PREDIKSI GETARAN YANG DIAKIBATKAN OLEH KERETA API MELINTAS

Transkripsi

1 ISSN PREDIKSI GETARAN YANG DIAKIBATKAN OLEH KERETA API MELINTAS Agus Margitono Jurus Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Semarg ABSTRACT Tapak proyek pembgun Jal KA Jalur Gda Cirebon-Kroya terletak di dua propinsi yaitu Propinsi Jawa Barat d Jawa Tengah. Deng adya jalur Gda dipastik ak terjadi peningkat ge disepjg jalur tersebut. Berdasark Kep-49/MENLH/11/1996, dampak ge ada 2 yaitu : dampak ge untuk kenyam d kesehat serta dampak ge mekik untuk struktur d bgun. Disemua titik sampel studi didapatk semua ge masih dibawah baku tingkat ge Berdasark Kep- terbesar akibat operasinal Kereta api terdapat disetasiun Kejaks Cirebon. Perlu di cermat jika 2 kereta melintas telah melampaui baku tingkat ge Berdasark Kep- Kata Kunci ; Jal KA, Jalur Gda, Kep-49/MENLH/11/1996, setasiun Kejaks 1. Pendahulu Tapak proyek pembgun Jal KA Jalur Gda Cirebon-Kroya terletak di dua propinsi yaitu Propinsi Jawa Barat d Jawa Tengah pada 6 daerah Kota/Kabupaten yaitu dimulai dari Stasiun Cirebon pada Km di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kabupaten Byumas sampai Km di Stasiun Kroya yg ada di Kabupaten Cilacap. Renca pembgun jalur gda rel kereta api lintas Cirebon-Kroya sepjg 158 km meliputi kegiat teknis a lain adalah: Pembgun Alas Jal Rel (Roadbed) & Jalur Rel (Track) Pembgun Terowong (Tunel) sebyak 2 buah Peningkat 2 buah stasiun Pembgun Jembat Pekerja Salur d Drainase Relokasi Jal Pembgun Fly over & under pass Pemasg Sistem Signal d Telekomunikasi Gambar.1. Salah Satu Titik Sampel Lokasi Pengukur 2. Metode Pengukur Berdasark Kep-49/MENLH/11/1996, dampak ge ada 2 yaitu : dampak ge untuk kenyam d kesehat serta dampak ge mekik untuk struktur d bgun. Dampak ge kesehat d kenyam diukur simpg ge (satu mikron) pada frekuensi 4 Hz, 5 Hz, 6.3 Hz, 8Hz, 10 Hz, 12.5 Hz, 16 Hz, 20 Hz, 25 Hz, 31.5 Hz, 40 Hz, 50 Hz d 63 Hz yg kemudi dipapark pada grafik d dialisis untuk mendapatk kriteria dampak. Untuk 6 Prediksi yg Diakibatk oleh Kereta Api Melintas ( Agus Margitono )

2 dampak ge mekik yg diukur adalah kecepat ge ( satu mm/det) pada frekuensi 4 Hz, 5 Hz, 6.3 Hz, 8Hz, 10 Hz, 12.5 Hz, 16 Hz, 20 Hz, 25 Hz, 31.5 Hz, 40 Hz d 50 Hz yg kemudi dipapark pada grafik d dialisis untuk mendapatk kategori dampak. Berdasark hasil pengukur, diperoleh hasil sebagai berikut : a. Dampak untuk Kenyam d Kesehat Dari hasil pengukur simpg ge untuk masing-masing lokasi (Tabel s/d 3.27 ) yg kemudi digambark pada grafik ( Gambar 3.5. s/d ), dapat diketahui semuya masih berada pada kriteria tidak menggggu. b. Dampak terhadap struktur bgun Hasil pengukur kecepat ge untuk tiap-tiap lokasi (Tabel 3.12.s/d 3.27) kemudi digambark pada grafik (Gambar 3.6. s/d 3.36.), dapat diketahui bahwa dampak genya termasuk dalam kategori A ( tidak menimbulk kerusak ). Dari urai diatas, dapat disimpulk bahwa kondisi di daerah sepjg renca proyek lintas gda Cirebon-Kroya masih berada dibawah baku mutu. 3. Hasil Pengukur d Pembahas Dari pengukur yg telah dilakuk didapatk besar ge untuk kesehat d kerusak bgun seperti pada tabel dibawah Tabel.1. No Hasil Pengukur di Stasiun Cirebon. Simpg Kecepat (mikron) (mm/det) Frekuensi , , , , , , , , , , , , Gambar2. Grafik tingkat ge untuk kenyam d kesehat di Stasiun Cirebon (warna hijau) Keterg : grafik masih berada di areal masih diizink, artinya termasuk kriteria tidak menggggu. J. PENGEMB. REK & TEK Volume 13 No 1, Juni 2011:

3 Gambar 4. Grafik tingkat ge untuk kenyam d kesehat di MA Syarif Hidayattullah (warna hijau) Gambar 3. Grafik Tingkat Mekik di Stasiun Cirebon (warna merah) Keterg : Tabel.2. No Grafik yg dihasilk berada pada areal a, yaitu termasuk kategori A artinya tidak menimbulk kerusak. Hasil Pengukur di MA Syarif Hidayattullah Cirebon Frekuensi Simpg (mikron) Kecepat (mm/det) ,24 2, , , ,02 2, ,21 2, ,06 2, , ,12 2, ,06 1, ,88 1, ,94 1, ,80 1, ,97 Keterg : grafik masih berada di areal masih diizink, artinya termasuk kriteria tidak menggggu Gambar 5. Grafik Tingkat Mekik di MA Syarif Hidayattullah Cirebon (warna merah) Keterg : Grafik yg dihasilk berada pada areal A, yaitu termasuk kategori A, artinya tidak menimbulk kerusak 8 Prediksi yg Diakibatk oleh Kereta Api Melintas ( Agus Margitono )

4 Tabel.3. Hasil Pengukur di Pemukim Penduduk Pulosaren No Frekuensi Kecepat Simpg (mikron) (mm/det) ,50 2, ,69 2, ,05 2, ,81 2, ,57 2, ,95 1, ,51 1, ,93 1, ,04 1, ,12 1, ,85 1, ,53 1, ,11 Gambar.7.Grafik Tingkat Mekik di Permukim Penduduk Pulosaren Pekalip (warna merah) Keterg : Grafik yg dihasilk berada pada areal a, yaitu termasuk kategori A artinya tidak menimbulk kerusak. Gambar.6.Grafik tingkat ge untuk kenyam d kesehat di Pemukim Penduduk Pulosaren Pekalip (warna hijau) Keterg : grafik masih berada di areal masih diizink, artinya termasuk kriteria tidak menggggu 4.Simpul Disemua titik sampel studi didapatk semua ge masih dibawah baku tingkat ge Berdasark Kep- terbesar akibat operasinal Kereta api terdapat disetasiun Kejaks Cirebon. Perlu di cermat jika 2 kereta melintas telah melampaui baku tingkat ge Berdasark Kep- DAFTAR PUSTAKA Dusaputro H, dkk, 1997, Pengukur frekuensi diri d dampak lgsung dari suara speaker pada besar dinamis Cdi Borobudur, Lapor Peneliti J. PENGEMB. REK & TEK Volume 13 No 1, Juni 2011:

5 Dusaputro, H, 2000, Dampak Pada Bising d, Makalah Diklat Propinsi Jawa Tengah. David Halliday, 1985, Physics, 3nd edition, John Wiley Sons F.E. Richard, Jr, 1994, Vibrations of soils d fondations, Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs, New Jersey. Bad Pengendali Dampak Lingkung, Himpun Peratur di Bidg Pengendali Dampak Lingkung, Sutimin, 1999, Masalah Vibrasi pada Struktur Elastis, makalah seminar Sutrisno, 1984, Fisika Dasar, Penerbit ITB. Team, 1999, ANDAL Pembgun Jalur Gda KA Lintas Cirebon-Kroya, PT Ins Mdiri, Jakarta 10 Prediksi yg Diakibatk oleh Kereta Api Melintas ( Agus Margitono )