BAB 3 ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan Pada tahun 1885, perusahaan dengan nama Lever Brothers didirikan oleh dua bersaudara dari Inggris yaitu William dan Lever. Perusahaan ini memproduksi Sunlight, Lux, dan Lifeboy yang dipasarkan dengan kemasan dan iklan yang baik sehingga semakin lama semakin berkembang. Sementara di Belanda pada waktu yang bersamaan berdiri dua perusahaan keluarga yaitu milik keluarga Anton Jurgens dan Van den Bergh. Kedua perusahaan ini sama-sama memproduksi mentega. Tak lama setelah itu kedua perusahaan ini bergabung dengan nama Margarine Unie yang memproduksi sabun dan mentega. Lever Brothers dan Margarine Unie sama-sama membuat produk untuk konsumen dalam jumlah besar, jalur distribusinya luas, dan material bakunya sama. Akhirnya pada tahun 1930, Lever Brothers dan Margarine Unie menjadi satu perusahaan dengan nama Unilever dengan ciri khas logo U. Unilever memiliki dua kantor yaitu di London, Inggris dan Roterrdam. Sementara itu, Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 dengan nama Zeepfabrieken N.V. Lever yang ber-akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam 63

2 64 Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C HT TH Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C HT TH.2000.

3 Perkembangan Perusahaan Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al. Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor material-material dengan menggunakan merek dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd. Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang

4 66 menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek Buavita dan Gogo dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan Visi To become the first choice of consumer, costumer and community Empat pilar utama dari visi yang menggambarkan arah jangka panjang dari perusahaan kemana tujuan perusahaan dan bagaimana perusahaan menuju ke arah sana: 1. Bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari. 2. Membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan

5 67 dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain. 3. Menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia. 4. Akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan perusahaan dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan Misi 1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen. 2. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas. 3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses. 4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi. 5. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham. 6. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan hidup.

6 Nilai Perusahaan 1. Selalu bekerja dengan intergritas Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis pada organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawab corporate. 2. Dampak positif Unilever bertujuan untuk memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brand Unilever, melalui kegiatan komersial dan hubungan Unilever, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana Unilever berhubungan dengan masayarakat. 3. Komitmen yang berlanjut Unilever juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan. 4. Menjalankan aspirasi Tujuan Unilever telah memberikan aspirasi untuk mengelola bisnis. Hal ini diperkuat peraturan Unilever dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional yang diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada

7 69 diseluruh dunia. Aturan ini juga mendukung pendekatan Unilever pada pemerintah serta tanggung jawab corporate. 5. Bekerja dengan yang lain Unilever ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang sama dengan Unilever dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis Unilever, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan Produk Foods and Beverages Dimulai sejak tahun 1937, Unilever mulai memproduksi margarine dengan merk Blue Band dan memutuskan untuk menjadikannya sebagai produk margarine nomor satu. Sejak itulah merk tersebut merupakan awal dari usaha perusahaan ini memproduksi makanan. a. Makanan Ringan : Taro b. Minuman Ringan : Buavita c. Margarine : Blue Band

8 70 d. Minyak Goreng : Minyak Samin (cap onta) e. Teh: Sariwangi, Lipton f. Es Krim : Wall s, Magnum g. Penyedap Masakan : Royco, Kecap Bango Home Care Hingga saat ini detergent merupakan produk terbesar perusahaan dan telah membuktikan volume penjualan yang meyakinkan. Pada tahun 1970-an, produk detergen berhasil melipatgandakan penjualannya dan sampai saat ini sabun cuci pertama di Indonesia yang menggunakan material NSP (Non Soap Detergent) yang berhasil menjadi nomor satu di pasaran adalah Rinso. a. Sabun Cuci : Rinso, Superbusa, Omo, Sunlight, dan Surf b. Sabun Cuci Piring : Sunlight, Vim Power c. Pewangi Cucian : Comfort, Molto d. Pembersih : Wipol, Domestos, CIF, Vixal e. Pemurni air : PureIt Personal Care Dimulai dengan pengakuisisian pabrik Colibri di Surabaya. Saat itu perusahaan hanya memproduksi pasta gigi yang bermerek Pepsodent dan tidak berminat untuk

9 71 memperluas usahanya dengan memproduksi produkproduk toiletries. Selain karena perusahaan tidak memiliki pengalaman cukup untuk usaha itu, juga karena kesulitan bahan baku dan konsumen pada saat itu lebih pada produk-produk impor dari Inggris. Setelah tahun 1977, kemampuan daya beli masyarakat meningkat. Perusahaan melihat bahwa produkproduk yang dikeluarkan seperti kecantikan dan shampo dapat terjangkau oleh kemampuan masyarakat, maka perusahaan meluncurkan produk-produk baru seperti minyak goreng, deodorant, shampoo, lotion, skin care, bedak, dan pasta gigi. Secara menyeluruh tahun 1999, merupakan tahun yang sangat berhasil bagi divisi personal care. Merekmerek personal care berhasil tumbuh kuat, ini dapat tercapai berkat fokus terhadap inti mendasar, pemahaman mendalam akan konsumen dan terjemahan tepat atas pemahaman ini ke dalam kombinasi merek yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Dibidang bisnis rambut, produk clear tergolong berhasil memasuki pasar. Kategori produk skin mengalami pemulihan pada tahun 1999, inovasi dan komunikasi kuat produk Ponds, Vaseline, Citra, dan Hazeline telah meluas kedudukannya di pasar. Adapun jenis produk yang dihasilkan pada divisi ini, adalah:

10 72 a. Pasta Gigi : Pepsodent, Pepsodent Junior, dan Close Up b. Shampo: Sunsilk, Clear, Bricks, dan Organics, Dove, TRESemme c. Sabun: Lifebuoy, Lux d. Minyak Rambut : Bricks e. Deodorant: Rexona, dan Axe, She f. Lotion: Citra, Ponds, dan Hazeline, Vaseline g. Baby Care: Cuddle, Zwitsal h. Face Care: Ponds dan Hazeline

11 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Unilever Indonesia (Sumber : MDM Manager PT Unilever Indonesia)

