BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Liani Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri properti merupakan industri yang sedang mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia pada saat ini. Perkembangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik, tingkat suku bunga yang rendah, dan meningkatnya daya beli masyarakat. Selain itu, potensi pasar properti juga masih tinggi, 23% penduduk Indonesia masih membutuhkan rumah (Erawan, 2012). Dengan faktor-faktor pendukung tersebut, industri properti Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar. Peluang dalam bisnis properti itu lah yang dimiliki oleh PT Sejahtera Eka Graha. Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang properti, khususnya pembangunan perumahan. Saat ini sebagian besar saham PT Sejahtera Eka Graha dimiliki oleh Menteri Keuangan atas nama Pemerintah Republik Indonesia sebesar 96,53% dan sisanya sebesar 3,47% dimiliki oleh Lauw Ping. PT Sejahtera Eka Graha memiliki 2 (dua) anak perusahaan, yaitu PT Sarana Kilap Mas dan PT Taman Kuling Raya. Namun karena pada saat ini kedua anak perusahaan tersebut sudah tidak beroperasi, maka semua asetnya dikelola oleh PT Sejahtera Eka Graha. Proyek pengembangan perumahan yang saat ini sedang dikelola oleh PT Sejahtera Eka Graha adalah Danau Bogor Raya di Kota Bogor. Lahan yang dikembangkan dalam pembangunan perumahan Danau Bogor Raya ini seluas ± 70 Ha. Lahan tersebut terdiri dari perumahan yang sudah terjual, perumahan yang belum terjual, persediaan kavling yang belum terjual, lahan dan rumah yang dijadikan jaminan BLBI, fasilitas umum, fasilitas sosial, club house, dan tanah mentah yang belum dikembangkan. Danau Bogor Raya berlokasi di tempat yang sangat strategis, yaitu dekat dengan pusat kota Bogor. Selain itu, Danau Bogor Raya juga dekat dengan pintu 1
2 tol Jagorawi yang menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Jarak dari pintu tol ke lokasi aset adalah sekitar 300 m dan 1,5 Km dari pusat Kota Bogor, sehingga lokasi ini sangat mudah untuk dijangkau. Dengan lokasi yang sangat strategis tersebut, Danau Bogor Raya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. PT Sejahtera Eka Graha memiliki potensi yang sangat besar, tetapi masih memiliki beberapa aset yang belum digunakan dengan optimal. Salah satu aset yang belum digunakan dengan optimal adalah lahan stock kavling Blok L1 dan L2 seluas m 2 yang berada di kawasan Danau Bogor Raya. Lahan ini merupakan milik anak perusahaan PT Sejahtera Eka Graha, yaitu PT Taman Kuling Raya. Namun karena PT Taman Kuling Raya sudah tidak beroperasi, maka berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rosyid No 25 tanggal 11 November 2010, lahan tersebut dikelola oleh PT Sejahtera Eka Graha. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang lokasi aset, dapat dilihat pada gambar 1.1. Sejak pertama kali diadakan, lahan tersebut belum pernah digunakan, karena tujuannya adalah untuk dijual. Lahan tersebut direncanakan dijual dengan sistem kavling dengan luas masing-masing kavling seluas antara m 2 untuk properti kelas atas. Tetapi setelah 22 tahun sejak diadakan, lahan tersebut belum terjual. Berdasarkan wawancara pada penelitian pendahuluan, salah satu penyebabnya adalah harga tanah di daerah tersebut sudah naik secara tajam, saat ini NJOP nya sebesar Rp /m 2, sehingga menyebabkan harga per kavlingnya terlalu tinggi. Pada akhirnya hal tersebut mengurangi minat konsumen untuk membeli kavling tersebut. Kemudian setelah dikelola oleh manajemen baru, belum ada rencana pengembangan terhadap lahan tersebut. 2
3 U Lokasi Aset Sumber: Wikimapia (2012) Gambar 1.1 Lokasi Aset Lahan stock kavling Blok L1 dan L2 ini menjadi beban perusahaan dan belum menghasilkan pendapatan. Biaya untuk mengelola lahan tersebut adalah biaya pemeliharaan serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Biaya yang dikeluarkan untuk PBB saja perusahaan harus membayar sekitar Rp ,00-. Hal tersebut bertolak belakang dengan pendapat yang menyatakan bahwa pengelolaan aset itu harus memaksimalkan ketersediaan aset (maximize asset availability), memaksimalkan penggunaan aset (maximize asset utilization) dan meminimalkan biaya kepemilikan (minimize cost of ownership) (Siregar, 2004). Walaupun saat ini masih menjadi beban perusahaan, aset tersebut memiliki potensi yang cukup besar. Lahan ini mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu berada di bagian depan kawasan Danau Bogor Raya. Sehingga lahan ini sebenarnya sangat berpotensi untuk dikembangkan. Selain untuk menghasilkan 3
4 pendapatan bagi perusahaan, pengembangan lahan tersebut juga bertujuan untuk mengurangi beban perusahaan yang selama ini dikeluarkan untuk pengelolaan lahan tersebut. Untuk menentukan alternatif pengembangan aset tersebut telah dilakukan analisis Highest and Best Use. Hasil dari analisis Highest and Best Use yang telah dilakukan adalah aset tersebut akan lebih produktif apabila dikembangkan menjadi perumahan vertikal dalam bentuk apartemen (Ramadhan, 2012). Hal tersebut dikarenakan pengembangan apartemen memungkinkan secara fisik, diizinkan secara legal, layak secara keuangan, dan menghasilkan produktivitas maksimal. Faktor kebutuhan perumahan vertikal di Kota Bogor juga menjadi nilai tambah untuk berinvestasi membangun apartemen. Kota Bogor membutuhkan perumahan vertikal yang cukup luas untuk mengakomodasi pertambahan jumlah penduduknya. Pada tahun 2013, kebutuhan perumahan vertikal Kota Bogor mencapai 542,29 Ha dan angka tersebut akan meningkat menjadi 845,13 Ha pada tahun 2028 (PT Gelar Buana Persada, 2010). Sehingga pengembangan apartemen sebagai salah satu bentuk perumahan vertikal mempunyai prospek yang bagus, dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai dari aset lahan tersebut. Setelah mendapatkan alternatif pengembangan yang merupakan penggunaan terbaik dan tertinggi dari aset tersebut, maka perlu perlu disusun rencana investasi pengembangan apartemen tersebut. Investasi merupakan keputusan mengeluarkan sejumlah dana pada masa sekarang untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, suatu rencana investasi harus direncanakan dengan baik, agar tidak mengalami kerugian di masa yang akan datang (Nadiasa, Maya, dan Norken, 2010). Untuk mengatasi kemungkinan terjadi kerugian, suatu investasi harus dianalisis terlebih dahulu kelayakannya. Suatu analisis kelayakan investasi merupakan langkah penting sebelum dilaksanakannya suatu rencana investasi. Analisis kelayakan investasi menjadi penting karena hasil analisis tersebut sangat menentukan suatu rencana investasi layak dilaksanakan atau tidak (Suliyanto, 2010). 4
5 Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, maka perlu dilakukan suatu analisis kelayakan investasi pengembangan apartemen pada aset lahan stock kavling Blok L1 dan L2 yang dikelola PT Sejahtera Eka Graha. Sebelumnya pernah dilakukan penelitian yang serupa, yaitu tentang analisi kelayakan investasi apartemen di Surabaya (Limanto, 2009), tetapi penelitian tersebut hanya menganalisis dari aspek keuangan saja. Hal tersebut menjadi menarik untuk dilakukan penelitian tentang analisis kelayakan investasi pengembangan apartemen berdasarkan 4 aspek penting, yaitu aspek legal, pasar dan pemasaran, teknis, serta keuangan (Haming & Basalamah, 2010). Penelitian yang akan dilakukan berjudul Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Apartemen Pada Aset Lahan Stock Kavling Blok L1 Dan L2 PT Sejahtera Eka Graha Kota Bogor. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka identifikasi masalah dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Tedapat lahan stock kavling sebanyak 2 (dua) blok yang belum digunakan dengan seluas m 2 2. Lahan tersebut menjadi memilki beban yang cukup besar, yaitu RpRp ,00- untuk PBB saja dan belum termasuk biaya pemeliharaan. 3. Lahan tersebut belum menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. 4. Lahan tersebut sangat berpotensi, karena berada di bagian depan perumahan serta dekat dengan pusat kota dan pintu tol Jagorawi. 5. Manajemen belum mempunyai rencana pengembangan lahan tersebut. 6. Hasil analisis Highest and Best Use pada studi kasus adalah apartemen merupakan penggunaan tertinggi dan terbaik dari aset tersebut. 7. Kebutuhan apartemen di Kota Bogor cukup tinggi. 5
6 8. Suatu rencana investasi membutuhkan analisis kelayakan investasi untuk mengetahui layak atau tidaknya investasi tersebut dilaksanakan. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijelaskan, penulis melakukan pembatasan masalah agar penelitian ini tidak terlalu luas dan lebih terarah. Fokus penelitian ini terletak pada analisis kelayakan investasi yang terdiri dari analisis terhadap aspek legal, pasar dan pemasaran, teknis, serta keuangan. Batasan masalah penelitian ini adalah: 1. Aspek legal yang diteliti meliputi peraturan yang mengatur tata ruang di lokasi aset dan perizinan yang harus dipenuhi dalam pengembangan apartemen. 2. Aspek pasar yang diteliti meliputi permintaan dan penawaran aktual, potensi permintaan di masa depan, analisis persaingan, strategi pemasaran, dan bauran pemasaran apartemen. 3. Aspek teknis yang diteliti meliputi lokasi aset, Koefisien Dasar Bangunan, Koefisien Lantai Bangunan, Koefisien Dasar Hijau, dan penentuan kapasitas produksi. 4. Aspek keuangan yang diteliti meliputi analisis arus kas dan penilaian kriteria kelayakan investasi. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah investasi pengembangan apartemen di atas aset Lahan Stock Kavling Blok L1 dan L2 PT Sejahtera Eka Graha Kota Bogor layak secara legal. 6
7 2. Apakah investasi pengembangan apartemen di atas aset Lahan Stock Kavling Blok L1 dan L2 PT Sejahtera Eka Graha Kota Bogor layak apabila dilihat dari aspek pasar dan pemasarannya. 3. Apakah investasi pengembangan apartemen di atas aset Lahan Stock Kavling Blok L1 dan L2 PT Sejahtera Eka Graha Kota Bogor layak secara teknis. 4. Apakah investasi pengembangan apartemen di atas aset Lahan Stock Kavling Blok L1 dan L2 PT Sejahtera Eka Graha Kota Bogor layak secara keuangan. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan dan manfaat. Tujuan dan manfaat dari penelitian ini akan dijelaskan pada bagian selanjutnya Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Diketahuinya kelayakan aspek legal dari investasi pengembangan apartemen pada Lahan Stock Kavling Blok L1 dan L2 PT Sejahtera Eka Graha Kota Bogor. 2. Diketahuinya kelayakan aspek pasar dan pemasaran dari investasi pengembangan apartemen pada Lahan Stock Kavling Blok L1 dan L2 PT Sejahtera Eka Graha Kota Bogor. 3. Diketahuinya kelayakan aspek teknis dari investasi pengembangan apartemen pada Lahan Stock Kavling Blok L1 dan L2 PT Sejahtera Eka Graha Kota Bogor. 4. Diketahuinya kelayakan aspek keuangan dari investasi pengembangan apartemen pada Lahan Stock Kavling Blok L1 dan L2 PT Sejahtera Eka Graha Kota Bogor. 7
8 1.5.2 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan diperoleh dari penilitan ini adalah: 1. Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan informasi kepada perusahaan dan calon investor mengenai kelayakan investasi pengembangan apartemen pada Lahan Stock Kavling Blok L1 dan L2 PT Sejahtera Eka Graha. 2. Penulis mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan pengelolaan aset, khususnya analisis kelayakan investasi. 3. Laporan Tugas Akhir ini bisa menjadi alternatif referensi bagi para pembaca. 1.6 Jadwal dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian Tugas Akhir ini adalah di PT Sejahtera Eka Graha yang berlokasi di Perumahan Danau Bogor Raya, Desa Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Jangka waktu pelaksanaan penelitian Tugas akhir ini selama 3 bulan yang dimulai pada awal bulan April 2012 sampai dengan awal Juli Untuk penjelasan yang lebih rinci, jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel
9 Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian NO KEGIATAN 1 Survey pra penelitian (pre research survey) 2 Penentuan topik dan objek penelitian 3 Pertemuan dengan pembimbing 4 Pengumpulan data 5 Pengolahan data awal 6 Seminar Proposal tugas akhir 7 Pengolahan data 8 Penulisan laporan tugas akhir Persetujuan Pembimbing untuk 9 sidang tugas akhir 10 Penyerahan laporan tugas akhir ke Program Studi 11 Sidang tugas akhir 12 Pengumpulan laporan tugas akhir Sumber : Olah data (2012). BULAN KEGIATAN TAHUN 2012 April Mei Juni Juli Kerangka Berpikir Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian ini, penulis membuat suatu kerangka berpikir. Menurut Sekaran (dalam Sugiyono, 2008,60), kerangka berpikir adalah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Dalam penelitian ini, digunakan kerangka berpikir yang menghubungkan variabel yang diteliti dengan teori yang digunakan. Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa terdapat lahan stock kavling sebanyak 2 (dua) blok yang belum digunakan dengan seluas m 2 9
10 dan saat ini menjadi beban perusahaan serta belum menghasilkan pendapatan. Oleh karena itu, aset tersebut perlu dioptimasi agar dapat mengurangi beban dan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Setelah dilakukan analisis Highest and Best Use pada penelitian pendahulu, aset tersebut akan lebih menguntungkan apabila dikembangkan menjadi sebuah apartemen. Maka untuk menghasilkan keputusan yang baik, perlu dilakukan analisis kelayakan investasi pengembangan apartemen. Kerangka berpikir dari penelitian ini berawal dari adanya aset yang idle dan hasil analisis HBU. Hasil analisis HBU menyatakan bahwa apartemen merupakan penggunaan yang tertinggi dan terbaik dari aset yang diteliti. Kemudian penulis merumuskan masalah dari fenomena tersebut, rumusan masalahnya adalah apakah investasi pengembangan apartemen pada lahan tersebut layak berdasarkan aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, serta aspek keuangan atau tidak. Setelah itu, penulis melakukan studi normatif dan studi literatur tentang manajemen aset, optimasi aset, dan investasi untuk menjawab rumusan masalah tersebut. Guna memperoleh data, penulis mengumpulkan data dengan cara observasi, wawancara, angket, dan studi dokumentasi. Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisis kelayakan investasi pengembangan apartemen pada lahan tersebut. Hasil dari analisis tersebut diharapkan dapat menjawab pertanyaan dari penelitian ini. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran kelayakan investasi pengembangan apartemen pada Lahan Stock Kavling Blok L1 dan L2 PT Sejahtera Eka Graha menjadi sebuah apartemen dilihat dari aspek hukum, pasar dan pemasaran, teknis, serta keuangan. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar
11 Berdasarkan Analisis Highest and Best Use, penegmbangan apartemen adalah penggunaan yang tertinggi dan terbaik Input Identifikasi Masalah: Apakah investasi pengembangan apartemen pada Lahan Stock Kavling Blok L1 dan L2 PT Sejahtera Eka Graha menjadi sebuah apartemen layak secara hukum, pasar dan pemasaran, teknis, dan keuangan. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara 2. Observasi Lapangan 3. Studi Dokumentasi 4. Angket Proses Landasan Teori: 1. Optimasi Aset 2. Kelayakan Investasi Landasan Normatif: Perda No 8 Tahun 2011 Tata Ruang Kota Bogor Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Apartemen Pada Aset Lahan Stock Kavling Blok L1 dan L2 PT Sejahtera Eka Graha Kota Bogor Output Tujuan: Untuk mendapatkan gamabaran kelayakan investasi pengembangan apartemen pada Lahan Stock Kavling Blok L1 dan L2 PT Sejahtera Eka Graha menjadi sebuah apartemen dilihat dari aspek hukum, pasar dan pemasaran, teknis, dan keuangan. Sumber: Olah data peneliti (2012) Gambar 1.2 Kerangka Berpikir 11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aset adalah suatu potensi yang baik yang dimiliki oleh organisasi atau individu untuk mencapai tujuan. Aset dapat berbentuk riil atau terukur yang disebut sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 8,39 % 1,67 % 5,04% Jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia selain sandang dan pangan. Seiring dengan perkembangannya, rumah menjadi salah satu bentuk investasi yang menarik. Saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN PT. Pegadaian merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mempunyai bisnis inti berupa usaha gadai yang dinamakan kredit cepat aman (KCA). Selain
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Setelah Jakarta kian sesak akibat maraknya pembangunan properti, apartemen pun merambah daerah di luar Ibu Kota Jakarta yaitu Bekasi,
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Setelah Jakarta kian sesak akibat maraknya pembangunan properti, apartemen pun merambah daerah di luar Ibu Kota Jakarta yaitu Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan kegiatan produktif manusia, baik sebagai wadah maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah memiliki fungsi dan kedudukan yang sangat penting dalam berbagai kehidupan, menyebabkan tanah menjadi komoditi yang mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Pemerintah daerah di dalam menjalankan kewenangannya telah diberikan
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah di dalam menjalankan kewenangannya telah diberikan kebebasan yang lebih besar setelah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja jaringan infrastruktur publik di seluruh dunia (misalnya transportasi, air bersih, sistem pembuangan limbah) sangat mempengaruhi kelayakan ekonomi dan kesejahteraan
Lebih terperinciMegapolitan Kembangkan Kawasan Bisnis di Cinere, Sentul dan Karawaci
Megapolitan Kembangkan Kawasan Bisnis di Cinere, Sentul dan Karawaci Jakarta, 25 Juni 2013 PT Megapolitan Developments Tbk (kode emiten BEI: EMDE) sebagai salah satu perusahaan developer terkemuka menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Deskripsi Obyek Penelitian Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman Melati Margonda yang terletak di Jalan Margonda, Kota Depok. Proyek tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh Indonesia Property Watch (2015), menunjukkan bahwa rata-rata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan pengembang properti berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indonesia Property Watch (2015), menunjukkan bahwa rata-rata jumlah pengembang di bidang
Lebih terperinciAnalisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Analisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya Akmaluddin dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan lahan dan bangunan gedung untuk berbagai aktifitas meningkat dari waktu ke waktu. Lahan/tanah adalah sebuah sumber daya alam yang merupakan hasil
Lebih terperinciANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO
ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO Dwi Joko Fachrur Rozi 1) dan I Ketut Gunarta 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan menjadi lebih baik dan stabil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan menjadi lebih baik dan stabil menurut data yang diperoleh dari International Monetary Fund (IMF). Berikut adalah grafik yang
Lebih terperinciTingginya permintaan pada sektor property residensial di tahun 2010 juga diiringi dengan peningkatan penjualan pada sektor tersebut.
BAB I PENDAHULUAN Industri pada sektor real estate dan property di Indonesia pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup pesat. Peningkatan ini terjadi akibat pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan
Lebih terperinciAnalisis Highest and Best Use pada Lahan di Jalan Tenggilis Timur 7 Surabaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-30 Analisis Highest and Best Use pada Lahan di Jalan Tenggilis Timur 7 Surabaya Kevin dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasca dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah terkait otonomi daerah, banyak wilayah-wilayah di Indonesia mengusulkan diri untuk
Lebih terperinciAnalisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-98 Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan Devi Santi Maharani dan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. penting bagi kelangsungan kehidupan manusia, dalam hal ini setiap individu
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Tanah merupakan sumber daya alam sebagai sarana dalam menyelenggarakan seluruh sivitas kehidupan dan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan kehidupan manusia,
Lebih terperinciOPTIMASI DAN EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN PURI KARANG MULYO RESIDENCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE SYMPLEKS DAN QM FOR WINDOWS VERSI 2.
OPTIMASI DAN EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN PURI KARANG MULYO RESIDENCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE SYMPLEKS DAN QM FOR WINDOWS VERSI 2.0 (1) (1) Program Studi Teknik Sipil S2, Program Pascasarjana, Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Penilaian Indonesia (SPI 2013: KPUP 3.4), tanah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Standar Penilaian Indonesia (SPI 2013: KPUP 3.4), tanah merupakan sesuatu yang mendasar bagi kehidupan dan keberadaan manusia. Hingga kini, tanah masih menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun mengamanatkan diselenggarakannya otonomi seluas-luasnya dalam kerangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan diselenggarakannya otonomi seluas-luasnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pengelolaan aset bertujuan untuk memberikan kejelasan status kepemilikan aset, inventarisasi kekayaan, optimasi penggunaan dan pemanfaatan aset dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. finansial (financial asset) dan investasi pada aset-aset riil (real aset).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi merupakan penempatan suatu dana yang kita miliki saat ini dengan harapan akan memberikan keuntungan dimasa yang akan datang. Ketika kita melakukan investasi
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertamina didirikan dengan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1971 tentang perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi Negara. Kemudian berdasarkan
Lebih terperinciANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) LAHAN X UNTUK PROPERTI KOMERSIAL
ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) LAHAN X UNTUK PROPERTI KOMERSIAL Miftahul Mubayyinah, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya yiena_hereiam@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PERBAIKAN/REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR iii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi DAFTAR ISI...
Lebih terperinciBAB 4 PENUTUP. 4.1 Kesimpulan
BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan akan rumah menjadi semakin meningkat. Bisnis properti merupakan bisnis yang memiliki peluang yang sangat besar. Maka bermunculan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) D-73
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-73 Analisis Produktivitas Maksimum Penggunaan Lahan dengan Metode Highest and Best Use (HBU) pada Lahan Kosong di Kawasan Perumahan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. rutin jika disewakan atau sering disebut sebagai passive income. Selain itu pada
1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Properti merupakan salah satu sarana investasi yang sangat menarik untuk dicermati karena investasi jenis ini dapat memberikan pendapatan sewa secara rutin jika disewakan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian Indonesia terlihat sangat membaik. Menteri Keuangan Sri
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia terlihat sangat membaik. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (sindonews.com, 17 November 2016) mengatakan, di tengah kondisi perekonomian
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah investasi. Akan tetapi, banyak investasi pada real estate lebih banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena tanah merupakan pondasi dari semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia, baik kegiatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan penduduk seiring berjalannya waktu yang terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat pertumbuhan penduduk seiring berjalannya waktu yang terus menerus mengalami pelonjakan mendorong peningkatan akan kebutuhan primer. Salah satu kebutuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Real Estate dan Properti Real Estate didefinisikan sebagai tanah secara fisik dan benda yang dibangun oleh manusia yang menjadi satu kesatuan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk tumbuh dan berkembang. Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh manajemen perusahaan itu
Lebih terperinciII. KERANGKA PEMIKIRAN
II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada
Lebih terperinciANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) PADA LAHAN BEKAS SPBU BILITON, SURABAYA
1 ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) PADA LAHAN BEKAS SPBU BILITON, SURABAYA T.Defi Anysa Rasyid dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciKomisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT DUTA SUMARA ABADI OLEH
Lebih terperinciAnalisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-181 Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya T. Defi Anysa Rasyid, Christiono Utomo Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Fenomena yang berkembang pada saat ini menggambarkan bahwa sektor properti dan real estate merupakan sektor bisnis yang sedang berkembang pesat di Indonesia. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dibandingkan kawasan lain di Jabotabek seperti Bekasi, Tangerang, Depok,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dibandingkan kawasan lain di Jabotabek seperti Bekasi, Tangerang, Depok, Cibubur-lah wilayah yang mengalami pembangunan properti yang paling pesat, utamanya pembangunan
Lebih terperinciAnalisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci Gresik
1 Analisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci Gresik Dwi Andi Mahendra dan Farida Rachmawati ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Timor, tepatnya LS dan BT; Luas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Kupang merupakan bagian dari wilayah Negara Indonesia dan merupakan ibukota dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang teletak di pulau Timor, tepatnya 10 36 14-10
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan Sektor Properti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tantangan Sektor Properti Tempat tinggal yang layak merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Demikian pula di kota-kota besar, perumahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keputusan publik pada suatu wilayah kota. Dengan demikian, pertimbangan aspek
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut O Sullivan (2009: 4), pertumbuhan ekonomi kota didasarkan pada bagaimana masyarakat kota mampu memaksimalkan potensi ekonomi yang dimilikinya di tengah keterbatasan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang adalah sebanyak orang, tahun 2012 adalah sebanyak
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Bali selama tahun 2013 adalah sebanyak 3.278.598 orang, tahun 2012 adalah sebanyak 2.892.019 orang (lampiran 46). Sebagian
Lebih terperinciPemodelan Alokasi Luas Lahan Pada Analisa Highest and Best Use, Lahan di Jl. Kahuripan Raya Kav Sidoarjo, Jawa Timur
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-118 Pemodelan Alokasi Luas Lahan Pada Analisa Highest and Best Use, Lahan di Jl. Kahuripan Raya Kav 30-34 Sidoarjo, Jawa Timur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis berkembang yang semakin ketat dan membuat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis berkembang yang semakin ketat dan membuat perusahaan-perusahaan berlomba-lomba dalam meningkatkan kinerja dan kualitas dalam rangka mencari
Lebih terperinciMODEL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN SEDERHANA
MODEL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN SEDERHANA Bernard Julius Seto 1, Danny Sungko 2, Ratna Setiawardani Alifen 3 ABSTRAK: Meningkatnya kebutuhan akan perumahan sederhana memunculkan peluang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha menjadi semakin sulit, perusahaan yang kuat dapat semakin meningkatkan keuntungannya,
Lebih terperinciAnalisis Produktivitas Maksimum Penggunaan Lahan di Jalan Raya Meruyung Kota Depok
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-136 Analisis Produktivitas Maksimum Penggunaan Lahan di Jalan Raya Meruyung Kota Depok Siti Nur Sarah Mayangsari dan Christiono
Lebih terperinciANALISIS NILAI KAPITALISASI DALAM KAITANNYA DENGAN STRUKTUR PEMBIAYAAN PADA INDUSTRI RUMAH SEHAT SEDERHANA DI WILAYAH MENGANTI KABUPATEN GRESIK
ANALISIS NILAI KAPITALISASI DALAM KAITANNYA DENGAN STRUKTUR PEMBIAYAAN PADA INDUSTRI RUMAH SEHAT SEDERHANA DI WILAYAH MENGANTI KABUPATEN GRESIK Bambang Sudarsono Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo
Lebih terperinciAnalisis Highest and Best Use (HBU) pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-353 (2301-271 Print) C-6 Analisis Highest and Best Use (HBU) pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya Akmaluddin, dan Christiono Utomo Jurusan Teknik
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang Masalah
Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Masalah Depok adalah sebuah Kotamadya di provinsi Jawa Barat. Luas wilayahnya 275 km² dengan populasi 1.369.461 jiwa. Terdapat enam Kecamatan di Kotamadya Depok yaitu:
Lebih terperinciAnalisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol.3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-65 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya Nila Oktafia, Retno Indryani dan Yusronia Eka
Lebih terperinciAnalisa Kelayakan Teknis dan Finansial pada Proyek Apartemen Dian Regency Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-58 Analisa Kelayakan Teknis dan Finansial pada Proyek Apartemen Dian Regency Surabaya Leonardo Andos Roganda L.Gaol dan Farida
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013
ANALISA PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA ASET MILIK PEMERINTAH TERHADAP PENINGKATAN NILAI LAHAN KAWASAN (Studi Kasus Lahan Sekolah di Koridor Jalan A. Yani Surabaya ) Dedy Kurniawan 1) dan Christiono
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciSuper Produk Investasi SUPER PI Paramount Land Gading Serpong
Super Produk Investasi SUPER PI Paramount Land Super Produk Investasi (SUPER PI) daripada Paramount Land hadir dengan keuntungan super jaminan kenaikan harga hingga 26% dalam 2 tahun. Produk SUPER PI Paramount
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. ini Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu memiliki tujuh aset idle yang
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil identifikasi terhadap aset tetap non operasional milik Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu diperoleh informasi bahwa pada saat ini Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mengkomunikasikan informasi ekonomi yang dapat digunakan untuk penilaian dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses identifikasi, mengukur, mencatat, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi yang dapat digunakan untuk penilaian dan pengambilan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Upaya tersebut merupakan dilema tersendiri bagi perusahaan, karena menyangkut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan perusahaan dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam seperti sekarang ini akan selalu dilakukan oleh perusahaan. Upaya tersebut merupakan
Lebih terperinciDI C A R I I N V E S T O R
1 DI C A R I I N V E S T O R PROPOSAL KERJASAMA PROYEK TANAH KAVLING SIAP BANGUN Jenis Proyek : Tanah Kavling Siap Bangun Nama Proyek : Sekar Pamenang Lokasi : Suramadu Bangkalan Luas Lahan : ± 10000 meter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan terjadinya krisis ekonomi dan moneter di Indonesia sektor properti menjadi salah satu sektor yang paling parah menderita kerugian karena peristiwa tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Feri Susanty Spesial, Tahun 2007, 6). Populasi dan permintaan penduduk terhadap hunian yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Proyek Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar dan pokok manusia. Oleh karena itu, kebutuhan akan hunian sangat penting dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat tajam pada dekade terakhir ini. Banyak indikator yang dapat dilihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat tajam pada dekade terakhir ini. Banyak indikator yang dapat dilihat didalam masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemilik aset. Aset berarti kekayaan atau harta yang nantinya diharapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aset merupakan hal yang sangat fundamental bagi perseorangan maupun organisasi, karena merupakan bagian yang penting dalam pencapaian tujuan dari pemilik aset. Aset
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan dan keinginan manusia terus berkembang dan tidak terbatas
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan dan keinginan manusia terus berkembang dan tidak terbatas seiring dengan perkembangan zaman. Manusia tidak lagi mampu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya
Lebih terperinciVIII. ARAHAN PENGELOLAAN KEGIATAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT
VIII. ARAHAN PENGELOLAAN KEGIATAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT Kegiatan budidaya rumput laut telah berkembang dengan pesat di Kabupaten Bantaeng. Indikasinya dapat dilihat dari hamparan budidaya rumput laut yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penurunan terbesar terjadi di tahun 2012, sedangkan pada tahun 2013 hingga
Persentase Jumlah Penduduk BAB I PENDAHULUAN..Latar Belakang Berdasarkan gambar., jumlah penduduk Kabupaten Sleman mengalami peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya. Namun jika dilihat dalam persentase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian. 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang tidak dapat
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. otonomi daerah, yang ditandai dengan lahirnya Undang-undang Nomor 22 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia, terhitung sejak tahun 1999 telah menggunakan sistem pemerintahan yang bersifat Desentralisasi, atau yang lebih dikenal dengan otonomi daerah, yang
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perumahan Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seluruhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciBAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN. peningkatan produksi pangan dan menjaga ketersediaan pangan yang cukup dan
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN Program ketahanan pangan diarahkan pada kemandirian masyarakat/petani yang berbasis sumberdaya lokal yang secara operasional dilakukan melalui program peningkatan produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan maka kewajiban akan pendanaan juga semakin besar jumlahnya. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan semakin lama akan semakin berkembang seiring dengan meningkatnya produktivitas dan performa perusahaan. Modal investasi dulunya dapat dipenuhi dengan utang
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan Wilayah: Menentukan dua wilayah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Materi dalam penelitian ini berisikan tentang penganalisaan kinerja keuangan yang menyangkut perusahaan yang bergerak dibidang real estate
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. maupun non komersial, karena aset memegang peranan penting dalam
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Keberadaan aset tidak bisa diabaikan dalam sebuah organisasi komersial maupun non komersial, karena aset memegang peranan penting dalam keberlangsungan sebuah organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan mengarah pada suatu kesatuan global. Globalisasi juga membuat perusahaanperusahaan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Otonomi daerah dimulai sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah dimulai sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
Lebih terperinciPenentuan Kegiatan Untuk Lahan Bekas Lapangan Tenis Jalan Embong Sawo
Penentuan Kegiatan Untuk Lahan Bekas Lapangan Tenis Jalan Embong Sawo Dimas Ario Arumbinang 3607100002 2011 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia, karena tanah dan kandungannya bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah merupakan sumber daya alam yang memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena tanah dan kandungannya bisa memberikan berbagai sumber pendapatan
Lebih terperinciCluster Chiara Suvarna Sutera, Rumah Baru Dijual Rp. 1,1 Miliaran
Cluster Chiara Suvarna Sutera, Rumah Baru Dijual Rp. 1,1 Miliaran Cluster Chiara, perumahan cluster terbaru Alam Sutera 2017 di Suvarna. Rumah cluster Chiara Suvarna dijual perdana mulai daripada Rp. 1.1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat tajam pada dekade terakhir ini. Banyak indikator yang dapat dilihat di dalam masyarakat
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN APARTEMEN PADA ASET LAHAN STOCK KAVLING BLOK L1 DAN L2 PT SEJAHTERA EKA GRAHA KOTA BOGOR TUGAS AKHIR
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN APARTEMEN PADA ASET LAHAN STOCK KAVLING BLOK L1 DAN L2 PT SEJAHTERA EKA GRAHA KOTA BOGOR Analysis Of Investment Feasibility Of Apartment Development On Asset Stock
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. terjangkau dengan fasilitas kelas atas. Duta Pertiwi hanya mulai tinggal bangunan
BAB II HASIL SURVEY. Gambaran Umum PT Sinar Mas Teladan Pasar properti di Indonesia mulai mendapatkan momentum di akhir 980-an dengan lonjakan proyek dan pelanggan antri untuk memiliki rumah yang terjangkau
Lebih terperinci