BAB V ANALISA HASIL. Tabel 5. 1 Perbandingan Jumlah Part Number dari Final SDL. KMSI Rank
|
|
- Utami Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 5.1 Perbandingan Final SDL BAB V ANALISA HASIL Pada subbab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perbandingan antara final SDL yang didapatkan berdasarkan metode ABC Rank dengan final SDL yang disusun oleh PT KMSI & PT UT melalui diskusi & review satu persatu item dari draft SDL menjadi final SDL yang belum dilengkapi standar kriteria yang tetap & pasti. Adapun perbandingan dalam hal total part number dari final SDL dapat dilihat pada tabel berikut : KMSI Rank Tabel 5. 1 Perbandingan Jumlah Part Number dari Final SDL Total Item dari Final SDL (Teori Ideal) vs Total Item dari Final SDL (PT KMSI) Grand Total KMSI Rank Grand Total A A B B C C D D E E F F 3 3 Grand Total Grand Total Tabel diatas menunjukkan perbandingan jumlah part number yang menjadi final SDL berdasarkan KMSI Rank antara final SDL yang saat ini digunakan PT KMSI dengan final SDL ideal yang didapat dengan metode ABC Rank. Dimana total part number dari final SDL PT KMSI sebanyak 2909 part number, sedangkan final SDL ideal sebanyak 2897 part number. Selanjutnya akan dilakukan perbandingan mengenai total amount yang didapat melalui teori kalkulasi dengan nilai yang saat ini digunakan oleh PT KMSI terhadap setiap variabel kontrol persediaan yang telah dibahas, meliputi demand forecast, safety stock dan maximum stock level. 62
2 63 Tabel 5. 2 Perbandingan Amount Ideal dari Final SDL Forecast Amount SS Amount MSL Amount Final SDL Ideal 4,658, ,413, ,251, Final SDL PT KMSI 3,429, ,438, ,492, Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa secara amount, hasil perhitungan ideal memiliki nilai amount yang lebih besar untuk disimpan di subdepot. Hal ini disebabkan karena analisis ABC Rank menekankan prioritas terhadap barangbarang dengan nilai AUV yang besar sehingga fokus persediaan akan menitikberatkan pada barang-barang yang memiliki amount besar. Hal ini juga membuat perusahaan dapat meminimalisir potensi lost deal terhadap barangbarang yang memiliki amount tinggi dan berkontribusi besar terhadap penjualan perusahaan. 5.2 Perbandingan Nilai Error Forecast dari Final SDL PT KMSI vs Ideal Forecast final SDL ideal merupakan hasil forecast menggunakan metode moving average dengan periode 6 bulan, sedangkan final SDL PT KMSI merupakan hasil forecast yang didapat dengan melakukan meeting bersama PT UT yang didasarkan pada demand yang dimiliki PT UT. Pada tahap ini nilai error dan error absolute yang dihasilkan oleh seluruh part number dari masing-masing final SDL akan dirata-ratakan. Detail perhitungan nilai error terhadap forecast tersebut dapat dilihat pada lampiran 12. Adapun contoh hasil perbandingan nilai error dari 20 part number masing-masing final SDL yang dipilih secara acak dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5. 3 Data Forecast Error dari Final SDL Ideal PNX Forecast Actual Demand error error absolute X X X X X X X
3 64 Lanjutan Tabel 5.3 Data Forecast Error dari Final SDL Ideal X X X X X X X X X X X X X Tabel 5. 4 Data Forecast Error dari Final SDL PT KMSI PNX Forecast Actual Demand error error absolute X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
4 65 Berdasarkan data perhitungan diatas dapat diketahui bahwa hasil forecast final SDL ideal yang menggunakan moving average menghasilkan nilai rata-rata error dan error absolute yang lebih kecil, yaitu 0.89 dan Sedangkan forecast final SDL yang digunakan PT KMSI menghasilkan nilai rata-rata error dan error absolute yang lebih besar, yaitu 2.68 dan Sehingga dapat disimpulkan bahwa forecast yang digunakan pada final SDL Ideal lebih akurat dibanding forecast terhadap final SDL yang saat ini digunakan PT KMSI. 5.3 Perbandingan Hasil Penelitian terhadap Inventory KPI Pada sub-bab ini akan dilakukan pembahasan menenai hasil penelitian terhadap Inventory KPI yang dapat dicapai. Adapun inventory KPI yang digunakan antara lain ITR dan availability. Sedangkan untuk inventory readiness sendiri tidak digunakan pada penelitian kali ini dikarenakan inventory readiness dipengaruhi oleh banyak faktor selain perencanaan persediaan, yaitu performa supplier, performa forwarder (jasa transportasi) dan performa tim warehouse dalam melakukan proses on hand Perbandingan Nilai Inventory Turnover Ratio (ITR) Konsep ITR merupakan suatu performa indikator dari manajemen persediaan yang menggambarkan kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan berputar pada suatu periode tertentu atau likuiditas dari persediaan serta tendensi untuk terjadinya excess stock, dimana semakin tinggi nilai ITR maka semakin banyak pula perputaran persediaan yang terjadi. ITR sendiri merupakan KPI inventory yang sudah sangat dikenal secara umum baik didunia industry maupun akademik sehingga ITR menjadi salah satu KPI yang dianalisis pada penelitian ini. Dalam sub-bab ini akan dilakukan perbandingan terhadap nilai ITR sebelum dan sesudah penelitian, yakni ITR pada bulan Maret dan April. 1. ITR Maret Sebelumnya akan ditampilkan terlebih dahulu total sales amount dan total stock amount selama satu tahun terakhir, yakni April 2015 hingga Maret Adapun data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
5 66 Tabel 5. 5 Total Sales Amount Periode April 2015 Maret 2016 Month Sales Amount 4,868, ,835, ,707, ,258, ,374, ,489, Month Sales Amount 2,751, ,647, ,385, ,015, ,843, ,518, Total Sales Amount 44,695, Tabel 5. 6 Average Stock Amount Periode April 2015 Maret 2016 Month Sales Amount 3,294, ,810, ,223, ,523, ,734, ,892, Month Sales Amount 4,243, ,784, ,484, ,968, ,111, ,804, Total Sales Amount 3,572, ITR = Total penjualan selama 1 tahun / rata-rata persediaan selama 1 tahun = 44,695, / 3,572, = ITR April Selanjutnya akan ditampilkan data total sales amount dan total stock amount selama periode May 2015 hingga April 2016 sebagaimana tabel berikut : Tabel 5. 7 Total Sales Amount Periode Mei 2015 April 2016 Month Sales Amount 4,835, ,707, ,258, ,374, ,489, ,751, Month Sales Amount 2,647, ,385, ,015, ,843, ,518, ,957, Total Sales Amount 42,783, Tabel 5. 8 Average Stock Amount Periode Mei 2015 April 2016 Month Sales Amount 3,810, ,223, ,523, ,734, ,892, ,243, Month Sales Amount 4,784, ,484, ,968, ,111, ,804, ,779, Total Sales Amount 3,530,066.06
6 67 ITR = Total penjualan selama 1 tahun / rata-rata persediaan selama 1 tahun = 42,783, / 3,530, = Berdasarkan kalkulasi diatas dapat diketahui bahwa total penjualan satu tahun terakhir pada bulan April lebih kecil dibanding pada bulan Maret namun disisi lain total rata-rata persediaan pada bulan April juga mengalami penurunan dibanding bulan Maret. Dimana total penurunan stock yang dihasilkan lebih signifikan dibanding penurunan sales, hal ini menyebabkan nilai ITR mengalami penurunan meskipun salesnya menurun. Penurunan ITR tersebut merupakan indikator bahwa hasil implementasi memberikan dampak yang positif terhadap pengendalian persediaan, hal ini juga disebabkan karena nilai error yang dihasilkan dari demand forecast lebih kecil dibanding error SDL yang saat ini digunakan sehingga penyediaan persediaan dilakukan dengan lebih akurat (digambarkan melalui tingkat availability yang lebih besar) dan menyebabkan stock amount diakhir periode menjadi lebih kecil. Untuk simulasi keterkaitan antara keakuratan persiapan persediaan dengan stock amount di akhir periode dapat dilihat pada lampiran Perbandingan Availibility dari Final SDL PT KMSI vs Ideal Selanjutnya akan dilakukan perbandingan availability terhadap final SDL PT KMSI di bulan Maret dengan final SDL Ideal di bulan April. Untuk data lebih lengkap dari perbandingan availability tersebut dapat dilihat pada lampiran 13. Aadapun summary perbandingan availability dari final SDL PT KMSI dan final SDL Ideal dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5. 9 Perbandingan Availibility Final SDL di Subdepot Remark Total Item Grand Total Available Not Available Grand Total % Availibility 90.80% 92.09%
7 68 Data availability pada bulan maret mewakili final SDL PT KMSI sedangkan data availability pada bulan april mewakili final SDL Ideal yang merupakan hasil penelitian. Dari data diatas dapat dilihat bahwa total line item order mengalami penurunan dari bulan maret ke bulan april karena bulan maret merupakan bulan terakhir pada tahun fiskal PT KMSI sehingga PT KMSI melakukan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk mencapai target penjualan di tahun fiskal tersebut, oleh karena itu bulan maret menjadi salah satu periode peak season di setiap tahunnya. Sedangkan penjualan pada bulan april mengalami penurunan karena pada periode ini PT UT membelanjakan lebih awal sebagian budget bulan april di bulan maret dikarenakan aktivitas-aktivitas PT KMSI dalam upaya mencapai target penjualan yang telah disebutkan diatas. Selanjutnya dapat terlihat bahwa terjadi peningkatan availability dari bulan maret ke april, dimana pada bulan maret terdapat 7621 line order yang sebanyak 6920 line item diantaranya dapat disuplai sesuai quantity yang diminta sehingga menghasilkan tingkat availability sebesar 90.80%. Sedangkan pada bulan april terdapat total 3602 line order yang sebanyak 3317 line item diantaranya dapat disuplai sesuai quantity yang diminta sehingga menghasilkan tingkat availability sebesar 92.09%. Peningkatan availability ini dapat dicapai karena nilai forecast dari hasil penelitian dapat menghasilkan nilai error yang lebih kecil terhadap aktual demand yang ada. 5.4 Summary Analisa Hasil Penelitian Telah disampaikan pada pembahasan sebelumnya mengenai analisa hasil yang membandingkan nilai amount, error, ITR dan availability. Dan berikut ini merupakan tabel yang memuat summary analisa hasil penelitian tersebut: Tabel Summary Analisa Hasil Penelitian Berdasarkan Teori Ideal Existing Condition di PT KMSI Jumlah Item Final SDL Amount Forecast Safety Stock 4,658, ,429, ,413, ,438,988.61
8 69 Lanjutan Tabel 5.10 Summary Analisa Hasil Penelitian Maksimum Stock Level 13,251, ,492, Error Forecast Error Forecast Error Absolute ITR Availability 92.1% 90.8% Berdasarkan summary diatas dapat terlihat bahwa stock amount yang disiapkan PT KMSI masih lebih kecil dibandingkan amount ideal, dimana juga memiliki nilai error yang lebih tinggi serta dengan tingkat availability yang lebih rendah. Sedangkan apabila menggunakan analisa persediaan sebagaimana penelitian yang telah dilakukan, dapat dihasilkan rencana persediaan dengan nilai error yang lebih kecil dan membuat tingkat availability meningkat. Selanjutnya dari sisi ITR mengalami penurunan karena sales amount total menurun secara signifikan yang disebabkan oleh trend penjualan yang menurun pada bulan April setelah penutupan fiscal year, sedangkan secara stock amount yang dihasilkan sebenarnya juga lebih baik karena telah mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya. Sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa hasil pemelitian telah memberikan dampak positif terhadap pencapaian KPI perusahaan.
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
74 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Perhitungan-perhitungan yang dilakukan berdasarkan data-data sekunder, data-data observasi serta wawancara subjek yang berhubungan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Lampiran 3 tersebut telah diketahui yang akan menjadi itemstock di store adalah 8. Tabel 5. 1 Hasil Klasifikais Item
BAB V ANALISA HASIL 1.1 Analisa Hasil ABC Analysis Dalam penentuan itemapa saja yang dapat di stock di store, peneliti menggunakan metode ABC Analysis melihat dari transaksi penjualan dalam bulan per satu
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
69 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Aliran Metodologi Pemecahan Masalah berikut : Aliran metodologi pemecahan masalah yang dilakukan adalah sebagai Mulai Observasi Mengamati ruang lingkup
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN & ANALISIS DATA
30 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN & ANALISIS DATA 4.1. Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Komatsu Reman Indonesia (KRI) merupakan salah satu perusahaan remanufacturing Komponen alat-alat berat
Lebih terperinciTugas Akhir. Perencanaan dan Penentuan Inventory Untuk Meningkatkan. Efisiensi dan Service Level Pada Perusahaan Industrial Distributor PT.
Tugas Akhir Perencanaan dan Penentuan Inventory Untuk Meningkatkan Efisiensi dan Service Level Pada Perusahaan Industrial Distributor PT. XYZ Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe
Lebih terperinci9.Peramalan (Forecasting) A. Teori Peramalan B. Metode Peramalan C. Pengukuran Keakuratan Hasil Peramalan Profil PT.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan
Lebih terperinciSistem Pemesanan Outline:
Sistem Pemesanan Outline: I. What is Order Point? II. Safety Stock III. Service Level IV. Penentuan Order Point V. Periodic Order Quantity (POQ). Kuliah ke-9 Rabu, 2 8 Nov 2008 Case: Inventory or Just
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. Tolok Ukur Kinerja Persediaan. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: Tolok Ukur Kinerja Persediaan Fakultas FEB Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Review Persediaan Persediaan (inventory) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri retail yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), pengelola dituntut untuk mengoperasikan retail secara efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1. Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah 30 31 3.1.Tahap Identifikasi dan Pendahuluan Tahap identifikasi dan pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan studi
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN SUKU CADANG ALAT BERAT PT. UNITED TRACTORS, Tbk CABANG SAMARINDA. Dani Niarto, Elfreda Aplonia Lau, Heriyanto
MANAJEMEN PERSEDIAAN SUKU CADANG ALAT BERAT PT. UNITED TRACTORS, Tbk CABANG SAMARINDA Dani Niarto, Elfreda Aplonia Lau, Heriyanto FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA Email : dani.niarto@gmail.com
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Langkah-langkah Pengerjaan QM ABC Analysis Langkah 1, klik menu Module Inventory. Lampiran 1.1 Langkah 1 Perhitungan ABC Analysis
L-1 LAMPIRAN 1 Langkah-langkah Pengerjaan QM ABC Analysis Langkah 1, klik menu Module Inventory Lampiran 1.1 Langkah 1 Perhitungan ABC Analysis Langkah 2, klik menu File New ABC Analysis Lampiran 1.2 Langkah
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Inventory/ Persediaan Pengertian sistem inventory/persediaan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Inventory/ Persediaan 2.1.1 Pengertian sistem inventory/persediaan Inventory merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah perusahaan untuk mendukung keseimbangan proses produksi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : penjualan, pembelian, peramalan, metode Brown s Double Exponential Smoothing, MAPE. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Salah satu masalah pada minimarket adalah seringnya terjadi persediaan barang yang berlebihan, atau kekurangan. Minimarket tersebut memerlukan sebuah sistem yang dapat menghitung jumlah penjualan
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel Penelitian di sini merupakan suatu atribut atau nilai atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsional Logistic merupakan unit bisnis yang memiliki fungsi sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Logistic merupakan bagian penting bagi setiap perusahaan, secara fungsional Logistic merupakan unit bisnis yang memiliki fungsi sebagai penghubung secara langsung maupun
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data aktual konsumsi bahan bakar minyak solar oleh alat-alat berat dan produksi yang dipergunakan PT. Pamapersada Nusantara adalah data konsumsi bahan bakar
Lebih terperinciPENERAPAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING UNTUK PERENCANAAN PENGIRIMAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (STUDI KASUS PERUSAHAAN X)
TUGAS AKHIR PENERAPAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING UNTUK PERENCANAAN PENGIRIMAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (STUDI KASUS PERUSAHAAN X) DINA WAHYU ANGGRAINI NRP 2502 109 017 Dosen Pembimbing Ir. I Nyoman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Barang persediaan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam kegiatan yang kompleks seperti kegiatan industri. Dalam dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen persediaan yang meliputi prinsip, konsep serta teknik dalam perencanaan dan pengawasan aktivitas-aktivitas penanganan barang dalam persediaan memiliki
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR
ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR Bayum Pacsi Pataddungi, Andi Pawennari, Nurul Chairany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Indentifikasi Pola Permintaan Data Historis 2011 dan Perhitungan Model
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Indentifikasi Pola Permintaan Data Historis 2011 dan Perhitungan Model Peramalan Data yang diambil untuk penelitian adalah data permintaan produk MCSet AD1 12.5kV pada
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Model prediksi harga saham yang akan dibuat pada penelitian ini merupakan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Model Prediksi Harga Saham Model prediksi harga saham yang akan dibuat pada penelitian ini merupakan model yang dibuat berdasarkan pada faktor-faktor dari siklus bisnis (business
Lebih terperinciRahasia besar kesuksesan adalah menjalani hidup sebagai seseorang yang tidak pernah merasa kehabisan. Topik 6 Sistem Rantai Pasok (TIA 304) 2 SKS 1
Rahasia besar kesuksesan adalah menjalani hidup sebagai seseorang yang tidak pernah merasa kehabisan Topik 6 Sistem Rantai Pasok (TIA 304) 2 SKS 1 Pengelolaan Permintaan dan Pasokan Sistem Rantai Pasok
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Dalam menyelesaikan permasalah yang ditemui, metodologi yang digunakan adalah perencanaan persediaan dan tingkat persediaan pengaman.
Lebih terperinciSlide 0 dari 51. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM SESI 16 : Spare Part Management
Slide 0 dari 51 BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM SESI 16 : Spare Part Management Bab 1. Pengantar Management Spare Parts Product Spare Parts Non Genuine Parts Slide 1 dari 51 MANAGEMENT SPAREPARTS :
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM KLASIFIKASI ABC DAN KOMBINASI FORECASTING SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN DI DALAM SISTEM INFORMASI PENGADAAN BARANG
PENERAPAN SISTEM KLASIFIKASI ABC DAN KOMBINASI FORECASTING SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN DI DALAM SISTEM INFORMASI PENGADAAN BARANG Ricky Effendi #1, Johan Oscar Ong *2, Arief Samuel Gunawan #3 Departemen
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
BAB IV PENGOLAHAN DAA DAN ANALISA Pada bagian ini dibahas pengolahan data dengan klasifikasi ABC untuk menentukan komponen yang diolah, juga lead time dan review time komponen serta perhitungan jumlah
Lebih terperinciPenentuan Kebijakan Order dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory untuk Single Supplier, Multi Product
Penentuan Kebijakan Order dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory untuk Single Supplier, Multi Product dan Multi Retailer di PT. Petrokimia Gresik Oleh : Novita Purna Fachristy 2507100123 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciINVENTORY POLICY PLANNING OF DRUG USING PROBABILISTIC CONTINUOUS REVIEW (s,s) SYSTEM METHOD IN PHARMACY INSTALATION AMC HOSPITAL
PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (s,s) SYSTEM PADA BAGIAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT AMC INVENTORY POLICY PLANNING OF DRUG USING PROBABILISTIC
Lebih terperinciPerencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X
Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X Daniel Kurniawan 1, Tanti Octavia 2 Abstract: Production planning, capacity determination and objective value on CV. X only refers
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna.
47 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna. Penelitian ini merupakan penelitian terapan (applied research). Penelitian terapan adalah
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 966
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 966 PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (s,s) SYSTEM PADA BAGIAN INSTALASI
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS 3.1. Alternatif Solusi Bisnis Pada Bab Tiga ini, penulis mencoba mencari solusi dari permasalah yang telah dijabarkan pada Bab Dua. Tahap awal dari pembuatan solusi adalah pemetaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Persediaan merupakan penyimpanan dari setiap item atau sumber daya yang digunakan dalam sebuah organisasi 1. Dalam pengertian lain bahwa inventory merupakan
Lebih terperinciManajemen Operasi Aulia Ishak, ST, MT
PENGENDALIAN PERSEDIAAN Oleh : 1 Introduction Definisi Persediaan Aliran dan Stock dari Persediaan 2 Proses Aliran Material Proses Produksi Work in process Work in process Work in process Work in process
Lebih terperinciCICO CICO / Supplier Supplier. Joint business plan. Create Demand Forecast. Create Demand Forecast
Business Benefit CICO CICO / Supplier Supplier Business Benefit Consumer demand visibility Front end agreements Reduce supply risk More accurate forecast Joint business plan Improved in-stock levels Increased
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang
BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan perencanaan kebutuhan material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan
Lebih terperinciPeramalan Memprediksi peristiwa masa depan Biasanya memerlukan kebiasaan selama jangka waktu tertentu metode kualitatif
Bab 3-4 Peramalan Peramalan Memprediksi peristiwa masa depan Biasanya memerlukan kebiasaan selama jangka waktu tertentu metode kualitatif Berdasarkan metode yang subjektif Metode kuantitatif Berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied Reseach atau penelitian terapan yang mempunyai alasan praktis, keinginan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang
BAB 4 PEMBAHASAN P. PLN (Persero Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang memiliki fungsi untuk meningkatkan kompetensi SM Pegawai P. PLN (Persero. Selayaknya tempat pelatihan dan pembelajaran,
Lebih terperinciKonsep Dasar Persediaan
Konsep Dasar Persediaan Outline: 1. What is Inventory? 2. Key Factors in Inventory Management Decision 3. Financial Inventory Performances 4. ABC Analysis. Kuliah ke-6: Rabu, 22 Okt 2008 I. What is Inventory
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada
Lebih terperinciJAZILATUR RIZQIYAH DEVIABAHARI Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Suparno, MSIE., Ph.D PROPOSAL TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA
JAZILATUR RIZQIYAH DEVIABAHARI 2509100112 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Suparno, MSIE., Ph.D PROPOSAL TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA Gambaran PT. X 5% bentuk pakan 30% tepung/kon sentrat
Lebih terperinciPerbaikan Estimasi Loading Bagian Machinery PT. X
Perbaikan Estimasi Loading Bagian Machinery PT. X Mikhael Ariesto Rahardjo 1, Felecia 2 Abstract: PT. X is a industrial machinery company who supply their products to other companies of PT. X parent company.
Lebih terperinciManajemen Operasi. Manajemen Persediaan.
Manajemen Operasi Manajemen Persediaan budi.harsanto@gmail.com PENTINGnya Persediaan Melibatkan dana/modal yg sangat besar Berpengaruh pd MO, MP, MK Darah The Material Flow Cycle Tujuan Menyediakan persediaan
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA Christianto¹ dan Harry Indra² Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan-Jakarta Barat, 021-5345830
Lebih terperinciOPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK
OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK Robby Hidayat, Moses L.Singih, Mahasiswa MMT ITS Manajemen Industri Email : Robbie_First@Yahoo.Com ABSTRAK PT. Siantar Top Tbk adalah
Lebih terperinciEvaluasi Pengendalian Persediaan di PT XYZ
Evaluasi Pengendalian Persediaan di PT XYZ Maulida Nurfajrianti 1, Yusuf Widharto 2 Program Studi Teknik Industri,Universitas Diponegoro 1 Program Studi Teknik Industri,Universitas Diponegoro 2 yudidito@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM Jonathan Nandana Pratama Binus University, Jakarta, Indonesia, jonathan_nandanapratama@yahoo.com
Lebih terperinciPERENCANAAN PERSEDIAAN KOMPONEN PEMBENTUK MCB DI PT XYZ DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW
PERENCANAAN PERSEDIAAN KOMPONEN PEMBENTUK MCB DI PT XYZ DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW Nadya 1, Dida Diah Damayanti 2, Budi Santosa 3 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Permintaan 2.1.1 Pengertian Manajemen permintaan didefinisikan sebagai suatu fungsi pengelolaan dari semua permintaan produk untuk menjamin bahwa penyusunan jadwal induk
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan digunakan untuk mendukung pengolahan data yang dilakukan ataupun sebagai input dari setiap metode-metode
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA DAN HASIL
BAB V ANALISIS DATA DAN HASIL 5.1 Analisis Data Penentuan Kapasitas Gudang Finished Goods yang Optimal Dari data jumlah pallet yang dibutuhkan untuk stock akhir bulan dan kapasitas gudang sebelum penelitian,
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA *
RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Jurusan
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)
BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) Peramalan merupakan upaya untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan digunakan untuk melihat atau memperkirakan
Lebih terperinciRENCANA INDUK PRODUKSI (MASTER PRODUCTION SCHEDULE)
RENCANA INDUK PRODUKSI (MASTER PRODUCTION SCHEDULE) Pokok Bahasan: I. MPS II. Hubungan Production Plan dengan MPS III. Contoh MPS IV. Available to Promise (ATP) V. Perubahan MPS & Time Fences VI. Projected
Lebih terperinciBAB II EKSPLORASI ISU BISNIS
BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1. Merumuskan Peta Pemikiran Konseptual Peta Pemikiran Konseptual (Conceptual Framework) merupakan suatu alat bantu bagi penulis dalam menentukan akar permasalahan dari isu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman Industri di Indonesia pada saat ini berkembang cukup pesat. Bermacam macam industri banyak yang tumbuh berkembang sehingga mengakibatkan semakin banyaknya pesaing
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produk Yang Dihasilkan PT. Harapan Widyatama Pertiwi adalah perusahaan yang memproduksi pipa berdasarkan pesanan (make to order), tetapi ada pula beberapa produk yang diproduksi
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur, persediaan bahan baku memiliki peranan yang penting dalam mendukung proses produksi. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan
Lebih terperinciPenurunan Biaya Inventori di PT SEMB PEL Menggunakan Metode Vendor Managed Inventory
Penurunan Biaya Inventori di PT SEMB PEL Menggunakan Metode Vendor Managed Inventory Yunita Kurniawati Sugianto 1, Tanti Octavia 2 Abstract: In this work we applied Vendor Managed Inventory (VMI) for reducing
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - data penjualan - data kebutuhan bahan baku - data IM F - data biaya pesan - data biaya simpan Pengolahan Data : - Peramalan
Lebih terperinciPENENTUAN KEBIJAKAN ORDER PRODUK SKINCARE DAN PLASTER DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY (Studi Kasus: PT Beiersdorf Indonesia)
PENENTUAN KEBIJAKAN ORDER PRODUK SKINCARE DAN PLASTER DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY (Studi Kasus: PT Beiersdorf Indonesia) DETERMINATION ORDER POLICY SKINCARE AND PLASTER PRODUCT VENDOR MANAGED
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SKRIPSI... HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL SKRIPSI... i HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO...
Lebih terperinciProsedur Menjalankan Program
Prosedur Menjalankan Program Gambar 4. 55 Login Page : Taowi ERP Login page merupakan halaman awal saat memasuki web Taowi ERP dimana halaman ini digunakan oleh user ketika mereka ingin menggunakan sistem.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat dijamin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalaian persediaan merupakan salah satu aspek penting dari beberapa aspek yang diuraikan diatas. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan, pada dasarnya
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pengadaan Barang Menggunakan Metode ROP dan EOQ (Studi Kasus UD. Jaya Swiss)
Rancang Bangun Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pengadaan Barang Menggunakan Metode ROP dan EOQ (Studi Kasus UD. Jaya Swiss) Vincent Hogiono Universitas Ciputra UC Town, Citraland Surabaya 60219 vhogiono@student.ciputra.ac.id
Lebih terperinciPenentuan Kebijakan Persediaan Spare Parts pada Perusahaan Migas dengan Pendekatan Simulasi Monte Carlo
Penentuan Kebijakan Persediaan Spare Parts pada Perusahaan Migas dengan Pendekatan Simulasi Monte Carlo Sayyidan Fatchur Rochman, Yadrifil Teknik Industri Fakultas Teknik Abstrak Material MRO merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Untuk memecahkan masalah yang diuraikan pada sub bab 1.2 diperlukan beberapa terori pendukung yang relevan. 2.1 Inventory Control Pengawasan persediaan digunakan untuk mengatur tersedianya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perubahan zaman yang semakin cepat dan tak menentu menyebabkan kebutuhan dan keinginan manusia harus di sesuaikan dengan perubahan tersebut. Bidang industri
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Penerapan system metode Economic Order Quantity ( EOQ) Menghitung nilai rata-rata persediaan meliputi, yaitu:
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Penerapan system metode Economic Order Quantity ( EOQ) Menghitung nilai rata-rata persediaan meliputi, yaitu: a. Menghitung safety stock dengan service level yaitu 95% sehingga
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciAnalisis Pengendalian Persediaan Spare Part Mesin Produksi di PT. Prima Sejati Sejahtera dengan Metode Continuous Review
Performa (2017) Vol. 16, o.2: 152-160 Analisis Pengendalian Persediaan Spare Part Mesin Produksi di PT. Prima Sejati Sejahtera dengan Metode Continuous Review Endah Budiningsih 1) dan Wakhid Ahmad Jauhari
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil dan Bahasan 4.1.1 Penentuan Suku Cadang Prioritas Untuk menentukan suku cadang prioritas pada penulisan tugas akhir ini diperlukan data aktual permintaan filter fleetguard
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penulisan Penelitian dilakukan di PT. Indonesia Nippon Seiki yang berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande, Jl. Utama Modern Industri Blok E Desa Barengkok,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Perusahaan PT. Delijaya Global Perkasa merupakan perusahaan bisnis keluarga yang bergerak dibidang industry sarung tangan. Perusahaan ini menghasilkan produk
Lebih terperinciPerbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya
Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya Indri Hapsari, Stefanus Soegiharto, Theodore S.K. Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya 60293 Email: indri@ubaya.ac.id
Lebih terperinciI. BAB I PENDAHULUAN
I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan berbagai macam barangbarang untuk memenuhi kebutuhannya. Pada saat ini, manusia menggunakan mobil sebagai alat transportasi
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat pesat. Pemanfaatan komputer sebagai alat bantu kerja manusia, khususnya sebagai media pengolah
Lebih terperinciLAMPIRAN. Berikut ini merupakan user interface pada aplikasi OpenERP secara umum :
LAMPIRAN Berikut ini merupakan user interface pada aplikasi OpenERP secara umum : Halaman awal menu customer Pada halaman ini akan ditampilkan seluruh data customer yang telah dibuat dan disimpan ke dalam
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii ABSTRAK... ix ABSTRACT... x BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan
BAB 3 METODOLOGI Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan beberapa metode yang masuk dalam kategori praktek terbaik untuk melakukan pengurangan jumlah persediaan barang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa kata to manage yang artinya mengatur atau mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB
46 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah observasi analitik yaitu untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tambahan manfaat atau penciptaan faedah baru. Perencanaan produksi merupakan
56 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem Pengadaan Bahan Baku PT Inalum 4.1.1. Perencanaan Produksi PT Inalum Produksi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau
Lebih terperinciSI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)
SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan perancangan dan pengelolaan rantai pasok dalam organisasi 1. Rancangan rantai pasok dalam organisasi 2. Rantai pasok pada
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Diagram alir pemecahan masalah dan penjelasan Langkah-langkah yang diambil dalam memecahkan permasalahan yang terjadi dalam penyusunan skripsi ini adalah : Pendahuluan
Lebih terperinci