MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi

1 Nomor : 065/PUU-II/2004 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH MENDENGARKAN KETERANGAN AHLI PERKARA NOMOR: 065/PUU-II/2004 PENGUJIAN UU NO. 43 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAM TERHADAP UUD 1945 KAMIS, 06 JANUARI 2005 JAKARTA

2 KETERANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH MENDENGARKAN KETERANGAN AHLI PERKARA NOMOR: 065/PUU-II/2004 PENGUJIAN UU NO. 43 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAM TERHADAP UUD H a r i : Kamis 2. Tanggal : 06 Januari Waktu : WIB 4. Tempat : Ruang Sidang Mahkamah Konstitusi Jl. Medan Merdeka Barat No. 7 Jakarta Pusat 5. Susunan Persidangan : 1. Prof. H.A. SYARIFUDDIN NATABAYA, S.H., L.LM. (K e t u a) 2. Prof. Dr. H.M. LAICA MARZUKI, S.H. (Anggota) 3. Dr. HARJONO, S.H., M.CL. (Anggota) 6. Pemohon : Abilio Jose Osorio Soares 7. Panitera Pengganti : Teuku Umar, S.H., M.H. 8. Acara : Mendengarkan Keterangan Ahli/Saksi 2

3 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA Prof. Dr. JIMLY ASSHIDDIQIE, S.H. Sidang Mahkamah Konstitusi untuk Perkara Nomor 065/PUU-II/2004 dengan ini saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. KETUK IX Saudara-saudara, pemeriksaan untuk perkara ini sudah berlangsung beberapa kali. Panel sudah, Pemeriksaan Persidangan yang lalu juga sudah, Keterangan Ahli juga sudah didengar yang diajukan oleh Pemohon, Keterangan Pemerintah juga sudah didengar. Namun hari ini, Ahli belum. Pemerintah mengirim Surat, sedianya kami juga minta kepada Pemerintah untuk hadir,. Surat resmi dari Pemerintah tidak dapat menghadiri karena sedang menyiapkan jawaban tertulis, jadi jawaban tertulis yang dijanjikan juga yang lalu, itu belum disampaikan karena sedang disiapkan. Hari ini, kita akan melanjutkan pemeriksaan. Boleh jadi sesuai rencana, Pemohon akan mengajukan Ahli. Ini perlu kita dengar. Bagaimana persiapannya? Sebelum itu, saya persilakan Saudara Pemohon memperkenalkan diri dulu siapa yang hadir. 2. PEMOHON O.C. KALIGIS Terima kasih Majelis yang kami muliakan, Yang hadir pertama, kami sendiri, O.C. Kaligis. Kedua, rekan kami Lukas. Ketiga, rekan kami Purwani. Terima kasih yang Mulia. 3. KETUA Prof. Dr. JIMLY ASSHIDDIQIE, S.H. Sebagaimana tadi saya kemukakan, Pemerintah tidak hadir. Saya ingin tanyakan kepada Pemohon apakah sudah siap dengan yang mau diajukan 4. PEMOHON O.C. KALIGIS Terima kasih yang Mulia, Sebelum kami menjawab, karena kemarin kami menghadapi sidang, mestinya DPR juga hadir, boleh kami mempertanyakan sejauh mana kesediaan DPR untuk hadir dalam sidang ini, yang Mulia? Karena kami lihat sampai hari ini DPR belum ada. 3

4 5. KETUA Prof. Dr. JIMLY ASSHIDDIQIE, S.H. DPR sudah kirim surat juga, karena, tanggal yang diminta itu tanggal 7 atau tanggal 9 dalam Suratnya yang lalu. Hari ini, masih dalam suasana reses. Masih kita maklumi karena reses. Walaupun, sebetulnya reses itu bukan libur. Reses itu, hanya tidak ada sidang. Tidak ada sidang di sana, mungkin di sini sidang tidak boleh terganggu. Akan tetapi karena ada kelaziman yang salah kaprah, harus kita maklumi dan sejauh menyangkut mereka minta secara resmi tertulis, kami bisa mengerti. Oleh karena itu, kami sudah jawab, bahwa permintaan resmi DPR kami terima, dengan catatan, nanti harus mengirimkan keterangan secara tertulis. 6. PEMOHON O.C. KALIGIS Terima kasih yang Mulia, Kami melihat bahwa Mahkamah Konstitusi ini, memang sidangnya sangat-sangat correct dan sangat kami hormati dan karenanya kami mohon dicatat supaya DPR juga, itu tunduk kepada acara yang ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi. Jadi, dari kami Pemohon, manakala untuk berikutnya, DPR masih belum bersedia untuk datang diberikan peringatan terentor. Terima kasih, Yang Mulia. 7. KETUA Prof. Dr. JIMLY ASSHIDDIQIE, S.H. Sementara itu, kami menerima surat dari Saudara Kuasa yang semula mau mengajukan permohonan untuk menghadirkan Saksi dan Ahli, melalui Surat ini, tidak jadi. Permohonan ditarik. 8. PEMOHON O.C. KALIGIS Terima kasih, Yang Mulia. Memang, sebenarnya semula kami akan mengajukan Ahli sebenarnya, tapi melihat perkembangan sidang, dari jawaban Pemerintah, dan dari jawabmenjawab sampai hari ini, kami membuat satu keputusan belum perlu kami mengajukan Ahli. Namun demikian, manakala setelah kami melihat jawaban daripada Pemerintah dan DPR di mana kami mempertimbangkan perlu untuk mengajukan Ahli, pada waktunya, kesempatan itu akan kami ajukan kepada Majelis Konstitusi yang kami Muliakan. Terima kasih. 9. KETUA Prof. Dr. JIMLY ASSHIDDIQIE, S.H. Jadi, kalau begitu proses persidangan ini, sebetulnya dengan demikian tinggal dua hal saja, kita tinggal menunggu keterangan tertulis dari Pemerintah. Saya bacakan suratnya supaya diketahui: 4

5 Keterangan Pemerintah atas Pengujian Undang-undang Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM. Kepada Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia di Jakarta Jakarta 05 Januari 2004 Sehubungan dengan acara persidangan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Perkara Nomor 065/PUU-II/2004 atas permohonan Pengujian Undang-undang Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak Azasi Manusia. Khususnya Pasal 43 Ayat (1), Terhadap Undang-Undang Dasar 1945 yang diajukan oleh Abilio O. Osario Soares dengan hormat kami sampaikan bahwa pada hari Kamis 6 Januari 2004, Pemerintah belum dapat menyampaikan keterangan tertulis karena sedang tahap finalisasi dan pada kesempatan sidang berikutnya, dapat disampaikan keterangan tertulis dimaksud. Nah, itu bunyinya. Jadi, dalam sidang ini, terpaksa kita adakan penundaan untuk sidang berikutnya, untuk menunggu keterangan tertulis. Kedua, kemungkinan kedua ialah bahwa kalau misalnya keterangan tertulis nanti sudah sampai, kami kirimkan kepada Saudara Pemohon, dan misalnya tidak ada lagi yang perlu dimohonkan untuk keterangan Ahli, ataupun Saksi, maka segera begitu pun yang dari DPR. Jadi, kalau ada keterangan tertulis dari Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat segera kami kirim kepada Saudara Pemohon, lalu Saudara Pemohon berpendapat tidak perlu lagi ada keterangan Ahli ataupun Saksi, untuk dimohonkan, segera kirim Surat kepada kami, berati tidak perlu lagi dibuka sidang. Sehingga nanti sidang terakhir, tinggal sidang untuk pembacaan Putusan. Tapi setelah membaca nanti keterangan tertulis, Saudara Pemohon melihat masih perlu mengajukan lagi Ahli atau Saksi, maka bisa kita buka satu kali lagi sidang. Ini sesuai juga dengan permohonan Saudara sendiri, untuk pemeriksaan perkara ini supaya cepat karena menyangkut kasus yang lain yang Saudara hadapi. Kalau begitu, Sidang Mahkamah Konstitusi untuk perkara ini, kita tunda sampai sidang yang akan ditentukan kemudian. Terima kasih. Dengan ini, Sidang Mahkamah Konstitusi untuk perkara ini saya nyatakan ditutup. KETUK 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB 5