BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH"

Transkripsi

1 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Ukuran Kinerja Di bawah ini akan digambarkan mengenai bagaimana teknik maupun urut-urutan pemecahan masalah yang dipergunakan. Pada gambar flowchart di bawah ini akan diperlihatkan bagaimana cara yang ditempuh untuk melakukan suatu pengendalian via SPC, kemudian apa saja yang menjadi suatu pedoman didalam pengerjaan SPC tersebut. Pada gambar flowchart juga secara gamblang dijelaskan bahwa bagaimana pengerjaan tersebut dan juga data-data apa yang diperlukan, serta bagaimana latar belakang permasalahan tersebut, dan juga mencakup terhadap observasi terhadap sistem yang telah ada dan juga bagaimana pengembangan sistem yang baru. Flowchart akan digambarkan sebagai berikut:

2 61 Observasi Lapangan Observasi Sistem Yang Ada Identifikasi Masalah: Masih Banyak Produk Cacat dan Belum Adanya Pengawasan Terhadap Produk Cacat Tersebut. Tujuan Pengendalian: Untuk Memastikan Produk Yang Beredar Di Pasaran Mempunyai Mutu Yang Baik. Penerapan SPC Tidak Pengumpulan Data: 1. Jumlah Produk. 2. Jumlah Cacat Produk Tidak Uji Kecukupan Data Buang Data Ekstrim Kesimpulan dan Saran N` < N Ya Analisis Hasil Uji Kenormalan Data X hitung < X tabel Pengolahan Data: Pengukuran Proporsi Ketidaksesuaian Dari Hasil Pengumpulan Data Dengan Peta P Ya Gambar 3.1 Flowchart Pengerjaan.

3 Observasi Lapangan Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai obersevasi lapangan yang dilakukan, observasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memahami kondisi perusahaan secara umum. Observasi tidak ditujukan untuk mencari suatu permasalahan yang timbul tetapi lebih umum lagi hanya mengamati sistem yang berjalan dan bagaimana sistem perusahaan tersebut berjalan. Permasalahan pada tahap ini akan muncul secara sendirinya berkaitan dengan observasi yang dilakukan, obersevasi tersebut akan mengakibatkan munculnya sebuah pemandangan yang menjadikan suatu latar belakang permasalahan yang ada. Observasi bukan hanya dilakukan dilapangan produksi tetapi secara umum juga dilakukan terhadap pasar dari perusahaan, dan juga terhadap kondisi diluar dari kedua permasalahan tersebut. Observasi lapangan dilakukan tidak bertujuan untuk mencari spesifiakasi permasalahan yang ada, tetapi observasi lapangan nantinya akan memunculkan berbagai spesifikasi yang beragam yang muncul seiring dengan observasi yang dilakukan, seiring dengan munculnya beragam permasalahan maka akan dilakukan suatu pemilihan akan permasalahan yang akan dispesifikasi lebih lanjut. Observasi dilakukan terhadap bagian peleburan, produksi, anodizing, gudang penyimpanan barang jadi, transportasi, manajemen, dan tata letak.

4 63 Gambar 3.2 Penyimpanan Produk Jadi Gambar 3.3 Scrap Observasi Sistem Yang Ada Pada tahap selanjutnya dilakukan yakni observasi sistem yang ada atau observasi sistem yang berjalan diperusahaan. Pada tahap ini akan terlihat bagaimana dilakukan suatu penelitian dan pengamatan yang lebih lanjut, pada tahap ini akan dilakukan suatu observasi yang lebih terarah dan lebih terfokus terhadap pokok permasalahan yang nantinya muncul. Pada tahap ini akan terlihat bagaimana suatu proses yang biasanya sedemikian kecil akan kemudian terlewatkan pada tahap obervasi lapangan pertama, namun pada tahap ini akan terlihat secara jelas dan detail mengenai suatu proses yang berkaitan

5 64 dengan permasalahan yang ada, meskipun proses tersebut hanya merupakan proses yang kecil. Pada tahap ini tidak boleh lagi melewatkan satu tahap pun yang berkaitan dengan permasalahan yang ada. Setiap proses mendapatkan suatu prioritas yang sama besar, sehingga pengamatan tidak lagi berpencar namun terbagi dalam beberapa sub bagian yang lebih kecil namun terfokus. Hasil observasi terhadap perusahaan maka muncul permasalahan yang berkaitan dengan produk cacat yang berlaku diperusahaan, sistem yang ada saat ini adalah perusahaan tidak memperdulikan betapa banyaknya produk cacat yang ada, kemudian perusahaan tidak memberlakukan suatu ketentuan mengenai jumlah kecacatan yang maksimal. Perusahaan hanya membiarkan masalah kecacatan yang ada hanya pada sebatas permasalahan biasa, dan juga produk cacat tersebut nantinya akan diproses daur ulang kembali. Sistem yang berjalan saat ini adalah sistem yang tidak adanya suatu pengawasan akan produk cacat yang beredar dan terjadi. Untuk hal tersebut maka melalui pembahasan ini akan dicoba untuk meneliti sampai mana taraf dari produk cacat tersebut. Pada perusahaan ada satu permasalahan khusus yang terjadi adalah pada bagian Anodizing tidak diberlakukan sistem dimana produk cacat harus didaur ulang, namun perusahaan tetap membiarkan produk mereka lewat, hal tersebut mengakibatkan terjadinya permasalahan yang berkaitan dengan mutu dari perusahaan. Seharusnya untuk proses Anodizing juga mendapatkan perlakuan yang sama mengenai produk cacatnya dengan proses ekstrusi.

6 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang terjadi telah menjadi bahasan pada bab sebelumnya yakni bab1, sehingga pada sub bab pembahasan ini hanya akan menyampaikan suatu pengamatan atau hasil pengamatan yang berujung pada identifikasi masalah, identifikasi masalah yang terjadi secara umum adalah masih banyaknya produk cacat yang terjadi, dan tidak adanya suatu pengendalian yang tersusun dengan rapi terhadap produk cacat tersebut Tujuan Pengendalian Tujuan pengendalian adalah untuk mencoba menghasilkan suatu dasar maupun patokan yang baru bagi perusahaan didalam mengatasi produk cacat tersebut. Suatu produk cacat tidak boleh terlewatkan begitu saja namun harus melalui suatu pertimbangan yang berdasarkan pada batasan-batasan yang ada, pengendalian juga bertujuan untuk mengakusisi kebutuhan perusahaan akan bahan baku yang bermutu dan sekaligus bisa menyingkirkan para penyuplai bahan baku yang tidak bermutu Penerapan SPC Penerapan dalam hal ini tidak dimaksudkan untuk menerapkan secara langsung dilapangan dan kemudian menunggu hasil untuk dianalisis, tetapi penerapan dalam hal ini adalah dengan dilakukannya semua tahap diatas maka dapat dikatakan bahwa tahap awal SPC telah dilakukan dan proses pengendalian via SPC akan mulai

7 66 dilaksanakan. Penerapan SPC dalam hal ini juga dapat diartikan sebagai contoh atau blue print SPC dalam skala kecil-kecilan, dan merupakan suatu prototipe untuk kemudian tergantung kepada perusahaan untuk bersedia mengembangkan atau tidak. Usulan pengendalian mutu dengan menggunakan sistem SPC adalah suatu pengendalian yang dilakukan dengan berdasarkan pada data-data produk cacat yang ada, untuk kemudian dilakukan suatu pengolahan data sehingga dihasilkan suatu keputusan apakah suatu lot produksi layak dipasarkan atau tidak, pengendalian dengan menggunakan SPC juga merupakan pengendalian yang memberikan batasanbatasan tersendiri bagi kelayakan suatu produk untuk sampai pada tangan konsumen. Pengendalian dengan SPC selain memberikan batasan-batasan pengendalian, juga memberikan suatu solusi mengenai kapabilitas suatu proses, serta berusaha mengurangi variasi penyebab kecacatan jika memang suatu data keluar dari batas pengendalian Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan terhadap produk yang diproduksi serta produk cacat yang ada. Dalam pembahasan mengenai SPC terdapat 2 jenis produk cacat yakni produk cacat dan produk tidak sesuai, di mana jika produk cacat adalah produk yang harus ditolak, sedangkan produk tidak sesuai adalah produk yang bisa diterima selama masih dalam batas-batas toleransi. Untuk pembahasan berikut yang digunakan adalah produk cacat. Berikut akan ditampilkan suatu tabel yang menggambarkan karakteristik produk yang memenuhi persyaratan dari perusahaan maupun konsumen.

8 67 Tabel 3.1 Quality Process Control Deskripsi Input Acceptance Criteria Proses Nama Criteria Acceptance Mesin Bahan T. Kerja Lingkungan 1. Peleburan AlSi 30, Tidak mengandung Mesin Aluminium Operator Atap harus Aluminium bahan lain seperti Peleburan Ingot harus tinggi, ruang Bekas, besi, baja, dll., bebas dari harus lebar, dan Aluminium kadar aluminium bahan lain jalan masuk Ingot, dll. harus 99%. seperti harus lebar. besi dan baja 2. Produksi/ Al. Ingot Aluminium Mesin Ekstrusi, Al. hasil produksi Operator Atap harus Esktrusi Ingot harus Mesin Pemanas/ keras, simetris, tinggi, ruang bebas dari Oven, Mesin Potong. tidak bengkok. harus lebar, dan bahan lain jalan masuk seperti harus lebar. besi dan baja 3. Anodizing Al. Profil Al. hasil produksi Mesin Hidrolik, Tidak ada bintik Operator Atap harus keras, simetris, Bak cairan kimia. putih, warna kilau, tinggi, ruang tidak bengkok. warna tidak belang. harus lebar, dan jalan masuk harus lebar, antar bak harus ada jarak yang lebar. Pada pembahasan selanjutnya jenis proses yang menjadi pokok pembahasan hanyalah pada proses produksi/esktrusi dan proses anodizing, hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa pada bagian peleburan jenis kecacatan yang ada cuma, dan pada bagian peleburan kandungan tersebut tidak dapat terlihat dan hanya terasa efeknya pada saat proses ekstrusi, dimana jika terdapat bahan baku yang mengandung bahan-bahan terlarang, maka secara otomatis proses esktrusi sendiri akan menjadi berat dan paling parah akan menyebabkan mesin menjadi rusak, hal ini disebabkan karena tekanan dari mesin yang terlalu berat. Jika untuk kategori kadar aluminium maka akan mengakibatkan hasil produksi mutunya menjadi berkurang, dan berpengaruh pada produk akhir.

9 68 Dalam pembahasan ini digunakan data atribut dan bukan data variabel. Mengapa digunakan data atribut?, penggunaan data atribut berkaitan dengan data yang akan diolah, data tersebut dalam perusahaan hanya terdapat dua keputusan terhadap produk dalam data yakni go atau not go, dengan kata lain ya atau tidak, sehingga data yang digunakan adalah data yang berkaitan dengan produk yang ditemukan cacat dan tindak lanjut terhadap produk tersebut hanya dua yakni tolak atau terima Buang Data Ekstrim dan Kecukupan Data Pada pemetaan dengan grafik setelah melalui perhitungan dengan rumus peta kontrol p, maka akan dihasilkan data-data yang akan ditampilkan dalam bentuk grafik, dimana grafik tersebut memiliki UCL dan LCL yang cenderung berubah dari periode ke periode sehingga setiap produk yang keluar dari UCL maupun LCL pada periode tersebut disebut sebagai data ekstrim, dengan adanya data esktrim maka data tersebut harus dikeluarkan dan kemudian melakukan pengolahan data kembali untuk menghasilkan data yang benar-benar sesuai dengan pengendalian yang dilakukan. Seteleah dilakukan hal tersebut maka akan di uji kecukupan data, jika data terbukti tidak cukup maka akan langsung dilakukan pengumpulan ulang data Uji Kenormalan Data Uji kenormalan data dilakukan untuk melakukan pengujian apakah data tersebut normal atau malah sebaliknya menunjukkan anomali. Rumus yang digunakan adalah: Kelas : K = 1+ 3, 3LogN

10 69 Lebar Kelas: i = ( data max data min) / k Zi = ( Batas Kelas Atas x) / σ Ei = Luas x N ( Jumlah Pengama tan) 2 2 X Hitung = ( Oi Ei) / Ei X Tabel = ( α, V ) 2 Jika X² Hitung < X² Tabel maka data diatas normal Pengukuran Proporsi Ketidaksesuaian Dengan Menggunakan Peta P Pengukuran proporsi ketidaksesuaian yang terjadi pada produk aluminium siku 3/8 inchi dilakukan dengan menggunakan peta P. Rumus yang digunakan didalam pengukuran proporsi ketidaksesuaian tersebut adalah: UCL = p + 3 p(1 p) Σn LCL = p 3 p(1 p) Σn Pada pengolahan data tersebut digunakan peta p, hal tersebut dikarenakan data yang digunakan adalah data atribut, kemudian jumlah sampel yang digunakan tidak konstan, serta digunakan karena terdapat beberapa proporsi ketidaksesuaian yang terjadi. Peta p juga digunakan karena didalam pengolahan data dan penelitian tersebut terdapat kenyataan bahwa produk cacat yang terlihat oleh operator akan langsung ditolak, demikian pula dengan data yang ingin diolah adalah data dari produk cacat yang ditolak dan harus didaur ulang. Dengan demikian peta kontrol p digunakan

11 70 untuk mengendalikan proporsi dari item-item yang tidak memenuhi syarat spesifikasi kualitas atau proporsi dari produk cacat yang dihasilkan dalam suatu proses. Proporsi yang tidak memenuhi persyaratan didefinisikan sebagai rasio banyaknya item yang tidak memenuhi syarat dalam suatu kelompok terhadap total banyaknya item dalam kelompok itu. Pengkururan ini dimaksudkan untuk melihat apakah produk-produk dari perusahaan sudah melampaui batas-batas pengendalian yang dihasilkan dari perhitungan dengan menggunakan peta P Analisis Hasil Setelah didapatkan mengenai suatu batasan yang baru mengenai limit kecacatan yang ada, maka tentunya hasil tersebut akan dianalisis lebih lanjut untuk menghasilkan suatu penyesuaian yang ada dengan sistem sekarang, penyesuaian tersebut bisa berupa usulan maupun kerangka kerja yang ada. Analisis hasil yang paling penting dalam hal ini adalah bagaimana dan berapa batasan baru yang ada, kemudian jika batasan tersebut sudah ada bagaimana perusahaan mencoba untuk semakin memperkecil batasan yang ada sehingga dihasilkan produk yang jauh lebih berkualitas. Batasan-batasan tersebut tentunya harus semakin diperkecil dan diperketat untuk semakin meningkatkan kapabilitas mutu produk yang ada. Analisis juga mencakup kepada bagaimana perusahaan harus bertindak dengan berdasarkan pada batasan tersebut, dengan maksud apa yang sebenarnya

12 71 menyebabkan hal tersebut terjadi jika ada kecacatan yang diluar control area, kemudian langkah-langkah penerapan yang cocok untuk bagian tersebut Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dalam hal ini merupakan hasil akhir dari analisis hasil, kesimpulan berkaitan dengan apa yang sudah ada dilapangan, kemudian hasil-hasil perhitungan yang dituangkan dalam pengolahan data, serta penggunaan diagram pareto untuk semakin memperjelas jenis kecacatan yang harus mendapatkan prioritas utama, serta prioritas lainnya untuk kecacatan lainnya. Saran dalam hal ini bertujuan untuk memberikan suatu solusi yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang ada. Saran diberikan dalam kapasitas sebagai pihak ketiga atau pihak yang tidak terlibat didalam lapangan sehingga saran yang diberikan tentunya dicoba untuk disesuaikan dengan kondisi yang ada, dan saran tersebut juga berasal dari hasil perhitungan yang dilakukan dan salah satunya adalah bagaimana memperkecil dan terus memperkecil batasan kontrol tersebut, sehingga dihasilkan suatu produk yang optimal dan bisa menjadikan suatu pemikiran baru dikalangan pasar. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan Simple Random Sampling, yang disebabkan karena pengambilan data secara acak dan homogen. Data tersebut dikumpulkan selama 45 hari, sehingga dihasilkan 45 pengamatan yang ada,

13 72 namun data-data tersebut untuk setiap hari tidak sama jumlahnya, hal tersebut berkaitan dengan produksi dari perusahaan yang tidak mempunyai suatu ketentuan jumlah produksi perhari yang ada. Pengumpulan data tersebut melalui observasi lapangan dilakukan untuk menghasilkan data-data tentang kecacatan yang terjadi. Dari hasil observasi tersebut didapatkan beberapa kategori jenis kecacatan yang ditolak yakni: Tabel 3.2 Jenis-Jenis Kecacatan Produk Aluminium 3/8 Inchi. Bagian Jenis Kecacatan Extrusi 1. Permukaan aluminium profil kurang keras. 2. Ukuran tidak simetris. 3. Bengkok atau keriting. Anodizing 1. Warna tidak berkilau. 2. Timbul bintik-bintik putih. 3. Timbul garis-garis belang. Perusahaan pada kategori Anodizing tidak memberlakukan prinsip tolak atau terima, tetapi semuanya diterima, hal tersebut yang mengakibatkan perusahaan tidak atau mendapatkan respon yang buruk dari pasaran. Kategori cacat didalam proses Anodizing sebagian besar tidak bersumber dari perusahaan, tetapi bersumber dari wawancara tidak formal yang dilakukan pada opertor tempat perusahaan maupun

14 73 dengan konsumen produk serupa, pada umumnya reaksi konsumen terhadap produk adalah seperti yang telah tercantum didalam kategori produk cacat perusahaan. Pada survey yang dilakukan terhadap perusahaan lain yang memproduksi produk serupa, untuk ketiga kategori dalam proses anodizing hasilnya adalah tolak, sehingga meskipun perusahaan tidak mengkondisikan hal tersebut namun dari hasil pengamatan tersebut tetap harus mencantumkan hal tersebut sebagai bentuk cacat yang wajib ditelusuri. 3.3 Analisis Sistem Berjalan. Seperti yang sudah dijelaskan pada awal bab 3, maka sistem tersebut berjalan terutama efektif pada saat dilakukan proses pengumpulan data, dari proses tersebut kemudian dilanjutkan kepada proses uji kecukupan data dan uji kenormalan data, dari hasil kedua uji tersebut akan dihasilkan suatu keputusan yakni apakah data tersebut cukup atau masih kurang, serta apakah data tersebut normal atau tidak. Apabila data cukup dan normal maka dilanjutkan pada tahap selanjutnya dan jika data tidak cukup dan tidak normal maka diulang pada proses pengumpulan data lagi. Proses selanjutnya adalah pengkururan proporsi ketidaksesuaian dengan menggunakan alat kendali berupa peta kontrol P, untuk melihat apakah proporsi ketidaksesuaian tersebut masih dalam batas kendali atau tidak. Dari uji kenormalan data dilakukan kemudian analisis hasil tersebut, analisis hasil kemudian tertuang hasilnya dalam bentuk kesimpulan dan saran. Sistem ini sengaja dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan perusahaan didalam melakukan

15 74 pengawasan yang ada terhadap produk cacat perusahaan, dan juga merupakan salah satu cara dalam perbaikan mutu produk, sistem tersebut memungkinkan untuk mengetahui dan kemudian membuat batasan-batasan baru mengenai produk cacat perusahaan, dan juga memberikan gambaran sampai sejauh mana produk cacat tersebut mengkhawatirkan, dari hasil sistem tersebut akan dihasilkan suatu pengendalian yang lebih teratur dari hari ke hari, dan juga menghasilkan suatu cara pengawasan dan pengendalian yang lebih terfokus dan tersistematika.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data terbagi menjadi dua proses yakni: proses produksi/ekstrusi dan proses anodizing, data-data yang telah terkumpul merupakan data hasil

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Skripsi Strata-1 Semester Ganjil 2005/2006 Irwan Sutejo 0600667883 ABSTRAK Perusahaan X merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 69 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data-data yang telah terkumpul merupakan data hasil produksi selama 50 hari, dan dilakukan dengan teknik observasi lapangan langsung. Data produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perekonomian didunia ini, secara tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perekonomian didunia ini, secara tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya perekonomian didunia ini, secara tidak langsung persaingan akan semakin banyak dan beragam, para produsen juga dihadapkan pada kemungkinan-kemungkinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang semakin pesat. Dampaknya adalah persaingan antar industri semakin ketat, terutama industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan, hingga analisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai sigma untuk data atribut produk wajan super ukuran 20 sebesar 3,53. 5.1.1 Menganalisis CTQ (Critical to Quality)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah Flow Chart Pemecahan Masalah adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Penjelasan langkah-langkah flow diagram

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Kondisi perusahaan-perusahaan di Indonesia saat ini dihadapkan pada persaingan yang sangat ketat. Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaanperusahaan baru bermunculan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas,

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas, BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan tahap-tahap yang harus dilalui terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas, sehingga pemecahan masalah

Lebih terperinci

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Home industry, home yang memiliki arti rumah atau tempat tinggal, sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang ataupun perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas suatu produk semakin memegang peran penting, seiring dengan tingkat persaingan yang makin ketat. Tuntutan dari pelanggan semakin tinggi, mereka tidak

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Tirta Agung Wijaya yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di area Jawa Tengah. Pengamatan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 68 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses untuk menjadi informasi yang berguna. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

STATISTICAL PROCESS CONTROL

STATISTICAL PROCESS CONTROL STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era saat ini, perekonomian adalah salah satu sektor pembangunan yang penting dan harus benar-benar diperhatikan dalam suatu negara. Apalagi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018 PETA KENDALI ATRIBUT 9 Pengendalian Kualitas Semester Genap 2017/2018 2 Outline Peta Kendali Variabel 3 PETA KENDALI (CONTROL CHART) Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan

Lebih terperinci

PEMODELAN KUALITAS PROSES

PEMODELAN KUALITAS PROSES TOPIK 6 PEMODELAN KUALITAS PROSES LD/SEM II-03/04 1 1. KERANGKA DASAR Sampling Penerimaan Proses Produksi Pengendalian Proses MATERIAL PRODUK PRODUK BAIK SUPPLIER Manufacturing Manufacturing KONSUMEN PRODUK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat pertumbuhan yang kurang menggembirakan, hal ini merupakan dampak dari adanya resesi perekonomian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pertumbuhan industri di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala kecil dan rumah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah Flow Chart Pemecahan Masalah adalah sebagai berikut : 43 Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Penjelasan langkah-langkah flow diagram

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada setiap organisasi, ketiga fungsi tersebut adalah pemasaran, operasi, dan keuangan. Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia usaha semakin berkembang dengan pesatnya, baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Botol Kemasan Sabun Lifebuoy Bahan baku utama untuk pembuatan botol kemasan sabun lifebuoy adalah biji plastik berwarna putih yang sudah memenuhi standar

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK Pendahuluan Kualitas / Mutu : Ukuran tingkat kesesuaian barang/ jasa dg standar/spesifikasi yang telah ditentukan/ ditetapkan. Pengendalian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua BAB 1 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, bahan baku, uang, informasi, telekomunikasi, pendidikan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK Disusun Oleh : Nama : Asep Suryadi NPM : 201210215039 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kerangka yang memuat langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada bagian ini akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. PIMS Indonesia, Jl. Ciputat Raya No. 5, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12240, Indonesia.

Lebih terperinci

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KOMPETENSI Mahasiswa dapat menyusun peta pengendali kualitas proses statistika untuk data variabel dengan menggunakan software statistika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas merupakan salah satu yang menjadi daya tarik pembeli. Jika

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas merupakan salah satu yang menjadi daya tarik pembeli. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kualitas merupakan salah satu yang menjadi daya tarik pembeli. Jika kualitas produk yang ditawarkan baik (berkualitas tinggi) tentu banyak orang yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian START Observasi Lapangan Dilakukan pada proses printing, component making dan can making disertai dengan wawancara terhadap penanggung jawab proses

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 30 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Studi Pendahuluan Identifikasi & Perumusan Masalah Pengumpulan Data M enentukan CTQ M enghitung Proporsi Kesalahan M enghitung Kapabilitas Sigma M embuat Peta Kendali

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode. Penelitian. kasus. kasus. kasus

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode. Penelitian. kasus. kasus. kasus 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon Penelitian 1. Menganalisis jenis cacat yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R Disusun Oleh: Nama : Lina Reztyani NPM : 34411102 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir.

Lebih terperinci

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses BAB III METODE CONTROL CHART 3.1 Control Chart Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik BAB I PENDAHULUAN Kualitas dan manajemen kualitas telah mengalami evolusi menjadi yang TQM (Total Quality Management), filosofi TQM berisi dua komponen yang saling berhubungan, yaitu sistem manajemen dansistem

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan dan pengaolahan data menggunakan metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahapan tersebut diperlukan suatu pengendalian terhadap kualitas.

BAB I PENDAHULUAN. tahapan tersebut diperlukan suatu pengendalian terhadap kualitas. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas merupakan suatu bahasa komunikasi antara produsen dan konsumen. Kualitas menjadi suatu pertaruhan agar tercipta kepuasan. Artinya perusahaan akan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk yang berkembang pesat dewasa ini. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 69 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengamatan/observasi secara langsung dengan mengunjungi PT.Delident Chemical Indonesia untuk melihat secara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Grootwatch merupakan salah satu industri kreatif yang sedang berkembang dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang terbuat dari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, dilakukan studi pendahuluaan terlebih dahulu. Studi pendahuluan dilakukan dengan maksud dan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA

BAB III PENGUMPULAN DATA BAB III PENGUMPULAN DATA 3. FASE PENDEFINISIAN 3.. Sekilas tentang Perusahaan PT Batman Kencana merupakan perusahaan manufaktur nasional yang bergerak di bidang produksi balon dan permen. Jenis produk

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI BUKU MATEMATIKA DENGAN METODE SPC DI PT. PRATASEJATI MANDIRI

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati 1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pengendalian kualitas yang dilakukan pada saat paling awal yaitu mulai

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin

Lebih terperinci

Analisa Pengendalian Kwalitas Produk Untuk Meningkatkan Produkstivitas dan Efesiensi Dengan Menggunakan Metode SPC

Analisa Pengendalian Kwalitas Produk Untuk Meningkatkan Produkstivitas dan Efesiensi Dengan Menggunakan Metode SPC Analisa Pengendalian Kwalitas Produk Untuk Meningkatkan Produkstivitas dan Efesiensi Dengan Menggunakan Metode SPC Erry Rimawan Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Moh. Umar Sidik Daryanto (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK PT. Teknik Makmur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 82 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Model dalam perumusan masalah dan pengambilan keputusan yang digunakan oleh penulis dalam menyusun skripsi ini adalah

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data 30 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Tunamerupakan komoditas komersial tinggi dalam perdagangan internasional. Salah satu bentuk olahan tuna adalah tuna loin, tuna steak, dan tuna saku. Tuna loin merupakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk

ABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang penyediaan permesinan dan sparepart untuk industri farmasi. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran

Lebih terperinci

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Dias Ardha P 1311 030 032 Dosen Pembimbing Dr. Sony Sunaryo, M.Si PROGRAM STUDI DIPLOMA III Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1. Diagram Alir Observasi Awal Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Observasi Lanjutan Pengumpulan Data Studi Pustaka Pengolahan Data Diagram Pareto Diagram batang Peta

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK

ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK Mochammad Hatta Jurusan Teknik Industri Universitas 45 Surabaya Mochammad_hatta@walla.com Siti Lestariningsih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing, di samping harga dan jangkauan distribusinya. Oleh karena itu setiap perusahaan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGSAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGSAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGSAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRAK... xii BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar

Lebih terperinci

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG Nia Budi Puspitasari Program Studi Teknik Industri UNDIP Abstrak Sebagai salah

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. AnalisisTahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa

Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa Yusri Nadya 1, Wiky Sabardi 2, Dewiyana 3, Suriadi 4 1,2,3,4) Jurusan Teknik Industri, Universitas Samudra,

Lebih terperinci