BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran produk dan informasi antar negara menjadi hal yang umum. Seluruh dunia telah terhubung pada era globalisasi ini, hal ini tentunya juga meningkatkan persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada, dimana persaingan tidak hanya berlangsung di antara perusahaan yang ada dalam suatu negara tetapi juga terjadi di antara semua perusahaan yang ada di seluruh dunia. Oleh karena itu, perusahaan yang ada harus beradaptasi dengan kondisi ini dengan meningkatkan kemampuannya untuk bersaing. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensinya dalam menjalankan produksinya. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi ini, perusahaan harus menggunakan seluruh sumber daya yang dimilikinya dengan maksimal, Dengan mampu memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimilikinya, perusahaan akan mampu membuat produk yang mampu bersaing di pasar, sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan. Untuk mampu memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada ini, terutama di perusahaan manufaktur, perusahaan harus dapat menjaga seluruh fasilitas yang dimilikinya agar dapat terus beroperasi dengan sebaik-baiknya. PT Moon Lion Industries adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan bolt & nut. Dimana perusahaan manufaktur ini tentunya memiliki cukup banyak mesin yang digunakan dalam proses produksinya. Oleh karena itu,

2 2 perusahaan harus dapat mengatur proses maintenance dengan baik agar mesin tidak mudah mengalami kerusakan. Rusaknya mesin akan menghambat produksi, karena apabila mesin mengalami kerusakan akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diperbaiki. Dimana hal ini akan mengganggu jadwal yang ada, terutama apabila kerusakan terjadi di saat-saat penting, misalnya ketika dekat dengan waktu pemenuhan pesanan dari pelanggan. Karena hal tersebut, proses maintenance harus dilakukan dengan baik dan pada saat yang tepat agar dapat mencegah kerusakan mesin dan mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk perbaikan terhadap mesin-mesin yang ada. Perhitungan bagi waktu maintenance sangat penting karena dengan melakukan maintenance pada saat yang tepat juga dapat mengurangi biaya pemeliharaan yang kurang perlu. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju, masalah yang ada di atas dapat diatasi dengan membangun suatu sistem informasi yang membantu perusahaan untuk menentukan kapan waktu maintenance yang tepat. Hal ini tentunya akan memudahkan perusahaan dibandingkan dengan cara manual, dan tentunya dapat meningkatkan efisiensi dari perusahaan. 1.2 Perumusan Masalah Proses produksi pada PT Moon Lion Industries yang berlangsung terus menerus selama 8 jam meningkatkan kemungkinan rusaknya mesin yang ada di dalam perusahaan. Dimana mesin dapat rusak tiba-tiba dan mengganggu proses produksi terutama apabila terjadi pada saat-saat kritis, hal ini menunjukkan pentingnya perhatian perusahaan terhadap perawatan terhadap mesin-mesin yang ada. Untuk dapat melakukan

3 3 perawatan dengan baik dapat dilakukan dengan menggunakan metode preventive maintenance yang tepat. Dengan menggunakan preventive maintenance, perusahaan dapat menjadwalkan perawatan yang rutin terhadap mesin-mesin yang ada, sehingga dapat mengurangi kemungkinan rusaknya mesin dan maintenance yang kurang perlu. Dengan adanya jadwal rutin, proses produksi juga dapat dilakukan tanpa adanya gangguan karena jadwal produksi dapat disesuaikan dengan proses maintenance ini. Proses preventive maintenance ini dapat dilakukan dengan memperhitungkan data kerusakan historis yang ada, dimana data-data kerusakan yang ada ini belum digunakan sebagai acuan dalam melakukan maintenance dan proses maintenance hanya dilakukan secara intuitif. Dimana hal ini sering mengakibatkan terlambatnya proses maintenance dilakukan dan mesin mengalami kerusakan, ataupun terlalu cepatnya maintenance dilakukan sehingga mengakibatkan keluarnya biaya maintenance yang sebenarnya tidak diperlukan. Selain permasalahan waktu maintenance, dalam proses maintenance suatu komponen tentunya dibutuhkan komponen pengganti untuk menggantikan komponen yang rusak tersebut. Komponen yang baru dapat dipesan melalui supplier, dimana tentunya kita harus menyimpan komponen tersebut sehingga tersedia ketika dibutuhkan. Penyimpanan komponen tersebut tentunya membutuhkan biaya simpan, dimana selain biaya simpan tersebut juga terdapat biaya pesan ke supplier komponen tersebut. Untuk dapat menekan biaya yang berkaitan dengan komponen ini tentunya kita harus dapat menentukan kapan pemesanan harus dilakukan dan berapa jumlah pemesanan yang harus dipesan sehingga dapat memperoleh kombinasi biaya pesan dan biaya simpan yang paling rendah.

4 4 Dengan demikian, perumusan masalah utama dalam hal ini adalah bagaimana menentukan penjadwalan yang tepat dalam melakukan pemeliharaan komponen mesin agar dapat meminimasi kerusakan mesin dan dapat menghemat biaya yang dikeluarkan. Penggunaan sistem informasi untuk melakukan penjadwalan maintenance ini akan sangat membantu perusahaan dalam menentukan waktu maintenance yang tepat dengan efektif dan efisien bila dibandingkan dengan cara manual atau based on paper. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Agar penelitian dapat dilakukan dengan terfokus pada tujuan dan manfaatnya, maka ruang lingkup akan dibatasi dengan batasan sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan pada departemen maintenance pada PT Moon Lion Industries. 2. Penelitian dilakukan terhadap mesin-mesin yang melakukan proses produksi. 3. Perencanaan pemeliharaan dilakukan terhadap mesin-mesin dan komponenkomponen yang bersifat kritis dalam proses produksi yang berjalan. 4. Data perhitungan downtime hanya dihitung ketika mesin rusak dan tidak termasuk setup time yang terjadwal ketika proses produksi akan dimulai. 5. Faktor kesalahan manusia (human error) pada saat pengoperasian mesin tidak dianggap sebagai penyebab terjadinya kerusakan mesin. 6. Penentuan penjadwalan pemeliharaan mesin yang baru merupakan usulan dan perbaikan dari metode perawatan yang digunakan sekarang. 7. Pengembangan sistem informasi yang dilakukan hanya terbatas pada sistem informasi yang mendukung sistem pemeliharaan yang akan direncanakan.

5 5 8. Pengumpulan data kerusakan mesin diperoleh dari bagian Maintenance yaitu data kerusakan selama 6 bulan dengan periode Maret 2009 sampai dengan Agustus Kriteria mesin kritis ditentukan oleh besarnya jumlah breakdown yang disebabkan oleh berbagai kerusakan yang terjadi pada mesin. 10. Data permintaan untuk pemesanan suku cadang komponen kritis merupakan data estimasi breakdown dengan simulasi Monte Carlo bulan September 2009 sampai dengan bulan Februari Tujuan dan Manfaat Penelitian Beberapa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Mengetahui jenis mesin dan komponen kritis yang menjadi penyebab terjadinya breakdown. Mengetahui interval waktu penggantian untuk komponen kritis pada mesin kritis untuk mencegah terjadinya breakdown secara tiba-tiba. Mengetahui interval waktu pemeriksaan yang optimal untuk komponen kritis pada mesin kritis. Membandingkan nilai reliability komponen kritis pada kondisi sekarang setelah diterapkannya preventive maintenance. Mengetahui biaya maintenance dan dapat menekan biaya untuk melakukan pemeliharaan mesin. Mengetahui perkiraan jumlah breakdown untuk komponen kritis pada mesin kritis untuk enam periode mendatang (September Februari 2009).

6 6 Mengetahui waktu pemesanan dan jumlahnya sehingga dapat menekan biaya pemesanan dan biaya simpan yang dikeluarkan. Mendesain sebuah sistem informasi yang akan mendukung proses preventive maintenance yang akan diterapkan di dalam pengambilan keputusan oleh perusahaan. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagi perusahaan Membantu perusahaan dalam melakukan maintenance sehingga perusahaan dapat menjaga agar mesin-mesin yang ada selalu dalam keadaan siap pakai. Mengetahui interval waktu yang tepat untuk melakukan penggantian komponen dan interval waktu untuk melakukan pemeriksaan terhadap komponen serta mengetahui tingkat keandalan dari komponen yang ada. Meminimasi biaya maintenance yang akan dikeluarkan sehingga dapat meningkatkan kinerja dari mesin produksi dan memperlancar kegiatan proses produksi di dalam perusahaan. Mengetahui kapan dan berapa jumlah pemesanan komponen yang sebaiknya dilakukan untuk dapat menekan biaya pesan dan biaya simpan yang muncul. Perusahaan dapat menggunakan sistem informasi untuk memberi kemudahan untuk mengorganisasikan data kerusakan dan penjadwalan preventive maintenance sehingga perawatan mesin dapat dilakukan dengan lebih rapi dan terencana dengan baik.

7 7 Bagi penulis Mengerti tentang pentingnya preventive maintenance dan menerapkan teori yang ada untuk menyelesaikan masalah perawatan mesin yang ada pada perusahaan serta mampu menerapkan teori yang ada pada keadaan nyata yang ada di lapangan. Mengembangkan kemampuan analisa dan desain sistem serta menyusun suatu sistem informasi yang terkait dengan preventive maintenance pada mesin dan seluruh biaya yang terkait dengan preventive maintenance. Mampu menyelesaikan Studi Program Ganda Teknik Industri dan Sistem Informasi di jenjang pendidikan strata satu (S1) di Universitas Bina Nusantara. 1.5 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Moon Lion Industries bergerak pada bidang pembuatan dan penjualan baut, mur dan screws dan produk baut baja lainnya. Perusahaan yang beralamatkan di Jalan Rawa Bali I No. 8 di kawasan industri Pulogadung didirikan pada tahun 1972 di hadapan notaris di Jakarta dan disahkan oleh Menteri Kehakiman RI pada tanggal 30 November 1972 dengan No. Y.A. 5/67/13. PT. Moon Lion Industries didirikan dengan modal sebesar USD 300,000 dengan 60% berasal dari modal asing dan modal dalam negeri sebesar 40%. Pabrik dibangun pada tahun 1973 dan memiliki luas satu hektar. Direktur utama pada saat itu adalah Bp. Sofyan Rahman Tamin dan General Manager adalah Bp. Bruce Sun. Pada bulan September 1973 percobaan (trial) produk baru dimulai dan dilakukan sampai dengan sekarang.

8 8 Pada awal tahun 1974, PT. Moon Lion Industries mulai menjual hasil produksinya dengan total penjualan omset sekitar dua ratus lima puluh juta rupiah. Dengan tingkat penjualan yang meningkat dengan pesar, omset penjualan pada tahun 1984 telah mencapai nilai sebesar dua puluh lima milyar rupiah. Dimana besar omset penjualan pada kurun waktu sepuluh tahun telah meningkat sebesar persen. Pada tahun 1981 PT. Moon Lion Industries mendapatkan ijin dari BKPM untuk mengembangkan kapasitas produksinya dari 2224 m/t menjadi m/t per tahun. Pada tahun 1986, pemegang saham menambah jumlah modal yang ada menjadi sebesar USD 1,300,000. Pada tahun 1989, PT. Moon Lion Industries membeli sebidang tanah yang memiliki luas sebesar m 2 di daerah zona industri manis Tangerang yang akan digunakan dalam membangun pabrik baru. Pata tahun 1990, pemegang saham menambahkan modal yang ada di dalam perusahaan sebesar tujuh ratus ribu dolar sehingga nilai modal menjadi sebesar USD 2,000,000. pada tahun 1992, pabrik di Tangerang diperluas. Pabrik ini diperluas kembali pada tahun 1994, di tahun ini, omset penjualan telah berkisar sekitar seratus trilyun rupiah. Sehubungan dengan rencana perluasan yang dimiliki, PT. Moon Lion Industries kembali membeli tanah di daerah Cikande Serang dengan luas m 2 pada tahun Pada tahun 1997, gedung kantor yang berada di Pulogadung diperluas dan pada tahun 1999, jenis produk yang diproduksi diperluas dengan menambahkan produk jenis stainless steel yang diproduksi pada pabrik yang berada di Tangerang. Sekarang PT. Moon Lion Industries memiliki karyawan yang berjumlah sekitar 400 orang dan telah menerapkan sistem manajemen mutu yaitu ISO 9001 : 2000.

9 Lokasi PT. Moon Lion Industries memiliki kantor pusat dan plant atau pabrik di tempat yang terpisah, yaitu: Kantor pusat Kantor pusat dari PT. Moon Lion Industries terletak pada Jl. Rawa Bali I no. 8 Industrial Estate Pulogadung. Pada awalnya pabrik yang dimiliki PT. Moon Lion Industries juga terletak pada tempat ini. Ketika pasar makin meluas dan penjualan makin meningkat, perusahaan membutuhkan tempat yang lebih luas dalam melakukan semua aktivitas produksinya. Hal tersebut mendorong PT. Moon Lion Industries untuk membeli lahan di tempat lain dan memperluas pabrik dan lantai produksinya sehingga mampu meningkatkan kapasitas produksi dari produk yang dihasilkan perusahaan. Plant Plant dari PT. Moon Lion Industries terletak pada Jl. Manis Raya no. 20 Kawasan Industri Manis, Tangerang. Plant ini didirikan untuk sepenuhnya melakukan semua proses produksi yang mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Pada plant ini hanya terdapat kantor dimana semua aktivitas yang dilakukan pada kantor tersebut berhubungan dengan proses produksi yang dilakukan perusahaan. Pada plant ini terdapat fasilitas untuk melakukan pengujian terhadap produk yang dihasilkan untuk melihat apakah produk tersebut telah memenuhi standar produksi. Selain lantai produksi, kantor, fasilitas pengujian kualitas hasil produksi, di plant ini terdapat bagian-bagian yang mendukung dalam melakukan proses produksi, seperti gudang bahan baku, gudang produk jadi, fasilitas

10 10 maintenance dan semua fasilitas yang berhubungan dengan proses produksi dan dapat mendukung kelancarang produksi Struktur Organisasi Berikut ini merupakan sruktur oganisasi dari PT. Moon Lion Industries secara keseluruhan sampai dengan Januari 2009: Gambar 1.1 Struktur Organisasi Gambar 1.1 Struktur Organisasi (Lanjutan) Berikut ini merupakan penjelasan mengenai tugas dari masing-masing bagian yang terdapat di dalam perusahaan seperti pada struktur organisasi di atas :

11 11 Direktur utama Direktur utama merupakan orang yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan. Direktur utama bertugas memimpin perusahaan dan bertanggung jawab langsung terhadap dewan komisaris ataupun para pemegang saham. Pembelian Departemen pembelian bertanggung jawab terhadap proses pembelian bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksinya. Bagian pembelian memilih supplier yang akan bekerja sama dan juga menentukan waktu dalam melakukan proses pembelian tersebut. Administrasi / umum Departemen ini merupakan bagian pendukung dalam perusahaan, dimana memiliki tugas untuk melakukan kegiatan yang bersifat non-operasional yang akan mendukung kinerja dari perusahaan. Bagian ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Umum Bagian ini bertanggung jawab dalam memecahkan masalah-masalah umum yang memiliki fungsi pendukung yang ada di dalam perusahaan. Personalia Bagian ini bertanggung jawab dalam perekrutan, pemutusan hubungan kerja, promosi dan hal-hal lain yang berhubungan dengan masalah-masalah kepegawaian.

12 12 Keamanan Bagian ini bertanggung jawab atas semua hal yang berhubungan dengan keamanan dari perusahaan, baik itu keamanan dari gedung kantor maupun dari gedung pabrik yang dimiliki perusahaan. Keuangan Departemen ini memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan pengaturan keuangan yang ada di dalam perusahaan. Secara umum departemen ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Accounting Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan pencatatan terhadap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan setiap hari. Keuangan Bagian ini bertanggung jawab melakukan pengaturan terhadap semua tindakan perusahaan yang berhubungan dengan finansial. Bagian ini melakukan perhitungan untung dan rugi untuk setiap opsi yang akan diambil oleh perusahaan. Kasir Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan pembagian uang yang telah dialokasikan untuk setiap orang atau departemen oleh bagian accounting. Penjualan Bagian ini memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan kegiatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dan hubungannya dengan pihak eksternal seperti

13 13 konsumen maupun perusahaan yang akan membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Departemen ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Lokal Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan pengelolaan penjualan hasil produksi untuk pasar dalam negeri. Ekspor Bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan proses penjualan dengan konsumen atau perusahaan yang berada di luar negeri. Transportasi Bagian ini bertanggung jawab dalam hal-hal yang berkaitan dengan pengiriman barang hasil produksi dari pabrik sampai dengan ke tangan perusahaan yang membelinya. Produksi Departemen ini bertanggung jawab dalam melakukan pengolahan terhadap bahan baku yang diterima dari supplier sampai menghasilkan produk jadi yang dapat dijual ke pelanggan. Departemen ini dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu: Heading Bagian ini merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam membuat kepala bagi baut yang diproduksi.. Rolling Bagian ini merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam membuat ulir yang ada pada baut yang diproduksi.

14 14 CBR Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan proses-proses pendukung dalam menyelesaikan keseluruhan proses produksi, terutama untuk produkproduk khusus yang memiiki cara pemrosesan yang berbeda dari produk lainnya. Untuk proses-proses ini akan dijelaskan pada subbab proses produksi. Maintenance Bagian ini bertanggung jawab dalam mengatur pemeliharaan terhadap seluruh mesin yang pada lantai produksi sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan pada mesin-mesin yang ada sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lebih baik. Control Center Departemen ini memiliki tugas utama dalam melakukan pengendalian terhadap semua proses yang berhubungan dengan aktivitas produktif dari perusahaan. Bagian ini dapat dibagi menjadi lima bagian utama yaitu: Gudang bahan baku Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap semua barang yang ada di dalam gudang bahan baku. Tugas utama bagian ini adalah mengawasi arus keluar masuknya bahan baku yang diterima serta dikeluarkan untuk melakukan proses produksi. Production Control Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap proses produksi yang terjadi di lantai produksi perusahaan. Bagian ini melihat

15 15 apakah produksi berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan agar dapat menghasilkan produk yang baik. Quality Control Bagian ini bertugas melakukan pengawasan terhadap produk yang dihasilkan dalam proses produksi dari perusahaan. Dimana apabila terdapat banyak defect dari produk yang dihasilkan, maka sebaiknya proses produksi diperiksa kembali untuk mengetahui apakah penyebab kerusakan produk tersebut dan dapat dilakukan perbaikan. Packing Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan pengepakan terhadap produk-produk yang telah dihasilkan sehingga dapat dijual dan dapat dikirimkan ke konsumen dengan lebih baik dan aman sehingga tidak akan timbul cacat yang dikarenakan pengepakan yang kurang baik. Gudang jadi Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap semua produk jadi yang telah dihasilkan di lantai produksi dan disimpan dalam gudang produk jadi. Bagian ini mengawasi transaksi keluar masuk dari produk jadi yang telah dihasilkan sehingga tidak akan muncul kehilangan produk jadi akibat lemahnya pengawasan Proses Produksi Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi pabrik ini adalah dengan menggunakan carbon steel maupun menggunakan stainless steel, tergantung dari jenis produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku ini pada umumnya diperoleh

16 16 dari dalam negeri dan luar negeri tergantung bagaimana kondisi harga dari bahan baku tersebut. M esin yang digunakan oleh bagian produksi pada umumnya bersifat semiautomated, dimana dalam proses produksinya berlangsung secara otomatis namun harus tetap diawasi oleh operator sampai proses tersebut selesai. Secara umum proses produksi yang dilakukan dari penerimaan bahan baku sampai dengan produksi selesai dilakukan adalah sebagai berikut: Transfer bahan baku ke lantai produksi Proses ini merupakan proses awal sebelum proses produksi yang sebenarnya dilakukan. Proses ini membawa bahan baku yang diterima dari supplier dan disimpan dalam gudang bahan baku ke lantai produksi untuk melakukan proses terhadap bahan baku tersebut. Proses heading Proses ini merupakan proses pertama dalam proses produksi, dimana proses ini dilakukan untuk semua jenis produk yang dihasilkan. Proses ini berfungsi untuk menghasilkan kepala bagi setiap baut yang dihasilkan. Proses ini dilakukan dengan menghantamkan komponen segiempat ke bahan baku yang lewat secara otomatis sehingga muncul kepala bagi baut yang nantinya akan dihasilkan melalui proses-proses berikutnya.. Proses slotting Proses ini dilakukan untuk produk-produk tertentu yang membutuhkan kepala obeng khusus yang berbentuk kepala - (minus). Proses ini bertujuan untuk menghasilkan kepala obeng minus, dimana pada umumnya seluruh kepala baut

17 17 yang dihasilkan melakui proses heading memiliki kepala yang berbentuk +. Proses ini dilakukan untuk jenis-jenis baut tertentu yang memang membutuhkan jenis kepala baut khusus. Proses rolling Proses ini merupakan proses yang berfungsi untuk membuat ulir dari produk yang dihasilkan. Proses ini dilakukan untuk semua produk yang dihasilkan. Untuk setiap jenis yang dihasilkan proses yang dilakukan sama dan hanya berbeda dari diameter dari baut yang dihasilkan, dimana yang membedakan setiap mesin yang ada dalam melakukan proses ini adalah ukuran diameter produk-produk tersebut. Proses cutting Proses ini dilakukan untuk beberapa jenis baut tertentu, dimana pada umumnya baut yang mengalami proses ini digunakan pada mebel atau perabotan rumah tangga. Proses ini dilakukan dengan memotong sebagian ujung dari baut yang dihasilkan. Fungsi pemotongan ini adalah untuk mengeluarkan serbuk kayu yang umumnya muncul dan mengendap ketika baut dipasang. Dimana serbuk kayu ini dapat menghalangi baut untuk benar-benar masuk ke dalam perabotan tersebut sehingga akan akan menimbulkan resiko gangguan akibat baut tidak benar-benar terpasang dengan baik. Proses oven carburizing heat treatment Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk menguatkan produk baut yang dihasilkan dengan cara melakukan pemanasan terhadap produk tersebut. Produk yang mengalami pemrosesan ini pada umumnya digunakan pada atap-atap rumah

18 18 sehingga produk baut yang dihasilkan ini harus benar-benar kuat sehingga meminimalkan resiko kerusakan. Apabila produk yang dihasilkan kurang kuat akan menimbulkan resiko yang besar dimana apabila baut tersebut rusak, maka akan memungkinkan jatuhnya atap yang dibuat dan munculnya korban jiwa akibat hal tersebut. Proses zinc plating Proses ini dilakukan dengan cara melapisi produk yang telah dihasilkan dengan tembaga. Proses ini dilakukan untuk beberapa produk tertentu yang membutuhkan pelapisan tembaga tersebut. Packing Proses ini dilakukan secara manual, dimana semua produk yang dihasilkan dimasukkan ke dalam tempatnya agar dapat disimpan dan dikirim ke konsumen yang membelinya. Dalam proses ini, pengepakan juga dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada produk yang dihasilkan pada masa pengiriman. Transfer produk jadi ke gudang produk jadi Setelah melewati proses packing, maka produk jadi tersebut ditransfer ke gudang produk jadi, dimana produk tersebut akan disimpan sampai pada waktunya untuk melakukan pengiriman ke perusahaan lain ataupun konsumen yang akan menggunakan produk ini.

19 Waktu Kerja PT. Moon Lion Industries memiliki waktu kerja yang sama baik untuk perkantoran maupun pabriknya. Penjelasan mengenai waktu kerja yang ada pada PT. Moon Lion Industries adalah sebagai berikut: Waktu kerja reguler Waktu kerja reguler adalah waktu kerja normal yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dalam kondisi normal. Waktu kerja reguler yang digunakan oleh PT. Moon Lion Industries adalah selama 8 jam kerja dengan 1 jam istirahat. Waktu kerja yang digunakan dimulai dari pukul 7:30 sampai dengan pukul 16:30, dimana di antara kedua waktu tersebut ada waktu istirahat selama satu jam. Waktu istirahat setiap harinya dimulai pada pukul 12:30 sampai dengan pukul 13:30. Waktu kerja ini digunakan baik pada perkantoran maupun pada lantai produksi yang dimiliki oleh PT. Moon Lion Industries. Waktu kerja lembur Waktu kerja lembur merupakan waktu kerja yang berlaku di luar waktu kerja reguler yang dijalankan pada kondisi mendesak ataupun karena diperintahkan oleh atasan dengan upah kerja lembur seperti yang telah ditentukan. Upah kerja lembur memiliki nilai nominal yang lebih besar bila dibandingkan dengan upah kerja reguler.

20 Sistem Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Pemeliharaan mesin dilakukan oleh bagian maintenance pada perusahaan yang merupakan bagian dari departemen produksi pada PT. Moon Lion Industries. Departemen mainteance ini dapat dibagi menjadi kepala bagian, staff dan juga teknisi, dimana setiap pegawai memiliki tugasnya masing-masing. Kepala bagian dan juga staff maintenance memiliki tugas mengatur dan mengawasi semua kegiatan maintenance yang akan dilakukan oleh bagian maintenance. Teknisi memiliki tugas untuk melakukan perbaikan terhadap mesin yang membutuhkan pemeriksaan maupun perbaikan. PT. Moon Lion Industries memiliki sistem pemeriksaan mesin secara berkala. Dimana jarak antara pemeriksaan ditentukan pada awal tahun secara acak, dan jarak pemeriksaan untuk setiap mesinnya berlangsung sekitar empat bulan sekali. Bila pada saat pemeriksaan tidak ditemukan masalah, maka tidak akan dilakukan penggantian terhadap komponen yang diperiksa. Bila ditemukan masalah ketika pemeriksaan dilakukan, maka komponen yang menjadi penyebab masalah tersebut akan mengalami penggantian. Selain pemeriksaan berkala tersebut, penggantian komponen penyebab masalah dapat juga dilakukan ketika mesin tidak berjalan dengan baik. Pada umumnya hal ini ditunjukkan melalui meningkatnya kemunculan cacat produksi pada produk yang dihasilkan. Apabila muncul banyak cacat, maka mesin akan langsung diperiksa dan komponen penyebab munculnya masalah tersebut akan diganti. Bahan produk yang terbuat dari stainless steel dan carbon steel yang keras terkadang mendorong seringnya terjadi kerusakan pada mesin. Pada pemrosesan produk yang menggunakan bahan dasar stainless steel lebih sering menyebabkan masalah pada produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan produk tersebut memiliki bahan yang lebih

21 21 keras dan sulit untuk dibentuk. Salah satu cara yang digunakan untuk meminimasi kerusakan mesin yang memproses bahan dasar ini adalah dengan memperlambat kecepatan pemrosesan bahan sehingga produk tidak mengalami kecacatan serta mesin dapat lebih terjaga ketahanannya Analisa Kondisi Berjalan pada Bagian Maintenance Ketika ada mesin yang mengalami kerusakan, bagian produksi akan melaporkan kerusakan tersebut ke kepala bagian maintenance. Setelah itu, kepala bagian maintenance akan memberikan perintah kepada staff maintenance untuk mengatur perbaikan yang akan dilakukan serta memberikan informasi permintaan komponen kepada bagian gudang dan melihat apakah komponen yang diinginkan tersebut tersedia. Staff maintenance akan menunjuk teknisi mana yang akan melakukan perbaikan terhadap mesin yang mengalami kerusakan. Jika membutuhkan penggantian komponen, maka teknisi harus meminta izin dari staff maintenance untuk meminta komponen tersebut dari gudang. Staff maintenance akan meminta kepala bagian komponen untuk meminta komponen kepada bagian gudang peralatan. Setelah teknisi mendapatkan komponen tersebut, maka ia akan melakukan perbaikan dan ia akan melaporkan berapa lama waktu perbaikan yang dibutuhkan kepada staff maintenance. Berdasarkan laporan yang diberikan teknisi, staff maintenance akan membuat catatan perbaikan yang berisi siapa yang melakukan perbaikan, kapan perbaikan dimulai dan selesai dilakukan. Catatan ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Excel, dimana pada PT. Moon Lion Industries ini tidak memiliki sistem tertentu yang berhubungan dengan proses maintenance ini dan semua proses dilakukan secara manual. Gambaran umum untuk

22 22 keadaan yang berjalan pada bagian maintenance PT. Moon Lion Industries adalah sebagai berikut: Gambar 1.2 Rich Picture Keadaan Berjalan

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita semakin ketat. Rata-rata pertumbuhan perekonomian di beberapa negara industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti saat ini, terutama dapat dilihat melalui kondisi masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan, apakah perusahaan tersebut perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan perencanaan material. Tanpa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, dunia industri di Indonesia terasa semakin meningkat dan bersaing menuju ke arah persaingan global, terutama persaingan dalam hal menghadapi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 62 63 3.2 Observasi Lapangan Observasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH START Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Perumusan Masalah Pengumpulan Data Pengolahan Data A Taguchi Identifikasi faktorfaktor yang berpengaruh Penentuan

Lebih terperinci

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 60 A Perhitungan Interval Waktu Kerusakan (TTF) dan Downtime (TTR) Perhitungan Index of Fit Data TTF dan TTR Pemilihan Distribusi Data TTF dan TTR Uji Kesesuaian Distribusi Data Kerusakan Tidak Distribusi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini negara-negara berkembang berpacu dalam memajukan perekonomian negaranya. Peningkatan produksi merupakan cara paling efektif yang dipilih guna

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi PT Garuda Jaya Sumbar Indah (PT. GJSI) merupakan perusahaan keluarga yang berdiri sejak tahun 1985. PT Garuda Jaya Sumbar Indah bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan PT Mitra Beton Mandiri berkedudukan di Pekanbaru yang anggaran dasarnya termuat dalam akta tertanggal tujuh belas Oktober dua ribu

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. RPM Extruder, Speed Cartepillar, Suhu Air, dan Pressure merupakan faktor - faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dalam negeri saat ini sedang mengalami penurunan sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini menyebabkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era Globalisasi seperti saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era Globalisasi seperti saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era Globalisasi seperti saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang 51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive accessories, plastic injection, dan moulding

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik.

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik. BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah singkat perusahaan PT. Cipta Selera Semesta adalah sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang beralamat di jalan Daan Mogot Km.19 No.36, Jurumudi-Batuceper

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan didalamnya 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Batavia Cyclindo Industry

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam

BAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam menekan tingkat terjadinya kecacatan produk yang terjadi selama proses produksinya dengan efektif dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat. Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat persaingan yang mana dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat. Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat persaingan yang mana dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman alih teknologi seperti sekarang ini perkembangan industri meningkat begitu cepat. Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat persaingan yang mana dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu menganggur mesin (idle machine) akan semakin berkurang dan secara. otomatis waktu produksi akan semakin cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu menganggur mesin (idle machine) akan semakin berkurang dan secara. otomatis waktu produksi akan semakin cepat. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan di dunia industri semakin ketat. Dengan demikian setiap perusahaan harus memiliki suatu sistem yang baik dalam kegiatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pakan ternak berbentuk mesh, pellet, dan crumble. PT. Gold Coin memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pakan ternak berbentuk mesh, pellet, dan crumble. PT. Gold Coin memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era kompetisi global saat ini, kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen dengan kualitas yang bersaing sangatlah penting. Karena itu, proses produksi

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

Tabel I.1 Jumlah Permintaan Produk PT. Nikkatsu Electric Works Tahun (Sumber : Data PT. Nikkatsu Electric Works)

Tabel I.1 Jumlah Permintaan Produk PT. Nikkatsu Electric Works Tahun (Sumber : Data PT. Nikkatsu Electric Works) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perusahaan yang menjadikan kualitas sebagai strategi bersaing akan mempunyai keunggulan terhadap pesaingnya dalam menguasai pasar karena tidak semua perusahaan mampu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata 68 BAB 3 Analisa Kebutuhan Basisdata 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Mitratama Uniplast merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang mendaur ulang biji plastik, lalu menjualnya.

Lebih terperinci

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) A. Pengertian Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri manufaktur, perancangan tata letak dan fasilitas menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai produksi, gudang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketidakstabilan perekonomian dan semakin tajamnya persaingan di dunia industri mengharuskan suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan kelancaran kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan PT Pancakarsa Bangun Reksa (PBR) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang jasa konsultan, desain dan konstruksi, mekanikal, sipil, dan elektrikal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, dunia manufakturpun ikut berkembang dengan pesatnya. Persaingan menjadi hal yang sangat mempengaruhi kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 68 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Flowchart Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut ini flowchart diagaram alir metodologi penelitian untuk menganalisa terjadinya breakdown dan cara meminimasinya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PEMBUATAN PRODUK BUSI DI PT. DENSO INDONESIA Nama : Chika Lorenthia Nandalika NPM : Jurusan :

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PEMBUATAN PRODUK BUSI DI PT. DENSO INDONESIA Nama : Chika Lorenthia Nandalika NPM : Jurusan : ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PEMBUATAN PRODUK BUSI DI PT. DENSO INDONESIA Nama : Chika Lorenthia Nandalika NPM : 34411629 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Asep Mohamad Noor,

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Hando Dinamika merupakan perusahaan produsen filter untuk kendaraan yang didirikan pada tahun 2005. Saat ini perusahaan berlokasi di Jl. Soekarno

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Cisangkan yang terletak di Bandung merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku bangunan.

