MODEL PERKEMBANGAN PERUMAHAN DI WILAYAH PERI URBAN KOTA SURABAYA (STUDI KASUS KABUPATEN SIDOARJO)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODEL PERKEMBANGAN PERUMAHAN DI WILAYAH PERI URBAN KOTA SURABAYA (STUDI KASUS KABUPATEN SIDOARJO)"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR PW 1381 MODEL PERKEMBANGAN PERUMAHAN DI WILAYAH PERI URBAN KOTA SURABAYA (STUDI KASUS KABUPATEN SIDOARJO) I DEWA MADE FRENDIKA SEPTANAYA PEMBIMBING : PUTU GDE ARIASTITA ST., MT

2 PENDAHULUAN KOMPOSISI LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG FORMAL LATAR BELAKANG MATERIAL Posisi akademis dan landasan filosofis keilmuan peneliti dalam mengurai permasalaan Substansi Penelitian 1. Objek penelitian (mengapa diteliti dan apa arti pentingnya) 2. Lokasi penelitian (Dimana dan mengapa wilayah tersebut dipilih) Scientifict tract (Disiplin Ilmu) Research Problem

3 LATAR BELAKANG FORMAL Posisi Akademis dan Bidang Kajian : Planologi (spasial) dikombinasikan dengan kajian Real Estate Development Sumber : Yunus (2010) Yunus (2010) Seorang peneliti diharapkan mengacu pada definisi bidang kajian yang mutakhir (up to date) karena apa yang tersurat di dalamnya jelas akan mencerminkan plafond perkembangan keilmuannya

4 LATAR BELAKANG MATERIAL

5 RUMUSAN MASALAH Pembangunan perumahan di wilayah peri urban Kabupaten Sidoarjo berbeda dari fenomena pertumbuhan yang terjadi pada umumnya. Pengadaan perumahan atas inisiasi perusahaan pengembang perumahan (developer) Kebutuhan Masyarakat Atas Rumah Pertanyaan Penelitian : Apa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah pengadaan perumahan atas inisiasi pengembang (developer) di wilayah peri urban Kota Surabaya yang ada di Kabupaten Sidoarjo

6 TUJUAN DAN SASARAN TUJUAN Merumuskan model perkembangan perumahan yang menunjukkan keterkaitan antara penurunan jumlah pengadaan perumahan atas inisiasi pengembangdengan faktor-faktor yang mempengaruhinya di wilayah peri urban Kota Surabaya, yaitu yang ada di Kabupaten Sidoarjo. SASARAN 1. Mengidentifikasi struktur wilayah peri urban Kota Surabaya yang berada di Kabupaten Sidoarjo; 2. Menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi rendahnya realisasi jumlah pengadaan perumahan; 3. Melakukan verifikasi hasil faktor faktor yang mempengaruhi penurunan pengadaan rumah melalui ujipreferensi perusahaan pengembang (developer) sebagai produsen; 4. Merumuskan model keterkaitan antara pertumbuhan pengadaan perumahan dengan faktor faktor yang mempengaruhinya; RUANG LINGKUP 1. RUANG LINGKUP WILAYAH Wilayah peri urban Kabupaten Sidoarjo (12 Kecamatan) 2. RUANG LINGKUP SUBSTANSI Multidisiplin ilmu (peri urban,real estate (pasar properti) dan teknik pemodelan) Teori struktur spasial wilayah peri urban (teori land use triangle :discrete (Pyor), teori kota regional (Russwurn), dsb) Faktor faktor penurunan pengadaan perumahan berdasarkan analisa pasar properti (market analysis for real estate) Model perkembangan perumahan 3. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN Struktur spasial wilayah peri urban (analisa zonasi) Tipologi perusahaan pengembang perumahan (analisa statistik deskriptif) Model pertumbuhan perumahan di WPU Kab. Sidoarjo (analisis delphi dan model GWR).

7 RUANG LINGKUP WILAYAH PENELITIAN Delienasi wilayah penelitian juga disesuaikan dengan permasalahan yang terjadi di masingmasing kecamatan khususnya yang berkaitan dengan fenomena penurunan jumlah pengadaan perumahan pada periode Kedua belas kecamatan tersebut mengalami dampak pemekaran kota Surabaya (urban sprawl) (Devira, 2010). Juga diprediksi akan ditumbuhi fungsi-fungsi perkotaan baru yang menginvasi lahan-lahan kosong/ pertanian yang ada di beberapa kecamatan tersebut (Sugiarto, 2009).

8 METODE PENELITIAN PENDEKATAN PENELITIAN RASIONALISME Model analisis yang digunakan adalah model emphirical analytic yang menjadikan teori sebagai batasan lingkup dan definisi perkembangan wilayah peri urban serta theoritical descriptive yang menggunakan teori-teori untuk melakukan analisis secara analogis yang mengacu pada pilihan perspektif penurunan pengadaan perumahan sesuai dengan tipologi wilayah peri urban JENIS PENELITIAN DAN SAMPLING JENIS PENELITIAN Berdasarkan hasil/ alasan yang diperoleh : basic research (penelitian dasar) Tujuan penelitian ini adalah tujuan eksploratif (penemuan) Dari sisi tingkat ekplanasi, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif dan analitik. POPULASI DAN SAMPEL Puporsive sampling Perusahaan pengembang perumahan yang masuk menjadi anggota Real Estat Indonesia (REI) Kabupaten Sidoarjo; Bukan perusahaan pengembang yang sifatnyaindividual selling; Perusahaan yang mempunyai proyek pembangunan di masing-masing kecamatan sesuai dengan tujuan analisis (Delphi dan GWR)

9 KERANGKA PENELITIAN

10 TINJAUAN PUSTAKA PENDAHULUAN ORGANISASI TOPIK (SATU KESATUAN SISTEM) SASARAN PEMBAHASAN DISKUSI ATAU DEBAT ANTAR PUSTAKA (TEORI) RINGKASAN/ KESIMPULAN SINTESA KAJIAN PUSTAKA KERANGKA KONSEP PENELITIAN, INDIKATOR PENELITIAN DAN MENGURAI INDIKATOR MENJADI VARIABEL

11 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PERUMAHAN ATAS INISIASI PERUSAHAAN PENGEMBANG PERUMAHAN (RESIDENTIAL REAL ESTATE)

12 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PERUMAHAN ATAS INISIASI PERUSAHAAN PENGEMBANG PERUMAHAN (RESIDENTIAL REAL ESTATE) ANALISA PASAR PROPERTI

13 SINTESA TEORI Zonasi Wilayah Peri Urban Indikator Variabel Zona Bingkai Kota (Zobikot) Zona Bingkai Kota Desa (Zobikodes) Proporsi Penggunaan Lahan Kekotaan dan Kedesaan Proporsi bentuk penggunaan lahan pertanian Proporsi bentuk penggunaan lahan non-pertanian Sintesa Struktur Spasial Wilayah Peri Urban Zona Bingkai Desa Kota (Zobidekot) Zona Bingkai Desa (Zobides) Tipologi Perusahaan Pengembang Perumahan Pengembang Kecil 1. Small foot-holder developer 2. Medium foot holder developer Pengembang Besar 1. Small Networks-extender developer 2. Medium Networks extender developer 3. Large network extender developer Indikator Produktivitas pembangunan Variabel Jumlah unit rumah terbangun/ tahun Pengalaman perusahaan Lama perusahaan aktif dalam pembangunan perumahan Sumber kapital perusahaan Sumber Modal/ investasi Tenaga Kerja Jumlah Pegawai perusahaan Kerjasama Perusahaan Kerjasama Perngembang dengan Konsultan Asing Sintesa TipologiPerusahaan Pengembang Perumahan Motivasi dalam berinvestasi Tujuan investasi dalam pembangunan perumahan

14 SINTESA TEORI NB : Indicator : phenomena which point to the existence of the concept Variabel : component of indicator which can be measured Values : actual units or method of measurement (Walliman, 2006) Sintesa Penurunan Pengadaan Perumahan

15 KERANGKA KONSEPTUALISASI TEORITIK

16 TAHAPAN PENELITIAN

17 KEBUTUHAN PERUMAHAN DI WILAYAH PERI URBAN DI KABUPATEN SIDOARJO 2% 10% 3% PERSENTASE STATUS RUMAH 0% 5% 80% 10,58 % rumah yang luasnya kurang dari 20 m² dan 16,23 % yang luasnya antara 20 m² sampai 49 m². (Standar 36m² karena 9m²/ orang) Milik sendiri Kontrak Sewa Bebas sewa 17% sekitar 19,68 % dari total seluruh penduduk yang tidak memiliki rumah dengan status milik sendiri PERSENTASE LUAS LANTAI RUMAH 7% 49% 11% 16% < 20 m² m² m² m² > 150 m²

18 PROYEKSI KEBUTUHAN RUMAH (RTRW KABUPATEN SIDOARJO ) Jenis Rumah Kavling besar Kavling sedang Kavling kecil Unit Ketentuan Luas (m²) Pddk : Pddk : Unit Ha Unit Ha , , , , , ,78 Jumlah , ,28

19 PROYEKSI KEBUTUHAN RUMAH HINGGA TAHUN 2015 RP4D KABUPATEN SIDOARJO Waru Sedati Tama n Sidoar jo Candi Tangg ulangi n Tulan gan Krian Wono ayu Geda ngan Sukod ono Budur an Tahun Tahun

20 KONDISI PENYEDIAAN PERUMAHAN ATAS INISIASI PERUSAHAAN PENGEMBANG (DEVELOPER) DI WILAYAH PERI URBAN KABUPATEN SIDOARJO Waru Sedati Taman Sidoarjo Buduran Candi Tulangan Tanggulangin Krian Wonoayu Gedangan Sukodono

21 KINERJA PEMBANGUNAN PERUMAHAN ATAS INISIASI PERUSAHAAN PENGEMBANG PERUMAHAN (DEVELOPER) luas ijin lokasi bebas belum bebas 0

22 ANALISIS STRUKTUR WILAYAH PERI URBAN KABUPATEN SIDOARJO Kecamatan Persentase kegiatan non pertanian Persentase kegiatan pertanian Sturktur Wilayah Peri Urban Sidoarjo 43,11 56,88 Zona bingkai desa-kota Candi 38,17 61,82 Zona bingkai desa-kota Buduran 48,76 51,23 Zona bingkai desa-kota Gedangan 97,56 2,43 Zona bingkai kota Tanggulangin 35,79 64,20 Zona bingkai desa-kota Tulangan 37,74 62,25 Zona bingkai desa-kota Waru 69,82 30,17 Zona bingkai kota-desa Sedati 33,08 66,91 Zona bingkai desa-kota Taman 72,73 27,26 Zona bingkai kota-desa Krian 43,96 56,03 Zona bingkai desa-kota Wonoayu 34,69 65,30 Zona bingkai desa-kota Sukodono 99,74 0,25 Zona bingkai kota

23 KETERKAITAN ANTARA STRUKTUR WILAYAH PERI URBAN DENGAN JUMLAH REALISASI PENGADAAN PERUMAHAN Nama Kecamatan RATA-RATA REALISASI ADALAH 267 UNIT RUMAH Jumlah Realisasi Pengadaan Perumahan Periode (Unit) Struktur Wilayah Peri Urban Sidoarjo 772 Zona bingkai desa-kota Candi 139 Zona bingkai desa-kota Buduran 0 Zona bingkai desa-kota Gedangan 0 Zona bingkai kota Tanggulangin 0 Zona bingkai desa-kota Tulangan 248 Zona bingkai desa-kota Waru 205 Zona bingkai kota-desa Sedati 46 Zona bingkai desa-kota Taman 0 Zona bingkai kota-desa Krian 816 Zona bingkai desa-kota Wonoayu 21 Zona bingkai desa-kota Sukodono 957 Zona bingkai kota Wilayah peri urban yang perkembangannya dipengaruhi oleh fungsi perumahan ada di Kecamatan Candi, Sedati, Gedangan dan Sukodono

24 HASIL ANALISIS STRUKTUR WILAYAH PERI URBAN KABUPATEN SIDOARJO

25 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Jumlah Pengadaan Perumahan di WilayahPeri Urban Kota Surabaya yang berada di Kabupaten Sidoarjo

26 HASIL UJI VERIFIKASI Kelompok Kecamatan Faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah pengadaan perumahan I Sidoarjo Candi Buduran Tanggulangin Tulangan Krian Wonoayu Sukodono Gedangan Polusi udara Harga lahan Panjang jalan dengan kondisi rusak Jarak terhadap lumpur lapindo II Taman Polusi udara Harga lahan Jarak terhadap lumpur lapindo Kondisi lingkungan, kesulitan pembebasan lahan dan jarak terhadap lokasi yang rawan kerusakan lingkungan (bencana). Kelompok III belum teridentifikasi faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah pengadaan perumahan atas inisiasi pengembang (developer). perlu pengujian di lapangan atau verifikasi hasil analisis. Hal ini juga mengingat masih adanya ada kemungkinan sekitar 96,95 % faktor lain yang memiliki pengaruh III Sedati Waru Tidak ada faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah pengadaan perumahan Hasilgoodness of fit dalam penelitian ini menunjukkan angka GWR Residuals ( ) lebih kecil daripada Global Residuals ( )yang berarti bahwa dalam kasus ini tepat menggunakan analisis GWR. tingkat kepercayaan 90 % (α=0,10)

27 Verifikasi hasil faktor faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah pengadaan rumah melalui uji preferensi perusahaan pengembang (developer) sebagai produsen Suku Bunga KPR Rumah sederhana Rumah menengah Rumah besar

28 PERLAKUAN KUSUS TERHADAP KREDIT BANK DI DAERAH TERKENA DAMPAK BENCANA LUMPUR SIDOARJO (SURAT BANK INDONESIA NO.9/11/DKM/BRE/sb dan SURAT KEPUTUSAN DEWAN GUBERNUR NO.9/7/KEPGBI/2007)

29 SINTESA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN JUMLAH PENGADAAN PERUMAHAN DI WPU KAB.SIDOARJO

30 Ketersediaan Lahan Kosong Peruntukan Perumahan/Permukiman ILUSTRASI VS Harga Lahan 1. Mengorbankan kualitas rumah 2. Keterbatasan penyediaan fasum Biaya 3. Tidak sesuai Pembangunan dengan rata-rata dan kemampuan pembebasan daya beli masyarakat ( juta) Pembelian Menurun Suku Bunga (Tidak kompetitif/tidak Stabil) Kepercayaan Perbankan dan konsumen/ user akibat Lumpur Lapindo In house financing

31 PRE SELLING Kecamatan Sukodono, Candi dan Sidoarjo

32 POST SELLING

33 MASALAH INDIVIDUAL SELLING

34 HASIL UJI VERIFIKASI

35 PERUBAHAN PERSPEKTIF No SSWP Kecamatan Luas (Ha) 1. SSWP I Waru 1.532,42 Sedati 2.610,19 Gedangan 1.511,72 Taman 1.246,21 Sukodono 1.716,80 2. SSWP II Buduran 1.233,51 Sidoarjo 1.406,52 Candi 2.172,41 3. SSWP III Tanggulangin 940,73 Tulangan 653,98 Krembung 204,93 Porong 577,09 Jabon 60,00 4. SSWP IV Krian 868,23 Balongbendo 290,01 Tarik 604,22 Prambon 509,17 Wonoayu 396,38 Jumlah ,52 Harga lahan sesuai dengan perspektif pengembang

36 MODEL PERKEMBANGAN PERUMAHAN DI WPU KOTA SURABAYA YANG BERADA DI KABUPATEN SIDOARJO H0 : βk(u1,v1) = βk(u2,v2) =... = βk(u19,v19) = βk H1 : paling sedikit ada satu βk(ui,vi) βk, k = 1,2,, PENGUJIAN OLS Model SSE DF F P-value GWR OLS PENGUJIAN GWR Sidoarjo Buduran Candi Tulangan Tanggulangin Krian Wonoayu Taman Waru Gedangan Sedati Sukodono Variabel X yang dapat menerangkan Variabel Y yang tidak tercakup dalam penelitian Variabel X yang dapat menerangkan Variabel Y yang tercakup dalam penelitian PENGUJIAN LOCAL R SQUARE AICc Regresi OLS AICc Regresi Keterangan GWR Berdasarkan hasil analisa diperoleh nilai AICc Regresi Global > Nilai AICc GWR, yaitu 220,069 > ,35. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa dalam kasus ini perlu melibatkan unsur geografis atau dalam penelitian ini lebih baik jika menggunakan analisis pemodelan regresi GWR daripada pemodelan regresi OLS (golbal). PENGUJIAN NILAI AICc REGRESI Leung(2000) dan Sugiyanto (2008) dalam Sutikno (2010) bahwa nilai Fhitung akan cenderung kecil jika H0 tidak benar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh spasial atau terdapat faktor geografis yang berpengaruh terhadap kejadian penurunan jumlah pengadaan perumahan di wilayah peri urban Kabupaten Sidoarjo.

37 HASIL UJI PEMODELAN GWR Kecamatan Harga Lahan Jarak dari Lumpur Lapindo Ketersediaa n Lahan Kosong Tingkat Polusi Udara X1 X2 X3 X4 Sidoarjo 2, , , , Buduran -0, , , , Candi 4, , , , Tulangan 4, , , ,14484 Tanggulang 4, , , , in Krian 3, , , , Wonoayu 3, , , , Taman -1, , , , Waru -1, , , , Gedangan -1, , , , Sedati -0, , , , Sukodono 0, , , ,03551 Kelo Kecamatan mpo k I - Sidoarjo - Candi - Tulangan - Tanggulangin II - Taman - Sedati - Sukodono - Buduran III - Krian - Wonoayu IV - Waru - Gedangan Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Pengadaan Perumahan 1. Harga lahan 2. Jarak dari lumpur lapindo 3. Polusi udara 1. Polusi udara 1. Harga lahan 2. Ketersediaan lahan kosong 3. Polusi udara 1. Harga lahan 2. Polusi udara Uji Parsial (Uji-t) dengan tingkat kepercayaan 85 % (α=15%) Pengelompokan Kecamatan Berdasarkan Kesamaan Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Jumlah Pengadaan Perumahan

38 PEMODELAN MATEMATIS PADA MASING-MASING KECAMATAN Kecamatan Sidoarjo Buduran Candi Tulangan Tanggulangin Krian Wonoayu Taman Waru Gedangan Sedati Sukodono Model Persamaan GWR Y = 0,0024 X ,01 X2 + 0,31 X3 3699,18 X4 Y = -0,00026 X1 + 69,46 X2 + 0,057 X3-2428,93 X4 Y = 0,0070 X ,43 X2 + 0,48 X3 6342,34 X4 Y = 0,0077 X ,21 X2 + 0,38 X3 8964,02 X4 Y = 0,0095 X ,42 X2 + 0,44 X3 7684,75 X4 Y = 0,0070 X ,32 X2 + 1,47 X3 8560,96 X4 Y = 0,0066 X ,71 X2 + 1,11 X3 8495,26 X4 Y = -0,0013 X ,048 X2 0,052 X3 3658,06 X4 Y = -0,0016 X1 + 97,64 X2 0,18 X3 2835,08 X4 Y= -0,0016 X ,45 X2 0,14 X3 3061,64 X4 Y = -0,00068 X1 + 11,95 X2 0,0056 X3-1938,69 X4 Y = 0,00018 X ,62 X2 + 0,11 X3 4717,065 X4 Hasil model persamaan GWR diatas dalam uji persamaan parsial menunjukkan bahwa tidak semua (secara absolut) seluruh kecamatan dipengaruhi oleh faktor-faktor spasial yang diuji

39 INTERPRETASI MODEL KECAMATAN SIDOARJO KECAMATAN BUDURAN Estimasi GWR Polusi udara Harga lahan Jarak terhadap lapindo Polusi Buduran KECAMATAN CANDI, TULANGAN DAN TANGGULANGIN Harga lahan Jarak dari lumpu lapindo Polusi udara Candi Tulangan Tanggulangin KECAMATAN KRIAN Harga Lahan Est GWR Ketersediaan Lahan Kosong Polusi Udara

40 INTERPRETASI MODEL KECAMATAN WONOAYU KECAMATAN WARU Est GWR Est GWR Harga lahan Polusi Udara Harga lahan Ketersediaan Lahan Kosong Polusi KECAMATAN TAMAN KECAMATAN GEDANGAN Est GWR Est GWR Polusi udara Taman Harga Lahan Polusi Udara

41 INTERPRETASI MODEL KECAMATAN SEDATI KECAMATAN SUKODONO Est GWR Polusi udara Est GWR Polusi Udara Sedati Sukodono

42 HASIL AKHIR PENELITIAN

43 MODEL PERKEMBANGAN PERUMAHAN DI WPU KOTA SURABAYA YANG BERADA DI KABUPATEN SIDOARJO

44 KESIMPULAN Struktur spasial wilayah peri urban di Kabupaten Sidoarjo terdiri dari tiga zona secara umum yaitu zona bingkai kota, zona bingkai kota-desa dan zona bingkai desa-kota. Zona bingkai kota (zobikot) adalah Kecamatan Gedangan dan Sukodono. Zona bingkai kota-desa adalah Kecamatan Taman, Waru dan Sedati. Sedangkan zona bingkai desa-kota adalah meliputi Kecamatan Sidoarjo, Buduran, Candi, Tulangan, Tanggulangin, Krian dan Wonoayu. Perkembangan wilayah peri urban dengan fungsiu kegiatan perkotaan yang paling banyak didorong oleh kontribusi pembangunan perumahan skala besar (proses formatif bersifat invasif) adalah di Kecamatan Candi, Sedati, Sukodono dan Gedangan; Faktor geografis(spasial) yang mempengaruhi penurunan jumlah pengadaan perumahan di wilayah peri urban Kota Surabaya, khususnya yang berada di Kabupaten Sidoarjo secara holistik adalah harga lahan yang tinggi, keterbatasan luas ketersediaan lahan kosong untuk peruntukan perumahan dan kedekatan jarak dengan lumpur Lapindo; Faktor aspasial (global) yang mempengaruhi penurunan jumlah pengadaan perumahan di wilayah peri urban Kota Surabaya, khususnya yang berada di Kabupaten Sidoarjo adalah karena stabilitas kondisi ekonomi(suku bunga, inflasi dan harga bahan bangunan serta nilai tukar), biaya taktis (transaction cost), perizinan, besarnya biaya dampak pembangunan (development impact fees) dan aturan atau regulasi yang tidak mengikat dalam kegiatan pembebasan lahan; Kecamatan Sidoarjo Buduran Candi Tulangan Tanggulangin Krian Wonoayu Taman Waru Gedangan Sedati Sukodono Model Persamaan GWR Y = 0,0024 X ,01 X2 + 0,31 X3 3699,18 X4 Y = -0,00026 X1 + 69,46 X2 + 0,057 X3-2428,93 X4 Y = 0,0070 X ,43 X2 + 0,48 X3 6342,34 X4 Y = 0,0077 X ,21 X2 + 0,38 X3 8964,02 X4 Y = 0,0095 X ,42 X2 + 0,44 X3 7684,75 X4 Y = 0,0070 X ,32 X2 + 1,47 X3 8560,96 X4 Y = 0,0066 X ,71 X2 + 1,11 X3 8495,26 X4 Y = -0,0013 X ,048 X2 0,052 X3 3658,06 X4 Y = -0,0016 X1 + 97,64 X2 0,18 X3 2835,08 X4 Y= -0,0016 X ,45 X2 0,14 X3 3061,64 X4 Y = -0,00068 X1 + 11,95 X2 0,0056 X3-1938,69 X4 Y = 0,00018 X ,62 X2 + 0,11 X3 4717,065 X4 Pengaruh faktor-faktor non geografis (aspasial) secara holistik menyebabkan dua kerugian utama bagi perusahaan pengembang yaitu berkaitan dengan waktu dan uang (profit).

45 PENUTUP KELEMAHAN STUDI Penelitian ini hanya terbatas pada perumusan model yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalitas antarajumlah penurunan pengadaan perumahan atas inisiasi pengembang dengan faktor yang mempengaruhinya. Tanpa arahan atau cara untuk menyelesaikan berbagai faktor yang melatarbelakangi permasalahan tersebut; Penelitian ini memandang penurunan jumlah pengadaan perumahan secara menyeluruh (hasil penghitungan secara menyeluruh) tanpa membaginya kedalam masing-masing kelas/ tipe rumah; Penelitian ini tidak menunjukkan besarnya pengaruh faktor-faktor non geografis (spasial) yang sesungguhnya berpengaruh signifikan karena dapat menghambat laju investasi perumahan di Kabupaten Sidoarjo; Hasil pemodelan tidak bisa menggambarkan secara utuh bentuk keterhubungan antar faktor yang terjadi pada masing-masing kecamatan. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan alat analisis. Seharusnya permasalahan ini bisa diselesaikan dengan alat pemodelan yang bisa menggabungkan antara variabel lokal dan global (mix GWR). SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dikaitkan dengan aksiologis. Maka beberapa saran yang bisa diberikan antara lain : Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk memperkuat strategi implementasi RP4D. Hal ini disebabkan karena pada kenyataannya, masing-masing kecamatan di Wilayah Peri Urban memiliki faktorfaktor penghambat pengadaan perumahan yang berbeda-beda; Berdasarkan hasil penelitian ini, seluruh stakeholders dapat bekerjasama dengan baik untuk mewujudkan pengadaan perumahan yang optimal di wilayah peri urban Kota Surabaya, khususnya yang berada di Kabupaten Sidoarjo. Perbaikan kinerja ini tentunya harus dilakukan oleh masing-masing aktor utama yaitu pemerintah, perusahaan pengembang dan meningkatkan kepercayaan perbankan.

46 REKOMENDASI STUDI LANJUT Penelitian mengenai implikasi menurunnya jumlah pengadaan perumahan di wilayah peri urban Kota Surabaya, khususnya yang berada di Kabupaten Sidoarjo; Penelitian mengenai arahan atau skenario pengadaan perumahan di wilayah peri urban Kota Surabaya, khususnya yang berada di Kabupaten Sidoarjo. Khususnya terkait dengan upaya menyelesaikan berbagai permasalahan yang menghambat pembangunan perumahan.

47 DAFTAR PUSTAKA Yunus, Hadi. Sabari Dinamika Wilayah Peri Urban: Determinan Kota Masa Depan.Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Yunus, Hadi. Sabari Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Fanning, Stephen Market Analysis for Real Estate : Concepts and Applications in Valuation and Highest and Best Use. Chicago : Appraisal Institute. Miles, E. Mike., Barens, L. Gayle., Eppli, J. Mark., Weiss, A. Marc Real Estate Development Principles and Process. Chicago : Urban Land Institute. Peiser, B. Richard Professional Real Estate Development : The Uli Guide to the Business. Washington : Uli The Urban Land Institute. Warnock, Cacdac Markets and Housing Finance.USA : Elsevier. Yu, Ji. Hyeon Government Housing Policies and Housing Market Instability in Korea. Republic of Korea : Elsevier. Kahrik, Anneli Residential Decision-Making and Satistification Among New Suburbanites in Tallin Urban Region, Estonia. Estonia : Elsevier. Winarso, Haryo., & Firman, Tommy Residential land development in Jabodetabek, Indonesia: triggering economic crisis?. Jakarta : Habitat International. Hudalah, Delik., & Firman, Tommy Beyond property : Industrial estates and post-suburban transformation in Jakarta Metropolitan Region. Jakarta : Elsevier Kwoun, Ji-Min Dynamic Cycles of Unsold New Housing Stocks, Investment in Housing and Housing Supply-Demand. Republic of Korea : Elsevier. Aguilar, Guillermo. Adrian. 2007, Peri-Urbanization, Illegal settlemenrs and enviromental impact in Mexico city. Institute of Geography, Universidad Nacional Auto noma de Mexico : Elsevier. Masina, Nkosingiphile. Busa.2003, Planning the growth of peri urban settlements : case study of Manzini in

48 Real estate development : "You have to understand this because there is something about the game in which you are playing that is going to determine how successful you are going to be. There are some games that are good to play in and some games that are not good games to play in".. (Michael.E.Porter) JE VOUS REMERCIE POUR VOTRE ATTENTION... vous m'avez conseillé pour etre de mieux. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA...

Model Perkembangan Perumahan di Wilayah Peri Urban Kota Surabaya (Studi Kasus : Kabupaten Sidoarjo)

Model Perkembangan Perumahan di Wilayah Peri Urban Kota Surabaya (Studi Kasus : Kabupaten Sidoarjo) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Model Perkembangan Perumahan di Wilayah Peri Urban Kota Surabaya (Studi Kasus : Kabupaten Sidoarjo) I Dewa Made Frendika Septanaya, Putu Gde Ariastita Program

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: C-27

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: C-27 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 C-27 Model Perkembangan Perumahan di Wilayah Peri Urban Kota Surabaya (Studi Kasus : Kabupaten Sidoarjo) I Dewa Made Frendika Septanaya dan Putu Gde

Lebih terperinci

Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo

Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-197 Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo Sisca Henlita, Ketut Dewi Martha

Lebih terperinci

PEMILIHAN JENIS REAL ESTATE YANG SESUAI DIKEMBANGKAN DI KAWASAN LINGKAR TIMUR SIDOARJO DITINJAU DARI ASPEK PASAR

PEMILIHAN JENIS REAL ESTATE YANG SESUAI DIKEMBANGKAN DI KAWASAN LINGKAR TIMUR SIDOARJO DITINJAU DARI ASPEK PASAR PEMILIHAN JENIS REAL ESTATE YANG SESUAI DIKEMBANGKAN DI KAWASAN LINGKAR TIMUR SIDOARJO DITINJAU DARI ASPEK PASAR Aisilia Hanesia 1, *), Purwanita Setijanti 2) dan Christiono Utomo 3) 1) Bidang Keahlian

Lebih terperinci

ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO

ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO Dwi Joko Fachrur Rozi 1) dan I Ketut Gunarta 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

URUSAN DESENTRALISASI

URUSAN DESENTRALISASI BAB III URUSAN DESENTRALISASI 1. Ringkasan Urusan Desentralisasi Setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan,

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG KEBUTUHAN DAN PENYALURAN SERTA HARGA ECERAN TERTINGGI

Lebih terperinci

NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO 2019

NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO 2019 NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO 2019 A. DASAR HUKUM PENATAAN Meliputi: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum; 2. Peraturan KPU Nomor 16 Tahun 2017

Lebih terperinci

Pengaruh Perkembangan Permukiman Terhadap Dinamika Harga Lahan Di Surabaya Barat

Pengaruh Perkembangan Permukiman Terhadap Dinamika Harga Lahan Di Surabaya Barat JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-8 1 Pengaruh Perkembangan Permukiman Terhadap Dinamika Harga Lahan Di Surabaya Barat Ayu Kemala Ghana dan Ardy Maulidy Navastara, ST., MT. Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Semburan lumpur Lapindo terjadi di area pengeboran sumur Banjar Panji 1 yang dioperasikan oleh Lapindo Brantas Incorporation (LBI), yang berlokasi di desa Renokenongo,

Lebih terperinci

Penentuan Nilai Insentif dan Disinsentif Pada Pajak Bumi dan Bangunan Sebagai Instrumen Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian di Sidoarjo

Penentuan Nilai Insentif dan Disinsentif Pada Pajak Bumi dan Bangunan Sebagai Instrumen Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian di Sidoarjo JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (26) 2337-352 (23-928X Print) F-47 Penentuan Nilai Insentif dan Disinsentif Pada Pajak Bumi dan Bangunan Sebagai Instrumen Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, beberapa studi telah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, beberapa studi telah menunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia secara nasional telah menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bidang usaha yang konsisten

Lebih terperinci

PENENTUAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DI WILAYAH PINGGIRAN KOTA YOGYAKARTA

PENENTUAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DI WILAYAH PINGGIRAN KOTA YOGYAKARTA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 PENENTUAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DI WILAYAH PINGGIRAN KOTA YOGYAKARTA Wahyu Endy Pratista 1, Putu GdeAriastita 2 Program

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Penentuan Kesenjangan Ekonomi Wilayah Berdasarkan Tipologi Peri Urban di Kabupaten Sidoarjo Vely Kukinul Siswanto, Eko Budi Santoso Jurusan Perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PBB DAN TINJAUAN PERANAN PBB SEBAGAI PAJAK DAERAH

BAB 4 ANALISIS EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PBB DAN TINJAUAN PERANAN PBB SEBAGAI PAJAK DAERAH BAB 4 ANALISIS EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PBB DAN TINJAUAN PERANAN PBB SEBAGAI PAJAK DAERAH Bab ini merupakan inti dari penulisan tesis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Keseluruhan pembahasan

Lebih terperinci

NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO PEMILU 2019

NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO PEMILU 2019 NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO PEMILU 2019 Jl. Raya Cemengkalang No. 1 Sidoarjo Telp. 031-8956691, 8956692 Fax. 031-8054345 Website : kpud-sidoarjokab.go.id

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 ANALISA PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA ASET MILIK PEMERINTAH TERHADAP PENINGKATAN NILAI LAHAN KAWASAN (Studi Kasus Lahan Sekolah di Koridor Jalan A. Yani Surabaya ) Dedy Kurniawan 1) dan Christiono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanggal 29 Mei 2006 di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur menjadi sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Tanggal 29 Mei 2006 di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur menjadi sejarah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanggal 29 Mei 2006 di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur menjadi sejarah penting karena peristiwa keluarnya gas dan lumpur panas dari dalam tanah dengan suhu 100 C yang

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 188/ / /2012 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 188/ / /2012 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 188/ /404.1.3.2/2012 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO, Menimbang : a. bahwa informasi publik

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 61 TAHUN 2014

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 61 TAHUN 2014 BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG KEBUTUHAN DAN PENYALURAN SERTA HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010 PENENTUAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN DI KABUPATEN SIDOARJO Oleh : Mochamad Luqman Fenda Dosen Pembimbing: Bapak Putu Gde Ariastita, ST.MT Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 63 TAHUN 2015

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 63 TAHUN 2015 BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG KEBUTUHAN DAN PENYALURAN SERTA HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANYA DARI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DI KABUPATEN SIDOARJO

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANYA DARI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DI KABUPATEN SIDOARJO PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANYA DARI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DI KABUPATEN SIDOARJO Veny Rachmawati 1), Rachmat Boedisantoso 2) dan Joni Hermana 3) 1,2,3) Environmental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PNPM Mandiri merupakan salah satu lembaga keuangan mikro dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakat yang membutuhkan. PNPM Mandiri ini,

Lebih terperinci

ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN RANGKING PENGGUNAAN LAHAN

ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN RANGKING PENGGUNAAN LAHAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN RANGKING PENGGUNAAN LAHAN Anita Theresia Kurniawati * dan Misbahul Munir Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya *e-mail: anitateku@yahoo.com

Lebih terperinci

Analisis Pasar Properti. Diklat Penilaian Properti Dasar 2011

Analisis Pasar Properti. Diklat Penilaian Properti Dasar 2011 Analisis Pasar Properti Diklat Penilaian Properti Dasar 2011 PENDAHULUAN Pengertian Market analysis merupakan suatu pandangan yang menyeluruh terhadap penawaran dan permintaan terhadap atribut-atribut

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PENDAPATAN ASLI DAERAH, PAJAK DAERAH DAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN SIDOARJO

BAB 3 GAMBARAN UMUM PENDAPATAN ASLI DAERAH, PAJAK DAERAH DAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN SIDOARJO BAB 3 GAMBARAN UMUM PENDAPATAN ASLI DAERAH, PAJAK DAERAH DAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN SIDOARJO Sebelum memasuki pembahasan mengenai peranan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Lebih terperinci

Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur

Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Jawa Timur Oleh : Muhammad Ali Abdur Rosyid *) dan Indah Nurhayati **) Abstrak Cakupan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PNPM Mandiri merupakan salah satu lembaga keuangan mikro dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakan yang membutuhkan. PNPM Mandiri ini, diluncurkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Penutupan Lahan 5.1.1 Penutupan lahan Kabupaten Sidoarjo Penutupan lahan (land cover) merupakan perwujudan fisik dari obyek dan yang menutupi permukaan tanpa mempersoalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh Indonesia Property Watch (2015), menunjukkan bahwa rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh Indonesia Property Watch (2015), menunjukkan bahwa rata-rata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan pengembang properti berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indonesia Property Watch (2015), menunjukkan bahwa rata-rata jumlah pengembang di bidang

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA

PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA Jenis : Tugas Akhir Tahun : 2008 Penulis : Soly Iman Santoso Pembimbing : Ir. Haryo

Lebih terperinci

SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ANALISA INVESTASI PROYEK PERUMAHAN TAMAN SIDOREJO KABUPATEN SIDOARJO. Mastura Labombang *

SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ANALISA INVESTASI PROYEK PERUMAHAN TAMAN SIDOREJO KABUPATEN SIDOARJO. Mastura Labombang * ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ANALISA INVESTASI PROYEK PERUMAHAN TAMAN SIDOREJO KABUPATEN SIDOARJO Mastura Labombang * Abstract This research was done at project of Taman Sidorejo estate Kecamatan

Lebih terperinci

Analisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya

Analisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Analisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya Akmaluddin dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

Latar Belakang. Perikanan merupakan salah satu Sector unggulan di Sidoarjo.

Latar Belakang. Perikanan merupakan salah satu Sector unggulan di Sidoarjo. Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu Sector unggulan di Sidoarjo. Terdapat penurunan produktivitas di hampir 4 kecamatan, kecamatan porong dengan penurunan jumlah produksi tertinggi yaitu sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sidoarjo adalah kabupaten sekaligus kota yang terletak di Propinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Sidoarjo adalah kabupaten sekaligus kota yang terletak di Propinsi Jawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Objek Sidoarjo adalah kabupaten sekaligus kota yang terletak di Propinsi Jawa Timur. Secara geografis, berbatasan dengan kota Surabaya,

Lebih terperinci

Model Dinamik Perkembangan Perumahan dan Apartemen di Kota Surabaya

Model Dinamik Perkembangan Perumahan dan Apartemen di Kota Surabaya JURNAL TEKNIK, () 5 Model Dinamik Perkembangan Perumahan dan Apartemen di Kota Surabaya Hasyim Yusuf Asjari, Budisantoso Wirjodirdjo Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Suku Bunga Acuan, Nilai Kurs Tengah, dan Return Saham.

ABSTRAK. Kata Kunci: Suku Bunga Acuan, Nilai Kurs Tengah, dan Return Saham. ABSTRAK Inflasi merupakan salah satu fenomena yang mengindikasikan adanya kebijakan moneter yang tidak tepat sasaran atau krisis moneter yang memang sedang terjadi. Hal tersebut dapat memacu melemahnya

Lebih terperinci

ANALISA PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN PASAR TUNJUNGAN DI SURABAYA

ANALISA PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN PASAR TUNJUNGAN DI SURABAYA ANALISA PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN PASAR TUNJUNGAN DI SURABAYA ADE FARIANTO PUTRA 1, I PUTU ARTAMA WIGUNA 2, FARIDA RACHMAWATI 3 1 Mahasiswa S2 Manajemen Proyek, FTSP, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 55 TAHUN 2013

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 55 TAHUN 2013 , 4 ' BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG KEBUTUHAN DAN PENYALURAN SERTA HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN SIDOARJO TAHUN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERUMAHAN SKALA KECIL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGANNYA DI KELURAHAN BUKIT LAMA PALEMBANG

PERKEMBANGAN PERUMAHAN SKALA KECIL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGANNYA DI KELURAHAN BUKIT LAMA PALEMBANG ISSN 2338-6762 Jurnal Tekno Global, Vol. II No. 1, Desember 2013 (33-41) Fakultas Teknik UIGM PERKEMBANGAN PERUMAHAN SKALA KECIL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGANNYA DI KELURAHAN BUKIT LAMA

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DI KABUPATEN SIDOARJO TAHUN SKRIPSI

ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DI KABUPATEN SIDOARJO TAHUN SKRIPSI ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DI KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2003-2008 SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : FANDI SOFYAN 06.630.053 ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

Penentuan Kegiatan Untuk Lahan Bekas Lapangan Tenis Jalan Embong Sawo

Penentuan Kegiatan Untuk Lahan Bekas Lapangan Tenis Jalan Embong Sawo Penentuan Kegiatan Untuk Lahan Bekas Lapangan Tenis Jalan Embong Sawo Dimas Ario Arumbinang 3607100002 2011 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013 sebanyak 41.287 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013 sebanyak 6 Perusahaan Jumlah

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya, Abstrak

Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya, Abstrak APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PENGINDERAAN JAUH UNTUK MONITORING AREA SAWAH DENGAN DATA MULTITEMPORAL (Studi Kasus : Area Sawah Kabupaten Sidoarjo) Oleh : Muharram Arifin Noer 1, Hepi Hapsari

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wibowo, 2011) (The president post indonesia)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wibowo, 2011) (The president post indonesia) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini sudah menuju kearah perbaikan di bidang insfrastruktur. Hal ini dibuktikan oleh pemerintah dengan pembangunan infrastrukturinfrastruktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat tetap hidup setiap hari. Setiap manusia butuh makan dan minum.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat tetap hidup setiap hari. Setiap manusia butuh makan dan minum. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan primer makhluk hidup adalah papan selain sandang dan pangan. Sandang dan pangan merupakan penunjang yang membuat manusia untuk dapat tetap hidup

Lebih terperinci

5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan

5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan Bab 5 5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan 5.2.1 Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan Perhatian harus diberikan kepada kendala pengembangan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menilai keberhasilan pembangunan dan upaya memperkuat daya saing ekonomi daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor properti sebagai salah satu instrumen biasanya dipilih investor properti dan real estate merupakan salah satu alternatif investasi yang diminati investor

Lebih terperinci

22/07/2010 TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Sandra Widya Setia P.

22/07/2010 TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Sandra Widya Setia P. TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR PW09 1333 1.1 LATAR BELAKANG Tidak ada penanganan pada lahan bekas (ditinggalkan) Sandra Widya Setia P. 3606 100 008 Dosen Pembimbing : Putu Gde Ariastita, ST,

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN DOSENMUDA

LAPORAN PENELITIAN DOSENMUDA LAPORAN PENELITIAN DOSENMUDA PENENTUAN MODEL INFLASI DI KOTAMADYA MALANG Oleh: Dwi Wulandari,SE,MM Roufah Inayati,SFd DIBIAYAI DIPA DIREKTO T PENELITIAN DANPENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT NO.008/SP2HJPP/DP2M1I1II2007

Lebih terperinci

ANALISA PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN EKS TERMINAL GADANG DI KOTA MALANG

ANALISA PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN EKS TERMINAL GADANG DI KOTA MALANG ANALISA PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN EKS TERMINAL GADANG DI KOTA MALANG Kartika Puspa Negara 1, Retno Indryani 2, dan Rianto B.Adihardjo 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN KOSONG DI JALAN MAYJEN SUNGKONO, KOTA SURABAYA

ANALISIS PEMANFAATAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN KOSONG DI JALAN MAYJEN SUNGKONO, KOTA SURABAYA ANALISIS PEMANFAATAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN KOSONG DI JALAN MAYJEN SUNGKONO, KOTA SURABAYA Soesandi Ismawan 1) dan Christiono Utomo 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

S K R I P S I. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh : RIZATUL FAZRIYAH NPM :

S K R I P S I. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh : RIZATUL FAZRIYAH NPM : PERAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DALAM KEBERSIHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN SIDOARJO (Studi Kasus di Desa Janti, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo) S K R I P S I Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

F aktor Pemilihan Lokasi Apartemen Berdasarkan Preferensi Pemerintah di Surabaya Metropolitan Area

F aktor Pemilihan Lokasi Apartemen Berdasarkan Preferensi Pemerintah di Surabaya Metropolitan Area C491 F aktor Pemilihan Lokasi Apartemen Berdasarkan Preferensi Pemerintah di Surabaya Metropolitan Area Erisa Nur Agmelina dan Putu Gde Ariastita Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA DUKUNG WILAYAH DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI BESAR DAN SEDANG (Studi Kasus Seluruh Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo)

ANALISIS DAYA DUKUNG WILAYAH DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI BESAR DAN SEDANG (Studi Kasus Seluruh Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo) ANALISIS DAYA DUKUNG WILAYAH DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI BESAR DAN SEDANG (Studi Kasus Seluruh Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo) JURNAL ILMIAH Disusun oleh: Arief Zuchrizal Madjid 0810213047 JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dunia. Berdasarkan survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010,

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dunia. Berdasarkan survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Saat ini Indonesia termasuk negara dengan populasi penduduk terbesar di dunia. Berdasarkan survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, Indonesia memiliki

Lebih terperinci

Analisa Pembeayaan Investasi Proyek Perumahan Green Pakis Regency Malang

Analisa Pembeayaan Investasi Proyek Perumahan Green Pakis Regency Malang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-67 Analisa Pembeayaan Investasi Proyek Perumahan Green Pakis Regency Malang M. Altof Syahrizal dan Christiono Utomo Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran

Lebih terperinci

PENGARUH PERKEMBANGAN AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN SOLO BARU

PENGARUH PERKEMBANGAN AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN SOLO BARU TUGAS AKHIR PENGARUH PERKEMBANGAN AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN SOLO BARU Oleh: DINA ARIFIA I0612012 Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang Sarjana

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN DRIYOREJO BERDASARKAN KETERSEDIAAN SUMBERDAYA AIR

OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN DRIYOREJO BERDASARKAN KETERSEDIAAN SUMBERDAYA AIR OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN DRIYOREJO BERDASARKAN KETERSEDIAAN SUMBERDAYA AIR CHRISTIANINGSIH/368143 DOSEN PEMBIMBING : PUTU GDE ARIASTITA, ST. MT PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan kondisi perekonomian yang semakin pesat dan persaingan yang semakin ketat dalam pasar modal merupakan suatu

Lebih terperinci

Analisis high and best value use (HBU)

Analisis high and best value use (HBU) Analisis high and best value use (HBU) Analisis high and best value use (HBU) adalah analisis terhadap daya guna tertinggi dan terbaik atas suatu properti. Dalam penilaian, analisis HBU diperlukan untuk

Lebih terperinci

Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja

Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja Oleh: Putri Amelia 2508.100.020 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Budisantoso

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota senantiasa mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Pada perkembangannya, kota dapat mengalami perubahan baik dalam segi fungsi maupun spasial. Transformasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Kinerja perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. di suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Kinerja perekonomian Indonesia digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari berbagai sektor dalam perekonomiannya antara lain sektor industri, pertanian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari, manusia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari, manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Properti dan real estat merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari, manusia tidaklah dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan juga mempengaruhi minat investor untuk menanam atau menarik investasinya

BAB I PENDAHULUAN. dan juga mempengaruhi minat investor untuk menanam atau menarik investasinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia bisnis menjadi prioritas utama bagi manajemen perusahaan untuk menampilkan yang terbaik dari perusahaan yang dipimpinnya, karena baik buruknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Fenomena yang berkembang pada saat ini menggambarkan bahwa sektor properti dan real estate merupakan sektor bisnis yang sedang berkembang pesat di Indonesia. Hal tersebut

Lebih terperinci

ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) PADA LAHAN BEKAS SPBU BILITON, SURABAYA

ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) PADA LAHAN BEKAS SPBU BILITON, SURABAYA 1 ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) PADA LAHAN BEKAS SPBU BILITON, SURABAYA T.Defi Anysa Rasyid dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian pembangunan merupakan upaya mengatur kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian pembangunan merupakan upaya mengatur kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian pembangunan merupakan upaya mengatur kegiatan pembangunan yang meliputi pelaksanaan kegiatan pendirian bangunan, perekayasaaan, pertambangan maupun kegiatan

Lebih terperinci

Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya

Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-181 Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya T. Defi Anysa Rasyid, Christiono Utomo Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri properti merupakan industri yang sedang mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia pada saat ini. Perkembangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor,

Lebih terperinci

Implikasi dan Implementasi UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi Jawa Timur

Implikasi dan Implementasi UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi Jawa Timur Implikasi dan Implementasi UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi Jawa Timur Oleh : Hadi Prasetyo (Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur) I. Pendahuluan Penataan Ruang sebagai suatu sistem

Lebih terperinci

Oleh : CUCU HAYATI NRP Dosen Pembimbing Ir. Putu Rudy Setiawan, MSc

Oleh : CUCU HAYATI NRP Dosen Pembimbing Ir. Putu Rudy Setiawan, MSc Oleh : CUCU HAYATI NRP. 3606 100 018 Dosen Pembimbing Ir. Putu Rudy Setiawan, MSc PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Pemutakhiran Data Kemiskinan Daerah (DKD) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015

Petunjuk Pelaksanaan Pemutakhiran Data Kemiskinan Daerah (DKD) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015 1 Pemerintah Kabupaten Sidoarjo KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya akhirnya Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pemutakhiran Data Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum angka inflasi yang menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga dan perubahan nilai dapat dipakai sebagai informasi dasar dalam pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasca dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pasca dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah terkait otonomi daerah, banyak wilayah-wilayah di Indonesia mengusulkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Tanah merupakan properti yang mempunyai karakteristik yang sangat

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Tanah merupakan properti yang mempunyai karakteristik yang sangat BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Tanah merupakan properti yang mempunyai karakteristik yang sangat unik, khususnya sifat kelangkaan dan kegunaannya. Hal itu berkaitan dengan semakin berkurangnya ketersediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena yang berkembang pada saat ini menggambarkan bahwa sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup berkembang. Hal tersebut terbukti

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Tarif Sewa Hotel dan Ritel. Gambar 2 Sewa Apartemen, Kantor dan industri. Sumber : BI (2013)

1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Tarif Sewa Hotel dan Ritel. Gambar 2 Sewa Apartemen, Kantor dan industri. Sumber : BI (2013) 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia bisnis properti di Indonesia, baik untuk properti residensial dan komersil, dari waktu ke waktu mengalami kecenderungan yang meningkat. Industri properti Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Timor, tepatnya LS dan BT; Luas

BAB I PENDAHULUAN. Timor, tepatnya LS dan BT; Luas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Kupang merupakan bagian dari wilayah Negara Indonesia dan merupakan ibukota dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang teletak di pulau Timor, tepatnya 10 36 14-10

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Berdasarkan Bank Indonesia, industri properti Indonesia tahun 2011 terus menunjukkan tren meningkat terutama pada sektor konsumsi yang didominasi oleh kredit kepemilikan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

Tingginya permintaan pada sektor property residensial di tahun 2010 juga diiringi dengan peningkatan penjualan pada sektor tersebut.

Tingginya permintaan pada sektor property residensial di tahun 2010 juga diiringi dengan peningkatan penjualan pada sektor tersebut. BAB I PENDAHULUAN Industri pada sektor real estate dan property di Indonesia pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup pesat. Peningkatan ini terjadi akibat pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh. manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh. manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar belakang dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh faktor makro ekonomi terhadap harga saham properti.

Lebih terperinci

2015 BAB I PENDAHULUAN

2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi

BAB I PENDAHULUAN. dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seorang investor bersedia menanamkan dananya pada suatu investasi apabila dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi dapat diartikan

Lebih terperinci

Optimasi Penggunaan Lahan Perkotaan di Kawasan Perkotaan Mejayan Kabupaten Madiun

Optimasi Penggunaan Lahan Perkotaan di Kawasan Perkotaan Mejayan Kabupaten Madiun JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-123 Optimasi Penggunaan Lahan Perkotaan di Kawasan Perkotaan Mejayan Kabupaten Madiun Ainun Dita Febriyanti, Putu Gede Ariastita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian sebuah negara. Peran pasar modal bukan hanya sekedar tempat pertemuan lenders dan borrowers ataupun tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlambatan ekonomi sepanjang tahun 2015 memberikan pengaruh tersendiri terhadap pertumbuhan beberapa sektor industri dalam negeri, tak terkecuali bagi sektor properti.

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Kabupaten Sidoarjo Menurut informasi dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo tahun 2004, kondisi geografis Kabupaten Sidoarjo ini terletak pada

Lebih terperinci

Analisis Jenis Properti Hunian Sebagai Pengembang di Daerah Fatmawati Jakarta Selatan

Analisis Jenis Properti Hunian Sebagai Pengembang di Daerah Fatmawati Jakarta Selatan s UNIVERSITAS INDONESIA Analisis Jenis Properti Hunian Sebagai Pengembang di Daerah Fatmawati Jakarta Selatan TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen Baihaki

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA Jln. Inspeksi Kalimalang Tegal Danas Cikarang Kab. Bekasi

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA Jln. Inspeksi Kalimalang Tegal Danas Cikarang Kab. Bekasi Disusun Oleh : Teguh Widianto Jurusan : Tehnik Arsitektur Semester : 6 ( ENAM ) Mata Kuliah : REAL ESTATE SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA Jln. Inspeksi Kalimalang Tegal Danas Cikarang Kab. Bekasi

Lebih terperinci