P U T U S A N Nomor : 265/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 265/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap : DAHLIA BORU PANDIANGAN alias MAK NORA Tempat lahir : Sei Martebing Umur/tanggal lahir : 52 Tahun /24 Agustus 1962 Jenis kelamin : Perempuan Kebangsaan : Indonesia Tempat tinggal : Dusun I sei Martebing, Desa Paya Bagas Kecamatan Tebing Tinggi,Kabupaten Serdang Bedagai Agama : Kristen Protestan Pekerjaan : Tani Pendidikan : SMA Terdakwa tidak ditahan ; Pengadilan Tinggi tersebut. Setelah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 27 April 2015 Nomor 265/PID/2015/PT.Mdn.- serta berkas perkara Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Nomor : 715/Pid.B/2014/PN-TBT.- dan suratsurat yang bersangkutan dengan perkara tersebut ; Membaca, surat Dakwaan dari Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Tebing Tinggi Deli tanggal 22 Desember 2014, Nomor.Reg.Perk.PDM-29 /Ep.2/TBING/12/2014, yang berbunyi sebagai berikut : KESATU Bahwa ia Terdakwa DAHLIA BORU PANDIANGAN alias MAK NORA, pada Hari Jum at tanggal 18 Juli 2014 sekira pukul WIB, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam Bulan Juli tahun 2014, bertempat di Dusun I, Sei Martebing, Desa Paya Bagas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masuk dalam Hal. 1 dari 8 Hal.

2 daerah hukum Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Deli, dengan sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut: Sebelumnya memang antara Terdakwa DAHLIA BORU PANDIANGAN alias MAK NORA dan Saksi korban RISMA BUNGA RIA SIAHAAN telah terjadi perselisihan sehingga bila bertemu sering saling melontarkan kata-kata kotor dan ketika peristiwa itu terjadi yaitu pada waktu dan tempat sebagaimana disebutkan di atas, terjadi lagi perselisihan antara Terdakwa dan saksi korban, di mana pada saat itu saksi korban bersama dengan keponakannya Saksi DANIEL PARNINGOTAN SIAHAAN alias DANIEL selesai melaksanakan olah raga jalan pagi dan berjalan hendak pulang ke rumah saksi korban, namun pada saat mereka melintas di depan rumah Terdakwa, Terdakwa yang sedang berdiri di halaman rumahnya tiba-tiba berteriak ke arah saksi korban dan mengatakan, HEI LONTE!!...BIDAN LONTE!!...TAK TAHU MALU KAU!! selanjutnya Terdakwa kembali mengatakan, ANJING KAU! yang dibalas oleh saksi korban dengan mengatakan, KAU YANG ANJING! kemudian Terdakwa kembali membalas, BABI KAU! dan dijawab saksi korban, BABI JUGA KAU!. Selanjutnya saksi korban bersama Saksi DANIEL PARNINGOTAN alias DANIEL berjalan menuju rumah saksi korban, dan berselang lima menit kemudian saksi korban kembali berjalan menuju rumah Terdakwa dan berhenti di samping rumah Terdakwa tepat di depan rumah Saksi RONAL BUTAR BUTAR alias PAK HENGKI dan memotret orang-orang yang ada di tempat itu yang sedang makan atau membeli mie gomak yang dijual oleh isteri Saksi RONAL BUTAR-BUTAR alias PAK HENGKI sambil berkata, INI SUDAH KUFOTO KALIAN, AKAN KULAPORKAN KE KANTOR POLISI! KALIAN SAKSIKU!! Terdakwa yang mendengar kata-kata itu kemudian berkata, KAU LAPORKANLAH, PERSOALAN KITA YANG PERTAMA PUN BELUM BERDAMAI!! Tidak lama kemudian datang Saksi RONAL BUTAR-BUTAR alias PAK HENGKI yang mengatakan, JANGAN KALIAN RIBUT-RIBUT DIDEPAN RUMAHKU INI, PERGI KALIAN DARI SINI! tidak lama kemudian Terdakwa dan saksi korban pun kembali ke rumahnya masing-masing; Bahwa kata-kata LONTE, ANJING, BABI yang ditujukan Terdakwa terhadap saksi korban diteriakkan dengan suara yang keras di muka umum dan di depan khalayak ramai sehingga banyak orang dapat mendengarnya; Bahwa akibat perbuatan Terdakwa yang mengatakan HEI LONTE!!...BIDAN LONTE!!...TAK TAHU MALU KAU!! terhadap saksi korban Hal. 2 dari 8 Hal.

3 mengakibatkan saksi korban merasa malu dan nama baiknya tercemar karena kata-kata LONTE ditujukan pada perempuan panggilan yang memuaskan nafsu birahi seorang laki-laki dengan bayaran uang sedangkan saksi korban adalah seorang Bidan PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang bertugas untuk melayani di bidang kesehatan khususnya kesehatan Ibu dan Anak yang mempunyai harkat dan martabat sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil; Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310 ayat (1) KUH Pidana; ATAU KEDUA Bahwa ia Terdakwa DAHLIA BORU PANDIANGAN alias MAK NORA, pada Hari Jum at tanggal 18 Juli 2014 sekira pukul WIB, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam Bulan Juli tahun 2014, bertempat di Dusun I, Sei Martebing, Desa Paya Bagas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Deli, telah melakukan penghinaan dengan sengaja yang tidak bersifat pencemaran atau pencemaran tertulis yang dilakukan terhadap seseorang baik dimuka umum dengan lisan atau tulisan, maupun di muka orang itu sendiri dengan lisan atau perbuatan atau dengan surat yang dikirimkan atau diterimakan kepadanya, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut: Sebelumnya memang antara Terdakwa DAHLIA BORU PANDIANGAN alias MAK NORA dan Saksi korban RISMA BUNGA RIA SIAHAAN telah terjadi perselisihan sehingga bila bertemu sering saling melontarkan kata-kata kotor dan ketika peristiwa itu terjadi yaitu pada waktu dan tempat sebagaimana disebutkan di atas, terjadi lagi perselisihan antara Terdakwa dan saksi korban, di mana pada saat itu saksi korban bersama dengan keponakannya Saksi DANIEL PARNINGOTAN SIAHAAN alias DANIEL selesai melaksanakan olah raga jalan pagi dan berjalan hendak pulang ke rumah saksi korban, namun pada saat mereka melintas di depan rumah Terdakwa, Terdakwa yang sedang berdiri di halaman rumahnya tiba-tiba berteriak ke arah saksi korban dan mengatakan, HEI LONTE!!...BIDAN LONTE!!...TAK TAHU MALU KAU!! selanjutnya Terdakwa kembali mengatakan, ANJING KAU! yang dibalas oleh saksi korban dengan mengatakan, KAU YANG ANJING! kemudian Terdakwa kembali membalas, BABI KAU! dan dijawab saksi korban, BABI JUGA KAU!. Selanjutnya saksi Hal. 3 dari 8 Hal.

4 korban bersama Saksi DANIEL PARNINGOTAN alias DANIEL berjalan menuju rumah saksi korban, dan berselang lima menit kemudian saksi korban kembali berjalan menuju rumah Terdakwa dan berhenti di samping rumah Terdakwa tepat di depan rumah Saksi RONAL BUTAR BUTAR alias PAK HENGKI dan memotret orang-orang yang ada di tempat itu yang sedang makan atau membeli mie gomak yang dijual oleh isteri Saksi RONAL BUTAR-BUTAR alias PAK HENGKI sambil berkata, INI SUDAH KUFOTO KALIAN, AKAN KULAPORKAN KE KANTOR POLISI! KALIAN SAKSIKU!! Terdakwa yang mendengar kata-kata itu kemudian berkata, KAU LAPORKANLAH, PERSOALAN KITA YANG PERTAMA PUN BELUM BERDAMAI!! Tidak lama kemudian datang saksi RONAL BUTAR-BUTAR alias PAK HENGKI yang mengatakan, JANGAN KALIAN RIBUT-RIBUT DIDEPAN RUMAHKU INI, PERGI KALIAN DARI SINI! tidak lama kemudian Terdakwa dan saksi korban pun kembali ke rumahnya masing-masing; Bahwa kata-kata LONTE, ANJING, BABI yang ditujukan Terdakwa terhadap saksi korban diteriakkan dengan suara yang keras di muka umum dan di depan khalayak ramai sehingga banyak orang dapat mendengarnya; Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 315 KUH Pidana; Membaca, surat tuntutan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri TebingTinggi tertanggal 24 Pebruari 2015 Nomor.Reg.Perk. PDM-29/Epp.2/TBING/12/2014, terdakwa telah dituntut sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa DAHLIA BORU PANDIANGAN als MAK NORA telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana Penghinaan sebagaimana yang telah kami dakwakan dalam pasal 310 ayat (l) KUHPidana ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama l (satu) bulan ; 3. Menetapkan agar terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp (dua ribu rupiah); Membaca, Putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi tanggal 4 Maret 2015 Nomor 715/Pid.B/2014/PN.Tbt, yang amarnya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa DAHLIA BORU PANDIANGAN alias MAK NORA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pencemaran sebagaimana dalam dakwaan Ke satu; Hal. 4 dari 8 Hal.

5 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 ( satu ) bulan; 3. Menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian hari ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena terpidana melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan selama 6 (enam) bulan berakhir; 4. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,-(dua ribu rupiah). Telah membaca : 1. Akta permohonan banding dari Penuntut Umum tanggal 10 Maret 2015 nomor : 06 /Akta.Pid//2015/PN-Tbt.- yang menerangkan bahwa Penuntut Umum telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi, tanggal 04 Maret 2015, Nomor :715/Pid.B/2014/PN.Tbt, dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terdakwa tanggal 31 Maret 2015; 2. Surat pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara kepada Penuntut Umum danterdakwa tertanggal 30 Maret 2015 nomor : W2.U10/1002/ HK.01 / lll/ 2015, terhitung tanggal 30 Maret 2015 s/d 08 April 2015 sebelum pengiriman berkas perkara ke pengadilan Tinggi. Menimbang, bahwa permintaan banding Penuntut Umum, telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding tersebut Penuntut Umum tidak ada mengajukan memori banding,sehingga tidak diketahui yang menjadi alasan / keberatan Penuntut Umum terhadap putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi tanggal 4 Maret 2015 Nomor : 715/Pid.B/2014/PN-Tbt.- Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi memeriksa dan meneliti dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi tanggal 04 Maret 2015 nomor : 715/Pid.B/2014/PN-Tbt.-,pada dasarnya sependapat dengan pertimbangan pertimbangan hukum Hakim Tingkat Pertama yang dalam putusannya menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak Hal. 5 dari 8 Hal.

6 pidana PENCEMARAN sebagaimana dalam dakwaan tunggal melanggar pasal 310 ayat 1 KUHP dan pertimbangan pertimbangan hukum Hakim tingkat pertama tersebut diambil alih serta merupakan pertimbangan hukum Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara ini di tingkat banding dengan alasan hal hal yang menjadi kesimpulan Hakim Tingkat Pertama telah didasari analisa hukum yang didukung alat bukti sah, fakta fakta di persidangan, sehingga pertimbangan Hakim Tingkat Pertama tersebut dapat dibenarkan secara yuridis, serta secara sosiologis adalah kurang pantas terdakwa sebagai seorang ibu rumah tangga mengucapkan kalimat penghinaan yang tidak didasarkan pada keadaan/fakta yang sebenarnya dan adalah dipandang adil apabila terhadap terdakwa dijatuhi hukuman sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini, begitu juga mengenai kwalifikasi tindak pidana yang telah terbukti dilakukan yang oleh terdakwa yang juga perlu diperbaiki, karena disesuaikan dengan rumusan pada pasal 310 ayat (1) KUHP di Bab XVI KUHP tentang Penghinaan ; Menimbang, bahwa ternyata perbuatan terdakwa juga sangat merugikan saksi korban dan tidak mendidik dalam pergaulan hidup bermasyarakat; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut, putusan Pengadilan Negeri TebingTinggi tanggal 04 Maret 2015 nomor: 715/Pid.B/2014/PN.Tbt.- yang dimintakan banding dimaksud beralasan untuk diperbaiki sekedar mengenai kwalifikasi maupun penjatuhan pidana kepada terdakwa sehingga amar selengkapnya sebagaimana tersebut di bawah ini. Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dipidana, maka berdasarkan pasal 222 ayat (1) KUHAP, dibebani pula membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebagaimana tersebut dalam amar di bawah ini: Memperhatikan pasal 310 ayat (1) KUHP. Jo Pasal 193 (1), 241 (1) KUHAP, serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini: Hal. 6 dari 8 Hal.

7 M E N G A D I L I :. Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum tersebut ;. Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi tanggal 04 Maret 2015 nomor : 715/Pid.B/2014/PN.Tbt, yang dimintakan banding tersebut sekedar mengenai kwalifikasi dan penjatuhan pidana sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut: 1. Menyatakan terdakwa Dahlia br.pandiangan als Mak Nora telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana PENGHINAAN ; 2 Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 ( satu ) bulan; 3. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang pada tingkat banding sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah); Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 19 M e i 2015 oleh Kami : Dr. H. SOEDARMADJI, SH., M.HUM, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, DHARMA E. DAMANIK, SH.MH. dan DAHLIA BRAHMANA, SH., M.H., para Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim anggota, yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 27 April 2015, nomor : 265/PID/2015/PT-MDN untuk memeriksa dan mengadili perkara ini di tingkat banding, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 26 M e i 2015, oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim-Hakim Anggota serta Hal. 7 dari 8 Hal.

8 SUSILA WARDANI,S.H.- Panitera Muda Perdata Pengadilan Tinggi Medan sebagai Panitera Pengganti, tanpa dihadiri Penuntut Umum dan Terdakwa. Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis, 1. DHARMA E. DAMANIK, SH.MH. Dr. H. SOEDARMADJI, SH.MHum. 2. DAHLIA BRAHMANA, SH.MH. Panitera Pengganti, SUSILA WARDANI,S.H. Hal. 8 dari 8 Hal.