BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN"

Harjanti Kusuma
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian START Observasi Lapangan Dilakukan pada proses printing, component making dan can making disertai dengan wawancara terhadap penanggung jawab proses bersangkutan Studi Pustaka 1. SQC (Statistical Quality Control) 2. FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Apakah proses produksi produk kaleng aerosol berada dalam pengendalian statistik serta memiliki kapabilitas proses yang baik? 2. Pada proses apakah cacat yang paling besar ditemukan? 3. Apa penyebab terjadinya kecacatan yang terjadi? 4. Apa solusi yang dapat diambil untuk memperkecil jumlah produk cacat? Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengendalian statistikal serta kapabilitas proses produksi produk kaleng aerosol 2. Mengetahui pada proses apa saja yang dapat menimbulkan cacat 3. Mengetahui penyebab dari timbulnya cacat 4. Memberikan solusi sebagai usulan untuk mengatasi masalah timbulnya cacat A Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian

2 73 Gambar 3.1 Lanjutan 3.2 Observasi Lapangan dan Studi Pustaka Observasi dilakukan di PT. Multi Makmur Indah Industri (MMI) untuk mengetahui lebih dalam mengenai perusahaan. Saat melakukan observasi akan terlihat dengan jelas kelebihan dan kekurangan perusahaan, dan kekurangan yang ada pada perusahaan dijadikan sebagai objek penelitian. Dalam hal ini

3 74 kekurangan yang didapatkan berupa masalah pada pengendalian proses produksi kaleng aerosol. Observasi dilakukan pada lini produksi kaleng aerosol meliputi proses printing, component making, can making hingga packing selama 3 bulan penelitian (April 2010-Juni 2010). Peneliti melakukan tinjauan pustaka untuk memperoleh wawasan dasar tentang pengendalian kualitas. Adapun tinjauan materi yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut: 1. Metode SPC (Statistical Process Control) sebagai alat bantu mengukur performa dari proses produksi kaleng aerosol sehingga nantinya dapat diambil tindakan yang tepat untuk dilakukan perbaikan. 2. Metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) sebagai alat untuk mengidentifikasi penyebab cacat produk kaleng aerosol yang ditemukan Selain itu peneliti juga melakukan studi pada penelitian sebelumnya mengenai pengendalian kualitas yang berorientasi pada penurunan cacat dan perbaikan kualitas. Berikut merupakan pemetaan penelitian yang sudah dilakukan: 1. Judul : Usulan Perbaikan Dengan Metode SPC untuk Mengurangi Cacat Bending Part Scale PF pada Proses Injection pada Produk Plastic Department PT. Indonesia Epson Industry. Pengarang : Muhamad Kholil dan A. Cahyono (Dosen FTI, Universitas Mercu Buana).

4 75 Penerbit Metodologi : Universitas Mercu Buana. : DMAIC, pareto chart, p chart, fishbone diagram, CFME, FMEA. Hasil Penelitian : Pengukuran kemampuan proses disertai dengan analisa penyebab cacat dan rekomendasi pengendaliannya. 2. Judul : Peningkatan Kualitas Potong Mesin Eye Tracer di PT. United Tractors Pandu Engineering dengan Metode Six Sigma Pengarang Penerbit Metodologi Hasil Penelitian : Akhmad Hiyatno dan Bahrun Afriansyah : Universitas Indonesia : Pareto chart, fishbone diagram, QFD : Usulan perbaikan untuk meningkatan kapabilitas Sigma 3. Judul : Penurunan Jumlah Cacat Produk pada Mesin Insulating dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis Pengarang Penerbit Metodologi Hasil Penelitian : Rochmoeljati : Universitas Pembangunan Nasional Veteran JATIM : Failure Mode and Effect Analysis : Perbaikan pada proses produksi

5 Identifikasi dan Perumusan Masalah Peneliti melakukan identifikasi masalah yang terjadi di perusahaan seputar pengendalian kualitas pada kaleng aerosol yang kemudian digunakan sebagai dasar rumusan masalah. Dalam hal ini, masalah yang berhasil diidentifikasi berupa tingginya jumlah cacat pada proses produksi produk kaleng aerosol di PT. MMI. 3.4 Tujuan Penelitian Peneliti menentukan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan. Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi PT. MMI dengan pendekatan SPC dan FMEA dalam usahanya mengurangi jumlah cacat pada proses produksi produk kaleng serosol. 3.5 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan pada April 2010 hingga Juni 2010 dimana data yang dikumpulkan berupa data primer yang didapatkan langsung dari objek penelitian (PT. MMI). Berikut merupakan langkah pengumpulan data yang dilakukan: 1. Wawancara kepada pihak PT. MMI terkait dengan masalah yang sedang dihadapi oleh PT. MMI.

6 77 2. Pengamatan/observasi langsung ke lantai produksi dimana masalah terjadi disertai dengan pengumpulan data profil perusahaan. Pengamatan/observasi dilakukan dibawah bimbingan QA PT. MMI sebagai nara sumber dan dilakukan terhadap setiap proses produksi yang dimulai dari penerimaan bahan baku hingga pengepakan untuk setiap jenis produk, sedangkan pengumpulan data profil perusahaan diberikan dalam bentuk hardcopy dengan sedikit pertanyaan untuk memperjelas informasi yang diperoleh. 3. Pengumpulan data histori produksi setiap jenis produk PT. MMI periode Mei 2009 hingga april Data tersebut merupakan data umum tentang produksi yang telah dilakukan oleh PT. MMI. 4. Pengumpulan data histori produksi produk kaleng aerosol PT. MMI. Data yang dikumpulkan merupakan data detail bagaimana proses produksi dilakukan disertai dengan jumlah produk dan produk cacat yang dihasilkan. Karena adanya keterbatasan wewenang, maka data histori produksi produk kaleng aerosol yang mampu dikumpulkan, hanya dalam rentang periode Oktober 2009 hingga April Wawancara kembali dilakukan dengan tujuan memperdalam informasi yang diperoleh, menganalisa penyebab cacat yang timbul serta mempertimbangkan solusi yang mungkin dapat diambil oleh PT. MMI. Wawancara dilakukan kepada QA, Ka-Bag produksi kaleng aerosol dan operator yang saat itu bertugas pada bagian produksi kaleng aerosol.

7 78 Wawancara dilakukan dengan disertai pengamatan/observasi langsung ke bagian produksi kaleng aerosol bila dibutuhkan. 3.6 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan. Pengolahan data dilakukan dengan beberapa metode, yaitu: 1. Perhitungan Peta Kendali p Dilakukan berdasarkan data jumlah produk cacat kaleng aerosol yang ditemukan di setiap proses. Perhitungan dilakukan hingga peta kendali p dalam keadaan stabil sehingga dapat dihitung nilai kapabilitas prosesnya. Perhitungan kapabilitas proses dilakukan untuk mengetahui seberapa baik proses mampu memproduksi produk tidak cacat. 2. Pembuatan Diagram Pareto Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pada proses apakah cacat pada kaleng aerosol ditemukan. Sehingga penelitian dapat difokuskan pada masalah yang lebih dominan. 3. Penbuatan Fishbone Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penyebab dari timbulnya cacat yang ditemukan pada proses. Sehingga nantinya dapat dicarikan solusi yang lebih tepat dalam usaha minimalisasi cacat yang ditemukan.

8 79 4. Pembuatan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) Berdasarkan penyebab cacat yang berhasil diidentifikasi, penggunaan FMEA dilakukan untuk mengetahui penyebab cacat apakah yang paling memberikan kontribusi pada timbulnya cacat. Sehingga solusi yang diberikan jauh lebih tepat. Beberapa metode di atas, dilakukan dengan bantuan program MINITAB 13 untuk mempermudah pengerjaan. 3.7 Analisa Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, maka dilakukan analisa hasil dari pengolahan data tersebut. Diharapkan pada hasil analisa dapat diperoleh sebuah usulan bagi PT. MMI dalam menyelesaikan masalah tingginya jumlah cacat pada proses produksi kaleng aerosol. 3.8 Kesimpulan dan Saran Langkah terakhir yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penarikan sebuah kesilmpulan berdasarkan hasil dari pengumpulan, pengolahan dan analisa data sehingga dapat diajukan beberapa saran yang mungkin dapat berguna bagi PT. Multi Makmur Indah Industri (MMI).

dokumen-dokumen yang mirip

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat