BAB III. Metode Penelitian. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III. Metode Penelitian. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian"

Transkripsi

1 BAB III Metode Penelitian A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Pelatihan shalat khusyuk 2. Variabel tergantung : Kecemasan B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian Defenisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kecemasan Kecemasan adalah perasaan dan respon terhadap situasi yang tidak menyenangkan bahkan mengganggu sehingga menimbulkan perubahan fisiologis dan psikologis pada seseorang. Untuk mengetahui tingkat kecemasan tingkat kecemasan pada pasien lansia hipertensi dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa skala kecemasan BAI pada pasien hipertensi. Skala kecemasan BAI ini terdiri dari 21 aitem dan masing-masing aitem mempunyai 4 kemungkinan jawaban diantara 0-3. Semakin tinggi skor semakin tinggi kecemasan. 2. Pelatihan shalat khusyuk Shalat khusyuk adalah shalat yang dilakukan dengan melibatkan hati, pikiran dan gerakan dalam sebuah aktivitas shalat untuk tunduk, merendah dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah. Pelatihan shalat khusyuk adalah upaya pengajaran, penyadaran dan praktik (latihan shalat khusyuk) kepada pasien lansia hipertensi untuk mendapatkan ketenangan hati sehingga tingkat kecemasannya menurun. Pelatihan shalat khusyuk ini perlu adanya usaha dalam 41

2 42 menenangkan diri dengan cara memberikan perintah kepada pikiran, perasaan anggota tubuh agar tenang. Subjek diberikan pelatihan shalat khusyuk. Pelatihan shalat khusyuk meliputi 1.Latihan relaksasi dengan terapi air (hydro therapy) ketika berwudhu ; 2.Latihan relaksasi dan olah kejiwaan di dalam gerakan raka at dan bacaan shalat; 3. Latihan dzikir dan doa. Pelatihan shalat khusyuk terdiri dari 3 kali pertemuan, masing-masing pertemuan terdiri dari 4 dan 5 sesi dengan rentang waktu menit. Total waktu adalah 370 menit. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah lansia hipertensi dengan kriteria sebagai berikut: 1) Lansia (berusia 60 tahun ke atas) yang mengalami kecemasan dan hipertensi. 2) Bersedia secara sukarela mengikuti pelatihan. 3) Memiliki kriteria kecemasan tinggi atau sedang. 4) Beragama Islam D. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan Kuasi Eksperimen (Non randomized pretest-posttest kontrol design), yaitu desain eksperimen yang dilakukan dengan pretest dan posttest dan subjek penelitian dibedakan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang ditentukan dengan cara non random (Seniati,Yulianto & Setiadi, 2005). Tabel 2 Desain Penelitian Kelompok Prates Perlakuan Pascates Follow-Up Eksperimen O1 X O2 O3 Kontrol O1 ~ X O2 O3

3 43 Keterangan: X : Perlakuan (Pelatihan Shalat Khusyuk) ~X : Tidak diberi perlakuan O1 : Prates O2 : Pascates O3 : Follow-up (tindak lanjut) E. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan beberapa metode yang digunakan untuk pengumpulan data, yaitu: 1) Daftar riwayat hidup Daftar riwayat hidup, yaitu metode yang berisi tentang data demografi mengenai identitas subjek, meliputi tempat tinggal, status perkawinan, agama dan latar belakang keluarga, kesehatan, dan riwayat pendidikan. Metode ini diberikan kepada subjek pada saat di awal. 2) Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama pelatihan berlangsung. Dari observasi dapat diketahui bagaimana keaktifan dan respon pasien dalam proses pelatihan dengan mengamati bahasa non verbal pasien 3) Wawancara Wawancara ini sering digunkan untuk mengawali penelitian dan mendapatkan data tentang subjek secara mendalam. Tujuan dari wawancara yang dilakukan diawal penelitian adalah untuk melihat tingkat kecemasan yang terjadi pada penderita hipertensi, sebagai salah satu cara agar intervensi yang diberikan sesuai dengan masalah yang dihadapi. Sedangkan wawancara setelah intervensi atau pada fase follow up, bertujuan untuk melihat sejauhmana perubahan dan manfaat yang dapat diambil oleh subjek.

4 44 4) SUDs (Subjective Unit of Discomfort scale), yaitu penentuan range tingkat kecemasan berdasarkan pada apa yang dirasakan subjek. Tabel 3 Pengukuran Kecemasan (SUDs) dengan Alokasi Waktu untuk Pengambilan Data dan Pelatihan Tahapan Kegiatan Tujuan Waktu 1 Pembukaan Membangun kedekatan antara 60 menit pelatihans dan lansia hipertensi, memberikan gambaran umum tentang proses pelatihan 2 SUDs Mengukur tingkat kecemasan 30 menit 3 Pelatihan Shalat Khusyuk sebelum dan dilakukan pelatihan Pasien lansia dapat mempraktekkan shalat khusyuk untuk mendapatkan ketenangan hati, menurunkan kecemasan dan tekanan darah 160 menit 4 SUDs Mengukur tingkat kecemasan setelah 30 menit diberikan pelatihan shalat khusyuk 5 Follow Up 60 menit Total 340 menit 5) Pengukuran Kecemasan Pada setiap pertemuan, peserta pelatihan diukur dan dirating kecemasan, tekanan darah serta denyut jantungnya. Kecemasan diukur dengan skala Beck Anxiety Inventory (BAI). BAI yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh Aaron Beck pada tahun 1988, BAI ini adalah skala pengukuran kecemasan secara umum yang terdiri dari 21 aitem. 21 aitem tersebut adalah aitem-aitem yang mengungkap aspek emosi, kognitif dan fisik. Masing-masing aitem mempunyai 4 kemungkinan jawaban diantara 0-3. Norma yang digunakan adalah 0-7 pada kategori normal, 8-15 mengindikasikan kecemasan ringan, mengindikasikan kecemasan sedang, mengindikasikan kecemasan berat (Chen, 2008).

5 45 Tabel 4 Blue Print Skala BAI No Aspek Aitem Jumlah 1 Fisik 1,2, 5, 6, 7, 8, 10, 15, 16, 18, 19, Emosi 3, 11, Kognitif 4, 9, 12, 13, 14,17 6 Jumlah 21 Pada pelaksanaannya, subjek diminta untuk mengisi form skala untuk mengetahui tingkat kecemasan peserta pelatihan. Pengisi skala ini dilakukan pada saat sebelum pelatihan dan setelah pelatihan. Skala ini digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan sebelum pelatihan dan setelah pelatihan. Skala kecemasan ini dijadikan sebagai acuan alat ukur tingkat kecemasan pada pasien lansia hipertensi. Dalam penelitian ini skala kecemasan diberikan pada saat sebelum pelatihan, setelah pelatihan, dan saat tindak lanjut (follow up). Pada fase sebelum pelatihan, skala ini digunakan untuk membantu pelatih dalam menetapkan intervensi pelatihan. Selain itu, metode pengumpulan data ini juga dilengkapi dengan: 1) Lembar persetujuan subjek Lembar persetujuan subjek ini digunakan sebagai bukti bahwa subjek setuju dan bersedia menjalani prosedur penelitian dengan segala keuntungan maupun kerugian yang diperoleh. Di dalam lembar persetujuan subjek ini diuraikan maksud dan tujuan penelitian, hak dan kewajiban subjek penelitian, dan hal-hal lain mengenai jalannya penelitian. a. Mengisi Target. Target bertujuan agar subjek termotivasi untuk mengikuti pelatihan secara optimal. Di samping itu, target juga perlu bagi pelatih untuk mengingatkan subjek tentang

6 46 kewajiban yang dilakukan selama pelatihan. Pengisi lembar target dilakukan pada awal pelatihan. 2) Lembar kerja Lembar kerja digunakan untuk mengetahui apa yang dirasakan sebelum pelatihan shalat khusyuk dan setelah mengikuti pelatihan shalat khusyuk. 3) Lembar observasi Pelatihan Shalat Khusyuk Lembar observasi digunakan oleh observer untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama pelatihan berlangsung. 4) Lembar evaluasi terhadap kegiatan Pelatihan Shalat Khusyuk Lembar evaluasi terhadap pelaksanaan Pelatihan Shalat Khusyuk yang telah dilaksanakan. Lembar evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari proses pelatihan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dalam pelatihan ini meliputi tiga hal, yaitu evaluasi penyelenggaraan pelatihan, trainer, dan materi pelatihan. Penilaian evaluasi pelatihan diukur dengan menggunakan skala interval 1 sampai 5. Nilai 1 mengindikasikan kurang sekali, 2 kurang, 3 mengindikasikan cukup, 4 mengindikasikan baik, dan 5 mengindikasikan sangat baik. F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu: 1. Persiapan penelitian a) Melakukan wawancara dengan subjek b) Melakukan studi pustaka mengenai kecemasan terhadap penderita hipertensi. 2. Penyusunan rancangan penelitian dan modul pelatihan shalatkhusyuk

7 47 Penyusunan modul pelatihan shalat khusyuk adalah sebagai panduan pelatihan untuk melakukan pelatihan ini. Manual prosedurnya, berisi tentang: a) Pendahuluan yang berisi tentang penjelasan mengenai shalat khusyuk b) Persiapan fasilitator c) Struktur sesi pelatihan d) TOR pelatihan e) Langkah-langkah pelaksanaan 3. Alat dan materi a) Checklist untuk mengukur tingkat kecemasan pada penderita hipertensi b) Modul pelatihan shalat khusyuk c) Lembar informed consent yaitu lembar yang menerangkan persetujuan subjek terlibat dalam penelitian. Lembar ini diisi oleh subjek. d) Lembar evaluasi pelatihan yang akan diiisi oleh subjek setelah pelatihan selesai dilaksanakan. e) Lembar kerja f) Alat yang menunjang pelaksanaan penelitian, diperlukan beberapa peralatan / perlengkapan sebagai berikut: ruangan atau tempat pemberian pelatihan disertai meja, mukena, sajadah, perlengkapan audio visual (LCD, kamera, tape recorder) g) Tape recorder. Proses wawancara direkam dengan menggunakan tape recorder (apabila diizinkan oleh pihak yang di wawancara) 4. Persiapan pelatih untuk melakukan pelatihan Pelatih yang akan melaksanakan manual intervensi dalam penelitian ini adalah seorang psikolog dengan kriteria sebagai berikut:

8 48 a) Psikolog yang memiliki ijazah profesi psikolog b) Psikolog memiliki pengetahuan dan memahami tentang shalat khusyuk c) Trainer shalat khusyuk dan sudah pernah melakukan praktik shalat khusyuk d) Memiliki kemampuan interpersonal yang baik e) Menguasai manual prosedur pelatihan f) Bersedia terlibat selama proses pelatihan g) Memiliki kemampuan memberi pelatihan shalat khusyuk 5. Pelaksanaan penelitian Adapun pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: a) Mengukur tingkat kecemasan subjek dengan menggunakan skala kecemasan BAI untuk mendapatkan skor prates dari skala alat ukur terpakai. b) Pemberitahuan program yang bertujuan agar subjek secara sukarela dalam penelitian, c) Setelah subjek bersedia ikut secara sukarela dalam penelitian, subjek mengisi informed consent. d) Menurut perjanjian dan kesepakatan awal, pelatihan shalat khusyuk pertemuan terdiri dari 3 pertemuan dan tiap pertemuan terdiri dari 4 dan 5 sesi dengan rentang waktu menit. Pelatihan dilakukan di balai desa Huntap Pagerjurang Cangkringan. Selama penelitian, peneliti melakukan evaluasi bersama-sama dengan pelatih setelah pelatihan selesai dilakukan. Hal ini ditujukan untuk memonitor perkembangan partisipan dan melengkapi hasil observasi. Adapun agenda pelaksanaan pelatihan shalat khusyuk adalah sebagai berikut:

9 49 Tabel 5 Blue-print Pelatihan Shalat Khusyuk Pertemuan Kegiatan Waktu 1 Registrasi peserta Inform consent dan rapport Pengukuran tekanan darah Prates Sharing Kontrak pelatihan dan target 100 menit 2 Psikoedukasi kecemasan Sharing Psikoedukasi Shalat khusyuk Diskusi, sharing, dan Praktek Evaluasi dan penutup 3 Review Edukasi Wudhu, Shalat, Dzikir dan Doa Latihan Berwudhu Latihan Dzikir dan Doa Sharing dan refleksi Kesimpulan dan penutup 150 menit 130 menit e) Setelah pelatihan selesai, peneliti melakukan pengukuran tingkat kecemasan dengan skala kecemasan pada pasien hipertensi untuk mendapatkan skor pascates. f) Pengujian pasca pelatihan (tindak lanjut) dilakukan dua minggu setelah pelatihan dengan memberikan skala kecemasan pada pasien hipertensi. G. Teknik analisis data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan BAI (Beck Anxiety Inventory) yang masing-masing diberikan saat prates pelatihan, selama pelatihan dan setelah pelatihan. Proses penilaian dan pengukuran tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah pelatihan shalat khusyuk yang telah dilakukan mampu membantu menurunkan kecemasan pada pasien lansia hipertensi. Proses analisis ini menggunakan perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS) for Window versi Teknik analisis yang digunakan adalah Anava

10 50 Repated Measurement. Analisis ini juga dilengkapi berdasarkan hasil observasi, wawancara, lembar kerja dan lembar evaluasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung (dependent variable/ effectual variable) : kualitas hidup 2. Variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel tergantung (dependent) : Kecemasan ibu hamil hipertensi 2. Variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama 2. Variabel bebas : Terapi Tadabbur Al-quran B. Definisi Operasional 1. Kecemasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal ginjal kronis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal ginjal kronis BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian tentang pengaruh terapi kognitif perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Penelitian 1. Variabel tergantung: Komitmen Organisasi 2. Variabel bebas: Komunikasi Interpersonal B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Komitmen organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Terapi Kebermaknaan Hidup

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Terapi Kebermaknaan Hidup 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Terapi Kebermaknaan Hidup 2. Variabel Tergantung : Kesejahteraan subjektif B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimen dengan model rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design (Neuman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat, meliputi : 1. Variabel bebas : pelatihan regulasi emosi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel tergantung Variabel bebas : caregiver burden : supportive group therapy B. Definisi Operasional Variabel Berikut adalah definisi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Tergantung Variabel Bebas : Kohesivitas kelompok : Konseling Kelompok B. Definisi operasional 1. Kohesivitas Kelompok Kohesivitas

Lebih terperinci

MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana

MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana 122 MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL Disusun Oleh : Anggi Permana 14320102 123 PENDAHULUAN Manual ini berisikan sebuah panduan terapi yang dirancang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Azwar (2013), variabel adalah simbol yang nilainya dapat bervariasi, yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Stres kerja

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Stres kerja 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Stres kerja 2. Variabel bebas : Pelatihan kebersyukuran B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 2. Variabel bebas (X) : Konseling Kelompok Perencanaan Karir. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 2. Variabel bebas (X) : Konseling Kelompok Perencanaan Karir. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel terikat (Y) : Kematangan Karir 2. Variabel bebas (X) : Konseling Kelompok Perencanaan Karir B. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : B. Definisi Operasional digilib.uns.ac.id 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Variabel Tergantung Variabel Bebas : Stres Kerja : Pelatihan Regulasi Emosi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel Tergantung : Penerimaan Diri 2. Variabel Bebas : Pelatihan Konsep Diri B. Definisi Operasional

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Penelitian. kronis (dalam jangka waktu lama). Klasifikasi tekanan darah tinggi biasanya terjadi saat

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Penelitian. kronis (dalam jangka waktu lama). Klasifikasi tekanan darah tinggi biasanya terjadi saat BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Penelitian Hipertensi adalah kondisi medis yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Klasifikasi tekanan darah tinggi biasanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group.

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitative dengan metode quasy experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2017 hingga 5 Maret 2017 di Panti Wreda Pengayoman Semarang. Adapun rincian pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu Penelitian ini dilaksanakan di Bangsal An Nisa Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Surakarta, Propinsi Jawa Tengah. Waktu penelitian dari April Juni 2015. B.

Lebih terperinci

PELATIHAN BERPIKIR OPTIMIS UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN

PELATIHAN BERPIKIR OPTIMIS UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN PELATIHAN BERPIKIR OPTIMIS UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN Tesis Minat Utama Bidang Psikologi Klinis Diajukan Oleh: Eka Marwati T 100 080 077 PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group pre-post test design (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian perlu ditentukan sebelum pengumpulan data dilakukan. Pengidentifikasian variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptive dengan pendekatan kuantitatif karena dari beberapa metode penelitian yang ada, peneliti merasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberikan pretest (sebelum perlakuan) dan. penelitian kuasi eksperimental dengan metode non-randomized

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberikan pretest (sebelum perlakuan) dan. penelitian kuasi eksperimental dengan metode non-randomized BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasy- Experiment) dengan metode pengumpulan data secara prospektif yang dilakukan dengan memberikan pretest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai variabel

Lebih terperinci

DAFTAR ISI xii. Halaman HALAMAN JUDUL. I HALAMAN PENGESAHAN. ii HALAMAN PERSEMBAHAN.. iii HALAMAN MOTTO. iv HALAMAN PERNYATAAN AKADEMIK v PRAKATA..

DAFTAR ISI xii. Halaman HALAMAN JUDUL. I HALAMAN PENGESAHAN. ii HALAMAN PERSEMBAHAN.. iii HALAMAN MOTTO. iv HALAMAN PERNYATAAN AKADEMIK v PRAKATA.. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. I HALAMAN PENGESAHAN. ii HALAMAN PERSEMBAHAN.. iii HALAMAN MOTTO. iv HALAMAN PERNYATAAN AKADEMIK v PRAKATA.. vi DAFTAR ISI xii DAFTAR TABEL xv DAFTAR BAGAN. xvi DAFTAR GAMBAR.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Dalam penelitian cross sectional digunakan pendekatan transversal, dimana observasi terhadap variabel

Lebih terperinci

TERAPI KOGNITIF PERILAKU UNTUK MEREDUKSI TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PASCA STROKE

TERAPI KOGNITIF PERILAKU UNTUK MEREDUKSI TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PASCA STROKE TERAPI KOGNITIF PERILAKU UNTUK MEREDUKSI TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PASCA STROKE COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TO REDUCE THE PATIENT S POST STROKE ANXIETY Susanti Prasetyaningrum Siti Suminarti Fasikhah

Lebih terperinci

BAB III. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian

BAB III. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian 18 BAB III A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi untuk mengetahui akibat manipulasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Puskesmas Cangkringan merupakan unit penyelenggara kesehatan di lingkungan Kecamatan Cangkringan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian (Seniati, dkk, 2011). Kerlinger (2000) menambahkan bahwa desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel tergantung. Shaughnessy, Zeichmester, dan Zeichmester (2012)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK... MOTTO... HAMALAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK... MOTTO... HAMALAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK... MOTTO... HAMALAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i ii iii iv v vi ix xiii DAFTAR BAGAN...

Lebih terperinci

D. Hipotesis Penelitian. social emotional learning dalam menurunkan tingkat agresivitas pada siswa sekolah

D. Hipotesis Penelitian. social emotional learning dalam menurunkan tingkat agresivitas pada siswa sekolah 61 D. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah adanya pengaruh pelatihan social emotional learning dalam menurunkan tingkat agresivitas pada siswa sekolah dasar H Yogyakarta.

Lebih terperinci

PELATIHAN OUTBOUND BINA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK DENGAN TEMAN SEBAYA. Tesis. Minat Utama Bidang Psikologi Pendidikan

PELATIHAN OUTBOUND BINA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK DENGAN TEMAN SEBAYA. Tesis. Minat Utama Bidang Psikologi Pendidikan PELATIHAN OUTBOUND BINA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK DENGAN TEMAN SEBAYA Tesis Minat Utama Bidang Psikologi Pendidikan Diajukan oleh : Dewi Eko Wati, S.Psi T 100 060 068 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN VISUALISASI TERHADAP PENURUNAN STRES PADA SISWA SEKOLAH DASAR SKRIPSI. Oleh : Firman M2A

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN VISUALISASI TERHADAP PENURUNAN STRES PADA SISWA SEKOLAH DASAR SKRIPSI. Oleh : Firman M2A PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN VISUALISASI TERHADAP PENURUNAN STRES PADA SISWA SEKOLAH DASAR SKRIPSI Oleh : Firman M2A 099 033 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI PSIKOSPIRITUAL UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS REMAJA. Novia Fetri Aliza

PENGARUH TERAPI PSIKOSPIRITUAL UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS REMAJA. Novia Fetri Aliza PENGARUH TERAPI PSIKOSPIRITUAL UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS REMAJA Novia Fetri Aliza Pendahuluan Masa remaja merupakan fase peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini termasuk rancangan Quasy Experiment untuk menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien diabetes melitus.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini terdapat kelompok

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELATIHAN KARIRKU CEMERLANG UNTUK MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA SMU TESIS

EFEKTIVITAS PELATIHAN KARIRKU CEMERLANG UNTUK MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA SMU TESIS EFEKTIVITAS PELATIHAN KARIRKU CEMERLANG UNTUK MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA SMU TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Psikologi Profesi Oleh YENI MARITO 127029012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN [ BAB III METODE PENELITIAN Suatu penelitian harus menggunakan metode penelitian yang tepat untuk menghasilkan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kesalahan dalam pemilihan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperiment dengan rancangan pre dan post test one group design yaitu responden dilakukan pengukuran tingkat nyeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN EVALUASI. A. Orientasi Kancah Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN EVALUASI. A. Orientasi Kancah Penelitian 59 BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN EVALUASI A. Orientasi Kancah Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya memahami kancah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tak terkecuali pelaku pembunuhan. Berdasarkan undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tak terkecuali pelaku pembunuhan. Berdasarkan undang-undang Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum di Indonesia menerapkan hukuman bagi warganya yang melanggar tak terkecuali pelaku pembunuhan. Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia nomor 12 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi Hipertensi adalah apabila tekanan sistoliknya diatas 140 mmhg dan tekanan diastolik diatas 90 mmhg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah proses penilaian di lapangan selesai, maka pada bab ini peneliti akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah proses penilaian di lapangan selesai, maka pada bab ini peneliti akan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Setelah proses penilaian di lapangan selesai, maka pada bab ini peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat quasy experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group design. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Transmisi HIV masuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan tipe pendekatan model quasi eksperimental yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Tipe penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (True Experimental Research) yaitu suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (True Experimental Research) yaitu suatu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis eksperimen dengan cara memberi perlakuan sesuatu pada situasi tertentu, kemudian membandingkan hasil tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2011). Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2011). Sedangkan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Judul Penelitian: Efektivitas Cognitive Behaviour Therapy-Insomnia (CBT-I) terhadap Insomnia dan kadar gula darah pasien diabetes melitus. Peneliti : Nama : Atik

Lebih terperinci

PELATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN CITRA DIRI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) TESIS

PELATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN CITRA DIRI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) TESIS PELATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN CITRA DIRI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) TESIS Disusun Oleh: Jarot Subakti T 100 090 117 PROGRAM PROFESI PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi kancah Penelitian ini dilakukan di BPS (bidan praktik swasta) milik bidan W yang terletak di Nusawungu, Cilacap,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan metode pendekatan cross sectional. Cross sectional adalah suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik eksperimental dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik eksperimental dengan desain 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik eksperimental dengan desain Randomized Control Trial (RCT) Pretest Postest. Prosedur randomisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain satu 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain satu kelompok. Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah onegroup pretest-posttest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk memberikan gambaran atau

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk memberikan gambaran atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif studi kasus yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah. 29 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pendekatan korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 22 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu fisiologi khususnya neurofisiologi dan fisiologi geriatri. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 5) mengemukakan pendapatnya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 5) mengemukakan pendapatnya BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 5) mengemukakan pendapatnya mengenai penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy Experiment meggunakan pendekatan two group pre-test and posttestt design yang terdiri

Lebih terperinci

RISET TAHUN Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia.

RISET TAHUN Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia. RISET TAHUN 2010 Judul Penelitian Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia Topik Penelitian Perilaku Ekonomi Hubungan antara kebutuhan menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan karakteristik mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretest-posttest design. Penelitian ini terdiri dari satu kelompok. Pretest maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa. 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian 34 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar memperoleh data yang akhirnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini, desain yang digunakan adalah desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat

Lebih terperinci

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15 Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini PERSETUJUAN DALAM KEADAAN SADAR UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI SUBJEK RISET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dojang Taekwondo Salatiga yang berpusat di Jalan Widosari No.1 Salatiga. Jumlah populasi di Dojang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional, dimana variabel kualitas hidup lansia penderita hipertensi yang mengikuti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Psikologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus deskripsi. Studi kasus deskriptif merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus deskripsi. Studi kasus deskriptif merupakan penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus deskripsi. Studi kasus deskriptif merupakan penelitian yang dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experimental design jenis one-group pretest-postest tanpa kelas kontrol sebanyak

BAB III METODE PENELITIAN. experimental design jenis one-group pretest-postest tanpa kelas kontrol sebanyak BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian pre experimental design jenis one-group pretest-postest tanpa kelas kontrol sebanyak tiga kali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan control group pretest-posttest.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Jenis dari penelitian ini adalah penelitian eksperimen (intervensi) kepada responden berupa pemberian konseling gizi, yang kemudian diukur akibat atau pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 113 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini menguraikan metodologi penelitian yang mencakup: 1) metode penelitian, 2) desain penelitian, 3) prosedur penelitian, 4) lokasi dan waktu penelitian, 5) subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.jenis penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control group design. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup disiplin ilmu dari penelitian ini adalah ilmu kedokteran, khususnya Ilmu Psikiatri dan Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental quasi dengan pendekatan one group pre-post test A. Populasi dan Subyek Penelitian 1. Populasi Penelitian Pasien dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan menggunakan rancangan two group pretest-post test with control group design. Observasi dilakukan

Lebih terperinci

PENERAPAN GROUP GESTALT THERAPY BAGI WARGA BINAAN LAPAS NARKOTIKA X YANG MENGALAMI KECEMASAN MENJELANG BEBAS

PENERAPAN GROUP GESTALT THERAPY BAGI WARGA BINAAN LAPAS NARKOTIKA X YANG MENGALAMI KECEMASAN MENJELANG BEBAS PENERAPAN GROUP GESTALT THERAPY BAGI WARGA BINAAN LAPAS NARKOTIKA X YANG MENGALAMI KECEMASAN MENJELANG BEBAS Imelda Konghoiro 1 Sandi Kartasasmita 2, Untung Subroto 3 1 Jurusan Psikologi, Universitas Tarumanagara

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. dan prosedur penelitian yang meliputi; (1) Lokasi Penelitian; (2) metode

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. dan prosedur penelitian yang meliputi; (1) Lokasi Penelitian; (2) metode 96 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam Bab III ini akan diuraikan setting dan subjek penelitian serta metode dan prosedur penelitian yang meliputi; (1) Lokasi Penelitian; (2) metode penelitian;

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Jadi, variabel adalah

Lebih terperinci

BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS

BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS Aspek Favorable Unfavorable Fisiologis 2. Saya terganggu oleh serangan mual 8. Saya sering melihat tangan saya gemetar ketika saya mencoba untuk melakukan sesuatu 10. Saya

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. karena tidak memenuhi tiga syarat utama dari suatu penelitian eksperimen. rendah di PAUD AN Nur Kecamatan Kemiling.

III. METODELOGI PENELITIAN. karena tidak memenuhi tiga syarat utama dari suatu penelitian eksperimen. rendah di PAUD AN Nur Kecamatan Kemiling. III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan jenis eksperimen kuasi. Seniati (2005: 37) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016. 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Hubungan Antara Faktor Demografi dengan Pada Penderita Hipertensi di Kabupaten Gunungkidul DIY telah dilakukan di Puskesmas

Lebih terperinci