BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Umum Perusahaan Sejarah dan Perkembangan PT. Garuda Metalindo didirikan pada tahun Perusahaan ini memulai usahanya sebagai industri rumah tangga sejak awal tahun 1970an, memproduksi Spring Center Bolt dan Spring U Bolt, yang secara luas digunakan untuk kendaraan bermotor. Bersamaan dengan cepatnya laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia, PT. Garuda Metalindo juga mengikuti pertumbuhan tersebut untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. Sekarang ini, PT. Garuda Metalindo tidak hanya menghasilkan Spring Center Bolts dan Spring U Bolts, tetapi juga berbagai macam jenis baut dan mur dengan diameter berkisar antara 2 mm sampai dengan 30 mm, seperti halnya membuat part spesial sesuai kebutuhan customer. Sekarang ini, PT. Garuda Metalindo mempunyai 2 Plant produksi yaitu Plant 1 di daerah Kapuk Jakarta Utara dan Plant 2 didaerah Jatake Tangerang. Plant Kapuk menempati lahan seluas ± m² dan luas bangunan ± m², dan Plant Jatake menempati lahan seluas ± 41

2 m² dan luas bangunan m². Terhitung sampai akhir Desember 2014, jumlah karyawan di PT. Garuda Metalindo mencapai ±2100 karyawan dari kedua pabrik tersebut, dengan kapasitas produksi mencapai 30,000 ton per tahun. Sampai saat ini PT. Garuda Metalindo mensuplai ke beberapa perusahaan manufakturing terkemuka kendaraan bermotor, mebel, elektronika dan industri lainnya. Ini adalah sebuah bukti nyata dari usaha PT. Garuda Metalindo untuk memenuhi kebutuhan customer dengan produk berkualitas tinggi, harga bersaing dan pengiriman tepat waktu. Memperbaiki proses secara teknis bukanlah suatu tugas yang mudah. Dalam rangka memperluas dan memperkaya pengetahuan untuk mengikuti perkembangan teknologi mutakhir, PT. Garuda Metalindo telah bekerja sama dengan ASAKAWA Seisakusho untuk bantuan teknis dalam memproduksi Hub Bolt (Wheel Bolt) dan juga dengan NEDSCHROEF dalam pengembangan kompetensi karyawan melalui penggunaan pusat penelitian dan pengembangan mereka. Bersamaan dengan berkembangnya perusahaan, PT. Garuda Metalindo telah menerapkan Sistem Manajemen Kualitas seperti ISO9000:1994 pada tahun 2000 yang telah diperbaharui ke ISO9001:2000 pada tahun 2002 dan juga ISO/TS pada tahun Selain itu, sejak tahun 2004, PT. Garuda Metalindo telah mengembangkan suatu sistem ERP (Enterprise Resource Planning) untuk mendukung aktivitas perusahaan dan juga telah menerapkan sistem 42

3 AS/RS (Automated Storage & Retrieval System) untuk mengatur system persediaan. Sistem AS/RS ini telah membantu perusahaan dengan baik dalam menerapkan FIFO (First In First Out) metoda pengambilan untuk persediaan. Pada tahun 2008, PT. Garuda Metalindo akan meningkatkan lagi system manajemen dengan menerapkan sistem BSC (Balanced Score Card) untuk mengukur kemampuan yang lebih spesifik. Profil Perusahaan Nama Perusahaan PT. Garuda Metalindo Kantor Pusat Jl. Kapuk Kamal Raya No.23 Jakarta (Hunting) (Facsimile) Alamat Plant 1 (Kapuk) Jl. Kapuk Kamal Raya No.23 Jakarta Utara 14470, Indonesia Plant 2 (Jatake) Jl. Industri Raya III Blok AE No. 23 Kawasan Industri JATAKE, Tangerang, Indonesia Didirikan 1982 Dioperasikan 1982 Industri Fastener Manufacturer 43

4 Produk Berbagai macam Baut, Mur, Rivet, U-Bolt, Part Spesial, dll. Kapasitas Produksi Plant Kapuk Plant Tangerang Kurang lebih 3000 Ton / Bulan 1900 Ton / Bulan 1100 Ton / Bulan Visi, Misi dan Budaya Perusahaan Sebagai acuan dalam menjalankan perusahaan PT. Garuda Metalindo memiliki visi, misi dan budaya perusahaan. Visi Perusahaan Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industry Fasteners dan produk terikat dalam industry otomotive global. Misi Perusahaan Menciptakan produk produk unggulan dalam industri Fasteners dan produk terikat, serta komponen otomotive yang memberikan nilai tambah berlandaskan semangat Custemer Care dengan mengedepankan pemilihan strategi yang tepat, budaya perusahaan yang mendukung pengembangan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) professional. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis. 44

5 Budaya Perusahaan Budaya atau Moto Perusahaan yaitu KITA BISA. Kinerja Bersinergi untuk mencapai prestasi yang terencana dan terukur. Inovasi Berkreativitas untuk menghasilkan terobosan yang lebih baik secara berkesinambungan. Tanggap Peka, cepat dan cermat menghadapi perubahan dan tantangan. Aktif Berperan secara antusias dan tulus dalam aktivitas perusahaan. Belajar Berkemauaan untuk mengembangkan diri secara berkesinambungan untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Inisaitif Proaktif dalam segala aktivitas dengan dilandasi rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap perusahaan. 45

6 Solusi Berkemauan untuk terus berfikir bersikap dan bertindak yang ditujukan pada pemecahan masalah. Aman Menciptakan hubungan industrial yang harmonis memberi kepuasan pelanggan dan taat pada peraturan perundangan. Struktur Organisasi PT. Garuda Metalindo Struktur organisasi baik itu organisasi besar atau kecil bergerak dibidang usaha perdagangan maupun jasa memerlukan sekali struktur organisasi karena merupakan bagian terpenting dari operasional dari organisasi atau perusahaan. PT. Garuda Metalindo dipimpin oleh seorang Vice President General Manager yang membawahi 15 department yaitu : 1. Plant Departement 2. Sales dan Marketing Departement 3. Purchasing Departement 4. Finance Departement 5. Accounting Departement 6. IT Departement 7. Product Development Engineering Departement 8. Industrial Engineering Departement 9. Tools and Dies Departement 10. Quality Assurance Departement 46

