BAB II DESKRIPSI ORGANISASI. dalam industri pelapisan permukaan (surface finishing). Pada awalnya perusahaan

Transkripsi

1 BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan berdiri sejak 1979, merupakan perusahaan dagang yang bergerak dalam industri pelapisan permukaan (surface finishing). Pada awalnya perusahaan memfokuskan produknya untuk mensuplai industri pelapisan permukaan material logam, namun seiring dengan perkembangan teknologi, perusahaan mengembangkan lini produknya lebih dari pelapis logam. Saat ini perusahaan memegang hak distribusi tunggal untuk produk-produk additive surface finishing Enthone, disamping itu perusahaan juga memegang hak distribusi untuk produk INCO (untuk nikel anode dan produk turunannya), serta Ujiden (untuk produk-produk abrasive), Perusahaan memfokuskan penjualan pada produk additive elektroplating, produk ini merupakan bahan kimia khusus (speciality chemicals) penentu utama kualitas hasil elektroplating, pasar lebih mengenalnya sebegai additive pengilap (Brightener). Untuk menjaga kesamaan persepsi kualitas additive yang dijual, perusahaan memberikan layanan purna jual kepada pelanggan. Layanan purna jual yang diberikan oleh perusahaan meliputi, 1) Analisa laboratorium. Analisa laboratorium dilakukan untuk mengetahui kualitas larutan elektroplating yang digunakan dalam proses produksi pelanggan. 6

2 2) Kunjungan rutin. Dilakukan oleh teknisi perusahaan untuk mengontrol kualitas proses produksi yang dilakukan pelanggan, meliputi urutan proses, parameter proses dan metode kerja. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar additive yang digunakan bekerja dengan optimal. 3) Troubleshooting. Troubleshooting dilakukan atas permintaan pelanggan bila terjadi ketidaksesuaian proses produksi pelanggan. Tujuan utama proses troubleshooting adalah mencari akar penyebab masalah ketidaksesuaian, bila penyebab masalah berasal dari aditive maka segera dikomunikasikan ke produsen (suplier), bila penyebab masalah berasal dari hal lain diluar additive segera dikomunikasikan ke pelanggan untuk dilakukan langkahlangkah perbaikan Lingkup Bidang Usaha Lingkup bidang usaha PT. Bintang Permata Semesta adalah produk-produk yang terkait dengan proses pelapisan permukaan (Surface Finishing), sejak tahap preparasi hingga tahap akhir. Lini produk perusahaan meliputi : Pelapis anti karat dan anti gores 1) Electroless nickel untuk perlindungan guna dan korosi pada industri otomotif, Peralatan untuk industri minyak dan gas, serta instrumen medis. 2) Pelapisan Zinc dan zinc alloy, chromate, dan organic topkote untuk melindungi lapisan besi. 3) Proses plating logam tembaga (Copper) and timah putih (tin).

3 4) Produk preparasi atau pengkondisi permukaan, fungsinya untuk membersihkan substrat logam dan non logam sebelum proses plating, serta produk pengelupas logam yang secara selektif melepaskan logam tertentu dari material dasar Pelapis Dekoratif 1) Lapisan elektroplating logam Copper/nickel/chromium untuk part-part otomotif, furniture dan perlengkapan rumah tangga. 2) Lapisan logam mulia untuk perhiasan, bingkai optik, casing jam, peralatan tulis dan lain-lain. 3) lacquers baik bening atau berwarna, dengan bahan dasar air maupun solvent Material Elektronik 1) Untuk fabrikasi dan assembling PCB. 2) Pelapisan logam untuk melindungi pelastik komputer, perangkat telekomunikasi, dan alat elektronik lain dari gangguan elektromagnetik (electromagnetic interference (EMI)). 3) Pelapisan kinerja tinggi untuk konektor elektronik, serta komponen mikroelektronik.

4 2.3. Sumberdaya Sumberdaya yang dimiliki perusahaan, Sumberdaya Manusia Sumberdaya manusia total 100 karyawan, terbagi di 2 kantor, kantor pusat Jakarta, dan cabang Surabaya. Karyawan terbagi dalam 4 departemen 1) Departemen Logistik 2) Departemen akunting 3) Departemen teknikal 4) Departemen sales dan marketing Fasilitas Fasilitas penunjang yang dimiliki perusahaan, 1) Laboratorium, untuk analisa komposisi rutin kimia larutan yang digunakan pelanggan, dilengkapi dengan instrumen autotitrator untuk menjamin akurasi hasil analisa. 2) Instrumen untuk mengetahui dan atau menguji kualitas hasil proses plating meliputi, a) Uji SST (Salt Spray Test),untuk menguji ketahanan korosi. b) Uji Cass Test (Copper Accelerated Salt Spray Test), Untuk menguji ketahanan korosi. c) Uji Thickness, untuk menguji ketebalan hasil plating.

5 d) Bengkel nanospray plating, sebagai model proses produksi nanospray plating. e) Mini plating Line, sebagai model proses elektroplating sekaligus trial proses skala kecil Tantangan Bisnis Salah satu proses yang ditangani perusahaan adalah proses elektroplating, saat ini penjualan dari sektor ini masih menjadi yang paling besar di perusahaan. Proses ini sebenarnya bukan hal yang baru di bidang industri metal finisher, keberadaannya sudah lebih dari 100 tahun. Namun proses ini bukan tanpa kendala, kendala utama yang dihadapi proses ini adalah Limbah. Limbah terbesar proses elektroplating dihasilkan dari air rinsing/bilasan selama proses, limbah lainnya berasal dari buangan larutan utama/ induk yang sudah tidak dapat digunakan lagi. Tingkat bahaya dari limbah elektroplating bergantung pada jenis prosesnya, jenis bahan berbahaya yang terkandung di limbah pun bervariasi, mulai dari yang tingkat bahayanya paling rendah (misalnya air bertemperatur tinggi, atau ber ph ekstrim), sampai yang paling tinggi (misalnya logam berat). Inovasi terus dilakukan dalam rangka mengurangi tingkat bahaya yang dihasilkan limbah elektroplating, inovasi pada umumnya difokuskan pada senyawa pengompleks (sistem lama/konvensional umumnya menggunakan turunan garam sianida sebagai pengompleks), dan penurunan kadar penggunaan logam berat.

6 Bebarapa contoh dari inovasi yang telah dilakukan adalah, beralihnya (secara signifikan) penggunaan sistem cyanide pada proses electroplating zinc, dan copper ke sistem asam (acid) atau basa (alkaline). Beralihnya penggunaan Chrome VI sebagai bahan utama dalam proses Chrome dekoratif ke penggunaan Chrome III yang lebih mudah terurai di lingkungan. Namun dikarenakan teknologi inovasi tersebut relatif baru, maka harga jual produknya pun masih cukup tinggi, seringkali tidak terjangkau oleh industri yang bergerak di segmen low end. Tantangan bisnis yang dihadapi perusahaan ke depan adalah a) Mencari produk dengan kualitas yang sesuai dengan persyaratan pelanggan dengan biaya yang terjangkau. b) Mencari produk ramah lingkungan, produk dengan performa proses yang tidak berbeda jauh dengan produk eksisting, namun lebih ramah lingkungan Proses Bisnis Proses bisnis di departemen teknikal, tempat dilakukannya penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.1. Terdapat 3 aktivitas utama departemen teknikal yakni, kunjungan rutin, troubleshooting dan trial, kunjungan rutin dilakukan berdasarkan jadwal yang telah dibuat sebelumnya, frekuensi kunjungan rutin untuk tiap pelanggan ditentukan dalam kebijakan manajemen. Troubleshooting dan trial dilakukan berdasarkan permintaan departemen sales, atau permintaan langsung pelanggan kepada engineer yang bersangkutan. Permintaan troubleshooting diawali dari form permintaan troubleshooting yang dibuat oleh sales yang bersangkutan, permintaan kemudian di koreksi oleh

7 enginering manager, untuk kemudian dilakukan penunjukan terhadap engineer yang bertanggung jawab terhadap proses troubleshooting. Gambar 2.1. Proses Bisnis Departemen Teknikal Form permi ntaan teknik al Permintaan Sales Jadwal kunjungan Permintaan Pelanggan Form permi ntaan teknik al Persiapan tools Konfirmasi ke pelanggan Kunjungan (rutin/troubles hoot) Berita Acara Kunjungan rangkap 2, 1lbr pelanggan, 1 lbr file Pelaporan Laporan hasil kunjungan. Cc Sales pic, Mgr Tech.

8 Setelah proses troubleshooting selesai, engineer yang melakukan troubleshooting membuat laporan rangkap 2, 1 lembar diserahkan ke pelanggan, 1 lembar didokumentasikan sebagai file.