Lebih terperinci

1 Apakah letak pabrik mudah. dijangkau? 2 Apakah pabrik dalam keadaan bersih. dan rapi? 3 Apakah suhu ruangan produksi terlalu. panas?

1 Apakah letak pabrik mudah. dijangkau? 2 Apakah pabrik dalam keadaan bersih. dan rapi? 3 Apakah suhu ruangan produksi terlalu. panas? No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah letak pabrik mudah dijangkau? 2 Apakah pabrik dalam keadaan bersih dan rapi? 3 Apakah suhu ruangan produksi terlalu panas? 4 Apakah penerangan di dalam pabrik

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. BATANGHARI TEBING PRATAMA adalah anak perusahaan dari PT. BATANGHARI & GROUP yang beralamat di Menara Kuningan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar produk di pasar perdagangan semakin ketat, dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini menuntut pihak

Lebih terperinci

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerindo Sentosa adalah sebuah perusahaan berkembang yang bergerak di bidang industri springbed, dimana keberadaanya

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 35 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sagateknindo Sejati adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang perdagangan atau jual beli berbagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH

BAB III ANALISA MASALAH BAB III ANALISA MASALAH 3.1 SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN PT. PUSAKA TRADISI IBU didirikan pada tanggal 28 Februari 1985 Oleh pasangan suami istri yaitu Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat,

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN PRODUKSI (X) Pengendalian Proses

SISTEM PENGENDALIAN PRODUKSI (X) Pengendalian Proses No Pertanyaan Ya SISTEM PENGENDALIAN PRODUKSI (X) Pengendalian Proses 1 Apakah perusahaan memiliki sistem produksi? 2 Apakah para penjahit mengerti mengenai sistem produksi yang dijalankan perusahaan?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Riwayat Perusahaan PT Hens Chemindo Kurnia didirikan oleh Bapak Teddy Winata dan Bapak Budi Kurniawan, yang dikelola sepenuhnya oleh Bapak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini, audit operasional atas fungsi produksi pada PT Dunia Daging Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Ginsa Inti Pratama, merupakan Badan Usaha Milik Swasta yang bergerak di bidang manufaktur fastener pembuatan baut yang berlokasi di Jalan Raya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. DS. Penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Super Graha Makmur didirikan pada tahun 1979. PT. Super Graha Makmur bergerak di bidang furniture yang pada awalnya memproduksi kasur lipat,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Produksi Toyota. Sistem produksi Toyota dikembangkan dan dipromosikan oleh Toyota Motor Corporation dan telah dipakai oleh banyak perusahaan Jepang sebagai ekor dari krisis

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata laksana

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata laksana BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dari skripsi ini adalah PT Rajawali. Adapun hal yang akan dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah singkat perusahaan PT Cahaya Terang Abadi didirikan pada tanggal 30 November 2009 sampai dengan sekarang perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Alfa Teknindo Perdana adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri mesin-mesin hidrolik dan pneumatic. Hidrolik adalah suatu

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Distribusi Perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya, PT. ANUGERAH IDEALESTARI telah menunjuk PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE sebagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. optimal baik segi mutu maupun ekonomi. Dibutuhkan proses perencanaan yang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. optimal baik segi mutu maupun ekonomi. Dibutuhkan proses perencanaan yang BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Negara Indonesia adalah negara yang berkembang yang sedang-sedang giatnya membangun disegala bidang. Untuk mencapai hasil pembangunan

Lebih terperinci

Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA

Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah dan Operasi Perusahaan PT Jagor Jaya didirikan pada tahun 1993. Pada mulanya PT Jagor Jaya adalah sebuah industri kecil dengan surat izin usaha perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian tempat penulis melakukan penelitian adalah sebuah PT

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian tempat penulis melakukan penelitian adalah sebuah PT BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian tempat penulis melakukan penelitian adalah sebuah PT X yang bergerak dalam bidang manufaktur yang memproses pencelupan dan penyempurnaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Luxindo Raya sebelumnya tergabung dengan perusahaan dengan merk Electrolux sejak April 1977, dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 OBJEK PENELITIAN Dalam penulisan skripsi ini, yang menjadi objek penelitian adalah Laporan Keuangan dari Perusahaan PT. X bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi benang-benang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penulis mengenai analisis efisiensi manajemen distribusi fisik pada PT. Idar Buana, maka diambil kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK. CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK. CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230, Lamongan adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang elektronik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi kepuasan dan memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi kepuasan dan memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dewasa ini menuntut berkembangnya perindustrian pula. Perkembangan dunia industri dewasa ini menuntut banyak perusahaan untuk memberikan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk Disusun Oleh : Nama : Gabriella Aningtyas Varianggi NPM : 33412072 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Lestari Plastik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan biji plastik menjadi kemasan plastik. Perusahaan ini diprakarsai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri percetakan adalah salah satu industri yang selalu berhubungan dengan gambar dan tulisan untuk dijadikan sebuah hardcopy. Semakin berkembangnya zaman, industri

Lebih terperinci