BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pelaksanaan Eksperimen Pelaksanaan eksperimen adalah proses pembuatan paving block yang dilakukan langsung di CV. Riau Jaya Paving. Paving block yang dibuat berukuran 20 Cm x 10 Cm x 6 Cm dengan komposisi bahan baku yang telah ditentukan pada Metodologi Penelitian. Dokumentasi proses pembuatan paving block dapat dilihat pada lampiran D. Adapun Tahapan dari proses pembuatan paving block adalah sebagai berikut: 1. Pencampuran Bahan Baku Sebelum bahan baku di campurkan terlebih dahulu dilakukan penimbangan bahan baku seperti semen, pasir dan abu batu. Adapun berat dari masing-masing bahan baku adalah sebagai berikut: a. 1 : 6 : 3 (1 kg semen, 6 kg pasir, 3 kg abu batu) b. 2 : 6 : 2 (2 kg semen, 6 kg pasir, 2 kg abu batu) c. 3 : 6 : 1 (3 kg semen, 6 kg pasir, 1 kg abu batu) Gambar 4.1 Penimbangan Bahan Baku Sumber : Pengamatan Langsung (2014) Setelah dilakukan penimbangan bahan baku selanjutnya bahan baku tersebut di campurkan.

2 2. Pengadukan Bahan Baku Setelah bahan baku dicampurkan selanjutnya dilakukan pengadukan sampai merata. Pengadukan dilakukan menggunakan mesin mixser atau mesin pengaduk selama ± 3 menit. Gambar 4.2 Mesin Mixser/Pengaduk Sumber : Pengamatan Langsung (2014) 3. Pencetakan Paving Block Setelah adukan tercampur rata, campuran paving block tersebut dimasukan kedalam cetakan pada alat pemadatan. Cetakan tersebut digetarkan agar campuran tersebut mengisi rongga-rongga kosong pada bagian dasar cetakan. Setelah cetakan terisi penuh oleh campuran tersebut, cetakan tersebut ditekan oleh pelat besi dari alat pemadatan. Tekanan yang diberikan selama 3 sampai 5 detik. IV-2

3 Gambar 4.3 Memasukan Campuran ke Dalam Cetakan Sumber : Pengamatan Langsung (2014) Gambar 4.4 Penekanan Cetakan Paving Block Sumber : Pengamatan Langsung (2014) Setelah selesai dicetak, paving block diangkat dari mesin pemadatan. Paving block dibiarkan beberapa jam, lalu selanjutnya diberi label yang betujuan untuk memberi tanda sesuai dengan faktor yang dicobakan. Selanjutnya paving block didiamkan sebelum dilakukan pengujian kuat tekan sesuai dengan umur paving block yang telah ditentukan IV-3

4 Gambar 4.5 Paving Block Selesai dicetak Sumber : Pengamatan Langsung (2014) Pengujian Kuat Tekan Paving Block Pengujian kuat tekan paving block menggunakan alat compression test. Pengujian kuat tekan dihentikan setelah dial pada pembacaan pada alat compression tes berhenti. Hal ini menunjukan bahwa kuat tekan dari benda uji tersebut sudah maksimal. Paving block diuji kuat tekan pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Untuk menghitung nilai kuat tekan paving block digunakan persamaan sebagai berikut: F c = Keterangan: Fc = Kuat tekan benda uji (Mpa) P = Beban Maksimum ( N atau kn) A = Luas penampang benda uji (mm 2 ) Pengujian Paving Block Umur 7 Hari Langkah-langkah pengujian kuat tekan paving block sesuai dengan yang telah disampaikan pada Metodologi Penelitian. Dokumentasi proses dan hasil pengujian kuat tekan dapat dilihat pada Lampiran E. Adapun data hasil uji kuat tekan paving block pada umur 7 hari dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 berikut: IV-4

5 Tabel 4.1 Hasil Uji Kuat Tekan Paving Block Umur 7 Hari (Replikasi 1) Sampel Berat Luas Benda P P Kuat Tekan Kuat Tekan (gram) Uji (Cm 2 ) (kn) (Kg) (Kg/Cm 2 ) (Mpa) a 1,b 1,c ,17 10,42 a 2,b 1,c ,44 a 3,b 1,c ,08 17,71 a 1,b 2,c ,22 9,72 a 2,b 2,c ,39 20,14 a 3,b 2,c ,56 18,06 a 1,b 3,c ,75 9,38 a 2,b 3,c ,28 21,53 a 3,b 3,c ,50 18,75 Sumber : Pengumpulan Data (2014) Tabel 4.2 Hasil Uji Kuat Tekan Paving Block Umur 7 Hari (Replikasi 2) Sampel Berat Luas Benda P P Kuat Tekan Kuat Tekan (gram) Uji (Cm 2 ) (kn) (Kg) (Kg/Cm 2 ) (Mpa) a 1,b 1,c ,00 12,50 a 2,b 1,c ,86 20,49 a 3,b 1,c ,83 14,58 a 1,b 2,c ,53 12,15 a 2,b 2,c ,33 20,83 a 3,b 2,c ,67 16,67 a 1,b 3,c ,64 10,76 a 2,b 3,c ,86 20,49 a 3,b 3,c ,72 15,97 Sumber : Pengumpulan Data (2014) Berdasarkan dari Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 maka didapat rata-rata kuat tekan paving pada umur 7 hari dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Rata-Rata Kuat Tekan Paving Block Pada Umur 7 Hari Sampel Replikasi 1 Kuat Tekan (Mpa) Replikasi 2 Kuat Tekan (Mpa) Total Kuat Tekan (Mpa) Rata-Rata Kuat Tekan (Mpa) a 1,b 1,c 1 10,42 12,50 22,92 11,46 a 2,b 1,c 1 20,49 39,93 19,96 a 3,b 1,c 1 17,71 14,58 32,29 16,14 a 1,b 2,c 1 9,72 12,15 21,87 10,93 a 2,b 2,c 1 20,14 20,83 40,97 20,48 a 3,b 2,c 1 18,06 16,67 34,73 17,36 a 1,b 3,c 1 9,38 10,76 20,14 10,07 a 2,b 3,c 1 21,53 20,49 42,02 21,01 a 3,b 3,c 1 18,75 15,97 34,72 17,36 IV-5

6 Dengan menggunakan data diatas maka dapat dibuat diagram batang ratarata kuat tekan paving block pada umur 7 hari yang ditunjukan pada Gambar 4.6 berikut: Gambar 4.6 Kuat Tekan Paving Block Umur 7 Hari Berdasarkan diagram diatas nilai kuat tekan paving block umur 7 hari terbesar terdapat pada kombinasi faktor a 2,b 3,c 1 atau faktor A pada taraf 2, faktor B pada taraf 3 dan faktor C pada taraf 1 dengan kuat tekan sebesar 21,01 Mpa Pengujian Paving Block Umur 14 Hari Adapun data hasil uji kuat tekan paving block pada umur 14 hari dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Kuat Tekan Paving Block Umur 14 Hari (Replikasi 1) Sampel Berat Luas Benda P P Kuat Tekan Kuat Tekan (gram) Uji (Cm 2 ) (kn) (Kg) (Kg/Cm 2 ) (Mpa) a 1,b 1,c ,78 15,28 a 2,b 1,c ,11 23,61 a 3,b 1,c ,33 20,83 a 1,b 2,c ,72 15,97 a 2,b 2,c ,31 27,43 a 3,b 2,c ,22 22,22 a 1,b 3,c ,83 14,58 a 2,b 3,c ,83 27,08 a 3,b 3,c ,44 Sumber : Pengumpulan Data (2014) IV-6

7 Tabel 4.5 Hasil Uji Kuat Tekan Paving Block Umur 14 Hari (Replikasi 2) Sampel Berat Luas Benda P P Kuat Tekan Kuat Tekan (gram) Uji (Cm 2 ) (kn) (Kg) (Kg/Cm 2 ) (Mpa) a 1,b 1,c ,56 18,06 a 2,b 1,c ,22 22,22 a 3,b 1,c ,39 20,14 a 1,b 2,c ,50 18,75 a 2,b 2,c ,36 26,74 a 3,b 2,c ,28 21,53 a 1,b 3,c ,72 15,97 a 2,b 3,c ,89 26,39 a 3,b 3,c ,97 19,10 Sumber : Pengumpulan Data (2014) Berdasarkan dari Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 maka didapat rata-rata kuat tekan paving pada umur 7 hari dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Rata-Rata Kuat Tekan Paving Block Pada Umur 14 Hari Sampel Replikasi 1 Kuat Tekan (Mpa) Replikasi 2 Kuat Tekan (Mpa) Total Kuat Tekan (Mpa) Rata-Rata Kuat Tekan (Mpa) a 1,b 1,c 2 15,28 18,06 33,33 16,67 a 2,b 1,c 2 23,61 22,22 45,83 22,92 a 3,b 1,c 2 20,83 20,14 40,97 20,49 a 1,b 2,c 2 15,97 18,75 34,72 17,36 a 2,b 2,c 2 27,43 26,74 54,17 27,08 a 3,b 2,c 2 22,22 21,53 43,75 21,88 a 1,b 3,c 2 14,58 15,97 30,56 15,28 a 2,b 3,c 2 27,08 26,39 53,47 26,74 a 3,b 3,c 2 19,10 38,54 19,27 Sumber : Pengumpulan Data (2014) Dengan menggunakan data diatas maka dapat dibuat diagram batang ratarata kuat tekan paving block pada umur 14 hari yang ditunjukan pada Gambar 4.7 berikut: IV-7

8 Gambar 4.7 Kuat Tekan Paving Block Umur 14 Hari Berdasarkan diagram diatas nilai kuat tekan paving block umur 14 hari terbesar terdapat pada kombinasi faktor a 2,b 2,c 2 atau faktor A pada taraf 2, faktor B pada taraf 2 dan faktor C pada taraf 2 dengan kuat tekan sebesar 27,08 Mpa Pengujian Paving Block Umur 28 Hari Adapun data hasil uji kuat tekan paving block pada umur 28 hari dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Kuat Tekan Paving Block Umur 28 Hari (Replikasi 1) Sampel Berat Luas Benda P P Kuat Tekan Kuat Tekan (gram) Uji (Cm 2 ) (kn) (Kg) (Kg/Cm 2 ) (Mpa) a 1,b 1,c ,44 a 2,b 1,c ,36 26,74 a 3,b 1,c ,28 21,53 a 1,b 2,c ,44 a 2,b 2,c ,31 27,43 a 3,b 2,c ,58 23,96 a 1,b 3,c ,39 20,14 a 2,b 3,c ,19 28,82 a 3,b 3,c ,47 25,35 Sumber : Pengumpulan Data (2014) IV-8

9 Tabel 4.8 Hasil Uji Kuat Tekan Paving Block Umur 14 Hari (Replikasi 2) Sampel Berat Luas Benda P P Kuat Tekan Kuat Tekan (gram) Uji (Cm 2 ) (kn) (Kg) (Kg/Cm 2 ) (Mpa) a 1,b 1,c ,08 17,71 a 2,b 1,c ,83 27,08 a 3,b 1,c ,53 24,65 a 1,b 2,c ,92 19,79 a 2,b 2,c ,67 29,17 a 3,b 2,c ,42 26,04 a 1,b 3,c ,44 a 2,b 3,c ,72 28,47 a 3,b 3,c ,89 26,39 Sumber : Pengumpulan Data (2014) Berdasarkan dari Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 maka didapat rata-rata kuat tekan paving pada umur 28 hari dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Rata-Rata Kuat Tekan Paving Block Pada Umur 28 Hari Sampel Replikasi 1 Kuat Tekan (Mpa) Replikasi 2 Kuat Tekan (Mpa) Total Kuat Tekan (Mpa) Rata-Rata Kuat Tekan (Mpa) a 1,b 1,c 3 17,71 37,15 18,58 a 2,b 1,c 3 26,74 27,08 53,82 26,91 a 3,b 1,c 3 21,53 24,65 46,18 23,09 a 1,b 2,c 3 19,79 39,24 19,62 a 2,b 2,c 3 27,43 29,17 56,60 28,30 a 3,b 2,c 3 23,96 26,04 50,00 25,00 a 1,b 3,c 3 20,14 39,58 19,79 a 2,b 3,c 3 28,82 28,47 57,29 28,65 a 3,b 3,c 3 25,35 26,39 51,74 25,87 Sumber : Pengumpulan Data (2014) Dengan menggunakan data diatas maka dapat dibuat diagram batang ratarata kuat tekan paving block pada umur 28 hari yang ditunjukan pada Gambar 4.8 berikut: IV-9

10 Gambar 4.8 Kuat Tekan Paving Block Umur 28 Hari Berdasarkan diagram diatas nilai kuat tekan paving block umur 28 hari terbesar terdapat pada kombinasi faktor a 2,b 3,c 3 atau faktor A pada taraf 2, faktor B pada taraf 3 dan faktor C pada taraf 3 dengan kuat tekan sebesar 28,65 Mpa. Sedangkan perbandingan rata-rata nilai kuat tekan paving block umur 7, 14 dan 28 hari dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut. Tabel 4.10 Perbandingan Rata-rata Kuat Tekan Paving Block Rata-rata Kuat Tekan Paving Block Umur 7 Hari Rata-rata Kuat Tekan Paving Block Umur 14 Hari Rata-rata Kuat Tekan Paving Block Umur 28 Hari 11,46 16,67 18,58 19,96 22,92 26,91 16,14 20,49 23,09 10,93 17,36 19,62 20,48 27,08 28,30 17,36 21,88 25,00 10,07 15,28 19,79 21,01 26,74 28,65 17,36 19,27 25,87 Sumber : Pengumpulan Data (2014) Dengan menggunakan data diatas maka dapat dibuat diagram batang ratarata kuat tekan paving block pada umur 7, 14 dan 28 hari yang ditunjukan pada Gambar 4.9 berikut: IV-10

11 Gambar 4.9 Perbandingan Nilai Rata-rata Kuat Tekan Paving Block Berdasarkan diagram diatas nilai kuat tekan paving block terbesar terdapat pada kombinasi faktor a 2,b 3,c 3 atau faktor A pada taraf 2 dengan komposisi bahan baku 2:6:2, faktor B pada taraf 3 dengan kuntitas penyiraman 7 kali seminggu dan faktor C pada taraf 3 dengan umur paving block selama 28 hari, didapat kuat tekan sebesar 28,65 Mpa. 4.2 Pengolahan Data Pada perhitungan ini harus menentukan data percobaan yang telah dilakukan untuk digunakan dalam pengolahan data desain eksperimen metode rancangan acak lengkap, kemudian menyajikan dalam bentuk tabel (Sudjana, 1995). Hal ini dikarenakan untuk mempermudah dalam menentukan total dan rata-rata dalam perhitungan di setiap baris maupun kolomnya. Berdasarkan dari Tabel 4.3, Tabel 4.6 dan Tabel 4.9 sebagai contoh untuk nilai a 1,b 1,c 1 dapat dilihat pada Tabel 4.3 pada sampel pertama dengan nilai sebesar 10,42 Mpa maka didapat hasil rekapitulasi hasil uji kuat tekan paving block dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: IV-11

12 Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Uji Kuat Tekan Paving Block Komposisi semen, (b 1 ) Kuantitas Penyiraman (B) (b 2 ) (b 3 ) pasir dan Umur Paving Block (C) abu batu (A) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (a 1 ) 10,42 12,50 15,28 18,06 17,71 9,72 12,15 15,97 18,75 19,79 9,38 10,76 14,58 15,97 20,14 Total 22,92 33,34 37,15 21,87 34,72 39,23 20,14 30,55 39,58 Rata-rata 11,46 16,67 18,58 10,94 17,36 19,62 10,07 15,28 19,79 Y Total 279,5 (a 2 ) 20,49 23,61 22,22 26,74 27,08 20,14 20,83 27,43 26,74 27,43 29,17 21,53 20,49 27,08 26,39 Total 39,93 45,83 53,82 40,97 54,17 56,60 42,02 53,47 57,29 Rata-rata 19,97 22,92 26,91 20,49 27,09 28,30 21,01 26,74 28,65 (a 3 ) 17,71 14,58 20,83 20,14 21,53 24,65 18,06 16,67 22,22 21,53 23,96 26,04 18,75 15,97 19,10 Total 32,29 40,97 46,18 34,73 43, ,72 38,54 51,74 Rata-rata 16,15 20,49 23,09 17,37 21,88 25,00 17,36 19,27 25,87 28,82 28,47 444,1 25,35 26,39 372,92 Y Total 95,14 120,14 137,15 97,57 132,64 145,83 96,88 122,56 148, ,52 Sumber : Pengolahan Data (2014) Sebelum melanjutkan pengolahan data langkah selanjutnya memisahkan nilai total faktor untuk masing masing faktor. Pertama memisahkan nilai total faktor A dan B dan untuk membantu menentukan nilai total tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12 Perhitungan Nilai Total Faktor A dan B Komposisi semen, (b 1 ) Kuantitas Penyiraman (B) (b 2 ) (b 3 ) pasir dan Umur Paving Block (C) abu batu (A) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (a 1 ) 10,42 12,50 15,28 18,06 17,71 9,72 12,15 15,97 18,75 19,79 9,38 10,76 14,58 15,97 20,14 Total 22,92 33,34 37,15 21,87 34,72 39,23 20,14 30,55 39,58 Rata-rata 11,46 16,67 18,58 10,94 17,36 19,62 10,07 15,28 19,79 Y Total 279,5 (a 2 ) 20,49 23,61 22,22 26,74 27,08 20,14 20,83 27,43 26,74 27,43 29,17 21,53 20,49 27,08 26,39 Total 39,93 45,83 53,82 40,97 54,17 56,60 42,02 53,47 57,29 Rata-rata 19,97 22,92 26,91 20,49 27,09 28,30 21,01 26,74 28,65 28,82 28,47 444,1 IV-12

13 4.12 Perhitungan Nilai Total Faktor A dan B (lanjutan) Komposisi semen, pasir dan (b 1 ) Kuantitas Penyiraman (B) (b 2 ) Umur Paving Block (C) (b 3 ) abu batu (A) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) Y Total (a 3 ) 17,71 14,58 20,83 20,14 21,53 24,65 18,06 16,67 22,22 21,53 23,96 26,04 18,75 15,97 19,10 Total 32,29 40,97 46,18 34,73 43, ,72 38,54 51,74 Rata-rata 16,15 20,49 23,09 17,37 21,88 25,00 17,36 19,27 25,87 25,35 26,39 372,92 Y Total 95,14 120,14 137,15 97,57 132,64 145,83 96,88 122,56 148, ,52 (Sumber : Pengolahan Data 2014) Adapun cara menentukan nilai total faktor A dan B berdasarkan pada Tabel 4.12 diatas yang bewarna merah merupakan nilai faktor A pada taraf a1, a2 dan a3 dan Faktor B pada taraf 1, yang bewarna kuning merupakan nilai faktor A pada taraf a1, a2 dan a3 dan Faktor B pada taraf 2, sedangkan yang bewarna hijau merupakan nilai faktor A pada taraf a1, a2 dan a3 dan Faktor B pada taraf 3. Sebagai contoh nilai faktor A pada taraf a1 dan Faktor B pada taraf 1 adalah 22, , ,15 = 93,41. Adapun nilai total faktor A dan faktor B dapat dilihat pada Tabel.13 Berikut: Tabel 4.13 Data Total Faktor Komposisi Bahan Baku dan Kuantitas Penyiraman (A dan B) Komposisi semen, pasir Kuantitas Penyiraman (B) dan abu batu 1 x Seminggu 3 x Seminggu Setiap hari Total (A) (b1) (b2) (b3) 1:6:3 (a 1 ) 93,41 95,82 90,27 279,5 2:6:2 (a 2 ) 139,58 151,74 152,78 444,1 3:6:1 (a 3 ) 1 128, ,92 Total 352,43 376,04 368, ,52 (Sumber : Pengolahan Data 2014) IV-13

14 Selanjutnya yang kedua memisahkan nilai total faktor A dan C dan untuk membantu menentukan nilai total tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Perhitungan Nilai Total Faktor A dan C Komposisi semen, (b 1 ) Kuantitas Penyiraman (B) (b 2 ) (b 3 ) pasir dan Umur Paving Block (C) abu batu (A) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (a 1 ) 10,42 12,50 15,28 18,06 17,71 9,72 12,15 15,97 18,75 19,79 9,38 10,76 14,58 15,97 20,14 Total 22,92 33,34 37,15 21,87 34,72 39,23 20,14 30,55 39,58 Rata-rata 11,46 16,67 18,58 10,94 17,36 19,62 10,07 15,28 19,79 Y Total 279,5 (a 2 ) 20,49 23,61 22,22 26,74 27,08 20,14 20,83 27,43 26,74 27,43 29,17 21,53 20,49 27,08 26,39 Total 39,93 45,83 53,82 40,97 54,17 56,60 42,02 53,47 57,29 Rata-rata 19,97 22,92 26,91 20,49 27,09 28,30 21,01 26,74 28,65 (a 3 ) 17,71 14,58 20,83 20,14 21,53 24,65 18,06 16,67 22,22 21,53 23,96 26,04 18,75 15,97 19,10 Total 32,29 40,97 46,18 34,73 43, ,72 38,54 51,74 Rata-rata 16,15 20,49 23,09 17,37 21,88 25,00 17,36 19,27 25,87 28,82 28,47 444,1 25,35 26,39 372,92 Y Total 95,14 120,14 137,15 97,57 132,64 145,83 96,88 122,56 148, ,52 (Sumber : Pengolahan Data 2014) Adapun cara menentukan nilai total faktor A dan C berdasarkan pada Tabel 4.14 diatas yang bewarna merah merupakan nilai faktor A pada taraf a 1, a 2 dan a 3 dan Faktor C pada taraf 1, yang bewarna kuning merupakan nilai faktor A pada taraf a 1, a 2 dan a 3 dan Faktor B pada taraf 2, sedangkan yang bewarna hijau merupakan nilai faktor A pada taraf a 1, a 2 dan a 3 dan Faktor B pada taraf 3. Sebagai contoh nilai faktor A pada taraf a1 dan Faktor C pada taraf 1 adalah 22, , ,18 = 64,93 Adapun nilai total faktor A dan faktor C dapat dilihat pada Tabel.15 Berikut: IV-14

15 Tabel 4.15 Data Total Faktor Komposisi Bahan Baku dan Umur Paving Block (A dan C) Komposisi semen, pasir Umur Paving block (C) dan abu batu (A) 7 hari 14 hari 28 hari Total 1:6:3 (a 1 ) 64,93 98,61 115,96 279,5 2:6:2 (a 2 ) 122,92 153,47 167,71 444,1 3:6:1 (a 3 ) 101,74 123,26 147,92 372,92 Total 289,59 375,34 431, ,52 (Sumber : Pengolahan Data 2014) Selanjutnya yang ketiga memisahkan nilai total faktor B dan C dan untuk membantu menentukan nilai total tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut: Tabel 4.16 Perhitungan Nilai Total Faktor B dan C Komposisi semen, (b 1 ) Kuantitas Penyiraman (B) (b 2 ) (b 3 ) pasir dan Umur Paving Block (C) abu batu (A) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (a 1 ) 10,42 12,50 15,28 18,06 17,71 9,72 12,15 15,97 18,75 19,79 9,38 10,76 14,58 15,97 20,14 Total 22,92 33,34 37,15 21,87 34,72 39,23 20,14 30,55 39,58 Rata-rata 11,46 16,67 18,58 10,94 17,36 19,62 10,07 15,28 19,79 Y Total 279,5 (a 2 ) 20,49 23,61 22,22 26,74 27,08 20,14 20,83 27,43 26,74 27,43 29,17 21,53 20,49 27,08 26,39 Total 39,93 45,83 53,82 40,97 54,17 56,60 42,02 53,47 57,29 Rata-rata 19,97 22,92 26,91 20,49 27,09 28,30 21,01 26,74 28,65 (a 3 ) 17,71 14,58 20,83 20,14 21,53 24,65 18,06 16,67 22,22 21,53 23,96 26,04 18,75 15,97 19,10 Total 32,29 40,97 46,18 34,73 43, ,72 38,54 51,74 Rata-rata 16,15 20,49 23,09 17,37 21,88 25,00 17,36 19,27 25,87 28,82 28,47 444,1 25,35 26,39 372,92 Y Total 95,14 120,14 137,15 97,57 132,64 145,83 96,88 122,56 148, ,52 (Sumber : Pengolahan Data 2014) Adapun cara menentukan nilai total faktor B dan C berdasarkan pada Tabel 4.16 diatas yang bewarna merah merupakan nilai faktor B pada taraf b 1 dan dan Faktor C pada taraf c 1, c 2 dan c 3 yang bewarna kuning merupakan nilai faktor B pada taraf b 2 dan Faktor C pada taraf c 1,c 2 dan c 3 sedangkan yang bewarna hijau merupakan nilai faktor B pada taraf b 2 dan Faktor C pada taraf c 1, c 2 dan c 3. IV-15

16 Sebagai contoh nilai faktor B pada taraf a 1 dan Faktor C pada taraf 1 95, 14 dan nilai faktor B pada taraf a 1 dan Faktor C pada taraf 2 120,14. Berikut: Adapun nilai total faktor B dan faktor C dapat dilihat pada Tabel 4.17 Tabel 4.17 Data Total Faktor Kuantitas Penyiraman dan Umur Paving Block (B dan C) Kuantitas penyiraman (B) Umur Paving block (C) 7 hari 14 hari 28 hari Total 1x seminggu 95,14 120,14 137,15 352,43 3x seminggu 97,57 132,64 145,83 376,04 7x seminggu 96,88 122,56 148,61 368,05 Total 289,59 375,34 431, ,52 (Sumber : Pengolahan Data 2014) Menghitung Nilai Total Perlakuan a. Menghitung FK = Y 2 /rabc= ( ) = (, ) ( )( )( )( ) = 22265,85 b. Menghitung JKT = ijkl Y 2 ijkl FK = (10,42) 2 + (12,50) (26,39) ,85 = 23689, ,85 = 1423,89 c. Menghitung JKP = ( ) FK = (, ) (, ) (, ) 22265,85 = 23650, ,85 = 1385,08 IV-16

17 d. Menghitung JKG = JKT JKP = 1423, ,08 = 38, Menghitung Derajat Bebas a. db perlakuan = abc 1 = (3) (3) (3) - 1 = 26 b. db galat = (abc-1)(r-1) = (26) (2-1) = 26 c. db total = rabc 1 = (2) (3) (3) (3) -1 = Menghitung Jumlah Kuadrat Faktor a. Menghitung JK A (Komposisi, Semen dan Abu Batu) = ( ) = ( ) FK = (, ) (, ) (, ) ( )( )( ) = 757, ,85 b. Menghitung JK B (Kuantitas Penyiraman) = ( ) = ( ) FK = (, ) (, ) (, ) ( )( )( ) = 16, ,85 IV-17

18 c. Menghitung JK C (Umur Paving Block) = ( ) = ( ) FK = (, ) (, ) (, ) ( )( )( ) = 568, ,85 d. Menghitung JK (Kombinasi A dan B) = ( ) = ( ) FK = (, ) (, ) ( ) ( )( )( ) = 14582, ,85 e. Menghitung JK (Kombinasi A dan C) = ( ) = ( ) FK = (, ) (, ) (, ) ( )( )( ) = 14399, ,85 f. Menghitung JK (Kombinasi B dan C) = ( ) = ( ) FK = (, ) (, ) (, ) ( )( )( ) = 14465, ,85 g. Menghitung JK (Kombinasi A, B dan C) = JKP - JK(A) - JK(B) - JK(C) - JK(AB) - JK(AC) - JK(BC) = 70398,42 757,17 16,03 568,17 ( 14582,4) = ( 14399,2) ( 14465,5) = (112504,2) IV-18

19 4.2.4 Menghitung Derajat Bebas Faktor Menentukan derajat bebas untuk pengaruh utama dan interaksi antar faktor-faktor A,B,dan C sebagai berikut: a. db faktor A = a 1 = 3-1 = 2 b. db faktor B = b 1 = 3-1 = 2 c. db faktor C = c 1 = 3-1 = 2 d. db interaksi (AB) = (3-1) (3-1) = 4 e. db interaksi (AC) = (3-1) (3-1) = 4 f. db interaksi (BC) = (3-1) (3-1) = 4 g. db interaksi (ABC) = (3-1) (3-1) (3-1) = Menentukan Kuadrat Tengah Menentukan kuadrat tengah (KT) a. KT(A) = JK(A) / (a-1) = 757,17 / (2) = 378,59 b. KT(B) = JK(B) / (b-1) = 16,03 / (2) = 8,01 c. KT(C) = JK(C) / (c-1) = 568,17 / (2) = 284,08 d. KT(AB) = JK(AB) / (a-1) (b-1) = ,4 / 4 = ,6 e. KT(AC) = JK(AC) / (a-1) (c-1) = ,2 / 4 = ,8 IV-19

20 f. KT(BC) = JK(BC) / (b-1) (c-1) = ,5 / 4 = ,38 g. KT(ABC) = JK(ABC) / (a-1) (b-1) (c-1) = ,2 / 8 = 14063,02 d. KTP = JKP / abc 1 = 70398,42 / 26 = 2707,63 e. KTG = JKG / (abc-1)(r-1) = 38,80 / 26 = 1, Menghitung Nilai F- hitung Menentukan nilai F- hitung untuk masing- masing perlakuan a. F- hitung A = KT(A) / KTG = 378,59 / 1,49 = 254,08 b. F- hitung B = KT(B) / KTG = 8,01 / 1,49 = 5,38 c. F- hitung C = KT(C) / KTG = 284,08 / 1,49 = 190,65 d. F- hitung AB = KT(AB) / KTG = ,6 / 1,49 = ,71 e. F- hitung AC = KT(AC) / KTG = ,8 / 1,49 = ,97 IV-20

21 f. F- hitung BC = KT(BC) / KTG = ,5 / 1,49 = ,38 g. F- hitung ABC = KT(BC) / KTG = 14063,02 / 1,49 = 9438, Menyusun Daftar Analisis Ragam Menyusun daftar anlisis ragam seperti tampak pada Tabel 2.5 berikut: Tabel 4.18 Daftar Analisis Ragam Percobaan Faktorial yang Terdiri dari Tiga Faktor dengan RAL Sumber DB JK KT F-hitung F-tabel α = 0,05 α = 0,01 Perlakuan ,8 - - A 2 757,17 378,59 254,08** 3,37 5,53 B 2 16,03 8,01 5,38* 3,37 5,53 C 2 568,17 284,08 190,65** 3,37 5,53 AB ,4-3645,6-2446,71 2,74 4,14 AC ,2-3599,8-2415,97 2,74 4,14 BC ,8-3616, ,10 2,74 4,14 ABC , , ,26** 2,32 3,29 Galat 26 38,80 1,49 Total ,89 - ** = Sangat nyata pada α = 0,01 * = Nyata pada α = 0, Pengujian Hipotesis Bila F hitung > F tabel maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan tersebut mempunyai pengaruh terhadap variabel respon yang diselidiki. Tetapi Bila F hitung < F tabel maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan tidak atau sedikit mempunyai pengaruh terhadap variabel respon dengan α yang telah ditentukan. Adapun nilai F tabel dapat dilihat pada (Lampiran G) IV-21

22 Pengujian Hipotesis Faktor A (Kopmposisi Bahan Baku) H0 : A i = 0, (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi faktor A terhadap respon yang diamati). H1 : Minimal ada satu A i 0 yang berarti minimal ada satu taraf faktor A yang berbeda dengan taraf faktor A lainya, sehingga berarti ada pengaruh faktor A terhadap respon yang diamati. Karena F hitung > F tabel = 254,08 > 3,37 maka Ho ditolak pada taraf α = 5 % dan F hitung > F tabel = 254,08 > 5,53 maka Ho ditolak pada taraf α = 1 % jadi terdapat pengaruh Faktor A (komposisi bahan baku) terhadap kuat tekan paving block Pengujian Hipotesis Faktor B (Kuantitas Penyiraman) H0 : B j = 0, (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi faktor B terhadap respon yang diamati). H1 : Minimal ada satu B j 0 yang berarti minimal ada satu taraf faktor B yang berbeda dengan taraf faktor B lainya, sehingga berarti ada pengaruh faktor B terhadap respon yang diamati. Karena F hitung > F tabel = 5,38 > 3,37 maka Ho ditolak pada taraf α = 5 % dan F hitung < F tabel = 5,38 < 5,53 maka Ho diterima pada taraf α = 1 % jadi terdapat pengaruh Faktor B (kuantitas penyiraman) terhadap terhadap kuat tekan paving block dan pada taraf 5 % dan tidak terdapat pengaruh pada taraf α = 1 % Pengujian Hipotesis Faktor C (Umur Paving Block) H0 : C k = 0, (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi faktor B terhadap respon yang diamati). H1 : Minimal ada satu C k 0 yang berarti minimal ada satu taraf faktor C yang berbeda dengan taraf faktor C lainya, sehingga berarti ada pengaruh faktor C terhadap respon yang diamati. Karena F hitung > F tabel = 190,65 > 3,37 maka Ho ditolak pada taraf α = 5 % dan F hitung > F tabel = 190,65 > 5,53 maka Ho ditolak pada taraf α = 1 %, jadi IV-22

23 terdapat pengaruh block. Faktor C (umur paving block) terhadap kuat tekan paving Pengujian Hipotesis Kombinasi Faktor A dan B H0 : (AB) ijk = 0, (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi faktor A dan B terhadap respon yang diamati). H1 : Minimal ada satu (AB) ijk 0 artinya ada pengaruh interaksi terhadap respon yang diamati. Karena F hitung < F tabel = ,71 < 2,74 maka Ho diterima pada taraf α = 5 % dan F hitung < F tabel = ,71 < 4,14 maka Ho diterima pada taraf α = 1 % jadi tidak ada pengaruh kombinasi atau tidak terjadi interaksi antara Faktor A dan B terhadap kuat tekan paving block Pengujian Hipotesis Kombinasi Faktor A dan C H0 : (AC) ijk = 0, (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi faktor A dan C terhadap respon yang diamati). H1 : Minimal ada satu (AC) ijk 0 artinya ada pengaruh interaksi terhadap respon yang diamati. Karena F hitung < F tabel = ,97 < 2,74 maka Ho diterima pada taraf α = 5 % dan F hitung < F tabel = ,97 < 4,14 maka Ho diterima pada taraf α = 1 % jadi tidak ada pengaruh kombinasi atau tidak terjadi interaksi antara Faktor A dan C terhadap kuat tekan paving block Pengujian Hipotesis Kombinasi Faktor B dan C H0 : (BC) ijk = 0, (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi faktor B dan C terhadap respon yang diamati). H1 : Minimal ada satu (BC) ijk 0 artinya ada pengaruh interaksi terhadap respon yang diamati. Karena F hitung > F tabel = ,10 < 2,74 maka Ho diterima pada taraf α = 5 % dan F hitung > F tabel = < 4,14 maka Ho diterima pada taraf α = 1 % jadi IV-23

24 tidak ada pengaruh kombinasi atau tidak terjadi interaksi Faktor B dan C terhadap kuat tekan paving block Pengujian Hipotesis Kombinasi Faktor A, B dan C H0 : (ABC) ijk = 0, (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi faktor A, B, dan C terhadap respon yang diamati). H1 : Minimal ada satu (ABC) ijk 0 artinya ada pengaruh interaksi terhadap respon yang diamati. Karena F hitung > F tabel = 9438,26 > 2,32 maka Ho ditolak pada taraf α = 5 % dan F hitung > F tabel = 9438,26 > 3,29 maka Ho ditolak pada taraf α = 1 % jadi terdapat pengaruh interaksi Faktor A, B dan C kuat tekan paving block. IV-24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Kalimat optimasi sifatnya termasuk global, karena banyak digunakan sebagai kata kunci paling populer, oleh karena itu saya akan menjelaskan apa itu optimasi yang sepertinya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB LANDASAN TEORI.1 Kerangka Teori Statistika.1.1 Perancangan Percobaan Percobaan merupakan suatu bentuk penelitian dimana ingin diketahui respon suatu objek sebagai akibat dari berbagai keadaan yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN PERCOBAAN 2 MATERI 3: KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH

ANALISIS PERANCANGAN PERCOBAAN 2 MATERI 3: KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH ANALISIS PERANCANGAN PERCOBAAN MATERI 3: KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH Pengantar Salah satu komponen penting dalam perancangan percobaan adalah analisis ragam (anova) Komponen utama dalam menyusun

Lebih terperinci

Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT)

Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT) Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT) Ade Setiawan 009 Rancangan Petak-Petak Terbagi (RPPT/Split-split Plot) merupakan perluasan dari Rancangan Petak Terbagi (RPT). Pada RPT kita hanya melakukan percobaan

Lebih terperinci

Percobaan Dua Faktor: Percobaan Faktorial. Arum Handini Primandari, M.Sc.

Percobaan Dua Faktor: Percobaan Faktorial. Arum Handini Primandari, M.Sc. Percobaan Dua Faktor: Percobaan Faktorial Arum Handini Primandari, M.Sc. Pendahuluan Dalam berbagai bidang penerapan perancangan percobaan diketahui bahwa respon dari individu merupakan akibat dari berbagai

Lebih terperinci

KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH

KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH ROZA AZIZAH PRIMATIKA, M.Si KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH Pengantar Salah satu komponen penting dalam perancangan percobaan adalah analisis ragam (anova) Komponen utama dalam menyusun analisis ragam

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang III. MATERI DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang Percobaan UIN Agriculture Research and Development Station (UARDS) Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL Kuliah 12 Perancangan Percobaan (STK 222) rahmaanisa@apps.ipb.ac.id Review Kapan rancangan split-plot digunakan? Apakah perbedaan split-plot dibandingkan dengan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

Lebih terperinci

Pengacakan dan Tata Letak

Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan dan Tata Letak 26 Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan bisa dengan menggunakan Daftar Angka Acak, Undian, atau dengan perangkat komputer (bisa dilihat kembali pada pembahasan RAL/RAK/RBSL satu

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Waktu penelitian selama 2 bulan, yang dimulai Februari sampai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS 49 Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS Prinsip Kerja berdasarkan penguapan larutan sampel. kemudian logam berat yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengabsorbsi radiasi

Lebih terperinci

Contoh RAK Faktorial

Contoh RAK Faktorial 68 (1) Olah Tanah Pupuk Kelompok (K) Grand Total (A) Organik (B) 1 2 3 AB 1 0 154 151 165 470 10 166 166 160 492 20 177 178 176 531 30 193 189 200 582 2 0 143 147 139 429 10 149 156 171 476 20 160 164

Lebih terperinci

ANALISIS VARIAN DUA FAKTOR DALAM RANCANGAN PENGAMATAN BERULANG Studi Kasus : Pertumbuhan dan Perkembangan Perkecambahan Kacang Tanah

ANALISIS VARIAN DUA FAKTOR DALAM RANCANGAN PENGAMATAN BERULANG Studi Kasus : Pertumbuhan dan Perkembangan Perkecambahan Kacang Tanah JIMT Vol. 13 No. 2 Desember 2016 (Hal 48-61) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X ANALISIS VARIAN DUA FAKTOR DALAM RANCANGAN PENGAMATAN BERULANG Studi Kasus : Pertumbuhan dan Perkembangan

Lebih terperinci

PERCOBAAN FAKTORIAL: RANCANGAN ACAK LENGKAP. Arum Handini Primandari

PERCOBAAN FAKTORIAL: RANCANGAN ACAK LENGKAP. Arum Handini Primandari PERCOBAAN FAKTORIAL: RANCANGAN ACAK LENGKAP Arum Handini Primandari PENDAHULUAN Dalam berbagai bidang penerapan perancangan percobaan diketahui bahwa respon dari individu merupakan akibat dari berbagai

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2015 di Kandang Percobaan UIN Agriculture Research and Development Station (UARDS) Fakultas

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Pertenakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April September 2014 di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru. III. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan AprilAgustus 2013, di Rumah Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI Kelurahan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : biji yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : biji yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan yaitu meliputi : 1) Benih tanaman sorgum yang digunakan adalah bibit sorgum dalam bentuk biji

Lebih terperinci

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. I.MATERI DAN METODE 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari 2014. Penelitian dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jalan H.R.

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

Lebih terperinci

D E S A I N FA K TO R I A L 2 k A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I

D E S A I N FA K TO R I A L 2 k A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I D E S A I N FA K TO R I A L 2 k A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I PENDAHULUAN Desain faktorial digunakan secara luas dalam percobaan yang melibatkan beberapa faktor dimana di dalamnya penting dikaji

Lebih terperinci

Bab V. Rancangan Bujur Sangkar Latin

Bab V. Rancangan Bujur Sangkar Latin Bab V. Rancangan Bujur Sangkar Latin Rancangan yang mengelompokkan perlakuan perlakuannya dlm cara yaitu berdasarkan baris dan kolom. Jumlah ulangan harus sama dengan jumlah perlakuan Merupakan keterbatasan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan pada

Lebih terperinci

RANCANGAN PERCOBAAN TIGA FAKTOR DENGAN PENGUKURAN BERULANG (THREE FACTOR EXPERIMENTS WITH REPEATED MEASUREMENT) SKRIPSI

RANCANGAN PERCOBAAN TIGA FAKTOR DENGAN PENGUKURAN BERULANG (THREE FACTOR EXPERIMENTS WITH REPEATED MEASUREMENT) SKRIPSI RANCANGAN PERCOBAAN TIGA FAKTOR DENGAN PENGUKURAN BERULANG (THREE FACTOR EXPERIMENTS WITH REPEATED MEASUREMENT) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau selama 4 bulan di mulai dari

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir, BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 SPLIT PLOT Tepat digunakan pada percobaan faktorial jika pengaruh salah satu faktor sudah bisa diprediksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SPLIT PLOT Tepat digunakan pada percobaan faktorial jika pengaruh salah satu faktor sudah bisa diprediksi

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Agustus sampai November 2014 di Lahan Pertanian Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

DOI: /medstat Abstract Keywords: Wireless Power Transfer, The Efficiency of Energy Transfer, Factorial

DOI: /medstat Abstract Keywords: Wireless Power Transfer, The Efficiency of Energy Transfer, Factorial p-issn 1979 3693 e-issn 2477 0647 MEDIA STATISTIKA 9(1) 2016: 31-40 http://ejournal.undip.ac.id/index.php/media_statistika EFEK DIAMETER COIL, PERBANDINGAN JUMLAH LILITAN, JENIS COIL, PADA TRASMITTER RECEIVER

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 PERCOBAAN FAKTORIAL PERCOBAAN UNTUK MENGETAHUI PENGARUH BEBERAPA FAKTOR TERHADAP VARIABEL RESPON TUJUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan perindustrian di bidang transportasi dan tatanan pertamanan kota, industri paving block juga berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini sudah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen dan Laboratorium IImu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven 42 Lampiran 1. Prosedur Penentuan Kadar Bahan Kering Alat : 1. Oven listrik 2. Timbangan analitik 3. Cawan Alumunium 4. Eksikator/Desikator 5. Tang Penjepit Cara Kerja : 1. Cawan alumunium dikeringkan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H. R. Soebrantas

Lebih terperinci

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1 44 Lampiran 1. Tataletak Percobaan Penelitian U S M 0 P 0.2 M 1 P 1.3 M 1 P 0.2 M 0 P 3.1 M 0 P 2.3 M 1 P 2.3 M 0 P 2.1 M 1 P 3.3 M 1 P 3.1 M 1 P 1.2 M 1 P 1.1 M 0 P 3.3 M 0 P 0.3 M 0 P 1.1 M 1 P 0.3 M

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang

III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang Digunakan, (3) Metode Penelitian, (4) Deskripsi Percobaan. 3.1 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih Induk Hortikultura Jalan Kaharuddin Nasution Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Sumber Data

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Sumber Data 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian pengaruh periode hari bulan terhadap hasil tangkapan dan tingkat pendapatan nelayan bagan tancap dilakukan selama delapan bulan dari bulan Mei 2009 hingga Desember

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014 III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen, Laboratorium Patologi, Entomologi dan

Lebih terperinci

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL Rancangan Petak Terpisah dalam RAL KULIAH 11 PERANCANGAN PERCOBAAN (STK222) rahmaanisa@apps.ipb.ac.id Latar Belakang Sejarah : Rancangan ini awalnya berkembang pada bidang pertanian (Montgomery, 1997;

Lebih terperinci

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian I. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan

Lebih terperinci

Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Percobaan Satu Faktor: Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) Pada kondisi-kondisi tertentu, keheterogenan unit percobaan tidak

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. Sumber: Google maps (2011) Gambar 9. Lokasi penelitian

3 METODOLOGI. Sumber: Google maps (2011) Gambar 9. Lokasi penelitian 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan dengan pengumpulan data di lapangan sejak tanggal 16 Agustus 2011 hingga 31 September 2011 di Desa Kertajaya, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi,

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Unversitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan Simpang

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Ade Setiawan 009 Faktorial Faktor Pengertian dasar Faktor Taraf Perlakuan (Treatment) Respons Layout Percobaan & Pengacakan Penyusunan Data Analisis Ragam Perbandingan Rataan Ade

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H. R. Soebrantas KM. 15

Lebih terperinci

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri I. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 17 Maret sampai dengan 17 April 2013 di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan pendahuluan dilaksanakan pada bulan November 2011-Februari 2012. Penelitian utama akan dilaksanakan pada bulan Mei 2012. Penelitian

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan

III. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Tanaman Pangan, Balai Benih Induk Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan Pekanbaru,

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, I. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan

Lebih terperinci

Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan :

Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan : 3.4 Membuat Paving Blok A. TUJUAN Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan : Mengetahui fungsi paving blok. Menghitung / kalkulasi komposisi campuran yang akan digunakan dalam membuat paving

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3) STK511 Analisis Statistika Pertemuan 9 ANOVA (3) 9. ANOVA (3) Diagnosis Asumsi dalam Uji Hipotesis 1. bersifat bebas terhadap sesamanya. Nilai harapan dari nol, E 0 3. Ragam homogen, Var 4. Pola sebaran

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan Simpang

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Riau Jl. H.R. Soebrantas No.155

Lebih terperinci

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai : (3.1) Bahan Penelitian, (3.2) Alat Penelitian, dan (3.3) Metode Penelitian. 3.1. Bahan Penelitian Bahan baku penelitian pada proses

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1) STK511 Analisis Statistika Pertemuan 7 ANOVA (1) Metode Pengumpulan Data Metode Percobaan Memiliki keleluasaan untuk melakukan pengawasaan terhadap sumber-sumber keragaman data Dapat menciptakan jenis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur, Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur, Jurusan III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur, Jurusan Kehutanan dan rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Waktu penelitian

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium III. MATERI DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2.Alat dan Bahan

Lebih terperinci

I. MATERI DAN METODE

I. MATERI DAN METODE I. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di kelurahan Maharatu kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru pada bulan September 2013 sampai dengan bulan November 2013. 3.2.

Lebih terperinci

OPTIMASI KUAT TEKAN PAVING BLOCK DENGAN METODE DESAIN EKSPERIMEN FAKTORIAL (Studi Kasus : CV. Riau Jaya Paving) TUGAS AKHIR

OPTIMASI KUAT TEKAN PAVING BLOCK DENGAN METODE DESAIN EKSPERIMEN FAKTORIAL (Studi Kasus : CV. Riau Jaya Paving) TUGAS AKHIR OPTIMASI KUAT TEKAN PAVING BLOCK DENGAN METODE DESAIN EKSPERIMEN FAKTORIAL (Studi Kasus : CV. Riau Jaya Paving) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan Test Specification SNI

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan Test Specification SNI BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Persiapan bahan baku, pembuatan dan pengujian sifat fisis papan partikel dilaksanakan di Laboratorium Bio-Komposit sedangkan untuk pengujian sifat mekanis

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. 17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. 2. Jerami

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Lebih terperinci

Penelitian ini telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-Maret di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, dan Laboratorium

Penelitian ini telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-Maret di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, dan Laboratorium III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-Maret 2014 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, dan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan H.R. Soebrantas

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dimulai bulan April - Mei

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dimulai bulan April - Mei III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka selama 2 bula dimulai bula April - Mei 2014 di Laboratorium Ilmu Nutrisi da Kimia Fakultas Pertaia da Peteraka Uiversitas Islam

Lebih terperinci

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD)

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD) Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD) Rancangan yang paling sederhana Paling murah Pelaksanaan percobaan paling mudah Keabsahan kesimpulan paling rendah Untuk bahan atau

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan pada

Lebih terperinci

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit merek Holcim, didapatkan dari toko bahan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015. Pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian ini teleh dilaksanakan di dalam pot di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium dan lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H.R

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III MATERI DAN METODE 31 Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan Pertanian Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl HR Subrantas KM15 Panam,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

Lebih terperinci

USULAN KOMBINASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH SECARA SIGNIFIKAN TERHADAP KUAT TEKAN BATA EKSPOSE DENGAN METODE PERANCANGAN EKSPERIMEN *

USULAN KOMBINASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH SECARA SIGNIFIKAN TERHADAP KUAT TEKAN BATA EKSPOSE DENGAN METODE PERANCANGAN EKSPERIMEN * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 USULAN KOMBINASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH SECARA SIGNIFIKAN TERHADAP KUAT

Lebih terperinci

r = =

r = = Lampiran 1. Bobot Edible Ayam Kampung Super Ulangan Perlakuan R-0 R-1 R-2 R-3 R-4......g... 1 237.2 345.8 392 440.5 390 2 290.4 373.1 449.2 482.6 473 3 358.8 395.9 463.2 517.1 534.7 4 363.8 421.5 564.7

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3 III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. H.R Soebrantas

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan dilahan percobaanfakultaspertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,Jl.H.R. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru.

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

Lebih terperinci

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian 1 2 PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian MENGAPA PERLU DIRANCANG? Untuk mendapatkan penduga yang tidak berbias Untuk meningkatkan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di hutan hujan tropika yang berlokasi di PT. Austral Byna, Muara Teweh, Kalimantan Tengah. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Oke, kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan uji Beda Nyata Terkecil atau sering disebut uji BNT. Seperti pada uji BNJ, Uji BNT sebenarnya juga sangat simpel.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.3 Pembuatan Contoh Uji

III. METODOLOGI. 3.3 Pembuatan Contoh Uji III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Persiapan bahan baku dan pembuatan papan partikel dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Hutan dan Laboratorium Bio-Komposit sedangkan untuk pengujian

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Ade Setiawan 009 Review RAL: Satuan percobaan homogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh perlakuan RAK: Satuan percobaan heterogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh Perlakuan

Lebih terperinci

III.MATERI DAN METODE. PenelitianinidilaksanakanpadabulanJuni2013. FakultasPertaniandanPeternakanUniversitas Islam Negeri

III.MATERI DAN METODE. PenelitianinidilaksanakanpadabulanJuni2013. FakultasPertaniandanPeternakanUniversitas Islam Negeri III.MATERI DAN METODE 3.1. WaktudanTempat PenelitianinidilaksanakanpadabulanJuni2013 di laboratoriumteknologipascapanen (TPP) FakultasPertaniandanPeternakanUniversitas Islam Negeri Sultan SyarifKasim Riau.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek Holcim, didapatkan dari toko bahan bangunan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Agronomi dan lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah rumput laut

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah rumput laut 22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Bahan dan Alat Penelitian, (2) Metode Penelitian, (3) Deskripsi Percobaan. 3.1. Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1. Bahan-bahan yang digunakan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat III. METODE PENELITIAN A. Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat tekan paving block. Di Indonesia, paving block pada umumnya dibuat dari campuran semen, pasir, dengan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Kegiatan penelitian berupa percobaan di laboratorium yang terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pendahuluan dan utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk

Lebih terperinci