METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu"

Transkripsi

1 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu dan fenomena yang terjadi adalah komunikasi yang terjadi dalam pelaksanaan Prima Tani dengan dibentuknya Klinik Agribisnis yang menyediakan berbagai fasilitas demi menyediakan informasi yang dibutuhkan petani yang berupa jasa pelayanan. Penelitian bertujuan untuk melihat efektivitas komunikasi Klinik Agribisnis pada Prima Tani di Kecamatan Leuwi Sadeng Bogor dengan cara menghimpun data, menyusun secara sistematis, faktual dan cermat serta mencoba meneliti hubungan di antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan, yakni sebanyak empat hipotesis kerja. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Desa Babakan Sadeng, Kecamatan Leuwi Sadeng Bogor yaitu desa yang menjadi target Prima Tani di Kabupaten Bogor. Penentuan lokasi penelitian ditetapkan berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu: (1) terkait dengan isu utama dalam pembangunan pertanian yaitu perbaikan pengelolaan lahan kering (produktivitas rendah) dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, (2) Kecamatan Leuwi Sadeng adalah lokasi yang dipilih di Kabupaten Bogor untuk pelaksanaan Prima Tani berdasarkan hasil identifikasi antara BPTP, Dinas terkait, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, petani dan pelaku agribisnis lainnya dan ditetapkan lokasi Klinik Agribisnis di Desa Babakan Sadeng, (3) tersedianya variabel-variabel penelitian yang perlu diteliti, (4) secara geografis cukup strategis karena lokasi mudah dijangkau dan dilalui oleh jalur angkutan umum (5) secara teknis memudahkan akses untuk mencari informasi yang terkait dengan penelitian karena kedekatan dengan sumber informasi yaitu perguruan tinggi (IPB) dan pusat-pusat penelitian yang bergerak dalam bidang pertanian, (6) Kabupaten Bogor adalah lokasi Prima Tani di Jawa Barat yang dianggap dapat menjadi barometer pertanian Indonesia mengingat lokasinya berdekatan dengan perguruan tinggi pertanian yang terkemuka (IPB)

2 dan pusat-pusat penelitian yang bergerak dalam bidang pertanian. Pengumpulan data dilakukan selama kurang lebih dua bulan yaitu mulai bulan Oktober sampai dengan November Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian adalah petani yang terlibat langsung dan aktif dalam Prima Tani Kabupaten Bogor berjumlah 70 orang, terdiri atas 20 orang dari Kelompok Tani Harapan Maju, 23 orang dari Kelompok Tani Panca Karya dan 27 orang dari Kelompok Tani Tunas Karya. Sejalan dengan apa yang dikemukakan Gaspertz (1991) apabila penelitian diketahui tentang besarnya populasi, lalu keseluruhannya dijadikan subjek penelitian dikatakan bahwa penelitian tersebut menggunakan metode sensus. Data dan Instrumentasi Data Data dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian di lapangan yang diperoleh melalui wawancara untuk menggali data mengenai karakteristik individu dan persepsi petani tentang PPL, jasa pelayanan Klinik Agribisnis dan efektivitas komunikasi Klinik Agribisnis. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan dan dokumentasi yang dapat berupa laporan-laporan yang ada pada instansi terkait seperti BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Jawa Barat, Pemerintah Daerah tingkat II Kabupaten Bogor, Dinas Pertanian Kabupaten Bogor, Monografi Kecamatan Leuwi Sadeng dan Programa Penyuluhan untuk UPTD Wilayah Kecamatan Leuwi Sadeng. Instrumentasi Instrumen diperlukan untuk keperluan pengumpulan data dalam bentuk kuesioner yang berisi daftar pertanyaan yang telah disusun dan dipersiapkan sebelumnya dan telah diuji reliabilitasnya untuk dijawab oleh petani sebagai target untuk penggalian informasi. Kuesioner dibagi menjadi empat bagian untuk mempermudah pelaksanaan secara teknis. Bagian pertama untuk penggalian data mengenai karakteristik individu, bagian kedua untuk penggalian data mengenai persepsi petani tentang PPL, bagian ketiga untuk penggalian mengenai jasa 48

3 pelayanan Klinik Agribisnis dan yang keempat adalah kuesioner untuk penggalian data mengenai efektivitas komunikasi Klinik Agribisnis pada Prima Tani di Kecamatan Leuwi Sadeng Kabupaten Bogor. Operasionalisasi Variabel Penelitian Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian dibatasi dengan menggunakan definisi istilah serta operasionalisasi variabel untuk mempermudah pengukuran. Variabel-variabel tersebut diukur dengan cara meminta pendapat dan respons dari para petani tentang beberapa hal yang berhubungan dengan variabel-variabel tersebut. Variabel-variabel yang diukur terdiri atas variabel bebas yang terdiri dari karakteristik individu dan persepsi petani tentang PPL, variabel antara yaitu jasa pelayanan Klinik Agribisnis dan variabel terikat yaitu efektivitas komunikasi Klinik Agribisnis yang dapat diuraikan sebagai berikut: Karakteristik Individu Karakteristik individu yaitu ciri-ciri yang melekat pada seseorang (diri petani) dan untuk kepentingan penelitian maka ditetapkan sebanyak tujuh karakteristik yang meliputi: umur, pendidikan formal, pendidikan nonformal, luas lahan, pendapatan rata-rata per bulan, pengalaman berusahatani dan tingkat kekosmopolitan. X 1. Umur yaitu lamanya waktu hidup responden dihitung sejak tahun kelahirannya sampai waktu penelitian dilakukan, pembulatan dilakukan untuk enam bulan ke atas dihitung satu tahun dan apabila kurang dari enam bulan ditiadakan. Pengukuran menggunakan skala rasio dalam satuan tahun. X 2. Pendidikan formal yaitu jenjang pendidikan sekolah tertinggi yang dapat diselesaikan oleh responden. Pengukuran menggunakan skala rasio dalam satuan tahun. X 3. Pendidikan nonformal yaitu banyaknya kegiatan yang dilakukan responden untuk menambah wawasan dan pengetahuan di luar pendidikan formal seperti kursus/ latihan/ pelatihan/ magang/ studi banding. Pengukuran menggunakan skala rasio untuk frekuensi keikutsertaan dan skala nominal untuk macam atau jenis pendidikan nonformal yang pernah diikuti. 49

4 X 4. Luas lahan yaitu ukuran hamparan lahan yang diusahakan responden untuk berusahatani. Pengukuran menggunakan skala rasio dalam satuan hektar. X 5. Pendapatan rata-rata per bulan yaitu pendapatan rata-rata per bulan responden yang diperoleh dari berusahatani dan nonusahatani dalam satu tahun terakhir dengan rata-rata setiap bulannya. Pengukuran menggunakan skala rasio dalam satuan rupiah. X 6. Pengalaman berusahatani yaitu menunjukkan lamanya responden mulai menjalankan usahatani sampai penelitian dilakukan. Pengukuran menggunakan skala rasio dalam satuan tahun. X 7. Tingkat kekosmopolitan yaitu menunjukkan aktivitas responden dalam mencari informasi teknologi pertanian yang terkait dengan pelaksanaan Prima Tani ke luar sistem sosialnya seperti petani lain desa tetangga, pameran pertanian/gelar teknologi, instansi yang bergerak pada sektor pertanian (dinas atau balai penyuluhan) maupun pasar terdekat atau kota terkait dengan usahataninya selama satu tahun terakhir saat penelitian dilakukan. Pengukuran menggunakan skala rasio untuk frekuensi aktivitas responden dalam mencari informasi yang terkait dengan pelaksanaan Prima Tani. Persepsi petani tentang PPL (X 8 ) Persepsi petani tentang PPL adalah pandangan, pemahaman dan penilaian yang diberikan oleh petani kepada PPL meliputi: keterampilan berkomunikasi lisan atau tulisan, kemampuan penguasaan materi, kemampuan penyampaian informasi, ketepatan waktu penyampaian pesan, ketepatan penggunaan media komunikasi dan frekuensi kunjungan ke petani. Hal ini akan berpengaruh terhadap penerimaan suatu informasi yang disampaikan oleh PPL. Persepsi petani tentang PPL ini diukur dengan skala ordinal yang terdiri dari enam indikator, yaitu: 1 Keterampilan berkomunikasi lisan atau tulisan adalah persepsi petani terhadap kemampuan berbicara PPL dalam menyosialisasikan Prima Tani, penggunaan bahasa atau menyampaikan informasi yang berupa tulisan dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 50

5 2 Kemampuan penguasaan materi adalah persepsi petani tentang PPL menyangkut wawasan pengetahuan PPL tentang materi yang disampaikan, bagaimana penyampaian materi kepada petani dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 3 Kemampuan penyampaian informasi adalah persepsi petani tentang PPL menyangkut penyampaian materi kepada petani dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 4 Ketepatan waktu penyampaian pesan adalah persepsi petani tentang PPL menyangkut waktu PPL menyampaikan informasi agar petani antusias, menerima dengan senang, mendengarkan dengan baik materi yang disampaikan dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 5 Ketepatan penggunaan media komunikasi adalah persepsi petani tentang PPL menyangkut media komunikasi yang digunakan PPL untuk menggugah petani agar memberikan perhatian terhadap apa yang disampaikan dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 6 Frekuensi kunjungan ke kelompok tani adalah persepsi petani tentang PPL menyangkut kunjungan yang dilakukan oleh PPL ke kelompok tani dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. Jasa pelayanan Klinik Agribisnis (Y 1 /X 9 ) Jasa pelayanan Klinik Agribisnis adalah berbagai aktivitas komunikasi yang ada di Klinik Agribisnis untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh petani. Pengukuran dilakukan berdasarkan persepsi petani dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri dari lima indikator yaitu: 1 Konsultasi atau pelayanan adalah salah satu jasa yang disediakan atau yang ada di Klinik Agribisnis untuk petani dengan menghadirkan nara sumber atau ahli pada waktu tertentu yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang 51

6 dapat dipercaya terkait dengan inovasi teknologi yang ada dalam Prima Tani. Konsultasi atau pelayanan ini menunjukkan aktivitas terjadinya interaksi langsung antara petani dengan nara sumber atau ahli dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 2 Diskusi adalah salah satu aktivitas komunikasi yang dilakukan petani di Klinik Agiribisnis pengukuran berdasarkan aktivitas terjadinya interaksi langsung antara petani dengan petani dan antara petani dengan PPL di Klinik Agribisnis untuk saling bertukar informasi mengenai usahatani yang dilaksanakannya dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 3 Pembinaan teknis adalah bimbingan atau pembinaan secara teknis kepada petani yang dilakukan oleh petugas (PPL) bersama-sama dengan petani di lapangan untuk melaksanakan teknologi yang dianjurkan. Pembinaan teknis ini meliputi aktivitas pembinaan yang dilakukan oleh petugas kepada petani. dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 4 Media tercetak adalah media cetak yang disediakan pada Klinik Agribisnis dan dapat digunakan oleh petani untuk mendapatkan informasi teknologi pertanian yang dibutuhkan guna mendukung aktivitasnya dalam mendukung usahatani yang sedang dijalankannya. Media tercetak ini meliputi: leaflet/brosur, buku panduan/juknis, poster, Sinar Tani ataupun Warta dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 5 Lokasi adalah menyangkut keberadaan Klinik Agribisnis apakah mempunyai kelengkapan posisi yang strategis (mudah dijangkau), mempunyai ruang yang bisa digunakan untuk menyimpan alat dan memamerkan inovasi teknologi dan mempunyai ruangan untuk konsultasi atau diskusi dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 52

7 Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis (Y 2 ) Efektivitas komunikasi Klinik Agribisnis pada Prima Tani Kabupaten Bogor adalah menunjukkan tingkat keefektivan komunikasi yang terjadi di Klinik Agribisnis dibatasi pada aspek pesan dan penerima. Pengukuran dilakukan berdasarkan persepsi petani dengan menggunakan skala ordinal dengan dua indikator yaitu: 1 Derajat relevansi (kesesuaian) informasi yang ditransmisikan menunjukkan sejauh mana informasi yang disediakan pada Klinik Agribisnis sesuai dengan kebutuhan petani dan dapat membantu memecahkan masalah teknis yang dihadapi oleh petani dalam menjalankan usahataninya dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak tersedia, (2) kurang tersedia, (3) cukup tersedia dan (4) tersedia. 2 Derajat kepuasan anggota menunjukkan sejauh mana informasi yang tersedia pada Klinik Agribisnis memenuhi persyaratan permintaan pengguna dalam mencari informasi seperti: pesan yang disampaikan mudah dipahami, dapat menimbulkan kesenangan, dapat mempengaruhi sikap, menumbuhkan hubungan yang makin baik yang pada akhirnya menimbulkan tindakan dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak tersedia, (2) kurang tersedia, (3) cukup tersedia dan (4) tersedia. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Sebelum dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen (kuesioner) kepada responden yang memiliki ciri-ciri relatif sama dengan ciri-ciri objek pada penelitian. Uji coba dilakukan terhadap 20 orang petani di Desa Sadeng Kolot Kecamatan Leuwi Sadeng Kabupaten Bogor yang posisinya berbatasan langsung dengan Desa Babakan Sadeng (lokasi Prima Tani). Berdasarkan pewilayahan, Desa Sadeng Kolot memiliki karakteristik agroekosistem dan penduduk (petani) yang hampir sama. Validitas Instrumen Validitas instrumen menunjukkan sejauh mana kuesioner yang digunakan pada penelitian telah mengukur apa yang akan diukur, jika peneliti menggunakan 53

8 kuesioner di dalam pengumpulan data penelitiannya maka kuesioner tersebut harus mengukur apa yang diukur. Fokus dari uji coba validitas instrumen adalah pada validitas isi. Singarimbun dan Effendi (2006) mengemukakan bahwa validitas isi suatu alat pengukur ditentukan oleh sejauh mana isi alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep. Penelitian menggunakan kuesioner sebagai alat bantu yang terlebih dahulu diuji agar pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner memiliki nilai keabsahan yang tinggi maka perlu dilakukan: (a) menyeleksi setiap pertanyaan atau pernyataan yang paling dekat hubungannya dengan variabel-variabel yang digunakan, (b) mempertimbangkan hasil penelitian terdahulu, teori-teori serta kenyataan empirik sebagai bahan rujukan dan (c) melaksanakan saran, pendapat dan petunjuk dari para dosen pembimbing penelitian. Kerlinger (2004) mengungkapkan bahwa validitas instrumen dapat dilihat dari: (1) apakah instrumen tersebut telah mampu mengukur apa yang akan diukur? dan (2) apakah informasi yang dikumpulkan telah sesuai dengan konsep yang digunakan? Beberapa langkah yang digunakan untuk menyusun instrumen agar diperoleh validitas yang diinginkan adalah sebagai berikut: 1 Membuat daftar pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi petani melalui observasi pendahuluan. 2 Menyusun instrumen dengan berdasarkan pada konsep-konsep dan teori-teori yang diperoleh dari berbagai literatur. 3 Memperhatikan berbagai masukan dari para ahli terutama dosen pembimbing. 4 Menyesuaikan instrumen dengan peubah-peubah yang akan diteliti serta memperhatikan instrumen dari hasil penelitian terdahulu. Menguji validitas alat pengukur dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini: Langkah 1 Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur. Suatu konsep memiliki konstruk yang harus dicari dengan cara-cara berikut: (a) Mencari definisi dan rumusan tentang konsep yang akan diukur yang telah ditulis oleh para ahli dalam literatur jika rumusan cukup operasional maka 54

9 rumusan tersebut dapat langsung dipakai. Peneliti harus merumuskan seoperasional mungkin bila rumusan belum operasional. (b) Peneliti membuat definisi dan rumusan konsep dengan mendiskusikan dengan para ahli lain jika di dalam literatur tidak diperoleh rumusan konsep. (c) Menanyakan langsung kepada calon petani penelitian mengenai aspek-aspek konsep yang diukur dan dari jawaban yang diperoleh kemudian peneliti menyusun pertanyaan yang operasional. Langkah 2 Melakukan uji coba skala pengukur tersebut pada sejumlah petani. Langkah 3 Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban: misalnya ada 10 pertanyaan di dalam skala pengukur dan ada 10 petani kemudian membuat matriks antara nomor pertanyaan 1-10 dengan nomor petani Masing-masing sel berisi skor jawaban petani mengenai pertanyaanpertanyaan tersebut. Langkah 4 Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment Pearson seperti berikut ini: r = N (Σ XY) (Σ X ΣY) { N Σ X 2 (ΣX) 2 } { N Σ Y 2 (ΣY) 2 } Keterangan: r : Koefisien korelasi product moment Pearson X : Skor pertanyaan no.1 (misalnya) Y : Skor total Jika ada 10 pertanyaan di dalam skala pengukur maka ada 10 korelasi product moment Pearson yang dilakukan. Angka korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai - r dan dikatakan valid apabila mencapai nilai 80%. Berdasarkan hasil uji coba kuesioner terhadap 20 orang petani maka diketahui hasil uji validitas dari pertanyaan atau pernyataan persepsi petani tentang PPL menunjukkan angka korelasi terendah yaitu 0,605 dan tertinggi yaitu 0,804 nilai tersebut di atas angka kritik pada taraf lima persen (r = 0,444), untuk pertanyaan jasa pelayanan Klinik Agribisnis menunjukkan angka korelasi terendah yaitu 0,610 dan tertinggi yaitu 0,838 di atas angka kritik pada taraf lima 55

10 persen (r = 0,444) dan untuk pertanyaan atau pernyataan terkait dengan efektivitas komunikasi Klinik Agribisnis menunjukkan angka korelasi terendah yaitu 0,674 dan tertinggi yaitu 0,822 di atas angka kritik pada taraf lima persen (r = 0,444). Berdasarkan nilai koefisien korelasi product moment Pearson di atas angka kritik pada taraf lima persen maka dapat dikatakan bahwa pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dinyatakan valid. Reliabilitas Instrumen Menurut Ancok (1987) dalam Singarimbun dan Effendi (2006) reliabilitas instrumen adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten maka alat pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas dapat dikatakan menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama. Selanjutnya Nawawi dan Hadari (1995) juga menjelaskan reliabilitas adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data secara tetap dari sekelompok individu. Instrumen yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi cenderung menghasilkan data yang sama tentang suatu variabel atau unsur-unsurnya jika diulangi pada waktu yang berbeda pada sekelompok individu yang sama. Kerlinger (2004) menyebutkan bahwa reliabilitas itu sama dengan keandalan dan definisi keandalan dapat didekati dengan tiga ancangan. Ancangan atau pendekatan pertama terwakili dengan pertanyaan: Jika melakukan pengukuran pada himpunan obyek yang sama berulang kali dengan instrumen yang sama atau mirip akankah mendapatkan hasil yang sama atau serupa pula? Pertanyaan ini menyiratkan suatu definisi keandalan dalam kaitan dengan stabilitas atau kemantapan, keterpercayaan (dependability) dan keteramalan (predictability). Menurut Ancok (Singarimbun dan Effendi 2006) setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Alat pengukur fenomena fisik seperti berat dan panjang badan, konsistensi hasil pengukuran bukanlah hal yang sulit dicapai tetapi untuk 56

11 pengukuran fenomena sosial seperti sikap, opini dan persepsi untuk pengukurannya yang konsisten agak sulit untuk dicapai. Berhubung gejala sosial tidak semantap gejala fisik maka dalam pengukuran gejala sosial selalu diperhitungkan unsur kesalahan pengukuran (measurement error). Kesalahan pengukuran ini dalam penelitian sosial cukup besar karena itu untuk mengetahui hasil pengukuran yang sebenarnya kesalahan ukuran ini sangat diperhitungkan. Menurut Arikunto (1998) bahwa reliabilitas instrumen menunjukkan tingkat keterpercayaan suatu alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu instrumen dikatakan baik bila instrumen tersebut tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Cara menghitung reliabilitas instrumen adalah menggunakan perhitungan korelasi belah dua (Singarimbun dan Effendi 2006). Langkah kerja yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: (a) Menyajikan alat pengukur kepada sejumlah petani kemudian dihitung validitas itemnya. Item-item yang valid dikumpulkan yang tidak valid dibuang. (b) Membagi item-item yang valid menjadi dua belahan dapat dilakukan dengan cara: 1) membagi item-item dengan cara acak dalam dua bagian, 2) membagi item-item berdasarkan nomor genap ganjil. Item-item dengan nomor ganjil dimasukkan dalam belahan pertama, sedangkan yang bernomor genap dimasukkan dalam belahan kedua. (c) Skor untuk masing-masing item pada setiap belahan dijumlahkan. Langkah ini akan menghasilkan dua skor total untuk masing-masing petani. (d) Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor total belahan kedua dengan menggunakan teknik uji split half. (e) Angka korelasi yang diperoleh adalah angka korelasi dari alat pengukur yang dibelah maka angka korelasi yang dihasilkan lebih rendah daripada angka korelasi yang diperoleh jika alat pengukur tersebut tidak dibelah seperti pada teknik pengukuran ulang. Harus dicari angka reliabilitas untuk keseluruhan item tanpa dibelah. 57

12 Cara mencari reliabilitas instrumen untuk keseluruhan item adalah dengan mengoreksi angka korelasi yang diperoleh dengan memasukkannya ke dalam rumus yang disajikan pada sebelumnya. Berikut adalah rumus reliabilitas untuk keseluruhan item. r. tot Keterangan: r. tot : Angka reliabilitas keseluruhan item r. tt : Angka korelasi belahan pertama dan belahan ke dua Reliabilitas instrumen telah diuji pada awal pelaksanaan penelitian. Pertanyaan atau pernyataan mengenai persepsi petani tentang PPL, jasa pelayanan Klinik Agribisnis dan efektivitas komunikasi Klinik Agribisnis menunjukkan nilai reliabilitas di atas nilai kritik pada taraf lima persen dengan db=18. Berdasarkan hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien split half reliability test masingmasing untuk persepsi petani tentang PPL sebesar 0,915, untuk jasa pelayanan Klinik Agribisnis sebesar 0,946 dan untuk efektivitas komunikasi Klinik Agribisnis sebesar 0,912. Berdasarkan hal tersebut maka kuesioner yang digunakan dinyatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas secara lebih rinci per indikator terdapat pada Lampiran 2. Analisis Data Data yang diambil dianalisis dengan prosedur statistik yang ada. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Analisis statistik deskriptif Analisis statistik deskriptif yang digunakan untuk menjelaskan data secara umum dengan menggunakan frekuensi, persentil, persentase, rataan, rataan skor dan total rataan skor. 2 Analisis statistik inferensial Analisis statistik yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel X dan Y menggunakan analisis statistik inferensial dengan uji rank Spearman (Siegel 1997). Pengujian hipotesis menggunakan tingkat signifikansi pada taraf kepercayaan α = 5% dan α = 1% dan data diolah dengan menggunakan 58

13 program SPSS versi secara lengkapnya rumus korelasi rank Spearman dapat disajikan sebagai berikut: r s = 1 - N 6 d i 2 i=1 N(N 2 1) Keterangan : r s = Nilai korelasi 2 d i = Selisih antara peringkat N 2 = Banyaknya pasangan data N = Jumlah data 59

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008 di Desa Jono Oge dan Desa Tondo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi 41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 36 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai penelitian survey deskriptif korelasional yaitu melihat hubungan antara peubah secara mendalam. Peubah penelitian yang diamati

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel 38 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2009 pada dua basis pemeliharaan yang berbeda yakni: basis lahan sawah dan lahan persawahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian berbentuk survei deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antar gejala (peubah) serta menganalisis hubungan antara peubah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian 36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

Hubungan Karakteristik Petani dengan Jasa Pelayanan dan Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis di Prima Tani Leuwi Sadeng Kabupaten Bogor

Hubungan Karakteristik Petani dengan Jasa Pelayanan dan Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis di Prima Tani Leuwi Sadeng Kabupaten Bogor Jurnal Komunikasi Pembangunan ISSN 1693-3699 Juli 2009, Vol. 07, No. 2 Hubungan Karakteristik Petani dengan Jasa Pelayanan dan Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis di Prima Tani Leuwi Sadeng Kabupaten

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian 41 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei. Terdapat dua peubah yaitu peubah bebas (X) dan peubah tidak bebas (Y). Peubah bebas (independen) yaitu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 17 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut rancangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 37 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan memberikan penjelasan tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, populasi, sampel, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 39 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di wilayah pertanian hortikulutra di Desa Cipendawa dan Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dengan pertimbangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian 37 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian Survei deskriptif korelasional yaitu melihat pada suatu kelompok dengan aspek yang diteliti adalah hubungan antara peubah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pembangunan pertanian merupakan faktor penunjang ekonomi nasional. Program-program pembangunan yang dijalankan pada masa lalu bersifat linier dan cenderung bersifat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 34 III. METODE PENELITIAN Metoda penelitian ini meliputi unsur-unsur: (1) populasi, sampel, dan responden, (2) desain penelitian, (3) data dan instrumentasi, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini digunakan oleh karena ingin mengetahui adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI Amiruddin Saleh 1, Nia Rachmawati 2, Sutisna Riyanto 16 ABSTRACT The objectives of this research are: (1) to understand the communication process

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk 35 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang selanjutnya akan dianalisis dan di uji sesuai dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi 27 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian akan dilaksanakan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Survey Analitik yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Dalam penelitian ini, Survey

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. atas 2 varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. atas 2 varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini dilihat dari variabel-variabel yang diteliti dan terdiri atas varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km dari pusat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan wisata Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 30 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Program Kejar Paket B memiliki sasaran untuk memberikan pendidikan bagi siswa lulus SD dan sederajat yang tidak melanjutkan ke SLTP, serta siswa putus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian 26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan desain deskriptif korelasional untuk mendeskripsikan semua peubah yang diteliti. Kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, yaitu sejak Juni 2008 sampai September 2008 dilakukan di daerah tujuan wisata Jakarta Timur. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2006 : 1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu. Penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sering juga disebut sebagai metodologi penelitian, sedangkan maksud dari kata metodologi itu sendiri adalah cara-cara yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2005) penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini. atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis.

Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini. atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis. Bab ini terdiri dari uraian tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Definisi Konsep, Definisi Operasional, dan Sistematika Penulisan. BAB II METODE

Lebih terperinci

METODE. Desain, Tempat dan Waktu

METODE. Desain, Tempat dan Waktu 25 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan metode sensus menggunakan kuesioner dengan lokasi penelitian di STPP Bogor. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan STPP Bogor adalah lembaga

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di TK Chaerunnisa yang berada di Komplek Puteraco Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung dengan alasan:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif dan korelasional. Pemilihan pendekatan kuantitatif digunakan untuk lebih memahami fakta

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin Rahmat (000:4), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Pemilihan tempat pada penelitian ini dilakukan secara purposive didasarkan pada cakupan wilayah siaran (coverage area) RRI Bogor Pro 1 FM 93,75 MHz yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran distribusi terhadap pendapatan pengusaha tahu cibuntu di kecamatan Bandung kulon

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

BAHAN DAN METODE Desain Penelitian Lokasi dan Waktu BAHAN DAN METODE Desain Penelitian Penelitian yang dilaksanakan di wilayah sekitar PLTU Suralaya pada Januari sampai Maret 2010 dirancang sebagai metodologi deskriptif korelasional. Metodologi deskriptif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Coca Cola Botling, Co adalah salah satu perusahaaan yang telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini menunujukkan bahwa PT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang penulis gunakan adalah bentuk penelitian regresi yaitu penelitian yang tujuanya adalah melihat pengaruh dua atau lebih variable,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Menurut Kerlinger & Lee (2000: 599), survei digunakan pada populasi besar maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitaian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak penghasilan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Kantor

Lebih terperinci

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

Bab III - Objek dan Metode Penelitian 33 3.2. Metode Penelitian Berdasarkan pada topik penelitian ini, penulis melakukan pendekatan dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif analitis. Menurut Muhammad Nazir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah kerja atau prosedur penelitian yang akan dilakukan pada saat mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Hypermart Kota Gorontalo, dengan waktu penelitian selama 3 bulan dari bulan September-November Tahun 2013. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik

BAB III OBJEK DAN METODOLGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik BAB III OBJEK DAN METODOLGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik untuk penulisan dalam menyusun suatu laporan. Penelitian ini mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Kelurahan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa dosen yang memiliki motivasi kerja dan kinerja yang optimal akan

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa dosen yang memiliki motivasi kerja dan kinerja yang optimal akan 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka, dapat dikatakan bahwa dosen yang memiliki motivasi kerja dan kinerja yang optimal akan berpengaruh positif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tumbihe. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan September sampai bulan November tahun

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan 44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pasti mutlak diperlukan metode yang akan digunakan. Karena dengan menggunakan metode, maka terdapat cara untuk menyelesaikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (Experimental Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari perbedaan perlakuan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 31 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang akan melakukan penelitian harus mengetahui serta menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat penelitian BAB III METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 3 AA-BB Medan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. itu, apapun bentuk dan jenis penelitian yang hendak dilakukan pasti. 2. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. itu, apapun bentuk dan jenis penelitian yang hendak dilakukan pasti. 2. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, dalam melaksanakan penelitian. Oleh karena itu, apapun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan 37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1.Variabel (X) Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diuraikan beberapa batasan, dan ukuran dari variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Aktivitas operasi perusahaan/organisasi sangat bergantung pada sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan/organisasi. Tidak terkecuali lembaga pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 38 BAB III BAHAN METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 3..1. Definisi Konseptual Definisi konseptual adalah unsur penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik sesuatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian. data melalui wawancara untuk menjelaskan hubungan yang mungkin tejadi diantara.

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian. data melalui wawancara untuk menjelaskan hubungan yang mungkin tejadi diantara. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat explanatory (penjelasan) dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara untuk menjelaskan hubungan yang mungkin tejadi diantara variabel-variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian 22 3. Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik personal, karakteristik lingkungan sosial, dan tingkat pengelolaan program dengan tingkat penghargaan masyarakat terhadap PDPT. 4. Terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Kadipaten yang berada di Jalan Siliwangi No. 30, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi,populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang empirik tentang pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa

Lebih terperinci