BAB 4 PEMBAHASAN. PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 PEMBAHASAN. PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang"

Transkripsi

1 BAB 4 PEMBAHASAN P. PLN (Persero Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang memiliki fungsi untuk meningkatkan kompetensi SM Pegawai P. PLN (Persero. Selayaknya tempat pelatihan dan pembelajaran, P. PLN (Persero Udiklat Jakarta ini menyediakan berbagai macam diklat atau topik-topik untuk pengembangan wawasan dan pengetahuan Pegawai P. PLN (Persero, yang dalam proses berjalannya, peserta yang telah mengikuti macam diklat, tidak diberikan kesempatan untuk mengikuti diklat lain sampai hari efektif diklat yang diikutinya berakhir. an sebagai penunjang kelancaran aktivitas pendidikan, para peserta diklat diberikan fasilitas alat tulis kantor (AK Regular, berupa pen, notes, goodie bag, dan tas ransel. Adapun pembagian fasilitas alat tulis kantor tersebut adalah berdasar lamanya hari efektif diklat yang diikuti oleh masing-masing peserta. Secara umum, seluruh peserta diklat diberikan pen dan notes sebagai fasilitas mengikuti diklat. Namun, dikhususkan bagi peserta diklat yang mengikuti diklat dengan hari efektif -4 hari diberi tambahan goodie bag, sedangkan peserta diklat yang mengikuti diklat dengan hari efektif lebih dari sama dengan 5 hari diberikan tambahan ransel. 4. ata Penggunaan AK Regular P. PLN (Persero Udiklat Jakarta tahun 0-0 Periode Pen & Notes Goodie Bag Ransel

2

3 otal abel 4. ata Penggunaan AK Regular ahun Perhitungan Persediaan AK Regular Perhitungan persediaan menggunakan 3 metode yang berbeda guna membandingkan metode mana yang membutuhkan biaya terkecil dalam pengadaan persediaan AK Regular, kemudian dilakukan simulasi estimasi biaya atau pengeluaran tahun setelah periode pengambilan data dengan memakai metode pengadaan persediaan yang memiliki biaya terkecil. Metodemetode yang digunakan antara lain: metode EO dasar ( Model, PO (P Model, dan Min-Max Inventory. Sebelum dilakukan perhitungan dengan menggunakan ketiga metode tersebut, berikut dijabarkan beberapa variable yang digunakan dalam pengolahan data persediaan AK Regular: Jenis AK Variabel Pen Notes Goodie Bag Ransel Bulan (n 4 bulan 4 bulan 4 bulan 4 bulan Lead time (L hari hari hari hari Standar deviasi (s 97,3 97,3 4,88 56,66 otal Permintaan ( Rata Permintaan (d Biaya Pesan (S Rp Rp Rp Rp

4 4 Harga barang (C Rp Rp.000 Rp Rp Biaya simpan (H Rp 60 Rp 40 Rp 500 Rp.900 Service Level 99% 99% 99% 99% abel 4. Variable Pengolahan ata Persediaan AK Regular Standar deviasi didapatkan dari fungsi stdev( pada Mic. Excel dengan menginput data penggunaan AK Regular masing-masing jenis periode 0-0. Gambar 4. Standar eviasi Penggunaan AK Regular ahun 0-0

5 43 Rata-rata permintaan diperoleh dengan membagi total permintaan masingmasing jenis AK Regular dengan banyaknya bulan periode pengambilan data ( d n, atau dengan fungsi average ( pada Microsoft Excel. Gambar 4. Rata-rata Penggunaan AK Regular ahun 0-0 Service level pada P. PLN (Persero Udiklat Jakarta sebesar 99%, dengan nilai z.33, didapatkan dari table distribusi normal.

6 (60.47 ( ( (365 Rp H S C hari W pen pen pen pen 4.. Model Pen x f f H S R R dl R L zs Pen Pen Pen (0.000( ( (.33(97.3 ( tahun ( tahun

7 (40.3 ( ( (365 Rp H S C hari W notes notes notes notes Notes x f f H S R R dl R L zs Pen Pen Pen (0.000( ( (.33(97.3 ( tahun ( tahun

8 46 Goodie Bag hari W x f f H S R R dl R L zs ( (5000( ( (.33( ( ( (5.000 Rp H S C ( tahun ( tahun

9 47 Ransel ( ( ( ( (50.000( ( (.33(56.66 Rp H S C hari W x f f H S R R dl R L zs ( tahun ( tahun

10 P Model - Pen pen pen pen pen * * * * S H ( ( x x365 hr 0 hari pen Zs ( * L pen pen (.33( I I I ( d * 0 (63 x pen pen pen pen d ( * L 0 63 ( I 353 f f x ( tahun pen pen pen pen C (3.000 ( Rp S H ( tahun (60

11 ( ( ( ( * ( ( * ( 94 5 (.33(97.3 * ( * 0.07 * 40(545 (0.000 * * Rp H S C x f f I L d I x I d I L Zs hari hr x x H S notes notes notes notes notes notes notes notes notes notes notes notes notes notes notes Notes ( tahun ( tahun

12 50 Goodie Bag ( ( ( ( * ( (4 9 * ( 9 73 (.33(4.88 * ( * 0. * 500(9885 (5000 * * Rp H S C x f f I L d I x I d I L Zs hari hr x x H S ( tahun ( tahun

13 5 Ransel ( ( ( ( 65 * ( (65 68 * ( (.33 (56 * ( * 0. * ( ( * * Rp H S C x f f I L d I x I d I L Zs hari hr x x H S ( tahun ( tahun

14 Min-Max Inventory Pen & Notes hari W x f f stock Max x stock Max L stock Max stock Min x stock Min L stock Min n ( min max (545. ( (545. ( ( tahun ( ( ( ( ( (3.000 notes notes notes notes pen pen pen pen H S C Rp H S C

15 53 Goodie Bag (500 3 ( ( ( min max (9885. ( (9885. ( Rp H S C hari W x f f Max stock x Max stock L Max stock Min stock x Min stock L Min stock n ( tahun ( tahun

16 54 Ransel ( ( ( ( min max (3970. ( (3970. ( Rp H S C hari W x f f Max stock x Max stock L Max stock Min stock x Min stock L Min stock n ( tahun ( tahun

17 55 ari hasil pengolahan data diatas, maka dapat dilihat perbandingan total biaya masing-masing metode pada tiap jenis AK Regular seperti berikut : Perbandingan Biaya Pen Notes Goodie Bag Ransel Model Rp Rp Rp Rp P Model Rp Rp Rp Rp Min-Max Inventory Rp Rp Rp Rp abel 4.3 Perbandingan Biaya Pengadaan Persediaan AK Regular engan demikian, spesifikasi metode yang tepat untuk tiap jenis AK Regular adalah sebagai berikut : Model Pen Notes Goodie Bag Ransel Safety Stock ( Reorder Point (R Kuantitas Pembelian ( Frekuensi pembelian (f/th 7 kali 3 kali 9 kali 9 kali abel 4.4 Spesifikasi Pengadaan Persedian Setiap Jenis AK Regular 4.3 Simulasi Pengadaan Persediaan Simulasi pengadaan persediaan dilakukan dengan melakukan peramalan terhadap permintaan atau penggunaan AK Regular selama bulan ke depan atau tahun setelah periode pengambilan data. Peramalan data permintaan pertama-tama dilakukan dengan membaca pola data yang dibentuk oleh data periode 0-0, kemudian membandingkan beberapa metode peramalan yang cocok dengan plot data tersebut untuk menentukan metode peramalan yang

18 56 paling tepat berdasar kesalahan (error terkecil menggunakan perhitungan MAPE, MSE, dan MA. Setelah mendapatkan metode peramalan yang paling cocok, perhitungan estimasi permintaan atau penggunaan AK Regular selama tahun ke depan dapat dilakukan, lalu simulasi dilanjutkan dengan menghitung total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan melalui metode pengadaan persediaan yang paling optimal untuk tiap jenis AK Regular dan diperbandingkan dengan total biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan metode yang selama ini dijalani oleh perusahaan Pola ata Penggunaan AK Regular 0-0 Pen & Notes

19 57 Goodie Bag Ransel Gambar 4.3 Plot ata Penggunaan AK Regular ahun 0-0

20 Peramalan Pen & Notes Untuk metode peramalan pen dan notes, peramalan dibandingkan dengan beberapa metode seasonal, yakni seasonal tanpa trend (no trend, dan seasonal menggunakan trend yang meliputi : additive dan multiplicative. Berikut adalah perhitungan untuk mencari trend : Period (x uar ter eman d (y Average Same uarter Seasonal Factor eseasonaliz ed emand (Yd x^ x, Yd rend (Y ,6 76,7 76,7 55, ,5 0,8 437, 4 874, 55, ,07 5, ,50 535, ,4 399, ,00 545, ,5,9 440, ,4 555, ,3 644, ,0 565, ,7 373,0 49.6,7 575, ,5 0,44 605, ,6 585, ,77 483, ,9 595, ,78 73, ,89 606, ,6 397, ,79 66, ,88 83, ,83 66,07

21 ,6 499, ,86 636, ,8 84, ,60 646, ,07 740, ,77 656, ,4 863, ,34 666, ,9 8, ,0 676, ,3 67, ,45 686, ,7 888, ,6 696, ,44 657, , 706, ,77 778, ,96 76, ,78 538, ,7 76, ,6 864, ,07 736, ,88 438, ,33 746,43 otal ,86 Rata,5 63,04 abel 4.5 Perhitungan rend untuk Peramalan Pen dan Notes Nilai Y pada tabel diatas adalah nilai trend yang didapatkan dari perhitungan berikut :

22 60 x b (.5(63.4 b (.5 b xy x d nx. y nx y d a y d bx a (0.03(.5 a Y Y a bx, maka x Setelah mendapat persamaan Y, peramalan dapat dihitung dengan cara : - Forecast Additive rend Seasonal Factor - Forecast Multiplicative rend x Seasonal Factor Peramalan dan persentase error masing-masing metode seasonal dengan trend: Forecast Additive Actual Forecast Y x Error Period emand Seasonal Actual- ( Error /Actual (x (y Factor Forecast Error^ Error x 00% ,36-4,36.70,88 4,36 0, ,58-7, ,43 7,58 0, ,87 0,3 405,9 0,3 0, ,4 6,76 80,78 6,76 0, ,05-3,05.07,6 3,05 0,06

23 ,0 59, ,5 59,98 0, ,9-04, ,09 04,9 0, ,39-38, ,05 38,39, ,75-3, ,84 3,75 0, ,79-4,79.8,96 4,79 0, ,66 6,34 693,74 6,34 0, ,95 99, ,69 99,05 0, ,7-35, ,33 35,7, ,94 3,06 53,66 3,06 0, ,3 33, ,93 33,77 0, ,60 55,40 5.4,85 55,40 0, ,4 0, ,8 0,59 0, ,38 9,6 9,58 9,6 0, ,55 49, ,4 49,45 0, ,75-45, ,49 45,75, , -6, 3.48,94 6, 0, ,5-7, ,9 7,5 0, ,0 663, ,94 663,98 0, ,3-36,3.545,70 36,3 0,94 otal -5, , ,9 9,35 abel 4.6 Perhitungan Kesalahan untuk Peramalan Additive Pen dan Notes

24 6 MA error n 4 MSE error n MAPE error n / actual 9.35 x00% Forecast Multiplicative Actual Forecast Y x Error Period emand Seasonal Actual- ( Error /Actual (x (y Factor Forecast Error^ Error x 00% 475 3,9 53, ,76 53,8 0, ,00-7, ,53 7,00 0, ,7-5,7 33,3 5,7 0, ,55-07, , 07,55 0, ,97-36, ,97 36,97 0, ,49 88, ,05 88,5 0, , -57, 66.0,58 57, 0, ,53 8,47 7,77 8,47 0, ,94-86, ,83 86,94 0, ,48 9, ,3 9,5 0, ,68-354, ,6 354,68 0, ,6 74,38.408,54 74,38 0, ,5-85,5 7.50,56 85,5 0,7

25 ,75 45,5.096,4 45,5 0, ,83 90,7 8.,94 90,7 0, ,68 78, , 78,3 0, , 7, ,48 7,70 0, ,9-77, ,93 77,9 0, ,7 44, ,76 44,9 0, 0 9 3,84 -,84 476,89,84 0, ,83 48,7.,53 48,7 0, ,3-46,3.40,7 46,3 0, ,80 08, ,47 08,0 0, ,67-7, ,79 7,67 0,70 otal -9, , ,59 5,76 abel 4.7 Perhitungan Nilai Kesalahan untuk Peramalan Multiplicative Pen dan Notes MA error n MSE error n MAPE error n / actual x00% Sedangkan untuk perhitungan peramalan seasonal tanpa trend, dijabarkan sbb:

26 64 Forecast anpa rend Actual Forecast y Error Period emand Seasonal x Seasonal Actual- ( Error /Actual (x (y Factor Factor Forecast Error^ Error x 00%

27 otal abel 4.8 Perhitungan Nilai Kesalahan untuk Peramalan anpa rend Pen dan Notes MA error ,63 n 4 MSE error n ,98 4 MAPE error n / actual 6.4 x00% 0,7% 4 Hasil perhitungan diatas, dapat menjelaskan bahwa peramalan yang paling tepat untuk AK Regular jenis pen dan notes adalah peramalan multiplicative. Nilai kesalahan peramalan dapat dibandingkan pada table dibawah: Peramalan MA MSE MAPE Additive 03, ,68 0,39% Multiplicative 43,9 9906,4 0,4% anpa rend 66, ,98 0,7% abel 4.9 Perbandingan Nilai Kesalahan Metode Peramalan untuk Pen dan Notes

28 66 Peramalan metode seasonal multiplicative ini digunakan untuk memperkirakan besarnya penggunaan AK regular jenis pen dan notes untuk periode tahun berikutnya. Periode uarter Y Seasonal Factor Forecast 5 756,46 0, ,49 0, ,5, ,55, ,58, ,6, ,64, ,67 0, ,7 0, ,73 0, ,76, ,79 0, abel 4.0 Peramalan Penggunaan Pen dan Notes Periode Selanjutnya

29 67 Goodie Bag ari pola data yang dibentuk, digunakan metode peramalan seasonal no trend dan random time series (moving average dan weighted moving average. Untuk perhitungan peramalan dan error pada metode random time series (moving average dan weighted moving average, digunakan aplikasi uantitative Management, yang berfungsi untuk membantu menyelesaikan berbagai tipe masalah manajemen, seperti dalam pengambilan keputusan manajerial - ime Series Langkah-langkah penggunaan M dalam peramalan time series adalah dengan memilih Module Forecasting New ime Series Analysis, kemudian akan muncul tampilan berikut : Gambar 4.4 Langkah Awal Penggunaan Software M untuk Peramalan ime Series

30 68 Moving Average Gambar 4.6 Input ata Penggunaan Goodie Bag untuk Peramalan Moving Average pada Software M ata-data yang telah dimasukan dengan pilihan moving average kamudian disolve sehingga muncul beberapa jendela yang menunjukan grafik dan error kesalahan dari masing-masing n moving average. Persentasi error terkecil pada moving average ditandai dengan blok warna kuning. Berikut adalah rangkuman nilai kesalahan menggunakan metode peramalan moving average : n Bias MAPE MA MSE -,78 0,7 7, ,6

31 69 0,7 0,66 84, ,5 3 7,5 0,69 89, ,95 4 7,65 0,68 84, ,48 5 7,0 0,7 8, ,3 6 5,58 0, ,3 7 38,55 0,73 93, ,9 8 6,37 0,5 93, ,7 9 8,3 0,5 98, , ,74 0,53 6, 75.85,5 9,74 0,53 9, 77.06,09 98,5 0,53 6, ,86 3, 0,54 39, ,3 4 4,87 0,54 38, ,7 5 03,3 0,54 3, ,5 6 9,6 0,54 9, ,4 7 90, 0,59 46,5.860,9 8 83,86 0,63 6,4.7337,7 9 75,8 0,7 87, , 0 57,3 0,48 95, , 74,87 0,57 359,6.747,9 abel 4. Nilai Kesalahan Peramalan Moving Average untuk Goodie Bag Weighted Moving Average

32 70 etap menggunakan M dalam perhitungan persentase error peramalan. Bobot yang digunakan adalah sebesar 0,4; 0,3; 0,; 0,, dengan pertimbangan, data yang paling akhir masuk memiliki bobot paling tinggi. ata dimasukkan ke dalam aplikasi M seperti berikut : Gambar 4.7 Input ata Penggunaan Goodie Bag untuk Peramalan Weighted Moving Average pada Software M Setelah dilakukan solve, maka hasilnya adalah sebagai berikut : Measure Value Error Measures Bias (Mean Error 0,99

33 7 MA (Mean Absolute eviation 88,96 MSE (Mean Squared Error ,9 Standard Error (denomn-8 76,8 MAPE (Mean Absolute Percent Error 0,69 Forecast next period 567,4 abel 4. Nilai Kesalahan Peramalan Weighted Moving Average untuk Goodie Bag - No rend Period uarter emand Average Same uarter Seasonal Factor 6 76,50 0, ,00, ,50, ,50, ,00, ,50, ,50 0, ,50 0, ,00 0, ,00 0, ,50, ,00 0, , ,0

34 , , , , , , , , , ,84 otal Average,5 4,88 abel 4.3 Perhitungan Seasonal Factor untuk Peramalan anpa rend Goodie Bag Forecast seasonal factor x average demand No trend Period emand Forecast Error Error^ Error ( error /actual*00% 6 76,50 9,50 870,45 9,50 0, ,00-59,00 5.8,00 59,00 0, ,50-55, ,5 55,50 0, ,50-6, ,5 6,50 0, ,00-46,00.6,00 46,00 0, ,50-33,50.,5 33,50 0,07

35 ,50-49,50.350,5 49,50 0, ,50-44,50.980,5 44,50 0, ,00-6, ,00 6,00 0, ,00 39,00.5,00 39,00 0, 457 8,50-365, ,5 365,50 0, ,00 80, ,00 80,00 0, ,50-9,50 870,5 9,50 0, ,00 59,00 5.8,00 59,00 0, ,50 55, ,5 55,50 0, ,50 6, ,5 6,50 0, ,00 46,00.6,00 46,00 0, ,50 33,50.,5 33,50 0, ,50 49,50.350,5 49,50 0, ,50 44,50.980,5 44,50 0, ,00 6, ,00 6,00 0, ,00-39,00.5,00 39,00 0, ,50 365, ,5 365,50 0, ,00-80, ,00 80,00 0, otal 0, ,70.653,00 7,53 abel 4. 4 Perhitungan Nilai Kesalahan Peramalan anpa rend Goodie Bag

36 74 MA error n 653 0,54 4 MSE error n ,77 4 MAPE error n / actual 7.53 x00% 0,3 4 ari hasil peramalan dan perhitungan persentase error ketiga metode diatas, perbandingan hasil error adalah sebagai berikut : PERAMALAN MA MSE MAPE Moving Average (4 84, ,48 0,68 Weighted MA (4 88, ,90 0,69 No rend 0,54.8,77 0,3 abel 4.5 Perbandingan Nilai Kesalahan Peramalan untuk Goodie Bag engan ditentukannya peramalan metode seasonal tanpa trend, maka peramalan untuk bulan ke depan adalah sebagai berikut : Periode Forecast

37 abel 4.6 Peramalan Penggunaan Goodie Bag Periode Selanjutnya Ransel ari pola data penggunaan ransel periode 0-0 yang dibentuk, digunakan metode peramalan seasonal no trend dan random time series (moving average dan weighted moving average. Untuk perhitungan peramalan dan error pada metode random time series (moving average dan weighted moving average, digunakan aplikasi uantitative Management. - ime Series Menggunakan aplikasi uantitative Management : Module Forecasting New ime Series Analysis

38 76 Gambar 4.8 Langkah Awal Penggunaan Software M untuk Peramalan ime Series Moving Average Gambar 4.9 Input ata Penggunaan Ransel untuk Peramalan Moving Average pada Software M

39 77 ata disolve dan hasilnya adalah seperti tabel dibawah ini, dengan blok berwarna kuning adalah nilai n yang memiliki persentasi error terkecil : n Bias MA MSE MAPE -,09 65, ,7,05 5,5 40, ,6 0,99 3 3,7 4, ,77 0,94 4 0,9 36, ,74 0,94 5 3,43 40, ,77 0,95 6 0,5 3, ,05 0,9 7 8,77 33,8 36.8,63 0,9 8 9,06 34, ,04 0,87 9 3,56 38, ,0 0, ,7 4,7 4.87,5 0,87 39, 47, ,37 0,89 48,08 53, ,53 0,9 3 6,9 57, ,95 0, ,57 68, ,8 0, ,8 87, ,4 0, ,38 04, ,77, ,76 93, ,66, ,09 4,39 8.4,68, 9 3,5 9, ,6,5

40 78 0 6,89 9, ,35,34 7,65 5,6.499,6,08 abel 4.7 Nilai Kesalahan Peramalan Moving Average untuk Ransel Weighted Moving Average Bobot yang digunakan adalah sebesar 0,4; 0,3; 0,5; 0,08; 0,05; 0,0, dengan pertimbangan, data yang paling akhir masuk memiliki bobot paling tinggi. Gambar 4.0 Input ata Penggunaan Ransel untuk Peramalan Weighted Moving Average pada Software M ata yang disolve kemudian menunjukan hasil seperti berikut :

41 79 Measure Value Error Measures Bias (Mean Error,0 MA (Mean Absolute eviation 46,4 MSE (Mean Squared Error 4.490,6 Standard Error (denomn-6 8,64 MAPE (Mean Absolute Percent Error 0,98 Forecast next period 98,03 abel 4. 8 Nilai Kesalahan Peramalan Weighted Moving Average untuk Ransel - No rend Period uarter emand Average Same uarter Seasonal Factor , ,5 0, ,5 0, ,5 0, , ,5, , ,5 0, ,5 0, , ,48

42 80 6 0, , , , , , , , , , , ,48 4 0,70 otal Average abel 4.9 Perhitungan Seasonal Factor untuk Peramalan anpa rend Ransel Forecast average demand x seasonal factor No trend Period emand Forecast Error Error^ Error ( error /actual*00% 56 0,00 46,00.6,00 46,00 0, ,50-6,50 4,5 6,50 0, ,50-4,50.806,5 4,50,

43 ,50-4,50 0,5 4,50 0, ,00-57, ,00 57,00, ,50 79,50 6.,5 79,50 0,3 7 36,00-4, ,00 4,00 0, ,50-6,50 4,5 6,50 0, ,50 89, ,5 89,50 0, ,00 57, ,00 57,00 0, ,00-59, ,00 59,00,7 6,00-5,00 5,00 5,00 0, ,00-46,00.6,00 46,00 0, ,50 6,50 4,5 6,50 0, ,50 4,50.806,5 4,50 0, ,50 4,50 0,5 4,50 0, ,00 57, ,00 57,00 0, ,50-79,50 6.,5 79,50 0, ,00 4, ,00 4,00 0, ,50 6,50 4,5 6,50 0, ,50-89, ,5 89,50, ,00-57, ,00 57,00, ,00 59, ,00 59,00 0,39 4 6,00 5,00 5,00 5,00 0,04 otal 0, ,00 808,00 4,76 abel 4. 0 Perhitungan Nilai Kesalahan Peramalan anpa rend Ransel

44 8 MA error ,33 n 4 MSE error n ,83 4 MAPE error n / actual x00% 4.76,03 4 ari hasil peramalan dan perhitungan persentase error ketiga metode diatas, perbandingan hasil error adalah sebagai berikut : PERAMALAN MA MSE MAPE Moving Average (6 3, ,05 0,9 Weighted MA (6 46, ,6 0,98 No rend 75,33.60,83,03 abel 4. Perbandingan Nilai Kesalahan Peramalan untuk Ransel Metode peramalan Moving Average ini hanya dapat meramalkan bulan setelah diperolehnya data real, oleh karena itu untuk estimasi bulan periode berikutnya dilakukan dengan simulasi Monte Carlo. ari data yang telah diambil, data dikelompokkan dalam kelas dan panjang kelas sebagai berikut : k 3.3logn k 3.3log4 k 6 P X max X n min ,33 4

45 83 emand yang telah dikelaskan, dihitung frekuensi terjadinya pada periode pengambilan data. Besarnya frekuensi dapat menentukan probabilitas terjadinya suatu jumlah demand dengan rumus prob frek n. engan demikian, klasifikasi dan probabilitas penggunaan ransel periode 0-0 adalah sebagai berikut : emand Frekuensi Probability Cummulative Prob. Range Prob ,47 0,47 0-0, ,375 0,79 0,48-0, ,083 0,875 0,793-0, ,04 0,97 0,876-0, ,04 0,959 0,98-0, ,04 0,960- abel 4. Simulasi Monte Carlo Untuk estimasi penggunaan ransel selama bulan kedepan, variable acak ditentukan dengan fungsi rand( pada Microsoft Excel, diperoleh hasil sebagai berikut : Periode Random Numb. emand 5 0, , , ,6009 9

46 84 9 0, , , , , , , , abel 4.3 Peramalan Penggunaan Ransel Periode Selanjutnya Simulasi otal Biaya Pengadaan Persediaan Periode Berikutnya Pada sub-bab ini, simulasi dilakukan dengan membandingkan metode pengadaan persediaan ( model, P Model, dan Min-Max Inventory yang telah dibahas di atas dengan metode yang digunakan perusahaan pada periode berjalan. Metode yang digunakan oleh perusahaan selama ini ada metode Lot for Lot (LFL, dimana perusahaan mengorder barang sesuai dengan jumlah permintaan perbulannya. Metode yang paling sedikit mengeluarkan biaya akan menjadi solusi dalam pengadaan persediaan AK Regular di P. PLN (Persero Udiklat Jakarta. Adapun perhitungan total biaya pengadaan persediaan untuk periode selanjutnya adalah sebagai berikut :

47 85 Pen Model LFL Period emand Order Stock Order Stock OAL abel 4.4 Perbandingan Jumlah Pemesanan Optimal Metode Min-Max Inventory dengan Metode LFL untuk Pen

48 86 Notes Model LFL Period emand Order Stock Order Stock OAL abel 4.5 Perbandingan Jumlah Pemesanan Optimal Metode Min-Max Inventory dengan Metode LFL untuk Notes

49 87 otal Cost Pen mod el mod el mod el LFL LFL LFL (8.988x3.000 (4x0.000 (8.988x Rp (8.754x3.000 (6x0.000 (8.754x Rp Notes mod el mod el mod el LFL LFL LFL (7.86x.000 (6x0.000 (7.86x Rp (8.754x.000 ( x0.000 (8.754x Rp Untuk AK Regular jenis pen, metode pengadaan yang cocok adalah Lot for Lot dengan jumlah pembelian optimal disesuaikan dengan banyaknya permintaan. Sedangkan untuk notes, metode pengadaan persediaan yang cocok adalah Model dengan jumlah optiml pembelian.3

50 88 Goodie Bag Model LFL Period emand Order Stock Order Stock OAL abel 4.5 Perbandingan Jumlah Pemesanan Optimal Metode P-Model dengan Metode LFL untuk Goodie Bag

51 89 otal Cost Goodie Bag mod el mod el mod el LFL LFL LFL (4.970x5.000 (5x5.000 (4.970x Rp (4.986x5.000 ( x5.000 (4.986x Rp Untuk AK Regular jenis goodie bag, metode pengadaan persediaan yang cocok adalah metode -Model, dengan jumlah optimal pembelian sebesar 994. Ransel -Model LFL Period Random emand Order Stock Order Stock 7-5 0, , , , , , , ,

52 , , , , OAL abel 4.6 Perbandingan Jumlah Pemesanan Optimal Metode -Model dengan Metode LFL untuk Ransel otal Cost Ransel Model Model Model LFL LFL LFL (3.99x (7x (3.99x Rp (3.058x ( * (3.058x Rp Untuk AK Regular jenis ransel, metode pengadaan persediaan yang cocok adalah metode yang telah dijalani perusahaan yaitu Lot for Lot, dengan jumlah pembelian disesuaikan dengan banyaknya permintaan pada periode berjalan.

53 9 ari penjabaran analisa kuantitatif diatas, secara garis besar hasil dapat dirangkumkan seperti berikut : Pen Notes Goodie Bag Ransel Sesuai estimasi Sesuai estimasi Jumlah optimal jumlah peserta 505 per jumlah peserta diklat pemesanan diklat pesan 55 per pesan >5 hari Frekuensi optimal 4 kali per 3 kali per pemesanan enggang waktu tahun tahun 9 kali per tahun 4 kali per tahun pemesanan hari 54 hari 73 hari hari Metode pengadaan persediaan Lot for Lot -Model -Model Lot for Lot Metode Seasonal : Seasonal : Seasonal : No Moving Average peramalan Multiplicative Multiplicative trend (n6 Estimasi biaya yang Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,-/ dikeluarkan / tahun / tahun / tahun tahun abel 4.7 Rangkuman hasil analisa kuantitatif

54 9 engan demikian, perlunya tindakan pengawasan atau kontrol terhadap realisasi perencanaan pengadaan persediaan AK Regular. Pengendalian ini fokus kepada tanggung jawab setiap divisi pada P. PLN (Persero Udiklat Jakarta untuk melaksanakan program atau aktivitas tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dan menggabungkan setiap aktivitas tersebut dengan dikomunikasikan dengan lebih baik sehingga alur informasi dari perencanaan atau strategi yang telah dibuat dapat berjalan sesuai dengan fungsinya, yakni memperbaiki keefisiensian dan keefektifan dari pelaksanaan kegiatan P. PLN (Persero Udiklat Jakarta.

ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN ATK REGULAR PADA PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT JAKARTA PERIODE

ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN ATK REGULAR PADA PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT JAKARTA PERIODE ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN ATK REGULAR PADA PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT JAKARTA PERIODE 2011-2012 Angeline Williany BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen BAB V PEMBAHASAN 5.1 Permintaan Konsumen Permintaan konsumen selama 12 periode (bulan) terakhir terhadap produk sandal kelom di Sagitria Collection adalah 6654 pasang dengan perincian 379 pasang pada periode

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Perusahaan PT. Delijaya Global Perkasa merupakan perusahaan bisnis keluarga yang bergerak dibidang industry sarung tangan. Perusahaan ini menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2011 sampai Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper di bagian Paper machine 12. Lokasi Industri

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Plotting Data Bahan baku komponen yang dipakai untuk membuat panel listrik jumlahnya cukup banyak dan beragam untuk masing-masing panel listrik yang dibuat. Jadi, penggunaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik analisa berupa wawancara, analisa dokumentasi dan observasi langsung.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna. 47 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna. Penelitian ini merupakan penelitian terapan (applied research). Penelitian terapan adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 19 3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN MULAI Pengajuan Surat Survei PT. Bangkit Sukses Mandiri (BSM) Diterima? Tidak Ya Observasi Perusahaan Wawancara dengan Direktur PT. BSM Pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Sebenarnya perusahaan sudah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan perencanaan kebutuhan material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG Siti Rohana Nasution 1, Temotius Agung Lukito 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) nasutionana@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA Eriani Lestari Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK PT. Delijaya Global Perkasa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam analisis pada PT.Tirta Aroma Sari, yang terkait dengan peramalan permintaan, persediaan, dan pengambilan

Lebih terperinci

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan

Lebih terperinci

Peramalan Memprediksi peristiwa masa depan Biasanya memerlukan kebiasaan selama jangka waktu tertentu metode kualitatif

Peramalan Memprediksi peristiwa masa depan Biasanya memerlukan kebiasaan selama jangka waktu tertentu metode kualitatif Bab 3-4 Peramalan Peramalan Memprediksi peristiwa masa depan Biasanya memerlukan kebiasaan selama jangka waktu tertentu metode kualitatif Berdasarkan metode yang subjektif Metode kuantitatif Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT Dinamika Indonusa Prima terkait dengan jumlah permintaan akan

Lebih terperinci

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Penentuan Pemesanan Biro Fajar Antang. sehingga mengakibatkan timbulnya return yang masih tinggi.

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Penentuan Pemesanan Biro Fajar Antang. sehingga mengakibatkan timbulnya return yang masih tinggi. 77 V. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Penentuan Pemesanan Biro Fajar Antang Dari hasil wawancara dengan manager Sirkulasi dan pimpinan Biro Fajar Antang, selama ini Biro Fajar Antang melakukan pemesanan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan seluruh proses dalam perencanaan serta pelaksanaan suatu penelitian. Dan menurut Murti Sumarmi dan Salamah Wahyuni (2005, p47),

Lebih terperinci

9.Peramalan (Forecasting) A. Teori Peramalan B. Metode Peramalan C. Pengukuran Keakuratan Hasil Peramalan Profil PT.

9.Peramalan (Forecasting) A. Teori Peramalan B. Metode Peramalan C. Pengukuran Keakuratan Hasil Peramalan Profil PT. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TINTA JENIS BW NEWS PERFECTOR BLACK-G YANG OPTIMAL UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INVENTORI PROBABILISTIK STUDI KASUS DI PT REMAJA

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi 3.1.1 Analisa Kondisi Perusahaan saat ini CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri parfum. Merek parfum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data Untuk menganalisi permasalahan pengoptimalan produksi, diperlukan data dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan

Lebih terperinci

SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN

SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAB IV SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN A. Identifikasi Peramalan Penjualan oleh UD. Jaya Abadi Dari hasil wawancara yang menyebutkan bahwa setiap pengambilan keputusan untuk estimasi penjualan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SKRIPSI... HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SKRIPSI... HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL SKRIPSI... i HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Kerangka Pikir Pemecahan Masalah Adapun kerangka pemikiran pemecahan masalah dalam bentuk diagram, adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Flow Diagram Kerangka Pikir Pemecahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Mahadevan (2010 : 3) manajemen operasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi organisasi, apakah mereka berada di industri manufaktur

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING)

PERAMALAN (FORECASTING) #3 - Peramalan (Forecasting) #1 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitan Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari PT. Honda Dunia Motorindo. Setelah itu dengan analisa tersebut, penulis berusaha

Lebih terperinci

Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab

Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab 71 Lampiran 1. Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab Moving Average Data C1 Length 12 NMissing 0 Moving Average Length 4 Accuracy Measures MAPE 25 MAD 54372 MSD 4819232571 Time C1 MA Predict

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #7

Pembahasan Materi #7 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Pengertian Moving Average Alasan Tujuan Jenis Validitas Taksonomi Metode Kualitatif Metode Kuantitatif Time Series Metode Peramalan Permintaan Weighted Woving

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Kurnia Teknik adalah sebuah CV spesialis moulding dan juga menerima jasa CNC, EDM, INJECT, dan DIGIT. CV. Kurnia

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data aktual konsumsi bahan bakar minyak solar oleh alat-alat berat dan produksi yang dipergunakan PT. Pamapersada Nusantara adalah data konsumsi bahan bakar

Lebih terperinci

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING Afni Sahara (0911011) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu melakukan perencanaan untuk memastikan kelancaran operasi rantai pasok 1. Peramalan dalam organisasi 2. Pola permintaan 3. Metode peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut pendapat Dyck dan Neubert (2009:7), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan sumber daya manusia

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisis Forecasting System Dan Pengendalian Persediaan Alat Berat Dalam Memenuhi Permintaan Pasar Pada PT. KTG

TUGAS AKHIR. Analisis Forecasting System Dan Pengendalian Persediaan Alat Berat Dalam Memenuhi Permintaan Pasar Pada PT. KTG TUGAS AKHIR Analisis Forecasting System Dan Pengendalian Persediaan Alat Berat Dalam Memenuhi Permintaan Pasar Pada PT. KTG Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM Jonathan Nandana Pratama Binus University, Jakarta, Indonesia, jonathan_nandanapratama@yahoo.com

Lebih terperinci

Data untuk Perhitungan Biaya Kirim Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Pembeli Data untuk Perhitungan Biaya

Data untuk Perhitungan Biaya Kirim Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Pembeli Data untuk Perhitungan Biaya ABSTRAK Perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan persaingan semakin meningkat. Namun, persaingan yang terjadi saat ini adalah bukan lagi persaingan antar perusahaan, tetapi persaingan antar rantai

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan BAB V ANALISA HASIL Bab ini berisikan mengenai analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan MRP Dolly pada satu tahun yang akan datang yang telah dibahas pada bab sebelumnya. 5.1 Analisa Peramalan

Lebih terperinci

EMA302 Manajemen Operasional

EMA302 Manajemen Operasional 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information that is available now. (Peramalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

Pengendalian Persediaan Bahan Kimia di UBOH PLTU Banten 1 Suralaya PT. Indonesia Power

Pengendalian Persediaan Bahan Kimia di UBOH PLTU Banten 1 Suralaya PT. Indonesia Power Pengendalian Persediaan Bahan Kimia di UBOH PLTU Banten 1 Suralaya PT. Indonesia Power Dyah L.Trenggonowati Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon, Indonesia Email:

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Teori Dunia industri biasanya tak lepas dari suatu peramalan, hal ini disebabkan bahwa peramalan dapat memprediksi kejadian di masa yang akan datang untuk mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel Penelitian di sini merupakan suatu atribut atau nilai atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Lembar Pengesahan Tugas Akhir Lembar Mempertahankan Tugas Akhir Lembar Pernyataan Abstrak Kata Pengantar

DAFTAR ISI. Halaman Judul Lembar Pengesahan Tugas Akhir Lembar Mempertahankan Tugas Akhir Lembar Pernyataan Abstrak Kata Pengantar viii DAFTAR ISI Halaman Judul Lembar Pengesahan Tugas Akhir i Lembar Mempertahankan Tugas Akhir ii Lembar Pernyataan iii Abstrak iv Kata Pengantar v Daftar Isi viii Daftar Gambar xii Daftar Tabel xiii

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Persediaan merupakan penyimpanan dari setiap item atau sumber daya yang digunakan dalam sebuah organisasi 1. Dalam pengertian lain bahwa inventory merupakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. hasil grafik, dapat di lihat bahwa pola permintaan tidak beraturan sbb : BULAN

BAB V ANALISA HASIL. hasil grafik, dapat di lihat bahwa pola permintaan tidak beraturan sbb : BULAN BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analis Peramalan Berdasarkan data permintaan penjualan minuman serbuk merk A6 dari bulan Jan Dec 2012 dapat dibuat grafik untuk mengetahui pola permintaan tersebut. Dari hasil grafik,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI MODUL VIII ( TIME SERIES FORECASTING

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI MODUL VIII ( TIME SERIES FORECASTING FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL VIII TIME SERIES FORECASTING I. Pendahuluan A. LatarBelakang (Min. 1 halaman)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasional Definisi dasar dari Manajemen Operasional (Stevenson, 2010) yaitu sebuah ilmu manajemen atau pengendalian dari sebuah

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA ABSTRAK Vendy Santoso Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING) #2

PERAMALAN (FORECASTING) #2 #4 - Peramalan (Forecasting) #2 1 PERAMALAN (FORECASTING) #2 EMA302 Manajemen Operasional Model Trend Linear Multiplicative 2 Kecenderungan (trend). Komponen musiman (seasonal): rasio untuk model trend.

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan Menurut Gaspersz (2004), aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga produk-produk

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT. Sebastian Citra Indonesia terkait dengan jumlah penjualan

Lebih terperinci

APLIKASI PERAMALAN PENGADAAN BARANG DENGAN METODE TREND PROJECTION DAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS DI TOKO PIONIR JAYA)

APLIKASI PERAMALAN PENGADAAN BARANG DENGAN METODE TREND PROJECTION DAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS DI TOKO PIONIR JAYA) APLIKASI PERAMALAN PENGADAAN BARANG DENGAN METODE TREND PROJECTION DAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS DI TOKO PIONIR JAYA) Evi Dewi Sri Mulyani 1, Egi Badar Sambani 2, Rian Cahyana 3

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya Rudy Adipranata 1, Tanti Octavia 2, Andi Irawan 1 Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya Pendahuluan Pentingnya

Lebih terperinci

Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri

Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri Gunawan Wibisono 1*, Sri Rahayuningsih 2, Heribertus Budi Santoso 3 1,2,3) Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa kata to manage yang artinya mengatur atau mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan

Lebih terperinci

Febriyanto, S.E., M.M.

Febriyanto, S.E., M.M. METODE PERAMALAN PERMINTAAN Metode bebas (freehand method) Metode setengah ratarata (semi average method) Metode ratarata bergerak (moving average method) Metode kwadrat terkecil (least quares method)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Dyck dan Neubert (2009) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Aetra Air Jakarta, Jl. Jend. Sudirman Ged. Sampoerna Strategic Square. 1.2 Obyek Penelitian Objek penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dizaman industri semakin maju dan berkembang serta diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya, secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Di dalam melakukan suatu kegiatan dan analisis usaha atau produksi bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Sinar Continental adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang garmen. Produk yang dihasilkan yaitu kain interior, seperti kain untuk sofa, karpet, gorden, kain printing fashion (sprei,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN TEH DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS MUSIM

ANALISIS DAN PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN TEH DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS MUSIM ANALISIS DAN PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN TEH DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS MUSIM Alfa Kenedi Mainassy ), Sri Yulianto Joko Prasetyo 2), Alz Danny Wowor 3),2,3) Fakultas Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Executive Information System (EIS) Executive Information System (EIS) adalah sebuah sistem penunjang keputusan yang dibangun secara khusus

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR

ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR Bayum Pacsi Pataddungi, Andi Pawennari, Nurul Chairany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Pengumpulan Data Untuk EOQ Dalam melakukan penelitian untuk memecahkan permasalahan di PT. Primatama Konstruksi departemen PPIC

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 251 258. PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied Reseach atau penelitian terapan yang mempunyai alasan praktis, keinginan

Lebih terperinci

ANALISA PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SOL SEPATU DAN PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR TUGAS AKHIR

ANALISA PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SOL SEPATU DAN PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR TUGAS AKHIR ANALISA PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SOL SEPATU DAN PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan BAB I Persyaratan Produk I.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini merupakan pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan performance perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 3 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Proses Produksi Produksi adalah suatu kegiatan yang bertujuan menghasilkan sesuatu, sedangkan proses adalah suatu metode atau cara yang dilakukan. Menurut Assauri

Lebih terperinci

Data Tingkat Hunian Hotel Rata-Rata di Propinsi DIY Tahun Tahun Bulan Wisman

Data Tingkat Hunian Hotel Rata-Rata di Propinsi DIY Tahun Tahun Bulan Wisman Lampiran 1. Data Tingkat Hunian Hotel di Propinsi DIY Tahun 1991-2003 48 49 Lampiran 1 Data Tingkat Hunian Hotel Rata-Rata di Propinsi DIY Tahun 1991-2003, Tahun Bulan Wisman 1991 1 27,00 1991 2 30,60

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pembuatan solusi tersebut adalah sebagai berikut: harapan dan memiliki manfaat yang maksimal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pembuatan solusi tersebut adalah sebagai berikut: harapan dan memiliki manfaat yang maksimal. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang tahapan-tahapan yang dilakukan untuk memecahkan masalah. Tahapan tersebut diawali dengan analisa permasalahan yang terjadi dalam Puskesmas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Peramalan (forecasting) 2.1.1. Hubungan Forecast dengan Rencana Forecast adalah peramalan apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang, sedang rencana merupakan penentuan apa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Heene dan Desmidt (2010:8), menyatakan bahwa manajemen adalah serangkaian aktivitas manusia yang berkesinambungan dalam mencapai suatu tujuan yang telat ditetapkannya.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR,

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR, BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisa Harga Saham BBCA Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR, penulis akan menganalisa pergerakan harga saham BBCA. Data yang diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Peramalan merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa mendatang berdasarkan data pada masa lalu, berbasis pada metode ilmiah dan kualitatif yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

Lebih terperinci

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK Robby Hidayat, Moses L.Singih, Mahasiswa MMT ITS Manajemen Industri Email : Robbie_First@Yahoo.Com ABSTRAK PT. Siantar Top Tbk adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan baik pada bidang barang atau jasa, selalu melakukan perencanaan kedepannya. Dalam perencanan suatu kegiatan yang akan disusun dan dilakukan

Lebih terperinci

TEKNIK PERAMALAN KUANTITATIF (TEKNIK STATISTIK) Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.

TEKNIK PERAMALAN KUANTITATIF (TEKNIK STATISTIK) Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. TEKNIK PERAMALAN KUANTITATIF (TEKNIK STATISTIK) Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENERAPAN TEKNIK Keakuratan data yang dimiliki Asumsi yang disepakati bersama Kondisi perusahaan yang terdiri dari

Lebih terperinci