BAB 3 3 ANALISIS DAN UJI COBA. dimensi star schema dan dimensi snowflake, mempersiapkan data yang digunakan pada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 3 ANALISIS DAN UJI COBA. dimensi star schema dan dimensi snowflake, mempersiapkan data yang digunakan pada"

Transkripsi

1 BAB 3 3 ANALISIS DAN UJI COBA Pada bab ini dilakukan analisis terhadap kelebihan dan kekurangan dari model dimensi star schema dan dimensi snowflake, mempersiapkan data yang digunakan pada OLTP, membuat skenario perbandingan pada dimensi star schema dan snowflake yang digunakan untuk uji coba, melakukan perhitungan penggunaan disk space yang digunakan pada setiap skenario, melakukan uji coba ETL, dan melakukan proses OLAP (menggunakan Analysis Services). 3.1 Analisis kelebihan dan kekurangan star schema dan snowflake Pada bagian ini dijabarkan keuntungan dan kerugian antara dimensi star schema dan dimensi snowflake berdasarkan literatur yang didapatkan pada bab Kelebihan dan kekurangan dimensi star schema Keuntungan dimensi star schema : 1. Mudah dipahami pengguna karena karena modelnya lebih sederhana. Star schema menggambarkan dengan jelas bagaimana pengguna berpikir dan memerlukan data untuk query dan analisis. Skema bintang menggambarkan hubungan antar tabel sama seperti cara pengguna melihat hubungan tersebut secara normal. 2. Mengoptimalkan navigasi sehingga pengguna lebih mudah mencari isi. Skema bintang mengoptimalisasikan navigasi melewati database sehingga lebih mudah dilihat. Meskipun hasil query terlihat kompleks, tetapi navigasi itu memudahkan pengguna. 29

2 30 3. Hasil dari proses eksekusi query juga relatif lebih cepat. Skema bintang paling cocok untuk pemrosesan query karena skema ini berpusat pada query. Tanpa bergantung pada banyak dimensi dan kompleksitas query, setiap query akan dengan mudah dijalankan, pertama dengan memilih baris dari table dimensi dan kemudian menemukan baris yang sama di tabel fakta. Kerugian dimensi star schema : 1. Ukuran penyimpanan relatif lebih besar. Karena ada data yang berulang sehingga disk space yang digunakan lebih banyak. 2. Maintenance dan update lebih sulit. Karena tabel yang tidak normal, sehingga maintenance dan update lebih sulit Kelebihan dan kekurangan dimensi snowflake Keuntungan dari dimensi snowflake: 1. Ukuran penyimpanan kecil di dalam tempat penyimpanan. 2. Struktur yang normal lebih mudah untuk di-update dan di-maintenance. Kerugian dari dimensi snowflake : 1. Skema snowflake kurang jelas dan pengguna akhir terhambat oleh kompleksitas. 2. Sulit untuk mencari isi karena terlalu kompleks. Pengguna lebih sulit mencari data yang ingin diinginkan karena datanya ada pada dimensi snowflake karena harus melalui dimensi star schema. 3. Performa query menurun karena adanya penambahan join table antar dimensi.

3 31 Setelah mengetahui keuntungan dan kerugian dari dimensi star schema dan dimensi snowflake, akan dilakukan penelitian untuk mengetahui kebenaran dari teori diatas Hipotesa awal Berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang telah dijabarkan diatas. Diambil dua hipotesa awal yang disebut juga hipotesa zero (nol) yaitu : Model dimensi snowflake lebih cepat dari model dimensi star schema Model dimensi snowflake menggunakan disk space yang lebih kecil dari model dimensi star schema Berdasarkan dari kedua hipotesa diatas, dilakukan uji coba kedua model dimensi dalam proses ETL dan proses OLAP. 3.2 Mempersiapkan data yang digunakan pada OLTP untuk uji coba Pada bagian ini dipersiapkan database OLTP yang digunakan untuk melakukan uji coba ETL. Database yang digunakan adalah database adventureworks yang merupakan database sampel yang telah disiapkan oleh Microsoft SqlServer Database adventureworks ini dapat diperoleh dengan cara melakukan instalasi tambahan pada Microsoft SqlServer Karena jumlah tabel yang dimiliki oleh adventureworks cukup banyak, maka akan diambil sebagian tabel yang digunakan untuk membuat skenario. Berikut gambar relation tabel yang digunakan dalam skenario yang dibuat :

4 32 ProductCategory (Production) Customer (Sales) ProductC ategory ID CustomerID Name TerritoryID row guid A ccountnumber CustomerType row guid Product (Production) ProductID ProductSubcategory (P Name ProductSubcategory ID ProductNumber ProductC ategory ID MakeFlag Name F inishedgoodsf lag row guid Color SafetyStockLevel ReorderPoint StandardCost SalesOrderDetail (Sal ListP rice SalesOrderID Size SalesOrderDetailID SizeUnitMeasureCode C arriertrackingn umber WeightUnitMeasureC ode OrderQty Weight ProductID Day stomanufacture UnitPrice ProductLine U nitpricediscount Class LineTotal Style row guid ProductSubcategory ID ProductModelID SellStartDate CreditCard (Sales) SellEndDate CreditCardID DiscontinuedDate CardType Contact (Person) row guid CardNumber C ontactid ExpMonth NameStyle ExpYear Title FirstName MiddleName ProductModel (Production) LastN ame ProductModelID Suffix Name A ddress C atalogdescription Promotion Instructions Phone row guid Passw ordhash Passw ordsalt Additi lc t UnitMeasure (Production) U nitm easurec ode Name SalesTerritory (Sales) Territory ID Name C ountry RegionC ode [Group] SalesYTD SalesLastYear CostYTD CostLastYear row guid SalesOrderHeader (Sales) SalesOrderID RevisionNumber OrderDate DueDate ShipDate Status OnlineOrderFlag SalesO rdernumber PurchaseO rdernumber A ccountnumber CustomerID C ontactid SalesPersonID TerritoryID BillToA ddressid ShipToA ddressid ShipMethodID CreditCardID CreditCardApprovalCode CurrencyRateID SubTotal TaxAmt Freight TotalDue Comment row guid SalesPerson (Sale S alespersonid TerritoryID SalesQuota Bonus C ommissionpct SalesYTD SalesLastYear row guid CurrencyRate (Sa CurrencyRateID CurrencyRateDate FromCurrencyCode ToCurrencyCode AverageRate EndOfDayRate Address (Person) AddressID A ddressline1 A ddressline2 City StateProv inceid PostalCode row guid ShipMethod (Purch ShipMethodID Name ShipBase ShipRate row guid SalesOrderHeader SalesOrderID SalesReasonID Gambar 3.1 Adventureworks diagram Pada saat dilakukan perbandingan uji coba ETL dengan jumlah data awal yang terdapat pada adventureworks menghasilkan perbedaan waktu yang kecil, bahkan hampir tidak ada.

5 yang digunakan pada model dimensi star schema dan snowflake Berdasarkan tabel-tabel dan relasi yang ada pada gambar 3.1, dilakukan pembuatan skenario, dan dari skenario tersebut akan dibuat sejumlah record yang berbeda beda dari tabel fakta. Ilustrasi skenario yang digunakan adalah supervisor dari perusahaan A ingin mendapatkan laporan penjualan barang meliputi jumlah barang yang terjual dan total penjualan dimana laporan tersebut dapat dilihat dari segi product, product subcategory, currency rate, dan customer. Supervisor perusahaan juga ingin melihat laporan tersebut dalam periode bulanan, quartal, dan tahunan. Dari permintaan tersebut, maka dibuatlah diagram OLAP dimensi star schema dan snowflake. DimCurrencyRate CurrencyRateKey CurrencyRateID CurrencyRateDate FromCurrencyCode ToCurrencyCode AverageRate DimCustomer CustomerKey CustomerID CustomerType SalesTerritoryName DimProduct ProductKey ProductID Name MakeFlag FinishedGoodsFlag Size FaktaPenjualan WaktuKey ProductKey SubCategoryKey CustomerKey CurrencyRateKey Jumlah_barang_dijual Total_penjualan CreditCardApprovalCode SubTotal TaxAmt Freight UnitPrice UnitPriceDiscount CarrierTrackingNumber DimSubCategory SubCategoryKey ProductSubCategoryID Name CategoryName DimWaktu WaktuKey Triwulan Tahun Bulan Hari Gambar 3.2 Star schema diagram

6 34 DimCurrencyRate CurrencyRateKey CurrencyRateID CurrencyRateDate FromCurrencyCode ToCurrencyCode AverageRate DimProduct ProductKey ProductID SubCategoryKey Name MakeFlag FinishedGoodsFlag Size DimSubCategory SubCategoryKey ProductSubCategoryID Name CategoryName FaktaPenjualan WaktuKey ProductKey CustomerKey CurrencyRateKey Jumlah_barang_dijual Total_penjualan CreditCardApprovalCode SubTotal TaxAmt Freight UnitPrice UnitPriceDiscount CarrierTrackingNumber DimWaktu WaktuKey Triwulan Tahun Bulan Hari DimCustomer CustomerKey CustomerID CustomerType SalesTerritoryName Gambar 3.3 Snowflake diagram Diagram star schema (gambar 3.2) terdiri dari tabel fakta penjualan, dimensi currencyrate, dimensi subcategory, dimensi product, dimensi customer dan dimensi waktu dimana dimensi subcategory dan dimensi product terpisah, sehingga dimensi subcategory terhubung langsung dengan fakta penjualan. Sedangkan diagram snowflake (gambar 3.3) memiliki perbedaan daripada star schema dimana tabel dimensi

7 35 subcategory dan dimensi product terhubung sehingga tabel dimensi subcategory tidak terhubung langsung dengan fakta penjualan. Berikut sejumlah skenario yang digunakan untuk uji coba ETL dengan model dimensi star schema dan snowflake dimana jumlah data bervariasi, yakni : Tabel fakta dengan jumlah data ± record Record pada adventureworks ditambahkan sehingga menghasilkan jumlah fakta ± record. Dari skenario ini dibuat 4 skenario baru yakni : 1. pertama dibuat dengan menggunakan data dari database adventureworks. Kemudian jumlah record pada tabel fakta diperbesar menjadi ± record sedangkan jumlah tabel lainnya tetap. 2. kedua dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama. Kemudian jumlah record pada tabel subcategory diperbesar menjadi ± record. 3. ketiga dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama. Kemudian jumlah record pada tabel product diperbesar menjadi ± record. 4. keempat dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama. Kemudian jumlah record pada tabel subcategory dan product diperbesar menjadi ± record. Tabel 3.1 Jumlah data pada setiap tabel berdasarkan skenario di atas Nama tabel ke-1 ke-4 DimSubCategory DimProduct DimCustomer DimCurrencyRate DimWaktu FaktaPenjualan

8 36 Tabel fakta dengan jumlah data ± record Data pada adventureworks ditambahkan sehingga menghasilkan jumlah fakta ± record. Dari skenario ini dibuat 4 skenario baru, yakni : 1. pertama dibuat dengan menggunakan data dari database adventureworks. Kemudian jumlah record pada tabel fakta diperbesar menjadi ± record sedangkan tabel lainnya tetap. 2. kedua dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama. Kemudian jumlah record pada table subcategory diperbesar menjadi ± record. 3. ketiga dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama. Kemudian jumlah record pada tabel product diperbesar menjadi ± record. 4. keempat dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama. Kemudian jumlah record pada tabel subcategory dan product diperbesar menjadi ± record. Tabel 3.2 Jumlah data pada tabel berdasarkan skenario di atas Nama tabel ke-1 ke-4 DimSubCategory DimProduct DimCustomer DimCurrencyRate DimWaktu FaktaPenjualan

9 37 Tabel fakta dengan jumlah data ± record Data pada adventureworks ditambahkan sehingga menghasilkan jumlah fakta ± record. Dari skenario ini dibuat 4 skenario baru, yakni : 1. pertama dibuat dengan menggunakan data dari database adventureworks. Kemudian jumlah record pada tabel fakta diperbesar menjadi ± record sedangkan tabel lainnya tetap. 2. kedua dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama. Kemudian jumlah record pada tabel subcategory diperbesar menjadi ± record. 3. ketiga dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama. Kemudian jumlah record pada tabel product diperbesar menjadi ± record. 4. keempat dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama. Kemudian jumlah record pada tabel subcategory dan product diperbesar menjadi ± record. Tabel 3.3 Jumlah data pada tabel berdasarkan skenario di atas Nama tabel ke-1 ke-4 DimSubCategory DimProduct DimCustomer DimCurrencyRate DimWaktu FaktaPenjualan

10 38 Tabel fakta dengan jumlah data ± record Data pada adventureworks ditambahkan sehingga menghasilkan jumlah tabel fakta ± record. Dari skenario ini dibuat 4 skenario baru, yakni : 1. pertama dibuat dengan menggunakan data dari database adventureworks. Kemudian jumlah record pada tabel fakta diperbesar menjadi ± record sedangkan tabel lainnya tetap. 2. kedua dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama. Kemudian jumlah record pada table subcategory diperbesar menjadi ± record. 3. ketiga dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama. Kemudian jumlah record pada tabel product diperbesar menjadi ± record. 4. keempat dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama. Kemudian jumlah record pada tabel subcategory dan product diperbesar menjadi ± record. Tabel 3.4 Jumlah data pada tabel berdasarkan skenario di atas Nama tabel ke-1 ke- 4 DimSubCategory DimProduct DimCustomer DimCurrencyRate DimWaktu FaktaPenjualan

11 Persiapan data OLTP berdasarkan skenario yang dibuat Berdasarkan skenario yang telah dibuat subbab di atas, dilakukan penambahan jumlah record pada beberapa tabel. Berikut persiapan data yang dilakukan : 1. Jumlah record pada tabel salesorderdetail ditambahkan sebanyak ± record a. pertama pertama adalah dengan menggunakan data dari database adventureworks. Kemudian jumlah record pada salesorderdetail diperbesar sebanyak ± record sedangkan tabel lainnya tetap. b. kedua kedua dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama yang kemudian record pada tabel productsubcategory diperbesar menjadi ± record. c. ketiga ketiga dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama yang kemudian record pada tabel product diperbesar menjadi ± record. d. keempat keempat dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama yang kemudian record pada tabel productsubcategory dan product diperbesar menjadi ± record. Tabel 3.5 Jumlah data tabel berdasarkan skenario di atas Nama tabel ke-1 ke-4 ProductSubCategory Product Customer CurrencyRate Waktu SalesOrderDetail

12 40 2. Jumlah record pada tabel salesorderdetail ditambahkan sebanyak ± record a. pertama pertama adalah dengan menggunakan data dari database adventureworks. Kemudian jumlah record pada salesorderdetail diperbesar sebanyak ± record sedangkan tabel lainnya tetap. b. kedua kedua dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama yang kemudian record pada tabel productsubcategory diperbesar menjadi ± record. c. ketiga ketiga dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama yang kemudian record pada tabel product diperbesar menjadi ± record. d. keempat keempat dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama yang kemudian record pada tabel productsubcategory dan product diperbesar menjadi ± record. Tabel 3.6 Jumlah data tabel berdasarkan skenario di atas Nama tabel ke-1 ke-4 ProductSubCategory Product Customer CurrencyRate Waktu SalesOrderDetail

13 41 3. Jumlah record pada tabel salesorderdetail ditambahkan sebanyak ± record a. pertama pertama adalah dengan menggunakan data dari database Adventureworks. Kemudian jumlah record pada salesorderdetail diperbesar sebanyak ± record sedangkan tabel lainnya tetap. b. kedua kedua dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama yang kemudian record pada tabel productsubcategory diperbesar menjadi ± record. c. ketiga ketiga dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama yang kemudian record pada tabel product diperbesar menjadi ± record. d. keempat keempat dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama yang kemudian record pada tabel productsubcategory dan product diperbesar menjadi ± record. Tabel 3.7 Jumlah data tabel berdasarkan skenario di atas Nama tabel ke-1 ke-4 ProductSubCategory Product Customer CurrencyRate Waktu SalesOrderDetail

14 42 4. Jumlah record pada tabel salesorderdetail ditambahkan sebanyak ± record a. pertama pertama adalah dengan menggunakan data dari database adventureworks. Kemudian jumlah record pada salesorderdetail diperbesar sebanyak ± record sedangkan tabel lainnya tetap. b. kedua kedua dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama yang kemudian record pada tabel productsubcategory diperbesar menjadi ± record. c. ketiga ketiga dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama yang kemudian record pada tabel product diperbesar menjadi ± record. d. keempat keempat dibuat dengan menggunakan data dari skenario pertama yang kemudian record pada tabel productsubcategory dan product diperbesar menjadi ± record. Tabel 3.8 Jumlah data tabel berdasarkan skenario di atas Nama tabel ke-1 ke-4 ProductSubCategory Product Customer CurrencyRate Waktu SalesOrderDetail

15 Perhitungan penggunaan disk space untuk data OLAP Perhitungan penggunaan disk space untuk data OLAP dilakukan pada tiap skenario yang telah dijabarkan, untuk membandingkan penggunaan disk space pada model dimensi star schema dan snowflake Penggunaan disk space pada model dimensi star schema Perkiraan penggunaan kebutuhan disk space pada skenario awal untuk model dimensi star schema adalah sebagai berikut : Tabel 3.9 Estimasi penggunaan disk space tabel dimcurrencyrate CurrencyRateKey Int 4 CurrencyRateID Int 4 CurrencyRateDate Datetime 8 FromCurrencyCode Nchar 3 ToCurrencyCode Nchar 3 AverageRate Money 8 Kapasitas dari table DimCurrencyRate adalah 30 byte. Tabel 3.10 Estimasi penggunaan disk space tabel dimcustomer CustomerKey Int 4 CustomerID Int 4 CustomerType Nchar 1 SalesTerritoryName Nvarchar 50 Kapasitas dari table DimCustomer adalah 59 byte. Tabel 3.11 Estimasi penggunaan disk space tabel dimproduct ProductKey Int 4 ProductID Int 4 Name Nvarchar 50 MakeFlag Bit 1 FinishedGoodsFlag Bit 1 Size Nvarchar 5 Kapasitas dari table DimProduct adalah 65 byte. Tabel 3.12 Estimasi penggunaan disk space tabel dimsubcategory SubCategoryKey Int 4 ProductSubCategoryID Int 4 Name Nvarchar 50 CategoryName Nvarchar 50 Kapasitas dari table DimSubCategory adalah 108 byte.

16 44 Tabel 3.13 Estimasi penggunaan disk space tabel dimwaktu WaktuKey Int 4 Triwulan Int 4 Tahun Int 4 Bulan Int 4 Hari Int 4 Kapasitas dari table DimSubCategory adalah 20 byte. Tabel 3.14 Estimasi penggunaan disk space tabel faktappenjualan WaktuKey Int 4 ProductKey Int 4 SubCategoryKey Int 4 CustomerKey Int 4 CurrencyRateKey Int 4 Jumlah_barang_dijual Money 8 Total_penjualan Int 4 CreditCardApprovalCode Varchar 15 SubTotal Money 8 TaxAmt Money 8 Freight Money 8 UnitPrice Money 8 UnitPriceDiscount Money 8 CarrierTrackingNumber Nvarchar 25 Kapasitas dari table DimSubCategory adalah 112 byte. Tabel 3.15 Estimasi penggunaan disk space tabel filtertimestamp Last_ETL_Process_Date Datetime 8 Table_Name Varchar 50 Kapasitas dari table DimSubCategory adalah 58 byte. Tabel 3.16 Penggunaan total disk space model dimensi star schema skenario pertama dengan jumlah record tabel fakta ± record Nama table Space disk Jumlah data Total Penggunaan untuk 1 baris DimCurrencyRate 30 byte byte DimCustomer 59 byte byte DimProduct 65 byte byte DimSubCategory 108 byte byte DimWaktu 20 byte byte FaktaPenjualan 112 byte byte FilterTimeStamp 58 byte byte Total byte Kbyte 81.7 MByte

17 Penggunaan disk space pada model dimensi snowflake Perkiraan penggunaan kebutuhan disk space pada skenario awal untuk model dimensi snowflake adalah sebagai berikut : Tabel 3.17 Estimasi penggunaan disk space tabel dimcurrencyrate CurrencyRateKey Int 4 CurrencyRateID Int 4 CurrencyRateDate Datetime 8 FromCurrencyCode Nchar 3 ToCurrencyCode Nchar 3 AverageRate Money 8 Kapasitas dari table DimCurrencyRate adalah 30 byte. Tabel 3.18 Estimasi penggunaan disk space tabel dimcustomer CustomerKey Int 4 CustomerID Int 4 CustomerType Nchar 1 SalesTerritoryName Nvarchar 50 Kapasitas dari table DimCustomer adalah 59 byte. Tabel 3.19 Estimasi penggunaan disk space tabel dimproduct ProductKey Int 4 ProductID Int 4 SubCategoryKey Int 4 Name Nvarchar 50 MakeFlag Bit 1 FinishedGoodsFlag Bit 1 Size Nvarchar 5 Kapasitas dari table DimProduct adalah 69 byte. Tabel 3.20 Estimasi penggunaan disk space tabel dimsubcategory SubCategoryKey Int 4 ProductSubCategoryID Int 4 Name Nvarchar 50 CategoryName Nvarchar 50 Kapasitas dari table DimSubCategory adalah 108 byte. Tabel 3.21 Estimasi penggunaan disk space tabel dimwaktu WaktuKey Int 4 Triwulan Int 4 Tahun Int 4 Bulan Int 4 Hari Int 4 Kapasitas dari table DimSubCategory adalah 20 byte.

18 46 Tabel 3.22 Estimasi penggunaan disk space tabel faktapenjualan WaktuKey Int 4 ProductKey Int 4 CustomerKey Int 4 CurrencyRateKey Int 4 Jumlah_barang_dijual Money 8 Total_penjualan Int 4 CreditCardApprovalCode Varchar 15 SubTotal Money 8 TaxAmt Money 8 Freight Money 8 UnitPrice Money 8 UnitPriceDiscount Money 8 CarrierTrackingNumber Nvarchar 25 Kapasitas dari table DimSubCategory adalah 108 byte. Tabel 3.23 Estimasi penggunaan disk space tabel filtertimestamp Last_ETL_Process_Date Datetime 8 Table_Name Varchar 50 Kapasitas dari table DimSubCategory adalah 58 byte. Tabel 3.24 Penggunaan total disk space model dimensi snowflake skenario pertama dimana tabel fakta berjumlah ± record Nama table Space disk Jumlah data Total Penggunaan untuk 1 baris DimCurrencyRate 30 byte byte DimCustomer 59 byte byte DimProduct 69 byte byte DimSubCategory 108 byte byte DimWaktu 20 byte byte FaktaPenjualan 108 byte byte FilterTimeStamp 58 byte byte Total byte Kbyte Mbyte 3.6 Pengujian ETL Setelah menyiapkan data yang sesuai dengan skenario yang ditentukan di atas, dilakukan pengujian ETL (Extract, Transform, Loading). Uji coba ETL dilakukan secara berulang-ulang pada setiap skenario, dari skenario satu sampai skenario empat, dan terdapat perbedaan waktu ETL pada satu skenario yang dilakukan berulang-ulang.

19 47 Perbedaan waktu yang terjadi tidak tetap. Seperti pada skenario satu dengan skenario dua, skenario dua dengan skenario tiga, rentang waktunya selalu berbeda. Perbedaan waktu tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jumlah program yang sedang dikerjakan oleh CPU, respon CPU, berbagai faktor lainnya Uji coba pada model dimensi Star schema Hasil dari uji coba ETL pada model dimensi Star schema dari semua skenario sebagai berikut : dimana tabel fakta berjumlah ± record Tabel 3.25 Detail waktu ETL dimana fakta berjumlah ± record Nama tabel ke-1 ke-4 Subcategory 3,422 13,657 3,766 10,625 Product 2,828 2,781 11,578 10,375 Customer 3,719 4,312 3,094 5,422 CurrencyRate 344 1,484 1,437 1,205 Waktu FaktaPenjualan 14,500 16,391 16,531 18,438 Total 25,125 38,938 36,719 46,315 dimana tabel fakta berjumlah ± record Tabel 3.26 Detail waktu ETL dimana tabel fakta berjumlah ± record Nama tabel ke-1 ke-4 Subcategory 5,812 93,125 8,750 84,031 Product 6,187 21,015 82,141 64,828 Customer 8,250 3,984 7,656 7,906 CurrencyRate 328 1,485 1, Waktu FaktaPenjualan 29,953 32,250 98,422 33,453 Total 50, , , ,859

20 48 dimana tabel fakta berjumlah ± record Tabel 3.27 Detail waktu ETL dimana tabel fakta berjumlah ± record Nama tabel ke-1 ke-4 Subcategory 8, ,937 7, ,469 Product 7,844 4, , ,156 Customer 4,172 3,406 3,750 3,485 CurrencyRate 1,532 1, ,422 Waktu FaktaPenjualan 95,047 79, , ,797 Total 117, , , ,611 dimana tabel fakta berjumlah ± record Tabel 3.28 Detail waktu ETL dimana tabel fakta berjumlah ± record Nama tabel ke-1 ke-4 Subcategory 169, , , ,453 Product 127, , , ,891 Customer 5,547 8,625 8,985 7,219 CurrencyRate Waktu ,688 FaktaPenjualan 693,875 1,013,391 1,189,125 1,078,844 Total 997, , , ,392 Beberapa hasil yang didapatkan dari tabel di atas : Waktu tabel dimensi subcategory pada skenario kedua lebih besar daripada skenario pertama karena jumlah record pada skenario kedua lebih banyak. Waktu pada skenario ketiga lebih kecil dari skenario kedua karena jumlah record tabel dimensi subcategory pada skenario ketiga sama dengan jumlah record pada skenario pertama. Waktu tabel dimensi product pada skenario pertama lebih besar dari skenario kedua padahal memiliki jumlah record yang sama, hal ini karena beberapa faktor yang telah dituliskan di atas. Hal yang sama juga terjadi pada skenario ketiga dan keempat tabel dimensi product.

21 49 Jumlah record pada tabel dimensi customer sama tetapi menghasilkan waktu yang berbeda-beda karena beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Jumlah record pada dimensi currencyrate sama tetapi menghasilkan waktu yang berbeda-beda karena beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Jumlah record pada tabel dimensi waktu sama tetapi menghasilkan waktu yang berbeda-beda karena beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Jumlah record pada fakta sama tetapi menghasilkan waktu yang berbeda-beda karena beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Tabel 3.29 Perhitungan total waktu ETL untuk setiap skenario pada model dimensi star schema Jumlah record tabel fakta ke-1 ke record record record record Uji coba pada model dimensi Snowflake Hasil dari uji coba ETL pada model dimensi snowflake dari semua skenario sebagai berikut : dimana tabel fakta ± record Tabel 3.30 Detail waktu ETL dimana tabel fakta ± record Nama tabel ke-1 ke-4 Subcategory 3,422 7,375 3,937 7,125 Product 1,422 2,344 10,016 9,282 Customer 2,891 6,469 5,015 4,922 CurrencyRate 1,672 0,313 1,594 1,672 Waktu 0,218 0,219 0,297 0,250 FaktaPenjualan 9,640 11,516 10,937 13,953 Total 19,265 28,236 31,796 37,204

22 50 dimana tabel fakta ± record Tabel 3.31 Detail waktu ETL dimana tabel fakta ± record Nama tabel ke -1 ke -2 ke -3 ke -4 Subcategory 3,641 62,375 7,484 75,953 Product 6,391 31,047 94,265 91,547 Customer 8,391 7,453 8,406 5,610 CurrencyRate 0,297 0,313 0,297 0,375 Waktu 0,234 0,250 0,219 0,250 FaktaPenjualan 21,594 24,344 21,984 24,281 Total 40, , , ,016 dimana tabel fakta ± record Tabel 3.32 Detail waktu ETL dimana tabel fakta ± record Nama tabel ke -1 ke -2 ke -3 ke -4 Subcategory 8, ,844 9,203 85,938 Product 5,016 17, , ,782 Customer 4,391 7,015 4,485 8,328 CurrencyRate 0,187 1,719 0,422 0,360 Waktu 0,219 0,282 0,266 0,328 FaktaPenjualan 62,797 92,187 94, ,188 Total 80, , , ,924 dimana tabel fakta ± record Tabel 3.33 Detail waktu ETL dimana tabel fakta ± record Nama tabel ke-1 ke-4 Subcategory 153, , , ,219 Product 136, , , ,829 Customer 7,969 8,094 7,750 7,625 CurrencyRate 0,359 0,344 0,313 0,391 Waktu 0,296 0,281 0,282 0,297 FaktaPenjualan 463, , , ,719 Total 761, , , ,080 Beberapa hasil yang didapatkan dari tabel di atas : Waktu tabel dimensi subcategory pada skenario kedua lebih besar daripada skenario pertama karena jumlah record pada skenario kedua lebih banyak.

23 51 Waktu pada skenario ketiga lebih kecil dari skenario kedua karena jumlah record tabel dimensi subcategory pada skenario ketiga sama dengan jumlah record pada skenario pertama. Waktu tabel dimensi product pada skenario pertama lebih besar dari skenario kedua padahal memiliki jumlah record yang sama, hal ini karena beberapa faktor yang telah dituliskan di atas. Hal yang sama juga terjadi pada skenario ketiga dan keempat tabel dimensi product. Jumlah record pada tabel dimensi customer sama tetapi menghasilkan waktu yang berbeda-beda karena beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Jumlah record pada dimensi currencyrate sama tetapi menghasilkan waktu yang berbeda-beda karena beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Jumlah record pada tabel dimensi waktu sama tetapi menghasilkan waktu yang berbeda-beda karena beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Jumlah record pada tabel fakta sama tetapi menghasilkan waktu yang berbedabeda karena beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Tabel 3.34 Perhitungan waktu total ETL untuk setiap skenario pada model dimensi snowflake Jumlah record tabel fakta ke-1 ke record record record record Pengujian hasil proses OLAP (Analysis Services) Setelah diperoleh hasil dari ETL, maka dilakukan perhitungan waktu proses analysis dan besar size database pada proses OLAP (pada Analysis Services). Perhitungan dilakukan pada semua skenario dari hasil ETL.

24 Waktu proses analysis OLAP Perhitungan waktu proses OLAP dengan menggunakan tools SQL Server Analysis Services kemudian mencatat waktu yang dibutuhkan. Oleh karena waktu yang diperoleh memiliki rentang waktu yang cukup lebar, maka pencatatan waktu dilakukan dengan format jam, menit, dan detik (hh:mm:ss) Waktu proses OLAP dengan model dimensi star schema berikut : Pencatatan waktu dari proses OLAP dengan model dimensi star schema sebagai Tabel 3.35 Waktu proses OLAP pada star schema Jumlah record tabel fakta ke-1 ke-2 ke-3 ke record 00:00:19 00:00:27 00:00:26 00:00: record 00:00:31 00:02:17 00:04:28 00:04: record 00:00:52 00:03:41 00:06:07 00:15: record 00:17:17 00:25:27 01:30:11 04:02:00 hasil yang didapatkan dari tabel di atas : Semakin besar jumlah record tabel fakta, semakin besar waktu yang dibutuhkan pada proses OLAP. Waktu pada skenario pertama paling cepat, karena jumlah record yang dimiliki paling sedikit (penambahan record hanya pada tabel fakta). Waktu pada skenario keempat paling lama, karena jumlah record yang dimiliki paling banyak (penambahan record pada tabel fakta, dimensi subcategory, dan dimensi product) dan juga membutuhkan waktu untuk melakukan pengelompokkan data pada tabel product berdasarkan subcategory.

25 Waktu proses OLAP dengan model dimensi snowflake berikut. Pencatatan waktu dari proses OLAP dengan model dimensi snowflake sebagai Tabel 3.36 Waktu proses OLAP pada snowflake Jumlah record tabel fakta ke -1 ke -2 ke -3 ke record 00:00:15 00:00:25 00:00:26 00:00: record 00:00:35 00:03:44 00:04:45 00:07: record 00:00:57 00:05:54 00:08:50 00:18: record 00:18:38 00:32:38 01:52:22 09:07:48 hasil yang didapatkan dari tabel di atas : Semakin besar jumlah record tabel fakta, semakin besar waktu yang dibutuhkan pada proses OLAP. Waktu pada skenario pertama paling cepat, karena jumlah record yang dimiliki paling sedikit (penambahan record hanya pada tabel fakta). Waktu pada skenario keempat paling lama, karena jumlah record yang dimiliki paling banyak (penambahan record pada tabel fakta, dimensi subcategory, dan dimensi product) Size database hasil analysis OLAP Pada akhir proses analysis OLAP, dihasilkan database yang ukurannya berbedabeda sesuai dengan banyaknya record dan model dimensi yang digunakan. Berikut ini adalah jumlah size yang di peroleh berdasarkan jumlah record dan skenario yang dibuat :

26 Size database hasil proses OLAP dengan model dimensi star schema Pengukuran size database hasil proses OLAP dengan model dimensi star schema sebagai berikut : Tabel 3.37 Size database hasil proses OLAP pada star schema Jumlah record tabel fakta ke-1 ke-2 ke-3 ke record 90.4 MB 165 MB 184 MB 259 MB record 199 MB 896 MB 848 MB 1.33 GB record 248 MB 1.16 GB 1.38 GB 2.28 GB record 2.37 GB 3.95 GB 4.42 GB 6.04 GB hasil yang didapatkan dari tabel di atas : Size database pada skenario pertama paling kecil karena jumlah record yang terdapat pada skenario pertama paling kecil (penambahan record hanya pada tabel fakta). Size database pada skenario kempat paling besar karena jumlah record yang terdapat pada skenario keempat paling besar (penambahan record pada tabel fakta, dimensi subcategory, dan dimensi product). Size database pada skenario kedua dan ketiga ukurannya berbeda-beda berdasarkan jumlah record tabel dimensi subcategory dan dimensi product.

27 Size database hasil proses OLAP dengan model dimensi snowflake Pengukuran size database hasil proses OLAP dengan model dimensi snowflake sebagai berikut : Tabel 3.38 Size database hasil proses OLAP pada snowflake Jumlah record tabel fakta ke-1 ke-2 ke-3 ke record 93.4 MB 172 MB 196 MB 276 MB record 213 MB 976 MB 921 MB 1.45 GB record 291 MB 1.24 GB 1.5 GB 2.48 GB record 2.57 GB 4.33 GB 4.86 GB 6.67 GB hasil yang didapatkan dari tabel di atas : Size database pada skenario pertama paling kecil karena jumlah record yang terdapat pada skenario pertama paling kecil (penambahan record hanya pada tabel fakta). Size database pada skenario kempat paling besar karena jumlah record yang terdapat pada skenario keempat paling besar (penambahan record pada tabel fakta, dimensi subcategory, dan dimensi product). Size database OLAP pada skenario kedua dan ketiga ukurannya berbeda-beda berdasarkan jumlah record tabel dimensi subcategory dan dimensi product.

BAB 4 4 PEMBAHASAN. implementasi program, dan evaluasi. Analisis lanjutan berisi analisis dari waktu ETL,

BAB 4 4 PEMBAHASAN. implementasi program, dan evaluasi. Analisis lanjutan berisi analisis dari waktu ETL, BAB 4 4 PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas analisis lanjutan berdasarkan hasil uji coba pada bab 3, implementasi program, dan evaluasi. Analisis lanjutan berisi analisis dari waktu ETL, besar penggunaan disk

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 2) Membuat tabel-tabel dimensi dan fakta yang sesuai dengan skema bintang yang. if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id

LAMPIRAN. 2) Membuat tabel-tabel dimensi dan fakta yang sesuai dengan skema bintang yang. if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id LAMPIRAN Langkah-langkah pembuatan data warehouse : 1) Membuat database baru untuk menampung data warehouse, yang bernama OLAP_mobs. 2) Membuat tabel-tabel dimensi dan fakta yang sesuai dengan skema bintang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1) Membuat database baru untuk menampung data warehouse, yang bernama

LAMPIRAN. 1) Membuat database baru untuk menampung data warehouse, yang bernama LAMPIRAN Langkah-langkah pembuatan data warehouse : 1 Membuat database baru untuk menampung data warehouse, yang bernama OtoBITzOLAP. 2 Membuat tabel-tabel dimensi dan fakta yang sesuai dengan skema bintang

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 6] Pemodelan Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Pemodelan Data Ada dua pendekatan yang diterima sebagai best practice untuk memodelkan

Lebih terperinci

Gambar 4.57 Rancangan Pivot Tabel Total Purchase Return Dalam Quantity

Gambar 4.57 Rancangan Pivot Tabel Total Purchase Return Dalam Quantity 123 Gambar 4.57 Rancangan Pivot Tabel Total Purchase Return Dalam Quantity Gambar 4.58 Rancangan Pivot Tabel Total Purchase Return Berdasarkan Vendor Area Dalam Rupiah 124 Gambar 4.59 Rancangan Pivot Tabel

Lebih terperinci

Implementasi migrasi database didasarkan pada kebutuhan untuk memindahkan

Implementasi migrasi database didasarkan pada kebutuhan untuk memindahkan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI MIGRASI DATABASE 4.1. Implementasi Implementasi migrasi database didasarkan pada kebutuhan untuk memindahkan objek-objek database dari satu DBMS ke DBMS lainnya. Implementasi

Lebih terperinci

Data Warehouse dan Decision Support System. Arif Basofi

Data Warehouse dan Decision Support System. Arif Basofi Data Warehouse dan Decision Support System Arif Basofi Referensi Data Warehouse, STMIK Global Informatika MDP. M. Syukri Mustafa,S.Si., MMSI, Sistem Basis Data II (Data Warehouse), 2008. Hanim MA, Data

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tugas-tugas yang akan dilakukan dalam tahap implementasi. Berikut penjadwalan. Gambar 4.1 Gambar Jadwal Implementasi

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tugas-tugas yang akan dilakukan dalam tahap implementasi. Berikut penjadwalan. Gambar 4.1 Gambar Jadwal Implementasi 88 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Untuk menghasilkan implementasi yang baik dibutuhkan penjadwalan tugas-tugas yang akan dilakukan dalam tahap implementasi.

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. Pada perancangan Data Warehouse Kementerian Dalam Negeri Bagian

BAB 4 RANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. Pada perancangan Data Warehouse Kementerian Dalam Negeri Bagian 180 BAB 4 RANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN 4.1 Arsitektur Data Warehouse Pada perancangan Data Warehouse Kementerian Dalam Negeri Bagian Kependudukan, kami mengusulkan sebuah Data Warehouse terpusat

Lebih terperinci

yang ingin ditampilkan.

yang ingin ditampilkan. 130 Gambar 4.38 Tampilan Grafik Batang Laporan Penjualan Dalam halaman grafik ini terdapat drop down menu untuk melihat jenis laporan penjualan. Jenis laporan penjualan dibagi menjadi empat, yaitu total

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Data Data adalah sebuah rekaman dari fakta-fakta, konsep-konsep, atau instruksiinstruksi pada media penyimpanan untuk komunikasi perolehan, dan pemrosesan dengan cara otomatis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Proses analisis dan perancangan sistem merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul

Lebih terperinci

Computer Science, University of Brawijaya. Putra Pandu Adikara, S.Kom VIEW & TABLE. Basis Data 2

Computer Science, University of Brawijaya. Putra Pandu Adikara, S.Kom VIEW & TABLE. Basis Data 2 Computer Science, University of Brawijaya Putra Pandu Adikara, S.Kom VIEW & TABLE Basis Data 2 View View View merupakan virtual table di mana isinya (kolom dan baris) didefinisikan dari suatu query (yang

Lebih terperinci

DATAMULTIDIMENSI. DATAWAREHOUSE vs DATAMART FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

DATAMULTIDIMENSI. DATAWAREHOUSE vs DATAMART FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO DATAMULTIDIMENSI FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO DATAWAREHOUSE vs DATAMART DATAWAREHOUSE Perusahaan, melingkupi semua proses Gabungan datamart Data didapat dari proses Staging Merepresentasikan data

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Arsitektur Data Warehouse Pelaksanaan perancangan data warehouse dimulai dari perumusan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan kemudian dilanjutkan dengan pencarian

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE 84 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE 4.1 Perancangan Data warehouse 4.1.1 Arsitektur Data warehouse Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan pada PT. Mega Solusi Teknologi, maka

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. data warehouse terpusat (centralized data warehouse). Arsitektur ini merupakan bentuk

BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. data warehouse terpusat (centralized data warehouse). Arsitektur ini merupakan bentuk BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN 4.1. Arsitektur Data Warehouse Dalam perancangan data warehouse pada Rumah Sakit Husada menggunakan data warehouse terpusat (centralized data warehouse).

Lebih terperinci

BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized data

BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized data BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN 4.1 Arsitektur Data Warehouse Jenis perancangan arsitektur data warehouse yang akan dibangun untuk PT KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized

Lebih terperinci

Rangga Praduwiratna

Rangga Praduwiratna Mengenal Datatypes SQL Server 2005 Rangga Praduwiratna ziglaret@yahoo.co.nz http://geeks.netindonesia.net/blogs/ziglaret Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. create proc varchar(40))as. update filtertimestamp set last_etl=getdate()

LAMPIRAN. create proc varchar(40))as. update filtertimestamp set last_etl=getdate() L1 LAMPIRAN S tored Procedure pada database OLAP 1. Stored Procedure proc filtertimehistory create proc filtertimehistory(@tabel varchar(40as if exists ( select * from filtertimestamp where namatable=@tabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN Sistem informasi geografis persebaran hotspot di Indonesia merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memantau dan memberikan informasi mengenai persebaran hotspot yang ada

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi School of Computer Science. Semester Ganjil Tahun 2011/2012. Ike Nadiavari

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi School of Computer Science. Semester Ganjil Tahun 2011/2012. Ike Nadiavari UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi School of Computer Science Semester Ganjil Tahun 2011/2012 Data Warehouse untuk Sales dan Inventory pada DKSH Indonesia Ike Nadiavari 1200955726

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DATA WAREHOUSE. Artsitektur data warehouse yang akan digunakan oleh PT. Toyota Astra

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DATA WAREHOUSE. Artsitektur data warehouse yang akan digunakan oleh PT. Toyota Astra BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DATA WAREHOUSE 4.1 Arsitektur Data Warehouse Artsitektur data warehouse yang akan digunakan oleh PT. Toyota Astra Motor adalah arsitektur data warehouse terpusat (Centralized Data

Lebih terperinci

ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM 62 BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi database terjadi dengan sangat cepat. Penemuan teknologi On Line Transaction Processing (OLTP) memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat ditunjukkan dengan munculnya beragam perangkat teknologi yang mempermudah manusia dalam memonitor perkembangan usahanya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: ETL, Data Warehouse, Visualisasi Data, Bagan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: ETL, Data Warehouse, Visualisasi Data, Bagan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Implementasi dari sistem ETL (Extract-Transform-Load) basis data, Data Warehouse, dan Visualisasi Data akan dilakukan untuk PT.Wahana Karet Persada sebagai bentuk tindak lanjut pengolahan data

Lebih terperinci

Bab 3 Perancangan Sistem

Bab 3 Perancangan Sistem Bab 3 Perancangan Sistem Penelitian adalah suatu proses mencari sesutu secara sistematis dalam waktu yang ralelatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan yang berlaku. Konseptualisasi proses

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Penelitian ini dimulai dari pengambilan data penjualan PT. Sinar Niaga Sejahtera Point Ambarawa yang kemudian diteruskan dengan permintaan ijin untuk melakukan replikasi

Lebih terperinci

Rekayasa Independent Data Mart untuk Analisa Produk Komersial dan Usaha Kecil dan Menengah : Studi Kasus Bank XYZ

Rekayasa Independent Data Mart untuk Analisa Produk Komersial dan Usaha Kecil dan Menengah : Studi Kasus Bank XYZ Rekayasa Independent Data Mart untuk Analisa Produk Komersial dan Usaha Kecil dan Menengah : Studi Kasus Bank XYZ Jonny Zarman 1, Devi Fitrianah 2 Prodi Teknik Informatika, Fakultas ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Lecture s Structure. Bagaimana Strukturnya. Data Warehouse Methodology (I) Yudi Agusta, PhD Data Warehouse and Data Mining, Lecture 5

Lecture s Structure. Bagaimana Strukturnya. Data Warehouse Methodology (I) Yudi Agusta, PhD Data Warehouse and Data Mining, Lecture 5 Data Warehouse Methodology (I) Yudi Agusta, PhD Data Warehouse and Data Mining, Lecture 5 Copyright Yudi Agusta, PhD 2006 Lecture s Structure Teknik Data Warehouse Pengidentifikasian Keperluan Pengambilan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pertumbuhan yang pesat dari akumulasi data telah menciptakan kondisi kaya akan data tapi minim informasi. Data Warehouse merupakan penemuan informasi baru dengan mengelelola sejumlah data dalam

Lebih terperinci

Pemodelan Data Warehouse

Pemodelan Data Warehouse Pemodelan Data Warehouse Budi Susanto Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta 10/31/11 budi susanto 1 Tujuan Memahami konsep dasar data warehouse Memahami pemodelan berbasis dimensi

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. CREATE INDEX [DimCustomer_CustomerType_Idx] ON [dbo].[dimcustomer]([customertype]) ON [PRIMARY] GO

LAMPIRAN-LAMPIRAN. CREATE INDEX [DimCustomer_CustomerType_Idx] ON [dbo].[dimcustomer]([customertype]) ON [PRIMARY] GO L1 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran A. Database Code A.1 Tabel DimCustomer CREATE TABLE [dbo].[dimcustomer] ( [CustomerId] [varchar] (20) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT [CustomerType] [varchar] (10)

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM. menggunakan data warehouse terpusat (centralized data warehouse). Adapun

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM. menggunakan data warehouse terpusat (centralized data warehouse). Adapun BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Arsitektur Data Warehouse Dalam perancangan data warehouse pada Mandiri Tabungan Rencana menggunakan data warehouse terpusat (centralized data warehouse). Adapun beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Database Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada yang berbeda satu dengan yang lainnya dan biasanya merupakan data yang bersifat sementara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Matahari Department Store Grand Palladium Medan sulit dalam mengelola diskon aging akan suatu produk

Lebih terperinci

MINI PROJECT - 4. Kelompok 4 : Kecerdasan Bisnis (Kelas B)

MINI PROJECT - 4. Kelompok 4 : Kecerdasan Bisnis (Kelas B) MINI PROJECT - 4 Kecerdasan Bisnis (Kelas B) Kelompok 4 : Muhammad Farhan N (5213100045) Izzatun Nafsi A (521300067) Nur Sofia Arianti (5213100077) Nance Arsita Citra (5213100084) Fitri Larasati (5213100175)

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PEMBELIAN DAN PENJUALAN PADA PT MEGAH JAYA PRATAMA

Lebih terperinci

sekali maka user dapat memberikan tanda check pada checkbox bertulisan Do

sekali maka user dapat memberikan tanda check pada checkbox bertulisan Do 121 mapping pada field tertentu maka user dapat memberikan tanda check pada checkbox bertulisan Promotion Name, Start Date, End Date, Min Quantity, dan Max Quantity. Namun bila user merasa tidak membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dirancang maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan data. tahapan implementasi dan waktu yang dibutuhkan:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dirancang maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan data. tahapan implementasi dan waktu yang dibutuhkan: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Setelah informasi perusahaan telah dikumpulkan dan data warehouse telah dirancang maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan data warehouse pada

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Pembahasan BAB IV mengenai proses perancangan data warehouse meliputi proses integrasi, pemodelan database dan dashboard interface. 4.1 Perencanaan Tahap perencanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi merupakan sebuah elemen penting dalam kehidupan manusia yang semakin lama semakin maju. Dengan adanya informasi, kita bisa mengetahui beberapa hal

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTI DAN EVALUI 4.1 Implementasi Sistem Untuk mengetahui nilai manfaat dari perancangan tools yang tertuang dalam pembuatan Analytical CRM, maka perlu dilakukan implementasi. Untuk pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi selalu dituntut untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan di segala bidang kehidupan yang semakin lama semakin meningkat dan

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN DATA WAREHOUSE DENGAN SKEMA STAR DAN SNOWFLAKES (STUDI KASUS: AKADEMIK IT TELKOM)

ANALISA PERBANDINGAN DATA WAREHOUSE DENGAN SKEMA STAR DAN SNOWFLAKES (STUDI KASUS: AKADEMIK IT TELKOM) ANALISA PERBANDINGAN DATA WAREHOUSE DENGAN SKEMA STAR DAN SNOWFLAKES (STUDI KASUS: AKADEMIK IT TELKOM) Insan Luthfi Habibi¹, Kiki Maulana², Kusuma Ayu Laksitowening³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Perancangan data warehouse dilakukan dalam beberapa tahap. Adapun

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Perancangan data warehouse dilakukan dalam beberapa tahap. Adapun BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Sistem yang Diusulkan Perancangan data warehouse dilakukan dalam beberapa tahap. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah: a. Mempelajari latar belakang dan tujuan

Lebih terperinci

1. Merancang arsitektur data warehouse. 2. Merancang data warehouse. 3. Merancang skema bintang. yang ada di dalam data warehouse.

1. Merancang arsitektur data warehouse. 2. Merancang data warehouse. 3. Merancang skema bintang. yang ada di dalam data warehouse. BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Perancangan Data Warehouse Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada bab sebelumnya mengenai permasalahan yang dihadapi dan informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN

BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN 57 BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN 4.1 Arsitektur Data Warehouse Pada awalnya, perancangan data warehouse dimulai dengan mencari data dari berbagai sumber yang berhubungan dengan pembuatan laporan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE. diterapkan adalah arsitektur data warehouse terpusat. Alasan memilih arsitektur data

BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE. diterapkan adalah arsitektur data warehouse terpusat. Alasan memilih arsitektur data BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE 4.1 Arsitektur Data Warehouse Dalam merancang data warehouse untuk PT. Saga Machie, arsitektur yang diterapkan adalah arsitektur data warehouse terpusat. Alasan memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dan informasi saat ini telah menghasilkan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dan informasi saat ini telah menghasilkan kumpulan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi dan informasi saat ini telah menghasilkan kumpulan data diberbagai bidang ilmu pengetahuan, bisnis ataupun pemerintahan. Pada proses penyediaan

Lebih terperinci

FAST berarti sistem ditargetkan untuk memberikan response terhadap user dengan secepat mungkin, sesuai dengan analisis yang dilakukan.

FAST berarti sistem ditargetkan untuk memberikan response terhadap user dengan secepat mungkin, sesuai dengan analisis yang dilakukan. OLAP OLAP (Online Analytical Processing), merupakan metode pendekatan untuk menyajikan jawaban dari permintaan proses analisis yang bersifat dimensional secara cepat. Pengertian OLAP itu sendiri dapat

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN 4.1 Arsitektur Data Warehouse Pada awalnya, perancangan data warehouse dimulai dengan mencari data dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal, yang

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE. 4.1 Anatomi dan Arsitektur Data Warehouse Perusahaan Teh Tong Tji

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE. 4.1 Anatomi dan Arsitektur Data Warehouse Perusahaan Teh Tong Tji BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE 4.1 Anatomi dan Arsitektur Data Warehouse Perusahaan Teh Tong Tji Dalam perancangan data warehouse untuk Perusahaan Teh Tong Tji digunakan bentuk data

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi...Volume..., Bulan 20..ISSN : PEMBANGUNAN INDEPENDENT DATA MART PADA OPTIK YUDA

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi...Volume..., Bulan 20..ISSN : PEMBANGUNAN INDEPENDENT DATA MART PADA OPTIK YUDA Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 PEMBANGUNAN INDEPENDENT DATA MART PADA OPTIK YUDA Dinar Priskawati 1, Dian Dharmayanti 2 Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum PT. XYZ merupakan suatu perusahaan yang terletak di Bekasi yang bergerak dalam bidang food industries yaitu mie instan dengan berbagai macam variant.

Lebih terperinci

BAB 2 2 LANDASAN TEORI. Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep,

BAB 2 2 LANDASAN TEORI. Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep, BAB 2 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep, atau instruksi-instruksi pada media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan,

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com Apa itu database? tempat penyimpanan data yang saling berhubungan secara logika Untuk apa database itu?? untuk mendapatkan suatu informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi

Lebih terperinci

1. Hasil ERD dari Tabel satu adalah sebagai berikut: Figure 1: ERD Apotik. 2. Syntax CREATE tabel untuk masing - masing tabel :

1. Hasil ERD dari Tabel satu adalah sebagai berikut: Figure 1: ERD Apotik. 2. Syntax CREATE tabel untuk masing - masing tabel : Tugas Basis Data Nama : Kartika Dwi H/2212106016 1. Hasil ERD dari Tabel satu adalah sebagai berikut: Figure 1: ERD Apotik 2. Syntax CREATE tabel untuk masing - masing tabel : Tabel Pelanggan Create table

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. memproyeksikan hal hal berikut: 1. Jalannya investasi dari proses bisnis yang berjalan pada perusahaan

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. memproyeksikan hal hal berikut: 1. Jalannya investasi dari proses bisnis yang berjalan pada perusahaan BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Identifikasi Kebutuhan Informasi Kebutuhan informasi dari PT. Corfina Capital adalah untuk dapat memproyeksikan hal hal berikut: 1. Jalannya investasi dari proses

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN S IS TEM YANG D IUS ULKAN

BAB 4 RANCANGAN S IS TEM YANG D IUS ULKAN BAB 4 RANCANGAN S IS TEM YANG D IUS ULKAN 4.1 Arsitektur Data Warehouse Dalam perancangan data warehouse ini, arsitektur yang akan digunakan adalah arsitektur data warehouse terpusat. Bentuk ini terlihat

Lebih terperinci

BAB I DASAR- DASAR OLAP

BAB I DASAR- DASAR OLAP BAB I DASAR- DASAR OLAP Olap Online Analytical Processing, atau disingkat OLAP adalah sebuah pendekatan secara cepat menyediakan jawaban-jawaban terhadap kueri analitik yang multidimensi di dalam alam.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DATA WAREHOUSE

BAB IV PERANCANGAN DATA WAREHOUSE BAB IV PERANCANGAN DATA WAREHOUSE 4.1 Arsitektur Data Warehouse Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT. Makmur Pangan Kharisma, arsitektur data warehouse yang cocok digunakan adalah bentuk data

Lebih terperinci

Physical Modeling of Data Warehouse using Unified Modeling Language (UML) Muhammad Iqbal Dzulhaq Dendy Jonas Rudi Triwibowo

Physical Modeling of Data Warehouse using Unified Modeling Language (UML) Muhammad Iqbal Dzulhaq Dendy Jonas Rudi Triwibowo Physical Modeling of Data Warehouse using Unified Modeling Language (UML) Muhammad Iqbal Dzulhaq Dendy Jonas Rudi Triwibowo Data Warehouse Design Framework Arsitektur dari sebuah data warehouse biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, Informasi akan menjadi suatu elemen penting dalam perkembangan masyarakat saat ini

Lebih terperinci

DATAWAREHOUSE. Sukarsa:Pasca Elektro Unud. I Made Sukarsa

DATAWAREHOUSE. Sukarsa:Pasca Elektro Unud. I Made Sukarsa DATAWAREHOUSE I Made Sukarsa Evolusi Sistem Informasi Decision Support System database Database (I,U,D,R) ETL DW (Read) Masalah : integrasi /konsistensi OLTP Normalisasi/Den ormalisasi OLAP Denormalisasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE MENGGUNAKAN SCHEMA SNOWFLAKE UNTUK MENGETAHUI TREND PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE MENGGUNAKAN SCHEMA SNOWFLAKE UNTUK MENGETAHUI TREND PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE MENGGUNAKAN SCHEMA SNOWFLAKE UNTUK MENGETAHUI TREND PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK Novia Busiarli 1), Mardhiya Hayati 2) 1), 2,)3) Teknik Informatika STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan informasi dan pengetahuan di kehidupan modern saat ini menjadi suatu yang sangat penting bagi manusia maupun organisasi pada saat ini. Informasi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE

BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE 4.1 Arsitektur Data warehouse Rancangan data warehouse yang diusulkan untuk PT. Antar Mitra Prakarsa ialah rancangan yang menggunakan arsitektur data warehouse terpusat.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1. Metode Penilitian Berikut merupakan metode-metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data yang

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1. Metode Penilitian Berikut merupakan metode-metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data yang BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1. Metode Penilitian Berikut merupakan metode-metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data yang terkait dengan penelitian. 3.1.1. Metode Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI I.1. TEORI DASAR I.1.1. OLAP I.1.1.1. SEPUTAR OLAP Online Analytical Processing (OLAP) merupakan suatu metode pendekatan untuk menyajikan jawaban dari permintaan proses analisis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijabarkan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan laporan dari tugas akhir

Lebih terperinci

BAB 1 I PENDAHULUAN. terbarukan untuk mengelola dan mengolah data tersebut. Perkembangan database

BAB 1 I PENDAHULUAN. terbarukan untuk mengelola dan mengolah data tersebut. Perkembangan database BAB 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini sudah sangat pesat dengan data yang berjumlah cukup besar dan juga semakin dibutuhkannya sebuah pengembangan terbarukan untuk mengelola

Lebih terperinci

Modul 3 : Query Penggabungan Tabel

Modul 3 : Query Penggabungan Tabel Modul 3 : Query Penggabungan Tabel Tujuan Praktikum - Mahasiswa dapat membedakan perbedaan macam-macam join tabel. - Mahasiswa mampu melakukan query untuk join tabel. - Mahasiswa dapat membedakan union,

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM. di Bab 3, maka dibuat data warehouse dan langkahnya adalah sebagai berikut : Memilih Proses (Choosing the Process)

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM. di Bab 3, maka dibuat data warehouse dan langkahnya adalah sebagai berikut : Memilih Proses (Choosing the Process) BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Data Warehouse Untuk memecahkan masalah yang ada PT. Harmoni Dharma Abadi seperti yang ada di Bab 3, maka dibuat data warehouse dan langkahnya adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA MART BAGIAN PENJUALAN MOTOR BEKAS(USED MOTOR CYCLE ) PADA CV. ATLAS MOTOR

PERANCANGAN DATA MART BAGIAN PENJUALAN MOTOR BEKAS(USED MOTOR CYCLE ) PADA CV. ATLAS MOTOR PERANCANGAN DATA MART BAGIAN PENJUALAN MOTOR BEKAS(USED MOTOR CYCLE ) PADA CV. ATLAS MOTOR Randy Permana, S. Kom, M. Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail : randy.permana@rocketmail.com

Lebih terperinci

Datawarehouse dan OLAP (Overview) Diambil dari presentasi Jiawei Han

Datawarehouse dan OLAP (Overview) Diambil dari presentasi Jiawei Han Datawarehouse dan OLAP (Overview) yudi@upi.edu Diambil dari presentasi Jiawei Han Apa Data warehouse? Database pendukung keputusan yang terpisah dengan database operasional Platform untuk konsolidasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Pada bagian ini akan dijelaskan lebih detail tentang proses bisnis perusahaan saat ini, permasalahan-permasalahan yang sering muncul serta kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 SISTEM YANG DIUSULKAN. memberikan akses penuh untuk melihat bentuk fisik sistem Basis Data dan Data

BAB 4 SISTEM YANG DIUSULKAN. memberikan akses penuh untuk melihat bentuk fisik sistem Basis Data dan Data BAB 4 SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Modifikasi Sistem yang Berjalan Berdasarkan kebijakan perrusahaan, Hotel Four Seasons Jakarta tidak memberikan akses penuh untuk melihat bentuk fisik sistem Basis Data dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem tersebut, maka perlu diketahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. proses analisis dan desain Dashboard Sistem Pengisian Pulsa Elektronik.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. proses analisis dan desain Dashboard Sistem Pengisian Pulsa Elektronik. BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Bab analisis dan desain sistem ini berisi tentang perancangan sistem yang terdiri dari proses analisis dan desain Dashboard Sistem Pengisian Pulsa Elektronik. 3.1. Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang pesat. Hampir setiap tahun perusahaan berusaha untuk mengoptimalkan fungsi dari teknologi

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: Data Warehouse, Database, preprocesssing, OLAP. v Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Kata kunci: Data Warehouse, Database, preprocesssing, OLAP. v Universitas Kristen Maranatha Abstrak Data transaksi Eureka Foodcourt U.K. Maranatha menjadi kesempatan bagi pihak manajemen untuk dimanfaatkan. Pembuatan data warehouse merupakan suatu tahapan bagus bagi Eureka Foodcourt Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada bab ini akan di bahas mengenai Analisis Masalah pada bagian Pembelian dan Penjualan Udang dalam pengolahan persediaan akhir stok udang, diantaranya

Lebih terperinci

LAMPIRAN. /****** Object: Table [dbo].[dimensiactionoffice] Script Date: 01/21/2011

LAMPIRAN. /****** Object: Table [dbo].[dimensiactionoffice] Script Date: 01/21/2011 LAMPIRAN SQL Query untuk pembuatan tabel OLTP USE [DW1] /****** Object: Table [dbo].[dimensiactionoffice] Script Date: 01/21/2011 08:08:43 ******/ SET ANSI_NULLS ON SET QUOTED_IDENTIFIER ON SET ANSI_PADDING

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN KHASANAH DATA PENJUALAN ONLINE PADA PT. BHINNEKA MENTARI DIMENSI Ridwan

Lebih terperinci

Techno, ISSN Volume 12 No. 1, April 2011 Hal

Techno, ISSN Volume 12 No. 1, April 2011 Hal Techno, ISSN 1410-8607 Volume 12 No. 1, April 2011 Hal. 13-18 IMPLEMENTASI ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) PADA STUDI KASUS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERIJINAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MICROSOFT BUSINESS

Lebih terperinci

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN: PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PERPUSTAKAAN YAYASAN LENTERA INSAN

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN: PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PERPUSTAKAAN YAYASAN LENTERA INSAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PERPUSTAKAAN YAYASAN LENTERA INSAN Aulia Paramita Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email: aulia.pps@gmail.com Abstrak Data merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di Rutan Kelas I Medan dalam hal pengolahan remisi tahanan masih dilakukan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 Analisis Sistem Pencatatan Penjualan Kredit Selama ini aplikasi untuk kegiatan operasional yang digunakan oleh Unit Warungan Primer Koperasi Karyawan Manunggal

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Microsoft SQL Server Microsoft Sharepoint Microsoft.Net Framework 4.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Microsoft SQL Server Microsoft Sharepoint Microsoft.Net Framework 4.0. 3 warehouse dan data mart memiliki batasan yang sangat tipis, namun perbedaan ini tidak perlu dikhawatirkan karena secara subtansi tujuan dari pembuatannya memiliki kesamaan (Noviandi 2010). Konsep data

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 38 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Perusahaan 3.1.1 Riwayat Perusahaan PT. Artha Envirotama didirikan pada tanggal 25 Juli 2000 oleh Bapak Yohanes Roman. Perusahaan ini pertama kali

Lebih terperinci

Data Warehouse dan Data Mining Oleh : Asep Jalaludin,S.T.,M.M.

Data Warehouse dan Data Mining Oleh : Asep Jalaludin,S.T.,M.M. Data Warehouse dan Data Mining Oleh : 1 Definisi : Data Warehouse O Data Warehouse adalah Pusat repositori informasi yang mampu memberikan database berorientasi subyek untuk informasi yang bersifat historis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pembuatan data warehouse telah banyak dilakukan oleh perusahaanperusahaan industri yang berorientasi profit. Data warehouse diharapkan mampu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dasar-dasar teori tersebut akan digunakan sebagai landasan berpikir dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Dasar-dasar teori tersebut akan digunakan sebagai landasan berpikir dalam BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun suatu sistem informasi, dasar-dasar teori yang akan digunakan sangatlah penting untuk diketahui terlebih dahulu. Dasar-dasar teori tersebut akan digunakan

Lebih terperinci

P10 Database SQL Server 2008

P10 Database SQL Server 2008 P10 Database SQL Server 2008 A. Tujuan Mahasiswa dapat membuat database dan data source pada SQL Server 2008 Mahasiswa dapat membuat tabel dan relationship tabel pada SQL Server 2008 B. Pembahasan SQL

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE BAGIAN KEPENDUDUKAN PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI SKRIPSI. Oleh. Poltak Caesarrio Hutagaol

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE BAGIAN KEPENDUDUKAN PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI SKRIPSI. Oleh. Poltak Caesarrio Hutagaol ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE BAGIAN KEPENDUDUKAN PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI SKRIPSI Oleh Poltak Caesarrio Hutagaol 1000861440 Febriwanto.MP.Hutagalung 1000883605 Lam Rejeki Purba 1000889792

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada bagian administrasi, pengolahan data tersebut diawali dari data order kertas ke bagian administrasi dengan mencatat data order

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT. GLOBAL INFORMASI BERMUTU (STUDI KASUS : PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PRODUKSI)

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT. GLOBAL INFORMASI BERMUTU (STUDI KASUS : PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PRODUKSI) ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT. GLOBAL INFORMASI BERMUTU (STUDI KASUS : PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PRODUKSI) SKRIPSI Oleh Ninawati 1000843072 Donna Cherie 1000845462 Ita Wana 1000854492

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 82 BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Usulan Prosedur yang Baru Gambar 4.1 Flowchart Usulan Sistem Reporting yang Baru Usulan prosedur baru untuk reporting anggaran operasional mill production pada

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. jadwal implementasi yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. jadwal implementasi yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk mempermudah proses implementasi pada perusahaan, maka dibuat jadwal implementasi yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan. Waktu(minggu) Proses

Lebih terperinci