HUUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN OUTCOME GOALS PADA ATLET BULU TANGKIS KLUB JAYA RAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN OUTCOME GOALS PADA ATLET BULU TANGKIS KLUB JAYA RAYA"

Transkripsi

1 HUUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN OUTCOME GOALS PADA ATLET BULU TANGKIS KLUB JAYA RAYA Amoryan Handika Kurniawan Binus University : Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Telp. (62-21) Fax. (62-21) Dosen Pembimbing: Bapak Drs. Johannes A. A. Rumeser, S.Psi., M.Si, Abstrak Olahraga merupakan sebuah aktivitas yang sangat mengandalkan faktor fisik pada aktivitas yang dilakukan. Keberadaan faktor fisik yang tidak pernah terlepas dari peranan faktor psikologis membawa pendalaman yang lebih jauh mengenai psikologi olahraga sebagai sebuah sebuah ilmu yang bersifat empiris. Salah satu faktor psikologis yang berperan dan akan diteliti lebih jauh adalah faktor selfefficacy. Self-efficacacy merupakan tingkat keyakinan seseorang terhadap kemampuan yang dimilikinya dalam melaksanakan sebuah tugas tanggung jawab. Hal ini tentu akan mempengaruhi hasil yang didapat seorang atlet dalam menunjukan kemampuan terbaiknya dan meraih prestasi. Penelitian kali ini memilih subjek atlet bulu tangkis Klub Jaya Raya, yang merupakan salah salah satu klub yang bisa dikatakan berprestasi dan memiliki sejarah panjang dalam pembinaan atlet bulu tangkis Indonesia. Pembuatan dan penyebaran kuesioner self-efficacy akan menghasilkan data tingkat self-efficacy para atlet, sedangkan haslil rekapitulasi prestasi masing-masing atlet akan menghasilkan data tingkat sasaran hasil (outcome goals) yang pernah diraih atlet. Kedua data itu akan diolah dengan menggunakan metode korelasi untuk melihat hubungan yang ada pada masing-masing variabel, selfefficacy dan sasaran hasil. Hasil dari penelitian menunjukan tidak adanya korelasi yang positif antara masing-masing variabel, dengan nilai korelasi pearson -0,253, yang bisa dikatakan berkorelasi jika hasilnya positif dan semakin mendekati angka satu. Kata Kunci: Self Efficacy, Sasaran Hasil, Atlet Bulutangkis Klub Jaya Raya Sport is an activity that relies heavily on physical factors on the activities undertaken. The existence of physical factors that were never separated from the role of psychological factors bring further depth about sports psychology as a science is an empirical one. One of the psychological factors that play a role and will be investigated further is the factor of self-efficacy. Self-efficacy is the level of confidence in one's abilities to perform a task responsibilities. This will certainly affect the results obtained show the ability of an athlete in the best and achievement. The current study subjects athlete choosen Jaya Raya badminton club, which is one among the clubs who could be said to excel and have a long history in the development of Indonesian badminton athletes. Creation and deployment of self-efficacy questionnaire will generate data level of self-efficacy of athletes, while haslil recap accomplishments of each athlete will generate data level objectives (outcome goals) ever achieved by athletes. Both the data will be processed using the correlation method to see the relationships that exist in each of the variables, self-efficacy and outcome targets. The results of the study showed no positive correlation between each variable, with a Pearson correlation value of , which could be said to be correlated if the result is positive and getting closer to the number one. Keywords: Self Efficacy, Outcome Goals, Athletes of Jaya Raya Badminton Club PENDAHULUAN Nama badminton berasal dari sebuah rumah/istana di kawasan Gloucester-shire, sekitar 200 kilometer sebelah barat London, Inggris. Badminton House, demikian nama istana tersebut. Di bangunan tersebut, sang pemilik, Duke of Beaufort dan keluarganya pada abad ke-17 menjadi aktivis olahraga ini.

2 Akan tetapi, Duke of Beaufort bukanlah penemu permainan itu. Badminton hanya menjadi nama karena dari situlah permainan ini mulai dikenal di kalangan atas dan kemudian menyebar. Badminton menjadi satu-satunya cabang olahraga yang namanya berasal dari nama tempat. ( Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang memiliki banyak prestasi dalam cabang olah raga bulu tangkis. Tercatat enam medali emas, lima perak, dan enam perunggu telah dirain indonesia dalam olimpiade semenjak tahun 1992 ( Tetapi seperti yang kita tahu, belakangan ini presatasi Indonesia menurun dari tahun ke tahun. Kemerosotan ini bahkan diakui oleh para pengurus PBSI salah satunya Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto yang mengatakan, Kita akui lengah. Negara lain ada yang mengejar dan melewati kita." ( Dalam hubungannya dengan kemerosotan prestasi cabang olah raga bulu tangkis di Indonesia, seleksi dan pembinaan yang tepat sasaran merupakan hal yang harus dipersiapakan secara seksama, dalam usaha menumbuhkan generasi selanjutnya yang membawa nama harum bangsa. Hal yang perlu diperhatikan, hendaknya, tidak serta-merta selalu dalam aspek fisik. Aspek psikologis atau mental seorang individu yang menjadi atlit bulu tankis juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Lars-Erik Unestahl (dalam Singgih, Monty, Myrna, 1996) menegaskan bahwa latihan mental dalam olahraga harus dianggap sama pentingnya dengan latihan fisik. Pada tahun yang lalu, komunitas akademis dan masyarakat telah menyadari sebuah bidang kajian baru yang disebut psikologi olahraga. Penerapan psikologi olahraga mengarah kepada faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi keikutsertaan dan kinerja dalam olahraga dan latihan, efek-efek psikologis yang berasal dari keikutsertaan, dan teori-teori, dan intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja, keikutsertaan, dan pribadi. Satu tujuan dari intervensi psikologis adalah untuk menciptakan konsistensi suasana mental yang ideal, yang memungkinkan atlet untuk melakukan pada kondisi terbaik mereka. (Williams, 2010). Salah satu faktor psikologis yang mempengaruhi motivasi dan berperan dalam keikutsertaan dan kinerja dalam olahraga adalah, self-efficacy. Self-Efficacy disini adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam mengatur dan melaksanakan serangkaian tindakan dalam mencapai hasil yang harus digapai (Bandura, 1997). Bandura, Feltz, Short, Sullivan, Treasure, Monson & Lox dalam Williams (2010) berpendapat bahwa keyakinan keberhasilan kita memediasi pola-pola pikir berikutnya, respon afektif, dan tindakan, bahwa self efficacy berhubungan positif dengan pola motivasi yang positif. Secara umum, penelitian bidang olahraga telah menunjukkan bahwa self efficacy adalah prediktor positif perolehan keterampilan motorik, pelaksanaan, dan kinerja olahraga kompetitif. Dalam aktivitas olah raga, banyak studi yang telah menunjukan hubungan yang signifikan antara tingkat efficacy dan kinerja olahraga (Warnick & Warnick dalam Ortega, Olmedilla, Baranada, Gomez, 2009). Dalam penelitian kali ini, peneliti ingin mengkaji hubungan antara self-efficacy, dengan kinerja seorang atlet bulu tangkis itu sendiri. Pada hubungannya dengan kinerja, Martens dan Burtons, dalam Williams (2010), telah membuat perbedaan antara, outcome goals, yang merupakan standar kinerja yang berfokus pada hasil kontes antara lawan atau tim, dan performance goals, yang berfokus pada perbaikan yang relatif terhadap kinerja masa lalu individu. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara sasaran yang berfokus pada hasil kontes yang didapat, dengan sasaran yang berhubungan pada perbaikan kinerja masa lalu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara self-efficacy dengan outcome goals seorang atlet, dalam hal ini atlet bulu tangkis. Outcome goals dipilih, karena merupakan kriteria kinerja yang berfokus pada hasil pertandingan, dan mengarah pada prestasi yang nyata dari hasil pertandingan itu sendiri. METODE PENELITIAN Subjek pada penelitian ini adalah atlet-atlet dari klub bulu tangkis PB Jaya Raya, yang merupakan salah satu klub yang telah menghasilkan atlet-atlet nasional peraih medali emas olimpiade seperti, Susy Susanti, Chandra Wijaya/ Tony Gunawan, dan Markis Kido/ Hendra Setiawan. PB jaya raya di bentuk pada tahun 1976 di bawah bimbingan Rudy Hartono, Utami Dewi, Retno Kustiah, Imelda Wiguna dan para pelatih lainnya (Muhamad, 2011). Penarikan sampel pada penelitian kali ini dilakukan dengan mengikuti prosedur yang disarankan oleh salah satu staf pengurus PB Jaya Raya, Pak Welly. Jumlah atlit yang terbatas dan jadwal kompetisi yang padat menjadi pertimbangan dalam menentukan sampel. Berikut prosedur yang dilaksanakan pada penarikan sampel, adalah: 1. Staf pengurus memberikan data berupa 40 nama responden yang akan dibagikan kuesioner. 2. Kroscek data pada pelatih untuk memastikan responden yang dapat mengisi kuesioner, didapat 30 nama.

3 3. Memberikan nama pada setiap kuesioner untuk dibagikan oleh pelatih pada masing-masing responden, sesuai dengan saran pelatih. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif ex post facto (non eksperimental) dengan tidak adanya manipulasi pada variabel bebasnya (Sarwono, 2007). Alat ukur penelitan yang digunakan berupa kuesioner untuk mengukur Sel-efficacy, dengan menggunakan skala Likert, yang terdiri atas item-item favorable dan unfavorable Dalam menentukan validitas setiap item pertanyaan maka peneliti dibantu dengan program SPSS 17.0 dengan acuan nilai koefisien korelasi semua butir pertanyaan lebih besar dari 0,240. Hasil yang didapatkan adalah 24 item valid, 6 item harus digugurkan (karena hasilnya lebih kecil dari 0,240). Item yang harus digugurkan adalah item 8,15,20,25,27,30. Scale Mean if Item Deleted Tabel 1. Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR Cronbach's Alpha if Item Deleted Penghitungan reliabilitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan pendekatan Rumus Cronbach s Alpha dengan ketentuan bahwa suatu butir pertanyaan mempunya reliabilitas, jika: 1. Nilai Cronbach s Alpha posiif dan tidak boleh negatif 2. Nilai Cronbach s Alpha hasil penghitungan sama atau lebih besar dari 0,8.

4 Hasil Cronbach s Alpha pada 30 item adalah 0,897, dengan hasil semua butir pertanyaan reliabel karena, lebih besar dari 0,8. Sedangkan setelah item-item yang dianggap tidak valid dibuang maka hasil reliabilitasnya dilihat dari nilai Cronbach s Alpha adalah sebesar 0,944. Maka bisa dikatakan alat ukur yang dipakai memiliki reliabilitas yang baik. Tabel 2. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Sedangkan untuk outcome goals (sasaran hasil), digunakan acuan, dengan meminta laporan hasil prestasi dari setiap kejuaraan yang diikuti masing-masing atlet mulai dari tahun 2009 hingga Setiap perhelatan yang diikuti akan dikalikan dengan skor yang didapat sesuai dengan hasil yang dicapai. Untuk juara I mendapat poin 7, juara II mendapat poin 6, juara III mendapat poin 5, juara IV mendapat poin 4, masuk 8 besar mendpa poin 3, masuk 16 besar mendapat poin 2, dan masuk 32 besar mendapat poin 1. Pembobotan ini ditentukan oleh peneliti dikarenakan tidak adanya kriteria pembobotan tersendiri pada PB Jaya Raya. Perlu diketahui prestasi hasil bertanding atlet pada PB Jaya Raya didata apa adanya berdasarkan posisi yang didapat ketika di kejuaraan. Hal ini telah dikonfirmasii peneliti melalui observasi dan wawancara singkat dengan pihak yang bersangkutan. Seluruh poin yang didapat peserta merupakan gambaran dari tingkat sasaran hasil masing-masing peserta. Pengolahan data diolah menggunakan SPSS 17.0 dengan penghitungan reliabilitas dan validitas yang mengasilkan data item-total statistic dan nilai Cronbach s Alpha yang memadai. Setelah item yang tidak valid dibuang, diadakan penghitungan ulang untuk menghasikan data yang lebih akurat dan reliabel. Hasil data yang telah didapat kemudaian dikorelasikan dengan menggunakan metode korelasi Pearson menggunakan SPSS HASIL DAN PEMBAHASAN Setiap item yang yang telah valid dan reliabel kemudian akan dikorelasikan dengan total hasil pengukuran sasaran hasil dari masing-masing anak. Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu tehnik pengukuran asosiasi / hubungan. Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (Sarwono, 2012). Jika mengacu pada tehnik perhitungan korelasi Pearson dengan menggunakan SPSS 17.0, maka jika besaran korelasi semakin mendekati angka 1, berarti korelasi yang ada antara dua variabel akan semakin kuat (Sarwono, 2012). Berikut ini merupakan tabel hasil penghitungan korelasi pearson antara dua variabel utama self-efficacy dan sasaran hasil (outcome goals).

5 Tabel 3. Korelasi Pearson Self_Efficacy Achievement Usia Self_Efficacy Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Achievement Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Usia Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Dari hasil penghitungan yang didapat dalam penelitian ini, hasil yang didapat adalah, tidak adanya korelasi antara variabel bebas (self-efficacy) dengan variabel tergantung (sasaran hasil). Dengan demikian hasil hipotesis alternatif yang menunjukan adanya hubungan antara dua variabel ditolak, sedangkan hipotesis nol yang menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel diterima. Bisa dikatakan bahwa semakin tinggi self-efficacy seseorang tidak berarti akan semakin tinggi pula outcome goals yang dihasilkannya, bahkan sebaliknya seseorang yang mamiliki self-efficacy rendah memiliki outcome goals yang relatif tinggi atau baik. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari penelitian kali ini adalah, tidak adanya korelasi yang positif antara self-efficacy, dengan sasaran hasil (outcome goals), pada atlet PB Jaya Raya. Artinya, dari penelitian kali ini, dapat diasumsikan bahwa self-efficacy yang tinggi pada diri atlet tidak dibarengi dengan sasaran hasil yang tinggi juga pada atlet. Menurut peneliti ada beberapa hal yang bisa dijadikan alasan penelitian kali ini tidak mengahsilkan korelasi yang positif antar dua variabel yang dihitung. Diantaranya, adalah: 1. Yang pertama adalah sulitnya menentukan skala dalam variabel sasaran hasil. Dalam cabang olahraga, terutama kaitannya dengan ilmu psikologi, diferensiasi jenis dan spesifikasi bidang olahraga sangat diperlukan. Selain faktor teknis seperti cara permainan, skill yang dibutuhkan, dan regulasi permainan. Faktor non-teknis seperti kebudayaan bisa menjadi faktor yang menentukan dalam prestasi seorang atlit. Hal ini sependapat dengan apa yang diutarakan oleh Maksum (2007) yang mengatakan bahwa penyebab rendahnya prestasi atlit memang tidak tunggal, melainkan bersifat multifaktor. Sungguhpun demikian, saya berargumentasi bahwa faktor budaya yang berintikan pada sikap mental, kebiasaan, dan tingkah laku merupakan persoalan mendasar. 2. Variabel self-efficacy yang memiliki banyak variasi makna turunan yang berbeda satu sama lain. Ada istilah lain yang disebut role-efficacy dan collective efficacy. Menurut Bray, Brawley, & Carron (2002), meskipun role-efficacy dan self-efficacy mengacu pada kemampuan individu yang dirasakan dalam satu domain khusus, kami juga berpendapat bahwa mereka terkait, tetapi secara konseptual berbeda. Perbedaannya adalah bahwa roleefficacy mengacu pada kemampuan yang dirasakan mengenai fungsi utama saling ketergantungan yang menyusun peran formal individu dalam kelompok, sedangkan self-

6 efficacy mengacu pada kemampuan individu seorang pemain dalam menunjukkan keterampilan pada tugas pribadi dari semua pemain lain. Selain itu collective-efficacy dianggap secara konseptual berbeda dari self-efficacy, karena mengacu pada persepsi anggota tim pada kemampuan gabungan mereka berkaitan dengan tugas-tugas kelompok (Bandura, 1997). 3. Yang ketiga adalah masalah teknis penelitian, mengacu pada terbatasnya responden yang ada dan diferensiasi yang dimiliki oleh masing-masing responden. Responden yang terdaftar ada 50 atlet lebih, dimana semua atlet tidak bisa mengisi kuesioner, dikarenakan jadwal bertanding yang padat. Tidak semua atlet yang terdaftar masih mengikuti pelatihan secara rutin dan aktif. Dari keterbatasan atlet yang ada, pengalaman dan jumlah prestasi atau kejuaraan yang diraih masing-masing atlet sangat variatif jumlahnya bahkan cenderung kontras. Saran Untuk penelitian selanjutnya: 1. Yang pertama harus diperhatikan pembaca adalah ciri khas dari jenis cabang olahraga yang akan diteliti. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah perbedaan budaya masing-masing negara dalam pembinaan ataupun pelatihan yang dilakukan. Sulitnya referensi lokal, baik jurnal dan buku juga kurang lebih menggambarkan, bahwa ilmu teoritis dalam cabang olahraga tertentu disuatu negara sangat berbeda perkembangannya. Karenanya untuk mengembangkan sebuah konstruk penelitian diperlukan waktu dan pengalaman yang mungkin tidak bisa dipenuhi oleh peneliti. 2. Yang kedua adalah masalah variabel self-efficacy yang memiliki sub-domain yang secara konseptual berbeda. Hal ini kurang diperhatikan oleh peneliti, mengingat cabang olahraga bulu tangkis memiliki kategori yang juga bervariasi, mulai dari tunggal, ganda, ataupun beregu. 3. Yang ketiga adalah masalah kurangnya jumlah dan kontrasnya pengalaman masing-masing individu. Hal ini bisa diakali dengan memperluas subjek penelitian, menjadi dua atau tiga klub yang berbeda, untuk menjadikan responden lebih banyak dan seragam. Sarab untuk PB Jaya Raya: 1. Pertama, PB Jaya Raya perlu membuat pembobotan atau kriteria nilai yang jelas dan seksama, sehingga menghasilkan evaluasi yang adil dan terbuka pada setiap atlet-nya. Hal ini juga memungkinkan PB Jaya Raya untuk mengetahui perkembangan atlet binaan-nya secara lebih rinci dan berkala, sehingga memudahkan penetuan reinforcement untuk setiap atletnya yang berpengaruh pada aspek psikologis (motivasi) seorang atlet. Hal ini juga akan membuat si atlet lebih mengetahui apa yang harus dicapai dan bagaimana cara mencapainya. 2. Kedua, aspek psikologis yang perlu diperhitungkan sebagai peranan penting prestasi seorang atlet. Mangacu pada penelitian ini, self-efficacy memang terlihat tidak memiliki korelasi yang searah dengan outcome goals seorang atlet. Tapi aspek psikologis bukanlah hanya self-efficacy semata, dan pada kenyataanya merupakan aspek yang sangat diperhitungkan dalam perkembangan olahraga saat ini. REFERENSI Adisasmito, L. S. (2007). Mental Juara: Modal Atlet Berprestasi. Jakarta: PT Rajawali Grafindo Persada. Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W.H. Freeman Company. Baron, R. A., & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial (10th Edition ed.). Jakarta: Erlangga. Bray, S. R., Brawley, L. R., & V, C. A. (2002). Efficacy for Interdependent Role Function: Evidence From the Sport Domain. Sage Group Research, Katris, L. (2004). Hubungan antara Self-Efficacy dengan Health Beliefs pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Depok: Universitas Indonesia. Kawuryan, E. R. (2007). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Self-Efficacy dan Kemampuan Fisik. Fakultas Psikologi. Jakarta: Universitas Katolik Atma Jaya. Maksum, A. (2007). Kualitas Pribadi Atlet : Kunci Keberhasilan Meraih Prestasi Tinggi. Anima, Muhamad, D. (2011, juni 20). PB Jaya Raya Juara Bulutangkis Angtarklub Beregu Campuran Junior. Dipetik Agustus 26, 2011, dari pewartaindonesia: raya-juara-bulutangkisangtarklub-beregu- campuran-junior.html Olimpiade. (2011, 8 2). Dipetik Agustus 26, 2011, dari wikipedia.org:

7 Ortega, E., Aurelio, O., Baranda, P. S., & Gomez, M. A. (2009). Relationship between The Level of Self- Efficacy, Performance Indicators, and Participation in Youth Basketball. Revista de Psicologia del Deporte, Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sarwono, J. (2012). Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif (Menggunakan Prosedur SPSS). Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sejarah Bulutangkis. (1951, may 5). Dipetik 8 26, 2011, dari pb-pbsi: Singgih, D. G., Monty, P. S., & Myrna, H. R. (1996). Psikologi olahraga: teori dan praktik. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Wang, V. C., & King, K. P. (2009). Human Performance Models Revealed in the Global Context. United States: Information Age. Williams, J. M. (2010). Applied Sport Psychology. New York: McGraw-Hill Education..

8 RIWAYAT PENULIS PERSONAL INFORMATION Binusian ID Full Name Amoryan Handika Kurniawan Address Current Taman Meruya Ilir Blok E1 no. 14, Kembangan, Jakarta Barat Permanent Taman Meruya Ilir Blok E1 no. 14, Kembangan, Jakarta Barat Phone Numbers Home : Mobile: Gender Laki-Laki Birth Place / Date Jakarta, 12 Mei 2012 Nationality Indonesia Marital Status Belem Menikah Religion Kristen Protestan FORMAL EDUCATION Fakultas Psikologi Binus 2007 (Universitas Bina Nusantara) SMA Notre Dame ( ), Jakarta SMP IPEKA Puri ( ), Jakarta SD Samaria Kudus( ), Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Dari mana cabang olahraga badminton berasal dan bagaimana sejarah awalnya? Orang

BAB I PENDAHULUAN. Dari mana cabang olahraga badminton berasal dan bagaimana sejarah awalnya? Orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari mana cabang olahraga badminton berasal dan bagaimana sejarah awalnya? Orang hanya mengenal nama badminton berasal dari sebuah rumah/istana di kawasan Gloucester-shire,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Self-efficacy mengarah pada keyakinan seseorang terhadap kemampuannya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Self-efficacy mengarah pada keyakinan seseorang terhadap kemampuannya BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Self Efficacy 2.1.1 Definisi Self-Efficacy Self-efficacy mengarah pada keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam mengatur dan melaksanakan serangkaian tindakan dalam mencapai

Lebih terperinci

HUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN OUTCOME GOALS PADA ATLET BULU TANGKIS KLUB JAYA RAYA

HUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN OUTCOME GOALS PADA ATLET BULU TANGKIS KLUB JAYA RAYA HUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN OUTCOME GOALS PADA ATLET BULU TANGKIS KLUB JAYA RAYA SKRIPSI Oleh : AMORYAN HANDIKA KURNIAWAN - 1100032016 Jurusan Psikologi Fakultas Humaniora Universitas Bina Nusantara Jakarta

Lebih terperinci

Selamat Pagi/Siang/Sore

Selamat Pagi/Siang/Sore Selamat Pagi/Siang/Sore Saya mahasiswa tingkat akhir jurusan psikologi Universitas Bina Nusantara sedang mengadakan penelitian untuk memenuhi kewajiban tugas akhir, mengenai persepsi rasa aman pengguna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai presentasi dan analisis data yang terdiri dari gambaran umum penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan hasil uji

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian dan hipotesis, subjek penelitian dan teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian

Lebih terperinci

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga. 2 Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah prokrastinasi akademik sebagai

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner PERTEMUAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Definisi Operasional variable ini bertujuan untuk menjelaskan tentang variable operasional yang ada pada penelitian ini agar variabel dapat

Lebih terperinci

APLIKASI PENJUALAN, PEMBELIAN DAN RETUR PADA PT GLORIA CIPTA KARYA

APLIKASI PENJUALAN, PEMBELIAN DAN RETUR PADA PT GLORIA CIPTA KARYA APLIKASI PENJUALAN, PEMBELIAN DAN RETUR PADA PT GLORIA CIPTA KARYA Ivan Alexander, David Presly Cornelius, Fredick Soputra, Abdul Aziz Program Studi Teknik Informatika, Universitas Bina Nusantara Email

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan menggenai metode penelitian yang diigunakan dalam

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan menggenai metode penelitian yang diigunakan dalam Bab 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan menggenai metode penelitian yang diigunakan dalam penelitian ini, termasuk hipotesis, definisi operasional variabel penelitian, serta validitas dan reliabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena BAB 3 METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggung

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN. : Laki-Laki Perempuan

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN. : Laki-Laki Perempuan Lampiran KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN IDENTITAS RESPONDEN NAMA : JENIS KELAMIN : Laki-Laki Perempuan USIA : Tahun PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN "PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN. EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI (Studi Kasus pada CV.Chan Jaya).

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN. EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI (Studi Kasus pada CV.Chan Jaya). LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN "PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI (Studi Kasus pada CV.Chan Jaya). Bandung, Mei 2009 Kepada Yth, Bapak/ibu respoden Di tempat Dengan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 56 orang siswa siswi kelas 3 SMA Avicenna Cinere mengenai

Lebih terperinci

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS Jika kita akan melakukan penelitian yang menggunakan kuisioner, setelah kuisioner diisi oleh responden dan sudah tabulasi data, maka langkah

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN. A-1 Skala Motivasi Berprestasi A-2 Skala Kepercayaan Diri

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN. A-1 Skala Motivasi Berprestasi A-2 Skala Kepercayaan Diri LAMPIRAN 60 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 Skala Motivasi Berprestasi A-2 Skala Kepercayaan Diri 61 A-1 Skala Motivasi Berprestasi 62 63 Nama : Klub : Salam sejahtera, Perkenalkan nama saya Leonardo Dewa

Lebih terperinci

Keterangan : korelasi item total terkoreksi : korelasi item total sebelum dikoreksi. r ix

Keterangan : korelasi item total terkoreksi : korelasi item total sebelum dikoreksi. r ix BAB 4 BEBERAPA PENGERTIAN DALAM SELEKSI ITEM A. KOREKSI KORELASI ITEM-TOTAL Korelasi antara item dan total dapat dikatakan tumpang tindih karena di dalam skor total terdapat skor item. Skor 4 pada item

Lebih terperinci

Okta Setiani, Hastaning Sakti. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. ABSTRAK

Okta Setiani, Hastaning Sakti. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.  ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PELATIH DAN ATLET DENGAN KECEMASAN BERTANDING PADA ATLET PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA SEMARANG Okta Setiani, Hastaning Sakti Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Oleh: Aftoni Sutanto UJI VALIDITAS Berikut langkah-langkah uji validitas. Dengan menggunakan contoh data sebagai berikut: 1. Uji Validitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis, serta metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PERSONAL DALAM KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI ATLET BULU TANGKIS TINGKAT NASIONAL

KEMAMPUAN PERSONAL DALAM KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI ATLET BULU TANGKIS TINGKAT NASIONAL UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Humaniora Psikologi Semester Ganjil tahun 2013 KEMAMPUAN PERSONAL DALAM KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI ATLET BULU TANGKIS TINGKAT NASIONAL Silvia Apriyanti Apriyanti11@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,

Lebih terperinci

O 1 X O O 3 O 4

O 1 X O O 3 O 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan

Lebih terperinci

Kuesioner. Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Aplikasi Intergrated Business. Solution (IBS) Pada PT. Citajaya Infinite System

Kuesioner. Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Aplikasi Intergrated Business. Solution (IBS) Pada PT. Citajaya Infinite System L1 Kuesioner Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Aplikasi Intergrated Business Solution (IBS) Pada PT. Citajaya Infinite System Sehubungan dengan pelaksanaan tugas skripsi yang bertopik penelitian sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimental yaitu jenis penelitian yang belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain

Lebih terperinci

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di `BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 16 Desember 2013. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 96 dan kuesioner yang disebarkan kembali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pengaruh kegiatan olahraga terhadap prokrastinasi akademik siswa kelas XI Teknik Permesinan SMK Muhammadyah Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian 39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang

Lebih terperinci

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi 61 Bab V Evaluasi Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah evaluasi kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini. Evaluasi kerangka kerja bertujuan mendapatkan informasi yang luas

Lebih terperinci

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna PT. Mega Auto Finance cabang Kedoya. Penjelasan

Lebih terperinci

Raharjo Raharjo@gmail.com http://raharjo.ppknunj.org

Raharjo Raharjo@gmail.com http://raharjo.ppknunj.org Uji Validitas dan Reliabilitas Raharjo Raharjo@gmail.com http://raharjo.ppknunj.org Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di StatistikaPendidikan.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkendalikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk Pretest- Tabel 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terkendalikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk Pretest- Tabel 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental). Sugiyono (2010) menyatakan, bahwa eksperimen

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's

Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.554 22 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang 26 Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang Rika Pratiwi* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No.14 Palembang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penyebaran kuesioner dimulai

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti BAB III METODELOGIPENELITIAN Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab ini, akan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sikap pasien terhadap operasi medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara di kancah International. Nama-nama besar kini telah lahir seperti Ferry

BAB I PENDAHULUAN. negara di kancah International. Nama-nama besar kini telah lahir seperti Ferry 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulutangkis adalah merupakan salah satu cabang olahraga yang menjadi andalan di negara Indonesia dalam mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah International.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 16 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel menurut Christensen (dalam Seniati, L., dkk, 2009) merupakan karakteristik atau

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, di mana menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubugan

Lebih terperinci

ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd.

ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd. ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd. A. UJI VALIDITAS Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam pengukuran. Dalam pengujian instrument pengumpulan data, validitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. SKALA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA SAAT UJI COBA B. RELIABILITAS DAN UJI DAYA BEDA SKALA PERSEPSI

LAMPIRAN A. SKALA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA SAAT UJI COBA B. RELIABILITAS DAN UJI DAYA BEDA SKALA PERSEPSI 87 LAMPIRAN A. SKALA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA SAAT UJI COBA B. RELIABILITAS DAN UJI DAYA BEDA SKALA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil Sumber daya manusia merupakan salah satu aset terpenting bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. hasil Sumber daya manusia merupakan salah satu aset terpenting bagi perusahaan. 11 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Peranan sumber daya manusia bagi perusahaan tidak hanya dapat dilihat dari hasil Sumber daya manusia merupakan salah satu aset terpenting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. 1. Reliabilitas & Daya Beda Aitem Skala Modal Psikologis

LAMPIRAN A. 1. Reliabilitas & Daya Beda Aitem Skala Modal Psikologis LAMPIRAN A 1. Reliabilitas & Daya Beda Aitem Skala Modal Psikologis Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.855 20 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. kuesioner penelitian dengan judul Hubungan Pembagian Kerja dan. Pendelegasian Wewenang Karyawan Dengan Prestasi Kerja

KUESIONER PENELITIAN. kuesioner penelitian dengan judul Hubungan Pembagian Kerja dan. Pendelegasian Wewenang Karyawan Dengan Prestasi Kerja LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN a. Umum Responden yang terhormat, Bersama ni saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner penelitian dengan judul Hubungan Pembagian Kerja dan Pendelegasian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Dengan variabel bebas yaitu kecerdasan emosi dan variabel terikat

Lebih terperinci

DATA LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA SELF EFFICACY

DATA LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA SELF EFFICACY 67 DATA LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA SELF EFFICACY 68 Pagi/Siang/Sore Saya Rosa Almira Elisse, mahasiswi Fakultas Psikologi yang saat ini sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

Data Deskriptif Keterangan Jumlah % BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden dapat dilihat melalui profil responden. Profil responden pada penelitian ini meliputi kepemilikan NPWP, jenis kelamin, usia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey Survey kepuasan dosen dan tenaga kependidikan di Unswagati rutin dilakukan pada setiap tahun, hal ini sesuai dengan prosedur mutu yang telah ditetapkan yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Variabel adalah suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi atau Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Variabel adalah suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi atau Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Variabel adalah suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi atau macam-macam nilai (Nisfiannoor, 2009:7). 3.1.1 Variabel Penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 RANCANGAN ALAT UKUR SKALA KESIAPAN PENSIUN

LAMPIRAN 1 RANCANGAN ALAT UKUR SKALA KESIAPAN PENSIUN LAMPIRAN 1 RANCANGAN ALAT UKUR SKALA KESIAPAN PENSIUN 1. Aspek : Kesiapan materi finansial Indikator perilaku : Menyiapkan tabungan untuk hidup setelah pensiun Memikirkan sumber pemasukan finansial setelah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Health and Sport

Journal of Physical Education, Health and Sport JPEHS 1 (2) (2014) Journal of Physical Education, Health and Sport http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs SURVEI MOTIVASI PRESTASI ATLET KLUB BULUTUNGKIS PENDOWO SEMARANG TAHUN 2014 Dwi Sri Kuspriyani,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia. 62 Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia. 62 Penelitian ini menggunakan 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam riset ini adalah penelitian Expostfacto artinya data yang dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima L-1 LAMPIRAN KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima A. IDENTITAS KARYAWAN Petunjuk: Berilah tanda (centang) pada pilihan jawaban yang telah disediakan. 1. Jenis kelamin:

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan tentang penelitian ini serta

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan tentang penelitian ini serta Lampiran 1 : LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan tentang penelitian ini serta mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang saya ajukan maka saya, Nama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional. 126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, dilakukan studi lapangan dimana disebut juga dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, dilakukan studi lapangan dimana disebut juga dengan 32 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, dilakukan studi lapangan dimana disebut juga dengan ex post facto (Sevilla et al, 1993). Menurut Gay dalam Sevilla et al (1993),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kuantitatif Berikut ini akan dijelaskan mengenai analisis kuantitatif terkait dengan tema dalam penelitian ini yaitu pengaruh kualitas layanan ATM Banking terhadap kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet SKRIPSI Oleh : Bayhaqqi 201210515003 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah 113 pasang antara siswa kelas tujuh (56 siswa laki-laki dan 57 siswa perempuan) yang berasal dari dua SMP di Bekasi

Lebih terperinci

iii Universitas Kristen Maranatha

iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara grit dan IPK pada mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI angkatan 2013 di Universitas X di Kota Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi sumber daya manusia dan penerapan standar akuntansi pemerintahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi sumber daya manusia dan penerapan standar akuntansi pemerintahan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Pada sub bab ini penulis akan menguraikan hasil survey yang telah diperoleh. Data yang diperoleh harus diolah terlebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional (correlational research). Azwar (1998), mengatakan bahwa penelitian korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut DR. Sulipan, M.Pd Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang analisisnya dengan data numerikal (Angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SUKMAJAYA KOTA DEPOK TAHUN 2009

KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SUKMAJAYA KOTA DEPOK TAHUN 2009 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SUKMAJAYA KOTA DEPOK TAHUN 2009 Nomor/Kode : Hari/ Tanggal : Sub unit Pelayanan : PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci