ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO"

Transkripsi

1 ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO Dwi Joko Fachrur Rozi 1) dan I Ketut Gunarta 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia djfachrurrozi@gmail.com 2) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Pertumbuhan perekonomian dan penduduk di Sidoarjo akan mendorong kegiatan ekonomi kearah positif, salah satunya daya beli masyarakat. Meningkatnya daya beli masyarakat akan barang dan jasa seperti kebutuhan akan tempat tinggal menjadikan peluang bagi pengembang properti untuk menyediakan tempat tinggal yang berkualitas, berlokasi strategis, dan terjangkau baik dalam bentuk apartemen maupun landed house. PT X, salah satu pengembang di Sidoarjo berencana untuk mengembangkan kawasan hunian di atas lahan seluas 7 hektar. Oleh karena itu, diperlukan kajian pasar dan finansial sehingga keputusan investasi dapat menjawab kebutuhan pasar serta menguntungkan bagi pengembang. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dengan survey kuisoner diketahui bahwa potensi pasar landed house di Sidoarjo cukup besar yaitu sebesar 81 persen dari responden, sedangkan pemilih apartemen sebesar 19 persen. Sementara itu, untuk hasil analisa investasi menggunakan discounted cashflow didapatkan bahwa pengembangan apartemen layak untuk dikerjakan karena menghasilkan nilai NPV sebesar Rp dengan IRR sebesar 52,00 persen. Sementara itu untuk pengembangan landed house juga layak untuk dilakukan karena nilai NPV sebesar Rp dengan IRR sebesar 43,08 persen atau lebih besar dari nilai WACC/MARR sebesar 20,58 persen. Oleh karena itu, berdasarkan perhitungan NPV dan IRR tersebut maka pilihan investasi yang paling menarik untuk dikembangkan oleh pengembang di Sidoarjo adalah apartemen. Kata kunci: Analisa Investasi, Apartemen, Discounted Cash Flow, Landed House. PENDAHULUAN Pertumbuhan perekonomian dan penduduk meningkatkan daya beli masyarakat pada kebutuhan akan tempat tinggal. Hal ini menjadikan peluang bagi pengembang properti dalam menyediakan tempat tinggal yang berkualitas, berlokasi strategis, dan terjangkau bagi masyarakat baik dalam bentuk apartemen maupun landed house. Landed house sebagai suatu ruang kegiatan berkehidupan dan penghidupan dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal/bermukim, merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Selain landed house, apartemen yang juga memiliki fungsi utama sebagai tempat tinggal menjadi salah satu alternatif yang dapat dipilih dalam pengembangan kawasan permukiman. PT. X sebagai salah satu pengembang terkemuka menangkap peluang tersebut dengan membuat rencana untuk berinvestasi dalam pengembangan kawasan terpadu di Sidoarjo. Hal ini menjadi pilihan menarik karena Sidoarjo merupakan salah satu pusat perindustrian di Jawa Timur telah tumbuh menjadi salah satu pusat perekonomian setelah Surabaya. Berdasarkan data tahun 2012 pertumbuhan ekonomi di Sidoarjo sebesar 6,8 persen lebih tinggi dibanding B-5-1

2 pertumbuhan secara nasional dan masuk dalam 10 besar pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa Timur. Pengembangan kawasan milik PT. X akan dilakukan di lahan seluas 7 hektar dengan pengembangan kawasan permukiman dan beberapa fasilitas pendukung. Kawasan permukiman untuk hunian tinggal seperti halnya apartemen, landed house, ataupun rusunawa akan dibangun di lahan seluas 4 hektar. Pengembangan kawasan hunian tinggal menjadi salah satu aspek yang perlu kajian mendalam sebelum pengembang mengambil keputusan untuk berinvestasi baik dalam bentuk apartemen maupun landed house. Kajian finansial dan market sangat penting dilakukan sehingga keputusan investasi akan menjawab kebutuhan pasar dan menguntungkan bagi pengembang. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dilakukan penelitian mengenai analisa pilihan investasi berdasarkan kajian pasar dan finansial antara apartemen dan landed house untuk kawasan milik PT. X di Sidoarjo sehingga diperoleh alternatif investasi yang paling menguntungkan bagi pengembangan kawasan milik PT. X dalam jangka waktu kedepan. Mengingat permasalahan ini cukup kompleks, maka dalam pembahasan dan penyelesaian masalah ini perlu adanya batasan masalah sebagai berikut: Analisa investasi dilakukan untuk lahan PT. X seluas ± 4 hektar. Luas kavling tanah untuk apartemen dan landed house ditentukan berdasarkan hasil penyebaran kuisoner. Sumber dana berasal dari kas operasional perusahaan sebesar 100%. Nilai besaran pajak diperhitungkan sebesar 5% dari nilai pendapatan. METODE Penelitian ini secara garis besar terdiri atas dua analisa, yaitu analisa potensi pasar dan analisa investasi. Data dan tahapan yang dilakukan pada kedua analisa dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut. Analisa Potensi Pasar Data yang digunakan dalam analisa potensi pasar meliputi data primer yaitu data survey mengenai karakteristik responden dan properti baik untuk landed house maupun apartemen dan data sekunder mengenai ketersediaan lahan di Sidoarjo. Data primer pada analisa potensi pasar dijelaskan sebagai berikut. Tabel 1. Data Primer pada Analisa Potensi Pasar Karakteristik Responden Karakteristik Properti Jenis kelamin Unit yang dimiliki Usia Lama kepemilikan Status perkawinan Ukuran unit Pekerjaan Tipe unit Jabatan pekerjaan Jumlah kamar Pendapatan Jumlah lantai Tingkat pendidikan Cara pembelian Jumlah orang yang tinggal bersama KPA/KPR Tahap pengolahan data primer dan data sekunder untuk mengetahui potensi pasar apartemen dan landed house untuk pengembangan kawasan milik PT. X di Sidoarjo dijabarkan sebagai berikut: 1. Mendeskriptifkan karakteristik responden apartemen dan landed house. 2. Mendeskripsikan preferensi pilihan responden baik apartemen maupun landed house. B-5-2

3 3. Menghitung proyeksi besarnya permintaan pasar terhadap hunian tinggal (apartemen maupun landed house), dimana besarnya proyeksi permintaan pasar dihitung dengan persamaan sebagai berikut: = (1) dengan : jumlah penduduk Sidoarjo tahun 2013 untuk kelompok usia antara 25 s.d 40 tahun 1 : merupakan persentase pemilih apartemen 2 : merupakan persentase pemilih landed house 3 : merupakan persentase responden yang minat untuk berinvestasi. 4. Melakukan perhitungan terhadap rasio ketersediaan lahan permukiman di Sidoarjo dengan persamaan sebagai berikut: h = (2) Analisa Investasi Analisa kelayakan investasi merupakan sistem yang digunakan untuk mengevaluasi pembiayaan modal dengan perkiraan aliran pendapatan (Phyrr, Cooper, Wofford, Kaplin, & Lapides, 1998). Pada analisa investasi metode yang digunakan adalah discounted cashflow, yaitu metode yang mengasumsikan bahwa nilai dari aliran pendapatan properti dapat diterima pada saat ini juga (Miles, Berens, Eppli, & Weiss, 2007). Pada penelitian analisa investasi landed house dan apartemen ini, data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari pengembang dan beberapa data pendukung penelitian dari dinas terkait di Sidoarjo. Data dari pengembang antara lain sebagai berikut: 1. Data asumsi biaya-biaya investasi diantaranya: biaya lahan, biaya konstruksi, biaya pajak, biaya operasional, biaya pemasaran, biaya administrasi, dan lain-lain. 2. Data perkiraan pendapatan yang diharapkan pengembang 3. Data model permodalan yaitu penggunaan modal sendiri. 4. Jangka waktu investasi 5. Biaya-biaya tambahan Sedangkan data dari dinas terkait berupa data makro ekonomi dan demografi wilayah sidoarjo. Tahap pengolahan analisa investasi untuk mengetahui alternatif pilihan investasi yang menguntungkan bagi PT. X meliputi: 1. Melakukan perhitungan terhadap perkiraan biaya pengembangan ( development cost) diantaranya biaya tanah, konstruksi, dll 2. Menghitung perkiraan pendapatan berdasarkan harga jual tanah dan harga jual unit kavling 3. Memperkirakan biaya pengeluaran selama proses investasi 4. Menghitung besarnya biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital) dapat dirumuskan dalam persamaan berikut (Pratt, 2000). = + + (1 ) (3) dimana. WACC : weighted average cost of capital : proporsi dari common equity di dalam struktur modal : cost of common equity : proporsi dari preferred equity di dalam struktur modal : cost of preferred equity : proporsi dari debt di dalam struktur modal : cost of debt : pajak B-5-3

4 5. Menghitung nilai NPV dan IRR. NPV merupakan analisis berdasarkan penerimaan yang diterima sesudah tercapainya payback period atau disebut juga nilai waktu dari uang dari satu aliran dana (Limanto, 1998). Secara matematis nilai NPV adalah sebagai berikut. NPV = + ( ) + ( ) + + ( ) (4) dimana. NPV : nilai bersih sekarang i : tingkat discount rate kt : nilai kapital yang digunakan pada periode investasi b1, b2,..., bn : penerimaan pada tahun ke-1 sampai ke-n c1, c2,..., cn : pengeluaran pada periode tahun ke-1 sampai tahun ke-n Sementara itu Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat suku bunga pengembalian yang dapat membuat besarnya Net Present Value (NPV) pada mekanisme aliran dana diskonto sama dengan nol yang dirumuskan sebagai berikut: ( ) ( ) IRR = ( ) ( ) = 0 (5) dimana. IRR : arus pengembalian internal (C)t : aliran kas masuk tahun ke-t (C0)t : aliran kas keluar tahun ke-t n : umur investasi i : discount Rate t : periode investasi 6. Uji sensitivitas HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan didapatkan bahwa dari 90 persen responden yang memilih untuk tertarik berinvestasi, sebesar 81 persen dari total kuisoner yang disebar, responden atau calon konsumen di Sidoarjo lebih memilih berinvestasi ataupun membeli hunian dalam bentuk rumah tapak/landed house. Sementara sebesar 19 persen lebih memilih apartemen. Landed House Apartemen 19% 81% Gambar 1. Preferensi Pilihan Investasi Responden Analisa permintaan apartemen dan landed house dapat dilihat dari laju pertumbuhan penduduk dan kondisi daya beli masyarakat. Hasil analisa permintaan apartemen dan landed house menunjukkan bahwa dari 90 persen responden yang tertarik untuk berinvestasi didapatkan besarnya pasar/permintaan apartemen maupun landed house yaitu sebesar jiwa atau sekitar 14 persen dari total penduduk Sidoarjo dengan usia diantara 25 hingga 40 tahun yaitu jiwa pada tahun Selanjutnya dilakukan juga perhitungan rasio B-5-4

