BAB 2 VALUE PROPOSITION. mengirim, dan menangkap suatu nilai. Dalam thesis ini, kami akan menggunakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 VALUE PROPOSITION. mengirim, dan menangkap suatu nilai. Dalam thesis ini, kami akan menggunakan"

Transkripsi

1 BAB 2 VALUE PROPOSITION 2.1. Business Model Canvas Model bisnis menjelaskan bagaimana suatu perusahaan dapat menciptakan, mengirim, dan menangkap suatu nilai. Dalam thesis ini, kami akan menggunakan model bisnis kanvas dari Osterwalder & Pigneur sebagai desain dasar dalam menciptakan dan menganalisis model bisnis. Berdasarkan model kanvas ini, bisnis model terdiri dari sembilan poin penting yang disebut nine building blocks. Nine Building blocks tersebut melingkupi empat area utama dalam bisnis: konsumen, penawaran, infrastruktur, dan kelangsungan keuangan. Gambar Nine Building Blocks Sumber: Osterwalder & Pigneur

2 Customer Segment Customer Segments merupakan satu atau beberapa jenis segmen konsumen yang akan perusahaan akan layani. Menurut Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2010, 21), terdapat beberapa jenis segmentasi konsumen, yaitu: 1) Mass Market Model bisnis yang berfokus pada pasar massal tidak membedakan antara segmentasi konsumen, value proposition, distribution channels, dan customer relationship, tetapi semuanya berfokus kepada satu grup besar dari konsumen yang mempunyai kesamaan kebutuhan dan masalah. 2) Niche Market Bisnis model yang menargetkan pasar niche memenuhi sekelompok segmentasi konsumen. Value proposition, distribution channels, dan customer relationships dari konsumen tersebut disesuaikan berdasarkan ketentuan kebutuhan dari pasar niche tersebut. 3) Segmented Bisnis model pada segmentasi ini membedakan pasar berdasarkan perbedaan kebutuhan dan masalah. Pada segmentasi ini, perbedaan kebutuhan dan masalah akan menghasilkan perbedaan value proposition. 4) Diversified

3 12 Perusahaan yang mengambil model bisnis diversifikasi melayani dua jenis segmentasi konsumen yang mempunyai dua kebutuhan dan masalah yang sama sekali tidak berhubungan. 5) Multi-sided markets Beberapa organisasi yang berfokus pada pasar banyak sisi (multi-sided) melayani dua atau lebih segmentasi konsumen yang saling bergantung Value Propositions Value Propositions merupakan kumpulan dari produk dan jasa yang membentuk suatu nilai untuk segmentasi konsumen tertentu. Value Proposition adalah alasan mengapa konsumen memilih satu perusahaan dibanding perusahaan lainnya, karena perusahaan tersebut dapat menyelesaikan masalah dari konsumen, bahkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Setiap value proposition terdiri dari kumpulan produk dan jasa yang menyediakan kebutuhan dari segmentasi konsumen. Value proposition ini lah yang menjadi keuntungan dari perusahaan yang ditawarkan kepada konsumen.

4 13 Osterwalder dan Pignerur (2010, 22-25) menjelaskan bahwa terdapat elemenelemen yang dapat berkontribusi untuk membentuk value creation: 1) Newness Beberapa value proposition memuaskan keseluruhan dari kebutuhan konsumen yang sebelumnya tidak rasakan, karena tidak adanya perbedaan tawaran dari satu produk/jasa dengan yang lainnya. 2) Performance Meningkatkan kualitas performa produk dan jasa merupakan suatu cara umum untuk menciptakan suatu nilai. 3) Customization Penyesuaian produk dan jasa untuk kebutuhan dari konsumen individu tertentu dapat membentuk suatu nilai 4) Getting the Job Done Suatu nilai dapat dibentuk dengan membantu konsumen untuk menyelesaikan suatu pekerjaan hingga selesai 5) Design Desain merupakan suatu elemen yang penting, sekaligus merupakan elemen yang sulit untuk diukur. Sebuah produk dapat terlihat menonjol karena desain superiornya.

5 14 6) Brand / Status tertentu. Konsumen dapat menemukan sebuah nilai dari penggunaan dari suatu brand 7) Price Memberikan nilai yang serupa dengan harga yang lebih rendah adalah cara umum untuk memuaskan kebutuhan dari segmentasi konsumen yang bersifat sensitif terhadap harga. 8) Cost reduction Membantu konsumen dalam mengurangi biaya adalah cara yang penting untuk menciptakan suatu nilai. 9) Risk reduction Risk reduction merupakan nilai yang didapat konsumen dengan cara mengurangi resiko yang dihadapi ketika membeli produk atau jasa. 10) Accessibility Membuat suatu produk dan jasa tersedia untuk konsumen yang sebelumnya sulit didapat karena akses yang terbatas adalah suatu cara baru untuk menciptakan nilai 11) Convenience / Usability Membuat suatu hal menjadi nyaman, atau lebih mudah digunakan dapat membentuk suatu nilai penting.

6 Channel Channel menentukan bagaimana perusahaan dapat berkomunikasi dan mencapai segmentasi konsumen untuk mengirim value proposition. Channel mempunyai beberapa fungsi berikut ini: Meningkatkan kesadaran diantara konsumen terhadap produk dan jasa perusahaan. 1) Membantu konsumen dalam mengevaluasi value proposition dari perusahaan. 2) Membantu konsumen dalam membeli produk dan jasa tertentu. 3) Menyampaikan value proposition kepada konsumen. 4) Menyediakan layanan bantuan setelah melakukan pembelian Customer Relationship Customer Relationship menjelaskan jenis-jenis hubungan yang perusahaan tetapkan kepada segmentasi konsumen tertentu. Hubungan dengan konsumen dapat didorong dengan motivasi berikut ini: 1) Consumer acquisition 2) Consumer retention 3) Boosting sales (upselling)

7 16 Kita dapat membedakan beberapa kategori dari hubungan konsumen, yang berhubungan dengan hubungan perusahaan dengan segmentasi konsumen 1) Personal assistance Hubungan ini terjadi karena adanya interaksi antara representasi konsumen dan konsumen untuk menolong ketika melakukan transaksi atau setelah selesai melakukan transaksi. 2) Dedicated personal assistance Hubungan ini melibatkan representasi konsumen kepada konsumen tertentu. Setiap perusahaan akan mempunyai konsumen spesial, sehingga dibutuhkan personal assistance untuk membantu konsumen tersebut. 3) Self-service Dalam hubungan ini, perusahaan menjaga hubungan kepada konsumen secara tidak langsung Perusahaan biasanya menyediakan segala kebutuhan kepada konsumen untuk membantu dirinya sendiri. 4) Automated services Jasa ini bersifat personal dan biasanya dilakukan ketika konsumen membeli produk secara online. 5) Communities

8 17 Banyak perusahaan membutuhkan komunitas untuk menawarkan produk mereka kepada pasar. Komunitas akan membantu mengenalkan produk dari perusahaan dan memfasilitasi koneksi diantara anggota komunitas. 6) Co-creation Banyak perusahaan menciptakan hubungan lebih erat kepada vendorkonsumen tradisional untuk menciptakan nilai baru terhadap konsumen. Perusahaan sebaiknya menjaga kepercayaan antara vendor-konsumen dengan kualitas produk untuk memastikan bahwa konsumen akan mendapat kualitas baik sesuai dengan ekspektasi mereka Revenue Stream Revenue stream merepresentasikan kas yang dihasilkan perusahaan dari setiap segmentasi konsumen.setiap aliran pendapatan mungkin mempunyai mekanisme harga yang berbeda, seperti tawar menawar, pelelangan, perbedaan volume, atau kondisi pasar. Suatu bisnis model dapat mempunyai perbedaan aliran pendapatan: 1) Pendapatan dari transaksi yang bersifat pembayaran satu kali dari konsumen 2) Pendapatan berulang, yang didapat dari value proposition konsumen

9 Key Resources Key resources adalah nilai yang paling penting dari perusahaan dan membantu untuk menciptakan value proposition, menjaga hubungan baik dengan konsumen dan mendapatkan penghasilan. Setiap model bisnis akan mempunyai key resources yang berbeda, tergantung dari apa yang dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Secara umum, key resources dapat dikategorikan seperti berikut ini: 1) Physical Kategori ini berhubungan dengan aset fisik seperti fasilitas manufaktur, gedung, kendaraan, mesin, sistem point-of-sales, dan jaringan distribusi. 2) Intellectual Yang termasuk dalam kategori ini adalah brand, paten, hak milik, hak cipta, hubungan partnership, dan database konsumen yang meningkatkan komponen penting suatu bisnis model. 3) Human Setiap perusahaan membutuhkan sumber daya manusia, tetapi sumber daya manusia yang dimaksud di sini adalah SDM yang menonjol dalam beberapa bisnis model. 4) Financial Beberapa bisnis model memanggil sumber finansial atau jaminan finansial, seperti sejumlah kas, jalur kredit, atau stock option untuk merekrut pegawai tertentu.

10 Key Activities Key activities menjelaskan hal-hal penting yang harus dilakukan perusahaan untuk membuat model bisnis dapat berjalan. Setiap model bisnis mempunyai key activities yang berbeda, yang dapat menegaskan suatu perusahaan sudah melakukan aksi untuk beroperasi. Key activities dapat dikategorikan seperti berikut ini: 1) Production 2) Problem solving 3) Platform / Network Key partnership Key partnership menjelaskan hubungan kepada supplier dan partner yang dapat membuat suatu model bisnis berjalan. Kita dapat membedakan empat jenis partnership: 1) Aliensi strategis diantara non-kompetitor 2) Kolaborasi: strategi partnership diantara kompetitor 3) Joint venture untuk mengembangkan bisnis baru 4) Hubungan buyer-supplier untuk menjaga persediaan terpercaya

11 Cost Structure Perusahaan sebaiknya mempunyai bisnis model dengan biaya rendah. Di dalam sebuah perusahaan start-up, ada baiknya semua biaya operasional diatur untuk mengurangi beban berlebih di perusahaan kita. Struktur biaya rendah banyak diketahui dan merupakan suatu hal yang penting dalam model bisnis. Untuk membedakan struktur biaya, kita membagi menjadi dua jenis: 1) Cost-driven 2) Value-driven Dua jenis biaya tersebut mempunyai konsep yang berbeda. Cost-driven lebih berfokus pada peminimalisasian biaya sedapat mungkin, sedangkan value-driven tidak begitu terfokus kepada biaya, tetapi berfokus kepada pembentukan suatu nilai.

12 External and Internal analysis PESTEL Analysis Analisis PESTEL (Political, Economic, Sociocultural, Technological, Environmental, dan Legal) dipergunakan untuk mendapatkan wawasan akan faktor eksternal daripada bisnis. Faktor-faktor seperti laju pertumbuhan pasar, potensi bisnis, dan arah bisnis yang ada. Melalui analisis PESTEL, perusahaan dapat menentukan tingkat kesuksesan bisnis yang akan dijalankan sekaligus menemukan peluang sehubungan dengan bisnis yang dijalankan (Thomson et al, 2012) Political factors Faktor ini berhubungan dengan semua jenis kebijakan dan proses, termasuk sampai sejauh mana pemerintah ikut campur dalam industri tersebut Economic conditions Kondisi ekonomi merupakan iklim ekonomi secara umum dan faktor-faktor lainnya yang menggambarkan struktur ekonomi di pasar, atau tempat bisnis akan beroperasi Socio Cultural Forces Trend ini mengidentifikasikan nilai-nilai sosial, seperti gaya hidup dan faktor budaya yang akan mempengaruhi bisnis.

13 Technology Factors Faktor ini melingkupi perubahan teknologi dan pengembangan teknis yang dapat menimbulkan efek kepada masyarakat. Faktor ini juga mengidentifikasi jenis tekonologi yang sudah tersedia pengembangkan bisnis Environmental Factor Faktor lingkungan berperan besar dalam pengembangan bisnis. Ada aturan dan regulasi yang harus diikuti oleh suatu perusahaan untuk menjaga agar tidak merusak lingkungan. Konsumen pun dapat terpengaruh untuk berpindah apabila perusahaan tidak menghiraukan kewajiban mereka terhadap lingkungan Legal Factor Faktor hukum berperan sangat penting dalam dunia bisnis. Banyak ijin yang diperlukan untuk memulai suatu usaha, seperti ijin usaha, ketenagakerjaan, dan pajak.

