BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Tempat yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian adalah SD Negeri Salatiga 12. Sekolah ini berada di Dusun Domas Kecamatan Sidorejo Kelurahan Salatiga, yang dikepalai oleh Suryatmi, S.Pd. Subjek penelitian ini yaitu 15 siswa yang mempunyai penyesuaian diri sangat rendah dan rendah yang terdiri dari 8 siswa tergabung dalam kelompok eksperimen dan 7 siswa sebagai kelompok kontrol. Antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdapat kesamaan yaitu dalam hal usia (10-11 tahun) dan skor penyesuaian diri dalam kategori rendah dibuktikan dengan uji homogenitas yang menghasilkan Asymp. Sig. (2- tailed)> Tabel dibawah ini adalah deskripsi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilihat dari jenis kelamin dan usia. Tabel 4.1 Deskripsi Kelompok Eksperimen dan Kontrol Dilihat dari Usia dan Jenis Kelamin No. Nama Kelompok Jenis Kelamin Usia 1. LS Eksperimen Perempuan 11 tahun 2. YG Eksperimen Laki-laki 11 tahun 3. DM Eksperimen Laki-laki 11 tahun 4. AM Eksperimen Perempuan 11 tahun 5. BH Eksperimen Laki-laki 11 tahun 6. SL Eksperimen Perempuan 11 tahun 7. NA Eksperimen Perempuan 11 tahun 8. DN Eksperimen Laki-laki 11 tahun 9. DF Kontrol Laki-laki 11 tahun 10. AR Kontrol Perempuan 11 tahun 11. DJ Kontrol Laki-laki 11 tahun 12. RN Kontrol Laki-laki 11 tahun 13. AY Kontrol Perempuan 10 tahun 14. MR Kontrol Laki-laki 11 tahun 15. RG Kontrol Perempuan 11 tahun 32

2 Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa dilihat dari usia tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selanjutnya pada tabel 4.2 dibawah ini akan dijelaskan mengenai skor pre test penyesuaian diri kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 4.2 Skor Pre Test Penyesuaian Diri Kelompok Eksperimen dan Kontrol NO. Nama Skor Kelompok Eksperimen Kategori NO. Nama Skor Kelompok Kontrol Kategori 1. LS 94 Sangat Rendah 1. DF 99 Sangat Rendah 2. YG 135 Rendah 2. AR 112 Sangat Rendah 3. DM 95 Sangat Rendah 3. DJ 106 Sangat Rendah 4. AM 106 Sangat Rendah 4. RN 117 Sangat Rendah 5. BH 107 Sangat Rendah 5. AY 109 Sangat Rendah 6. SL 123 Rendah 6. MR 104 Sangat Rendah 7. NA 115 Sangat Rendah 7. RG 133 Rendah 8. DN 97 Sangat Rendah Total 872 Total 780 Rata2 109 Rata Dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini terdapat 15 siswa yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 8 siswa sebagai kelompok eksperimen dan 7 siswa sebagai kelompok kontrol. 15 siswa tersebut masuk kedalam kategori penyesuaian diri yang sangat rendah dan rendah. Dalam kelompok eksperimen terdapat 6 siswa yang mempunyai kategori penyesuaian diri sangat rendah dan 2 siswa mempunyai kategori penyesuaian diri rendah. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 6 siswa yang mempunyai kategori penyesuaian diri sangat rendah dan 1 siswa mempunyai kategori penyesuaian diri rendah. Jumlah skor pre test kelompok eksperimen yaitu 872 dengan rerata skor 109. Sedangkan jumlah skor pre test kelompok kontrol yaitu 780 dengan rerata skor 111,43. 33

3 Kategori skor penyesuaian diri kedua kelompok tersebut diuji homogenitas untuk mengetahui homogen atau tidaknya kedua kelompok tersebut. Kedua kelompok dapat dikatakan homogen apabila hasil analisis menghasilkan Asymp. Sig. (2- tailed)>0,050. Tabel 4.3. dibawah ini merupakan uji homogenitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 4.3 Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Mann-Whitney Test Ranks SKORPRE KELOMPOK eksperimen kontrol Total N Mean Rank Sum of Ranks Test Statistics b Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected f or ties. SKORPRE a b. Grouping Variable: KELOMPOK Berdasarkan hasil uji homogenitas pre test pada tabel 4.3 dengan menggunakan Mann Whitney antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapatkan hasil Sig.(2-tailed) adalah > 0.05 sedangkan mean rank kelompok eksperimen adalah 7,44 dan mean rank kelompok kontrol adalah 8,64. Oleh karena itu dari hasil uji tidak signifikan secara statistik, dengan demikian tidak ada perbedaan distribusi skor antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Yang artinya penyesuaian diri kelompok eksperimen dengan kelompok 34

4 kontrol sebelum diberikan layanan tidak ada perbedaan dan penelitian dapat dilanjutkan. Hasil analisis tersebut, kelompok eksperimen akan diberikan treatment berupa layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan selama tujuh kali pertemuan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan layanan. Penyusunan topik yang akan diberikan disesuaikan dengan 8 skor terbawah kelompok eksperimen pada rata-rata skor tiap indikator dari 13 indikator yang ada. Tabel 4.4. dibawah ini merupakan jumlah dan rata-rata skor pre test pada tiap indikator beserta urutan peringkat indikator. Tabel 4.4 Jumlah dan Rata-Rata Skor Tiap Indikator No. Total. 1. Jumlah Skor 2. Ratarata Indikator Berdasarkan tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa terdapat 9 indikator yang masuk ke dalam 8 indikator terendah. Rerata indda pada ricator terendah tersebut berada pada rentang 15,25-18, yaitu item nomer 2, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 13. Dari indicator-indikator tersebut akan disusun topik layanan yang akan diberikan kepada kelompok eksperimen.tabel 4.5 berikut ini merupakan susunan program layanan yang akan diberikan kepada kelompok eksperimen : Tabel 4.5 Program Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Permainan No Topik Tujuan Rencana Pelaksanaan 1. Interaksi teman sebaya Siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang sesuai dengan usianya. Jum at, 25 Januari 2013 Alokasi waktu dan pelaksanaan 1 pertemuan, ± 45 menit Bentuk Permainan Pindah Ranjau 35

5 2. Problem solving Siswa dapat menangani serta memecahkan permasalahan yang dihadapi. 3. Kemandirian Siswa dapat mengambil keputusan tanpa banyak menerima nasehat. 4. Latihan asertif 5. Komunikasi yang efektif Siswa dapat dengan tegas untuk mengatakan YA atau Tidak dalam situasi yang menguntungkan atau membahayakan. Siswa dapat berkomunikasi secara efektif. Jum at, 1 Februari 2013 Jum at, 8 Februari 2013 Jum at, 15 Februari 2013 Jum at, 22 Februari pertemuan, ± 45 menit 1 pertemuan, ± 45 menit 1 pertemuan, ± 45 menit 1 pertemuan, ± 45 menit Terjerat Tali dan Halang Rintang Kapal Livina Role Play Our Picture 6. Pengendalian diri 7. Kegiatan positif Siswa dapat menahan sakit, frustrasi dan emosional. Siswa dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Jum at, 1 Maret 2013 Jum at, 8 Maret pertemuan, ± 45 menit 1 pertemuan, ± 45 menit The Crazy Man Eksplore Your Mind 4.2 Pelaksanaan Penelitian Perijinan Penelitian Penulis memberikan surat ijin penelitian kepada Kepala Sekolah SD Negeri Salatiga 12 pada bulan Juni Namun dkarenakan siswa dan guru disibukkan dengan persiapan kenaikan kelas, kepala sekolah baru akan memberikan ijin penelitian untuk dilaksanakan pada semester depan. Akhirnya pada tanggal 10 Desember 2012 kepala sekolah resmi memberikan ijin kepada penulis untuk mulai melaksanakan penelitian. Berdasarkan ijin dari kepala sekolah, penulis berdiskusi tentang prosedur penelitian, kapan mulai 36

6 dilakasanakan penelitian, serta wawancara singkat mengenai sasaran penelitian dan kebutuhan siswa. Berdasarkan hasil wawancara, diskusi dan kesepakatan bersama, penulis melaksanakan penelitian sesuai prosedur yang telah disepakati bersama Tes Awal (pre test) Pre test dilaksanakan pada tanggal 8 Januari 2013 dengan menyebar skala sikap penyesuaian diri yang terdiri dari 48 item pernyataan. Skala penyesuaian diri ini dibagikan kepada 37 siswa. Hasil analisisi dari skala penyesuaian diri yang telah disebar, terdapat 7 siswa yang memiliki kategori penyesuaian diri sangat rendah dan 8 siswa memiliki kategori rendah. Dari 15 siswa tersebut dibagi secara random menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian kelompok eksperimen akan diberikan treatment berupa layanan bimbingan kelompok teknik permainan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi layanan Perlakuan (treatment) Treatment yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa yaitu berdasarkan 9 indikator yang mempunyai rata-rata terendah. Dari indikatorindikator tersebut akan disusun topik layanan permainan yang akan diberikan. Berdasarkan kesepakatan bersama, permainan dilaksanakan seminggu sekali, setiap hari Jum at sepulang sekolah. Layanan ini dikatakan berhasil apabila hasil analisis post test menunjukkan peningkatan penyesuaian diri kelompok eksperimen daripada kelompok kontrol. 37

7 1) Permainan pertama dengan tema interaksi teman sebaya dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2013 a. Tahap Pembentukan Permainan dilaksanakan setelah jam pulang sekolah. Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan Kelompok yang akan digunakan. Kegiatan permainan dilakukan di halaman sekolah. Dalam tahap pembentukan penulis mengumpulkan siswa yang sudah menunggu di halaman sekolah. Tidak lupa penulis menanyakan kabar para siswa. Sebelum memulai kegiatan, penulis memimpin doa menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing. Selanjutnya penulis menjelaskan tema kegiatan kali ini yaitu Interaksi Teman Sebaya, tujuan kegiatan, dan cara pelaksaan permainan. Permainan yang penulis pilih sesuai dengan tema ini adalah permainan Pindah Ranjau. Siswa mengungkapkan harapan yang ingin dicapai dalam bimbingan kelompok. Penulis dan siswa membangun kebersamaan antar anggota kelompok. b. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan penulis menegaskan kembali tujuan dari kegiatan kelompok dan menawarkan apakah para siswa sudah siap memulai kegiatan lebih lanjut. c. Tahap Kegiatan Sebelum memulai permainan, penulis membagi siswa menjadi dua kelompok secara acak. Penulis memberikan instruksi kepada siswa tentang 38

8 peraturan permainan Pindah Ranjau. Pindah ranjau adalah permainan memindahkan air didalam botol dengan menggunakan tali. Permainan ini dilakukan 4 siswa yang tergabung dalam 1 kelompok. Saat permainan berlangsung semua siswa tidak boleh memegang botol atau menyimpulkan tali rafia. Sebelum permainan dimulai, para siswa diminta untuk memilih salah satu teman mereka untuk bertugas sebagai ketua kelompok. Ketua kelompok bertugas menginstruksi rekan-rekannya agar air dapat berpindah tanpa terjadi hambatan. Sembari kelompok merundingkan siapa yang akan menjadi ketua kelompok, penulis meletakkan 2 ember yang berisi air pada ujung lapangan, dan 2 ember kosong pada ujung yang lain, dan menyiapkan 2 tali dan satu botol pada tiap kelompok. Setelah semua kelompok siap dan ketua kelompok telah terpilih, permainan dapat dimulai. Siswa diberikan waktu ± 15 menit untuk memindahkan air dari ember satu ke ember yang kosong. Saat permainan berlangsung, beberapa kali kelompok kedua menjatuhkan botol yang mereka bawa. Hal tersebut dikarenakan kurang kekompakan, dan instruksi ketua kelompok kurang jelas. Sedangkan kelompok lain terlihat menyimpulkan tali rafia, sehingga harus di diskualifikasi, dan kelompoknya harus mengulang permainan dari awal. Setelah waktu yang disepakati telah habis, penulis dan siswa menghitung perolehan air yang telah dipindah dari masing-masing kelompok. Penulis dan siswa menentukan pemenang dari permaianan tersebut, dan yang mendapatkan juara akan diberi hadiah. Sesuai dengan kesepakatan dan hasil 39

9 perolehan akhir, kelompok kedua yang berhasil menjadi juara dan mendapatkan hadiah. Gambar 4.1 Permainan Pindah Ranjau d. Tahap Penutup Dalam tahap penutup penulis menyampaikan bahwa kegiatan akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa untuk mengevaluasi kegiatan yang telah berlangsung. Siswa diminta memaknai permainan yang telah dilakukan dan dimintai pendapat mengenai tugas ketua kelompok. Penulis memberikan penguatan dan apresiasi atas antusiasme siswa dalam permainan dan berharap permainan berikutnya akan lebih bersemangat lagi. Setelah kegiatan evaluasi selesai, para siswa membahas pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan pada hari Jum at minggu depan pada jam yang sama. Kegiatan ditutup dengan doa. e. Evaluasi dan tindak lanjut Dalam permaianan ke-1 yaitu pindah ranjau ini para siswa sangat antusias sekali. Dalam hal interaksi dengan kelompok sudah cukup baik, namun ada satu ketua kelompok yang kurang cakap memimpin kelompoknya sehingga kelompoknya kalah dalam permainan. Pada pertemuan yang akan 40

10 datang, permainan akan dibuat lebih menyenangkan lagi agar semua siswa aktif. 2) Permainan kedua dengan tema problem solving dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2013 a. Tahap Pembentukan Pada pertemuan ke-2 ini akan diberikan 2 permainan dengan tema problem solving. Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan Kelompok yang akan digunakan. Permainan akan dilakukan didalam kelas dan di halaman sekolah. Permainan yang pertama yaitu terjerat tali. Karena ruang kelas V sudah dikunci, akhirnya penulis dan siswa sepakat untuk melaksanakan kegiatan di ruang kelas I yang kebetulan ruangan tidak dipakai. Penulis mengumpulkan siswa yang telah menunggu di depan ruang kelas I. Penulis membuka kegiatan dengan salam, doa, serta ucapan terimakasih kepada siswa yang sudah hadir. Setelah selesai berdoa, penulis memberikan wawancara singkat mengenai tema minggu lalu yang sudah dilakukan siswa sehari-hari. Siswa melaporkan kegiatan yang sudah dilakukan selama satu minggu setelah permainan pada pertemuan pertama. Selanjutnya penulis menjelaskan tema, tujuan, dan cara pelaksaan permainan terjerat tali dan halang rintang. Siswa mengungkapkan tujuan dan harapan yang ingin dicapai dalam bimbingan kelompok. Penulis dan siswa membangun kebersamaan antar siswa agar suasana lebih hangat. b. Tahap Peralihan 41

11 Dalam tahap peralihan penulis menegaskan kembali tujuan dari kegiatan kelompok dan menawarkan apakah para anggota sudah siap memulai kegiatan lebih lanjut. c. Tahap Kegiatan Siswa digabungkan menjadi satu kelompok. Penulis memberikan instruksi kepada kelompok tentang peraturan permainan Terjerat Tali. Setelah semua siswa siap untuk bermain, penulis membuat simpul yang rumit ditengah pada 4 tali yang telah dipotong 150cm. Salah satu tangan dari masing-masing siswa diikat pada tali yang telah tersedia tanpa mereka tahu pasangan tali masing-masing. Saat melaksanakan permaianan, angota kelompok diberikan waktu 15 menit untuk menguraikan tali tanpa melepas ikatan tali dari tangannya, sehingga masing-masing tali berpisah dengan cara membungkukan badan dan sebagainya. Kreatifitas siswa mulai muncul. Untuk melepaskan jeratan tali, beberapa siswa melompati tali, menerobos rumitnya tali, dan menyisiri tali satu persatu. Kekompakan siswa mulai terjalin dengan adanya keinginan untuk sama-sama lepas dari jeratan tali tersebut. Tidak lama kemudian ada sepasang siswa yang mampu melepaskan jeratan talinya. Dengan bahagia kedua siswa tersebut menepukkan tangan keduanya sebagai tanda mereka telah berhasil menangani masalahnya dengan cepat. Disusul pasangan-pasangan selanjutnya yang berhasil melepaskan jeratan talinya. Setelah permainan pertama selesai, penulis mengajak siswa ke halaman sekolah untuk melakukan permainan yang berbeda namun dengan 42

12 tema yang sama. Permainan yang kedua adalah halang rintang agar siswa dapat memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok yang dipilih secara acak. Empat siswa sebagai pemain, dan empat siswa sebagai pemegang tali (terbuat dari karet gelang) dalam halang rintang. Masing-masing peserta maju satu per satu melewati rintangan pertama dengan cara melompat pada tali kemudian dilanjutkan pada rintangan selanjutnya harus melompat sebanyak 5 kali pada tali yang berputar. Permainan halang rintang dilakukan secara bergantian hingga semua peserta merasakan rintangan. Salah satu siswa tidak mau menjadi pemain halang rintang dalam permainan tersebut. Penulis mencoba mendekati siswa itu dan menanyakan sebab siswa tersebut tidak mau mengikuti permainan. Dengan jawaban siswa yang mengutarakan bahwa kekurangannya dengan tubuh yang gemuk membuatnya tidak percaya diri mengikuti permainan, akhirnya penulis berhasil memberikan penguatan hingga siswa tersebut mau mencoba bermain halang rintang. Gambar 4.2 Permainan Terjerat Tali dan Halang Rintang 43

13 d. Tahap Penutup Dalam tahap penutup penulis menyampaikan bahwa kegiatan akan segera berakhir. Pada tahap evaluasi penulis mengajak siswa untuk mengevaluasi proses dan hasil kegiatan yang sudah selesai. Siswa diminta memaknai permainan ini layaknya tali yang rumit diibaratkan masalah yang harus segera dipecahkan, dan tali halang rintang diibaratkan masalah yang mengancam. Penulis dan siswa menyimpulkan hasil layanan yang telah dibahas. Penulis memberikan penguatan kembali, terutama pada siswa yang merasa kurang percaya diri dengan kekurangannya untuk mengikuti permainan. Penulis dan siswa membahas kapan pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan. Kegiatan ditutup dengan doa. e. Evaluasi dan tindak lanjut Pada pertemuan ke-2 para siswa sangat antusias mengikuti permainan, dan semua siswa berusaha memecahkan dan mengatasi masalah dalam permainan yang mereka hadapi sesegera mungkin. Namun ada 2 siswa yang terlihat malas-malasan dan kurang aktif. Tindak lanjutnya pada pertemuan berikutnya permainan akan dibuat lebih menyenangkan dan 2 anak yang kurang aktif ini akan diajak lebih aktif. 44

14 3) Permainan ketiga dengan tema kemandirian dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2013 a. Tahap pembentukan Pada pertemuan ke-3 ini dilaksanakan di ruang kelas IV, karena ruang kelas V sedang digunakan untuk latihan cerdas cermat siswa yang akan mengikuti lomba mewakili sekolahnya. Siswa yang berkumpul sebanyak 7 orang, dan 1 orang yang lain akan menyusul setelah latihan cerdas cermat selesai. Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan Kelompok yang akan digunakan. Setelah semua siswa terkumpul, penulis meminta salah satu siswa untuk membuka kegiatan dengan doa. Penulis melakukan wawancara singkat mengenai tema problem solving yang telah dimainkan minggu lalu. Siswa melaporkan hasil kegiatan yang sudah dilakukan selama seminggu. Selanjutnya penulis menjelaskan tema, tujuan, dan cara pelaksaan permainan kapal livina yang telah disesuaikan dengan tema kemandirian. Siswa mengungkapkan harapan yang ingin dicapai dalam bimbingan kelompok. Harapannya adalah setelah bermain kapal livina ini siswa mampu mengambil keputusan tanpa banyak menerima nasehat dari orang lain. Agar suasana menjadi hangat, penulis dan siswa bermain tebak-tebakan singkat. b. Tahap peralihan Dalam tahap peralihan penulis menegaskan kembali tujuan dari kegiatan kelompok dan menawarkan apakah para anggota sudah siap memulai kegiatan lebih lanjut. 45

15 c. Tahap kegiatan Sebelum permainan dimulai, siswa diacak tempat duduk agar tidak berdekatan satu sama lain. Penulis membagikan kertas materi dan memberikan instruksi kepada siswa tentang peraturan permainan Kapal Livina. Ada beberapa siswa yang kurang jelas mengenai instruksi permainan, penulis dengan bijaksana menjelaskan kembali peraturan permainan hingga semua siswa benar-benar jelas. Setelah siswa siap memulai permainan dan sangat antusias, penulis meletakkan 7 gambar pilihan di meja kelas paling belakang. Tidak berselang lama, salah satu siswa yang tadinya mengikuti pelatihan cerdas cermat akhirnya tiba di kelas. Penulis kembali menjelaskan peraturan permainan kepada siswa tersebut. Saat melaksanakan permaianan, semua siswa harus mematuhi peraturan tidak boleh berdiskusi atau bertanya dengan temannya. Siswa harus memikirkan dan memutuskan pilihannya sendiri. Penulis memberikan waktu 5 menit untuk siswa memikirkan 4 orang yang dipilih dari 7 gambar dalam cerita beserta alasannya. Setelah 5 menit, penulis meneriakkan awas kapal pecah, kemudian siswa lari satu per satu secara bergantian mengambil 4 gambar orang yang dipilih untuk diselamatkan. Siswa terlihat sangat antusias sekali lari kebelakang mengambil 4 gambar orang yang dipilihnya. Siswa yang lain bersorak-sorai. Karena terlalu antusias, salah satu siswa sempat terjatuh saat berlari mengambil gambar. Hal tersebut tidak mematahkan semangat siswa yang lain. 46

16 Setelah semua mendapat giliran dan permainan selesai, siswa satu persatu dipersilahkan mengemukakan alasan mengapa memilih 4 gambar tersebut untuk diselamatkan. Penulis membuat hasil simpulan dari presentasi siswa dan permainan kapal livina. Gambar 4.3 Permainan Kapal Livina d. Tahap penutup Penulis menyampaikan bahwa kegiatan akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa untuk mengevaluasi kegiatan. Siswa memaknai permainan layaknya disaat yang sulit ia harus berusaha mandiri mengambil keputusan tanpa menerima nasehat orang lain. Penulis dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil layanan yang telah dibahas. Agar permainan lebih bermakna, penulis memberikan penguatan. Para siswa membahas kapan pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan. Kegiatan ditutup dengan doa. e. Evaluasi dan tindak lanjut Pada permainan ke-3 siswa sudah mengerti tanggung jawabnya untuk mematuhi peraturan permainan yang ada. Siswa memutuskan pilihannya sendiri tanpa berdiskusi dengan temannya. Selain itu mereka mampu menjelaskan alasan pengambilan keputusannya masing-masing. 47

17 Masing-masing siswa memiliki jawaban yang unik mengenai alasannya memilih 4 tokoh dalam permainan. Saat mengemukakan pendapat ada 1 siswa yang malu-malu mengutarakan pendapatnya. Pada pertemuan berikutnya akan diberikan permainan yang lebih menyenangkan dan 1 siswa pemalu tersebut aka dilatih untuk lebih berani mengemukakan pendapatnya. 4) Permainan keempat dengan tema latihan asertif dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2013 a. Tahap Pembentukan Pada pertemuan ke-4, permainan dilaksanakan di ruang kelas IV. Siswa merasa lebih nyaman di ruang kelas IV karena tempatnya lebih luas dan lebih terang dibanding ruang kelas V. Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan Kelompok yang akan digunakan. Penulis mengumpulkan siswa yang sudah menunggu di depan ruang kelas. Kegiatan dimulai dengan doa yang dipimpin oleh salah satu siswa. Penulis melakukan wawancara singkat mengenai tema kemandirian yang telah dimainkan minggu lalu. Siswa melaporkan hasil kegiatan yang sudah dilakukan selama seminggu. Penulis menjelaskan tema permainan yaitu latihan asertif, tujuan, dan cara pelaksaan bermain peran. Tujuan dari kegiatan bermain peran adalah siswa dapat meningkatkan empat kemampuan interpersonal yaitu mengatakan YA dan TIDAK, membuat permintaan, mengekspresikan perasaan baik positif maupun negatif, dan membuka serta mengakhiri percakapan. Siswa mengungkapkan harapan yang ingin dicapai 48

18 dalam bimbingan kelompok. Penulis dan siswa membangun kebersamaan agar suasana lebih hangat. b. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan penulis menegaskan kembali tujuan dari kegiatan kelompok dan menawarkan apakah para anggota sudah siap memulai kegiatan lebih lanjut. c. Tahap Kegiatan Sebelum bermain peran dimulai, siswa dipilih secara acak berpasang-pasangan. Setelah masing-masing pasangan terbentuk, penulis membagikan kertas naskah dan memberikan instruksi kepada siswa tentang peraturan bermain peran. Masing-masing siswa diminta memerankan tokoh yang ada didalam naskah yang telah mereka dapat. Ada yang memerankan tokoh siswa yang menolak diajak temannya mencuri, adegan siswa yang tidak malu mendapatkan tawaran makan siang di rumah temannya, adegan siswa yang dengan berani akan melaporkan siswa yang merampas uang sakunya, dan adegan siswa yang berani mengakui kesalahannya terhadap gurunya. Setiap pasangan maju kedepan melakukan adegan yang telah ditetapkan hingga semua mendapatkan giliran. Tiga pasangan terlihat antusias dan berusaha menghayati peran masing-masing. Namun ada satu pasangan yang keberatan mendapatkan pasangan lawan jenis. Penulis dengan bijaksana mempersilahkan siswa lain yang bersedia bertukar peran dengan salah satu pasangan tersebut. Setelah semua pasangan merasa nyaman dengan pasangan dan peran yang akan dimainkan, satu per satu pasangan maju kedepan kelas. Pasangan 49

19 yang lain bertugas mengamati siswa yang sedang bermain peran, dan memberikan komentar di akhir permainan. Suasana di dalam kelas sangat menyenangkan. Siswa merasa senang belajar memainkan peran orang lain yang belum tentu sama dengan sifat-sifat siswa. Sebelum mengakhiri kegiatan, masing-masing siswa diminta kembali untuk mempraktikkan perilaku asertif di depan kelas sesuai dengan instruksi penulis. Gambar 4.4 Permainan Role Play d. Tahap Penutup Penulis menyampaikan bahwa kegiatan akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa untuk mengevaluasi kegiatan. Siswa memaknai permainan peran yang telah mereka perankan. Penulis dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil layanan yang telah dibahas. Agar permainan lebih bermakna, penulis memberikan penguatan. Para siswa membahas kapan pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan. Kegiatan ditutup dengan doa. e. Evaluasi dan tindak lanjut Pada pertemuan ke-4 para siswa masih perlu berlatih menghayati peran yang didapat. Siswa antusias namun susah menghafalkan dialog, sehingga saat berdialog masih sesekali melihat kertas naskah dialog. Dalam 50

20 hal berpasangan, ada 1 siswa yang tidak mau dipasangkan untuk berdialog dengan lawan jenis. Siswa ini adalah siswa yang minggu lalu malu saat mengemukakan pendapat. Pada pertemuan berikutnya, siswa ini diberikan pengertian dan dilatih untuk mau membuka diri dengan teman-temannya. 5) Permainan kelima dengan tema komunikasi yang efekti dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2013 a. Tahap Pembentukan Pada pertemuan ke-5 saat penulis tiba disekolah, para siswa sedang menyelesaikan tugas dari guru. Dengan bijaksana penulis menunggu siswa didepan ruang kelas V. Setelah tugas dari guru selesai, penulis masuk keruang kelas V dan mengumpulkan siswa. Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan Kelompok yang akan digunakan. Penulis memberikan salam kepada siswa dan menyakan kabar, kemudian kegiatan dimulai dengan doa. Seperti biasa penulis melakukan wawancara singkat mengenai tema latihan asertif minggu lalu. Siswa melaporkan hasil kegiatan yang sudah dilakukan selama seminggu. Selanjutnya penulis menjelaskan tema, tujuan, dan cara pelaksaan permainan Our Picture. Tujuan yang ingin dicapai yaitu Siswa dapat menerapkan cara komunikasi yang efektif agar dapat menyampaikan pesan secara jelas bila mengalami kesulitan. Siswa mengungkapkan harapan yang ingin dicapai dalam bimbingan kelompok. Penulis dan siswa membangun kebersamaan agar suasana lebih hangat. 51

21 b. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan penulis menegaskan kembali tujuan dari kegiatan kelompok dan menawarkan apakah para anggota sudah siap memulai kegiatan lebih lanjut. c. Tahap Kegiatan Pada pertemuan ke-5 penulis mengajak siswa untuk bermain Our Picture. Siswa diminta menggoreskan garis pada papan tulis menggunakan kapur. Awalnya siswa bingung dan belum bisa memaknai permainan. Lalu penulis mengarahkan agar peserta 1 menggambarkan 1x goresan, dilanjutkan dengan peserta 2, 3, 4 dan seterusnya dan apabila telah selesai, kembali ke peserta 1 melanjutkan menggambar goresan kembali. Saat melaksanakan permaianan, semua siswa dilarang berbicara satu sama lain. Pada putaran kedua antusiasme siswa mulai muncul. Siswa mulai mengerti apa yang seharusnya mereka kerjakan dan mereka goreskan di papan tulis. Saat melihat gambar yang semakin lama semakin berubah bentuk, siswa tertawa terbahak-bahak dan mulai harus berpikir garis yang bagaimana lagi yang akan mereka goreskan. Aturan permainan yang tidak memperbolehkan siswa berkomunikasi satu sama lain menjadi kendala. Justru dengan kendala itu para siswa mampu memaknai betapa pentingnya komunikasi. Setelah 3x putaran, siswa melihat hasil karya kelompoknya. Masing-masing siswa memaknai gambar yang telah mereka buat. Ada yang memaknai gambar sebagai gambar badut, gambar layang-layang, gambar topeng dan sebagainya. 52

22 Gambar 4.5 Permainan Our Picture d. Tahap Penutup Penulis menyampaikan bahwa kegiatan akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa untuk mengevaluasi kegiatan. Kemudian penulis dan siswa menyimpulkan hasil layanan yang dibahas. Siswa diminta menyampaikan manfaat yang diperoleh setelah mendapatkan layanan. Siswa menyadari bahwa tujuan bersama tidak akan tercapai apabila tidak ada komunikasi satu sama lain. Dan betapa pentingnya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari terutama saat mendapatkan kesulitan agar orang lain tahu apa yang dibutuhkan siswa. Agar permainan lebih bermakna, penulis memberikan penguatan. Para siswa membahas kapan pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan. Kegiatan ditutup dengan doa. e. Evaluasi dan tindak lanjut Pada pertemuan ke-5 dalam permainan our picture siswa mulai antusias semenjak putaran kedua dalam permainan. Siswa mulai mengerti apa yang harus digoreskan ke papan tulis sehingga dapat menjadi sebuah gambar yang berarti. Pada pertemuan yang akan datang permainan akan dibuat lebih menyenangkan. 53

23 6) Pertemuan keenam dengan tema pengendalian diri dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2013 a. Tahap Pembentukan Pada pertemuan ke-6 penulis mengabari wali kelas untuk datang sedikit terlambat karena suatu hal. Sesampainya di sekolah, siswa sudah menunggu di depan ruang kelas IV. Penulis meminta maaf atas keterlambatan, dan mengucapkan terimakasih atas kesediaan siswa untuk menunggu penulis hingga kegiatan dimulai. Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan Kelompok yang akan digunakan. Untuk mengembalikan semangat siswa, sebelum kegiatan dimulai penulis mengajak bermain tebak-tebakan singkat, dan yang berhasil menebak akan mendapatkan hadiah. Setelah suasana menjadi lebih hangat dan siswa telah bersemangat, penulis meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Setelah berdoa, penulis melakukan wawancara singkat mengenai tema minggu lalu yaitu komunikasi yang efektif. Siswa melaporkan hasil kegiatan yang sudah dilakukan selama seminggu. Selanjutnya penulis menjelaskan tema, tujuan, dan cara pelaksaan permainan The Crazy Man. Tujuannya adalah Siswa dapat melatih pengendalian diri dengan menahan perasaan sakit, marah, frustrasi, maupun emosional. Peserta didik mengungkapkan harapan yang ingin dicapai dalam bimbingan kelompok. Selanjutnya penulis mempersiapkan kostum orang gila yang terbuat dari koran. 54

24 b. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan penulis menegaskan kembali tujuan dari kegiatan kelompok dan menawarkan apakah para anggota sudah siap memulai kegiatan lebih lanjut. c. Tahap Kegiatan Sebelum permainan the crazy man dimulai, siswa diminta untuk mengambil undian. Dari undian tersebut akan terpilih 3 siswa yang berkesempatan memakai kostum orang gila yang terbuat dari koran. Awalnya ada 1 siswa yang malu memakai kostum Koran tersebut, namun temantemannya meyakinkan bahwa semua hanya permainan belaka. Akhirnya 3 siswa tersebut dengan berjiwa besar mau memerankan tokoh layaknya orang gila. Sedangkan lima siswa yang lain bertugas mengejek, mencaci, dan mencibir 3 orang gila tersebut. Saat melaksanakan permainan, masing-masing peserta tidak boleh meluapkan kemarahan secara berlebihan. Suasana kelas sangat riuh dengan memanggil-manggil pemeran orang gila sembari menjulurkan lidahnya. Ditengah-tengah riuhnya suasana kelas dan antusiasme 5 siswa yang menggoda pemeran orang gila, ada 1 siswa pemeran orang gila yang hampir menangis. Hal tersebut sebagai tanda bahwa siswa tersebut belum mampu mengendalikan dirinya secara wajar dalam menahan rasa marah ataupun rasa ingin menangis. Setelah kurang lebih 15 menit permainan berjalan, penulis mengehentikan permainan. Sebelum kegiatan ditutup, penulis membuat 8 lingkaran di papan tulis. Kemudian masing-masing siswa diminta menggambarkan perasaannya 55

25 hari ini pada lingkaran tersebut. Ada yang menggambarkan emoticon sedih, datar bahagia, gemas, khawatir dan marah. Siswa diminta menceritakan perasaannya dan alasan mengapa menggambarkan emoticon tersebut. Gambar 4.6 Permainan The Crazy Man d. Tahap Penutup Penulis menyampaikan bahwa kegiatan akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa untuk mengevaluasi kegiatan. Kemudian penulis dan siswa menyimpulkan hasil layanan yang dibahas. Siswa diminta menyampaikan manfaat yang diperoleh setelah mendapatkan layanan. Siswa merasa betapa pentingnya menahan emosi agar tidak menangis atau marah berlebihan didepan teman-temannya. Agar permainan lebih bermakna, penulis memberikan penguatan. Para siswa membahas kapan pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan. Kegiatan ditutup dengan doa. e. Evaluasi dan tindak lanjut Pada permainan ke-6 semua siswa lebih menyatu satu sama lain. Siswa yang mendapat peran menjadi the crazy man terlihat sangat menikmati perannya, sedangkan siswa yang lain antusias menjalankan tugasnya untuk menggoda the crazy man. Permainan berjalan sangat menyenangkan. Saat 56

26 mengisi gambar emoticon, siswa menggambarkan perasaan masing-masing yang sangat beragam. Pada pertemuan yang akan datang permainan akan dibuat lebih menyenangkan dan merupakan tindak lanjut dari permainan ini. 7) Pertemuan ketujuh dengan tema Kegiatan Positif dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2013 a. Tahap Pembentukan Pada pertemuan ke-7 yang berarti pertemuan terakhir ini siswa sudah menanti penulis di depan ruang kelas IV. Terlihat perasaan sedih diwajah siswa karena kegiatan permainan pada pertemuan ke-7 ini adalah yang terakhir. Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan Kelompok yang akan digunakan. Seperti biasa kegiatan dimulai dengan doa dan wawancara singkat mengenai tema minggu lalu yaitu pengendalian diri. Siswa melaporkan hasil kegiatan yang sudah dilakukan selama seminggu. Selanjutnya penulis menjelaskan tema, tujuan, dan cara pelaksaan permainan Eksplore Your Mind. Tujuannnya dalah agar siswa dapat mengubah kebiasaan negatif dengan kegiatan yang positif terutama dalam mereduksi perasaan marah, jengkel, dan sebagainya. Siswa mengungkapkan harapan yang ingin dicapai dalam bimbingan kelompok. b. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan penulis menegaskan kembali tujuan dari kegiatan kelompok dan menawarkan apakah para anggota sudah siap memulai kegiatan lebih lanjut. 57

27 c. Tahap Kegiatan Sebelum penulis memulai kegiatan, penulis menanyakan hal-hal apa saja yang dapat membuat siswa marah dan bagaimana siswa melampiaskan kemarahannya tersebut. Jawaban masing-masing siswa sangat bervariasi. Ada yang melampiaskan kemarahannya dengan membuat bola dari kertas lalu dilemparkan pada teman-temannya, ada yang melampiaskan dengan menangis, ada yang melampiaskan dengan membuat coret-coretan dimeja sekolah atau papan tulis. Hal lain yang termasuk pelampiasan negatif adalah ada siswa yang memukul temannya apabila diganggu. Dibantu dengan salahsatu rekan, penulis membagikan clay sebagai bahan berkreasi kepada tiap siswa. Penulis menjelaskan alangkah lebih baik melampiaskan emosinya dengan berkarya dengan bahan yang telah penulis sediakan. Siswa sangat antusias dan gembira karena mereka dapat melepas penat dengan berkreasi setelah seharian belajar. Siswa yang awalnya merasa capek sepulang sekolah, wajahnya berubah ceria dan sesekali berbincang sendiri dengan hasil kreasinya. Ada yang membuat boneka dengan wajah gembira, ada yang membuat tokoh polisi yang katanya seperti ayahnya, dan lain-lain. Penulis merasa senang melihat wajah-wajah siswa yang dengan gembira mengekspresikan perasaannya dengan kegiatan yang positif. Siswa mengekspresikan sesuka hati mereka. Selesai membuat kreasi, para siswa diminta untuk mempresentasikan kreasinya, dan makna dari kreasi tersebut. 58

28 Gambar 4.7 Permainan Eksplore Your Mine d. Tahap Penutup Penulis menyampaikan bahwa kegiatan akan segera berakhir. Siswa terlihat sedih karena kebersamaan selama tujuh minggu ini akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa untuk mengevaluasi kegiatan. Kemudian penulis dan siswa menyimpulkan hasil layanan yang dibahas. Siswa diminta menyampaikan manfaat dan kesan pesan yang diperoleh setelah mendapatkan layanan selama tujuh minggu. Kesan pesan siswa antara lain; dengan mengikuti kegiatan ini siswa merasa senang setelah seharian belajar dapat melepaskan penat dengan bermain, siswa menyadari betapa pentingnya mandiri dalam mengambil keputusan, berkomunikasi bila menghadapi kesulitan, dan pentingnya melampiaskan emosi pada kegiatan-kegiatan yang positif. Selain itu siswa juga berpesan agar penulis tidak melupakan para siswa, dan berharap penulis tetap menyempatkan waktu untuk mengunjungi siswa ke sekolah dan bermain bersama untuk melepaskan rasa rindu. 59

29 Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih atas kesediaan siswa yang telah antusias mengikuti kegiatan selama ini. Sebelum berpisah, penulis mengajak siswa untuk makan bersama dan kegiatan ditutup dengan doa. e. Evaluasi dan tindak lanjut Pada pertemuan terakhir ini semua siswa sangat antusias mengikuti permainan. Semua siswa berkarya mengekspresikan perasaan masing-masing melalui clay. Siswa mampu melampiaskan perasaan dalam kegiatan yang positif. Pada pertemuan berikutnya semua siswa akan diberikan post test dengan menyebarkan skala penyesuaian diri untuk mengetahui berhasil tidaknya layanan yang diberikan dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa Tes Akhir (Post Test) Post test dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2013 di ruang kelas V SD Negeri Salatiga 12. Penulis membagikan skala sikap penyesuaian diri pada jam pulang sekolah. Skala penyesuaian diri tersebut berjumlah 48 item pernyataan yang dibagikan kepada 15 siswa kelas V SD Negeri Salatiga 12 yang terbagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selanjutnya penulis menganalisis hasil skala sikap yang diisi oleh kelompok eksperimen dan kontrol menggunakan teknik analisis Mann Whitney dengan bantuan SPSS 11.5 for Window s. 4.3 Analisis Data Setelah memberikan post test terhadap 15 siswa yang tergabung dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, penulis kemudian mengolah skala 60

30 penyesuaian diri tersebut. Tabel 4.6 dibawah ini merupakan perbandingan hasil pre test post test kelompok eksperimen. Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Pre Test Post Test Kelompok Eksperimen No. Nama Total Kategori Pre Post Pre Post 1. LS Sangat Rendah Tinggi 2. YG Rendah Tinggi 3. DM Sangat Rendah Rendah 4. AM Sangat Rendah Tinggi 5. BH Sangat Rendah Rendah 6. SL Rendah Tinggi 7. NA Sangat Rendah Tinggi 8. DN Sangat Rendah Tinggi Jumlah Rata-rata Dari tabel 4.6 dapat dilihat hasil pre test dan post test kelompok eksperimen sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan. Rerata skor penyesuaian diri pada pre test adalah 109. Sedangkan rerata skor penyesuaian diri pada post test adalah 149,5. Ada peningkatan rerata kelompok eksperimen sebesar 40,5. Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Post Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No. Nama Skor post test Kategori Eks Ko Eks Kontrol Eks Kontrol 1. LS DF Tinggi Rendah 2. YG AR Tinggi Rendah 3. DM DJ Rendah Rendah 4. AM RN Tinggi Rendah 5. BH AY Rendah Rendah 6. SL MR Tinggi Rendah 7. NA RG Tinggi Tinggi 8. DN 149 Tinggi Jumlah Rata-rata Tabel 4.7 menjelaskan adanya perbedaan rerata hasil post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rerata skor post test penyesuaian 61

31 diri kelompok eksperimen adalah 149,5. Sedangakan rerata skor post test penyesuaian diri kelompok kontrol adalah 133,14. Rerata skor penyesuaian diri kelompok eksperimen lebih tinggi dibanding kelompok kontrol dengan selisih 16,36. Berdasarkan hasil post test pada kelompok eksperimen, terdapat 6 siswa yang memiliki kategori penyesuaian diri tinggi, dan 2 siswa memiliki kategori penyesuaian diri rendah. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 1 siswa dengan kategori penyesuaian diri tinggi dan 6 siswa dengan kategori penyesuaian diri rendah. Dengan demikian ada perubahan kategori penyesuaian diri pada kelompok eksperimen. Tabel 4.8 Uji Mann Whitney Pre Test dan Post Test Kelompok Eksperimen Ranks EKSPRMEN TEST pre test post test Total N Mean Rank Sum of Ranks Test Statistics b Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected f or ties. b. Grouping Variable: TEST EKSPRMEN a Berdasarkan tabel 4.8 dapat dijelaskan hasil uji Mann Whitney pre test dan post test pada kelompok eksperimen, mean rank pre test sebesar 4,75 dan mean rank post test 12,25 dan signifikansi yang ditunjukkan yaitu Asymp. Sig. (2- tailed) < Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan pada 62

32 kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan. Selanjutnya penulis membedakan secara signifikan post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan teknik Mann Whitney. Tabel 4.9. berikut ini merupakan hasil analisis dari post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol: Tabel 4.9 Uji Mann Whitney Post Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Ranks SKORPOST KELOMPOK eksperimen kontrol Total N Mean Rank Sum of Ranks Test Statistics b Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected f or ties. SKORPOST a b. Grouping Variable: KELOMPOK Dari tabel 4.9 dapat dijelaskan pengolahan hasil uji statistik post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan teknik Mann Whitney terlihat bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) < dengan mean rank post test kelompok eksperimen adalah 10,31 sedangkan mean rank post test kelompok kontrol adalah 5,36. Dengan demikian ada perbedaan yang signifikan dari post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Disamping itu terjadi 63

33 peningkatan yang signifikan penyesuaian diri pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan layanan dengan mean rank pre test dan post test kelompok eksperimen adalah 4,75 < 12,25 sehingga terjadi peningkatan mean rank sesudah diberikan layanan sebesar 7, Uji Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan dapat meningkatkan secara signifikan penyesuaian diri siswa kelas V SD Negeri Salatiga 12. Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik Mann Whitney dapat diketahui bahwa hasil post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memperoleh hasil Asymp. Sig. (2- tailed) 0,032 < 0,050. Hasil mean rank kelompok eksperimen dan kontrol yaitu 10,31 > 5,36, dengan hasil tersebut dapat dianalisis bahwa nilai mean rank kelompok eksperimen lebih tingi dibandingkan nilai mean rank kelompok kontrol. Dari hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Disamping itu terjadi peningkatan yang signifikan penyesuaian diri pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan dengan mean rank pre test dan post test kelompok eksperimen yaitu 4,75 < 12,25 sehingga terjadi peningkatan mean rank sesudah diberikan layanan sebesar 7,5 dengan signifikansi yang ditunjukkan yaitu Asymp. Sig. (2- tailed) < Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima. 64

34 4.5 Pembahasan Hasil uji hipotesis dari penelitian yang penulis lakukan dapat diketahui bahwa bimbingan kelompok teknik permainan dapat meningkatkan secara signifikan penyesuaian diri siswa kelas V SD Negeri Salatiga 12 dengan signifikansi yang ditunjukan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,032 < 0,050 dan selisih mean rank kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 4,95. Disamping itu terjadi peningkatan yang signifikan penyesuaian diri pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan dengan mean rank pre test dan post test kelompok eksperimen yaitu 4,75 < 12,25 sehingga terjadi peningkatan mean rank sesudah diberikan layanan sebesar 7,5 dengan signifikansi yang ditunjukkan yaitu Asymp. Sig. (2- tailed) < Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat post test dan terjadi peningkatan penyesuaian diri kelompok eksperimen setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan. Hasil temuan dari penelitian yang penulis lakukan tersebut selaras dengan hasil penelitian Rosidah (2013) yang menyatakan teknik permainan dalam bimbingan kelompok efektif dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa. Dengan hasil p-value (2-tailed) = < α = 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hasil skor rerata kelompok eksperimen yang diberikan treatment berupa penggunaan teknik permainan dalam bimbingan kelompok lebih besar diandingkan dengan skor rerata kelompok kontrol sehingga rerata data antara pre-test dan post-test berbeda secara signifikan. 65

35 Menurut Piaget (dalam Santrock, 2006) memandang bahwa bermain sebagai suatu metode yang meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak. Pada intinya permainan bersifat sosial, melibatkan proses belajar, mematuhi peraturan, pemecahan masalah, disiplin diri, kontrol emosional yang kesemuanya merupakan komponen penting dari sosialisasi dan penyesuaian diri. Penulis telah mengadakan 7 kali layanan permainan yang terdiri dari 9 indikator terendah. Terdapat beberapa indikator yang tergabung dalam satu tema. Tema dari permainan yang penulis berikan adalah interaksi teman sebaya, problem solving, kemandirian, latihan asertif, komunikasi efektif, pengendalian diri, dan kegiatan positif. Dengan tema yang berbeda-beda, penulis memberikan layanan permainan dengan model yang berbeda-beda pula. Penelitian yang penulis lakukan dapat berhasil karena didukung oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu faktor pemilihan tempat, waktu, interaksi antara penulis dan siswa, serta kerjasama yang baik antara penulis, guru, dan siswa. Selain itu kekuatan dari teknik permainan adalah metodenya yang menyenangkan. Selain itu layanan bimbingan kelompok teknik permainan yang diberikan oleh penulis dapat meningkatkan secara signifikan penyesuaian diri siswa kelas V SD N egeri Salatiga 12 karena layanan yang diberikan kepada siswa pada kelompok eksperimen disusun dengan tema yang disesuaikan dengan indikator-indikator yang rendah. Dalam memberikan layanan, penulis memilih permainan yang menyenangkan dan sesuai dengan usia siswa kelas V (10-11 tahun). Penulis dituntut untuk kreatif dan mendampingi secara aktif. Beragam permainan biasa penulis lakukan di ruang kelas dan di halaman sekolah. Siswa lebih senang 66

36 melakukan permainan di ruang kelas IV karena kondisi ruangan yang bersih, terang, luas, serta nyaman. Waktu yang penulis pilih adalah saat siswa pulang sekolah berdasarkan rekomendasi dari kepala sekolah agar layanan yang penulis berikan tidak mengganggu jam efektif belajar siswa di sekolah. Sikap penerimaan dan keramahan dari penulis membuat 8 siswa yang tergabung dalam kelompok eksperimen merasa nyaman dan menjadi lebih akrab. Kedekatan hubungan antara siswa dan penulis dapat menghasilkan dinamika yang cukup kuat. Siswa lebih terbuka dan dapat menerima hal-hal baru yang penulis berikan. Berdasarkan wawancara dengan wali kelas V saat penulis kembali ke sekolah beberapa minggu setelah penelitian selesai, wali kelas mengungkapkan bahwa ada perubahan penyesuaian diri pada beberapa siswa. Siswa yang menjadi anggota kelompok eksperimen yang dahulu pemalu, sekarang lebih percaya diri terutama saat mengemukakan pendapat. Siswa yang biasa menjalihi temannya, setelah mendapatkan layanan lebih bersikap secara wajar dan menjalin interaksi yang baik dengan teman-teman sekelasnya. Kelemahan dalam penelitian ini yaitu perhitungan waktu layanan yang kurang tepat. Penulis memberikan layanan setiap hari Jum at sepulang sekolah, bertepatan dengan siswa yang beragama muslim akan bersiap-siap melaksanakan ibadah. Hal tersebut berakibat siswa ingin kegiatan lebih cepat selesai agar siswa laki-laki bisa pulang awal untuk bersiap-siap melaksanakan ibadah. Selain itu kelemahan dari penelitian ini adalah penulis tidak dapat menemukan jumlah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang sama. Dan dalam penyusunan skala penyesuaian diri penulis memberi lima alternatif 67

37 jawaban pada tiap item. Untuk usia anak Sekolah Dasar sebaiknya hanya menggunakan empat alternatif jawaban agar siswa tidak merasa ragu-ragu dalam memilih jawaban. Jadi bimbingan kelompok dengan teknik permainan dapat meningkatkan penyesuaian diri siswa kelas V SD Negeri 12 Salatiga. Pemilihan teknik bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan dan sesuai dengan kegiatan usia anak sekolah dasar. Berdasarkan wawancara dengan wali kelas, terdapat beberapa siswa yang menjadi lebih percaya diri dan bersikap wajar dalam berinteraksi dengan teman sekelasnya setelah mendapatkan layanan. Jenis permainan yang sesuai dengan tema, sikap ramah, saling terbuka dan mudah akrab merupakan beberapa faktor penentu dari keberhasilan layanan ini. 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Depskripsi Subjek Penelitian Peneliti memilih tempat untuk penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga, sekolah ini beralamatkan di kota Salatiga Jln. Osamaliki no.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok BAB IV PEMBAHASAN 1.1.Deskripsi Subjek Penelitian 1.1.1. Lokasi Penelitian Penulis memilih melakukan penelitian di SMP Negeri 02 Kaliwungu yang beralamat di desa Papringan, kecamatan Kaliwungu, kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VII G dan VII C SMP Negeri 9 Salatiga yang memiliki keterampilan sosial rendah yang masing-masing berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Tehnik Mesin SMK Saraswati Salatiga yang berjumlah 36 siswa. Populasi

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada tanggal 3 Maret 2012 penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Theresiana Salatiga, dengan mengambil subjek penelitian di kelas XI. Diperoleh subjek penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA N 3 Salatiga dengan subjek penelitian siswa kelas XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 4 Januari 2013, penulis mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan percaya diri siswa yang rendah. Dari 12 siswa dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Mengurus izin penelitian pada tanggal 9 Mei 2014, penulis memiinta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek yang diambil adalah peserta didik kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 16 siswa kelas XII Tata Boga 2 SMKN 1 Salatiga yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Pada tanggal 11 September 2011 penulis meminta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 29 Mei 2013 penulis meminta ijin kepada ketua Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo untuk mengadakan penilitian di Panti Asuhan AL-ITTIHAD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Salatiga memberikan ijin penelitian pada penulis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Salatiga memberikan ijin penelitian pada penulis. 4.1. Persiapan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada tanggal 4 Oktober 2011, penulis mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 10 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan konsep diri siswa yang negatif. Dari 10 siswa dibagi mejadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 10 siswa kelas VII A SMP Kristen 2 Salatiga yang hasil pre testnya menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Lokasi Penelitian SMP Negeri 7 Salatiga merupakan tempat yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian. Sekolah ini beralamat di jalan Setiaki No.15, Salatiga.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IX A dan Kelas IX B yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMK T & I Kristen Salatiga dengan jumlah siswa 30 siswa yang memiliki kesiapan kerja rendah. Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 Suruh merupakan tempat yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian. Sekolah ini berada di Dusun Mesu Desa Suruh Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah. 4.1 Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan oleh penulis di SMP N 2 Banyubiru, dengan subjek siswa kelas VIIC yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XII-BB SMKN 1 Bancak tahun pelajaran 2016/2017, penulis melakukan penelitian di

Lebih terperinci

Lampiran 1 SKALA PENYESUAIAN DIRI

Lampiran 1 SKALA PENYESUAIAN DIRI Lampiran 1 SKALA PENYESUAIAN DIRI Nama : No. Absen : Usia : Petunjuk pengisian : Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan, bacalah semua pernyataan ini dengan teliti kemudian pilih salah satu dari lima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Persiapan Penelitian Tanggal 5 Februari 2014, peneliti mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditunjukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kanisius Ambarawa dengan subjek penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku disiplin belajar yangrendah. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki perilaku

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku disiplin belajar yangrendah. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki perilaku BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 12 siswa SMK Sudirman 02 Ambarawa yang hasil pre testnya menunjukkan bahwa siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Sebelum pengumpulan data penulis, meminta surat ijin penelitian kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk melakukan penelitian di SMK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki keterampilan sosial rendah yang berjumlah 13 orang siswa. Diantaranya

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XI IPS 2 dan kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2013/2014, Peneliti

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin Penelitian Pada tanggal 14 September 2013 peneliti meminta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Falkultas dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan kepada

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN A ALAT UKUR SKALA MANAJEMEN WAKTU Nama : Periode Penilaian : Fasilitator : Tanggal Penilaian : PETUNJUK PENGERJAAN 1. Bacalah pernyataan pada lembar berikut ini dengan cermat dan jujur.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Gambaran umum kecenderungan kecanduan facebook pada siswa SMP Negri 10 salatiga kelas VIII E dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan eksperimen sangat sesuai untuk menguji hipotesis tertentu. Penelitian eksperimen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi subjek penelitian Penelitian dilakukan oleh penulis di SMP Negeri 4 Temanggung, dengan sebjek siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian SMP Negeri 10 Salatiga merupakan salah satu SMP Negeri di Salatiga yang terletak di jalan argomulyo Salatiga. SMP Negeri 10 Salatiga

Lebih terperinci

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 L A M P I R A N 72 LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 Soal pre - test Nama : Kelas : Tanggal : Isilah titik titik di bawah ini! 1. Angka 24 dan 45, angka 24 lebih. dari angka 45 2. angka 100

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah SD Negeri Bawen 03 di Lingkungan Berokan Bawen. Kemudian pada. Tabel 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah SD Negeri Bawen 03 di Lingkungan Berokan Bawen. Kemudian pada. Tabel 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 8 November 2013, penulis mengurus surat permohonan penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Perijinan Penelitian Langkah yang harus ditempuh penulis sebelum melakukan penelitian adalah melakukan izin pra penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian eksperimen semu yaitu dengan pemasangan subyek melalui tes awal dan tes akhir dan kelompok kontrol (Ardhana 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dojang Taekwondo Salatiga yang berpusat di Jalan Widosari No.1 Salatiga. Jumlah populasi di Dojang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga yang mempunyai skor rendah dalam disiplin belajar yang diukur melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Balai ini berada di tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Balai ini berada di tengah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Utomo Boyolali adalah tempat yang dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diberikan perlakuan. Penelitian eksperimen menurut Danim (2004) dapat

BAB III METODE PENELITIAN. diberikan perlakuan. Penelitian eksperimen menurut Danim (2004) dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang akan diberikan perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa pengujian-pengujian dengan perhitungan statistika melalui teknik analisis data yang telah dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 18 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini ditujukan pada siswa kelas VII MTsN 1 Bojonegoro dengan sampel penelitian dua kelas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian akan menjawab

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK LAMPIRAN Kelas Semester / Tahun Hari / Tanggal Alokasi Waktu Tempat Bidang Bimbingan Judul / spesifikasi Layanan Jenis Layanan Fungsi Layanan Sasaran Identifikasi kebutuhan dan Permasalahan SATUAN LAYANAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan perempuan usia 4-6 tahun di RSGM UMY dan jejaringnya,menggunakan desain penelitian eksperimental

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini

Bab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini Bab 3 Analisis Data Pada bab 3 ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013. Ada pun responden dari penelitian ini merupakan mahasiswa-mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (Pre Experiment Design) yang tujuannya untuk memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan laporan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, analisis data beserta pembahasannya. Sebelum itu, disajikan lebih dahulu persiapan penelitian,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA Ertik Indrawati, Setyorini dan Sumardjono Padmomartono Program Studi S1

Lebih terperinci

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, disain yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi Eksperimen. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang analisisnya dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa penelitian ini merupakan pengembangan dari eksperimental

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa 62 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Sosiometri Setelah data yang berasal dari sosiometri yang diberikan kepada siswa kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Guru BK SMP di Kota Salatiga yang menjadi guru Bimbingan konseling SMP di Salatiga berdasarkan latar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana yang beralamat di Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga dan SMP Stella Matutina

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek penelitian adalah seluruh guru SMA swasta yang berjumlah 131 guru yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil A. Paparan Data Pra Tindakan Observasi awal dilakukan pada hari Senin, 18 Januari 2010. Tindakan tersebut dengan mengadakan pertemuan dengan wakil kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln Jend. S. Parman Waru Sidoarjo. Penelitian dilakukan di ruang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi,

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu. Menurut Azwar (1999) penelitian eksperimental semu adalah jenis penelitian yang meniru kondisi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA di KELAS VIII D SMP NEGERI 1 SURUH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA di KELAS VIII D SMP NEGERI 1 SURUH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA di KELAS VIII D SMP NEGERI 1 SURUH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan penelitian ini berisi mengenai hasil penelitian, analisis hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian yang diperoleh, nantinya diolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Putatsari yang terletak di Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. SD Negeri 5 Putatsari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga, dengan responden sebanyak 76 siswa dengan rincian sebaran pada tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai dari tanggal 8 april 2011 hingga 30 april Dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai dari tanggal 8 april 2011 hingga 30 april Dengan 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai dari tanggal 8 april 2011 hingga 30 april 2011. Dengan subjek 5 anak, tidak ada kelompok kontrol karena polpulasi hanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pemaparan mengenai hasil penelitian yang telah didapatkan dan pembahasan akan dipaparkan lebih rinci pada Bab ini, pemaparan ini berlandaskan pada tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 2 dan SD Negeri Sidorejo Lor 6. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61) BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun skripsi berjumlah 66 orang mahasiswa, dari 66 orang mahasiswa hanya 61 orang mahasiswa yang

Lebih terperinci

INVENTORI EMPATI (Eisenberg, 1987) PETUNJUK PENGISIAN

INVENTORI EMPATI (Eisenberg, 1987) PETUNJUK PENGISIAN Jenis Kelamin * L / P INENTORI EMPATI (Eisenberg, 1987) PETUNJUK PENGISIAN Angket ini terdiri dari 22 pernyataan tentang empati kognitif dan empati afektif siswa, yang masing-masing pernyataan memiliki

Lebih terperinci

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS PSIKOLOGI BANDUNG. Kata Pengantar

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS PSIKOLOGI BANDUNG. Kata Pengantar LAMPIRAN 1 Alat Ukur Lengkap: Kata Pengantar Kuesioner Kuesioner Data Pribadi Kuesioner Data penunjang Kuesioner Self-esteem Kuesioner Penyesuaian Diri pada Peraturan Sekolah UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode bermain peran dalam mengatasi masalah belajar siswa memerankan

Lebih terperinci

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan LAMPIRAN 1. Informed Consent 152 153 154 LAMPIRAN 2. Modul Psikoedukasi 155 MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI Sesi 1 Tema Tujuan : ice breaking : Menjalin rapport

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 17

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 17 LAMPIRAN 17 18 LAMPIRAN A ALAT UKUR KEMAMPUAN MEMBEDAKAN HURUF b DAN d p DAN q 18 Pre test Post test b d p q b d p q Jumlah Membaca Menulis Jumlah 19 20 LAMPIRAN B UJI RELIABILITAS ALAT UKUR KEMAMPUAN

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Persiapan awal penulis adalah meminta izin kepada kepala sekolah SMA KRISTEN 1 SALATIGA secara informal untuk mengadakan penelitian serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experemntal design) Desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIALISASI

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIALISASI BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIALISASI A. Pelaksanaan Metode Cerita untuk Meningkatkan Kemampuan Sosialisasi di TK Tarbiyatul Athfal 14 1. Persiapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 51 siswa kelas 3 SD Negeri Getasan yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas 3a dan 3b. Kelas kontrol

Lebih terperinci