BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
|
|
- Sri Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Laporan Tugas Akhir BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Sejarah Singkat Perusahaan PT. Citra Galvalindo SuksesMandiri berlokasi di Jl Raya Pasar Kemis Km 7.5 Kamp. Kebon Kelapa, Tangerang Banten ( Sebelah kawasan PDP Pasar Kemis) dan dapat ditempuh dalam waktu 40 menit dari Jakarta. Perusahaan berdiri sejak tahun 1992, dengan bidang usaha pertama adalah Metal Surface Finishing Treatment (elektro plating/pelapisan logam) seperti Hard Chrome, Zinc Plating, dan Nickel Chrome. PT. CGSM mengerjakan part part spesialisasi untuk keperluan otomotive (kendaraan roda dua dan roda empat), Peralatan berat, Part-part machining dan lain-lain yang memiliki tuntutan kualitas sangat tinggi. Bersamaan dengan semakin cepatnya perkembangan teknologi dan tingginya kebutuhan pasar khususnya dibidang automotive, maka pada tahun 2002 PT. CGSM melebarkan sayap usahanya ke bidang Plastic Injection. Produk yang 53
2 Laporan Tugas Akhir 54 dihasilkan juga masih berkaitan dengan part automotive, automobile, elektronoka dan sebagian part spesifik yang diekspor ke Jepang. Visi dan Misi Perusahaan Visi : Menjadi pemimpin usaha di Indonesia dibidang Metal Surface Finishing Treatment dan Plastic Injection Misi : Memberikan pelayanan terbaik ke pelanggan dengan memberikan produk yang berkualitas baik, tepat delivery dan harga yang bersaing Struktur Organisasi Perusahaan Dalam membuat struktur organisasi PT. Citra Galvalindo SM menyusunnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang diharapkan akan mendorong tercapainya tujuan dan sasaran perusahaan, dimana kepentingan karyawan dan kepentingan perusahaan dapat berjalan seimbang. Adapun struktur organisasi PT. Citra Galvalindo SM dapat dilihat pada gambar 4.1
3 Laporan Tugas Akhir 55 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Citra Galvalindo SM Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Citra Galvalindo SuksesMandiri Alamat Perusahaan : Jl. Raya Pasar Kemis Km. 7,5 Kamp. Kebon Kelapa, Pasar Kemis Sebelah Kawasan Industri PDP Tangerang Status perusahaan Bidang usaha : Domestic Investment (PMDN) : 1. Metal Surface Finishing Treatment (electro plating) 2. Plastic Injection
4 Laporan Tugas Akhir Tenaga Kerja dan Waktu Kerja PT. Citra Galvalindo mempekerjakan karyawan yang terdiri dari tenaga lokal yang direkrut dari beberapa daerah di Indonesia. Jumlah karyawan saat ini per Desember 2008 adalah 150 orang. Jam kerja dibedakan dalam dua kelompok waktu kerja, yaitu Waktu kerja shift dan waktu kerja normal. Waktu kerja shift diperuntukkan bagi karyawan operator produksi dan Satpam, sedangkan waktu kerja normal diperuntukkan untuk karyawan bagian staff, administrasi, dan karyawan penunjang perusahaan seperti driver dan lain-lain. Adapun waktu kerja diperinci sebagai berikut : Senin Kamis Shift 1 : (istirahat) Shift 2 : (istirahat) Jumat Shift 1 : (istirahat) Shift 2 : (istirahat)
5 Laporan Tugas Akhir Sabtu : Shift 1 : Shift 2 : Minggu : Libur Pengendalian Kualitas yang Dilakukan PT. Citra Galvalindo SM. Dalam situasi sekarang ini, semua perusahan yang ingin tetap eksis harus memiliki keunggulan kompetitif. Salah satu keunggulan kompetiti yang dimaksud adalah kualitas dari produk yang dihasilkan oleh PT. Citra Galvalindo SM. Kualitas bisa saja disebut sebagai suatu dilema bagi setiap perusahaan, karena kualitas produk yang baik bukan merupakan hal yang mudah dicapai. Oleh sebab itu dibutuhkan koordinasi yang baik dari masing=masing bagian dalam perusahaan. Hal ini tentu saja tidak cukup, seorang manajer yang baik harus mampu mengkombinasikan semua sumber daya yang dimiliki dan mendapat dukungan dari semua pihak sehingga tujuan perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan sesuai spesifikasi yang merupakan tuntutan konsumen dapat tercapai. PT. Citra Galvalindo SM, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pelapisan logam (Electro Plating). Untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas pada produk yang telah dicapai juga dalam upaya melakukan pengendalian kualitas pada proses produksi dengan melakukan inspeksi terhadap bahan baku dan bahan pelengkap, barang dalam proses sampai barang yang telah
6 Laporan Tugas Akhir 58 selesai diproses sampai ke tangan pelanggan. Kegiatan pengendalian kualitas pada proses produksi merupakan salah satu dari beberapa fungsi pengendalian yang harus dilakukan agar perusahaan dapat menghasilkan barang atau produk yang berkualitas baik. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga citra perusahaan, kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dan menekan biaya tambahan akibat adanya produk gagal yang harus dikerjakan ulang, dengan kata lain semua itu dilakukan demi menjaga kesinambungan perusahaan dalam melakukan proses produksinya. Namun dalam hal ini masih banyak kekurangan-kekurangan yang disebabkan faktor bahan baku, peralatan, lingkungan maupun metode. Oleh karena itu masih ditemukan adanya cacat produk atau kegagalan produk Inspeksi Terhadap Bahan Baku Inspeksi ini bertujuan untuk mengetahui sesuai atau tidaknya bahan baku, yang termasuk didalamnya adalah media plating yang disebut anoda dan bahan kimia pendukung yang jenisnya bermacam-macam serta barang milik pelanggan sebagai objek plating. Inspeksi ini dilakukan setiap saat kedatangan dengan menugaskan bagian quality control divisi penerima barang masuk untuk melakukan pemantauan secara terus menerus Inspeksi Terhadap Barang Dalam Proses. Bahan baku utama dan tambahan yang sudah dijelaskan diatas, meskipun telah memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan, belum dapat dijadikan jaminan bahwa hasil produk jadi yang dihasilkan akan sesuai dengan kualitas yang
7 Laporan Tugas Akhir 59 diharapkan, bila dalam proses produksi terjadi penyimpangan. Untuk mencegah penyimpangan yang mungkin terjadi selama berlangsungnya proses produksi, maka perlu dilakukan pengawasan kualitas terhadap barang yang sedang dalam proses produksi, meliputi pengawasan pada tiap-tiap tahap produksi. Berdasarkan batasan masalah dalam penulisan laporan kerja praktek ini hanya pada lingkup proses zinc plating sesuai dengan yang telah disampaikan sebelumnya, maka penulis akan terfokus menguraikan kegiatan perusahaan dalam proses zinc plating. Meskipun secara garis besar urutan proses pelapisan logam (electro plating) adalah sama yaitu : 1. Pretreatment 2. Electroplating 3. Passivating 4. Drying Berikut ini ringkasan tahap-tahap proses zinc plating : 1. Pretreatment Tujuan dari proses ini adalah untuk membersihkan dan membebaskan permukaan benda kerja dari segala kotoran agar tidak menghambat proses plating Ada dua macam kotoran yang sering ditemukan pada permukaan benda kerja yaitu lemak dan oksida logam. 1. Proses pembersihan lemak (degreasing) Tujuannya untuk melarutkan lemak sisa proses pembentukan (machining, stamping, dll) yang ada dipermukaan benda kerja.
8 Laporan Tugas Akhir 60 Berdasarkan jenis larutan yang dipakai, ada dua macam pencucian, yaitu : a. Larutan hidrokarbon khlor, jarang dipergunakan karena bersifat racun. Contoh : TCE (trichloroethylene, dll) b. Larutan Alkali, dengan unsur utama Na, larutan ini banyak dipakai karena tidak bersifat racun. Contoh : Sodium hydrokside, dll Berdasarkan metode, proses pembersihan lemak (degreasing) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : a. Proses pencelupan biasa (dipping) Benda kerja dicelup dalam larutan pembersih, biasanya dengan temperatur 65-98ºC. Waktunya disesuaikan dengan kebutuhan atau menurut petunjuk dari MSDS (Material Safety Data Sheet) chemical yang digunakan. b. Proses pembersihan secara elektro (electrodic cleaning) Proses pembersihan dilakukan dengan bantuan gas yang terbentuk di elektroda (anoda). Benda kerja diletakkan pada elektroda (anoda) yang menghasilkan gas. Pada anoda (elektroda), reaksi yang terjadi adalah : 4OH 2H2O + O2 (g) + 4 e- Pada katoda (benda kerja), reaksi yang terjadi adalah : 2H2O + 2e H2 (g) + 2OH- Dengan arus listrik yang sama, akan dihasilkan gas H2 yang lebih banyak. Tetapi pada katoda, ada kemungkinan ikut mengendapnya ion logam pada permukaan benda kerja.
9 Laporan Tugas Akhir Proses pembersihan Oksida (pickling) Pada proses ini, benda kerja dicelupkan kedalam larutan asam, supaya oksida yang berada pada permukaan benda terlarut. Contoh : Reaksi pelarutan oksida besi dengan HCL, Fe2O3 + HCL FeCl2 + H2O Kemudian benda kerja dicelup kedalam asam sulfat, yang berfungsi untuk melepaskan oksida dari permukaan benda kerja. 2. Electroplating Yaitu proses zinc plating secara elektrolisa. Proses ini dilakukan apabila proses pembersihan benda kerja telah sempurna. Pada saat ini terjadi pengendapan logam seng dipermukaan benda kerja. Kotoran apapun yang masih menempel, akan menghalangi proses ini, sehingga pelapisan tidak bisa merata dan biasanya akan timbul skip plating berupa noda yang ukurannya sesuai dengan luas kotoran yang menempel pada benda kerja. Untuk mendapatkan hasil pelapisan yang baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : a. Kebersihan benda kerja b. Kebersihan larutan. Larutan tidak boleh mengandung pengotor, baik ion logam maupun non logam. Jika diperlukan, larutan disirkulasikan dan menggunakan saringan / filter c. Kebersihan peralatan yang menggunakan listrik. Menjaga aliran listrik agar dapat berlangsung dengan baik (meminimalisir hambatan daya)
10 Laporan Tugas Akhir 62 d. Menjaga kestabilan komposisi larutan. Pemeriksaan secara berkala akan sangat membantu untuk mencegah terjadinya kejenuhan larutan dan dapat menyebabkan kegagalan proses pelapisan. Pemeriksaan yang dilakukan adalah analisa komposisi. Hull cell test dilakukan untuk mengetahui apakah konsentrasi brightener dalam larutan masih cukup atau tidak. e. Menjaga kestabilan temperatur. Temperatur yang terlalu tinggi akan menyebabkan berkurangnya kilap lapisan. f. Menjaga kestabilan arus. Rapat arus yang cukup tinggi akan mengganggu pengendapan dan akan menurunkan kilap lapisan. 3. Passivating / Khromatisasi Hasil pelapisan yang bersifat aktif (mudah teroksidasi) dilindungi lagi dengan lapisan tipis chrome, sehingga menjadi passif. Untuk itu benda kerja dicelupkan kedalam larutan yang mengandung sodium bichromat (Na2Cr207) Lapisan yang dihasilkan dapat memiliki intensitas warna yang berbeda (muda atau tua), tegantung pada : a. Konsentrasi larutan pewarna b. Lamanya pencelupan c. Agitasi d. Lamanya pencucian setelah chromatisasi.
11 Laporan Tugas Akhir Proses Pewarnaan Proses ini bertujuan semata-mata hanya untuk memperindah penampilan benda kerja setelah dilapisi seng, dan tidak dianjurkan untuk komponen yang penggunaannya dilapangan (outdoor). Pada proses ini benda kerja dilakukan pada larutan pewarna selama beberapa detik. Macam-macam warna yang bisa diperoleh proses ini beserta standar pengujiannya, adalah sebagai berikut : a. Warna biru (blue chromating), pengujiannya dilakukan Salt Spray Test (SST) selama 48 jam, tidak boleh karat putih. b. Warna pelangi (rainbow chromating), pengujiannya dilakukan Salt Spray Test (SST) selama 72 jam, tidak boleh karat putih. c. Warna hitam (black chromating), pengujiannya dilakukan Salt Spray Test (SST) selama 96 jam, tidak boleh karat putih. 5. Pengeringan (Drying) Pengeringan dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kelembaban pada benda kerja. Temperatur operasi : 50 70ºC. Penggunaan temperatur tinggi akan merusak lapisan, terutama untuk warna hitam. Khusus untuk warna tersebut, temperatur pengeringan ± 50ºC Inspeksi Terhadap Barang Jadi. Adalah sederet kerja bila suatu test dilakukan dengan cara tertentu terhadap suatu produk dan hasil dari test tersebut dibandingkan dengan kriteria
12 Laporan Tugas Akhir 64 kualitas untuk menentukan apakah produk tersebut baik atau rusak atau dibandingkan dengan kriteria penerimaan lot untuk menentukan apakah lot tersebut akan lulus atau gagal. Inspeksi meliputi sederet langkah berikut : a. Penentuan awal kriteria penerimaan untuk produk atau lot b. Periksa kualitas produk menggunakan metoda tertentu c. Bandingkan hasil check dengan kriteria untuk penentuan d. Buat keputusan 1. Pemeriksaan / Inspection 100% Dalam inspeksi ini, setiap produk diperiksa untuk menentukan apakah baik atau rusak. Suatu pemeriksaan 100% harus dilakukan untuk menjamin bahwa produk tersebut sempurna. Bagaimanapun juga, banyak kesalahan dibuat dalam pemeriksaan 100% ini, misalnya : Dalam hal inspeksi sensor visual, akan ada 5 sampai dengan 30% barang yang rusak terlewatkan sebagai produk baik dan sebaliknya. Bila inspeksi tersebut dilakukan oleh manusia, inspeksi 100% harus diulangi beberapa kali atau kesalahan tidak akan hilang. Pemeriksaan 100% dilakukan bila : a. Inspeksi 100% dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. b. Lotnya kecil dan sampling inspection tidak memadai c. Ada prosentase kerusakan proses yang tinggi dan tingkat kualitas tertentu belum bisa dicapai.
13 Laporan Tugas Akhir 65 d. Gagal untuk mendeteksi produk rusak akan menimbulkan kemungkinan kecelakaan atau resiko keamanan lain atau akan mengakibatkan kerugian besar terhadap proses yang bersangkutan atau pelanggan. e. Resiko biaya hasil adalah baik, yaitu hasil yang diturunkan dari inspeksi lebih besar dari biaya. 2. Sampling Inspection Metode sampling tertentu dipakai untuk memisahkan suatu sample dari suatu lot. Hasil test kemudian dibandingkan dengan kriteria penerimaan lot untuk menentukan apakah lot tersebut dapat lewat atau gagal. 3. Check Inspection Adalah pemeriksaan yang menggunakan sample yang sangat kecil untuk memeriksa perubahan besar dalam tingkat kualitas. Dalam banyak hal, ini bukannya untuk mengambil tindakan terhadap suatu hal tetapi digunakan sebagai bagian dari proses kontrol atau dalam pengontrolan seperti pemeriksaan metoda inspeksi. 4. Acceptance without inspection Penerimaan tanpa pemeriksaan dilakukan karena alasan ekonomis dari pemeriksaan dan bila kualitas stabil pada tingkat yang tinggi. Secara umum kriteria hasil plating yang bermutu baik adalah :
14 Laporan Tugas Akhir 66 a. Ketebalan dan warna plating sesuai batasan yang diinginkan oleh pelanggan, dalam hal ini PT. Citra Galvalindo SM, harus mengikuti keinginan dari masing-masing pelanggan, karena tiap pelanggan memiliki batasan yang berbeda-beda. b. Plating tidak mudah terkelupas atau Adhesive plating bagus c. Plating tidak terdapat skip yaitu adanya area benda kerja yang tidak terplating disebabkan adanya media lain atau kotoran yang menghalangi permukaan benda kerja saat proses plating berlangsung. d. Tahan terhadap korosi (dapat diketahui melalui uji salt spray Test) Jenis-jenis Ketidaksesuaian yang Terjadi pada Hasil Plating di PT. Citra Galvalindo SM. Dalam melakukan pengendalian kualitas proses produksi, ternyata masih banyak ketidaksesuaian yang ditemui oleh perusahaan. Ketidaksesuaian tersebut bersifat kompleks atau bersifat sederhana. Pihak perusahaan harus berusaha untuk dapat menyelesaikan masalah yang timbul dengan segera. Jenis-jenis ketidaksesuaian yang dihadapi oleh perusahaan dalam melakukan aktivitas pengendalian kualitas dalam proses produksi, antara lain : 1. Ketebalan plating tidak sesuai standar, yaitu kurang atau lebih dari standar yang ditetapkan oleh pelanggan. 2. Warna plating belang atau tidak merata atau buram 3. Plating mudah terkelupas
15 Laporan Tugas Akhir Penerapan Statistical Quality Control (SQC) dalam Mengendalikan Kualitas Produk pada PT. Citra Galvalindo SuksesMandiri. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis dan menggunakan peta kendaliu. Hal ini dikarenakan standar yang ditetapkan berbeda-beda tergantung dari keinginan pelanggan. Dalam memecahkan masalah pengendalian kualitas, akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan data menggunakan check sheet 2. Membuat Histogram 3. Membuat peta kendali-u 4. Melakukan uji keseragaman data dan kecukupan data 5. Menentukan prioritas perbaikan (menggunakan diagram pareto) 6. Mencari faktor penyebab yang dominan (dengan digram sebab akibat) Check Sheet Dalam melakukan pengendalian kualitas secara statistik, langkah pertama yang akan dilakukan adalah membuat check sheet. Check sheet berguna untuk mempermudah proses pengumpulan data serta menganalisanya. Selain itu pula berguna untuk mengetahui area permasalahan berdasarkan frekuensi dari jenis atau penyebab dan mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan atau tidak. Hasil pengumpulan data yang telah dilakukan dengan menggunakan check sheeti dapat dilihat pada tabel 4.1
16 Laporan Tugas Akhir 68 Tabel 4.1 Laporan Hasil Inspeksi Harian Periode Nopember 2009 Sumber : Laporan Hasil Produksi dan Inspeksi PT. Citra Galvalindo SM Histogram Setelah mengumpulkan data dan jumlah produksi serta jenis kerusakan seperti yang terlihat pada tabel 4.1, maka langkah selanjutnya adalah membuat histogram untuk melihat lebih jelas jenis cacat yang terjadi dalam satu periode.
17 Laporan Tugas Akhir 69 Data cacat (defect) tersebut disajikan dalam bentuk grafik balok yang dibagi berdasarkan jenis cacat masing-masing. Sumber : Tabel 4.1 Gambar 4.2 Histogram Jenis Cacat Periode Nopember Pengolahan Data Membuat Peta Kendali u Dari data yang sudah dikumpulkan diatas berupa jumlah produksi dan jumlah produk gagal / cacat, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengolahnya dengan menggunakan peta kendali-u. Dari data-data pada tabel 4.1, dapat dibuat peta kendali-u. Langkah-langkah untuk membuat peta kendali-u adalah :
18 Laporan Tugas Akhir Menghitung rata-rata ketidaksesuaian produk Rata-rata ketidaksesuaian produk adalah jumlah produk yang tidak sesuai dengan kualitas yang telah ditetapkan, sehingga tidak layak untuk dikirim ke konsumen. Dapat dicari dengan rumus : Keterangan : u c n = rata-rata ketidaksesuaian produk = jumlah ketidaksesuaian produk = jumlah produksi Maka perhitungan datanya adalah sebagai berikut : Subgrup 1 : = = 0,034 Subgrup 2 : = = 0,031 Subgrup 3 : = = 0,033 Dan seterusnya 2. Menghitung garis pusat / Central Line (CL) Menghitung garis pusat atau CL yang merupakan rata-rata ketidaksesuaian produk (u) dilakukan dengan cara sebagai berikut : Keterangan : u = rata-rata ketidaksesuaian produk
19 Laporan Tugas Akhir 71 c = jumlah cacat keseluruhan n = jumlah data keseluruhan Maka perhitungannya adalah : CL = = 0, Menghitung batas kendali atas atau Upper Control Limit (UCL) Untuk menghitung batas kendali atas UCL dilakukan dengan rumus : Keterangan : u n = rata-rata ketidaksesuaian per unit untuk beberapa subgrup = jumlah produksi Maka perhitungannya adalah : Subgrup 1 : 0,040 Subgrup 2 : 0,038 Subgrup 3 : 0,043 Dan seterusnya 4. Menghitung batas kendali bawah atau Lower Control Limit (LCL). Untuk menghitung batas kendali bawah atau LCL dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
20 Laporan Tugas Akhir 72 Keterangan : u n = rata-rata ketidaksesuaian per unit untuk beberapa subgrup = jumlah produksi Maka perhitungannya adalah : Subgrup 1 : 0,020 Subgrup 2 : 0,022 Subgrup 3 : 0,018 Dan seterusnya Catatan : Jika LCL < 0, maka LCL = 0 Untuk hasil perhitungan yang selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :
21 Laporan Tugas Akhir 73 Tabel 4.2 Perhitungan Batas Kendali Periode Nopember 2009 Sumber : Tabel 4.1
22 Laporan Tugas Akhir 74 Sumber : Tabel 4.2 Gambar 4.3 Peta Kendali u Uji Keseragaman Data Apabila kita perhatikan gambar 4.2 diatas, maka dapat kita lihat bahwa data yang diperoleh tidak seluruhnya berada dalam batas kendali yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan adanya penyimpangan, yang berarti bahwa data yang diambil belum seragam. Hal ini menyatakan bahwa pengendalian kualitas di PT. Citra Galvalindo SuksesMandiri masih perlu adanya perbaikan. Hal ini dikarenakan adanya titik yang berfluktuasi secara tidak beraturan yang menunjukkan bahwa proses produksi masih mengalami penyimpangan. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu batas kendali baru terhadap produk atau data yang diteliti agar dapat diperoleh suatu keseragaman data. Hal ini dapat
23 Laporan Tugas Akhir 75 dilakukan dengan cara menghilangkan data yang memiliki cacat per-unit lebih kecil dari LCL dan yang lebih basar daru UCL. Setelah diteliti, ternyata terdapat 2 data atau sampel yang perlu dihilangkan karena memenuhi kriteria diatas yaitu data ke 11 dan 15. Jadi sisa data yang akan diuji ulang atau yang akan dijadikan dasar untuk mencari batas kendali baru adalah sebanyak 22 data. Untuk mengetahui batas kendali yang baru, perlu dilakukan penghitungan ulang setelah data yang tidak sesuai dihilangkan. 1.`Menghitung garis pusat atau Center Line (CL). Perhitungan nilai CL setelah penyesuaian : CL = = 0, Menghitung batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL) Perhitungan nulai UCL setelah penyesuaian : Subgrup 1 : 0,038 Subgrup 2 : 0,036 Subgrup 3 : 0,041 Dan seterusnya Perhitungan nilai LCL setelah penyesuaian : Subgrup 1 : 0,019 Subgrup 2 : 0,021 Subgrup 3 : 0,017
24 Laporan Tugas Akhir 76 Dan seterusnya Untuk perhitungan setelah penyesuaian selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Perhitungan Batas Kendali Setelah Penyesuaian Periode Nopember 2009 Sumber : Tabel 4.2
25 Laporan Tugas Akhir 77 Berdasarkan perhitungan dari tabel 4.3, maka dapat dibuat peta kendali u setelah penyesuaian. Peta kendali u setelah penyesuaian tersebut dapat dilihat pada gambar 4.4 Sumber : Tabel 4.3 Gambar 4.4 Peta Kendali u Penyesuaian Periode Nopember 2009 Berdasarkan gambar 4.4 ternyata sudah tidak ada lagi subgrup yang keluar dari batas kendali yang telah ditetapkan, hal ini berarti data yang diambil sudah seragam. Apabila diperhatikan lagi, masih terdapat penyimpangan yaitu berupa kecenderungan. Penyimpangan tersebut terjadi karena terdapat 6 titik berturutturut yang memiliki kecenderungan berada dibawah garis pusat atau Central Line (CL).
26 Laporan Tugas Akhir 78 Penyimpangan tersebut ditunjukkan oleh subgrup ke-7 sampai subgrup ke- 12. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis dengan menggunakan diagram pareto dan diagram sebab akibat yang akan dibahas nanti, untuk mengetahui jenis cacat yang paling sering terjadi dan penyebab terjadinya penyimpangan tersebut. Tabel 4.5 berikut merupakan tabel hasil laporan produksi dan inspeksi setelah penyesuaian. Tabel 4.4 Laporan Hasil Inspeksi Harian Setelah Penyesuaian Periode Nopember 2009 Sumber : Tabel 4.1
27 Laporan Tugas Akhir Uji Kecukupan Data Setelah data seragam, maka kita perlu mengetahui apakah data yang kita ambil tersebut telah mencukupi atau belum. Untuk menghitung apakah data yang diambil sudah mencukupi, dapat digunakan rumus : Keterangan : N = jumlah sampel yang seharusnya Z = nilai pada tabel Z dengan tingkat keyakinan tertentu u = rata-rata ketidaksesuaian per unit α = tingkat ketelitian Apabila jumlah sampel yang sudah digunakan (N) lebih besar atau sama dengan jumlah sampel yang seharusnya (N ), maka jumlah sampel yang digunakan sudah mencukupi untuk digunakan dalam perhitungan batas-batas kendali Namun apabila jumlah sampel yang sudah digunakan (N) lebih kecil daripada jumlah sampel yang seharusnya (N ),, maka jumlah sampel yang telah diambil tidak mencukupi, sehingga perlu pengambilan sampel lagi untuk mengatasi kekurangan tersebut. Dalam perhitungan ini akan digunakan tingkat keyakinan (Z) sebesar 99,73% dan tingkat ketelitiann sebesar 5%.
28 Laporan Tugas Akhir 80 Berdasarkan data yang ada, maka perhitungannya adalah : N = 101,37 N = 102 data Berdasarkan perhitungan diatas, didapatkan bahwa nilai N lebih kecil dari nilai N, yaitu 102 < , artinya bahwa data atau sampel yang dikumpulkan telah mencukupi Membuat Diagram Pareto Diagram Pareto adalah diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengurutkan dan bekerja untukk menyisihkan cacat secara permanen. Dengan diagram ini, maka dapat diketahui jenis cacat yang paling dominan pada hasil produksi selama bulan Nopember Untuk membuat Diagram Pareto, maka terlebih dahulu disusun sebuah tabel yang berisi tentang jumlah kecacatan tiap jenis cacat dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Pada tabel 4.5 dapat dilihat jenis-jenis cacat yang sering terjadi pada proses plating zinc Cylinder Complete. Jenis-jenis cacat tersebut terdeteksi setelah produk keluar dari proses plating. Tabel 4.6 berikut ini merupakan tabel dari jumlah produk cacat selama bulan Nopember 2009 :
29 Laporan Tugas Akhir 81 Tabel 4.5 Jenis dan Jumlah Produk Cacat Periode Nopember 2009 Jenis Cacat Jumlah Cacat Kelupas Belang Bintik 252 Karat area Inner 166 Total Sumber : Tabel 4.5 Pada tabel 4.6 data produk cacat sudah diurutkan berdasarkan jumlah dari yang terbesar sampai yang terkecil. Langkah selanjutnya yaitu dibuat persentase kumulatifnya. Persentase kumulatif berguna untuk menyatakan berapa perbedaan yang ada dalam frekuensi kejadian diantara beberapa permasalahan yang dominan. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada tabel 4.7 Tabel 4.6 Jumlah Frekuensi Cacat Periode Nopember 2009 Jenis Cacat Jumlah Cacat Persentase (%) Persentase Kumulatif (%) Kelupas ,90 59,90 Belang ,53 91,56 Bintik 252 5,06 96,63 Karat area Inner 166 3, Total Sumber : Tabel 4.6
30 Laporan Tugas Akhir 82 Berdasarkan tabel 4.7, kemudian disusun sebuah Diagram pareto, seperti terlihat pada gambar 4.7 berikut ini : Sumber : Tabel 4.7 Gambar 4.5 Diagram Pareto Produk Cacat Periode Nopember 2009
BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu
Lebih terperinci3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
Laporann Tugas Akhir BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, menurut Moh, Nazir dalam Metode Penelitian, cetakan ke-4 (1999;63) yaitu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Tirta Agung Wijaya yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di area Jawa Tengah. Pengamatan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Dari jenis-jenis masalah yang ditemukan pada part dalam tiga bulan terakhir yaitu pada bulan Juni, Juli, dan Agustus ditemukan beberapa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard
Lebih terperinciABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin
Lebih terperinciPELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL
PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL Firlya Rosa. S.S.T., M.T. 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung firlya@ubb.ac.id 1 Rodiawan, S.T.,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik
47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan
Lebih terperinci2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang
27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6
ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam metode pelapisan plastik ABS dengan elektroplating ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, diantaranya adalah tingkat kecerahan suatu
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL
PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL Mentik Hulupi Agustinus Ngatin Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung E-mail: hulupimentik@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas, yang dimana tujuan utamanya adalah untuk mencegah logam dengan korosifnya, namun juga mendapatkan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan
Lebih terperinciKIMIA FISIKA (Kode : F-06)
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciPELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL
1 PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL Firlya Rosa. S. 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung firlya@ubb.ac.id 1 Rodiawan, 2 Jurusan Teknik
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN
Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya dibidang industri, PT. PAKOAKUINA bergerak dalam bidang industri
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di
41 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alluminium extrusion di Jakarta. Perusahaan ini berkantor di JL. Palmerah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data terbagi menjadi dua proses yakni: proses produksi/ekstrusi dan proses anodizing, data-data yang telah terkumpul merupakan data hasil
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Untuk mencari akar penyebab masalah maka data harus dianalisa untuk menghasilkan perbaikan yang tepat. Hasil pengolahan data pada bab IV dijadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses. penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap benda logam baik baja, besi maupun aluminium dan material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses
Lebih terperinciANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk
228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2007/2008
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2007/2008 IMPLEMENTASI OPERATION PROCESS AUDIT MATTER (OPAM) PLATING TRIVALENT CHROMIUM DENGAN KONSEP PENGENDALIAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK Pengendalian kualitas adalah suatu proses yang ditujukan untuk mempertahankan standar kualitas produk yang dijanjikan oleh perusahaan kepada konsumen serta untuk membantu mempertahankan kinerja
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Model Penyelesaian Masalah Model penyelesaian Implementasi OPAM (Operation Process Audit Matter) PLATING TRIVALENT berikut : Mulai Identifikasi Masalah Studi Pustaka
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati
1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan
Lebih terperinciMomentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN
Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 217, Hal. 19-24 ISSN 216-7395 PENGARUH TEGANGAN PELAPISAN NIKEL PADA TEMBAGA DALAM PELAPISAN KHROM DEKORATIF TERHADAP KETEBALAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN LAPISAN Musa Assegaff
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja merupakan paduan yang terdiri dari unsur utama besi (Fe) dan karbon (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang tersusun dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari
Lebih terperinciW, 2016 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH KOROSI DAN PELAPISAN LOGAM
LAMPIRAN 5 Lampiran Soal Pre-Test dan Post-Test Nama : NIM : Jurusan : Pre-Test Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar 1. Apa yang dimaksud dengan elektroplating. a. Pelapisan menggunakan bantuan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dari Pengumpulan Data Untuk mempermudahkan identifikasi masalah langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data ini penulis
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA
23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data A. Gambaran Umum Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan swasta Jepang, yang bergerak dibidang otomotif berbadan hukum dengan status Penanaman
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. permukaan material terlihat bercak atau noda keputih-putihan. Bercak atau
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Definisi Cacat a. Belang Dari hasil pengolahan data sebelumnya terlihat bahwa jenis cacat belang merupakan jenis cacat terbanyak. Jenis cacat belang merupakan jenis cacat dimana
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)
PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH Nizam Effendi *) Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi rapat arus terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Produksi merupakan sebuah siklus yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar demi keberlangsungan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Histogram Histogram pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang cacat, membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream 30gr dan Lightening
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
68 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses untuk menjadi informasi yang berguna. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB II STUDI LITERATUR
BAB II STUDI LITERATUR 2.1. Galvanisasi Sistem Panas Hot dip galvanizing Manual ini disusun untuk membantu dan memahami proses Hot Dip Galvanizing ( HDG) dan desain untuk komponen - komponen yang akan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan, hingga analisa
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)
Lebih terperinciAnalisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan
Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Ukuran Kinerja Di bawah ini akan digambarkan mengenai bagaimana teknik maupun urut-urutan pemecahan masalah yang dipergunakan. Pada gambar flowchart di bawah ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Kandakawana Sakti beralamat di Jl. Cibinong Sentul. PT Kandakawana Sakti berdiri pada tahun 1997, namun karena terdapat kendala krisis moneter di Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 1 (2016), hal 1-8 ANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL Awaliyah, M. Novitasari Mara, Shantika Martha INTISARI
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Profil Perusahaan PT. Gelora Aksara Pratama (Erlangga Group) merupakan perusahaan percetakan yang berdiri pada tahun 1987. PT. Gelora Aksara Pratama dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekitar abad ke 19 pelapisan tembaga dengan emas banyak dilakukan orang, baik secara manual maupun secara listrik terhadap benda-benda logam. Pelapisan logam dapat
Lebih terperinciPENGGUNAAN LARUTAN ALKALI TANPA CYANIDA SEBAGAI PENGGANTI LARUTAN ALKALI CYANIDA PADA PROSES PELAPISAN LOGAM
Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 1, 2012, Hal. 41-50 PENGGUNAAN LARUTAN ALKALI TANPA CYANIDA SEBAGAI PENGGANTI LARUTAN ALKALI CYANIDA PADA PROSES PELAPISAN LOGAM ( THE USED OF ALKALI WITHOUT CYANIDE AS
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data primer
46 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data lapang penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2010. Tempat penelitian dilakukan di PPP Sadeng, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di PT. X yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Nizam Zachman Jakarta. Waktu penelitian telah dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. CITRA ABADI SEJATI yang beralamat di jalan raya Cileungsi-Jonggol Km: 2.5 kp.sawah, kecamatan Cileungsi Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan Perkembangan dunia industri khususnya dunia otomotif mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan adanya globalisasi perdagangan, transparasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam proses pembuatan komponen-komponen atau peralatan-peralatan permesinan dan industri, dibutuhkan material dengan sifat yang tinggi maupun ketahanan korosi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Banyaknya perusahaan di era globalisasi memicu keberadaan produk lokal dan nasional tidak akan luput dari tuntutan persaingan, selain itu juga mempunyai peluang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2012 di Laboratorium Material Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung. Karakaterisasi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK
PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK 5 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : hbp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Kualitas
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI ORGANISASI. dalam industri pelapisan permukaan (surface finishing). Pada awalnya perusahaan
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan berdiri sejak 1979, merupakan perusahaan dagang yang bergerak dalam industri pelapisan permukaan (surface finishing). Pada awalnya perusahaan
Lebih terperinciPETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018
PETA KENDALI ATRIBUT 9 Pengendalian Kualitas Semester Genap 2017/2018 2 Outline Peta Kendali Variabel 3 PETA KENDALI (CONTROL CHART) Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan
Lebih terperinciBAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai
BAB I PANDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan modern tak lepas dari peranan industri elektroplating. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda motor, mobil, mesin, barang elektronik,
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Djarum adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Untuk tetap mempertahankan predikatnya, PT Djarum berusaha untuk selalu memberikan produk yang bermutu dan memiliki karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang semakin pesat. Dampaknya adalah persaingan antar industri semakin ketat, terutama industri
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Plastik Plastik mencakup semua bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan mampu dibentuk di bawah pengaruh tekanan. Bahan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pengendalian kualitas yang dilakukan pada saat paling awal yaitu mulai
Lebih terperinciSTATISTICAL PROCESS CONTROL
STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti
Lebih terperinciPENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC
PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC Mirza Pramudia 1 1 Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo, Madura Jl. Raya Telang, Po. Box 2 Kamal,
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai
Lebih terperinciSTUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS
STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan produksi kemasan makanan dari kertas karton CV. Yogyakartas yang berlokasi di Jl. Nyi Ageng Nis No. 20 B,
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana, electroplating dapat
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia (Pro Tec) merupakan perusahaan perakit komponen-komponen untuk perusahaan
Lebih terperinci7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016
7 Basic Quality Tools 14 Oktober 2016 Dr. Kaoru Ishikawa (1915 1989) Adalah seorang ahli pengendalian kualitas statistik dari Jepang. As much as 95% of quality related problems in the factory can be solved
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Process Control (SPC)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Pada PTP Nusantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anodizing atau yang dikenal dengan nama pelapisan logam (plating) atau (surface treatment), adalah suatu perlakuan permukaan untuk melapisi permukaan logam agar terlindung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diproduksi dan terjual di Indonesia masih tetap mengalami trend peningkatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan otomotif di Indonesia sering kali dipengaruhi oleh perekonomian dunia. Ketika perekonomian dunia mengalami krisis, maka produksi dan penjualan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan CV. Multi Karya Prima adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri yang memproduksi pagar beton (panel). Ukuran panel yang diproduksi adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi 2.1.1 Pengertian Riset Operasi Menurut Mulyono, riset adalah proses untuk mencari kebenaran suatu masalah atau hipotesa, sedangkan operasi didefinisikan sebagai penerapan
Lebih terperinci