14 Forces Model Porter 5 forces adalah alat yang digunakan untuk menganalisis suatu produk atau jasa yang akan masuk ke sebuah industri dan melihat bagaimana persaingan yang ada di lingkungan Industri produk sejenis terhadap produk yang akan dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Porter 5 Forces pertama kali dikembangkan oleh Michael Porter bertujuan untuk menentukan posisi sebuah perusahaan yang kemudian untuk melihat kekuatan serta keunggulan dari perusahaan. Dikutip dari Crafting and Executing Strategy terdapat 5 tools didalam porter 5 forces : 1) Product Substitute 2) Buyer powers 3) New entrants 4) Supplier Power 5) Competition Gambar 2.2-1Porter 5 Forces Sumber:

15 24 Metode penelitian porter 5 forces ini adalah metode analisis untuk melihat industri yang dijalankan. Hal terpenting untuk dilakukan sebelum masuk pada suatu industri adalah untuk melihat iklim usaha yang ada. Suatu perusahaan dapat memperoleh profit. Oleh karena itu menjadi sangat penting bahwa untuk melihat produk yang menjadi pengganti yang kemudian dapat mengancam produk yang akan dipasarkan oleh sebuah perusahaan. Apabila semakin banyak produk pengganti yang tersedia di pasar, maka dapat dikatakan peluang untuk bisa berhasil di dalam industri itu tergolong kecil. Daya beli dari konsumen juga memberikan sumbangsih yang besar bagi kelangsungan perusahaan, hal tersebut harus di analisis terlebih dahulu untuk melihat minat konsumen pada produk yang akan kita pasarkan, agar dapat diterima sesuai dengan segmen pasarnya. Namun tidak menutup kemungkinan, apabila industri kita menjadi Industri yang diminati pasar. Oleh karena itu menjadi penting bagi suatu perusahaan untuk melihat apakah potensi pemain baru untuk masuk ke dalam industri yang sama relatif tinggi atau rendah. Maka itu sebuah perusahaan harus memiliki daya pembeda dan memberikan ciri khas yang menonjol dari perusahaan. Dalam menjalankan sebuah perusahaan, bahan baku merupakan hal yang menjadi esensi yang paling penting mengingat produk yang akan dipasarkan harus memiliki kualitas yang baik pada saat dikonsumsi oleh konsumen. oleh karena itu suatu perusahaan harus memiliki suplier bahan baku yang memiliki kredibilitas dan memiliki image yang baik. semakin banyak supplier yang bisa didapatkan oleh perusahaan, maka akan semakin menguntungkan bagi perusahaan tentu saja harus

16 25 disesuaikan dengan kualitas barang yang diberikan oleh supplier pada perusahaan. berbicara mengenai kompetisi yang ada didalam suatu industri, dapat dijelaskan dengan, Banyaknya kompetitor menggambarkan berapa besar persaingan di dalam industri tersebut. semakin banyak kompetitor yang ada didalam industri tersebut maka semakin tinggi pula persaingannya SWOT Analysis Cara untuk mengontrol lingkungan marketing internal dan eksternal adalah dengan menggunakan analisis SWOT. Menurut Ostewalder an Pigneur, pada buku Business Model Generation (2010, 224) menyebutkan bahwa analisis SWOT menghasilkan dua hal: 1) Menyediakan suatu gambaran dimana bisnis kita sedang berada (kekuatan dan kelemahan sebagai lingkungan internal) 2) Memberikan saran untuk jalan kedepannya (kesempatan dan ancaman sebagai lingkungan eksternal) TOWS Analysis Analisis TOWS dilakukan setelah melakukan analisis TOWS. Analisis ini memberikan evaluasi secara keseluruhan tentang aspek eksternal dan internal yang mempengaruhi perusahaan untuk menentukan strategi apa yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan sumber daya perusahaan, mengatasi keterbatasan sumber daya, juga mengambil peluang terbaik yang dimiliki perusahaan dan bertahan dari ancaman bagi masa depan perusahaan (Thomson, 2011).

17 Market Forces Market forces merupakan dorongan dari permintaan dan penawaran, yang mewakili pengaruh pembeli dan penjual dalam harga dan kuantitas suatu produk dan jasa yang ditawarkan pasar. Terbagi menjadi lima jenis: Market Issue Market issue merupakan faktor dominan di pasar yang mempengaruhi penjualan produk, jasa atau komoditas. Market issue mengidentifikasi permasalahan dan mengubah market sebagai penawaran konsumen dalam menyelesaikan masalah tersebut Market Segment Market segment adalah suatu proses pendefinisian untuk membagi pasar dalam skala besar menjadi segmen yang jelas, berdasarkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan yang sama Need and Demand Need and Demand menjelaskan kebutuhan yang ada di pasar dan sejauh mana pasar menyediakan kebutuhan tersebut Switching Cost Switching Cost merupakan biaya-biaya yang berkaitan perubahan pemasok yang dapat menarik konsumen untuk beralih dari kompetitor.

18 Revenue Attractiveness Revenue Attractiveness menguraikan elemen-elemen yang dapat menarik minat konsumen sehingga konsumen bersedia untuk membeli produk Vegetarian Dilansir dari situs kata vegetarian berasal dari Bahasa Latin "vegetus" yang berarti "kuat, aktif, dan bergairah". Vegetarian pertama kali ditemukan dan dicetuskan pada tahun 1847 secara non-formal lalu kemudian di resmikan dan dipublikasikan untuk pertama kalinya pada 30 September 1847 oleh Joseph Brotherton di Northwood Villa, Kent, Inggris. Meskipun demikian sesungguhnya istilah Vegetarian sudah lama dikenal sejak dahulu bahkan sebelum tahun 1847 oleh kelompok Pythagoras yang memang tidak mengkonsumsi daging dan merupakan vegetarian pada masa yunani kuno serta para penganut agama Hindu dan Buddha yang melarang umatnya untuk membunuh makhluk hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian vegetarian adalah orang yang karena alasan agama atau kesehatan hanya makan sayur-sayuran dan hasil tumbuhtumbuhan. pada umumnya para vegetarian hanya mengkonsumsi makanan yang bersumber dari sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan bahan nabati lainnya.

19 Jenis Vegetarian Ada banyak hal yang mempengaruhi seseorang untuk menjadi seorang vegetarian dengan motivasi yang berbeda-beda pula. Berikut ini merupakan beberapa jenis vegetarian yang ada pada saat ini. 1) Pure Vegetarian (Vegan) Jenis vegetarian murni yang hanya mengonsumsi biji-bijian, kacangkacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. 2) Lacto Vegetarian Jenis vegetarian yang mengonsumsi bahan pangan nabati dan berpantang makan daging ternak, daging unggas, ikan dan telur beserta produk olahannya. Berdasarkan situs kelompok ini masih diperbolehkan mengonsumsi susu berserta hasil olahannya (keju dan yoghurt). 3) Ovo Vegetarian Jenis vegetarian ini pada umumnya bisa dikatakan hamper sama dengan Lacto vegetarian namun yang menjadi perbedaannya yang boleh dikonsumsi adalah hasil dari hewan yang berupa telur 4) Lacto-Ovo Vegetarian Jenis vegetarian ini bisa dikatakan gabungan dari Lacto dan Ovo. Menurut Kompasiana.com jenis vegetarian ini masih boleh mengkonsumsi telur dan susu.

