PENGADILAN TINGGI MEDAN

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 547/PID/2017/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat banding menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Tempat lahir : MISNAH : Dolok Ilir Umur/Tanggal lahir : 56 Tahun/31 Desember 1960 Jenis kelamin Kebangsaan Tempat tinggal Agama Pekerjaan : Perempuan : Indonesia : Huta Purwosari atas Desa Dolok Mainu Kecamatan Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun : Islam : Wiraswasta Terdakwa tidak ditahan; Terdakwa didampingi Penasihat Hukum, yaitu Syahrizal Fahmi, SH. CLA, Sabar Rico Rinaldy, SH, Ramadhan Zuhri, SH dan Muhendra Roza SH, Para advokat, berkantor di Jalan Sisingamangaraja KM 9,2 No. 212-B Medan, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 15 Pebruari 2017, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi dibawah register Nomor 18/SK/2017/Pengadilan Negeri.Tbt, tertanggal 21 Pebruari 2017 Pengadilan Tinggi tersebut ; Setelah membaca: 1. Surat Penetapan Atas nama Ketua Pengadilan Tinggi Medan oleh Wakil Ketua tanggal 16 Agustus 2017 Nomor: 547/PID/2017/PT MDN, tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini; 2. Surat Penunjukan Panitera Pengganti oleh Wakil Panitera Pengadilan Tinggi Medan Nomor:547PID/2017/PT MDN tanggal 16 Agustus 2017; 3. Berkas perkara dan salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi, tanggal 23 Mei 2017 Nomor 72/Pid.B/2017/PN Tbt; Membaca surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Tebing Tinggi No.Reg.Perkara:PDM-16/Epp.2/TBING/01/2017 tertanggal 31 Januari 2017 dengan sebagai berikut: DAKWAAN : TUNGGAL Halaman 1 dari 9 Halaman Putusan Nomor 543/PID/2017/PT MDN.

2 Bahwa terdakwa MISNAH bersama-sama dengan saksi Poniyem als Ponikem (penuntutan terpisah) pada hari Jumat tanggal 26 Agustus 2016 sekira pukul Wib, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Agustus tahun 2016, yang keduanya bertempat di Dusun V Kampung VI Desa Korajim Kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai tepatnya di rumah saksi korban Akmaria atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tebing Tinggi, melakukan, menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan dengan sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan telah melakukan suatu perbuatan tertentu dengan maksud yang nyata agar tuduhan tersebut diketahui umum, karena salah telah menista dengan lisan perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: Bermula pada hari Kamis tanggal 25 Agustus 2016 sekira pukul Wib, terjadinya keributan antara saksi korban dengan saksi Poniyem als Ponikem di depan rumah saksi Ponikem als Poniyem dikarenakan saksi Akmaria mendatangi saksi Poniyem als Ponikem ke rumahnya dan Terdakwa mendengar dari saksi Poniyem als Ponikem berkata kepada Terdakwa ibu kandung saya dibilangi lonte oleh bu Akmaria dan setelah Terdakwa bertanya kepada Ibu Kandung Terdakwa dan Ibu dari Terdakwa mengiyakannya. Kemudian pada hari Jumat pada tanggal 26 Agustus 2016 sekira pukul Wib, terdakwa datang ke rumah saksi korban yang terletak di seberang rumah saksi Poniyem als Ponikem (adik kandung terdakwa) di Dusun V Kampung Baru Desa Korajim Kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai, sesampai didepan rumah saksi korban dan bertemu dengan saksi korban yang sedang menutup pintu pagar dan berkata aku disini mo nanya ceritakan saksi Ponikem (adik terdakwa) yang semalam dan saksi korban menjelaskan kejadian yang terjadi tanggal 25 Agustus 2016, ketika saksi korban menjelaskan hal tersebut, terdakwa berkata dengan suara tinggi kepada saksi korban itu urusan kamu dengan adekku (saksi ponikem) jangan bawa-bawa mamaku, dan saksi korban mengatakan yang bawa mamak mu siapa? dan terdakwa menjawab memang dasar lonte kau, bidan taik kau, karena hal tersebut, saksi Zulfikar langung mengusir terdakwa dari rumah saksi korban sambil menarik saksi korban untuk masuk kedalam rumah, dan saksi korban berkata kepada terdakwa dan saksi Poniyem kau jaga aja anak gadis kau jangan jadi lonte sedangkan terdakwa bersama saksi Poniyem dan saksi Nisa langsung memukul-mukul pintu besi depan rumah sambil berkata KAU BIDAN LONTE, ENAK SAJA MENGAMBIL SUAMI ORANG.., KAU BIDAN TAIK., BIDAN KERE dengan silih berganti sambil Halaman 2 dari 9 halaman Putusan Nomor 547/PID/2017/PT MDN

3 saksi Poniyem dan terdakwa meludahi pagar rumah saksi korban, kemudian terdakwa bersama saksi Poniyem dan saksi Nisa meninggalkan rumah saksi korban menuju rumah saksi Poniyen yang berada di depan rumah saksi korban. Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 310 ayat (1) KUHPidana jo pasal 55 ayat (1) ke-1 dari KUHPidana. Membaca putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi tanggal 14 Maret 2017 Nomor:72/Pid.B/2017/PN Tbt, terhadap keberatan (Eksepsi) yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Menyatakan keberatan (eksepsi) para Penasihat Hukum Terdakwa Misnah ditolak; 2. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara pidana Nomor:72/Pid.B/2017/PN Tbt atas nama Terdakwa Misnah tersebut di atas; 3. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir; Membaca, Surat Tuntutan Pidana yang diajukan Jaksa Penuntut Umum, yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwah MISNAH,terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penghinaan yang dilakukan secara bersama sama, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310 ayat (1) ke 1 KUHPidana Jo pasal 55 ayat (1) Ke -1 KUHPidana,dalam surat dakwaan. 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa MISNAH, dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan 3. Memerintahkan agar Terdakwa ditahan 4. Menetapkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah Caset disk (CD) yang berisikan 2 rekaman video; Terlampir dalam berkas perkara 5. Membebankan kepada terdakwah untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2000,-(Dua ribu rupiah). Membaca putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Nomor: 72/Pid.B/2017/PN.Tbt, tanggal 23 Mei 2017 yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa MISNAH terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana secara bersama-sama dengan sengaja melakukan penghinaan ; 2. Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan; Halaman 3 dari 9 halaman Putusan Nomor 547/PID/2017/PT MDN

4 3. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp ,- (dua ribu rupiah ) ; Membaca Akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Tebing Tinggi bahwa pada tanggal 29 Mei 2017, Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Nomor 72/Pid.B/2017/PN.Tbt, tanggal 23 Mei 2017; Membaca relaas Pemberitahuan Permintaan Banding yang dibuat oleh Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Tebing Tinggi bahwa pada tanggal 8 Juni 2017 permintaan banding oleh Penasihat Hukum Terdakwa telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum; Membaca Akta permintaan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Tebing Tinggi bahwa pada tanggal 30 Mei 2017, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Nomor 72/Pid.B/2017/PN.Tbt, tanggal 23 Mei 2017; Membaca Relaas Pemberitahuan Permintaan Banding yang dibuat oleh Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Tebing Tinggi bahwa pada tanggal 17 Juli 2017 permintaan banding oleh Jaksa Penuntut Umum telah diberitahukan kepada Penasihat Hukum Terdakwa; Membaca Relas Pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Tebing Tinggi tanggal 6 Juni 2017 Nomor: W2.U.10/1839/HK.01/VI/2017 ditujukan kepada Jaksa Penuntut Umum dan dan Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara tersebut selama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal 6 Juni 2017 samapai dengan tanggal 14 Juni 2017 sebelum pengiriman berkas perkara ke Pengadilan Tinggi Medan; Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Penasihat Hukum dan Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta syarat-syarat yang ditentukan dalam Undang-undang, maka permohonan banding tersebut secara yuridis formal dapat diterima; Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa menolak putusan putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi tanggal 23 Mei 2017 Nomor 72/Pid.B/2017/PN Tbt dengan mengajukan memori banding yang pada pokoknya sebagai berikut: TENTANG EKSEPSI: - Bahwa oleh karena eksepsi diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri dengan menolak Eksepsi, maka Penasihat Hukum Terdakwa memohon agar Majelis Hakim Pengadilan Tinggi kembali memeriksa Eksepsi yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa tersebut; II. TENTANG POKOK PERKARA Halaman 4 dari 9 halaman Putusan Nomor 547/PID/2017/PT MDN

5 - Bahwa Judex unsur-unsur Pasal 310 ayat (1) KUH Pidana Jo.Pasal 64 Ayat (1) KUH Pidan; Jo.Pasal 55 Ayat (1) KUH Pidana; - Bahwa Judex Factie Pengadilan Negeri Tebing Tinggi salah dan keliru menafsirkan alasan pembenar bagi Terdakwa dalam pertimbangan hukumnya; - Bahwa pembanding telah mengakui kehilafan dan telah meminta maaf dihadapan orang banyak kepada korban seharusnya permasalahan ini tidak sampai ke Pengadilan mungkin hanya diselesaikan ditingkat masyarakat oleh Kepala Desa dengan istilah Restoratif Justice ; Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, demi hukum, keadilan dan kebenaran, Pembanding memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Sumatera Utara agar membatalkan putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi tersebut dan memberikan putusan sebagai berikut: 1. Menerima permohonan banding dari Pembanding; 2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Nomor:73/ Pid.B/2017/PN Tbt tertanggal 23 Mei 2017; 3. Menyatakan Terdakwa Misnah tidak terbukiti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana melanggar Pasal 310 Ayat (1) KUHPidana Jo.Pasal 64 Ayat (1) KUH Pidana Jo.Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUH Pidana; 4. Membebaskan Terdakwa PONIYEM Als.PONIKEM dari segala dakwaan dan Tuntutan hukum; 5. Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan dan harkat serta martabatnya; 6. Membebankan biay-biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi tanggal 23 Mei 2017 Nomor:72/Pid.B/2017/PN Tbt, Majelis Hakim tingkat banding terlebih dahulu menanggapi memori banding seperti tersebut dibawah ini; Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa dalam memori bandingnya memohon agar kembali memeriksa Eksepsi yang diajukannya, tetapi setelah Majelis Hakim tingkat banding memeriksa berkas perkara terhadap eksepsi yang diputus dengan Putusan Sela oleh Pengadilan Negeri Tebing Tinggi tanggal 14 Maret 2017 Nomor:72/Pid.B/2017/PN Tbt., ternyata Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Sela tersebut, maka Majelis Hakim Pengadilan tingkat banding tidak mempunyai kewenangan lagi untuk mempertimbangkan putusan tersebut, oleh karenanya alasan ini haruslah ditolak; Halaman 5 dari 9 halaman Putusan Nomor 547/PID/2017/PT MDN

6 Menimbang, bahwa setelah membaca dan mencermati dengan seksama salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Nomor 72/Pid.B/2017/PN Tbt., tanggal 14 Maret 2017, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa nama putusan tersebut kurang tepat atau keliru, sebab putusan tersebut dibuat oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara oleh karena Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan Eksepsi terhadap surat dakwaan Penuntut Umum, sehingga dengan membaca Judul nama putusan tersebut seolah-olah putusan tersebut merupakan putusan akhir, sedangkan dalam kenyataannya putusan tersebut bukanlah putusan akhir, tetapi adalah Putusan Sela, hal ini dapat dibaca dalam pertimbangan hukumnya dalam Putusan Akhir di halaman 5 alinea ke-3 disebutkan Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan keberatan dan telah diputus dengan Putusan Sela Nomor 72/Pid.B/2017/PN Tbt tanggal 14 Maret 2017, putusan tersebut didasarkan pada ketentuan pasal 156 Ayat (1) dan Pasal 143 Ayat (2) KUHAP, maka menurut Majelis Hakim tingkat banding nama Putusan tersebut haruslah diubah dengan menambah kata Sela, sehingga putusan tersebut dibaca menjadi PUTUSAN SELA Nomor 72/Pid.B/2017/PN Tbt, tanggal 14 Maret 2017; Menimbang, bahwa oleh karena amar putusan terhadap keberatan (eksepsi) tersebut dikutip lagi pada putusan akhir dalam perkara a quo (vide lihat putusan akhir halaman 6 alinea ke-3 dan ke-4), ternyata setelah dibaca dan diteliti dengan seksama telah ditemukan kesalahan pengetikan nama Terdakwa berubah dan tercantum menjadi bernama Poniyem Alias Ponikem, sedang dalam Putusan Sela tanggal 14 Maret 2017 Nomor 72/Pid.B/2017/PN Tbt., baik di awal putusan mengenai Identitas Terdakwa maupun di amar putusan dan demikian juga Identitas Terdakwa dalam surat dakwaan Penuntut Umum nama Terdakwa adalah MISNAH, maka Majelis Hakim tingkat banding berpendapat kesalahan pengetikan nama Terdakwa tersebut dapat diperbaiki di tingkat banding, sehingga nama Terdakwa dalam amar Putusan Sela yang disebut pada putusan akhir pada halaman 6 alinea ke-3 dan ke-4 tersebut diganti dan dibaca nama Terdakwa menjadi Misnah ; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding mempelajari dengan seksama berkas perkara dan salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Nomor 72/Pid.B/2017/PN Tbt, tanggal 23 Mei 2017 serta memori banding dari Penasihat Hukum Terdakwa dan tanpa kontra memori banding dari Jaksa Penuntut Umum, Majelis Hakim tingkat banding sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya bahwa Terdakwa Halaman 6 dari 9 halaman Putusan Nomor 547/PID/2017/PT MDN

7 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan kepadanya dalam dakwaan tunggal dan pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama tersebut diambil alih dan dijadikan pertimbangan Majelis Hakim tingkat banding sendiri dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding, kecuali mengenai pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa, dengan pertimbangan sebagaimana tersebut di bawah ini; Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim tingkat banding tidak hanya mempertimbangkan akibat perbuatan Terdakwa dan motivasi yang mendorong Terdakwa melakukan tindak pidana tersebut, tetapi juga mempertimbangkan akibat yang timbul dalam masyarakat; Menimbang, bahwa Terdakwa di dalam persidangan mengaku sehari sebelumnya saksi korban bermasalah dengan Adik Terdakwa tepatnya pada hari Kamis tanggal 25 Agustus 2016 sekitar pukul Wib, saksi Poniyem Alias Ponikem melakukan penghinaa terhadap saksi korban, dikarenakan saksi korban mengatakan kepada keponakan Poiyem Alias Ponikem supaya memberitahu bibinya untuk tidak mencampuri urusan rumah tangga saksi, lalu saksi Poniyem Alias saksi Ponikem menyerang saksi korban dengan mengatakan kepada saksi korban dasar perempuan lonte, perebut suamin orang kau, Dasar Lonte Paya Pinang, Terdakwa sendiri juga mengucapkan kata-kata kepada saksi korban dengan mengatakan kau bidan lonte, Mengambil Suami orang, Kau Bidan Taik, Bidan Kere. Kata-kata yang diucapkan Terdakwa, Poniyem Alias Ponikem dan saksi Nisa kepada saksi korban tersebut sudah tentu membuat malu dan nama baik tercemar, karena dalam faktanya saksi adalah isteri sah, berprofessi bidan dan bukan wanita panggilan; Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim tingkat banding dampak dari perbuatan Terdakwa yang mengatakan saksi korban Kau bidan lonte, Mengambil Suami orang, Kau Bidan Taik, Bidan Kere. akan dapat menimbulkan preseden buruk di masyarakat yang begitu gampang menuduh seseorang dengan tuduhan yang tidak benar, akan mengakibatkan orang tersebut merasa malu dan nama baiknya menjadi tercemar; Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan tersebut di atas, ternyata tidak ada ditemukan hal-hal yang dapat menghapuskan hukuman atau alasan yang dapat menghilangkan pertanggungjawaban pidana atas diri Terdakwa, maka guna pembinaan kepada Terdakwa serta untuk memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat, adalah adil apabila Terdakwa dijatuhi pidana; Halaman 7 dari 9 halaman Putusan Nomor 547/PID/2017/PT MDN

8 Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim tingkat banding pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa dinilai tepat dan adil dengan pidana peprcobaan dengan alasan pertimbangan sebagai berikut: - Bahwa perbuatan yang dilakukan Terdakwa tidak membahayakan jiwa korban; - Bahwa Terdakwa adalah seorang Ibu rumah tangga sudah tentu sangat dibutuhkan keberadaannya untuk mengurus anak-anaknya; - Bahwa penjatuhan pidana percobaan dinilai lebih bermanfaat dari pada dijatuhi pidana penjara; Menimbang, bahwa mengingat tujuan pemidanaan bukanlah sarana untuk balas dendam terhadap kesalahan Terdakwa, melainkan bertujuan untuk pembinaan dan memberikan efek jera kepada Terdakwa agar dikemudian hari Terdakwa tidak mengulangi perbuatannya serta Terdakwa dapat menyadari tentang kesalahannya dan diharapkan Terdakwa dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik, maka berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas sehingga Majelis Hakim akan menjatuhkan hukuman pidana bersyarat kepada Terdakwa, sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Nomor 72/Pid.B/2017/PN Tbt, tanggal 23 Mei 2017 haruslah diubah sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa, sedangkan putusan selebihnya dikuatkan; Menimbang, bahwa karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka sesuai ketentuan Pasal 222 Ayat (1) KUHAP Terdakwa haruslah dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan yang untuk tingkat banding besarnya sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini ; Memperhatikan Pasal 310 Ayat (1) KUHP Jo.Pasal 55 Ayat (1) KUH Pidana dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I : - Menerima permohonan banding dari Penasihat Hukum Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum tersebut; - Mengubah putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi tanggal 23 Mei 2017 Nomor 72/Pid.B/2017/PN Tbt., sekedar mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwa MISNAH telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana secara bersama-sama dengan sengaja melakukan penghinaan ; Halaman 8 dari 9 halaman Putusan Nomor 547/PID/2017/PT MDN

9 2. Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan; 3. Menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalani, kecuali jika dikemudian hari ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena Terpidana melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan selama 2 (dua) bulan berakhir; 4. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan, yang untuk tingkat banding sejumlah Rp.2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah). Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan majelis hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Rabu, tanggal 6 September 2017 oleh SABAR TARIGAN SIBERO, SH, MH, sebagai Hakim Ketua, AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH dan H AGUSIN, SH, MH masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum hari ini Selasa, tanggal 12 September 2017 oleh Hakim Ketua tersebut BHINNEKA PUTRA GINTING, SH.,MH, Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Terdakwa maupun Penasihat Hukum. Hakim Anggota, ttd.- AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH ttd.- H.AGUSIN., SH, MH Hakim Ketua Majelis, ttd.- SABAR TARIGAN SIBERO, SH, MH Panitera Pengganti, ttd.- BHINNEKA PUTRA GINTING, SH.,MH. Halaman 9 dari 9 halaman Putusan Nomor 547/PID/2017/PT MDN