BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN EVALUASI. A. Orientasi Kancah Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN EVALUASI. A. Orientasi Kancah Penelitian"

Transkripsi

1 59 BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN EVALUASI A. Orientasi Kancah Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya memahami kancah atau tempat penelitian. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Lembaga Keuangan X di Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan lembaga keuangan X. Lembaga keuangan X ini merupakan lembaga keuangan syariah yang mengutamakan pelayanan kepada masyarakat kecil. Visi dari lembaga X ini adalah Menjadi lembaga keuangan mikro syariah utama, terbaik dan terpercaya. Misi lembaga X adalah : (1) membantu dan memudahkan masyarakat mengembangkan kegiatan ekonomi produktifnya, (2) mendidik masyarakat untuk jujur, bertanggung jawab, profesional dan bermartabat, (3) menjaga kesucian umat dari praktek riba yang menindas dan dilarang agama, (4) membangun dan mengembangkan sistem ekonomi yang adil, sehat dan sesuai syariah, serta (5) menciptakan sistem kerja yang efisien dan inovatif. Selanjutnya, lembaga X sebagai lembaga keuangan syari ah dalam usahanya bertindak selaku lembaga komersial yang dijalankan secara syariah, hal ini kami lakukan agar dapat bertindak dan menjalankan usaha secara profesional. Saat ini kegiatan-kegiatan seperti Amil (sosial) dilakukan dalam manajemen yang sama dengan Tamaddun (Baitul Maal X ). Produk yang dikembangkan selalu 59

2 60 disesuaikan dengan keadaan dan permintaan anggota/pasar. Produk ini mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, dan selalu kami usahakan untuk dapat memenuhi aturan syari ah. 2. Perencanaan Penelitian Persiapan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah persiapan administrasi, persiapan alat ukur, persiapan modul intervensi, seleksi fasilitator dan observer, serta seleksi responden pelatihan. Berikut ini adalah rincian masingmasing persiapan yang dilakukan oleh peneliti. a. Persiapan Administrasi Peneliti mengawali penelitiannya dengan membuat surat ijin penelitian dari Program Magister Profesi Psikologi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Dalam hal ini, peneliti membuat satu pengantar yang ditujukan kepada Pimpinan Lembaga Keuangan X di Yogyakata. Prosedur yang dilakukan peneliti adalah membuat janji terlebih dahulu kepada Manager Penelitian dan Pengembangan Lembaga Keuangan X di Yogyakarta. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan mengenai penelitian tesis, serta memberikan surat ijin penelitian. Setelah selesai melakukan diskusi dengan Manager Litbang, selanjutnya peneliti diminta untuk menemui Manager SDI untuk menjelaskan proses pelatihan yang akan dilakukan secara detail. b. Persiapan Alat Ukur Alat ukur yang digunaan dalam penelitian ini adalah skala stres kerja dari Robbins (2002). Skala disusun oleh peneliti berdasarkan aspek pada stres kerja

3 61 yaitu aspek fisiologis, psikologis, dan perilaku. Setelah itu, peneliti menyerahkan skala yang telah disusun kepada professional judgment sebagai upaya menjaga validitas alat ukur. Terdapat beberapa saran perbaikan dari professional judment terkait alat ukur, seperti penggunaan bahasa, bentuk penyajian aitem-aitem skala, serta alternatif pilihan jawaban. Berdasarkan saran tersebut maka peneliti kembali melakukan perbaikan dalam hal bahasa, memodifikasi aitem yang semula berbentuk pernyataan menjadi pertanyaan, serta menambahkan alternatif jawaban yang semula ada empat menjadi tujuh alternatif pilihan jawaban. Setelah itu, maka kemudian diberi persetujuan bahwa skala telah layak diuji coba. Sebelum suatu alat ukur digunakan untuk pengambilan data penelitian, alat ukur tersebut harus melalui tahapan ujicoba (tryout) terlebih dahulu untuk mengetahui validitas serta reliabilitasnya. Berdasarkan hasil ujicoba skala stres kerja kepada 40 karyawan, didapatkan 15 aitem valid dan 3 aitem gugur yaitu a6, a12 dan a14 karena nilai batas kritis < 0,30. Sedangkan nilai korelasi antar aitem berkisar 0,306 sampai 0,678 dengan koefisien alpha sebesar 0,822. Tabel 2 Distribusi Aitem Skala Stres Kerja Setelah Ujicoba No Aspek Butir Favourable Jumlah 1 Aspek fisiologis 1, 4, 7 (6), 10 (9), 13 (11), 16 (13) 6 2 Aspek psikologis 2, 5, 8 (7), 11 (10), 14, 17 (14) 5 3 Aspek perilaku 3, 6, 9 (8), 12, 15 (12), 18 (15) Catatan: angka di dalam kurung ( ) adalah nomor urut butir baru c. Penyusunan dan Uji Coba Modul Sebelum modul pelatihan kebersyukuran digunakan sebagai intervensi, modul pelatihan ini terlebih dahulu diujikelayakan oleh praktisi yang memiliki

4 62 latar belakang psikologi. Modul ini diuji kelayakannya oleh dua orang ahli yaitu : (a) Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog, merupakan seorang dosen psikologi sekaligus psikolog serta sering berperan sebagai trainer dalam bidang industri dan organisasi; (b) Annisaa Miranty., S.Psi., M.Psi, Psikolog, merupakan seorang dosen psikologi bidang industri dan organisasi. Masingmasing penilai telah memberikan masukan atau saran perbaikan terhadap modul pelatihan yang akan digunakan oleh peneliti. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa tiap sesi yang akan disampaikan telah sesuai dengan tujuan pelatihan, baik metode, materi maupun tugas-tugas peserta. Sehingga saat pelaksanaan pelatihan tidak terdapat kekurangan dan harapan dari pelatihan itu sendiri dapat tercapai. Selanjutnya, peneliti membahas isi modul pelatihan kepada pemateri yang akan menangani pelatihan agar diperoleh pemahaman yang sama tentang tujuan dari pelatihan kebersyukuran bagi peserta.berikut ini adalah jadwal dan tahapan-tahapan dalam pelatihan kebersyukuran : Tabel 3. Jadwal dan Tahapan Pelatihan Kebersyukuran Pertemuan Pertama Sesi Durasi Kegiatan Tujuan Metode 1 15 Perkenalan dan Mengetahui tujuan pelatihan, Ceramah prosedur pelatihan gambaran pelatihan serta antar peserta dan fasilitator saling mengenal 15 Harapan pelatihan Mengetahui harapan peserta dalam pelatihan Sharing, mengisi LK 15 Kontrak Pelatihan Menumbuhkan komitmen peserta dalam mengikuti proses pelatihan Mengenal Syukur Mengetahui apa itu syukur, dua jenis nikmat dalam syukur, tiga Diskusi Sharing, ceramah,

5 63 60 Syukur dengan lisan pangkal syukur, serta mampu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan mereka. Mengenal berbagai nikmat yang diperoleh, mengakui Allah dalam nikmat tersebut diskusi, mengisi LK Sharing, ceramah, diskusi, mengisi LK 10 Review materi dan menutup pertemuan hari pertama Mengingatkan kembali materi yang telah dijelaskan, serta menutup sesi pertama Pertemuan Kedua Tanya jawab Ceramah Pembukaan dan Ice breaking Membuka kegiatan pelatihan pertemuan kedua dan menyiapkan peserta. Games 15 Review Materi Mengingatkan kembali materimateri syukur dengan hati dan makna syukur. Tanya Jawab 60 Syukur dengan lisan 60 Syukur dengan perbuatan Memberi informasi kepada peserta bahwa bersyukur dilakukan dengan cara ucapan (memberikan pujian). Mengetahui nikmat yang diperoleh sebagai wujud rasa syukur kepada Allah yaitu dengan cara menggunakan nikmat tersebut untuk melakukan kebaikan Sharing, ceramah, diskusi, mengisi LK Tanya jawab Ceramah Sharing, ceramah, diskusi, mengisi LK Tanya jawab Ceramah 15 Review materi Mengingatkan kembali materi sebelumnya Tanya jawab ceramah 20 Evaluasi dan Penutupan Mengevaluasi proses pelatihan dan memperoleh feedback dari perserta pelatihan. Membagikan doorprize pada peserta yang terlibat aktif selama pelatihan berlangsung. Mengisi lembar evaluasi, berbagi doorprize

6 64 d. Menentukan Fasilitator dan Observer Fasilitator dalam pelatihan ini adalah Muhammad Hidayat M.Psi., Psikolog, yang telah memiliki pengalaman memadai menjadi fasilitator pelatihan, praktisi Psikologi Industri dan Organisasi, juga memenuhi kualifikasi yang disyaratkan untuk menjadi fasilitator dalam pelatihan ini. Observer yang terlibat dalam pelatihan ini adalah dua orang mahasiswi akhir dan dua alumni Magister Profesi Psikologi dan yang berkompeten untuk menjadi observer dalam pelatihan. e. Seleksi Responden Pelatihan Partisipan yang ikut serta dalam penelitian ini dipilih secara non-random dengan teknik purposive sampling, yaitu pemilihan sampel penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 40 orang, baik laki-laki maupun perempuan, dan berasal dari berbagai bagian yang berbeda-beda serta yang bekerja berhadapan dengan nasabah. Partisipan diberikan skala stres kerja 3 hari sebelum perlakuan diberikan, yang kemudian peneliti memilih partisipan dengan skor skala stres kerja yang berada dalam kategori sedang dan tinggi. Kemudian partisipan yang terlibat dalam penelitian selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 3. Identifikasi Permasalahan Tahap selanjutnya adalah peneliti meminta izin untuk melakukan asesmen awal yeng bertujuan untuk mencari informasi mengenai permasalahan yang

7 65 sedang dihadapi oleh pihak Lembaga Keuangan X di Yogyakarta. Asesmen awal dilakukan dengan menggunakan metode wawancara. Peneliti secara berkala melakukan komunikasi kepada pihak Manajer SDI yang mengetahui tentang informasi terbaru mengenai kondisi dan perilaku karyawan 1. Pelaksanaan Prates B. Pelaksanaan Penelitian Prates merupakan pengambilan data awal atau pemberian skala kepada subjek sebelum mendapat perlakuan berupa pelatihan kebersyukuran. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres awal dari subjek, yang kemudian hasil tersebut digunakan untuk membagi subjek ke dalam dua kelompok, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Pemberian skala stres kerja pada kedua kelompok dilakukan dalam satu waktu, yaitu tanggal 20 Juni 2016 di tujuh cabang kantor lembaga keuangan X. Subjek yang diberikan skala stres kerja berjumlah 20 pegawai. Selanjutnya peneliti menghitung skala yang telah dijawab oleh subjek untuk kemudian dikelompokkan ke dalam lima kategori. Tabel 4. Rumus kategorisasi No Dimensi Perhitungan 1 Jumlah aitem = 15 aitem 2 Xmax = 7 3 Xmin = 1 4 Mean = (15 x 7) + (15 x 1) 2 = ( 105 ) + ( 15 ) 2 = 60 5 Standard deviation = (15 x 7) - (15 x 1) 6 = ( 105 ) - ( 15 ) 6 = 15

8 66 Tabel 5. Pengkategorian stres kerja karyawan No Kategori Perhitungan 1 Sangat Rendah = X < 60 - (1.8 x 15) = X < = X < 33 2 Rendah = 60 - (1.8 x 15) X < 60 - (0.6 x 15) = X < 60-9 = 33 X < 51 3 Sedang = 60 - (0.6 x 15) X < 60 + (0.6 x 15) = 60-9 X < = 51 X < 69 4 Tinggi = 60 + (0.6 x 15) X < 60 + (1.8 x 15) = X < = 69 X < 87 5 Sangat Tinggi = X 60 + (1.8 x 15) = X = X 87 Tabel 6. Deskripsi Kategori Subjek Berdasarkan Hasil Prates Stres Kerja Kategori Norma Eksperimen Kontrol n Prosentasi n Prosentasi Sangat Tinggi X % % Tinggi 69 X < % % Sedang 51 X < % % Rendah 33 X < % % Sangat Rendah X < % % 2. Pelaksanaan Pelatihan Pelatihan kebersyukuran dilaksanakan selama dua pertemuan di ruang rapat lembaga keuangan X pada tanggal 23 & 24 Juni Setiap pertemuan dimulai pukul WIB dan selesai sebelum masuk waktu berbuka puasa. Ini menyesuaikan ritme kerja yang ada di lembaga keuangan X agar peserta tetap dapat menjalankan pekerjaannya. Peserta yang mengikuti pelatihan merupakan subjek yang termasuk dalam kelompok eksperimen yakni berjumlah 10 orang. Namun, pada saat proses analisis data, hanya 8 orang subjek saja yang dianalisis karena terdapat dua subjek yang tidak sesuai dengan kategori pengambilan sampel. Hal ini dikarenakan pada hari pertama pelatihan, terdapat dua orang

9 67 subjek pelatihan yang tidak bisa hadir, sehingga dua orang subjek yang tidak bisa hadir digantikan oleh dua subjek lainnya. Pelatihan yang berlangsung di hari pertama terdiri dari tiga sesi yaitu sesi perkenalan, makna syukur, dan syukur dengan hati, sedangkan di hari kedua peserta juga melalui tiga sesi di antaranya syukur dengan lisan, syukur dengan perbuatan serta evaluasi dan penutupan pelatihan. Di sesi terakhir tersebut pemateri mereview kembali hal-hal yang telah dilalui oleh peserta selama dua hari pelatihan dan juga meminta peserta untuk mengisi lembar evaluasi sebagai sumber informasi bagi peneliti mengenai aspekaspek mana saja yang memberi dampak positif ataupun yang perlu untuk diperbaiki agar pelatihan ke depannya dapat lebih baik lagi dalam pelaksanaannya. Secara keseluruhan, pelaksanaan dari pelatihan kebersyukuran berjalan dengan lancar tanpa adanya kekurangan ataupun kendala teknis yang berarti selama pelatihan berlangsung. 3. Pelaksanaan Pascates Pengambilan data berikutnya yaitu pascates, atau pengukuran lanjutan yang dilakukan setelah diadakannya pelatihan kebersyukuran. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya penurunan stres kerja pada kelompok eksperimen pasca menjalani pelatihan. Pascates dilakukan pada tanggal 27 Juni 2016 kepada kedua kelompok, dengan meminta subjek mengisi kembali skala yang sama ketika pengukuran awal yaitu skala stres kerja.

10 68 Tabel 7. Deskripsi Kategori Subjek Berdasarkan Hasil Pascates Stres Kerja Kategori Norma Eksperimen Kontrol n Prosentasi n Prosentasi Sangat Tinggi X % % Tinggi 69 X < % % Sedang 51 X < % % Rendah 33 X < % % Sangat Rendah X < % % 4. Pelaksanaan Lanjutan Pelaksanaan lanjutan dilakukan pada tanggal 4 Juli 2016 dan tahapan ini subjek diminta kembali untuk mengisi skala stres kerja. Pengisian skala ini adalah pengambilan data terakhir pada masing-masing kelompok, baik kontrol maupun eksperimen, sehingga pengukuran yang telah dilakukan sebanyak tiga kali dan pelaksanaannya sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Tabel 8. Deskripsi Kategori Subjek Berdasarkan Hasil Lanjutan Stres Kerja Kategori Norma Eksperimen Kontrol n Prosentasi n Prosentasi Sangat Tinggi X % % Tinggi 69 X < % % Sedang 51 X < % % Rendah 33 X < % % Sangat Rendah X < % % C. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 18 orang, terbagi ke dalam kelompok eksperimen berjumlah 8 orang dan kelompok kontrol 10 orang. Berikut merupakan deskripsi data dari kedua kelompok penelitian berdasarkan hasil skor stres kerja prates, pascates, dan tindak lanjut.

11 69 Tabel 9. Deskripsi Statistik Perbandingan Skor Stres Kerja Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Deskripsi Statistik Perbandingan Antar Kelompok Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Klasifikasi Tindak Tindak Prates Pascates Prates Pascates Lanjut Lanjut Minimum Maksimum Rerata Std.deviasi Tabel di atas menunjukkan bahwa setelah kelompok eksperimen diberikan pelatihan kebersyukuran, terjadi penurunan skor stres kerja rata-rata antara pengukuran prates dengan pascates sebesar dan pada pengukuran prates dengan tindak lanjut. Hasil yang diperoleh oleh kelompok eksperimen di setiap pengukuran menunjukkan penurunan nilai, baik nilai minimum dan nilai maksimum. Nilai minimum terjadi penurunan skor stres kerja prates dari 53 menjadi 47 pada skor stres kerja pascates dan 45 skor stres kerja tindak lanjut, selain itu nilai maksimum juga menunjukkan penurunan skor stres kerja prates dari 70 menjadi 56 pada saat pascates dan 56 pada skor tindak lanjut. Kelompok kontrol menunjukkan nilai rata-rata yang relatif sama dimana saat prates 58.60, pascates dan pada saat tindak lanjut. Hasil lainnya yaitu nilai minimum, maksimum dan nilai standar deviasi menunjukkan hasil yang relatif sama juga, sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa kelompok kontrol tidak berbeda di setiap pengukurannya.

12 70 Gambar 1. Diagram hasil skor stres kerja prates, pascates, dan tindak lanjut kelompok eksperimen Gambar 2. Diagram hasil skor stres kerja prates, pascates, dan tindak lanjut kelompok eksperimen 2. Hasil Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui efektifitas program pelatihan kebersyukuran terhadap penurunan stres kerja pada karyawan lembaga keuangan X di Yogyakarta. Uji analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Mann- Whitney dan Wilcoxon. Uji Mann-Whitney bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan skor antar kelompok di setiap pengukuran. Uji Wilcoxon bertujuan untuk melihat ada tidaknya perbedaan skor subjek di setiap kelompok

13 71 penelitian dengan membandingkan skor prates dan skor pascates serta membandingkan skor prates dengan skor hasil tindak lanjut. Tabel 10. Hasil Uji Mann-Whitney Prates Pascates Tindak lanjut Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].360 a.012 a.027 a Hasil uji Mann-Whitney di atas ditemukan bahwa : a) Uji Beda Stres Kerja Prates Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Analisis pertama dilakukan dengan menguji perbedaan awal (prates) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis Mann-Whitney Test. Hasil perhitungan uji beda pada kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh Z = dan p = 0.328(p>0.05). Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan skor stres kerja antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan pelatihan, artinya tidak terdapat perbedaan stres kerja pada kelompok eksperimen dan kontrol sebelum diberikan pelatihan kebersyukuran. Berikut ini adalah grafik skor stres kerja prates pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol :

14 72 Gambar 3. Grafik Skor Prates Kelompok Eksperimen dan Kontrol Nilai Prates S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 Eksperimen Kontrol b) Uji Beda Stres Kerja Pascates Kelompok Eksperimen dan Kontrol Hasil analisis pada skor stres kerja pascates kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, diketahui bahwa nilai Z = , p = (p<0.05). Hasil yang diperoleh ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor stres kerja yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat pascates, artinya terdapat perbedaan stres kerja yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan intervensi berupa pelatihan kebersyukuran. Berikut ini adalah grafik skor stres kerja pascates kelompok eksperimen dan kelompok kontrol :

15 73 Gambar 4. Grafik Skor Stres Kerja Prates Kelompok Eksperimen dan Kontrol c) Hasil Uji Beda Stres Kerja Tindak Lanjut Kelompok Eksperimen dan Kontrol Hasil analisis skor tindak lanjut kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat diketahui bahwa nilai Z = , p = (p<0.05). Hasil ini menggambarkan bahwa terdapat perbedaan skor stres kerja yang sangat signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol pada saat tindak lanjut. Berikut ini adalah grafik skor stres kerja pascates kelompok eksperimen dan kelompok kontrol :

16 74 Gambar 5. Grafik Skor Stres Kerja Tindak Lanjut Kelompok Eksperimen dan Kontrol Hasil ini menjelaskan bahwa ada penurunan stres kerja pada karyawan lembaga keuangan X di Yogyakarta pada kelompok eksperimen setelah diberikan pelatihan kebersyukuran. Sedangkan kelompok kontrok menunjukkan tingkat stres kerja yang relatif sama. Hal ini membuktikan bahwa pelatihan kebersyukuran dapat menurunkan stres kerja karyawan lembaga keuangan di Yogyakarta. Tabel 11. Hasil Gainscore Kelompok Eksperimen Responden Pra Pasca Gain Score Pra Lanjutan Gain Score MH RR NL AA EN MR BS NR Keterangan : (+) : Penurunan Stres Kerja (-) : Peningkatan Stres Kerja

17 75 Tabel 12. Hasil Gainscore Kelompok Kontrol Responden Pra Pasca Gain Score Pra Lanjutan Gain Score WEK FM WP ENF EW S NC AR UH DR Keterangan : (+) : Penurunan Stres Kerja (-) : Peningkatan Stres Kerja Analisis data tambahan dilakukan peneliti dengan menggunakan uji Wilcoxon untuk memastikan bahwa hasil yang diperoleh sebelumnya adalah benar, serta untuk meyakinkan bahwa penurunan stres kerja yang dialami oleh karyawan lembaga keuangan X di Yogyakarta benar-benar dipengaruhi oleh perlakuan yang diberikan dengan membandingkan hasil pengukuran di setiap kelompok. Tabel 13. Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Eksperimen Pascates - Tindak lanjut - Prates Prates Z a a Asymp. Sig. (2-tailed) Hasil yang diperoleh pada tabel 13 di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor stres kerja pada kelompok ekperimen antara sebelum dan sesudah diberikan pelatihan kebersyukuran. Hal ini menggambarkan bahwa kelompok eksperimen yang mendapat pelatihan kebersyukuran mengalami penurunan stres

18 76 kerja yang signifikan jika dibandingkan sebelum diberikan materi kebersyukuran, p = (p<0.05). Hasil lainnya juga menunjukkan kondisi yang sama, yaitu ada perbedaan skor stres kerja pada kelompok eksperimen antara pretes dan tindak lanjut p = (p<0.05). Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan kebersyukuran mampun menurunkan stres kerja karyawan lembaga keuangan di Yogyakarta. Tabel 14. Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Kontrol Pascates - Tindak lanjut - Prates Prates Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sedangkan hasil yang didapat pada tabel 13 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan skor responden antara prates dan pascates (nilai sig > 0.05), begitu juga skor responden antara prates dan tindak lanjut (nilai sig > 0.05). Ini menjelaskan bahwa kondisi karyawan di kelompok kontrol tidak berbeda saat prates, pascates hingga pengukuran tindak lanjut. Artinya, responden kelompok kontrol tidak mengalami penurunan stress kerja. C. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pelatihan kebersyukuran terhadap penurunan tingkat stres pada pegawai lembaga keuangan X di Yogyakarta. Karyawan akan dihadapkan pada berbagai macam sumber stres dalam bekerja, diantarannya beban kerja yang berat, hambatan-hambatan dalam waktu atau sumber daya, tambahan pekerjaan dari bagian lain, serta target

19 77 perusahaan yang meningkat. Berbagai sumber stres tersebut dapat memunculkan perasaan lelah secara emosional, menurunnya kondisi fisik, dan performa kinerja yang tidak optimal, (Antoniou, Polychroni, & Kotroni, 2009). Stres kerja karyawan pada penelitian ini diukur menggunakan skala stres kerja. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali yakni pada tahap prates, pascates, dan tindak lanjut. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa skor rerata pascates kelompok yang diberikan intervensi pelatihan kebersyukuran (kelompok eksperimen) mengalami penurunan jika dibandingkan dengan skor rerata prates. Sementara kelompok yang tidak diberikan intervensi pelatihan kebersyukuran (kelompok kontrol) menunjukkan adanya peningkatan skor rerata pascates dibandingkan skor rerata prates. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. Stres kerja kelompok yang diberikan intervensi pelatihan kebersyukuran lebih rendah daripada kelompok yang tidak diberikan intervensi berupa pelatihan kebersyukuran. Hasil penelitian ini artinya telah mencapai tujuan penelitian dan membuktikan bahwa pelatihan kebersyukuran telah berperan dalam upaya menurunkan stres kerja karyawan lembaga keuangan X di Yogyakarta. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cahyono (2014) yang juga membuktikan bahwa pelatihan kebersyukuran efektif untuk menurunkan stres kerja karyawan. Setelah melakukan analisis prates dan pascates, peneliti juga melakukan analisis data pascates dan tindak lanjut. Hasilnya adalah pada kelompok eksperimen rerata stres kerja saat tindak lanjut mengalami peningkatan stres kerja,

20 78 namun tidak signifikan. Sehingga masih dapat dikatakan bahwa tingkat stres kerja karyawan menurun jika dibandingkan dengan rerata prates. Dari hasil analisis ini dapat dikatakan bahwa pelatihan kebersyukuran dapat dikatakan cukup efektif untuk menurunkan stres kerja karyawan lembaga keuangan di Yogyakarta. Proses bersyukur dengan hati, karyawan meyakini bahwa setiap situasi atau kejadian dalam hidup merupakan kehendak Allah SWT sebagai tindakan altruistic Allah terhadap diri mereka. Proses ini mendorong untuk terus memiliki keyakinan yang positif dalam setiap situasi termasuk saat menghadapi berbagai sumber stres dalam bekerja. Kebersyukuran akan mendorong seseorang untuk menginterpretasikan kejadian-kejadian secara lebih positif dan hal tersebut meminimalisir munculnya stres. Sarafino dan Folkman (Anastasia, 2012), mengemukakan bahwa Positive reappraisal dapat membantu individu agar tidak mudah menyerah pada stressor yang ada. Bersyukur dengan lisan, merupakan sarana untuk mengungkapkan apa yang terkandung di dalam kalbunya. Ketika kita mengucapkan syukur secara lisan kepada Allah, dengan berterima kasih kepada Allah secara lisan atas segala nikmat yang diperoleh atau pada hal yang dipandang negatif, menjadikan individu lebih bersyukur serta meyakini bahwa nikmat yang telah ada akan ditambah oleh Allah SWT, selain itu berterima kasih kepada orang lain juga akan menciptakan dukungan sosial yang erat antar rekan sekerja, hal ini dapat dijelaskan oleh Robbins dan Judge (2008) bahwa adanya dukungan sosial berperan dalam mendorong seseorang dalam pekerjaan. Apabila tidak ada dukungan sosial yang baik maka stres karyawan akan tinggi.

21 79 Selanjutnya pada materi bersyukur dengan perbuatan, karyawan akan diajarkan terkait bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk menghindari perangai marah dengan cara tetap bersyukur atas nikmat yang diperoleh. Selain hasil analisis di atas, pengaruh pelatihan kebersyukuran juga terlihat dari hasil wawancara yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa subjek mendapat pemahaman serta pengetahuan yang positif. Subjek merasakan adanya perubahan yang lebih baik dalam dirinya setelah mengikuti pelatihan kebersyukuran, seperti dapat mengambil hikmah dari setiap permasalahan yang dialami, menumbuhkan kesadaran untuk selalu bersyukur atas segala rahmat yang diberikan oleh Allah, serta menjadi suatu kebiasaan baru saat berterimakasih kepada orang lain karena diberi rejeki tetapi sekaligus mengucapkan rasa syukur di hati kepada Allah, dan mendorong melakukan kegiatan ibadah secara rutin seperti shalat berjamaah, berdzikir diwaktu senggang, serta mendoakan diri, keluarga dan orang-orang sekitar. Hasil penelitian ini didukung pendapat ahli dari penelitian sebelumnya. Menurut McIntosh (2011), cara pandang yang lebih positif terhadap suatu persoalan membuat agama dirasakan dapat memberikan rasa aman dan nyaman serta menawarkan jalan keluar saat menghadapi masalah. Disampaikan juga oleh Pargament (Utami, 2012) bahwa agama mempunyai peran penting dalam mengelola stres, agama dapat memberikan individu pengarahan, dukungan dan harapan. Melalui berdoa, ritual dan keyakinan agama dapat membantu seseorang dalam koping saat mengalami stres kehidupan, karena adanya pengharapan dan kenyamanan.

22 80 Penelitian menggunakan intervensi agama dalam mengelola stres telah ada sebelumnya seperti yang dilakukan oleh Habibah (2010), Zahra dan Saidiyah (2013) serta Anggraeni (2014). Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian Habibah (2010), menjelaskan bahwa pelatihan membaca Al-Quran dapat menurunkan stres pada pasien diabetes mellitus, hasil penelitian Anggraeni (2014) juga menjelaskan relaksasi dzikir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan stres yang dirasakan oleh penderita hipertensi. Sedangkan hasil penelitian Zahra dan Saidiyah (2013) menjelaskan bahwa pelatihan pemaknaan Surat Al-Insyirah terbukti efektif dalam mengurangi stres mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir (skripsi). Dari beberapa hasil penelitian di atas, memperjelas bahwa intervensi agama dapat diperuntuhkan untuk berbagai persoalan kehidupan, termasuk persoalan di lingkup pekerjaan, lingkup sosial maupun persoalan pribadi. Al-Quran secara tegas menyatakan bahwa manfaat syukur kembali kepada orang yang bersyukur, sedang Allah SWT sama sekali tidak memperoleh bahkan tidak membutuhkan sedikit pun dari syukur makhluk-nya. Hal ini sesuai dengan firman Allah: Artinya:...dan Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (Q.S an- Naml: 40)

23 81 Berdasarkan penjelasan dari ayat di atas dapat dikatan bahwa sebenarnya semua ungkapan syukur kita kembali dan membawa kebaikan bagi kita sendiri. Bahkan dengan syukur kita akan mendapatkan pahala dari Allah. Kebersyukuran akan mendorong seseorang untuk menginterpretasikan kejadian-kejadian secara lebih positif dan hal tersebut meminimalisir munculnya stres. Sarafino dan Folkman (Anastasia, 2012), mengemukakan bahwa Positive reappraisal dapat membantu individu agar tidak mudah menyerah pada stressor yang ada. Namun, jika seseorang tidak bersyukur (kufur) akan lebih rentan terhadap stres kerja. Akibat dari kufur adalah terlalu banyak manusia modern yang hidup di dalam kadar stres yang cukup berat, emosi yang labil, hidup dalam ketakutan, rasa cemas yang berlebihan, mudah marah ( Efektifitas pelatihan gratittude juga dapat dilihat berdasarkan penelitian sebelumnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cahyono (2014) dapat diketahui secara kuantitatif diperoleh skor penurunan stres kerja pada saat sesudah dilakukan intervensi gratittude. Rancangan pelatihan yang digunakan oleh Cahyono (2014) disusun berdasarkan tiga fungsi bersyukur dari McCullogh (2001) serta cara melatih kemampuan gratittude dari Emmons (2005). Pada pelatihan ini peserta akan diberikan pendekatan kognitif perilaku untuk belajar bersyukur & diberikan intervensi serta strategi memperkaya rasa syukur. Tingkat stres dapat menurun melalui pelatihan gratittude, apabila didukung oleh proses kognitif yang memadai karena di dalam gratittude terdapat 2 aspek yang utama yaitu dapat berfikir positif untuk melihat nilai tambah yang ada pada suatu situasi atau kondisi yang sedang dihadapi seseorang dan melakukan tindakan nyata

24 82 sebagai wujud terima kasih atas pemberian tersebut dengan diiringi keyakinan secara religius. Terdapat kekurangan pada pelatihan yang digunakan oleh Cahyono (2014) dengan menggunakan teori McCullogh (2002) yaitu, terdapat 2 hal yang menjadi fokus utama materi yaitu tentang pikiran positif dan keyakinan secara spiritual. Setelah dilakukan penelitian maka alangkah lebih baiknya apabila sejak awal dilakukan penukuran terhadap penerimaan hal-hal yang spiritual dari subjek. Apabila seseorang dalam penangkapannya kurang dalam hal tersebut maka saat menangkap materi juga kurang maksimal. Menurut Jodi, Mohammad dan Seman (2014) tentang penerapan agama terhadap kehidupan spiritual menjelaskan bahwa penerapan elemen spiritual berlandaskan agama di dalam modul berdampak positif karena mampu mengubah dan memahamkan individu mengenai makna kehidupan. Grieshaber (1994) mengemukakan bahwa keberhasilan pelatihan yang telah dicapai dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain modul pelatihan, fasilitator dan karakteristik subjek dalam pelatihan. Salav dan Cannon (2001) menambahkan bahwa keberhasilan pelatihan juga dipengaruhi oleh kondisi awal subjek pelatihan, kesungguhan subjek mengikuti pelatihan, partisipasi subjek dalam pelatihan, materi dan metode pelatihan serta karakteristik fasilitator. Fasilitator memegang peranan penting terhadap berhasilnya pelatihan, dengan rapport yang baik menjadi pendukung terhadap jalannya proses intervensi. Selain itu, karakteristik dan sikap fasilitator berperan dalam memberikan contoh upaya menerapkan berbagai proses kebersyukuran. Ini dikarenakan seorang fasilitator adalah memimpin proses pelatihan, proses diskusi,

25 83 dan juga memimpin kegiatan selama proses intervensi. Fasilitator pun memiliki sikap yang terbuka, ini mendukung proses intervensi agar subjek menjadi terbuka untuk mengungkapkan pendapat atau keadaan yang ingin disampaikan. Misalnya, dalam penerapan sikap syukur fasilitator memberikan contoh yang sederhana tentang pengalaman pribadi. Kemudian, fasilitator meminta subjek untuk berbagi pengalaman secara bergiliran. Peneliti telah berusaha agar pelaksanaan penelitian sesuai dengan konsep yang ada, namun peneliti mengetahui bahwa masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaannya, yaitu: a) pengembalian skala penelitian selama tahapan pengukuran tidak langsung di hari yang sama saat skala diberikan kepada subjek, sehingga peneliti tidak dapat memastikan ketepatan subjek dalam mengisi skala penelitian karena harus dititipkan dan ditinggal, dan b) pelaksanaan pelatihan yang selama dua hari berturut-turut membuat peneliti tidak mengetahui perubahan apa saja yang dialami & dirasakan oleh peserta pasca mengikuti pelatihan, karena tidak adanya sesi lanjutan untuk saling berbagi pengalaman antar peserta mengenai kebersyukuran dalam keseharian. Oleh karena itu, sebaiknya antar pertemuan ada jeda seminggu yang bertujuan memberi waktu bagi peserta untuk mempraktekkan materi yang didapatkan di pertemuan sebelumnya dan pada pertemuan berikutnya, peserta dapat saling mendiskusikan pengalaman yang dilaluinya dengan membuat kelompok diskusi untuk saling bercerita, memberi masukan maupun feedback dari pemateri tentang proses belajar peserta mengenai kebersyukuran dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di ranah pekerjaan. (c) alat ukur yang digunakan oleh peneliti perlu dikembangkan secara lebih baik lagi. Masih terdapat beberapa aitem

26 84 yang dianggap kurang mampu menggambarkan dan mengukur perilaku stres kerja. D. Evaluasi Penelitian Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan adanya penurunan stres kerja setelah diberikan pelatihan kebersyukuran. Namun, terdapat beberapa evaluasi yang perlu menjadi perhatian demi perbaikan kualitas penelitian di masa mendatang, yaitu : 1. Fasilitas Pelatihan Berdasarkan hasil observasi dari observer, fasilitas peralatan yang digunakan dalam pelatihan sangat baik, seperti laptop, LCD proyektor, speaker, whiteboard, lembar kerja, dan alat tulis. 2. Modul Pelatihan Berdasarkan evaluasi dengan trainer, co-trainer, dan observer setelah pelatihan berlangsung, pengembangan modul juga diarahkan pada materi pelatihan yang bisa membantu memperbaiki gejala stres kerja karyawan lembaga keuangan X di Yogyakarta. 3. Pelatih dan Materi Hasil evaluasi peserta terhadap pelatih menunjukkan bahwa secara umum pelatih dipandang baik oleh peserta. Selain itu, kemampuan pelatih dalam menguasai forum pelatihan juga sudah terlihat baik oleh seluruh peserta. Pelatihan yang diberikan oleh pelatih dan pelatih pendamping disajikan secara sistematis, berurutan, dan tidak melenceng dari materi kebersyukuran yang ada di modul pelatihan. Pelatih dan pelatih pendamping

27 85 dapat membangun hubungan yang sangat baik dengan peserta dan membangkitkan minat peserta. Pelatih menguasai materi pelatihan dengan baik, hal ini disertai penyampaian yang jelas dan tepat oleh pelatih, sehingga kesalahpahaman dalam penangkapan materi pelatihan pada peserta dapat diminimalisir. Penilaian peserta terhadap kelengkapan materi seluruh sesi acara dipandang baik dengan 4 orang menilai puas (40%) dan 4 orang menilai cukup puas (50%). Adapun mengenai manfaat materi, 5 peserta menilai dengan puas (50%), 3 orang peserta menilai cukup puas (30%) sedangkan untuk susunan materi, 7 orang responden menilai puas (70%) dan 1 orang menilai cukup puas (10%). 4. Desain Penelitian Pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakan 2 hari berturut turut dengan total waktu jam per hari nya. Selanjutnya, pengukuran pascates dilakukan tiga hari setelah pelatihan. Pengukuran tindak lanjut diberikan 12 hari setelah pelatihan dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan waktu liburan kantor karena Idul Fitri. Sehingga pengukuran pascates dianggap kurang efektif dikarenakan evaluasi terhadap desain penelitian khususnya pada jeda pengukuran antara pengukuran pascates minimal satu minggu setelah perlakuan. Cone dan Foster (2006) menjelaskan bahwa penggunaan jeda pengukuran selama minimal 2 minggu akan memberikan informasi yang cukup stabil pada variabel yang akan diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Stres kerja

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Stres kerja 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Stres kerja 2. Variabel bebas : Pelatihan kebersyukuran B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung (dependent variable/ effectual variable) : kualitas hidup 2. Variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Terapi Kebermaknaan Hidup

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Terapi Kebermaknaan Hidup 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Terapi Kebermaknaan Hidup 2. Variabel Tergantung : Kesejahteraan subjektif B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel tergantung (dependent) : Kecemasan ibu hamil hipertensi 2. Variabel bebas

Lebih terperinci

MENURUNKAN STRES KERJA KARYAWAN DENGAN PELATIHAN KEBERSYUKURAN

MENURUNKAN STRES KERJA KARYAWAN DENGAN PELATIHAN KEBERSYUKURAN MENURUNKAN STRES KERJA KARYAWAN DENGAN PELATIHAN KEBERSYUKURAN Ratih Fitria Ningrum Fuad Nashori Sus Budiharto Magister Psikologi Profesi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama 2. Variabel bebas : Terapi Tadabbur Al-quran B. Definisi Operasional 1. Kecemasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat, meliputi : 1. Variabel bebas : pelatihan regulasi emosi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Azwar (2013), variabel adalah simbol yang nilainya dapat bervariasi, yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III. Metode Penelitian. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Pelatihan shalat khusyuk 2. Variabel tergantung : Kecemasan B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian Defenisi operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : B. Definisi Operasional digilib.uns.ac.id 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Variabel Tergantung Variabel Bebas : Stres Kerja : Pelatihan Regulasi Emosi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELATIHAN RELAKSASI UNTUK MENURUNKAN STRES PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2

EFEKTIVITAS PELATIHAN RELAKSASI UNTUK MENURUNKAN STRES PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 EFEKTIVITAS PELATIHAN RELAKSASI UNTUK MENURUNKAN STRES PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Tesis Minat Utama Bidang Psikologi Klinis Diajukan Oleh : Laila Nurrokhmah, S. Psi T100 080 090 PROGRAM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT ABSTRAKSI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Oleh : RO ISA MUHAMMAD F 100

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel tergantung Variabel bebas : caregiver burden : supportive group therapy B. Definisi Operasional Variabel Berikut adalah definisi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Tergantung Variabel Bebas : Kohesivitas kelompok : Konseling Kelompok B. Definisi operasional 1. Kohesivitas Kelompok Kohesivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Penelitian 1. Variabel tergantung: Komitmen Organisasi 2. Variabel bebas: Komunikasi Interpersonal B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Komitmen organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimen dengan model rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design (Neuman,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK... MOTTO... HAMALAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK... MOTTO... HAMALAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK... MOTTO... HAMALAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i ii iii iv v vi ix xiii DAFTAR BAGAN...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal ginjal kronis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal ginjal kronis BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian tentang pengaruh terapi kognitif perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel Tergantung : Penerimaan Diri 2. Variabel Bebas : Pelatihan Konsep Diri B. Definisi Operasional

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Responden dalam penelitian ini diambil dari jumlah populasi mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program dan mengerjakan

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

Lebih terperinci

PELATIHAN OUTBOUND BINA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK DENGAN TEMAN SEBAYA. Tesis. Minat Utama Bidang Psikologi Pendidikan

PELATIHAN OUTBOUND BINA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK DENGAN TEMAN SEBAYA. Tesis. Minat Utama Bidang Psikologi Pendidikan PELATIHAN OUTBOUND BINA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK DENGAN TEMAN SEBAYA Tesis Minat Utama Bidang Psikologi Pendidikan Diajukan oleh : Dewi Eko Wati, S.Psi T 100 060 068 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Salatiga yang terletak di Jl. Kartini No. 2 kota Salatiga. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan

Lebih terperinci

PELATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN CITRA DIRI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) TESIS

PELATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN CITRA DIRI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) TESIS PELATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN CITRA DIRI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) TESIS Disusun Oleh: Jarot Subakti T 100 090 117 PROGRAM PROFESI PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket 1) Validitas Pengujian validitas penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menunjukkan sejauh mana alat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IX A dan Kelas IX B yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design, yang merupakan bentuk desain dari Quasi Eksperimental, di mana subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Tahap awal persiapan penelitian ini, sebelumnya peneliti telah melakukan observasi

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. terletak di Jalan Sultan Agung No. 133 Semarang. Subjek penelitian

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. terletak di Jalan Sultan Agung No. 133 Semarang. Subjek penelitian 30 BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian adalah menentukan subjek penelitian, tempat penelitian dan menyiapkan segala

Lebih terperinci

BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS

BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS Aspek Favorable Unfavorable Fisiologis 2. Saya terganggu oleh serangan mual 8. Saya sering melihat tangan saya gemetar ketika saya mencoba untuk melakukan sesuatu 10. Saya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel dan Hipotesis Penelitian 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.1.Variabel Bebas Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek yang diambil adalah peserta didik kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 2. Variabel bebas (X) : Konseling Kelompok Perencanaan Karir. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 2. Variabel bebas (X) : Konseling Kelompok Perencanaan Karir. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel terikat (Y) : Kematangan Karir 2. Variabel bebas (X) : Konseling Kelompok Perencanaan Karir B. Definisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Perbandingan Fear of Success dengan Jenis Kelamin. Gender

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Perbandingan Fear of Success dengan Jenis Kelamin. Gender BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Peneliti akan menguraikan tentang gambaran umum subjek berdasarkan jenis kelamin. Kemudian menjelaskan secara deskriptif dengan di sertai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan percaya diri siswa yang rendah. Dari 12 siswa dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kota Bandung melalui kuesioner yang disebarkan secara online dengan format Google Docs melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian merupakan strategi yang mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model pembelajaran konvensional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran pelaksanaan pembelajaraan dengan umpan balik dan tanpa umpan balik serta perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA N 3 Salatiga dengan subjek penelitian siswa kelas XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VII G dan VII C SMP Negeri 9 Salatiga yang memiliki keterampilan sosial rendah yang masing-masing berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. di jalan A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta Jawa Tengah

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. di jalan A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta Jawa Tengah BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Lapangan Persiapan penelitian diawali dengan menentukan lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian. Adapun tempat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi kancah dan Perencanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi kancah dan Perencanaan Penelitian 83 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi kancah dan Perencanaan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Pengambilan data penelitian diawali dengan orientasi kancah mengenai pelaksanaan

Lebih terperinci

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode Bab III METODE A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil analisis data yang diperoleh merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian eksperimen semu yaitu dengan pemasangan subyek melalui tes awal dan tes akhir dan kelompok kontrol (Ardhana 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Perijinan Penelitian Langkah yang harus ditempuh penulis sebelum melakukan penelitian adalah melakukan izin pra penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. spiritual terhadap penurunan tingkat stress remaja di LPKA Kelas I Blitar.

BAB V PEMBAHASAN. spiritual terhadap penurunan tingkat stress remaja di LPKA Kelas I Blitar. BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dan keterbatasan yang ditemui selama proses penelitian berlangsung. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang hasil pengambilan data

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang hasil pengambilan data BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN 4.1 Hasil Pengolahan Data Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang hasil pengambilan data dilapangan yang dibagi dalam dua bagian yaitu bagian deskripstif data profil responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme,

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sugiyono (2009:14), mengemukakan bahwa pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

D. Hipotesis Penelitian. social emotional learning dalam menurunkan tingkat agresivitas pada siswa sekolah

D. Hipotesis Penelitian. social emotional learning dalam menurunkan tingkat agresivitas pada siswa sekolah 61 D. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah adanya pengaruh pelatihan social emotional learning dalam menurunkan tingkat agresivitas pada siswa sekolah dasar H Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Bab ini membahas mengenai persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil dan pembahasan dari penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil dan pembahasan dari penelitian 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai pengaruh mendengarkan Al-Qur an surat Ar-Rahman dan terjemahnya terhadap peningkatan

Lebih terperinci

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, disain yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61) BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun skripsi berjumlah 66 orang mahasiswa, dari 66 orang mahasiswa hanya 61 orang mahasiswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel tergantung. Shaughnessy, Zeichmester, dan Zeichmester (2012)

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menentukan lokasi yang akan dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah MAN 1 Yogyakarta berusaha menyelenggarakan sistem pendidikan yang menunjang kegiatan belajar mengajar, mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental 117 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional (X) dengan efektivitas kinerja karyawan (Y),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah. menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah. menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasy eksperimen, dan pendekatan pretest-posttest with control

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada tanggal 3 Maret 2012 penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan penelitian Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan eksperimen sangat sesuai untuk menguji hipotesis tertentu. Penelitian eksperimen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di 2 SD yaitu: SD N Secang 2 Magelang, Jln. Sukarman No. 3 Secang, kabupaten Magelang. Siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk menjaring data yang diperlukan (Arikunto,2006:149). Sudjana (1996:52)

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELATIHAN KARIRKU CEMERLANG UNTUK MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA SMU TESIS

EFEKTIVITAS PELATIHAN KARIRKU CEMERLANG UNTUK MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA SMU TESIS EFEKTIVITAS PELATIHAN KARIRKU CEMERLANG UNTUK MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA SMU TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Psikologi Profesi Oleh YENI MARITO 127029012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya cukup. 1. Tahun : SMEP N Wates

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya cukup. 1. Tahun : SMEP N Wates BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Sekolah SMP N 4 Wates terletak di Jalan Terbahsari 3 Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam 5 III. METODE PENELITIAN 3. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 9 Bandar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tempat penelitian. Orientasi tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian. Kristen 2 YSKI yang berdiri sejak 23 April 1964 bertekad membangun

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian. Kristen 2 YSKI yang berdiri sejak 23 April 1964 bertekad membangun 91 BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian 1. Profil SD Kristen 2 YSKI Semarang Manusia dengan karakter yang kokoh akan sukses dimanapun berada. Sebaliknya mereka yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Coba Alat Ukur Penelitian 4.1.1. Persiapan Uji Coba Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua buah skala berupa skala regulasi emosi yaitu kuesioner AERQ (Academic

Lebih terperinci

DAFTAR ISI xii. Halaman HALAMAN JUDUL. I HALAMAN PENGESAHAN. ii HALAMAN PERSEMBAHAN.. iii HALAMAN MOTTO. iv HALAMAN PERNYATAAN AKADEMIK v PRAKATA..

DAFTAR ISI xii. Halaman HALAMAN JUDUL. I HALAMAN PENGESAHAN. ii HALAMAN PERSEMBAHAN.. iii HALAMAN MOTTO. iv HALAMAN PERNYATAAN AKADEMIK v PRAKATA.. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. I HALAMAN PENGESAHAN. ii HALAMAN PERSEMBAHAN.. iii HALAMAN MOTTO. iv HALAMAN PERNYATAAN AKADEMIK v PRAKATA.. vi DAFTAR ISI xii DAFTAR TABEL xv DAFTAR BAGAN. xvi DAFTAR GAMBAR.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pedurungan Lor 02 Semarang yang melibatkan guru kelas IV SDN Pedurungan Lor 02 Semarang dan subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Metode yang

Lebih terperinci