7 11. Quality Control Departement 12. Production Departement 13. PPIC Departement 14. Maintenance Departement 15. HR & GA Departement 47

8 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Garuda Metalindo 48

9 Ketenagakerjaan Karyawan PT. Garuda Metalindo dapat dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkan status ketenagakerjaannya, yaitu tenaga kerja tetap, pkwt, pemborong. Jumlah dan komposisi tenaga kerja PT. Garuda Metalindo dapat dilihat pada table 4.1. Tabel 4.1. Jumlah dan Komposisi Tenaga Kerja Tahun 2014 No Department Total 1 Plant Departement 5 2 Sales dan Marketing Departement 12 3 Purchasing Departement 6 4 Finance Departement 6 5 Accounting Departement 5 6 IT Departement 11 7 Product Development Engineering Departement 48 8 Industrial Engineering Departement 16 9 Tools end Dies Departement Quality Assurance Departement Quality Control Departement Production Departement PPIC Departement Maintenance Departement HRD & GA Departement 24 Jumlah

10 Seluruh karyawan PT. Garuda Metalindo memiliki 40 jam kerja/minggu. Secara operasional, karyawan head office dan karyawan pabrik memiliki perbedaan jam kerja. Jika karyawan head office bekerja selama 8 jam/hari ditambah 1 jam istirahat dengan 5 hari kerja (seninjumat) maka karyawan office manufacture, QC in proses, produksi dan umum bekerja selama 6 jam kerja ditambah 1 jam istirahat dengan 5 hari kerja (senin-jumat) dan pada hari sabtu karyawan pabrik bekerja setengah hari (5 jam kerja). Terdapat 3 shift kerja untuk karyawan pabrik di PT. Garuda Metalindo, yaitu shift I yang bekerja pada pukul , shift II yang bekerja pada pukul dan shift III yang bekerja pada pukul Setiap shift tersebut melakukan pertukaran shift secara periodic setiap minggu. Jika tingkat produksi tinggi terkadang perusahaan menerapkan long shift, kelebihan jam kerja tersebut akan mendapatkan uang lembur yang dihitung berdasarkan peraturan Menteri Tenaga Kerja Produk Yang Dihasilkan PT. Garuda Metalindo mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun dalam memproduksi baut dan mur yang digunakan sebagai pengikat dan kelengkapannya. 50

11 Produk-produk yang umum dibuat antara lain : 1. Bolt (Baut) Baut adalah suatu alat yang berfungsi sebagai penyambung/ pengikat komponen yang satu dengan yang lainnya agar menjadi satu kesatuan yang kokoh dan terbentuk sesuai dengan keinginan perancangnya. Teknik penyambungan dengan menggunakan baut dan mur relatif lebih aman, karena lebih mudah dipasang dan dibongkar kembali apabila diperlukan untuk melakukan hal-hal seperti perawatan, perbaikan, dan lain-lain. Adapun tipe tipe baut yang dibuat di PT. Garuda Metalindo di kelompokan menjadi beberapa tipe, diantaranya : Gambar 4.2 Engine Parts Dan Brake System Parts 51

12 Gambar 4.3 Safety Parts Dan Frame Parts Gambar 4.4 Suspension Parts Gambar 4.5 Wheel Parts 2. Nut (Mur) Mur adalah suatu alat pengikat dengan ulir dibagian dalam. Mur hamper selalu digunakan berpasangan dengan baut untuk mengikatkan beberapa bagian part menjadi satu. Contoh produk mur dapat dilihat pada Gambar 4.8 di bawah ini: 52

13 Gambar 4.6 Nut 3. U-Bolt U Bolt digunakan pada sistem suspensi dari light trucks sampai heavy trailer trucks. Produk U Bolt dapat dilihat pada Gambar 4.9 di bawah ini : Gambar 4.7 U Bolt 4. Rivet Rivet adalah suatu pengikat mekanik. Contoh produk Rivet dapat dilihat pada Gambar 4.10 di bawah ini : 53

14 Gambar 4.8 Rivet 5. Special Part Kategori special part adalah part yang mempunyai proses, perawatan, atau pemakaian yang rumit. Special part ini pada umumnya biasa dipesan sesuai dengan spec customers. Berikut sebagian dari gambar special part yang dihasilkan PT. Garuda Metalindo. Contoh produk dapat dilihat pada gambar 4.11 di bawah ini : Gambar 4.9 Special Part Distribusi Dan Pemasaran Sebagian besar dari customer PT. Garuda Metalindo bergerak di bidang automotive roda 2 dan roda 4 : sepeda motor, mobil, truk, komponen, spareparts, furniture, engine, dan industri lainnya. 54

15 Berikut ini merupakan main customer-customer PT. Garuda Metalindo, seperti : 1. PT. Astra Honda Motor 2. PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing 3. PT. Suzuki Indomobil Motor 4. PT. Kawasaki Motor Indonesia 5. PT. Astra Daihatsu Motor 6. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia 7. PT. KramaYudha Tiga Brlian Motors 8. PT. Chemco Harapan Nusantara 9. PT. Denso Indonesia 10. PT. Hamaden Indonesia 11. PT. Astra Otoparts Tbk. 12. PT. Inti Ganda Perdana Tbk. 13. PT. Kayaba Indonesia 14. Nedschroef Altena GmBH 15. Erect Presswork SDN BHD 16. Mando Corporation 17. Dll.. termasuk retail 55

16 4.1.4 Mesin Dan Peralatan Mesin yang digunakan untuk proses pembuatan baut dan mur beraneka ragam. Karakteristik, spesifikasi, dan kapasitas produksi yang dimiliki masingmasing mesin pun berbeda-beda. Secara umum mesin dan peralatan yang digunakan untuk proses produksi di PT. Garuda Metalindo adalah : 1. Mesin Bolt Former 2. Mesin Thread Rolling 3. Mesin Machining 4. Mesin Nut Former 5. Mesin Nut Tapping 6. Mesin Heat Treatment 7. Automated Storage & Retrieval System (AS/RS) 8. Automatic Sorting Machine 9. Auto-Packing Machines Proses Produksi Proses produksi baut dan mur terdiri dari beberapa urutan proses, oleh karena itu kecenderungan produk mengalami defect akan sulit direduksi. Proses yang satu akan berpengaruh terhadap proses berikutnya. Sehingga tidak heran jika pada proses satu terdapat cacat yang tidak tereliminir dengan baik akan mengakibatkan produk defect bertambah banyak pada 56

17 proses berikutnya. Adanya cacat produk yang terdapat pada proses produksi akan berdampak terhadap kualitas produk baik secara keseluruhan maupun reputasi perusahaan di customer. Hal inilah yang harus segera ditanggulangi untuk mereduksi adanya kegagalan produk dan pencapaian kualitas yang optimal pada proses selanjutnya. Proses pembuatan baut dan mur, antara satu part dengan part lainnya berbeda-beda. Flow process yang digunakan tergantung karakteristik produk dan spesifikasi produk yang akan dibentuk. Secara umum, istilah dalam proses produksi adalah sebagai berikut : a. Material. Adalah suatu bahan dasar yang akan diolah atau diproses melalui satu atau beberapa proses sehingga menjadi bentuk yang diinginkan. Material yang digunakan untuk proses pembuatan baut beraneka ragam. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan produk dan spesifikasi customer. Secara umum material yang digunakan untuk proses produksi di PT. Garuda Metalindo ada 2 jenis, yaitu : Jenis CHW (Cold Heading Wire Rod) dan Shafting bar (kawat batangan). b. Forming Adalah proses pembentukan kepala dan body dengan serangkaian alat cetak (dies) dan pembentuk kepala (Punch) dengan bentuk yang diinginkan. 57

18 Forming dibagi menjadi 4, yaitu : 1. Heading Adalah pembentukan kepala dengan serangkaian dies dan punch sesuai bentuk kepala yang diinginkan. 2. Bolt Former Adalah pembentukan kepala dan body serangkaian die dan punch yang lebih lengkap dimana terdapat proses trimming. 3. Nut Former Adalah proses pembentukan mur, dimana proses pembentukannya dengan serangkaian die dan punch. 4. Hot Press Adalah proses pembentukan kepala dengan menggunakan proses panas dimana pembentukanya dengan menggunakan punch. c. Machining Proses machining adalah proses untuk menyempurnakan bentuk seperti champer, bor, alur dan sebagainya. Proses machining pada umumnya dilakukan dengan proses pemotongan atau pengurangan diameter/ panjang suatu produk untuk mendapatkan bentuk atau dimensi yang diinginkan dengan menggunakan pahat potong. Jenis proses machining yaitu machining CNC dan machining Turret. 58

19 d. Thread Rolling Adalah proses pembentukan ulir (thread) luar dengan menggunakan serangkaian dies yang sesuai dengan dimensi dan bentuk ulir yang diinginkan, dimana bahan dipres dengan dies rolling. Ukuran dan pitch diameter yang dihasilkan bergantung terhadap settingan dan ukuran dies rolling yang digunakan. e. Nut Tapping Adalah proses pembentukan ulir (thread) dalam, dengan menggunakan serangkaian dies yang sesuai dengan dimensi dan bentuk ulir yang diinginkan. Adapun jenis tapping ada 2 jenis antara lain jenis Tapping Vertikal dan jenis Tapping Horisontal. f. Heat Treatment Proses heat treatment adalah proses untuk memperbaiki sifat baja dengan proses yang disesuaikan dengan keperluan. Proses tersebut terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya : 1. Annealing Material dipanaskan sampai mengkristal dan ditahan selama beberapa jam kemudian didinginkan secara perlahan. Tujuannya untuk mengembalikan struktur material ke kondisi awal. 2. Stress Relieving Material dipanaskan sampai suhu dibawah annealing kemudian ditahan dalam suhu itu dalam beberapa saat, baru didinginkan secara perlahan. Tujuannya adalah untuk menghilangkan tegangan residu yang ada pada 59

20 material tanpa mengubah struktur material. 3. Quenching Hardening Material dipanaskan sampai mencapai suhu austenit, kemudian didinginkan secara cepat dengan dimasukan kedalam oli. Tujuannya untuk menaikan kekerasan material. 4. Tempering Setelah proses quenching hardening, memungkinkan material mencapai tingkat kekerasan melebihi yang diinginkan, untuk itu perlu dilakukan proses tempering untuk mendapatkan kekerasan yang diinginkan. 5. Carburizing Material yang mentah dipanaskan dengan menginjeksi karbon pada dapur quenching, sehingga karbon akan menyerap ke permukaan material. Tujuannya adalah untuk mendapatkan material yang keras pada permukaan, sedangkan bagian dalam material tetap ulet. 6. Normalizing Pemanasan material hingga diatas suhu kritis, setelah suhu merata lalu didinginkan di udara. Tujuannya untuk mendapatkan struktur butiran yang halus dan seragam, serta untuk menghilangkan tegangan dalam. g. Galvanizing Galvanizing adalah proses untuk pelapisan/ pewarnaan/ perlindungan logam terhadap terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh korosi (karat). Proses pewarnaan tersebut menggunakan larutan zinc dan senyawa lain dengan mekanisme tertentu sehingga dihasilkan warna yang maksimal sesuai dengan 60

21 pesanan pelanggan. Galvanizing yang digunakan di PT. Garuda Metalindo terdiri dari beberapa warna sesuai dengan standard visual dan spesifikasi yang diminta oleh customer. Pada umumnya jenis warna yang digunakan adalah : MFZn -B (white Cr6+), MFZn -C (yellow Cr6+), MFZn -K (black Cr6+). Mulai tahun 2014 sudah digalakkan program Green Purchase menjadi Trivalent. MFZn -B (white Cr3+), MFZn -C (yellow Cr3+), MFZn -K (black Cr3+). h. Final Inspection Yaitu pengecekan rutin yang dilakukan secara sampling, mulai dari kedatangan material, proses produksi, paking sampai delivery. i. Sorting Yaitu proses pemilihan visual produk sebelum produk tersebut dipak untuk dikirim ke customer. j. Packaging Yaitu proses pengepakan barang dalam suatu kemasan dengan standard packaging yang telah ditentukan untuk per item produk. Satu item produk dengan item produk lainnya berbeda beda tergantung dari permintaan customer. 61

22 4.2 Tentang Produk Sekilas Tentang Part HUB BOLT M20 x 81.5 mm Salah satu dari komponen part HUB BIOLT ASSY terdapat produk bernama HUB BOLT. HUB BOLT adalah salah satu komponen yang terbuat dari logam yang sudah melalui beberapa proses produksi yang dilapisi galvanish kuning agar tidak mudah korosi dan dapat meningkatkan tampilan part tersebut. Fungsi dari part HUB BOLT ASSY ini adalah untuk mengikat velg mobil pengangkut barang dengan kapasitas sangat besar Berikut contoh part HUB BOLT ASSY dan nama-nama komponen lainnya yang ada di part HUB BOLT ASSY. Inner Nut Outer Nut Hub Bolt Drum Nut Hub Bolt Assy HUB BOLT M20 X 81.5 mm Gambar 4.10 Part Hub Bolt Assy dan Part Hub Bolt 62

23 4.2.2 Proses Produksi Part HUB BOLT M20 x 81.5 mm Raw Matrial Forming Machining Knurling Plating Rolling 2 Heat Treatment Rolling 1 Sortir Packaging Gudang Delivery Gambar 4.11 Flow Proses Produksi Part Hub Bolt M20 x 81.5 mm 4.3 Pengolahan Data Dalam tahap-tahap pembuatan laporan tugas akhir ini, diambil dari data hasil sortir terbesar jumlah cacat visual komponen HUB BOLT ASSY. Dalam tahap ini, disusun team untuk menganalisa dan melakukan rencana perbaikan. Anggota team tersebut terdiri dari 5 orang yang diambil dari berbagai section seperti Industrial Enggineering, Quality Assurance, Quality Control dan Production. Data-data yang diambil adalah hasil dari jumlah NG selama setahun dengan cara : 1. Analisa data kerusakan selama setahun (Jan 2014 Des 2014). 2. Mengevaluasi kembali jenis kerusakan yang didata oleh pihak quality control untuk memastikannya kembali. 63

24 3. Melakukan diskusi dengan anggota team yang telah ditunjuk secara brainstorming agar bisa benar-benar mengena dengan tema masalah dan perbaikan dengan menggunakan tools yang ada di New Seven Tools 4. Melakukan standarisasi hasil perbaikan Pengolahan Data NG Part HUB BOLT ASSY Data yang diambil adalah part HUB BOLT ASSY (yearly report), sumber PT. XYZ. Tabel 4.2 Tabel Total NG Komponen Part HUB BOLT ASSY BULAN INNER NUT KOMPONEN OUTER NUT HUB BOLT DRUM NUT JUMLAH CACAT JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL

25 Tabel 4.3 Tabel Total NG Part HUB BOLT M20 x 81.5 mm BULAN ULIR CACAT BODY CACAT MIX PART JENIS CACAT ULIR TUMPUL CRACK GALVANISH TOTAL JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL Penggunaan Histogram Setelah diketahui jenis cacat produksi dan diklasifikasi sesuai dengan jenisnya masing-masing, langkah berikutnya adalah pengolahan data menggunakan histogram berguna untuk mengetahui frekuensi dari jenis cacat produksi apa yang terjadi. Berikut ini adalah histogram dari table di atas. 65

26 QUANTITY NG (pcs) DATA HASIL SORTIR HUB BOLT M20 X 81.5 mm (PERIODE JAN DES 2014) JUMLAH CACAT JENIS CACAT Grafik 4.1 Histogram Cacat Produksi Penggunaan Pareto Diagram Pareto Diagram berguna untuk membantu mengurutkan prioritas penyelesaian masalah yang harus dilakukan, berikut ini adalah table dari data cacat produksi yang sudah diurutkan dari jumlah terbesar sampai terkecil. 66

27 Tabel 4.4 Tabel Kumulatif NG Part HUB BOLT M20 x 81.5 mm NO JENIS CACAT JUMLAH CACAT PERSENTASE KUMULATIF PERSENTASE KUMULATIF 1 ULIR CACAT ,69 39,69 40% 2 BODY CACAT ,30 65,99 66% 3 MIX PART ,56 77,55 78% 4 ULIR TUMPUL ,25 88,80 89% 5 CRACK 124 6,46 95,26 95% 6 GALVANISH 91 4,74 100,00 100% TOTAL QTY HASIL SORTIR Berikut ini adalah Pareto Diagram dari table diatas. QUANTITY NG (pcs) % 66% 78% 89% 95% 100% 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% JUMLAH CACAT PERSENTASE KUMULATIF JENIS CACAT Grafik 4.2 Pareto Diagram Cacat Produksi 67

28 4.4 Tahap Penelitian Joseph M. Juran, menyatakan bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80% dari pada efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya. Berdasarkan prinsip pareto, penelitian dilakukan lebih dalam pada jenis ulir cacat dan body cacat Penggunaan Affinity Diagram Langkah awal untuk menganalisa masalah yang menyebabkan terjadi cacat pada part HUB BOLT M20 x 81.5 mm yaitu dengan menggunakan Affinity Diagram dan diskusikan dengan semua anggota team dan bisa dilihat pada table berikut ini : Gambar 4.12 Affinity Diagram Cacat Produksi 68

29 Dari Affinity Diagram tersebut diatas, semua anggota team setuju mengangkat masalah dua besar cacat adalah ulir cacat dan body cacat, dengan berbagai pertimbangan yang ada. Dilihat kedua jenis cacat ini sangat membutuhkan analisa yang sangat mendalam karena bisa mengakibatkan fungsi part nantinya akan terganggu. Karena penggunaan part ini menjadi tidak maksimal dalam penggunaan part ini sebagai pengikat velg terhadap komponen yang lain Penggunaan Arrow Diagram Didalam Arrow Diagram ini memang idealnya dibuat untuk semua faktor-faktor penyebab kerusakan. Karena kategori nya sama maka Arrow Diagram dijadikan satu dan aliran proses produksi yang lebih singkat karena hanya berisikan proses-proses yang dapat menyebabkan ulir cacat dan body cacat. Forming Machining Knurling Rolling 1 Heat Treatment Rolling 2 Plating Sortir Finish Good Packaging Gambar 4.13 Arrow Diagram Cacat Produksi 69

30 4.4.3 Penggunaan Interrelationship Diagram Kemudahan setelah diketahui jenis / item kerusakan yang akan dibahas dan berbagai penyebab terjadinya cacat dapat saling berhubungan antara satu dengan yang lain, maka dapat dibuat Interrelatioship Diagram. Op. meletakan matrial tidak perlahan Operator baru belum ahli Kejar target QCL uncontrol Dies kendor Matrial cacat Body Cacat Dies gompal Pemakaian lebih dari life time Tidak ada standard pemakaian tools Teknisi setting mesin tidak standard Dies kotor Oli kotor Filter oli bocor Gambar 4.14 Interrelationship Diagram untuk Body Cacat Op. meletakan produk tidak perlahan Operator baru belum ahli Kejar target QCL uncontrol Dies kendor Produk saling berbenturan Ulir Cacat Dies gompal Pemakaian lebih dari life time Tidak ada standard pemakaian tools Teknisi setting mesin tidak standard Dies kotor Oli kotor Filter oli bocor Gambar 4.15 Interrelationship Diagram untuk Ulir Cacat 70

31 Didapat suatu kesimpulan bahwa untuk kedua jenis cacat tersebut ternyata masih ada hubungan satu sama lain yang kemungkinan nantinya perbaikan juga sama Penggunaan Tree Diagram Tree Diagram sangat membantu di dalam penganalisaan suatu masalah setelah dispekati proses mana saja yang akan di investigasi lebih lanjut. Masih dengan mnggunakan metode Brainstorming, diskusi tentang penyebab kerusakan dilakukan oleh anggota team pebaikan. Dalam Tree Diagram ini, target yang akan di capai adalah menemukan penyebab masalah sesungguhnya berdasarkan pada : 1. Manusia (Man) 2. Metode (Method) 3. Matrial (Wire Rod) 4. Mesin (Machine) Sehingga didapat hasil investigasi sebagai berikut : 71

32 Mengejar target produksi Operator tidak perlahan meletakan produk Manusia Teknisi setting mesin tidak standard Operator baru belum ahli QCL uncontrol Dies kotor Oli kotor Body Cacat dan Ulir Cacat Mesin Dies gompal Filter oli bocor Pemakaian dies lebih dari life time Dies kendor Settingan mesin tidak standard Metode Tidak ada standard handling IK / SOP handling tidak ada Matrial Matrial cacat Tidak ada standard visual limit matrial Lingkungan - Gambar 4.16 Tree Diagram untuk Body Cacat dan Ulir Cacat 72

33 4.4.5 Penggunaan Matrik Diagram Didalam pembuatan analisa masalah terbesar yang ada, yaitu : 1. Body Cacat 2. Ulir Cacat Tetap menggunakan metode Brainstorming yang ditujukan agar semua peserta perbaikan bisa mengeluarkan pendapat berdasarkan alasan teknis (engineering), quality dan experience. Untuk pendapat atau hubungan kemungkinan penyebab dan akibat, diberikan standar nilai berdasarkan kesepakatan para anggota. Simbol Hubungan Bobot Kuat 3 Sedang 2 Lemah 1 Bisa dijelaskan mengenai arti hubungan tersebut berdasarkan kesepakatan semua anggota. 1. Kuat, yaitu efek dari perubahan kondisi proses bisa pasti berakibat fatal terhadap hasil produk terutama terhadap fungsi dan performance. 2. Sedang, yaitu perubahan suatu kondisi proses yang berakibat ke perubahan kondisi fungsi atau performance produk yang dihasilkan. 3. Lemah, yaitu perubahan suatu proses tidak secara langsung berdampak terhadap performance produk. 73

34 Hasil analisa terhadap kerusakan sebagai berikut : Tabel 4.5 Matrix Diagram untuk Body Cacat dan Ulir Cacat NO Penyebab Kecacatan Body Cacat Ulir Cacat Bobot 1 Mengejar target produksi 2 2 Operator baru belum ahli 4 3 Dies kotor 4 4 Dies gompal 6 5 Dies kendor 6 6 Tidak ada standard handling 4 7 Matrial cacat 6 8 Operator tidak perlahan meletakan produk 4 9 QCL uncontrol 4 10 Oli kotor 2 11 Filter oli bocor 2 12 Pemakaian dies lebih dari life time 6 13 Settingan mesin tidak standard 4 14 IK / SOP handling tidak ada 2 15 Tidak ada standard visual limit matrial / produk 2 Dari setiap masalah yang dapat menyebabkan body cacat dan ulir cacat, dapat diketahui masalah-masalah apa saja yang menjadi masalah terbesar dan serius dalam munculnya body cacat dan ulir cacat tersebut. Pada Gambar 15 terdapat bobot atau nilai dari masing-masing penyebab utama bisa benar-benar di atasi dan tepat sasaran dan untuk langkah lanjutan ini, menggunakan Process Decision Program Chart (PDPC). 74

35 4.4.6 Penggunaan Process Decision Program Chart (PDPC) Selanjutnya mengenai Process Decision Program Chart (PDPC) dilakukan merupakan penyelidikan yang lebih kuat dengan startegi yang sulit terhadap hasil Tree Diagram : 75

36 Body Cacat dan Ulir Cacat Manusia Mesin Metode Matrial Lingkungan Mengejar target produksi Operator baru belum ahli Dies kotor Dies gompal Dies kendor Tidak ada standard handling Matrial cacat - Operator tidak perlahan meletakan produk Teknisi setting mesin tidak standard QCL uncontrol Oli kotor Filter oli bocor Pemakaian dies lebih dari life time Settingan mesin tidak standard IK / SOP handling tidak ada Tidak ada standard visual limit matrial / produk - Mengurangi target produksi dan dibuatkan pelindung produk agar tidak langsung saling berbenturan Dilakukan on the job training untuk teknisi baru QCL diberikan pengarahan secara rutin dan tegas agar lebih teliti lagi Mengganti oli secara rutin dan dilakukan standarisasi Standarisasi pemakaian filter oli dan dibuatkan jadwal ganti spare part Analisa life time dies yang di gunakan dan pengontrolan secara rutin Settingan mesin sesuai ketentuan Dibuatkan IK / sop handling Dibuatkan standard visual limit matrial / produk - o x o xx o x o o o o Gambar 4.17 Process Decision Program Chart untuk Body Cacat dan Ulir Cacat 76

37 Dari hasil penganalisaan dengan menggunakan metode Process Decision Program Chart (PDPC) dapat disimpulakn bahwa bisa digambarkan untuk mencapai suatu target yang diinginkan maka hubungan komunikasi atau hubungan antara proses / aktifitas lain yang mendukungnya. Sehingga itu bisa dimengerti dan kemungkinan modifikasi juga bisa terjadi. 77

BAB V ANALISA HASIL. tersebut dengan menggunakan semua tools yang ada di New Seven Tools

BAB V ANALISA HASIL. tersebut dengan menggunakan semua tools yang ada di New Seven Tools BAB V ANALISA HASIL 5.1 Tahap Analisa Setelah mengetahui dan menemukan banyaknya kerusakan yang ditemukan pada proses produksi, maka anggota team perbaikan yang terdiri dari Industrial Enggineering, Quality

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 TUGAS AKHIR UPAYA PENGENDALIAN KUALITAS PART HUB BOLT M20 x 81.5 mm DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW SEVEN TOOLS DI PT. GARUDA METALINDO Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Laporan tugas akhir BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Garuda Metalindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur.produk utama dari perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT. Garuda Metalindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT. Garuda Metalindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Garuda Metalindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang Manufacturer dengan produk Fasteners. Sebagai partner perusahaanperusahan besar otomotif roda dua dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat perusahaan PT. Garuda Metalindo PT. GARUDA METALINDO adalah sebuah perusahan pembuat baut dan mur yang digunakan untuk furniture, elektronik, sepeda,

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Roda Prima Lancar dahulu bernama PT. Roda Pelita Cycle Industri yang didirikan pada pertengahan bulan Oktober 1982. Perusahaan ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

PENGURANGAN JUMLAH CACAT PRODUK DENGAN METODE FMEA PADA SECTION FORMING PT. XYZ

PENGURANGAN JUMLAH CACAT PRODUK DENGAN METODE FMEA PADA SECTION FORMING PT. XYZ PENGURANGAN JUMLAH CACAT PRODUK DENGAN METODE FMEA PADA SECTION FORMING PT. XYZ M. Derajat A Teknik Industri Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna Utara No. 9, Kebon Jeruk, Jakarta derajat.amperajaya@esaunggul.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan dunia industri akan semakin ketat maka setiap industri akan terus dituntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diambil diantaranya adalah gambaran umum perusahaan, data actual hasil pengukuran dan produk defect yaitu dari bulan Juli sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bersaing untuk menghasilkan produk yang terbaik guna

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bersaing untuk menghasilkan produk yang terbaik guna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, persaingan dalam dunia industri semakin ketat. Setiap perusahaan bersaing untuk menghasilkan produk yang terbaik guna merebut pangsa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di 41 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alluminium extrusion di Jakarta. Perusahaan ini berkantor di JL. Palmerah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran produk dan informasi antar negara menjadi hal yang umum. Seluruh dunia telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Jaya Pandu Nusantara yang berdiri sejak 20 Oktober 1994 dengan luas area 2.040 m 2 yang sampai dengan saat ini dipimpin oleh Bapak Alex Santoso merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Jakarta pada tahun PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Jakarta pada tahun PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT BBU ialah perusahaan perseorangan swasta nasional yang didirikan di Jakarta pada tahun 2007. PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan produk yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan sistemnya agar dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era yang perkembanganya sangat cepat ini dimana semua dituntut untuk menciptakan suatu proses kerja yang efektif dan effisien dengan tidak mengurangi standard kualitas

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia (Pro Tec) merupakan perusahaan perakit komponen-komponen untuk perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa yang beralamatkan di Jl. Pegangsaan Dua blok A1, km 1.6, Kelapa Gading, Jakarta Utara adalah salah satu perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBUATAN EXHAUST MANIFOLD TYPE FR (FRONT) DI PT. BRAJA MUKTI CAKRA

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBUATAN EXHAUST MANIFOLD TYPE FR (FRONT) DI PT. BRAJA MUKTI CAKRA MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBUATAN EXHAUST MANIFOLD TYPE FR (FRONT) DI PT. BRAJA MUKTI CAKRA Disusun Oleh: Nama : Asep Darwis Zatnika NPM : 31412199 Kelas : 4ID05 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant Start Press Line IRM 2A Line Single Part 3B Line Logistik PPC 4A Line Press Inspection Door Assy Inspection Dies Maintenance

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Menentukan Tema PT. Akebono Brake Astra Indonesia (PT. AAIJ) adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri otomotif, produk yang diproduksi disini adalah brake

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi pasar bebas masyarakat ekonomi Asean pada 2015, pabrikan komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi lebih kompetitif,

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK HOUSING CLUTCH DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK HOUSING CLUTCH DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK HOUSING CLUTCH DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG Disusun Oleh : Nama : Mochammad Brananta Arya Lasmono NPM : 34412653 Jurusan : Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah I.1 Latar Belakang Masalah orientasi BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha yang terjadi pada saat ini bukan hanya ber kepada seberapa tinggi tingkat produktifitas dari usaha tersebut melainkan lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kendaraan sepeda motor di Indonesia semakin berkembang sejalan dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy Wheel For Motorcycle

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR Nama : Ichsan Saputro NPM : 33411449 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ainul Haq Parinduri, ST.,MMSI

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Suzuki Indomobil Motor PT. Indomobil Suzuki Internasional (ISI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri produksi, perakitan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor yang sahamnya

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) 2.1 Sejarah Perusahaan A. Sejarah Aisan Nasmoco Industri di Indonesia Pada tahun 1997, Aisan Co. Ltd mendirikan manufaktur anak perusahaan di Indonesia bekerjasama

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS KANTONG PLASTIK DENGAN METODE SEVEN STEPS MENGGUNAKAN OLD DAN NEW SEVEN TOOLS DI PT ASIA CAKRA CERIA PLASTIK SURAKARTA

PENINGKATAN KUALITAS KANTONG PLASTIK DENGAN METODE SEVEN STEPS MENGGUNAKAN OLD DAN NEW SEVEN TOOLS DI PT ASIA CAKRA CERIA PLASTIK SURAKARTA PENINGKATAN KUALITAS KANTONG PLASTIK DENGAN SEVEN STEPS MENGGUNAKAN OLD DAN NEW SEVEN TOOLS DI PT ASIA CAKRA CERIA PLASTIK SURAKARTA Yoanna Francisca Erna Sugijopranoto Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA CACAT PADA BAUT JENIS HUB BOLT DAN NUT WHEEL DI PT. GARUDA METALINDO Oleh Nama : HARI RAHMANTO NIM : 41306120021 LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan Untuk memenuhi Persyaratan Kurikulum Sarjana Strata 1 Pada

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

Struktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor

Struktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor yang sahamnya

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berbagai Bagian dalam Organisasi Perusahaan Elektronik Jakarta Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan elektronik membagi tugas dan tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat. Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat persaingan yang mana dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat. Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat persaingan yang mana dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman alih teknologi seperti sekarang ini perkembangan industri meningkat begitu cepat. Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat persaingan yang mana dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya dibidang industri, PT. PAKOAKUINA bergerak dalam bidang industri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini terpusat di departemen produksi 2 tempat berlangsungnya proses polishing. Dalam departemen produksi 2 terdapat empat line yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009 ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kualitas adalah suatu faktor penting yang sangat mempengaruhi eksistensi pelaku bisnis di era globalisasi. Pentingnya kualitas dapat dijelaskan dari dua sudut pandang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan didalamnya 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Batavia Cyclindo Industry

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram untuk pemecahan masalah yang terdapat pada PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) dapat dilihat dalam diagram 3.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kayaba Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kayaba Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki dampak yang besar dalam pertumbuhan industri otomotif, hal tersebut berimbas ke sektor komponen. PT. Kayaba Indonesia

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2007/2008 IMPLEMENTASI OPERATION PROCESS AUDIT MATTER (OPAM) PLATING TRIVALENT CHROMIUM DENGAN KONSEP PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dari Pengumpulan Data Untuk mempermudahkan identifikasi masalah langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data ini penulis

Lebih terperinci

Analisa Deformasi Material 100MnCrW4 (Amutit S) Pada Dimensi Dan Media Quenching Yang Berbeda. Muhammad Subhan

Analisa Deformasi Material 100MnCrW4 (Amutit S) Pada Dimensi Dan Media Quenching Yang Berbeda. Muhammad Subhan IRWNS 213 Analisa Deformasi Material 1MnCrW4 (Amutit S) Pada Dimensi Dan Media Quenching Yang Berbeda Muhammad Subhan Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung, Sungailiat, 33211

Lebih terperinci

PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT PADA KEKERASAN MATERIAL SPECIAL K (K100)

PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT PADA KEKERASAN MATERIAL SPECIAL K (K100) PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT PADA KEKERASAN MATERIAL SPECIAL K (K100) Hera Setiawan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Kampus Gondang Manis, Bae PO. Box : 53 Kudus, 59352 Telp. (0291)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing perusahaan berupaya untuk menguasai pangsa pasar sebesar-besarnya guna memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO PT. SINAR REJEKI MESINDO pada awalnya adalah Bengkel Las Listrik dengan nama SINAR REJEKI yang didirikan pada tanggal 30

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era Globalisasi seperti saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era Globalisasi seperti saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era Globalisasi seperti saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG Nama NPM : 32412666 Jurusan Pembimbing : Fairuz Inanda

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di Perusahaan PT.Hilon Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri

Lebih terperinci

4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis

4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis 4 BAB V ANALISIS 4.1 Analisa Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis melakukan analisa dan hasil dari laporan skripsi, dan menguraikan tentang data-data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC

BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC 1.1 Sejarah Perusahaan PT. Indonesia Stanley Electric atau sering disingkat PT. ISE berdiri pada September 2001, dengan luas tanah 40.000 m, luas bangunan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan industri ini dapat dilihat dari mulai banyaknya merek dunia yang masuk ke pasar Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini, audit operasional atas fungsi produksi pada PT Dunia Daging Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan

Lebih terperinci

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing manager dalam struktur. organisasi PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah sebagai berikut :

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing manager dalam struktur. organisasi PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah sebagai berikut : LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing manager dalam struktur organisasi PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah sebagai berikut : 1. Mill General

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK TAHU BAXO IBU PUDJI MENGGUNAKAN METODE NEW SEVEN TOOLS (Studi Kasus pada CV. Pudji Lestari Sentosa)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK TAHU BAXO IBU PUDJI MENGGUNAKAN METODE NEW SEVEN TOOLS (Studi Kasus pada CV. Pudji Lestari Sentosa) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK TAHU BAXO IBU PUDJI MENGGUNAKAN METODE NEW SEVEN TOOLS (Studi Kasus pada CV. Pudji Lestari Sentosa) Wening Rahayuningtyas, Sriyanto *) Departemen Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB III AKTIFITAS MINGGUAN KERJA PRAKTEK Minggu Pertama ( 18 Agustus - 22 Agustus 2015 )

BAB III AKTIFITAS MINGGUAN KERJA PRAKTEK Minggu Pertama ( 18 Agustus - 22 Agustus 2015 ) BAB III 3.1. Minggu Pertama ( 18 Agustus - 22 Agustus 2015 ) Minggu Pertama ( 18 Agustus - 22 Agustus 2015 ) Hari Selasa (18 Agustus 2015) Pada tanggal 18 Agustus saya di ajak untuk melakukan perkenalan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Material dan Bahan Baku Material merupakan bagian yang penting dalam kegiatan produksi yang sedang berlangsung. Material yang digunakan oleh PT. Braja Mukti Cakra dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang sangat berperan dalam memberikan input yang signifikan terhadap perusahaan adalah bagian produksi.

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. SRI adalah perusahaan joint venture dengan PMA (Pemilik Modal Asing) didirikan untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pada bab ini di lakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data yang terkait dengan materi penelitian. Data-data yang terkumpul kemudian

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara langsung dan mendapatkan data lengkap. Kemudian penulis melakukan analisa masalah

Lebih terperinci

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar produk di pasar perdagangan semakin ketat, dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini menuntut pihak

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR 2.1 Profil Perusahaan 2.2 Sejarah Singkat PT. Astra Daihatsu Motor PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk meningkatkan daya saing di pasar lokal dan internasional, semua industri otomotif di Indonesia berlomba-lomba

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG

MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG Disusun Oleh: Nama : Anda Daniel Siallagan NPM : 30412733 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam manajemen modern. Banyak keputusan strategis yang bergantung kepada informasi. Sebagaimana diketahui,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toyota merupakan industri otomotif terbesar di dunia saat ini, raksasa industri otomotif yang berasal dari jepang ini juga menjadi pemimpin industri otomotif

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 34 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Umum Perusahaan PT. MEKAR ARMADA JAYA merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang stamping dan tooling yang mampu

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan 2.1.1 Profil Perusahaan Adrenaline Counter adalah toko yang bergerak pada penjualan sepeda, sparepart dan perbaikan. Didirikan dibawah naungan PT. Biker

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Multikarya Sinardinamika adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan accessories

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Kebijakan Mutu PT. Kayaba Indonesia adalah mewujudkan produk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Kebijakan Mutu PT. Kayaba Indonesia adalah mewujudkan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu Kebijakan Mutu PT. Kayaba Indonesia adalah mewujudkan produk yang dihasilkan dengan kualitas yang lebih baik dan dengan terus bertambah ketatnya persaingan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PADA PROSES COUNTER LINE MESIN TIPE XD833 CD3 MOTOR SATRIA F150 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PADA PROSES COUNTER LINE MESIN TIPE XD833 CD3 MOTOR SATRIA F150 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PADA PROSES COUNTER LINE MESIN TIPE XD833 CD3 MOTOR SATRIA F150 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG Nama : Syaiful Ma arif NPM : 37412250 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing berusaha untuk mencari suatu metode yang lebih baik untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini industri keramik di Indonesia mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini industri keramik di Indonesia mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun belakangan ini industri keramik di Indonesia mengalami kemajuan. Hal ini disebabkan oleh karena maraknya bisnis properti yang cukup mendominasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN PT. Roda Prima Lancar (RPL) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufacture otomotif roda dua atau lebih di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rencana Implementasi Rencana implementasi ditetapkan dari solusi bisnis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Rencana implementasi yang akan dilakukan dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam) BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN 5.1 Analisa Nilai Availability Table 5.1 Nilai Availability Mesin Steam Ejector Planned Equipment Loss Time Availability Januari 42 6 36 85.71 Februari 44 7 37 84.09 Maret

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Model dan Teknik Penyelesaian Masalah Model pengatasan masalah reject dapat digambarkan sebagai berikut: STUDI PUSTAKA TUJUAN PENELITIAN OBSERVASI PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perindustrian juga turut mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. perindustrian juga turut mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini mendorong BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, perindustrian juga turut mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini mendorong munculnya banyak persaingan,

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan.

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan. BAB V ANALISA Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data pada bab sebelumnya maka selanjutnya dilakukan analisa. Analisa yang dilakukan harus lebih terarah sehingga hasilnya menjadi baik dan benar. Atas

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Fishbone & FMEA Hub Front Brake Tipe KCJS G a m b a r 4 Gambar 4-1 Fishbone hub front brake tipe KCJS Dari fishbone diatas dapat diketahui bahwa harus ada perbaikan

Lebih terperinci