BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Telkom Economics and Business School

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Telkom Economics and Business School"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam sub bab ini akan dibahas tentang profil singkat Telkom Economics and Business School (TEBS), logo, visi dan misi, program studi, civitas akademika TEBS dan sekilas tentang prodi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika Profil Telkom Economics and Business School Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Telkom d/h Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Dewan Pembina YPT, secara ex-officio adalah Direksi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT.Telkom). IM Telkom didirikan sebagai bentuk tanggung jawab PT. Telkom untuk menjadi Good Corporate Citizenship yang ingin berkontribusi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. IM Telkom pada saat ini menyelenggarakan: 1 (satu) program pasca sarjana, 5 (lima) program strata-1, dan 1 (satu) program diploma-3. Kampus IM Telkom barada di 3 (tiga) lokasi, yaitu: kampus Gegerkalong, kampus Setiabudi, dan kampus Dayeuh Kolot. Ke-3 kampus tersebut berada di wilayah Bandung. Jumlah mahasiswa yang menempuh studi di IM Telkom pada tahun 2010 ini berkisar pada angka mahasiswa aktif, yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia, ditambah dengan mahasiswa internasional dari beberapa negara asing Visi dan Misi Telkom Economics and Business School a. Visi Telkom Economics and Business School Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi bidang Bisnis dan Manajemen Konvergensi yang unggul di Asia pada tahun b. Misi Telkom Economics and Business School 1. Menyiapkan mahasiswa menjadi pemimpin Asia masa depan. 2. Mengembangkan Institusi "knowledge enterprise" kelas dunia. 3. Menghasilkan kontribusi yang "determinant" bagi kemandirian bangsa dalam persaingan global. 1

2 1.1.3 Logo Telkom Economics and Business School Gambar 1.1 Logo Telkom Economics and Business School Sumber: Program Studi di Telkom Economics and Business School Adapun Program Studi yang ada di TEBS adalah sebagai berikut: a. Sekolah Manajemen Telekomunikasi dan Media 1) Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika (MBTI) 2) International Class b. Sekolah Administrasi Bisnis dan Keuangan 1) Manajemen Pemasaran 2) Akuntansi 3) Administrasi Niaga c. Sekolah Komunikasi Multimedia 1) Desain Komunikasi Visual 2) Ilmu Komunikasi d. Sekolah Pasca Sarjana 1) Program Magister Manajemen 2) Program Certificate of Business Management (CBM) Dari beberapa program studi tersebut, penelitian ini akan difokuskan kepada mahasiswa program studi S-1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika (MBTI) angkatan tahun Civitas Akademika Telkom Economics and Business School Fakultas Ekonomi dan Bisnis memiliki struktur organisasi/civitas akademika yang berfungsi memberikan informasi kepada seluruh anggota organisasi untuk mengetahui kegiatan atau pekerjaan yang harus dikerjakan, sehingga proses kerjasama menuju pencapaian tujuan organisasi dapat terwujud sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Gambar 1.2 berikut merupakan civitas akademika yang ada di Isntitut Manajemen Telkom : 2

3 Gambar 1.2 Struktur Organisasi FEB Sumber: Sekilas Tentang Prodi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika (MBTI) merupakan program studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung dengan visi, misi dan tujuan sebagai berikut : A. Visi Menjadi program studi yang unggul dalam bidang manajemen dan bisnis konvergensi dengan semangat kewirausahaan di tingkat regional pada tahun B. Misi 1. Menyelenggarakan pendidikan dengan semangat kewirausahaan yang unggul dan dikenal secara internasional dalam bidang manajemen dan bisnis konvergensi yang senantiasa aktual dengan kebutuhan industri dan perkembangan dunia. 3

4 2. Menyelenggarakan penelitian unggul bidang manajemen dan bisnis konvergensi. 3. Berperan aktif dalam pelayanan dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan. C. Tujuan 1. Menghasilkan lulusan yang profesional dan berintegritas tinggi serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan manajemen dan bisnis konvergensi sehingga meningkatkan daya saing bangsa. 3. Menghasilkan lulusan yang berjiwa wirausaha sehingga mampu berkontribusi signifikan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. 4. Menghasilkan penelitian yang fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. D. Konsentrasi 1. Konsentrasi Manajemen Bisnis Telekomunikasi (MBT) 2. Konsentrasi Manajemen Bisnis Informatika (MBI) 3. Konsentrasi Manajemen Bisnis Media (MBM) 4. Konsentrasi Manajemen Bisnis Konten (MBK) 5. Konsentrasi Management of International ICT Business 1.2 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu cara manusia untuk dapat menyampaikan informasi kepada lingkungan disekitarnya. Komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal agar dapat dimengerti oleh kedua belah pihak yang melakukan komunikasi. Bahasa merupakan bentuk komunikasi secara lisan dapat diucapkan oleh setiap manusia. Masyarakat di Indonesia mengenal beberapa bahasa dalam melakukan komunikasi antar manusia, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, dan Bahasa Inggris. Bahasa Inggris dikenal masyarakat Indonesia sebagai bahasa Internasional. Sehingga pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia sudah tidak asing lagi karena sudah dimulai sejak duduk di bangku sekolah Taman Kanak-Kanak (TK). Menghadapi globalisasi yang semakin nyata di depan mata, maka penguasaan bahasa asing merupakan sebuah tuntutan yang tidak bisa ditunda lagi. Manfaat terbesar dari penguasaan bahasa asing dalam era globalisasi adalah terkait pada terbukanya kesempatan kerja serta peluang untuk studi lanjut ke luar negeri. Menurut survey yang dilakukan JobStreet.com pada Juni 2012 tentang peran bahasa Inggris di dunia kerja didapatkan beberapa temuan. Ternyata 50,65% pekerja masih belum 4

5 memiliki penguasaan bahasa Inggris dengan baik dan benar. 73,68% responden menyatakan kemampuan bahasa Inggris di perusahaan tempat responden bekerja saat ini menjadi sebuah nilai tambah. Penggunaan bahasa Inggris sebesar 30% -70 % di perusahaan tempat responden bekerja saat ini (lisan, , dokumen, dsb) dinilai oleh sekitar 1750 responden. Menurut responden, karyawan dengan level manajerial keatas di perusahaan tempat responden bekerja saat ini memiliki kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik dijawab ya sebesar 67,95% oleh responden. Berdasarkan survey JobStreet.com pada Juni 2012, dapat ditarik kesimpulan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa Internasional yang sangat dibutuhkan di lingkungan kerja. Kemampuan bahasa Inggris di perusahaan tempat responden bekerja saat ini menjadi sebuah nilai tambah. Penggunaan bahasa Inggris di perusahaan dapat berupa lisan, , dokumen, dsb. Selain itu, Bahasa Inggris di suatu perusahaan menjadi hal yang wajib dimiliki oleh karyawan/calon karyawan sebagai cara untuk mempercepat jenjang karir di suatu perusahaan. Penguasaan bahasa Inggris sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa terutama dalam upaya menunjang peningkatan keilmuan dan keahlian yang dimiliki, serta sangat diperlukan untuk menghadapi dunia kerja. Dalam perkembangan dunia saat ini, kemampuan untuk berkomunikasi dengan akurat dan efektif telah meningkat kemanfaatannya. Meskipun bahasa Inggris telah menjadi bahasa pengantar sebagian besar transaksi bisnis dunia, adalah juga jelas bahwa kemampuan untuk menjual, bernegosiasi, berdiskusi, dan mengelola dalam bahasa-bahasa para tetangga, para pelanggan, dan para karyawan dapat meningkatkan probabilitas keberhasilan komunikasi dan transaksi bisnis, kemampuan untuk berbicara dalam bahasa lain dipandang begitu penting dan menjadi poin tambahan ketika merekrut para karyawan baru. Bahkan suatu studi terakhir yang dilakukan oleh Faxback tahun 1991 terhadap para pembaca majalah bisnis internasional menemukan bahwa 85 persen pembaca yang ditanyai merasa bahwa kemampuan untuk berbicara suatu bahasa asing sangat penting untuk keberhasilan seorang manajer internasional. Ada suatu kebalikan sikap yang ditemukan pada suatu survey terhadap (sebagian besar orang amerika) pada eksekutif yang pada masa-masa lalu sering merasa kemampuan untuk berbicara bahasa Inggris adalah cukup. (Sirait & Rahardjo, 2009:158) Pentingnya memiliki kemampuan berbicara dalam banyak bahasa secara jelas dikemukakan oleh Gourlay (Sirait & Rahardjo, 2009:159), Wakil Presiden Coca Cola Company untuk operasi manafaktur korporat pada tahun 1989 dalam Across the Board bahwa: Understanding how to function in different culture and different languages is foundamental to our success. Knowing how to give our customer what they expectconsistently, wherever we operate, regardless of local conditions-is our challenge. 5

6 (Memahami bagaimana beroperasi dalam budaya-budaya dan bahasa bahasa berbeda adalah penting bagi keberhasilan kami. Mengetahui bagaimana memberikan kepada para konsumen kami apa yang mereka harapkan dimana pun kami beroperasi tanpa mempertimbangkan kondisi-kondisi lokal, tetap merupakan tantangan kami). Apa yang Gourlay (Sirait & Rahardjo, 2009:159) maksudkan adalah hal yang digunakan oleh semua perusahaan global dengan kualitas produk yang ada dalam presepsi konsumen. Hal ini akan dipengaruhi secara efektif bila kita memahami budaya konsumen kita. Gourlay menegaskan hal ini dengan pernyataannya bahwa: Language study opens the door to deeper cultural understanding. Speech patterns, throught patterns, and behavior (i.e consumer) patterns are all interlinked. (Studi bahasa membuka pintu untuk lebih memperdalam pemahaman budaya. Polapola percakapan, pola-pola pemikiran, dan pola-pola perilaku (contoh konsumen) semuanya saling berkaitan). Kemampuan untuk berbicara dua atau lebih bahasa dipandang sebagai penting. Dalam kenyataannya, para eksekutif sejumlah perusahaan multinasional Amerika belajar suatu bahasa kedua. Misalnya, eksekutif Du Pont mengambil suatu kursus cepat dalam bahasa Jepang dan sejumlah rekan-rekan eksekutif (di perusahaan Du Pont dan perusahaan-perusahaan lain seperti Easman Kodak, Citicorp, dan divisi sistem medical General Electric) juga mengambil suatu kursus pendalaman dalam bahasa kedua. Bahasa Perancis, Jerman, dan Jepang tampak menjadi favorit di antara orang Amerika yang mengikuti sekolah bahasa. (Sirait & Rahardjo, 2009:159) Satu aspek bahasa yang tidak mendapat banyak perhatian, yang sering menjadi tanggung jawab manajer SDM Internasional, meliputi penerjemah, peggunaan juru bahasa, dan adaptasi bahasa-bahasa pelatihan dan bisnis ke dalam bahasa-bahasa dan budaya-budaya asing. Seleksi para juru bahasa dan penerjemah perlu diberi perhatian khusus, karena menjadi baik dalam interpretasi dan penerjemahan membutuhkan lebih banyak hal daripada pelatihan dalam bahasa asli dan bahasa asing. Hal ini juga membutuhkan kesamaan yang dalam dengan sifat bisnis dan istilah teknikal serta manajerial khusus yang tidak mungkin diterjemahkan dengan mudah ke dalam bahasa asing atau dialihbahasakan ke dalam bahasa asli. (Sirait & Rahardjo, 2009:159) 6

7 Perguruan Tinggi bukan lagi sebagai lembaga non-profit yang hanya bergerak dalam bidang ilmu dan transfer of knowledge dan ilmu menjadi produk yang diperjual belikan. Pada tataran inilah citra sebuah perguruan tinggi menjadi satu hal yang penting dan menjadi satu pertimbangan konsumen ketika mereka memutuskan perguruan tinggi mana yang akan mereka pilih. (Sinatra & Rini, 2008:96) Manajemen Sumber Daya Manusia di perguruan tinggi mampu memenuhi harapan publik (stakeholders) perguruan tinggi berdasarkan market-oriented. Apalagi tantangan iklim kompetisi semakin menghangat di era globalisasi. Tantangan ini membuat perguruan tinggi harus memfokuskan manajerial organisasinya pada kepuasan pelanggannya, yang terdiri dari masyarakat pengguna (user), masyarakat intelektual, dan masyarakat peminat perguruan tinggi (calon mahasiswa). (Arwildayanto, 2012:13) Mahasiswa adalah kelompok pemangku kepentingan internal yang harus mendapatkan manfaat, dan sekaligus sebagai pelaku, proses pembentukan nilai tambah dalam penyelenggaraan kegiatan/program akademik yang bermutu di perguruan tinggi. Mahasiswa merupakan pembelajar yang membutuhkan pengembangan diri secara holistik yang mencakup unsur fisik, mental, dan kepribadian sebagai sumber daya manusia yang bermutu di masa depan. (BAN-PT, 2011:10) Perguruan tinggi harus memfasilitasi mahasiswa agar bisa mengembangkan segala potensi yang dimiliki melalui berbagai kegiatan. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus mampu menyiapkan layanan yang berkualitas untuk pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni budaya, olah raga, kepekaan sosial, dan kemasyarakatan, pelestarian lingkungan hidup serta kreativitas lainnya. Perguruan tinggi juga harus mampu mengembangkan nilainilai profesionalisme agar mahasiswa dapat beradaptasi secara cepat saat memasuki dunia profesi. (DPN, 2007:5) Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 9 ayat 2 menyebutkan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Sehingga, ketika memasuki Perguruan Tinggi Bahasa Inggris akan tetap diajarkan. Telkom Economics and Business School adalah salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia yang wajib menyelenggarakan mata kuliah Bahasa Inggris. Jumlah beban Sistem Kredit Semester (SKS) yang harus ditempuh oleh mahasiswa TEBS untuk mata kuliah Bahasa Inggris adalah 4 SKS selama kuliah di TEBS. Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika adalah salah satu jurusan di TEBS yang menyelenggarakan mata kuliah Bahasa Inggris sebanyak 4 SKS. Mata kuliah Bahasa Inggris diberikan pada semester 1 saja, namun berdasarkan wawancara dengan koordinator Bahasa Inggris MBTI bahwa mulai angkatan 2012 program studi MBTI memberikan 7

8 beberapa kegiatan pendukung softskill bahasa Inggris. Kegiatan pendukung softskill bahasa Inggris ini merupakan kegiatan pelatihan yang diberikan kepada mahasiswa MBTI dalam program pengembangan kompetensi bahasa Inggris. Salah satu pelatihan yang diberikan kepada mahasiswa MBTI adalah memberikan tutorial bahasa Inggris selama 7 semester secara gratis. Tutorial bahasa Inggris ini, mahasiswa akan diberikan materi bahasa Inggris selama 7 semester, yaitu Level 1 : Basic English I (diselenggarakan di semester 1), Level 2 : Basic English II (diselenggarakan di semester 2), Level 3 : Conversation I (diselenggarakan di semester 3), Level 4 : Conversation II (diselenggarakan di semester 4), Level 5 : TOEFL Preparation I (diselenggarakan di semester 5), Level 6 : TOEFL Preparation II (diselenggarakan di semester 6), dan Level 7 : English for Job Seeker (How to write application letter dan Job Interview) (diselenggarakan di semester 7). Tingkat penguasaan bahasa Inggris mahasiswa MBTI dapat diketahui melalui TOEFL yang diadakan TEBS saat awal masuk kuliah. Hasil tes mahasiswa dikelompokkan berdasarkan kategori sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini. Pengelompokkan ini didasarkan pada kategori very poor sampai ultimate. (Skill Institut, 2011) Tabel 1.1 TOEFL Score Interpretation Table Score Category Required By MBTI 2012 Reguler MBTI 2012 Inter (Orang) (Orang) Above Multinational Ultimate 550 Companies Nation Wide Operated Superior Businesses Region Operated Good Businesses Local Operated Average Businesses Below Average Medium Size Businesses Poor Small Size Businesses 30 0 Below 299 Very Poor Home Based Businesses 53 3 *Inter = Internasional 8

9 Tabel 1.2 TOEFL Test Diagnostic Summary Result Item Score Overall Average Score MBTI 2012 Reguler 396 Overall Average Score MBTI 2012 International 443 Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa average score TOEFL mahasiswa MBTI Internasional angkatan 2012 berada pada kategori average (dibutuhkan oleh local operated businesses) dan mahasiswa MBTI angkatan 2012 berada pada kategori below average (dibutuhkan oleh medium size businesses). Sehingga, diharapkan kepada seluruh mahasiswa MBTI angkatan 2012 untuk mengikuti program pengembangan kompetensi bahasa Inggris yang sudah diselenggarakan, yaitu Tutorial bahasa Inggris dan program kegiatan di English Language Center (ELC). Keikutsertaan mahasiswa MBTI pada program pengembangan kompetensi bahasa Inggris diharapkan memiliki minimal TOEFL 450, sehingga akan memenuhi salah satu syarat sidang yaitu memiliki TOEFL minimal sebesar 450. (Urusan Layanan Akademik dan Database Program Studi MBTI, 2013) Salah satu kegiatan pendukung softskill bahasa Inggris yang diberikan kepada mahasiswa MBTI dalam program pengembangan kompetensi bahasa Inggris adalah kegiatan tutorial bahasa Inggris yang diberikan selama 7 semester secara gratis. Tutorial bahasa Inggris ini, mahasiswa akan diberikan materi bahasa Inggris selama 7 semester, yaitu Level 1 : Basic English I (diselenggarakan di semester 1), Level 2 : Basic English II (diselenggarakan di semester 2), Level 3 : Conversation I (diselenggarakan di semester 3), Level 4 : Conversation II (diselenggarakan di semester 4), Level 5 : TOEFL Preparation I (diselenggarakan di semester 5), Level 6 : TOEFL Preparation II (diselenggarakan di semester 6), dan Level 7 : English for Job Seeker (How to write application letter dan Job Interview) (diselenggarakan di semester 7). Tingkat kehadiran mahasiswa pada kegiatan tutorial bisa di lihat pada gambar di bawah ini. Jumlah mahasiswa yang tidak pernah hadir pada tutorial Bahasa Inggris semester 1 ada 49 mahasiswa dan 179 mahasiswa tidak pernah hadir pada kegiatan tutorial bahasa Inggris di semester 2. Sedangkan mahasiswa yang selalu hadir di tutorial bahasa Inggris pada semester 2 adalah satu mahasiswa dan tidak ada mahasiswa yang mengikuti seluruh kegiatan tutorial bahasa Inggris selama diadakan pada semester 1. 9

10 Gambar 1.3 Kehadiran Tutorial Semester 1 Gambar 1.4 Kehadiran Tutorial Semester 2 Perolehan nilai bahasa Inggris mahasiswa MBTI angkatan 2012 pada semester 1 bisa dilihat pada tabel di bawah ini yang menunjukkan perolehan nilai Bahasa Inggris Mahasiswa MBTI angkatan Tabel 1.3 Perolehan nilai Bahasa Inggris Mahasiswa MBTI 2012 Nilai Mutu Angkatan 2012 (Orang) Persentase (dalam %) A A B B B C C C D E Total % Berdasarkan data diatas, perolehan nilai bahasa Inggris mahasiswa MBTI angkatan 2012 dengan nilai mutu A adalah 2.6% dari seluruh total mahasiwa 2012 sebanyak 464 mahasiswa. Sedangkan mahasiswa yang memperoleh nilai A- sebanyak 77 mahasiswa atau sebesar 16.6%. Sebanyak 118 mahasiswa memperoleh nilai B+. Mahasiswa yang memperoleh nilai B sebanyak 93 mahasiswa atau sebesar 20%. Sebanyak 61 mahasiswa memperoleh nilai B-. Mahasiswa yang memperoleh nilai C+ ada sebanyak 34 mahasiswa. Sebanyak 23 mahasiswa memperoleh nilai C-. Mahasiswa yang memperoleh nilai D adalah 8 mahasiswa. Dan yang terakhir ada 26 mahasiswa yang memperoleh nilai E. Paradigma pendidikan (proses pembelajaran) yang terbaru menekankan bahwa sasaran pendidikan diarahkan pada (1) learning to know, (2) learning to do, (3) learning to be, dan (4) 10

11 learning to live together (UNESCO dalam Mangkuprawira & Vitayala, 2007:72). Di masa depan dan siapapun peserta dan penyelenggaranya maka proses pembelajaran perlu diarahkan pada kegiatan belajar untuk belajar sehingga terbentuk suatu masyarakat belajar; paradigma ini berlaku sama untuk lingkungan perusahaan. Di samping itu, kemasan pembelajaran lewat pelatihan bukan hanya untuk membentuk orang yang mandiri dan terampil, tetapi dengan kepribadian nol. Jadi, pada dasarnya pelatihan haruslah memiliki beragam aspek dominan yang lengkap. (Mangkuprawira & Vitayala, 2007:72) Dalam dunia pendidikan pelatihan bahasa sangat diperlukan mengingat perkembangan dunia saat ini diperlukan kemampuan untuk berkomunikasi dengan akurat dan efektif dengan bahasa asing. Bahasa Inggris telah menjadi bahasa pengantar sebagian besar transaksi bisnis dunia sebagai bahasa komunikasi untuk menjual, bernegosiasi, berdiskusi, dan mengelola para tetangga, para pelanggan, dan para karyawan dalam transaksi bisnis, kemampuan untuk berbicara dalam bahasa lain dipandang begitu penting dan menjadi poin tambahan ketika merekrut para karyawan baru. (Sirait & Rahardjo, 2009:158) Hasil wawancara dengan Ketua Program Studi (Kaprodi) S-1 MBTI diketahui bahwa pemberian program pengembangan kompetensi bahasa Inggris ini diharapkan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mahasiswa baik itu kemampuan reading, listening, dan structure yang lebih baik dari kemapuan yang sudah dimiliki saat ini. Kemampuan bahasa Inggris sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, sehingga sebagai penyelenggara pendidikan Prodi MBTI harus memberikan kegiatan softskill bahasa Inggris untuk dapat meningkatkan kemampuan softskill bahasa Inggris mahasiswa, serta agar dapat meningkatkan score TOEFL mahasiswa yang masih dibawah 450. Kegiatan softskill bahasa Inggris mahasiswa MBTI 2012 ini diberikan kepada mereka secara gratis karena sudah termasuk pada pembayaran Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP). Banyaknya mahasiswa yang tidak hadir pada kegiatan softskill bahasa Inggris seperti tutorial dan ELC membuat Kaprodi merasa kecewa karena pihak kampus sudah memberikan fasilitas penunjang kegiatan dan pengajar untuk mereka. Hasil wawancara dengan salah satu mahasiswa MBTI angkatan 2012 yang mendapatkan kegiatan softskill bahasa Inggris tambahan salah satunya adalah kegiatan tutorial bahasa Inggris. Narasumber setuju dengan kegiatan tutorial bahasa Inggris, bagi narasumber kegiatan tutorial bahasa Inggris itu sangat bermanfaat dalam dunia perkuliahan. Selain itu, dapat mengasah kemampuan bahasa Inggris, kegiatan tutorial ini juga menyenangkan, karena ada beberapa games disela-sela pembelajaran. Tak hanya itu, pengajarnya pun ramah dan membuat kegiatan ini begitu menyenangkan. Saya mengikutinya dengan antusias, karena kegiatan ini begitu bermanfaat buat saya. Sebab saya memang lemah dalam bahasa Inggris. Manfaat yang sudah saya dapatkan dalam mengikuti kegiatan tutorial bahasa Inggris adalah saya lebih paham lagi dalam berbicara bahasa Inggris, lebih mengerti dalam grammar, lebih 11

12 mengerti dalam hal pengucapan kata dalam bahasa Inggris yang baik dan benar, lebih mengerti dalam hal menyampaikan pendapat dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, dengan diadakannya kegiatan ini membuat saya tidak akan menyiakannya begitu saja. Target yang ingin saya capai ialah dapat berbahasa Inggris dengan baik, lancar dan benar. Selain itu saya ingin agar disaat tes TOEFL, saya mendapat score diatas 450. Ya minimal 470 lah. Pelatihan bahasa tampaknya merupakan suatu komponen yang jelas diperlukan sekali dalam suatu program sebelum keberangkatan ke luar negeri. Peran bahasa Inggris sebagai bahasa bisnis dunia sudah tidak diragukan lagi. Sebagai suatu hasil meningkatnya tekanantekanan persaingan global dan pertumbuhan kesadaran kepentingan stratejik dan operasional, lebih banyak perusahaan multinasional di Amerika Serikat yang meminta agar kurikulum di sekolah-sekolah bisnis Amerika Serikat meliputi bahasa-bahasa asing dan memberikan preferensi kepada para lulusan dengan keterampilan bahasa asing. Tren yang sama juga terjadi di Inggris dan Australia. (Sirait & Rahardjo, 2009:160) Berdasarkan data yang sudah diungkapkan oleh peneliti diatas, peneliti menganggap ada masalah pada pelatihan yang sudah diselenggarakan prodi MBTI. Pada penelitian ini peneliti tertarik untuk mengetahui faktor pembeda pelatihan mahasiswa yang hadir dan tidak hadir dalam program pengembangan kompetensi bahasa Inggris. Dimana mahasiswa yang hadir adalah mahasiswa yang pernah hadir pada program pengembangan kompetensi bahasa Inggris, yaitu Tutorial bahasa Inggris, sedangkan mahasiswa yang tidak hadir adalah mahasiswa yang tidak pernah hadir pada program pengembangan kompetensi bahasa Inggris, yaitu Tutorial bahasa Inggris. Hal ini diharapkan sebagai bahan keputusan prodi MBTI untuk memberikan program pengembangan kompetensi bahasa Inggris yang tepat berdasarkan faktor pembeda pelatihan itu sendiri. Karena pemberian program pengembangan kompetensi bahasa Inggris sesuai faktor pembeda pelatihan yang tepat akan mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh Prodi MBTI. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan kedalam pertanyaan berikut: 1. Faktor pembeda pelatihan mahasiswa yang hadir dan tidak hadir dalam program pengembangan kompetensi bahasa Inggris? 2. Apakah terdapat perbedaan signifikan antara kelompok pertama dan kedua? 12

13 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan memperoleh jawaban atas masalah yang telah dirumuskan, yaitu: 1. Untuk mengetahui faktor pembeda pelatihan mahasiswa yang hadir dan tidak hadir dalam program pengembangan kompetensi bahasa Inggris. 2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan antara kelompok pertama dan kedua. 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya informasi dan menambah khazanah keilmuan pada bidang sumber daya manusia khususnya yang terkait dengan pelatihan agar dapat memahami faktor pembeda pelatihan mahasiswa khususnya dalam program pengembangan kompetensi bahasa Inggris. Disamping itu penelitian ini diharapkan bisa dijadikan rujukan untuk penelitian berikutnya. 2. Kegunaan Praktis Sebagai bahan masukan dan gambaran bagi Telkom Economics and Business School sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia untuk memahami faktor pembeda pelatihan mahasiswa yang hadir dan tidak hadir dalam program pengembangan kompetensi bahasa Inggris. Hal ini dapat dijadikan untuk landasan penerapan strategi yang lebih baik dalam memberikan pelatihan kepada mahasiswa, khususnya dalam meningkatkan kompetensi bahasa Inggris pada mahasiswa. Selain itu, dengan memahami apa saja yang dibutuhkan mahasiswa mengenai pelatihan dapat menambah wawasan manajemen Telkom Economics and Business School untuk mengimplementasikan pelatihan yang lebih efektif sehingga mampu meningkatkan nilai mahasiswa. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Sistematika penulisan dari penelitian ini disusun sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang objek penelitian yaitu gambaran umum perusahaan dari Telkom Economics and Business School; Latar Belakang Masalah; Perumusan Masalah; Tujuan Penelitian; Kegunaan Penelitian dan Sistematika Penulisan Tugas Akhir. 13

14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini membahas tentang Tinjauan Pustaka; Penelitian Terdahulu; Kerangka Pemikiran; Hipotesis Penelitian dan Ruang Lingkup Penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang Jenis Penelitian; Variabel Operasional; Tahapan Penelitian; Populasi dan Sampel; Pengumpulan Data; Uji Validitas dan Reliabilitas; Teknik Analisis Data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian yang telah dilakukan penulis berdasarkan tata cara dan langkah-langkah yang telah ditentukan pada bab-bab sebelumnya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini membahas tentang penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan serta saran yang merupakan implikasi kesimpulan yang berisi alternatif pemecahan masalah. 14

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi yang sebagian sahamnya dimiliki oleh negara merupakan salah satu perusahaan yang banyak diminati oleh pencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekolah Administrasi Bisnis dan Keuangan (SABK) merupakan salah satu sekolah yang ada dibawah Institut Manajemen Telkom (IM Telkom). Didirikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom Economic and Business School adalah sekolah bisnis yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) di bawah bendera Telkom University. Dewan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Logo Institut Manajemen Telkom Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN Logo Institut Manajemen Telkom Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi Dalam sub bab ini akan dibahas tentang profil singkat Institut Manajemen Telkom, logo, sejarah pendirian Institut Manajemen Telkom, visi dan misi, Program studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Telkom University Sejarah Telkom University

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Telkom University Sejarah Telkom University BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1. 1 Telkom University 1.1.1.1 Sejarah Telkom University Institut Teknologi Telkom, Institut Manajemen Telkom, STISI Telkom dan Politeknik Telkom awalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Universitas Telkom berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Terhadap Objek Studi Penelitian English First (EF)

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Terhadap Objek Studi Penelitian English First (EF) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Saat ini belajar Bahasa Inggris bukan hanya suatu kewajiban, melainkan suatu kebutuhan yang tak bisa dihindari lagi. Kesadaran masyarakat akan perlunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Institusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Institusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Institusi Fakultas Komunikasi dan Bisnis atau yang biasa disebut dengan singkatan FKB adalah salah satu fakultas yang disediakan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian 1.1.1. Profil Universitas Telkom Universitas Telkom atau disingkat Tel-U adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Indonesia yang terletak di Selatan Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal yang asing di Indonesia jika diantara penggangguran tersebut terdapat lulusan perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menambah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menambah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan era globalisasi, setiap orang diharapkan dapat meneruskan pembangunan di Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menambah kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah Singkat Lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah Singkat Lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Sejarah Singkat Lembaga Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) merupakan sebuah lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom

Lebih terperinci

Program Studi Magister Manajemen (Penyelenggara Fakultas Ekonomi)

Program Studi Magister Manajemen (Penyelenggara Fakultas Ekonomi) Program Studi Magister Manajemen (Penyelenggara Fakultas Ekonomi) Pengelola Program Magister Manajemen Ketua Program Studi : Prof. Dr. Dwi Kartini, Spec. Lic Sekretaris Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.1 Profil Universitas Telkom Telkom University berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan ilmu sosial di perguruan tinggi yang masih banyak diminati hingga saat ini. Sejalan dengan kemajuan dunia teknologi

Lebih terperinci

Jumlah Lembaga Kursus B. Inggris

Jumlah Lembaga Kursus B. Inggris BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan setiap orang. Dalam dunia pendidikan penguasaan bahasa asing terutama

Lebih terperinci

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 06 SEMARANG 2O16 Standar Isi Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

Evaluasi DUDI terhadap Lulusan ITB 2016

Evaluasi DUDI terhadap Lulusan ITB 2016 Pentingnya Bahasa Inggris dalam Dunia Kerja Menurut Alumni Fakultas Seni Rupa dan Budaya Angkatan 2009 Institut Teknologi Bandung A. Evaluasi DUDI terhadap Lulusan ITB Untuk menciptakan relevansi antara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

M. Budi Djatmiko. Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI

M. Budi Djatmiko. Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI BAN-PT KRITERIA PENILAIAN STANDAR 3 Mahasiswa dan lulusan M. Budi Djatmiko Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI Asosiasi Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

SKENARIO HIPOTETIS DAN TANTANGAN-TANTANGAN YANG DIHADAPI PENDIDIKAN MANAJEMEN

SKENARIO HIPOTETIS DAN TANTANGAN-TANTANGAN YANG DIHADAPI PENDIDIKAN MANAJEMEN SKENARIO HIPOTETIS DAN TANTANGAN-TANTANGAN YANG DIHADAPI PENDIDIKAN MANAJEMEN Disampaikan Dalam SEMINAR NASIONAL JURUSAN MANAJEMEN Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si Jurusan Manajemen, Fakultas

Lebih terperinci

Administrasi Perpajakan

Administrasi Perpajakan I. Keterangan Umum 1 Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya (UB) 2 Fakultas/Sekolah/Jurusan Fakultas Ilmu Administrasi/Jurusan Administrasi Bisnis (Niaga) 3 Nama Program Studi/Jenjang Administrasi Perpajakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetensi di berbagai bidang baik ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan sumber daya paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan sumber daya paling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan sumber daya paling penting bagi organisasi baik pemerintah maupun swasta, sehingga tanpa manusia, suatu organisasi tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program Studi S1 Pendidikan Geografi sebagai salah satu program studi di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta terus dituntut untuk selalu melakukan

Lebih terperinci

4/11/2016 RIP ITENAS AGENDA. Pendahuluan. Masa depan Itenas. Itenas. masa kini. Sejarah. Itenas

4/11/2016 RIP ITENAS AGENDA. Pendahuluan. Masa depan Itenas. Itenas. masa kini. Sejarah. Itenas RIP ITENAS 2014-2030 RAPAT KERJA ITENAS 22 Desember 2014 H. Hilton - Bandung AGENDA PENDAHULUAN VISI ITENAS 2030 STRATEGI PENGEMBANGAN ITENAS 2014-2030 PROGRAM PENGEMBANGAN ITENAS 2014-2030 PROYEKSI POPULASI

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

SEKILAS PPM MANAJEMEN

SEKILAS PPM MANAJEMEN SEKILAS PPM MANAJEMEN Sejarah Pendirian PPM Manajemen Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen Didirikan tanggal 3 Juli 1967 Sang Penggagas Prof. Dr. AM Kadarman, SJ Para Pendiri (ki-ka) Latar belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih baik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih baik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberadaan industri jasa pendidikan mendapat tempat tersendiri dikalangan masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak pelajar. Mereka mempunyai harapan bahwa setiap

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN PROGRAM MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012-2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU A. Sejarah Singkat 1. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi lahir di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir

Lebih terperinci

memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.

memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan. 1. UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 50 ayat (3) 2. PP no 19 tahun 2005 (Pasal 61 ayat 1), 3. Renstra Diknas 2005-2009 4. Bervariasinya penyelenggaraan 5. Rekomendasi kajian profil SBI tahun 2006 6. Buku Pedoman

Lebih terperinci

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta Sumber : Kementerian Pendidikan Nasional/Dirjen Dikti/Direktorat Kelembagaan 15 November 2008 Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta LATAR BELAKANG Hasil Survei Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab 1 akan dijelaskan pendahuluan dari penelitian tugas akhir ini yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan

Lebih terperinci

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister a. Profil Lulusan Profil utama lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

1.1 Sejarah Perusahaan ITB School of Business and Management (SBM-ITB)

1.1 Sejarah Perusahaan ITB School of Business and Management (SBM-ITB) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan 1.1.1 ITB School of Business and Management (SBM-ITB) ITB mulai merencanakan membuka program bisnis dan manajemen sejak tahun 1970. Pada akhir tahun 1980, Departemen

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Universitas Brawijaya, 2008 All Rights Reserved

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Universitas Brawijaya, 2008 All Rights Reserved SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA Universitas Brawijaya, 2008 All Rights Reserved Spesifikasi PROGRAM STUDI PSIKOLOGI Fakultas Ilmu Sosial Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA I. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Program Studi Pendidikan Bahasa berdiri sejak tahun 2001. Secara perlahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang masa depan dari saat ini, maka fokus perhatian kita adalah sejauh mana kesiapan sumber daya yang kita miliki saat ini dapat dikembangkan dan di tingkatkan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL LEMBAGA. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL LEMBAGA. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL LEMBAGA A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi lahir di kota Medan atau di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam

Lebih terperinci

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang mampu menghasilkan output yang kompetitif dalam menghadapi persaingan serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jurusan Akuntansi, Manajemen, dan IE (Ilmu Ekonomi). Mahasiswa Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. jurusan Akuntansi, Manajemen, dan IE (Ilmu Ekonomi). Mahasiswa Ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UMY adalah mahasiswa di perguruan tinggi yang fokus mempelajari ilmu seputar ekonomi dan bisnis yang meliputi jurusan Akuntansi, Manajemen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan nasional di era globalisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencantumkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu. Jepang, bahasa Mandarin sebagai syarat tambahan. Tak diragukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. mencantumkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu. Jepang, bahasa Mandarin sebagai syarat tambahan. Tak diragukan lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini belajar bahasa Inggris adalah hal yang sudah umum dilakukan oleh sebagian besar masyarakat, karena itu merupakan tuntutan dasar dalam dunia kerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin kompleks sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk akuntansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom University

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom University BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Telkom University Telkom University adalah Perguruan Tinggi Swasta yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom, merupakan penggabungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan, penggunaan sumberdaya manusia dan sumber daya alam secara efektif untuk mencapai sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) adalah s ebuah yayasan yang di prakarsai oleh PT. Telkom Indonesia untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi serta pelatihan

Lebih terperinci

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SM SPMI Hal : 1/12 1 Judul STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 01 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/12 2 Lembar Pengendalian STANDAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dalam beberapa waktu ini semakin berkembang pesat. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan semakin terbukanya perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui pendidikan potensi seseorang akan berkembang dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PELANGGAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SUKOHARJO

PENGARUH PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PELANGGAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SUKOHARJO PENGARUH PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PELANGGAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menghadapkan kita pada tuntutan akan pentingnya suatu kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi pendidikan yang dimiliki.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para profesional bisnis masa depan. Dari motto tersebut, Universitas Widyatama

BAB I PENDAHULUAN. para profesional bisnis masa depan. Dari motto tersebut, Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Widyatama memiliki sebuah motto yaitu friendly campus for future business pro atau yang bisa diartikan sebagai kampus yang bersahabat bagi para profesional

Lebih terperinci

TANGGAPAN PENGGUNA LULUSAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

TANGGAPAN PENGGUNA LULUSAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA LAPORAN TANGGAPAN PENGGUNA LULUSAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2015 i Disusun oleh: Tim Tracer Study Program Studi Magister Teknik Kimia 1. Dr. Ir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya zaman, manusia membutuhkan kemampuan untuk menguasai lebih dari satu bahasa untuk menunjang karir, pergaulan, dan pendidikan. Karena dengan

Lebih terperinci

Profil Lulusan, Capaian Belajar, dan Bahan Kajian

Profil Lulusan, Capaian Belajar, dan Bahan Kajian Profil Lulusan, Capaian Belajar, dan Bahan Kajian a. Profil Lulusan 1. Perumus dan pelaksana hubungan untuk pemerintah (diplomat, staf kementerian luar negeri, staf pemerintah daerah, staf lembaga pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN 2012-2016 A. VISI Visi Program Studi S1 Manajemen STIE KBP adalah Menjadi Program Studi yang Berkualitas dalam Pengajaran dan Pengetahuan Bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu bangsa, maju tidaknya suatu bangsa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Oleh

Lebih terperinci

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi lahir di luar Kota Medan atau di luar Propinsi Sumatera Utara. Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pengelolaan strategi pendidikan dan pelatihan, karena itu pembangunan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 27/PMK.O5/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 27/PMK.O5/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB http://www.sjdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2015/27~pmk.05~2015per.htm 1 of 4 02/03/2015 8:02 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas di era seperti sekarang ini sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas di era seperti sekarang ini sangat penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Mewujudkan masyarakat yang cerdas di era seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari pembentukan karir tersebut. Memiliki karir yang baik dan menjanjikan merupakan semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Universitas Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Universitas Telkom Universitas Telkom didirkan pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Sejarah Kurikulum Prodi Teknik Informatika Hingga saat ini, Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.377, 2015 KEMENKEU. Badan Layanan Umum. Universitas Lampung. Tarif Layanan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48/PMK.05/2015 TENTANG TARIF LAYANAN

Lebih terperinci

KOMPETENSI LULUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KL.UJM-JM-FE-UB.01

KOMPETENSI LULUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KL.UJM-JM-FE-UB.01 KOMPETENSI LULUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KL.UJM-JM-FE-UB.01 Revisi : - Tanggal : 2 Mei 2008 Dikaji ulang oleh : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan kinerja karyawan menurun. Penurunan kinerja karyawan akan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan kinerja karyawan menurun. Penurunan kinerja karyawan akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir ini, kecerdasan emosional menjadi bahan pembicaraan yang semakin hangat diperbincangkan. Dalam berbagai teori, kecerdasan emosional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures PT. Global Artha Futures adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang dapat diwujudkan melalui pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Universitas Telkom (Tel-U)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Universitas Telkom (Tel-U) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Dalam Penelitian ini, mahasiswa strata satu Universitas Telkom (Tel-U) berperan sebagai objek penelitian. Hal ini didasarkan pada latar belakang penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta) Skripsi Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbatasan antar negara seakan tidak terlalu berarti. Terlebih lagi saat ini, dimana

BAB I PENDAHULUAN. perbatasan antar negara seakan tidak terlalu berarti. Terlebih lagi saat ini, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan perekonomian dan teknologi dunia, perbatasan antar negara seakan tidak terlalu berarti. Terlebih lagi saat ini, dimana masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, dan 5) definisi istilah penelitian. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 11 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Yayasan Pendidikan dan Latihan The British Institute, lebih dikenal dengan nama TBI adalah sebuah yayasan yang didirikan sejak tahun 1984.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan suatu pekerjaan dan kegiatan usaha. Dalam mengelola informasi,

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan suatu pekerjaan dan kegiatan usaha. Dalam mengelola informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perubahan zaman pada era globalisasi, maka sudah tidak asing bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu pekerjaan

Lebih terperinci

3.3. JURUSAN AKUNTANSI VISI

3.3. JURUSAN AKUNTANSI VISI .. JURUSAN AKUNTANSI VISI Tahun 2020 Menjadi Pusat Kajian Ilmiah Bidang Akuntansi di Kalimantan Barat 107 ..1. Program Studi Akuntansi Visi, Misi, dan Tujuan VISI Pada tahun 2020 Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG SPMI-UMP SM 03 09 PALEMBANG 2O13 Standar KEMAHASISWAAN 1 Standar Penilaian Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT LUAR NEGERI BELMAWA

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT LUAR NEGERI BELMAWA PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT LUAR NEGERI BELMAWA DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA TAHUN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi pertama kali berkedudukan di Banda Aceh. Pada tahun 1961 membuka Fakultas Ekonomi yang bertempat di Medan. Penetapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Penilaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Penilaian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan pendidikan tinggi adalah aspek relevansi. Aspek relevansi ini, perguruan tinggi dituntut mampu menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing dan siap

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INSTITUT INDONESIA KUTOHARJO

IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INSTITUT INDONESIA KUTOHARJO IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INSTITUT INDONESIA KUTOHARJO Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis Oleh

Lebih terperinci

PPM Manajemen COMPANY PROFILE

PPM Manajemen COMPANY PROFILE PPM Manajemen COMPANY PROFILE PPM MANAJEMEN, PARTNER IN INTEGRATED MANAGEMENT SOLUTIONS VISI Menjadi Institusi Manajemen Yang Unggul dan Terpandang MISI Memprakarsai dan mendorong Inovasi pembangunan Sumber

Lebih terperinci

PROPOSAL PENGAJUAN BEASISWA UNGGULAN PASCASARJANA DALAM NEGERI BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI

PROPOSAL PENGAJUAN BEASISWA UNGGULAN PASCASARJANA DALAM NEGERI BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI PROPOSAL PENGAJUAN BEASISWA UNGGULAN PASCASARJANA DALAM NEGERI BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA A. Pendahuluan Indonesia adalah negara

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved i Spesifikasi Program Studi MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5) BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dibahas beberapa hal pokok yang mencakup 1) latar belakang penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5) ruang lingkup penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional maka

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional maka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Tinggi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi pada awalnya diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU dan mendirikan Fakultas Kedokeran

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS MAHASISWA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS MAHASISWA PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS MAHASISWA (Suatu Survey Terhadap Mahasiswa Fakultas Ekonomi ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi Guna Memperoleh

Lebih terperinci

/lɪtrəʧə/ / lɪŋ gwɪstɪks/

/lɪtrəʧə/ / lɪŋ gwɪstɪks/ /lɪtrəʧə/ / lɪŋ gwɪstɪks/ Fakultas Sastra Program Studi S-1 Sastra Inggris Belajar Sastra Inggris Belajar Bahasa Inggris Umumnya orang beranggapan bahwa belajar sastra Inggris itu sama dengan belajar bahasa

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSISTENSI PILIHAN KARIR DIBIDANG AKUNTANSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSISTENSI PILIHAN KARIR DIBIDANG AKUNTANSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSISTENSI PILIHAN KARIR DIBIDANG AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Swasta Di Surakarta Tahun 2008) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Lebih terperinci

Kampus UI Salemba Jl. Salemba No. 4, Jakarta T F Website:

Kampus UI Salemba Jl. Salemba No. 4, Jakarta T F Website: Fakultas Website Lokasi Email Program Pendidikan Program Studi Profil Lulusan / Kualifikasi Visi Misi EKONOMI http://mm.fe.ui.ac.id Gedung MM-FEUI Kampus UI Salemba Jl. Salemba No. 4, Jakarta T. +6221-3103976

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan adanya era globalisasi, perkembangan perekonomian menjadi semakin berkembang, sehingga adanya partisipasi atau keikutsertaan dari masyarakat sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Barat dan Banten

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Barat dan Banten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N A N M U T U Standar

Lebih terperinci