KUESIONER. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Usahatani untuk Petani Mitra. Untuk Mengetahui Keragaan Usahatani Ubi Jalar Varietas AC dan Varietas Bogor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUESIONER. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Usahatani untuk Petani Mitra. Untuk Mengetahui Keragaan Usahatani Ubi Jalar Varietas AC dan Varietas Bogor"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 221

2 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Usahatani untuk Petani Mitra KUESIONER Untuk Mengetahui Keragaan Usahatani Ubi Jalar Varietas AC dan Varietas Bogor Peneliti: Prastiwi H DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

3 Saya Prastiwi, mahasiswa Departemen Agribisnis IPB yang sedang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi dengan judul Evaluasi Kemitraan dan Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar Kuningan dan Ubi Jalar Jepang (Studi Kasus Kemitraan PT. Galih Estetika dan Petani Ubi Jalar di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat). Dimohon kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk melakukan wawancara guna mengisi kuisioner ini secara lengkap. Sesuai dengan etika penelitian, saya bersifat netral dan merjamin kerahasiaan informasi bapak/ibu sebagai responden. Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih. A. Identitas Karakteristik Responden 1. Nama Responden : Usia :.. Tahun 3. Alamat : Status dalam rumah tangga : Kepala Keluarga / Istri / Anak (pilih salah satu) 5. Keterangan tentang anggota rumah tangga (dalam satu unit anggaran belanja) No Hubungan dengan KK* Jenis Kelamin (P/L) Usia (Tahun) Pendidikan Utama Pekerjaan Sampingan Sumber Pendapatan Utama Keterangan : * 1= Kepala Keluarga; 2=Istri; 3=anak; 4=cucu; 5=orang tua; 6=lainnya 6. Pengalaman Bertani Ubi Jalar : Tahun 7. Varietas ubi jalar yang pernah diusahakan (isi dengan memberi tanda contreng, jawaban boleh lebih dari satu): ( ) Bogor ( ) Naruto ( ) Jakarta ( ) Kidal/Sawentar ( ) Anak Ciremai (AC) ( ) lainnya,. 8. Pendapatan rumah tangga dalam satu tahun terakhir No. Uraian 1 Usahatani Ubi Jalar 2 Usahatani Padi 3 Usahatani lainnya (sebutkan:..) 4 Non Usahatani Nilai dalam setahun (Rp) 223

4 B. Penguasaan Lahan Pertanian B.1. Lahan Milik Sendiri Jenis Lahan Sawah Irigasi Sawah Tadah Hujan Ladang/Tegalan Kebun Pekarangan (termasuk rumah) Lainnya (kolam, tambak, dll) Total Jumlah Persil Luas Kepemilikan Lahan (Ha) Digarap Orang Digarap Sendiri Total Lain B.2. Lahan Bukan Milik Sendiri Jenis Lahan Sawah Irigasi Sawah Tadah Hujan Ladang/Tegalan Kebun Pekarangan (termasuk rumah) Lainnya (kolam, tambak, dll) Total Jumlah Persil Luas Kepemilikan Lahan (Ha) Digarap Digarap Sendiri Total Orang Lain C. Pola Tanam di Lahan dalam Setahun Terakhir 1. Pola tanam selama satu tahun terakhir pada lahan yang dikuasai (masing-masing kotak dalam satu persil diisi dengan bulan dilakukannya penanaman/masa bera serta komoditas yang ditanam) 224

5 Persil 1: Luas:.Ha Persil 2: Luas:.Ha Persil 3: Luas:.Ha 2. Untuk komoditas Ubi Jalar, jenis varietas yang diusahakan dalam satu tahun terakhir: No. Varietas Ubi Jalar Luas Tanam (Ha) Alasan pemilihan Varietas Ubi Jalar yang ditanam (isi dengan memberi tanda contreng, jawaban boleh lebih dari satu): ( ) Harga jual yang tinggi ( ) Produktivitas yang tinggi ( ) Tahan terhadap serangan hama ( ) Toleran terhadap kekurangan air ( ) Varietas yang telah ditanam sebelumnya (menggunakan bibit hasil budidaya sendiri) ( ) Pemasaran yang mudah ( ) Lainnya, 4. Sumber modal usahatani : Sendiri / Pinjam ke Petani lain (Rp....) / bantuan kemitraan dari PT. Galih Estetika (Rp. ) 5. Kemana hasil panen ubi jalar dijual? Pedagang pengumpul / Pengecer / PT. Galih Estetika / lainnya, 6. Permasalahan yang sering dihadapi dalam usahatani ubi jalar (budidaya, teknologi, modal, hama, lainnya..) Uraian singkat :. D. Gambaran Usahatani Ubi Jalar pada Kepemilikan Lahan yang Paling Luas a. Pemilihan Varietas Ubi Jalar dan Bibit 1. Varietas yang ditanam terakhir :.. Alasan :

6 2. Varietas ubi jalar yang akan ditanam pada musim tanam berikutnya :.. Alasan : Bibit yang digunakan : dari tanaman sebelumnya (membuat sendiri) / membeli dari petani lain / lainnya Jumlah bibit : batang /. Ha/ musim tanam b. Peralatan yang Digunakan dalam Usahatani Ubi Jalar No. Jenis Alat 1 Cangkul Jumlah (buah) Harga Beli (Rp/ buah) Masa Pakai (Tahun) Perkiraan Umur Layak Pemakaian (Tahun) 2 Kored 3 Parang/ Bedog 4 Handsprayer 5 Garpu Tanah 6 Karung 7 Terpal c. Persiapan Lahan (jika tidak dilakukan beri tanda ) Pengolahan tanah Persiapan Lahan Varietas AC Varietas Bogor Alat yang digunakan Lama pengerjaan Sarana pengolahan diperoleh dari Proses pengolahan tanah Pembuatan bedengan dan selokan Alat yang digunakan Lama pengerjaan Sarana pembedengan diperoleh dari Proses pembedengan tanah 226

7 Pengapuran Alat yang digunakan Lama pengerjaan Sarana pengapuran diperoleh dari Proses pengapuran tanah Pemupukan dasar Alat dan pupuk yang digunakan Lama pengerjaan Sarana pemupukan diperoleh dari Proses pemupukan dasar Pemberian mulsa Alat dan mulsa yang digunakan Lama pengerjaan Sarana pemulsaan diperoleh dari Proses pemulsaan tanah d. Pembibitan Pembibitan Varietas Kuningan Varietas Jepang Luas lahan pembibitan (m 2, bedeng) Jumlah umbi yang digunakan untuk bibit Jarak tanam umbi (cm) Lama pembibitan (hari) Panjang stek bibit (cm) Masa penyimpanan stek (hari) e. Penanaman Jumlah bibit Jarak tanam bibit Penanaman Varietas Kuningan Varietas Jepang antar tanaman (cm) 227

8 antar barisan (cm) Posisi penanaman (miring/mendatar) Kedalaman penanaman stek (1/2 bagian terbenam atau 2/3 bagian terbenam) Alat menanam (mesin/ manual) Lama proses penanaman f. Pemeliharaan Tanaman Penyulaman Proses Pemeliharaan Varietas Kuningan Varietas Jepang Frekuensi pengairan Pengairan Lama proses pengairan Alat yang digunakan Frekuensi penyiangan dan pembumbunan Penyiangan dan (... kali, ketika tanaman berumur.) pembumbunan Lama proses penyiangan dan pembumbunan Alat yang digunakan Pengontrolan tanaman Frekuensi pengontrolan Lama waktu pengontrolan (jam / hari) g. Pemupukan Pupuk diperoleh dari :... Lama proses pemupukan :... jam/hari, selama... hari Proses pemupukan : Penggunaan pupuk (luas lahan:...) Jenis Pupuk Varietas Kuningan Varietas Jepang Fisik (kg, liter) Total Nilai (Rp.) Fisik (kg, liter) Total Nilai (Rp.) Kandang Urea SP KCl ZA NPK Cair.. 228

9 h. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Secara teknik budidaya :... Secara biologis (predator alami) :... Secara fisik (perangkap) :... Secara kimia Jenis Pestisida Decis 2,5 EC Monitor 200 LC Furadan 3 G Uydate 10 As Diphacin 110 Fumarin 22 Gisorin P Curacom 500 EC Sevin 85 SP Dipterex 50 SP Sumibes 50 EC Benlate.... Varietas Kuningan Fisik (kg, liter) Total Nilai (Rp.) i. Penanganan Hasil Panen dan Pemasaran oleh Petani Umur panen Varietas Jepang Fisik (kg, Total Nilai (Rp.) liter) Varietas Kuningan :... Varietas Jepang :... Alat yang digunakan :... Cara Penjualan saat panen : Ijon / Tebasan / jual bertahap/ lainnya,... Penangan dari hasil panen terakhir (jika tidak ada isikan dengan angka 0 ) Kegiatan Langsung dijual setelah panen Disimpan untuk stok dan dijual kemudian Varietas Kuningan Jumlah (Kg) Varietas Jepang 229

10 Disimpan untuk konsumsi Disimpan yang akan digunakan untuk bibit Bentuk penjualan Bentuk Penjualan Ubi segar Tebasan Hasil olahan berupa.. Varietas Kuningan Persentase (%) Varietas Jepang Siapa pembelinya dan berapa persen dari total penjualan? Jenis Pembeli Pedagang Pengumpul Pngecer Koperasi/ Kelompok tani PT. Galih Estetika Lainnya,.. Varietas Kuningan Persentase (%) Varietas Jepang Jika tidak dijual ke PT. Galih Estetika, pembeli yang dominan berasal dari : (isi dengan memberi tanda contreng, jawaban hanya satu) ( ) satu desa ( ) satu provinsi ( ) satu kecamatan ( ) luar provinsi ( ) satu kabupaten Tingkat kesulitan menjual hasil panen : (isi dengan memberi tanda contreng, jawaban hanya satu) ( ) sangat mudah ( ) mudah ( ) kadang sulit ( ) sulit 230

11 j. Penggunaan Tenaga Kerja per musim tanam (Luas lahan:...) Persiapan Lahan Pembibitan Penanaman Pemeliharaan Tanaman Pemupukan Kegiatan Pengolahan tanah Pembuatan bedengan dan selokan Pengapuran Pemupukan dasar Pemberian mulsa Penyulaman Pengairan Penyiangan dan pembumbunan Pengontrolan tanaman Pengendalian Hama dan Penyakit Pemanenan Penggunaan Tenaga Kerja Varietas Kuningan Varietas Jepang Keluarga Upahan Keluarga Upahan Borongan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Pengangkutan Keterangan : Upah pekerja laki-laki (termasuk makan, dll) = Rp... Upah pekerja perempuan (termasuk makan, dll) = Rp... Cara Pengisian kolom laki-laki dan Perempuan adalah: (Jumlah orang x Jam kerja per hari x Jumlah hari kerja), missal: (4 x 5 x 3) Jika kegiatan diborongkan, tulis di kolom borongan jumlah biaya borongan (nilai rupiahnya) saja Borongan 231

12 k. Biaya Usahatani Lainnya (Luas lahan :...) Jenis Pengeluaran Varietas Kuningan Varietas Jepang Iuran Irigasi / beli air (Rp.) Iuran Desa (Rp.) Pajak (Rp.) Sewa Lahan (Rp.).. l. Produksi dan Penerimaan Hasil Produksi (luas lahan :...) Indikator Fisik (kg) Harga (Rp./ Kg) Produksi Varietas Kuningan Penerimaan Hasil Produksi Varietas Jepang Hasil dari tanaman lain (jika ditumpangsari) No. Produksi 1 Penjualan Ubi 2 3 Varietas Kuningan Total Produksi Harga (Rp/Kg) (Kg) Varietas Jepang Total Produksi Harga (Rp/Kg) (Kg) 232

13 Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Kemitraan untuk Petani Mitra KUESIONER Untuk Mengetahui Kondisi Kemitraan dari Pihak Petani Mitra Peneliti: Prastiwi H DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

14 Saya Prastiwi, mahasiswa Departemen Agribisnis IPB yang sedang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi dengan judul Evaluasi Kemitraan dan Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar Kuningan dan Ubi Jalar Jepang (Studi Kasus Kemitraan PT. Galih Estetika dan Petani Ubi Jalar di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat). Dimohon kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk melakukan wawancara guna mengisi kuisioner ini secara lengkap. Sesuai dengan etika penelitian, saya bersifat netral dan merjamin kerahasiaan informasi bapak/ibu sebagai responden. Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih. Petunjuk Umum : Berilah tanda pada tempat yang sudah disediakan Nama :... Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan Alamat ; Usia : ( ) 29 Tahun ( ) Tahun ( ) Tahun ( ) 60 Tahun ( ) Tahun Pendidikan Terakhir : ( ) Tidak sekolah ( ) SMA ( ) SD ( ) Diploma ( ) SMP ( ) Sarjana Jumlah Tanggungan : ( ) 0 orang ( ) 3-5 orang Keluarga ( ) 1-2 orang ( ) > 5 orang Penghasilan per bulan : ( ) ( ) ( ) ( ) Pengalaman bermitra : ( ) Pernah, dengan... dengan yang lain selama... tahun ( ) Belum pernah IDENTITAS RESPONDEN Pengalaman bermitra :... bulan dengan PT. Galih Estetika Lama berusahatani : ( ) 2 Tahun ( ) 5-6 Tahun ubi jalar ( ) 3-4 Tahun ( ) 7 Tahun Alasan berusahatani : ( ) Mudah dalam penanganannya Ubi jalar ( ) Usaha turun temurun ( ) Pekerjaan utama ( ) Banyak diusahakan ( ) Lainnya,... Varietas yang saat ini :... Ditanam Varietas yang lebih : ( ) Varietas Kuningan Disukai Alasan,... ( ) Varietas Jepang Alasan,... Luas lahan yang :... digarap (m 2 ) Periode panen :... Biaya garap per :... Musim tanam (Rp) Penghasilan per bulan :

15 PELAKSANAAN KEMITRAAN Alasan anda dalam mengikuti kemitraan (boleh pilih lebih dari satu dan diurut berdasarkan kepentingan): ( ) Ingin mendapat bantuan modal ( ) Ingin mendapat jaminan pasar ( ) Ingin keuntungan meningkat ( ) Ingin menambah pengetahuan dan keterampilan bertani ( ) Lainnya,... Apakah dalam kemitraan ini anda mengetahui dan memahami peraturan kemitraan (perjanjian kontrak dengan PT. Galih Estetika)? ( ) Ya ( ) Tidak Jika jawaban anda Ya, apa hak dan kewajiban yang anda miliki selaku petani mitra? Jika jawaban anda tidak, berikan alasan Apakah anda terlibat dalam membuat peraturan/ kontrak kemitraan dengan PT. Galih Estetika? ( ) Ya ( ) Tidak, alasan... ( ) Tidak Apakah anda mendapat bantuan dana (modal awal)? ( ) Ya, sejumlah... ( ) Tidak Fasilitas apa saja yang telah diberikan oleh PT. Galih Estetika selama kemitraan berlangsung? Masalah masalah selama mengikuti kemitraan Harapan kepada PT.Galih Estetika Apakah anda mendapat bantuan sarana produksi? ( ) Ya, dalam bentuk... TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN KEMITRAAN 235

16 A. Petunjuk A Tingkat Kepentingan Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan harapan anda terhadap pelaksanaan kemitraan PT. Galih Estetika dengan petani mitra. Berilah tanda pada kolom jawaban yang anda pilih. B. Petunjuk B Tingkat Kepuasan Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan apa yang anda rasakan terhadap pelaksanaan kemitraan PT. Galih Estetika dengan petani mitra selama ini. Berilah tanda pada kolom jawaban yang anda pilih. No. Atribut Kontinuitas suplai komoditi dari petani 1 ke perusahaan 2 Pembagian risiko budidaya 3 Peningkatan keterampilan 4 Penyediaan sarana produksi 5 Pendampingan teknis 6 Bantuan biaya garap 7 Ketepatan waktu pemberian biaya Garap 8 Respon terhadap segala keluhan 9 Pengangkutan hasil panen 10 Harga yang diberikan 1 Sangat tidak penting Kepentingan 2 3 Tidak Penting Penting 4 Sangat Penting 1 Sangat tidak puas Kepuasan 2 Tidak Puas 3 Puas 4 Sangat puas 236

17 Lampiran 3. Kuesioner Penelitian Kemitraan untuk PT. Galih Estetika KUESIONER Untuk Mengetahui Kondisi Kemitraan Petani Mitra dan Perusahaan Peneliti: Prastiwi H DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

18 Saya Prastiwi, mahasiswa Departemen Agribisnis IPB yang sedang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi dengan judul Evaluasi Kemitraan dan Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar Kuningan dan Ubi Jalar Jepang (Studi Kasus Kemitraan PT. Galih Estetika dan Petani Ubi Jalar di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat). Dimohon kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk melakukan wawancara guna mengisi kuisioner ini secara lengkap. Sesuai dengan etika penelitian, saya bersifat netral dan merjamin kerahasiaan informasi bapak/ibu sebagai responden. Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih. Responden Nama : No: Jabatan : No. Pertanyaan Jawaban A B Kondisi PT. Galih Estetika 1. Apakah visi dan misi PT. Galih Estetika? 2. Bagaimana struktur organisasi PT. Galih Estetika? 3. Bagian mana yang terkait dengan program kemitraan? 4. Apa kaitan kemitraan dengan divisi/bidang pekerjaan yang anda tangani? 5. Menurut anda, seberapa penting peranan kemitraan terhadap sustainability perusahaan? Pelaksanaan Kemitraan 1. Bagaimana awal mula terjadinya kemitraan antara PT. Galih Estetika dengan petani mitra? 2. Apakah tujuan yang ingin dicapai PT. Galih Estetika dalam melaksanakan kemitraan ini? 3. Pola kemitraan seperti apa yang terjadi antara PT. Galih Tanggal: 238

19 Estetika dengan petani mitra? 4. Bagaimana bentuk pembinaan yang diberikan kepada petani? 5. Bagaimana bentuk permodalan kepada petani? C 6. Bagaimana penyediaan sarana produksi untuk petani mitra? 7. Adakah pendampingan secara teknis maupun non-teknis dari PT. Galih Estetika sebagai perusahaan mitra? 8. Apakah petani mitra dilibatkan dalam pembuatan peraturan dan kontrak kemitraan? 9. Apakah dalam pelaksanannya, seluruh petani mitra patuh terhadap peraturan dan kontrak kemitraan? 10. Apa saja hak dan kewajiban untuk masing-masing pelaku mitra? 11. Apa peran pemerintah dalam kemitraan ini? 12. Apakah PT.Galih Estetika melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam pelaksanaan kemitraan dengan petani? 13. Apa sajakah permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan kemitraan ini? 14. Bagaimanakah dampak permasalahan kemitraan tersebut terhadap perusahaan? 15. Apa harapan terhadap kemitraan ini di masa depan? Sistem Produksi 239

20 D 1. Apa sajakah bentuk produk olahan ubi jalar yang dihasilkan oleh PT. Galih Estetika? 2. Apakah PT. Galih Estetika memiliki target produksi bahan baku tahunan dalam kemitraan ini? 3. Bagaimanakah komposisi kontribusi pasokan ubi jalar dari petani mitra yang terjadi selama ini? 4. Upaya apa yang dilakukan PT. Galih Estetika untuk meningkatkan penguasaan teknologi petani, terutama pada tataran budidaya? 5. Solusi apa yang ditawarkan PT. Galih Estetika untuk mengatasi perbedaan produktivitas varietas AC (disukai petani) dengan varietas Bogor (diminta PT. Galih Estetika)? Pemasaran Hasil 1. Bagaimana sistem pemasaran ubi jalar yang dilakukan di kemitraan ini? 2. Bagaimana saluran distribusi pemasaran ubi jalar dari petani mitra? 3. Bagaimanakah sistem penetapan harga minimal pembelian ubi jalar yang tertuang dalam kontrak? 4. Bagaimanakah sistem penetapan harga beli hasil panen ubi jalar petani mitra? 240

21 E 5. Bagaimana sistem sortasi dan grading yang ditetapkan perusahaan terhadap pasokan ubi jalar? 6. Berapa lama rata-rata lama waktu pembayaran hasil ubi yang diterima? 7. Berapa harga rata-rata yang diterima petani dari hasil budidaya ubi jalarnya? Pembiayaan / pendanaan 1. Apakah PT. Galih Estetika memiliki perencanaan biaya khusus dalam kemitraan ini? 2. Bagaimana aliran dana dari PT. Galih Estetika hingga sampai ke petani mitra? 3. Bagaimana bentuk pengawasan yang dilakukan atas dana yang diberikan? 4. Bagaimana sistem pengembalian dana yang dilakukan petani? Varietas AC = Rp. Varietas Bogor/Jepang = Rp.. 241

22 Lampiran 4. Peta Kabupaten Kuningan 125

23 Lampiran 5. Gambar Ubi Jalar Kuningan dan Ubi Jalar Jepang a. Daun varietas Kuningan b. Daun varietas Naruto c. Daun varietas Bogor d. Daun varietas Jakarta e. Ubi jalar Bogor & Kuningan f. Ubi jalar Kuningan Putih g. Ubi jalar Naruto h. Ubi Jalar Kidal 126

24 Lampiran 6. Laporan Tahunan Produksi Pasta PT. Galih Estetika Tahun

25 Lampiran 7. Struktur Organisasi PT. Galih Estetika 128

26 Lampiran 8. Kontrak Kemitraan PT. Galih Estetika 129

27 Lampiran 9. Format Form Terima - Sortir Ubi Jalar Bahan Baku PT. Galih Estetika 130

28 Lampiran 10. Pasokan Ubi Jalar Kategori Afkir Pakai dan Afkir Kembali PT. Galih Estetika dari Petani Mitra Kabupaten Kuningan Periode Januari 2008 April 2009 Periode Total Pasokan Ubi Jalar (Kg) Ubi Jalar Kuningan Grade C Afkir Total Pasokan Jumlah Persentase Jumlah Persentase Ubi Jalar (Kg) (%) (Kg) (%) (Kg) Ubi Jalar Jepang Grade C Jumlah Persentase (Kg) (%) Afkir Jumlah Persentase (Kg) (%) Jan-08 64,445 2, , , , Feb-08 13, , ,211 1, , Mar-08 5,376 1, , ,762 1, , Apr-08 6, ,954 1, , May-08 7, , , Jun-08 17,380 1, , ,056 1, , Jul-08 27,412 1, , ,412 1, , Aug-08 56,276 5, , ,034 2, Sep-08 32, , ,382 1, , Oct ,095 3, , ,880 1, , Nov-08 51, , , , Dec-08 56,012 1, , ,957 2, , Jan-09 97,538 3, , , Feb-09 67,920 1, , , Mar ,706 3, , , Apr-09 31,872 2, , ,159 5, , Sumber : PT. Galih Estetika, 2009 (diolah) 131

29 Lampiran 11. Pasokan Ubi Jalar Bahan Baku PT. Galih Estetika dari Kabupaten Kuningan Periode Januari 2008 April 2009 Suplier Pasar Petani Mitra Periode Ubi Jalar Kuningan Ubi Jalar Jepang Ubi Jalar Kuningan Ubi Jalar Jepang Jumlah Harga Rata-rata Jumlah Harga Rata-rata Jumlah Harga Rata-rata Jumlah Harga Rata-rata (Kg) (Rp/Kg) (Kg) (Rp/Kg) (Kg) (Rp/Kg) (Kg) (Rp/Kg) Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr Sumber : PT. Galih Estetika, 2009 (diolah) 132

30 Lampiran 12. Penghitungan Rekomendasi Peningkatan Harga dan Produktivitas Ubi Jalar Jepang Penghitungan rekomendasi harga dan peningkatan produktivitas ubi jalar Jepang dilakukan dengan asumsi sebagai berikut: 1. R/C dihitung atas biaya tunai. Hal ini dikarenakan usahatani ubi jalar Jepang memiliki nilai R/C atas biaya tunai yang lebih rendah dari pada usahatani ubi jalar Kuningan. Pada proses perhitungan selanjutnya R/C yang digunakan adalah R/C atas biaya tunai ubi jalar Kuningan sehingga rekomendasi harga dan produksi ubi jalar Jepang yang diperoleh minimal memiliki keuntungan yang relatif sama dengan ubi jalar Kuningan 2. Nilai penjualan ubi jalar grade C bernilai tetap, dengan demikian rekomendasi yang diberikan hanya meliputi peningkatan produktivitas ubi jalar klasifikasi grade Adan B tanpa ada peningkatan ubi klasifikasi afkir. 3. Penjualan daun ubi jalar dan biaya tunai usahatani bernilai tetap 4. Ubi jalar yang dikonsumsi dan digunakan untuk bibit termasuk grade A dan B 5. Nilai harga beli dan produktivitas yang digunakan dalam perhitungan menggunakan harga dan produktivitas rata-rata ubi jalar Jepang pada periode Januari 2008 April 2009 R/C usahatani dihitung dengan merasiokan penerimaan usahatani dengan biaya tunai yang dikeluarkan, yang secara matematis dijabarkan: R / C Total Penerimaan BiayaTunai PenerimaanTunai PenerimaanDiperhitungkan R / C... (1) BiayaTunai dengan memisalkan: a = nilai penjualan ubi jalar Jepang grade A dan B (Rp) b = nilai penjualan ubi jalar Jepang grade C (Rp) c = nilai penjualan daun ubi jalar Jepang (Rp) d = nilai ubi jalar Jepang yang dikonsumsi (Rp) e = nilai ubi jalar Jepang yang digunakan untuk bibit (Rp) f = biaya tunai usahatani ubi jalar Jepang (Rp) P x = harga beli ubi jalar Jepang grade A dan B (Rp) Y x = produksi ubi jalar Jepang grade A dan B per satu hektar lahan (Kg) maka persamaan (1) dapat ditulis menjadi a b c d e R / C... dengan menggunakan asumsi 2 dan f 3, maka 133

31 a d e b c R / C... dengan menggunakan asumsi 4, f maka Px Yx b c R / C... dengan memasukkan nilai b,c dan f f yang diperoleh dari hasil analisis pendapatan usahatani ubi jalar jepang, maka R / C P x Y x 467, ,009, , P 1,264, / x Y R C x... dengan menggunakan 8,009, asumís P x Yx 1,264, ,009, P x Y x ,009, ,264, P 23,595, dengan menggunakan x Y x asumís 5 Jika P x = Rp.1,500,00, maka Y x 23,595, Y 15, Kg atau Ton / Ha... produktivitas x rekomendasi Jika Yx = 7,580 Kg, maka P x 23,595, ,580 P x Rp.3, per Kg... harga rekomendasi 134

32 Lampiran 13. Bentuk Produk Olahan Ubi Jalar Produksi PT. Galih Estetika a. Kenken b. fried stick with skin c. diamond cut d. slice fries e. solid with box f. powder export violet g. pasta h. powder paste 135

Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Ubi Jalar Di Tingkat Propinsi Tahun No Propinsi. Luas Produktivitas Produksi panen

Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Ubi Jalar Di Tingkat Propinsi Tahun No Propinsi. Luas Produktivitas Produksi panen Lampiran 1. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Ubi Jalar Di Tingkat Propinsi Tahun 2007-2008 2007 2008 No Propinsi Luas Produktivitas panen tivitas Luas Produk- Produksi panen Produksi Ha Kw/Ha Ton

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR PRODUKSI UBI JALAR DI BOGOR

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR PRODUKSI UBI JALAR DI BOGOR KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR PRODUKSI UBI JALAR DI BOGOR No. Responden : Nama Responden : Alamat : Desa/Kelurahan : Kecamatan : Kabupaten : Bogor Provinsi : Jawa Barat Tanggal Wawancara

Lebih terperinci

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG Usahatani ubi jalar di Desa Cikarawang menurut bentuk dan coraknya tergolong ke dalam usahatani perorangan dimana pengelolaannya dilakukan

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR 8.1 Penerimaan Usahatani Ubi Jalar Penerimaan usahatani ubi jalar terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan penerimaan

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 7.1. Penerimaan Usahatani Kedelai Edamame Analisis terhadap penerimaan usahatani kedelai edamame petani mitra PT Saung Mirwan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa)

Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa) LAMPIRAN 201 Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun 2009-2025 Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%) Total Konsumsi (000 ton) 2009 2010 2011

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI UBI JALAR

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI UBI JALAR VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI UBI JALAR 6.1. Analisis Aspek Budidaya 6.1.1 Penyiapan Bahan Tanaman (Pembibitan) Petani ubi jalar di lokasi penelitian yang dijadikan responden adalah petani yang menanam

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS Keberhasilan usahatani yang dilakukan petani biasanya diukur dengan menggunakan ukuran pendapatan usahatani yang diperoleh. Semakin besar pendapatan usahatani

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA Penelitian ini menganalisis perbandingan usahatani penangkaran benih padi pada petani yang melakukan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi

Lebih terperinci

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG 7.1 Keragaan Usahatani Padi Varietas Ciherang Usahatani padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani di gapoktan Tani Bersama menurut hasil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Peran tersebut diantaranya adalah mampu memenuhi

Lebih terperinci

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU. Umumnya petani ubi kayu Desa Pasirlaja menggunakan seluruh lahan

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU. Umumnya petani ubi kayu Desa Pasirlaja menggunakan seluruh lahan VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU 7.1. Analisis Penggunaan Sarana Produksi Budidaya ubi kayu tidak terlalu sulit. Ubi kayu tidak mengenal musim, kapan saja dapat ditanam. Karena itulah waktu

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI 7.1. Produktivitas Usahatani Produktivitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui efisiensi dari penggunaan sumberdaya yang ada (lahan) untuk menghasilkan keluaran

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT 7.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Penerimaan usahatani padi sehat terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan diperhitungkan. Penerimaan tunai adalah penerimaan

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH 8.1. Penerimaan Usahatani Bawang Merah Penerimaan usahatani bawang merah terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis hasil penelitian mengenai Analisis Kelayakan Usahatani Kedelai Menggunakan Inokulan di Desa Gedangan, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah meliputi

Lebih terperinci

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA Analisis pendapatan usahatani dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai struktur biaya, penerimaan dan pendapatan dari kegiatan usahatani yang dijalankan

Lebih terperinci

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEMBANG KOL

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEMBANG KOL VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEMBANG KOL 6.1 Sarana Usahatani Kembang Kol Sarana produksi merupakan faktor pengantar produksi usahatani. Saran produksi pada usahatani kembang kol terdiri dari bibit,

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO Bentuk analisis pendapatan ini mengacu kepada konsep pendapatan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tunai dan biaya

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Petani Responden 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil komposisi umur kepala keluarga

Lebih terperinci

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT VIII PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT 8.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Produktivitas rata-rata gabah padi sehat petani responden sebesar 6,2 ton/ha. Produktivitas rata-rata

Lebih terperinci

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Petani Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara 30 sampai lebih dari 60 tahun. Umur petani berpengaruh langsung terhadap

Lebih terperinci

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1. Keragaan Usahatani Padi Keragaan usahatani padi menjelaskan tentang kegiatan usahatani padi di Gapoktan Jaya Tani Desa Mangunjaya, Kecamatan Indramayu, Kabupaten

Lebih terperinci

SURVEI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI

SURVEI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner Pendapatan Usahatani jambu biji SURVEI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penyusun

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA MAHASISWA FIELDTRIP MANAJEMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) ASPEK SOSIAL EKONOMI

LEMBAR KERJA MAHASISWA FIELDTRIP MANAJEMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) ASPEK SOSIAL EKONOMI LEMBAR KERJA MAHASISWA FIELDTRIP MANAJEMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) ASPEK SOSIAL EKONOMI Kegiatan 1 1. Secara berkelompok mahasiswa diminta untuk mengidentifikasi asset sumber daya yang terkait dengan

Lebih terperinci

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1 Penerimaan Usahatani Penerimaan usahatani merupakan nilai yang diperoleh dari total produksi usahatani sayuran per hektar yang dikelola oleh petani di Kelompok Tani

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN 114 115 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Penelitian Variabel Sub Variabel No Item A. Karakteristik Responden a. Nama b. Alamat c. Jenis Kelamin d. Umur e. Pendidikan f. Pekerjaan

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Petani Faktor umur adalah salah satu hal yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Semakin produktif umur seseorang maka curahan tenaga yang dikeluarkan

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Petani terhadap Perubahan Iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing petani memiliki

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Petani terhadap Perubahan Iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing petani memiliki VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Persepsi Petani terhadap Perubahan Iklim Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing petani memiliki persepsi yang berbeda terhadap perubahan iklim. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

Lampiran.1 Perkembangan Produksi Bayam Di Seluruh Indonesia Tahun

Lampiran.1 Perkembangan Produksi Bayam Di Seluruh Indonesia Tahun Lampiran.1 Perkembangan Produksi Bayam Di Seluruh Indonesia Tahun 2003 2006 No Propinsi Produksi Th 2003 Th 2004 Th 2005 Th 2006 1 Aceh 2.410 4.019 3.859 3.571 2 Sum. Utara 10.958 6.222 3.169 8.996 3 Sum.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Petani

Lampiran 1. Kuesioner Petani LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Petani Analisis Pendapatan Usahatani dan Pemasaran Kembang Kol (Studi Kasus Kelompok Tani Suka Tani, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Osin

Lebih terperinci

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row Ubi kayu dapat ditanam sebagai tanaman tunggal (monokultur), sebagai tanaman pagar, maupun bersama dengan tanaman lain (tumpangsari atau

Lebih terperinci

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani. 85 VI. KERAGAAN USAHATANI PETANI PADI DI DAERAH PENELITIAN 6.. Karakteristik Petani Contoh Petani respoden di desa Sui Itik yang adalah peserta program Prima Tani umumnya adalah petani yang mengikuti transmigrasi

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN Karakteristik umum dari responden pada penelitian ini diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, pendapatan di luar usahatani

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Usahatani Jahe Emprit Dengan Satuan Rp/Ha/Musim Tanam. Petani Klaster

Lampiran 1. Data Usahatani Jahe Emprit Dengan Satuan Rp/Ha/Musim Tanam. Petani Klaster 43 Lampiran 1. Data Usahatani Jahe Emprit Dengan Satuan Rp/Ha/Musim Tanam Petani Klaster 44 Lampiran 1 Usahatani Jahe Dengan Satuan Rp/Ha/Musim Tanam Petani Non Klater 45 Lampiran 2. Output Karakteristik

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK USAHATANI SAYURAN SAYURAN ORGANIK DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK USAHATANI SAYURAN SAYURAN ORGANIK DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN JENIS VARIETAS SAYURAN : IDENTITAS RESPONDEN Nama : Alamat : 1. Usia/umur : tahun 2. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 3. Pendidikan tertinggi a. SD Tamat/Tidak Tamat (*coret yang tidak perlu) b.

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA

KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA 38 LAMPIRAN Lampiran 1 KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA Kabupaten : Bangka/Bateng Pewawancara :. Kecamatan :. Tgl. Wawancara :.. Desa

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA Lampiran 1 Questioner ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA 1. Pertanyaan dalam Kuisioner ini tujuannya hanya semata-mata untuk penelitian

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK Analisis pendapatan usahatani paprika hidroponik meliputi analisis penerimaan, analisis biaya, analisis pendapatan, dan analisis R/C. Perhitungan usahatani

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN

VII ANALISIS PENDAPATAN VII ANALISIS PENDAPATAN Analisis pendapatan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi penerimaan, biaya, dan pendapatan dari usahatani padi sawah pada decision making unit di Desa Kertawinangun pada musim

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang 50 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Keadaan Geografis Kelompok Tani Pondok Menteng merupakan salah satu dari tujuh anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rukun Tani yang sebagian besar

Lebih terperinci

KUISIONER RESPONDEN. 1. Pendidikan Terakhir (Berikan tanda ( ) pada jawaban) Berapa lama pengalaman yang Bapak/Ibu miliki dalam budidaya padi?

KUISIONER RESPONDEN. 1. Pendidikan Terakhir (Berikan tanda ( ) pada jawaban) Berapa lama pengalaman yang Bapak/Ibu miliki dalam budidaya padi? LAMPIRAN 105 106 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER RESPONDEN Nama : Alamat : Umur : Tahun 1. Pendidikan Terakhir (Berikan tanda ( ) pada jawaban) Tidak Sekolah Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menegah

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Terdahulu Kedelai Edamame

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Terdahulu Kedelai Edamame II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Terdahulu Kedelai Edamame Edamame yang memiliki nama latin Glycin max(l)merrill atau yang biasa disebut sebagai kedelai jepang. merupakan jenis tanaman sayuran yang bentuknya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Andri, K.B Perspektif Pembangunan Wilayah Pedesaan. Inovasi (XVIII): 1-8.

DAFTAR PUSTAKA. Andri, K.B Perspektif Pembangunan Wilayah Pedesaan. Inovasi (XVIII): 1-8. DAFTAR PUSTAKA Andri, K.B. 2006. Perspektif Pembangunan Wilayah Pedesaan. Inovasi (XVIII): 1-8. Anwar, A dan E. Rustiadi. 1999. Desentralisasi Spasial Melalui Pembangunan Agropolitan, dengan Mereplikasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Harga Beberapa Komoditas Pertanian Jawa Barat Per tanggal 31 Juli 2009

Lampiran 1. Harga Beberapa Komoditas Pertanian Jawa Barat Per tanggal 31 Juli 2009 Lampiran 1. Harga Beberapa Komoditas Pertanian Jawa Barat Per tanggal 31 Juli 2009 No Komoditas Harga Per Kg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Bawang Daun Brokoli Bawang Merah Bawang Putih Buncis

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Husnarti Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :

Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN : Usaha tani Padi dan Jagung Manis pada Lahan Tadah Hujan untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Kalimantan Selatan ( Kasus di Kec. Landasan Ulin Kotamadya Banjarbaru ) Rismarini Zuraida Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diskripsi Varietas Padi Ciherang

Lampiran 1. Diskripsi Varietas Padi Ciherang L A M P I R A N 178 Lampiran 1. Diskripsi Varietas Padi Ciherang Lampiran 2. Diskripsi Varietas Padi IR 64 179 180 Lampiran 3. Peta administrasi dan plot stasiun hujan Kabupaten Indramayu S U B A N G CIREBON

Lebih terperinci

KUISIONER PRAKTIKUM LAPANG ILMU USAHATANI (Responden : Petani)

KUISIONER PRAKTIKUM LAPANG ILMU USAHATANI (Responden : Petani) I. GAMBARAN UMUM RESPONDEN KUISIONER PRAKTIKUM LAPANG ILMU USAHATANI (Responden : Petani) a. Tanaman di usahakan : ( ) Padi, ( ) Palawija, ( ) Hortikultura, ( ) Lainnya :. b. Luas lahan : Ha c. Luas Lahan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya

Lebih terperinci

VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan.

VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan. VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan. Terutama dalam hal luas lahan dan jumlah penanaman masih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Paling tidak ada lima peran penting yaitu: berperan secara langsung dalam menyediakan kebutuhan pangan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Umur petani merupakan salah satu faktor penting dalam melakukan usahatani. Umur berpengaruh terhadap kemampuan fisik petani dalam mengelola usahataninya.

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Karakteristik Petani Sampel Strata I dan II pada Usahatani Jeruk di Desa Suka Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Strata I II No. Sampel Luas Lahan (ha) Umur Petani (tahun) Pengalaman Bertani

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 LAMPIRAN Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 Lampiran 2. Rincian Luas Lahan dan Komponen Nilai Input Petani

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah dan Keadaan Alam Penelitian ini dilaksanakan di Desa Paya Besar Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Daerah ini

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tahapan kajian berdasarkan target keluaran. Tipe dan Sumber Data. - Data sekunder melalui telaah literatur

Lampiran 1. Tahapan kajian berdasarkan target keluaran. Tipe dan Sumber Data. - Data sekunder melalui telaah literatur 113 Lampiran 1. Tahapan kajian berdasarkan target keluaran Tujuan Kajian Kegiatan Kajian Tipe dan Sumber Data Teknik Pengolahan Data Target Output (Keluaran) Tujuan 1 Menganalisis kelayakan sederhana dan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum, Geografis dan Iklim Desa Cipelang Desa Cipelang merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor, desa ini memiliki luas daerah

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH 67 BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH Bab ini akan membahas keefektifan Program Aksi Masyarakat Agribisnis Tanaman Pangan (Proksi Mantap) dalam mencapai sasaran-sasaran

Lebih terperinci

V HASIL DAN PEMBAHASAN. Umur petani berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja dari petani tersebut.

V HASIL DAN PEMBAHASAN. Umur petani berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja dari petani tersebut. V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Petani Petani kentang Desa Batur berusia antara 20 tahun sampai lebih dari 50 tahun. Umur petani berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja dari

Lebih terperinci

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan

Lebih terperinci

Teknologi Produksi Ubi Jalar

Teknologi Produksi Ubi Jalar Teknologi Produksi Ubi Jalar Selain mengandung karbohidrat, ubi jalar juga mengandung vitamin A, C dan mineral. Bahkan, ubi jalar yang daging umbinya berwarna oranye atau kuning, mengandung beta karoten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak dan Keadaan Geografis Kecamatan Telaga merupakan salah satu dari 18 kecamatan yang ada di Kabupatan Gorontalo. Sesuai dengan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendekatan Penelitian Sistem Usaha Pertanian dan Agribisnis

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendekatan Penelitian Sistem Usaha Pertanian dan Agribisnis II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendekatan Penelitian Sistem Usaha Pertanian dan Agribisnis Pada awalnya penelitian tentang sistem pertanian hanya terbatas pada tahap budidaya atau pola tanam, tetapi pada tahun

Lebih terperinci

POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI

POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI 1 POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus H. Adul Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Ach. Firman

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Mekanisme Pelaksanaan Kemitraan

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Mekanisme Pelaksanaan Kemitraan II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mekanisme Pelaksanaan Kemitraan Kemitraan merupakan sebuah istilah konsep kerjasama yang dikenal di Indonesia. Di negara lain terdapat tiga mekanisme dasar yang digunakan untuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura sebagai salah satu subsektor pertanian memiliki peran yang cukup strategis dalam perekonomian nasional. Hal ini tercermin dari perannya sebagai pemenuh kebutuhan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive). Alasan pemilihan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Gambaran Umum Desa Ciaruten Ilir Desa Ciaruten Ilir merupakan bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan daerah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Situ Udik Desa Situ Udik terletak dalam wilayah administratif Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa Situ Udik terletak

Lebih terperinci

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: Lampiran 1. Peta Sebaran Perkebunan Karet di Kecamatan Cikalongkulon Lampiran 2. Peta Potensi Perkebunan Karet Rakyat di Kecamatan Cikalongkulon Lampiran 3. Peta Sebaran Perkebunan Karet Rakyat di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Usahatani Padi di Indonesia Padi merupakan komoditi pangan utama masyarakat Indonesia. Pangan pokok adalah pangan yang muncul dalam menu sehari-hari, mengambil porsi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian 10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai Potensi Pengembangan Produksi Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)di Kecamatan Cilimus Kabupaten. Maka sebagai bab akhir pada tulisan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT Jurnal Agrorektan: Vol. 2 No. 2 Desember 2015 92 ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT Wahyu Wahyuna 1 1) Fakultas Agrobisnis dan Rekayasa Pertanian,

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas dan produktivitas kerja. Jumlah petani pada pola tanam padi-ubi

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas dan produktivitas kerja. Jumlah petani pada pola tanam padi-ubi V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Petani 1) Umur Umur petani merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas dan produktivitas kerja. Jumlah petani pada pola tanam padi-ubi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik petani yang menjadi responden bagi peneliti adalah usia,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik petani yang menjadi responden bagi peneliti adalah usia, 51 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Petani Responden Karakteristik petani yang menjadi responden bagi peneliti adalah usia, pengalaman bertani, tingkat pendidikan, penggunaan luas lahan, dan jumlah tanggungan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Agronomis Bawang prei termasuk tanaman setahun atau semusim yang berbentuk rumput. Sistem perakarannya

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM KPJI

V. GAMBARAN UMUM KPJI V. GAMBARAN UMUM KPJI 5.1 Sejarah KPJI Usaha Komunitas Petani Jamur Ikhlas (KPJI) merupakan sebuah usaha kelompok yang terdiri dari beberapa petani, yang dipimpin oleh Pak Jainal. KPJI berdiri di Desa

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012 KONTRIBUSI USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI DESA UKIRSARI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO Hany Andewi Sundari, Zulfanita dan Dyah Panuntun Utami

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI PADI DAN PALAWIJA PADA LAHAN KERING DI KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS USAHATANI PADI DAN PALAWIJA PADA LAHAN KERING DI KALIMANTAN SELATAN ANALISIS USAHATANI PADI DAN PALAWIJA PADA LAHAN KERING DI KALIMANTAN SELATAN (Studi Kasus di Desa Budi Mulia, Kabupaten Tapin) Oleh : Adreng Purwoto*) Abstrak Di masa mendatang dalam upaya mencukupi kebutuhan

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row PENDAHULUAN Ubi kayu dapat ditanam sebagai tanaman tunggal (monokultur), sebagai tanaman pagar, maupun bersama tanaman lain

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. 5.1 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Wonosobo Secara geografis Kabupaten Wonosobo terletak di provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah sebesar 984,68 km2 pada koordinat 7o21 LS (Lintang Selatan)

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Sistem dan Pola Saluran Pemasaran Bawang Merah Pola saluran pemasaran bawang merah di Kelurahan Brebes terbentuk dari beberapa komponen lembaga pemasaran, yaitu pedagang pengumpul,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara

Lebih terperinci

Program Studi Magister Sains Agribisnis, Pascasarjana Institut Pertanian Bogor b

Program Studi Magister Sains Agribisnis, Pascasarjana Institut Pertanian Bogor b ARTIKEL Pendapatan Usahatani Ubi Jalar Tumpangsari dengan Jagung Manis di Desa Gunung Malang, Kabupaten Bogor Farm Income of the Intercropping System between Sweet Potato and Sweet Corn in Gunung Malang

Lebih terperinci

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Agroekonomi Kabupaten Garut Kabupaten Garut memiliki 42 kecamatan dengan luas wilayah administratif sebesar 306.519 ha. Sektor pertanian Kabupaten

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Daerah Penelitian 1. Kondisi wilayah penelitian a. Letak dan batas wilayah Kabupaten Klaten adalah kabupaten yang berada di antara kota jogja dan kota solo. Kabupaten

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH Analisis pendapatan pada usaha budidaya udang galah akan menjelaskan apakah usaha yang dilakukan menguntungkan (profitable) atau tidak yaitu dengan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa penelitian yaitu Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Data profil Desa Tahun 2009 menyebutkan luas persawahan 80 ha/m 2, sedangkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian mengenai analisis pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai merah keriting ini dilakukan di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,

Lebih terperinci