PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XB2 SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH. Nofyta Arlianti 1*

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XB2 SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH. Nofyta Arlianti 1*"

Transkripsi

1 PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS B SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH Nofyta Arlant 1* 1 Dosen Penddkan MIPA STKIP Muhammadyah Sunga Penuh, Kernc * Emal: nofytaaja@gmal.com Submtted: , Revewed: , Accepted: Abstrak Salah satu penyebabnya rendahnya hasl belajar adalah metode belajar yang dgunakan oleh guru kurang melbatkan keaktfan murd dan juga kurangnya kepedulan dar guru untuk memberkan meda dalam pembelajaran. Selama n guru hanya menggunakan metode mencatat d papan tuls dan tanya jawab dalam pembelajaran. Guru hanya menjelaskan mater pelajaran, member contoh soal dan dlanjutkan dengan memberkan soal lathan tanpa menggunakan benda contoh pada pelajaran yang memerlukan benda nyata sebaga contohnya. Solus dar permasalahan tersebut alah menggunakan meda reala. Dengan menggunakan meda reala dalam pembelajaran matematka, dharapkan para sswa lebh aktf lag, bsa dengan mudah memaham mater pelajaran. Tujuan dar peneltan n adalah ngn mengetahu seberapa besar pengaruh meda reala terhadap penngkatan prestas belajar matematka sswa kelas SMK Neger 3 Sunga Penuh. Jens peneltan n adalah peneltan deskrptf. Setelah dlakuakn analss dperoleh r htung > r tabel yatu 0,499 > 0,43, dmana harga r = 0,499 yang berharga postf maka terdapat pengaruh postf dar meda reala terhadap prestas belajar matematka sswa. Koofsen determnas (r) = 0,5, jad besarnya hubungan varabel terhadap Y adalah 5%. In berart pengaruh meda reala terhadap prestas belajar matematka sswa kelas SMK Neger 3 Sunga Penuh adalah sebesar 5%. Dapat dsmpulkan bahwa terdapat pengaruh meda reala terhadap prestas belajar matematka sswa kelas B SMK Neger 3 Sunga Penuh. Kata Kunc: Meda Reala dan Prestas Belajar. Abstract One reason s the lack of learnng outcomes learnng method used by the teacher nvolves the actvty of student and also the lack of awareness of teachers to delver meda n learnng. Durng ths tme teacher only usng notes on the blackboard and asked queston n learnng. Teachers only explan the subject matter, gave the example problems and contnued to provde practce questons wthout usng object nstance on subjecks that requre real objects as an example. The soluton theses problems s to use the meda reala. By usng the meda reala n mathematcs learnng, the students are expected to be actve agan, we can esasly understand the subject matter. Ths purpose of the research s to determne how much nfluence the meda reala to ncrease mathematcs achevement of students of class SMK Neger 3 full rver. Ths research s a descrptve study. The purpose of ths research s to determne how much nfluece the meda reala to ncrease mathematcs achevement of students of class SMK Neger 3 full rver. Ths research s a descrptve study. After analyzng the obtaned r count < r table that s 0,499 < 0,43, where the prce of the precous r 0,499 postve then a postve nfluence on the meda reala the mathematcs achevement of students. Mathematcs achevement of students. Coeffcent of determnaton r = 0,5. So the relatonshp of varabel to Y s 5 %. Ths means reala meda nfluence on mathematcs achevement of student of class SMK Neger 3 Full rver s 5%. Jurnal Currcula Koperts Wl 60

2 Keyword: meda reala and achevement PENDAHULUAN Rendahnya pencapaan nla sswa menjad ndkas bahwa pembelajaran yang dlakukan belum efektf. Salah satu penyebabnya adalah metode belajar yang dgunakan oleh guru krurang melbatkan keaktfan murd dan juga kurangnya kepedulan dar guru untuk memberkan meda dalam pembelajaran. Selama n guru hanya menggunakan metode mencatat d papan tuls dan tanya jawab dalam pembelajaran. Guru hanya menjelaskan mater pelajaran, member contoh soal dan dlanjutkan dengan memberkan soal lathan tanpa menggunakan benda contoh pada pelajaran yang memerlukan benda nyata sebaga contohnya. Hal n tentu saja menjadkan sswa jenuh dalam pelajaran, karena kurangnya varas dar guru dalam mengajar. Sehngga tdak sedkt sswa yang bosan dan kurang mau mengkut mater pembelajaran matematka. Untuk melhat ketuntasan dar has belajar sswa dapat dlhat pada tabel berkut: Tabel 1 : Ketuntasan Hasl Belajar Sswa Kelas B Pada Ulangan Haran Matematka No Kelas Tuntas Tdak Rata- Tuntas Rata 1 B1 8 orang 13 orang 59,5 B 10 orang 1 orang 57,7 KKM Sumber :Guru Mata Pelajaran Matematka kelas SMK N 3 Sunga Penuh Dar tabel datas dapat dlhat mash banyak sswa yang mendapatkan nla dbawah KKM. Untuk tu dengan menggunakan meda reala dalam pembelajaran matematka, dharapkan para sswa lebh aktf lag dalam pembelajaran. Sswa juga bsa dengan mudah memaham mater pelajaran karena menggunakan meda dalam pembelajaran. Dharapkan juga dengan pembelajaran yang menggunakan meda reala pelajaran menjad 70 menyenangkan karena adanya keaktfan dar para sswa sehngga mater tersebut lebh mudah dpaham. Meda reala adalah benda nyata yang dgunakan sebaga bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan meda reala tdak harus dhadrkan secara nyata dalam ruang kelas, melankan dapat juga dengan cara mengajak sswa melhat langsung (observas) benda nyata tersebut ke lokasnya. Meda Reala dapat dgunakan dalam kegatan belajar dalam bentuk sebagamana adanya, tdak perlu dmodfkas, tdak ada pengubahan kecual dpndahkan dar konds lngkungan aslnya. Cr meda reala yang asl adalah benda yang mash dalam keadaan utuh, dapat doperaskan, hdup, dalam ukuran yang sebenarnya, dan dapat dkenal sebaga wujud aslnya. Meda reala sangat bermanfaat terutama bag sswa yang tdak memlk pengalaman terhadap benda tertentu. Selan dalam bentuk aslnya, penggunaan meda reala dapat dmodfkas. Meda reala dapat dadakan atau dapat dmanfaatkan. Dengan demkan, meda reala n memberkan suatu kontrbus yang sangat besar dalam proses belajar mengajar. Bentuk reala sama dengan benda sebenarnya yang tdak mengalam perubahan sama sekal dan dapat dgunakan untuk keperluan pembelajaran. Akan tetap, kesultan kadang tmbul dalam menghadrkan reala secara utuh yang dsebabkan oleh ukuran yang terlalu besar atau sult dtemukan d lngkuangan sektar. Oleh karena tu, beberapa modfkas serngkal harus dlakukan. Ada beberapa cara yang dapat dlakukan untuk memodfkas benda nyata untuk keperluan pembelajaran: a. Dengan cara memotong bagan tertentu dar reala jka berukuran terlalu besar. Dalam memotong reala perhatkan agar bagan yang dpotong tdak merusak Jurnal Currcula Koperts Wl 61

3 benda tersebut sebaga meda yang dapat dpelajar oleh sswa. b. Dengan cara mengawetkan reala hdup jka benda tersebut berbahaya atau lekas rusak jka dgunakan dalam kelas, msalnya penggunaan satwa atau tumbuhan sebaga meda pembelajaran. Satwa yang berbahaya perlu dtempatkan d tempat tertentu atau dawetkan terlebh dahulu sebelum dgunakan sebaga sarana observas oleh sswa. c. Dengan menamplkan beberapa jens reala secara bersama-sama, dtambah dengan nformas tercetak yang kesemuanya yang dapat menggambarkan suatu topk tertentu. Cara n dsebut juga dengan stlah eksbs atau pameran reala. Hal lan yang pentng dperhatkan dalam menggunakan reala sebaga meda pembelajaran adalah : 1. Berkan kesempatan yang besar agar sswa dapat bernteraks langsung dengan benda yang salng dpelajar.. Guru hanya berperan sebaga fasltator yang membantu sswa mempelajar objek sebaga sumber nformas dan pengetahuan. 3. Berkan sswa kesempatan untuk mencar nformas sebanyak mungkn yang berkatan dengan objek yang sedang dpelajar. 4. Hndar hal-hal yang tdak dngnkan atau rsko yang akan dhadap sswa pada saat mempelajar reala. Penggunaan meda sangat bergantung kepada tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kemudahan memperoleh meda yang dperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam kegatan belajar mengajar dkelas. METODOLOGI PENELITIAN Peneltan deskrptf yatu melakukan analss hanya sampa pada taraf deskrps yatu menganlss dan menyajkan fakta secara sstematk sehngga dapat lebh mudah untuk dpaham dan dsmpulkan. Menurut Desana (01 : 7) Peneltan deskrptf adalah metode yang dgunakan untuk mencar unsur-unsur, cr-cr, sfat-sfat suatu fenomena. Metode n dmula dengan mengumpulkan data, menganalss data dan mengterpretaskannya. Sementara menurut Iskandar (009 : 18) Peneltan deskrptf peneltan untuk member uraan mengena fenomena atau gejala sosal yang dtelt dengan mendekrpskan tentang nla varabel mandr, bak satu varabel atau lebh (ndependent) berdasarkan ndkatorndkator dar varabel yang dtelt tanpa membuat perbandngan atau menghubungkan antar varabel yang dtelt guna untuk eksploras dan klasfkas dengan mendeskrpskan sejumlah varabel yang berkenaan dengan masalah varabel yang dtelt. Jad peneltan deskrptf untuk mengurakan atau menggambarkan suatu fenomena dar yang dtelt. Peneltan n bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang benar mengena subyek yang dtelt. Subjek peneltan n adalah sswa B SMK Neger 3 Sunga Penuh yang d laksanakan pada semester ganjl tahun pelajaran 013/014. Sswa B SMK Neger 3 Sunga Penuh berjumlah sswanya : orang, yang terdr dar 1 orang lak-lak dan 1 orang perempuan. Insrtumen Peneltan Instrumen pada peneltan n menggunakan angket tertutup dan tes hasl belajar matematka. Menurut Sugyono (009:74) Angket merupakan teknk pengumpulan data yang dlakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertuls kepada responden untuk djawab. Pada angket tertutup bers pertanyaan-pertanyaan yang dserta dengan sejumlah alternatf jawaban yang dsedakan. Responden dalam menjawab tnggal memberkan tanda centang ( ) pada kolom atau tempat yang sesua. Jurnal Currcula Koperts Wl 61

4 Sedangkan penlaan angket menggunakan skala Lkert 1 sampa 4. Setelah ks-ks angket dbuat selanjutnya dlakukan penyusunan pertanyaan angket. Pernyataan angket terdr dar pernyataan postf dan negatf. Untuk skornya dapat djelaskan sebaga berkut: Untuk pernyataan postf: Skor 4 untuk jawaban selalu (SL) Skor 3 untuk jawaban serng (SR) Skor untuk jawaban kadang-kadang (KK) Skor 1 untuk jawaban tdak pernah (TP) Untuk pernyataan negatf: Skor 1 untuk jawaban selalu (SL) Skor untuk jawaban serng (SR) Skor 3 untuk jawaban kadang-kadang (KK) Skor 4 untuk jawaban tdak pernah (TP) Anals Hasl Uj coba angket 1) Valdtas angket Untuk menentukan valdtas dar masng-masng tem angket dgunakan rumus korelas product moment yang dkemukakan oleh Sugyono (009: 8) yatu : ) Relabltas Angket Untuk menentukan relbaltas angket dgunakan rumus Kr-0 yatu: Keterangan : r 11 : relabltas tes secara keseluruhan n : jumlah butr pertanyaan p : subjek yang menjawab benar Krterarelabltas angket sebaga berkut : 0,0 r xy < 0,40 = reabltas rendah 0,40 r xy < 0,70 = reabltascukup 0,70 r xy < 0,90 = reabltastngg 0,90 r xy < 1,00 = reabltassangat tngg Tes Hasl Belajar Valdtas Tes Suatu tes dapat dkatakan vald jka tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya dukur Arkunto (006: 170). Untuk valdtas s dlhat dar kesesuaan tes dengan mater pelajaran, dengan kata lan membuat ksks tes dengan bak. Menyusun tes Prosedur penulsan tes hasl belajar penuls lakukan sebaga berkut : 1) Menganalss pokok bahasan dengan subpokok bahasan yang akan dteskan. ) Membuat ks-ks tes hasl belajar. 3) Menuls soal untuk masng-masng sub pokok bahasan. Keterangan: r xy = koefsen korelas antara varabel x dan y x = jumlah skor dar seluruh sampel untuk setap tem y = jumlah skor dar seluruh sampel dar semua tem N = jumlah sampel Adapun krtera korelas koefsen adalah sebaga berkut: 0,0 r xy < 0,40 = korelas rendah 0,40 r xy < 0,70 = korelas cukup 0,70 r xy < 0,90 = korelas tngg 0,90 r xy < 1,00 = korelas sangat tngg Coba tes Penggunaan tes yang benar-benar akurat, dengan art telah mempunya valdtas dan relabltas yang tngg akan memberkan hasl peneltan yang dapat dpercaya. Uj coba tes akan dlakukan d SMK Neger 3 Sunga Penuh. SMK Neger 3 Sunga Penuh dplh karena latar belakang sswa nya hampr serupa dan lokas nya pun juga hampr sama. Analss butr soal Setelah uj coba tes dadakan, maka tndakan selanjutnya adalah melakukan analss hasl uj coba tes.tujuannya adalah untuk melhat keberadaan soal-soal yang dsusun tdak terlalu sukar dan tdak Jurnal Currcula Koperts Wl 6

5 terlalu mudah.dalam melakukan analss butr soal, komponen yang perlu dperhatkan adalah tngkat kesukaran, daya pembeda, serta relabltas tes. 1) Tngkat Kesukaran (TK) Soal Tngkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tngkat kemampuan tertentu yang basanya dnyatakan dalam bentuk ndeks. Untuk menentukan tngkat kesukaran soal yang berbentuk objektf dgunakan rumus yatu: P = Keterangan: P = Angka ndek kesukaran soal B = Banyak sswa yang menjawab benar Js = Jumlah sswa yang mengkut tes ) Daya Pembeda (DP) Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara sswa yang panda (menguasa mater yang dtanyakan), dan sswa yang kurang panda (belum menguasa mater yang dtanyakan). Untuk menentukan daya pembeda dar satu soal bentuk essay dgunakan rumus : D = - Keterangan: Dk = Daya pembeda Ba = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal benar Bb = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar Ja = Banyak peserta kelompok atas Jb = Banyak peserta kelompok bawah Klarfkas daya pembeda soal adalah sebaga berkut: 0,00 D < 0,0 = Kurang 0,0 D <0,40 = Cukup 0,40 D < 0,70 = Bak 0,70 D < 1,00 = Bak sekal 3) Relabltas Tes Relabltas tes adalah suatu ukuran apakah tes tersebut dapat dpercaya. Sugyono (009 : 173) Instrumen yang relabel adalah nstrumen yang bla dgunakan beberapa kal untuk mengukur obyek yang sama, akan menghaslkan data yang sama. Untuk mencar relabltas soal dpaka rumus yang dkemukakan oleh Arkunto (006:169) sebaga berkut: Keterangan : r 11 : koefsen relabltas : jumlah butr tem angket : jumlah varans tap-tap tem Penggunaan tes yang benar-benar akurat, dengan art telah mempunya valdtas dan relabltas yang tngg akan memberkan hasl peneltan yang dapat dpercaya. Uj coba tes akan dlakukan d SMK Neger 4 Sunga Penuh. Dalam melakukan analss butr soal uj coba, komponen yang perlu dperhatkan adalah tngkat kesukaran, daya pembeda, serta relabltas tes. Teknk Analss Data a. Uj Normaltas Hpotess yang telah drumuskan akan duj dengan korelas dan regres. Penggunaan korelas dan regres mensyaratkan bahwa data setap varabel yang akan danalss harus berdstrbus normal (Sugyono, 010:41). Untuk tu sebelum pengujan hpotess dlakukan, maka terlebh dahulu akan dlakukan pengujan normaltas data dengan mengunakan uj Lllefors. Dalam uj normaltas akan duj hpotess bahwa data setap varabel berdstrbus normal. b. Analss Regres Lner Sederhana Untuk melhat pengaruh meda reala () terhadap prestas belajar matematka (Y) dlakukan analss regres lnear sederhana. Analss regres berguna untuk mendapatkan hubungan fungsonal antara dua varabel atau lebh atau mendapatkan pengaruh antara varabel predktor terhadap varabel krterumnya atau meramalkan pengaruh varabel Jurnal Currcula Koperts Wl 63

6 predktor terhadap varabel krterumnya. Rumus persamaan regres lnear sederhana sbb: Y = a + b Harga a dan b dperoleh dengan rumus: Y Y a = n n Y Y b = n Hpotess peneltan adalah: H o : µ= 0 Tdak ada pengaruh meda reala terhadap prestas belajar matematka sswa kelas SMK Neger 3 Sunga Penuh Tahun Pelajaran 013/014. H 1 : µ 0 Ada pengaruh meda reala terhadap prestas belajar matematka sswa kelas SMK Neger 3 Sunga Penuh Tahun Pelajaran 013/014. c. Uj Lnertas dan Keberartan Regres Tujuan untuk mengetahu keterkatan antara varabel dalam persamaan regres serta untuk mengetahu apakah model regres lner yang dgunakan cocok atau tdak. Maka terlebh dahulu drumuskan hpotess sebaga berkut: 1) Hpotess uj lneartas H o : model regres lnear H 1 : model regres tdak lner ) Hpotess uj keberartan regres : ada keterkatan antara varabel H o H 1 dengan varabel Y : tdak ada keterkatan antara varabel dengan varabel Y d. Koefsen Korelas dan Koefsen Determnas Teknk korelas n dgunakan untuk mencar pengaruh meda reala () terhadap prestas belajar sswa (Y). Untuk menghtung koefsen korelas (r) berdasarkan data yang telah dperoleh dengan teknk Product Moment dkemukakan oleh Sugyono (009:8) sebaga berkut : r xy = n Y Y n n Y Y Ketentuannya bla r htung lebh kecl dar tabel, maka H 0 dterma, dan H 1 dtolak. Tetap seballknya bla r htung lebh besar dar r tabel (rh > r tabel) maka H 1 dterma. (Sugyono, 009:58). Setelah harga r ddapat, maka koefsen determnas dapat dperoleh (r ) dnyatakan dalam % untuk melhat besarnya pengaruh meda reala dalam belajar matematka. P = r 100% (Sudjana, 005:369) HASIL DAN PEMBAHASAN Penyebaran angket dperoleh data angket terlhat pada tabel berkut: Tabel : Tabulas Skor Angket d Kelas B SMK 3 Sunga Penuh Tahun Pelajaran 013/014. Berdasarkan tabel d atas, menunjukkan bahwa pengaruh meda reala terhadap sswa dalam proses pembelajaran matematka sudah cukup bak. Angket dan Hasl Belajar Pada analss data n akan dbahas mengena proses untuk memperoleh persamaan regres lner sederhana, uj normaltas, uj lnertas dan keberartan koefsen regres sederhana, koefsen korelas dan koefsen determnas. 1) Persamaan Regres Lner Sederhana Model persamaan regres lner sederhana adalah. Dar hasl peneltan yang ddapat harga a = dan b = sehngga persamaan regres lner sederhana yang dperoleh Jurnal Currcula Koperts Wl 64

7 adalah Ŷ = -34,5 + 1,41. Berkut adalah dagram pencar dar persamaan regres yang telah dperoleh. Dagram 1. Dagram Pencar dar Persamaan Regres Ŷ = -34,5+ 1,41 Artnya dengan memperhatkan ttk dalam dagram, dapat dperkrakan atau dramalkan bentuk regresnya lnear, karena letak ttk-ttk tersebut dsektar gars lurus. ) Uj Normaltas Uj normaltas angket berdasarkan hasl perhtungan dperoleh harga sedangkan. Jad, yatu untuk taraf nyata 95%. Dan uj normaltas prestas belajar berdasarkan hasl pertungan dperoleh harga sedangkan. Jad, yatu untuk taraf nyata 95% sehngga ddapatkan kesmpulan bahwa data angket meda reala dan data prestas belajar berasal dar data yang berdstrbus normal. 3) Uj Lnertas Untuk lnertas regres dperoleh harga F htung = 0,05 dan harga Karena F htung < F tabel maka regres tersebut lner pada taraf sgnfkan 95%, atau terdapatnya hubungan lner antara varabel dan varabel Y. Tabel 3: Daftar Hasl Analss Varans Untuk Uj Lner Regres 1) K ) oefsen Korelas dan Koefsen Determnas Teknk korelas product moment bertujuan untuk melhat sejauh mana arah hubungan salah satu varabel bebas dengan terkat. Sedangkan varabel bebas dalam peneltan n adalah meda reala () sedangkan varabel terkat adalah prestas belajar matematka sswa kelas B SMK 3 Sunga Penuh (Y). Berdasarkan data yang doleh, dperoleh hasl untuk analss korelas product moment sebaga berkut : Tabel 4: Hasl Analss Korelas Product Moment Varabel Bebas Varabel Terkat : Hasl Belajar (Y) Angket mada reala () 0, 499 0,43 Dar tabel datas jelas terlhat bahwa, dan dar perhtungan yang dlakukan ddapat harga r = 0,499 karena harga r postf maka terdapat pengaruh yang postf antara meda reala terhadap prestas belajar matematka dengan nterprestas sangat rendah. Dan koefsen determnas = 0,5. Jad besarnya hubungan varabel terhadap Varabel Y adalah 5%. In berart bahwa pengaruh meda reala terhadap prestas belajar matematka sebesar 5%. Setelah pembelajaran menggunakan meda reala, terlhat prestas belajar sswa menngkat. Permasalahan atau soal-soal yang dberkan mampu dselesakan sswa dengan maksmal. Maka dapat d katakana bahwa pengaruh meda reala terhadap hasl belajar sswa sangat bak. Walaupun mash ada beberapa hal yang menjad kendala selama peneltan n berlangsung, dantaranya dalam membuat beberapa meda belajar yang membutuhkan Jurnal Currcula Koperts Wl 65

8 keteramplan dan waktu yang lama, menyesuakan meda yang dgunakan dengan mater yang akan dbahas setap pertemuannya. Tetap walaupun banyak kendala-kendala sepert yang d sampakan tetap saja respon sswa terhadap penggunaan meda reala sangat bak, belajar lebh menyenangkan dengan adanya peragaan langsung oleh guru ddepan kelas dengan menggunakan meda. KESIMPULAN Berdasarkan respon sswa yang dungkapkan lewat angket yang dberkan kepada sswa, dperoleh temuan bahwa skap sswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan meda reala yang menekankan kemampuan pemecahan masalah pada mater pelajaran matematka selama peneltan berlangsung adalah postf. Berdasarkan hasl analss dan pembahasan data yang telah dkemukakan sebelumnya, maka dapat dambl kesmpulan: Terdapat pengaruh meda reala terhadap prestas belajar matematka sswa kelas B SMK Neger 3 Sunga Penuh. Hal n dapat dlhat dar r htung > r tabel yatu 0,499 > 0,43. Dan harga r = 0,499 yang berharga postf maka terdapat pengaruh postf dar meda reala terhadap prestas belajar matematka sswa. Dan koofsen determnas (r) = 0,5, jad besarnya hubungan varabel terhadap Y adalah 5%. In berart pengaruh meda reala terhadap prestas belajar matematka sswa kelas SMK Neger 3 Sunga Penuh adalah sebesar 5%. Sebaknya guru selalu memperhatkan segala macammacam aspek yang akan mempengaruh hasl belajar sswa. Terutama betapa pentngnya penggunaan meda dalam penbelajaran matematka. DAFTAR PUSTAKA Abu dan Wdodo Pskolog Belajar. Jakarta : PT Rneka Cpta Arkunto, Suharsm Prosedur Peneltan. Jakarta: PT Rneka Cpta Dasar-dasarEvaluas Penddkan. Jakarta : Buku Aksara Desana. 01. Metode Peneltan. Sunga Penuh : STAIN Kernc Iskandar Pskolog Penddkan. Cpayung : Gaung Persada (GP) Press Ftra Pengaruh Kepercayaan Dr Sswa Terhadap Hasl Belajar Matematka. Skrps. Sunga Penuh: STKIP Muhammadyah Sunga Penuh. Hamzah Model Pembelajaran. Jakarta : Bum Aksara Muhdn, A. Sambas Aplkas Statstka dan Peneltan. Bandung : CV Pustaka Seta Pupuh dan Sobry. Strateg Belajar Mengajar. Bandung : PT Refka Adtama Setyosar, Punaj Metode Peneltan Penddkan dan Pengembangan. Malang: Kencana Sanjaya, Wna Perencanaan dan Desan Sstem Pembelajaran. Jakarta : Kencana Sudjana Metoda Statstk. Bandung: Tarsto Sudjana dan Rva. 00. Meda Pengajaran. Bandung : Snar Baru Algesndo Sugyono Metode Peneltan Penddkan Pendekatan Kuanttatf, Kualtatf, dan R&D. Bandung: Alfabeta Uno, B. Hamzah Profes Kependdkan. Jakarta: Bum Aksara Tm Program Stud Penddkan Matematka Pedoman Penulsan Skrps. Sunga Penuh: STKIP Muhammadyah Sunga Penuh. Zuryah, Nurul Metodolog Peneltan Sosal dan Penddkan. Jakarta: Bum Aksara Jurnal Currcula Koperts Wl 66

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK

PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK Vol. 8 No. Jun 016 Halaman 03-09 http://dx.do.org/10.0/jp.016.v8.178 Webste: ejournal.stkp-pgr-sumbar.ac.d/ndex.php/ /pelang PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMK Mra

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN :

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN : Jurnal Mantk Penusa Vol No Jun 0 ISSN : 088-9 PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KEMALA BHAYANGKARI MEDAN TAHUN AJARAN 0/0 AWALUDIN FITRA, S.Pd.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 68 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen semu (quas experment) dengan membag dua kelas yatu kelas ekspermen dan juga kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Populas/Sampel Peneltan 1. Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah SMP Neger 1 Jalancagak yang terletak d Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA.

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA. Jurnal Mantk Penusa Volume 0 No 1 Desember 016 ISSN:088-3943 PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA Yula Utam Program Stud

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal merupakan penjelasan maksud dar stlah yang menjelaskan secara operasonal mengena peneltan yang akan dlaksanakan. Defns operasonal n

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 2014/2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALA (PBL) TERADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 14/15 Ftra Yand 1), Nurrahmawat ) dan era Deswta 3) 1) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Penddkan,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodolog adalah salah satu faktor yang sangat pentng dalam sebuah peneltan, juga sedkt banyak tergantung pada ketepatan metode yang dgunakan. A. Jens Peneltan Berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Dalam melaksanakan peneltan n dbutuhkan suatu metode peneltan untuk mengumpulkan data atau nformas tentang masalah pokok yang akan dtelt, sehngga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Untuk memperoleh data tentang efektftas penggunaan model Group Investgaton (GI) terhadap Hasl Belajar Sswa Kelas VIII MTs Fatahllah Brngn Ngalyan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan pada sswa kelas X tahun ajaran 013/014 yang bertempat d SMA N 1Sambungmacan Sragen.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana A. Jens dan Desan Peneltan BAB III METODE PENELITIAN Jens peneltan yang dlaksanakan adalah quas ekspermen, dmana kelompok kontrol tdak dapat berfungs sepenuhnya untuk mengontrol varabel-varabel luar yang

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci