SISTEM APLIKASI PEMBELAJARAN BANGUN RUANG UNTUK SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM APLIKASI PEMBELAJARAN BANGUN RUANG UNTUK SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC"

Transkripsi

1 SISTEM APLIKASI PEMBELAJARAN BANGUN RUANG UNTUK SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Yuyun Yulianti Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung Telp. (0729) website: Abstrak Matematika merupakan satu diantara mata pelajaran dalam kurikulum pendidikan nasional merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern. Tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan aktivitas belajar dengan menggunakan alat peraga model Bangun Ruang untuk Sekolah Dasar, menggambarkan proses rancang bangun multimedia interaktif pada mata pelajaran Matematika Sekolah Dasar, mengetahui hasil validasi multimedia interaktif, metode angket atau kuesioner. Masalah dalam penelitian ini adalah nilai siswa dalam pelajaran Matematika rendah, pembelajaran bersifat konvensional, dan multimedia interaktif yang mendukung pada mata pelajaran Matematika belum tersedia. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Langkah-langkah model pengembangannya meliputi: analisis, perancangan, pengembangan, penerapan, dan evaluasi. Setelah mencapai tahap pengembangan dihasil produk awal kemudian divalidasi oleh seorang ahli isi matapelajaran, ahli desain pembelajaran, dan ahli media pembelajaran. Selanjutnya produk di uji cobakan kepada siswa melalui tiga tahap, yaitu uji coba kelompok kecil, uji coba perorangan, dan uji coba lapangan. Pada penelitian ini, kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data hasil review ahli dan uji coba siswa. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil pennelitian menujukan proses rancang bangun multimedia interaktif. Hasil penelitian yaitu penerapan alat peraga model bangun ruang dalam Pembelajaran Matematika dapat meningkatkan aktivitas fisik, penerapan alat peraga model Bangun ruang dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan aktivitas mental, penerapan alat peraga model bangun ruang dalam pembelajaran dapat meningkatkan emosional siswa, penerapan alat peraga model bangun ruang dalam pembelajran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: aktivitas, matematik, alat peraga model, multimedia interaktif. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini proses pembelajaran Bangun Ruang untuk di sekolah dasar masih menggunakan cara pengajaran manual yang kurang efektif dan memakai banyak waktu untuk menyampaikan materi kepada siswa, sering dijumpai terkadang materi yang harus disampaikan kepada siswa tidak mencapai target selasai, karna kendala waktu dan kurangnya pemahaman perhitungan matematika. Oleh karena itu diperlukan suatu mekanisme baru untuk pembelajaran bangun ruang untuk sekolah dasar. Tulisan ini akan membahas sebuah system aplikasi yang berbasis pemrograman visual basic yang dapat memberikan pengarahan pembelajaran bangun ruang siswa sekolah dasar, dengan harapan siswa dapat lebih memahami rumus-rumus serta contoh-contoh study bangun ruang dengan menggunakan sarana pemrograman visual basic ini sehingga tidak banyak membuang waktu untuk materi-materi setiap harinya. 1.2 Identifikasi Masalah Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji: 1. pembuatan aplikasi bergerak dengan bahasa pemrograman visual basic untuk mempermudah dan mempercepat dalam proses pembelajaran bangun ruang untuk sekolah dasar. 2. Mempercepat proses penyamapaian materi dan tidak banyak membuang waktu. 3. Materi bangun ruang yang disapaikan akan lebih dipahami oleh siswa dengan menggunakan system aplikasi ini di bandingkan dengan cara manual. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam tulisan ini adalah: 1. Apakah penggunaan (penerapan) pembelajaran bangun ruang yang bersifat konvensional dan multimedia interaktif dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Matematika bangun ruang siswa SD dapat berjalan efektif sehingga kemampuan perhitungannya meningkat? 3. Apakah Penerapan alat peraga model bangun ruang dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktifitas emosional siswa. A 98

2 4. Bagaiman penerapan alat peraga model bangun ruang dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkanaktivitas fisik. 1.4 Batasan Masalah Masalah dalam penelitian ini adalah nilai siswa dalam pelajaran Matematika rendah terutama pada bangun ruang, pembelajaran bersifat konvensional dan multimedia inetraktif mendukung pada mata pelajaran Matematika belum tersedia. 1.5 Ugensi (Pentingnya Penelitian) 1. Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan acuan pendapat untuk memperkuat teori yang sudah ada. Misalnya teori tentang pembelajaran bangun ruang Matematika. 2. Secara praktis hasil penelitian tindakan kelas ini akan bermanfaat untuk siswa, guru bidang study dan lembaga pendidikan yang terkait. 3. Tumbuhnya dorongan yang kuat pada diri siswa dalam pembelajaran bangun ruang. 4. Meningkatnya kemampuan siswa baik kognitif maupun afektif. 5. Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, khususnya dalam bidang penghitungan. 6. Beberapa masalah yang menyebabkan masih rendahnya nilai Matematika siswa yaitu karena kurangnya minat siswa dalam mengikutikegiatan pembelajaran. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi System informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk system yang mempunyai keterkaitan antara satu dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu system informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam system informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Criteria dari system informasi antar lain, fleksibel, efektif dan efesien.(eko Handoyo:2008) Teori Dasar Efektivitas Sistem Informasi Menurut Hall (2001) system informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pamakai. Criteria dari system informasi antara lain, pleksibel, efektif dan efesien. Efektivitas SI merupakan upaya organisasi untuk memanfaatkan kemampuan dan potensi SI yang dimiliki untuk mencapai tujuan (Simatupang dan Akib:2007). Sistem Informasi pada Organisasi Sektor Publik Organisasi sector public merupakan organisasi yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap dengan aktifitas berupa pelayanann public (public service) seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan, penegakan hokum, transportasi public dan penyediaan pangan (Bastian:2006). Hansen dan Mowen (2006) menyatakan bahwa dengan penggunaan SI sejumlah besar informasi yang berguna dapat dikumpulkan dan dilaporkan kepada atasan dengan segera. Apa yang terjadi dibernagai bagian dapat diketahui dalam sekejap. Ini memungkinkan organisasi dapat mengambil keputusan secara lebih cepat. Hal ini juga tidak terkecuali pada organisasi sector public. Manajemen Puncak dan Efektivitas Sistem Informasi Igbaria et al (1997) mengemukakan bahwa terdapat adanya factor internal organisasi yang mempengaruhi penggunaan SI antara lain dukungan manajemen (management support) yaitu tingkat dukungan secara umum yang diberikan oleh manajemen puncak dalam suatu organisasi. Choe (1996) secara impiris menguji bahwa dukungan manajemen puncak mempunyai pengaruh positif terhadap efektivitas SI melalui berbagai macam kegiatan. Manajemen puncak bertanggung jawab atas penyediaan pedoman umum bagi kegiatan penggunaan SI. Gupta et al (2007) menyatakan manajemen puncak dalam organisasi pemerintah diharapkan mempunyai pengaruh yang lebih kuat dan lebih baik pada perencanaan dan implementasi SI dimasa yang kan dating. Penggunaan Sistem Informasi dan Efektivitas Sistem Informasi Pada awalnya, pengenalan suatu SI diorganisasi memunculkan penolakan dari para karyawan. Mereka khawatir dengan adanya SI maka perusahaan akan merekrut para staf SI yang nantinya akan mengontrol pekerjaan mereka. Namun lambat laun karyawan menyadari bahwa keberadaan SI justru akan mengurangi masalah dalam organisasi dan meningkatkan output dan kualitas laporan yang dihasilkan oleh organisasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bidang DI di Negara Amerika Serikat membuktikan bahwa dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, SI semakin banyak digunakan dan sering dijumpai penggunaannya, hal ini menunjukan begitu luasnya penerimaan penggunaan SI di masyarakat (Jantan dan Chin:2001). A 99

3 2.2 Arsitektur Sistem 1. Arsitektur Two-Tier Arsitektur Two Tier merupakan arsitektur yang disebut Client Server (Julistiono, IK. Dan Hendra L., 2001), yaitu terdapat computer sebagai client dan server yang berinteraksi melalui protocol dan media komunikasi tertentu. Ada dua jenis arsitektur Two Tier yaitu : a. Thin Client-Thick Server Pada arsitektur ini, client menjalankan satu fungsi, yaitu sebagai penyaji dari tampilan aplikasi dan data yang diakses dari server. b. Thick Client-Thin Server Arsitektur ini sedikitnya member dua peran bagi client, tidak hanya berperan sebagai penyasji interface saja, melainkan juga berfungsi mengoprasikan aplikasi. Sementara itu server hanya bertugas mengelola data saja sehingga beban client menjadi bertambah. 2.3 Aplikasi Pengertian Aplikasi Menurut (Jogiyanto,1999:12) adalah penggunaan dalam suatu computer, intruksi, (instruction) atau pernytaan (statement yang disususn sedemikian rupa sehingga computer dapat memproses input menjadi output. Aplikasi menururt (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1998:52) adalah penerapan dari rancang system untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahsa pemrograman tertentu. Aplikasi adalah suatu program computer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Aplikasi menurut (Rachman Hakim S.) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk tujuan tertentu, seperti mengolah dokumen, mengatur windows dan permainan (game), dan sebagainya. 2.4 Pembelajaran Definisis Pembelajaran menurut (Sugandi, dkk,.2004:9) menyatakan bahwa pembelajaran terjemahan dari kata instruction yang berate self instruction (dari internal) dan eksternal instruction (dari kata eksternal). Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain dating dari guru yang disebut teacing atau pengajar. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip pembelajaran. Menurut (Aaron Quinn Sartain,Sugandi, 2000:4 ) adalah suatu perubahan prilaku sebagai hasil pengalaman). Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar. Sedangkan mendidik adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumberdaya manusia yang potensial dibidang pembangunan. (Slameto, 2003:123). 2.5 Bangun Ruang Dalam buku pemecahan Masalah Matematika, (Clara Ika Sari Budhayanti, dkk, (2008:24) menerangkan bangun ruang adalah bangun yang memiliki tiga dimensi yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Menurut GBPP 2004 materi bangun ruang disampaikan di SD pada siawa kelas IV semester II meliputi : menentukan sifat-sifat (sisi, titik sudut, dan rusuk) bangun ruang sederhana, menggambar jaringan-jaringan kubus dan balok. Adapun bangun ruang yang dipelajari untuk siswa Sedolah Dasar adalah kubus, balok, tabung, kerucut, dan bola. a. Sifat-sifat Bangun Ruang 1) Kubus Kubus adalah bangun ruang yang dibentuk oleh enam bidang sisi berbentuk persegi yang kogruen. Kubus juga disebutbidang enam beraturan atau Hexader (Sumadi, 1996:1-4). Menurut Heruman (2007:110) bangun ruang kubus merupakan bagian dari prisma yang memiliki sisi yang sama besar. Adapun sifat-sifat kubus adalah: a) Sisi-sisi pada kubus ABCD EFGH adalah: Sisis ABCD EFGH Sisi ABFE DCGH Sisi ADHE BCGF Jadi, ada 6 sisi pada bangun ruang kubus. b) Rusuk-rusuk pada kubus ABDC EFGH adalah: Rusuk AB BC AE Rusuk EF FG BF Rusuk HG EH CG A 100

4 Rusuk DC AD DH Jadi ada 12 rusuk pada bangun ruang kubus. c) Titik-titik sudut pada kubus ABCD EFGH adalah: Titik sudut A, titik sudut E Titik sudut B. titik sudut F Titik sudut C, titik sudut G Titik sudut D, titik sudut H Jadi ada 8 titik sudut pada bangun ruang kubus. Bangun ruang tabung, kerucut, dan bola berbeda dengan kubus dan balok karena dalam bangun ruang ini terdapat sisi lengkung. 2) Balok Balok adalah bangun ruang yang dibentuk oleh enam bidang sisi berbentuk persegi panjang yang sisinya berhadapan kongruen, (Sumadi, 1996:5). Balok adalah bngun ruang yang dibatasi oleh tiga pasang (enam buah) pesegi panjang dimana satu pasang persegi panjang saling sejajar (berhadapan) dan ukuran sama. a) Sisi-sisi pada balok ABCD EFGH Sisi ABCD EFGH Sisi ABFE DCGH Sisi ADHE BCGF Jadi, ada sisi pada bangun ruang balok. Sisi ABCD=sisi EFGH Sisi BCFG=sisi ADHE Sisi ABFE=sisi EFGH b) Rusuk-rusuk pada balok ABCD EFGH adalah: Rusuk AB, BC AE Rusuk EF, FG, BF Rusuk HG, EH, CG Rusuk DC, AD, DH Jadi, ada 12 rusuk pada bangun ruang balok. Rusuk AB=EF=HG=DC Rusuk BC=FG=EH=AD Rusuk AE=BF=CG=DH Bangun ruang tabung mempunyai 3 buah sisi, yaitu sisi lengkung, sisi atas, dan sisi bawah. Tabung mempunyai 2 buah rusuk, tetapi tidak mempunyai titik sudut. Bangun ruang kerucut mempunyai dua buah sisi, yaitu sisi alas dan sisi lengkung. Kerucut hanya mempunyai sebuah rusuk dan sebuah titik sudut yang bias disebut titik puncak. Yang terahir, bangun ruang bola hanya memiliki sebuah sisi lengkung yang menutupi seluruh bagian ruangnya. b. Jaring-jaring kubus dan balok Bangun ruang kubus dan balok terbentuk dari bangun datar persegi dan persegi panjang. Gabungan dari beberapa persegi yang membentuk kubus disebut jarring-jaring kiubus. Sedangkan jarring-jaring ballok adalah gabungan dari beberapa persegi panjang yang membentuk balok (Burham Mustaqim dan Ary Astity, 2008:214). c) Titik-titik sudut pada balok ABCD EFGH adalah: Titik sudut A, E Titik sudut B, F Titik sudut C, G Titik sudut D, H 3) Tabung, Kerucut, dan Bola A 101

5 2.5 Sekolah Dasar (SD) Sekolah Dasar (SD) merupakan sebuah lembaga pendidikan dari pemerintah yang mewajibkan anak-anak lanjutan dari pendidikan anak usia dini ke seklah dasar ini, dan merupakan jenjang yang paling mendasar dalam dunia pendidikan setelah pendidikan anak usia didni (PAUD) yang ditempuh selama 6 tahun dari mulai kelas 1 SD sampai kelas 6 dengan ketentuan syarat lulus nanti setelah kelas 6 harus mengikuti dahulu yang dinamakan ujian nasional atau ujian sekolah. (catatan-harian-fathan,blogspot.com:2010) Pengertian pendidikan yang sangat umum dikemukakan oleh Driyakara (1980) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda. Di dalam Undang-undang republic Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa Pendidikan adalah Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bombing, pengajar, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Acuan Tujuan pendidikan SD harus mengacu kepada tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan dasar pendidikan dasar serta memperhatikan tahap karakteristik perkembangan siswa, kesesuaian dengan lingkungan dan kebutuhan pembangunan daerah, arah pembangunan nasional, serta memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kehidupan umat manusi secara global. Tujuan pendidikan SD sebagaimana ditetapkan dalam pasal 13 Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 bahwa pendidikan Dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup da dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. Tujuan pendidikan sekolah dasar dapat diuraikan secara terperinci, seperti berikut : a. Memberikan bekal kemampuan membaca, menulis, dan berhitung b. Memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siwa sesuai dengan tingkat perkembangannya c. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SLTP. (sdn.medangasem03.blogspot.com:2010) 2.6 Visual Basic Menurut (Nursal, 2007) dalam bukunya visual basic menjelaskan tentang visual Basic, beliau menerangkan bahwa Microsoft Visual Basic yaitu aplikasi yang dijalankan dengan menggunakan system operasi windows yang juga merupakan hasil karya dari perusahaan Microsoft corporation. Aplikasi Visual Basic memiliki keunggulan antara lain visual basic memiliki kemampuan untuk mengkompilasi dan menjalankan program, sehingga menjadi visual basic memiliki kemudahan dan kecepatan di dalam mengakses program. 3. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini menggunakan metode SDLC adalah metode yang menggunakan pendekatan system yang disebut pendekatan air terjun (waterfall approach) dimana setiap tahapan system akan dikerjakan secara berturut menurun dari perencanaan, analisa, desain, implementasi, dan perawatan (Aji Supriyanto, 2005:272). Rincian tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Tahapan Perencanaan Sistem Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan system yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya seperti perangkat fisik, manusia, metode (teknik dan operasi), dan anggaran yang sifatnya masih umum (belum detail/rinci). Langkah-langkah dalam tahap perencanaan adalah: a. Menyuadari adanya masalah b. Mengidentifikasi masalah c. Menentukan tujuan system d. Mengidentifikasi kendala-kendala system e. Membuat studi kelayakan f. Mempersiapkan usulan penelitian system g. Menyetujui atau menolak penelitian system h. Menetapkan mekanisme pengendalian i. Tahap analisa system. 2. Tahap analisa system Adalah tahap penelitian atas system yang telah ada dengan tujuan untuk merancang system yang baru atau diperbarui. Langkah-langkah tahap analisa adalah: a. Identifikasi maslah b. Mengorganisasi tim proyek c. Mendefinisikan kebutuhan informasi d. Mendefinisikan criteria kinerja system e. Membuat laporan hasil analisis f. Tahap Desain Sistem 3. Tahap desain system Adalah tahap setelah analisa system yang menentukan proses dan data yang diperlukan oleh system baru dengan tujuan untuk memnuhi kebutuhan kepada para pemakai, serta memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang A 102

6 lengkap kepada pemrograman computer dan ahli teknik lain yang terlibat. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap desain system adalah: a. Menyiapkan rancangan sitem yang terinci b. Mengidentifikasi berbagai alternative konfigurasi system c. Memilih konfigurasi terbaik d. Menyiapkan usulan implementasi e. Menyetujui atau menolak penerapan system baru f. Tahap implementasi 4. Tahap Implementasi Adalah tahap di mana desain system dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap uuntuk dioprasikan. Langkah-langkah pada tahap implementasi system adalah : 1. Merencanakan implementasi 2. Melakukan kegiatan implementasi 3. Menyiapkan fasilitas fisik 4. Menyiapkan personil 5. Melakukan simulasi 6. Beralih ke system yang baru 7. Tahap pemeliharaan 5. Tahap pemeliharaan Adalah tahap yang dilakukan setelah tahap implementasi, yang meliputi pemakaian atau penggunaan, audit system, penjagaan, perbaikan, dan peningkatan system pembelajaran kontekstual, dan sejauh mana model pembelajaran kontektual dapat meningkatkan proses pembelajaran. d. Refleksi Penelitian melakukan refleksi terhadap hasil yang didapat dalam setiap siklus apakah telah berhasil atau belum dengan melihat hasil evaluasi siswa. 4.1 Diagram Conteks Guru menggunakan model pembelajaran bangun ruang multimedia Tindakan SI pembelajaran bangun ruang 4. PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI Perencanaan adalah suatu proses dan cara berfikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan. Perencanaan yang dibuat merupakan antisipasi dan perkiraan terhadap proses yang akan dilakukan dalam pembelajaran, sehingga tercipta situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. (Al Ashadi Alimin) Adapun rancangan penelitian ini diimplementasikan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat soal-soal dan menyiapkan media pembelajaran. b. Tindakan Dalam penelitian ini melaksanakan penelitian kolaboratif, jadi guru kelas yang bertugas untuk mengajar sesuai RPP yang dibuat peneliti menggunakan model pembelajaran kontekstual. c. Pengamatan Peneliti melakukan observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati antara lain keaktifan siswa, cara mengajar guru dalam menerapkan model Memahami materi Pembelajaran siswa Berinteraksi A 103

7 4.2 DFD (Data Flow Diagram) Komp. S. pembela jaran b. Antar muka form menu pilihan Antar muka menu pilihan memuat menu daftar bangun ruang yang dapat digunakan untuk memilih aplikasi bangun ruang mana yang akan digunakan untuk pemrosesan. interaksi Guru Proses pemblajar an interaksi arsip berinteraksi Menerima materi siswa 4.3 Implementasi Sistem 1. Aplikasi pada Visual Basic 6.0 Aplikasi ini di terapkan pada pembelajaran bangun ruang disekolah dasar dengan dukungan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Gambar 2. Tampilan halaman menu pilihan bangun ruang. c. Tampilan Bangun Ruang Kubus Antar muka ini berisi pemrosesan bangun ruang kubus meliputi volume kubus. a. Antar muka system Aplikasi pembelajaran bangun ruang mempunyai halaman utama yang berisikan tombol mulai yang digunakan untuk masuk kedalam aplikasi system dan tombol keluar digunakan untuk keluar dari aplikasi system. Gambar 3. Tampilan antar muka kubus d. Tampilan Bangun Ruang Balok Antarmuka ini digunakan untuk bangun ruang balok yang meliputi panjang, lebar, tinggi. Gambar 1. Tampilan halaman muka A 104

8 g. Tampilan Bangun Ruang Prisma Antarmuka ini berisi tampilan bangun ruang kerucut yang digunakan untuk pemrosesan volum dan luas. Gambar 4. Tampilan antarmuka balok e. Tampilan Bangun Ruang kerucut Antarmuka ini berisi tampilan bangun ruang kerucut yang digunakan untuk pemrosesan volum dan luas. Gambar 7. Tampilan antarmuka tabung h. Tampilan Bangun Ruang Balok Antarmuka ini berisi tampilan bangun ruang limas segi empat yang digunakan untuk pemrosesan volum dan luas. Gambar 5. Tampilan antarmuka kerucut. f. Tampilan Bangun Ruang Tabung Antarmuka ini berisi tampilan bangun ruang tabung yang digunakan untuk pemrosesan volum. Gambar 8. Tampilan antarmuka limas segi empat Gambar 6. Tampilan antarmuka tabung A 105

9 i. Tampilan Bangun Ruang Bola Antarmuka ini digunakan untuk bangun ruang balok yang meliputi panjang, lebar, tinggi. 3. Aplikasi ini perlu dikembangkan dengan adanya menu-menu kategori materi apa saja yang akan dicari agar pengguna tidak bingung untuk menggunakannya. DAFTAR PUSTAKA Eko, handoyo, Aplikasi Sistem Rumah sakit Berbasis Web Pada Sub system Farmasi Menggunakan Framework Prado, penerbit Eko Handoyo semarang, Kadir, A., Konsep dan tuntunan Praktis Basis Data, Penerbit Andi Yogyakarta, 2005 Gambar 5. Tampilan antarmuka limas bola 5. PENUTUP A. Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adlah sebagai berikut : 1. Pengguna (penerapan) pembelajaran bangun ruang kemampuan menghitung dalam pembelajaran Matematika ternyata dapat meningkatkan kemampuan menghitung siswa. Hal ini terindikasi dari adanya peningkatan perolehan kemampuan kepahaman menghitung yang rendah meningkat ke kemampuan kepahaman menghitung yang lebih tinggi. 2. Pelaksanaan pembelajaran bangun ruang Matematika berjalan efektif dalam menerapkan pembelajaran multimedia interaktif dapat mensinergikan antara kemampuan fisik dan emosional siswa sehingga kemampuan menghitungnya meningkat. Rini, Handayani, Analisis Faktor-faktor yang Menentukan Efektivitas Sistem Informasi pada Organisasi Sektor Publik, penerbit Rini Handayani, Santika, Adi, Wira, I Made, dkk, Layanan Informasi Untuk Pasien Rumah Sakit Menggunakan SMS, penerbit Iwan Binanto, 2010 Gatot Muhsetyo Pembelajaran Matematika SD. Jakarata: Universitas Terbuka. Clara Ika Sari Budhayanti, dkk Pemecahan Masalah Matematika. Jakarta: Departmen Pendidikan nasional Heruman Model Pembelajaran Matematika Di SD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pengertian pembelajaran menurut para ahli. -pembelajaran-menurut-para.html.diunduh B. Saran Adapun saran yang dapat diberikan sehubungan dengan pelaksanaan penelitian ini adalah : 1. Aplikasi dapat dikembangkan lagi dengan menambahkan materi lainnya, bukan hanya bangun ruang saja melainkan materi lainnya sehingga siswa juga lebih aktif lagi mengusai matematika. 2. Aplikasi ini lebih banyak lagi di tambahkan contoh-contoh study lagi, agar siswa lebih paham lagi. A 106

SISTEM APLIKASI PEMBELAJARAN BANGUN RUANG UNTUK SEKOLAH DASAR

SISTEM APLIKASI PEMBELAJARAN BANGUN RUANG UNTUK SEKOLAH DASAR SISTEM APLIKASI PEMBELAJARAN BANGUN RUANG UNTUK SEKOLAH DASAR Sudewi, Rita Irviani, Trisnawati STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung Telp. (0729) 22240 website: www.stmikpringsewu.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. diungkapkan kembali oleh siswa. 1. siswa adalah kemampuan yang ada pada diri siswa untuk menerima,

BAB II KAJIAN TEORI. diungkapkan kembali oleh siswa. 1. siswa adalah kemampuan yang ada pada diri siswa untuk menerima, BAB II KAJIAN TEORI A. Retensi Siswa 1. Pengertian Retensi Siswa Retensi siswa berasal dari kata retensi dan siswa. Dari kedua kata tersebut digabungkan memiliki pengertian menjadi kemampuan siswa untuk

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I 74 Lampiran 1 75 Lampiran 2 76 Lampiran 3 77 78 Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu Pertemuan :

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Siklus I Tindakan 1) I. Standar Kompetensi Menentukan sifat bangun ruang dan hubungan antar bangun.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Siklus I Tindakan 1) I. Standar Kompetensi Menentukan sifat bangun ruang dan hubungan antar bangun. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Siklus I Tindakan 1) Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : IV / 2 Pokok Bahasan : Sifat-Sifat Bangun Ruang Sub Pokok Bahasan : Sifat-Sifat Kubus Alokasi

Lebih terperinci

empat8geometri - - GEOMETRI - - Geometri 4108 Matematika BANGUN RUANG DAN BANGUN DATAR

empat8geometri - - GEOMETRI - - Geometri 4108 Matematika BANGUN RUANG DAN BANGUN DATAR - - GEOMETRI - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian empat8geometri Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

DAFTAR NILAI MATEMATIKA PRASIKLUS KELAS IV. No Nama Siswa Nilai

DAFTAR NILAI MATEMATIKA PRASIKLUS KELAS IV. No Nama Siswa Nilai DAFTAR NILAI MATEMATIKA PRASIKLUS KELAS IV No Nama Siswa Nilai 1 A 70 2 B 60 3 C 50 4 D 70 5 E 60 6 F 40 7 G 50 8 H 70 9 I 50 10 J 60 11 K 70 12 L 60 13 M 70 Ketuntasan Tuntas Belum 14 N 40 15 O 60 16

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB) Nama Siswa Kelas LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB) 5. Diagonal Ruang adalah Ruas garis yang menghubungkan dua titik : sudut yang saling berhadapan dalam satu ruang. : Kompetensi Dasar (KURIKULUM

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PENGGAJIAN GURU (PADA SMK GAJAH MADA 01 MARGOYOSO)

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PENGGAJIAN GURU (PADA SMK GAJAH MADA 01 MARGOYOSO) PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PENGGAJIAN GURU (PADA SMK GAJAH MADA 01 MARGOYOSO) Endang Purwanti Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung Telp. (0729)

Lebih terperinci

Bangun yang memiliki sifat-sifat tersebut disebut...

Bangun yang memiliki sifat-sifat tersebut disebut... 1. Perhatikan sifat-sifat bangun ruang di bawah ini: i. Memiliki 6 sisi yang sama atau kongruen ii. Memiliki 12 rusuk yang sama panjang Bangun yang memiliki sifat-sifat tersebut disebut... SD kelas 6 -

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rini Fatmawati dengan judul Peningkatan Pembelajaran Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Pokok Bahasan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENERIMAAN SISWA BARU SMP NEGERI 1 PUGUNG MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC 6. Rion Wijaya 1, Yuri Fitrian 2

PERANCANGAN APLIKASI PENERIMAAN SISWA BARU SMP NEGERI 1 PUGUNG MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC 6. Rion Wijaya 1, Yuri Fitrian 2 PERANCANGAN APLIKASI PENERIMAAN SISWA BARU SMP NEGERI 1 PUGUNG MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC 6 Rion Wijaya 1, Yuri Fitrian 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBELAJARAN SISTEM APLIKASI ANIMASI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BANDING AGUNG

ANALISIS PEMBELAJARAN SISTEM APLIKASI ANIMASI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BANDING AGUNG ANALISIS PEMBELAJARAN SISTEM APLIKASI ANIMASI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BANDING AGUNG SRI WAHYUNINGSIH Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

MAKALAH BANGUN RUANG. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Guru Bidang Matematika. Disusun Oleh: 1. Titin 2. Silvi 3. Ai Riska 4. Sita 5.

MAKALAH BANGUN RUANG. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Guru Bidang Matematika. Disusun Oleh: 1. Titin 2. Silvi 3. Ai Riska 4. Sita 5. MAKALAH BANGUN RUANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Guru Bidang Matematika Disusun Oleh: 1. Titin 2. Silvi 3. Ai Riska 4. Sita 5. Ayu YAYASAN PENDIDIKAN TERPADU PONDOK PESANTREN MADRASAH THASANAWIYAH

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBAYARAN SPP PADA SMA N 1 AMBARAWA MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0

PERANCANGAN APLIKASI PEMBAYARAN SPP PADA SMA N 1 AMBARAWA MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0 PERANCANGAN APLIKASI PEMBAYARAN SPP PADA SMA N 1 AMBARAWA MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0 Anggit Susanto Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBAYARAN SPP PADA SMA N 1 AMBARAWA MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0. Anggit Susanto

PERANCANGAN APLIKASI PEMBAYARAN SPP PADA SMA N 1 AMBARAWA MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0. Anggit Susanto PERANCANGAN APLIKASI PEMBAYARAN SPP PADA SMA N 1 AMBARAWA MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0 Anggit Susanto Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Luas Permukaan Bangun Ruang Luas daerah permukaan bangun ruang adalah jumlah luas daerah seluruh permukaannya yaitu luas daerah bidang-bidang

Lebih terperinci

Geometri (bangun ruang)

Geometri (bangun ruang) Geometri (bangun ruang) 9.1 BENTUK DASAR BANGUN RUANG 1. Kubus Luas = 6s2 Vol = s3 (s = panjang sisi) 2. Balok Luas = 2 x (p.l + p.t + l.t) Vol = p.l.t 3. Prisma Luas = 2 x l. alas + selimut Vol = luas

Lebih terperinci

Azmy Lauranita ( )

Azmy Lauranita ( ) APLIKASI PEMBELAJARAN SDAN ALAT PERAGA MATEMATIKA DENGAN METODE COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (STUDI KASUS: SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-FAUZI MEDAN) Azmy Lauranita (12110486) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun ruang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun ruang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Satuan Pendidikan : SD N 05 Sendangharjo Mata Pelajaran : Matematika Kelas/semester : V / 2 Alokasi Waktu : 2 X Pertemuan I. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBAYARAN SPP PADA SMP N 4 GADINGREJO MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0

PERANCANGAN APLIKASI PEMBAYARAN SPP PADA SMP N 4 GADINGREJO MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0 PERANCANGAN APLIKASI PEMBAYARAN SPP PADA SMP N 4 GADINGREJO MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0 Risty Nuritasari 1, Yuri Fitrian 2 JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK PRINGSEWU Jl. Wisma Rini No.

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh LUSIANA NUSI NIM

JURNAL. Oleh LUSIANA NUSI NIM 1 JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN SIFAT-SIFAT BALOK DAN KUBUS MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV A SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO Oleh LUSIANA NUSI NIM. 151 409 131 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 1 PAGELARAN BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

RANCANGAN SISTEM APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 1 PAGELARAN BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 RANCANGAN SISTEM APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 1 PAGELARAN BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 Abstrak Agus Noviana Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung

Lebih terperinci

LAMPIRAN - LAMPIRAN 61

LAMPIRAN - LAMPIRAN 61 LAMPIRAN - LAMPIRAN 61 62 LAMPIRAN 1 Rpp Siklus 1 63 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah : SD Negeri Rowoboni 02 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : IV / II Alokasi Waktu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 58 Lampiran 1 59 Lampiran 2 60 61 Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SDN Karangduren 4 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : 4/II Alokasi Waktu : 4 x 35 menit

Lebih terperinci

CATATAN LAPANGAN OPTIMALISASI PENGGUNAAN STRATEGI TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEBERANIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA

CATATAN LAPANGAN OPTIMALISASI PENGGUNAAN STRATEGI TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEBERANIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA Lampiran 1 79 CATATAN LAPANGAN OPTIMALISASI PENGGUNAAN STRATEGI TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEBERANIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PTK Bagi Siswa Kelas VIIIE SMP Negeri 2 Banyudono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek tiga dimensi merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Objek tiga dimensi dibentuk oleh sekumpulan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Jadwal Pertemuan

Lampiran 1 Jadwal Pertemuan LAMPIRAN 57 58 Lampiran 1 Jadwal Pertemuan No Hari/Tanggal Kegiatan Tempat 1 Senin, 11 April 2016 Siklus I,pertemuan I SDN Kumpulrejo 03 2 Sabtu, 16 April 2016 Siklus I,pertemuan II SDN Kumpulrejo 03 3

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 66

LAMPIRAN 1 66 LAMPIRAN 65 LAMPIRAN 1 66 67 68 LAMPIRAN 2 69 70 LAMPIRAN 3 71 72 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SD Negeri Salatiga 01 Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : Matematika

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tengah semester maupun ulangan akhir semester. Simbol untuk. mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tengah semester maupun ulangan akhir semester. Simbol untuk. mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang telah dicapai oleh siswa berdasarkan nilai-nilai yang diambil dari ulangan harian, ulangan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pengelolaan Transportasi Pengiriman BBM Pada PT. Ratah Indah Samarinda

Sistem Informasi Pengelolaan Transportasi Pengiriman BBM Pada PT. Ratah Indah Samarinda Sistem Informasi Pengelolaan Transportasi Pengiriman BBM Pada PT. Ratah Indah Samarinda Bartolomius Harpad 1), Salmon 2) 1,2) Sistem Informasi STMIK WiCiDa Samarinda Jl. M. Yamin No. 25, Samarinda, 75123

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menurut Clemente (1992: 3) yang telah peneliti modifikasi, letak. ruang sisi datar kubus dan balok sebesar 48.87%.

BAB V PENUTUP. menurut Clemente (1992: 3) yang telah peneliti modifikasi, letak. ruang sisi datar kubus dan balok sebesar 48.87%. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, letak kesalahan yang dilakukan siswa menurut Clemente (1992: 3) yang telah peneliti modifikasi, letak kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal

Lebih terperinci

KUBUS DAN BALOK. Kata-Kata Kunci: unsur-unsur kubus dan balok jaring-jaring kubus dan balok luas permukaan kubus dan balok volume kubus dan balok

KUBUS DAN BALOK. Kata-Kata Kunci: unsur-unsur kubus dan balok jaring-jaring kubus dan balok luas permukaan kubus dan balok volume kubus dan balok 8 KUBUS DAN BALOK Perhatikan benda-benda di sekitar kita. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering memanfaatkan benda-benda seperti gambar di samping, misalnya kipas angin, video cd, dan kardus bekas mainan.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG MOBIL BERBASIS LOCAL AREA NETWORK (LAN) PADA CV. INDOPRIMA TRANSPORTASI SERVICE BONTANG

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG MOBIL BERBASIS LOCAL AREA NETWORK (LAN) PADA CV. INDOPRIMA TRANSPORTASI SERVICE BONTANG 20 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG MOBIL BERBASIS LOCAL AREA NETWORK (LAN) PADA CV. INDOPRIMA TRANSPORTASI SERVICE BONTANG Ita Arfyanti 1), Azahari Lathyf 2), Ryan Agusta 3)

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 92 93 94 95 96 LAMPIRAN 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Tema / Topik Alokasi waktu : SD Negeri Noborejo 01 Salatiga : Matematika

Lebih terperinci

Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran

Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran KISI-KISI PENULISAN SOAL DAN URAIAN ULANGAN KENAIKAN KELAS Jenis Sekolah Penulis Mata Pelajaran Jumlah Soal Kelas Bentuk Soal AlokasiWaktu Acuan : SMP/MTs : Gresiana P : Matematika : 40 nomor : VIII (delapan)

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI SISTEM CERDAS PEMBELAJARAN ILMU BANGUN DATAR SD NEGERI 01 CANDIRETNO

RANCANGAN APLIKASI SISTEM CERDAS PEMBELAJARAN ILMU BANGUN DATAR SD NEGERI 01 CANDIRETNO RANCANGAN APLIKASI SISTEM CERDAS PEMBELAJARAN ILMU BANGUN DATAR SD NEGERI 01 CANDIRETNO Ida Ayu Putu Anggie Sinthiya, M. Rizal Sobri STMIK Pringsewu Lampung Jalan Wisma Rini No. 09 Pringsewu Lampung Telp.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJURUSAN SISWA SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG BERDASARKAN NILAI YANG BERKOMPETENSI

SISTEM INFORMASI PENJURUSAN SISWA SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG BERDASARKAN NILAI YANG BERKOMPETENSI SISTEM INFORMASI PENJURUSAN SISWA SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG BERDASARKAN NILAI YANG BERKOMPETENSI Oleh : Dharmawan Lubis, S.Kom., M.M Dosen D3 Manajemen Informatika UM Metro Email :ayokuliah@gmail.com

Lebih terperinci

Materi W9b GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. B. Menggambar dan Menghitung jarak.

Materi W9b GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. B. Menggambar dan Menghitung jarak. Materi W9b GEOMETRI RUANG Kelas X, Semester 2 B. Menggambar dan Menghitung jarak www.yudarwi.com B. Menggambar dan Menghitung Jarak Jarak dua objek dalam dimensi tiga adalah jarak terpendek yang ditarik

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN DAN SURAT KETERANGAN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN DAN SURAT KETERANGAN PENELITIAN LAMPIRAN 119 120 LAMPIRAN 1 SURAT IJIN DAN SURAT KETERANGAN PENELITIAN 120 121 122 123 124 LAMPIRAN 2 JADWAL PENELITIAN DAN JURNAL MAGANG 124 125 126 127 128 LAMPIRAN 3 HASIL VALIDASI DAN TINGKAT KESUKARAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 RPP SIKLUS 1 DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

LAMPIRAN 1 RPP SIKLUS 1 DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE LAMPIRAN 1 RPP SIKLUS 1 DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE 108 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE Satuan Pendidikan Mata

Lebih terperinci

Dimensi 3. Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd

Dimensi 3. Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd YAYASAN PENDIDIKAN KARTINI NUSANTARA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KARTINI I JAKARTA 2009 Dimensi 3 Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd YAYASAN PENDIDIKAN KARTINI NUSANTARA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KARTINI

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA KE-3

LEMBAR KERJA SISWA KE-3 LEMBAR KERJA SISWA KE-3 Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Dimensi Tiga Kelas / Semester : X / 2 Pertemuan Ke : 4 dan 5 Alokasi Waktu : 4 jam ( 4 x 45 menit ) C. Menggambar Kubus dan Balok 01.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi adalah kumpulan informasi di dalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengajaran Berbantuan Komputer Perkembangan komputer baik dalam segi kuantitas, kualitas, maupun teknologinya cenderung sangat pesat belakangan ini. Hal ini menyebabkan semakin

Lebih terperinci

Bangun Ruang. 2s = s 2. 3s = s 3. Contoh Soal : Berapa Volume, luas dan keliling kubus di bawah ini?

Bangun Ruang. 2s = s 2. 3s = s 3. Contoh Soal : Berapa Volume, luas dan keliling kubus di bawah ini? SD - Bangun Ruang. Kubus H G E F D C s A s B Cii-cii Kubus :. Jumlah bidang sisi ada 6 buah yang bebentuk buju sangka (ABCD, EFGH, ABFE, BCGF, CDHG, ADHE,). Mempunyai 8 titik sudut (A, B, C, D, E, F, G,

Lebih terperinci

BAB II KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MATERI KUBUS DAN BALOK. 1. Pengertian Model Problem Based Learning

BAB II KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MATERI KUBUS DAN BALOK. 1. Pengertian Model Problem Based Learning BAB II KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MATERI KUBUS DAN BALOK A. Model Problem Based Learning 1. Pengertian Model Problem Based Learning Wena mendefinisikan problem

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 47 Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian 48 49 50 51 Lampiran 2. Instrumen Soal 52 53 Soal Evaluasi Siklus I Nama :. No absen :.. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! 1. Benda di bawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan dengan melihat latar belakang permasalahan dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan dengan melihat latar belakang permasalahan dan kemudian 1 BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan dengan melihat latar belakang permasalahan dan kemudian mengidentifikasi permasalahan tersebut. Untuk

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC

RANCANGAN APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC RANCANGAN APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC Asriful Mukholik Jurusan Manajemen Informatika STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012 APLIKASI KEBERHASILAN DATA PETANI PENGOLAH LAHAN PESERTA LAPANG PHT DI LABORATORIUM WALENRANG Rika 1, Ruhamah 2 Universitas Cokroaminoto Palopo 1,2 e-mail : rica_1988@yahoo.com, ruhamah_uma@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Observasi dan Penelitian Skripsi

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Observasi dan Penelitian Skripsi 64 LAMPIRAN 1 Surat Ijin Observasi dan Penelitian Skripsi 65 LAMPIRAN 2 Surat Ijin Uji Validitas Soal LAMPIRAN 4 66 67 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENJUALAN DI TOKO HAJI SYUKUR

PERANCANGAN APLIKASI PENJUALAN DI TOKO HAJI SYUKUR PERANCANGAN APLIKASI PENJUALAN DI TOKO HAJI SYUKUR Arif Suryana Jurusan Manajemen Informatika STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung Telp. (0729) 22240 website: www.stmikpringsewu.ac.id

Lebih terperinci

A. Standar Kompetensi : 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar

A. Standar Kompetensi : 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar 86 87 88 89 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SD N Kemiri 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/semester : IV (Empat) /2 (dua) Alokasi waktu : 6 x 35 menit (3 kali pertemuan) A. Standar

Lebih terperinci

1. Titik, Garis dan Bidang Dalam Ruang. a. Defenisi. Titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai ukuran sehingga dikatakan berdimensi nol

1. Titik, Garis dan Bidang Dalam Ruang. a. Defenisi. Titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai ukuran sehingga dikatakan berdimensi nol 1. Titik, Garis dan Bidang Dalam Ruang a. Defenisi Titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai ukuran sehingga dikatakan berdimensi nol Titik digambarkan dengan sebuah noktah dan penamaannya menggunakan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Aplikasi Penjualan Pada Muria Jaya Phone Kudus

Rancang Bangun Sistem Aplikasi Penjualan Pada Muria Jaya Phone Kudus Rancang Bangun Sistem Aplikasi Penjualan Pada Muria Jaya Phone Kudus Agung Setyo Nugroho TeknikInformatika, Universitas Dian Nuswantoro agungxsn@gmail.com Abstrak Muria Jaya Phone Kudus merupakan distributor

Lebih terperinci

Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Pra Siklus No Nama KKM Nilai Keterangan 1 Era Susanti Tuntas 2 Nuri Safitri Belum Tuntas 3 Aldo Kurniawan

Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Pra Siklus No Nama KKM Nilai Keterangan 1 Era Susanti Tuntas 2 Nuri Safitri Belum Tuntas 3 Aldo Kurniawan 34 35 Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Pra Siklus No Nama KKM Nilai Keterangan 1 Era Susanti 60 80 Tuntas 2 Nuri Safitri 60 45 Belum Tuntas 3 Aldo Kurniawan 60 75 Tuntas 4 Anggi Septiana 60 70 Tuntas 5 Desi

Lebih terperinci

A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen.

A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen. A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen. Gambar 1.1 Kubus Sifat-sifat Kubus 1. Semua sisi kubus berbentuk persegi. Kubus mempunyai 6 sisi persegi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PRAKATA DAFTAR ISI KATA KATA MOTIVASI TUJUAN PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK

DAFTAR ISI PRAKATA DAFTAR ISI KATA KATA MOTIVASI TUJUAN PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena buku ini dapat diselesaikan. Buku ini penulis hadirkan sebagai panduan bagi siswa dalam mempelajari salah satu materi matematika.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN OBAT PADA APOTEK AGAM FARMA PRINGSEWU. Amanah Nur Fadilah

RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN OBAT PADA APOTEK AGAM FARMA PRINGSEWU. Amanah Nur Fadilah RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN OBAT PADA APOTEK AGAM FARMA PRINGSEWU Amanah Nur Fadilah Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu Lampung website:

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMA MA ARIF 05 PADANG RATU MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Galuh Hardi Putra

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMA MA ARIF 05 PADANG RATU MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Galuh Hardi Putra SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMA MA ARIF 05 PADANG RATU MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Galuh Hardi Putra Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018 MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018 1. KUBUS BANGUN RUANG SISI DATAR Kubus merupakan bangun ruang beraturan yang dibentuk oleh enam buah persegi yang bentuk dan ukurannya sama. Unsur-unsur Kubus 1. Sisi

Lebih terperinci

Konfirmasi 3. Kegiatan Akhir

Konfirmasi 3. Kegiatan Akhir 94 (g) Guru membimbing siswa dalam proses penyusunan Mind Map. (h) Guru mengarahkan siswa agar tetap tenang dalam membuat Mind Map. (i) Guru meminta siswa untuk membuat Mind Map yang penuh kreasi sendiri

Lebih terperinci

Materi W9a GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang.

Materi W9a GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang. Materi W9a GEOMETRI RUANG Kelas X, Semester 2 A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang www.yudarwi.com A. Kedudukan Titik, Garis dan bidang dalam Ruang (1) Kedudukan Titik dan titik Titik berimpit

Lebih terperinci

LEMBAR HASIL WAWANCARA GURU KELAS IV SEBELUM MELAKUKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS SD 1 GAMONG

LEMBAR HASIL WAWANCARA GURU KELAS IV SEBELUM MELAKUKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS SD 1 GAMONG LAMPIRAN 168 Lampiran 1 LEMBAR HASIL WAWANCARA GURU KELAS IV SEBELUM MELAKUKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS SD 1 GAMONG NO. PERTANYAAN GURU 1. Bagaimana proses pembelajaran di kelas IV SD 1 Gamong? 2. Mengapa

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN JURUSAN DI SMA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS

PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN JURUSAN DI SMA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN JURUSAN DI SMA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS Herianto Manurung (1011933) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

APLIKASI PENJUALAN HANDPHONE PADA TOKO JAYA CELL MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

APLIKASI PENJUALAN HANDPHONE PADA TOKO JAYA CELL MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 APLIKASI PENJUALAN HANDPHONE PADA TOKO JAYA CELL MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 Andreas Efendi Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu Lampung website:

Lebih terperinci

Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian LAMPIRAN 1 Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian Lampiran 1.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 1.3 Surat Permohonan Validasi (Validator I) Lampiran 1.4 Surat Permohonan Validasi (Validator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasukan data ataupun menghasilkan data yang dibutuhkan. Agar pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. memasukan data ataupun menghasilkan data yang dibutuhkan. Agar pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangan teknologi serta kemajuannya yang semakin canggih khususnya pada bidang komputer, baik di dunia maupun di Indonesia yang mengakibatkan para

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS DEKSTOP PADA MADRASAH ALIYAH AR-RAHMAH SUNGAI TABUK

SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS DEKSTOP PADA MADRASAH ALIYAH AR-RAHMAH SUNGAI TABUK Technologia Vol 8, No.1, Januari Maret 2017 40 SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS DEKSTOP PADA MADRASAH ALIYAH AR-RAHMAH SUNGAI TABUK Mayang Sari, S.Kom, M.Kom mayang@fti.uniska-bjm.ac.id Yusri Ikhwani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Pada bidang akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Pada bidang akuntansi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Informasi dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Pada bidang akuntansi perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 2, Desember 2011

Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 2, Desember 2011 PENGEMBANGAN PENERAPAN SISTEM PARKIR MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS CLIENT SERVER PADA INFORMATICS AND BUSINESS INSTITUTE IBI DARMAJAYA Hendra Kurniawan Dosen pada Jurusan Sistem Informasi, Informatics &

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK YPKK 2 SLEMAN

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK YPKK 2 SLEMAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK YPKK 2 SLEMAN Supriatin 1), Dwi Nurani 2), Budi Ariyanti 3), Aullya Rachmawati 4) 2),3),4) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 1) Sistem Informasi STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM KOMPUTERISASI MANAJEMEN PENGGAJIAN PADA KANTOR KORAMIL /PRINGSEWU LAMPUNG

PEMBUATAN SISTEM KOMPUTERISASI MANAJEMEN PENGGAJIAN PADA KANTOR KORAMIL /PRINGSEWU LAMPUNG PEMBUATAN SISTEM KOMPUTERISASI MANAJEMEN PENGGAJIAN PADA KANTOR KORAMIL 424-06/PRINGSEWU LAMPUNG Lilian Dwi Sucipto Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung

Lebih terperinci

Modul Matematika X IPA Semester 2 Dimensi Tiga

Modul Matematika X IPA Semester 2 Dimensi Tiga Modul Matematika X IPA Semester Dimensi Tiga Tahun Pelajaran 0 05 SMA Santa Angela Jl. Merdeka No. Bandung Dimensi Tiga X IPA Sem /0-05 Peta Konsep Pengertian titik, garis, dan bidang Titik terhadap garis

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI TRANSAKSI PEMBAYARAN SPP PADA SMA NEGERI 1 SUKOHARJO

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI TRANSAKSI PEMBAYARAN SPP PADA SMA NEGERI 1 SUKOHARJO PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI TRANSAKSI PEMBAYARAN SPP PADA SMA NEGERI 1 SUKOHARJO Ahmad Syaifulloh 1, Dedi Irawan 2 Jurusan Manajenem Informatika STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu

Lebih terperinci

Bangun Ruang dan Bangun Datar

Bangun Ruang dan Bangun Datar Bab 8 Bangun Ruang dan Bangun Datar Mari memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar. Bangun Ruang dan Bangun Datar 205 206 Ayo Belajar Matematika Kelas IV A. Bangun Ruang Sederhana

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN GAJI KARYAWAN PADA WINSCOM INTERNATIONAL HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PHP

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN GAJI KARYAWAN PADA WINSCOM INTERNATIONAL HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PHP SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN GAJI KARYAWAN PADA WINSCOM INTERNATIONAL HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PHP Yazir Saputra 1, Nur Aminudin 2 Jurusan Manajemen Informatika STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma

Lebih terperinci

Modul Matematika Semester 2 Dimensi Tiga

Modul Matematika Semester 2 Dimensi Tiga Modul Matematika Semester Dimensi Tiga Tahun Pelajaran 07 08 SMA Santa Angela Jl. Merdeka No. Bandung Peta Konsep Pengertian titik, garis, dan bidang Titik terhadap garis Dimensi Tiga Kedudukan titik,

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pengarsipan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu

Sistem Informasi Pengarsipan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Sistem Informasi Pengarsipan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Fakhruddin Rachman A21.2009.06096 Hudhi Setiyono, S.kom D3 Manajemen Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Surat-Surat

LAMPIRAN I. Surat-Surat LAMPIRAN I Surat-Surat 104 105 106 107 108 LAMPIRAN II Soal Pre Test yang sudah valid 109 110 PRE TEST I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada satu pilihan

Lebih terperinci

APLIKASI BORLAN DELPHI 7 SEBAGAI SISTEM PENGELOLAAN PEMBAYARAN ORDER KORAN PADA SURAT KABAR HARIAN KUPAS TUNTAS LAMPUNG

APLIKASI BORLAN DELPHI 7 SEBAGAI SISTEM PENGELOLAAN PEMBAYARAN ORDER KORAN PADA SURAT KABAR HARIAN KUPAS TUNTAS LAMPUNG APLIKASI BORLAN DELPHI 7 SEBAGAI SISTEM PENGELOLAAN PEMBAYARAN ORDER KORAN PADA SURAT KABAR HARIAN KUPAS TUNTAS LAMPUNG Widya Firmadana Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fisika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan dan

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan dan 11 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Bimbingan dan Penyuluhan Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan dan penyuluhan memberikan pengertian yang berbeda beda. Meskipun demikian, pengertian

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DASAR BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DASAR BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DASAR BERBASIS MULTIMEDIA Apriadi Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung Telp. (0729) 22240 website: www.stmikpringsewu.ac.id

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS WEB MOBILE (Studi Kasus : STMIK ProVisi Semarang) Abstrak

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS WEB MOBILE (Studi Kasus : STMIK ProVisi Semarang) Abstrak Perancangan Sistem Informasi Inventaris Berbasis Web Mobile (Studi Kasus : Stmik Provisi Semarang) (Yuniati Rakhel, Arief Hidayat, Victor G. Utomo) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BERBASIS WEB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik lebih mudah memahami konsep yang terkandung dalam setiap materi yang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik lebih mudah memahami konsep yang terkandung dalam setiap materi yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pembelajaran matematika di sekolah merupakan pembelajaran yang bersifat abstrak, sehingga diperlukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan matematika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk kelangsungan produksi perusahaan, lembaga maupun kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk kelangsungan produksi perusahaan, lembaga maupun kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Teknik Informatika adalah suatu ilmu yang sangat berhubungan erat dengan teknologi informasi, dimana penerapannya mengarah kepada kemajuan teknologi masa depan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PENDUDUK MISKIN DI KECAMATAN WAY KHILAU MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PENDUDUK MISKIN DI KECAMATAN WAY KHILAU MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0 PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PENDUDUK MISKIN DI KECAMATAN WAY KHILAU MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0 Yuli Andini Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN DI PUSKESMAS SANGKAN HURIP KABUPATEN BANDUNG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN DI PUSKESMAS SANGKAN HURIP KABUPATEN BANDUNG PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN DI PUSKESMAS SANGKAN HURIP KABUPATEN BANDUNG Diqy Fakhrun, S.T. 1, Asep Hasanudin 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Madrasah SMP Takhassus Al- Qur an didirikan oleh yayasan Al-Asy ariyyah pada tahun 1989 dengan status Terakreditasi B. SMP Takhassus Al-Qur an

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PENERIMAAN SISWA-SISWI BARU PADA SD N 1 PEKONDOH DENGAN VB 6

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PENERIMAAN SISWA-SISWI BARU PADA SD N 1 PEKONDOH DENGAN VB 6 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PENERIMAAN SISWA-SISWI BARU PADA SD N PEKONDOH DENGAN VB 6 Ika Erika Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung Telp. (0729)

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM KALIREJO LAMPUNG TENGAH

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM KALIREJO LAMPUNG TENGAH PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM KALIREJO LAMPUNG TENGAH Ari Faturrohmaniyah Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KARYAWAN TERBAIK DI BMT SEPAKAT PONCOWARNO DENGAN MENGGUNAKAN METODE VISUAL BASIC Isnaini Lufiitasari

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KARYAWAN TERBAIK DI BMT SEPAKAT PONCOWARNO DENGAN MENGGUNAKAN METODE VISUAL BASIC Isnaini Lufiitasari SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KARYAWAN TERBAIK DI BMT SEPAKAT PONCOWARNO DENGAN MENGGUNAKAN METODE VISUAL BASIC Isnaini Lufiitasari Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan pada dunia pendidikan dan pekerjaan, khususnya dalam. Dalam menjalankan program kerja yang telah tersusun, PT.

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan pada dunia pendidikan dan pekerjaan, khususnya dalam. Dalam menjalankan program kerja yang telah tersusun, PT. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman tidak luput dari perkembangan teknologi informasi, semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat mempengaruhi pola pikir dan

Lebih terperinci

BANGUN RUANG BAHAN BELAJAR MANDIRI 5

BANGUN RUANG BAHAN BELAJAR MANDIRI 5 BAHAN BELAJAR MANIRI 5 BANGUN RUANG PENAHULUAN untuk membantu calon guru dan guru Sekolah dasar dalam memahami konsep geometri bangun ruang, bidang empat (limas), bidang enam (prisma), dan bangun ruang

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KARTIKA MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI

RANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KARTIKA MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI RANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KARTIKA MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI Yuyun wahyuni Jurusan sistem informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini no.09 Pringsewu Lampung Telp. (0792)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari oleh semua siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari oleh semua siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari oleh semua siswa, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah bahkan juga perguruan tinggi. Sebagai guru

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN TANGGAMUS MENGGUNAKAN VISUAL BASIC. Jamaludin 1, Nur Aminudin 2

APLIKASI PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN TANGGAMUS MENGGUNAKAN VISUAL BASIC. Jamaludin 1, Nur Aminudin 2 APLIKASI PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN TANGGAMUS MENGGUNAKAN VISUAL BASIC Jamaludin 1, Nur Aminudin 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pengolahan Data Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu Amalia Syukra Padang

Sistem Informasi Pengolahan Data Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu Amalia Syukra Padang Sistem Informasi Pengolahan Data Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu Amalia Syukra Padang Nency Extise Putri 1,, Supriandi Azpar 2 1,2 STMIK INDONESIA PADANG e-mail: n_cyland@yahoo.co.id ABSTRAK Pendidikan

Lebih terperinci