BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki keterampilan sosial rendah yang berjumlah 13 orang siswa. Diantaranya adalah 13 orang siswa pada kelompok pre test eksperimen dan 13 orang siswa pada kelompok pretest kontrol. Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Pretest kelompok kontrol dan eksperimen No Kode Pre Test Eksperimen Pre Test Kontrol 1 R R R R R R R R R R R R R Jumlah Rata-rata Varians Standar Deviasi Tabel 4.1 di atas memperlihatkan ringkasan hasil pre test kedua kelompok pre test yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest pada 36

2 kelompok eksperimen menunjukkan nilai rata-rata 65,79 dengan varians 54,61 dan standar deviasi 7,39. Sedangkan hasil pre test kelompok kontrol menunjukkan nilai rata-rata 63,79 dengan varians 29,90 dan standar deviasi 5,47. Agar lebih jelas deskripsi tentang hasil pre test kedua kelompok perlakuan disajikan dengan tabel berikut. Tabel 4.2 Deskripsi Persentase Hasil Pre test kelompok kontrol dan eksperimen Kategori Kelompok Pre test Kontrol Eksperimen Sangat Baik 0 0 Baik 23,1 38,46 Cukup 76,9 61,54 Kurang Baik 0 0 Tidak baik 0 0 Total Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa hasil pre test kelompok kontrol adalah 23,1% termasuk dalam kategori baik, dan 76,9% termasuk dalam kategori cukup. Sedangkan hasil pre test kelompok eksperimen adalah 38,46% termasuk kategori baik, dan 61,54% termasuk dalam kategori cukup Pelaksanaan Penelitian Langkah awal yang dilakukan oleh penulis sebelum melaksanakan penelitian yaitu melakukan mengurus surat ijin terlebih dahulu. Sebelumnya penulis telah meminta ijin kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Suruh beserta Guru BK secara informal untuk melaksanakan penelitian di SMA Negeri 1 Salatiga serta menyampaikan maksud dan tujuan penulis melaksanakan penelitian di SMA Negeri 1 Salatiga. Surat penelitian yang dikeluarkan dan ditandatangani 37

3 oleh Dekan FKIP-UKSW pada tanggal 23 Januari Setelah peneliti mendapatkan surat ijin ke SMA Negeri 1 Suruh, berdasarkan surat ijin dari kepala sekolah SMA Negeri 1 Suruh untuk melakukan penelitian Pre test Pre test dilakukan pada tanggal 24 januari 2014 dengan membagikan inventori keterampilan sosial yang di adopsi dari Victoria (2008) dan di susun berdasarkan konstruk keterampilan sosial yang di kemukakan oleh Riggio (1986) kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian kelompok eksperimen akan di beri layanan bimbingan kelompok. Untuk mengetahui homogenitas pretest antara kelompok eksperimen dengan kontrol dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.3 Mean Rank dan uji Mann-Whitney Keterampilan Sosial pada Kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol Ranks Kelompok Pre Test N Mean Rank Sum of Ranks Eksperimen 13 14,77 192,00 Skor Kontrol 13 12,23 159,00 Total 26 Test Statistics a Skor Mann-Whitney U 68,000 Wilcoxon W 159,000 Z -,849 Asymp. Sig. (2-tailed),396 Exact Sig. [2*(1-tailed,418 b Sig.)] 38

4 a. Grouping Variable: Kelompok Pre Test b. Not corrected for ties. Pada tabel di atas, jumlah subjek untuk kelompok eksperimen sebanyak 13 orang siswa dan jumlah subjek untuk kelompok kontrol sebanyak 15 siswa. Skor ranking rata-rata untuk kelompok eksperimen = 14,77 dan skor ranking rata-rata untuk kelompok kontrol=12,23. Sedangkan signifikan (p value) 0,418 > 0,05 maka dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan Outline Rancangan Bimbingan Kelompok Pertemuan Materi Tujuan Metode 1 Keterampilan Sosial a. Siswa mampu menjelaskan pengertian keterampilan sosial. b. Siswa mampu menyebutkan macammacam contoh keterampilan sosial. c. Siswa mampu mempraktekkan ontoh tindakan atau perilaku yang menggambarkan keterampilan sosial. 2 Ekspresi Emosi a. Siswa mampu menjelaskan pengertian ekspresi emosi. b. Siswa mamp memberikan contoh tindakan yang menggambarkan ekspresi emosi. c. Siswa mampu mempraktekkan contoh tindakan ekspresi emosi. Ceramah, diskusi, permainan Ceramah, diskusi, permainan. 39

5 3. Kepekaan Emosi a. Siswa mampu menjelaskan pengertian kepekaan emosi. b. Siswa mampu menerapkan kepekaan emosinya terhadap orang lain. c. Siswa mampu mempraktekkan cara mengatasi masalah yang berkenaan dengan kepekaan emosinya. 4. Kontrol Emosi a. Siswa mampu menjelaskan pengertian kontrol emosi. b. Siswa mampu menyebutkan contoh tindakan yang menggambarkan bagaimana cara mengontrol emosi. c. Siswa mampu mempraktekkan tindakan yang mengontrol emosinya. 5. Ekspresi Sosial a. Siswa mampu menjelaskan pengertian ekspresi emosi. b. Siswa mampu menyebutkan tingkah laku yang menunjukkan ekspresi sosial. c. Siswa mampu mempraktekkan contoh tindakan yang menggambarkan ekspresi sosial. Diskusi dan permainan. Diskusi, tanya jawap, role play. Diskusi dan role play. 40

6 6. Kepekaan Sosial a. Siswa mampu menjelaskan pengertian kepekaan sosial. b. Siswa mampu menyebutkan contoh tindakan yang menggambarkan kepekaan sosial. c. Siswa mampu mempraktekkan contoh tindakan kepekaan sosial. Ceramah, diskusi, dan permainan 7. Kontrol Sosial a. Siswa mampu menjelaskan pengertian kontrol sosial. b. Siswa mampu menyebutkan contoh tindakan kontrol sosial. c. Siswa mampu mempraktekkan contoh tindakan yang menggambarkan kontrol sosial. 8. Manipulasi a. Siswa mampu Sosial menjelaskan pengertian manipulasi sosial. b. Siswa mampu memberikan contoh tindakan yang menggambarkan manipulasi sosial. c. Siswa mampu mempraktekkan kegiatan menggambarkan manipulasi sosial Tahap Kegiatan ( Treatment/Perlakuan) yang Diskusi role play Diskusi role play. dan dan Penulis melakukan eksperimen kepada 8 orang siswa yang terpilih menjadi kelompok eksperimen mulai tanggal 13 mei 2014 sampai 23 mei 2014 dengan rangkaian bimbingan kelompok sebagai berikut : 41

7 1. Pertemuan pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2014, durasi waktu 1 jam pelajaran yaitu 45 menit, dengan bentuk tindakan berupa Siswa mendiskusikan dalam kelompok materi tertulis tentang keterampilan sosial adapun tahap kegiatannya sebagai berikut : a. Tahap pembentukan : sebelum melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok terlebih dahulu di awali dengan doa bersama yang di pimpin oleh penulis yang sekaligus berperan sebagai pemimpin kelompok. Kegiatan yang di lakukan pada tahap ini adalah penulis sebagai pemimpin kelompok menjelaskan pengertian, tujuan, cara-cara, asas-asas kegiatan dalam bimbingan kelompok. Di lanjutkan dengan saling memperkenalkan diri yang di mulai dari pemimpin kelompok dan kemudian anggota kelompok pertama sebelah kiri pemimpin kelompok dengan menyebutkan nama, di lakukan secara berurutan sampai anggota terakhir ( anggota ke 8 ). Dan untuk mengakrabkan suasana, pemimpin kelompok membuat permainan kecil yaitu TEBAK SIAPA AKU. b. Tahap peralihan : Tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan kegiatan yang akan di laksanakan pada tahap berikutnya. Sebelum ke tahap berikutnya.pemimpin kelompok menanyakan kesediaannya mengikuti kegiatan bimbingan kelompok sampai akhir, ternyata semua anggota kelompok bersedia mengikuti sehingga kegiatan bimbingan kelompok ini dapat di lanjutkan ke tahap berikutnya. 42

8 c. Tahap kegiatan : pada tahap ini anggota yang di pimpin oleh pemimpin kelompok mendiskusikan materi tertulis tentang Keterampilan Sosial yang terdiri dari pengertian, Konstruk Keterampilan Sosial, dan diskusi. d. Tahap pengakhiran : pada tahap ini anggota yang di pimpin oleh pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan ini akan segera berakhir, selanjutnya pemimpin kelompok dan masing-masing anggota kelompok menyebutkan kesan-kesan dan hasil-hasil kegiatan ini. Selanjutnya membahas kegiatan selanjutnya dengan di tentukan pada tanggal pelaksanaan. e. Deskripsi hasil layanan : para anggota kelompok sudah memahami topik yang di bahas yaitu Keterampilan Sosial, mereka bisa mengambil kesimpulan tentang apaitu Keterampilan Sosial dan juga bisa memberikan contoh tindakan/perilaku Keterampilan Sosial. Penulis meminta siswa membuat definisi Keterampilan Sosial dengan menggunakan kata-kata sendiri. 2. Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2014, durasi waktu 1 jam pelajaran 45 menit, dengan bentuk tindakan berupa penjelasan mengenai ekspresi emosi dan permainan dalam kelompok yang berkaitan dengan ekspresi emosi yaitu menemukan dan merasakan. Adapun tahapannya sebagai berikut: 43

9 a. Tahap Pembukaan: tahap ini dimulai dengan berdoa yang dipimpin oleh pemimpin kelompok, dan menanyakan hasil dari pertemuan kemarin tentang ketrampilan sosial. Para anggota sudah mengerti tentang apa itu ketrampilan sosial. b. Tahap Peralihan: pada tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan kegiatan yang berupa permainan tentang ekspresi emosi yaitu menemukan dan merasakan serta menjelaskan tatacara permainan tersebut, setelah semuanya jelas kemudian menanyakan kesanggupan anggota untuk melaksanakan permainan tersebut. c. Tahap Kegiatan: pada tahap ini anggota kelompok bermain semua, kemudian pemimpin kelompok menjelaskan tujuan dari permainan ini adalah untuk menunjukkan ekspresi wajah yang dirasakan siswa jika menghadapi suatu situasi. Serta mendiskusikan pengalaman yang diperoleh. d. Tahap Pengakhiran: pada tahap ini anggota yang dipimpin oleh pemimpin kelompok menemukakan bahwa kegiatan ini akan segera berakhir, selanjutnya pemimpin kelompok dan masing-masing anggota menyebutkan kesan-kesan dan hasil dari kegiatan ini. Hasilnya sebagian besar anggota tertarik.selanjutnya menentukan kegiatan berikutnya yang ditentukan pada tanggal 16 Mei Selanjutnya pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih atas partisipasi anggota dalam kegiatan ini dan ditutup dengan doa. 44

10 e. Deskripsi Hasil Layanan: sebagian besar para anggota kelompok menikmati permainan tersebut. Kiat yang dilakukan agar dapat mencocokan ekspresi yang tepat yaitu dengan membayangkan tentang kejadian-kejadian yang sudah tertulis di materi. 3. Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2014, durasi waktu 1 jam pelajaran 45 menit, dengan bentuk tindakan berupa penjelasan mengenai kepekaan dan permainan dalam bentuk membuat puisi. Adapun tahapannya sebagi berikut: a. Tahap Pembukaan:kegiatan ini dimulai dengan berdoa yang dipimpin oleh pemimpin kelompok, dan menanyakan hasil dari pertemuan kemarin tentang ekspresi emosi. Para anggota sudah mengerti tentang apa itu ekspresi emosi. b. Tahap Peralihan: pada tahap ini pemimpin kelompokmenjelaskan kegiatan yang berupa permainan tentang kepekaan emosi yaitu membuat puisi. Serta menjelaskan tata cara permainan tersebut, setelah semuanya jelas kemudian menanyakan kesanggupan anggota untuk melaksanakan permainan tersebut. c. Tahap Kegiatan: pada tahap ini anggota dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 2 orang. Kemudian peserta dibagikan kertas kosong, peserta diminta membuat puisi sesuai dengan 45

11 tema yang sudah ditentukan oleh fasilitator.siswa diminta membacakan puisi tersebut secara bergantian. Siswa lain diharuskan mendengarkan dengan baik bagaimana ekspresi orang lain dan apa yang dirasakannya, mengungkapkan ekspresi emosinya, mendemonstrasikan keprihatinan dengan kata dan perbuatan. Misalnya jangan berbicara dengan teman lainnya.kemudian pemimpin kelompok dan para anggota menyimpulkan hasil kegiatan tersebut.semua anggota terlibat aktif. d. Tahap Pengakhiran: pada tahap ini anggota yang dipimpin oleh pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan ini akan segera berakhir, selanjutnya pemimpin kelompok dan masing-masing anggota mengemukan kesan-kesan dan hasil dari kegiatan ini dan mengisi lembar evaluasi. Selanjutnya menentukan kegiatan berikutnya yang ditentukan pada tanggal 17 Mei Selanjutnya pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih atas partisipasi anggota dalam kegiatan ini dan ditutup dengan doa. e. Deskripsi Hasil Layanan: para anggota merasa nyaman berada dalam kelompok karena dapat mengerti tentang kepekaan emosi. Para anggota mau berkomitmen untuk mempraktekan contoh tentang kepekaan emosi. 4. Pertemuan keempat Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2014, durasi waktu pelajaran 1 jam 45 menit, dengan bentuk tindakan berupa 46

12 penjelasan mengenai kontrol emosi dan permainan dalam bentuk bermain peran. Adapun tahapannya sebagai berikut: a. Tahap Pembukaan: kegiatan ini dimulai dengan berdoa yang dipimpin oleh pemiminpin kelompok, dan menyakan hasil dari pertemuan kemarin tentang kepekaan emosi. Para anggota sudah mengerti tentang apa itu kepekaan emosi. b. Tahap Peralihan: pada tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan kegiatan yang berupa permainan tentang kontrol emosi yaitu bermain peran serta menjelaskan tata cara permainan tersebut. Setelah semuanya jelas kemudian menanyakan kesanggupan anggota untuk melaksanakan permainan tersebut. c. Tahap Kegiatan: pada tahap ini siswa diminta memerankan peranan sesuai tema yang ditentukan. Siswa diminta memerankan peranan tersebut secara bergantian. Siswa lain diminta menggunakan strategi mengontrol emosi yaitu: mempelajari alternatif yang bagimana yang menyebabkan kamu kahilangan kontrol atau membuat kamu marah, mengawasi perasaanmu dalam kondisi stress, menarik nafas dalam dan rileks ketika merasa kehilangan kontrol, mengulang tata perasaan marah. Jadi dapat mengekpresikan sewajarnya dan santai dengan yang lain. Puji dirimu karena dapat mengkontrol emosi, sesudah selesai hasil pekerjaan tersebut didiskusikan bersama-sama.selanjutnya fasilitator mengajak peserta membahas dan menyimpulkan kegiatan yang sudah 47

13 dilakukan dan kesan-kesan terhadap kegiatan tersebut.kemudian pemimpin kelompok dan para angota menyimpulkan hasil kegiatan tersebut.semua anggota terlibat aktif. d. Tahap Pengakhiran: pada tahap ini anggota yang dipimpin oleh pemimpin kelompok mengemukan bahwa kegiatan ini akan segera berakhir, selanjutnya pemimpin kelompok dan masing-masing menyebutkan kesan-kesan dan hasil dari kegiatan ini dan mengisi lembar refleksi. Selanjutnya menentukan kegiatan berikutnya yang ditentukan pada tanggal 19 Mei Selanjutnya pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih atas partisipai anggota dalam kegiatan ini dan ditutup dengan doa. e. Deskripsi Hasil Layanan: para anggota mampu mempraktekan cara mengkontrol emosi, yaitu dengan cara mereka menarik nafas dalam dan rileks ketika merasa kehilangan kontrol emosi, serta selalu ingat bahwa manusia adalah mahkluk sosial yang membutuhkan orang lain. 5. Pertemuan kelima Pertemuan kelima dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2014 durasi waktu 1 jam pelajaran 45 menit, dengan bentuk tindakan berupa penjelasan mengenai ekspresi sosial dan permainan dalam bentuk bermain peran. Adapun tahapannya sebagai berikut: a. Tahap Pembukaan: kegiatan ini dimulai dengan berdoa yang dipimpin oleh pemimpin kelompok, dan menyakan hasil dari pertemuan kemarin 48

14 tentang kontrol emosi. Para anggota sudah mengerti tentang kontrol emosi. b. Tahap Peralihan: pada tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan kegiatan yang berupa permainan tentang ekspresi sosial yaitu bermain peran serta menjelaskan tatacara permainan tersebut, setelah semuanya jelas kemudian menanyakan kesanggupan anggota untuk melaksanakan permainan tersebut. c. Tahap Kegiatan: pada tahap ini siswa diminta memerankan peranan sesuai tema yang ditentukan. Siswa diminta memerankan peranan tersebut secara bergantian, siswa lain diminta menggunakan strategi ekspresi sosial yaitu melihat bagimana orang berbicara, menunggu poin ketika tak seorang pun berbicara, membuat komentar pendek yang tepat yang berhubungan dengan topik selama diskusi, memilih kata bahwa tidak akan menjadi serangan atau kebingungan orang lain, memberi kesempatan orang lain untuk berpartipasi. Sesudah selesai hasil pekerjaan siswa tersebut didikusikan bersama-sama.kemudian pemimpin kelompok dan para anggota menyimpulkan hasil kegiatan tersebut.semua anggota terlibat aktif. d. Tahapan Akhiran: pada tahap ini anggota yang dipimpin oleh pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan ini akan segera berakhir. Selanjutnya pemimpin kelompok dan masing-masing menyebutkan kesan-kesan dan hasil dari kegiatan ini dan mengisi lembar 49

15 refleksi.selanjutnya merencanakan kegiatan berikutnya yang ditentukan pada tanggal 20 Mei Selanjutnya pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih atas partisipasi anggota dalam kegiatan ini dan ditutup dengan doa. e. Deskripsi Hasil Layanan: para anggota kelompok mengetahui bagimana cara berkomunikasi yang baik. Salah satunya adalah tidak memotong ketika oranglain sedang berbicara, menggunkan kata-kata yang sekiranya tidak menyinggung perasaan orang lain. 6. Pertemuan keenam Pertemuan keenam dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2014 durasi waktu 1 jam pelajaran 45 menit, dengan bentuk tindakan baerupa penjelasan mengenai kepekaan sosial dan permainan yaitu permainan komunikata adapun tahapannya sebagai berikut: a. Tahap Pembukaan: kegiatan ini dimulai dengan berdoa yang dipimpin oleh pemimpin kelompok, dan menanyakan hasil dari pertemuan kemarin tentang ekspresi sosial. Para anggota sudah mengerti tentang apa itu ekspresi sosial. b. tahap peralihan: pada tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan kegiatan yang berupa permainan tentang kepekaan sosial yaitu permainan komunikata serta menjelaskan tata cara permainan tersebut, setelah semuanya jelas kemudian menanyakan kesangguapan anggota untuk melaksanakan permainan tersebut. 50

16 c. tahap kegiatan: pada tahap ini anggota kelompok bermain semua, pemimpin kelompok menjelaskan tujuan dari permainan ini. Adalah bertujuan untuk melatih menyampaikan berita secara verbal kepada orang lain. Pada tahap ini anggota dibagi menjadi 2 kelompok, masingmasing benanggotakan kelompok 4 orang, setiap pemimpin kelompok akan mendapatkan pesan yang harus disampaikan ke anggota kelompok secara berantai. Selanjutnya siswa terakhir diminta menyebutkan pesan tersebut secara lisan dan kreatif.semua anggota terlibat aktif dan antusias. d. Tahap Pengakhiran: pada tahap ini anggota yang dipimpin oleh pemimpin kelompk mengemukakan bahwa kegiatan ini akan segera berakhir, selanjutnya pemimpin kelompok dan masing-masing menyebutkan kesan-kesan dan hasil dari kegiatan ini dan mengisi lembar refleksi. Selanjutnya memnentukan kegiatan berikutnya yang ditentukan pada tangal 21 Mei Selanjutnya pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih atas partisipasi anggota dalam kegiatan ini dan ditutup dengan doa. e. Deskripsi Hasil Layanan: para anggota mengatur strategi bagaimana permainan tersebut dapat berhasil yaitu dengan cara mendengarkan dengan baik serta mengingat betul-betul setiap perkataan yang diucapkan oleh teman. 51

17 7. Pertemuan ketujuh Pertemuan ketujuh dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2014, durasi waktu 1 jam pelajaran 45 menit, dengan bentuk tindakan berupa penjelasan mengenai kontrol sosial dan permainan yaitu bermain peran. Adapaun tahapannya sebagai berikut: a. Tahap Pembukaan: kegiatan ini dimulai dengan berdoa yang dipimpin oleh pemimpin kelompok menjelaskan tujuan dan harapan-harapan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini. b. Tahap Peralihan: dalam tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan kegiatan berupa bermain peran dalam bentuk kelompok, selajutnya pemimpin kelompok menanyakan kesanggupan anggota untuk melaksanakan permainan tersebut. c. Tahap Kegiatan: pada tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan tujuan dari bermain peran ini adalah untuk menolong siswa mengarahkan komunikasi verbal yang tidak menyinggung orang lain. Pemimpin kelompok membagi siswa menjadi 2 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa, selanjutnya siswa diminta memainkan suatu peran sesuai skenario yang sudah direncanakan. Sesudah selesai pemimpin kelompok dan anggota mendiskusikan bersama sama. d. Tahap Pengakhiran: pada tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan ini akan segera berakhir. Kemudian pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengungkapkan kesan-kesan dan 52

18 hasil dari bermain peran ini.hasilnya sebagian besar anggota mengatakan sangat menikmati kegiatan bermain peran ini. e. Deskripsi Hasil Layanan: sebagian besar anggota kelompok mengemukakan bahwa berpikir dahulu apa yang ingin dikatakan itu penting sebelum memulai berbicara, karena jika hal itu tidak dilakukan maka dapat menyinggung orang lain atau menyakiti orang lain. 8. Pertemuan Kedelapan Pertemuan kedelapan dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2014 durasi waktu 1 jam pelajaran 45 menit, dengan bentuk tindakan berupa penjelasan mengenai manipulasi sosial dan permainan yaitu bermain peran. Adapun tahapannya sebagai berikut: a. Tahap Pembukaan: kegiatan ini dimulai dengan berdoa yang dipimpin oleh pemimpin kelompok menjelaskan tujuan dan harapan-harapan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini. b. Tahap Peralihan: dalam tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan kegiatan berupa bermain peran dalam bentuk kelompok, selajutnya pemimpin kelompok menanyakan kesanggupan anggota untuk melaksanakan permainan tersebut. c. Tahap Kegiatan: pada tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan tujuan dari bermain peran ini adalah untuk membuat siswa mengubah situasi dengan tujuan memperoleh hasil dari kontak sosial. Pemimpin 53

19 kelompok membagi siswa menjadi 2 kelompok tiap kelompok terdiri dari 4 siswa.selanjutnya siswa diminta memerankan suatu peran sesuai sknario yang sudah ditentukan. Siswa lain diminta mengkomentari saat kelompok sedang melakukan bermain peran. Sesudah selesai pemimpin kelompok dan anggota mendiskusikan bersama-sama. d. Tahap Pengakhiran: pada tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan ini akan segera berakhir. Kemudian pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengungkapkan kesan-kesan dan hasil dari bermain peran ini.hasilnya sebagian besar anggota mengatakan sangat menikmati kegiatan bermain peran ini. e. Deskripsi Hasil Layanan: para anggota kelompok sudah memahami topik yang dibahas yaitu maipulasi sosial. Mereka menyebutkan bagaimana cara agar orang lain mau menyetujui dan mengikuti apa yang kita mau yaitu dengan cara meyakinkan orang tersebut bahwa hal yang kita lakukan adalah tidak merugikan atau masih dalam batas kewajaran Rangkuman Hasil Layanan Tabel 4.4 Rangkuman Hasil layanan Layanan ke Materi Hasil Layanan 1 Keterampilan Sosial para anggota kelompok sudah memahami topik yang dibahas pada saat proses layanan yang berlangsung yaitu keterampilan sosial, anggota kelompok bisa mengambil kesimpulan tentang apa itu pengertian keterampilan sosial dan 54

20 juga bisa memberikan contoh tindakan yang menggambarkan keterampilan sosial itu sendiri. Penulis meminta anggota kelompok untuk membuat definisi apa itu keterampilan sosial dengan menggunakan kata-kata para anggota kelompok itu sendiri. Anggota kelompok sangat antusias selama kegiatan berlangsung. 2 Ekspresi emosi sebagian besar para anggota kelompok menikmati dan antusias dalam permainan tersebut. Kiat yang dilakukan agar anggota kelompok dapat mencocokan ekspresi yang tepat yaitu dengan membayangkan tentang kejadian-kejadian yang sudah tertulis di materi atau yang sudah ada di skenario. 3 Kepekaan emosi para anggota kelompok merasa nyaman berada dalam kelompok selama kegiatan berlangsung karena anggota kelompok dapat mengerti tentang apa itu kepekaan emosi dan apa tindakan yang menggambarkan kepekaan emosi. Para anggota kelompok mau berkomitmen untuk mempraktekkan tentang tindakan yang menggambarkan kepekaan emosi. 4 Kontrol emosi para anggota kelompok mampu mempraktekkan cara mengontrol emosi, yaitu dengan cara anggota kelompok satu persatu menarik nafas dalam dan relaks ketika merasa kehilangan control, serta selalu ingat bahwa manusia adalah makluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain. 5 Ekspresi sosial para anggota kelompok telah mengatahui bagaimana cara berkomunikasi yang baik, salah satunya tindakannya adalah tidak memotong pembicaraan ketika orang lain sedang berbicara dan menggunakan kata-kata yang sekiranya tidak menyinggung perasaan orang lain. 6 Kepekaan sosial para anggota kelompok mengatur strategi bagaimana permainan tersebut dapat berhasil yaitu dengan cara mendengarkan dengan baikbaik serta mengingat betul-betul setiap perkataan yang diucapkan oleh teman dalam anggota kelompok. 7 Kontrol sosial sebagian besar anggota kelompok mengemukakan pendapat bahwa berpikir dahulu apa yang ingin dikatakan itu sangatlah penting sebelum mulai berbicara, karena jika 55

21 8 Manipulasi Sosial hal itu tidak dilakukan maka dapat menyinggung orang lain atau dapat menyakiti orang lain. para anggota kelompok sudah sangat memahami topik yang dibahas yaitu manipulasi sosial. Para anggota kelompok mampu menyebutkan bagaimanan caranya agar orang lain mau menyetujui dan mengikuti apa yang diinginkan yaitu dengan cara meyakinkan orang lain tersebut bahwa hal yang kita lakukan adalah tidak merugikan atau masih dalam batas kewajaran. Secara keseluruhan pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatan keterampilan sosial ini situasinya dapat berjalan dengan baik dan lancar mulai dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir, dinamika kelompok sudah dapat muncul dengan baik, anggota kelompok mau terlibat aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan Posttest (Tes Akhir) Pengambilan data post test dilakukan setelah seluruh rangkaian kegiatan eksperimen selesai. Post test dilakukan pada tanggal 23 Mei 2014 yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, inventori keterampilan sosial yang diberikan pada saat post testsama dengan inventori yang diberikan pada saat pre test. Ringkasan deskripsi hasil post test setelah kedua kelompok diberi perlakuan disajikan pada tabel 4.4 berikut. 56

22 Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Post Testkelompok kontrol Kelompok Kode No Eksperimen Kelompok Kontrol Responden Skor Kategori Skor Kategori 1 R Baik 60 Cukup 2 R Baik Cukup 3 R Baik Cukup 4 R Baik 59.4 Cukup 5 R Baik Cukup 6 R Baik Cukup 7 R Baik Cukup 8 R Baik Cukup 9 R Baik Cukup 10 R Baik Cukup 11 R Baik Cukup 12 R Baik Baik 13 R Baik Baik Jumlah Rata-rata Minimal Maksimal Varians Standar Deviasi Tabel 4.6 di atas memperlihatkan ringkasan hasil post test kedua kelompok perlakuan yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil post test pada kelompok eksperimen menunjukkan nilai tertinggi 80, nilai terendah 73,13, dan nilai rata-rata 76,67 dengan varians 4,20 serta standart deviasi 2,05. Sedangkan hasil post test kelompok kontrol menunjukkan nilai tertinggi 71,64, nilai terendah 58,81, nilai rata-rata 64,500 dengan varians 20,89 dan standar deviasi 4,57. Agar lebih jelas deskripsi tentang hasil post test kedua kelompok perlakuan disajikan dengan tabel berikut. 57

23 Tabel 4.7 Deskripsi Persentase Hasil Post Test kelompok kontrol Kategori Kelompok Pre Test Kontrol Eksperimen Sangat Baik 0 0 Baik 23,1 38,46 Cukup 76,9 61,54 Kurang 0 0 Sangat Kurang 0 0 Total Adapun secara grafik dapat dilihat sebagai berikut : ,9 23, SB B B CB C KB K TB SK Posttes Kontrol Eksperimen Gambar 4.1 Deskripsi Persentase Hasil Post Test Gambar 4.1 memperlihatkan bahwa hasil post test kelompok kontrol adalah 23,1% termasuk dalam kategori baik, dan 76,9% termasuk dalam kategori cukup. Sedangkan hasil post test kelompok eksperimen adalah 100% termasuk dalam kategori baik. 58

24 Ranks Skor Tabel 4.8 Mean Rank Post testdan uji Mann-Whiney Pretest Keterampilan Sosial Pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Kelompok Post Test N Mean Rank Sum of Ranks Eksperimen 13 20,00 260,00 Kontrol 13 7,00 91,00 Total 26 Pada tabel di atas, jumlah subjek untuk kelompok eksperimen sebanyak 13 orang siswa dan jumlah subjek untuk kelompok kontrol sebanyak 15 siswa. Skor ranking rata-rata untuk kelompok eksperimen = 20,00 dan skor ranking rata-rata untuk kelompok kontrol=7,00. Selilih Mean Rank post test antara kelompok kontrol dan eksperimen sebesar 13,00. Tabel 4.9 Uji Statistik HasilPost Test Keterampilan Sosial pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Test Statistics a Skor Mann-Whitney U,000 Wilcoxon W 91,000 Z -4,338 Asymp. Sig. (2-tailed),000 Exact Sig. [2*(1-tailed,000 b Sig.)] a. Grouping Variable: Kelompok Post Test b. Not corrected for ties. Tabel 4.7 di atas memperlihatkan hasil uji Mann-Whitney U pada pengujian post test. Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai signifikan (p value) 0,000 < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang 59

25 signifikan antara hasil post test kelompok eksperimen dengan hasil post test kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan. Berikut ini merupakan hasil analisis data perbandingan hasil pre tes dan post test bermain peran (role play) pada kelompok eksperimen yang diuji dengan menggunakan Mann-Whitney. Tabel 4.10 Hasil Analisis data perbandingan hasil pre test dan post testketerampilan sosial pada kelompok eksperimen Ranks Skor Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Pre Test 13 7,62 99,00 Post Test 13 19,38 252,00 Total 26 Test Statistics a Skor Mann-Whitney U 8,000 Wilcoxon W 99,000 Z -3,927 Asymp. Sig. (2-tailed),000 Exact Sig. [2*(1-tailed,000 b Sig.)] a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 20, diketahui bahwa terdapat perbedaan antara mean reank hasil pre test dan post test model bermain peran (role play)pada kelompok eksperimen. Mean rank pre test bermain peran (role play) adalah 7,62, sedangkan mean rank post test bermain peran (role play) adalah 19,38, sehingga terdapat peningkatan 60

26 Mean rank kelompok eksperimen adalah 11,76 dan mean rank post test bermain peran (role play) lebih tinggi dari pada mean rank pre test bermain peran (role play). Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil pre test dan post testketerampilan sosial pada kelompok eksperimen. Hal tersebut dibuktikan dengan skor Z -3,927 dan hasil Asymp. Sig (2-tailed) hasil analisis berjumlah 0,000 < 0,05 dan mean reank pre test sebesar 7,62 meningkat menjadi sebesar 19,38 setelah dilakukan eksperimen Uji Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini Teknik bermain peran (role play) efektif dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa kelas XC SMA Negeri 1 Suruh Tahun ajaran 2013/2014 Berdasarkan hasil analisis data yang membandingkan hasil post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dan eksprimen. Selain itu, ada peningkatan pembelajaran model bermain peran (role play) yang signifikan, dibuktikan dengan hasil analisis data hasil pre test dan post test kelompok eksperimen dengan hasil Asymp.Sig (2-tailed) 0,000 < 0,05, sehingga dinyatakan signifikan. Berdasarkan analisis data tersebut maka hipotesis yang diajukan penulis diterima. 61

27 4.6. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data yang membandingkan hasil post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menghasilkan Asymp. Sig (2- tailed) sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Selain itu, ada peningkatan Teknik bermain peran (role play) yang signifikan yaitu 11,76, dibuktikan dengan hasil analisis data mean rank pre test yaitu sebesar 7,62 dan mean rank post test19,38 pada kelompok eksperimen. Hasil pos test (test akhir) pada kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa mean rank post test kelas eksperimen berbeda secara signifikan dengan mean rank post test kelompok kontrol yang ditunjukkan dengan nilai signifikan (p value) < 0,05. Setelah dilakukan uji rata rata dua pihak dapat dibuktikan bahwa secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok eksperimen dengan hasil post test pada kelompok kontrol. Peningkatan rata-rata hasil pre test dan post test siswa dari kelompok eksperimen adalah sebesar 11,76, sedangkan peningkatan rata-rata hasil post test dari kelompok kontrol hanya sebesar 0,71. Hal ini merupakan bukti kuat bahwa penggunaan teknik bermain peran (role play) dapat bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa X di SMA Negeri 1 Suruh. Menurut Gazda (dalam Prayitno, 1999) mengemukakan bahwa bimbingankelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada 62

28 sekelompok siswauntuk membantu siswa dalam menyusun rencana dan keputusan yang tepat. Gazda (dalam Prayitno, 1999) juga menyebutkan bahwa bimbingan kelompokdiselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vocasional,dan sosial.tujuan layanan bimbingan kelompok menurut Winkel dan Sri Hastuti(2004) adalah menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosialmasing-masing anggota kelompok serta meningkatkan mutu kerjasama dalamkelompok guna aneka tujuan yang bermakna bagi para partisipan.selain itubimbingan kelompok bertujuan untuk merespon kebutuhan dan minat para pesertadidik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan sosial adalah melalui kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik role play atau bermain peran. Bennet (dalam Romlah, 2001) menyebutkan bahwa role play atau bermain peran adalah suatu alat untuk mengembangkan keterampilanketerampilan dan pengertian-pengertian mengenai hubungan sesama manusia dengan jalan memerankan situasi yang pararel dengan yang terjadi dengan kehidupan yang sebenarnya. Melalui teknik ini siswa diberikan naskah atau skenario yang berisi percakapan yang nantinya agar siswa mampu mengembangkan keterampilan sosialnya. Selain itu dalam kegiatan role play ini, peran pun juga di putar secara bergantian, sehingga siswa dapat merasakan masing-masing peran dalam situasi yang didramatisir. 63

29 Melalui teknik ini, jika siswa mampu melakukan peran abstrak sesuai skenario dan peran yang siswa lakukan dalam role play secara sungguh-sungguh, maka siswa juga dapat melakukan peran yang sama pula dalam kehidupan seharihari, dengan demikian siswa dapat memahami dan mengetahui bagaimana cara mengontrol dan membawa diri. Selain itu, role play juga memberikan kesempatan untuk siswa menuangkan ekspresi dan perasaan secara lebih tepat dan benar sebelum siswa dihadapkan pada kondisi nyata. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Sulistiana (2010) yang menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Eni Kurniati (2012) yang menunjukan bahwa ada peningkatan keterampilan sosial yang signifikan dari 15 orang siswa yang menjadi kelompok eksperimen atau yang menjadi subjek penelitian siswa kelas VII G SMP Negeri 9 Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan yang signifikan dalam keterampilan sosial siswa kelas VII G SMP Negeri 9 Salatiga setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok. Hasil penelitian Eni Kurniati yang berjudul Efektifitas Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Ketrampilan Sosial Siswa Kelas VII G SMP Negeri 9 Salatiga Tahun Ajaran 2011/2012 menunjukan bahwa ada peningkatan keterampilan sosial yang signifikan dari 15 orang siswa yang menjadi kelompok eksperimen atau yang menjadi subjek penelitian siswa kelas VII G SMP Negeri 9 Salatiga. hasil menunjukkan sebesar 0,049 < 0,050 yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor kelompok kontrol dan kelompok 64

30 eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan yang signifikan dalam keterampilan sosial siswa kelas VII G SMP Negeri 9 Salatiga setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok. 65

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VII G dan VII C SMP Negeri 9 Salatiga yang memiliki keterampilan sosial rendah yang masing-masing berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMK T & I Kristen Salatiga dengan jumlah siswa 30 siswa yang memiliki kesiapan kerja rendah. Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Tehnik Mesin SMK Saraswati Salatiga yang berjumlah 36 siswa. Populasi

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada tanggal 3 Maret 2012 penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Depskripsi Subjek Penelitian Peneliti memilih tempat untuk penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga, sekolah ini beralamatkan di kota Salatiga Jln. Osamaliki no.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek yang diambil adalah peserta didik kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 29 Mei 2013 penulis meminta ijin kepada ketua Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo untuk mengadakan penilitian di Panti Asuhan AL-ITTIHAD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok BAB IV PEMBAHASAN 1.1.Deskripsi Subjek Penelitian 1.1.1. Lokasi Penelitian Penulis memilih melakukan penelitian di SMP Negeri 02 Kaliwungu yang beralamat di desa Papringan, kecamatan Kaliwungu, kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku disiplin belajar yangrendah. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki perilaku

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku disiplin belajar yangrendah. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki perilaku BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 12 siswa SMK Sudirman 02 Ambarawa yang hasil pre testnya menunjukkan bahwa siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 10 siswa kelas VII A SMP Kristen 2 Salatiga yang hasil pre testnya menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 4 Januari 2013, penulis mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan percaya diri siswa yang rendah. Dari 12 siswa dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 10 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan konsep diri siswa yang negatif. Dari 10 siswa dibagi mejadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Sebelum pengumpulan data penulis, meminta surat ijin penelitian kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk melakukan penelitian di SMK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XII-BB SMKN 1 Bancak tahun pelajaran 2016/2017, penulis melakukan penelitian di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Pada tanggal 11 September 2011 penulis meminta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Theresiana Salatiga, dengan mengambil subjek penelitian di kelas XI. Diperoleh subjek penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Mengurus izin penelitian pada tanggal 9 Mei 2014, penulis memiinta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Persiapan Penelitian Tanggal 5 Februari 2014, peneliti mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditunjukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA N 3 Salatiga dengan subjek penelitian siswa kelas XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IX A dan Kelas IX B yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XI IPS 2 dan kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2013/2014, Peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Perijinan Penelitian Langkah yang harus ditempuh penulis sebelum melakukan penelitian adalah melakukan izin pra penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian SMP Negeri 10 Salatiga merupakan salah satu SMP Negeri di Salatiga yang terletak di jalan argomulyo Salatiga. SMP Negeri 10 Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 18 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dojang Taekwondo Salatiga yang berpusat di Jalan Widosari No.1 Salatiga. Jumlah populasi di Dojang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kanisius Ambarawa dengan subjek penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan eksperimen sangat sesuai untuk menguji hipotesis tertentu. Penelitian eksperimen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin Penelitian Pada tanggal 14 September 2013 peneliti meminta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Falkultas dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah. 4.1 Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan oleh penulis di SMP N 2 Banyubiru, dengan subjek siswa kelas VIIC yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Guru BK SMP di Kota Salatiga yang menjadi guru Bimbingan konseling SMP di Salatiga berdasarkan latar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Lokasi Penelitian SMP Negeri 7 Salatiga merupakan tempat yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian. Sekolah ini beralamat di jalan Setiaki No.15, Salatiga.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putri Adri Setyowati Yari Dwikurnaningsih

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putri Adri Setyowati Yari Dwikurnaningsih MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Putri Adri Setyowati Yari Dwikurnaningsih ABSTRAK Penelitian ini berujuan untuk mengetahui signifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian eksperimen semu yaitu dengan pemasangan subyek melalui tes awal dan tes akhir dan kelompok kontrol (Ardhana 2008).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Salatiga memberikan ijin penelitian pada penulis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Salatiga memberikan ijin penelitian pada penulis. 4.1. Persiapan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada tanggal 4 Oktober 2011, penulis mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Menurut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 16 siswa kelas XII Tata Boga 2 SMKN 1 Salatiga yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Gambaran umum kecenderungan kecanduan facebook pada siswa SMP Negri 10 salatiga kelas VIII E dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experemntal design) Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa penelitian ini merupakan pengembangan dari eksperimental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga, dengan responden sebanyak 76 siswa dengan rincian sebaran pada tabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diberikan perlakuan. Penelitian eksperimen menurut Danim (2004) dapat

BAB III METODE PENELITIAN. diberikan perlakuan. Penelitian eksperimen menurut Danim (2004) dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang akan diberikan perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah SD Negeri Bawen 03 di Lingkungan Berokan Bawen. Kemudian pada. Tabel 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah SD Negeri Bawen 03 di Lingkungan Berokan Bawen. Kemudian pada. Tabel 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 8 November 2013, penulis mengurus surat permohonan penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga yang mempunyai skor rendah dalam disiplin belajar yang diukur melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu. Menurut Danim (2004), penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif,

Lebih terperinci

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, disain yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga, beralamat Jln. KH. Ahmad Dahlan, Salatiga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa pengujian-pengujian dengan perhitungan statistika melalui teknik analisis data yang telah dijelaskan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ida Nur Kristianti Kata Kunci : Empati, Layanan Bimbingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,

Lebih terperinci

Lampiran 3 Data Reabilitas Reliability Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.904.907 55 Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi subjek penelitian Penelitian dilakukan oleh penulis di SMP Negeri 4 Temanggung, dengan sebjek siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII B SMP N 8 SALATIGA ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII B SMP N 8 SALATIGA ARTIKEL SKRIPSI PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII B SMP N 8 SALATIGA ARTIKEL SKRIPSI Oleh Septiana Prastyoningsih 132012036 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK BERMAIN PERAN (ROLE PLAY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA KELAS XC SMA NEGERI 1 SURUH TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

PENGGUNAAN TEKNIK BERMAIN PERAN (ROLE PLAY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA KELAS XC SMA NEGERI 1 SURUH TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI PENGGUNAAN TEKNIK BERMAIN PERAN (ROLE PLAY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA KELAS XC SMA NEGERI 1 SURUH TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 Suruh merupakan tempat yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian. Sekolah ini berada di Dusun Mesu Desa Suruh Kecamatan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA Ertik Indrawati, Setyorini dan Sumardjono Padmomartono Program Studi S1

Lebih terperinci

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 L A M P I R A N 72 LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 Soal pre - test Nama : Kelas : Tanggal : Isilah titik titik di bawah ini! 1. Angka 24 dan 45, angka 24 lebih. dari angka 45 2. angka 100

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Kematangan Emosional. hati ke dalam suasana hati yang lain (Hurlock, 1999).

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Kematangan Emosional. hati ke dalam suasana hati yang lain (Hurlock, 1999). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kematangan Emosional 2.1.1. Pengertian Kematangan Emosional Kematangan emosional dapat dikatakan sebagai suatu kondisi perasaan atau reaksi perasaan yang stabil terhadap suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. mengambil 7 subjek mahasiswa yang mengalami kecemasan tinggi.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. mengambil 7 subjek mahasiswa yang mengalami kecemasan tinggi. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa BK-FKIP UKSW yang sedang menyusun skripsi yaitu sebanyak 40 orang. Dari 40 mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek penelitian adalah seluruh guru SMA swasta yang berjumlah 131 guru yang terdiri dari

Lebih terperinci

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam LAMPIRAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN Setelah diberikan penjelasan oleh peneliti mengenai maksud dan tujuan penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Pendidikan : Jenis Kelamin

Lebih terperinci

AlokasiWaktu : 2 x 40 menit

AlokasiWaktu : 2 x 40 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Banyubiru Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Program : VIII (Delapan) Semester : 2 (Genap) AlokasiWaktu : 2 x 40 Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Balai ini berada di tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Balai ini berada di tengah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Utomo Boyolali adalah tempat yang dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Persiapan Penelitian Persiapan awal yang dilakukan oleh penulis adalah meminta izin kepada kepala sekolah SMA Kristen 1 Salatiga secara informal untuk mengadakan

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini

Bab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini Bab 3 Analisis Data Pada bab 3 ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013. Ada pun responden dari penelitian ini merupakan mahasiswa-mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi,

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KUALITAS KEBIASAAN BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOMEROOM PADA SISWA KELAS XII A SMK PGRI 1 SALATIGA SKRIPSI

MENINGKATKAN KUALITAS KEBIASAAN BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOMEROOM PADA SISWA KELAS XII A SMK PGRI 1 SALATIGA SKRIPSI MENINGKATKAN KUALITAS KEBIASAAN BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOMEROOM PADA SISWA KELAS XII A SMK PGRI 1 SALATIGA SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan kelompokteknik modeling dalam meningkatkan self efficacy yang siswa kelas Kelas XI TEI B SMKN

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Persiapan awal penulis adalah meminta izin kepada kepala sekolah SMA KRISTEN 1 SALATIGA secara informal untuk mengadakan penelitian serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi pembelajaran dan pembahasannya. Dalam penelitian ini digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln Jend. S. Parman Waru Sidoarjo. Penelitian dilakukan di ruang

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN A ALAT UKUR SKALA MANAJEMEN WAKTU Nama : Periode Penilaian : Fasilitator : Tanggal Penilaian : PETUNJUK PENGERJAAN 1. Bacalah pernyataan pada lembar berikut ini dengan cermat dan jujur.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIP UKSW program studi

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIP UKSW program studi BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIP UKSW program studi Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu program studi universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Tempat yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian adalah SD Negeri Salatiga 12. Sekolah ini berada di Dusun Domas Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu. Menurut Azwar (1999) penelitian eksperimental semu adalah jenis penelitian yang meniru kondisi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 111b Kecamatan Tingkir Salatiga.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di 2 SD yaitu: SD N Secang 2 Magelang, Jln. Sukarman No. 3 Secang, kabupaten Magelang. Siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok eksperimen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 21 siswa kelas XI TEI B SMKN 2 Salatiga yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communion yang dalam. persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan.

BAB II LANDASAN TEORI. satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communion yang dalam. persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Interpersonal 2.1.1 Pengertian Komunikasi Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yang kata depan yang berarti dengan, bersama dengan, dan unus yaitu kata bilangan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 9 SALATIGA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 9 SALATIGA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 9 SALATIGA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (Pre Experiment Design) yang tujuannya untuk memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran pelaksanaan pembelajaraan dengan umpan balik dan tanpa umpan balik serta perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan perempuan usia 4-6 tahun di RSGM UMY dan jejaringnya,menggunakan desain penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru SMA N 1 Salatiga sebagai SMA RSBI dan guru SMA Muhmmadiyah Plus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru SMA N 1 Salatiga sebagai SMA RSBI dan guru SMA Muhmmadiyah Plus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini, subjek yang digunakan oleh penulis adalah seluruh guru SMA N 1 Salatiga sebagai SMA RSBI dan guru SMA Muhmmadiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61) BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun skripsi berjumlah 66 orang mahasiswa, dari 66 orang mahasiswa hanya 61 orang mahasiswa yang

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 17

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 17 LAMPIRAN 17 18 LAMPIRAN A ALAT UKUR KEMAMPUAN MEMBEDAKAN HURUF b DAN d p DAN q 18 Pre test Post test b d p q b d p q Jumlah Membaca Menulis Jumlah 19 20 LAMPIRAN B UJI RELIABILITAS ALAT UKUR KEMAMPUAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Peneliitian Sampel yang diambil adalah 2 SD Negeri kelas V dari SD Negeri di Gugus Gatot Subroto yaitu SDN 03 Ngraho dan SDN 01 Nglandeyan. Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi Eksperimen. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang analisisnya dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran dan emosi

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran dan emosi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Asertif 2.1.1. Pengertian Perilaku Asertif Menurut Smith (dalam Rakos, 1991) menyatakan bahwa perilaku asertif merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 ALAT UKUR PENELITIAN

LAMPIRAN 1 ALAT UKUR PENELITIAN 51 LAMPIRAN 1 ALAT UKUR PENELITIAN SKALA UNTUK KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS RYFF S PSYCHOLOGICAL WELL-BEING Keterangan: 1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Agak Tidak Setuju 4 : Agak Setuju 5: Setuju

Lebih terperinci