Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT)"

Transkripsi

1 Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT)

2 Ade Setiawan 009 Rancangan Petak-Petak Terbagi (RPPT/Split-split Plot) merupakan perluasan dari Rancangan Petak Terbagi (RPT). Pada RPT kita hanya melakukan percobaan dengan faktor, sedangkan pada RPPT kita berhadapan dengan 3 faktor percobaan. Faktor Pertama : Petak Utama, Faktor Kedua : Anak petak, dan Faktor Ketiga: Anak-anak Petak.

3 Ade Setiawan Prinsipnya hampir sama dengan RPT: faktor yang ditempatkan pada petak yang ukurannya lebih kecil lebih dipentingkan dibandingkan dengan petak yang ukurannya lebih besar. anak-anak petak dialokasikan sebagai faktor yang terpenting, diikuti oleh anak petak dan terakhir, petak utama yang tidak terlalu dipentingkan. Rancangan dasar, tetap dikombinasikan dengan rancangan dasar: RAL, RAK, RBSL. Di sini hanya dibahas RPT dengan menggunakan rancangan dasar RAK baik untuk petak utama, anak petak, dan anak-anak petaknya.

4 Ade Setiawan 009 Alasan pemilihan rancangan RPPT 4 Prinsipnya hampir sama dengan RPT Lihat kembali bahasan mengenai RPT Percobaan RPT (Split Plot) biasa yang diulang pada beberapa: Lokasi (Split in Space) Petak Utama Perlakuan: Petak Utama pada RPT berubah menjadi Anak Petak pada RPPT Anak Petak pada RPT berubah menjadi Anak-anak Petak pada RPPT Waktu (Split in Time): musim, tahun Petak Utama Perlakuan: Petak Utama pada RPT berubah menjadi Anak Petak RPPT Anak Petak pada RPT berubah menjadi Anak-anak Petak pada RPPT atau pengamatan pada satuan percobaan yang sama yang dilakukan secara periodik (hari, minggu, bulan, dst) Anak-anak Petak Perlakuan: Petak Utama dan Anak Petak pada RPT tidak berubah

5 Ade Setiawan 009 Kerugian: 5 Pengaruh utama dari petak yang ukurannya lebih besar diduga dengan tingkat ketelitian yang lebih rendah dibandingkan pengaruh interaksi dan pengaruh utama dari petak yg ukurannya lebih kecil. Analisis lebih komplek dibandingkan rancangan faktorial serta interpretasi hasil analisisnya tidak mudah.

6 6 Pengacakan dan Tata Letak

7 Pengacakan dan Tata Letak 7 Prosedur pengacakan pada RPPT dilakukan 3 tahap: pengacakan pada petak utama, dilanjutkan dengan pengacakan pada anak petak, dan terakhir pengacakan pada anak-anak petak. Prosedur pengacakan petak utama pada rancangan RPPT dengan rancangan dasar RAK sama dengan prosedur pengacakan RAK. Ade Setiawan 009

8 Ade Setiawan 009 Contoh Percobaan RPPT Pengacakan dan Tata Letak 8 Untuk memudahkan pemahaman proses pengacakan dan tata letak RPPT dengan rancangan dasar RAK, bayangkan ada suatu percobaan faktorial 5 x 3 x 3 yang diulang 3 kali. Faktor pertama adalah Nitrogen yang terdiri dari 5 taraf sebagai petak utama, faktor ke- adalah praktek manajemen yang terdiri 3 taraf dan dialokasikan sebagai anak petak, faktor ke-3 adalah varietas padi yang terdiri dari 3 taraf sebagai anak-anak petak. Rancangan perlakuannya: Faktor A Faktor B Faktor C Kelompok : 5 taraf : 3 taraf : 3 taraf : 3 kelompok

9 Ade Setiawan 009 Pengacakan Pada Petak Utama Pengacakan dan Tata Letak 9 Langkah ke-1: Bagi area percobaan sesuai dengan banyaknya ulangan. Pada kasus ini dibagi menjadi 3 kelompok (blok). Kelompok 1 3

10 Ade Setiawan 009 Pengacakan Pada Petak Utama Pengacakan dan Tata Letak 10 Langkah ke-: Setiap kelompok dibagi lagi menjadi a petak, sesuai dengan taraf Faktor A. Pada contoh kasus ini, setiap kelompok dibagi menjadi 5 petak. Lakukan Pengacakan Petak Utama pada setiap kelompok secara terpisah. Dengan demikian terdapat 3 kali proses pengacakan secara terpisah dan bebas. I II III n n 3 n 3 n 3 n n 4 n 1 n 5 n n 5 n 4 n 1 n 4 n 1 n 5

11 Ade Setiawan 009 Pengacakan Pada Anak Petak Pengacakan dan Tata Letak 11 Langkah ke-3. Bagilah setiap petak utama tadi menjadi b anak petak, sesuai dengan taraf Faktor B. Pada kasus ini, setiap petak utama dibagi menjadi 3 anak petak. Lakukan Pengacakan Anak Petak pada setiap petak utama secara terpisah (3x5 =15 kali proses pengacakan secara terpisah dan bebas) I II III n m n m 3 n m 1 n 3 m n 3 m 3 n 3 m 1 n 3 m 3 n 3 m n 3 m 1 n 3 m 1 n 3 m n 3 m 3 n m 3 n m n m 1 n 4 m 1 n 4 m 3 n 4 m n 1 m 3 n 1 m 1 n 1 m n 5 m 3 n 5 m n 5 m 1 n m 3 n m 1 n m n 5 m 1 n 5 m n 5 m 3 n 4 m 1 n 4 m n 4 m 3 n 1 m 3 n 1 m n 1 m 1 n 4 m 3 n 4 m 1 n 4 m n 1 m 1 n 1 m 3 n 1 m n 5 m n 5 m 1 n 5 m 3