20 29 5) Pollotarian (Mengkonsumsi ayam/unggas) Vegetarian yang pada waktu tertentu, atau pada kesempatan yang jarang tidak menolak untuk mengkonsumsi daging ayam dan hasil dari ungags yakni telur 6) Pescatarian (Mengkonsumsi ikan/seafood) Pescatarian adalah jenis vegetarian adalah jenis vegetarian yang tidak memakan daging, telur,susu. Namun pada umumnya mereka masih mengkonsumsi daging ikan 7) Flexitarian Menurut Merdeka.com Flexitarian merupakan jenis Vegetarian yang dimana penganutnya masih mengkonsumsi daging. Dipercaya pola makanan ini adalah pola makanan yang seimbang karena proporsi konsumsi yang seimbang dengan makanan non-vegetarian Manfaat vegetarian Terdapat beberapa manfaat dari melakukan pola hidup vegetarian: 1) Berat badan yang terkontrol Sebuah studi yang dilakukan di Oxford University menemukan bahwa dewasa pemakan daging lebih tinggi indeks massa tubuhnya daripada mereka yang vegetarian. Selain itu, risiko kenaikan berat badan seorang vegetarian tercatat lebih rendah sejauh 5 tahun penelitian. Penyebabnya, makanan nabati lebih banyak

21 30 mengandung antioksidan dan serat. Kedua unsur tersebut dipercaya bisa menurunkan berat badan dan meningkatkan pembakaran kalori dalam tubuh. 2) Sehat secara jasmani Terdapat penelitian yang dilakukan oleh American Institute for Cancer Research. Penelitian tersebut mengatakan bahwa menjadi vegetarian bisa mengurangi risiko kanker perut, usus, pankreas, payudara, rahim, dan ovarium. Hal tersebut terjadi karena penganut vegetarian tidak memakan daging maupun lemak nabati yang membuat beban kerja pada organ tubuh. 3) Menyehatkan pikiran Menjadi vegetarian berarti banyak mengkonsumsi sayur-sayuran. Sebuah penelitian yang dilakukan di British Journal of Health Psychology menemukan bahwa asupan sayuran yang besar juga dapat memberikan banyak energi, ketenangan, perasaan bahagia, dan dampak positif pada suasana hati lainnya. Selain itu, terdapat penelitian di Indonesia yang berhubungan dengan kesehatan penganut vegetarian. Penelitian tersebut dilakukan oleh Susianto pada tahun 2008 dan mempunyai sample terhadap 148 balita (75 vegetarian, 73 non vegetarian) yang dipilih secara purposive sampling Universitas Sumatera Utara. Dari hasil tersebut didapat bahwa tidak ada balita vegetarian yang menderita kekurangan gizi. Selain itu, penelitian yang serupa juga dilakukan di Medan juga terhadap Keluarga Vegetarian Maitreya Indonesia (KVMI) Medan yang dilakukan oleh Mimi Chairuny (2004). Penelitian tersebut dilakukan untuk melihat pola penyakit pada

22 31 wanita (30 orang vegetarian, 30 orang non vegetarian). Penelitian tersebut dilakukan secara cross sectional dan dari hasil penelitian tersebut didapat bahwa wanita yang menganut vegetarian mempunyai tubuh yang lebih sehat dibanding yang non vegetarian Kadar Nutrisi Vegetarian Menurut pandangan secara umum, Vegetarian berarti tidak mengkonsumsi daging, tergantung jenis vegetarian yang dianut oleh setiap orang. Tak jarang pula terdapat paradigma yang mengatakan bahwa menjadi seorang vegetarian, akan berakibat kekurangan asupan nutrisi yang tidak terdapat di dalam sayuran. Menurut ada beberapa asupan gizi yang sangat penting bagi manusia. 1) Protein Protein berguna untuk membantu kulit, tulang, otot dan beberapa organ yang lain. Biasanya protein secara umum bisa di dapatkan dari Telur, daging. Namun bagi penganut vegetarian, Asupan protein bisa didapatkan melalui konsumsi biji-bijian, kacang, gandum. 2) Kalsium Kalsium dibutuhkan tubuh untuk membantu pembentukan tulang, gigi dan masih banyak manfaat lainnya untuk tubuh. Pada umumnya kebutuhan kalsium bisa didapatkan dengan mengkonsumsi susu, yogurt, keju. Kadar kalsium bagi vegetarian bisa didapatkan dengan mengkonsumsi tahu, tempe, dan buah-buahan seperti kismis.

23 32 3) Vitamin D Berdasarkan situs gaya.tempo.co, vitamin D sangat penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan kesehatan tulang. Selain itu vitamin D berfungsi untuk membantu tubuh melawan virus dan bakteri. Bagi para vegetarian, asupan vitamin D bisa didapatkan dari paparan sinar matahari atau bisa juga mengkonsumsi suplemen yang memiliki kadar vitamin B tinggi. 4) Iodin Iodin berguna untuk mengatur metabolisme tubuh, pertumbuhan, dan perkembangan saraf. Pada umumnya Iodin didapat dengan mengkonsumsi makanan laut seperti kerang, ikan, sotong, rumput laut. Bagi penganut vegetarian, Iodin bisa didapatkan dengan secara teratur mengkonsumsi brokoli, kembang kol, bok choy. Konsumsi garam tertentu juga diyakini dapat menambah iodin di dalam tubuh. 5) Vitamin B12 Menurut sites halosehat.com, Vitamin B12 adalah salah satu jenis vitamin B yang sangat memiliki peranan yang penting bagi tubuh. fungsinya adalah untuk menjaga sistem syaraf, memproduksi sel darah merah dan banyak lagi manfaatnya. Bagi non-vegetarian biasanya vitamin B12 ini didapatkan melalui konsumsi makanan laut seperti kepiting, ikan tuna, daging. Namn bagi yang tidak bisa mengkonsumsi nya atau vegetarian, asupan Vitamin B12 didapatkan dari mengkonsumsi minuman kedelai.

24 33 6) Zat Besi Menurut manfaatsehat.com, zat besi bermanfaat sebagai zat yang mengangkut oksigen menuju sel-sel darah kedalam tubuh kita. Bagi para vegetarian, asupan zat besi dapat diperoleh dengan mengkonsumsi brokoli, bayam, dan segala macam jenis sayuran yang berwarna hijau. Selain itu kacang-kacangan sebagai sumber zat besi yang tinggi. 7) Asam Lemak Omega-3 Asam lemak omega-3 sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung, pada umunya zat ini diperoleh dengan mengkonsumsi ikan dan telur. Bagi para vegetarian yang tidak mengkonsumsi makanan tersebut bisa menggantinya dengan mengkonsumsi kacang kedelai, minyak kanola. 8) Seng (Zinc) Seng yang berasal dari nabati lebih sulit diserap dibandingkan dengan seng yang berasal dari hewani. Berfungsi di dalam proses pembelahan sel dan pembentukan protein. bagi non-vegetarian, produk olahan susu, maka keju dapat menjadi sumber zat seng. Namun bagi Vegetarian yang tidak bisa mengkonsumsinya bisa mencari alternatif dengan mengkonsumsi gandum, produk kedelai, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Bagi beberapa orang, pilihan vegetarian merupakan hal yang tidak sehat karena mereka berpendapat bahwa, banyak sekali asupan gizi yang tidak bisa terpenuhi apabila tidak mengkonsumsi daging, susu, telur dan makanan lainnya yang

25 34 non-vegetarian. Namun, pemahaman tersebut menjadi salah apabila seseorang tidak memiliki pengetahuan mengenai nilai-nilai gizi yang akan dikonsumsi. Menurut Femina, menjadi seorang vegetarian bukan berarti kekurangan gizi. Seperti yang telah dijelaskan bahwa banyak sekali produk substitusi yang bisa memenuhi kadar gizi yang tidak di dapat dari makanan hewani Makanan siap masak / Ready to cook Memasak merupakan hal yang sudah sering dilakukan oleh semua orang, baik memasak biasa bagi orang awam maupun memasak dengan menggunakan teknik memasak yang lebih baik untuk menghasilkan makanan yang lebih nikmat. Teknik memasak adalah tentang menyiapkan makanan yang dimasak dengan sempurna, hidangan yang beraroma. Menguasai prinsip-prinsip di balik metode memasak memungkinkan Anda menerapkannya untuk memperbaiki dan meningkatkan hidangan Anda saat ini. seperti yang telah dipaparkan bahwa memasak harus dilakukan dengan mempersiapkan bahan baku yang diperlukan terlebih dahulu. Oleh karena itu muncul lah ide untuk mengenalkan produk ready to cook kepada masyarakat. produk ready to cook adalah, bahan makanan yang telah disediakan sesuai takarannya disertakan dengan bumbu masak, rempah dan bahan-bahan yang digunakan untuk memasak dalam setiap wadah. bahan yang dimaksudkan adalah seperti sayuran, bumbu dapur, saus yang disesuaikan dengan resep yang akan didapatkan oleh konsumen. produk ready to cook ini disertakan juga dengan arahan dan cara memasak serta ukuran waktu yang digunakan untuk memasak suatu

26 35 makanan. oleh karena itu, produk ready cook ini sangat membantu konsumen yang suka berkreasi dengan menu makanannya maupun konsumen yang tidak memiliki pengetahuan memasak sama sekali Marketing Marketing adalah cara perusahaan dan pelanggan berinteraksi untuk menciptakan hubungan yang saling menguntungkan. Perusahaan menciptakan nilai untuk disampaikan pada pelanggan sehingga pelanggan bisa membeli produk mereka. Bagi perusahaan yang mengutamakan keuntungan tujuan utama mereka adalah untuk meningkatkan penjualan produk dan juga keuntungan. Lain halnya untuk perusahaan nirlaba, tujuan utama mereka adalah untuk meningkatkan layanan organisasi melalui pelanggan mereka. Sedangkan pemerintah menggunakan marketing untuk menyampaikan nilai-nilai sosial seperti kesehatan dan keamanan untuk masyarakat Marketing Management Kotler dan Armstrong (2014, 30) menjelaskan bahwa manajemen pemasaran adalah bagaimana cara sebuah perusahaan mengelola sumber daya yang dimiliki untuk melakukan kegiatan pemasaran dengan cara memilih pangsa pasar yang tepat dan menjalin hubungan yang saling menguntungkan. Manajemen pemasaran menganalisis dan mempergunakan berbagai macam alat dan tolak ukur dari berbagai

27 36 disiplin seperti ilmu ekonomi, analisis kompetitor, analisis value chain, dan juga analisis produk. Banyak data yang diperlukan untuk melakukan analisis pemasaran. Banyak perusahaan menginvestasikan sumber daya mereka untuk melakukan riset pasar guna mendapatkan data yang akurat dan efektif. Data yang dikumpulkan pada akhirnya dipergunakan untuk menjawab dua pertanyaan: Siapa pelanggan yang akan dilayani (target market)? Dan nilai apa yang bisa kita berikan pada mereka (value proposition)? Segmenting, Targeting, Positioning (STP) Kotler dan Keller (2015, 34) menyatakan bahwa penciptaan STP adalah langkah pertama dalam pembuatan nilai bagi konsumen. STP harus dibuat bahkan sebelum produk dipikirkan. Kunci utama dalam strategic marketing adalah bagaimana seorang marketer dapat mensegmentasi pasar, memilih target yang sesuai dan menciptakan nilai bagi target tersebut. 1) Segmentasi Pasar Segmentasi pasar membagi pasar menjadi bagian-bagian yang terdefinisi dengan baik. Segmen pasar terdiri dari pelanggan yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama. Seorang marketer harus dapat menentukan bagaimana pasar dapat dibagi menjadi segmen-segmen yang tepat dan menargetkan target yang sesuai. (Kotler, Keller, 2015, p.215). Kotler dan Keller juga menyebutkan empat pembagian segmen pasar yang umum, sebagai berikut:

28 37 a. Segmentasi Geografis Segmentasi geografis membagi pasar berdasarkan letak mereka secara geografis, seperti negara-negara, kota-kota, pulau-pulau, lingkunganlingkungan, atau bahkan berdasarkan toko. b. Segmentasi Demografis Dalam segmentasi demografis, Kotler and Keller (2015, p.217) membagi pasar berdasarkan faktor-faktor seperti umur, kondisi/posisi dalam kehidupan, kelamin, pengeluaran, pekerjaan, dan kelas sosial. c. Segmentasi Psikografis Dalam segmentasi psikografis, konsumen dibagi menjadi segmensegmen berdasarkan kepribadian, nilai-nilai yang dijunjung tinggi, dan gaya hidup mereka. Orang-orang dalam segmen demografis yang sama bisa memiliki riwayat psikografis yang berbeda. d. Segmentasi Perilaku Dalam segmentasi perilaku, konsumen dibagi berdasarkan reaksi dan pengetahuan mereka terhadap suatu produk. 2) Pemilihan Target Pasar Setelah menentukan segmen-segmen pasar yang bisa menjadi calon konsumen, perusahaan harus menentukan segmen mana dan berapa banyak segmen yang akan menjadi target pemasaran. Kotler dan Keller (2015, p.233) menyarankan lima kriteria berikut sebagai tolak ukur untuk menentukan segmen pasar yang baik:

29 38 Dapat diukur Memiliki volume yang besar Mudah dijangkau Dapat dibedakan Dapat ditindaklanjuti 3) Posisi Pasar Kotler dan Keller (2015, p. 280) menjelaskan bahwa penempatan posisi adalah sebuah tindakan yang dilakukan suatu perusahaan untuk meninggalkan kesan yang mendalam di dalam pikiran target segmen. Tujuan dari penempatan posisi ini adalah untuk menciptakan citra merek yang dapat meningkatkan potensi keuntungan bagi perusahaan. Semua orang dalam suatu perusahaan harus aktif berperan dalam meningkatkan citra perusahaan dengan cara mengintegrasikan peningkatan citra perusahaan dalam pembuatan keputusan. Penempatan posisi yang baik membantu pembentukan strategi pemasaran dengan memperjelas nilai-nilai perusahaan, mengidentifikasi tujuan konsumen yang dibantu perusahaan untuk dipenuhi, dan cara yang ditempuh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Hasil penempatan posisi yang bagus adalah terciptanya value proposition yang berfokus pada konsumen yang mendorong target segmen untuk membeli produk perusahaan Marketing Mix Kotler dan Armstrong (2014, p.76) menjelaskan bahwa marketing mix adalah kombinasi daripada faktor-faktor - produk, harga, tempat, pemasaran - yang dapat

30 39 dikontrol suatu perusahaan untuk mendorong konsumen untuk membeli produk perusahaan tersebut. Produk Barang dan jasa yang disediakan perusahaan untuk target pasar Harga Banyaknya uang yang perlu dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan produk diatas Tempat Mencakup tempat-tempat dimana konsumen bisa mendapatkan akses kepada produk diatas Pemasaran Metode komunikasi yang dilakukan suatu perusahaan untuk menyampaikan nilai-nilai yang dimiliki oleh produk diatas kepada konsumen dengan tujuan untuk menarik mereka untuk membeli produk diatas 2.6. Finansial Untuk melihat kelayakan sebuah bisnis, proyeksi keuangan bisnis tersebut harus dianalisis. Mulai dari bagaimana cara projek tersebut didanai, baik itu melalui hutang, atau bantuan investasi sebagai modal awal. Modal awal suatu perusahaan akan menjadi aset untuk mendukung kegiatan penjualan, produksi, dan operasional perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Laporan keuangan seperti neraca keuangan dan laporan laba-rugi adalah contoh-contoh dokumen proyeksi keuangan.

31 Neraca Keuangan Neraca keuangan adalah dokumen yang menunjukkan aset-aset sekaligus hutang dan kewajiban yang dimiliki oleh suatu perusahaan (Sheridan et al, 2011). Aset yang dimiliki suatu perusahaan dapat berupa uang, inventaris, dan bangunan. Sedangkan hutang dan kewajiban yang dimiliki suatu perusahaan berupa hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Neraca keuangan diperlukan untuk memperlihatkan perbandingan antara aset dan hutang yang dimiliki suatu perusahaan Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi dipergunakan untuk menentukan keuntungan bersih atau kerugian yang dihasilkan suatu perusahaan dalam masa akuntansinya (Sheridan et al, 2011). Laporan ini menunjukkan perbedaan antara penghasilan dan pengeluaran suatu perusahaan dalam periode tertentu Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah sebuah laporan keuangan yang memperlihatkan detail uang yang masuk dan keluar (Sheridan et al, 2011). Biaya seperti biaya operasional, investasi, atau pendanaan tercantum sepenuhnya di laporan ini. Keuangan suatu perusahaan sangatlah penting untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan tersebut. Apabila suatu perusahaan mempergunakan lebih daripada yang mereka hasilkan, hal tersebut akan berakibat buruk. Perusahaan yang menguntungkan belum

32 41 tentu bertahan apabila uang yang dihasilkan tidak cukup. Banyak perusahaan yang menjadi bangkrut meskipun bisnis mereka menguntungkan karena kurangnya uang yang dikarenakan keuntungan yang hanya sedikit. Perusahaan yang baik memiliki pemahaman yang jelas akan arus kas mereka. Pengetahuan akan bagaimana uang tersebut diperoleh, diukur dan dipergunakan Net Present Value (NPV) NPV adalah perhitungan yang membandingkan nilai uang yang diinvestasikan saat ini dengan present value dari proyeksi pendapatan di masa depan (Sheridan et al, 2011). Dengan kata lain, uang yang diinvestasikan dibandingkan dengan proyeksi keuangan di masa depan yang didiskon dengan suatu tingkat pengembalian Payback Period Suatu proyek juga dapat dinilai berdasarkan masa pengembalian modalnya yang biasa diukur dalam tahun. Masa pengembalian modal diuukur waktu yang diperlukan agar jumlah proyeksi keuangan sesuai dengan modal yang dikeluarkan. Dalam kata lain, waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi awal suatu perusahaan.

33 Internal Rate of Return Internal Rate of Return (IRR) merupakan sebuah rasio yang dipergunakan untuk mengukur tingkat suku bunga sebuah investasi yang menghasilkan Net Present Value yang sama dengan nol. IRR yang baik adalah IRR yang lebih besar daripada tingkat investasi aman di pasaran (Sheridan et al, 2011) Break Even Point Break Even Point (BEP) adalah suatu titik dimana pendapatan sama dengan pengeluaran sehingga tidak ada untung maupun rugi. BEP dipergunakan untuk menganalisis kapan sebuah perusahaan mulai mendapatkan keuntungan. (Sheridan et al, 2011)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan

BAB 1. Pendahuluan. tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan BAB 1 Pendahuluan 1.1. Pola Hidup Sehat Dewasa ini, masyarakat mulai memperhatikan kesehatan dan menjunjung tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan organisasi kesehatan

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal

Lebih terperinci

BAB II BUSINESS CANVAS

BAB II BUSINESS CANVAS BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SUSHI DAN SASHIMI 2.1.1 SUSHI Masakan Jepang ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia karena makanan ini sedang sangat mem-booming sekali terutama di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Salon Istilah salon diadaptasi dari bahasa Inggris yang bermakna ruangan atau ruang besar. Terdapat pula pengertian lain berdasar kamus saku Oxford Learner's Pocket Dictionary,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA

PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA 1121001047 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA 2016 HALAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan penduduknya dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan penduduknya dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh kehidupan penduduknya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Business Model Canvas Sebuah model bisnis diciptakan untuk mendeskripsikan bagaimana sebuah organisasi atau perusahaan membuat (create), memberikan (deliver) dan menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang sehat, dengan vegetarian. Makanan vegetarian saat ini mulai digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang sehat, dengan vegetarian. Makanan vegetarian saat ini mulai digemari oleh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masyarakat saat ini memiliki perhatian yang lebih terhadap makanan yang mereka konsumsi. Pemilihan makanan tidak hanya mengutamakan kepuasan selera, tetapi juga mengutamakan

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI Business Model Canvas. Bisnis model dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi

BAB 2 DASAR TEORI Business Model Canvas. Bisnis model dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi BAB 2 DASAR TEORI 2.1. Business Model Canvas Bisnis model dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap sebuah nilai (Osterwalder & Pigneur, 2010). Pemahaman

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kantin Sekolah Kantin sekolah adalah sebuah ruangan atau bangunan yang menyediakan makanan dan minuman yang diperuntukkan bagi murid, karyawan, dan guru. Pada umumunya, selain

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA Andreas Dwi Rahardjo Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: lenzcrew7@gmail.com

Lebih terperinci

BMC Summary and Simple Example for E2

BMC Summary and Simple Example for E2 BMC Summary and Simple Example for E2 BMC adalah hasil penelitian doktoral yang dibagikan bagi para start-up baik dalam bentuk buku maupun website TOOLS TO CREATE AND ANALYZE BUSINESS MODELS Why BMC

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.

Lebih terperinci

Nutrisi Berbasis Tumbuhan. Pola makan sehat tanpa produk hewani

Nutrisi Berbasis Tumbuhan. Pola makan sehat tanpa produk hewani Nutrisi Berbasis Tumbuhan Pola makan sehat tanpa produk hewani 1 PERKENALAN LATAR BELAKANG Semakin banyak orang yang memilih untuk mengurangi pemakaian produk- produk hewani dengan alasan yang beragam,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Keuangan Metode analisis keuangan yang digunakan dalam pengukuran pngembalian investasi bisnis SPBG adalah sebagai berikut : a. Sensitivity Analysis Pada perhitungan

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber

Lebih terperinci

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia umumnya digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan, melebihi diet sehat normal yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Makanan Sehat "Makanan Kesehatan" dihubungkan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016):

Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016): Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016): Learning Outcomes week 12 dan 12a Team mampu mengembangkan desain blok key partnership dan key resources BMC dengan menggunakan feedback and

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN

PANDUAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN PANDUAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN PANDUAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN Business Plan adalah dokumen yang berisi narasi mengenai hal yang ingin dicapai sebuah perusahaan dan cara mencapainya. Secara umum, terdapat

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA

APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA Budi Hartono Magister Manajemen budzciamik@hotmail.com Abstrak irepair merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu jasa service produk Apple. Dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Sejak kemunculan model bisnis e-commerce, maka para praktisi bisnis mengubah model bisnis lama menjadi model bisnis baru yang lebih sesuai. Bisnis model sendiripun menjadi sangat

Lebih terperinci

BAB III DESAIN AKHIR

BAB III DESAIN AKHIR 62 BAB III DESAIN AKHIR 3.1. Kanvas Model Bisnis Gambar 3.1.1 Business Model Clip On 62 63 3.2. Nine Building Blocks 3.2.1. Customer Segments Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insights Indonesia Study,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh kehidupan penduduknya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Pasar dan Industri II.1.1. SWOT Analysis Ialah salah satu alat analisis untuk mengevaluasi kondisi internal dan eksternal berdasarkan kekuatan (strengths), kelemahan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya.

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya. 206 BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. General Summary The Cars Restaurant (TCR) merupakan restoran yang tidak hanya menjual makanan dan minuman, namun konsep yang kami tawarkan yaitu desain restoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padatnya aktivitas pada masyarakat saat ini terutama di kota besar seperti Jakarta menuntut masyarakat untuk memberikan perhatian lebih dalam menjaga kesehatan mereka.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 588 PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Jeffrey Yosh Pradipta dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS

BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL CANVAS Coach Ferdy D. Savio Surabaya, 11 Mei 2016 Apa Faktor yang paling Penting dari sebuah Bisnis? Business Model Generation Alexander Osterwalder & Yves Pigneur Apakah Anda memiliki SEMANGAT

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 358 ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION Feliciana Priyono Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Brockhouse dan Wadsworth (2010:1) studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP PEPEN AANDRIAN SYAH pepenaan@gmail.com Abstrak Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Pasar dan Industri Analisis pasar dan industri ini mencakup keadaan secara umum mengenai industri kreatif dan yang lebih spesifik yaitu sektor permainan interaktif di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan dunia yang pesat sekarang ini. Banyak orang yang lebih menginginkan sesuatu yang lebih baik dan terus meningkat. Tidak banyak pula dari mereka yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Business Model Canvas Definisi business model canvas menurut Osterwalder (2010) adalah sebuah bisnis model yang menjelaskan dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan,

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Gambar 3.1: Business Model Canvas dari Lalita 58 59 3.1 SEGMENTASI PELANGGAN (CUSTOMER SEGMENTS) Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Sebuah bisnis model menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, mengirim, dan menangkap value. Menurut Osterwalder dan Pigneur

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kelompok 1

Kata Pengantar. Kelompok 1 MAKALAH VEGETARIAN Kata Pengantar Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia yang telah diberikan, kami dapat menyusun makalah ini dengan bahasan

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 59 BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL Gambar 3. 1 Final Design Business Model Canvas 3.1 Customer Segment Makanan sehat yang mengandung protein tinggi ini akan dipasarkan kepada beberapa segmen pasar.

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA TEORI

BAB 2 KERANGKA TEORI BAB 2 KERANGKA TEORI 2.1 Model Bisnis Menurut Alexander Osterwalder & Yves Pigneur, sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran bagaimana suatu perusahaan atau organisasi menicptakan, memberikan

Lebih terperinci

Ganjil 2017/2018 Jurusan Teknik Industri UB

Ganjil 2017/2018 Jurusan Teknik Industri UB Ganjil 2017/2018 Jurusan Teknik Industri UB Kode Mata Kuliah : TID 4043 Beban Studi : 3 sks Sifat : Wajib Prasyarat : Ekonomi Teknik Psikologi Industri Kewirausahaan Praktikum Terintegrasi 3 1. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah kemajuan teknologi, informasi, ilmu pengetahuan, dan standar kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. adalah kemajuan teknologi, informasi, ilmu pengetahuan, dan standar kehidupan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern tidak hanya memberi dampak positif melainkan juga menyisakan dampak negatif. Dampak positif yang dirasakan adalah kemajuan teknologi,

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CREATION

BAB III BUSINESS MODEL CREATION 43 BAB III BUSINESS MODEL CREATION 3.1. COMPETITORS 9 BUILDING BLOCKS Kompetitor dari bisnis ini adalah kompetitor tidak langsung karena belum ada brand atau kompetitor yang menjual produk yang sama persis.

Lebih terperinci

Eko Winarti, SST.,M.Kes

Eko Winarti, SST.,M.Kes (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Nutrisi Ibu Hamil Disusun oleh : Eko Winarti, SST.,M.Kes PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D.IV) FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI SATUAN ACARA PENYULUHAN 1 Tema : Nutrisi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

Kanker - Makanan Utama yang melawan Kanker

Kanker - Makanan Utama yang melawan Kanker Kanker - Makanan Utama yang melawan Kanker Melawan Kanker dengan kombinasi makanan Tidak ada makanan tunggal dapat mengurangi resiko kanker, tetapi kombinasi makanan yang tepat dapat membantu membuat perbedaan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kalsium Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh. Kalsium dibutuhkan di semua jaringan tubuh, khususnya tulang. Sekitar 99% kalsium tubuh berada

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ekonomi Teknik Menggunakan formula matematika untuk menghitung time value of money atau nilai uang yang dipengaruhi oleh waktu dan untuk menyeimbangkan nilai revenues dan costs

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN. 27 Juni 2014 (RENCANA BISNIS)

BUSINESS PLAN. 27 Juni 2014 (RENCANA BISNIS) BUSINESS PLAN 27 Juni 2014 (RENCANA BISNIS) DAPAT PINJAMAN APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN? Langkah Awal Berani bermimpi Cari bisnis yang Anda sukai Pilih rekan Pilih modal Rencanakan Lakukan Baca, Pahami,

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL

BAB III BUSINESS MODEL BAB III BUSINESS MODEL Business Model Canvas PT. The Ayam Kampoeng merupakan perusahaan distributor ayam kampung yang bergerak di bidang produksi, distribusi dan pengolahan ayam kampung pembangunan bisnis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN III. 1. KERANGKA PEMIKIRAN Terbatasnya sumber daya minyak dan kemampuan kapasitas produksi minyak mentah di dalam negeri telah menjadikan sekitar 50% pemenuhan bahan bakar nasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility BAB III METODOLOGI 3.1 METODE PERENCANAAN BISNIS Untuk merencanakan konsep pengembangan model bisnis dari developer rumah container ini, kami menggunakan berbagai macam perencanaan dan sistem untuk menjaga

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis EECUTIVE SUMMARY Latar belakang Tujuan dan Manfaat Bisnis Tujuan bagi konsumen : Manfaat bagi konsumen : Tujuan bagi pihak salon mobil : Manfaat bagi pihak salon mobil : Ruang Lingkup Bisnis Nature of

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Dalam melakukan perencanaan sebuah bisnis, penting sekali diperlukan adanya bisnis model demi terwujudnya kelancaran bisnis tersebut. Menurut Osterwalder

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar paling utama bagi manusia adalah kebutuhan pangan. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 BUSINESS MODEL CANVAS Konsep bisnis kafe yang direncanakan menggunakan nama Tourner Café. Konsep bisnis ini menggunakan suatu konsep permainan roulette yang sudah dikenal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL Gambir merupakan salah satu produk ekspor Indonesia yang prospektif, namun hingga saat ini Indonesia baru mengekspor gambir dalam bentuk gambir asalan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Penanganan diabetes berfokus pada mengontrol kadar gula darah (glukosa). Hal tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan pola makan dan olahraga, serta merubah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis

Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis + Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis Jurusan Manajemen FEB UB Modul Penunjang Laboratorium Kewirausahaan Sri Palupi Prabandari SE., MM Radityo Putro Handrito SE., MM + Business Model dalam Laboratorium

Lebih terperinci

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Bicara tentang diabetes pasti juga perlu membicarakan mengenai diet makanan bagi penderita diabetes. Diet makanan bagi penderita diabetes dapat

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Investasi Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu

Lebih terperinci

BAB II VALUE PROPOSITION

BAB II VALUE PROPOSITION BAB II VALUE PROPOSITION 2 A 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 BUSINESS MODEL CANVAS Sumber: Osterwalder, Pigneur, & Clark (2010) Gambar 2.1 Business Model Canvas Sebuah model bisnis harus menjelaskan secara mendasar

Lebih terperinci

BAB II VALUE PROPOSITION

BAB II VALUE PROPOSITION BAB II VALUE PROPOSITION A. Teori - Teori Umum Untuk membuat dan menganalisis suatu model bisnis, diperlukan beberapa pertimbangan yang dilandasi oleh berbagai sumber dari landasan teori secara umum. Beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Menurut Kotler (2001, p244), karena begitu banyaknya jenis konsumen yang berbeda-beda dengan beragam kebutuhan yang berbeda, maka perusahaan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi atau yang biasanya dikenal masyarakat sebagai gigi berlubang,

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi atau yang biasanya dikenal masyarakat sebagai gigi berlubang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi atau yang biasanya dikenal masyarakat sebagai gigi berlubang, merupakan hasil, tanda, dan gejala dari demineralisasi jaringan keras gigi secara kimia, yang

Lebih terperinci

BAB II VALUE PROPOSITION

BAB II VALUE PROPOSITION BAB II VALUE PROPOSITION 2.1 E-Business 2.1.1 Pengertian E-Business Menurut Harisno dan Pujadi (2009: 67), E-Business merupakan kegiatan berbisnis di internet, yang tidak saja pembelian, penjualan dan

Lebih terperinci

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif dr. Yulia Megawati Tenaga Kerja Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V 83 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 99 Ranch Market Indonesia berkeinginan untuk melakukan ekspansi dengan membangun gerai supermarket baru di lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian yang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat, terutama masyarakat pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci