3 METODOLOGI. Serang. Kdy. TangerangJakarta Utara TangerangJakarta Barat Bekasi Jakarta Timur. Lebak. SAMUDERA HINDIA Garut
|
|
- Hamdani Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Desember Penelitian dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat untuk pengukuran langsung Kapal PSP 01, dan di Bagian Kapal dan Transportasi Perikanan Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor untuk pembuatan lines plan, perhitungan rasio dimensi utama, perhitungan parameter hidrostatis, perhitungan stabilitas, simulasi distribusi muatan, periode oleng serta proses redesign Kapal PSP 01. Peta lokasi penelitian disajikan pada Gambar '10" 107 6'20" 108 9'30" LAUT JAWA 5 53'40" Serang Kdy. TangerangJakarta Utara TangerangJakarta Barat Bekasi Jakarta Timur Karawang 5 53'40" Lebak Bogor Purwakarta Subang Pandeglang 6 56'50" Kdy. Sukabumi # Palabuhanratu Sukabumi Cianjur Kdy. Bandung Bandung 6 56'50" N SAMUDERA HINDIA Garut W E S 106 3'10" 107 6'20" 108 9'30" Miles Peta Inset Kabupaten Sukabumi Batas Kabupaten Lokasi Penelitian Gambar 26 Peta lokasi penelitian. Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia BAKOSURTANAL 2007
2 Peralatan Penelitian Peralatan yang digunakan antara lain alat tulis, alat ukur (meteran) waterpass, jangka sorong, benang ukur, pendulum, kamera, dan satu unit komputer. Perangkat lunak (soft ware) yang digunakan adalah microsoft excel untuk perhitungan hidrostatis, dan program maxsurf versi 9.6 untuk menghitung stabilitas kapal dalam berbagai kondisi muatan serta melakukan redesign untuk mendapatkan desain yang lebih ideal. Kapal yang diukur adalah Kapal PSP 01 yang merupakan kapal riset dan penangkapan milik Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK IPB. Gambar Kapal PSP 01 dapat dilihat pada Gambar 27. Gambar 27 Kapal penangkap ikan PSP Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan simulasi numerik. Kasus yang diteliti adalah stabilitas Kapal PSP 01 baik stabilitas statis, dinamis maupun stabilitas kapal pada simulasi distribusi muatan yang berbeda. Kualitas stabilitas statis dan dinamis kapal dapat diperoleh melalui perhitungan menggunakan formula naval architecture dan hasilnya diinterpretasikan secara deskriptif sehingga lebih mudah untuk dipahami. Simulasi distribusi muatan dilakukan untuk mengetahui kondisi stabilitas Kapal PSP 01 karena adanya perubahan posisi dan jumlah muatan. Simulasi
3 31 terhadap distribusi muatan dilakukan berdasarkan pada aturan Code on Intact Stability for All Type of Ships (IMO 1995) serta pertimbangan kondisi yang sering dialami kapal saat dioperasikan. Beberapa hal yang harus diperhitungkan dalam melakukan simulasi distribusi muatan diantaranya adalah : 1) Jenis dan berat muatan yang dapat dipindahkan; 2) Jenis dan berat muatan yang tidak dapat dipindahkan; 3) Total berat muatan di bagian sisi kanan dan kiri centre line serta di bagian depan dan belakang midship, tidak berbeda signifikan; 4) Kondisi eksisting (seperti posisi nelayan yang duduk atau berdiri); 5) Kenyamanan kerja nelayan (faktor ergonomis); dan 6) Keberadaan titik berat (G) secara vertikal Jenis data Jenis data yang dikumpulkan untuk mencapai tujuan pertama adalah dimensi utama kapal meliputi panjang total (LOA) panjang antara dua garis tegak (Lpp), lebar kapal (B) dan dalam kapal (D). Selain itu, data kelengkungan badan kapal yang telah dipindahkan dalam bentuk lines plan digunakan untuk menghitung parameter hidrostatis kapal. Hasil perhitungan parameter hidrostatis selanjutnya digunakan sebagai data dasar dalam perhitungan stabilitas kapal untuk mencapai tujuan kedua. Data lainnya yang digunakan antara lain draft, trim dan KG. Kualitas stabilitas yang dimaksud adalah stabilitas statis kapal dalam kondisi kosong (kasko) dan stabilitas statis kapal pada kondisi muatan yang berbeda. Oleh karena itu dibutuhkan data berat muatan, jarak titik berat muatan secara vertikal (KZ) dan jarak titik berat muatan secara longitudinal (LZ). Ilustrasi pengukuran LZ dan KZ ditunjukkan pada Gambar 28. Hasil analisis stabilitas dan parameter hidrostatis kemudian dijadikan sebagai data pendukung untuk melakukan redesign Kapal PSP 01 (tujuan ketiga). Data lain yang digunakan untuk mencapai tujuan ketiga adalah nilai periode oleng yang dihitung berdasarkan nilai dimensi utama dan nilai GM kapal hasil simulasi perubahan dimensi utama.
4 Metode pengumpulan data Tujuan pertama dari penelitian ini adalah mengkaji kesesuaian desain kapal PSP 01 dilihat dari rasio dimensi utama kapal (L/B, L/D dan B/D) dan parameter hidrostatis dengan alat tangkap yang digunakan. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut maka langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Mengukur dimensi utama kapal (L, B, D) dan membagi panjang total kapal (LOA) menjadi 11 ordinat (0-10); 2) Mengukur kelengkungan badan kapal pada setiap ordinat; 3) Mengidentifikasi jenis alat tangkap yang digunakan; 4) Menggambar lines plan kapal dari data kelengkungan badan kapal yang diperoleh; 5) Menghitung nilai rasio dimensi utama kapal meliputi L/B, L/D dan B/D; 6) Menghitung nilai parameter hidrostatis kapal; 7) Membandingkan nilai rasio dimensi utama dan parameter hidrostatis dengan nilai acuan. Nilai KG, draft dan ton displacement merupakan parameter hidrostatis yang diperlukan untuk perhitungan stabilitas kapal dalam rangka mencapai tujuan kedua. Tujuan kedua adalah menghitung stabilitas Kapal PSP 01 dalam kondisi kosong (kasko) dan stabilitas kapal dengan berbagai kondisi muatan. Tahap ini merupakan lanjutan dari tahap-tahap sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung stabilitas kapal kosong (kasko) adalah: 1) Menghitung nilai GZ kapal dengan menggunakan data parameter hidrostatis yang telah diperoleh dengan bantuan program maxsurf versi 9.6; 2) Membuat kurva stabilitas statis yang menunjukkan nilai lengan penegak (GZ) pada sudut oleng tertentu; 3) Membandingkan nilai lengan penegak (GZ) yang diperoleh dengan nilai standar yang dikeluarkan oleh International Maritime Organization (IMO); 4) Menganalisis dan menginterpretasikan nilai lengan penegak (GZ) yang diperoleh setelah dibandingkan dengan kriteria IMO. Setelah kualitas stabilitas kasko Kapal PSP 01 diketahui, maka selanjutnya adalah mengkaji stabilitas Kapal PSP 01 dalam berbagai simulasi distribusi
5 33 muatan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi stabilitas kapal baik pada saat akan berangkat ke daerah penangkapan maupun saat kembali dari operasi penangkapan. Kondisi ini sangat penting untuk diketahui karena berhubungan erat dengan keselamatan kapal di perairan. Kondisi muatan yang disimulasikan antara lain (mengacu pada IMO 1995) : Kondisi 1 : Kapal berangkat ke fishing ground dengan kondisi bahan bakar penuh, perbekalan, es, alat tangkap dan lain-lain; Kondisi 2 : Kapal berangkat dari fishing ground dengan hasil tangkapan penuh (50% perbekalan dan BBM); Kondisi 3 : Kapal tiba di fishing base dengan hasil tangkapan penuh, 10% perbekalan, bahan bakar dan lain-lain; Kondisi 4 : Tiba di fishing base dengan 20% hasil tangkapan, 10% perbekalan, bahan bakar dan lain-lain. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung stabilitas kapal dalam 4 kondisi muatan tersebut adalah : 1) Mengukur berat tiap muatan kapal, diperoleh melalui wawancara dan pengukuran langsung; 2) Menentukan posisi tiap muatan kapal, diperoleh melalui pengamatan secara langsung (untuk kondisi eksisting), dan simulasi distribusi muatan untuk kondisi yang lain. 3) Menghitung jarak titik berat tiap muatan secara vertikal, diukur dari badan kapal paling bawah (K) sampai ke titik berat pada masing-masing muatan (Z) (Gambar 28). 4) Menghitung jarak titik berat tiap muatan secara longitudinal, diukur dari midship kapal ( ) sampai ke titik berat pada masing-masing muatan (Z) (Gambar 28). 5) Menghitung nilai GZ kapal menggunakan soft ware maxsurf versi 9.6 untuk setiap kondisi yang disimulasikan; 6) Membuat kurva stabilitas statis untuk setiap kondisi yang disimulasikan; 7) Membandingkan kriteria stabilitas kapal pada setiap kondisi muatan dengan kriteria IMO dan melakukan analisis terhadap nilai yang diperoleh.
6 34 Gambar 28 Ilustrasi pengukuran jarak titik berat tiap muatan kapal secara vertikal dan longitudinal. Hasil yang diperoleh dari tujuan pertama dan kedua merupakan dasar untuk mencapai tujuan ketiga. Proses redesign dilakukan dengan merubah ukuran dimensi utama kapal dalam hal ini ukuran lebar (B) dan dalam kapal (D). Kapal yang telah mengalami perubahan dimensi kemudian dianalisis rasio dimensi utama, parameter hidrostatis, stabilitas dan periode olengnya. Selanjutnya keempat nilai parameter tersebut dibandingkan dengan nilai Kapal PSP 01 untuk mendapatkan dimensi kapal yang lebih ideal berdasarkan parameter teknis tersebut Pengolahan data Rasio dimensi utama kapal diperoleh dengan membandingkan masing- masing dimensi utama kapal yaitu Lpp, LOA, B dan D sehingga diperoleh nilai rasio antara L/B, L/D dan B/D. Data rasio dimensi utama tersebut merupakan hasil yang dianalisis sesuai dengan tujuan yang pertama. Untuk nilai parameter hidrostatis kapal sebagai langkah untuk melengkapi tujuan pertama, dapat diperoleh dengan melakukan pengolahan data dari lines plan dengan menggunakan rumus naval architecture (Gillmer & Johnson 1982 dan Tupper 2004). Parameter hidrostatis yang dihitung antara lain: (1) Volume displacement ( ), dengan rumus Simpson I = h 3 (A0 + 4A1 + 2 A An + An+1)... (1) A = Luas area bidang air ordinat ke-i pada WL tertentu (m²)
7 35 (2) (3) Ton displacement ( ), dengan rumus : = δ... (2) = Volume displacement (m³) δ = Densitas/berat jenis air laut (1,025 ton/m³) Waterplane area (Aw), dengan rumus Simpson I Aw = h 3 (Y0 + 4Y1+ 2Y Yn + Yn+1)...(3) h = Jarak antar ordinat pada garis air (WL) tertentu Yn = Lebar pada ordinat ke-n (m) (4) (5) Ton Per Centimeter (TPC), dengan rumus : TPC = (Aw/100) 1,025...(4) Aw = Waterplane area (m²) Coefficient of block (Cb), dengan rumus : Cb = L B D... (5) = Volume displacement (m³) L = Panjang kapal (m) B = Lebar kapal (m) D = draft kapal (m) (6) Coefficient of midship (C ), dengan rumus : C = A / (B d)... (6) A = Luas tengah kapal (m²) B = Lebar kapal (m) d = draft kapal (m)
8 36 (7) (8) (9) Coefficient of prismatic (Cp), dengan rumus : Cp = / (A L)... (7) = Volume displacement (m³) A = Luas area tengah kapal (m²) L = Panjang kapal (m) Coefficient of vertical prismatic (Cvp), dengan rumus : Cvp = / (Aw d)... (8) = Volume displacement (m³) Aw = Waterplane area (m²) d = draft kapal (m) Coefficient of waterplane (Cw), dengan rumus : Cw = Aw / (L B)... (9) Aw = Waterplane area (m²) L = Panjang kapal (m) B = Lebar kapal (m) (10) Jarak titik apung (B) terhadap lunas (K), dengan rumus : KB = 1/3 [ 2,5 d ( /Aw) ]... (10) = Volume displacement (m³) Aw = Waterplane area (m²) d = draft kapal (m) (11) Jarak titik apung (B) terhadap titik metacentre (M), dengan rumus : BM = I /...(11) = Volume displacement (m³) I = Moment innertia (12) Jarak metacentre (M) terhadap lunas (K), dengan rumus : KM = KB + BM... (12) KB = Jarak titik apung terhadap lunas BM = Jarak titik apung terhadap metacentre
9 37 (13) Jarak titik apung terhadap metacentre longitudinal (BML), dapat dihitung dengan rumus : BML = IL /... (13) IL = Innertia longitudinal = Volume displacement (m³) (14) Jarak metacentre longitudinal terhadap lunas (KML) KML = KB + BML... (14) KB = Jarak titik apung terhadap lunas BML = Jarak titik apung terhadap metacentre longitudinal (15) Jarak titik berat (G) terhadap lunas (K), dengan rumus : KG = I /... (15) = Ton displacement (ton) I = Moment innertia (16) Jarak titik berat (G) terhadap metacentre (M), dengan rumus : GM = KM KG... (16) KM = Jarak metacentre terhadap lunas (m) KG = Jarak titik berat terhadap lunas (m) Kondisi stabilitas kapal diperoleh dengan melakukan simulasi numerik berdasarkan data parameter hidrostatik yang telah dihitung. Untuk mencapai tujuan kedua ini digunakan program maxsurf versi 9.6. Hasil pengolahan dengan maxsurf versi 9.6 selanjutnya diolah menggunakan microsoft excel untuk memperoleh kurva stabilitas statis. Kurva yang diperoleh merupakan kurva stabilitas kapal dalam kondisi kosong (kasko). Setelah stabilitas kasko kapal diketahui, maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui stabilitas kapal dengan distribusi muatan yang berbeda. Untuk mengetahui kondisi stabilitas kapal dengan distribusi muatan yang berbeda, maka perlu dilakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut : 1) Menghitung nilai KG dan LCG kapal dalam setiap kondisi muatan;
10 38 2) Menghitung draft kapal pada setiap kondisi muatan yang disimulasikan; 3) Menghitung kondisi stabilitas kapal pada setiap kondisi muatan; 4) Melakukan analisis hasil perhitungan stabilitas kapal berdasarkan kondisi muatan yang berbeda. Nilai KG, LCG dan draft kapal yang berbeda dalam setiap kondisi muatan yang disimulasikan berpengaruh terhadap kondisi stabilitas. Semakin rendah KG maka stabilitas kapal akan semakin baik. Nilai KG, LCG dan draft kapal dalam 4 kondisi yang disimulasikan disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Karakteristik kapal pada kondisi muatan yang disimulasikan No. Kondisi Muatan Draft (m) Δ (ton) Nilai VCG (m) LCG (m) TCG (m) 1. Kondisi 1 1,110 23,95 0,980 0,111 0, Kondisi 2 1,140 25,07 0,942 0,226 0, Kondisi 3 1,120 24,38 0,943 0,382-0, Kondisi 4 1,050 22,14 0,913 0,240-0,004 Kenyamanan kerja diatas kapal dapat dilihat dari parameter periode oleng (rolling period). Semakin cepat periode oleng yang dimiliki oleh suatu kapal, maka kenyamanan kerja ABK akan semakin terganggu. Sebaliknya, periode oleng kapal yang lebih lambat memberikan tingkat kenyamanan yang lebih baik. Nilai periode oleng kapal dihitung menggunakan formula sederhana sebagai berikut (IMO 1995); T= 2CB GM (s)... (19) dimana : C : 0, ,023(B/d) 0,043(L/100) L : Panjang kapal pada garis air (m) B : Lebar kapal (m) d : Draft kapal (m) GM : Tinggi GM (m)
11 39 Dimensi Kapal PSP 01 belum cukup ideal sebagai kapal static gear karena ukuran lebarnya tidak proporsional dengan ukuran panjangnya. Hal ini menyebabkan bentuk badan kapal menjadi ramping dan mudah oleng sehingga kenyamanan kerja diatas kapal menjadi berkurang. Oleh karena itu perlu dilakukan proses desain ulang untuk mendapatkan dimensi kapal yang lebih optimal bagi pembuatan kapal sejenis dimasa mendatang. Proses redesign dilakukan dengan melakukan simulasi perubahan ukuran dimensi utama Kapal PSP 01 berdasarkan pada hasil analisis yang telah diperoleh sebelumnya. Secara umum, simulasi perubahan ukuran kapal dilakukan dalam 4 tahap. Tahap pertama adalah melakukan simulasi terhadap ukuran panjang kapal (LOA) pada ukuran lebar (B) dan dalam (D) yang tetap. Perubahan panjang kapal dilakukan dengan merubah (penambahan dan pengurangan) nilai L/B setiap 0,2 satuan dari nilai L/B Kapal PSP 01. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kisaran nilai L/B yang lebih kecil. Kapal hasil redesign yang telah mengalami perubahan panjang kemudian dihitung nilai parameter hidrostatis, stabilitas dan periode olengnya untuk kemudian dibandingkan dengan Kapal PSP 01. Tahap kedua adalah melakukan simulasi perubahan lebar (B) kapal pada panjang (L) dan dalam (D) yang tetap. Perubahan lebar didasarkan pada nilai L/B yang dirubah (penambahan dan pengurangan) sebesar 0,2 satuan dari nilai L/B Kapal PSP 01. Kapal yang telah mengalami perubahan lebar kemudian dihitung nilai parameter hidrostatis, stabilitas dan periode olengnya untuk selanjutnya dibandingkan dengan Kapal PSP 01 sehingga pengaruh perubahan lebar dapat diketahui lebih detail. Tahap ketiga adalah melakukan simulasi perubahan ukuran dalam (D) pada ukuran panjang (L) dan lebar (B) yang tetap. Perubahan ukuran dalam didasarkan pada nilai B/D yang dirubah (penambahan dan pengurangan) sebesar 0,2 satuan. Kapal yang telah mengalami perubahan dalam kemudian dihitung nilai parameter hidrostatis, stabilitas dan periode olengnya dan selanjutnya dibandingkan dengan Kapal PSP 01. Tahap keempat adalah melakukan perubahan ukuran lebar (B) dan dalam (D) kapal pada ukuran panjang yang tetap. Hal ini dilakukan karena berdasarkan hasil analisis, perubahan panjang kapal tidak memberikan pengaruh yang
12 40 signifikan terhadap kondisi stabilitas dan periode oleng kapal. Perubahan lebar kapal lebih banyak memberikan pengaruh terhadap stabilitas dan periode oleng dibandingkan perubahan dalam. Oleh karena itu, simulasi perubahan lebar yang dilakukan adalah dengan mengurangi nilai L/B Kapal PSP 01 sebesar 0,1 satuan. Sementara itu, perubahan dalam kapal dilakukan dengan mengurangi nilai B/D Kapal PSP 01 sebesar 0,01 satuan. Formulasi pengurangan nilai L/B dan B/D tersebut menyebabkan penambahan ukuran lebar kapal menjadi 2 kali penambahan dalam kapal untuk setiap ukuran yang disimulasikan. Kapal hasil simulasi perubahan ukuran lebar dan dalam kemudian dihitung nilai parameter hidrostatis, stabilitas dan periode oleng untuk dibandingkan dengan Kapal PSP 01. Desain kapal yang memiliki nilai paling baik kemudian dipilih sebagai alternatif ukuran kapal yang lebih ideal Analisis data Rasio dimensi utama Analisis data yang dilakukan merupakan analisis numerik dari nilai-nilai yang diperoleh pada setiap tahapan sesuai dengan tujuan penelitian. Pada tujuan pertama, analisis data dilakukan terhadap hasil perhitungan L/B, L/D dan B/D untuk melihat kesesuaian desain dengan peruntukan Kapal PSP 01. Selain itu, nilai rasio dimensi utama kapal yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan hasil penelitian Iskandar dan Pujiati (1995) yang merekomendasikan suatu nilai kisaran rasio dimensi utama kapal perikanan di Indonesia berdasarkan kelompok metode pengoperasian alat tangkap yang digunakan. Rekomendasi nilai rasio dimensi utama kapal perikanan di Indonesia disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Nilai rasio dimensi utama kapal penangkap ikan di Indonesia Kelompok Kapal L/B L/D B/D Encircling gear 2,60-9,30 4,55-17,43 0,56-5,00 Static gear 2,83-11,12 4,58-17,28 0,96-4,68 Towed gear 2,86-8,30 7,20-15,12 1,25-4,41 Multipurpose 2,88-9,42 8,69-17,55 0,35-6,09 Sumber : Iskandar dan Pujiati (1995)
13 41 Yilmaz and Kükner (1999) memberikan kisaran rasio dimensi utama yang berbeda. Rasio ini diambil dari hasil penelitian di beberapa lokasi yang berbeda seperti ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Nilai rasio dimensi utama kapal di beberapa tempat berbeda Kelompok Kapal UBC (Çalişal and McGreer 1993) ITU (Kafali, 1980) BSRA (Pattulo and Thomson, 1965) Ridgely-Nevitt (1967) L/B 2,60-4,00 3,30-5,00 4,30-5,80 3,20-5,75 B/d 2,00-3,00 2,00-3,20 2,00-3,00 2, Parameter hidrostatis Kesesuaian dan keragaan kapal selain dapat dilihat secara langsung juga dapat dilihat melalui nilai parameter hidrostatisnya. Parameter hidrostatis yang dibandingkan adalah nilai coefficient of fineness. Koefisien ini juga sering disebut sebagai koefisien bentuk badan kapal. Hasil perhitungan dibandingkan dengan hasil penelitian Iskandar dan Pujiati (1995) seperti ditunjukkan pada Tabel 4. Nilai tersebut merupakan kisaran nilai koefisien bentuk badan kapal di Indonesia tetapi bukan merupakan nilai mutlak (standar baku). Tabel 4 Nilai coefficient of fineness kapal penangkap ikan di Indonesia Cb Cp C Cw Cvp Encircling gear Towed gear Static gear 0,56-0,67 0,40-0,60 0,39-0,70 0,60-0,79 0,51-0,62 0,56-0,80 0,84-0,96 0,69-0,98 0,63-0,91 0,78-0,88 0,66-0,77 0,65-0,85 0,71-0,76 0,61-0,78 0,60-0,82 Sumber : Iskandar dan Pujiati (1995) Sementara itu Inamura (1968) memberikan pedoman kisaran koefisien bentuk (coefficient of fineness) untuk kapal longline. Kapal longline termasuk dalam kelompok kapal yang mengoperasikan alat tangkap yang bersifat diam (static gear). Nilai coefficient of fineness untuk kapal-kapal longline Jepang seperti ditunjukkan pada Tabel 5.
14 42 Tabel 5 Nilai acuan coefficient of fineness kapal longline Jepang Coefficient of fineness Nilai Acuan Cb 0,61-0,72 Cp 0,65-0,75 C 0,88-0,98 Cw 0,83-0,90 Cvp 0,84-0, Stabilitas statis Stabilitas statis (statical stability) adalah stabilitas kapal yang diukur pada kondisi air tenang dengan beberapa sudut keolengan pada nilai ton displacement yang berbeda, atau dengan kata lain stabilitas yang diukur dengan beberapa distribusi muatan dan sudut keolengan berbeda. Nilai stabilitas statis ditunjukkan oleh lengan GZ. Lengan GZ merupakan lengan pengembali bagi kapal agar kembali ke posisi semula (tegak) setelah mengalami oleng akibat pengaruh faktor internal maupun eksternal. Analisis stabilitas statis dilakukan dengan studi perbandingan (comparative study), yaitu membandingkan beberapa kriteria stabilitas. Kriteria yang dimaksud adalah selang stabilitas, nilai maksimum GZ, sudut pada saat GZ maksimum, dan GM. Nilai-nilai kriteria tersebut diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan program maxsurf dan microsoft excel. Penghitungan stabilitas dilakukan pada kapal kosong maupun kapal dengan distribusi muatan yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk melihat kualitas stabilitas Kapal PSP 01 dalam berbagai kondisi sehingga dapat dijadikan pedoman pada saat melakukan OPI. Beberapa asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Kapal dalam kondisi trim even keel (tidak terjadi perbedaan tinggi draft di haluan dan di buritan); 2) Kapal dalam kondisi keseimbangan yang stabil (stable equilibrium); dan 3) Kapal dalam kondisi kedap air. Analisis terhadap stabilitas kapal berpedoman pada kriteria stabilitas yang ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO). Hasil perhitungan baik stabilitas kapal kosong maupun hasil distribusi muatan dibandingkan dengan
15 43 kriteria yang IMO rekomendasikan. Kriteria yang dimaksud seperti ditunjukkan pada Gambar 29. Gambar 29 Kurva stabilitas statis. A : Luas area di bawah kurva stabilitas statis sampai sudut oleng 30º tidak boleh kurang dari 0,055 meter radian; B : Luas area di bawah kurva stabilitas statis sampai sudut oleng 40º tidak boleh kurang dari 0,09 meter radian; C : Luas area antara sudut oleng 30º sampai 40º tidak boleh kurang dari 0,03 meter radian, dimana ruangan di atas dek akan tenggelam dengan sudut keolengan tersebut. D : Nilai maksimum righting lever (GZ) sebaiknya dicapai pada sudut tidak kurang dari 30º serta bernilai minimum 0,20 meter; E : Sudut maksimum stabilitas sebaiknya lebih dari 25º; F : Nilai initial GM tidak boleh kurang dari 0,35 meter Kaji ulang desain (redesign) Kapal PSP 01 Hasil perhitungan dan analisis data yang telah diperoleh digunakan sebagai basis data untuk melakukan kajian ulang pada desain Kapal PSP 01. Desain kapal saat ini dianggap belum ideal sebagai kapal static gear, sehingga dengan memperhatikan aspek teknis yang telah dihitung dan dianalisis sebelumnya desain
16 44 Kapal PSP 01 dapat disempurnakan. Dalam melakukan redesign, parameter yang digunakan antara lain rasio dimensi utama, stabilitas, nilai LCB dan periode oleng. Kriteria pemilihan desain yang paling ideal didasarkan pada kondisi stabilitas, nilai LCB dan periode oleng. Namun, titik fokus penilaian berada pada parameter stabilitas dan periode oleng. Kapal hasil redesign yang memiliki stabilitas paling baik dan periode oleng paling lambat akan dipilih sebagai desain alternatif yang paling ideal. Dimensi kapal hasil redesign yang paling ideal tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan kapal sejenis dimasa mendatang sehingga kapal yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dan sesuai dengan peruntukannya.
3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Peta lokasi penelitian
13 3 METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek Penelitian dalam penelitian ini adalah Kapal Penangkap Cumi- Cumi yang terdapat di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru, Jakarta Utara. 3.2
Lebih terperinci3 METODOLOGI. Gambar 9 Peta lokasi penelitian.
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli 2011 sampai September 2011 di galangan kapal PT Proskuneo Kadarusman Muara Baru, Jakarta Utara. Selanjutnya pembuatan
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan
4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan Kapal perikanan adalah kapal yang digunakan didalam usaha perikanan yang mencakup penggunaan atau aktivitas dalam usaha menangkap atau mengumpulkan sumberdaya perairan
Lebih terperincijuga didefinisikan sebagai sebuah titik batas dimana titik G tidak melewatinya, agar kapal selalu memiliki stabilitas yang positif.
3 STABILITAS KAPAL Stabilitas sebuah kapal mengacu pada kemampuan kapal untuk tetap mengapung tegak di air. Berbagai penyebab dapat mempengaruhi stabilitas sebuah kapal dan menyebabkan kapal terbalik.
Lebih terperinci4 HASIL PENELITIAN. Tabel 6 Spesifikasi teknis Kapal PSP 01
4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Kapal PSP 01 4.1.1 Spesifikasi teknis Kapal PSP 01 merupakan kapal penangkap ikan yang dibangun dalam rangka pengembangan kompetensi Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian
3 METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian Alokasi waktu penelitian mulai dari kegiatan survei, proses konversi, modifikasi dan rekondisi hingga pengujian di lapangan berlangsung selama tujuh
Lebih terperinci5 PEMBAHASAN 5.1 Dimensi Utama
5 PEMBAHASAN 5.1 Dimensi Utama Keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh pengrajin kapal tradisional menyebabkan proses pembuatan kapal dilakukan tanpa mengindahkan kaidahkaidah arsitek perkapalan. Dasar
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
21 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kapal Cumi-Cumi (Squid Jigging) Kapal cumi-cumi (squid jigging) merupakan kapal penangkap ikan yang memiliki tujuan penangkapan yaitu cumi-cumi. Kapal yang sebagai objek penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengukuran dimensi dan geometri bentuk kapal longline yang diteliti dilakukan di Cilacap pada bulan November. Setelah pengukuran dimensi dan geometri
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan Kapal merupakan suatu bangunan terapung yang berfungsi sebagai wadah, tempat bekerja (working area) serta sarana transportasi, dan kapal ikan termasuk didalamnya
Lebih terperinciStabilitas Statis Kapal Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat Bangka Belitung
3 R. Nopandri et al. / Maspari Journal 02 (2011) 3-9 Maspari Journal 01 (2011) 3-9 http://jurnalmaspari.blogspot.com Stabilitas Statis Kapal Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat Bangka
Lebih terperinciMarine Fisheries ISSN: Vol. 2, No. 2, November 2011 Hal:
Marine Fisheries ISSN: 2087-4235 Vol. 2, No. 2, November 2011 Hal: 213-221 EVALUASI DESAIN DAN STABILITAS KAPAL PENANGKAP IKAN DI PALABUHANRATU (STUDI KASUS KAPAL PSP 01) Fishing Vessel Design and Stability
Lebih terperinciStabilitas Statis Kapal Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat Bangka belitung
3 R. Nopandri et al. / Maspari Journal 02 (2011) 3-9 Maspari Journal 01 (2011) 3-9 http://masparijournal.blogspot.com Stabilitas Statis Kapal Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat
Lebih terperinciSTABILITAS BEBERAPA KAPAL TUNA LONGLINE DI INDONESIA
III - 555 STABILITAS BEBERAPA KAPAL TUNA LONGLINE DI INDONESIA Yopi Novita 1* dan Budhi Hascaryo Iskandar 1 * yopi1516@gmail.com / 0812 8182 6194 1 Departemen PSP FPIK IPB ABSTRAK Kapal merupakan bagian
Lebih terperinciBerdasarkan hasil perhitungan terhadap dimensi utamanya, kapal rawai ini memiliki niiai resistensi yang cukup besar, kecepatan yang dihasilkan oleh
KARTINL C05497008. Pengaruh Pemindahan Berat pada Stabilitas Kapal Rawai di Kecamatan Juana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dibawah bimbingan JAMES P. PANJAITAN dan MOHAMMAD IMRON. Kapal rawai merupakan
Lebih terperinciMarine Fisheries ISSN: Vol. 2, No. 1, Mei 2011 Hal: 65 73
Marine Fisheries ISSN: 2087-4235 Vol. 2, No., Mei 20 Hal: 65 73 STABILITAS STATIS KAPAL STATIC GEAR DI PALABUHANRATU (STUDI KASUS KM PSP 0) The Static Stability of Static Gear Fishing Boat in Palabuhanratu
Lebih terperinciKajian rancang bangun kapal ikan fibreglass multifungsi 13 GT di galangan kapal CV Cipta Bahari Nusantara Minahasa Sulawesi Utara
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(3): 87-92, Juni 2013 ISSN 2337-4306 Kajian rancang bangun kapal ikan fibreglass multifungsi 13 GT di galangan kapal CV Cipta Bahari Nusantara Minahasa Sulawesi
Lebih terperinciSTABILITAS STATIS KAPAL KAYU LAMINASI TUNA LONGLINE 40 GT
STABILITAS STATIS KAPAL KAYU LAMINASI TUNA LONGLINE 40 GT Oleh: Wide Veronica C54102019 PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Lebih terperinci2 KAPAL POLE AND LINE
2 KAPAL POLE AND LINE Kapal merupakan kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun, yang digerakkan dengan tenaga mekanik, tenaga angin atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Desain Kapal Pancing Tonda Desain kapal merupakan proses penentuan spesifikasi yang menghasilkan gambar suatu obyek untuk keperluan pembuatan dan pengoperasian kapal. Berbeda
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kapal Perikanan
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan Kapal perikanan merupakan kapal yang digunakan untuk aktivitas penangkapan ikan di laut (Iskandar dan Pujiati, 1995). Kapal perikanan adalah kapal yang digunakan
Lebih terperinciSTABILITAS STATIS KAPAL PAYANG MADURA (Kasus pada Salah Satu Kapal Payang di Pamekasan) RIZKI MULYA SARI
STABILITAS STATIS KAPAL PAYANG MADURA (Kasus pada Salah Satu Kapal Payang di Pamekasan) RIZKI MULYA SARI MAYOR TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS
Lebih terperinciTATA MUATAN DAN VARIASI MUSIM PENANGKAPAN PENGARUHNYA TERHADAP STABILITAS PURSESEINER BULUKUMBA, SULAWESI SELATAN
Marine Fisheries ISSN 2087-4235 Vol. 4, No. 2, November 2013 Hal: 183-193 TATA MUATAN DAN VARIASI MUSIM PENANGKAPAN PENGARUHNYA TERHADAP STABILITAS PURSESEINER BULUKUMBA, SULAWESI SELATAN Influence of
Lebih terperinciPENGARUH FREE SURFACE TERHADAP STABILITAS KAPAL PENGANGKUT IKAN HIDUP. Oleh: Yopi Novita 1*
BULETIN PSP ISSN: 0251-286X Volume XIX No. 2 Edisi Juli 2011 Hal 35-43 PENGARUH FREE SURFACE TERHADAP STABILITAS KAPAL PENGANGKUT IKAN HIDUP Oleh: Yopi Novita 1* ABSTRAK Muatan utama kapal pengangkut ikan
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Kapal Cumi-Cumi (Squid Jigging) Kapal penangkap cumi-cumi adalah kapal yang sasaran utama penangkapannya adalah cumi-cumi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
Lebih terperinciKAJIAN STABILITAS KAPAL IKAN MUROAMI DI KEPULAUAN SERIBU DENGAN MENGGUNAKAN METODE PGZ
KAJIAN STABILITAS KAPAL IKAN MUROAMI DI KEPULAUAN SERIBU DENGAN MENGGUNAKAN METODE PGZ Shanty Manullang *) Ramot Siburian **) * Dosen ** mahasiswa Program Studi Teknik Perkapalan - Fakultas Teknologi Kelautan
Lebih terperinci4 STABILITAS STATIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN
4 STABILITAS STATIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 4.1 Pendahuluan Masalah teknis yang perlu diperhatikan dalam penentuan perencanaan pembangunan kapal ikan, adalah agar hasil dari pembangunan kapal
Lebih terperinci6 KESELAMATAN OPERASIONAL KAPAL POLE AND LINE PADA GELOMBANG BEAM SEAS
6 KESELAMATAN OPERASIONAL KAPAL POLE AND LINE PADA GELOMBANG BEAM SEAS 6.1 Keragaan Kapal Bentuk dan jenis kapal ikan berbeda-beda bergantung dari tujuan usaha penangkapan. Setiap jenis alat penangkapan
Lebih terperinci2 DESAIN KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN
2.1 Pendahuluan 2 DESAIN KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN Desain merupakan hal yang penting dalam pembangunan kapal ikan. Sesuai dengan perbedaan jenis kapal ikan, maka desain dan konstruksi kapal
Lebih terperinciAbstract. Keywords : stability, long line, righting arm, and draught 1. PENDAHULUAN
KAJIAN STABILITAS OPERASIONAL KAPAL LONGLINE 60 GT DI PALABUHAN RATU, SUKABUMI (A STUDY ON THE OPERATIONAL STABILITY OF A LONGLINE FISHING VESSEL 60 GT AT PALABUHAN RATU) T.D. Novita, Shanty Manullang
Lebih terperinci5 PEMBAHASAN 5.1 Desain Perahu Katamaran General arrangement (GA)
5 PEMBAHASAN 5.1 Desain Perahu Katamaran 5.1.1 General arrangement (GA) Pembuatan desain perahu katamaran disesuaikan berdasarkan fungsi yang diinginkan yaitu digunakan sebagai perahu pancing untuk wisata
Lebih terperinciRASIO DIMENSI UTAMA DAN STABILITAS STATIS KAPAL PURSE SEINE TRADISIONAL DI KABUPATEN PINRANG
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 1, Hlm. 19-28, Juni 2017 RASIO DIMENSI UTAMA DAN STABILITAS STATIS KAPAL PURSE SEINE TRADISIONAL DI KABUPATEN PINRANG RATIO OF THE MAIN DIMENSIONS
Lebih terperinciASPEK KESELAMATAN DITINJAU DARI STABILITAS KAPAL DAN REGULASI PADA KAPAL POLE AND LINE DI BITUNG, SULAWESI UTARA YULI PURWANTO
ASPEK KESELAMATAN DITINJAU DARI STABILITAS KAPAL DAN REGULASI PADA KAPAL POLE AND LINE DI BITUNG, SULAWESI UTARA YULI PURWANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI
Lebih terperinciKAJIAN STABILITAS EMPAT TIPE KASKO KAPAL POLE AND LINE STABILITY ANALYSIS OF FOUR TYPES OF POLE AND LINER
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 2, No. 2, Hal. 53-61, Desember 2010 KAJIAN STABILITAS EMPAT TIPE KASKO KAPAL POLE AND LINE STABILITY ANALYSIS OF FOUR TYPES OF POLE AND LINER St. Aisyah
Lebih terperinciKAJIAN STABILITAS STATIS KAPAL YANG MENGOPERASIKAN ALAT TANGKAP DENGAN CARA DIAM/STATIS (STATIC GEAR) Oleh : SUKRISNO C
KAJIAN STABILITAS STATIS KAPAL YANG MENGOPERASIKAN ALAT TANGKAP DENGAN CARA DIAM/STATIS (STATIC GEAR) Oleh : SUKRISNO C54101029 PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
Lebih terperinciSTABILITAS KAPAL PURSE SEINE MODIFIKASI DI KABUPATEN BULUKUMBA, SULAWESI SELATAN HERY SUTRAWAN NURDIN
STABILITAS KAPAL PURSE SEINE MODIFIKASI DI KABUPATEN BULUKUMBA, SULAWESI SELATAN HERY SUTRAWAN NURDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 ii PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciThis watermark does not appear in the registered version - 2 TINJAUAN PUSTAKA
22 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Longline Nomura dan Yamazaki (1975) mengemukakan beberapa persyaratan teknis minimal dari kapal ikan yang berfungsi untuk operasi penangkapan, yakni : 1. Memiliki struktur
Lebih terperinciANALISIS TEKNIS STABILITAS KAPAL LCT 200 GT
Abstrak ANALISIS TEKNIS STABILITAS KAPAL LCT GT Budhi Santoso 1), Naufal Abdurrahman ), Sarwoko 3) 1) Jurusan Teknik Perkapalan, Politeknik Negeri Bengkalis ) Program Studi Teknik Perencanaan dan Konstruksi
Lebih terperinciDESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL
Sidang Tugas Akhir (MN 091382) DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Oleh : Galih Andanniyo 4110100065 Dosen Pembimbing : Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc., Ph.D. Jurusan Teknik
Lebih terperinciKAJIAN STABILITAS OPERASIONAL KAPAL LONGLINE 60 GT
KAJIAN STABILITAS OPERASIONAL KAPAL LONGLINE 60 GT SHANTY L. MANULLANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 2 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan
Lebih terperinciKAJIAN STABILITAS KAPAL IKAN MUROAMI PADA TIGA KONDISI MUATAN KAPAL DI KEPULAUAN SERIBU DENGAN MENGGUNAKAN METODE PGZ (LANJUTAN)
KAJIAN STABILITAS KAPAL IKAN MUROAMI PADA TIGA KONDISI MUATAN KAPAL DI KEPULAUAN SERIBU DENGAN MENGGUNAKAN METODE PGZ (LANJUTAN) ABSTRAK Shanty Manullang, Moch.Ricky Dariansyah*) * Dosen pada Program Studi
Lebih terperinciDesain dan parameter hidrostatis kasko kapal fiberglass tipe pukat cincin 30 GT di galangan kapal CV Cipta Bahari Nusantara Minahasa Sulawesi Utara
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(3): 81-86, Juni 2013 ISSN 2337-4306 Desain dan parameter hidrostatis kasko kapal fiberglass tipe pukat cincin 30 GT di galangan kapal CV Cipta Bahari Nusantara
Lebih terperinciANALISA HIDROSTATIS DAN STABILITAS PADA KAPAL MOTOR CAKALANG DENGAN MODIFIKASI PENAMBAHAN KAPAL PANCING.
ANALISA HIDROSTATIS DAN STABILITAS PADA KAPAL MOTOR CAKALANG DENGAN MODIFIKASI PENAMBAHAN KAPAL PANCING Kiryanto, Samuel 1 1) Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum. 2.1.1 Defenisi Stabilitas Stabilitas adalah merupakan masalah yang sangat penting bagi sebuah kapal yang terapung dilaut untuk apapun jenis penggunaannya, untuk
Lebih terperinciALBACORE ISSN Volume I, No 1, Februari 2017 Hal
ALBACORE ISSN 2549-1326 Volume I, No 1, Februari 2017 Hal 069-076 KAJIAN DESAIN KAPAL PURSE SEINE TRADISIONAL DI KABUPATEN PINRANG (STUDY KASUS KM. CAHAYA ARAFAH) Design Studies Traditional Purse Seiner
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BENTUK KASKO MODEL KAPAL IKAN DENGAN TAHANAN GERAK Relationship Between Hull Form of Fishing Vessel Model and its Resistance
HUBUNGAN ANTARA BENTUK KASKO MODEL KAPAL IKAN DENGAN TAHANAN GERAK Relationship Between Hull Form of Fishing Vessel Model and its Resistance Oleh: Yopi Novita 1 *, Budhi H. Iskandar 1 Diterima: 14 Februari
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DESAIN KAPAL PANCING TONDA DENGAN MATERIAL FIBERGLASS DI KABUPATEN BUTON SULAWESI TENGGARA
BULETIN PSP ISSN: 0251-286X Volume 20 No. 1 Edisi Maret 2012 Hal. 71-80 PENGEMBANGAN DESAIN KAPAL PANCING TONDA DENGAN MATERIAL FIBERGLASS DI KABUPATEN BUTON SULAWESI TENGGARA Oleh: La Anadi 1*, Budhi
Lebih terperinci3 KAJIAN DESAIN KAPAL
3 KAJIAN DESAIN KAPAL 53 3.1. Pendahuluan 3.1.1. Latar Belakang. Schmid (196) mengatakan bahwa untuk mendesain sebuah kapal pukat cincin haruslah mempertemukan kebutuhan-kebutuhan umum sebagai berikut
Lebih terperinciAPLIKASI PERHITUNGAN HIDROSTATIS KAPAL IKAN BERBASIS VISUAL BASIC ARISTA HADI PRATAMA SKRIPSI
APLIKASI PERHITUNGAN HIDROSTATIS KAPAL IKAN BERBASIS VISUAL BASIC ARISTA HADI PRATAMA SKRIPSI DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Lebih terperinci6 RANCANGAN UMUM KPIH CLOSED HULL
211 6 RANCANGAN UMUM KPIH CLOSED HULL Berdasarkan hasil kajian dan uji coba hasil kajian mitigasi risiko, maka KPIH yang direkomendasikan untuk mengangkut benih ikan kerapu adalah KPIH Closed hull. Dimana
Lebih terperinci3 HASIL DAN PEMBAHASAN
32 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Teknis pada Potensi Operasional Mesin Pengujian teknis pada potensi operasional mesin yang dilakukan pada mesin Dong Feng ZS 1100 terbagi menjadi dua bagian, yaitu saat
Lebih terperinciSKRIPSII FAKULTAS INSTITUT 2008
1 DESAIN KAPAL IKAN FIBREGLASS BANTUAN KORBAN TSUNAMI DI PERAIRAN PANGANDARAN, JAWA BARAT IPAN MUHAMMAD SUPANJI SKRIPSII DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANANN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
Lebih terperinciSTABILITAS STATIS PERAHU FIBERGLASS BANTUAN LPPM IPB DI DESA CIKAHURIPAN KECAMATAN CISOLOK, SUKABUMI REZA TAWADA
STABILITAS STATIS PERAHU FIBERGLASS BANTUAN LPPM IPB DI DESA CIKAHURIPAN KECAMATAN CISOLOK, SUKABUMI REZA TAWADA DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT
Lebih terperinciDESAIN DAN KONSTRUKSI KAPAL PENANGKAP CUMI-CUMI KM. CAHAYA ALAM TIGA DI GALANGAN KAPAL PT. PROSKUNEO KADARUSMAN MUARA BARU, JAKARTA UTARA
DESAIN DAN KONSTRUKSI KAPAL PENANGKAP CUMI-CUMI KM. CAHAYA ALAM TIGA DI GALANGAN KAPAL PT. PROSKUNEO KADARUSMAN MUARA BARU, JAKARTA UTARA NOOKE NOFRIYAN C44070055 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN
Lebih terperinciKAJIAN STABILITAS OPERASIONAL KAPAL LONGLINE 60 GT
KAJIAN STABILITAS OPERASIONAL KAPAL LONGLINE 60 GT SHANTY L. MANULLANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 2 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan
Lebih terperinciUJI TAHANAN GERAK MODEL PERAHU KATIR PALABUHANRATU GALIH ARIEF SAKSONO SKRIPSI
UJI TAHANAN GERAK MODEL PERAHU KATIR PALABUHANRATU GALIH ARIEF SAKSONO SKRIPSI DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 PERNYATAAN
Lebih terperinciMetacentra dan Titik dalam Bangunan Kapal
Metacentra dan Titik dalam Bangunan Kapal 1. Titik Berat (Centre of Gravity) Setiap benda memiliki tittik berat. Titik berat inilah titik tangkap dari sebuah gaya berat. Dari sebuah segitiga, titik beratnya
Lebih terperinciKajian Kecepatan Dan Kestabilan Pada Beberapa Bentuk Kapal Pukat Cincin (Small Purse-Seiner) Di Sulawesi Utara
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(5): 165-170, Juni 2017 ISSN 2337-4306 Kajian Kecepatan Dan Kestabilan Pada Beberapa Bentuk Kapal Pukat Cincin (Small Purse-Seiner) Di Sulawesi Utara Study
Lebih terperinciAnalisa Stabilitas Semi-submersible saat terjadi Kebocoran pada Column
Analisa Stabilitas Semi-submersible saat terjadi Kebocoran pada Column P.C.Pamungkas a, I.Rochani b, J.J.Soedjono b a Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan ITS, b Staf Pengajar Jurusan Teknik Kelautan ITS
Lebih terperinciSIMULASI STABILITAS STATIS KAPAL PAYANG MADURA ARIYANTO
SIMULASI STABILITAS STATIS KAPAL PAYANG MADURA ARIYANTO DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 SIMULASI STABILITAS STATIS KAPAL PAYANG
Lebih terperinciKUALITAS STABILITAS KAPAL PAYANG PALABUHANRATU BERDASARKAN DISTRIBUSI MUATAN. Quality of Payang Boat and Stability
KUALITAS STABILITAS KAPAL PAYANG PALABUHANRATU BERDASARKAN DISTRIBUSI MUATAN Quality of Payang Boat and Stability Yopi Novita 1), Neni Martiyani 2) dan Reni Eva Ariyani 3) 1) Departemen PSP, FPIK, IPB,
Lebih terperinciStudi pengaruh bentuk kasko pada tahanan kapal pukat cincin di Tumumpa, Bitung, dan Molibagu (Provinsi Sulawesi Utara)
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(2): 63-68, Desember 2012 Studi pengaruh bentuk kasko pada tahanan kapal pukat cincin di Tumumpa, Bitung, dan Molibagu (Provinsi Sulawesi Utara) Study on the
Lebih terperinciSimulasi pengaruh trim terhadap stabilitas kapal pukat cincin
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(Edisi Khusus): 13-18, Januari 2015 ISSN 2337-4306 Simulasi pengaruh trim terhadap stabilitas kapal pukat cincin Simulation of trim effect on the stability
Lebih terperinciMarine Fisheries ISSN: Vol. 1, No. 2, November 2010 Hal:
Marine Fisheries ISSN: 2087-4235 Vol. 1, No. 2, November 2010 Hal: 113 122 STABILITAS STATIS DAN DINAMIS KAPAL PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LAMPULO KOTA BANDA ACEH NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Lebih terperinciBAB 5 STABILITAS BENDA TERAPUNG
BAB 5 STABIITAS BENDA TERAPUNG 5. STABIITAS AWA Sebagai dasar pemahaman mengenai struktur terapung maka diperlukan studi mengenai stabilitas benda terapung. Kestabilan sangat diperlukan suatu struktur
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS DAN KARAKTERISTIK KAPAL LONGLINE DI PERAIRAN PALABUHAN RATU
KAJIAN TEKNIS DAN KARAKTERISTIK KAPAL LONGLINE DI PERAIRAN PALABUHAN RATU Shanty Manullang *) T.D. Novita *) * Dosen pada Program Studi Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan laborashanty@yahoo.com
Lebih terperinciStudy on hydrodynamics of fiberglass purse seiners made in several shipyards in North Sulawesi
Aquatic Science & Management, Vol. 2, No. 2, 48-53 (Oktober 2014) Pascasarjana, Universitas Sam Ratulangi http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jasm/index ISSN 2337-4403 e-issn 2337-5000 jasm-pn00056
Lebih terperinciIstilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal
Istilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal Ukuran utama ( Principal Dimension) * Panjang seluruh (Length Over All), adalah
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Stabilitas Dinamis Barge Menggunakan Flounder Plate dengan Single Lead Pendant Pada Operasi Towing
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (213) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) G-61 Analisis Perbandingan Stabilitas Dinamis Barge Menggunakan Flounder Plate dengan Single Lead Pendant Pada Operasi Towing
Lebih terperinciDISTRIBUSI MUATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP STABILITAS KAPAL IRA RAHMAWATI
DISTRIBUSI MUATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP STABILITAS KAPAL IRA RAHMAWATI DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN
Lebih terperinciLampiran 2 Hasil kegiatan pembuatan mold/cetakan perahu
76 Lampiran 1 Gambar bahan Fiberglass Resin 157, erosil, katalis, mirror glaze, pigmen dan talk Roving Mat 77 Lampiran 2 Hasil kegiatan pembuatan mold/cetakan perahu No. Tanggal Kegiatan Jumlah Pekerja
Lebih terperinciSTABILITAS STATIS KAPAL PAYANG DI PALABUHANRATU PADA SAAT MEMBAWA HASIL TANGKAPAN MAKSIMUM NENI MARTIYANI SKRIPSI
STABILITAS STATIS KAPAL PAYANG DI PALABUHANRATU PADA SAAT MEMBAWA HASIL TANGKAPAN MAKSIMUM NENI MARTIYANI SKRIPSI DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT
Lebih terperinciALBACORE ISSN Volume I, No 3, Oktober 2017 Diterima: 11 September 2017 Hal Disetujui: 19 September 2017
ALBACORE ISSN 2549-1326 Volume I, No 3, Oktober 2017 Diterima: 11 September 2017 Hal 265-276 Disetujui: 19 September 2017 BENTUK KASKO DAN PENGARUHNYA TERHADAP KAPASITAS VOLUME RUANG MUAT DAN TAHANAN KASKO
Lebih terperinciJurnal Perikanan dan Kelautan p ISSN Volume 6 Nomor 2. Desember 2016 e ISSN Halaman :
Jurnal Perikanan dan Kelautan p ISSN 2089 3469 Volume 6 Nomor 2. Desember 2016 e ISSN 2540 9484 Halaman : 125 136 Desain Kapal Purse Seine Modifikasi di Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan (Design
Lebih terperinciEVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT
EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT Nurhasanah Teknik Perkapalan, Politeknik Negeri Bengkalis, Indonesia Email: nurhasanah@polbeng.ac.id
Lebih terperinciAulia Azhar Wahab, dkk :Rolling Kapal Pancng Tonda di Kabupaten Sinjai...
ROLLING KAPAL PANCING TONDA DI KABUPATEN SINJAI ROLLING OF TROLLING LINER ON SINJAI REGENCY 1) Aulia Azhar Wahab, 2) St. Aisjah Farhum, 2) Faisal Amir 1 Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH ELEMEN BANGUNAN KAPAL TERHADAP KOREKSI LAMBUNG TIMBUL MINIMUM
PENGARUH ELEMEN BANGUNAN KAPAL TERHADAP KOREKSI LAMBUNG TIMBUL MINIMUM Daeng PAROKA 1 dan Ariyanto IDRUS 1 1 Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea
Lebih terperinciKAJIAN STABILITAS DAN KESELAMATAN OPERASIONAL KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN PADA GELOMBANG BEAM SEAS SITI AISYAH FARHUM
KAJIAN STABILITAS DAN KESELAMATAN OPERASIONAL KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN PADA GELOMBANG BEAM SEAS SITI AISYAH FARHUM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI
Lebih terperinciPENERAPAN KESETIMBANGAN BENDA TERAPUNG
PENERAPAN KESETIMBANGAN BENDA TERAPUNG Mata Kuliah Mekanika Fluida Oleh: 1. Annida Unnatiq Ulya 21080110120028 2. Pratiwi Listyaningrum 21080110120030 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciDESAIN DAN KONSTRUKSI KAPAL BOUKE AMI (KM VARIA KARUNIA) DI GALANGAN KAPAL PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA DIDI JANUARDY
DESAIN DAN KONSTRUKSI KAPAL BOUKE AMI (KM VARIA KARUNIA) DI GALANGAN KAPAL PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA DIDI JANUARDY DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI SUDUT BILGE KEEL TERHADAP STABILITAS SAMPAN EMBER BEKAS TEMPAT CAT (EBTC) MUHAMMAD AGAM THAHIR
PENGARUH VARIASI SUDUT BILGE KEEL TERHADAP STABILITAS SAMPAN EMBER BEKAS TEMPAT CAT (EBTC) MUHAMMAD AGAM THAHIR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER
Lebih terperinciALBACORE ISSN Volume I, No 1, Februari 2017 Hal
ALBACORE ISSN 2549-1326 Volume I, No 1, Februari 2017 Hal 013-021 STABILITAS KAPAL IKAN KATAMARAN SEBAGAI PENGGANTI KAPAL PURSE SEINE DI KABUPATEN PAMEKASAN MADURA JAWA TIMUR Stability Of Catamaran Fishing
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS TERHADAP OPERASIONAL DESAIN KAPAL IKAN 20 GT DI PALABUHANRATU
Vol. 8, No. 3, Desember 23 ANALISIS STABILITAS TERHADAP OPERASIONAL DESAIN KAPAL IKAN 2 GT DI PALABUHANRATU STABILITY ANALYSIS FOR 2 GT FISHING VESSEL OPERATIONAL DESIGN IN PALABUHANRATU Daud S.A. Sianturi
Lebih terperinciLembar Pengesahan Laporan Tugas Gambar Kurva Hidrostatik & Bonjean (Hydrostatic & Bonjean Curves)
Lembar Pengesahan Laporan Tugas Gambar Kurva Hidrostatik & Bonjean (Hydrostatic & Bonjean Curves) Menyetujui, Dosen Pembimbing. Ir.Bmbang Teguh S. 195802261987011001 Mahasiswa : Dwiky Syamcahyadi Rahman
Lebih terperinciDesign of purse seine-type steel vessels in PT. Crystal Cahaya Totabuan, North Sulawesi
Aquatic Science & Management, Vol. 3, No. 1, 19-25 (April 2015) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UNSRAT Asosiasi Pengelola Sumber Daya Perairan Indonesia (Online submissions http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jasm/index)
Lebih terperinciK.J. Rawson and E.C. Tupper, Basic Ship Theory, 5 th Edition, Volume 1 Hydrostatics and Strength, Butterworth-Heinemann, Oxford, 2001.
ITEM CAKUPAN MATERI 1 Pengertian kura hidrostatik & bonjean 2 Tabulasi kalkulasi kura hidrostatik & bonjean 3 Pengukuran dan pemasukan data setengah lebar kapal 4 Pengukuran dan pemasukan data setengah
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stabilitas
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stabilitas Nomura dan Yamazaki (1977) menjelaskan bahwa stabilitas merupakan kemampuan kapal untuk kembali ke posisi semula setelah miring akibat pengaruh gaya dari dalam maupun
Lebih terperinciPENGARUH SIRIP PEREDAM TERHADAP STABILITAS KAPAL PENGANGKUT IKAN HIDUP. Departemen PSP FPIK IPB 2. BPPT
27 Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) XVII (1): 27-34 ISSN: 0853-6384 Full Paper PENGARUH SIRIP PEREDAM TERHADAP STABILITAS KAPAL PENGANGKUT IKAN HIDUP Yopi Novita *1, Budhi H Iskandar 1, Bambang Murdiyanto
Lebih terperinciSTABILITAS SAMPAN TERBUAT DARI EMBER CAT BEKAS DENGAN BILGE KEEL PADA SUDUT 30 DAN 45 DERAJAT
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 4. No. 2 November 2013: 173-184 ISSNN 2087-4871 STABILITAS SAMPAN TERBUAT DARI EMBER CAT BEKAS DENGAN BILGE KEEL PADA SUDUT 30 DAN 45 DERAJAT (STABILITY OF
Lebih terperinciRendy Bagus Adhitya PRESENTASI TUGAS AKHIR ( ) Oleh:
PRESENTASI TUGAS AKHIR Oleh: Rendy Bagus Adhitya (6607040013) PROGRAM STUDI TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 JUDUL :
Lebih terperinciPENGGUNAAN SKALA 1 : 100 DAN RUMUS PENGUKURAN SHIP SECTIONAL AREA
PENGGUNAAN SKALA 1 : 100 DAN RUMUS PENGUKURAN SHIP SECTIONAL AREA DALAM PENGGAMBARAN BENTUK BADAN KAPAL SECARA MANUAL DENGAN METODE RF. SCELTEMA DEHEERE Iswadi Nur Program Studi Teknik Perkapalan FT. UPN
Lebih terperinciUPN "VETERAN" JAKARTA
UPN "ETERAN" JAKARTA METODE SEDERHANA UNTUK MEMILIH JENIS LAMBUNG KAPAL KECIL (BOAT) SESUAI DENGAN FUNGSINYA BERDASARKAN PERTIMBANGAN STABILITAS YANG COCOK AGAR DAPAT MENGHINDARI KECELAKAAN DI LAUT Iswadi
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Desain Perahu Proses pembuatan perahu fibreglass di Desa Cikahuripan dibuat di galangan tradisional dengan mengacu pada desain perahu milik nelayan yang telah ada sebelumnya,
Lebih terperinciTOPIC. 10. ShippingEducationEbooks www.ebokship.plusadvisor.com SumberEbookShippingTerlengkap DiIndonesia Youneedgoodadvisor www.plusadvisor.com PERCOBAAN STABILITAS INCLINING EXPERIMENT Tujuan percobaan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kapal ikan adalah kapal yang digunakan dalam usaha perikanan yang mencakup penggunaan atau aktifitas menangkap atau mengumpulkan sumberdaya perairan, pengelolaan usaha
Lebih terperinciMODIFIKASI ARMOURED PERSONNEL CARRIER (APC) TIPE BTR-50P UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA MODIFIKASI ARMOURED PERSONNEL CARRIER (APC) TIPE BTR-50P UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS NAMA : Mahesa
Lebih terperinciStudi tentang olengan bebas dan tahanan total kapal model uji di Laboratorium Kepelautan
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(Edisi Khusus): 33-38, Januari 2015 ISSN 2337-4306 Studi tentang olengan bebas dan tahanan total kapal model uji di Laboratorium Kepelautan A study on free
Lebih terperinciPengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut
Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut L/O/G/O Contents PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI
Lebih terperinciMetode Pembuatan Rencana Garis dengan Maxsurf
Metode Pembuatan Rencana Garis dengan Maxsurf 1. Memasukkan Sample Design Setelah membuka Program Maxsurf, dari menu File pilih Open dan buka sample design yang telah disediakan oleh Maxsurf pada drive
Lebih terperinciUJI TAHANAN GERAK MODEL PERAHU KATIR PALABUHANRATU GALIH ARIEF SAKSONO SKRIPSI
UJI TAHANAN GERAK MODEL PERAHU KATIR PALABUHANRATU GALIH ARIEF SAKSONO SKRIPSI DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 PERNYATAAN
Lebih terperinci