LAPORAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 15

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 15"

Transkripsi

1 KOMISI PEMILIHAN UMUM 20 JENDERAL 15 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT

2 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya kita dapat menyusun Laporan Kinerja (LK) Sekretariat Jenderal (Setjen) KPU Tahun 2015 sebagai wujud pelaksanaan amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kenerja Instansi Pemerintah. LK Setjen KPU disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan menindaklanjuti rekomendasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui Surat Nomor B/3934/M.PANRB/12/2015 tanggal 11 Desember 2015 perihal Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yaitu melakukan peningkatan dalam hal perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi internal dan capaian kinerja. Selain itu, Setjen KPU juga menjalankan proses Reformasi Birokrasi seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dan KPU melaksanakan amanat dalam Grand Desain Reformasi Birokrasi yang tercermin dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Desain Reformasi Birokrasi Hal Tersebut dilaksanakan untuk memudahkan proses pemantauan dan pengendalian kinerja dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, serta menjadikan Setjen KPU sebagai badan penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) yang bersih dan bebas korupsi baik secara kelembagaan maupun dalam penyelenggaraan Pemilu. Pelaksanaan kinerja Setjen KPU diharapkan tidak hanya dapat Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun 2015 i

3 dipertangungjawabkan secara mandiri namun juga dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat sebagai pelaksanaan tugas kepada masyarakat. Setjen KPU memiliki komitmen dan terus berupaya agar pelaksanaan kinerja berorientasi pada hasil, baik hasil output maupun outcome. Hasil Capaian Kinerja Setjen KPU pada tahun 2015 atas sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Selanjutnya melalui analisis capaian dan evaluasi dari LK Setjen KPU Tahun 2015 ini diharapkan dapat menjadi masukan/bahan evaluasi dan perbaikan sehingga kinerja dan akuntabilitas Setjen KPU lebih baik lagi di masa mendatang dalam mendukung visi KPU untuk menjadi penyelenggara Pemilihan Umum yang mandiri, profesional, dan berintegritas untuk terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL. Jakarta, Sekretaris Jenderal KPU, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Arif Rahman Hakim Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun 2015 ii

4 RINGKASAN EKSEKUTIF Setjen KPU merupakan organisasi yang bersifat nasional, tetap dan mandiri dengan satuan kerja yang sangat besar. Terdapat 549 (lima ratus empat puluh sembilan) satuan kerja yang menjadi tanggung jawab Setjen KPU untuk mengelolanya dalam rangka mendukung kinerja KPU. Laporan Kinerja Setjen KPU ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban KPU kepada publik dalam mencapai sasaran strategis, visi dan misi. KPU telah menetapkan 7 (tujuh) sasaran strategis sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Tahun , dengan 8 (delapan) indikator kinerja. Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja, dapat dikatakan semua target terpenuhi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dalam mencapai target kinerja tahun 2015, dihadapkan dalam situasi yang tidak mudah. Selesai melaksanakan Pemilu Nasional tahun 2014, KPU langsung menyelenggarakan Tahapan Pemilihan Serentak tahun Pelaksanaan Pemilihan Serentak Tahun 2015 merupakan Penyelenggaraan Pemilihan pertama kali di Indonesia. Dengan segala tantangan dan hambatan yang menyertai, Pemilihan Serentak tahun 2015 telah sukses diselenggarakan. Hal ini dapat dilihat dari penyelenggaraan Pemilihan tepat waktu kecuali pada daerah yang karena Putusan Pengadilan harus ditunda, nir-konflik dan gejolak 2 (dua) partai yang bersengketa dapat diatasi. Prinsip-prinsip Pemilihan yang jujur dan adil juga dapat ditegakkan. Selain itu, dari sasaran strategis yang ada, terdapat sejumlah indikator krusial terpenuhi secara efektif dan efisien. Indikator itu meliputi: 1. Persentase KPU Provinsi/Kabupaten/ Kota yang Melaksanakan Pemilu/ Pemilihan yang Memutakhirkan Data Pemilih Melalui Coklit dan Sistem Informasi. 2. Persentase Pegawai yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dalam rangka Peningkatan Kompetensi SDM 3. Persentase Tersedianya Sarana dan Prasarana untuk Memenuhi Kebutuhan Kerja Pegawai yang Berfungsi dengan Baik 4. Persentase Rancangan PKPU yang Disusun dan Diharmonisasi dengan Tepat Waktu sesuai dengan Kerangka Regulasi KPU 5. Persentase Dokumentasi dan Informasi Hukum yang Disajikan Tepat Waktu sesuai SOP 6. Nilai Evaluasi atas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi KPU Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun 2015 iii

5 Selain capaian kinerja tersebut, KPU juga melakukan modernisasi organisasi penyelenggaraan Pemilihan. Berbagai sistem informasi diciptakan oleh KPU. Sistem informasi sebagai bagian modernisasi penyelenggaraan pemilihan yang dibuat KPU diantaranya adalah Sistem Informasi Data Pemilih (SIDALIH), Sistem Informasi Logistik (SILOG), Sistem Informasi Tahapan (SITAP) dan Sistem Informasi Penghitungan (SITUNG). Sistem informasi tersebut, satu sisi untuk memudahkan kerja-kerja penyelenggaraan Pemilihan. Pada saat bersamaan, sistem tersebut memudahkan akses publik atas proses Pemilihan. Pada ujungnya adalah meningkatnya kepercayaan publik atas penyelenggaraan pemilihan. Atas berbagai capaian kinerja tersebut, KPU mendapat pengakuan publik yang tidak sedikit. Setidaknya terdapat 8 (delapan) penghargaan yang diperoleh KPU terkait dengan keberhasilan dalam penyelenggaraan Pemilihan Serentak Tahun Penghargaan itu diantaranya terkait dalam keberhasilan memfasilitasi hak pilih penyandang disabilitas (PPAU Penca dan Kementerian Sosial), mengelola jumlah pemilih terbanyak di dunia (MURI), dan transparansi akses informasi (Presiden RI). Penghargaan lainnya adalah fasilitasi data dan informasi perpajakan (Kemenkeu), mitra strategis Komisi Informasi Pusat, dan Best Individual Achievers pada institusi pemerintah (Obsession Media Group (OMG)). Selain itu, pertama kalinya dalam sejarah penyelenggaraan Pemilihan di Indonesia, Ketua KPU, mewakili lembaga, mendapatkan Tanda Kehormatan Bintang Penegak Demokrasi dari Presiden RI sabagai bukti konkret pengakuan dan penghargaan atas keberhasilan dan kinerja KPU. Kedepan, Setjen KPU berkomitmen agar prestasi kinerja penyelenggaraan Pemilihan terus meningkat. Terhadap aspek-aspek teknis penyelenggaraan Pemilihan yang belum optimal akan terus diperbaiki. Aspek sosialisasi, daftar pemilih, regulasi, logistik, integritas penyelenggara Pemilihan perlu senantiasa menjadi perhatian agar mutu pemilihan dapat terus dijaga dan disempurnakan. Kesemuanya itu dimaksudkan agar penyelenggaraan Pemilihan semakin terpercaya. Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun 2015 iv

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i RINGKASAN EKSEKUTIF... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi... 2 C. Struktur Organisasi... 2 D. Sistematika... 4 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 5 A. Sasaran RPJMN B. Rencana Strategis C. Rencana Kinerja Tahunan D. Perjanjian Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Capaian Kinerja B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja BAB IV PENUTUP Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun 2015 v

7 DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 RKT Setjen KPU Tahun Tabel 2. 2 Tersedianya Data Pemilih yang akurat dan terkini Tabel 2. 3 Meningkatnya Kapasitas SDM yang Berkompeten Tabel 2. 4 Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan Tabel 2. 5 Tersusunnya Rancangan Peraturan dan Keputusan KPU serta Pendokumentasian Informasi Hukum sesuai Peraturan Perundang-undangan Tabel 2. 6 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Tabel 2. 7 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Kinerja Tabel 2. 8 Meningkatnya Kualitas Reformasi Birokrasi Tabel 3. 1 Pengukuran Kinerja terhadap IKU Setjen KPU Tahun Tabel 3. 2 Pengukuran Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Setjen KPU Tahun Tabel 3. 3 Pengukuran Kinerja Terhadap Persentase KPU Provinsi/Kabupaten/ Kota yang melaksanakan Pemilu/ Pemilihan yang memutakhirkan Data Pemilih melalui Coklit dan Sistem Informasi Tabel 3. 4 Pengukuran Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal KPU Tahun 2015 terhadap Rencana Strategis KPU Persentase Pegawai yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dalam rangka Peningkatan Kompetensi SDM Tabel 3. 5 Pengukuran Kinerja Terhadap Persentase Tersedianya Sarana dan Prasarana untuk Memenuhi Kebutuhan Kerja Pegawai yang Berfungsi dengan Baik Tabel 3. 6 Pengukuran Kinerja Terhadap Persentase Rancangan PKPU yang disusun dan diharmonisasi dengan tepat waktu sesuai dengan Kerangka Regulasi KPU Tabel 3. 7 Peraturan KPU yang Telah Disusun Tabel 3. 8 Pengukuran Kinerja Terhadap Persentase dokumentasi dan informasi hukum yang disajikan tepat waktu sesuai SOP Tabel 3. 9 Perbandingan Jumlah Pengunjung Laman JDIH Tabel Pengukuran Kinerja terhadap Opini BPK Atas Laporan Keuangan Tabel Pengukuran Kinerja Terhadap Nilai Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja KPU Tabel Hasil Penilaian akuntabilitas kinerja KPU dibandingkan tahun sebelumnya Tabel Pengukuran Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal KPU Tahun 2015 terhadap Rencana Strategis KPU Nilai Evaluasi atas pelaksanaan Reformasi Birokrasi KPU Tabel Akuntabilitas Keuangan KPU Tabel Pagu dan Realisasi Anggaran KPU Pada Tahun Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun 2015 vi

8 DAFTAR GRAFIK Grafik 1. 1 Jumlah Pegawai Setjen KPU Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 3 Grafik 1. 2 Struktur Organisasi KPU... 3 Grafik 3. 1 Perbandingan Capaian Kinerja Persentase Pegawai yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dalam rangka Peningkatan Kompetensi SDM Tahun 2013, 2014 dan Grafik 3. 2 Kepemilikan Gedung Kantor KPU Grafik 3. 3 Kepemilikan Gedung KPU Grafik 3. 4 Perbandingan Jumlah Peraturan yang Diterbitkan Tahun Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun 2015 vii

9 DAFTAR GAMBAR Gambar 3. 1 Tahapan Daftar Pemilih Pada Tahapan Pemilihan Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun 2015 viii

10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat KPU, adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri yang bertugas melaksanakan Pemilu. Pelaksanaan tugas KPU berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu). KPU mempunyai fungsi menyelenggarakan Pemilu untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD), Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota secara langsung oleh rakyat. Dalam melaksanakan tugasnya, KPU dibantu oleh Sekretariat Jenderal (Setjen) KPU. Setjen KPU sebagai lembaga yang menggunakan anggaran negara dalam pelaksanaan tugas dan kegiatannya serta lembaga yang mengedepankan sistem keterbukaan, transparan, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan, maka berkewajiban membuat Laporan Kinerja (LK). LK Setjen KPU juga sebagai wujud pertanggungjawaban KPU atas pelaksanaan tugas dan fungsinya, serta sebagai bahan analisis dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang. Pembuatan laporan tersebut didasarkan dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kenerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LK ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Setjen KPU selama Tahun Anggaran 2015, setiap capaian kinerja (performance results) Tahun 2015 tersebut diperbandingkan dengan PK (performance agreement) Setjen Tahun 2015 sebagai tolak ukur dan gambaran tingkat keberhasilan pencapaian kinerja KPU selama 1 tahun. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana target kinerja digunakan sebagai check point yang memberikan hasil guna perbaikan dan peningkatan kinerja. Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

11 B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Pasal 66, Sekretaris Jenderal KPU bertugas : 1. Membantu penyusunan program dan anggaran Pemilu; 2. Memberikan dukungan teknis administratif; 3. Membantu pelaksanaan tugas KPU dalam menyelenggarakan Pemilu; 4. Membantu perumusan dan penyusunan rancangan peraturan dan keputusan KPU; 5. Memberikan bantuan hukum dan memfasilitasi penyelesaian sengketa Pemilu; 6. Membantu penyusunan laporan penyelenggaraan kegiatan dan pertanggungjawaban KPU; dan 7. Membantu pelaksanaan tugas-tugas lain sesuai dengan peraturan perundangundangan. Sesuai Peraturan KPU Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Setjen KPU, Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat KPU Kab/Kota, Setjen KPU terdiri dari: 1. Biro Perencanaan dan Data; 2. Biro Keuangan; 3. Biro Hukum; 4. Biro Umum; 5. Biro Sumber Daya Manusia; 6. Biro Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat; 7. Biro Logistik; 8. Inspektorat. Seluruh tugas didistribusikan kepada Biro-Biro dan Inspektorat. C. Struktur Organisasi 1. Sumber Daya Manusia Dalam menjalankan tugas dan fungsinya KPU RI didukung oleh 409 orang pegawai dari berbagai keahlian dan latar belakang tingkat pendidikan. Berdasarkan jenjang pendidikan pegawai KPU RI dapat diklasifikasikan ke dalam 8 (delapan) Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

12 golongan, antara lain: SD, SMP, SMA, S1, S2 dan S3. Rincian jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Grafik 1.1. Grafik 1. 1 Jumlah Pegawai Setjen KPU Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan Grafik 1.1 dapat disimpulkan bahwa pegawai dengan latar belakang pendidikan Sarjana S1 lebih besar yaitu 244 orang dan S2 sebanyak 54 orang. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kualitas tingkat pendidikan yang dimiliki sumber daya manusia KPU cukup baik sehingga dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik sesuai dengan kewajiban dan kewenangannya masing-masing yang tercermin dalam struktur organisasi. 2. Struktur Organisasi Struktur Organisasi KPU dapat dilihat pada Grafik 1.2 Grafik 1. 2 Struktur Organisasi KPU Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

13 D. Sistematika Sistematika penulisan Laporan Kinerja KPU adalah sebagai berikut: KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi, serta sistematika penulisan laporan. BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dijelaskan mengenai Renstra, Rencana Kinerja dan PK. Pada BAB ini disampaikan tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan serta indikator kinerja yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi dan misi Setjen KPU. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Diuraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk didalamnya menguraikan secara sitematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. BAB IV PENUTUP Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Setjen KPU serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan ditahun mendatang. LAMPIRAN : 1. LAPORAN HASIL REVIU LAORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KPU TAHUN 2015 Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

14 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Sasaran RPJMN Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya secara optimal, KPU telah menyusun Renstra KPU untuk periode dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Sejalan dengan RPJMN Tahun , Sasaran utama pembangunan politik dalam negeri adalah terwujudnya proses positif konsolidasi demokrasi yang diukur dengan pencapaian angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) sebesar 75 pada tahun 2019, tingkat partisipasi politik rakyat sebesar 77,5%, dan terselenggaranya pemilu yang aman, adil, dan demokratis pada tahun 2019, yang akan dicapai melalui sasaran-sasaran antara sebagai berikut: 1. Menguatnya kelembagaan demokrasi dengan capaian indeks aspek institusi demokrasi sebesar 71 pada tahun 2019, dan terselenggaranya Pemilu Serentak Tahun 2019 yang aman, damai, adil, jujur dan demokratis; 2. Terjaminnya kebebasan sipil dan terpenuhinya hak-hak politik rakyat dengan capaian IDI aspek kebebasan sipil sebesar 87, dan hak-hak politik sebesar 68 pada tahun 2019; 3. Meningkatnya keterwakilan perempuan dalam kepengurusan partai politik hingga 30%; 4. Meningkatnya keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik, serta meningkatnya akses masyarakat terhadap informasi publik; 5. Terjaganya stabilitas sosial dan politik yang ditandai dengan berkurangnya jumlah konflik kekerasan dan menurunya jumlah serangan terorisme di masyarakat secara berkelanjutan sampai dengan tahun Arah kebijakan dan strategi yang ditempuh dalam rangka mencapai sasaran pembangunan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan peran kelembagaan demokrasi dan mendorong kemitraan lebih kuat antara pemerintah, swasta dan masyarakat sipil yang ditempuh dengan strategi: Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

15 a. Pengembangan kebijakan kepemiluan yang demokratis termasuk yang terkait dengan pembiayan kampanye pemilu dan pengawasan pemilu yang partisipatif; b. Pengaturan yang mendorong netralitas birokrasi melalui sanksi yang lebih keras; c. Penyelenggaraan Pemilu 2019 yang aman, damai, jujur, adil dan demokratis; d. Peningkataan kapasitas lembaga penyelenggara pemilu; e. Fasilitasi peningkatan peran parpol; f. Penguatan dan pemberdayaan organisasi kemasyarakatan untuk keberlanjutan perannya dalam mendorong proses demokratisasi; g. Penguatan koordinasi pemantapan pelaksanaan demokrasi pada lembaga pemerintah; h. Penguatan kerja sama masyarakat politik, masyarakat sipil, masyarakat ekonomi, dan media dalam mendorong proses demokratis; i. Pembentukan lembaga riset kepemiluan sebagai sebagai bagian dari lembaga penyelenggara pemilu yang dapat melaksanakan fungsi pengkajian, pendidikan kepemiluan dan pengawasan partisipatif, dan fasilitasi dialog. 2. Memperbaiki perundang-undangan bidang politik, yang ditempuh melalui strategi sebagai berikut: a. Perubahan UU Pemilu yang dapat memberikan pembatasan pengeluaran partai bagi kepentingan pemilu; b. Perubahan UU Parpol untuk mendorong pelembagaan partai politik dengan memperkuat sistem kaderisasi, rekrutmen, pengelolaan keuangan partai, pengaturan pembiayaan partai politik melalui APBN/APBD untuk membangun parpol sebagai piranti dasar bangunan demokrasi; c. Pelaksanaan pengkajian yang terkait dengan sistem kepemiluan, sistem kepartaian, dan sistem presidensial. 3. Jaminan dan pemenuhan kebebasan sipil, hak-hak dan kewajiban politik rakyat, dan meningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik yang akan ditempuh dengan strategi a. Pendidikan politik untuk aparatur negara dan masyarakat di pusat dan daerah; b. Pengembangan Pusat Pendidikan Pemilih dan pengawasan pemilu yang partisipatif; c. Pengaturan dalam UU Partai Politik terkait dengan penyiapan kader politik perempuan melalui rekrutmen, pendidikan politik, kaderisasi dan pemberian akses Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

16 yang sama dan adil kepada politisi perempuan untuk terlibat dalam politik partainya; d. Pendidikan politik bagi kelompok perempuan, politisi perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal/rentan lainnya; e. Pelaksanaan pendidikan pemilih yang memperhatikan kelompok marjinal; f. Pembangunan jaringan antar kelompok perempuan di Indonesia. 4. Membangun keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik, yang ditempuh dengan strategi: a. Pengembangan kebijakan bidang komunikasi dan informasi termasuk keterbukaan informasi publik, pengelolaan dan penyebaran informasi publik; b. Fasilitasi untuk mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah wajib membuat laporan kinerja, serta membuka akses informasi publik sesuai dengan UU Nomor 14 tahun 2008 dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang transparan, efektif, efisien dan akuntabel, serta dapat dipertenggungjawabkan; c. Fasilitasi dorongan bagi pembentukan dan penguatan peran PPID Badan Publik dalam pengelolaan dan memberikan pelayanan informasi secara berkualitas; d. Fasilitasi untuk mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan partisipasi publik dalam pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan keputusan; e. Penyediaan konten informasi publik berkualitas untuk meningkatkan kecerdasan dan pengembangan kepribadian bangsa dan lingkungan sosialnya terutama di daerah terdepan, terluar, tertinggal dan rawan konflik; f. Penguatan media centre, media komunikasi, media publik lainnya, kelompok informasi masyarakat (KIM), dan M-Pustika sebagai media penyebaran informasi publik yang efektif; g. Kampanye publik terkait reformasi mental; h. Penguatan SDM bidang komunikasi dan informasi; i. Penguatan Goverment Public Relation (GPR) untuk membangun komunikasi interaktif antar pemerintah dan masyarakat; j. Fasilitasi pembentukan Komisi Informasi Provinsi; k. Penguatan komunikasi Informasi Pusat (KIP)/Provinsi dan Dewan Pers. Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

17 5. Mendorong masyarakat untuk dapat mengakses informasi publik dan memanfaatkannya, yang akan ditempuh dengan strategi: a. Penguatan kemitraan dengan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, swasta dan media untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya informasi publik dan berpartisipasi dalam proses penyusunan dan pengawasan kebijakan; b. Penguatan literasi media dalam peningkatan kesadaran, kemampuan dan kapasitas masyarakat untuk memilih dan memanfaatkan media sesuai dengan kebutuhannya; c. Diseminasi informasi publik terkait dengan prioritas program pembangunan nasional melalui berbagai media. 6. Menguatkan iklim kondusif bagi berkembangnya demokrasi yang beradab, memelihara perdamaian, dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, yang akan ditempuh dengan strategi: a. Penyusunan peraturan pelaksanaan UU Nomor 7 tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial; b. Pengembangan kebijakan pemeliharaan perdamaian berlandaskan wawasan kebangsaan dan karakter bangsa; c. Pembangunan/penguatan pusat pendidikan kebangsaan dan karakter bangsa yang terintegrasi dan komprehensif. Terkait dengan kepemiluan tantangan terbesar yang akan dihadapi Indonesia dalam lima tahun ke depan adalah menyiapkan penyelenggaraan Pemilu yang lebih berkualitas, lebih demokratis, damai, jujur dan adil diselenggarakan secara serentak, sesuai Keputusan Mahkamah Konstitusi pada tanggal 23 Januari 2014 yang mengamanatkan Pelaksanaan Pemilu Serentak pada Tahun Tantangan ini hanya bisa dihadapi dengan baik apabila penyelenggara Pemilu memiliki kapasitas yang prima, sehingga memiliki kredibilitas yang baik di mata masyarakat. Selain itu, melakukan perubahan undang-undang Pemilu yang diharapkan dapat memberikan pembatasan pengeluaran partai bagi kepentingan Pemilu. Tantangan lainnya adalah perlunya perumusan strategis yang tepat untuk meningkatkan partisipasi politik pemilih, baik pada pemilu presiden maupun pemilu legislatif, khusunya pada tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota melalui pendidikan pemilih. Tingkat partisipasi politik yang berkualitas merupakan barometer keberhasilan penyelenggaraan pemilu. Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

18 B. Rencana Strategis Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya secara optimal, KPU telah menerbitkan Keputusan KPU Nomor 63/Kpts/KPU/TAHUN 2015 tentang Rencana Strategis KPU Tahun dengan berpedoman pada RPJPN dan RPJMN Visi dan Misi KPU memiliki visi dalam menyelenggarakan Pemilu, yaitu: menjadi penyelenggara Pemilihan Umum yang mandiri, profesional, dan berintegritas untuk terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL. Pernyataan visi diatas merupakan gambaran tegas dari komitmen Komisi Pemilihan Umum untuk menyelenggarakan pemilu yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan mandiri serta dilandasi dengan mekanisme kerja yang efektif, efisien, berpegang teguh pada etika profesi dan jabatan, berintegritas tinggi dan berwawasan nasional sehingga menjadikan Komisi Pemilihan Umum sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum yang terpercaya dan professional dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Di samping itu, Komisi Pemilihan Umum juga berkomitmen penuh untuk ikut mengambil bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya di bidang politik kepemiluan. Relevansi pernyataan visi Komisi Pemilihan Umum dengan visi Nasional dan agenda prioritas nasional yang disebut NAWA CITA, yakni pembangunan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya serta peningkatan kualitas sumber daya manusia penyelenggara pemilu. Hal ini menyiratkan pentingnya Komisi Pemilihan Umum memperkuat brand image organisasi menjadi penyelenggara pemilihah umum yang berintegritas, professional dan mandiri demi terwujudnya kualitas penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia. Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi serta menggambarkan tindakan yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka misi Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengalami perubahan sebagai berikut: a. Membangun SDM yang Kompeten sebagai upaya menciptakan Penyelenggara Pemilu yang Profesional; Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

19 b. Menyusun Regulasi di bidang Pemilu yang memberikan kepastian hukum, keadilan, ketertiban, progesif, dan partisipatif; c. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu, khususnya untuk para pemangku kepentingan dan umumnya untuk seluruh masyarakat; d. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih yang berkelanjutan; e. Memperkuat Kedudukan Organisasi dalam Ketatanegaraan. f. Meningkatkan integritas penyelenggara Pemilu dengan memberikan pemahaman secara intensif dan komprehensif khusunya mengenai kode etik penyelenggara Pemilu; g. Mewujudkan penyelenggara Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, serta aksesable. 2. Tujuan dan Sasaran Strategis Dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai adalah: a. Terwujudnya lembaga KPU yang memiliki integritas, kompetensi, kredibilitas, dan kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilu; b. Terselenggaranya Pemilu sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; c. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu; d. Terselenggaranya Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, dan aksesabel. Dalam RPJM ke 3 disebutkan bahwa sasaran pokok pembangunan yang hendak dicapai adalah meningkatnya partisipasi politik pemilihan umum dan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum 2019, penegakan hukum dan reformasi birokrasi yang ditandai dengan membaiknya indeks demokrasi Indonesia, meningkatnya indeks penegakan hukum; indeks perilaku anti korupsi; indeks persepsi korupsi; indeks integritas nasional, dan indeks reformasi birokrasi yang diikuti dengan membaiknya tingkat pengelolaan anggaran (opini laporan keuangan) dan tingkat akuntabilitas instansi pemerintah (skor atas SAKIP). Berdasarkan sasaran pokok pembangunan yang tercantum dalam RPJM ke-3 tersebut, maka sasaran-sasaran strategis Setjen KPU yang hendak dicapai selama lima tahun kedepan ( ) adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

20 a. Tersedianya Data Pemilih yang akurat dan terkini, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut : 1) Persentase KPU Provinsi/Kabupaten/ Kota yang melaksanakan Pemilu/ Pemilihan yang memutakhirkan Data Pemilih melalui Coklit dan Sistem Informasi. b. Meningkatnya Kapasitas SDM yang Berkompeten, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut : 1) Persentase Pegawai yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dalam Rangka Peningkatan Kompetensi SDM. c. Tersedianya Dukungan Sarana dan Prasarana Komisi Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut : 1) Persentase Tersedianya Sarana dan Prasarana untuk Memenuhi Kebutuhan Kerja Pegawai yang Berfungsi dengan Baik d. Tersusunnya Rancangan Peraturan dan Keputusan KPU serta Pendokumentasian Informasi Hukum sesuai Peraturan Perundang-undangan, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut : 1) Persentase Rancangan PKPU yang disusun dan diharmonisasi dengan tepat waktu sesuai dengan Kerangka Regulasi KPU 2) Persentase dokumentasi dan informasi hukum yang disajikan tepat waktu sesuai SOP e. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut : 1) Opini BPK Atas Laporan Keuangan KPU f. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Kinerja, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut : 1) Nilai Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja KPU g. Meningkatnya Kualitas Reformasi Birokrasi, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut : 1) Nilai Evaluasi atas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi KPU Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

21 C. Rencana Kinerja Tahunan Sebagai tindak lanjut terhadap Renstra KPU Tahun , telah ditetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 sebagaimana disajikan pada Tabel 2.1. Tabel 2. 1 RKT Setjen KPU Tahun 2015 SASARAN/INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) Sasaran 1 : Tersedianya Data Pemilih yang akurat dan terkini Persentase KPU Provinsi/Kabupaten/ Kota yang melaksanakan Pemilu/ Pemilihan yang memutakhirkan Data Pemilih melalui Coklit dan Sistem Informasi Sasaran 2 : Meningkatnya Kapasitas SDM yang Berkompeten Persentase Pegawai yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dalam Rangka Peningkatan Kompetensi SDM 100% 97% Sasaran 3 : Tersedianya Dukungan Sarana dan Prasarana Komisi Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota Persentase Tersedianya Sarana dan Prasarana untuk Memenuhi Kebutuhan Kerja Pegawai yang Berfungsi dengan Baik 90 % Sasaran 4 : Tersusunnya Rancangan Peraturan dan Keputusan KPU serta Pendokumentasian Informasi Hukum sesuai Peraturan Perundang-undangan Persentase Rancangan PKPU yang disusun dan 100% diharmonisasi dengan tepat waktu sesuai dengan Kerangka Regulasi KPU Persentase dokumentasi dan informasi hukum yang disajikan tepat waktu sesuai SOP Sasaran 5 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Opini BPK Atas Laporan Keuangan KPU 90% WTP Sasaran 6 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Kinerja Nilai Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja KPU B Sasaran 7 : Meningkatnya Kualitas Reformasi Birokrasi Nilai Evaluasi atas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi KPU 56 Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

22 D. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Dalam rangka melaksanakan Renstra dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, pada tanggal 28 Januari 2015 Sekjen KPU telah menetapkan PK selaku tekad dan janji rencana kinerja yang akan dicapai pada Tahun PK Tahun 2015 tersebut mengalami beberapa perubahan sebagai berikut: 1. Indikator kinerja yang semula Persentase Pemutakhiran Data Pemilih melalui Sinergitas dan Sinkronisasi dengan Dukcapil di Provinsi, Kabupaten, dan Kota yang melaksanakan Pilkada diubah menjadi Persentase KPU Provinsi/Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilu/Pemilihan yang Memutakhirkan Data Pemilih melalui Coklit dan Sistem Informasi. Perubahan tersebut dilakukan agar indikator tersebut lebih terukur dan berorientasi outcome karena sebelumnya pemutakhiran data Masih manual namun sekarang melalui sistem informasi. 2. Indikator kinerja yang semula Persentase Terpenuhinya Jumlah Organik Kesekretariatan KPU dan Persentase Ketepatan Waktu Penyelesaian Pelayanan Administrasi Kepegawaian diubah menjadi Persentase Pegawai yang Telah Mengikuti Diklat dalam rangka Peningkatan Kompetensi SDM. Perubahan ini dilakukan karena Indikator Terpenuhinya Jumlah Organik Kesekretariatan KPU dan Persentase Ketepatan Waktu Penyelesaian Pelayanan Administrasi Kepegawaian cukup dimasukkan pada PK Eselon II. 3. Terjadi penambahan sasaran Meningkatnya Kualitas Reformasi Birokrasi dengan indikator kinerja Nilai Evaluasi atas Pelaksanaan Refomrasi Birokrasi KPU, penambahan ini dilakukan untuk menunjang program reformasi birokrasi pada Setjen KPU. Hasil revisi PK Setjen KPU Tahun 2015 dijabarkan sebagai berikut: 1. Tersedianya Data Pemilih yang akurat dan terkini Indikator kinerja dan target dari sasaran strategis tersebut adalah sebagaimana pada Tabel 2.2. Tabel 2. 2 Tersedianya Data Pemilih yang akurat dan terkini No Indikator Kinerja Target 1. Persentase KPU Provinsi/Kabupaten/ Kota yang 100% melaksanakan Pemilu/ Pemilihan yang memutakhirkan Data Pemilih melalui Coklit dan Sistem Informasi Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

23 2. Meningkatnya Kapasitas SDM yang Berkompeten Indikator kinerja dan target dari sasaran strategis tersebut adalah sebagaimana pada Tabel 2.3. Tabel 2. 3 Meningkatnya Kapasitas SDM yang Berkompeten No Indikator Kinerja Target 1. Persentase Pegawai yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dalam Rangka Peningkatan Kompetensi SDM 97% 3. Tersedianya Dukungan Sarana dan Prasarana Komisi Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota Indikator kinerja dan target dari sasaran strategis tersebut adalah sebagaimana pada Tabel 2.4. Tabel 2. 4 Tersedianya Dukungan Sarana dan Prasarana Komisi Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota No Indikator Kinerja Target 1. Persentase Tersedianya Sarana dan Prasarana untuk Memenuhi Kebutuhan Kerja Pegawai yang Berfungsi dengan Baik 90 % 4. Tersusunnya Rancangan Peraturan dan Keputusan KPU serta Pendokumentasian Informasi Hukum sesuai Peraturan Perundang-undangan Indikator kinerja dan target dari sasaran strategis tersebut adalah sebagaimana pada Tabel 2.5. Tabel 2. 5 Tersusunnya Rancangan Peraturan dan Keputusan KPU serta Pendokumentasian Informasi Hukum sesuai Peraturan Perundang-undangan No Indikator Kinerja Target 1. Persentase Rancangan PKPU yang disusun dan diharmonisasi dengan tepat waktu sesuai dengan Kerangka Regulasi KPU 100% 2. Persentase dokumentasi dan informasi hukum yang disajikan tepat waktu sesuai SOP 90% Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

24 5. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Indikator kinerja dan target dari sasaran strategis tersebut adalah sebagaimana pada Tabel 2.6. Tabel 2. 6 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan No Indikator Kinerja Target 1. Opini BPK Atas Laporan Keuangan KPU WTP 6. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Kinerja Indikator kinerja dan target dari sasaran strategis tersebut adalah sebagaimana pada Tabel 2.7. Tabel 2. 7 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Kinerja No Indikator Kinerja Target 1. Nilai Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja KPU B 7. Meningkatnya Kualitas Reformasi Birokrasi Indikator kinerja dan target dari sasaran strategis tersebut adalah sebagaimana pada Tabel 2.8. Tabel 2. 8 Meningkatnya Kualitas Reformasi Birokrasi No Indikator Kinerja Target 1. Nilai Evaluasi atas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi KPU 56 Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

25 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Capaian Kinerja Kinerja Setjen KPU Tahun 2015, pada hakekatnya merupakan suatu bagian dari proses atau kegiatan untuk mencapai sasaran Renstra Tahun Dengan demikian, pencapaian kinerja per-satuan kegiatan di tahun 2015 merupakan bagian dari pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra. Untuk keperluan penilaian akuntabilitas kinerja, maka dilakukan pengklasifikasian satuan-satuan kinerja yang telah dilaksanakan ke elemen-elemen sasaran Renstra. Dengan cara ini, maka penilaian satuansatuan kinerja akan dapat mencerminkan kinerja KPU secara menyeluruh. Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja utama (IKU) Setjen KPU Tahun 2015 sebagaimana Tabel 3.1. Tabel 3. 1 Pengukuran Kinerja terhadap IKU Setjen KPU Tahun 2015 Kinerja Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Capaian (1) (2) (3) (4) Persentase KPU Provinsi/Kabupaten/ Kota yang melaksanakan Pemilu/ Pemilihan yang 100% 100% 100 memutakhirkan Data Pemilih melalui Coklit dan Sistem Informasi Persentase Rancangan PKPU yang disusun dan diharmonisasi dengan tepat waktu sesuai dengan Kerangka Regulasi KPU 100% 100% 105,26 Opini BPK Atas Laporan Keuangan KPU WTP WDP WDP Nilai Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja KPU B CC CC Nilai Evaluasi atas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi KPU 56 58,72 104,86 Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

26 IKU sebagaimana tercantum pada Tabel 3.1, belum diformalkan pada Tahun 2015 karena padatnya kesibukan KPU dalam pelaksanaan Pemilihan Serentak di Tahun 2015, sehingga baru pada Tahun 2016 diformalkan. Selain itu, telah ditetapkan 7 (tujuh) sasaran strategis yang akan dicapai pada tahun 2015 melalui PK, sasaran-sasaran tersebut kemudian diukur dengan berbagai indikator kinerja dan dibandingkan antara target dengan realisasinya, sehingga menghasilkan capaian kinerja sebagaimana Tabel 3.2. Tabel 3. 2 Pengukuran Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Setjen KPU Tahun 2015 INDIKATOR KINERJA KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN (1) (2) (3) (4) Sasaran 1 : Tersedianya Data Pemilih yang akurat dan terkini Persentase KPU Provinsi/Kabupaten/ Kota yang melaksanakan Pemilu/ Pemilihan yang memutakhirkan Data Pemilih melalui Coklit dan Sistem Informasi 100% 100% 100 Sasaran 2 : Meningkatnya Kapasitas SDM yang Berkompeten Persentase Pegawai yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dalam Rangka Peningkatan Kompetensi SDM 60% 88% 146,67 Sasaran 3 : Tersedianya Dukungan Sarana dan Prasarana Komisi Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota Persentase Tersedianya Sarana dan Prasarana untuk Memenuhi Kebutuhan Kerja Pegawai yang Berfungsi dengan Baik 90 % 109% 121,11 Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

27 INDIKATOR KINERJA KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN (1) (2) (3) (4) Sasaran 4 : Tersusunnya Rancangan Peraturan dan Keputusan KPU serta Pendokumentasian Informasi Hukum sesuai Peraturan Perundang-undangan Persentase Rancangan PKPU yang disusun dan diharmonisasi dengan tepat waktu sesuai dengan Kerangka Regulasi KPU Persentase dokumentasi dan informasi hukum yang disajikan tepat waktu sesuai SOP 95% 100% 105,26 90% 100% 111 Sasaran 5 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Opini BPK Atas Laporan Keuangan KPU WTP WDP WDP Sasaran 6 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Kinerja Nilai Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja KPU B CC CC Sasaran 7 : Meningkatnya Kualitas Reformasi Birokrasi Nilai Evaluasi atas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi KPU 56 58,72 104,86 Berdasarkan Tabel 3.2 terlihat bahwa dari 8 (delapan) indikator kinerja terdapat 6 (enam) indikator kinerja yang telah memenuhi target sesuai dengan rencana yang ditetapkan, sedangkan sisanya belum mencapai target. B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Setjen KPU secara umum dapat mencapai target kinerja sebagaimana telah ditetapkan pada tahun Analisis dan evaluasi capaian kinerja KPU pada tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut: Sasaran 1 Tersedianya Data Pemilih yang Akurat dan Terkini Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

28 Dalam rangka menuju Pemilu yang damai dan demokratis, telah ditetapkan sasaran tersedianya data pemilih yang akurat dan terkini, sasaran ini dapat diukur melalui indikator kinerja Persentase KPU Provinsi/Kabupaten/ Kota yang melaksanakan Pemilu/ Pemilihan yang memutakhirkan Data Pemilih melalui Coklit dan Sistem Informasi. Dalam rangka memperoleh data pemilih yang akurat, sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, sebelum data diturunkan untuk coklit maka KPU RI melakukan sinkronisasi basis data Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang diserahkan oleh Dinas Pencatatan dan Sipil (Dukcapil) disandingkan dengan DPT Pemilu/Pemilihan terakhir melalui sistem informasi data pemilih (Sidalih). Setelah data tersebut disandingkan maka data diturunkan ke KPU Kabupaten/Kota melalui aplikasi Sidalih untuk dilakukan pencocokan dan penelitian di lapangan oleh petugas pantarlih yang kemudian disusun ketingkat KPU Kabupaten/Kota untuk menjadi dasar penetapan daftar pemilih agar dapat diakses masyarakat melalui website. Gambar 3. 1 Tahapan Daftar Pemilih Pada Tahapan Pemilihan Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

29 Indikator Persentase KPU Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilu/ Pemilihan yang memutakhirkan Data Pemilih melalui Coklit dan Sistem Informasi, diukur melalui KPU Kabupaten/Kota yang menggunakan aplikasi Sidalih. Tabel 3. 3 Pengukuran Kinerja Terhadap Persentase KPU Provinsi/Kabupaten/ Kota yang melaksanakan Pemilu/ Pemilihan yang memutakhirkan Data Pemilih melalui Coklit dan Sistem Informasi No Indikator Kinerja Utama Realisasi 2015 Target Capaian 2014 Target Realisasi 2019 Realisasi Persentase KPU Kabupaten/ Kota yang melaksanakan Pemilu/ 1 Pemilihan yang memutakhirkan Data Pemilih melalui Coklit dan Sistem Informasi 100% 100% 100% 100% 100% Sebagaimana tercantum pada Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa Persentase KPU Provinsi/Kabupaten/Kota yang melaksanakan pemutakhirkan Data Pemilih melalui Coklit dan Sistem Informasi pada Pileg dan Pilpres Tahun 2014 sebesar 100%, artinya seluruh DPT sebesar pemilih telah melalui proses coklit DPS dan melalui aplikasi SIDALIH. Selanjutnya pada Pemilihan Serentak Tahun 2015, dari 308 Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilihan dengan jumlah DPT sebesar pemilih, seluruh Kabupaten/Kota menetapkan Berita Acara penetapan DPT sesuai dengan jadwal dan tahapan yang diatur dalam Peraturan KPU Nomor 02 Tahun 2015 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota sehingga target 100% dapat tercapai. Kendala yang ditemui dalam pelaksanaan coklit sebagai berikut : 1. Faktor geografis terutama di daerah indonesia timur terdapat kendala jaringan internet dan jaringan komunikasi; 2. Karena terkendala jaringan internet beberapa daerah melakukan penyusunan daftar pemilih secara manual terlebih dahulu baru dimasukan kedalam sistem aplikasi Sidalih setelah mendapatkan koneksi internet; 3. Berkaitan dengan point 2 pada saat memasukan data kedalam sidalih beberapa pemilih ditolak oleh sistem dikarenakan ganda dengan daerah lain atau elemen data pemilih kurang lengkap; Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

30 4. Pendeknya jadwal tahapan penyusunan daftar pemilih pada pemilihan serentak tahun 2015 berbeda pada saat pemilu tahun 2014 yang cukup panjang kurang lebih 1 bulan. Rekomendasi ke depan agar pelaksanaan pemutakhiran data melalui coklit dan sistem informasi dapat dilengkapi juga dengan infrasuktur yang memadai. Sasaran 2 Meningkatnya Kapasitas SDM yang Berkompeten Dalam rangka menuju sasaran meningkatnya kapasitas sdm yang berkompeten, Setjen KPU melaksanakan pendidikan dan pelatihan (diklat), internalisasi budaya kerja dan pemberian beasiswa S2 Konsentrasi Tata Kelola Pemilu. Pelaksanaan diklat berbasis kompetensi (competence based training) CBT, yang memperhatikan : 1. Standar Kompetensi; 2. Kurikulum / Silabus Kompetensi; 3. Program Diklat berbasis Kompetensi; 4. Sertifikasi melalui uji kompetensi. Pada Tahun 2015, Setjen KPU untuk pertama kalinya melaksanakan kegiatan pemberian beasiswa S2 Konsentrasi Tata Kelola Pemilu yang bertujuan untuk mewujudkan sosok penyelenggara pemilu yang memiliki kualifikasi pendidikan magister yang mampu mengembangkan manajemen pemilu secara terspesialisasi berdasarkan filsafat keilmuan dan berdimensi strategis. Cara pengukuran indikator ini dengan menyandingkan pegawai yang telah mengikuti diklat dengan keseluruhan jumlah pegawai pada KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota. Tabel 3. 4 Pengukuran Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal KPU Tahun 2015 Terhadap Rencana Strategis KPU Persentase Pegawai yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dalam Rangka Peningkatan Kompetensi SDM No Indikator Kinerja Utama Realisasi 2015 Target Capaian 2014 Target Realisasi 2019 Realisasi Persentase Pegawai yang Telah Peningkatan Kompetensi SDM Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dalam rangka 97% 60% 88% 100% 88% Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

31 Dari target orang dalam Output Layanan Peningkatan Kompetensi SDM di Tahun 2015, terdapat 919 orang (88%) yang mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang diselenggarakan oleh Setjen KPU, Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota. Setjen KPU berhasil melampaui target persentase pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi SDM. Dari target kinerja sebesar 60%, persentase pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi SDM di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota terealisasi 88% melalui berbagai kegiatan diklat, pengiriman peserta diklat, workshop, orientasi tugas, ujian sertfikasi, dan melalui kegiatan internalisasi budaya kerja. Persentase capaian realisasi di Tahun 2015 ini sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan dengan prestasi yang dicapai tahun sebelumnya. Pada Tahun 2014, dari target 786 orang dalam Output Layanan Peningkatan Kompetensi SDM, terdapat 769 orang (97%) yang mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal KPU. Hal ini terjadi karena jumlah peserta yang ditargetkan pada kegiatan Internalisasi Budaya Kerja (Training/Coaching) Tahun 2015 dengan tema Penerapan 5 S dalam rangka Meningkatkan Budaya Kerja Pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU tidak tercapai. Sesuai perencanaan kegiatan, jumlah peserta seharusnya 377 orang, namun yang hadir sebanyak 299 orang. Pada saat yang bersamaan, ada kegiatan lain yang bertepatan dengan Internalisasi Budaya Kerja (Training/Coaching) tersebut. Grafik 3. 1 Perbandingan Capaian Kinerja Persentase Pegawai yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dalam rangka Peningkatan Kompetensi SDM Tahun 2013, 2014 dan 2015 Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

32 Hambatan/kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Terbatasnya lingkup tugas dan kewenangan unit kerja pengelola program pendidikan dan pelatihan di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU yang hanya setingkat jabatan struktural eselon III (Kepala Bagian); 2. KPU belum memiliki pusdiklat sendiri sehingga dalam melaksanakan diklat harus bekerjasama dengan instansi lain terkait penyediaan narasumber dan materi, serta jadwal pelaksanaan kegiatan bergantung kesiapan instansi mitra tersebut; 3. Pelaksanaan supervisi dan monitoring kegiatan diklat di KPU Provinsi seringkali tidak dapat dilakukan karena bersamaan dengan kegiatan lain di pusat. Alternatif solusi guna mengatasi hambatan/kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Dengan besarnya organisasi Komisi Pemilihan Umum secara struktural dan hierarkis, dimana Biro Sumber Daya Manusia harus mengakomodir pengembangan sumber daya manusia sampai ke tingkat satuan kerja (Kabupaten/Kota). Dalam hal ini, melalui pendidikan dan pelatihan, maka dibutuhkan unit kerja yang lebih besar, yaitu setingkat Eselon II dengan pembentukan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) KPU. Pengalokasian anggaran untuk pembentukan Pusdiklat KPU sudah pernah diwacanakan, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya; 2. Meningkatkan koordinasi dengan Pusdiklat di beberapa instansi lain dalam pelaksanaan diklat yang diselenggarakan KPU, seperti Pusdiklat Kementerian Sosial, Pusdiklat Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri; 3. Penjadwalan ulang pelaksanaan diklat teknis di KPU Provinsi agar tidak berbenturan dengan kegiatan lain di KPU RI. Sasaran 3 Tersedianya Dukungan Sarana dan Prasarana Komisi Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota Sasaran Tersedianya Dukungan Sarana dan Prasarana Komisi Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota Penyelenggaraan ditujukan dalam rangka mendukung pelaksanaan Pemilu/Pemilihan yang aman dan demokratis. Indikator dalam sasaran ini adalah persentase tersedianya Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

33 sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan kerja pegawai yang berfungsi dengan baik. Setjen KPU sebagaimana perintah Undang-Undang 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu bertugas untuk memberikan dukungan teknis administrative dan membantu pelaksanaan tugas KPU dalam menyelenggarakan Pemilu, upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk penyediaan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan kerja pegawai yang berfungsi dengan baik. Tahun 2015 penyediaan sarana dan prasarana difokuskan pada penyediaan bangunan kantor KPU/KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota. Secara nasional pemenuhan sarana dan prasarana kebutuhan kerja pegawai terpenuhi dengan kondisi gedung kantor KPU /KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota saat ini terbagi dalam 3 (tiga) status yaitu: 1. Milik KPU 2. Sewa 3. Pinjam Pakai dari Pemerintah Daerah setempat Pengukuran Indikator ini dilakukan dengan cara menghitung persentase jumlah gedung kantor/gudang KPU/KPU Provinsi/Kabupaten/Kota yang berfungsi baik, walaupun kantor/gudang tersebut dalam kondisi milik/pinjam pakai/sewa. Indikator ini menunjukkan kondisi KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu yang bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan yang masih memerlukan tambahan gedung/gudang untuk menyelenggarakan administrasi perkantoran dan penyimpanan logistik eks Pemilu/Pemilihan, penyimpanan eks logistik tersebut dilakukan dalam upaya pengamanan arsip dan alat perlengkapan pemungutan suara lainnya, apabila pengamanan itu tidak dilakukan maka berpotensi hilang atau rusak, barang tersebut mungkin hilang dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, selain itu kerusakan barang dapat menyebabkan penyusutan nilai asset. Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

34 Tabel 3. 5 Pengukuran Kinerja Terhadap Persentase Tersedianya Sarana dan Prasarana untuk No Memenuhi Kebutuhan Kerja Pegawai yang Berfungsi dengan Baik Indikator Kinerja Utama Realisasi Target Target Realisasi 2019 Capaian Realisasi Persentase Tersedianya Sarana dan Prasarana untuk Memenuhi Kebutuhan Kerja Pegawai yang Berfungsi dengan Baik ,18 Penyediaan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan pegawai yang berfungsi baik tahun 2014 tidaklah sama dengan rencana penyediaan sarana prasarana tahun Pada tahun 2014 penyediaan sarana dan prasarana difokuskan pada upaya memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas dan fungsi KPU sebagai penyelenggara Pemilu, dengan jumlah personil sebanyak 585 orang, Biro Umum diamanatkan untuk mengelola dana untuk pengadaan belanja modal untuk kebutuhan Komisioner dan Kesekretariatan Jenderal KPU. Pengadaan belanja modal dalam tahun anggaran 2014 dilakukan dengan dua metode, yaitu pengadaan langsung dan pengadaan secara lelang. Belanja modal ini menyebabkan kapitalisasi aset tetap KPU bertambah menjadi unit senilai Rp ,- Tahun 2015 Penyediaan sarana dan prasarana difokuskan pada upaya pembangunan gedung kantor dan gudang bagi KPU Provinsi/Kabupaten/Kota, hal ini dilakukan setelah mempertimbangkan bahwa KPU secara nasional memiliki 549 Satker (Satuan Kerja), namun Satuan Kerja yang telah memiliki gedung sebanyak 192 (35%) Satker, selebihnya sejumlah 357 (65%) Satker masih pinjam pakai aset Pemda setempat atau sewa. Grafik 3. 2 Kepemilikan Gedung Kantor KPU Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

35 KPU dalam Rencana Strategis telah merencanakan penambahan pembangunan gedung dan gudang untuk 360 Satker yang akan ditargetkan selesai pada tahun Bangunan Kantor KPU Pusat saat ini sudah tidak cukup untuk penyelenggaran administrasi perkantoran, dan berdasarkan kajian Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Gedung KPU RI kekurangan luas untuk ruang kantor sebanyak M2. Untuk menutupi kekurangan tersebut dapat dilakukan dengan membangun gedung baru atau meminta gedung yang tidak terpakai lagi kepada Menteri Keuangan, kemudian pada Bulan April tahun 2015 KPU mendapatkan ijin penggunaan sementara ruang perkantoran di Plaza Hayam Wuruk Tower III Lantai Ground, 1, 2, dan 3 dari Kementerian Keuangan RI. Ruang perkantoran ini sementara akan digunakan untuk merelokasi beberapa Biro dan Inspektorat Setjen KPU. Pada tahun 2015, KPU Provinsi yang telah memiliki gedung kantor adalah sebagai berikut: 1. KPU Provinsi Jawa Barat 2. KPU Provinsi D.I. Yogyakarta 3. KPU Provinsi Sumatera Selatan 4. KPU Provinsi Sulawesi Utara 5. KPU Provinsi Sulawesi Tenggara 6. KPU Provinsi Gorontalo 7. KPU Provinsi Sulawesi Barat 8. KPU Provinsi NTT 9. KPU Provinsi Papua Barat Dari 9 KPU Provinsi tersebut, hanya Gedung kantor KPU Provinsi D.I. Yogyakarta saja yang berdiri di atas tanah milik Pemerintah Daerah Provinsi D.I. Yogyakarta, sedangkan KPU Provinsi Jawa Barat, dan KPU Provinsi Sumatera Selatan memperoleh tanah dan gedung dari Hibah Pemerintah Provinsi setempat. Beberapa bangunan kantor KPU di daerah rusak berat yang disebabkan karena terbakar maupun bencana alam, yaitu: 1. KPU Prov. Kalimantan Tengah (pinjam pakai) 2. KPU Kab. Bengkulu Selatan (pinjam pakai/terbakar) 3. KPU Kab. Timor Tengah Utara (milik/terbakar) 4. KPU Kab. Mimika (pinjam pakai) Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

36 5. KPU Kab. Musi Banyuasin (milik/terbakar) 6. KPU Kab. Sumba Barat Daya (pinjam pakai) 7. KPU Kab. Nganjuk (milik/bencana alam) 8. KPU Kab. Melawi (milik/bencana alam) 9. KPU Kab. Toraja Utara (sewa/terbakar) 10. KPU Kab. Paniai (milik/terbakar) Sebagaimana telah disebutkan diawal bahwa KPU secara nasional memiliki 549 Satker (Satuan Kerja), namun Satuan Kerja yang telah memiliki gedung sebanyak 192 (35%) Satker, selebihnya sejumlah 357 (65%) Satker masih pinjam pakai aset Pemda setempat atau sewa. Dari penjelasan diatas bahwa ada 10 atau 1,82% satker yang rusak berat yang disebabkan karena terbakar maupun bencana alam sedangkan 539 atau 98,18% dalam kondisi yang baik. Masalah krusial yang dihadapi oleh KPU adalah ketersediaan gudang untuk penyimpanan perlengkapan ex. Logistik Pemilu/Pemilihan, pada tahun 2015 baru tersedia 271 gudang atau 49% yang tersebar di 34 KPU Provinsi, sedangkan sisanya adalah pinjam pakai dari Pemda setempat atau sewa sebagaimana dijabarkan pada Grafik 3.3. Grafik 3. 3 Kepemilikan Gudang KPU Hingga saat ini belum ada kepastian terkait kapan akan berakhirnya kebijakan moratorium pembangunan gedung kantor atau gudang, sedangkan Satker yang mengajukan usulan pembangunan sebanyak 30 Satker, dampak dari moratorium pembangunan tersebut menyebabkan anggaran KPU sebanyak 70 Milyar tidak dapat digunakan, dan hal tersebut mempengaruhi penyerapan anggaran KPU tahun Laporan Kinerja Setjen KPU Tahun

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2015 2019 Perencanaan merupakan sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM

LAPORAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM LAPORAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM 20 16 pengantar Komisi Pemilihan Umum Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya kita dapat menyusun Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM

LAPORAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM LAPORAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM pengantar Komisi Pemilihan Umum Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya kita dapat menyusun Kinerja (LK)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Samarinda Tahun 2015 sebagai wujud pelaksanaan amanat Peraturan Presiden Nomor

KATA PENGANTAR. Samarinda Tahun 2015 sebagai wujud pelaksanaan amanat Peraturan Presiden Nomor KATA PENGANTAR S egala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya kita dapat menyusun Laporan Kinerja (LK) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : HUSNI KAMIL

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM BAB 1 Pendahuluan SI L IHA N PEM UMUM MI KO I 2014 PEMILIHAN UMUM A. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan yang telah mengalami

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KOMISI PEMILIHAN UMUM

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KOMISI PEMILIHAN UMUM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KOMISI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Pengantar Komisi Pemilihan Umum Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa karena berkat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 205 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI Sekretariat : Jl. Gunung Gandul RT 03 RW 05 Joho Lor Giriwono Wonogiri Telepon (0273) 325503 Fax. (0273) 323866 DAFTAR ISI KATA

Lebih terperinci

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gianyar

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gianyar 0 BAB l PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan umum secara langsung oleh rakyat merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan Negara yang demokratis berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA (TAPKIN)

PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) www.kpud-banyumaskab.go.id PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS www.kpud-banyumaskab.go.id PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS PENETAPAN

Lebih terperinci

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Komisi Pemilihan Umum Arah kebijakan dan strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi

KATA PENGANTAR. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 KOMISI PEMILIHAN UMUM PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Jl. Chairil Anwar No. 9 Kendari Sulawesi Tenggara Website : http//kpud-sultraprov.go.id,

LAPORAN KINERJA. Jl. Chairil Anwar No. 9 Kendari Sulawesi Tenggara Website : http//kpud-sultraprov.go.id, LAPORAN KINERJA 2016 Jl. Chairil Anwar No. 9 Kendari Sulawesi Tenggara Website : http//kpud-sultraprov.go.id, email : kpusultra@gmail.com Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2016

Lebih terperinci

BAB I1 Perencanaan Dan Perjanjian Kinerja L IHA PEMILIHAN UMUM

BAB I1 Perencanaan Dan Perjanjian Kinerja L IHA PEMILIHAN UMUM BAB I1 Perencanaan Dan Perjanjian Kinerja SI L IHA N PEM UMUM MI KO I 2014 PEMILIHAN UMUM A. Sasaran RPJMN 2010 2014 Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang bersifat nasional,

Lebih terperinci

: Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang

: Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang Lampiran 1 : Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada

Lebih terperinci

KPU. Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KPU. Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KOMISI UMU M PEM I LI HAN KPU Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA utporat*, Kintrja KPU my mhun. 2Oie> KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA egala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KPUD BANTUL

BAB II GAMBARAN UMUM KPUD BANTUL BAB II GAMBARAN UMUM KPUD BANTUL A. Profil KPUD Bantul Dalam konteks penyelenggaraan negara dan pemerintahan, perumusan rencana kerja pemerintah baik jangka pendek, menengah, maupun panjang telah digagas

Lebih terperinci

KPU. Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KPU. Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KOMISI UMU M PEM I LI HAN KPU Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KPU KOTA SAWAHLUNTO

LAPORAN KINERJA KPU KOTA SAWAHLUNTO 2017 LAPORAN KINERJA KPU KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2016 KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SAWAHLUNTO 1/17/2017 January 17, 2017 LAPORAN KINERJA KPU KOTA SAWAHLUNTO 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. LAKIP KPU Belitung Timur A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. LAKIP KPU Belitung Timur A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komisi Pemilihan Umum merupakan lembaga negara yang bertugas untuk menyelenggarakan pemilu. Hal ini didasarkan pada pasal 22E ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan KaruniaNya sehingga kami dapat menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Jln. BASUKI RAHMAT 2 SAMARINDA TELP.

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Jl Brawijaya No.34 Pamekasan Telp/Fax : (0324) 333192 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan menajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

LAPORAN KINERJA. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun LAPORAN KINERJA 2016 Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 1 PENGANTAR Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara Assalamu Alaikum Wr. Wb Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat

Lebih terperinci

Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Indikator Pelaksanaan Kegiatan Output Kegiatan

Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Indikator Pelaksanaan Kegiatan Output Kegiatan MATRIKS RENCANA KERJA KPU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2017 PROGRAM SASARAN PROGRAM : PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU : TERLAKSANANYA FASILITASI PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat BAB I PENDAHULUAN Pemilihan Umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat sebagai wujud keikutsertaan seluruh rakyat Indonesia dalam penyelenggaraan Pemerintahan Negara berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 (6) () (6..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA () PROPINSI () DKI JAKARTA () DKI JAKARTA PERHITUNGAN TAHUN 6 /KEGIATAN/OUUT/ SUB OUUT / KOMPONEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Akuntabilitas adalah Dokumen yang berisi gambaran perwuju kewajiban suatu lembaga instansi untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan kegagalan pelaksanaan Misi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG TAHUN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG

RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG TAHUN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG TAHUN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG Kata Pengantar KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Alloh SWT atas limpahan taufik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Panyabungan, 18 Januari 2017 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing Natal Sekretaris, M A W A R D I NIP

KATA PENGANTAR. Panyabungan, 18 Januari 2017 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing Natal Sekretaris, M A W A R D I NIP KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya kita dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Kinerja (LKj) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing

Lebih terperinci

KPU. Komisi Pemilihan Umum L IH. Laporan Akuntabilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Komisi Pemilihan Umum. Tahun 2013

KPU. Komisi Pemilihan Umum L IH. Laporan Akuntabilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Komisi Pemilihan Umum. Tahun 2013 UMU M PEM I LI HAN K O M ISI UMUM PE MI L IH A N 2014 emilu 2014 Sukses P MUM IHAN U PEMIL Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 U P E M I L U M U M I H A N Kata Pengantar Assalamu

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN. No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target `1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan Pemilu.

RENCANA KINERJA TAHUNAN. No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target `1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan Pemilu. RENCANA KINERJA TAHUNAN Nama Lembaga : Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten Tahun : 2016 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 2 3 4 `1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan Pemilu. a. Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG KPU Kota Bogor sebagai penyelenggara Pemilu dan Pemilukada di Kota Bogor diberikan amanah oleh Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 untuk menyelenggarakan Pemilu dan Pemilukada,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 28 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Dalam bab tiga ini akan menjelaskan analisis sistem yang sedang berjalan dan pemecahan masalah. Analisis dan pemecahan masalah di dapat dari sumber data yang diperoleh

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Bab IV Penutup... 41

DAFTAR ISI. Bab IV Penutup... 41 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Ringkasan Eksekutif... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... v Bab I Pendahuluan... 1 Latar belakang... 1 Kedudukan, tugas dan fungsi... 2 Struktur organisasi...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM LAMPIRAN I KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHANUMUM PEDOMAN EVALUASI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Kinerja Tahun 2016 KPU Kabupaten Lombok Timur

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Kinerja Tahun 2016 KPU Kabupaten Lombok Timur KATA PENGANTAR Puji syukur Kami panjatkan ke-hadirat Alloh SWT, yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ...i...ii...iii...iv

DAFTAR ISI. ...i...ii...iii...iv KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wonogiri Tahun

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Palangka Raya, 23 Februari 2016 Ketua, AHMAD SYAR I

KATA PENGANTAR. Palangka Raya, 23 Februari 2016 Ketua, AHMAD SYAR I KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-nya Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Sekretariat KPU DIY Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Sekretariat KPU DIY Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Assalamu alaikum. Wr.Wb Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Berkah dan RahmatNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA KERJA KPU KOTA SOLOK TAHUN ANGGARAN 2016

MATRIKS RENCANA KERJA KPU KOTA SOLOK TAHUN ANGGARAN 2016 (sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015) Program/ PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU Sasaran 1 2 3 4 5 TERLAKSANANYA FASILITASI PEMBENTUKAN LEMBAGA RISET KEPEMILUAN

Lebih terperinci

PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dalam rangka peningkatan kinerja KPU Kabupaten Bangka di masa mendatang. Sungailiat, Januari 2017

PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dalam rangka peningkatan kinerja KPU Kabupaten Bangka di masa mendatang. Sungailiat, Januari 2017 PENGANTAR Segala Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmat dan hidayah-nya Laporan Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Tahun 2016 sudah

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS Anang Dony Irawan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya 60113 Telp. 031-3811966,

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA KETERANGAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA KETERANGAN -2-2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80); 3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu prasyarat penting

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2015-2019 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BONDOWOSO 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat

Lebih terperinci

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik... 133 I. Umum... 133 II. Pasal Demi Pasal...

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik... 133 I. Umum... 133 II. Pasal Demi Pasal... DAFTAR ISI Hal - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum... - BAB I Ketentuan Umum... 4 - BAB II Asas Penyelenggara Pemilu... 6 - BAB III Komisi Pemilihan

Lebih terperinci

P E M U M U M I L I H A N. Laporan

P E M U M U M I L I H A N. Laporan KOMISI P E M I L I H A N U M U M Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Komisi Pemilihan Umum Tahun 2012 Kata Pengantar Assalamu alaikum Wr. Wb. Komisi Pemilihan Umum Segala puji dan syukur

Lebih terperinci

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM INTERNAL AUDIT (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 UNIT ORG KERJA PROPINSI (76) KOMISI PEMILIHAN UMUM () KOMISI PEMILIHAN UMUM (65893) KPU KOTA SAMARINDA (6) KALIMANTAN TIMUR (5) KOTA SAMARINDA RENCANA KINERJA KERJA TAHUN ANGGARAN 26 Halaman A ANGGARAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Melayani Informasi, Memajukan Negeri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Salah satu prasyarat penting dalam

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

LAKIP 2015 KATA PENGANTAR

LAKIP 2015 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya kita dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 101, 2011 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN

Lebih terperinci

Penetapan Kinerja Komisi Pemilihan Umum Tahun 2013

Penetapan Kinerja Komisi Pemilihan Umum Tahun 2013 KOMISI UMU M PEM I LI HAN Penetapan Kinerja Komisi Pemilihan Umum Tahun 2013 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS TAHUN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 KONDISI UMUM Sebagai lembaga pemerintah yang mandiri, KPU memiliki tugas dan fungsi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Peraturan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP )

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) KABUPATEN GRESIK TAHUN ANGGARAN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GRESIK JL. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO NOMOR 690 GRESIK Telp. (031) 3954513-3958968

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tam

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tam BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1426, 2015 BAWASLU. Rencana Strategis. Tahun 2015-2019. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BELITUNG TIMUR Jalan Teuku Umar Bukit Samak Manggar Belitung Timur Telp

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BELITUNG TIMUR Jalan Teuku Umar Bukit Samak Manggar Belitung Timur Telp KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BELITUNG TIMUR Jalan Teuku Umar Bukit Samak Manggar Belitung Timur 33472 Telp 0719-91660 BAB 1 PENDAHULUAN Perencanaan memegang peran penting bagi suatu institusi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Revisi ke : 08 Tanggal : 19 Nopember 2014

Revisi ke : 08 Tanggal : 19 Nopember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI Jl. Gunung Gandul RT 03 RW 05 Joho Lor Giriwono Wonogiri Telepon (0273) 325503 Fax. (0273) 323866 KATA PENGANTAR KPU Kabupaten

Lebih terperinci

Revisi ke : 07 Tanggal : 8 Desember 2014

Revisi ke : 07 Tanggal : 8 Desember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan

Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan 4.1. Target Kinerja No A Target kinerja merupakan ukuran satuan yang akan dicapai oleh unit kerja atau organisasi dari setiap indikator kinerja sasaran yang

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. RPJMD / Perencanaan Strategis Periode 2009 2013 Dalam sebuah organisasi perencanaan merupakan faktor yang sangat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertandatangan dibawah ini : Nama Jabatan : KUSWANTO,

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017 TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017 KPU Kabupaten 1) Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Lebih terperinci

Governance dituntut adanya sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Governance dituntut adanya sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan kinerja disusun sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan untuk memenuhi Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) Nomor 7 Tahun 1999

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.23, 2015 PEMERINTAHAN DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Penetapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1. Terwujudnya Data Pemilih Terkini 2. Terwujudnya dukunga

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1. Terwujudnya Data Pemilih Terkini 2. Terwujudnya dukunga KOMISI PEMILIHAN UMUM Alamat : Jl. A. Yani Jalur Dua Sungailiat 33215 Telp. 0717-93154 Fax. 0717-93477 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 (6) () (6..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA (6443) KPU PROVINSI B A N T E N PROPINSI () (3) KOTA SERANG PERHITUNGAN TAHUN 6 /KEGIATAN/OUUT/ SUB

Lebih terperinci

Revisi ke 03 Tanggal : 07 September 2017

Revisi ke 03 Tanggal : 07 September 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 (6) () (6..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA (63) KPU KOTA SAMARINDA PROPINSI (6) KALIMANTAN TIMUR () KOTA SAMARINDA PERHITUNGAN TAHUN 6 /KEGIATAN/OUUT/

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci