ANALISIS KINERJA PERSIMPANGAN BERSINYAL LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN SIMPANG DAGO KOTA BANDUNG

Transkripsi

1 ANALISIS KINERJA PERSIMPANGAN BERSINYAL LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN SIMPANG DAGO KOTA BANDUNG Sarwta Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Wiralodra, Indramayu E mail : masarwto@gmail.com Abstract Simpg Dago Street is one of the intersections in Bdung city which has high traffic volume. The problem at the junction area is the length of delay causing the queue. The purpose of this study is to evaluate the performce of existing intersection d alyze the appropriate problem solving alternatives.based on dago junction performce alysis result based on Mual of Indonesia Road Capacity stdard year 1997 is traffic flow for four arms / pressure still below capacity me intersection performce still c serve traffic flow passing by deviation, degree of saturation biggest happened at arm B (jl Siliwgi) that is 50%, while the lowest degree of saturation occurs in the T (Dipati Ukur) arm, which is 37%, the largest queue length occurs on arm B (jl siliwgi) of 56.9 m while the smallest queue length occurs at Arm of T (Dipati Ukur) that is equal to 24 m, The highest average delay occurred at arm S (Jl Dago Bawah) that is equal to 88,7 sec / smp while the smallest is arm T (Jl Dipatiukur) that is equal to 16, 9 seconds / smp Keywords: Degree of Saturation, Capacity, Queue, Delay Abstrak Simpg Jal Dago merupak salah satu persimpg yg ada di kawas kota Bdungbagi utara yg memiliki volume lalu lintas tinggi. Permasalah pada daerah persimpg jal berupa lamya tunda yg menyebabk terjadinya tri. Tuju dari peneliti ini adalah untuk mengevaluasi kinerja simpg eksisting d mengalisis alternatif pemecah masalah yg tepat.berdasark hasil alisis kinerja persimpg dago berdasark stdard Mual Kapasitas Jal Indonesia tahun 1997 adalah arus lalu lintas untuk keempat leng/pendek masih di bawah kapasitas artinya kinerja persimpg masih dapat melayi arus lalu lintas yg melewati simpg tersebut, derajad kejenuh terbesar terjadi pada leng B (jl siliwgi) yaitu sebesar 50%, sedgk derajad kejenuh terkecil terjadi pada leng T (Jl. Dipati Ukur) yaitu sebesar 37%, Pjg tri terbesar terbesar terjadi pada leng B (jl siliwgi) yaitu sebesar 56,9 m sedgk pjg tri terkecil terjadi pada leng T (Jl. Dipati Ukur) yaitu sebesar 24 m, rata-rata tertinggi terjadi pada leng S (Jl. Dago Bawah) yaitu sebesar 88,7 detik/smp sedgk yg terkecil adalah leng T (Jl Dipatiukur) yaitu sebesar 16,9 detik/smp Kata Kunci : Derajat Kejenuh, Kapasitas, Antri, Volume 1 Nomor 3, Juni 2016 :

2 I. Pendahulu Persimpg sebidg jal raya merupak tempat bertemunya kendara dari berbagai arah, sehingga di tempat itu terjadi konflik tar kendara. Hal ini ak menyebabk delay (tunda). Pengatur diperluk untuk meminimumk tunda yg pada akhirnya ak memaksimalk kapasitas persimpg. Untuk mengatur lalu lintas persimpg dapat dilakuk deng berbagai cara, salah satunya adalah deng memasg sinyal lalu lintas. Tuju pengatur simpg deng sinyal adalah mengoptimalk kapasitas jal d menghindari terjadinya kecelaka lalu lintas di daerah tersebut. Karena perilaku lalu lintas bersifat dinamis, maka kinerja pengatur lalu lintas di daerah simpg perlu dievaluasi secara periodik. Persimpg Simpg Dago yg berada di kawas pusat kota Bdung merupak salah satu simpg bersinyal dari seki byak persimpg yg ada di kota bdung yg memiliki Jumlah penduduk pada tahun 2016 sebesar jiwa. Persimpg ini terletak di kawas yg dikelilingi oleh aktifitas wisata, pendidik d juga perdagg/bisnis. Adapun rumus Masalah dalam peneliti ini adalah sebagai berikut 1) Bagaima kinerja persimpg dago berdasark Mual Kapasitas Jal Indonesia? 2) Apa Lgkah-lgkah perbaik yg perlu dilakuk berdasark alisis kinerja simpg? Sedgk tuju peneliti ini meliputi : 1) Mengalisis kapasitas/kinerja simpg bersinyal di lokasi simpg Dago deng menggunak pedom Mual Kapasitas Jal Indonesia (MKJI) 2) Membuat rekomendasi untuk meningkatk kinerja simpg bersinyal berdasark hasil alisis II. TINJAUAN PUSTAKA Persimpg merupak lokasi yg kritis dalam suatu sistem lalu-lintas. Pertemu beberapa ujung jal menyebabk suatu situasi yg kompleks. Konflik yg terjadi di persimpg jal leng empat dapat diilustrasik seperti gambar berikut : Gambar 1 Konflik di persimpg Pada volume lalu-lintas yg rendah, persimpg bercabg byak tidak menimbulk masalah. Tetapi deng semakin berkembgnya lalu-lintas, timbul persoal lalu lintas yg rumit, karena kapasitas persimpg tak mampu lagi melayi volume lalu lintas yg ada. Akibatnya mulai timbul kemacet lalu lintas. Persimpg berleng empat bersinyal merupak hal yg umum di Indonesia. Efektifitas sinyal lalu lintas pada persimpg merupak hal yg krusial, karena deng tingginya volume lalu lintas. Hal-hal tersebut bisa mengakibatk penunda yg berlebih d tingkat pelay yg rendah. Tulis ini menelaah besarnya penunda yg terjadi pada persimpg yg dikontrol oleh sinyal lalu lintas. Besarnya penunda merupak salah satu ukur efektifitas sinyal lalu lintas yg domin, karena lgsung dialami d dirasak oleh pengemudi. Besarnya penunda juga menentuk Tingkat Pelay dari sinyal lalu lintas tersebut. Simpg-simpg bersinyal yg merupak bagi dari sistem kendali waktu tetap yg dirgkai atau sinyal aktuasi kendara terisolir, biasya memerluk metoda d pergkat lunak khusus dalam alisya. Walau demiki masuk untuk waktu sinyal dari suatu simpg yg berdiri sendiri dapat diperoleh deng menggunak mual ini, Pada umumnya sinyal lalu lintas dipergunak untuk satu atau lebih dari alas berikut : untuk menghindari kemacet simpg akibat adya konflik arus lalu lintas, Volume 1 Nomor 3, Juni 2016 :

3 sehingga terjamin bahwa suatu kapasitas tertentu dapat dipertahk, bahk selama kondisi lalu lintas jam puncak; untuk memberi kesempat kepada kendara d/atau pejal kaki dari jal simpg (kecil) untuk /memotong jal utama; untuk mengurgi jumlah kecelaka Ialu-lintas akibat tabrak tara kendara dari arah yg bertentg. III. METODE PENELITIAN Lgkah lgkah dalam peneliti ini digambark deng diagram / bag alir seperti berikut : Gambar 3. Lokasi peneliti Mulai Identifikasi permasalah Menentuk lokasi peneliti Melakuk Survei Analisi data d pembahas Gambar 4. Gambar Eksisting lokasi peneliti Kesimpul Selesai Gambar 2 Diagram Alir Peneliti IV. ASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Lokasi Peneliti Simpg Dago terletak pada daerah komersial yg dikelilingi oleh beberapa toko d pasar tradisional. umlah penduduk Kota Bdung berdasark sensus penduduk tahun 2015 adalah sebesar jiwa deng hambat samping tinggi. H 4.2 Kondisi Geometri simpg Dago adalah daerah dari suatu leng persimpg jal untuk kendara mengtri sebelum keluar melewati garis henti. Lebar pendekat (WA) adalah lebar dari bagi pendekat yg diperkeras yg digunak oleh lalu lintas bug setelah melewati persimpg jal. Lebar masuk (Wmasuk) adalah lebar dari bagi pendekat yg diperkeras d diukur pada garis henti. Lebar keluar (Wkeluar) adalah lebar dari bagi pendekat yg diperkeras yg digunak oleh lalu lintas bug setelah melewati persimpg jal.lebar efektif (We) adalah lebar dari bagi pendekat yg diperkeras yg digunak dalam perhitung kapasitas. Volume 1 Nomor 3, Juni 2016 :

4 Tabel 1 Data Geometri Simpg Dago 4.3 Kondisi fase sinyal Gambar 4 Geometri Persimpg Kondisi fase sinyal lalu lintas simpg dago adalah seperti diilistrasik pada gambar berikut Gambar 5 Fase Lampu lintas simpg Dago Volume 1 Nomor 3, Juni 2016 :

5 4.4 Analisis Kapasitas simpg a. Penentu arus puncak Arus puncak ditentuk deng membdingk arus terbesar tara pukul d seperti pada tabel di bawah ini. Tabel tersebut memperlihatk bahwa arus terbesar yaitu pada jam pertama sebesar Tabel 2 Kondisi Arus Lalu lintas Simpg Dago Jam Petama ( ) Jam Kedua ( ) Dari Kiri K Lurus Kiri K Lurus Dago Atas Siliwgi Dipati Ukur Dago Bawah b. Penentu Kapasitas Simpg Analisis dilakuk deng cara mengisi tabel-tabel berdasark format dari MKJI Untuk simpg bersinyal digunak : 1) Formulir SIG- I : geometri, pengatur lalu lintas d lingkung 2) Formulir SIG- II : arus lalu lintas 3) Formulir SIG-IV : penentu waktu sinyal d kapasitas 4) Formulir SIG-V : pjg tri, jumlah kendara terhenti d tunda. Berikut adalah rinci mengisi formulir-formulir tersebut: 1) Formulir SIG-I : geometri, pengatur lalu lintas d lingkung Kota : Bdung Ukur Kota : jiwa 2,4 juta jiwa Jumlah fase lampu lalu lintas : 4 fase 2) Formulir SIG- II : arus lalu lintas Formulir SIG-II berisik data arus lalu lintas d rasio belok di simpg Bersinyal I (Jl.Juda Jl. Dago Atas ), seperti yg terlihat pada Tabel berikut ini. Tabel 3 Arus Lalu lintas Belok Simpg Dago U S T B Arah Kendara Ring (LV) emp terlindung = emp terlaw = Kendara Berat (HV) Sepeda Motor (MC) 1 emp terlindung = 1.3 emp terlindung = emp terlaw = 1.3 emp terlaw = 0.4 Kendara MV Bermotor Berbelok PLT PRT Kend/jam LT/LTOR ST RT LT/LTOR ST RT LT/LTOR ST RT LT/LTOR ST RT Arus UM UM/MV Volume 1 Nomor 3, Juni 2016 :

6 Tabel 4 Derajad Kejenuh Hijau Dalam Fase No. Tipe Kendara Berbelok PLTOR PLT PRT Arus RT Arah Arah Diri Law Lebar Efektif (m) QRT QRTO We Nilai Dasar Ukur Arus jenuh Hijau Faktor-faktor penyesuai Hambat Samping Keldai Hijau Kota Fcs Fsf Fg Parkir Fp Frt Kiri Flt Q U 1 P U 2 O S 2 O B 4 O T 3 P O IFR = Belok K Belok Tabel 5 Tundaa di Simpg Dago Nilai disesuaika n S Arus Lalu Arus FR = Q/S Fase PR =(FRcr/IFR) Waktu Hijau g Kapasitas S x g/c Derajat Kejenuh Q/C Arus Lalu Q Kapasitas C Derajat Kejenuh DS = Q/C Hijau GR = g/c N1 Jumlah Kendara tri (smp) N2 NQ = N1+N2 Jumlah Lalu Kendara lintas rata2 terhenti DT Geometrik rata2 DG Tunda Ratarata D (smp) U S B T LTOR TOTAL 1421 TOTAL Qtot Kendara terhenti Rata-rata 0.62 Rata-rata 41.1 NQ max Pjg Antri (m) QL kendaraa n stop NS D*Q Berdasark data tabel di atas terlihat bahwa kapasitas leng terbesar adalah pada pendekat Utara atau pendekat Dago atas yg disusul deng pendekat Selat dari arah Jal Juda. Kapasitas dari kedua pendekat ini memg sudah seharusnya besar karena merupak jal major dari Simpg tersebut. 4.5 Analisis Pjg Antri Tabel 6 Pjg Antri di Simpg Dago Arus Lalu Q Kapasitas C Derajat Kejenuh DS = Q/C Hijau GR = g/c Jumlah Kendara tri (smp) N1 N2 NQ = N1+N 2 NQ max Pjg Antri (m) QL U S B T Berdasark data tabel di atas terlihat bahwa pjg tri terbesar adalah pada pendekat Barat atau Siliwgi yg disusul deng pendekat Selat dari arah Jal Juda. Pjg tri pada pendekat Barat adalah sebesar 56,9 atau 57 meter. Pada kenyatanya, pjg tri di sebelah Barat ini memg tergolong besar karena arus yg masuk ke pendekat ini berasal dari daerah Siliwgi d Cisitu menuju kawas major deng dimensi pendekat yg tidak terlalu besar yg menyebabk pada besarnya pjg tri kendara. 4.6 Analisis adalah waktu tempuh tambah yg diperluk untuk melalui simpg apabila dibdingk deng lintas tpa melalui suatu simpg. terdiri atas tunda lalu lintas d tunda geometrik. lalu lintas atau DT adalah waktu menunggu yg disebabk interaksi lalu lintas deng gerak lalu lintas yg bertentg. geometrik atau DG disebabk oleh perlambat d percepat kendara yg membelok di simpg d atau yg terhenti oleh lampu merah. Volume 1 Nomor 3, Juni 2016 :

7 Tabel 7 di Simpg Dago Pend ekat Arus Lalu smp/j am Q Kapa sitas smp/j am C Deraj at Keje nuha n DS = Q/C Rasi o Hija u GR = g/c Jumlah Kendara tri (smp) N1 N2 NQ = N1+N 2 NQ ma x Pja ng Antri (m) QL kendar a stop NS Jumla h Kenda ra terhen ti Tund a Lalu lintas rata2 DT Tunda Geom etrik rata2 DG U S B T LTO R TOTAL 1710 TOTAL 0 Qtot Kendara terhenti Rata-rata 0.64 Rata-rata 41.3 Tund a Ratarata D = DT+ DG Tunda D*Q (smp) Berdasark data tabel di atas terlihat bahwa tunda rata-rata adalah sebesar 41,3 det/smp pada semua pendekat, dima tunda terbesar yaitu pada pendekat Selat sebesar 88,7 det/smp. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpul Berdasark hasil alisis kinerja persimpg dago berdasark stdard Mual Kapasitas Jal Indonesia tahun 1997 dapat disimpulk sebagai berikut : 1. Arus lalu lintas untuk keempat leng/pendek masih di bawah kapasitas artinya kinerja persimpg masih dapat melayi arus lalu lintas yg melewati simpg tersebut 2. Derajad kejenuh terbesar terjadi pada leng B (jl siliwgi) yaitu sebesar 50%, sedgk derajad kejenuh terkecil terjadi pada leng T (Jl. Dipati Ukur) yaitu sebesar 37% 3. Pjg tri terbesar terbesar terjadi pada leng B (jl siliwgi) yaitu sebesar 56,9 m sedgk pjg tri terkecil terjadi pada leng T (Jl. Dipati Ukur) yaitu sebesar 24 m 4. rata-rata tertinggi terjadi pada leng S (Jl. Dago Bawah) yaitu sebesar 88,7 detik/smp sedgk yg terkecil adalah leng T (Jl Dipatiukur) yaitu sebesar 16,9 detik/smp 5.2 Sar Berdasark Kesimpul kinerja simpg bersinyal di lokasi simpg Dago dapat disark hal-hal sebagai berikut : 1. Sistem pengatur sinyal masih layak untuk melayi lalu lintas yg melewati persimpagn tersebut, sehingga belum perlu dilakuk perubah system baik secara geometri maupun persinyal 2. Perlu dilakuk survei / pengamat lebih representatif buk hya jam puncak pagi tapi perlu untuk mengetahui arus puncak pada sig d sore, sehingga alisis yg dihasilk lebih representatif 3. Hambat samping yg tinggi pada keempat sisi perlu diminimalk sehingga dapat meningkatk kinerja simpg tersebut DAFTAR PUSTAKA 1. Bad Pusat Statistik Kota Bdung (2015), Kota Bdung Dalam Angka, MKJI. (1997), Mual Kapasitas Jal Indonesia (MKJI), Direktorat Jendaral Bina Marga, Departemen Pekerja Umum, Jakarta. Volume 1 Nomor 3, Juni 2016 :