BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
|
|
- Suhendra Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel tergantung (dependent) : Kecemasan ibu hamil hipertensi 2. Variabel bebas (independent) : Pelatihan regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Kecemasan ibu hamil dengan hipertensi Definisi operasional kecemasan ibu hamil dengan hipertensi adalah skor yang diperoleh dari skala kecemasan ibu hamil hipertensi yang dimodifikasi dari Prima (2009) berdasarkan aspekaspek yang dikemukakan oleh Daradjat (1990) yang terdiri dari: aspek fisiologis dan aspek psikologis. Ketentuan penilaiannya adalah semakin tinggi skor jawaban yang diperoleh berarti semakin tinggi kecemasannya dan semakin rendah skor jawaban yang diperoleh berarti semakin rendah kecemasannya. Skala yang disusun menggunakan modifikasi bentuk Likert dengan 4 alternatif jawaban. Skala tersebut dikelompokkan dalam pernyataan favorable dan unfavorable dengan 4 alternatif jawaban, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Skor aitem bergerak dari 1 sampai 4. 51
2 52 2. Pelatihan regulasi emosi Pelatihan regulasi emosi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melatih keterampilan dalam mengatasi reaksi emosi yang nampak maupun tidak dengan cara mengenal emosi, mengekspresikan emosi, mengelola emosi serta mengubah emosi negatif menjadi emosi positif. Modul regulasi emosi disusun berdasarkan indikator-indikator regulasi emosi yang dikemukakan oleh Greenberg (2002) yang terdiri dari: a) Keterampilan mengenal emosi yang merupakan suatu kemampuan untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan memberikan label dari emosi yang dialami, tidak hanya sebatas mengenali adanya perasaan positif maupun negatif; b) Keterampilan mengekspresikan emosi yang merupakan kemampuan individu untuk mengungkapkan perasaan atau emosinya, baik positif maupun negatif kepada orang lain; c) Keterampilan mengelola emosi adalah kemampuan individu untuk menjaga emosi di dalam dirinya dan mencoba mengendalikan serta merasionalisasikan emosi tersebut, terutama pada saat diekspresikan; d) Keterampilan mengubah emosi negatif menjadi emosi positif adalah kemampuan individu untuk menilai dan bertanggung jawab terhadap emosi-emosi yang dirasakannya sehingga individu tersebut dapat membuat keputusan yang tepat dalam kehidupannya seharihari.
3 53 Pelatihan regulasi emosi ini terdiri dari 10 sesi dan akan terbagi menjadi 3 kali pertemuan yang akan diselenggarakan selama 2 minggu dengan jeda waktu 3 sampai 4 hari untuk setiap pertemuannya. Setiap sesi pelatihan membutuhkan waktu sekitar 1,5 sampai 2 jam, sehingga total pertemuannya sekitar 4,5 sampai 6 Jam. C. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan suatu quasi-experimental research dengan menggunakan model non randomized control group pretest-post test design. Quasi-experimental merupakan eksperimen yang dilakukan tanpa randomisasi, namun masih menggunakan kelompok kontrol (Latipun, 2002). Rancangan ekperimen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rancangan penelitian Kelompok Pra tes Perlakuan Pasca tes Tindak lanjut KE O1 X O2 O3 KK O1 -X O2 O3 Keterangan : O1 O2 O3 X : Pengukuran sebelum perlakuan (pra tes) : Pengukuran setelah perlakuan (pasca tes) : Pengukuran tindak lanjut (tindak lanjut) : Perlakuan -X : Waiting list
4 54 KE KK : Kelompok eksperimen : Kelompok kontrol Penelitian dilakukan pada 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mendapatkan intervensi atau perlakuan berupa pelatihan regulasi emosi, sedangkan kelompok kontrol diperlakukan sebagai waiting list yang tetap diberi pelatihan regulasi emosi sesuai dengan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yang dilakukan setelah proses pelatihan regulasi emosi pada kelompok ekperimen berakhir. Pra tes dilakukan sebelum pelatihan berlangsung dengan tujuan untuk melihat variabel tergantung, yaitu tingkat kecemasan ibu hamil dengan hipertensi. Pasca tes diberikan setelah dilakukan pelatihan selesai dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat ada tidaknya perubahan tingkat kecemasan ibu hamil dengan hipertensi pada saat sebelum diberi pelatihan dan setelah diberi pelatihan. Tindak lanjut diberikan untuk melihat sejauh mana pengaruh pelatihan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. D. Subjek Penelitian Subjek yang lolos dalam pemilihan berjumlah 10 orang yang berasal dari beberapa dusun. Subjek tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 5 orang kelompok eksperimen dan 5 orang kelompok kontrol. Subjek penelitian dipilih berdasarkan tingkat kecemasan ibu
5 55 hamil dengan hipertensi sedang sampai rendah, dan dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan dusun masing-masing peserta. Karakterisitik subjek penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ibu hamil yang mengalami kenaikan tekanan darah sistolik sekurangkurangnya 30 mmhg dan kenaikan tekanan darah diastolik 15 mmhg, atau tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmhg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmhg. 2. Ibu hamil yang berusia antara tahun 3. Kondisi ibu hamil hipertensi pada waktu usia kehamilannya memasuki trimester I dan trimester II. 4. Tingkat pendidikan minimal SMP. 5. Ibu hamil dengan hipertensi yang memiliki skor kecemasan berada pada taraf sedang dan berat. E. Alat Ukur 1. Skala Kecemasan Ibu Hamil dengan Hipertensi Kecemasan ibu hamil hipertensi menghadapi persalinan dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala kecemasan menghadapi persalinan. Skala ini merupakan modifikasi dari skala kecemasan menghadapi persalinan yang disusun oleh Prima (2009) dengan memodifikasi sebaran nomor aitem dan penyempurnaan kalimat yang masih mempunyai kekaburan makna agar lebih sesuai dengan kondisi penelitian. Aspek-aspek kecemasan dalam skala ini dikemukakan oleh Daradjat (1990) antara lain: aspek fisiologis dan aspek psikologis (kognitif dan afektif).
6 56 Skala kecemasan menghadapi persalinan memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,250 serta koefisien validitas (rbt) berkisar antara 0,366 sampai dengan 0,764 dengan. Skala dikenakan sebanyak 3 kali pada kelompok-kelompok subjek yang telah dipilih, mengingat penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Pengukuran pertama dilakukan sebelum perlakuan yang disebut dengan pretes, pengukuran kedua dilakukan segera setelah perlakuan yang disebut dengan pasca tes, dan pengukuran ketiga diberikan 2 minggu setelah pasca tes yang disebut dengan tindak lanjut. Tabel 2. Susunan item skala kecemasan menghadapi persalinan No Aspek kecemasan Indikator 1 Fisiologis 1.1. Detak jantung meningkat 1.2. Tidur tidak nyenyak 1.3. Nafsu makan dan pencernaan tidak teratur 1.4. Kepala pusing 1.5. Sesak nafas 2 Psikologis a. Kognitif 1.1. Kurang mampu b. Afektif memusatkan perhatian 1.2. Takut 1.3. Merasa tidak berdaya 1.4. Ingin lari dari kenyataan hidup Nomor item Favorable Unfavorable 1, 3, 5, 7, 16, 18, 20, 9, 10, 12, 22, 25, 27, , 4, 6, 8, 11, 13, 15 Jumlah , 19, 21, 23, 24, 26, 28, 30
7 57 2. Wawancara dan observasi Wawancara dilakukan dengan memperoleh data-data kualitatif mengenai kondisi subjek, perasaan, pengaruh yang dirasakan setelah mengikuti pelatihan. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan dugaan permasalahan, dan selanjutnya wawancara akan dilakukan sebelum pelatihan berlangsung, setelah pelatihan berlangsung dan pada saat tindak lanjut terhadap kondisi subjek, perubahan yang terjadi dan evaluasi selama proses pelaksanaan pelatihan. Selain itu, metode pengumpulan data juga dilakukan dengan observasi untuk memperoleh data alami yang mendukung data-data yang sudah ada dari hasil penyebaran skala dan wawancara. Observasi dilakukan selama pelaksanaan pelatihan. F. Materi Pelatihan Materi pelatihan regulasi menggunakan teori dari Greenberg (2002), berikut adalah penjelasannya: 1. Keterampilan mengenal emosi Keterampilan mengenal emosi merupakan upaya mengidentifikasikan dan mengenal emosi-emosi yang muncul dalam diri ibu hamil dengan hipertensi yang mengalami kecemasan. Proses ini dilakukan dengan mengenalkan, melatih tahap-tahap dalam mengenal emosi, pengungkapan diri dan adanya umpan balik antar sesama
8 58 peserta, sehingga peserta dapat bersama-sama mengenal emosi-emosi yang terdapat dalam dirinya. 2. Keterampilan mengekspresikan emosi Keterampilan mengekspresikan emosi merupakan upaya untuk dapat mengekspresikan emosi-emosi yang dirasakan ibu hamil dengan hipertensi yang mengalami kecemasan. Peserta dilatih untuk dapat mengekspresikan semua perasaan-perasaannya, baik positif dan negatif kepada orang lain untuk mengurangi emosi-emosi negatif yang dirasakannya, sehingga tidak ada lagi pengalaman emosional yang tidak disadari atau tidak dimunculkan dalam kesadaran. Proses ini akan dilakukan dengan mengenalkan dan melatih kemampuan mengekspresikan emosi baik secara lisan (membicarakan pengalamanpengalaman emosional yang dirasakan) maupun melalui media tulisan (dalam bentuk menulis). 3. Keterampilan mengelola emosi Upaya ini dilakukan untuk dapat mengelola emosi-emosi yang dirasakan oleh ibu hamil dengan hipertensi yang mengalami kecemasan. Pelatih akan melatih peserta untuk dapat mengelola emosi dengan melepaskan emosi-emosi yang muncul dalam dirinya khususnya emosi-emosi negatif yang dirasakan melalui metode relaksasi. Metode relaksasi yang dilakukan adalah metode relaksasi pernafasan dan memvisualisasikan tempat kedamaian untuk melepaskan perasaanperasaan negatif yang muncul pada diri peserta.
9 59 4. Keterampilan mengubah emosi negatif menjadi emosi positif Peserta diajak untuk mengubah emosi-emosi negatif (misal : khawatir, cemas, marah, sedih, rasa bersalah) menjadi emosi positif (misalnya : harapan, rasa syukur, optimis dan kebahagiaan). Rancangan pelatihan yang dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 3. Rancangan pelatihan pegulasi emosi terhadap penurunan kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi Pertemuan Sesi Acara Waktu Pertemuan I Perkenalan 30 menit I II Mood checking 5 menit III Beringin harapan 10 menit IV Siapa Saya? 25 menit V Mengenal kekhawatiran saat hamil 25 menit disertai dengan hipertensi VI Mood checking & Pemberian 10 menit Pertemuan II VII tugas rumah (buku harian) Mood checking, mengulas materi pertemuan pertama, evaluasi tugas rumah (buku harian) 10 menit VIII Berkenalan dengan emosi 60 menit IX Gambaran emosi 30 menit X Mood checking & tugas rumah 10 menit Pertemuan III XI Mood checking dan membahas 10 menit tugas rumah (buku harian) XII Ekspresikan emosimu 30 menit XIII Kelola emosimu 30 menit XIV Mengubah emosi negatif menjadi 30 menit emosi positif XV Mood checking 5 menit XVI Evaluasi dan penutup 30 menit 1. Persiapan pelatihan a. Analisis kebutuhan G. Prosedur Pemberian Perlakuan
10 60 Analisis kebutuhan ini dilakukan untuk mengetahui perlu atau tidaknya intervensi diberikan kepada ibu hamil hipertensi. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan menunjukkan bahwa beberapa ibu hamil hipertensi mengalami emosi negatif berupa gelisah, pasrah, bingung, putus asa dan sedih. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pelatihan regulasi emosi merupakan intervensi yang digunakan guna mengelola emosi yang dialami ibu hamil hipertensi. b. Penyusunan modul pelatihan Modul pelatihan regulasi emosi ini disusun berdasarkan teori dari Greenberg (2002) yang terdiri dari keterampilan mengenal emosi, keterampilan mengekspresikan emosi, keterampilan mengelola emosi dan keterampilan mengubah emosi negatif menjadi emosi positif. Penyusunan modul pelatihan regulasi emosi ini sebagai panduan bagi fasilitator untuk melaksanakan pelatihan regulasi emosi. Modul regulasi emosi berisi tentang: 1) Pendahuluan yang berisi tentang prinsip pembelajaran dalam pelatihan, latar belakang dipilihnya pelatihan regulasi emosi, dan pengertian pelatihan regulasi emosi 2) Persiapan fasilitator 3) Struktur sesi pelatihan 4) TOR pelatihan 5) Langkah-langkah pelaksanaan
11 61 c. Alat atau materi 1) Skala kecemasan ibu hamil hipertensi Skala ini merupakan modifikasi dari skala kecemasan menghadapi persalinan yang disusun oleh Prima (2009) dengan memodifikasi sebaran nomor item dan penyempurnaan kalimat yang masih mempunyai kekaburan makna agar lebih sesuai dengan kondisi penelitian. Aspek-aspek kecemasan dalam skala ini dikemukakan oleh Daradjat (1990) antara lain: aspek fisiologis dan aspek psikologis (kognitif dan afektif). 2) Lembar penjelasan penelitian Lembar penjelasan penelitian ini memuat penjelasan hak dan kewajiban peneliti dan partisipan serta kerahasiaan yang bertujuan untuk melindungi kedua belah pihak. 3) Lembar persetujuan partisipan Lembar persetujuan partisipan ini merupakan kesepakatan bersama antara peneliti dan partisipan dan juga sebagai tanda persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian. 4) Modul pelatihan regulasi emosi Modul pelatihan regulasi emosi ini disusun berdasarkan indikator regulasi emosi dari Greenberg (2002), yaitu keterampilan mengenal emosi, keterampilan mengekspresikan emosi, keterampilan mengelola emosi, dan keterampilan mengubah emosi negatif menjadi emosi positif.
12 62 5) Alat audiovidual dan alat tulis dibutuhkan sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pelatihan regulasi emosi 6) Lembar kerja Lembar kerja ini berisikan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta di dalam kegiatan pelatihan, baik dalam pertemuan selama pelatihan maupun di antara sesi pertemuan yang dikerjakan di rumah. Tugas yang dikerjakan oleh peserta pelatihan ini didiskusikan pada setiap pertemuan. 7) Lembar panduan observasi Lembar observasi ini berisi pengamatan selama berjalannya perlakuan dalam penelitian ini. Lembar observasi ini diisi oleh observer atau pengamat pada setiap pertemuan yang dilakukan. 8) Lembar evaluasi pelatihan Lembar evaluasi ini diberikan kepada subjek setelah selesai melaksanakan pelatihan. Lembar evaluasi ini berupa pengamatan maupun pertanyaan mengenai, (a) perasaan partisipan setelah melaksanakan pelatihan, (b) perubahan atau perbedaan yang dirasakan subjek antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan, (c) seberapa jauh harapan peserta terpenuhi dalam pelatihan ini, (d) manfaat dan pengalaman subjek selama menjalani masingmasing sesi dalam pelatihan, (e) tanggapan partisipan terhadap penguasaan materi fasilitator, (f) sejauhmana partisipan dapat menangkap kejelasan materi yang diberikan, (g) sejauh mana
13 63 tingkat kepuasan subjek terhadap materi yang dibahas, (h) penilaian subjek terhadap media dan alat pendukung dalam pelatihan. d. Seleksi fasilitator, ko-fasilitator dan observer Seorang fasilitator dan ko-fasilitator dalam pelatihan ini harus memiliki kualifikasi sebagai berikut: 1) Psikolog untuk fasilitator dan mahasiswa Magister Profesi Psikolog bidang klinis untuk ko-fasilitator yang telah berpengalaman menjalankan praktik kerja profesi sebelumnya 2) Pernah mengikuti program kegiatan pelatihan psikologi. Untuk pengamat atau observer, hendaknya memiliki kualifikasi sebagai berikut: 1) Mahasiswa Magister Psikologi Profesi Psikolog yag telah lulus mata kuliah observasi atau mengetahui proses asesmen psikologi 2) Pernah mengikuti kegiatan pelatihan psikologi e. Seleksi peserta pelatihan Peneliti melakukan seleksi peserta pelatihan yang terlibat dalam pelatihan dengan berpedoman pada kriteria subjek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. f. Melatih fasilitator, ko-fasilitator, dan pengamat Peneliti`menjelaskan hak dan kewajiban fasilitator, ko-fasilitator, dan observer. Materi pelatihan yang diberikan fasilitator adalah modul pelatihan regulasi emosi, sedangkan materi pelatihan yang diberikan
14 64 kepada observer mencakup panduan observasi check-list yang telah disusun sebelumnya. 2. Pengukuran awal (pra test) Pengukuran awal dilakukan dengan menggunkan skala kesejahteraan subjektif yang telah diuji coba dan dilihat validitas serta reliabilitasnya. 3. Pelaksanaan penelitian Tahap selanjutnya setelah tahap persiapan selesai dilaksanakan adalah tahap pelaksanaan yaitu pelaksanaan pelatihan regulasi emosi pada ibu hamil hipertensi. Pelatihan regulasi emosi ini terdiri dari 11 sesi yang dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan, yang dilakukan seminggu 2 kali selama 2 minggu. Setiap pertemuannya dilakukan sekitar 1,5 sampai 2 jam. Pelaksanaan penelitian terbagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen (KE), yang diberi perlakuan berupa pelatihan regulasi emosi. Kelompok berikutnya adalah kelompok kontrol (KK), yang diberi perlakuan seperti kelompok sebelumnya, namun menggunakan metode waiting list. Kelompok kontrol (KK) tetap menerima pelatihan regulasi emosi sesuai dengan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (KE) yang dilakukan setelah proses pelatihan regulasi emosi pada kelompok eksperimen (KE) berakhir. Pemberian perlakuan pada kelompok eksprimen (KE) dilakukan sesuai dengan modul yang telah disusun dan diujicobakan sebelumnya. Modul pelatihan regulasi emosi disusun berdasarkan indikator-indikator regulasi emosi dari Greenberg (2002) yang telah dikemukakan sebelumnya.
15 65 Setelah proses pelatihan regulasi emosi selesai dilakukan, peserta diberi lembar evaluasi pelatihan dan langsung dilakukan pasca tes dengan memberikan skala kecemasan ibu hamil dengan hipertensi. Hal ini dilakukan untuk melihat pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap penurunan kecemaan pada ibu hamil hipertensi. 4. Pelaksanaan tindak lanjut (tindak lanjut) Pelaksanaan tindak lanjut (tindak lanjut) dilaksanakan dua minggu setelah pasca tes dilakukan. H. Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan skala kecemasan pada ibu hamil hipertensi yang diberikan pada saat pra test, pasca tes dan tindak lanjut. Proses penilaian dan pengukuran tersebut dilakukan untuk mengetahui pelatihan regulasi emosi efektif untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil hipertensi atau tidak. Proses analisis ini menggunakan perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS) for Window versi Teknik analisis yang digunakan adalah Anava Test. Analisis ini juga dilengkapi berdasarkan hasil observasi, wawancara, lembar kerja dan lembar evaluasi.
BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah :
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung (dependent variable/ effectual variable) : kualitas hidup 2. Variabel bebas (independent
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia
61 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat, meliputi : 1. Variabel bebas : pelatihan regulasi emosi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Penelitian 1. Variabel tergantung: Komitmen Organisasi 2. Variabel bebas: Komunikasi Interpersonal B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Komitmen organisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian eksperimen semu yaitu dengan pemasangan subyek melalui tes awal dan tes akhir dan kelompok kontrol (Ardhana 2008).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama 2. Variabel bebas : Terapi Tadabbur Al-quran B. Definisi Operasional 1. Kecemasan
Lebih terperinciBAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan
BAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi kancah Penelitian ini dilakukan di BPS (bidan praktik swasta) milik bidan W yang terletak di Nusawungu, Cilacap,
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian
BAB III Metode Penelitian A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Pelatihan shalat khusyuk 2. Variabel tergantung : Kecemasan B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian Defenisi operasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal ginjal kronis
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian tentang pengaruh terapi kognitif perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimen dengan model rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design (Neuman,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptive dengan pendekatan kuantitatif karena dari beberapa metode penelitian yang ada, peneliti merasa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Stres kerja
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Stres kerja 2. Variabel bebas : Pelatihan kebersyukuran B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1.
Lebih terperinciBAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, disain yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini subyek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 2.1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian dan merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sejalan dengan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Terapi Kebermaknaan Hidup
59 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Terapi Kebermaknaan Hidup 2. Variabel Tergantung : Kesejahteraan subjektif B.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang analisisnya dengan data numerikal (Angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan perilaku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian yang menggunakan teknik korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar.
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian, populasi dan sampel, prosedur penelitian, variable, instrumen dan teknik analisis data, yang berkaitan dengan efektifitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi. Penelitian dengan teknik korelasi bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain.
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Azwar (2013), variabel adalah simbol yang nilainya dapat bervariasi, yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan dianalisis menggunakan statistik. Sugiyono (2015) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode dalam sebuah penelitian memegang peranan penting karena salah satu ciri dari kegiatan ilmiah adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, jenis ini bertujuan untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel tergantung Variabel bebas : caregiver burden : supportive group therapy B. Definisi Operasional Variabel Berikut adalah definisi dari masing-masing
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dimana ada pemberian perlakuan (treatment) terhadap variabel dependent.
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sistematika Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (quasi experiment atau eksperimen semu). Penelitian ekperimen adalah penelitian dimana ada
Lebih terperinciBAB III. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian
18 BAB III A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi untuk mengetahui akibat manipulasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang analisisnya dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2010) penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2010) penelitian eksperimen adalah metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain komparasional menurut Arikunto (2010:310) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan
Lebih terperinci#### SELAMAT MENGERJAKAN ####
Apakah Anda mahasiswa Fakultas Ekonomi Unika? Apakah Anda berstatus sebagai mahasiswa aktif? Semester berapakah Anda saat ini? Dengan Hormat, (Ya/ Bukan) (Ya/ Tidak) (Empat/ Enam) Disela-sela kesibukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda, Aceh Tamiang. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2015 sampai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental research semu), yakni suatu penelitian yang meneliti pengaruh perlakuan terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu dukungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan partisipasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penurunan perilaku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 5) mengemukakan pendapatnya
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 5) mengemukakan pendapatnya mengenai penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bersifat kuantitatif korelasional, yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
41 BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 2. Variabel bebas (X) : Konseling Kelompok Perencanaan Karir. B. Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel terikat (Y) : Kematangan Karir 2. Variabel bebas (X) : Konseling Kelompok Perencanaan Karir B. Definisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan nonequivalen groups pre test dan post test. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009) penelitian korelasional merupakan jenis penelitian yang sifatnya menanyakan hubungan
Lebih terperinciBAB III Metode Penelitian
BAB III Metode Penelitian A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti melakukan penelitian tentang efektivitas teknik restrukturisasi kognitif dalam mereduksi kecemasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dan Identifikasi Variabel Pendekatan penelitian ini menganalisa data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model matematis, atau biasa disebut pendekaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan
35 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang di gunakan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Dimana penelitian ini menghubungkan antara variabel X (beban kerja)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional yaitu merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian perlu ditentukan sebelum pengumpulan data dilakukan. Pengidentifikasian variabel-variabel penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Identifikasi variabel penelitian ini harus ditentukan terlebih dahulu sebelum
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran
40 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: B. Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Variabel tergantung Variabel bebas : Empati : Bermain peran (roleplay) B. Definisi Operasional 1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : B. Definisi Operasional
digilib.uns.ac.id 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Variabel Tergantung Variabel Bebas : Stres Kerja : Pelatihan Regulasi Emosi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam pendekatan kuantitatif yang mempunyai tata cara dengan pengambilan keputusan interpretasi data dan kesimpulan berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk pendekatan penelitian kuantitatif yang menekankan pada analisis data numerikal yang diolah dengan metode statistika. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian kemitraan yang dilakukan Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrument penelitian, serta teknik analisis data. 3.1 Pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment. Quasi experiment adalah eksperimen semu dimana penelitian menggunakan rancangan penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara duavariable yaitu rasa bersalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan mengukur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga 2. Variabel Tergantung : Harga Diri B. Definisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen ini dilaksanakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kedisiplinan belajar melalui bimbingan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan Pendekatan dalam pembelajaran matematika.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Metro. Waktu penelitian ini adalah pada tahun pelajaran 2014/2015. B. Metode Penelitian Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Penelitian kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Creswell (dalam Alsa, 2004, h. 13) mengatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. masalah (problem solving) matematis siswa dengan menerapkan model
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah (problem solving) matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini antara lain : 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan 2. Variabel Bebas
Lebih terperinciPENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN VISUALISASI TERHADAP PENURUNAN STRES PADA SISWA SEKOLAH DASAR SKRIPSI. Oleh : Firman M2A
PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN VISUALISASI TERHADAP PENURUNAN STRES PADA SISWA SEKOLAH DASAR SKRIPSI Oleh : Firman M2A 099 033 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah salah satu unsure penting dalam suatu pendekatan ilmiah, karena ketepatan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada akan menentukan hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat quasy experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group design. Penelitian
Lebih terperinciHubungan kematangan Emosi dan Kebahagiaan Pada Remaja yang Mengalami Putus Cinta. Dini Amalia Ulfah Dr. Intaglia Harsanti
Hubungan kematangan Emosi dan Kebahagiaan Pada Remaja yang Mengalami Putus Cinta Dini Amalia Ulfah 12512192 Dr. Intaglia Harsanti BAB 1: Latar Belakang Masa remaja adalah masa dimana individu mulai menyukai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena salah satu ciri dari penelitian adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis sebagai penentu
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimen Semu dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu sebagai sebuah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap tujuan penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional dibawah ini : 1. Pembelajaran kooperatif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Jadi, variabel adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka
BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penulisan penelitian yang baik dan secara ilmiah tentunya dibutuhkan suatu penelitian yang baik dan cermat. Dalam penyusunan penelitian ini metode yang penulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui
Lebih terperinci