BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi yang sebagian sahamnya dimiliki oleh negara merupakan salah satu perusahaan yang banyak diminati oleh pencari kerja. Sebagai perusahaan yang memiliki keperdulian terhadap pendidikan, maka berdirilah Yayasan Pendidikan Telkom yang bertujuan menghasilkan orang-orang yang memiliki mutu sehingga dapat bersaing dalam dunia pekerjaan. Citra baik Telkom merupakan daya tarik tersendiri dalam memikat calon mahasiswa untuk mendaftarkan diri di Intitut Manajemen Telkom. Oleh sebab itu Penulis memilih Institut Manajemen Telkom sebagai objek yang akan diteliti dalam penelitian ini Profil IM Telkom Nama Lembaga : Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) Alamat : Jalan Telekomunikasi, Ters. Buah Batu Dayeuh Kolot Bandung Telepon : Fax : Website : diakses 15/07/ Logo Institut Manajemen Telkom Logo merupakan suatu bentuk simbol dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, perkumpulan, produk, negara, lembaga/organisasi. Logo IM Telkom Bandung dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut: Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

2 Sumber: diakses 15/07/ Sejarah Pendirian Institut Manajemen Telkom Institut Manajemen Telkom (disingkat IM Telkom) adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Dewan Pembina YPT, secara ex-officio adalah Direksi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT.Telkom). IM Telkom didirikan sebagai bentuk tanggung jawab PT. Telkom untuk menjadi Good Corporate Citizen yang ingin berkontribusi dalam upaya mencerdasakan kehidupan bangsa Indonesia. Perguruan Tinggi Institut Manajemen Telkom, didirikan pada tahun 1990 dengan nama MBA-Bandung, lalu berubah menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB) pada tahun 1994, kemudian berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom (STMB Telkom) pada tahun 2004, sebelum pada akhirnya bertransformasi menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) pada tahun Visi, Misi, dan Nilai-nilai Inti Institut Manajemen Telkom a. Visi Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Bidang Manajemen berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, yang unggul dan menjadi pilihan di Tingkat Regional. Sumber: diakses 15/07/2012 b. Misi Untuk meraih visi institusi, maka misi yang harus dilakukan: 1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang unggul dan menghasilkan lulusan yang mandiri sesuai kebutuhan industri dalam bidang manajemen. 2) Menyelenggarakan penelitian unggulan dan relevan bagi kebutuhan Industri.

3 3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. c. Nilai-Nilai Inti IM Telkom 1) Integrity (Integritas) 2) Entrepreneurship (kewirausahaan) 3) Best for Excellence (Terbaik untuk keunggulan) Sumber: diakses 15/07/ Program Studi IM Telkom Adapun Program Studi yang ada di IM Telkom adalah sebagai berikut: a. Sekolah Manajemen Telekomunikasi dan Media 1) Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika (MBTI) 2) International Class b. Sekolah Administrasi Bisnis dan Keuangan 1) Manajemen Pemasaran 2) Akuntansi 3) Administrasi Bisnis c. Sekolah Komunikasi Multimedia 1) Desain Komunikasi Visual 2) Ilmu Komunikasi d. Sekolah Pasca Sarjana 1) Program Magister Manajemen 2) Program Certificate of Business Management (CBM) Sumber: diakses 15/07/2012

4 1.1.6 Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika a. Visi Menghasilkan Sarjana Manajemen Bisnis yang mandiri dan unggul dalam bisnis telekomunikasi dan informatika. b. Misi Menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas di bidang bisnis telekomunikasi dan informatika di Indonesia. Konsentrasi : Adapun Konsentrasi Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Media adalah sebagai berikut: 1) Manajemen Bisnis Telekomunikasi (MBT) 2) Manajemen Bisnis Informatika (MBI) 3) Manajemen Bisnis Media (MBM) 4) Manajemen Bisnis Konten (MBK) 5) Management of International ICT Business Sumber: diakses 15/07/ Civitas Akademika IM Telkom Civitas akademik merupakan spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan didalam institusi pendidikan beserta cara-cara mengaitkan suatu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya. Civitas akademika IM Telkom dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut:

5 Gambar 1.2 SENAT Civitas Akademika IM Telkom REKTOR SATUAN PENJAMINAN MUTU WAKIL REKTOR I WAKIL REKTOR II WAKIL REKTOR III BAGIAN PERENCANAA N & KUALITAS BAGIAN SUMBER DAYA KEILMUAN & PERPUSTAKAAN BAGIAN ADMINISTR ASI UMUM BAGIAN LOGISTIK BAGIAN SISTEM INFORMASI BAGIAN SEKRETARI AT PIMPINAN BAGIAN PEMASARAN & PMB BAGIAN KEMAHA- SISWAAN & LULUSAN BAGIAN KERJASAMA & PENGABDIAN MASYARAKA T SEKOLAH MANAJEMEN TELEKOMUNI -KASI & MEDIA SEKOLAH ADMINISTR ASI BISNIS & KEUANGAN SEKOLAH KOMUNIKASI MULTIMEDIA SEKOLAH PASCA SARJANA Sumber : diakses 15/07/2012

6 1.2 Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha yang menawarkan jasa pendidikan khususnya instansi perguruan tinggi, berjalan begitu cepat. Hal ini membuat persaingan antar pelaku usaha semakin ketat, sehingga menuntut para pelaku usaha untuk mampu kompeten dalam persaingan yang ada. Salah satu cara yang bisa menciptakan kompetensi bagi perguruan tinggi adalah dengan melaksanakan bauran pemasaran jasa pendidikan dengan baik (Alma, 2005;156). Pemasaran jasa pendidikan adalah kegiatan lembaga pendidikan memberi layanan atau menyampaikan jasa pendidikan kepada mahasiswa dengan cara yang memuaskan (Alma, 2008:31). Dalam hal ini, pelaksanaan bauran pemasaran jasa pendidikan yang baik dapat memberikan nilai (value) bagi mahasiswa. Sutanto (Gaffar, 2007:65) berpendapat bahwa nilai (value) yang diterima oleh mahasiswa adalah preferensi yang dirasakan mahasiswa atas atribut produk, kinerja dan konsekuensi yang timbul dari pemakaian fasilitas untuk memenuhi sasaran dan maksudnya. Pelaksanaan bauran pemasaran jasa pendidikan bagi perguruan tinggi menjadi salah satu faktor yang mampu menciptakan nilai (value) bagi mahasiswa. Sehingga perguruan tinggi harus melaksanakan bauran pemasaran jasa pendidikan dengan sebaik mungkin agar dapat meningkatkan nilai (value) yang didapat oleh mahasiswa (Alma, 2005; 156). Institut Manajemen Telkom Bandung sebagai salah satu perguruan tinggi yang menyediakan jasa pendidikan, tidak luput dari kewajiban untuk meningkatkan nilai yang diterima mahasiswa. Untuk meningkatkan nilai yang diterima mahasiswa tersebut adalah dengan melakukan kegiatan bauran pemasaran jasa. Bauran pemasaran pada jasa pendidikan, menurut Buchari Alma (2008, 158), mencakup 7 (tujuh) dimensi, yaitu product (produk) yang diukur dengan ketersediaan kurikulum serta relevansinya terhadap lapangan pekerjaan, dimensi price (harga) yang diukur dengan biaya-biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan nilai (value), place (lokasi) yang diukur dengan letak atau posisi tempat dimana terjadinya proses penyampaian jasa, promotion (pemasaran) yang diukur dari jumlah pendaftar, jumlah diterima dan jumlah yang melakukan daftar ulang, people (orang) yang diukur dengan ketersediaan tenaga pengajar serta staff akademik, physical evidence (bukti fisik) yang 6

7 diukur dengan ketersediaan sarana dan prarasana serta process (proses) yang diukur dari nilai (value) kualitas pendidikan. Penulis mendapatkan data-data yang cukup berarti sebagai dasar penelitian lebih lanjut. Data-data penelitian tersebut penulis peroleh dari berbagai sumber, yaitu Unit Marketing IM Telkom, Unit Mutu IM Telkom, Pihak Manajemen IM Telkom, serta Mahasiswa Angkatan 2009, 2010 dan 2011.Data-data tersebut penulis jabarkan sesuai dengan urutan bauran pemasaran jasa yaitu product, price, place, promotion, people, physical evidence dan process. Sutanto (Gaffar, 2007:65) menjelaskan bahwa : Nilai yang diterima oleh Mahasiswa adalah preferensi yang dirasakan mahasiswa atas atribut produk, kinerja dan konsekuensi yang timbul dari pemakaian fasilitas untuk memenuhi sasaran dan maksudnya. Persepsi lulusan IM Telkom Prodi MBTI tentang kurikulum IM Telkom digambarkan pada gambar 1.3 berikut : Gambar 1.3 7

8 Persepsi Mahasiswa Lulusan IM Telkom Prodi MBTI kelulusan November 2011 tentang Kurikulum IM Telkom MBTI Sumber : Data Internal Unit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Gambar 1.3 diatas menunjukan dari total keseluruhan 50 orang, sebesar 52%, atau sebanyak 26 lulusan menyatakan kurikulum yang diberikan oleh IM Telkom jurusan MBTI cukup. 30% lulusan menyatakan kurikulum MBTI baik. Sedangkan 18% lulusan menilai kurikulum IM Telkom MBTI kurang. Dan tidak ada lulusan yang menyatakan kurikulim IM Telkom MBTI sangat baik. Gambar 1.4 Persepsi Mahasiswa Lulusan MBTI Bulan November Tahun 2011 Tentang Relevansi Pendidikan dengan Bidang Pekerjaan Sumber : Data Internal Unit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Dari gambar 1.4 diatas dapat disimpulkan bahwa relevansi pendidikan di IM Telkom dengan pekerjaan lulusan IM Telkom berada pada kategori relevan dengan jumlah lulusan yang menjawab relevan sebanyak 178 orang, atau sebesar 88%. Hal ini disebabkan karena materi yang disampaikan selama kuliah sesuai dengan bidang pekerjaan lulusan IM Telkom. Sedangkan yang merasa kurang relevan sebesar 17 orang, atau sebesar 8%, tidak relevan sebesar 4 orang, atau sebesar 2%. 2% lainnya, atau sebanyak 3 orang menyatakan sangat relevan. Hal tersebut harus menjadi perhatian pihak kampus IM Telkom untuk terus memperbaiki diri dalam hal relevansi / kesesuaian mata kuliah yang di ajarkan dengan dunia kerja yang sekarang ini yang bersifat dinamis (sumber data treasury IM Telkom). 8

9 Gambar 1.5 Persepsi Mahasiswa Lulusan IM Telkom Prodi MBTI kelulusan November 2011 tentang Lingkungan Pendidikan Sumber : Data InternalUnit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Gambar 1.5 menunjukan penilaian mahasiswa lulusan MBTI tentang lingkungan pendidikan. Sesesar 70% atau sebanyak 35 lulusan memberikan jawaban cukup untuk lingkungan pendidikan. Sebanyak 10 lulusan menilai lingkungan pendidikan MBTI baik. Sedangkan 10%, atau sebanyak 5 lulusan yang menberikan jawaban kurang untuk lingkungan pendidikan MBTI. Elemen lain dalam bauran pemasaran adalah tersedianya media promosi dalam memberikan informasi kepada calon pelanggan tentang produk IM Telkom. Dalam teori pemasaran diketahui bahwa promosi memegang peranan penting dalam meningkatkan jumlah penjualan (Alma, 2005:137). Kegiatan promosi pada akhirnya akan menghasilkan ketertarikan dari calon pelanggan untuk mendaftarkan diri ke IM Telkom yang perkembangan jumlah peminatnya dapat kita lihat pada tabel 1.6 berikut : Gambar 1.6 9

10 Jumlah Pendaftar IM Telkom Tahun Sumber : Data Internal Unit Marketing IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Pada gambar 1.6 tersebut diatas ditunjukan bahwa terjadi perkembangan jumlah pendaftaran dari tahun 2009 hingga tahun Dimana sebanyak calon mahasiswa mendaftarkan diri pada tahun Tahun 2010 mengalami peningkatan yaitu sebesar calon mahasiswa mendaftarkan dirinya ke IM Telkom. Sebanyak calon mahasiswa mendaftarkan diri ke IM Tellkom pada tahun Dengan ratarata jumlah pendaftar pertahun adalah pendaftar. Dilihat dari data peningkatan jumlah pendaftar tersebut menunjukan bahwa media promosi yang disediakan oleh IM Telkom baik dalam memberikan informasi dan menarik minat calon mahasiswa. Gambar 1.7 Jumlah Pendaftar IM Telkom Prodi MBTI Suber : Data Internal Unit Marketing IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Pada gambar 1.7 diatas dapat dilihat bahwa walaupun terjadi peningkatan jumlah pendaftar pada IM Telkom, namun tabel 1.7 menunjukan adanya penurunan jumlah peminat pada jurusan MBTI dari tahun 2009 hinggal tahun Pada tahun 2009 peminat jurusan MBTI serbanyak Tahun berikutnya mengalami penurunan sebesar 33% menjadi pendaftar. Pada tahun 2011 terjadi penurunan kembali sebesar 4% menjadi pendaftar. Hal ini berhubungan dengan elemen Promosi pada bauran pemasaran yang belum diterapkan dengan baik oleh prodi MBTI IM Telkom. 10

11 Gambar 1.8 Jumlah Mahasiswa Registrasi (daftar ulang) dan Kuota Prodi MBTI Sumber : Data Internal Unit Marketing IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Pada gambar 1.8 diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan mahasiswa yang melakukan registrasi dari tahun 2009 hingga tahun Pada tahun 2009 sebanyak 538 mahasiswa yang melalukan registrasi ulang, sedangkan kuota yang disediakan oleh prodi MBTI adalah 450. Angka tersebut menunjukan pencapaian kuota sebesar 119,5%. Pada tahun 2010 sebanyak 395 mahasiswa yang melakukan pendaftaran ulang, dan jumlah kuota yang tersedia adalah 350. Terjadi pencapaian jumlah kuota sebesar 112,8%. Pada tahun 2011 pencapaian kuota sebesar 77,7%, yaitu sebanyak 311 mahasiswa yang mendaftar ulang sedangkan kuota yang tersedia sebanyak 400. Salah satu tolak ukur dalam mengukur tingkat nilai (value) yang diterima mahasiswa adalah kualitas tenaga pengajar. Hurriyati (2008:177) berpendapat bahwa Kinerja bauran pemasaran jasa maupun karakteristik 11

12 individu akan berpengaruh terhadap nilai yang diterima oleh mahasiswa. Berikut daftar presentasi kualitas dosen yang dinilai oleh mahasiswa yang dipaparkan dalam tabel 1.9 : Gambar 1.9 Survey Dosen oleh Mahasiswa MBTI angkatan Sumber : Data Internal Unit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Tabel 1.9 diatas menunjukan hasil pengisian kuisioner oleh mahasiswa angkatan 2009, 2010 dan 2011 untuk mengukur tingkat kualias tenaga pengajar. Dapat diketahui bahwa dari range 1 100%, sebesar 1% dari jumlah keseluruhan dosen mendapat nilai evaluasi kurang, sedangkan nilai evaluasi cukup sebesar 7%, 49% dari total jumlah dosen pengajar dinilai baik, sedangkan dosen dengan nilai evaluasi sangat baik sebesar 43%. dengan rata-rata kualitas tenaga pengajar adalah 76%. Dari angka tersebut sudah dapat dilihat bahwa kualitas tenaga pengajar dinilai baik. Gambar

13 Persepsi Mahasiswa Lulusan IM Telkom Prodi MBTI kelulusan November 2011 tentang Staff Akademik Sumber : Data Internal Unit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Pada gambar 1.10 yang menyatakan persepsi lulusan tentang staff akademik, sebesar 58% atau sebanyak 29 lulusan memberikan nilai cukup. 13 lulusan atau sebesar 26% menjawab baik. Sebanyak 8 lulusan atau sebesar 16% memberikan jawaban kurang. Sedangkan tidak ada yang memberikan jawaban sangat baik untuk persepsi tentang staff akademik. Sutanto (Gaffar, 2007:65) berpendapat bahwa nilai (value) yang diterima oleh mahasiswa adalah preferensi yang dirasakan mahasiswa atas atribut produk, kinerja dan konsekuensi yang timbul dari pemakaian fasilitas untuk memenuhi sasaran dan maksudnya. Gambar

14 Persepsi Mahasiswa Lulusan IM Telkom Prodi MBTI kelulusan November 2011 tentang Fasilitas IMT MBTI Sumber : Data Internal Unit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Persepsi lulusan tentang fasilitas yang disediakan oleh IM Telkom MBTI yang ditunjukan pada gambar 1.11 menyatakan sebanyak 26 orang atau sebesar 52% memberikan jawaban cukup. Lulusan yang memberikan jawaban baik sebanyak 12 orang atau sebesar 24%. Lulusan yang memberikan jawaban kurang sebanyak 12 orang atau sebanyak 24%. Dan tidak ada yang memberikan nilai sangat baik untuk persepsi tentang fasilitas IM Telkom MBTI. Penciptaan nilai (value) dapat mempengaruhi tingkat kepuasan yang diterima oleh mahasiswa. Persepsi lulusan bulan November tahun 2011 tentang nilai kualitas pendidikan IM Telkom dapat dilihat dari gambar 1.12 berikut : Gambar

15 Persepsi Mahasiswa Lulusan MBTI Tahun Lulusan Bulan November Tahun 2011 Terhadap Nilai Kualias Pendidikan IM Telkom Sumber : Data Internal Unit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Gambar 1.12 diatas menunjukkan bahwa 47% lulusan atau sebanyak 97 orang menganggap bahwa nilai (value) kualitas dari pendidikan di IM Telkom baik. 30% atau sebanyak 81 orang lulusan menganggap cukup, 19% atau 13 orang memanggap kurang dan perlu perbaikan agar kualitas pendidikan IM Telkom makin meningkat. Dan hanya 4% atau 11 orang yang menyatakan puas dengan kualitas pendidikan IM Telkom yang sekarang. Hal ini menunjukan bahwa kualitas yang diberikan oleh IM Telkom dinilai baik oleh mahasiswa. Nilai (value) yang diterima mahasiswa menjadi hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan dengan baik karena dapat mempengaruhi semangat belajar mahasiswa. Pelaksanaan bauran pemasaran dengan optimal dapat memberikan preferensi positif terhadap nilai (value) yang diterima mahasiswa, sehingga semangat belajar mahasiswa untuk mencapai prestasi belajar akan meningkat. Sutanto (Gaffar, 2007:65) berpendapat bahwa nilai (value) yang diterima oleh mahasiswa adalah preferensi yang dirasakan mahasiswa atas atribut produk, kinerja dan konsekuensi yang timbul dari pemakaian fasilitas untuk memenuhi sasaran dan maksudnya. 15

16 Beberapa upaya yang dilakukan oleh IM Telkom Prodi MBTI dalam mendukung proses penyampaian jasa adalah menyediakan tenaga pengajar berpendidikan (terakhir) S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai kompetensi Prodi, pengadaan bahan pustaka setiap tahun, serta menyelenggarakan event partisipasi lulusan dalam mendukung pengembangan akademik (sumber data internal IM Telkom). Dengan tersedianya upayaupaya tersebut diharapkan dapat menghasilkan nilai (value) yang baik sehingga mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yang diukur dari perolehan Indeks Prestasi Kumulatif. Hurriyati (2008:177) berpendapat bahwa Kinerja bauran pemasaran jasa maupun karakteristik individu akan berpengaruh terhadap nilai yang diterima oleh mahasiswa. Dalam hal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dijadikan sasaran mutu, IM Telkom Prodi MBTI menetapkan IPK yang memenuhi standar mutu adalah sebesar 3,10. Prestasi belajar yang diperoleh oleh lulusan dapat dilihat dari Indeks Prestasi Komulatif (IPK) pada tabel 1.13 dibawah ini : Gambar 1.13 Indeks Prestasi Kumulatif Lulusan IMTelkom Lulusan November 2011 Sumber : Data Internal Unit Mutu IMTelkom diperoleh 10/08/2012 Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar lulusan IM Telkom memiliki IPK yaitu sebesar 52% atau 105 orang lulusan dan yang memiliki IPK mencapai 40% atau 80 orang 16

17 lulusan. Adanya penetapan batasan IPK yang diberikan setiap perusahaan pada umumnya berkisar diatas 2.75 hal tersebut menandakan bahwa lulusan IM Telkom sudah memenuhi permintaan dan tuntutan industri/perusahaan dalam hal batas min IPK yang diperlukan untuk bekerja di perusahaanperusahaan (sumber: data treasury IM Telkom). Daftar rata-rata IPK mahasiswa IM Telkom program studi MBTI angkatan 2009, 2010, dan 2011 dapat dilihat pada tabel 1.14 berikut : Gambar IPK Rata-Rata Mahasiswa IM Telkom Program Studi MBTI angkatan Tahun 2009, 2010, dan 2011 Per Angkatan Sumber : Data Internal Unit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Tabel 1.14 menunjukkan bahwa IPK rata-rata per angkatan tertinggi adalah pada angkatan 2010 yaitu 3,00. Dan IPK terendah pada angkatan 2011 yaitu 2,93. Mengacu kepada sasaran mutu IM Telkom Prodi MBTI, rata-rata IPK adalah diatas 3,10 (sumber data internal IM Telkom). Rata-rata IPK angkatan 2009, 2010 dan 2011 adalah 2,97. Hal tersebut mencerminkan bahwa nilai mutu yang menjadi sasaran IM Telkom tentang rata-rata IPK belum tercapai 17

18 1.3 Analisis Masalah Dari data yang telah diperoleh, penulis mengidentifikasikan bahwa terdapat beberapa masalah dalam pelaksanaan bauran pemasaran jasa pada Institut Manajemen Telkom. Masalah tersebut dijelaskan secara runtut berdasarkan urutan bauran pemasaran jasa (7P) Pada elemen product (produk) yaitu kurikulum yang disediakan oleh IM Telkom MBTI dinilai cukup namun belum mendapat nilai baik. Elemen price (harga) dapat dilihat salah satunya dari perbandingan jumlah pendaftar, jumlah lulus dan jumlah pendaftar ulang. Elemen place (tempat) dapat dilihat dari persepsi lulusan lulusan November 2011 tentang lingkungan pendidikan yang memberikan jawaban cukup lebih besar prosentasenya dari yang memberikan jawaban baik. Elemen promotion (promosi) dapat dilihat dari perbandingan jumlah pendaftar dari tahun 2009 hingga 2011, perbandingan jumlah pendaftar IM Telkom prodi MBTI tahun 2009, 2010 dan 2011 dimana terdapat penurunan pendaftar pada tahun 2010 dan Penulis mengindikasi terdapatnya permasalahan pada tahun 2011 dimana pencapaian jumlah pendaftar ulang tidak mencapai target kuota dan hanya tercapai 77,7%. Pada elemen people terdapat 2 (dua) penilaian, yaitu penilaian terhadap kualitas dosen dan penilaian terhadap kualitas staff akademik. Dimana evaluasi terhadap kualitas dosen menunjukan penilaian yang positif, yaitu mahasiswa memberikan nilai rata-rata 76%. Sedangkan penilaian terhadap kualitas staff akademik sebagian besar responden memberikan jawaban cukup dimana jumlah prosentasenya lebih besar daripada prosentase jawaban baik, yaitu sebanyak 58% memberikan jawaban cukup. Elemen physical evidence (bukti fisik) dinyatakan oleh persepsi lulusan tentang fasilitas kampus yang disediakan oleh IM Telkom MBTI yang sebagian besar memberikan jawaban cukup, dimana prosentasenya lebih besar daripada prosentase jawaban baik, yaitu sebesar 52% memberikan jawaban cukup. Elemen process (proses) juga dapat ditunjukan dari kualitas tenaga pengajar/dosen yang dinilai oleh mahasiswa. Dari evaluasi yang dilakukan oleh mahasiswa, kualitas tenaga pengajar/dosen dinilai baik, yaitu dengan prosentase sebesar 76% baik. Untuk melihat elemen nilai yang diterima mahasiswa ditunjukan oleh tingkat Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa angkatan dengan 18

19 rata-rata 2,97 dan tidak mencapai target mutu IPK IM Telkom MBTI sebesar Berdasarkan analisis data yang diperoleh tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN TERHADAP NILAI YANG DITERIMA MAHASISWA (STUDI KASUS MAHASISWA IM TELKOM BANDUNG PRODI MBTI ANGKATAN ). 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat diambil rumusan masalah yaitu : 1) Bagaimana bauran pemasaran jasa pendidikan pada program studi S-1 MBTI angkatan ? 2) Bagaimana nilai yang diterima mahasiswa program studi S-1 MBTI angkatan ? 3) Seberapa besar pengaruh bauran pemasaran jasa pendidikan terhadap nilai yang diterima mahasiswa program studi S-1 MBTI angkatan ? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian adalah : 1) Untuk mengetahui bagaimana bauran pemasaran jasa pendidikan pada program studi S-1 MBTI. 2) Untuk mengetahui bagaimana nilai yang diterima mahasiswa program studi S-1 MBTI angkatan

20 3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bauran pemasaran jasa pendidikan terhadap niai yang diterima mahasiswa program studi S- 1 MBTI angkatan Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1) Kegunaan Akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan menambah wawasan dan pengetahuan serta referensi mengenai pengaruh bauran pemasaran jasa pendidikan terhadap kepuasan mahasiswa. 2) Kegunaan Operasional Memberikan sumbangan pemikiran kepada program studi S-1 MBTI IM Telkom tentang pengaruh bauran pemasaran jasa pendidikan terhadap kepuasan mahasiswa, sehingga dapat mengembangkan pelaksanaan bauran pemasaran jasa pendidikan guna meningkatkan kepuasan mahasiswa program studi S-1 MBTI IM Telkom. 3) Kegunaan Umum Menjadi sumber informasi dan referensi yang berguna sebagai dasar pemikiran ataupun sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak yang berkepentingan dan tertarik terhadap bahasan ini, guna untuk penelitian atau kepentingan lainnya. 1.7 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi yang terdapat dalam skripsi ini, maka sistematika penelitian skripsi disusun sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini, dijelaskan tinjauan terhadap objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penelitian. 20

21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini berisi tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, operasionalisasi variable dan skala pengukuran variable penelitian, uji validitas dan reliabilitas, analisis data, dan pengujian hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini, diuraikan hasil uji validitas dan reliabelitas, hasil analisis data, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan untuk permasalahan yang sudah dirumuskan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini, dikemukakan kesimpulan dari masalah dan saran yang dikemukakan oleh peneliti untuk perbaikan masalah. 21

BAB I PENDAHULUAN Logo Institut Manajemen Telkom Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN Logo Institut Manajemen Telkom Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi Dalam sub bab ini akan dibahas tentang profil singkat Institut Manajemen Telkom, logo, sejarah pendirian Institut Manajemen Telkom, visi dan misi, Program studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekolah Administrasi Bisnis dan Keuangan (SABK) merupakan salah satu sekolah yang ada dibawah Institut Manajemen Telkom (IM Telkom). Didirikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom Economic and Business School adalah sekolah bisnis yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) di bawah bendera Telkom University. Dewan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran terdapat berbagai permasalahan yang penting dan harus segera diselesaikan,

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran terdapat berbagai permasalahan yang penting dan harus segera diselesaikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi setiap perusahaan, baik perusahaan jasa ataupun manufaktur, pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang sangat penting untuk mencapai tujuannya. Dalam pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom University

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom University BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Telkom University Telkom University adalah Perguruan Tinggi Swasta yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom, merupakan penggabungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Institusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Institusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Institusi Fakultas Komunikasi dan Bisnis atau yang biasa disebut dengan singkatan FKB adalah salah satu fakultas yang disediakan oleh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang jasa untuk semakin giat dalam memberikan pelayanan terbaiknya, sehingga persaingan antara satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah Singkat Lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah Singkat Lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Sejarah Singkat Lembaga Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) merupakan sebuah lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Telkom University Sejarah Telkom University

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Telkom University Sejarah Telkom University BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1. 1 Telkom University 1.1.1.1 Sejarah Telkom University Institut Teknologi Telkom, Institut Manajemen Telkom, STISI Telkom dan Politeknik Telkom awalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi ke arah kondisi yang lebih baik,

BAB I PENDAHULUAN. penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi ke arah kondisi yang lebih baik, Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, jenjang pendidikan di perguruan tinggi dirasakan sudah menjadi kebutuhan pendidikan yang pokok bagi masyarakat. Masyarakat memandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 ini, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan memasuki era baru penerapan perdagangan bebas kawasan Asia Tenggara, yaitu ASEAN Free Trade

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab 1 akan dijelaskan pendahuluan dari penelitian tugas akhir ini yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, pendidikan merupakan suatu hal yang wajib dimiliki oleh setiap individu untuk dapat tetap bersaing dalam rangka memasuki dunia kerja yang semakin

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan semakin ketat diantara perusahaan. Hal ini menyebabkan kalangan bisnis maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan selalu dituntut bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Universitas Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Universitas Telkom Universitas Telkom adalah perguruan tinggi swasta yang didirikan pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan surat keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Jasa Pemasaran dalam suatu perusahaan akan menghasilkan kepuasan pelanggan serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci untuk memperoleh

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN 2012-2016 A. VISI Visi Program Studi S1 Manajemen STIE KBP adalah Menjadi Program Studi yang Berkualitas dalam Pengajaran dan Pengetahuan Bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era moderen saat ini tentunya internet sudah tidak asing lagi ditelinga setiap orang, dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik merupakan kerajinan yang mempunyai nilai seni tinggi dan menjadi warisan budaya Indonesia. Batik di Indonesia merupakan produk kebanggaan dari sisi produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian 1.1.1. Profil Universitas Telkom Universitas Telkom atau disingkat Tel-U adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Indonesia yang terletak di Selatan Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai gaya yang diinginkan masyarakat Indonesia. Kebutuhan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai gaya yang diinginkan masyarakat Indonesia. Kebutuhan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap moda transportasi yang semakin besar dan pola gaya hidup yang semakin tumbuh membuat produsenprodusen alat transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan jumlah perguruan tinggi semakin pesat. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan jumlah perguruan tinggi semakin pesat. Tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini pertumbuhan jumlah perguruan tinggi semakin pesat. Tidak hanya perguruan tinggi lokal saja yang meramaikan dunia pendidikan tinggi di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Universitas Telkom berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi sekarang ini, pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena semakin tinggi pendidikan seseorang menunjukan kualitas sumber

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis meningkat dengan pesat dan mengalami persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu negara, kontribusi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.1 Profil Universitas Telkom Telkom University berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat. Perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi menuntut kinerja yang sempurna dari setiap proses yang dijalankan oleh perusahaan. Pemasaran tidak lagi dipandang

Lebih terperinci

ABSTRAK. xii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. xii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kemajuan dalam dunia teknologi informasi saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan yang tidak terpisahkan. Hal ini membuat persaingan di antara perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan besarnya kebutuhan masyarakat akan makanan sebagai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan penting di segala sektor terutama dalam pekerjaan. Pendidikan sebagai usaha yang dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh civitas kampus tersebut. Website sendiri merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh civitas kampus tersebut. Website sendiri merupakan salah satu bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi informasi dan pemanfaatan internet sudah sangat luas dalam setiap aspek kehidupan manusia. Salah satunya penerapan teknologi pada institusi pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia saat berkembang sangat pesat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat dan bertambahnya jumlah penduduk.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi mulai dikenal oleh masyarakat, mulai dari radio, televisi, faximile, hand

BAB I PENDAHULUAN. informasi mulai dikenal oleh masyarakat, mulai dari radio, televisi, faximile, hand BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis IT (Informasi Teknologi) dewasa ini memiliki perkembangan yang sangat pesat, akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta adanya lonjakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah dasar kebangkitan dan memajukan kondisi kesejahteraan sebuah bangsa, (Putra, 2012, 129-144). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari adanya perluasan pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, dan maju di berbagai bidang, menuntut seseorang harus selalu up to date

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, dan maju di berbagai bidang, menuntut seseorang harus selalu up to date BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, dinamis, dan maju di berbagai bidang, menuntut seseorang harus selalu up to date mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan, sebab kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arus modal yang keluar masuk, hingga melampaui batas-batas negara

BAB I PENDAHULUAN. Arus modal yang keluar masuk, hingga melampaui batas-batas negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus modal yang keluar masuk, hingga melampaui batas-batas negara menjadikan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Mekar Unggul Sari merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang agrowisata. Dalam menghadapi persaingan, Taman Wisata Mekarsari perlu merumuskan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN 5.1 Hasil Temuan Deskriptif Hasil temuan deskriptif yang disajikan di bab IV mengenai faktor-faktor yang dianggap penting oleh mahasiswa untuk tetap melanjutkan kuliah di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, manajer harus mampu mengelola perusahaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, manajer harus mampu mengelola perusahaan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, manajer harus mampu mengelola perusahaan dengan baik, khususnya di bidang pemasaran. Globalisasi merupakan suatu realita yang harus dihadapi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Toko x adalah sebuah toko telepon genggam yang terletak di kota Bandung. Toko ini menjual berbagai macam merek telepon genggam, aksesoris, dan service telepon genggam. Usaha penjualan telepon genggam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. (tangible) kinerjanya pada dasarnya tidak nyata (intangible) dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. (tangible) kinerjanya pada dasarnya tidak nyata (intangible) dan biasanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era modern ini, persaingan dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis yang bergerak dalam bidang jasa. Salah satu penyebabnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang tidak terbatas terjadi setiap hari, menit, bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap belahan dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan tinggi menempati posisi yang strategis dalam pembangunan masyarakat. Perkembangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berubah, yang awalnya pemasaran berwawasan transaksi (transactional

BAB 1 PENDAHULUAN. berubah, yang awalnya pemasaran berwawasan transaksi (transactional 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2015 ini adalah tahun di era globalisasi, era dimana manusia tidak memiliki batas untuk mengakses informasi apapun, dari manapun, dari siapapun, dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom Perpustakaan IM Telkom merupakan fasilitas yang diperuntukkan bagi mahasiswa dan para dosen IM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena semakin tinggi pendidikan seseorang menunjukkan kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia

BAB I PENDAHULUAN. (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting, dimana dalam kegiatannya bank sebagai penghimpun dana masyarakat (funding) dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor jasa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari bahwa segala

BAB I PENDAHULUAN. sektor jasa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari bahwa segala BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis meningkat dengan pesat saat ini terutama pada sektor jasa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari bahwa segala aktivitas kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional di semua negara. Posisinya tidak jauh berbeda

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional di semua negara. Posisinya tidak jauh berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah lembaga pendidikan yang tertinggi dalam sistem pendidikan nasional di semua negara. Posisinya tidak jauh berbeda dengan pendidikan dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: Buku Kunci Sukses Seorang Public Relations Officer Telkom)

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: Buku Kunci Sukses Seorang Public Relations Officer Telkom) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Komitmen dasar perusahaan tercermin dalam kebijaksanaan 3-2-1 yaitu memberikan pelayanan terbaik, memberikan hasil terbaik, dan membangun citra terbaik. Konsekuensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) adalah s ebuah yayasan yang di prakarsai oleh PT. Telkom Indonesia untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi serta pelatihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan pada saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen lebih cermat dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB II KONDISI UMUM PERUSAHAAN BAB II KONDISI UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai data umum universitas, sejarah singkat Universitas Widyatama, visi, misi serta kebijakan dan sasaran mutu Universitas Widyatama, dan struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai jenis program studi dengan spesifikasi masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai jenis program studi dengan spesifikasi masing-masing. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini telah mengarah kepada persaingan mutu dan kualitas. Lembaga pendidikan profesional baik negeri maupun swasta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, hasil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, hasil 183 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, hasil penelitian dengan menyebarkan angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan yang mencari laba atau nirlaba. Adanya kegiatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan yang mencari laba atau nirlaba. Adanya kegiatan pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis saat ini disebabkan oleh perubahan pola pikir manusia yang dinamis. Dengan dasar inilah kegiatan pasar sangat dibutuhkan oleh organisasi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang

BAB II URAIAN TEORITIS. Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian Magdalena (2006) tentang Analisis Strategi Bauran Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang Iskandar Muda Medan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari para pelaku bisnis. Semua menuntut keahlian dan kemampuan dari masingmasing para pelaku bisnis. Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perubahan zaman menjadikan pula besarnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perubahan zaman menjadikan pula besarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perubahan zaman menjadikan pula besarnya kebutuhan dan keinginan manusia. Hal ini menjadi suatu kesempatan peluang usaha untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya guna mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya guna mengkonsumsi produk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perubahan yang terjadi sekarang ini, banyak perusahaan yang bersaing untuk mempertahankan kualitas produknya dan menarik konsumen serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui pendidikan potensi seseorang akan berkembang dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia sehingga banyak Persaingan yang intensif dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia sehingga banyak Persaingan yang intensif dan perubahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, semakin banyak perguruan tinggi yang ada di Indonesia sehingga banyak Persaingan yang intensif dan perubahan deregulasi yang cepat

Lebih terperinci

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI 11 VISI DAN MISI Visi institusi merupakan pernyataan yang berorientasi ke masa depan tentang apa yang diharapkan oleh institusi dapat dipaparkan dengan sangat jelas dan sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di dalam dunia bisnis, terdapat banyak perusahaan yang menawarkan barang/produknya. Perusahaan-perusahaan tersebut terbagi menjadi perusahaan produk

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini persaingan di dalam dunia usaha sudah semakin ketat. Siapa saja yang tidak kuat bersaing atau tidak punya strategi untuk melawan para pesaing akan kalah. Di dalam dunia usaha saat ini

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI

LAPORAN HASIL SURVEI LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO i KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang lain, melainkan antara satu supply chain dengan supply

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang lain, melainkan antara satu supply chain dengan supply BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai perusahaan dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat untuk melakukan penawaran ke pasar sehingga dapat memuaskan konsumen. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat. Dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bukan hanya saja dunia usaha, tetapi dunia pendidikan juga dihadapkan pada situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat. Dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet

BAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar diseluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini kegiatan bisnis telah memasuki era globalisasi, dimana situasi ekonomi dan iklim dunia bisnis yang semakin diwarnai dengan intensitas persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang atau Objek KKP. persaingan diantara para pelaku bisnis. Masyarakatpun semakin selektif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang atau Objek KKP. persaingan diantara para pelaku bisnis. Masyarakatpun semakin selektif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang atau Objek KKP Pada era globalisasi yang sudah modern dan sudah berkembang seperti sekarang, pesatnya perkembangan dunia bisnis pada saat ini mengharuskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era informasi dan globalisasi sekarang ini, tantangan pada dunia industri semakin membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan yang baik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbanding lurus dengan pertumbuhan hubungan antara perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. berbanding lurus dengan pertumbuhan hubungan antara perusahaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas dewasa ini, perusahaan dituntut untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara professional meretensi para pelanggannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang ingin memperluas usahanya dalam persaingan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang ingin memperluas usahanya dalam persaingan haruslah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan yang ingin memperluas usahanya dalam persaingan haruslah memandang pemasaran sebagai kunci utama dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemasaran diarahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Become a Dominant Infocom Player in the Region, bergerak dalam bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Become a Dominant Infocom Player in the Region, bergerak dalam bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan iklim bisnis yang terjadi menyebabkan perubahan tatanan bisnis secara global yang mendorong terjadinya perubahan mendasar yang melahirkan lingkungan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini membuka peluang untuk berbagai alternatif dalam penyampaian pendidikan dan pelatihan. Secara khusus,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk menggali pembelian ulang pelanggan, yaitu dengan memfokuskan pada kepuasan

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::

ABSTRAK. viii PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: ABSTRAK Restoran Padang Sederhana (RP Sederhana) adalah salah satu Rumah makan Padang yang terkenal di Bandung terletak di jl Dr Djundjunan 120 Bandung yang berdiri sejak bulan Juli 2005. Masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) adalah sebuah yayasan yang di prakarsai oleh PT. Telkom Indonesia untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi serta pelatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang membutuhkan, baik perorangan, maupun perusahaan. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang membutuhkan, baik perorangan, maupun perusahaan. Usaha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha rental mobil adalah bisnis yang menawarkan jasa penyewaan mobil kepada pihak yang membutuhkan, baik perorangan, maupun perusahaan. Usaha rental mobil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan elemen penting bagi suatu perusahaan dalam. mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan elemen penting bagi suatu perusahaan dalam. mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran merupakan elemen penting bagi suatu perusahaan dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen. Setiap konsumen mengambil keputusan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan bisnisnya dari layanan dengan portofolio POTS (Plain Ordinary

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan bisnisnya dari layanan dengan portofolio POTS (Plain Ordinary BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis telekomunikasi yang terjadi begitu cepat telah menyebabkan perubahan tatanan bisnis secara global dan mendasar yang mendorong lahirnya lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merupakan pengembangan dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN(MAHASISWA) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN(MAHASISWA) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN(MAHASISWA) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA WARNET DI PURWOREJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA WARNET DI PURWOREJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA WARNET DI PURWOREJO Eko Cahyo Adiwibowo de_javu1987@yahoo.com Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks. Oleh karena itu banyak perusahaan berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks. Oleh karena itu banyak perusahaan berlomba-lomba 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan internet dewasa ini mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal tersebut sejalan dengan perubahan kebutuhan masyarakat akan jasa internet yang

Lebih terperinci