BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

Transkripsi

1 BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan dapat dilihat pada lampiran. Kuesioner tersebut disebarkan secara random di daerah Jabodetabek dalam periode bulan Oktober 2009 sampai dengan Desember Jumlah responden yang digunakan sebanyak 200 responden untuk diolah dalam penelitian ini dari 204 total kuisioner yang disebarkan Demografi Responden Demografi responden diuraikan berdasarkan beberapa variabel jenis kelamin, usia, lokasi tempat tinggal sekarang ini, pengeluaran per bulan, tingkat intensitas berolahraga, dan jenis olahraga Statistik deskriptif responden a. Dari 200 responden, diperoleh jumlah responden pria sebanyak 108 orang dan responden wanita sebanyak 92 orang. 51

2 52 Gambar 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin b. Sedangkan berdasarkan usia, diperoleh 2 responden yang berumur dibawah 17 tahun, 159 responden yang berumur diantara 17 tahun sampai 30 tahun, dan 39 responden yang berumur diantara 30 tahun sampai 55 tahun. Gambar 4.2 Demografi responden berdasarkan usia c. Berdasarkan lokasi tempat tinggal, semua responden merupakan orang yang bertempat tinggal di wilayah Jabodetabek untuk membatasi penelitian ini d. Kemudian berdasarkan pengeluaran per bulan, diperoleh 59 responden dengan pengeluaran kurang dari 2 juta rupiah per bulan, 105 responden dengan

3 53 pengeluaran diantara 2 juta hingga 4.99 juta rupiah per bulan, 29 responden dengan pengeluaran 5 juta hingga 10 juta rupiah per bulan, dan 6 responden dengan pengeluaran diatas 10 juta rupiah per bulan. Gambar 4.3 Demografi responden berdasarkan rata-rata pengeluaran 4.2 Analisa Validitas dan Reliabilitas Dalam bagian ini akan disajikan hasil analisis validitas dan reliabilitas dari seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Aplikasi SPSS 17 digunakan untuk mengolah data yang telah diperoleh untuk menguji valid atau tidaknya tiap pertanyaan serta reliabilitasnya. Maka tiap butir pertanyaan akan diuji terlebih dahulu validitasnya, dimana butir pertanyaan yang memiliki item total correlation lebih besar sama dengan 0.3 dinyatakan valid. Uji reliabilitas dilakukan dengan mengukur alpha cronbach jka lebih besar sama dengan 0.6 maka variabel tersebut dinyatakan reliabel. Apabila butir-butir dalam suatu faktor memilki angka korelasi yang negatif, maka butir tersebut dinyatakan tidak valid. Butir-butir yang memiliki angka korelasi yang nilainya kurang dari 0.3 dinyatakan tidak valid. Butir-butir yang tidak valid

4 54 tersebut kemudian harus dikeluarkan dari variabel dan butir-butir yang tersisa harus dianalisa kembali sampai tidak ada lagi butir yang memiliki angka korelasi negatif atau kurang dari 0.3. Setelah semua butir-butir dalam suatu faktor dinyatakan valid, maka selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Untuk uji reliabilitas dapat dilihat pada nilai Alpha (koefisien reliabilitas) yang terdapat pada bagian akhir tabel Alpha Cronbach yang dikeluarkan SPSS. Apabila Alpha < 0.6, ini berarti butir-butir tersebut tidak reliabel. Jika Alpha > 0.6, berarti butir-butir tersebut adalah reliabel. Berikut ini hasil validitas dan reliabilitas dari respoden: a. Analisa Validitas dan reliabilitas variabel Country of Origin Tabel 4.1. menyajikan validitas dan reliabilitas variabel Country of Origin. Nilai r (corrected item-total correlation) dari setiap butir pertanyaan untuk variabel Country of Origin seperti pada tabel 4.1 adalah lebih besar dari 0.3, maka setiap butir pertanyaan adalah valid. Sedangkan koefisien reliabilitas (Alpha) dari variabel ini adalah lebih besar dari 0.6 yaitu sebesar 0.857, sehingga dinyatakan reliabel. Sehingga dapat dikatakan ke enam butir pertanyaan Country of Origin adalah valid dan reliabel.

5 55 Tabel 4.1 Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable Country of Origin Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Total Correlation Correlation C C C C C C Reliability Statistics Alpha Alpha Based on Standardized Items N of Items b. Analisa Validitas dan reliabilitas variabel Merek (Brand) Tabel 4.2. menyajikan validitas dan reliabilitas variabel Merek (Brand). Nilai r (corrected item-total correlation) dari setiap butir pertanyaan untuk variabel Merek (Brand) seperti pada tabel 4.2 adalah lebih besar dari 0.3, maka setiap butir pertanyaan adalah valid. Sedangkan koefisien reliabilitas (Alpha) dari variabel ini adalah lebih besar dari 0.6 yaitu sebesar 0.794, sehingga dinyatakan reliabel.

6 56 Sehingga dapat dikatakan ke lima butir pertanyaan Merek (Brand) adalah valid dan reliabel. Tabel 4.2 Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable Merek (Brand) Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Total Correlation Correlation B B B B B Reliability Statistics Alpha Alpha Based on Standardized Items N of Items c. Analisa Validitas dan reliabilitas variabel Harga Tabel 4.3. menyajikan validitas dan reliabilitas variabel harga. Nilai r (corrected item-total correlation) untuk butir P2 adalah dibawah 0.3, maka butir P2 adalah tidak valid dan harus dikeluarkan dari variabel Harga. Maka setelah faktor P2 dikeluarkan dari variabel Harga diperoleh nilai yang dapat dilihat pada tabel 4.4.

7 57 Tabel 4.3 Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable Harga Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Total Correlation Correlation P P P P Tabel 4.4 Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable Harga setelah dihilangkan yang tidak valid Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Total Correlation Correlation P P P Reliability Statistics Alpha Alpha Based on Standardized Items N of Items

8 58 Setelah faktor P2 dihilangkan, maka melalui tabel 4.6 dapat dilihat bahwa ketiga butir pertanyaan yang tersisa adalah valid karena lebih besar dari 0.3. Begitu juga nilai reliabilitas (Alpha) dari varibel ini juga lebih besar dari 0.6 yaitu sebesar 0.637, sehingga dapat dikatakan ke tiga butir pertanyaan variabel harga adalah valid dan reliabel. d. Analisa Validitas dan reliabilitas variabel Desain Tabel 4.5. menyajikan validitas dan reliabilitas variabel Desain. Nilai r (corrected item-total correlation) dari setiap butir pertanyaan untuk variabel Desain seperti pada tabel 4.5 adalah lebih besar dari 0.3, maka setiap butir pertanyaan adalah valid. Sedangkan koefisien reliabilitas (Alpha) dari variabel ini adalah lebih besar dari 0.6 yaitu sebesar 0.637, sehingga dinyatakan reliabel. Sehingga dapat dikatakan ke enam butir pertanyaan Desain adalah valid dan reliabel. Tabel 4.5 Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable Desain Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Total Correlation Correlation D D D D D D

9 59 Reliability Statistics Alpha Alpha Based on Standardized Items N of Items Pengujian Hipothesis Dari sejumlah data yang terkumpul dan telah diuji validitas dan reliabilitas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis. Pengujian dilakukan dengan Analisa Paired Sample T-Test. Untuk menentukan hipotesis yang diterima kebenarannya, digunakan tingkat kepercayaan 95% (tingkat toleransi kesalahan atau alpha 5%) Pengujian tingkat kepentingan Country of Origin dengan Brand terhadap persepsi konsumen Ho : Tidak ada perbedaan tingkat kepentingan antara Country of Origin dengan Brand ketika konsumen memilih sepatu H1 : Ada perbedaan tingkat kepentingan antara Country of Origin dengan Brand ketika konsumen memilih sepatu

10 60 Tabel 4.6 Hasil uji Paired Sample T-Test Country of Origin dengan Brand Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 COO Brand Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 COO & Brand Hasil uji Paired Sample T-Test mengindikasikan tingkat signifikan pengujian dimana nilai sig. value < 0.05 yaitu.000, yang berarti Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan bagi konsumen mengenai tingkat kepentingan Country of Origin dengan Brand dalam memilih sepatu. Berdasarkan hasil diatas, mean dari Brand lebih besar daripada mean Country of Origin. Hal ini menandakan bahwa, bagi konsumen, Brand lebih penting daripada Country of Origin dalam memilih sepatu. Brand memiliki pengaruh lebih besar dapat disebabkan karena konsumen lebih mengenal brand daripada Country of Origin. Disebutkan didalam teori bahwa Country of Origin sering kali digunakan dalam mengevaluasi produk ketika konsumen tidak mampu mendeteksi kualitas sejati produk suatu negara. Hasil ini didukung dengan hasil wawancara yang menyatakan bahwa responden menggunakan nama merek untuk mempertimbangkan kualitas sepatu.

11 61 Hasil statistik dan wawancara memperkuat pernyataan Balestrini dan Gamble (2006) bahwa konsumen sering menggunakan persepsi citra suatu negara dalam evaluasi produk ketika mereka tidak mampu mendeteksi kualitas sejati produk suatu negara. Sebaliknya hasil statistik dan wawancara tidak mendukung Wall et al. (1991) yang menemukan bahwa informasi Country of Origin lebih penting dalam mempengaruhi penilaian kualitas produk daripada informasi merek atau harga Pengujian tingkat kepentingan Country of Origin dengan Desain terhadap persepsi konsumen Ho : Tidak ada perbedaan tingkat kepentingan antara Country of Origin dengan Desain ketika konsumen memilih sepatu H1 : Ada perbedaan tingkat kepentingan antara Country of Origin dengan Desain ketika konsumen memilih sepatu Tabel 4.7 Hasil uji Paired Sample T-Test Country of Origin dengan Desain Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 COO Desain Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 COO & Desain

12 62 Hasil uji Paired Sample T-Test mengindikasikan tingkat signifikan pengujian dimana nilai sig. value < 0.05 yaitu.022, yang berarti Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan bagi konsumen mengenai tingkat kepentingan Country of Origin dengan Desain dalam memilih sepatu. Berdasarkan hasil diatas, mean dari Desain lebih besar daripada mean Country of Origin. Hal ini menandakan bahwa, bagi konsumen, Desain lebih penting daripada Country of Origin dalam memilih sepatu. Hasil ini didukung dari hasil wawancara, sebagian responden berpendapat bahwa desain yang unik, trendi, dan bagus secara psikologis mendorong keinginan konsumen untuk memiliki karena rasa suka dengan produk tersebut. Responden juga lebih mempertimbangkan desain daripada country of origin karena mempersepsikan desain dengan kenyamanan sepatu ketika digunakan Pengujian tingkat kepentingan Country of Origin dengan Price terhadap persepsi konsumen Ho : Tidak ada perbedaan tingkat kepentingan antara Country of Origin dengan Price ketika konsumen memilih sepatu H1 : Ada perbedaan tingkat kepentingan antara Country of Origin dengan Price ketika konsumen memilih sepatu.

13 63 Tabel 4.8 Hasil uji Paired Sample T-Test Country of Origin dengan Harga Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 COO Price Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 COO & Price Hasil uji Paired Sample T-Test mengindikasikan tingkat signifikan pengujian dimana nilai sig. value < 0.05 yaitu.000, yang berarti Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan bagi konsumen mengenai tingkat kepentingan Country of Origin dengan Price dalam memilih sepatu. Berdasarkan hasil diatas, mean dari Price lebih besar daripada mean Country of Origin. Hal ini menandakan bahwa, bagi konsumen, Price lebih penting daripada Country of Origin dalam memilih sepatu. Hasil ini didukung dengan hasil wawancara dimana responden tidak berminat untuk melakukan pembelian jika harga yang ditawarkan lebih tinggi daripada harga yang menurut mereka wajar, sebaliknya responden cenderung memilih untuk melakukan pembelian jika harga yang ditawarkan lebih rendah daripada harga yang menurut mereka wajar.

14 Pengujian tingkat kepentingan keempat variabel Tabel 4.9 Hasil uji Paired Sample T-Test variable-variabel yang mempengaruhi persepsi konsumen Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 COO Brand Pair 2 COO Desain Pair 3 COO Price Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 COO & Brand Pair 2 COO & Desain Pair 3 COO & Price Hasil uji Paired Sample T-Test mengindikasikan tingkat kepentingan keempat variabel dengan urutan mean yang terbesar merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling besar hingga mean yang terkecil merupakan variabel yang paling

15 65 kecil. Urutan variabel dengan mean terbesar hingga terkecil adalah Price,Brand,Desain,Country of Origin. Berdasarkan urutan diatas disimpulkan bahwa konsumen di Indonesia masih price sensitive, tingkat brand awareness dan brand knowledge cukup tinggi.