5 ketersediaan lahan terhadap jumlah penduduk rentang usia 25 tahun hingga 40 tahun, yang didapatkan bahwa rasio ketersediaan lahan untuk permukiman di Sidoarjo sebesar 0,0226 ha/jiwa atau 1:44,24 ha/jiwa. Dapat diartikan bahwa dari setiap 1 hektar lahan untuk pemukiman mampu menampung penduduk rentang usia 25 tahun hingga 40 tahun sejumlah 44 jiwa. Karakteristik konsumen untuk apartemen dan landed house dijelaskan sebagai berikut. Apartemen Persentase konsumen berdasarkan jenis pekerjaan pegawai swasta adalah sebesar 66,67 persen, sedangkan untuk jenis pekerjaan lainnya adalah sebesar 33,37 persen. Sebesar 50 persen dari konsumen dengan minat investasi apartemen memiliki pendapatan yang berkisar antara Rp hingga Rp disusul kemudian konsumen dengan pendapatan kurang dari Rp sebesar 33,33 persen. Persentase terkecil sebesar 11,67 persen berasal dari konsumen dengan pendapatan antara Rp hingga Rp Tingkat pendidikan konsumen dengan minat investasi apartemen terbagi menjadi dua yaitu SMA/sederajat dan sarjana, dimana sebesar 83,33 persen konsumen berasal dari konsumen dengan tingkat pendidikan sarjana. Jika dilihat dari usia dan status perkawinan, konsumen apartemen berasal dari kalangan muda yang belum menikah dengan range usia antara tahun. Harga unit dari apartemen yang diminati berkisar antara 2 range harga yaitu sebesar 66,67 persen konsumen berminat untuk berinvestasi apartemen dengan harga kurang dari Rp dan sebesar 33,33 persen konsumen berminat untuk berinvestasi apartemen antara Rp hingga Rp Pada unit harga apartemen kurang dari Rp , model pembiayaan yang diinginkan adalah tunai, sedangkan untuk unit harga antara Rp hingga Rp unit pembiayaan yang diinginkan adalah sewa. Landed House Konsumen yang berminat melakukan investasi pada landed house berasal dari konsumen dengan jenis pekerjaan wiraswasta dengan persentase sebesar 50 persen, disusul kemudian dari jenis pekerjaan pegawai BUMN dengan persentase sebesar 21 persen. Pada konsumen dengan jenis pekerjaan wiraswasta, sebagian besar konsumen memiliki jabatan sebagai pemilik yang kemudian diikuti dengan jabatan sebagai manajer. Konsumen dengan minat investasi landed house sebesar 41,67 persen memiliki pendapatan yang lebih besar dari Rp Tingkat pendapatan selanjutnya memiliki persentase yang sama besarnya yaitu 29,17 persen untuk konsumen dengan pendapatan kurang dari Rp dan konsumen dengan pendapatan yang berkisar antara Rp hingga Rp Sebagian besar dari konsumen landed house yaitu sebesar 75 persen berasal dari konsumen dengan status kawin, sedangkan sisanya sebesar 25 persen berasal dari konsumen dengan status belum kawin. Sementara itu untuk segi usia, sebesar 41,67 persen konsumen landed house memiliki usia antara tahun, yang diikuti usia antara tahun dan usia antara tahun sebesar 20,83 persen, dan sisanya sebesar 16,67 persen memiliki usia tahun. Konsumen landed house dengan range usia tahun, tahun, dan tahun merupakan konsumen dengan status kawin. Sedangkan untuk konsumen landed house B-5-5

6 dengan usia tahun terbagi dalam dua status perkawinan yaitu kawin sebesar 16,67 persen dan belum kawin sebesar 25 persen. Persentase terbesar dari konsumen landed house berasal dari konsumen dengan tingkat pendidikan sarjana yaitu sebesar 66,67 persen. Selanjutnya, persentase berikutnya sebesar 20,83 persen berasal dari konsumen dengan tingkat pendidikan SMA/sederajat. Dan persentase terkecil tingkat pendidikan konsumen adalah sebesar 12,5 persen yaitu pasca sarjana. Jika dilihat dari jumlah orang yang tinggal bersama saat ini, sebesar 91,67 persen konsumen dengan minat investasi landed house saat ini memiliki jumlah orang yang tinggal bersama 4-6 orang. Sementara untuk konsumen dengan jumlah orang yang tinggal bersama 1-3 orang dan 7-10 orang hanya sebesar 4,17 persen konsumen. Range harga dengan persentase terbesar yaitu 47,83 persen berada pada range harga antara Rp hingga Rp Range harga dengan besar persentase urutan kedua yaitu 41,67 persen berada pada range harga kurang dari Rp Pada kedua range harga ini, terdapat dua model pembiayaan yang diinginkan, yaitu tunai dan KPR, dimana model pembiayaan KPR lebih banyak diinginkan dari pada tunai pada kedua range harga unit ini. Sedangkan sisa persentase untuk range harga berada antara Rp hingga Rp dan range harga lebih dari Rp dimana untuk kedua range model pembiayaan yang diinginkan adalah KPR. Pada range harga kurang dari Rp , jangka waktu angsuran yang diinginkan adalah 10 dan 15 tahun, untuk range harga Rp Rp adalah 10 dan 20 tahun, untuk range harga Rp Rp adalah 15 tahun, dan untuk range harga di atas Rp adalah 5 tahun. Secara finansial, pengembangan yang lebih menarik jika dilihat dari segi keuntungan yang didapat, nilai NPV, dan nilai IRR adalah pengembangan apartemen. Hal ini dikarenakan pengembangan apartemen akan menghasilkan nilai keuntungan/laba bersih, NPV dan IRR yang relatif lebih besar dibandingkan dengan pengembangan landed house. Kondisi ini tak terlepas dari jumlah unit yang dapat dibangun di dalam luasan lahan yang sama yang dimiliki oleh pengembang. Dimana jumlah unit yang dapat dibangun untuk landed house sebanyak 219 unit, sementara apartemen sebanyak 571 unit. Oleh karena itu, dengan jumlah unit yang dapat terjual lebih banyak maka akan meningkatkan jumlah laba yang akan didapatkan oleh pengembang. Hasil ini dirangkum dalam Tabel 2. Tabel 2. Hasil Perbandingan Investasi Apartemen dan Landed House No Indikator Apartemen Landed House 1 Potensi pasar (%) Nilai NPV Rp Rp Nilai IRR (%) 52,00 43,08 4 Saldo kas/laba bersih : Tahun ke-1 Rp Rp Tahun ke-2 Rp Rp Tahun ke-3 Rp Rp Tahun ke-4 Rp Rp Tahun ke-5 - Rp Tahun ke-6 - Rp Tahun ke-7 - Rp B-5-6

7 Berikut hasil analisa uji sensitivitas terhadap perubahan biaya investasi untuk pengembangan apartemen dan landed house. Analisa uji sensitivitas dilakukan untuk melihat sejauh mana nilai NPV dari pengembangan apartemen maupun landed house akan konsisten terhadap perubahan biaya investasi. Tabel 3. Uji Sensitivitas Perubahan Biaya Investasi Apartemen dan Landed House Apartemen Landed House NPV Biaya Investasi NPV Biaya Investasi Keterangan Rp 176,966,515,669 Rp 84,000,000,000 Rp 119,629,383,347 Rp 40,000,000,000 Turun 50% Rp 160,166,515,669 Rp 100,800,000,000 Rp 111,629,383,347 Rp 48,000,000,000 Turun 40% Rp 134,966,515,669 Rp 126,000,000,000 Rp 99,629,383,347 Rp 60,000,000,000 Turun 25% Rp 92,966,515,669 Rp 168,000,000,000 Rp 79,629,383,347 Rp 80,000,000,000 Biaya awal Rp 50,966,515,669 Rp 210,000,000,000 Rp 59,629,383,347 Rp 100,000,000,000 Naik 25% Rp 25,766,515,669 Rp 235,200,000,000 Rp 47,629,383,347 Rp 112,000,000,000 Naik 40% Rp 8,966,515,669 Rp 252,000,000,000 Rp 39,629,383,347 Rp 120,000,000,000 Naik 50% Berdasarkan hasil uji sensitivitas pada Tabel3 dapat disimpulkan bahwa pengembangan proyek apartemen maupun landed house di kawasan milik PT. X di Sidoarjo menunjukkan hasil yang konsisten terhadap perubahan biaya investasi dan tetap layak untuk dikerjakan. Kondisi ini ditunjukkan ketika biaya investasi pengembangan apartemen berturutturut turun maupun naik sebesar 25 persen, 40 persen, dan 50 persen dari biaya awal pengembangan, nilai NPV lebih dari nol atau bernilai positif. Berikut ini merupakan hasil analisa uji sensitivitas terhadap perubahan tingkat WACC/MARR/tingkat suku bunga untuk pengembangan apartemen dan landed house. Besarnya nilai WACC/MARR/tingkat suku bunga pembanding adalah sebesar 20,58 persen didapatkan dari perhitungan berdasarkan komposisi modal. Tabel 41. Uji Sensitivitas Perubahan Tingkat Suku Bunga Apartemen Apartemen Landed House NPV Tingkat Tingkat Keterangan NPV Suku Bunga Suku Bunga Rp 145,313,000, % Rp 158,780,609, % Turun 50% Rp 133,469,848, % Rp 139,148,703, % Turun 40% Rp 117,084,996, % Rp 113,668,158, % Turun 25% Rp 92,966,515, % Rp 79,629,383, % WACC/MARR awal Rp 72,180,357, % Rp 53,509,914, % Naik 25% Rp 61,052,067, % Rp 40,712,784, % Naik 40% Rp 54,124,921, % Rp 33,154,744, % Naik 50% Berdasarkan hasil uji sensitivitas pada Tabel 414 dapat disimpulkan bahwa pengembangan proyek apartemen dan landed house di kawasan milik PT. X di Sidoarjo akan layak berapapun besarnya WACC/tingkat suku bunga pembanding. Dimana ketika tingkat suku bunga pembanding pengembangan apartemen berturut-turut turun maupun naik sebesar 25 persen, 40 persen, dan 50 persen dari tingkat suku bunga awal pengembangan, nilai NPV akan berturut-turut tetap pada posisi lebih dari nol atau bernilai positif. B-5-7

8 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil perhitungan yang dilakukan terhadap besarnya permintaan pasar terhadap sektor hunian tinggal baik landed house maupun apartemen adalah sebesar jiwa. Sementara itu dari hasil riset yang dilakukan dengan menggunakan survey kuisoner didapatkan bahwa potensi pasar di Sidoarjo untuk landed house lebih besar dibandingkan dengan apartemen. Dimana dari hasil survey didapatkan bahwa 81 persen dari total kuisoner yang disebar, responden atau calon konsumen di Sidoarjo lebih memilih berinvestasi ataupun membeli hunian dalam bentuk rumah tapak/landed house. Sementara 19 persennya lebih memilih berinvestasi dalam bentuk apartemen. 2. Hasil analisa perhitungan investasi terhadap pengembangan apartemen maupun landed house menunjukkan bahwa untuk pengembangan sektor hunian apartemen dan landed house layak untuk dikembangkan. Hal ini dapat dilihat bahwa besarnya nilai NPV untuk apartemen adalah sebesar Rp dengan IRR sebesar 52,00 persen lebih besar dari WACC sebesar 20,58 persen. Sementara itu hasil perhitungan NPV untuk landed house bernilai Rp dengan nilai IRR sebesar 43,08 persen. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah: 1. Penambahan jumlah responden survey sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat dan tepat. 2. Perlunya untuk penambahan variabel yang dapat memberikan informasi secara detail mengenai karakteristik konsumen apartemen maupun landed house. 3. Perlu untuk mempertimbangkan perhitungan terhadap nilai pajak selain pajak terhadap penghasilan. 4. Perlunya untuk mempertimbangkan penggunaan sumber pendanaan yang lain selain dari dana sendiri. DAFTAR PUSTAKA Limanto, S. (1998). Analisa Investasi Properti Sebuah Kawasan di Surabaya. Pascasarjana ITS. Surabaya. Program Miles, M. E., Berens, G. L., Eppli, M. J., & Weiss, M. A. (2007). Real Estate Development Principles And Process Fourth Edition. Washington DC: ULI-The Urban Land Institute. Phyrr, S., Cooper, J. R., Wofford, L. E., Kaplin, S. D., & Lapides, P. D. (1998). Real Estate Investment: Strategy, Analysis, Decision 2nd Edition. New York: John Wiley and Sons. Pratt, Shannon P. (2000). Cost of Capital (2 nd Edition). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. B-5-8

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Disusun oleh: ANDINI PRASTIWI NRP : 3111105038 Dosen Pembimbing: Christiono Utomo, ST., MT., PhD. Program

Lebih terperinci

INVESTASI PEMBANGUNAN APARTEMEN DI SURABAYA YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

INVESTASI PEMBANGUNAN APARTEMEN DI SURABAYA YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN INVESTASI PEMBANGUNAN APARTEMEN DI SURABAYA YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Limanto, S. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra Jalan Siwalankerto, No. 2-3, Surabaya, 60236 e-mail: leonard@peter.petra.ac.id

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Elsari Brownies and Bakery yang terletak di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia selain kebutuhan pokok adalah kebutuhan akan papan yaitu rumah

BAB I PENDAHULUAN. manusia selain kebutuhan pokok adalah kebutuhan akan papan yaitu rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh setiap manusia selain kebutuhan pokok adalah kebutuhan akan papan yaitu rumah (tempat tinggal),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

ANALISA SENSITIVITAS PADA INVESTASI PERUMAHAN (STUDI KASUS LEMBAH HIJAU REGENCY DI SIDOARJO)

ANALISA SENSITIVITAS PADA INVESTASI PERUMAHAN (STUDI KASUS LEMBAH HIJAU REGENCY DI SIDOARJO) ANALISA SENSITIVITAS PADA INVESTASI PERUMAHAN (STUDI KASUS LEMBAH HIJAU REGENCY DI SIDOARJO) Maranatha Wijayaningtyas dan Christiono Utomo Program Studi Manajemen Proyek, MMT, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PERBAIKAN/REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR iii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA Hendra Taufik 1 dan Ria Larici 2 1,2 Program Studi S1 Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

Analisa Investasi Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial

Analisa Investasi Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-303 Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial Erwin Ready, Cahyono Bintang Nurcahyo, dan

Lebih terperinci

Analisa Pembeayaan Investasi Proyek Perumahan Green Pakis Regency Malang

Analisa Pembeayaan Investasi Proyek Perumahan Green Pakis Regency Malang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-67 Analisa Pembeayaan Investasi Proyek Perumahan Green Pakis Regency Malang M. Altof Syahrizal dan Christiono Utomo Jurusan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Deskripsi Obyek Penelitian Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman Melati Margonda yang terletak di Jalan Margonda, Kota Depok. Proyek tersebut

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Asumsi-Asumsi Pembangunan 4.1.1. Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek Berdasarkan keterangan yang diperoleh, pelaksanaan pembangunan proyek telah dimulai sejak awal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Sumber : ALAM RAYA GROUP tahun 2011

Bab I PENDAHULUAN. Sumber : ALAM RAYA GROUP tahun 2011 Bab I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 Gambaran Perusahaan Gambar 1.1 Logo PT. DINAR TRUST Sumber : ALAM RAYA GROUP tahun 2011 PT. DINAR TRUST adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perumahan Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seluruhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk

Lebih terperinci

EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN Oleh : Taufik Dwi Laksono

EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN Oleh : Taufik Dwi Laksono EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN Oleh : Taufik Dwi Laksono Abstraksi Developer before executing housing development shall conduct the matured evaluation so that housing developed can be enthused and saleable

Lebih terperinci

D194. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

D194. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) D194 Studi Pengambilan Keputusan Investasi Dengan Risiko Pada Pengembangan Proyek Caspian Tower, Grand Sungkono Lagoon Surabaya Fenny Herwitasari, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Manfaat dan Biaya Dalam menganalisa suatu usaha, tujuan analisa harus disertai dengan definisi-definisi mengenai biaya-biaya dan manfaat-manfaat.

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kota depok yang memiliki 6 kecamatan sebagai sentra produksi Belimbing Dewa. Namun penelitian ini hanya dilakukan pada 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional

BAB I PENDAHULUAN. sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki sumber pendapatan dari sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional didasarkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP ABSTRAK Town house merupakan salah satu investasi yang diminati dengan membidik pasar wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Town house adalah kompleks perumahan dengan unit terbatas disertai fasilitas

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

EVALUASI INVESTASI PROYEK PENGEMBANG PERUMAHAN MEMAKAI MEKANISME TEKNIS ALIRAN DANA DISKONTO

EVALUASI INVESTASI PROYEK PENGEMBANG PERUMAHAN MEMAKAI MEKANISME TEKNIS ALIRAN DANA DISKONTO EVALUASI INVESTASI PROYEK PENGEMBANG PERUMAHAN MEMAKAI MEKANISME TEKNIS ALIRAN DANA DISKONTO Sentosa Limanto Jurusan Teknik Sipil. Universitas Kristen Petra Surabaya Jl. Siwalankerto 121-131. Surabaya

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

Analisa Investasi The Akavia Indekost Residences Ngaliyan - Semarang

Analisa Investasi The Akavia Indekost Residences Ngaliyan - Semarang JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-68 Analisa Investasi The Akavia Indekost Residences Ngaliyan - Semarang Adelia Munawaroh dan Christiono Utomo Jurusan Teknik

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya

Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Andini Prastiwi dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim,

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL KONSENTRASI MANAJEMEN KONSTRUKSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT HUNIAN PADA ANALISA INVESTASI PROYEK BESS COTTAGE DI KAWASAN PERUMAHAN MALANG ANGGUN SEJAHTERA ABSTRAK

PENGARUH TINGKAT HUNIAN PADA ANALISA INVESTASI PROYEK BESS COTTAGE DI KAWASAN PERUMAHAN MALANG ANGGUN SEJAHTERA ABSTRAK PENGARUH TINGKAT HUNIAN PADA ANALISA INVESTASI PROYEK BESS COTTAGE DI KAWASAN PERUMAHAN MALANG ANGGUN SEJAHTERA Donny Setyaelvanda Julkarnain 1 dan Christiono Utomo 2 Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR Oleh: Candra Santosa 1119151001 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 PERNYATAAN Yang bertanda tangan

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA BANGUNAN DI KORIDOR JL. BASUKI RACHMAT KAYUTANGAN MALANG

PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA BANGUNAN DI KORIDOR JL. BASUKI RACHMAT KAYUTANGAN MALANG PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA BANGUNAN DI KORIDOR JL. BASUKI RACHMAT KAYUTANGAN MALANG Afief Fithrotun Nisa 1, *), Purwanita Setijanti 2) dan Christiono Utomo 3) Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan data yang digunakan menggunakan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkantoran di Jakarta. PT XYZ saat ini dimiliki oleh PT BCD sebesar 72,25%

BAB 1 PENDAHULUAN. perkantoran di Jakarta. PT XYZ saat ini dimiliki oleh PT BCD sebesar 72,25% BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang sewa perkantoran di Jakarta. PT XYZ saat ini dimiliki oleh PT BCD sebesar 72,25% kepemilikan, PT AP sebesar

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK INVESTASI

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK INVESTASI ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK INVESTASI I. PENDAHULUAN Sebuah perusahaan pengembang real eastate di surabaya berkeinginan untuk mengembangkan usaha, jika selama ini perusahaan berbisnis di

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang pesat terutama pada sektor industri, telah mendorong berkembangnya perusahaan industri dalam bentuk yang bervariasi. Industri mempunyai peranan penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Laboratorium Percontohan Pabrik Mini Pusat Kajian Buah Tropika (LPPM PKBT) yang berlokasi di Tajur sebagai sumber informasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PENGEMBANGAN PERUMAHAN REGENCY TIPE CLUSTER DI BIAK, PAPUA TUGAS AKHIR

ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PENGEMBANGAN PERUMAHAN REGENCY TIPE CLUSTER DI BIAK, PAPUA TUGAS AKHIR ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PENGEMBANGAN PERUMAHAN REGENCY TIPE CLUSTER DI BIAK, PAPUA TUGAS AKHIR Diajukan oleh : EKO PRASETYO BASUKI 0 8 5 3 0 1 0 0 6 2 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE TUGAS AKHIR OLEH : NI PUTU FITRI MAHA INDRAWATI ( 1004105083) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 UCAPAN

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Teras, R. Sutjipto Tantyonimpuno Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 031-5939925, fax

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Penelitian merupakan suatu rangkaian proses yang saling terkait secara sistematis, setiap tahap merupakan bagian menentukan tahap berikutnya

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL PADA PROYEK RUMAH KOS DI SURABAYA

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL PADA PROYEK RUMAH KOS DI SURABAYA ANALISA KELAYAKAN INVESTASI BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL PADA PROYEK RUMAH KOS DI SURABAYA Tirsa E. Tumbelaka 1, Tanika A. Sutanto 2, Herry P.C. 3, Soehendro R. 4 ABSTRAK: Keputusan untuk berinvestasi merupakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO

BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO Ukuran Kelayakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah net present value (NPV) dan net benevit cost ratio (net

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. ini Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu memiliki tujuh aset idle yang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. ini Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu memiliki tujuh aset idle yang BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil identifikasi terhadap aset tetap non operasional milik Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu diperoleh informasi bahwa pada saat ini Pemerintah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi, Indonesia dituntut untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing khususnya dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia sekarang dapat dikatakan sudah mulai meningkat

Lebih terperinci

MODEL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN SEDERHANA

MODEL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN SEDERHANA MODEL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN SEDERHANA Bernard Julius Seto 1, Danny Sungko 2, Ratna Setiawardani Alifen 3 ABSTRAK: Meningkatnya kebutuhan akan perumahan sederhana memunculkan peluang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Wangunjaya Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan selama satu

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang banyak membahas masalah biayabiaya yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit yang diterima, serta kelayakan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Analisis Investasi Tambang Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan endapan bahan galian yang meliputi

Lebih terperinci