12 Pembagian Tugas dan Wewenang Presiden Direktur Presiden direktur bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan direksi dalam menjalankan perseroan, untuk melakukan tugas-tugas lain sebagaimana ditentukan oleh rapat umum pemegang saham tahunan dari waktu ke waktu dan memberi nasehat kepada Direksi serta melakukan hal-hal lain seperti ditentukan dalam anggaran dasar perseroan. Dewan komisaris mengadakan rapat sedikitnya empat kali setahun dan setiap waktu bilamana dipandang perlu sesuai dengan sesuai dengan anggaran dasar perseroan. Panggilan rapat dapat dikirmkan kepada setiap anggota dengan mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat rapat Dewan Komisaris. Rapat Dewan Komisaris dilakukan ditempat kedudukan persseroan atau ditempat kegiatan usaha wilayah Republik Indonesia. Risalah rapat dibuat dan ditandatangani sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perseroan dan fungsi sebagai berikut sah mengenai pembahasan dan keputusan yang diambil dalam rapat tersebut. Dewan Komisaris mengadakan empat kali rapat pada tahun 2008 dengan persentase kehadiran 95%. President Direktur saat ini adalah Maurits Daniel Rudolf Lalisang, bertanggung jawab dalam: - Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif, menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi serta berperan dalam menentukan, mengimplementasikan dan

13 75 mengevaluasi secara berkala anggaran serta program kerja perusahaan. - Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan. - Menjalankan program kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan standar etika dan hukum, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas. Dewan komisaris Tugas utama dewan komisaris adalah mengawasi direksi dalam menjalankan kiegiatan dan mengelola perusahaan. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, dewan komisarismemiliki sepuluh anggota dewan komisaris yang terdiri dari satu orang sebagai komisaris utama, enam anggota komisaris dan tiga anggota komisaris independen yang tidak terafiliasi dengan direksi dan dewan komisaris atau pemegang saham pengendali. Direktur / Vice President Tugas utama dari direktur adalah menentukan usaha sebagai pimpinan umum dalam mengelola perusahaan, memegang kekuasaan secara penuh dan tanggung jawab terhadap pemegang

14 76 perusahaan secara keseluruhan, menentukan kebijakan yang dilandaskan perusahaan, melakukan penjadwalan seluruh kegiatan perusahaan. Tanggung jawab dari direktur antara lain : - Membantu tugas Presiden Direktur dalam menentukan, mengimplementasi, dan mengevaluasi anggaran serta program kerja perusahaan secara berkala. - Membuat keputusan jangka panjang dan jangka menengah untuk perusahaan. - Melakukan koordinasi terhadap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan administrasi keuangan, kepegawaian, dan sekretariat. - Membuat perencanaan dan pengembangan terhadap sumber pendapatan, pembelanjaan, dan kekayaan perusahaan. Direktur pada PT Unilever Indonesia dibagi berdasarkan pada produk yang dihasilkan pada divisi masing-masing dan juga berdasarkan functional nya, seperti berikut : 1. Direktur Keuangan / Chief Financial Officer Adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan semua keuangan yang ada pada Unilever. 2. Customer Development Director Adalah bagian untuk mengurusi tentang masalah customer, merangkul customer sebanyak banyak nya.

15 77 3. Supply Chain Director Adalah bagian untuk mengatasi permasalahan bahan baku hingga distribusi. 4. Personal Care Director Adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk Personal Care yang dihasilkan Unilever 5. Homecare Director Adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk Home Care yang dihasilkan Unilever 6. Ice Cream & Marketing Service Director Adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk ice cream yang dihasilkan Unilever 7. Foods Director Adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk makanan yang dihasilkan Unilever. 8. Human Resource Director Adalah bagian yang menangani perekrutan, pengembangan karyawan perusahaan. 9. External Relation Director Adalah bagian yang berhubungan bisnis antar perusahaan atau yang bekerjasama dengan perusahaan lain dan pihak lain. Dapat dilihat pada gambar bagan struktur organisasi di atas, bahwa setiap pembagian director mempunyai sub divisi yang berada di

16 78 bawahnya. Contohnya Director Home dan Personal Care (HPC), mempunyai sub divisi yaitu comercial HPC dan Marketing HPC, setiap kegiatan yang dilakukan oleh dua divisi yang ada di bawah director, akan ada dibawah pengawasan director, begitupula pada marketing HPC ada home care dan personal care, home care dan personal care akan berada di bawah pengawasan marketing HPC sehingga segala pengaduan kerja harus melalui marketing HPC dan tidak boleh langsung ke director. Audit Internal Unit Audit Internal dipimpin oleh Group Audit Manager, dibantu oleh beberapa auditor internal dan diatur dengan piagam audit internal. Piagam tersebut menjelaskan struktur unit audit internal, kewajiban, dan tanggung jawab auditor internal dan semua anggota unit audit internal setuju untuk memenuhi sesuai dengan prinsip bisnis Unilever. Audit internal bertanggung jawab dalam : - Membantu manajemen dalam menilai risiko-risiko utama yang dihadapi perusahaan dan memberi nasihat kepada manajemen. - Menyusun rencana internal audit. - Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi. - Mengevaluasi struktur pengendalian internal.

17 79 - Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan. - Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada direksi dan komisaris. Ketua unit audit internal ditunjuk oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris, tanggung jawab langsung kepada presiden direktur. Unit Audit Internal dalam melaksanakan kewajibannya berhubungan erat dengan Komite Audit Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas untuk menelaah dan merumuskan rekomendasi paket remunerasi Dewan Komisaris dan Direktur serta merencanakan pencalonan dan nominasi calon yang akan diusulkan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau anggota berbagai Komite lainnya. Komite Nominasi dan Remunerasi bertanggung jawab dalam: - Melakukan fungsi pengawasan atas kinerja perusahaan yang berkaitan dengan review sistem pengendalian internal perusahaan, memastikan kualitas laporan keuangan, dan meningkatkan efektivitas fungsi audit. - Menelaah risiko yang dihadapi perusahaan dan ketaatan perusahaan terhadap peraturan.

18 80 - Melakukan penelaahan terhadap kebenaran informasi yang akan disampaikan oleh direksi kepada komisaris. - Memberikan rekomendasi mengenai peningkatan efektivitas auditor internal untuk meningkatkan sistem pengendalian internal.

19 3.2.2 Struktur Organisasi Supply Chain pada PT Unilever Indonesia Gambar 3.2 Struktur Organisasi Supply Chain pada PT Unilever Indonesia (Sumber: MDM Manager PT Unilever Indonesia)

20 82 Pada setiap kategori produk yang dihasilkan Unilever Indonesia memiliki struktur organisasi yang sama seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.2. Kondisi pada PT Unilever di Indonesia yaitu dengan memiliki beberapa Plant untuk memproduksi satu kategori produk sehingga cakupan kekuasaan setiap struktur organisasi pada kategori tertentu adalah pada seluruh plant yang menghasilkan kategori tersebut. Seperti yang kita ketahui, Supply Chain terdiri dari beberapa proses dari pengadaan material dari vendor hingga pengantaran material pada end user, berikut lokasi lokasi manufaktur PT Unilever Indonesia: 1. Jakarta : Head Office 2. Cikarang : Hair Care / Home Care Liquid, Ice Cream 3. Rungkut Surabaya : Toothpast / Deo, Toilet Soap 4. Gn. Putri : Taro 5. Citeureup : Tea 6. Subang : Bango Adapun proses keseluruhan supply chain pada PT Unilever Indonesia dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

21 83 Gambar 3.3 Primary Value Chain pada PT Unilever Indonesia (Sumber : MDM Manager PT Unilever Indonesia) Dengan memiliki proses yang banyak di setiap manufaktur dan pabrik yang ada, Unilever mengimplementasi SAP khususnya untuk mengatasi hiruk pikuknya aktivitas pada proses Supply Chain dengan objektif: - Mengintegrasikan pekerjaan sehari-hari antar rekan kerja di departemen lainnya - Kemudian dapat mengelola dan menyambung semua uniform data melalui standardised process - Dapat menghasilkan decision making dan online reporting Dalam ruang lingkup supply chain, Unilever mengimplementasi modul yang berkaitan seperti Material Management, Production Plan dan Sales and Distribution. Yang selanjutnya akan lebih di bahas pada proses di modul Material Management mengenai pengadaan material PT Unilever Indonesia.

22 Pihak Pihak pada Proses Procurement PT Unilever Indonesia Berikut adalah pihak yang terlibat dalam proses procurement Pada PT Unilever Indonesia, dari proses Planned Order sampai Invoice Verification: 1. SU Planning Manager Bertanggung jawab atas perencanaan material yang akan dibeli dan material yang akan diproduksi berdasarkan perhitungan MRP. Terdapat beberapa SU Planning manager berdasarkan produk yang dihasilkan, dan manager ini memiliki beberapa assistant manager yang dibagi per sub produk lagi. Contohnya, SU Planning Manager FOODS, memiliki 3 Assistant SU Planning Manager : - Planner Bango, Buavita - Planner Blue Band, Royco, UFS - Planner TBB Setiap assistant memiliki progressor yang bertanggung jawab menangani perencanaan kebutuhan raw material dan packaging material dan mempersiapkan perencanaan produksi. 2. Procurement Operation Manager (Buying Team) Bertanggung jawab atas pembelian material kepada vendor, pemilihan vendor, dan pembuatan PO. - Asst. Procurement Operation Manager Packaging - Asst. Procurement Operation Manager Raw Material

23 85 3. Warehouse Receiving Bertanggung jawab menerima material yang dikirim oleh vendor, mencocokan dengan PO, mengecek kualitas barang dan memperbaharui stok material (create GR). Jika terdapat material yang tidak sesuai maka warehouse receiving akan memberitahukan buying team untuk dibuatkan surat retur kepada vendor. 4. Bagian Finance Bagian finance yang dimaksud adalah yang berhubungan dengan pembayaran ke vendor yaitu bertanggung jawab dalam membuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, laporan AP untuk memastikan status hutang dan menjaga ketertiban administrasi sehingga memudahkan penelusuran dokumen, menerima dan memeriksa tagihan dari vendor dan membuat rekapnya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu.

24 Organizational Level in SAP PT Unilever Indonesia Gambar 3.4 Organizational Level in SAP PT Unilever Indonesia (Sumber: MDM Manager PT Unilever Indonesia) Organization Level yang dijalankan oleh Unilever, yaitu: 1. Client Client merupakan suatu unit di dalam SAP R/3 yang bersifat resmi dan memiliki syarat organisasi dalam hal data, terdiri atas master records dan kumpulan tabel yang independen. Dari sudut pandang bisnis, client merupakan representatif dari suatu kelompok korporasi (corporate Group). Client di dalam jaringan Unilever ini adalah Unilever Global, Unilever Global ini merupakan tingkatan hierarki tertinggi dalam system SAP/ R3

25 87 yang diterapkan oleh Unilever. Spesifikasi atau data yang dimasukkan pada tingkatan ini, berlaku untuk semua cabang Unilever di negara apapun dan unit organisasi lainnya dibawah Unilever Global ini. 2. Company Code Company code mempresentasikan suatu unit independen yang memiliki laporan keuangan sendiri, contohnya : suatu perusahaan dalam Corporate Group (client). Dalam Jaringan Unilever, Company Code nya adalah PT Unilever Indonesia untuk jaringan yang di Indonesia, sedangkan untuk di India memiliki Company Code yang namanya Unilever India, begitu juga untuk negara-negara lain. Company code didefinisikan dalam sistem dengan menggunakan 4 karakter alfanumerik yang bersifat unik dalam client, untuk Company Code PT Unilever Indonesia yaitu 2408, untuk negara lain pastinya memiliki 4 digit yang berbeda. 3. Plant Plant merupakan suatu unit organisasi dalam logistik yang memisahkan perusahaan dari sudut pandang produksi, procurement, dan perencanaan material. Company Code 2408 yaitu Unilever Indonesia memiliki 11 (sebelas) plant yang tersebar di Indonesia, sehingga sebelas lokasi ini adalah suatu

26 88 tempat pengerjaan logistik untuk produksi, procurement maupun perencanaan material. Gambar 3.5 Plant Code PT Unilever Indonesia (Sumber : MDM Manager PT Unilever) Berikut adalah daftar Plant dari Company Code 2408 : : Lokasi Cikarang untuk kategori Home & Personal Care (HPC) : Lokasi Cikarang untuk kategori Food : Lokasi Cikarang untuk kategori Ice Cream : Lokasi Cikarang untuk kategori Skin

27 : Lokasi Rukut untuk kategori Home & Personal Care (HPC) : Lokasi Jawa Barat untuk kategori Bango : Far West untuk kategori Food : West untuk kategori Food : East untuk kategori Food : West untuk kategori Home & Personal Care (HPC) : East untuk kategori Home & Personal Care (HPC) 4. Srorage Location Storage location adalah unit organisasi sebagai tempat untuk membedakan material dalam suatu plant. Manajemen persediaan (Inventory Management) dan persediaan secara fisik (Physical Inventory) terjadi pada tingkat storage location didefinisikan dengan 4 karakter alfanumerik yang unik dalam plant. Terlihat pada gambar, setiap Plant yang di dimiliki Unilever masing masing memiliki Storage Location juga. 5. Purchasing Organization Level organisasi pada SAP yang bernegosiasi kondisi pembelian dengan vendor untuk satu atau lebih plant atau company dan yang bertanggungjawab secara resmi untuk menyelesaikan kontrak

28 90 pembelian. Di Unilever, bagian ini disebut dengan Buying Team. Buying Team bertanggung jawab dalam: - Pembelian dan pengadaan material bahan baku, mesin, spare part, peralatan kantor dan lain-lain. - Survei ke vendor atau supplier. - Melakukan kegiatan pembelian ekspor dan impor. - Melakukan evaluasi vendor atau supplier. - Negosiasi harga dengan supplier - Membandingkan harga dari penawaran para supplier - Melakukan pemesanan material (Membuat PO) - Melakukan monitoring pada Delivery Schedule - Mengisi dokumen yang dibutuhan dalam melakukan pemesanan material - Persiapan pembayaran tagihan - Melakukan claim untuk material yang rusak terhadap vendor Pada Unilever Indonesia, klasifikasi Purchasing Organization bisa dilihat dari tabel berikut :

29 91 Tabel 3.1 Purchasing Organization pada PT Unilever Indonesia No Purchasing Organization Code Purchasing Organization Remarks Raw Material RM + Fragrances & Flavors Packaging Flexible, rigid, paper Commodities Commodities NPI NPI NPI ARIBA NPI Finish Goods FG Engineering Engineering Tea Buying TBB Logistics STO creation Shipment Cost Consignment Consignment Service PO generated from Shipment Cost Doc Import Import for Raw Material + Packaging + Commodities + FG NPI ARIBA Import Engineering Import Tea Buying Import Import for PO interfaced from ARIBA Import for Engineering Import to PO interfaced from UTS (Sumber : MDM Manager PT Unilever Indonesia)

30 92 6. Purchasing Group Level organisasi pada SAP yang berperan sebagai kunci utama untuk pembelian, bertanggungjawab untuk aktivitas pembelian tertentu. Berikut klasifikasi Purchasing Group di Unilever: Tabel 3.2 Purchasing Group pada PT Unilever Indonesia No Purchasing Group Code Purchasing Group Raw Material HPC Raw Material Foods Raw Material IC Raw Mat.HPC Sby Pack.Mat. Flexible Pack.Mat. Rigid Pack.Mat. PB&CRT Pack.Mat. Others Pack.Mat.Flex. Sby Pack.Mat.Rigid Sby Pack.Mat.PB Sby Pack.Mat.OthersSby Fragrance&Flavour

31 Commodities NPI NPI Surabaya FG HPC FG Foods&IC FG HPC Surabaya Tea buying NPI Ariba Logistics Engineering NSD Engineering Liquid Engineering Foods Engineering Bango Engineering IC Engineering Skin Engineering PW Engineering PC Eng. 3P Foods Eng. 3P HPC Eng. 3P Office

32 Mfg 3P HPC East Mfg 3P Foods East Mfg 3P HPC West Mfg 3P Foods West (Sumber: MDM Manager PT Unilever Indonesia)

33 Proses Procurement PT Unilever Indonesia Gambar 3.6 Proses Procurement PT Unilever Indonesia

34 Spesifikasi Proses Bisnis yang Berjalan Proses Perencanaan dan Permintaan Material Planned Order Planner akan melakukan pengecekan terhadap stock material. Perencanaan pengadaan material dapat diperoleh dari hasil perhitungan MRP. MRP dapat memberikan usulan mengenai jumlah material yang akan diproduksi untuk melakukan pengadaan material. Planned Order akan secara otomatis dicreate dan dapat diakses oleh Planner. Jika planned order tidak sesuai dengan material yang dibutuhkan, maka planner akan melakukan perubahan terhadap planned order tersebut secara manual sesuai dengan material yang sebenarnya dibutuhkan. Perubahan data planned order ini sebenarnya tidak boleh dilakukan langsung oleh planner karena harus ada persetujuan dari SU Planning Manager terlebih dahulu. Kemudian dari Planned Order tersebut akan menghasilkan Purchase Requisition atas permintaan pembelian ke Buying Team.

35 97 Gambar 3.7 Proses Planned Order Purchase Requisition (PR) Planned Order yang sudah dibuat akan diubah ke dalam PR. PR adalah alat utama untuk mengidentifikasi material atau material yang baru

36 98 dibeli baik di luar perusahaan atau diproduksi secara internal. Didalam PR, fields yang harus diisi adalah item category, account assignment, delivery date, plant, storage location, purchasing group. Pembuatan ini dapat dilakukan dengan mengkonversi Planned Order ke PR. namun hasil PR tersebut seringkali salah sehingga planner akan melakukan perubahan terhadap PR sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya. Selain dibuat dari hasil planned order, PR juga dapat dibuat tanpa referensi dari Planned Order yang biasanya dilakukan jika terdapat permintaan secara tiba-tiba dan dalam jumlah yang besar. Namun secara rutin, PR yang dihasilkan tetap berasal dari planned order sesuai dengan penghitungan MRP. PR yang telah dihasilkan akan dikirimkan kepada Buying Team agar dapat segera dilakukan pembelian kepada vendor.

37 Gambar 3.8 Proses Purchase Requisition 99

38 Proses Pembelian Material Request For Quotation Buying Team melakukan permintaan penawaran harga tanpa menggunakan fungsi SAP. Proses ini masih dilakukan melalui pengiriman antara buying team dan vendor Contract Kontrak pada PT Unilever masih dibuat diluar sistem. Kontrak dibuat dengan menggunakan format kontrak yang biasanya dipakai sebelum mengimplementasi SAP Purchase order PO adalah permintaan atau instruksi dari buying team yang akan diberikan ke vendor untuk mendapatkan material dalam jumlah tertentu. PO dibuat berdasarkan PR, satu PR dapat dibuat menjadi beberapa PO atau beberapa PR dapat dibuat menjadi satu PO. PO harus dilakukan approval oleh purchasing manager. Jika PO di-approve maka PO tersebut akan di-release dan dapat langsung dikirimkan

39 101 kepada vendor. Jika tidak, maka PO dapat dihapus dan batal dikirim kepada vendor. Gambar 3.9 Proses Purchase order

40 Proses Penerimaan Material Good Receipt Saat material sudah diterima, pencatatan GR wajib dilakukan. Warehouse Receiving harus mencocokkan apakah material yang datang sama dengan yang tertera ada PO, baik dari jumlah dan nama material. Jika tidak sesuai, maka bagian pembelian (buying team) akan melakukan klaim kepada vendor. Jika telah sesuai maka akan dilanjutkan ke proses selanjutnya. Pemeriksaan juga akan dilakukan pada kualitas material. Khusus untuk raw material, apabila telah dihitung akan ditempelkan stiker lot yang kemudian akan di inspeksi oleh bagian Quality Control. Proses inspeksi ini dilakukan untuk mengecek kualitas material yang dikirim oleh vendor sebelum material disimpan di gudang dan digunakan untuk proses produksi. Pada proses inspeksi, bagian Quality Control akan mengambil sample dari beberapa material yang ada. Setelah dilakukan inspeksi, bagian Quality Control akan memasukan hasil inspeksi ke dalam sistem agar operator receipt dapat melanjutkan proses penerimaan berikutnya. Khusus untuk Fuel dan Oli, kualitasnya diperiksa oleh bagian Quality Control dan bagian Power Utility.

41 103 Bagian Quality Control menginspeksi berat jenisnya, sedangkan bagian Power Utility akan menginspeksi water of content. Setelah GR dilakukan di SAP, banyak area yang akan terpengaruh seperti PO dan material master. System Warehouse Receiving Vendor Buying Start process Send material Receive material Checking process Material OK? [NO] Return Processing [YES] Update stock material Create GR (T-code : MIGO) Gambar 3.10 Proses Good Receipt

42 104 Inbound Delivery Pembuatan inbound delivery khusus untuk import material, apabila buying team menerima notifikasi pengiriman dari vendor maka dibutuhkan pembuatan inbound delivery. Pembuatan inbound delivery ini berdasarkan purchase order. Satu PO bisa terbagi menjadi beberapa inbound delivery dan juga beberapa PO bisa digabungkan menjadi satu inbound delivery Gambar 3.11 Proses Inbound Delivery

43 Goods Return Setelah material diterima, status material akan menjadi quality stock supaya material tidak digunakan sebelum diperiksa apakah material yang diterima ini cacat/tidak cacat oleh warehouse receiving. Apabila ditemukan material cacat, maka material ini masuk kategori blocked stock dan material ini akan dikembalikan ke vendor. Warehouse receiving akan melapor ke buying team masalah cacat ini dan buying akan melakukan complaint melalui telepon tanpa membuat dokumen retur.

44 106 Gambar 3.12 Proses Retur Stock Transfer Dalam proses pengadaan material, Unilever tidak hanya melakukan pembelian ke vendor. Unilever juga melakukan internal purchasing, dimana material dapat diperoleh antar plant atau antar storage location dengan plant yang sama. Stock transfer between plant

45 107 Merupakan proses perpindahan material dari satu plant ke plant yang lainnya. Stock Transfer antar plant pada Unilever dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Stock Transfer between Plant Stock Transfer From Stock Transfer To BoF Cikarang CDC Cikarang BoF Surabaya CDC Surabaya CDC 1 Cikarang CDC 2 Cikarang CDC Cikarang CDC Surabaya CDC Depo Cikarang/Surabaya 3 rd Party Inhouse (Cikarang or Surabaya (Sumber: PT Unilever Indonesia)

46 108 Stock Transfer Between Storage Location Within same Plant Merupakan proses perpindahan material dari satu Storage Location ke Storage Location yang lainnya pada Plant yang sama. Stock Transfer antar Storage Location pada Unilever dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4 Stock Transfer Between Storage Location Within same Plant Stock Transfer From Stock Transfer To RMS SS RMS-overflow RMS (Sumber: PT Unilever Indonesia)

47 109 Reservation Requestor Warehouse System Start process Checking stock manually Internal procurement needed? [NO] [YES] End process Request material by Material available? [NO] End process [YES] Post GR Send material to another plant/storage location Post Goods Issue (T-code MIGO_GI) Update stock Receive material Gambar 3.13 Proses Stock Transfer Proses Invoice Verification Invoice verification dibuat untuk mengecek invoice vendor. Invoice verification dilakukan agar tidak terjadi kesalahan pada saat melakukan pembayaran ke vendor. Invoice dibedakan menjadi dua yaitu Invoice dengan PO dan tanpa PO, sistem yang digunakan untuk mencatat dan men-track adalah

48 110 logbook, dan sistem integrasi dengan SAP adalah omniflow. Sistem invoice entry juga menggunakan T-Code yang berbeda untuk invoice tanpa PO dan Invoice dengan PO. Gambar 3.14 Proses Invoice Verification 3.4 Masalah Pada Proses Procurement 1. Terdapat banyak kesalahan pada data MRP sehingga hasil dari Planned Order sering tidak akurat. 2. PT Unilever tidak melakukan pembuatan RFQ (Request for Quotation) menggunakan fungsi SAP (T-code ME41). Hal ini menyebabkan proses Vendor Selection tidak dapat dilakukan dengan cara membandingkan quotation dari beberapa vendor.

49 PT Unilever tidak membuat kontrak menggunakan sistem SAP, kontrak dibuat berdasarkan kesepakatan buying team dengan vendor melalui Pembuatan PO sering mengalami keterlambatan karena Source of Supply tidak di-assign pada PR sehingga proses konversi PR ke PO tidak dapat dilakukan secara otomatis. 5. Tidak membuat stock requisition form menggunakan SAP, sehingga proses stock transfer menjadi kurang efektif. 3.5 Length of Effort Length of effort merupakan suatu daftar rincian aktivitas yang menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama internship di PT. Unilever. Berikut adalah daftar rincian kegiatan yang dilakukan selama melakukan internship di PT. Unilever: Tabel 3.5 Length of Effort Tgl 9 Juli Waktu Kegiat an Jumlah Jam Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan 8,5 Briefing MDM Company Memperoleh Manager Profile, penjelasan mengenai Product company profile, Hierarchy, product hierarchy, Supply Chain Overview dan proses supply chain pada PT Unilever Indonesia.

50 112 Tgl Waktu Kegiat an Jumlah Jam Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan 10 Juli ,5 Briefing MDM U2K2, short Memperoleh Manager term penjelasan mengenai planning proyek U2K2 pada PT Unilever Indonesia 11 Juli ,5 Briefing MDM Production Memperoleh Manager Data penjelasan mengenai Structure production data structure pada PT Unilever Indonesia. 12 Juli ,5 MDM Master Mempelajari master Manager Data for data untuk kategori food makanan, dan category, mengklasifikasikan MRP data berdasarkan Controller MRP Controller. 13 Juli ,5 Learning MDM Supply Mempelajari sturktur Manager Chain organisasi, dan Organizatio n, Health check, Production proses produksi pada tahap procurement Mempelajari Health check Project

51 113 Tgl Waktu Kegiat an Jumlah Jam Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan Process di Unilever. 16 Juli ,5 Learning MDM SAP APO Mempelajari tentang - Manager proses keseluruhan SAP APO pada PT Unilever Indonesia. 17 Juli ,5 Learning - Demand Mempelajari - Planning mengenai demand Process planning process pada PT Unilever Indonesia. 18 Juli ,5 Learning - SAP APO Mempelajari - kembali mengenai SAP APO. 19 Juli ,5 Briefing & SU Masalah Mendapatkan - interview Planner yang terjadi, penjelasan mengenai master masalah yang health dihadapi dan project mendapatkan briefing proyek mengenai perbaikan master data.

52 114 Tgl Waktu Kegiat an Jumlah Jam Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan 20 Juli ,5 Briefing & SU Masalah Mendapatkan - interview Planner yang terjadi, penjelasan mengenai master masalah yang health dihadapi dan project mendapatkan briefing proyek mengenai perbaikan master data. 23 Juli Learning - Master Mempelajari master Data data untuk kategori makanan pada PT Unilever. 24 Juli ,5 Discussing SU Planner Work plan Mendiskusikan work plan tentang pemulihan master data untuk raw material dan packaging material. 25 Juli ,5 Learning - Minimum Mempelajari hal-hal Lot Size, yang akan diperbaiki GR Time, di dalam master data PDT, etc seperti minimum lot

53 115 Tgl Waktu Kegiat an Jumlah Jam Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan size, gr time, etc. 26 Juli ,5 Meeting SU Safety Stock Mempelajari Planner bagaimana cara penghitungan safety stock. 27 Juli ,5 Meeting SU Masalah Mendapatkan Planner yang penjelasan mengenai dihadapi masalah-masalah yang dihadapi pada pabrik teh. 30 Juli ,5 Requesting SU BW Report Meminta BW Report Planner Finished kepada SU Planner goods meminta data FG Product dan Product master master 31 Juli ,5 Working SU Material Memisahkan antara 1 Planner Data untuk material aktif dan Agust kategori tidak aktif pada Bango kategori Bango ,5 Working SU Material Memisahkan Agust Planner Data untuk material aktif dan kategori tidak aktif pada

54 116 Tgl Waktu Kegiat an Jumlah Jam Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan Blue Band kategori Blue Band ,5 Working SU Material Memisahkan Agust Planner Data untuk material aktif dan kategori teh. tidak aktif pada koreksi kategori teh. recipe Mengidentifikasi untuk foods masalah yang ada ,5 Requesting Buying Data terkait Meminta data-data Agust Team material terkait material master master seperti MOQ, rounding value, PDT, lead time kepada buying team. 10, ,5 Working SU Material Meng-input data Agust Planner Master yang diperlukan dalam upaya pemulihan material master untuk kategori Bango ,5 Working SU Material Meng-input data Agust Planner Master yang diperlukan dalam upaya pemulihan material

55 117 Tgl Agust Waktu Kegiat an Jumlah Jam Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan master untuk kategori teh ,5 Working SU Material Meng-input data Agust Planner Master yang diperlukan Product dalam upaya Master pemulihan material Sept master untuk Blueband, Royco, food solution ,5 Designing - Business Mendesain alur Sept Process proses bisnis sebelum perusahaan mengimplementasi SAP. 07 Sept ,5 Arranging - Skripsi Bab Mengatur format 2 3 pengerjaan skripsi untuk bab 2 dan Sept ,5 Collecting Related Informasi Melakukan Data Division terkait SAP pengumpulan data mengenai sistem SAP pada perusahaan.

56 118 Tgl 11 Sept Waktu Kegiat an Jumlah Jam Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan 8,5 Briefing Accounti Invoice Mendapatkan ng Cycle penjelasan mengenai Division siklus pembayaran yang dilakukan di PT Unilever Indonesia. 12 Sept ,5 Reporting MDM Report Membuat laporan Manager dan dokumentasi mengenai yang selama hal-hal dikerjakan internship dilakukan.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. Unilever Indonesia, Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabriken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Latar Belakang Perusahaan 2.1.1. Sejarah Unilever Indonesia PT. Unilever Indonesia, Tbk., didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever's Zeepfabrieken

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk 60 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk (Perseroan) telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PT.

BAB I PENDAHULUAN PT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 PT. Unilever Indonesia Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai

IV. PEMBAHASAN. PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai 35 IV. PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. Van

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Pada bab II ini peneliti akan medeskripsikan objek penelitian yang dilihat dari Sejarah Unilever Indonesia, Perkembangan Unilever, Misi Unilever, Logo Unilever, Nilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Profil Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.

Lebih terperinci

PERTODE SKRIPSI. Oleh: SINTTYA IC ARBI IIIM.93t NIP E17 2fi Gorontalo, Juni 2014

PERTODE SKRIPSI. Oleh: SINTTYA IC ARBI IIIM.93t NIP E17 2fi Gorontalo, Juni 2014 r! LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBNG PENGARI]H EARNING PER SHARE (EPS) T'AII DEWDEND PERSHARE (DPS) TERIIADAP HARGA SAHAM (CLOSING PRICE) PADA PT. T'NILEVER INIATESIA TbTq PERTODE 2003-2013 SKRIPSI Oleh: SINTTYA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis

Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis Pertemuan 3 Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis KA2113 Enterprise Resource Planning Dasar Semester Ganjil 2014/2015 Disampaikan oleh: "Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas laporan keuangan. Dengan menganalisis laporan keuangan dapat diketahui kinerja

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian 4.1.1 PT Unilever Indonesia Tbk, Berdasarkan situs resmi Unilever Indonesia (www.unilever.co.id), PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas

Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Penanggung Requestor membuat purchase request untuk material yang diperlukan, kemudian diserahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi pada akhir abad ke-20 telah membawa suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan pandangan para

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1 Tentang Perusahaan Pembahasan mengenai PT. Mitra Teleinformatika Perkasa meliputi sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, komitmen perushaan, struktur organisasi,

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT UNILEVER TBK TERKAIT KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT UNILEVER TBK TERKAIT KEPUTUSAN INVESTASI ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT UNILEVER TBK TERKAIT KEPUTUSAN INVESTASI PAPER KOMUNIKASI BISNIS Disusun untuk memenuhi tugas Komunikasi Bisnis kelas E Oleh : Maftuh Indah 140810301013 Ati Rizkiani Mahbubah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT Bina Karakter Bangsa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan. Perusahaan ini didirikan oleh Rudy Susilo, Swanky

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1. Informasi Tentang Perusahaan Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk

Pendahuluan. 1. Informasi Tentang Perusahaan Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk Pendahuluan Didalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu berupaya memperbaiki diri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Pembelian Pada PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 1. Kebijakan Sistem Pembelian Kebijakan sistem pembelian yang diterapkan oleh PT. Arpeni Pratama

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Unilever Indonesia tbk. ( Perseroan ) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Unilever Indonesia tbk. ( Perseroan ) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT. Unilever Indonesia tbk. ( Perseroan ) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever s Zeepfabrieken N.V. dengan akta No.23 Mr.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Sebelum PT. Panca Pilar Tangguh sebagai perusahaan yang besar, perusahaan ini awalnya berdiri pada tahun 1981 dengan nama usaha Berkat Jaya yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Profil Perusahaan. PT. Unilever Indonesia Tbk. Adalah sebuah perusahaan multinasional yang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Profil Perusahaan. PT. Unilever Indonesia Tbk. Adalah sebuah perusahaan multinasional yang BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk. Adalah sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan barang kebutuhan sehari-hari, mulai dari produk perawatan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Super Graha Makmur didirikan pada tahun 1979. PT. Super Graha Makmur bergerak di bidang furniture yang pada awalnya memproduksi kasur lipat,

Lebih terperinci

SAP FUNDAMENTALS LOGISTICS PART I

SAP FUNDAMENTALS LOGISTICS PART I LOGISTICS PART I Logistics Logistik adalah seluruh proses yang melibatkan barang / jasa yang diproduksi kemudian dijual oleh perusahaan tersebut Mulai dari persiapan sebelum produksi, proses produksi itu

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 39 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk. ( Perseroan ) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever s Zeepfabrieken N.V. dengan akta No.23 Mr.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Teori Penunjang Proyek Akhir Di dalam melaksanakan Proyek Akhir di PT Pertamina (Persero) Aviation Region III kita mempunyai bekal ilmu yang di dapat dari perkuliahan khususnya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

Struktur Organisasi PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

Struktur Organisasi PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk General Shareholders Meeting Board of Commissioners President Director R & D Operation Director Finance Director Controller Plant Marketing Administration General Affair Plant Advisor Marketing R & D E

Lebih terperinci

II. PT. BANK GANESHA

II. PT. BANK GANESHA II. PT. BANK GANESHA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Bank Ganesha adalah perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Keuangan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Bank, yaitu sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ORGANISASI PERUSAHAAN Uraian Tugas dan Tanggungjawab PT XYZ Medan memiliki beberapa departemen yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI BAB GAMBARAN UMUM SISEM INFORMASI YANG BERJALAN. Latar Belakang Perusahaan Perusahaan ini didirikan di Jakarta pada tahun 988 oleh Bapak Daniel Hendro awang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan

Lebih terperinci

DAH2F3. Perencanaan Sumber Daya Perusahaan. Minggu ke-2: Proses Bisnis dan Area Fungsional

DAH2F3. Perencanaan Sumber Daya Perusahaan. Minggu ke-2: Proses Bisnis dan Area Fungsional DAH2F3 Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Minggu ke-2: Proses Bisnis dan Area Fungsional P r o d i D 3 K o m p u t e r i s a s i A k u n t a n s i F I T, U n i v e r s i t a s T e l k o m Area Fungsional

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian: L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk I. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 35 Ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Universal Broker Indonesia ( Perseroan ) dahulu bernama PT. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. CIMB Securities Indonesia merupakan salah satu perusahan yg merupakan anak perusahan CIMB GROUP yang berpusat di Malaysia.Perusahan ini

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA A. Deskripsi Subyek, Obyek Subyek analisis dalam penelitian ini yang di jadikan adalah iklan Vaselin for Men versi Ariel Noah, sedangkan untuk obyek dalam penelitian ini adalah Semiotika

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. layanan pengelolaan limbah. PT PPLi beralamat di Jalan Raya Narogong, Desa

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. layanan pengelolaan limbah. PT PPLi beralamat di Jalan Raya Narogong, Desa BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) adalah sebuah perusahaan industri Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1994 yang pada awalnya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Perorangan Felindo Jaya didirikan pada tahun 1997, dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Mandom Indonesia TBK 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. krim, makanan ringan dan minuman dari teh, dan prodik-produk kosmetik. Merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. krim, makanan ringan dan minuman dari teh, dan prodik-produk kosmetik. Merek 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Unilever Indonesia, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi sabun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout

BAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Dynaplast Plant Cikarang 3 adalah plant terbaru dari Dynaplast Group di mana semua investasi mesin dan bangunan masih baru dan belum diset dengan sempurna karena

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 06 ERP: SCM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SCM adalah satu rangkaian bisnis demand dan supply yang melibatkan perusahaan dengan mitra kerjanya. Kelancaran proses dalam supply chain

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan. 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Perusahaan Kebutuhan pelumas di Indonesia terus meningkat seiring dengan kemajuan ekonomi dan industri. Sejalan dengan itu konsumen

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP 01.345.276.8-091.000 dan PKP 23/02/1996. Perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pick List. Lampiran 1 Tampilan Pick List

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pick List. Lampiran 1 Tampilan Pick List LAMPIRAN L1 Lampiran 1 Pick List Lampiran 1 Tampilan Pick List L2 Lampiran 2 Delivery Order Asli Lampiran 2 Tampilan Delevery Order Asli Lampiran 3 L3 Delivery Order Copy Lampiran 3 Tampilan Delevery Order

Lebih terperinci

TABULASI. Pertanyaan TOTAL

TABULASI. Pertanyaan TOTAL TABULASI Pertanyaan Responden Nilai 4 5 6 7 8 9 0 Ya Tidak 0 0 0 0 0 0 4 0 0 8 5 0 0 6 0 0 7 0 0 0 7 8 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 5 0 0 6 0 0 7 0 0 8 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 4 0 0 5 0 0 6 0

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Panca Lima Mandiri beralamat di Jl. D.I. Panjaitan Kav 5 7 2 nd Floor, Patria Park Building. No. 06, Jakarta

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan 96 BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan Untuk menganalisa kesesuaian sistem dengan kebutuhan perusahaan digunakan metode analisa Fit/Gap. Analisa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** SAP (System Application and Product in data processing ) Pertemuan 6 PENGENALAN SAP SAP is Systems, Applications, Products in Data processing Founded in 1972 by 5

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, dengan nama Lever s Zeepfabrieken N.V. di Angke, Jakarta.

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Red Army Watches Indonesia (PT. RAW Indonesia) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang retail yang mengelola butik jam tangan bernama

Lebih terperinci

SOAL QUIZ SAP PRA UTS BAGIAN A

SOAL QUIZ SAP PRA UTS BAGIAN A SOAL QUIZ SAP PRA UTS BAGIAN A 1. Salah satu bagian dari modul Logistik yang membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order adalah... A. SD B. https://discord.gg/8ehjwnerp

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1 LOGO UNILEVER

GAMBAR 1.1 LOGO UNILEVER BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 dan Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, sistem terkomputerisasi banyak digunakan pada berbagai bidang. Teknologi informasi akan terus berkembang karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan akta notaris nomor 61 oleh notaris H. Harjono Moekiran, SH., M.Kn, dan disahkan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. VGA SCALE INDONESIA adalah distributor / supplier timbangan digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk yang

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. 1 PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. BAGIAN I : DASAR HUKUM Pembentukan, pengorganisasian, mekasnisme kerja, tugas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah PT. MEDIHOP PT. MEDIHOP didirikan oleh Dra. Wawan Lukman, MBA pada tahun 2004, yang bertempat di Jl. Garuda No. 79, Jakarta 10610, Indonesia. Perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV AALISA DA PEMBAHASA 4.1 Proses yang sedang berjalan 4.1.1 Gambaran umum proses yang sedang berjalan Untuk merancang sistem baru yang lebih baik, perlu dilakukan anlisa proses-proses yang sudah berjalan.

Lebih terperinci

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan 52 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN JAS A, PIUTANG DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT Gemilang Elektrik Indonesia didirikan pada tahun 2000

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Acset Indonusa Tbk

Pedoman Direksi. PT Acset Indonusa Tbk PT Acset Indonusa Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pendahuluan Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT ACSET Indonusa Tbk ( Perseroan atau ACSET ) memiliki 3 (tiga)

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PENDAHULUAN Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terutama dalam:

Lebih terperinci

K E L O M P O K S O Y A : I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N

K E L O M P O K S O Y A : I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N K E L O M P O K S O Y A : A H M A D M U K T I A L M A N S U R B A T A R A M A N U R U N G I K A N O V I I N D R I A T I I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N S A L I S U B A K T I T R I W U L A N D

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan ini terletak di Jakarta. Produk dari PT. X yaitu retail berbagai. Kena Pajak (PKP) sejak tahun1990an.

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan ini terletak di Jakarta. Produk dari PT. X yaitu retail berbagai. Kena Pajak (PKP) sejak tahun1990an. BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran. Perusahaan ini terletak di Jakarta. Produk dari PT. X yaitu retail berbagai macam produk

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI DAFTAR ISI PASAL 1 Tujuan... 2 PASAL 2 Definisi... 2 PASAL 3 Keanggotaan Direksi... 2 PASAL 4 Persyaratan... 3 PASAL 5 Masa Jabatan... 4 PASAL 6 Pemberhentian Sementara...

Lebih terperinci