12 Ade Setiawan 009 Pengacakan Pada Anak-anak Petak Pengacakan dan Tata Letak 1 Langkah ke-4. Bagilah setiap anak petak di atas menjadi c = 3 anak-anak petak, sesuai dengan taraf Faktor C. I II III n m v 3 n m 3 v 1 n m 1 v n 3 m v 1 n 3 m 3 v 3 n 3 m 1 v 1 n 3 m 3 v 1 n 3 m v 1 n 3 m 1 v 3 n m v 1 n m 3 v n m 1 v 3 n 3 m v n 3 m 3 v n 3 m 1 v 3 n 3 m 3 v n 3 m v n 3 m 1 v n m v n m 3 v 3 n m 1 v 1 n 3 m v 3 n 3 m 3 v 1 n 3 m 1 v n 3 m 3 v 3 n 3 m v 3 n 3 m 1 v 1 n 3 m 1 v 3 n 3 m v n 3 m 3 v 1 n m 3 v 1 n m v 1 n m 1 v 3 n 4 m 1 v 3 n 4 m 3 v 3 n 4 m v 1 n 3 m 1 v n 3 m v 1 n 3 m 3 v 3 n m 3 v 3 n m v n m 1 v n 4 m 1 v 1 n 4 m 3 v n 4 m v n 3 m 1 v 1 n 3 m v 3 n 3 m 3 v n m 3 v n m v 3 n m 1 v 1 n 4 m 1 v n 4 m 3 v 1 n 4 m v 3 n 1 m 3 v 1 n 1 m 1 v 3 n 1 m v n 5 m 3 v n 5 m v 3 n 5 m 1 v n m 3 v n m 1 v 3 n m v 1 n 1 m 3 v 3 n 1 m 1 v n 1 m v 1 n 5 m 3 v 1 n 5 m v 1 n 5 m 1 v 1 n m 3 v 3 n m 1 v 1 n m v n 1 m 3 v n 1 m 1 v 1 n 1 m v 3 n 5 m 3 v 3 n 5 m v n 5 m 1 v 3 n m 3 v 1 n m 1 v n m v 3 Lakukan Pengacakan Anakanak Petak pada setiap anak petak secara terpisah (terdapat 15x3 =45 kali proses pengacakan secara terpisah dan bebas) Cukup melelahkan dan bikin pusing bukan???***!!! n 5 m 1 v n 5 m v 3 n 5 m 3 v 3 n 4 m 1 v 1 n 4 m v n 4 m 3 v 3 n 1 m 3 v 1 n 1 m v 1 n 1 m 1 v 1 n 5 m 1 v 3 n 5 m v 1 n 5 m 3 v 1 n 4 m 1 v n 4 m v 1 n 4 m 3 v 1 n 1 m 3 v 3 n 1 m v n 1 m 1 v 3 n 5 m 1 v 1 n 5 m v n 5 m 3 v n 4 m 1 v 3 n 4 m v 3 n 4 m 3 v n 1 m 3 v n 1 m v 3 n 1 m 1 v n 4 m 3 v n 4 m 1 v 1 n 4 m v n 1 m 1 v n 1 m 3 v n 1 m v 3 n 5 m v 3 n 5 m 1 v 3 n 5 m 3 v 1 n 4 m 3 v 3 n 4 m 1 v n 4 m v 1 n 1 m 1 v 3 n 1 m 3 v 1 n 1 m v 1 n 5 m v 1 n 5 m 1 v 1 n 5 m 3 v n 4 m 3 v 1 n 4 m 1 v 3 n 4 m v 3 n 1 m 1 v 1 n 1 m 3 v 3 n 1 m v n 5 m v n 5 m 1 v n 5 m 3 v 3

13 13 Model Linier & Analisis Ragam

14 Ade Setiawan 009 Model Linier Model Linier & Analisis Ragam 14 Y ijk = μ + K l + A i + γ il + B j + (AB) ij + δ ijl + C k + (AC) ik + (BC) jk + (ABC) ijk + ε ijkl i =1,,a; j = 1,,,b; k = 1,,... c; l = 1,,,r Y ijkl μ K l A i γ il B j (AB) ij δ ijl C k (AC) ik (BC) jk ε ijkl = pengamatan pada satuan percobaan ke-l yang memperoleh kombinasi perlakuan taraf ke-i dari faktor A, taraf ke-j dari faktor B dan taraf ke-k dari faktor C = nilai rata-rata yang sesungguhnya (rata-rata populasi) = pengaruh aditif dari kelompok ke-l = pengaruh aditif taraf ke-i dari faktor A = pengaruh acak dari petak utama, yang muncul pada taraf ke-i dari faktor A dalam kelompok ke-l. Sering disebut galat petak utama atau galat a. γ il ~ N(0,σ γ ). = pengaruh aditif taraf ke-j dari faktor B = pengaruh aditif taraf ke-i dari faktor A dan taraf ke-j dari faktor B = pengaruh acak dari satuan percobaan ke-l yang memperoleh kombinasi perlakuan ij. Sering disebut galat anak petak atau galat b. δ ijl ~ N(0,σ δ ). = pengaruh aditif taraf ke-k dari faktor C = pengaruh aditif taraf ke-i dari faktor A dan taraf ke-k dari faktor C = pengaruh aditif taraf ke-j dari faktor B dan taraf ke-k dari faktor C = pengaruh acak dari satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ijk. Sering disebut galat anak-anak petak atau galat c. ε ijkl ~ N(0,σ ε ).

15 Ade Setiawan 009 Analisis Petak Utama Model Linier & Analisis Ragam 15 Pengerjaan Y... rabc JKT i, j, k, l Y ijkl Lakukan Analisis terhadap petak utama: PU) i, l i l.. i, l Yi l bc ( a r ) bc K) l Y... l abc l ( r ) l abc

16 Ade Setiawan 009 Analisis Petak Utama Model Linier & Analisis Ragam 16 Pengerjaan A) i Yi.. rbc i ( a ) i rbc Galat a) i, l Yi.. l bc JKK JKA i, l ( a r ) i bc l JKK JKA atau : PU) K) A)

17 Ade Setiawan 009 Analisis Anak Petak Model Linier & Analisis Ragam 17 Pengerjaan Lakukan Analisis terhadap anak petak: AP) i, j, l Y ij. l i, j, l c ( a b r ) i c j l B) j Y. j.. rac j ( b ) j rac AB) i, j Y ij. i, j rc JKA JKB ( a b ) i rc j JKA JKB Galat b) AP) K) A) Galat a) B) AB)

18 Ade Setiawan 009 Analisis Anak-anak Petak Model Linier & Analisis Ragam 18 Pengerjaan Lakukan Analisis terhadap anak-anak petak: C) AC) BC) k i, k j, k Y i, k.. k. rab Y rb Y j, k i. k. ( a c i rb. jk. ra ( ck ) k rab A) C) k ( b c j ra k ) ) A) C) B) C) B) C) ABC) Galat c) Pengerjaan i, j, k AB) AC) BC) i, j, k Y ijk. r ( a b c r AB) i j k A) B) C) ) A) B) C) AC) BC) JKT semua komponen JK lainnya =JKT K) A) Galat a) B) AB) Galat b) C) AC) BC) ABC)

19 Ade Setiawan 009 Tabel analisis ragam RPPT Model Linier & Analisis Ragam 19 Sumber Jumlah Kuadrat Derajat Bebas keragaman Kuadrat Tengah F-hitung F-tabel Petak Utama Kelompok A a-1 A) KT(A) KT(A)/KT(Galat a) F (α, db-a, db-galat a) Galat a (r-1)(a-1) Galat a) KT(Galat a) Anak Petak B b-1 B) KT(B) KT(B)/KT(Galat b) F (α, db-b, db-galat b) AB (a-1)(b-1) AB) KT(AB) KT(AB)/ KT(Galat b) F (α, db-ab, db-galat b) Galat b a(r-1)(b-1) Galat b) KT(Galat b) Anak-anak Petak C c-1 C) KT(C) KT(B)/ KT(Galat c) F (α, db-c, db-galat c) AC (a-1)(c-1) AC) KT(AC) KT(AB)/ KT(Galat c) F (α, db-ac, db-galat c) BC (b-1)(c-1) BC) KT(BC) KT(AB)/ KT(Galat c) F (α, db-bc, db-galat c) ABC (a-1)(b-1)(c-1) ABC) KT(ABC) KT(AB)/KT(Galat c) F (α, db-abc, db-galat c) Galat c ab(r-1)(c-1) Galat c) KT(Galat c) Total rabc-1 JKT

20 Ade Setiawan 009 Alur Pengujian Model Linier & Analisis Ragam 0 Analisis Ragam Periksa pengaruh sederhana Interaksi 3 Faktor Ya Interaksi 3 Faktor (ABC) signifikan? Tidak Tidak Interaksi Faktor signifikan? Ya Semua perlakuan tidak signifikan! Tidak diperlukan pengujian lanjut Tidak Pengaruh Mandiri Signifikan? Periksa pengaruh Mandirinya Ya Tidak Sudah terwakili oleh interaksi Faktor? Periksa pengaruh sederhana Interaksi Faktor Ya

21 Ade Setiawan 009 Penjelasan Alur Pengujian Model Linier & Analisis Ragam 1 Apabila pengaruh interaksi ketiga faktor (ABC) signifikan, maka pengujian hipotesis dilakukan terhadap interaksi ketiga faktor tersebut, sedangkan pengaruh lainnya tidak perlu dilakukan. Apabila interaksi ketiga faktor tidak siginifikan, selanjutnya periksa apakah interaksi faktor (AB, AC, BC) ada yang signifikan atau tidak. Apabila ada yang signifikan, pengujian hipotesis dilakukan terhadap interaksi kedua faktor yang signifikan tersebut dan abaikan pengujian terhadap pengaruh utamanya/mandirinya. Terakhir, apabila tidak ada interaksi yang signifikan, pengujian hipotesis dilakukan terhadap pengaruh mandiri (A, B, atau C) yang signifikan. Sebagai contoh: interaksi AB dan AC signifikan, pengujian hipotesis hanya dilakukan terhadap interaksi tersebut, sedangkan pengaruh mandirinya (A, B, C) tidak diperlukan meskipun signifikan karena sudah terwakili oleh interaksinya. Bagaimana seandainya AB, A, B, C signifikan dan yang lainnya tidak signifikan? Pengujian hanya dilakukan terhadap interaksi AB dan pengaruh mandiri C saja. Pengaruh mandiri A dan B tidak diperlukan, karena pengaruh A akan berbeda tergantung pada taraf dari faktor B dan sebaliknya. Dengan demikian, apabila komponen sumber ragam sudah terwakili oleh interaksinya, maka tidak diperlukan pengujian pada komponen sumber ragam tersebut.

22 Ade Setiawan 009 Koefisien Keragaman Model Linier & Analisis Ragam kk( a) KT( Galat a) Y % kk( b) KT( Galat b) Y % kk( c) KT( Galat c) Y % Nilai kk(a) menunjukkan derajat ketepatan yang berhubungan dengan pengaruh utama dari faktor petak utama, Nilai kk(b) menunjukkan derajat ketepatan yang berhubungan dengan pengaruh utama dari faktor anak petak dan interaksinya dengan petak utama, dan nilai kk(c) menunjukkan derajat ketepatan yang berhubungan dengan pengaruh utama dari faktor anak-anak petak dan kombinasi dengan faktor lainnya. Pada umumnya, koefisien keragaman : petak utama > anak petak > anak-anak petak.

23 Galat Baku Model Linier & Analisis Ragam 3 Untuk membandingkan nilai tengah perlakuan, perlu ditentukan terlebih dahulu galat baku. Dalam Split-split Plot terdapat 1 jenis pembandingan berpasangan yang berbeda sehingga terdapat 1 jenis galat baku. Ade Setiawan 009

24 Galat Baku - Pengaruh Utama/Mandiri Model Linier & Analisis Ragam 4 No Jenis Pembandingan berpasangan Contoh Galat Baku (SED) Pengaruh Mandiri/Utama 1 A Dua rataan petak utama (rata-rata dari seluruh perlakuan anak petak) B Dua rataan anak petak (rata-rata dari seluruh perlakuan petak utama) 3 C Dua rataan anak-anak petak (rata-rata dari seluruh perlakuan petak utama) a 1 a b 1 b c 1 c E a rbc E b rac E c rab Keterangan: E a = Kuadrat Tengah Galat a E b = Kuadrat Tengah Galat b E c = Kuadrat Tengah Galat c r = banyaknya ulangan a = taraf petak utama (A) b = taraf anak petak (B) c = taraf anak-anak petak (C) Ade Setiawan 009

25 Ade Setiawan 009 Galat Baku - Pengaruh Interaksi faktor Model Linier & Analisis Ragam 5 No Jenis Pembandingan berpasangan Contoh Galat Baku (SED) Pengaruh Interaksi faktor 4 AB Dua rataan anak petak (B) pada perlakuan petak utama (A) yang sama 5 AB Dua nilai rataan petak utama (A) pada perlakuan anak petak (B) yang sama atau berbeda 6 AC Dua rataan anak-anak petak (C) pada perlakuan petak utama (A) yang sama 7 AC Dua nilai rataan petak utama (A) pada perlakuan anak-anak petak (C) yang sama atau berbeda 8 BC Dua rataan anak-anak petak (C) pada perlakuan anak petak (B) yang sama 9 BC Dua nilai rataan anak petak (B) pada perlakuan anak-anak petak (C) yang sama atau berbeda a1b1 a1b a1b1 a(b1 b) a1c1 a1c a1c1 a(c1 c) b1c1 b1c b1c1 b(c1 c) E b rc [( b 1) Eb Ea] rbc E c rb [( c 1) Ec Ea] rbc E c ra [( c 1) Ec Eb] rac

26 Galat Baku - Pengaruh Interaksi 3 faktor Model Linier & Analisis Ragam 6 No Jenis Pembandingan berpasangan Contoh Galat Baku (SED) Pengaruh Interaksi 3 faktor 10 ABC Dua rataan anak-anak petak (C) pada kombinasi perlakuan petak utama (A) dan anak petak (B) yang sama a1b1c1 a1b1c E c r 11 ABC Dua nilai rataan anak petak (B) pada kombinasi perlakuan petak utama (A) dan anak petak yang sama a1b1c1 a1bc1 [( c 1) Ec Eb] rc 1 ABC Dua nilai rataan petak utama (A) pada kombinasi perlakuan anak petak (B) dan anak-anak petak (C) yang sama Keterangan: E a = Kuadrat Tengah Galat a E b = Kuadrat Tengah Galat b E c = Kuadrat Tengah Galat c a1b1c1 ab1c1 [ b ( c 1) Ec ( b 1) Eb Ea] rbc Ade Setiawan 009

27 Ade Setiawan 009 Perhitungan t-tabel terboboti Model Linier & Analisis Ragam 7 Seperti pada Split-plot, terlihat bahwa untuk membandingkan perbedaan rataan perlakuan terdapat perbandingan rataan yang memiliki galat baku dari rataan yang melibatkan lebih dari satu Kuadrat Tengah Galat, sehingga perlu dihitung t gabungan/terboboti agar rasio selisih perlakuan terhadap galat baku mengikuti sebaran t-student.

28 Ade Setiawan 009 Nilai t-terboboti Model Linier & Analisis Ragam 8 Jenis No Perbandingan 5 AB (A pada B) 7 AC (A pada C) 9 BC (B pada C) 11 ABC (B pada AC) Galat Baku [( b 1) Eb Ea] rbc [( c 1) Ec Ea] rbc [( c 1) Ec Eb] rac [( c 1) Ec Eb] rc t t t t Nilai t tabel terboboti ( b ( c ( c ( c ( b ( c ( c ( c 1) E 1) E 1) E 1) E b t 1) E c t 1) E c 1) E c t t 1) E b b c c c c c c E E E E E E E E a a a a b b b b t t t t a a b b 1 ABC (A pada BC) [ b ( c 1) Ec ( b 1) Eb Ea] rbc t b( c b( c 1) E c t c 1) E c ( b ( b 1) E b 1) E t b b E E a a t a

29 9 Contoh terapan

30 Ade Setiawan 009 Contoh Terapan 30 Percobaan dibidang pertanian ingin mempelajari pengaruh dari tiga faktor yaitu Pemupukan Nitrogen (A), Manajemen terhadap tanaman (B) dan Jenis Varietas (C) terhadap hasil produksi padi (ton/ha). Faktor Nitrogen ditempatkan sebagai petak utama Manajemen sebagai anak petak dan Varietas sebagai anak-anak petak.

31 Ade Setiawan 009 Contoh Data Contoh Terapan 31 Nitrogen (A) Manajemen (B) Varietas (C) Kelompok (K) Total 1 3 Perlakuan a 1 b 1 c c c Total a 1 b 1 k l b c c c Total a 1 b k l b 3 c c c Total a 1 b 3 k l Total a 1 k l

32 Ade Setiawan 009 Contoh Data (lanjutan) Contoh Terapan 3 Nitrogen (A) Manajemen (B) Varietas (C) Kelompok (K) Total 1 3 Perlakuan a 1 c c c Total a b 1 k l c c c Total a b k l c c c Total a b 3 k l Total a k l

33 Ade Setiawan 009 Contoh Data (lanjutan) Contoh Terapan 33 Nitrogen (A) Manajemen (B) Varietas (C) Kelompok (K) Total 1 3 Perlakuan a 3 1 c c c Total a 3 b 1 k l c c c Total a 3 b k l c c c Total a 3 b 3 k l Total n 3 k l Total Kelompok

34 Perhitungan Analisis Ragam Contoh Terapan 34 Langkah 1: Hitung Faktor Koreksi Y... rabc (50.1) Langkah : Hitung Jumlah Kuadrat Total JKT i, j, k, l Y ijkl (3.30) (3.864)... (9.30) Ade Setiawan 009

35 Contoh Terapan Perhitungan Analisis Ragam Petak Utama 35 Langkah 3: Hitung Jumlah Kuadrat Petak Utama PU) i, l ( ) ( )... ( ) Langkah 4: Hitung Jumlah Kuadrat Kelompok K) Ade Setiawan 009 l ( a r ) i l i.. l i, l Y bc ( ) bc ( r ) l... l l Y abc abc ( ) ( ) Data Total Petak Utama (Kelompok x Nitrogen) Nitrogen Kelompok (K) (A) 1 3 Total A Total K

36 Ade Setiawan 009 Contoh Terapan Perhitungan Analisis Ragam Petak Utama 36 Langkah 5: Hitung Jumlah Kuadrat Faktor A A) i ( a i i.. i Y rbc rbc ( ) ( ) ) ( ) Langkah 6: Hitung Jumlah Kuadrat Galat Petak Utama (Galat a) Galata) i,l Y bc i..l PU) - K) - A) JKK JKA i,l (a r ) i bc l JKK JKA

37 Ade Setiawan 009 Contoh Terapan Perhitungan Analisis Ragam Anak Petak 37 Langkah 7: Hitung Jumlah Kuadrat Anak Petak AP) i, j, l i, j, l Y ij. l c ( a b c (14.776) i j r ) l (14.5) 3... (3.69) Data Total Anak Petak: Kelompok x Nitrogen x Manajemen (KAB) Nitrogen Manajemen Kelompok (K) (A) (B) 1 3 Total AB Total K

38 Contoh Terapan Perhitungan Analisis Ragam Anak Petak 38 Langkah 8: Hitung Jumlah Kuadrat Faktor B B) Y. j.. rac ( ).785 Ade Setiawan 009 j j ( b rac ) ( ) j ( ) Langkah 9: Hitung Jumlah Kuadrat Interaksi AB AB) i,j i,j Y ij. rc (a b rc ( ) i j ) JKA JKA JKB ( ) 3 3 JKB... ( ) Data Total Faktor Nitrogen x Manajemen (AB) Nitrogen Manajemen (B) (A) 1 3 Total A Total B

39 Ade Setiawan 009 Contoh Terapan Perhitungan Analisis Ragam Anak Petak 39 Langkah 10: Hitung Jumlah Kuadrat Galat Anak Petak (Galat b) Galat b) AP) - K) - A) - Galat a) - B) - AB)

40 Contoh Terapan Analisis terhadap Anak-anak Petak: 40 Langkah 11: Hitung Jumlah Kuadrat Faktor C C) Y..k. rab ( ) Ade Setiawan 009 k k (c k rab ) ( ) ( ) Langkah 1: Hitung Jumlah Kuadrat Interaksi AC AC) i, k i, k Y rb ( a c rb ( ) i. k. i k ) A) A) ( ) 3 3 C) C)... ( ) Tabel Nitrogen x Varietas (AC) Nitrogen Varietas (C) (A) 1 3 Total A Total C

41 Ade Setiawan 009 Contoh Terapan 41 Tabel Manajemen x Varietas (BC) Manajemen (B) Varietas (C) 1 3 Total B Total C Langkah 13: Hitung Jumlah Kuadrat Interaksi BC BC) j, k Y. jk. ra ( b c j k ) B) C) j, k B) ra ( ) ( ) C)... ( )

42 Ade Setiawan 009 Contoh Terapan 4 Langkah 14: Hitung Jumlah Kuadrat Interaksi ABC ABC) i,j,k ijk. AB) i,j,k Y r (a b r AB) ( ) ( ) i j AC) c k ) AC) A) BC) A) BC) B)... B) C) C) ( ) Tabel Nitrogen x Manajemen x Varietas (ABC) Nitrogen Mnjmen Varietas (C) (A) (B)

43 Ade Setiawan 009 Contoh Terapan 43 Langkah 15: Hitung Jumlah Kuadrat Galat Anak-anak Petak (Galat c) Galat c) JKT semua komponen JK la innya JKT K) A) Galat a) B) AB) Galat b) C) AC) BC) ABC) Hitung koefisien keragaman: kk( a) KT( Galat a) Y % 100% % kk( c) KT( Galat Y % c) 100% % kk( b) KT( Galat Y % b) 100% %

44 Ade Setiawan 009 Contoh Terapan 44 Langkah 16: Buat Tabel Analisis Ragam beserta Nilai F-tabelnya Sumber Ragam DB JK KT F-hit F.05 F.01 Petak Utama Kelompok (K) tn Nitrogen (A) ** Galat(a) Anak Petak Manajemen (B) ** AB tn Galat(b) Anak-anak Petak Varietas (C) ** AC tn BC tn ABC tn Galat(c) Total kk (a) = 9.18 %; kk (b) = 7.75 %; kk (c) = 1.59 % Pengaruh interaksi tidak signifikan, baik interaksi antara ketiga faktor (interaksi ABC) maupun interaksi antara dua faktor (AB, AC, BC). Pengaruh utama (mandiri) dari ketiga faktor signifikan, sehingga perlu dilakukan pengusutan lebih lanjut terhadap perbedaan di antara taraf rata-rata perlakuan dari ketiga Faktor tersebut.

45 Ade Setiawan 009 Contoh Terapan Perbandingan Rataan Faktor Nitrogen (A): 45 Berikut adalah langkah pengujian Uji Lanjut dengan menggunakan LSD Tentukan nilai t-student pada taraf nyata α =5% dengan derajat bebas galat a = 4: t (0.05/; 4) =.776 Hitung nilai LSD: Bandingkan selisih rata-rata perlakuan dengan nilai LSD = kg. Nyatakan berbeda apabila selisih rata-ratanya lebih besar dibandingkan dengan nilai LSD Perbandingan: SED (S Y ) LSD 5% -rataan N LSD t t 0. 05/ ; / ; 4 s Y KT( Galat rbc a) Nitrogen (N) Rata-rata a 6.03 b c kg ( ) Cara pemberian notasi bisa dilihat pada pembahasan perbandingan rata-rata perlakuan

46 Ade Setiawan Contoh Terapan Perbandingan Rataan Faktor Manajemen (B): Berikut adalah langkah pengujian Uji Lanjut dengan menggunakan LSD Tentukan nilai t-student pada taraf nyata α =5% dengan derajat bebas galat b = 1: t (0.05/; 1) =.179 Bandingkan selisih rata-rata perlakuan dengan nilai LSD = 0.85 kg. Nyatakan berbeda apabila selisih rata-ratanya lebih besar dibandingkan dengan nilai LSD. Hitung nilai LSD: LSD t t 0. 05/ ; / ; kg s Y KT( Galat b) rac ( ) Perbandingan: SED (S Y ) LSD 5% -rataan M Manajemen (M) Rata-rata a b c

47 Ade Setiawan 009 Contoh Terapan Perbandingan Rataan Faktor Varietas (C): 47 Berikut adalah langkah pengujian Uji Lanjut dengan menggunakan LSD Tentukan nilai t-student pada taraf nyata α =5% dengan derajat bebas galat c = 36: t (0.05/; 36) =.081 Bandingkan selisih rata-rata perlakuan dengan nilai LSD = kg. Nyatakan berbeda apabila selisih rata-ratanya lebih besar dibandingkan dengan nilai LSD. Hitung nilai LSD: Perbandingan: SED (S Y ) LSD 5% -rataan V LSD t t 0. 05/ ; / ; 36 s Y KT( Galat rab c) Varietas (V) Rata-rata a 5.96 b c kg ( )

Rancangan Petak Berjalur

Rancangan Petak Berjalur Rancangan Petak Berjalur Ade Setiawan 009 Nama lain untuk Rancangan Split-Blok adalah Strip-Plot atau Rancangan Petak-Berjalur (RPB. Rancangan ini sesuai untuk percobaan dua faktor dimana ketepatan pengaruh

Lebih terperinci

Pengacakan dan Tata Letak

Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan dan Tata Letak 26 Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan bisa dengan menggunakan Daftar Angka Acak, Undian, atau dengan perangkat komputer (bisa dilihat kembali pada pembahasan RAL/RAK/RBSL satu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB LANDASAN TEORI.1 Kerangka Teori Statistika.1.1 Perancangan Percobaan Percobaan merupakan suatu bentuk penelitian dimana ingin diketahui respon suatu objek sebagai akibat dari berbagai keadaan yang

Lebih terperinci

PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN

PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN Kelompok 11 : Devita Arum S. 12110101015 Saiful Fadillah 12110101027 Wafiyatul Khusna 12110101047 Firstyan Puguh N.C. 12110101051

Lebih terperinci

Rancangan Blok Terpisah (Split Blok)

Rancangan Blok Terpisah (Split Blok) Rancangan Blok Terpisah (Split Blok) KULIAH 13 PERANCANGAN PERCOBAAN (STK 222) rahmaanisa@apps.ac.id Rancangan Split Blok Kedua faktor merupakan petak utama Pengaruh yang ditekankan adalah pengaruh interaksi

Lebih terperinci

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL Kuliah 12 Perancangan Percobaan (STK 222) rahmaanisa@apps.ipb.ac.id Review Kapan rancangan split-plot digunakan? Apakah perbedaan split-plot dibandingkan dengan

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Ade Setiawan 009 Faktorial Faktor Pengertian dasar Faktor Taraf Perlakuan (Treatment) Respons Layout Percobaan & Pengacakan Penyusunan Data Analisis Ragam Perbandingan Rataan Ade

Lebih terperinci

Contoh RAK Faktorial

Contoh RAK Faktorial 68 (1) Olah Tanah Pupuk Kelompok (K) Grand Total (A) Organik (B) 1 2 3 AB 1 0 154 151 165 470 10 166 166 160 492 20 177 178 176 531 30 193 189 200 582 2 0 143 147 139 429 10 149 156 171 476 20 160 164

Lebih terperinci

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL Rancangan Petak Terpisah dalam RAL KULIAH 11 PERANCANGAN PERCOBAAN (STK222) rahmaanisa@apps.ipb.ac.id Latar Belakang Sejarah : Rancangan ini awalnya berkembang pada bidang pertanian (Montgomery, 1997;

Lebih terperinci

Rancangan Petak Terbagi

Rancangan Petak Terbagi Rancangan Peta Terbagi Ade Setiawan 009 Percobaan Split-plot merupaan superimpose dari dua jenis satuan percobaan dimana rancangan lingungan untu eduanya bisa sama ataupun berbeda. Satuan percobaan untu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN PERCOBAAN 2 MATERI 3: KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH

ANALISIS PERANCANGAN PERCOBAAN 2 MATERI 3: KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH ANALISIS PERANCANGAN PERCOBAAN MATERI 3: KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH Pengantar Salah satu komponen penting dalam perancangan percobaan adalah analisis ragam (anova) Komponen utama dalam menyusun

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Pelaksanaan Eksperimen Pelaksanaan eksperimen adalah proses pembuatan paving block yang dilakukan langsung di CV. Riau Jaya Paving. Paving

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3) STK511 Analisis Statistika Pertemuan 9 ANOVA (3) 9. ANOVA (3) Diagnosis Asumsi dalam Uji Hipotesis 1. bersifat bebas terhadap sesamanya. Nilai harapan dari nol, E 0 3. Ragam homogen, Var 4. Pola sebaran

Lebih terperinci

Percobaan Dua Faktor: Percobaan Faktorial. Arum Handini Primandari, M.Sc.

Percobaan Dua Faktor: Percobaan Faktorial. Arum Handini Primandari, M.Sc. Percobaan Dua Faktor: Percobaan Faktorial Arum Handini Primandari, M.Sc. Pendahuluan Dalam berbagai bidang penerapan perancangan percobaan diketahui bahwa respon dari individu merupakan akibat dari berbagai

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Ade Setiawan 009 Review RAL: Satuan percobaan homogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh perlakuan RAK: Satuan percobaan heterogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh Perlakuan

Lebih terperinci

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian 1 2 PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian MENGAPA PERLU DIRANCANG? Untuk mendapatkan penduga yang tidak berbias Untuk meningkatkan

Lebih terperinci

KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH

KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH ROZA AZIZAH PRIMATIKA, M.Si KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH Pengantar Salah satu komponen penting dalam perancangan percobaan adalah analisis ragam (anova) Komponen utama dalam menyusun analisis ragam

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANS TIGA FAKTOR PADA RANCANGAN SPLIT-SPLIT PLOT

ANALISIS VARIANS TIGA FAKTOR PADA RANCANGAN SPLIT-SPLIT PLOT Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (015), hal 379 386. ANALISIS VARIANS TIGA FAKTOR PADA RANCANGAN SPLIT-SPLIT PLOT Silvia Widayanti, Muhlasah Novitasari Mara, Neva Satyahadewi

Lebih terperinci

PERCOBAAN RAK FAKTORIAL DENGAN MENGGUNAKAN R-STUDIO

PERCOBAAN RAK FAKTORIAL DENGAN MENGGUNAKAN R-STUDIO PERCOBAAN RAK FAKTORIAL DENGAN MENGGUNAKAN R-STUDIO RANCANGAN PERCOBAAN Anggota Kelompok : Wahyu Nikmatus Sholihah 121810101010 Vivie Aisyafi Fatimah 121810101050 Reyka Bella Desvandai 121810101080 Ratna

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Pengertian dasar Faktor Taraf Perlakuan (Treatment) Respons Layout Percobaan & Pengacakan Penyusunan Data Analisis Ragam Perbandingan Rataan Pengertian dasar 3 Faktor: Variabel Bebas

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Rancangan lingkungan: Rancangan Acak Lengkap (RAL), (RAK) dan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL), Lattice. Ade Setiawan 009 RAL Ade Setiawan 009 Latar Belakang RAK 3 Perlakuan Sama

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 SPLIT PLOT Tepat digunakan pada percobaan faktorial jika pengaruh salah satu faktor sudah bisa diprediksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SPLIT PLOT Tepat digunakan pada percobaan faktorial jika pengaruh salah satu faktor sudah bisa diprediksi

Lebih terperinci

PERCOBAAN FAKTORIAL: RANCANGAN ACAK LENGKAP. Arum Handini Primandari

PERCOBAAN FAKTORIAL: RANCANGAN ACAK LENGKAP. Arum Handini Primandari PERCOBAAN FAKTORIAL: RANCANGAN ACAK LENGKAP Arum Handini Primandari PENDAHULUAN Dalam berbagai bidang penerapan perancangan percobaan diketahui bahwa respon dari individu merupakan akibat dari berbagai

Lebih terperinci

Penelitian ini telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-Maret di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, dan Laboratorium

Penelitian ini telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-Maret di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, dan Laboratorium III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-Maret 2014 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, dan

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1) STK511 Analisis Statistika Pertemuan 7 ANOVA (1) Metode Pengumpulan Data Metode Percobaan Memiliki keleluasaan untuk melakukan pengawasaan terhadap sumber-sumber keragaman data Dapat menciptakan jenis

Lebih terperinci

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS HALUOLEO, KENDARI Kampus Baru Bumi Tridharma, Andounohu - Kendari

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS HALUOLEO, KENDARI Kampus Baru Bumi Tridharma, Andounohu - Kendari KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS HALUOLEO, KENDARI Kampus Baru Bumi Tridharma, Andounohu - Kendari UJIAN AKHIR SEMESTER Semester Ganil Tahun Akademik 2015/2016

Lebih terperinci

Bentuk khusus dari rancangan faktorial dimana kombinasi perlakuan tidak diacak secara sempurna terhadap unit-unit percobaan.

Bentuk khusus dari rancangan faktorial dimana kombinasi perlakuan tidak diacak secara sempurna terhadap unit-unit percobaan. RANCANGAN FAKTORIAL SPLIT PLOT Diyan Herdiyantoro, SP., MSi. Laboratorium Biologi Tanah Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2013 Bentuk khusus dari rancangan faktorial dimana

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS 49 Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS Prinsip Kerja berdasarkan penguapan larutan sampel. kemudian logam berat yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengabsorbsi radiasi

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau selama 4 bulan di mulai dari

Lebih terperinci

III. PERCOBAAN FAKTORIAL

III. PERCOBAAN FAKTORIAL III. PERCOBAAN FAKTORIAL A. Pendahuluan Mengapa peneliti memilih melakukan percobaan factorial? atau bagaimana kalau beberapa factor penelitian ingin diterapkan sekaligus dalam percobaan? Untuk menjawab

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS VARIANSI DENGAN ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN PETAK-PETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN DATA HILANG

PERBANDINGAN ANALISIS VARIANSI DENGAN ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN PETAK-PETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN DATA HILANG PERBANDINGAN ANALISIS VARIANSI DENGAN ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN PETAKPETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN DATA HILANG Sri Wahyuningsih R 1, Anisa 2, Raupong ABSTRAK Analisis variansi

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Agustus sampai November 2014 di Lahan Pertanian Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Percobaan Satu Faktor: Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) Pada kondisi-kondisi tertentu, keheterogenan unit percobaan tidak

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 PERCOBAAN FAKTORIAL PERCOBAAN UNTUK MENGETAHUI PENGARUH BEBERAPA FAKTOR TERHADAP VARIABEL RESPON TUJUAN

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 PENGUJIAN HIPOTESIS V. PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Setiap

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Sumber Data

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Sumber Data 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian pengaruh periode hari bulan terhadap hasil tangkapan dan tingkat pendapatan nelayan bagan tancap dilakukan selama delapan bulan dari bulan Mei 2009 hingga Desember

Lebih terperinci

RANCANGAN PERCOBAAN TIGA FAKTOR DENGAN PENGUKURAN BERULANG (THREE FACTOR EXPERIMENTS WITH REPEATED MEASUREMENT) SKRIPSI

RANCANGAN PERCOBAAN TIGA FAKTOR DENGAN PENGUKURAN BERULANG (THREE FACTOR EXPERIMENTS WITH REPEATED MEASUREMENT) SKRIPSI RANCANGAN PERCOBAAN TIGA FAKTOR DENGAN PENGUKURAN BERULANG (THREE FACTOR EXPERIMENTS WITH REPEATED MEASUREMENT) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Lebih terperinci

RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN UJI PERBANDINGAN. Disusun Oleh : Retno Dwi Andayani SP.,MP

RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN UJI PERBANDINGAN. Disusun Oleh : Retno Dwi Andayani SP.,MP RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN UJI PERBANDINGAN Disusun Oleh : Retno Dwi Andayani SP.,MP Rancangan BAB 2 JENIS RANCANGAN DAN PENGGUNAANNYA Homogen Heterogen PERBEDAAN LINGKUNGAN HOMOGEN DAN HETEROGEN Homogen

Lebih terperinci

Bab V. Rancangan Bujur Sangkar Latin

Bab V. Rancangan Bujur Sangkar Latin Bab V. Rancangan Bujur Sangkar Latin Rancangan yang mengelompokkan perlakuan perlakuannya dlm cara yaitu berdasarkan baris dan kolom. Jumlah ulangan harus sama dengan jumlah perlakuan Merupakan keterbatasan

Lebih terperinci

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design CIRI - CIRI R.A.L. : 1. Media atau bahan percobaan seragam (dapat dianggap se- ragam ) 2. Hanya ada satu sumber kera-

Lebih terperinci

ANALISIS VARIAN DUA FAKTOR DALAM RANCANGAN PENGAMATAN BERULANG Studi Kasus : Pertumbuhan dan Perkembangan Perkecambahan Kacang Tanah

ANALISIS VARIAN DUA FAKTOR DALAM RANCANGAN PENGAMATAN BERULANG Studi Kasus : Pertumbuhan dan Perkembangan Perkecambahan Kacang Tanah JIMT Vol. 13 No. 2 Desember 2016 (Hal 48-61) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X ANALISIS VARIAN DUA FAKTOR DALAM RANCANGAN PENGAMATAN BERULANG Studi Kasus : Pertumbuhan dan Perkembangan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan Simpang

Lebih terperinci

Rancangan Pengamatan Berulang. Repeated Measurement Design

Rancangan Pengamatan Berulang. Repeated Measurement Design Racaga Pegamata Berulag Repeated Measuremet Desig Pedahulua Repeated measuremet (pegamata berulag) megacu kepada (Clewer & Scarisbrick, 006):. Suatu percobaa dimaa masig-masig uit percobaa meerima perbedaa

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen dan Laboratorium IImu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR

PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN 2012-2013 1 KATA PENGANTAR Buku ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari, melilih dan melakukan prosedur analisis data berdasarkan rancangan percobaan yang telah

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di

Lebih terperinci

PENDEKATAN REGRESI POLINOMIAL ORTHOGONAL PADA RANCANGAN DUA FAKTOR (DENGAN APLIKASI SAS DAN MINITAB) Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

PENDEKATAN REGRESI POLINOMIAL ORTHOGONAL PADA RANCANGAN DUA FAKTOR (DENGAN APLIKASI SAS DAN MINITAB) Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP PENDEKATAN REGRESI POLINOMIAL ORTHOGONAL PADA RANCANGAN DUA FAKTOR (DENGAN APLIKASI SAS DAN MINITAB) Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Abstrak Pendekatan regresi polinomial orthogonal dapat

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Riau Jl. H.R. Soebrantas No.155

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang III. MATERI DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang Percobaan UIN Agriculture Research and Development Station (UARDS) Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

2) Ukuran Data Tidak Sama k n i T 2.. JKT = X 2 ij - i=1 j=1 N k JKK = T 2 i. T 2.. i=1 n i N JKG = JKT - JKK Sumber Jumlah db Kuadrat Tengah F. Hitun

2) Ukuran Data Tidak Sama k n i T 2.. JKT = X 2 ij - i=1 j=1 N k JKK = T 2 i. T 2.. i=1 n i N JKG = JKT - JKK Sumber Jumlah db Kuadrat Tengah F. Hitun MODUL DISTRIBUSI F (ANOVA) I. PENDAHULUAN Ditemukan oleh seorang ahli statistik yang bernama R.A. Fisher pada tahun 1920. Distribusi F/ANOVA adalah prosedur statistika untuk mengkaji (mendeterminasi) apakah

Lebih terperinci

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri I. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 17 Maret sampai dengan 17 April 2013 di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Reka Integra ISSN 2338 : 5081 Jurusan Teknik Industri Itenas l No.02 l Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014

Reka Integra ISSN 2338 : 5081 Jurusan Teknik Industri Itenas l No.02 l Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Reka Integra ISSN 2338 : 508 Jurusan Teknik Industri Itenas l No.02 l Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 204 Penentuan Faktor yang Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Variabel

Lebih terperinci

Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari

Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari Pendahuluan Rancangan percobaan seperti RBSL, RAKL, dan juga RAL sering mengalami kendala

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2015 di Kandang Percobaan UIN Agriculture Research and Development Station (UARDS) Fakultas

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jalan H.R.

Lebih terperinci

RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design)

RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design) RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design) Pendahuluan Rancangan percobaan seperti RBSL, RAKL, dan juga RAL sering mengalami kendala pada perlakuan dengan jumlah yang besar, karena

Lebih terperinci

Materi Persyaratan analisis regresi dari rancangan percobaan Penentuan model regresi dengan ortogonal polinomial Dari rancangan acak lengkap Dari ranc

Materi Persyaratan analisis regresi dari rancangan percobaan Penentuan model regresi dengan ortogonal polinomial Dari rancangan acak lengkap Dari ranc Kuswanto, 2012 Materi Persyaratan analisis regresi dari rancangan percobaan Penentuan model regresi dengan ortogonal polinomial Dari rancangan acak lengkap Dari rancangan acak kelompok Apabila ulangan/blok

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dimulai pada bulan Juni sampai dengan Oktober 2013 di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir, BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 V. PENGUJIAN HIPOTESIS Hhipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu

Lebih terperinci

MENENTUKAN PENGARUH INTERAKSI PERLAKUAN DENGAN METODE POLINOMIAL ORTOGONAL

MENENTUKAN PENGARUH INTERAKSI PERLAKUAN DENGAN METODE POLINOMIAL ORTOGONAL MENENTUKAN PENGARUH INTERAKSI PERLAKUAN DENGAN METODE POLINOMIAL ORTOGONAL E. JULIANTINI Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Jl. Tentara Pelajar No.,

Lebih terperinci

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc. Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc. Rancangan Acak Lengkap (RAL) RAL merupakan rancangan paling sederhana di antara rancangan-rancangan percobaan baku.

Lebih terperinci

D E S A I N FA K TO R I A L 2 k A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I

D E S A I N FA K TO R I A L 2 k A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I D E S A I N FA K TO R I A L 2 k A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I PENDAHULUAN Desain faktorial digunakan secara luas dalam percobaan yang melibatkan beberapa faktor dimana di dalamnya penting dikaji

Lebih terperinci

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Latar belakang Rancangan Acak kelompok adalah suatu rancangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Rancangan petak teralur (strip plot design) merupakan susunan petak-petak (plotplot)

TINJAUAN PUSTAKA. Rancangan petak teralur (strip plot design) merupakan susunan petak-petak (plotplot) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rancangan Petak Teralur Rancangan petak teralur (strip plot design) merupakan susunan petak-petak (plotplot) sebagai satuan percobaan yang terdiri dari plot baris untuk perlakuan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di Desa Moutong Kecamatan Tilong Kabila Kab. Bone Bolango dengan ketinggian tempat + 25 meter diatas permukaan laut. 3.2. Bahan

Lebih terperinci

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc. PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc. PENGUJIAN HIPOTESIS Langkah-langkah pengujian hipotesis: 1) Merumuskan hipotesis 2) Memilih taraf nyata α 3) Menentukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Kerangka Teori.1.1 Konsep Dasar Rekayasa Piranti Lunak.1.1.1 Pengertian Rekayasa Piranti Lunak Pengertian rekayasa piranti lunak pertama kali diperkenalkan oleh Fritz Bauer pada suatu

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 PENGUJIAN HIPOTESIS V. PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Setiap

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan pendahuluan dilaksanakan pada bulan November 2011-Februari 2012. Penelitian utama akan dilaksanakan pada bulan Mei 2012. Penelitian

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan pada

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, I. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan

Lebih terperinci

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD)

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD) Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD) Rancangan yang paling sederhana Paling murah Pelaksanaan percobaan paling mudah Keabsahan kesimpulan paling rendah Untuk bahan atau

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 PERCOBAAN SATU FAKTOR RANCANGAN ACAK LENGKAP ( R A L ) Percobaan Satu Faktor : Pengaruh Takaran Pupuk

Lebih terperinci

ANALISIS RAGAM MULTIVARIAT UNTUK RANCANGAN ACAK LENGKAP DENGAN PENGAMATAN BERULANG. Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP.

ANALISIS RAGAM MULTIVARIAT UNTUK RANCANGAN ACAK LENGKAP DENGAN PENGAMATAN BERULANG. Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. ANALISIS RAGAM MULTIVARIAT UNTUK RANCANGAN ACAK LENGKAP DENGAN PENGAMATAN BERULANG Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Abstrak Rancangan satu faktor dengan satuan percobaan yang dipergunakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI & EFEKTIFITAS PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN PETAK BERJALUR

PENINGKATAN EFISIENSI & EFEKTIFITAS PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN PETAK BERJALUR PENINGKATAN EFISIENSI & EFEKTIFITAS PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN PETAK BERJALUR Ngarap Im Mani 1) dan Lim Widya Sanjaya ), 1) & ) Jurs. Matematia Binus University PENGANTAR Perancangan percobaan adalah suatu

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H. R. Soebrantas No. 115 km 18 Kelurahan. Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

III. BAHAN DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H. R. Soebrantas No. 115 km 18 Kelurahan. Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru. III. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai September 2013 di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl. H.R. Soebrantas

Lebih terperinci

II. Materi dan Metode. Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan

II. Materi dan Metode. Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan II. Materi dan Metode 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan Balai Benih Induk Hortikultura Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan Januari-Mei 2013.

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014 III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen, Laboratorium Patologi, Entomologi dan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan pada

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru. III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei 2013 di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PE PERTEMUAN KE-3 DAN 5 PROFDRKRISHNA PURNAWAN CANDRA JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAPERTA UNMUL 016 Materi yang dibahas adalah: A Klasifikasi Rancangan Percobaan B Rancangan-rancangan Bergalat Tunggal

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

Uji Lanjut: BEDA NILAI TERKECIL (BNT) (Least Significant Difference (LSD)) Forcep Rio Indaryanto, S.Pi., M.Si Muta Ali Khalifa, S.IK., M.Si.

Uji Lanjut: BEDA NILAI TERKECIL (BNT) (Least Significant Difference (LSD)) Forcep Rio Indaryanto, S.Pi., M.Si Muta Ali Khalifa, S.IK., M.Si. Uji Lanjut: BEDA NILAI TERKECIL (BNT) (Least Significant Difference (LSD)) Forcep Rio Indaryanto, S.Pi., M.Si Muta Ali Khalifa, S.IK., M.Si. Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, Agustus Penyusun

KATA PENGANTAR. Malang, Agustus Penyusun 1 KATA PENGANTAR Buku ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari, melilih dan melakukan prosedur analisis data berdasarkan rancangan percobaan yang telah dipilih Buku panduan dan latihan praktikum

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H. R. Soebrantas

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Lahan Pertanian Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. H.R Soebrantas

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III MATERI DAN METODE 31 Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan Pertanian Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl HR Subrantas KM15 Panam,

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah rumput laut

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah rumput laut 22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Bahan dan Alat Penelitian, (2) Metode Penelitian, (3) Deskripsi Percobaan. 3.1. Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1. Bahan-bahan yang digunakan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dimulai pada bulan November 2014 sampai dengan Maret 2015 di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di hutan hujan tropika yang berlokasi di PT. Austral Byna, Muara Teweh, Kalimantan Tengah. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN

KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN NOVIANTI, V. 1, ANISA 2, DAN SIRAJANG, N. 3 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PE PERTEMUAN KE-3 DAN 5 PROFDRKRISHNA PURNAWAN CANDRA JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAPERTA UNMUL 2016 Materi yang dibahas adalah: A Klasifikasi Rancangan Percobaan B Rancangan-rancangan Bergalat Tunggal

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan

III. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Tanaman Pangan, Balai Benih Induk Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan Pekanbaru,

Lebih terperinci