PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA PRO SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

Kesejahteraan Sosial FISIP USU yang sedang mengadakan penelitian dalam rangka penyelesaian

Kesejahteraan Sosial FISIP USU yang sedang mengadakan penelitian dalam rangka penyelesaian Kuesioner Penelitian No. Responden... Dengan Hormat, Saya yang bernama Sintong Ferdinand Simanjuntak, Mahasiswa akhir Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU yang sedang mengadakan penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Priatna, Lumintang dan Suparman di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Priatna, Lumintang dan Suparman di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penelitian Sebelumnya Hasil penelitian yang dilakukan oleh Priatna, Lumintang dan Suparman di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1994, dengan 181 pengguna yang terpilih

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1A Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan Penelitian Pengembangan Program Ronde Klinis Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan Bapak/Ibu/Saudara/I

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha

VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN 7. Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha Keberadaan pariwisata memberikan dampak postif bagi pengelola, pengunjung, pedagang,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini mendeskrifsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini mendeskrifsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara 38 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena dalam penelitian ini mendeskrifsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara sistematis

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 8 Tabel 1 Panduan interpretasi hasil uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan arah korelasi (Dahlan 2001) No. Parameter Nilai Interpretasi 1. Kekuatan Korelasi (r) 2. Nilai p 3. Arah korelasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganilisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang metode penelitian, penyebaran dan pengumpulan data, serta pengolahan dan analisis data penelitian. A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

UPTD BALAI PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM ( BPPSDM) SEMPAJA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

UPTD BALAI PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM ( BPPSDM) SEMPAJA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR UPTD SDM ( BPPSDM) SEMPAJA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR V I S I Terwujudnya sumberdaya manusia pertanian yang profesional, berkinerja tinggi, berjiwa wirausaha sehingga dapat berperan sebagai pelaku pembangunan

Lebih terperinci

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan 46 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan keluarga yang mengalami perpisahan dengan istri dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketiadaan istri dalam keluarga menjadi tantangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Limboto Barat Desa Daenaa selama ± 1 minggu. Sampel dihitung dengan menggunakan tabel penentuan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sebelum seorang peneliti memulai kegiatannya meneliti, mereka harus memulai membuat rancangan terlebih dahulu. Rancangan tersebut diberi nama desain penelitian.

Lebih terperinci

PERANAN KELOMPOK TANI MELATI I TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA NAGORI DOLOK HATARAN KECAMATAN SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN ANGKET (KUESIONER)

PERANAN KELOMPOK TANI MELATI I TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA NAGORI DOLOK HATARAN KECAMATAN SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN ANGKET (KUESIONER) PERANAN KELOMPOK TANI MELATI I TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA NAGORI DOLOK HATARAN KECAMATAN SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN ANGKET (KUESIONER) Petunjuk Pengisian 1. Isilah dengan menuliskan keterangan

Lebih terperinci

Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan DAFTAR KUESIONER (ANGKET)

Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan DAFTAR KUESIONER (ANGKET) Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan DAFTAR KUESIONER (ANGKET) Petunjuk pengisian: 1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh pilihan

Lebih terperinci

Angket Penelitian Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Dalam Rangka Otonomi Daerah

Angket Penelitian Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Dalam Rangka Otonomi Daerah Angket Penelitian Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Dalam Rangka Otonomi Daerah Petunjuk Pengisian : 1. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dewasa ini sedang mengalami kelesuan yang sangat berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian seiring dengan

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI SUNGGUMINASA

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI SUNGGUMINASA LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI SUNGGUMINASA Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 PENGADILAN NEGERI SUNGGUMINASA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan data dari kelurahan desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 7 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Desember 2010 bertempat di 5 Desa (Jorong) di Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Aktivitas operasi perusahaan/organisasi sangat bergantung pada sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan/organisasi. Tidak terkecuali lembaga pemerintahan

Lebih terperinci

Skor Pola Asuh Orang Tua dan Tipe Pola Asuh Responden (n = 42)

Skor Pola Asuh Orang Tua dan Tipe Pola Asuh Responden (n = 42) Lampiran 10. Skor Pola Asuh Orang Tua dan Tipe Pola Asuh Responden (n = 42) Nomor Skor Sampel Otoriter Demokratis Permisif Tipe Pola Asuh 1. 3 4 7 Permisif 2. 2 10 0 Demokratis 3. 1 8 1 Demokratis 4 4

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

1. Menurut bapak/ ibu apakah kegunaan air bagi tubuh kita? a. Melarutkan dan membawa sari-sari makanan, oksigen dan hormon ke. tubuh yang membutuhkan.

1. Menurut bapak/ ibu apakah kegunaan air bagi tubuh kita? a. Melarutkan dan membawa sari-sari makanan, oksigen dan hormon ke. tubuh yang membutuhkan. Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI, PERILAKU DAN KELUHAN KESEHATAN KULIT PADA MASYARAKAT DI SEKITAR SUNGAI BABURA KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2012 Identitas Responden : 1. Nomor

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga VI. ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Ketersediaan Input Dalam mengusahakan ternak sapi ada beberapa input yang harus dipenuhi seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan,

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah,

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah, 35 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah, tata guna lahan, dan mata pencaharian penduduk. Keadaan umum didapat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gambut, Desember 2015 DIREKTUR, ttd. dr. H. IBG Dharma Putra, MKM Pembina Utama Madya NIP

KATA PENGANTAR. Gambut, Desember 2015 DIREKTUR, ttd. dr. H. IBG Dharma Putra, MKM Pembina Utama Madya NIP KATA PENGANTAR Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan demi tercapainya harapan dan tuntutan publik. Upaya tersebut dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Desain, dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Petunjuk pengisian kuesioner

KUESIONER PENELITIAN. Petunjuk pengisian kuesioner KUESIONER PENELITIAN NO Petunjuk pengisian kuesioner 1. Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti. 2. Pilih salah satu jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara anggap paling tepat dengan cara memberi tanda

Lebih terperinci

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF Sebelum instrument digunakan dalam pengambilan data penelitian, maka sebaiknya instrument dilakukan beberapa uji agar instrument yang digunakan memberikan hasil yang lebih akurat.

Lebih terperinci