Modul 8: Perencanaan Penerapan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Modul 8: Perencanaan Penerapan"

Transkripsi

1 Modul 8: Perencanaan Penerapan

2 Modul 8 Perencanaan Penerapan Latar Belakang Perencanaan penerapan adalah titik puncak dari seluruh kegiatan lokakarya. Modul ini yang merupakan satu set kegiatan yang dilaksanakan dalam beberapa sesi pengembangan profesional bertujuan untuk membantu para peserta dalam menunjukkan pemahaman mereka akan penggunaan TIK dalam cara yang berpusat-pada-siswa. Di sini mereka harus merencanakan, mendesain, menerapkan dan melaksanakan kegiatan yang berpusat-pada-siswa menggunakan beberapa bentuk TIK. Proses perencanaan pembelajaran membutuhkan waktu lama dan usaha intensif, khususnya bagi mereka yang memiliki pengalaman minimal dalam merancang kegiatan pembelajaran dan bagi mereka yang terbiasa melakukan praktek-praktek yang berpusat-pada-guru seperti membacakan materi untuk siswa, metode kuliah atau menuliskan informasi di papan tulis untuk dicatat siswa. Modul ini bertujuan untuk membantu para peserta dalam proses ini dan dapat menjadi alat serta membekali dengan ketrampilan dalam merencanakan dan merancang. Ini juga menjadi peluang untuk saling memberikan umpan balik dari sesama rekan-rekan kerja, dan menjadi perubahan untuk mengujicobakan implementasi dari rencana pembelajaran yang berpusat-pada-siswa dengan TIK. Modul ini dibagi menjadi beberapa urutan kegiatan: Perencanaan Pelajaran dengan Inspiration Mendesain Pelajaran. Diskusi dan Penerapan Pelajaran. Seminar Peserta Merevisi Format Perencanaan Pelajaran Peserta Yang Disarankan Para MTT dan Guru. Jumlah Peserta Yang Disarankan Peserta Dasar - dasar Pemikiran Pada modul-modul sebelumnya, para peserta telah berperan menjadi siswa konsumen dari kegiatan dari kegiatan yang berpusat-pada-siswa yang berbasis ICT, yang telah dirancang untuk mereka. Namun untuk mengimplementasikan pendekatan-pendekatan yang berpusatpada-siswa dibantu dengan ICT (baik di dalam kelas maupun di PSBG), para peserta harus belajar untuk menjadi perancang kegiatan yang menggunakan teknologi untuk mempromosikan pendekatan-pendekatan yang berpusat-pada-siswa. Oleh karena itu dalam modul ini, para peserta meluangkan waktu dan tenaga untuk mendesain dan mengembangkan kegiatan yang berpusat-pada-siswa (dalam hal ini, dengan pendekatan yang berorientasi-pada-proyek). Peserta diharapkan dapat merasa terbantu dalam memahami dan merasa lebih nyaman untuk menggunakan TIK di sekolah.

3 Waktu kerja yang terstruktur ini dialokasikan dalam beberapa sesi lokakarya yang notabene adalah bagian terpenting dari lokakarya ini. Tujuan dari modul ini adalah pemahaman peserta tentang apa-apa saja yang perlu dipikirkan dalam proses perencanaan dan penciptaan kegiatan yang berpusat-pada-siswa dengan mengintegrasikan teknologi dan melihat tantangan-tantangan apa yang ada di dalamnya. Mereka akan menghadapi tantangan-tantangan ini dan belajar untuk mengatasinya. Tujuan Membantu para peserta melakukan transisi peran sebagai siswa menjadi pencipta dari lingkungan pembelajaran yang berpusat-pada-siswa dan yang terintegrasikan oleh TIK; Menyediakan waktu kerja yang terstruktur dimana mereka dapat merencanakan, menciptakan dan menyelenggarakan pembelajaran yang berpusat-pada-siswa dan terintegrasi oleh teknologi; Membantu para peserta mentransfer pengetahuan dan ketrampilan yang dipelajari dalam lokakarya untuk praktek profesional mereka (dalam kerjasama mereka dengan para guru); Membimbing para peserta dalam proses perancangan kurikulum, dengan memperhatikan hal-hal seperti pengelompokkan kooperatif, asesmen dan penggunaan teknologi yang berpusat-pada-pengetahuan; Membantu para peserta untuk mengembangkan draft kegiatan yang berpusat-pada-siswa dan berbasis teknologi yang tersusun dan terlatihkan dengan baik, sehingga mereka dapat menggunakannya bersama para guru dan siswa dalam kohort sekolah mereka; Meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan diri dalam pengintegrasian teknologi dan penerapan kegiatan yang berpusat-pada-siswa di PSBG dan kelas mereka. Waktu yang dibutuhkan Jumlah jam: jam atau 6 sesi lokakarya Perencanaan pembagian sesi kegiatan: Kisaran Waktu Yang Disarankan Perencanaan dengan Inspiration: 3 jam (1 sesi Lokakarya) Perancagan Pembelajaran: (yang meliputi Seminar Teknologi ) 8 jam (2 sesi lokakarya) Diskusi dan penerapan pembelajaran: yang (meliputi Teman-teman Kritis dan Gladi Resik ) 4 jam (1 sesi lokakarya) ** Seminar Peserta: 5-6 jam (sesi lokakarya 1 hari penuh) ** Merevisi Format Perencanaan Pelajarna: 2-3 jam (1 sesi lokakarya)

4 ** Penentuan waktu ini berdasar pada kisaran jumlah peserta. Anda membutuhkan waktu yang lebih untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan ini apabila terdapat lebih banyak peserta. Catatan: waktu yang dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan di atas tergantung pada kemajuan yang dicapai oleh setiap tim. Misalnya, apabila para tim telah selesai dengan sesi Temanteman Kritis sebelum waktunya (sebelum 1,5 jam), mereka dapat melanjutkan kegiatan mereka. Fasilitator bebas memodifikasi kegiatan-aktivias yang disarankan ini berdasarkan kemajuan yang dicapai oleh tim dan berdasarkan asesmen terhadap kegunaan kegiatan tertentu. Misalnya, fasilitator dapat memutuskan bahwa adalah lebih penting bagi tim-tim ini untuk melakukan Gladi Resik lebih dari satu kali daripada mendiskusikan kegiatan mereka dalam sesi Temanteman Kritis. Pengembangan dari Modul Sebelumnya Modul 8: Perencanaan Penerapan dikembangkan dari modul-modul sebelumnya. Para peserta menggunakan menerapkan pemahaman mereka akan pembelajaran kolaboratif (Modul 1), pembelajaran berbasis proyek (Modul 2 dan 3), menggunakan TIK dalam cara-cara yang berpusat-pada-siswa (Modul 4 dan 7) dan penggunaan Tipe II (atau tipe-tipe terbuka lainnya) dari TIK (Modul 5 dan 6). Tujuan dari Modul 8 ini adalah meningkatkan peran peserta dari konsumen menjadi produsen kegiatan yang berpusat-pada-siswa dan terintegrasi oleh TIK ini. Kemungkinan besar, dalam kegiatan-aktivias yang disusun oleh para guru ini, para peserta akan melihat banyak repetisi seperti penggunaan pusat-pusat/stasiun-stasiun pembelajaran, pendekatan jigsaw, dan penggunaan PowerPoint. Ini tidak menjadi masalah, karena salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah membantu meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan para peserta dalam mendesain kegiatan yang berpusat-pada-siswa dan menggunakan teknologi. Alat dan Bahan Komputer yang terhubung dengan Proyektor LCD dan layar. Komputer ini harus memiliki program Inspiration; Akses ke sebuah printer (apabila mungkin akses ke mesin foto kopi kita juga dapat mengandalkan toko-toko pelayanan fotokopi terdekat); Satu komputer untuk setiap tim; Lembar Kerja 1: Pedoman Perencanaan Pelajaran; Lembar Kerja 2: Menyusun Peta Konsep dengan Inspiration; Lembar Kerja 3: Contoh-Contoh Penggunaan Inspiration untuk Area Pembelajaran Lembar Kerja 4: Informasi Teman-teman Kritik; Lembar Kerja 5: Kartu Peran yang akan digunakan dalam kegiatan terakhir tim. Kertas flip chart dan spidol; Area kerja dengan meja dan kursi yang jauh dari komputer dimana para peserta dapat

5 merencanakan kegiatan mereka; Pena dan buku catatan untuk setiap tim; Gunting, spidol, lem, selotip, dan kertas; Bahan-bahan lain yang diperlukan untuk kegiatan-kegiatan tertentu; Kartu indeks/kertas lipat (pilihan); Satu flash disk untuk setiap peserta. Day 8 Persiapan Fasilitator Bacaan: Persiapan ini opsional tetapi sangat disarankan: Mempelajari kembali modul-modul sebelumnya; Bacalah Pedoman Fasilitator ini dan semua Lembar Kerja yang menyertainya; Bacalah kembali Menghubungkan Pembelajaran Siswa dan Teknologi; Bacalah kembali Lembar Kerja 1: Pedoman Perencanaan Pelajaran; Bacalah kembali Lembar Kerja 2: Menyusun Peta Konsep dengan Inspiration; Bacalah kembali Lembar Kerja 4: Teman-teman Kritis; Bacalah kembali file presentasi PowerPoint : Modul 8: Rencana Penerapan.ppt; Alat dan Bahan (untuk fasilitator): Cetaklah, gandakan dan bagikan satu kopi Lembar Kerja 1: Pedoman Perencanaan Pelajaran untuk setiap peserta; Cetaklah, gandakan dan bagikan satu kopi Lembar Kerja 2: Menyusun Peta Konsep dengan Inspiration untuk setiap peserta; Cetaklah, gandakan dan bagikan satu kopi Lembar Kerja 3: Contoh-Contoh Penggunaan Inspiration Untuk Area Pembelajaran untuk setiap peserta; Cetaklah satu kopi Lembar Kerja 5: Kartu Waktu yang akan digunakan pada kegiatan terakhir tim; Install-kan versi elektronik Lembar Kerja 1: Pedoman Perencanaan Pelajaran; Installkan satu kopi program Inspiration di setiap komputer peserta; Periksalah dan pastikan semua computer, printer, dan mesin fotokopi tersedia dan berfungsi dengan baik (atau lihatlah apakah ada toko/pusat fotokopi terdekat). Apabila belum ada mesin foto kopi, anda harus mengantisipasi dengan mencetak semua lembar kerja yang anda perlukan dan membeli cartridge ekstra untuk printer anda. Penataan: Tatalah meja dan kursi bagi para guru sebagai area kerja; Sebelum sesi dimulai, tentukan seseorang yang dapat menjadi notulen Inspiration dan berilah pelatihan singkat Inspiration kepadanya; Tentukan strategi pengelompokkan (4 orang per tim) baik dengan cara mengatur peserta yang berasal dari satu sekolah atau dari berbagai sekolah, mengatur peserta berdasarkan kedekatan jarak tempat kerja atau biarkan mereka menentukan anggota kelompoknya sendiri.

6 Deskripsi Kegiatan Modul 8: Perencanaan Penerapan adalah realisasi dari sebuah seri kegiatan dimana para peserta secara aktif mulai mengadaptasi ketrampilan, ide-ide, dan konsep-konsep dari lokakarya ini untuk dipraktekkan sendiri. Dengan bekerja secara kolaboratif dalam tim yang terdiri atas 4 peserta, satu tim akan mengembangkan satu kegiatan berbasis proyek, menggunakan teknik-teknik pembelajaran aktif, dan meningkatkan kolaborasi dan penggunaan TIK dalam pengaturan komputer yang terbatas. Dalam proses pengembangan produk final mereka, para peserta banyak menerima dan saling memberikan umpan balik dan dukungan (dalam sesi Teman-teman Kritis ), dari fasilitator (dalam sesi Gladi Resik ), dari siswa mereka sendiri (saat kegiatan diujicobakan dan dirintis di kelas) dan dari sesama peserta lokakarya. Walaupun pemirsa (audience) yang menjadi sasaran yang sesungguhnya adalah para siswa di lokakarya ini para peserta kemungkinan besar harus menganggap sesama peserta lain sebagai pemirsa yang nyata. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi penerapan yang dilakukan bersama dengan sesama peserta sebelum benar-benar melakukannya dengan para siswa. Dan walaupun fokusnya ada pada kerja peserta, fasilitator harus terlibat aktif dengan seluruh kelompok. Ia harus ada untuk membantu para tim menelurkan ide-ide, melihat kembali ketrampilan teknologi, meminta mereka untuk berpikir secara komprehensif dan terperinci tentang kegiatan-kegiatan mereka. Fasilitator juga harus mendorong para tim ini untuk menyusun kegiatan yang tidak hanya berpusat-pada-siswa, tetapi juga berpusat-pada-pengetahuan. Doronglah para tim ini untuk menyusun kegiatan sederhana dan benar-benar dapat dilakukan ( doable ), dan giringlah mereka ke arah yang lain apabila kegiatannya cenderung tradisional walaupun dikemas dalam teknologi. Karena kemungkinan besar ini adalah pertama kalinya mereka menciptakan kegiatan yang berpusat-pada-siswa menggunakan TIK, para peserta akan membutuhkan banyak dukungan: Dukungan konseptual: memahami bahwa mereka tidak hanya mempresentasikan, tetapi mereka benar-benar melaksanakan sebuah pelajaran bersama sesama peserta lokakarya Dukungan logistik: mengetahui bagaimana mengatur kelas untuk mempersiapkan diri, memahami menajemen waktu, dapat mengembangkan materi-materi dsb. Dukungan teknis: penyegaran dalam penggunaan software selama lokakarya. Dukungan desain pembelajaran: memikirkan tujuan dan langkah-langkah kegiatan serta mendesain sesuatu yang benar-benar berpusat-pada-siswa. Urutan Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan ini adalah kegiatan terakhir dalam Pedoman Fasilitator ini yang menjabarkan Modul 8: Perencanaan Penerapan. Kegiatan-kegiatan ini akan disusun dalam beberapa sesi lokakarya.

7 Kegiatan 1: Menggunakan Inspiration dalam Perencanaan Pelajaran Waktu: 3 jam (1 sesi lokakarya) Bagian I: Merangkum Sesi-Sesi Sebelumnya Dengan Inspiration (30menit) 1.) Mulailah dengan menyampaikan kepada para peserta bahwa mereka telah memasuki tahap baru dari perkembangan profesional TIK. Sampai saat ini, para peserta telah mengimplementasikan ide dan strategi dari lokakarya di sekolah mereka sendiri. Dan berdasarkan observasi fasilitator, belum ada mekanisme dalam pelatihan untuk mendesain pembelajaran dan berbagi pengalaman praktek terbaik ( best practices ). Dalam sesi-sesi berikut, ini para peserta akan memberikan peluang untuk berbagi desain dan kegiatan pembelajaran dan di saat yang sama mereka akan mulai mendesain, mengembangkan dan akhirnya mengimplementasi kegiatan yang berpusat-pada-siswa dan terintegrasi oleh TIK, bersama semua. 2.) Kita akan mulai dengan meninjau kembali apa yang telah kita pelajari dalam sesi-sesi sebelumnya pada lokakarya ini. Mintalah para peserta untuk mempelajari kembali konsepkonsep dan ketrampilan yang telah diperoleh dalam 2 hari terakhir. Mari kita memikirkan kembali tetang kelas yang berpusat-pada-siswa, khususnya 4 komponen berkut ini: Siswa Guru Kurikulum Teknologi 3.) Mintalah notulen Inspiration untuk membuka program Inspiration dan membuat sebuah Main Idea (Ide Utama) yang mencantumkan kelas-kelas yang berpusat-pada-siswa). Ia kemudian membuat 4 lingkaran tambahan yang terpisah dari ide utama. (Akan lebih baik apabila format ini telah disiapkan sebelum sesi dimulai.) Berilah label pada setiap lingkaran: Siswa Guru Kurikulum Teknologi

8 4.) Peta konsep Inspiration akan tampak seperti di bawah ini (Jangan khawatirkan formatnya, sejauh peta ini mengandung isi yang diperlukan.) 5.) Mulailah mengaplikasikan pemetaaan konsep berdasarkan pengalaman peserta dengan meminta mereka melakukan brain storming tentang karakteristik atau ciri-ciri umum dari kelas yang berpusat-pada-siswa. Contoh-contoh jawaban dapat meliputi: Kegiatan dikembangkan dari pengetahuan siswa sebelumnya; Siswa menggunakan alat-alat, sumbersumber pembelajaran dan pengalaman yang beragam dalam pembelajaran: Para siswa aktif secara fisik dan mental, dsb. Saat peserta lain berdiskusi, notulen akan mengetikkan ide-ide ini ke dalam Inspiration. Tujuannya adalah memasukan ide-ide awal peserta ke dalam format visual (tidak dalam bentuk seperangkat ide siap pakai ) dan memperkenalkan para peserta tentang pemetaan konsep, khususnya dengan menggunakan Inspiration. 6.) Para peserta mugkin merasa tidak pasti bagaimana harus merespon topik kelas yang berpusat-pada-siswa karena sifatnya masih terlalu luas. Untuk itu, masuklah ke dalam bahasan komponen-komponen kelas yang lebih khusus. Apa yang dilakukan para siswa dalam kelas yang berpusat-pada-siswa? Mintalah contoh-contoh spesifik dari para peserta. Kalau mereka tidak yakin bagaimana harus menjawabnya, mintalah mereka untuk memikirkan kembali tentang keterlibatan mereka sendiri dalam kegiatan lokakarya dimana mereka berperan sebagai siswa. Apa yang mereka lakukan sebagai siswa? Bagaimana mereka belajar? Bahan-bahan, sumber-sumber dan pengalaman apakah yang mereka gunakan untuk belajar? 7.) Ulanglah proses ini untuk komponen-komponen lain dari kelas yang berpusat-pada-siswa: guru, teknologi, dan kurikulum. Apabila peserta tidak tahu bagaimana menjawabnya, gunakan selalu pengalaman mereka pada lokakarya sebelumnya sebagai acuan, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sangat spesifik seperti: Apa yang saya (fasilitator) lakukan sebagai seorang guru? Apa yang anda anda dengan menggunakan komputer? Dalam aspek-aspek apa teknologi telah membantu anda? Mengumpulkan informasi (dengan

9 kamera digital), menganalisa informasi (dengan Excel), dan mempresentasikan informasi (dengan PowerPoint). 8.) Sekali lagi, saat para peserta melakukan brain storming, notulen mengetik pemikiranpemikiran tersebut ke dalam Inspiration. Di akhir diskusi, anda akan melihat sebuah peta konsep brain storming seperti di bawah ini: Mengumpulkan gambar/ sumber belajar Memproduksi hasil belajar Keberadaan tutor sebaya Mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif Dibuat berdasar kemampuan siswa Dibuat berdasar kebutuhan setempat Menggunakan / berkomunikasi Merancang kegiatan Merancang peran siswa dalam kelompok Teknologi Kurikulum Membuat skenario pembelajaran Guru Learner-Centered Classroom Siswa Mengarahkan kegiatan siswa Mengerjakan tugas sesuai tanggung jawabnya Mencari sumber belajar Melakukan diskusi di dalam dan antar kelompok Mempersiapkan keperluan pembelajaran Gambar 2: Contoh peta konsep final setelah sesi brainstorming menggunakan Inspiration 9.) Mintalah para peserta untuk menghubungkan ide-ide yang terkait. Sambil mereka mengidentifikasikan hubungan ide-ide ini, notulen menghubungkan ide-ide melalui Linking Tool (untuk membuat garis-garis penghubung) dalam Inspiration. 10.) Rangkumlah ide-ide peserta. Misalnya: Kelas yang berpusat-pada-siswa adalah kelas yang siswanya aktif secara mental dan fisik. Mereka bekerjasama mengerjakan kegiatankegiatan belajar yang membutuhkan pemikiran, logika, pemecahan masalah, kreativitas dan ketrampilan kolaborasi. Contoh-contoh hasil karya pembelajaran yang berpusat-padasiswa adalah menyusun proyek, bukan hanya sekedar produk-produk tradisional seperti lembar-lembar kerja. Dalam lingkungan yang berpusat-pada-siswa, para peserta bekerja sama, mengatur perilaku, berbagi informasi, dan saling mengajarkan satu sama lain.

10 Kurikulum diatur sedemikian rupa, sehingga para siswa terlibat dalam kegiatan belajar yang bervariasi (yaitu, membaca dalam hati, bekerja dalam kelompok kecil, menulis mandiri dan berpasangan, permainan, dsb.). Dan pembelajaran tidak hanya terbatas pada tingkat yang lebih rendah dalam Taksonomi Bloom (Pengetahuan) tetapi mencapai tingkat pembelajaran yang lebih tinggi (Analisis dan Sintesis). Dalam kelas berpusat-pada-siswa, guru membimbing pembelajaran dan ia telah melakukan persiapan matang sebelumnya: menyiapkan kegiatan, mencari materi, menulis instruksi, menentukan kelompok, dan menetapkan parameter kegiatan. Dalam kelas yang demikian, para siswa lebih aktif, sedangkan guru melihat dan mengamati, dan mendatangi para siswa apabila mereka membutuhkan bantuan. Teknologi tidak hanya digunakan mempresentasikan informasi dan tidak hanya digunakan oleh guru. Dalam kelas yang berpusat-pada-siswa, para siswa menggunakan teknologi untuk berbagai tujuan, yang secara umum sasarannya adalah mengembangkan pengetahuan mereka mencari, menganalisa, mempresentasikan informasi, serta berkolaborasi bersama, berbagi jumlah teknologi yang terbatas. 11.) Sekarang, berilah penjelasan singkat (5-10 menit) tentang Inspiration, yang akan mereka gunakan untuk melakukan brain storming kegiatan. Jelaskan bahwa Inspiration adalah program pemetaan konsep, dan brain storming yang memungkinkan peserta untuk mengorganisasikan ide dalam format visual yang non-linier dan untuk menggambarkan hubungan antara ide-ide. Mintalah notulen untuk berbagi pengalaman dan tips secara singkat. 12.) Secara khusus, tunjukkan kepada para peserta cara untuk : a. Menciptakan ide baru b. Mengetik dalam lingkaran (bubble) c. Menghubungkan ide-ide d. Berpindah-pindah antara tampilan diagram dan outline 13.) Jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengajarkan Inspiration. Software ini mudah dan intuitif sehingga para peserta akan dengan mudah memikirkan bagaimana mereka dapat menggunakannya berdasarkan asas pada waktunya dan sesuai kebutuhan.. Bagian II: Mendesain Kegiatan Yang Berpusat-pada-siswa Dengan Mengintegra-sikan TIK (30 menit) 1.) Sampaikan kepada para peserta bahwa sekarang mereka telah sangat mengenal komponenkomponen kelas yang berpusat-pada-siswa dan sesi berikutnya akan terfokus untuk membantu mereka mendesain kegiatan semacam ini. 10

11 2.) Tampilkan Slide 1 dari Modul 8: Perencanaan Penerapan. Para peserta akan bekerja dalam tim untuk bersama-sama merencanakan, menyusun, dan melakukan kegiatan kelas bersama peserta lainnya, yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: Berpusat-pada-siswa (yaitu, siswa-lah, bukan guru, yang melaksanakan sebagian besar porsi kerja (termasuk berca-kapcakap)) Mengintegrasikan minimal satu tipe teknologi. Penggunaan TIK dengan cara Tipe II terbuka dan berpu-sat-pada-siswa. Menggunakan pendekatan yang berorientasi pada pro-yek. Mempromosikan pembelajaran kolaboratif. Menggunakan salah satu strategi Persyaratan Kegiatan bagian 1 Berpusat pada siswa Bedasar-pada-proyek (project based) Kolaboratif Tipe II atau penggunaan ICT secara terbuka Strategi-strategi manajemen komputer terbatas Slide 1: Persyaratan Kegiatan, Bagian 1 pengelompokkan (strategi mana-jemen komputer terbatas) yang dicontohkan dalam lokakarya (Stasiun-stasiun Pembelajaran, Navigator, Para Ahli, Jigsaw, dan Kelompok Kolaboratif, atau bentuk lain yang direncanakan sendiri oleh para peserta.) 3.) Tampilkan Slide 2: Persyaratan Kegiatan, Bagian 2. 4.) Jelaskan bahwa para peserta akan mengembangkan kegi-atan ini dalam tim yang mana akan dibentuk sebentar lagi. 5.) Membagikan satu kopi Lembar Kerja 1: Pedoman Perencanaan Pelajaran kepa-da setiap peserta. Pedoman ini akan dijadikan kerangka kerja yang membantu para peserta merencanakan kegiatan. Pedoman ini juga akan dibagikan kepada semua MTT dalam paket perlengkapan teknologi mereka sehingga mereka memiliki seperangkat lengkap kegiatan yang akan diterapkan dengan para guru. Persyaratan Kegiatan bagian 2 Bekerjasama dengan 3 orang kolega anda Lakukan persiapan (tentukan jumlah sesi lokakarya untuk persiapan) Menentukan bersama kelompok (tentukan tanggal dan waktu) Kita adalah siswa; anda adalah guru Umpan balik dan revisi Anda akan menggunakannya bersama dengan rekan-rekan sesama guru mulai saat ini sampai (tentukan tanggalnya) Slide 2: Persyaratan Kegiatan, Bagian 2 6.) Tinjaulah pedoman perencanaan pembelajaran ini bersama para peserta. Jawablah pertanyaan atau masalah yang mungkin diungkapkan oleh para guru/peserta. Jelaskan bahwa pedoman ini adalah model pengorganisasian yang baik yang dapat membantu mereka dan para guru melakukan perencanaan pembelajaran di sekolah. 11

12 7.) Sampaikan kepada para peserta bahwa mereka akan melakukan kegiatan ini bersama semua peserta lain dan fasilitator pada hari/tanggal (tentukan hari dan tanggalnya). Mereka juga akan melakukan kegiatan ini di sekolah mereka (bersama para guru kalau mereka adalah MTT, dan dengan para siswa kalau mereka adalah guru). 8.) Sangat penting untuk dicatat: Kegiatan di sekolah mereka dapat dilakukan dalam kisaran waktu yang mereka tentukan sendiri. Namun untuk sesi kedua yang terakhir lokakarya ini, dimana mereka akan melakukannya bersama-sama, kegiatan mereka tidak boleh lebih dari satu jam. Satu jam ini akan menjadi waktu yang tepat untuk persiapan untuk melakukan kegiatan yang sama dalam rentang waktu yang lebih panjang di sekolah masing-masing. Setelah setiap kegiatan akan ada 15 menit sesi umpan balik verbal dari seluruh kelas. Pastikan para peserta memahami inti poin ini, bahwa mereka akan melakukan versi padat dari kegiatan yang akan secara ideal dilakukan di sekolah masingmasing nantinya. Ini berarti, para tim harus memotong bagian-bagian kegiatan yang mereka rencanakan atau dapat saja mereka hanya melakukan satu bagian dari seluruh rangkaian kegiatan. Dampaknya, mereka akan mendesain satu kegiatan tetapi ditujukan untuk 2 tipe sasaran pemirsa. Kelompok pemirsa pertama adalah peserta pelatihan ini dan kelompok pemirsa yang kedua adalah para siswa mereka sendiri (guru (dalam lokakarya mereka selenggarakan sendiri) atau siswa yang sesungguhnya). 9.) Pelajaran ini haruslah sangat aktif, bersama semua peserta dan fasilitator menjadi siswanya, dan tim menjadi para guru. 10.) Kegiatan ini harus menyerupai kegiatan yang dilakukan para peserta dalam pelatihan ini fokus ada pada siswa sebagai pihak yang belajar, guru sebagai fasilitator, dan komputer harus digunakan dalam kolaborasi. 11.) Tim-tim ini hanya memiliki waktu 1 jam, sehingga apabila kegiatan mereka lebih lama dari 1 jam, mereka harus menentukan bagian kegiatan yang mana yang akan dilakukan dalam kesempatan ini. 12.) Meninjau kembali elemen-elemen pembelajaran berbasis proyek dan strategi manajemen kelas bersama para peserta. (Lihat Slide 3 dan 4 di bawah ini.) 12

13 Bagian III: Menggunakan Inspiration untuk Merencanakan Pembelajaran (2 jam) 1.) Kelompokkan para peserta ke dalam tim yang terdiri atas 4 orang. 2.) Jelaskan bahwa mereka sekarang akan menggunakan Inspiration untuk melakukan brainstorming atau memetakan tentang kegiatan terakhir mereka. Jelaskan bahwa peta konsep ini tidak perlu disusun sebagai produk jadi tetapi mereka harus benar-benar berpikir selama kegiatan ini dilakukan, mencatat ide-ide dalam format visual Inspiration dan kemudian menghubungkan ide-ide tersebut. Dalam 2 jam, mereka harus mencetak hasil kerja mereka dalam jumlah yang cukup bagi setiap anggota tim dan satu kopi untuk fasilitator. 3.) Sampaikan pada peserta bahwa, walaupun walaupun mereka sudah cukup memahami dan menguasai program Inspiration, mereka akan mendapatkan tambahan bahan di akhir sesi ini. Jelaskan bahwa bahan-bahan ini mengandung contoh-contoh yang berhubungan dengan area pembelajaran yang spesifik dan memberikan tips-tips yang lebih jauh dimana mereka dapat menggunakannya dan berbagi dengan rekan-rekan kerja di dalam kerja di masa mendatang. 4.) Saat para peserta bekerja dalam tim melakukan brainstorming kegiatan, fasilitator harus berkeliling di antara tim untuk memastikan bahwa mereka mendiskusikan dan membuat coretan ide-ide di atas kertas sebelum menggunakan komputer. Saat menggunakan komputer pastikan setiap anggota tim berpeluang menggunakan Inspiration. 5.) Fasilitator harus mendengarkan percakapan kelompok dan menawarkan saran dan bimbingan bagi setiap kelompok karena terkadang proses brainstorming adalah proses yang tersulit. Doronglah para peserta untuk memikirkan tujuan-tujuan kegiatan ini apa yang harus diketahui siswa dan perlu dikuasai sebagai hasil dari kegiatan ini? Bagaimana para peserta mengetahui bahwa para siswa telah mencapai tujuan-tujuan ini? (Dengan kata lain, bentuk asesmen apakah yang akan mereka gunakan? Doronglah para peserta untuk fokus pada asesmen non-test misalnya, asesmen kinerja siswa, asesmen produk final/hasil karya) Area pembelajaran apakah yang ingin dititikberatkan oleh guru? Kegiatan apa yang dapat membantu para siswa mencapai tujuan ini? 6.) Juga, fokuslah untuk membantu para peserta memahami fokus kegiatan, yaitu kegiatan berbasis proyek. Skenario atau cerita apakah yang akan mereka persiapkan untuk mengantar kegiatan? Bagaimanakah caranya agar kegiatan ini dapat dijadikan kegiatan dunia nyata? Bagaimanakah caranya agar para siswa bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri? (Ini berarti mendorong para peserta untuk menentukan peran kelompok). 7.) Kira-kira 15 menit sebelum lokakarya ini berakhir, tanyakan kepada para peserta untuk berhenti bekerja untuk berbagi ide-ide besar/utama dari kegiatan mereka Apa yang menjadi tujuan pembelajaran? Tentang apakah kegiatan mereka ini? Apa yang menjadi area pembelajaran? Apa yang akan dipelajari dan dikuasai oleh para siswa sebagai hasil dari kegiatan ini? 13

14 8.) Sampaikan kepada para peserta bahwa mereka akan bertemu lagi dalam dua sesi berikutnya untuk mendesain kegiatan. Sementara ini, para peserta harus berusaha melakukan korespondensi dengan peserta-peserta lainnya untuk memperbaiki ide-ide mereka. Mereka dapat melakukan korespondensi melalui , tatap muka langsung, telepon, atau sms. 9.) Berilah waktu kepada para peserta untuk mencetak peta konsep Inspiration mereka (apabila perlu), dan pastikan mereka memberi satu kopi untuk fasilitator. 10.) Setelah sesi ini selesai dan mereka pergi, bagikan satu kopi Lembar Kerja 2: Menyusun Peta Konsep dengan Inspiration (Bagaimana Menyusun Peta Konsep den Inspiration). Kegiatan II: Mendesain Pembelajaran Waktu: 8 jam (2 sesi lokakarya) Penjelasan Latar Belakang untuk Fasilitator: Sesi 8 jam ini atau lebih baik lagi apabila dibagi menjadi 2 sesi yang masing-masing 4 jam adalah waktu kerja dalam tim untuk bersama-sama mengembangkan sesi pembelajaran/pelajaran dan materi (lebih disukai yang menggunakan komputer -- karena dapat disimpan, didistribusikan, dan digunakan kembali). Ini juga waktu untuk memperoleh pelatihan/bantuan teknologi tambahan (apabila mungkin). Pada intinya, setelah dua sesi kerja ini (atau satu sesi 8 jam penuh), para peserta akan dapat mengembangkan kegiatan mereka dengan baik. Mereka akan membutuhkan waktu untuk melatihkan kegiatan mereka di hadapan fasilitator ( Gladi Resik ) dan membuat perbaikanperbaikan yang dibutuhkan. 1.) Memberikan pengantar untuk sesi ini dengan menyampaikan kepada para peserta bahwa 8 jam ke depan ini adalah waktu untuk bekerja dengan tim mereka dan mengembangkan kegiatan mereka secara penuh (menggunakan format Perencanaan Pelajaran sebagai pedoman), mengembangkan materi, praktek dengan teknologi yang dibutuhkan untuk pembelajaran, dan menggandakan materi yang cukup untuk sesi pembelajaran (Ingatlah: pelajaran di sini mengacu pada pelajaran yang akan mereka lakukan dengan para peserta dalam lokakarya). 2.) Menekankan sekali lagi, bahwa mereka mengembangkan satu sesi pempelajaran namun untuk dua sasaran pemirsa. Salah satunya adalah para siswa yang sebenarnya (atau, sasarannya adalah guru kalau mereka adalah MTT). Pelajaran ini dapat disusun dalam rentang waktu sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri. Mereka harus menerapkan kegiatan ini kepada para siswa. Pada kesempatan ini mereka harus memadatkannya sehingga kegiatan atau bagian dari kegiatan ini dapat dilakukan bersama peserta lainnya dalam waktu satu jam. Tujuannya adalah agar para peserta dapat mencicipi kegiatan yang mereka rancang. 3.) Dengan menggunakan peta konsep Inspiration tim yang dicetak dari sesi lokakarya sebelumnya, kunjungi setiap tim untuk mendiskusikan kegiatan mereka secara mendetil. Pastikan rencana mereka tidak terlalu ambisius untuk waktu yang hanya satu jam. Pastikan bahwa kegiatan tersebut terdiri atas bagian awal, tengah dan akhir. Ingatkan para peserta bahwa mereka untuk memberi pengantar dan penjelasan yang sangat singkat (1-2 menit). 14

15 Mereka harus langsung masuk ke dalam pelaksanaan kegiatan, membuat pembelajaran menjadi sangat aktif bagi para peserta (baik secara fisik maupun mental). 4.) Kedua sesi kerja ini membutuhkan penyeimbangan yang hati-hati dari pihak fasilitator. Anda harus memberikan peserta waktu dan ruang yang cukup untuk bekerja tanpa interupsi. Dan, anda juga harus memastikan para peserta tidak keluar dari jalur, atau mendesain sesuatu yang tidak dapat dilakukan dalam rentang waktu yang disediakan, atau mendesain kegiatan yang berpusat-pada-guru, atau yang tidak memiliki tujuan pendidikan. Para peserta juga harus memahami bahwa mereka harus menggunakan waktu yang ada untuk mengembangkan semuanya apabila mereka memiliki kertu-kartu peran untuk kegiatan mereka. Misalnya, mereka harus memanfaatkan waktu ini mencetak kartu, mengguntingnya, menjadikan satu dengan penjepit kertas, dsb. 5.) Seminar Teknologi dapat diselenggarakan diantara sesi dalam dua hari ini. Seminar ini adalah kursus mini untuk penyegaran penggunaan Excel, PowerPoint, Words, Inspiration, kamera digital dan program-program freeware lainnya yang telah di-download peserta. 6.) Seminar teknologi tidak boleh menggunakan waktu lebih dari 45 menit. Dan, tergantung pada sumber daya manusia yang ada (apabila anda punya asisten, bantuan dari MTT lain, atau kalau ada peserta yang sangat trampil menggunakan teknologi), fasilitator dapat menawarkan kursus ini secara konsekutif (satu sesi untuk Words, kemudian Excel, dst.) atau secara simultan (sesi Word dapat dilakukan secara bersamaan dengan sesi Inspiration, misalnya). 7.) Mengumumkan waktu dan tempat Seminar Teknologi. Tim yang ada hanya diperkenankan mengirimkan satu orang untuk mengikuti seminar ini. Individu tersebut harus memiliki tujuan khusus yang berhubungan dengan kegiatan yang dikembangkan, untuk dibahas dalam Seminar Teknologi ini. Ia juga dapat mengikuti seminar ini apabila membutuhkan bantuan dalam penggunaan software. Dengan menggunakan pendekatan Navigator ini, ia akan kembali ke tim-nya dan membantu anggota-anggota tim menyegarkan ketrampilan teknologi mereka. 8.) Untuk kepentingan Seminar Teknologi, biasannya anda harus meminjam komputer peserta. Umumkan hal ini sebelumnya sehingga mereka siap untuk bekerja tanpa komputer 9.) Saat peserta datang ke sesi Seminar Teknologi ini, tanyakan terlebih dahulu software apa yang mereka gunakan dan ketrampilan apa yang ingin dikuasai oleh para peserta. Dalam hal apa mereka membutuhkan bantuan? Kelompokkan 2-3 tiga peserta untuk menggunakan satu komputer. Berilah instruksi secara verbal kepada mereka tentang bagaimana melakukan sebuah perintah program. Hanya pesertalah yang boleh menyentuh komputer dan mereka harus berbagi dalam menggunakannya. 10.) Di akhir kegiatan Mendesain Pembelajaran ini, jadwalkan para peserta untuk kegiatan berikutnya yaitu Mendiskusikan dan Mempraktekan Pembelajaran. Anda harus menjadwalkannya dalam waktu yang cukup dekat setelah sesi ini sehingga para peserta tidak atau belum lupa tentang apa yang mereka kerjakan, namun jangan terlalu dekat sampai-sampai mereka tidak memiliki waktu untuk melakukan persiapan di waktu luang. 15

16 11.) Pastikan peserta memahami bahwa dalam sesi berikut, Mendiskusikan dan Mempraktekkan Pembelajaran, mereka harus siap untuk berbagi dan berdiskusi dengan tim lain (dalam sesi Teman-teman Kritis ) dan melakukan Gladi Resik dengan fasilitator. Ini adalah kesempatan terakhir sebelum meeka menyelenggarakan kegiatan pembelajaran mereka dengan sesama perserta. Kegiatan III: Mendiskusikan dan Mempraktekkan Pembelajaran Waku: 4 jam (1 sesi lokakarya) Latar Belakang: Kegiatan lokakarya ini pada intinya terdiri atas dua kegiatan mini. Pertamatama, semua tim akan berbagi kegiatan yang mereka kembangkan dalam sesi Teman-teman Kritis, di mana para peserta saling memberikan umpan balik yang akan digunakan untuk memperbaiki kegiatan atau pelajaran mereka. Kedua, para tim ini akan melakukan Gladi Resik bersama fasilitator yang memberikan umpan balik untuk dipertimbangkan para peserta. Di akhir sesi ini, para tim akan menerima umpan balik yang mendetil yang kemudian akan digunakan untuk memperbaiki kegiatan mereka lebih lanjut. Karena banyak hal terjadi dalam sesi ini dan karena keberadaan fasilitator diperlukan di Gladi Resik, fasilitator harus mengatur jadwal kegiatan Teman-teman Kritis dan Gladi Resik sehingga ia (fasilitator) dapat menghadiri semua Gladi Resik. Sebuah jadwal (untuk 4 tim) dapat disusun seperti ini: Jelaskan kepada para peserta bahwa tujuan sesi hari ini adalah mendiskusikan kegiatan bersama para kolega dalam rangka memperoleh umpan balik dan memperbaiki kualitas kegiatan atau pelajaran. Para peserta melakukannya melalui sesi Teman-teman Kritis dan Gladi Resik bersama fasilitator. Teman-teman Kritis: Aturlah tim secara berpasangan berdasarkan beberapa kriteria (misalnya, kesamaan kegiatan). Jelaskan bahwa dalam 60 menit berikut, tim-tim ini akan melakukan kegiatan Teman-teman Kritis. Bagikan Lembar Kerja 4: Teman-teman Kritis. Teman-teman Kritis adalah teknik evaluasi antar kelompok bersama rekan yang tidak mengancam. Para tim bertemu dalam jangka waktu tertentu (untuk kesempatan ini: 1 jam). Separuh dari waktu yang dialokasikan (30 menit) diberikan untuk satu tim yang akan berbagi kegiatannya secara mendetil. Tim pendengar dapat melakukan interupsi dengan mengajukan pertanyaan, meminta penjelasan dan menawarkan saran di tengah-tengah atau di akhir penjelasan. Setelah 30 menit, peran ini ditukar. Tim pembicara menjadi tim pendengar. Tim pembicara berbagi sesi pembelajaran yang dikembangkannya dan tim pendengar yang baru akan bertanya, memberi saran, dsb. 16

17 Pengeditan oleh rekan seperti ini menjadi alat diagnostik yang berharga. Apabila tim pendengar tidak memahami sebuah penjelasan, ini adalah tanda bahwa tim pembicara harus membuat kegiatannya lebih mendetil atau memperbaiki susunannya. Para tim ini kemudian merevisi kegiatan mereka berdasarkan umpan balik dalam Temanteman Kritis. Beri waktu untuk revisi. Gladi Resik: dalam satu jam ini, para tim juga melakukan Gladi Resik bersama fasilitator. Ini adalah persiapan terpenting yang dilakukan para peserta, sehingga jangan melewati Gladi Resik ini dalam kondisi apapun. Langkah-langkah Gladi Resik: 1.) Bersama masing-masing tim, pergilah ke satu tempat (ruang kelas) di mana mereka telah mempersiapkan kegiatan. Tim yang akan maju harus mempersiapkan semua materi, mengatur meja dan kursi dalam area-area kerja, dan teknologi yang dibutuhkan. Berilah waktu sekitar 45 menit untuk praktek. Setelah mereka siap untuk mulai, catatlah waktu. Mereka mempunyai waktu tepat 45 menit. 2.) Fasilitator harus berperan sebagai siswa selama kegiatan ini. Apabila bagian dari tugas siswa adalah keluar dan mengambil foto objek-objek geometri (misalnya bujur sangkar, lingkaran, oktagonal, dsb) dan waktu yang ditentukan adalah 10 menit, maka anda sebagai fasilitator harus keluar dan melihat apakah waktu yang diberikan memang cukup untuk tugas tersebut. 3.) Saat anda mengikuti kegiatan tim, catatlah kelebihan dan kelemahannya. Catatlah dan perhatikan waktunya. Salah satu tujuan dari proses kegiatan ini adalah untuk membantu peserta memahami pentingnya manajemen waktu dan memaksimalkan waktu pembelajaran. 4.) Pastikan pembelajaran ini aktif. Penekanannya ada pada aksi baik fisik dan yang lebih penting adalah mental, dimana para siswa tidak hanya mengulang informasi tetapi menerapkan pengetahuan dalam situasi baru, memikirkan sebuah masalah, atau mencari solusi kreatif atas masalah atau proyek. Kalau dalam pelajaran ini, para peserta mulai terlalu banyak mengobrol atau berubah menjadi pendekatan yang berpusat-pada-guru (guru sebagai presenter), langsung hentikan mereka dan mintalah tim untuk menghentikan obrolan peserta dan tim ini harus lebih fokus untuk membuat pelajaran ini aktif. Ingat, bahwa ini adalah sebuah kegiatan bukan presentasi semata dari potensi atau usulan kegiatan. 5.) Hal-hal yang diinginkan: Pastikan para peserta tidak berbicara pada anda (sebagai audience); Pastikan kegiatan tersebut dapat diselesaikan dalam waktu yang diberikan: doronglah tim untuk menggunakan waktu secara optimal dan melakukan beberapa tugas sekaligus secara bersamaan misalnya, daripada memberi pengantar kemudian 17

18 baru mambagikan instruksi, tim dapat memberi pengantar sambil membagikan instruksi. Kalau, misalnya, tim-tim ini melakukan pendekatan stasiun pembelajaran, pastikan waktu kerja di setiap stasiun itu cukup untuk menghasilkan sesuatu. Kalau para peserta hanya diberi waktu 5 menit di setiap stasiun, doronglah tim untuk mengurangi jumlah stasiun karena para peserta hampir tidak dapat belajar apa-apa dalam 5 menit. Ingatkan mereka bahwa pembelajaran yang sama di sekolah dapat dilaksanakan selama yang diinginkan, tetapi dalam kesempatan ini, kegiatan harus dilaksanakan dalam satu jam (atau bahkan kurang dari itu). 6.) Apabila kegiatan yang dilakukan keluar jauh dari jalur, hentikan prakteknya dan diskusikanlah dengan kelompok tersbut. Ini adalah waktu di mana anda harus bersikap tegas dalam mengatur rencana bagi tim (yaitu, 2 menit untuk memberikan pengantar, 10 menit di setiap stasiun pembelajaran, 10 menit untuk membuat 2 slide PowerPoint, 5 menit kesimpulan, dst). Pastikan tim tersbut memahami bahwa saat kegiatan ini dilakukan dalam situasi yang sesungguhnya (pada sesi lokakarya berikut), semuanya (semua peralatan, materi, dsb) harus diatur dan disiapkan agar mereka dapat langsung mulai. Waktu untuk melakukan kegiatan tidak termasuk waktu persiapan. Satu jam yang diberikan hanya untuk pelaksanaan kegiatan. 7.) Pastikan anda telah membahas hal-hal utama yang perlu diperbaiki dan perhatikan waktunya sehingga setiap tim tahu apa yang harus ditambah atau dikurangi sehingga kegiatan ini dapat dilakukan tepat dalam waktu yang ditentukan. Akan sangat membantu para peserta dan juga fasilitator, apabila latihan ini dapat direkam video sehingga fasilitator bersama tim dapat meninjau kembali kegiatan bersama-sama. 8.) Tim-tim ini harus mengecek semua peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan sebenarnya (printer, kamera digital, software) untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi baik. Mereka juga harus menghitung waktu yang dipergunakan para peserta untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan peralatan tersebut. Sekali lagi, Gladi Resik ini harus menjadi tahap persiapan kegiatan yang paling berharga dan tidak boleh dilewati. Gladi resik semacam ini memaksa tim untuk benar-benar merencanakan dan memikirkan kegiatan mereka. Didukung oleh umpan balik fasilitator, para tim ini harus dapat memperoleh ide-ide yang bagus tentang apa yang dapat dilaksanakan dan apa yang harus diperbaiki. 9.) Berdasarkan apa yang diperoleh dari Gladi Resik dan teman-teman kritis, para peserta menggunakan sisa waktu yang ada untuk melakukan revisi final. Mengakhiri sesi lokakarya ini dan persiapan untuk sesi berikutnya: Sesi berikutnya disebut sebagai Seminar Peserta atau Kegiatan 4. Sesi lokakarya ini akan memberikan kesempatan bagi masing-masing tim untuk melaksanakan kegiatannya bersama seluruh tim peserta, (Ingatlah bahwa tim penyelenggara adalah adalah guru, dan peserta lainnya adalah siswa.) Tentukan jadwal setelah sesi diskusi ini (jeda waktu satu minggu adalah optimal) untuk penyelenggaraan sesi berikutnya. 18

19 Sampaikan pada para peserta bahwa antara sekarang dan sesi berikutnya, mereka harus mempraktekkan kegiatan mereka sekali lagi berdasarkan umpan balik yang diperoleh (khususnya) dari Gladi Resik. Jelaskan jadwalnya untu mereka: Mereka akan mempunyai waktu tepat satu jam (atau rentang waktu lain yang ditentuka) untuk melakukan kegiatan ini bersama seluruh kelompok. ini akan diikuti 15 menit sesi umpan balik. Semua materi dan ruang harus sudah siap. Mereka tidak dapat melakukan persiapan materi dan peralatan selama periode satu jam itu, sehingga mereka harus datang ke PSBG/sekolah lebih awal untuk mempersiapkan kegiatan-nya. Doronglah peserta untuk berkomunikasi satu sama lain dan dengan anda sebagai fasilitator, dari sekarang sampai sesi lokakarya berikut. Kegiatan IV: Seminar Peserta Waktu: 5-6 jam (Sesi lokakarya 1 hari penuh) Latar Belakang untuk Fasilitator: Dalam sesi lokakarya ini, seluruh tim melaksanakan kegiatan masing-masing di hadapan seluruh kelas. Apabila mungkin, usahakan untuk merekam kegiatan dengan sebuah kamera video. Mintalah salah satu anggota tim presentasi untuk merekam sesinya. Hasil rekaman ini dapat digunakan nantinya untuk sesi pengembangan perofesional dan didiskusikan dengan masing-masing tim sehingga mereka dapat menganalisa kinerjanya. Persiapan: 1. Sebelum sesi ini dimulai, susunlah jadwal yang memberi waktu istirahat di antara sesi sehingga tim-tim baru dapat mempersiapkan kegiatan mereka. Jadwalnya dapat disusun seperti ini: 19

20 2. Dengan menggunakan Lembar Kerja 5: Kartu Waktu buatlah tiga penunjuk waktu yang menyatakan: Waktu tinggal 10 menit Waktu tinggal 5 menit Waktu tinggal 2 menit Waktu habis Anda akan menggunakan kartu-kartu ini saat presentasi tim untuk memantau waktu. Langkah-langkah: Pengantar Singkat Kegiatan 1.) Berilah pengantar kegiatan hari ini dengan menjelaskan bahwa hari ini adalah titik kulminasi dari program pengembangan profesional teknologi ini karena pada sesi ini para peserta menerapkan apa yang telah mereka pelajari sejauh ini. 2.) Setelah pengantar yang singkat ini, langsunglah masuk pada kegiatan. Tim I harus telah siap. Ingat, apabila tim belum siap, maka waktu yang digunakan untuk persiapan akan mengurangi waktu 60 menit mereka. Jangan berikan waktu tambahan untuk persiapan tim, karena akan sangat memakan waktu dan hari tersebut akan menjadi lebih lama bagi para peserta. 3.) Setiap tim memiliki kurang lebih 60 menit (atau ketentuan periode waktu lainnya) untuk melaksanakan kegiatan. Anggota-anggota tim dapat memberikan penjelasan singkat mengenai kegiatan (1-2 menit), kemudian mereka harus langsung melibatkan para peserta lainnya ke dalam kegiatan yang telah mereka ciptakan. Saat ini, para peserta dan fasilitator harus bekerja dalam kelompok siswa yang bekerja menggunakan komputer atau sedang melakukan wawancara, dan tidak hanya duduk-duduk serta mendengarkan presentasi. 4.) Sebagai fasilitator, anda juga harus terlibat dalam kegiatan. (Hal ini akan membantu anda untuk sekali lagi menjadi siswa dalam situasi pembelajaran). Walaupun demikian, anda harus tetap memantau waktu. Gunakan petunjuk waktu yang telah anda cetak untuk mengingatkan tim presenter akan waktu yang tersisa dan akhir kegiatan. 5.) Fasilitator juga harus mencatat hal-hal yang ia anggap cukup penting atau signifikan untuk didiskusikan dalam refleksi akhir. Umpan balik dan diskusi dari kegiatan setiap tim: 6.) Hentikan kegiatan setelah 60 menit (atau setelah rentang waktu yang anda tentukan). Bagikan kartu indeks kepada para peserta (bukan kepada tim presenter). Sambil melakukannya, mintalah para peserta untuk memberikan umpan balik secara umum bagaimana kegiatan ini menurut anda? Apa pendapat mereka? Pada kesempatan ini, ajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum. 20

21 7.) Setelah setiap peserta memperoleh sebuah kartu indeks, mintalah mereka untuk menuliskan umpan balik tertulis secara anonim. Berikan waktu kurang lebih 2 menit untuk ini. 8.) Saat para peserta melakukan hal ini, tim presenter memperoleh satu lembar kertas fc dan spidol sehingga mereka siap mencatat komentar-komentar kolega mereka. 9.) Kumpulkan semua kartu sambil meminta kepada para peserta untuk memberi komentar tentang kegiatan tim presenter. Berilah waktu kurang lebih 5-10 menit untuk ini. Doronglah para peserta untuk memberikan umpan balik mengenai kelebihan dan kekurangan kegiatan tersebut dan bagaimana kegiatan ini dapat diperbaiki. Tekankan bahwa evaluasi seperti ini bukanlah ancaman dan diberikan secara positif dan konstruktif. 10.) Tim presenter harus mendengarkan tidak merespon. Ini tidak didesain sebagai sebuah dialog. Dan, pada kenyataannya, apabila tim presenter memang diberi kesempatan untuk memberi respon, mereka seringkali bersikap membela diri sendiri dan hal ini akan menghambat pembelajaran informasi baru. 11.) Hentikan diskusi dalam 8 menit dan mulailah memberikan umpan balik dari anda sendiri. Hanya tekankan masalah-masalah utama yang perlu diungkapkan dan jangan memberikan lebih dari 3-5 komentar. Usahakan untuk fokus pada hal-hal yang tidak terperhatikan para peserta. Misalnya, anda dapat mengomentari gerakan presenter (dalam melakukan transisi dari pembelajaran yang berpusat-pada-guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa, para guru biasanya kurang banyak bergerak hanya berdiri di depan gelas tanpa bergerak. Salah satu komentar yang dapat diberikan adalah bahwa presenter perlu bergerak dan berkeliling ruangan serta berinteraksi dengan siswa lihat dari balik punggung mereka, mengamati kerja peserta, dan bersirkulasi di antara kelompok. Observasi lain yang sering muncul adalah yang berhubungan dengan dinamika tim presenter: Seringkali, karena mengajar sering dianggap sebagai profesi soliter (satu orang), hanya salah satu tim presenter yang memimpin kegiatan, sedangkan anggota lainnya mundur atau hampir tidak melakukan apa-apa.) 12.) Setelah 15 menit, waktu refleksi habis, hentikan semuanya, dan berilah ucapan selamat bagi tim presenter serta berilah mereka tepuk tangan yang meriah. Berilah jeda pendek untuk pergantian ke tim berikutnya. Ingatlah bahwa tim pertama mungkin dapat dianggap yang terburuk dan tim-tim berikutnya akan lebih baik dari yang pertama karena telah belajar dari umpan balik dan dari mengamati kegiatan tim pertama. 13.) Ulangi langkah 1-12 untuk masing-masing tim sampai semua tim melaksanakan kegiatannya. 21

22 Diskusi akhir bersama seluruh kelas/kelompok besar: 14.) Setelah seluruh tim selesai presentasi, matikan semua komputer, pindahkan kursi-kursi ke ruang bersama dan kumpulkan seluruh tim. Tanyakan pendapat para peserta tentang kegiatan-kegiatan tersebut secara umum. Berilah waktu yang sama bagi seluruh tim peserta untuk mendiskusikan kelebihan dan kekurangan seluruh kegiatan. Apa yang dipelajari peserta? Ide-ide baru dan strategi apakah yang dapat digunakan dalam kerja mereka sendiri? Seberapa percaya dirikah mereka dalam menerapkan apa yang telah dipelajari? Rangkumlah semua tema utama sebelum melanjutkan ke tim berikutnya. 15.) Adalah penting untuk benar-benar meningkatkan rasa percaya diri peserta, untuk membantu mereka menyadari bahwa mereka dapat melaksanakan kegiatan yang berpusatpada-siswa menggunakan TIK. Mereka telah menghabiskan berjam-jam dalam lokakarya untuk melakukannya. Mereka telah mempraktekkannya di sekolah-sekolah mereka dalam dalam rentang waktu lokakarya pengembangan profesional ini. Mereka juga telah berhasil menciptakan dan menyelenggarakan kegiatan berbasis TIK yang menggunakan pendekatan pembelajaran aktif/berpusat pada siswa. 16.) Fasilitator harus memberi selamat bagi seluruh tim atas kerja keras mereka. Ada satu sesi terkahir bagi para peserta untuk menciptakan perencanaan pembelajaran akhir dari kegiatan mereka sehingga para tim dapat berbagi apa yang telah dilakukan, yang terpisah dari kegiatan yang telah masuk ke dalam portofolio fasilitator. Jadi peserta saat ini memiliki beberapa set kegiatan (yang baru saja mereka lakukan) yang dapat dipergunakan di sekolah. 17.) Untuk memfasilitasi dan memperoleh hasil diskusi yang berguna,gunakan 3 lembar kertas flip chart yang bertuliskan kalimat-kalimat tidak lengkap berikut ini: Saya dapat melakukan.. Saya membutuhkan bantuan tentang Saya akan memodifikasi/merubah.. 18.) Letakkan kertas-kertas flip chart ini di dalam ruangan. Mintalah para peserta untuk mencantumkan agenda kegiatan dalam seminggu terakhir ini di bawah Saya dapat melakukan Mintalah mereka untuk meuliskan semua kegiatan, strategi, atau ide yang mereka rasa dapat diimplementasikan dengan mudah bersama para guru. 19.) Di bawah kalimat Saya membutuhkan bantuan tentang... Mintalah mereka untuk menuliskan semua kegiatan, strategi, atau ide yang mereka rasa bahwa mereka membutuhkan bantuan dan jelaskan mengapa. 20.) Di bawah Saya akan memodifikasi/merubah.. mintalah mereka untuk menuliskan semua kegiatan, strategi, atau ide yang akan mereka ubah. 21.) Gunakah 3 lembar kertas flip chart sebagai dasar untuk diskusi: Apa yang dirasa nyaman oleh para peserta untuk lakukan/terapkan di sekolah mereka, khususnya yang berhubungan dengan TIK? Apakah mereka membutuhkan bantuan? 22

23 22.) Saat mengakhiri lokakarya ini, karena ini adalah kegiatan kedua sebelum terakhir, adalah penting untuk mengembangkan rencana pembelajaran sebagai dukungan berkesinambungan setelah seri pengembangan profesional ini berakhir. Anda mungkin dapat mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan mereka: Bagaimana anda, sebagai fasilitator, akan memberi dukungan? Dukungan yang diberikan secara langsung dalam tatap muka memang optimal, namun dukungan melalui SMS, telepon, dan (di Warung Intenet) juga penting. Seberapa seringkah anda akan mengunjungi sekolah mereka, mengamati dalam kerja mereka (mengajar siswa atau bekerjasama dengan para guru), serta memberikan umpan balik? Dukungan apakah yang dapat mereka saling tawarkan satu sama lain? Pastikan saat mengakhiri sesi lokakarya ini, sampaikan semacam perencanaan untuk dukungan tindak lanjut. Kegiatan V: Merevisi Format Perencanaan Pelajaran. Waktu: 2-3 jam Penjelasan Latar Belakang untuk Fasilitator: Ini adalah sesi lokakarya terakhir dalam modul ini. Dalam sesi ini, seluruh tim peserta (yaitu tim-tim yang mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran bersama-sama) bekerja sama untuk mentransfer pembelajaran ke dalam format digital dari Lembar Kerja 1: Pedoman Perencanaan Pelajaran. Di akhir sesi 2-3 jam yang terakhir ini, setiap tim akan meninggalkan sesi dengan membawa serta pedoman dan materi kegiatan dari tim-tim yang lain, yang dapat mereka terapkan dalam kerja mereka. Dengan demikian, para peserta akan memiliki semua modul dalam Pedoman Fasilitator dan kegiatan tambahan yang disusun oleh setiap tim. Untuk sesi ini, setiap tim akan membutuhkan satu komputer dengan program MS Word dan kopi elektronik Lembar Kerja 1: Pedoman Perencanaan Pelajaran yang telah diinstall dalam komputer. Karena para peserta (diasumsikan) telah mengisi Lembar Kerja 1: Pedoman Perencanaan Pelajaran, pengisian kopi elektronik ini menjadi proses mudah, dengan hanya mengetikkan apa yang telah tertulis pada kertas formulir (hard copy) ke dalam file elektronik. Fasilitator harus memasangkan tim-tim ini seperti dalam sesi Teman-teman Kritis. Tim-tim ini harus berbagi perencanaan pembelajaran satu sama lain. 1.) Mintalah setiap tim untuk membaca dalam hati rencana pembelajaran dari tim lain ini dan membuat catatan pada bagian-bagian atau instruksi-instruksi yang kurang jelas, dsb. (Untuk informasi lebih lanjut, bacalah lagi tentang Teman-teman Kritis, lihat Kegiatan III: Mendiskusikan dan Mempraktekkan Pembelajaran dalam Modul 8 dalam Pedoman Fasilitator ini dan Lembar Kerja 4: Teman-teman Kritis.) 23

24 2.) Berdasarkan hasil sesi Teman-teman Kritis ini, para tim peserta bekerja pada laptop/ komputer masing-masing untuk memasukkan umpan balik ini dalam rangka memperbaiki pedoman perencanaan pembelajaran mereka. Fasilitator harus berkeliling di antara tim, mengamati kemajuan yang dibuat oleh para tim, dan memastikan perencanaan pembelajaran mereka jelas dan komprehensif. 3.) Sekitar 30 menit sebelum kegiatan berakhir, para tim ini harus mencetak (apabila tersedia printer) dan membagikan kopi dari pedoman perencanaan pembelajaran mereka. Apabila tidak tersedia printer, para tim harus menggunakan flaskdisk mereka untuk menyimpan pedoman pembelajaran tim-tim lainnya. 24

25 Lembar Kerja 1: Pedoman Perencanaan Pelajaran (Lesson Plan Guide) Pedoman Perencanaan Pelajaran ini dirancang untuk membantu anda dalam mengembangkan kegiatan yang akan anda terapkan bersama rekan-rekan anda di akhir sesi lokakarya ini. Hal ini menjadi penerapan praktis dari pengetahuan, ketrampilan, dan sarana yang telah diberikan dalam lokakarya DBE2 Master Teacher Trainers (MTT) sebagai persyaratan peserta lokakarya. Ini juga akan menjadi praktek yang bermanfaat bagi anda untuk membantu para guru dalam menciptakan kelas-kelas yang aktif yang melibatkan teknologi serta mempromosikan kegiatan yang berpusat-pada-siswa. Pelajaran ini akan diberikan kepada para peserta untuk digunakan sebagai kegiatan pembelajaran bagi para guru (apabila anda seorang MTT) dan bagi para siswa (apabila anda seorang guru). Bagian I: Informasi MTT Nama (bisa lebih dari satu): PSBG (bisa lebih dari satu): Alamat 1: Alamat 2: Alamat 3: Judul Pelajaran: Area/Bidang Pembelajaran: Bagian II: Informasi Pelajaran 1. Tujuan/Hasil yang Diharapkan: Apa yang perlu diketahui dan diharapkan dapat dilakukan oleh para guru dan siswa sebagai hasil dari kegiatan ini? Di akhir kegiatan ini para guru/siswa diharapkan dapat: 25

26 26

27 Prosedur: Setiap kegiatan harus dijabarkan secara terperinci sehingga dapat dipahami, diikuti, serta dilaksanakan oleh lainnya. Maka, tulislah langkah-langkah untuk setiap bagian kegiatan secara terperinci. Setiap sesi pembelajaran harus dihubungkan dengan dan mencapai hasil atau tujuan pembelajaran tertentu. Pastikan anda telah memasukkan apa yang sedang dilakukan oleh para guru dan siswa. Ingatlah bahwa guru-guru yang lain juga akan menggunakan ide-ide anda, sehingga cantumkan penjelasan yang jelas dan mendetil mengenai apa yang anda lakukan Rencana Cadangan (Back Up Plan) (Apa yang akan anda lakukan apabila teknologi tidak dapat digunakan atau tidak tersedia?): Teknologi Cadangan Catatan atau perubahan yang dilakukan: 27

28 Lembar Kerja 2: Menyusun Peta Konsep dengan Program Inspiration Apakah Peta-peta Konsep Itu? Sebuah peta konsep adalah alat untuk membantu anda mengorganisasikan ide-ide dan informasi melalui pembuatan skema-skema (outlines), diagram, dan jaringan ide. Peta konsep adalah alat bantu yang sangat baik apabila kita ingin melakukan pemikiran yang tidak linier (non-linear); melihat hubungan-hubungan relasional; mengelompokkan atau melakukan brainstorming (penggagasan ide) untuk membantu proses penulisan. Inspiration adalah piranti lunak pemetaan konsep yang mudah digunakan. Walaupun kita telah memberikan beberapa tips untuk dapat mulai menggunakannya, sebenarnya anda dapat menguasai Inspiration hanya dalam 10 menit! Anda mulai menggunakan Inspiration dengan menekan Start/Programs/Inspiration. Memulai Yang anda perlukan hanyalah menggunakan tool bar Inspiration di atas. Memasukkan Ide-ide Utama Saat anda memulai program Inspiration, anda akan berada dalam tampilan Diagram. Untuk menambahkan teks, ketik ide anda dalam lingkaran Main Idea (Ide Utama). Anda dapat melihat diagram anda dalam bentuk outline (skema) dengan memilih icon Outline. Anda dapat dengan mudah berpindah-pindah dari tampilan diagram dan tampilan outline ini sesuai yang anda inginkan. Menambahkan ide-ide lainnya Saat anda telah memasukkan ide utama anda, klik/tekan di manapun pada layar untuk menambahkan ide-ide lain. Menghubungkan Ide-ide Saat anda ingin menghubungkan ide-ide, ikutilah langkahlangkah berikut: 1. Tekan/klik icon Link pada toolbar 2. Tekan/klik dimanapun anda ingin mulai menghubungkan ide-ide tersebut. 3. Ini akan menarik garis antara satu ide dengan yang lain. Atau, anda bisa menarik dan menjatuhkan (drag and drop) wajik (diamond) dari satu lingkaran ke lingkaran lain. Menggunakan RapidFire Tool 28

29 Anda dapat menghubungkan satu ide dengan ide yang lain satu per satu dengan menarik kursor anda dari satu lingkaran ke lingkaran lainnya. Anda dapat menghubungkan beberapa ide sekaligus secara cepat tanpa harus mengkhawatirkan susunannya dengan menggunakan RapidFire tool. Anda dapat mengedit atau merubah ide anda dengan menekan ide anda tersebut dua kali, dan pastikan kursor-nya telah muncul di akhir kata. Kemudian tekan icon RapidFire. Ini akan memunculkan tanda kilat di bagian akhir ide anda. Sekarang anda tinggal mengetik ide anda dan tekan tombol Enter setelah selesai. Symbol Palette (Palet Simbol) Inspiration memiliki lebih dari 1250 icon yang dibagi dalam banyak sekali kategori. Hal ini akan terlihat pada Symbols Library ( Perpustakaan Simbol ) di bagian kiri layar komputer anda. Saat anda membuka dokumen Inspiration yang baru, anda akan melihat Basic Symbol Library. Apabila tidak tertampilkan, tekan tombol F8 yang dapat memunculkan dan menghilangkannya. Kalau anda ingin melihat lebih banyak simbolsimbol, tekan/klik mata anak panah yang mengarah ke bawah dan terletak di tengah, yang kemudian akan memunculkan Symbol Library tambahan. 29

30 Fitur-fitur Menu Utama dalam Inspiration File Menu Fitur Utama Membuka dokumen peta konsep baru (New). Membuka dokumen peta konsep yang telah ada (Open). Menggunakan template-tempate (format-format standard). Menyimpan (Save) dan mencetak (Print) peta konsep anda. Menyimpan peta konsep anda sebagai sebuah template. Mengekspor (Export) peta konsep anda sebagai sebuah image (gambar) atau halaman situs Internet. Mengakses peta-peta konsep yang terkahir anda susun. Merubah properties (sifat/fungsi) dari program Inspiration atau peta konsepnya. Edit Menu (Menu Pengeditan) Fitur-fitur Utama Undo (menggagalkan perintah) kesalahan yang telah anda buat. Cut/Copy dan paste (memotong/ mengkopi teks dan menempelkan) teks dan gambar. Select All (memilih semua) aitemaitem atau ide-ide utama atau objek tertentu. Memasukkan grafik-grafik Menciptakan tampilan baru bagi peta konsep anda. 30

31 View Menu (Menu Tampilan) Melihat dokumen anda dalam berbagai ukuran dan tampilan (zoom in/out; topics dan subtopics,dsb). Menyalakan dan mematikan Symbol Palette (anda juga dapat menekan F8 pada keyboard anda). Berpindah dari tampilan Diagram dan tampilan Outline. Format Menu Fitur-fitur utama Merubah warna, ukuran, dan tipe font (huruf) anda. Mengatur/meluruskan teks. Symbols Menu Fitur-fitur Utama Menyisipkan, merubah, mengatur, dan memodifikasi simbol-simbol. 31

32 Link Menu (Menu Link/ Penghubung) Fitur-fitur Utama Merubah arah garis penghubung Mengatur kembali garis penghubung Merubah bentuk dan warna dari garis penghubung Meluruskan garis penghubung Effect Menu (Menu Efek) Fitur-fitur Utama Merubah warna, desain, ketebalan, dan pola garis Merubah warna background (latar belakang) dari halaman anda. Merubah warna teks. Utility Menu (Menu Kegunaan) Fitur-fitur Utama Merubah dan mengganti teks. Memeriksa ejaan. Menghubungkan dengan Internet. Menciptakan symbol libraries baru (menambahkan gambar anda sendiri dengan menariknya ke Symbol Palette). Mengedit symbol library yang ada. 32

33 Window Menu Fitur-fitur Utama Menunjukkan dokumendokumen/file-file apa saja yang telah terbuka sehingga anda dapat berpindah-pindah dari peta konsep yang satu ke peta konsep yang lain. Memungkinkan anda untuk menyesuaikan tampilan pada layar komputer anda. Help Menu Fitur-fitur Utama Semua bentuk pertolongan yang anda butuhkan! F1: Adalah tombol ajaib yang menyajikan menu Help ini dalam bebeapa Contents/Answer Wizard (Mesin Penjawab) dan menjadi sebuah Indeks. 33

34 Lembar Kerja 3: Contoh-Contoh Penggunaan Inspiration untuk Area Pembelajaran Kesusasteraan PERAN/ KARAKTER UTAMA Perbandingan Persamaan Perbedaan Perbedaan Objek, Kejadian atau Individu Objek, Kejadian atau Individu 34

35 Peta Kejadian Bersejarah Apa yang menjadi pemicu langsung? KEJADIAN BERSEJARAH Faktor-faktor penyebab Faktor-faktor yang melawan kejadian Kebijakan Luar Negeri Negara atau Figur Bersejarah Kebijakan Nasional Kebijakan Ekonomi 35

36 Peta Cerita Peran Pertama Peran Kedua Karakterisasi Konflik JUDUL CERITA Tema-tema Setting 36

Modul 4: Menghubungkan Pembelajaran Siswa dan Teknologi: Refleksi Jigsaw

Modul 4: Menghubungkan Pembelajaran Siswa dan Teknologi: Refleksi Jigsaw Modul 4: Menghubungkan Pembelajaran Siswa dan Teknologi: Refleksi Jigsaw Modul 4: Menghubungkan Pembelajaran Siswa dan Teknologi: Refleksi Jigsaw Latar Belakang Ini adalah modul refleksi pertama dalam

Lebih terperinci

Merancang Pembelajaran dengan Satu Komputer (Backward Design)

Merancang Pembelajaran dengan Satu Komputer (Backward Design) Merancang Pembelajaran dengan Satu Komputer (Backward Design) Deskripsi Kegiatan Sesi ini digunakan untuk mulai bekerja dengan guru untuk merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengintegrasi

Lebih terperinci

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer:

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Kegiatan 1: Menilai Pengetahuan Siswa tentang Sains KATEGORI Geografi Matematika Sains Pedagogi 100 100 100 100 200 200 200 200 300 300 300 300 Model Satu

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

Modul 7: Lebih Jauh dengan Pembelajaran Aktif Menggunakan Satu Komputer

Modul 7: Lebih Jauh dengan Pembelajaran Aktif Menggunakan Satu Komputer Modul 7: Lebih Jauh dengan Pembelajaran Aktif Menggunakan Satu Komputer Modul 7: Lebih Jauh dengan Pembelajaran Aktif Menggunakan Satu Komputer Latar Belakang Ini adalah modul pertama yang secara eksplisit

Lebih terperinci

Modul 9: Menciptakan Video Pembelajaran

Modul 9: Menciptakan Video Pembelajaran Modul 9: Menciptakan Video Pembelajaran Modul 9 Menciptakan Video Pembelajaran Latar Belakang Menciptakan Video Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan praktis yang merupakan Tahap III dari Pedoman Fasilitator

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik. UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? (Unit 7 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? Pendahuluan Guru seringkali mengalami kesulitan

Lebih terperinci

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi.

Lebih terperinci

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29 Sesi 1 Apakah Kita Mengenal Peserta Pelatihan Sebagai Pelajar Dewasa? Pendahuluan Seorang fasilitator pelatihan yang efektif harus tahu peserta pelatihan yang ia hadapi. Peserta pelatihan bukan hanya sekedar

Lebih terperinci

Pembelajaran Aktif di Kelas dengan Satu Komputer: Kegiatan 2: Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Induktif

Pembelajaran Aktif di Kelas dengan Satu Komputer: Kegiatan 2: Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Induktif Pembelajaran Aktif di Kelas dengan Satu Komputer: Kegiatan 2: Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Induktif Model Satu Komputer Komputer sebagai: Sebuah Alat Inkuiri (Bertanya) Halaman 1 Pembelajaran

Lebih terperinci

Fighting Inequality for Better Growth

Fighting Inequality for Better Growth Panduan Sesi IDF 2017 Indonesia Development Forum 2017 Fighting Inequality for Better Growth Jakarta, 9-10 August 2017 PANDUAN SESI IDF 2017 Daftar Isi 1. Pembagian acara a. Sesi pleno b. Sesi parallel

Lebih terperinci

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? A. Siapa yang Melakukan Lesson Study? Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari Kepala Sekolah bersama

Lebih terperinci

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3 UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGJAR UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR Pendahuluan Persiapan dan praktik mengajar adalah salah satu unit yang penting dalam setiap tahapan pelatihan. Unit ini memberikan

Lebih terperinci

HOW TO FACILITATE A SESSION

HOW TO FACILITATE A SESSION HOW TO FACILITATE A SESSION Advance elanguages Training Jakarta, 26-28 February 2009 Pemilihan Metode Penyampaian Apakah pelatihan secara keseluruhan akan berbasis di ruang kelas dan melibatkan interaksi

Lebih terperinci

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP Pendahuluan Pembelajaran di dalam kelas, pada dasarnya dimaksudkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi

Lebih terperinci

BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN

BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN 189 BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN Implementasi pendidikan multikultural di sekolah perlu diperjelas dan dipertegas. Bentuk nyata pembelajaran untuk

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKem) Waktu: 2 jam A. PENGANTAR Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan.

Lebih terperinci

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH Pendahuluan Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang berfungsi sebagai unsur pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi

Lebih terperinci

Kurikulum Circuit. Minggu 4

Kurikulum Circuit. Minggu 4 Kurikulum Circuit Minggu 4 Pendahuluan (5 menit) Gunakan sesi ini untuk mengulang kembali materi yang dibawakan minggu sebelumnya yaitu cara membuat rangkaian dengan switch dan rangkaian paralel. Berikan

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2015.

Lebih terperinci

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp.

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Yando Zakaria Sasaran sesi ini : Peserta mengetahui ciri-ciri fasilitator

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : Semester : I/Ganjil Mata Pelajaran : TIK Kelas : XI Desain Grafis Tim Pembimbing : Guru TIK Alokasi Waktu : 8 x 4 menit A. Kompetensi 1. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Kurikulum Circuit. Minggu 3

Kurikulum Circuit. Minggu 3 Kurikulum Circuit Minggu 3 Pendahuluan (10 menit) Pertama-tama Anda mengulang kembali materi yang dibawakan minggu sebelumnya yaitu tentang Penghantar dan Penghambat listrik. Berikan pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

2016 PERBAND INGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK D I SMKN 1 SUMED ANG

2016 PERBAND INGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK D I SMKN 1 SUMED ANG BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Model Pembelajaran 2.1.1 Definisi Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

Lebih terperinci

Biografi. Jadwal Penilaian

Biografi. Jadwal Penilaian Biografi Ringkasan Unit Setelah mendengarkan dan membaca beberapa biografi, keduanya dalam bentuk buku-buku dan majalah, para murid sekolah dasar mengungkapkan pendapat tentang apa yang menyebabkan sebuah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif. 6 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Praktik

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa

Lebih terperinci

HOW TO RUN A TRAINING

HOW TO RUN A TRAINING HOW TO RUN A TRAINING Advance elanguages Training Jakarta, February 26-28 2009 PERENCANAAN TRAINING Penyiapan kebutuhan Pelatihan Apakah pelatihan dibutuhkan? Dalam bidang subyek apa pelatihan diperlukan?

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya media pembelajaran dapat menghantarkan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pengalaman Lapangan dikasanakan hanya satu bulan, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yang pelaksanaannya

Lebih terperinci

PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH

PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH 1. Pendahuluan Induksi merupakan tahap penting dalam Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) bagi seorang guru. Program Induksi Guru

Lebih terperinci

menjelang minggu ujian akhir Lihat saja kepanikan temantemanmu kalau menjelang UAS, dan tentu saja, perhatikan tempat fotokopian yang bakal

menjelang minggu ujian akhir Lihat saja kepanikan temantemanmu kalau menjelang UAS, dan tentu saja, perhatikan tempat fotokopian yang bakal 15 Tips Keren Menghadapi Ujian Ketika Kebanyakan, ekspresi mahasiswa jadi suram menjelang minggu ujian akhir semester. Nggak percaya? Lihat saja kepanikan temantemanmu kalau menjelang UAS, dan tentu saja,

Lebih terperinci

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting. Modul ke: 09 Syaifuddin, Fakultas Ilmu Komunikasi Produksi Berita TV Wawancara Dalam Berita TV S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id Wawancara dalam Berita TV Wawancara dalam

Lebih terperinci

Intel Teach Program Assessing Projects

Intel Teach Program Assessing Projects Mempelajari Energi di Sekolah Menengah Mr. Hirano mengajar enam bagian dari fisika tingkat delapan, dengan jumlah siswa di kelas berkisar antara 26 sampai 33 siswa. Karena sekolahnya mengimplementasi program

Lebih terperinci

TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan

TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL Pendahuluan Pengumpulan dana bisa jadi sangat lama, mahal, dan merupakan proses yang membuat frustasi, dan tiada jalan yang bisa memastikan

Lebih terperinci

SURVEY AKHIR KETRAMPILAN TEKNOLOGI GURU

SURVEY AKHIR KETRAMPILAN TEKNOLOGI GURU Program Rintisan Pendidikan Jarak Jauh DBE 2: Survey Teknologi Guru Halaman 1 SURVEY AKHIR KETRAMPILAN TEKNOLOGI GURU (Teacher Technology Survey ) Nomor Identifikasi (prov tgl... /bln/ bln././th.. th..)...

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Manjilala

PENDAHULUAN. Manjilala PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan

Lebih terperinci

Pembelajaran yang Ramah M.SUGIARMIN

Pembelajaran yang Ramah M.SUGIARMIN Pembelajaran yang Ramah M.SUGIARMIN Pemebelajaran yang ramah Pembelajaran yang inklusif, akrab" - ramah kepada anak" dan ramah kepada guru. Ini berarti : siswa dan guru belajar bersama sebagai suatu komunitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA Kode Makalah PM-1 PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA Abstrak Dalam KBK telah dimasukkan tujuan-tujuan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mental untuk dapat mengatasi permasalahan

Lebih terperinci

Interaksi elearning dapat mencakup kuis pilihan ganda, tes, skenario elearning, simulasi, video animasi dll.

Interaksi elearning dapat mencakup kuis pilihan ganda, tes, skenario elearning, simulasi, video animasi dll. 1 Interaktivitas elearning didefinisikan sebagai "dialog" antara peserta didik dan alat elearning dimana peserta didik terlibat dan terlibat dalam proses elearning Ini adalah elemen kunci dari proses perancangan

Lebih terperinci

Bahan Pelatihan ini telah disiapkan untuk menunjang pelatihan sekolah dan masyarakat dalam

Bahan Pelatihan ini telah disiapkan untuk menunjang pelatihan sekolah dan masyarakat dalam PENGANTAR Bahan Pelatihan ini telah disiapkan untuk menunjang pelatihan sekolah dan masyarakat dalam Manajemen Berbasis Sekolah, Peran Serta Masyarakat, serta Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Menurut Adjie & Maulana (2006) menjelaskan bahwa masalah adalah suatu situasi yang memerlukan suatu pemecahan tetapi tidak dapat menentukan

Lebih terperinci

BAB 14 PENJADWALAN. Bab ini merinci langkah 4, 5 dan 6, jaringan kerja dan jadwal.

BAB 14 PENJADWALAN. Bab ini merinci langkah 4, 5 dan 6, jaringan kerja dan jadwal. BAB 14 PENJADWALAN 14.1. PENDAHULUAN Perkiraan yang sudah diperhitungkan di dalam Bab 13 adalah banyaknya orang per-hari dari usaha yang akan diperlukan untuk membuat proyek. Hal ini disebut waktu sebenarnya

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Seorang guru memerlukan persiapan-persiapan terhadap materi yang akan diajarkan, mulai dari pembuatan satuan pelajaran, rancangan pembelajaran, materi

Lebih terperinci

BAB 14 PENJADWALAN. Bab ini merinci langkah 4, 5 dan 6, jaringan kerja dan jadwal.

BAB 14 PENJADWALAN. Bab ini merinci langkah 4, 5 dan 6, jaringan kerja dan jadwal. BAB 14 PENJADWALAN 14.1. PENDAHULUAN Perkiraan yang sudah diperhitungkan di dalam Bab 13 adalah banyaknya orang per-hari dari usaha yang akan diperlukan untuk membuat proyek. Hal ini disebut waktu sebenarnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Konseptual 1. Metode Peer Learning (Teman Sebaya) Menurut (Miller et al.,1994), peer learning merupakan metode pembelajaran yang sangat tepat digunakan pada peserta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode discovery adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode discovery adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Penemuan (Discovery Method) Metode discovery adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan studi individual, manipulasi objek-objek dan eksperimentasi oleh siswa.

Lebih terperinci

Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah

Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah Rifiana Arief, Erlina rifiana@staff.gunadarma.ac.id Dosen Universitas Gunadarma Depok ABSTRAK : Kegiatan pelatihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Praktik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Penelitian Penelitian ini dilakukan di STIKES Surya Global, pada mahasiswa semester 6 pada tanggal 18-19 Mei 2016. Jumlah sample dalam penelitian

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL

PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL Pelatihan Tutor TTM 2015 PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua Making Higher Education Open to All PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL Tujuan Latihan Pembelajaran Aktif

Lebih terperinci

Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran. pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang.

Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran. pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang. Pengantar Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang. Seseorang membawa informasi tersebut kemudian menyampaikannya

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MODUL 3 MEMPENGARUHI & MEMBANGUN TEAM A. SUB POKOK BAHASAN Komunikasi Efektif untuk Mempengaruhi dan Membangun Team B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

ANALISA PROSES BISNIS Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom ANALISA PROSES BISNIS Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Teknik Pengumpulan Data/Informasi 1. Interview 2. Joint application development (JAD) 3. Questioner 4. Analisa dokumen 5. Observasi Pertimbangkan tehnik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai dengan karakteristik, salah satunya adalah keterpisahannya antara individu yang belajar

Lebih terperinci

Written by Robinson Putra Wednesday, 16 January :51 - Last Updated Tuesday, 05 February :32

Written by Robinson Putra Wednesday, 16 January :51 - Last Updated Tuesday, 05 February :32 Sebelum melakukan pelatihan diperlukan penjajagan kebutuhan pelatihan kepada masyarakat, petani, petugas, kepala desa, dan instansi terkait dengan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis pendekatan saintifik pada materi lingkaran untuk

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Manajemen Komunikasi

Pertemuan 12 Manajemen Komunikasi Pertemuan 12 Manajemen Komunikasi Tujuan Memahami proses-proses yang dilakukan dalam Manajemen Komunikasi. Mengerti manfaat melakukan Manajemen Komunikasi dalam proyek sistem informasi. Memahami dokumen-dokumen

Lebih terperinci

Tips Mengikuti Sertifikasi Microsoft Office Specialist

Tips Mengikuti Sertifikasi Microsoft Office Specialist Tips Mengikuti Sertifikasi Microsoft Office Specialist page 1 / 5 page 2 / 5 Sejak diadakan di Institut Pertanian Bogor sejak dua tahun lalu, peluang lulus dari sertifikasi Microsoft Office Specialist

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X SMAN 7 KOTA TANGERANG SELATAN (Penelitian Tindakan Kelas di SMAN 7 Kota Tangerang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan

Lebih terperinci

Ringkasan Cepat Slide Presentasi Bisnis Efektif dan Powerful

Ringkasan Cepat Slide Presentasi Bisnis Efektif dan Powerful Ringkasan Cepat Slide Presentasi Bisnis Efektif dan Powerful Berikut adalah rangkuman yang berfungsi sebagai ringkasan slide bisnis buat Anda. Setiap kali Anda membuat slide bisnis, Anda bisa melihat kembali

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Keterampilan Menulis. Menulis adalah salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Audio-Visual Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM

PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM HELMI SURYA 24006305 PARTISIPASI Proses di mana berbagai stakeholder mempengaruhi dan berbagi kontrol atas berbagai inisiatif pembangunan Proses dengan pendekatan

Lebih terperinci

UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR

UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR Pendahuluan Untuk melaksanakan pembelajaran kontekstual, guru perlu melakukan persiapan yang memadai dan latihan yang cukup.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian Thomas Fuchs dan Ludger Woessman (2004) yang berjudul Computers and Student

BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian Thomas Fuchs dan Ludger Woessman (2004) yang berjudul Computers and Student BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian Thomas Fuchs dan Ludger Woessman (2004) yang berjudul Computers and Student Learning: Bivariate and Multivariate Evidence On The Availability

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Praktik

Lebih terperinci

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Kegiatan 4: Komunitasku

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Kegiatan 4: Komunitasku Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Kegiatan 4: Komunitasku Stasiun Stasiun 1: 1: Kebudayaan Kebudayaan Stasiun 1 berotasi Stasiun 1 berotasi ke Stasiun 2 ke Stasiun 2 Stasiun 3 berotasi Stasiun

Lebih terperinci

Satuan Acara Tutorial (SAT) No.1 : KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Satuan Acara Tutorial (SAT) No.1 : KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN SKS/Pertemuan Nama Kompetensi Umum Kompetensi Khusus Judul Modul Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Model ial Satuan Acara ial (SAT) No.1 : 3 SKS : Setelah mempelajari matakuliah ini, mahasiswa dapat mengembangkan

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP KURIKULUM 2013? (Berbasis Scientific Approach)

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL. Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan,

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL. Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL A. PENGERTIAN Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis.

Lebih terperinci

Materi Computer Mediated Learning Orientasi Belajar Mahasiswa 2008 MATERI COMPUTER MEDIATED LEARNING

Materi Computer Mediated Learning Orientasi Belajar Mahasiswa 2008 MATERI COMPUTER MEDIATED LEARNING MATERI COMPUTER MEDIATED LEARNING Untuk kegiatan Orientasi Belajar Mahasiswa 2008 1 Daftar Isi A. SEKILAS TENTANG MODUL MATERI CML OBM... 4 B. PENGANTAR COMPUTER MEDIATED LEARNING UNIVERSITAS INDONESIA...

Lebih terperinci

Pelatihan Pendidik Pengobatan

Pelatihan Pendidik Pengobatan Yayasan Spiritia Pelatihan Pendidik Pengobatan Latar Belakang Kami di Spiritia sering diminta menjadi penyelenggara pelatihan Pendidik Pengobatan untuk kelompok dukungan sebaya atau organisasi lain. Walaupun

Lebih terperinci

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)?

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? Pendahuluan Tujuan Program Pelatihan ini adalah untuk menghasilkan peningkatan mutu pendidikan

Lebih terperinci

Umpan Balik. Memberi Umpan Balik kepada Siswa

Umpan Balik. Memberi Umpan Balik kepada Siswa Umpan Balik Memberi Umpan Balik kepada Siswa Umpan Balik meningkatkan pencapaian siswa dengan mengutamakan perkembangan lebih daripada kekurangan. Dengan umpan balik perkembangan siswa diberikan kesempatan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN DAN SKRIPSI

PEDOMAN PENYUSUNAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN DAN SKRIPSI PEDOMAN PENYUSUNAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN DAN SKRIPSI EDISI : 2014 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA & JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP Mardiana Abstraksi Pembelajaran kooperatif Co-op Co-op. Model pembelajaran ini pada dasarnya menekankan pentingnya siswa

Lebih terperinci

BAB V STUDI KASUS. Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV.

BAB V STUDI KASUS. Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV. BAB V STUDI KASUS Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV. V.1 Deskripsi Umum Studi Kasus Studi kasus dipilih adalah forum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah penelitian

Lebih terperinci

UNIT 5 : MENGEMBANGKAN PAKEM

UNIT 5 : MENGEMBANGKAN PAKEM UNIT 5 : MENGEMBANGKAN PAKEM 6A. Apa, Mengapa PAKEM? 6B. Mengembangkan PAKEM UNIT 5: MENGEMBANGKAN PAKEM 5A. Apa dan Mengapa PAKEM? Waktu: 90 menit A. PENGANTAR Pembelajaran merupakan salah satu unsur

Lebih terperinci

DisampaikanOleh: Sabar Nurohman, M.Pd.Si PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM

DisampaikanOleh: Sabar Nurohman, M.Pd.Si PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM Curiculum Vitae Nama: Sabar Nurohman, M.Pd.Si TTL: Banjarnegara, 21 Juni 1981 Alamat: PuriSakinahA9, Potorono, Banguntapan, Bantul Pendidikan: S1: Pend. FisikaFMIPA UNY S2: Pend. SainsPPS UNY Pekerjaan:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam pencapaian tujuan dan hasil belajar. Belajar menurut Bell-Gredler

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam pencapaian tujuan dan hasil belajar. Belajar menurut Bell-Gredler BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Dalam proses pembelajaran, aktivitas belajar memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan dan hasil belajar. Belajar menurut Bell-Gredler (dalam Winataputra,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh. Isniatun Munawaroh,M.Pd*)

PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh. Isniatun Munawaroh,M.Pd*) PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE Oleh Isniatun Munawaroh,M.Pd*) Salah satu implikasi yang paling provokatif dalam teori Multiple Intelligence adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang sangat cepat ini mengakibatkan masyarakat sudah terbiasa dengan penggunaan komputer sebagai

Lebih terperinci

MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF

MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF Pengertian dan Manfaat Media belajar adalah alat bantu dalam kegiatan pembelajaran yang jenis dan bentuknya bermacam macam. Dalam menyiapkan dan merancang media

Lebih terperinci

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. DASAR PRESENTASI PERSIAPAN Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. Persiapan Dasar Persiapan yang baik bisa dimulai dengan menganalisis tiga faktor di bawah ini: - pada acara apa kita

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda sesuai sudut pandang masing-masing. Menurut Semiawan kreativitas adalah suatu kemampuan untuk

Lebih terperinci

Intel Teach Program Assessing Projects

Intel Teach Program Assessing Projects Kiasan dalam Kelas Senior Bahasa Inggris Senior sekolah menengah atas dalam kelas Bahasa Inggris Cleo Barnes akan memulai unit 3-minggu pada kiasan, menjawab Pertanyaan Penting, Mengapa orang tidak langsung

Lebih terperinci

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1 UNIT 1 RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1 RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 Pendahuluan DBE3 bertujuan untuk mendukung Kementerian Pendidikan Nasional dan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB Diah Ayu Wulan Dosen Sastra Cina FIB UB diahayuwulan96@yahoo.co.id Abstrak Bahasa Mandarin merupakan

Lebih terperinci