BAB I PENDAHULUAN. mencantumkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu. Jepang, bahasa Mandarin sebagai syarat tambahan. Tak diragukan lagi

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini belajar bahasa Inggris adalah hal yang sudah umum dilakukan oleh sebagian besar masyarakat, karena itu merupakan tuntutan dasar dalam dunia kerja di era globalisasi. Sadar harus memiliki kemampuan itu telah mendorong minat orang untuk mulai belajar bahasa Inggris. Banyak iklan lowongan pekerjaan yang dimuat di media massa mencantumkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu persyaratannya. Bukan cuma bahasa Inggris, beberapa lainnya malah sudah mencantumkan kecakapan berbicara dalam bahasa asing seperti bahasa Jepang, bahasa Mandarin sebagai syarat tambahan. Tak diragukan lagi pentingnya penguasaan bahasa asing di masa kini, terutama penguasaan bahasa Inggris dalam lisan maupun tulisan Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional, berbagai macam aktifitas baik di instansi pemerintah, swasta maupun umum banyak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi. Penguasaan bahasa Inggris baik aktif maupun pasif menjadi hal yang penting, dan tidak dapat untuk dihindari pada dunia usaha yang serba modern seperti sekarang ini. Pendidikan kursus merupakan salah satu jalan yang paling efektif untuk mempelajari dan melatih kemampuan dalam berbahasa Inggris. 1

2 2 Menyadari kenyataan di atas, Universits Kristen Duta Wacana (UKDW) berupaya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris lulusannya. Hal ini dilakukan dengan mewajibkan mahasiswa baru untuk mengambil Introduction to College English (ICE). Program ICE adalah program peningkatan keterampilan berbahasa Inggris yang dirancang oleh Pusat Pelatihan Bahasa Inggris (PPBI) UKDW untuk mahasiswa baru dari seluruh Fakultas/Prodi yang kemampuan bahasa Inggrisnya masih belum memadahi untuk mengikuti mata kuliah Bahasa Inggris Terapan. Sesuai dengan hasil Tes Penempatan (Placement Test) yang dilakukan pada saat penerimaan mahasiswa baru. Mahasiswa baru dikelompokan menjadi dua, yaitu 1) mereka yang berkemampuan bahasa Inggrisnya mencukupi untuk langsung mengambil mata kuliah Bahasa Inggris Terapan (English for Specific Purposes) di Fakultas/Prodi masing-masing dan 2) mereka yang kemampuan bahasa Inggrisnya belum mencukupi sehingga harus ditingkatkan terlebih dahulu. Kelompok yang kedua inilah yang harus mengikuti program non-sks ICE yang terbagi menjadi 3 level (tingkat), yaitu Level I, II, dan III. Setelah mereka lulus dari Level III, barulah mereka dapat mengambil mata kuliah Bahasa Inggris Terapan yang ber-sks di masing-masing Fakultas/Prodi. Sebelum diadakan perubahan level menjadi Level I, II, dan III saat ini, terdapat empat level dalam program ICE, yakni Level 1A, 1B, 2A, dan 2B. Fungsi program ICE adalah sebagai upaya untuk menyetarakan kemampuan bahasa Inggris mahasiswa sebelum mengikuti Bahasa Inggris

3 3 Terapan. Namun demikian, dalam pelaksaannya di lapangan, dijumpai hal-hal yang tidak sesuai dengan perencanaan. Salah satu contohnya adalah lamanya waktu yang ditempuh mahasiswa untuk menyelesaikan program ini. Masalah yang terjadi adalah banyak mahasiswa yang mengulang di setiap level, dengan jumlah pengulangan bervariasi antara 1 sampai dengan 10 kali. Hal ini sangat berpengaruh pada kelancaran dan keberhasilan Mahasiswa yang mengulang disebabkan oleh presensi yang tidak memenuhi 75%. Akibatnya mereka tidak diijinkan untuk mengikuti Final Test. Dan nilai akhir yang masih belum memenuhi syarat untuk melanjutkan ke tingkat selanjutnya. Dari masalah yang terjadi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa dalam mengikuti ICE. Minat mahasiswa dapat dilihat dari mahasiswa mengikuti ICE dengan baik atau tidak; mahasiswa akan dapat merasakan manfaat belajar bahasa Inggris jika mengikuti proses belajar-mengajar dengan baik. Sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam berbahasa Inggris. Pengajar mempunyai banyak peran dalam proses belajar mengajar yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa. Metode pengajaran yang diberikan oleh pengajar kepada mahasiswa beraneka ragam dalam penyampaiannya. Salah satu contoh metode pengajaran berupa memberikan games (permainan) kepada mahasiswa; hal ini dilakukan supaya mahasiswa tidak merasa bosan. Materi atau handout yang diberikan kepada mahasiswa yang mengikuti program ICE juga dapat berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk

4 4 mengikutinya. Materi yang diberikan pada setiap level berbeda-beda. Fasilitas yang disediakan berupa kelas ber-ac, DVD player, dan TV yang dapat mendukung proses belajar-mengajar dan membuat mahasiswa nyaman dalam mengikuti ICE. Sistem berupa peraturan-peraturan yang diberlakukan di kelas ICE. Salah satu peraturan adalah mahasiswa tidak boleh absen lebih dari 6 kali atau presensi memenuhi 75%. Jika presensi tidak memenuhi 75%, mahasiswa tersebut tidak diperbolehkan untuk mengikuti Final Test. Selain itu, responsiveness sebagai salah satu dimensi kualitas layanan tentu saja turut berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti program tersebut. Dari pemaparan di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang program ICE di UKDW, khususnya tentang minat mahasiswa UKDW mengikuti program tersebut. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah manfaat mempengaruhi minat mahasiswa yang mengikuti 2. Apakah pengajar mempengaruhi minat mahasiswa yang mengikuti 3. Apakah metode pengajaran mempengaruhi minat mahasiswa yang mengikuti

5 5 4. Apakah materi mempengaruhi minat mahasiswa yang mengikuti program ICE? 5. Apakah fasilitas mempengaruhi minat mahasiswa yang mengikuti 6. Apakah sistem mempengaruhi minat mahasiswa yang mengikuti program ICE? 7. Apakah responsiveness mempengaruhi minat mahasiswa yang mengikuti 1.3 Tujuan Penelitian Ada beberapa tujuan yang ingin dcapai dalam melakukan penelitian ini: 1. Menguji pengaruh manfaat terhadap minat mahasiswa yang mengikuti 2. Menguji pengaruh pengajar terhadap minat mahasiswa yang mengikuti 3. Menguji pengaruh metode pengajaran terhadap minat mahasiswa yang mengikuti 4. Menguji pengaruh materi terhadap minat mahasiswa yang mengikuti 5. Menguji pengaruh fasilitas terhadap minat mahasiswa yang mengikuti

6 6 6. Menguji pengaruh sistem terhadap minat mahasiswa yang mengikuti 7. Menguji pengaruh responsiveness terhadap minat mahasiswa yang mengikuti 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa inspirasi, informasi, acuan, maupun bahan pertimbangan kepada banyak pihak yang terkait. 1. Bagi PPBI-UKDW Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pengelola program ICE, yaitu Koordinator Pusat Pelatihan Bahasa Inggris, sebagai dasar pengambilan keputusan manajerial. 2. Bagi peneliti Penelitian ini akan memberikan kontribusi bagi peneliti di bidang ilmu pemasaran. 1.5 Batasan Penelitian Agar tidak terlampau luas dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai minat mahasiswa UKDW yang mengikuti program ICE, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

7 7 1. Yang menjadi objek penelitian adalah mahasiswa UKDW yang mengikuti ICE. 2. Banyaknya responden yang diteliti adalah 100 orang. 3. Variabel yang digunakan meliputi: a. Manfaat b. Pengajar c. Metode pengajaran d. Materi e. Fasilitas f. Sistem g. Responsiveness h. Minat