BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN KHASANAH DATA. menggunakan 2 metode. Kedua metode tersebut adalah metode bottom up dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN KHASANAH DATA. menggunakan 2 metode. Kedua metode tersebut adalah metode bottom up dan"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN KHASANAH DATA 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Dalam melakukan analisis dan perancangan khasanah data, kita dapat menggunakan 2 metode. Kedua metode tersebut adalah metode bottom up dan metode top down. Metode bottom up dilakukan berdasarkan pada data yang diperoleh dari dokumen-dokumen maupun formulir-formulir yang ada. Sifat data yang diperoleh adalah current data (data saat ini), sehingga analisis bottom up dapat digunakan sebagai prediksi masalah yang terjadi saat ini di perusahaan / organisasi. Metode top down adalah suatu perencanaan strategi yang diharapkan dapat mengidentifikasikan kebutuhan sumber data pada perusahaan sehingga mampu mendukung prediksi perusahaan di masa mendatang. Metode top down menganalisa organisasi / perusahaan secara keseluruhan dan menentukan sumber data yang dibutuhkan perusahaan. Adapun metode yang akan digunakan untuk analisis dan perancangan khasanah data adalah metode top down. Metode ini juga berkaitan dengan arsitektur khasanah data, dimana suatu khasanah data akan memiliki data yang berasal dari berbagai sumber yang nantinya akan dianalisa guna proses pengambilan keputusan. 3.2 Latar Belakang Organisasi 40

2 41 PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing (MKM) adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang usaha pembuatan komponen dan mesin untuk kendaraan Mitsubishi di Indonesia. PT MKM merupakan perusahaan joint venture (Penanaman Modal Asing / PMA) antara pihak Indonesia dengan pihak Jepang. Para pemegang saham PT MKM adalah: 1. Pihak Indonesia : PT Krama Yudha (18,2 %) PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (17,2%), 2. Pihak Jepang : Mitsubishi Motors Corporation (32,3%) Mitsubishi Corporation (32,3 %) PT MKM berdiri tanggal 3 Agustus 1973 dengan lokasi di Jalan Raya Bekasi Km.21, Jakarta Timur. Jumlah karyawan PT MKM saat ini berkisar 900 orang. Berikut adalah sejarah singkat PT MKM. 3 Agustus 1973 : berdiri PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing (MKM) 1974 : didirikannya stamping factory (nantinya dikenal sebagai MKM 1) 1975 : dimulainya produksi stamping parts 1982 : berdiri PT Colt Engine Manufacturing (CEM) 1984 : didirikannya engine factory untuk PT CEM 1985 : dimulainya assembly engine 1987 : dimulainya pembuatan / machining Rocker Cover, Inlet Manifold, dan Exhaust Manifolt untuk 4G3 engine 1988 : merger dan akuisisi PT CEM oleh PT MKM (muncul istilah MKM 2)

3 : dimulainya machining Cylinder Block, Cylinder Head, Crank Shaft, Connecting Rod, Cam Shaft dari 4G17 Engine 1991 : dimulainya machining Front Axle untuk Colt Diesel (FE) 1995 : Akuisisi 9% saham PT PAMINDO TIGA T. Perluasan stamping A-factory dan dimulainya installment mesin press berukuran besar 1996 : dimulainya assembly Steering Column untuk FUSO Truck, Colt Diesel (FE) dan Passenger Car. Perluasan stamping B-factory dan installment frame assembly line. Perluasan engine factory. Akuisisi 99 % saham PT Krama Yudha Kesuma Motor (KKM) dari PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) 1997 : Installment dari machining dan assembly line transmission baru untuk COLT L300 dan KA 1998 : dimulainya ekspor 3C machining parts (Cylinder Head, Crank Shaft, Connecting Rod) dari 4G15 engine untuk MMC Kyoto Plant : awal produksi KA. Dimulainya ekspor stamping parts KA ke Filipina (MMPC) 2000 : dimulainya ekspor mesin dan transmission parts ke Filipina (ATC)

4 43 Adapun visi perusahaan adalah menjadikan perusahaan yang mampu bertahan di tengah-tengah persaingan dunia di abad ke 21 yang memiliki kemampuan bersaing di bidang mutu, pembiayaan dan ketepatan pengiriman produk dengan landasan kegiatan yang berbasis pada jaminan keselamatan bagi pengguna dan pembuat produk serta berwawasan lingkungan hidup. Nilai dan budaya perusahaan yang dianut, bertumpu pada kekuatan fleksibilitas organisasi dan sistem perusahaan yang mampu dengan cepat mengadaptasi setiap perubahan baru yang terjadi, efisien dan efektif dalam penggunaan segala sumber daya yang dimiliki serta mampu menggalang kekuatan dari seluruh tingkat karyawan untuk berikhtiar mewujudkan sasaran perusahaan. Misi yang ingin dicapai oleh PT MKM adalah: Mewujudkan perusahaan yang mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan Mewujudkan perusahaan yang mampu memberikan manfaat yang optimal bagi karyawan Mewujudkan perusahaan yang mampu memberikan keuntungan yang memadai bagi pemegang saham Mewujudkan perusahaan yang bertumpu pada ide perbaikan yang terus menerus Mewujudkan perusahaan yang bertumpu pada kecelakaan kerja nihil Mewujudkan perusahaan yang bertumpu pada keharmonisan lingkungan hidup Mewujudkan organisasi yang memiliki kompetensi SDM yang bertaraf dunia

5 44 Produk utama yang dihasilkan oleh PT MKM diantaranya: body parts dan chassis parts engine dan engine parts transmission dan transmission parts steering dan steering parts fuel tanks, exhaust pipe, muffler stamping dies, jigs PT MKM juga mengekspor produknya ke: EML India (Colt Diesel Body Parts) MMC Jepang (4G1 Engine Parts dan Colt Diesel, Body Spare Parts) MMPC Filipina (Kuda body parts) ATC Filipina (L300 / KA Engine & Transmission Parts) PT MKM terbagi menjadi 2 bagian yaitu MKM 1 (Stamping / Body Parts Plant) dan MKM 2 (Engine Plant). MKM 1 / Body Parts Manufacturing Plant memfokuskan diri pada pembuatan / manufaktur body parts dan komponen subassembled yang dapat diintegrasikan sebagai suatu high-grade automobile. MKM 2 / Engine Manufacturing Plant berfokus pada proses manufaktur komponen mesin (engine assembly), untuk kendaraan Mitsubishi dengan berbagai tipe mesin ( baik diesel maupun bensin). Jenis kegiatan yang dilakukan di MKM 1 meliputi 3 hal: 1. Body Parts

6 45 Sub-assembled body parts yang terbuat dari metal sheets diproses mulai dari pemotongan (cutting), stamping, dan akhirnya welding programmed dengan sistem kontrol just in time. 2. Frames Frames dimanufaktur oleh mesin semi otomatis dan perlengkapan untuk menjaga kestabilan kualitas produk dan meringankan beban berat pekerjaan karyawan. Contoh: piercing oleh robot laser, assembling, dan pengecatan. 3. Dies & Jigs Materials Dies dan jigs dirancang dan dimanufaktur dengan sistem CAD-CAM dan mesin CNC yang akan menghasilkan dies dan jigs kualitas tinggi dengan waktu delivery yang pendek. Jenis kegiatan yang dilakukan di MKM 2 meliputi 3 hal: 1. Machining Proses machining komponen mesin utama (contoh: Cylinder Head, Crank Shaft dan Cam Shaft) dengan bahan baku alumunium housing parts (Contoh: Transmission Case) dengan menggunakan high precision machine yaitu CNC machine. 2. Assembly Engine assembly diproses dalam jalur conveyor. Contoh: Engine Assy Line 1, Engine Assy Line 2, dan Transmission Assy Line. Pada setiap proses, juga disertai dengan inspeksi untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi selama proses berlangsung. 3. Inspection

7 46 Merupakan suatu bentuk integrated quality assurance system atau sistem jaminan kualitas yang terintegrasi yang juga disertai dengan inspeksi dan tes yang teliti dan hati-hati pada setiap tahapan produk, mulai dari raw material inspection hingga performance test dari produk / komponen lengkap. Contoh: Parts Measurement, Engine Performance Test, dan Engine Endurance Test. PT MKM mulai menerapkan sistem aplikasi SAP sejak tahun 2004 dan bekerja sama dengan PT BSI (Berlian Sistem Informasi), dimana PT BSI juga bekerja sama dengan IBM Business Consulting Indonesia sebagai main consultant. Namun, proses pengembangan / development sistem tersebut telah dilakukan sejak tahun 2003 (masa trial and error). BSI melakukan proses pelatihan (trainning) bagi karyawan yang berlangsung sekitar bulan Juli 2003 selama kurang lebih 3 bulan, dimana karyawan dilatih per modul di SAP sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan dan kebutuhan informasi karyawan tersebut. 3.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi pada PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing adalah sebagai berikut:

8 Department Section Heads Sub Section Heads Security HR Development HR Development HRD Compliance Management Department Head Payroll Director HR Management Public Relation Office Administration GEN. AFFAIRS General Affairs Welfare Department Head Vice Department Head (BOD Secretary) Office Affairs Special Task Force Vice Pres.Dir MARKETING Procurement Procurement Departmen Head Vice Department Head Sales & Import-Export Import-Export Localization Process Department Head Localization Process Localization Process Cost Control & Billing Cost Controll & Billing Controlling Director CONTROLLING Controlling Accounting Department Head Finance Press Stamping Production PROD.STAMPING Welding Fact A Vice Pres.Dir Departmen Head Vice Department Head Welding Fact B President Director Assembly Line PROD. ENGINE Engine Production Departmen Head Vice Department Head Machining Line Sr. Executive Advisor CKD Vendor & Plan Cont. Prod. Cont. Stamping Packing & Parts Div Cont. Director PROD. PLAN & CONTROLLING Department Head Vice Department Head R/M, Stp Parts Cont. & Hdl Eng & Mach Parts, Hdl, Pack & Del. Cont. Prod. Cont. Engine CKD Vendor & Plan Cont. Press Mtc./Stock Keeper Stamping Maintenance Vice Pres.Dir Director PROD. ENG. STAMPING Welding Mtc./Power House Department Head Vice Department Head Stamping Prod. Engineering Welding Engineering Advisor Advisor Stamping Engineering Out-house Engine Quality QUALITY ENGINEERING In-house Department Head Vice Department Head Out-house Stamping Quality In-house Maintenance PROD. ENG. ENGINE Engine Prod. Engineering Director Department Head Prod. Engineering M.I.V M.I.V M.I.V Dept. Head

9 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT MKM (Sumber : PT MKM)

10 Tugas dan Wewenang Tugas dan wewenang pada PT MKM dapat terlihat pada deskripsi pekerjaan masing-masing Departemen. (lihat Lampiran 2) 3.4 Subjek Data dan Fungsi Bisnis Subjek data pada PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing merupakan kelompok sumber data, dapat terdiri dari orang atau barang bahkan hal yang nyata atau abstrak. Subjek data ini berguna untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksekutif. Pada tabel 3.1 dapat dilihat subjek data yang dimiliki oleh PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing Tabel 3.1 Tabel Subjek Data NO SUBJEK DATA Karyawan Persediaan Produk Keuangan Produksi Gudang Pembelian Vendor Fungsi Bisnis pada PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing merupakan kelompok dari aktivitas perusahaan yang secara

11 49 bersama-sama mendukung suatu aspek yang terdiri atas tujuan, visi, dan misi dari perusahaan. Pada tabel 3.2 dapat dilihat fungsi bisnis yang dimiliki oleh PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing Tabel 3.2 Tabel Fungsi Bisnis NO 1. Recruitment FUNGSI BISNIS Pengawasan Perusahaan Pelatihan & Pengembangan Karyawan Evaluasi Karyawan Pembayaran Biaya RT Perusahaan Penggajian Karyawan Pengontrolan persediaan material Pembelian Material Pengontrolan Produksi Pengontrolan Kualitas Produksi Pengontrolan Sub Material Pengontrolan Mesin Pengontrolan Man Power Pengontrolan Biaya Produksi Perencanaan Produk Baru / New Project Perencanaan Jumlah Produksi Penjadwalan Produksi Pembuatan Produk

12 Maintenance Perencanaan Keuangan / Budgeting Lokalisasi Produk Pengembangan Kualitas Produk Analisa & Evaluasi Kegiatan Realisasi Produk Baru Evaluasi Total Pekerjaan Penjualan Produk Analisa Profit & Loss Pemesanan Material dari Pelanggan Pengiriman Produk Klaim Penjualan Perencanaan Persediaan Material 3.5 Analisis Matriks Organisasi vs Lokasi Pada tabel 3.3 merupakan tabel hubungan antara organisasi dan lokasi. Dapat disimpulkan bahwa bagian-bagian dari organisasi berada pada lokasi yang telah ditentukan.

13 51 Tabel 3.3 Tabel Matriks Organisasi vs Lokasi Lokasi Organisasi MKM 1 MKM 2 Presiden Direktur Departemen HRD Departemen Bagian Umum (Gen. Affairs ) Departemen Marketing Departemen Controlling Departemen Production Stamping Departemen Production Engine Departemen Production Plan & Controlling Departemen Production Engineering Stamping Departemen Quality Engineering Departemen Production Engineering Engine Departemen MIV Organisasi vs Subjek Data Pada tabel 3.4 dapat terlihat keterkaitan kegiatan yang dilakukan antara bagian-bagian dari organisasi dengan subjek data.

14 52 Tabel 3.4 Tabel Matriks Organisasi vs Subjek Data Organisasi Subjek Data Karyawan Persediaan Produk Keuangan Produksi Gudang Pembelian Vendor Presiden Direktur Departemen HRD Departemen Bagian Umum (Gen. Affairs ) Departemen Marketing Departemen Controlling Departemen Production Stamping Departemen Production Engine Departemen Production Plan & Controlling Departemen Production Engineering Stamping Departemen Quality Engineering Departemen Production Engineering Engine Departemen MIV Fungsi Bisnis vs Organisasi Pada tabel 3.5 dapat terlihat efisiensi dan efektivitas proses kerja dari fungsi bisnis terhadap bagian-bagian dari organisasi.

15 53 Tabel 3.5 Tabel Matriks Fungsi Bisnis vs Organisasi Organisasi Fungsi Bisnis Recruitment Pengawasan Perusahaan Pelatihan & Pengembangan Karyawan Presiden Direktur A A A Departemen HRD RE W RE W Departemen Bagian Umum (Gen. Affairs ) Departemen Marketing Departemen Controlling Departemen Production Stamping Departemen Production Engine Departemen Production Plan & Controlling Departemen Production Engineering Stamping Departemen Quality Engineering Departemen Production Engineering Engine Departemen MIV (Management Improvement & Valuation) RE W Evaluasi Karyawan A Pembayaran Biaya RT Perusahaan A RE W Penggajian Karyawan A Pengontrolan persediaan material Pembelian Material Pengontrolan Produksi I I

16 54 Fungsi Bisnis Organisasi Pengontrolan Kualitas Produksi Pengontrolan Sub Material Presiden Direktur Departemen HRD Departemen Bagian Umum (Gen. Affairs ) Departemen Marketing Departemen Controlling Departemen Production Stamping Departemen Production Engine Departemen Production Plan & Controlling Departemen Production Engineering Stamping Departemen Quality Engineering Departemen Production Engineering Engine I Pengontrolan Mesin A Pengontrolan Man Power Pengontrolan Biaya Produksi Perencanaan Produk Baru / New Project Perencanaan Jumlah Produksi Penjadwalan Produksi Pembuatan Produk A A A Departemen MIV (Management Improvement & Valuation) RE W A

17 55 Fungsi Bisnis Organisasi Presiden Direktur Departemen HRD Maintenance Perencanaan Keuangan / Budgeting Lokalisasi Produk Pengembangan Kualitas Produk Analisa & Evaluasi Kegiatan Realisasi Produk Baru Evaluasi Total Pekerjaan Penjualan Produk Analisa Profit & Loss Pemesanan Material dari Pelanggan A A Departemen Bagian Umum (Gen. Affairs ) Departemen Marketing Departemen Controlling RE W Departemen Production Stamping Departemen Production Engine Departemen Production Plan & Controlling Departemen Production Engineering Stamping A Departemen Quality Engineering Departemen Production Engineering Engine Departemen MIV (Management Improvement & Valuation) A A I

18 56 Fungsi Bisnis Organisasi Presiden Direktur Departemen HRD Pengiriman Produk A Klaim Penjualan Perencanaan Persediaan Material Departemen Bagian Umum (Gen. Affairs ) Departemen Marketing Departemen Controlling Departemen Production Stamping Departemen Production Engine Departemen Production Plan & Controlling Departemen Production Engineering Stamping Departemen Quality Engineering Departemen Production Engineering Engine Departemen MIV (Management Improvement & Valuation) Keterangan: R: Direct management responsibility Menunjukkan unit organisasi yang menerima pertanggungjawaban secara langsung terhadap fungsi bisnis A: Executive or policy making authority Menunjukkan unit organisasi yang memiliki wewenang dalam membuat dan melaksanakan kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan fungsi bisinis I: Involved in the function

19 57 Menunjukan keterkaitan suatu unit organisasi terhadap fungsi bisnis E: Technical expertise Menunjukan unit organisasi yang mempunyai keahlian teknis dalam pelaksanaan fungsi bisnis. W: Actual execution of the Work Menunjukan unit organisasi yang melaksanakan pekerjaan yang terdapat pada fungsi bisnis Fungsi Bisnis vs Subjek Data Pada tabel 3.6 dapat terlihat hubungan antara fungsi bisnis dan subjek data untuk menentukan siapa yang berhak dan yang terkait dengan kegiatan yang telah ditentukan, kegiatan tersebut adalah create, update, read, delete.

20 58 Tabel 3.6 Tabel Matriks Fungsi Bisnis vs Subjek Data Subjek Data Fungsi Bisnis Karyawan Persediaan Produk Keuangan Produksi Gudang Pembelian Vendor Recruitment R RU Pengawasan Perusahaan R R R Pelatihan & Pengembangan RU R RU Karyawan Evaluasi Karyawan RU R R Pembayaran Biaya RT Perusahaan R R Penggajian Karyawan RU R Pengontrolan persediaan material R R R RU R Pembelian Material RU RU Pengontrolan Produksi R R R Pengontrolan Kualitas R R Produksi R R Pengontrolan Sub R Material R RU R Pengontrolan Mesin R RU R R R

21 59 Subjek Data Fungsi Bisnis Pengontrolan Man Power Pengontrolan Biaya Produksi Perencanaan Produk Baru / New Project Perencanaan Jumlah Produksi Karyawan Persediaan Produk Keuangan Produksi Gudang Pembelian Vendor R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Penjadwalan Produksi R R R R Pembuatan Produk R R R R RU R Maintenance R R R R Perencanaan Keuangan R R / Budgeting Lokalisasi Produk R R R R R R Pengembangan Kualitas Produk R RU R RU R Analisa & Evaluasi Kegiatan Realisasi Produk Baru R RU R R R Evaluasi Total Pekerjaan RU RU RU RU RU R R R

22 60 Subjek Data Fungsi Bisnis Karyawan Persediaan Produk Keuangan Produksi Gudang Pembelian Vendor Penjualan Produk R RU RU R R R R R Analisa Profit & Loss RU R Pemesanan Material dari Pelanggan R R R Pengiriman Produk R R R R R Klaim Penjualan R R R R Perencanaan Persediaan Material R RU R Keterangan: R : read Menunjukkan subjek data yang dapat dibaca dalam melakukan fungsi bisnis. C : create Menunjukkan subjek data yang dapat dibuat dalam melakukan fungsi bisnis U : Update Menunjukkan subjek data yang dapat diubah dalam melakukan fungsi bisnis D: Delete

23 Menunjukkan subjek data yang dapat dihapus dalam melakukan fungsi bisnis Analisis Critical Success Factor Critical Success Factor pada PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing merupakan sejumlah faktor dari area atau ruang lingkup tertentu yang diprediksi dapat memberikan hasil (yang dapat diukur) baik secara individual, departemen, maupun organisasi. Analisis Critical Success Factor perlu dilakukan untuk menganalisa hasil yang telah dicapai perusahaan berdasarkan faktor-faktor yang dimiliki oleh perusahaan. Critical Success Factor yang terdapat pada bagian manajemen inventori bahan baku PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing adalah : Tercapainya angka pembelian untuk inventori material dan bahan baku dengan jumlah yang tepat 100 % sesuai dengan perencanaan kebutuhan produksi. Waktu pengantaran barang (time of delivery goods) yang tepat 100% sesuai dengan waktu perencanaan produksi dengan jumlah / kuantitas yang tepat 100 % sesuai dengan jumlah pesanan. Habis terpakainya inventori material dan bahan baku yang telah dibeli hingga 100 % untuk kebutuhan produksi setiap bulannya.

24 Analisis SWOT Analisis ini digunakan untuk menganalisa kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang ada di dalam perusahaan dengan memanfaatkan setiap peluang (opportunitiy) yang ada dengan memperhatikan ancaman (threat) dari luar perusahaan, yang dapat menghambat langkah maju perusahaan. Dengan analisa SWOT ini, perusahaan diharapkan dapat semakin maju dalam menjalankan usahanya. Hasil analisis SWOT yang diperoleh pada PT MKM sebagai berikut: 1. strength merupakan satu-satunya perusahaan pembuatan komponen dan mesin yang dipercaya untuk kendaraan dengan merk Mitsubishi di Indonesia. produk komponen dan mesin yang berkualitas dengan standar internasional (ISO). reputasi produk yang terpercaya. hubungan bisnis dan kerja sama yang baik dengan pemasok (vendor) dan pelanggan (customer). 2. weakness belum maksimalnya pemanfaatan aplikasi SAP untuk menangani seluruh kegiatan bisnis di perusahaan sehingga masih ditemukan asinkronisasi (ketidaksesuaian) data dengan kenyataan di lapangan. ketergantungan pada pemasok tertentu untuk jenis item tertentu. 3. opportunity kebutuhan akan komponen dan mesin kendaraan Mitsubishi original / asli yang cukup tinggi.

25 63 permintaan pasar akan kebutuhan komponen kendaraan non Mitsubishi yang cukup tinggi. 4. threat banyaknya produk komponen palsu yang menggunakan nama Mitsubishi di pasaran dengan harga yang lebih rendah. kondisi ekonomi Indonesia yang kurang stabil Matriks SWOT Eksternal Internal STRENGTH (Kekuatan) Strategi SO WEAKNESS (Kelemahan) Strategi WO OPPORTUNITY Menetapkan angka pembelian Melakukan pengawasan (Peluang) untuk inventori material dan dan pengontrolan yang baik bahan baku yang tepat sesuai mengenai manajemen dengan angka / target produksi yang telah direncanakan sebelumnya, sesuai dengan permintaan pelanggan. Informasi: Qty_Used_Plan Qty_Of_PO inventori material dan bahan baku sehingga sinkronisasi data dapat lebih terjaga. Informasi: * Qty_Stock_In * Qty_Stock_Out * Qty_Stock_In_Hand * Qty_Blocked_Stock * Qty_Stock_In_Transfer

26 64 Strategi ST Strategi WT THREAT Memberi jaminan kontrol Melakukan pengawasan (Ancaman) kualitas (quality control) yang dan pengontrolan yang baik baik terhadap produk komponen dan mesin yang dalam manajemen menangani inventori dihasilkan melalui pengawasan dan pengontrolan manajemen inventori material dan bahan baku yang baik. Informasi: * Qty_Stock_In * Qty_Stock_Out material dan bahan baku. Informasi: * Qty_Stock_In * Qty_Stock_Out * Qty_Stock_In_Hand * Qty_Blocked_Stock * Qty_Stock_In_Transfer * Qty_Stock_In_Hand * Qty_Blocked_Stock * Qty_Stock_In_Transfer 3.8 Teknologi Informasi PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing Teknologi informasi pada PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing merupakan suatu bidang yang penggunaannya mendukung kegiatan sehari-hari perusahaan agar dapat menjadi lebih cepat, tepat, dan akurat dalam melaksanakan pekerjaannya. Teknologi informasi yang terdapat pada PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing terdiri dari perangkat keras dan piranti lunak.

27 Perangkat Keras Perangkat keras yang terdapat pada PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing, antara lain : 4 unit server 65 unit komputer sebagai workstation, dengan spesifikasi sebagai berikut : Processor: Intel Pentium IV 2,4 GHz M 256 MB Harddisk: 40 GB 200 unit komputer sebagai perangkat pendukung kegiatan perusahaan, dengan spesifikasi sebagai berikut : Processor: Intel Pentium III 933 MHz M 128 MB Harddisk: 20 GB Jaringan fiber optik dengan kecepatan 256 KB/kbps untuk menghubungkan server dengan workstation Piranti Lunak Piranti Lunak yang terdapat pada PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing, yaitu : a. Sistem operasi menggunakan Windows P Professional

28 66 b. Sistem aplikasi yang terdapat pada PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing menggunakan SAP tipe R/3 release 4.6C, yang terdiri dari : Sistem Aplikasi Materials Management (MM) Sistem Aplikasi Sales and Distribution (SD) Sistem Aplikasi Production Planning (PP) Sistem Aplikasi Quality Management (QM) Sistem Aplikasi Plant Maintenance (PM) Sistem Aplikasi Financial Accounting (FI) Sistem Aplikasi Controlling (CO) Sistem Aplikasi Human Resources (HR) Matriks Fungsi Bisnis vs Aplikasi Pada tabel 3.7 dapat terlihat matriks yang menandakan hubungan antara aplikasi dengan fungsi bisnis. Aplikasi ini berfungsi untuk menyimpan data mengenai aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan.

29 67 Tabel 3.7 Tabel Matriks Fungsi Bisnis vs Aplikasi Aplikasi Fungsi bisnis Rekruitmen Pengawasan Perusahaan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Evaluasi Karyawan Pembayaran Biaya RT Perusahaan Penggajian Karyawan Pengontrolan Persediaan Material Pembelian Material Materials Management (MM) Sales and Distribution (SD) Production Planning (PP) Quality Management (QM) Plant Maintenance (PM) Financial Accounting (FI) Controlling (CO) Pengontrolan Produksi Pengontrolan Kualitas Produksi Pengontrolan Sub Material Pengontrolan Mesin Pengontrolan Man Power Pengontrolan biaya produksi Perencanaan Produk Baru / New Project Perencanaan Jumlah Produksi Penjadwalan Produksi Human Resources (HR)

30 Aplikasi Fungsi bisnis 68 Materials Management (MM) Sales and Distribution (SD) Production Planning (PP) Quality Management (QM) Plant Maintenance (PM) Financial Accounting (FI) Controlling (CO) Human Resources (HR) Pembuatan Produk Maintenance Perencanaan Keuangan / Budgeting Lokalisasi Produk Pengembangan Kualitas Produk Analisa dan Evaluasi Kegiatan Realisasi Produk Baru Evaluasi Total Pekerjaan Penjualan Produk Analisa Profit & Loss Pemesanan Material dari Pelanggan Pengiriman Produk Klaim Penjualan Perencanaan Persediaan Material Matriks Subjek Data vs Aplikasi Pada tabel 3.8 dapat terlihat matriks yang menandakan hubungan antara subjek data dengan aplikasi. Masing-masing subjek data memiliki aplikasi dan saling berkaitan.

31 69 Tabel 3.8 Tabel Matriks Subjek Data vs Aplikasi Subjek Data Aplikasi Materials Management (MM) Sales and Distribution (SD) Production Planning (PP) Quality Management (QM) Plant Maintenance (PM) Financial Accounting (FI) Controlling (CO) Human Resources (HR) Karyawan Persediaan Produk Keuangan Produksi Gudang Pembelian Vendor 3.9 Analisis Kebutuhan Data dan Informasi PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pembuatan komponen dan mesin untuk kendaraan Mitsubishi di Indonesia menyadari pentingnya informasi yang tepat dan akurat mengenai manajemen inventori material dan bahan baku untuk kestabilan proses produksi komponen dan mesin mereka. Informasi yang dibutuhkan meliputi jumlah penerimaan barang, jumlah pengeluaran barang, jumlah stock, jumlah

32 70 perencanaan barang, jumlah barang yang dipesan, jumlah barang yang terblok dan jumlah barang yang belum diantar. Informasi tersebut hendaknya berupa ringkasan yang mudah dipahami oleh pimpinan perusahaan dan dapat disajikan dalam bentuk grafik untuk dianalisa lebih lanjut. Informasi ini diperoleh dari data yang telah terintegrasi, tersimpan secara historical, serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat dianalisa untuk keperluan pengambilan keputusan dalam perusahaan Masalah yang Dihadapi Masalah yang dihadapi oleh PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing pada bagian manajemen inventori material dan bahan baku adalah : Mengalami kesulitan untuk memperoleh informasi historis dan ringkas karena belum tersedianya suatu aplikasi pendukung untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan sehingga dapat dianalisa secara tepat dan membantu proses pengambilan keputusan pada level manajerial. Kebutuhan akan ketersediaan sumber data yang terintegrasi yang berisi informasi yang akan digunakan sebagai dasar untuk pengembangan sistem pengambilan keputusan pada level manajerial Pemecahan Masalah Berdasarkan pada masalah yang dihadapi oleh PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing, diperoleh cara alternatif dalam mengatasi masalah tersebut dengan menganjurkan perancangan aplikasi khasanah data yang dapat

33 71 memenuhi kebutuhan data yang terintegrasi secara keseluruhan dan dapat membantu proses analisa secara tepat. Aplikasi ini dimulai dengan menyaring data yang diperlukan untuk pelaporan, kemudian data tersebut ditransformasikan ke bentuk yang terintegrasi satu sama lainnya sehingga database khasanah data yang akan dipakai berisi data yang sudah terintegrasi. Data-data ini juga merupakan data-data yang bersifat historical sehingga dapat digunakan untuk membantu proses analisa. Informasi dari khasanah data tersebut, merupakan informasi ringkas yang dapat dimanipulasi oleh user sesuai kebutuhannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin pesat di era globalisasi ini. Peran industri di Indonesia sangatlah penting

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin pesat di era globalisasi ini. Peran industri di Indonesia sangatlah penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Sejalan dengan perkembangan teknologi industri, perkembangan perindustrian pun semakin pesat di era globalisasi ini. Peran industri di Indonesia sangatlah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN KHASANAH DATA. dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah metode bottom

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN KHASANAH DATA. dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah metode bottom 33 BAB 3 ANALSS KEBUTUHAN KHASANAH DATA 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada khasanah data terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin ketatnya persaingan didunia bisnis maka perusahaan haruslah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin ketatnya persaingan didunia bisnis maka perusahaan haruslah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin ketatnya persaingan didunia bisnis maka perusahaan haruslah mampu untuk memgimbangi perusahaan-perusahaan pesaing yang ada di pasaran, hal utama

Lebih terperinci

MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBUATAN PART TRANSMISI MACHINING DI PT. MITSUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING

MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBUATAN PART TRANSMISI MACHINING DI PT. MITSUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBUATAN PART TRANSMISI MACHINING DI PT. MITSUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING Disusun Oleh: Imam Sri Ediyasa 39411234 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN

BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN PT.Krama Yudha Ratu Motor Persetujuan usaha patungan (Joint Venture) terjadi pada tanggal 18 Januari 1973 antara PT. Krama Yudha (KY), Mitsubishi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE 32 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Ada beberapa metode analisis yang digunakan untuk membangun suatu data warehouse. Metode analisis yang dapat diterapkan antara

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAEHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN PT. MITSHUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING

MEMPELAJARI PENERAPAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN PT. MITSHUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING MEMPELAJARI PENERAPAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN PT. MITSHUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING Disusun Oleh : Ade Rizal Tosi 30411133 LATAR BELAKANG Perusahaan Penanganan Limbah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. September 1998 dengan ruang lingkup sebagai dealer battery Yuasa untuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. September 1998 dengan ruang lingkup sebagai dealer battery Yuasa untuk BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Organisasi Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT Kamajaya Tri Laksana (PT KTL) merupakan salah satu agen tunggal PT Yuasa Battery Indonesia. PT KTL didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri manufaktur sepanjang tahun ini mengalami sedikit

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri manufaktur sepanjang tahun ini mengalami sedikit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri manufaktur sepanjang tahun ini mengalami sedikit ketidakpastian akibat memburuknya ekonomi global yang berpengaruh kepada proses kegiatan manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) merupakan salah satu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) merupakan salah satu perusahaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Permasalahan PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif yang memproduksi kendaraan-kendaraan niaga

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** SAP (System Application and Product in data processing ) Pertemuan 6 PENGENALAN SAP SAP is Systems, Applications, Products in Data processing Founded in 1972 by 5

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. 1. Sejarah PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. 1. Sejarah PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing 58 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing Pada tanggal 16 januari 1973 terjadi persetujuan usaha patungan ( Joint Venture)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan industri ini dapat dilihat dari mulai banyaknya merek dunia yang masuk ke pasar Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing berusaha untuk mencari suatu metode yang lebih baik untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BUSINESS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Nama : Ryan Yuli NIM : 09.11.2638 Kelas : 09-S1T1-02 Program Studi : E-Bisnis Jurusan : Teknik Informatika Dosen Pengampu : M. Suyanto, Prof.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout

BAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Dynaplast Plant Cikarang 3 adalah plant terbaru dari Dynaplast Group di mana semua investasi mesin dan bangunan masih baru dan belum diset dengan sempurna karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan sistemnya agar dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works PT. Nikkatsu (lengkapnya PT. Nikkatsu Electric Works yang beralamat di Jl.Cimuncang no.70 Bandung) adalah perusahaan swasta nasional dengan status

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berbagai Bagian dalam Organisasi Perusahaan Elektronik Jakarta Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan elektronik membagi tugas dan tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, perusahaan yang bergerak di segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, perusahaan yang bergerak di segala bidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, perusahaan yang bergerak di segala bidang industri dituntut untuk senantiasa proaktif dalam menanggapi segala jenis perubahan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pangsa pasar merupakan faktor kritis dari kesuksesan suatu bisnis. Pangsa pasar berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari waktu ke waktu yang menuntut semua instansi industri untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari waktu ke waktu yang menuntut semua instansi industri untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kemajuan jaman yang semakin pesat, dunia industri semakin berkembang dari waktu ke waktu yang menuntut semua instansi industri untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang sangat berperan dalam memberikan input yang signifikan terhadap perusahaan adalah bagian produksi.

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BISNIS Enterprise Resources Planning (ERP) Sebagai Proses Otomatisasi Pengolaaan Informasi Pada Perusahaan Oleh : DASRI (09.11.3367) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Enterprise Resources Planning

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR 2.1 Profil Perusahaan 2.2 Sejarah Singkat PT. Astra Daihatsu Motor PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa yang beralamatkan di Jl. Pegangsaan Dua blok A1, km 1.6, Kelapa Gading, Jakarta Utara adalah salah satu perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning Modul ke: Enterprise Resource Planning Fakultas FASILKOM PENTINGNYA ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) DAN TEKNOLOGI TERKAIT Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Anita Ratnasari, M.Kom Latar

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah singkat PT. Primajaya Pantes Garment

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah singkat PT. Primajaya Pantes Garment BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah singkat PT. Primajaya Pantes Garment PT. Primajaya Pantes Garment (PPG) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail garment yang didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Suzuki Indomobil Motor PT. Indomobil Suzuki Internasional (ISI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri produksi, perakitan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1.Letak Perusahaan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada industri perakitan dan komponen kendaraan bergerak roda empat diesel berlokasi JL. Kaliabang No.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era yang perkembanganya sangat cepat ini dimana semua dituntut untuk menciptakan suatu proses kerja yang efektif dan effisien dengan tidak mengurangi standard kualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua di Indonesia cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua di Indonesia cukup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua di Indonesia cukup signifikan. Mengacu pada data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), sepanjang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif berada pada tingkat persaingan yang sangat tinggi. Beberapa bukti yang dapat diambil

Lebih terperinci

MODUL ERP (I) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dukungan Modul ERP Idealnya ERP Menyediakan dukungan terhadap Fungsi penjualan Fungsi pengadaan persediaan material, pengadaan

Lebih terperinci

System Application and Product (SAP) in Data Processing

System Application and Product (SAP) in Data Processing System Application and Product (SAP) in Data Processing http://en.wikipedia.org/wiki/sap_ag http://priandoyo.wordpress.com/2007/03/30/ belajar-sap-r3-dari-mana/ http://www.sap-img.com/sap-introduction.htm

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** Pertemuan 4 Enterprise Resource Planning (ERP) PEMAHAMAN ERP Perencanaan sumber daya perusahaan atau yang sering dikenal ERP adalah : Sistem informasi yang diperuntukkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI PADA PT. HINO MOTORS MANUFACTURING INDONESIA

MEMPELAJARI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI PADA PT. HINO MOTORS MANUFACTURING INDONESIA MEMPELAJARI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI PADA PT. HINO MOTORS MANUFACTURING INDONESIA Disusun oleh: Nama : Rizki Arisandi Npm : 36412550 Jurusan : Teknik Industri Dosen Pembimbing : Mohammad Okki

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Informasi (1)

Aplikasi Sistem Informasi (1) Dasar Sistem Informasi Aplikasi Sistem Informasi (1) Arif Basofi Objectives l Memahami bagaimana sistem informasi dapat mempengaruhi dunia bisnis. (1) l Memahami bentuk-bentuk aplikasi sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

Perancangan Arsitektur Informasi Dengan Menggunakan Bussiness System Planning (Studi Kasus:Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten P )

Perancangan Arsitektur Informasi Dengan Menggunakan Bussiness System Planning (Studi Kasus:Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten P ) Perancangan Arsitektur Informasi Dengan Menggunakan Bussiness System Planning (Studi Kasus:Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten P ) Paramita Mayadewi Program Studi Manajemen Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner SWOT

Lampiran 1. Kuesioner SWOT Lampiran 1 Kuesioner SWOT Kuisioner diperlukan agar mendapatkan Faktor Strategi Eksternal dan Faktor Strategi Internal sehingga didapatkan strategi yang tepat untuk digunakan oleh perusahaan. Cara pengisian:

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting

BAB III METODOLOGI. Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting dan sewing) sampai pada bagian assembly akan diubah menjadi suatu sistem produksi yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN YANG SEDANG BERJALAN 67 BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Hadeka Primantara didirikan tahun 1991 oleh keluarga Listiohadi.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. saja. Kemudian pada tahap perkembangannya, PT

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. saja. Kemudian pada tahap perkembangannya, PT BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Organisasi Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT Samafitro berdiri pada tanggal 27 Maret 1982 berstatus perseroan terbatas dengan kantor pusat yang terletak

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT TMMIN

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT TMMIN LAMPIRAN 80 Lampiran 1. Struktur Organisasi PT TMMIN DIRECTORATE DIVISION DEPARTMENT Board of Directors Plant Karawang Assy & Painting Press & Welding - AssyProduction - Painting Engineering Service -

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN BAB 3 61 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Sekilas tentang PT FI 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT FI didirikan berdasarkan Akta Notaris A. Partomuan Pohan, SH, LLM No. 6, tanggal 2 September 1993.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005 / 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN KHASANAH DATA PADA PT MITSUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING

Lebih terperinci

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sistem Informasi dan Pengendalian Internal PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Disusun oleh: Kelompok 2 Alberta Vinanci R Danu Pradipta Diana Mayung B. Dina Puspasari 14/377038/EE/06971 14/377052/EE/06985

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Multikarya Sinardinamika adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan accessories

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) 2.1 Sejarah Perusahaan A. Sejarah Aisan Nasmoco Industri di Indonesia Pada tahun 1997, Aisan Co. Ltd mendirikan manufaktur anak perusahaan di Indonesia bekerjasama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Segala sesuatu kebutuhan manusia sudah dapat dikomputerisasikan menjadi teknologi yang dapat mempermudah segala

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 GOLONGAN PETERNAKAN DAN NAMA JABATAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 GOLONGAN PETERNAKAN DAN NAMA JABATAN NO LAMPIRAN KEPUTUSAN NOMOR 12 TAHUN 2015 JABATAN YANG DAPAT DIDUDUKI OLEH TENAGA KERJA ASING PADA KATEGORI PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN, GOLONGAN PETERNAKAN GOLONGAN PETERNAKAN DAN KETERANGAN GOLONGAN

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan ini berdiri pada tahun 1954 di Jakarta, sebuah pabrik yang memproduksi barang-barang elektronik Tiga tahun kemudian dalam studinya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan akan dihadapkan dengan era persaingan pasar global,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan akan dihadapkan dengan era persaingan pasar global, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan akan dihadapkan dengan era persaingan pasar global, dimana harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan-perusahaan diseluruh dunia. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi pada akhir abad ke-20 telah membawa suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan pandangan para

Lebih terperinci

Perancangan Arsitektur Informasi dengan Menggunakan Bussiness System Planning (Studi Kasus:Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten P )

Perancangan Arsitektur Informasi dengan Menggunakan Bussiness System Planning (Studi Kasus:Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten P ) Perancangan Arsitektur Informasi dengan Menggunakan Bussiness System Planning (Studi Kasus:Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten P ) Paramita Mayadewi Program Studi Manajemen Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant Start Press Line IRM 2A Line Single Part 3B Line Logistik PPC 4A Line Press Inspection Door Assy Inspection Dies Maintenance

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang peralatan kantor dan sarana pendidikan. Perusahaan ini didirikan di

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang peralatan kantor dan sarana pendidikan. Perusahaan ini didirikan di BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Arori Jaya Business Machines merupakan perusahaan yang bergerak di bidang peralatan kantor dan sarana pendidikan. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Latexindo Toba-Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan berbahan latex. PT. Latexindo Toba-Perkasa didirikan

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan didalamnya 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Batavia Cyclindo Industry

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang. 1 Universitas Kristen Maranatha

I.1 Latar Belakang. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT.X merupakan salah satu contoh perusahaan yang memiliki banyak sekali cabang perusahaan di dalamnya. PT.X secara mayoritas sudah menerapkan sistem SAP (Sistem Application,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri manufaktur, perancangan tata letak dan fasilitas menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai produksi, gudang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya PT PEKAN PERKASA BERLIAN MOTOR

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya PT PEKAN PERKASA BERLIAN MOTOR 15 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya PT PEKAN PERKASA BERLIAN MOTOR PT. Pekan Perkasa Berlian Motor adalah distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Propinsi Riau dari

Lebih terperinci

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master

Lebih terperinci

BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized data

BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized data BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN 4.1 Arsitektur Data Warehouse Jenis perancangan arsitektur data warehouse yang akan dibangun untuk PT KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis pun semakin tinggi. Untuk itu, agar dapat bersaing, efisiensi dan

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis pun semakin tinggi. Untuk itu, agar dapat bersaing, efisiensi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada era globalisasi, teknologi yang semakin maju, persaingan dalam dunia bisnis pun semakin tinggi. Untuk itu, agar dapat bersaing, efisiensi dan efektivitas memiliki

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 13Feb Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Sejarah ERP ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan jumlah setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik,

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan jumlah setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi di Indonesia terutama kendaraan pribadi terus mengalami peningkatan jumlah setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah kendaraan

Lebih terperinci

BAB 3. PT Metrotech Jaya Komunika diumumkan.

BAB 3. PT Metrotech Jaya Komunika diumumkan. 47 BAB 3 GAMBARAN UMUM S IS TEM INFORMAS I YANG S EDANG BERJALAN 3.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Didirikan pada bulan April 2003, awalnya bernama PT Hexindo International, PT Metrotech

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Super Graha Makmur didirikan pada tahun 1979. PT. Super Graha Makmur bergerak di bidang furniture yang pada awalnya memproduksi kasur lipat,

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan. 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Perusahaan Kebutuhan pelumas di Indonesia terus meningkat seiring dengan kemajuan ekonomi dan industri. Sejalan dengan itu konsumen

Lebih terperinci

BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA

BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA A. Sejarah Ringkas PT. Souci Indoprima adalah sebuah merk dagang yang berdiri pada tanggal 28 Desember 2002 yang disahkan oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan dunia industri akan semakin ketat maka setiap industri akan terus dituntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat menghasilkan laba

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci