LAPORAN KINERJA. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA 2016 Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2 PENGANTAR Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara Assalamu Alaikum Wr. Wb Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Karunia-NYA lah sehingga Laporan Kinerja Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016 inidapat diselesaikan,sebagai wujud pelaksanaan amanat aturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja ini disusun berpedoman pada Peraturan Menteridisusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Reformasi dan menindaklanjuti Birokrasi melalui Surat Nomor B/3934/MPANRB/12/2015 tanggal 11 Desember 2015 perihal Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yaitu melakukan peningkatan dalam hal perencanaa kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi internal dan capaian kinerja Selain itu, KPU juga menjalankan proses Reformasi Birokrasi seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan KPU juga melaksanakan amanat dalam Grand Design Reformasi Birokrasi yang tercermin dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Desain Reformasi Birokrasi Hal tersebut dilaksanakan untuk memudahkan Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

3 proses pemantauan dan pengendalian kinerja dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja unit kerja di LingkunganSekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara. Serta menjadikan KPU sebagai badan Penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) yangbersih dan bebaskorupsi baik secara kelembagaan maupun dalam penyelenggaraan Pemilu. Pelaksanaan Kinerja KPU tidak hanya dipertanggungjawabkan secara mandiri namun dapat dipertanggungjawabkan masyarakat sebagai Pelaksanaan tugas kepada Masyarakat. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan wadah bagi pelaporan kinerja dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja. Dan juga memiliki komitmen dan terus berupaya agar pelaksanaan kinerja pada tahun 2016 memiliki komitmen dan terus berupaya agar berorientasi pada hasil, baik hasil output maupun outcome. Hasil Capaian Kinerja di Tahun 2016 ini dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan selanjutnya melalui analisis capaian dan evaluasi dari LK KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 ini diharapkan dapat menjadi masukan atau bahan evaluasi perbaikan sehingga kinerja dan akuntabilitas KPU Provinsi Sulawesi Tenggara lebih baik lagi di masa mendatang serta mewujudkan visi KPU yaitu menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum yang mandiri, profesional, dan berintegritas untuk terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL. Akhir kata, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan tambahan masukan bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan kepemiluan khususnya di KPU Provinsi Sulawesi Tenggara. Kendari, 20 Januari 2017 KETUA HIDAYATULLAH Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

4 Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah, sehingga KPU Provinsi Sulawesi Tenggara berkewajiban menyampaikan pelaporan setiap tahunnya. Laporan Kinerja (LK) ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban KPU Provinsi Sulawesi Tenggara kepada publik dalam mencapai sasaran strategis, visi dan misi yang dituangkan dalam renstra tahun Dalam mencapai target kinerja di Tahun 2016 ini KPU Provinsi SulawesiTenggara tidak menyelenggarakan Pemilukada namunsebagai penanggungjawab dalam membimbing 17 (Tujuh Belas) KPU Kabupaten/Kotayangakandan sudah mengadakan Pemilukada serentak. Dengan segala hambatan dan tantangan Penyelenggaraan Pemilukada Serentak di Tahun 2015 untuk 7(tujuh) Kabupaten yang ada di Sulawesi Tenggara dapat terlaksana dengan sukses, meskipun ada salah satu Kabupaten yaitu Kabupaten Muna di Tahun 2016 melakukan Pemungutan Suara Ulang yang berjalan sukses. Melihat Penyelenggaraan Pemilukada Serentak di Tahun 2015 tersebut maka Capaian Kesuksesan Penyelenggaraan tersebut bisa dicapai lebih baik lagi oleh KPU Provinsi Sulawesi Tenggara dengan meningkatkan kemampuan dan kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara utamanya bagi yang akan menyelenggarakan Pilkada Serentak di Tahun Selain capaian kinerja diatas KPU juga melakukan modernisasi Organisasi Penyelenggaraan Pemilihan Umum. Setelah berbagai sistem aplikasi diterapkan di KPU dan sudah merambah ke daerah daerah yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, seperti Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

5 Sistem Informasi Daftar Pemilih (SIDALIH), Sistem Informasi Logistik (SILOG), Sistem Informasi Tahapan (SITAP), dan Sistem Informasi Penghitungan (SITUNG), dan di Tahun 2016 kemudian dibentuk e-ppid dan JDIH yang semakin memperkuat sistem informasi Kepemiluan dan juga akses publik terhadap Pemilihan yang menyebabkan meningkatnya kepercayaan publik/masyarakat kepada Penyelenggaraan Pemilihan, Kursus Kepemiluan yang diselenggarakan juga oleh KPU Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai bentuk dukungan terhadap Kepemiluan yang berasaskan langsung, umum, bebas dan rahasia, sehingga masyarakat akan lebih punya progres terhadap kinerja KPU yang pada ujungnya adalah meningkatnya kepercayaan publik atas penyelenggaraan pemilihan umum. KPU Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2016 mandapatkan penghargaan ketiga skala nasional dalam informasi public e-ppid yang juga menjadi pilot project untuk Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) dan e-ppid yang memberikan acuan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi lebih baik lagi. Akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan, oleh karena itu KPU Provinsi Sulawesi Tenggara menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai bentuk aplikasi dari penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Sedangkan Laporan Kinerja (LK) adalah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan dalam Penyusunan Laportan Kinerja yaituperjanjian kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerjapada sasaran strategis yang telah ditetapkan di tahun berikutnya. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

6 Halaman Judul... 1 Pengantar... 2 Ikhtisar Eksekutif... 4 Daftar isi Daftar Tabel Daftar Grafik... 8 BAB I. PENDAHULUAN... 9 A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi C. Struktur Organisasi BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Sasaran RPJMN B. Rencana Strategis C. Revisi Renstra D. Rencana Kinerja Tahunan E. Perjanjian Kinerja Tahun BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Capaian Kinerja B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Akuntabilitas Keuangan BAB IV. PENUTUP Lampiran 1 : Perjanjian Kinerja Tahun Lampiran 2 : Pengukuran Kinerja Tahun Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

7 Tabel 2.1 RKT KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Tabel 2.2 Target Indikator Kinerja Meningkatnya Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang Demokratis Tabel 2.3 Target Indikator Kinerja Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang aman Tabel 2.4 Target Indikator Kinerja Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Jujur dan Adil 31 Tabel 2.5 Target Indikator Kinerja Meningkatnya Kapasitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/Pemilihan.. 31 Tabel 3.1 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama KPU Provinsi Sulawesi Tenggara.. 33 Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja Terhadap Perjanjian Kinerja KPU Prov.Sulawesi Tenggara 34 Tabel 3.3 Target dan Realisasi Terhadap Persentase KPU Kabupaten/Kota yang Menyelenggarakan Pemilihan Sesuai dengan ketentuan yang berlaku Tabel 3.4 Target dan Realisasi Terhadap Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan PSU Kabupaten Muna Tahun Tabel 3.5 Daftar Jumlah Pemilih dan Pengguna Hak Pilih Terhadap Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan untuk Pemungutan Suara Ulang Jili 1 dan Jilid 2 38 Kabupaten Muna Tahun Tabel 3.6 Target dan Realisasi Terhadap Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan.. 39 Tabel 3.7 Daftar Jumlah Pemilih dan Pengguna Hak Pilih terhadap Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan untuk PSU Jilid 1 dan Jilid 2 40 Kabupaten Muna Tahun Tabel 3.8 Target dan Realisasi Terhadap Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan Tabel 3.9 Target dan Realisasi Terhadap Persentase Partisipasi Pemilih Yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih dalam Pemilu/Pemilihan Tabel 3.10 Daftar Jumlah Pemilih dan Pengguna Hak Pilih Terhadap Persentase Pemilih yang Berhak Memilih tetapi tidak masuk dalam Daftar Pemilih untuk PSU Jilid 1 44 dan Jilid 2 Kabupaten Muna Tabel 3.11 Komposisi Data Pemilih dan Pengguna Hak Pilih PSU Jilid 1 45 Tabel 3.12 Target dan Realisasi terhadap Persentase KPU Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilihan tanpa konflik 48 Tabel 3.13 Target dan Realisasi Terhadap Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan. 50 Tabel 3.14 Data Jumlah Penyelenggara KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang melakukan Pelanggaran Tahun Tabel 3.15 Target dan Realisasi Terhadap Persentase Sengketa Hukum yang dimenangkan KPU.. 52 Tabel 3.16 Target dan Realisasi terhadap Indikator Kinerja Peningkatan Kualitas Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP 55 Tabel 3.17 Target dan Realisasi terhadap Indikator Kinerja Nilai Akuntabilitas Kinerja. 57 Tabel 3.18 Akuntabilitas Keuangan 58 Tabel 3.19 Anggaran dan Realisasi Keuangan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

8 Grafik 1.1 Komposisi Jumlah Pegawai Sekretariat KPU Provinsi Sulawesi Tenggara.. 14 Grafik 1.2 Komposisi Jenjang Pendidikan Pegawai PNS Sekretariat KPU Provinsi Sulawesi Tenggara. 15 Grafik 1.3 Struktur Organisasi KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

9 BAB 1 PENDAHULUAN Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

10 A. Latar Belakang Komisi Pemilihan Umum yang disingkat KPU merupakan lembaga Penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap dan mandiri yang bertugas menyelenggarakan Pemilu Pelaksanaan Pemilu berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, LUBER, JURDIL dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun Pemilu dilaksanakan untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota serta memilih Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 22E ayat (5) Pemilu diselenggarakan oleh suatu Komisi Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri. Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2007 yang telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu bahwa KPU terdiri dari Komisioner (KPU) dibantu oleh Sekretariat Jenderal KPU. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu unsur pelaksana pemerintah pusat yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara, menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum mengamanatkan bahwa Pemilihan Umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

11 KPU Provinsi Sulawesi Tenggara juga menyelenggarakan Pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, memilih Presiden dan Wakil Presiden serta memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, guna membentuk pemerintahan yang demokratis. Pelaksanaan Program dan Kegiatan KPU dalam melaksanakan fungsi dan pencapaian kinerja dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga sebagai Lembaga yang menggunakan Anggaran Negara dalam Pelaksanaan Tugas dan kegiatannya serta lembaga yang mengedepankan keterbukaan, transparan, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan, maka untuk itulah dibuat Laporan Kinerja (LK) Laporan kinerja (LK) dimaksudkan untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya, serta tercapainya instansi pemerintahan yang akuntabel sebagai implementasi dari good governance. Pelaporan Kinerja tersebut didasarkan dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja (LK) ini memberikan gambaran pencapaian kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara pada Tahun 2016 ini Setiap Capaian kinerja ( Performance result) diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja (PK) (Performance agreeman) tahun 2016 sebagai tolak ukur dan pencapaian kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara 1 (satu) tahun. Analisis terhadap capaian kinerja terhadap rencana kinerja digunakan sebagai check point yang memberikan hasil guna perbaikan dan peningkatan kinerja. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

12 B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, berikut adalah kedudukan, Tugas dan Fungsi dari KPU : 1. Kedudukan; Pasal 1 ayat (6) menyebutkan bahwa Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat KPU, adalah Lembaga Penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap dan mandiri yang bertugas melaksanakan Pemilu. 2. Tugas; Pasal 8 ayat (3) menyebutkan bahwa tugas dan wewenang KPU dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, meliputi : a. Menyusun dan menyiapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan pemilihan setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan DPR dan Pemerintah; b. Mengoordinasikan dan memantau tahapan pemilihan; c. Melakukan Evaluasi tahunan penyelenggaraan pemilihan; d. Menerima laporan hasil pemilihan dari KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota; e. Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilihan berdasarkan rekomendasi Bawaslu dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan f. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

13 3. Kewajiban; Pasal 8 ayat (4) menyebutkan bahwa kewajiban KPU dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, meliputi : a. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu secara tepat waktu; b. Memperlakukan peserta Pemilu, pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, dan Gubernur dan Bupati/Walikota secara adil dan setara; c. Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan Pemilu kepada masyarakat; d. Melaporkan Pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; e. Mengelola, memelihara dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh KPU dan Arsip Nasional Republik Indonesia; f. Mengelola barang inventaris KPU berdasarkan ketentuan peraturan Perundang-undangan; g. Menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelenggaraan Pemilu kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat dengan tembusan kepada Bawaslu; h. Membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU; i. Menyampaikan Laporan penyelenggaraan Pemilu kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat dengan tembusan kepada Bawaslu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pengucapan sumpah/janji pejabat menyediakan data hasil Pemilu secara nasional, melaksanakan keputusan DKPP; dam j. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

14 C. Struktur Organisasi 1. Sumber Daya Manusia; Dalam menjalankan tugas dan fungsinya KPU Provinsi Sulawesi Tenggara didukung oleh 61 Orang Pegawai yang terdiri atas Pegawai PNS berjumlah 28 Orang (DPK =13 Orang dan Organik = 15 Orang) dan dibantu oleh tenaga kontrak/outsourching sebanyak 33 Orang Ini dapat dilihat dari garfik 1.1dibawah ini : Grafik 1.1 Komposisi Jumlah Pegawai Sekretariat KPU Provinsi Sulawesi Tenggara 35 Komposisi Jumlah Pegawai PNS Honorer Jumlah Pegawai Sumber : Data Sekunder KPU Prov. Sultra per Desemberr 2016 Dilihat dari Grafik 1.1 Komposisi jumlah tenaga SDM KPU Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat perbedaan signifikan antara tenaga PNS dan tenaga honorer dikarenakan jumlah Pegawai PNS yang masih minim maka direkrutlah tenaga honorer yang membantu kegiatan yang dilakukan oleh KPU Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk membantu kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Pegawai PNS di Sekretariat KPU Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki kualitas SDM dari berbagai keahlian dan latar belakang tingkat pendidikan pegawai yang terdiri atas 5 (lima) jenjang pendidikan dari SMA, D3, S1, S2 dan S3ini dapat dilihat pada grafik 1.2 Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

15 Grafik 1.2 Komposisi JenjangPendidikan Pegawai PNS Sekretariat KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Komposisi Jenjang Pendidikan PNS SMA Diploma 3 S1 S2 S3 Jumlah Orang Sumber : Data Sekunder KPU Prov. Sultra per Desember 2016 Dari konfigurasi serta tabel Komposisi jenjang pendidikan pegawai KPU Provinsi Sulawesi Tenggara yang masih sedikit masih memerlukan bantuan tenaga outsourching atau tenaga kontrak yang memiliki kualitas dan dapat membantu kelancaran tugas-tugas yang dijalankan oleh KPU Provinsi Sulawesi Tenggara. 2. Struktur Organisasi; Sesuaidengan UUNomor 15Tahun 2011,KomisiPemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara beranggotakan5(lima)orang denganmasatugasselama5(lima)tahun terhitung sejakpengucapan sumpah/janji. KPU Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri dari 5 (lima) orang Komisioner yang dipimpin oleh 1 (satu) orang Ketua KPU dan4 ( empat) orang anggota yang masingmasing memiliki divisi yaitu Divisi Umum, Keuangan dan Logistik, Divisi Teknis, Divisi Pemutakhiran dan Data, Divisi Hukum dan juga Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat,serta untuk membantukelancarantugas, wewenangdan Kewajiban KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, maka dibentuksekretariatkpu Provinsidengandipimpin Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

16 ANGGOTA Andi Sahibuddin, S.Ag oleh seorang SekretarisKPU Provinsi yang membawahi 3 Bagian dan 6 Sub Bagian seperti tampak dalam grafik 1.3 struktur organisasi KPU Provinsi Sulawesi Tenggara dibawah ini : BAGIAN PROGRAM, DATA, ORG DAN SDM SUBAG ORG &SDM SUBAG PROGRAM & DATA Grafik.1.3 Struktur Organisasi KPU Provinsi Sulawesi Tenggara ANGGOTA DR.LD.Abd.Natsir.M.SE,M.Si 3. KETUA KPU PROV. 4. SULTRA Hidayatullah, SH SEKRETARIS KPU PROV. SULTRA DR. H.Syafruddin, SE, M.TP BAGIAN 14. KEUANGAN,UMUM DAN LOGISTIK SUBAG KEUANGAN ANGGOTA Iwan Rompo Banne,S.Sos,M.Si SUBAG UMUM & LOGISTIK BAGIAN HUKUM,TEKNIS DAN HUPMAS SUBAG HUKUM ANGGOTA Tina Dian Ekawati Taridala,SH,MH SUBAG HUKUM Sumber : Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2008 Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

17 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

18 A. Sasaran RPJMN Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional(SPPN) dan guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya secara optimal, KPU telah menyusun Renstra KPU untuk periode dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Nasional (RPJMN) Sejalan dengan RPJMN Tahun , Sasaran utama Pembangunan Politik dalam negeri adalah terwujudnya proses positif konsolidasi demokrasi yang diukur dengan pencapaian indeks. Demokrasi Indonesia (IDI) sebesar 75 pada tahun 2019, tingkat partisipasi politik rakyat sebesar 77,5% dan terselenggaranya pemilu yang aman, adil, dan demokratis pada tahun 2019, yang akan dicapai melalui sasaran-sasaran antara lain, sebagai berikut : 1. Menguatnya kelembagaan demokrasi dengan capaian indeks aspek institusi demokrasi sebesar 71 pada tahun 2019, dan terselenggaranya Pemilu Serentak Tahun 2019 yang aman, damai, adil, jujur dan demokratis; 2. Terjaminnya kebebasan sipil dan terpenuhinya hak-hak politik rakyat dengan capaian IDI aspek kebebasan sipil sebesar 87, dan hak-hak politik sebesar 68 pada tahun 2019; 3. Meningkatnya keterwakilan perempuan dalam kepengurusan partai politik hingga 30%; 4. Meningkatnya keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik, serta meningkatnya akses masyarakat terhadap informasi publik; 5. Terjaganya stabilitas sosial dan politik yang ditandai dengan berkurangnya jumlah konflik kekerasan dan menurunnya jumlah serangan terorisme di masyarakay secara berkelanjutan sampai dengan tahun Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

19 Arah kebijakan dan strategi yang ditempuh dalam rangka mencapai sasaran pembangunan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan peran kelembagaan demokrasi dan mendorong kemitraan lebih kuat antara Pemerintah, swasta dan masyarakat sipil yang ditempuh dengan strategi : a. Pengembangan kebijakan kepemiluan yang demokratis termasuk yang terkait dengan pembiayaan kampanye pemilu dan pengawasan pemilu yang partisipatif; b. Pengaturan yang mendorong netralitas birokrasi melalui sanksi yang lebih keras; c. Penyelenggaraan Pemilu 2019 yang aman, damai, jujur, adil dan demoratis; d. Peningkatan kapasitas lembaga penyelenggara pemilu; e. Fasilitasi peningkatan parpol; f. Penguatan dan pemberdayaan organisasi kemasyarakatan untuk keberlanjutan perannya dalam mendorong proses demokratisasi; g. Penguatan koordinasi pemantapan pelaksanaan demokrasi pada lembaga pemerintah; h. Penguatan kerjasama masyarakat politik, masyarakat sipil, masyarakat ekonomi, dan media dalam mendorong proses demokrasi; i. Pembentukan lembaga riset kepemiluan dan pengawasan partisipatifdan fasilitasi dialog. 2. Memperbaiki perundang-undangan bidang politik,yang ditempuh melalui strategi sebagai berikut : a. Perubahan UU Pemilu yang dapat memberikan pembatasan pengeluaran partai bagi kepentingan pemilu; b. Perubahan UU Parpol untuk mendorong pelembagaan Partai Politik dengan memperkuat sistem kaderisasi, rekrutmen, pengelolaan keuangan partai, Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

20 pengaturan pembiayaan partai politik melalui APBN/APBD untuk membangun parpol sebagai piranti dasar bangunan demokrasi; c. Pelaksanaan pengkajian yang terkait dengan sistem kepemiluan, sistem kepartaian, dan sistem presidensial. 3. Jaminan dan pemenuhan kebebasan sipil, hak-hak dan kewajiban politik rakyat, dan meningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik yang ditempuh dengan strategi : a. Pendidkan politik untuk aparatur negara dan masyarakat di pusat dan daerahl b. Pengembangan Pusat Pendidikan Pemilih dan pemilu yang partisipatif; c. Pengaturan dalam UU Partai Politik terkait dengan penyiapan kader politik perempuan melalui rekrutmen pendidikan politik, kaderisasi dan pemberian akses yang sama dan adil kepada politisi perempuan yang terlibat dalam politik partainya; d. Pendidikan politik bagi kelompok perempuan, politisi perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal/rentan lainnya; e. Pelaksanaan Pendidikan Pemilih yang memperhatikan kelompok marjinal; f. Pembangunan jaringan antarkelompokperempuan di Indonesia. 4. Membangun keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik, yang ditempuh dengan strategi : a. Pengembangan kebijakan bidang komunikasi dan informasi publik, pengelolaan dan penyebaran informasi publik; b. Fasilitasi untuk mendorong instansi pemerintah pusat dan Daerah wajib membuat laporan kinerja, serta membuka akses informasi publik sesuai dengan UU Nomor 14 Tahun 2008 dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang transparan, efektif, efisien dan akuntabelserta dapat dipertanggungjawabkan; Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

21 c. Fasilitasi dorongan bagi pembentukan dan penguatan peran PID Badan Publik dalam pengelolaan dan memberikan pelayanan informasi secara berkualitas d. Fasilitasi untuk mendorong Pemerintah meningkatkan partisipasi publik dalam pembuatan kebijakan publik dan proses pengambilan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan keputusan; e. Penyediaan konten informasi publik berkualitas untuk meningkatkan kecerdasan dan pengembangan kepribadian bangsa dan lingkungan sosialnya terutama di daerah tersepan, terluar, tertinggal dan rawan politik; f. Penguatan Media Centre, media komunikasi, media publik lainnya, kelompok informasi masyarakat (KIM), dan M-Pustika sebagai mediapenyebaran informasi publik yang efektif; g. Kampanye publik terkait reformasi mental; h. Penguatan SDM bidang komunikasi dan informasi; i. Penguatan Government Publik Relation (GPR) untuk membangun komunikasi interaktif antar Pemerintah dan Masyarakat; j. Fasilitasi Pembentukan Komisi Informasi Provinsi; k. Penguatan komunikasi Informasi Pusat (KIP)/Provinsi dan Dewan Pers. 5. Mendorong masyarakat untuk dapat mengakses informasi publik dan memanfaatkannya, yang akan ditempuh dengan strategi : a. Penguatan kemitraan dengan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, swasta dan media untuk mengeduksi masyarakat mengenai pentingnya informasi publik dan berpartisipasi dalam proses penyusunan dan pengawasan kebijakan; b. Penguatan literasi media dalam peningkayan kesadaran, kemampuan dan kapasitas masyarakat untuk memilih dan memanfaatkan media sesuai dengan kebutuhannya; Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

22 c. Diseminasi informasi publik terkait dengan prioritas program pembangunan nasional melalui berbagai media. 6. Menguatkan iklim kondusif bagi berkembangnya demokrasi yang beradab, memelihara perdamaian dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, yang akan ditempuh dengan strategi : a. Penyusunan peraturan pelaksanaan UU Nomor 7 tahun 2012 tentang penanganan Konflik Sosial; b. Pengembangan kebijakan pemeliharaan perdamaian berlandaskan kebangsaan dan karakter bangsa; c. Pembangunan/penguatan pusat pendidikan kebangsaan dan karakter bangsa yang terintegrasi dan komperhensif. Terkait dengan kepemiluan tantangan terbesar yang akan dihadapi Indonesia dalam lima tahun kedepan adalah menyiapkan penyelenggaraan Pemilu yang lebih berkualitas, lebih demokratis, damai, jujur dan adil diselenggarakan secara serentak, sesuai keputusan Mahkamah konstitusi pada tanggal 23 Januari 2014 yang mengamanatkan pelaksanaan Pemilu Serentak pada tahun Tantangan ini hanya bisa dihadapi dengan baik apabila penyelenggara Pemilu memiliki kapasitas yang prima, sehingga memiliki kredibilitas yang baik di mata masyarakat, Selain itu melakukan perubahan undang-undang Pemilu yang diharapkan dapat memberikan pembatasan pengeluaran partai bagi kepentinganpemilu, tantangan lainnya adalah perlunya perumusan strategis yang tepat untuk meningkatkan partisipasi politik pemilih Presiden maupun Legislatif, khususnya pada tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota melaui Pendidikan Pemilih, tingkat partisipasi politik yang berkualitas merupakan barometer keberhasilan Penyelenggaran Pemilu. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

23 B. Rencana Strategis Sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya secara optimal, KPU telah menerbitkan Keputusan KPU Nomor 63/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana Strategis KPU Tahun dengan berpedoman pada RPJPN dan RPJMN Visi dan Misi KPU memiliki visi dalam menyelenggarakan Pemilu, yaitu Menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum yang mandiri, profesional, dan berintegitas untuk terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL. Pemahaman atas makna kata-kata kunci tersebut akan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Visi KPU. Makna ringkas dari masing-masing kata kunci tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pemilu yang Mandiri: penyelenggaraan Pemilu yang bebas dari pengaruh pihak manapun; 2. Pemilu yang Profesional: penyelenggaraan Pemilu yang berdasarkan kompetensi, keterampilan dan komitmen pada kualitas yang menunjukkananya adanya kerja yang maksimal dalam penyelenggaraan Pemilu; 3. Pemilu yang Berintegritas; Penyelenggaraan yang berdasarkan kejujuran dan etika yang konsisten tanpa kompromi dalam Penyelenggaraan Pemilu,sehingga meningkatkan kepercayaan dan kewibawaan. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

24 Pernyataan visi diatas merupakan gambaran tegas dari komitmen Komisi Pemilihan Umum untuk menyelenggarakan pemilu yang jujur, adil dan transparan, akuntabel dan mandiri serta dilandasi dengan mekanisme kerja yang efektif, efisien berpegang teguh pada etika profesi dan jabatan, berintegritas tinggi dan berwawasan nasional sehingga menjadikan Komisi Pemilihan Umum yang terpercaya dan profesional dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Disamping itu Komisi Pemilihan Umum juga berkomitmen penuh untuk ikut mengambil bagian dari upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusi, khususnya dibidang politik kepemiluan. Relevansi pernyataan visi Komisi Pemilihan Umum dengan visi Nasional dan agenda prioritas nasional yang disebut NAWA CITA, yakni Pembangunan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya serta peningkatan kualitas sumber daya manusia penyelenggara pemilu. Hal ini menyiratkan pentingnya Komisi Pemilihan Umum memperkuat brand imageorganisasi menjadi penyelenggara Pemilihan Umum yang berintegritas, profesional dan mandiri demi terwujudnya kualitas penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia. Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi serta menggambarkan tindakan yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi Komis Pemilihan Umum (KPU) mengalami perubahan sebagai berikut : a. Membangun SDM yang Kompeten sebagai upaya menciptakan Penyelenggara Pemilu yang Professional; b. Menyusun Regulasi di Bidang Pemilu yang memberikan kepastian hukum, progresif dan partisipatif; c. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu, khususnya untuk para Pemangkukepentingan dan umumnya untuk seluruh masyarakat; d. Meningkatkan partisipasi dan kualitas Pemilih melalui sosialisasi dan Pendidikan Pemilih melalui sosialisasi dan Pendidikan Pemilih yang berkelanjutan; Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

25 e. Memperkuat Kedudukan Organisasi dan Ketatanegaraan; f. Meningkatkan integritas Penyelenggara Pemilu dengan memberikan pemahaman; g. Memperkuat Kedudukan organisasi dan Ketatanegaraan; h. Mewujudkan Penyelenggara Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel serta eksesable. 2. Tujuan dan Sasaran Strategis KPU Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai oleh KPU Provinsi Sulawesi Tenggara adalah: 1. Terwujudnya lembaga KPU yang memiliki integritas, kompetensi, kredibilitas, dan kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilu; 2. Terselenggaranya Pemilu sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; 3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi di Sulawesi Tenggara; 4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu; 5. Terselenggaranya Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, dan aksesabel. Dalam RPJM ke 3 disebutkan bahwa sasaran pokok pembangunan yang hendak dicapai adalah meningkatnya partisipasi politik pemilihan umum dan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum 2019, penegakan hukum dan reformasi birokrasi yang ditandai dengan membaiknya indeks demokrasi Indonesia, meningkatnya indeks penegakan hukum; indeks perilaku anti korupsi; indeks persepsi korupsi; indeks integritas nasional, dan indeks reformasi birokrasi yang diikuti dengan m membaiknya tingkat pengelolaan anggaran (opini laporan keuangan) dan tingkat akuntabilitas instansi pemerintah (skor atas SAKIP). Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

26 Berdasarkan sasaran pokok pembangunan yang tercantum dalam RPJM ke-3 tersebut, maka sasaran-sasaran strategis Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang hendak dicapai selama lima tahun kedepan ( ) adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut : a. Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu; b. Persentase partisipasi pemilih perempuan dalam Pemilu; c. Persentase pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya; d. Persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam daftar pemilih; e. Persentase KPPS yang telah menerima perlengakapan pemungutan dan penghitungan suara paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara tepat jumlah dan kualitas. 2. Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut : a. Persentase terpenuhinya jumlah pegawai organik kesekretariatan KPU; b. Persentase ketepatan waktu penyelesaian administrasi kepegawaian; c. Persentase pelanggaran kode etik terhadap penyelenggara Pemilu; e. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik pasca Pemilu; f.peningkatan Kualitas Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP g. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi Gubernur, Bupati, dan Walikota. 3. Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut : a. Persentase partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan regulasi; b. Persentase sengketa hukum yang dimenangkan oleh KPU. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

27 C. Revisi Renstra Dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi Renstra dan Rencana Kinerja dengan RPJMN Tahun telah dilakukan revisi Renstra terkait hal tersebut maka indikator kinerja utama KPU Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai berikut : 1. Persentase KPU Kabupaten yang Menyelenggarakan Pemilihan sesuai Jadwal dan Ketentuan yang berlaku; 2. Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu/Pemilihan; 3. Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan; 4. Persentase Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan; 5. Persentase KPU Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilihan tanpa konflik;\ 6. Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan; 7. Persentase Sengketa Hukum yang dimenangkan KPU. Selanjutnya sasaran dan indikator yang telah ditetapkan untuk tahun 2016sebagai berikut : 1. Sasaran Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan yang Demokratis dengan indikator kinerja : a. Persentase KPU Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku; b. Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan; c. Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan Dalam Pemilu/Pemilihan; d. Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan; e. Persentase Pemilih yang berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk Dalam Daftar Pemilih; Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

28 2. Sasaran Terselenggaranya Pemilu/Pemilihan yang aman dengan Indikator Kinerja : a. Persentase KPU Kabupaten/kota yang melaksanakan Pemilihan tanpa konflik; 3. Sasaran Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Jujur dan Adil dengan indikator Kinerja : a. Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan; b. Persentase Sengketa Hukum yang Dimenangkan KPU. 4. Sasaran Meningkatnya Kapasitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/Pemilihan dengan indikator Kinerja : c. Peningkatan Kualitas Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP; d. Nilai Akuntabilitas Kinerja. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

29 D. Rencana Kinerja Tahunan Sebagai tindaklanjut Terhadap Rencana Strategis KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun , maka KPU Provinsi Sulawesi Tenggara telah menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 sebagaimana tabel 2.1 dibawah ini : Tabel2.1 RKT KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun2016 No. Indikator Kinerja Target Sasaran 1 : Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan yang Demokratis 1. 2, Persentase KPU Kabupaten/Kota yang Menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku; Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan; Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan; Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan; Persentase Pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam Daftar Pemilih. Sasaran 2 :Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Aman. 1. Persentase KPU Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilihan tanpa konflik. Sasaran 3 :Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Jujur dan Adil. 1 2 Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan Persentase Sengketa Hukum yang dimenangkan KPU 100% 7 Kabupaten/Kota 75% 75% 85% 2% 85,71% 2% 90% Sasaran 4 :Meningkatnya Kapasitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/Pemilihan. 1 2 Persentase Kualitas Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP Nilai Akuntabilitas Kinerja Baik B Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

30 E. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Untuk merealisasikan Renstra yang sudah ditetapkan maka ditetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, setelah RKT 2016 dibuat maka pada Tanggal 14Bulan Januari 2016KPU Provinsi Sulawesi Tenggara menetapkan Perjanjian Kinerja yang di jabarkan dibawah ini, sebagai berikut : 1. Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan yang Demokratis; Indikator Kinerjanya dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini : Tabel2.2 Target indikator kinerja Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan yang Demokratis No. Indikator Kinerja Target 1. 2, Persentase KPU Kabupaten/Kota yang Menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan. Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan. Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih 100% 75% 75% 85% 2% 2. Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Aman; Indikator Kinerjanya dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini : Tabel2.3 Target Indikator KinerjaTerlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Aman No. Indikator Kinerja Target 1. Persentase KPU Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilihan tanpa konflik 85,71% Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

31 3. Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Jujur dan Adil; Indikator Kinerjanya dapat dilihat pada tabel 2.4 dibawah ini : Tabel2.4 Target Indikator KinerjaTerlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Jujur dan Adil No. Indikator Kinerja Target 1, 2. Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan; Persentase Sengketa Hukum yang dimenangkan KPU 2% 90% 4. Meningkatnya Kapasitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/Pemilihan; Indikator Kinerjanya dapat dilihat pada tabel 2.5 dibawah ini : Tabel2.5 Target Indikator KinerjaMeningkatnya Kapasitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/Pemilihan No. Indikator Kinerja Target 1, 2. Peningkatan Kualitas Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP; Nilai Akuntabilitas Kinerja Baik B Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

32 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

33 A. Pengukuran Capaian Kinerja Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara pada Tahun 2016 adalah proses kegiatan untuk mencapai sasaran Renstra tahun Maka untuk mencapai kinerja di tahun 2016 ini dilakukan pengukuran capaian kinerja dengan menghitung capaian kinerja melalui Perbandingan antara pencapaian target dengan realisasi kinerja dan mengklasifikasikan satuan-satuan kinerja yang dilaksanakan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun Adapum yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah inisebagai berikut: Tabel 3.1 Pengukuran Capaian Kinerja IKU KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Indikator Kinerja Utama KINERJA Target % Realisasi % % Capaian PersentaseKPU Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pemilihan Sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku Kab/kota Kab/Kota Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu/Pemilihan 75 62,74 84 Persentase P a r t i s i p a s i Pemilih Perempuan dalam Pemilu/ Pemilihan 76 60,10 79 Persentase Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/ Pemilihan Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk Dalam Daftar Pemilih. Persentase KPU Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Pemilihan Tanpa Konflik. Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang Terbukti Melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan. Persentase Sengketa Hukum yang Dimenangkan KPU ,1 96,8 85, , , Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

34 Selain IKU diatas di Tahun 2016, KPU Provinsi Sulawesi Tenggara telah menetapkan 4 (Empat) Sasaran Strategis yang telah ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja yang kemudian diukur dengan berbagai indikator kinerja dan dibandingkan dengan realisasinya, sehingga mencapai capaian kinerja seperti yang nampak pada tabel 3.2 dibawah ini : Tabel 3.2 Pengukuran kinerja terhadap perjanjian Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 No. Indikator Kinerja Target Target % Realisasi % % Capaian Sasaran 1 : Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan yang Demokratis 1. Persentase KPU Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku; Kab/Kota Kab/Kota 100 2, Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu/Pemilihan; 75 62, Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan 76 60, Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan; Persentase yang berhak memilih tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih. 2 5,1 96,8 Sasaran 2 :Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Aman. 1. Persentase KPU Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilihan tanpa konflik 85, ,67 Sasaran 3 : Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Jujur dan Adil. 1, Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan; ,8 2. Persentase Sengketa Hukum yang Dimenangkan KPU Sasaran 4 :Meningkatnya Kapasitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/Pemilihan 1. Persentase Kualitas Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP Baik Baik Baik 2. Nilai Akuntabilitas Kinerja B C 75 Berdasarkan tabel 3.2 diatas terdapat 10 indikator kinerja yang diantaranya telah mencapai target bahkan melebihi target namun ada beberapa yang tidak memenuhi target yang persentasenya kecil. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

35 B. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara secara umum dapat mencapai target kinerja sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2016 ini. Analisis dan evaluasi capaian kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2016 ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Sasaran 1 Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan yang Demokratis. Sasaran diatas dimaksudkan untuk menunjukkan dan menuju Pemilu yang demokratis, aman dan damai, dimana sasaran ini diukur melalui 5 indikator kinerjanya sebagai berikut : 1. Persentase KPU Kabupaten/Kota yang Menyelenggarakan Pemilihan Sesuai dengan KetentuanYang Berlaku; Dalam Pemilu/Pemilihan Serentak untuk pertama kali pada Tahun 2015 berlangsung untuk 7 KPU Kabupaten yang ada di Sulawesi Tenggara yang berjalan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang sudah ditetapkan, untuk berikutnya pada tahun 2017 akan kembali 7 (Tujuh) KPU Kabupaten/Kota y ang ada di Sulawesi Tenggara menyelenggarakan Pemilukada serentak yang tahapan pilkadanya sudah berlangsung di Tahun Target dan Realisasi terhadap indikator kinerja Persentase KPU Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pemilihan Sesuai dengan Ketentuan yang berlaku dapat dilihat pada tabel 3.3, dibawah ini Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

36 Tabel3.3 Target dan Realisasi TerhadapPersentaseKPU Kabupaten/Kota yang Menyelenggarakan Pemilihan Sesuai dengan Ketentuan yang berlaku No. INDIKATOR KINERJA REALISASI 2015 (%) TARGET (%) 2016 REALISASI (%) TARGET 2019 (%) Capaian Realisasi (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) PersentaseKPU 1 Kabupaten/Kota yang Menyelenggarakan Pemilihan Sesuai dengan Ketentuan yang berlaku. Pada Tahun 2015, Pemilukada serentak untuk 7 (Tujuh) KPU Kabupaten/Kota sudah berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku, walaupun ada salah satu KPU Kabupaten yaitu Kabupaten Muna yang harus melaksanakan Pemilihan Suara Ulang sampai dua kali namun pelaksanaan tersebut berjalan dengan sukses. Metode Capaian realisasidi Tahun 2015 pelaksanaan Pemilukada sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang sudah ditetapkan.untuk Tahun 2016 KPU Provinsi tetap menargetkan 100 persen dan realisasi tahapan untuk pemilukada 2017 sebesar 100% sudah tercapai sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan target di 2019 menargetkan 100% sehingga capaian realisasinya sebesar 100%. 2. Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan; Esensi Pemilu/Pemilihan yang demokratis adalah ketika setiap warga negara bebas memilih maupun dipilih dan berpartisipasi dalam proses permilihan. Partisipasi pemilih yang dimaksud dimaknai sebagai peran serta masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu/Pemilihan.Bertolak dari paham kedaulatan ada di tangan rakyat maka partisipasi pemilih menjadi komponen utama bagi suksesnya penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan.Partisipasi pemilih merupakan salah satu indikator kunci untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan suatu penyelenggaraan pemilu/pemilihan.semakin tinggi angka partisipasi pemilih dalam suatu penyelenggaraan pemilu/pemilihan maka Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

37 Pemilu/Pemilihan tersebut memiliki tingkat legitimasi yang baik dan penyelenggara pemilu dianggap berhasil begitupun sebaliknya. Partisipasi pemilih bisa diukur dari tinggi rendahnya tingkat kehadiran dan ketidakhadiran pemilih di TPS. Mengukur tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan dilakukan dengan cara membandingkan jumlah pengguna hak pilih dengan total pemilih. Suara tidak sah tetap dihitung sebagai partisipasi pemilih, karena pemilih telah menggunakan hak suaranya meskipun suaranya tidak sah (invalid vote). Dalam Penyelenggaraan Pemilukada serentak yang berlangsung pada Tahun 2015 yang lalu menyisakan satu permasalahan yaitu salah satu Kabupaten harus menyelenggarakan Pemungutan Suara Ulang sampai dua kali yang dilakukan pada bulan juni 2016, sehingga Target dan Realisasi untuk partisipasi Pemilih diukur berdasarkan Pemilihan Suara Ulang tersebut. Ini dapat dilihat sebagaimana tabel 3.4 dibawah ini : Tabel3.4 Target dan Realisasi TerhadapPersentasePartisipasi Pemilih dalam PemilihanPSU Kabupaten Muna Tahun 2016 No. INDIKATOR KINERJA Target (%) 2016 Capaian Realisasi Realisasi (%) (%) (1) (2) (4) (5) PersentasePartisipasi 1 Pemilih dalam Pemilihan ,74 84 Sebagaimana pada tabel 3.4diatas menunjukkan Pengukuran Kinerja diukur pada tahun 2016 dengan mengambil Partisipasi Pemilih yang diselenggarakan di Kabupaten Muna yang menyelenggarakan Pemilihan Suara Ulang sebanyak dua kali, dimana target untuk Partisipasi Pemilih sebesar 75% telah tercapai oleh realisasi dari perbandingan data Jumlah Pemilih berbanding jumlah pengguna hak pilih untuk dua kali Pemungutan Suara yang dibagi dalam dua jilid Pemungutan Suara Ulang sehingga persentase yang diperoleh sebesar 62,74% dengan capaian realisasi sebesar 84%. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

38 Penghitungan jumlah pengukuran persentase partisipasi Pemilihan tersebut dapat dilihat dari data tabel persentase jumlah Pemilih dan jumlah Pengguna hak Pilih jilid1 dan jilid 2 dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini : Tabel3.5 Daftar Jumlah Pemilih dan Pengguna Hak PilihTerhadapPersentasePartisipasi Pemilih dalam Pemilihan untuk Pemungutan Suara Ulang Jilid 1 dan Jilid 2 Kabupaten Muna Tahun 2016 PSU JILID 1 PSU JILID 2 No. INDIKATOR Jumlah Jumlah % Jumlah Jumlah % Rata- KINERJA Pemilih Pengguna Pemilih Pengguna Rata Hak Pilih Hak Pilih (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Persentase Partisipasi Pemilih dalam , ,48 62,74 Pemilu/Pemilihan Dari tabel 3.4 diatas menunjukkan bahwa persentasejumlah Pemilih sebanyak 1889 Pemilih berbanding Jumlah Pengguna Hak Pilih sebesar 1209 Pemilih untuk PSU Jilid 1 sebesar 64,30% kemudian di rata-ratakan dengan jumlah hak pilih 1202 Pemilih berbanding jumlah Pengguna hak pilih sebesar 739 Pemilih yang persentasenya sebesar 61,48 terjadi penurunan sehingga rata-rata realisasinya menjadi 62,74% yang menjadi tolak ukur capaian keberhasilan dari Pengukuran Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pemungutan Suara Ulang pada Tahun Persentase Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan; Pemilih Perempuan adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berjenis kelamin perempuan dan sudah memasuki usia untuk memilih atau telah menikah. Partisipasi Pemilih perempuan dimaknai sebagai peran serta perempuan dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu/Pemilihan. Wujud pentingnya perempuan dalam partisipasi Pemilih begitu penting yang merupakan bentuk kebebasan dan persamaan hak pilihnya pada Pemilu/Pemilihan sebagai indikator mutlak suatu negara demokratis. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

39 Untuk Tahun 2016 Partisipasi Perempuan dalam Pemungutan Suara Ulang Kabupaten Muna Jilid 1 dan 2 dapat dilihat dari Pengukuran Kinerja. Target dan Realisasi Persentase Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini No. Tabel 3.6 Target dan Realisasi TerhadapPersentasePartisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan INDIKATOR KINERJA Target (%) 2016 Capaian Realisasi Realisasi (%) (%) (1) (2) (4) (5) PersentasePartisipasi 1 Pemilih dalam Pemilihan ,05 85,5 Hasil partisipasi Pemilih Perempuan tercapai bahkan melebihi target 76% terealisasi sebesar 65,05% sehingga capaian realisasinya menjadi 85,5%, Pemilihan Umum Pemungutan Suara Ulang Jilid 1 dan Jilid 2 Tahun 2016diukur dari jumlah Pemungutan Suara ulang di Kabupaten Muna dimana jumlah persentaserata-rata capaian Partisipasi Pemilih Perempuan pada PSU jilid 1 untuk jumlah Pemilih berbanding jumlah Pengguna hak pilih sehingga mencapai persentase sebesar 66,10% dan Persentase Jumlah Pengguna hak pilih berbanding jumlah Pengguna hak pilih PSU Jilid 2 yaitu 64% dapat dilihat pada tabel 3.7capaian jumlah partisipasi pemilih Perempuan dan jumlah Pengguna hak pilih PSU Jilid 1 dan PSU Jilid 2 Kabupaten Muna dibawah ini : Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

40 Tabel3.7 Daftar Jumlah Pemilih dan Pengguna Hak Pilih TerhadapPersentasePartisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan untuk Pemungutan Suara Ulang Jilid 1 dan Jilid 2 Kabupaten Muna Tahun 2016 No. PSU JILID 1 PSU JILID 2 INDIKATOR KINERJA Jumlah Pemilih Jumlah Pengguna % Jumlah Pemilih Jumlah Pengguna % Rata-Rata (%) Hak Pilih Hak Pilih (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan , ,00 65,05 Dari tabel 3.6 diatas menunjukkan bahwa persentase jumlah Pemilih sebanyak 994 Pemilih berbanding Jumlah Pengguna Hak Pilih sebesar 657 Pemilih untuk PSU Jilid 1 sebesar 66,10% kemudian di rata-ratakan dengan jumlah hak pilih 650 Pemilih berbanding jumlah Pengguna hak pilih sebesar 416 Pemilih yang persentasenya sebesar 64,00% terjadi penurunan sehingga rata-rata realisasinya menjadi 65,05% yang menjadi tolak ukur capaian keberhasilan dari Pengukuran Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muna Pemungutan Suara Ulang pada Tahun Untuk meningkatkan persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam pemilihan sudah dilakukan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih perempuan dan untuk mendongkrak tingkat partisipasi perempuan antara lain sebagai berikut : 1. Fasilitasi Pendidikan Pemilih yang melibatkan segmen Perempuan di tingkat KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota; 2. Simulasi Pemungutan Suara dengan segmen Perempuan Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

41 Ada beberapa hambatan yang ditemui dalam meningkatkan partisipasi Pemilih Perempuan, antara lain : 1. Adanya persepsi dari sebagian pemilih bahwa Pemilu/Pemilihan tidak penting dan membawa dampak langsung bagi masyarakat; 2. Kandidat yang menjadi Calon dalam Pemilihan tidak dikenal; 3. Masih rendahnya kesadaran sebagian Pemilih untuk melapor secara aktif jika tidak terdaftar dalam DPT/tidak mendapatkan undangan; 4. Banyak Pemilih perempuan yang tidak berada di tempat/daerah lain, sekolah/tugas belajar atau memanfaatkan hari libur untuk berekreasi dan berkumpul bersama keluarga. Beberapa program kegiatan yang dilakukan KPU untuk mendongkrak kembali tingkat partisipasi pemilih Perempuan adalah sebagai berikut : 1. Membentuk komunitas penggiat pemilu segmen perempuan; 2. Menyebarkan informasi yang lebih luas antara lain dengan menyusun Buku Seri Bacaan Pintar Pemilu untuk segmen Pra Pemilih, Pemilih Pemula, Perempuan dan Disabilitas untuk menambah informasi dan wawasan terkait pemilu; 3. Fasilitasi Pendidikan Pemilih kepada Perempuan. 4. Persentase Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan; Penyandang Disabilitas adalah masyarakat yang memiliki keterbatasan aktivitas dari adanya gangguan yang ada pada individu itu sendiri, Prinsip demokrasi mengatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam Pemerintahan, begitu juga bagi para penyandang Disabilitas, Mereka punya hak publik untuk memilih dan dipilih dalam tata pemerintahan, Hal ini sebagaimanatelah diatur dalam Pasal 28 I ayat 2 amandemenke 2 UUD1945 yangberbunyi: Setiaporang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. Selain itu dalam Pasal 28 ayat 2 amandemen ke2 UUD1945 Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

42 mengamanatkan bahwa setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan KPU sebagai penyelenggara Pemilu dituntut untuk mampu menyelenggarakan Pemilu/Pemilihan yang aksesible atau dapat diakses oleh seluruh komponen masyarakat termasuk pemilih disabilitas.partisipasi pemilih disabilitas dimaknai sebagai peran serta penyandang disabilitas dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu/Pemilihan Padapenyusunan LKKPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016,partisipasi pemilih disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan menjadi salah satu indikator kinerja utama yang baru karena menjadi isu strategis pada RPJMN Tahun Partisipasi pemilih disabilitas pada Pemilihan 2016 di Kabupaten Muna untuk Pemilihan Suara Ulang di Tahun 2016 diukur dengan cara membandingkan jumlah pengguna hak pilih disabilitas dengan total pemilih disabilitas.namun untuk Persentase Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan Suara Ulang kali ini tidak ada namun Pengukuran Kinerja terhadap Persentase Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan tetap menargetkan seperti yang terdapat dalam tabel 3.8 dibawah ini : No. INDIKATOR KINERJA Tabel3.8 Target dan Realisasi Terhadap Persentase Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan Tahun 2016 Target (%) 2016 Capaian Realisasi Realisasi (%) (%) (1) (2) (4) (5) 1 Persentase Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan ,6 Hasil partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilihan Suara Ulang KPU Kabupaten Muna Tahun 201 6tidak ada sehingga target 85% tercapai. Sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih disabilitas pada penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan berikutnya, KPU telah menyusun rencana strategis yang Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

43 lebih inovatif dan aksesible bagi penyandang disabilitasya itu: 1. Membuat alat peraga pendidikan pemilih yang lebih aksesible untuk penyandang disabilitas; 2. Menyelenggarakan fasilitasi pendidikan pemilih dan simulasi pemungutan suara bagi penyandang disabilitas yang lebih aksesible atau selalu menghadirkan penterjemah untuk disabilitas tunarungu; 3. Menyebarkan informasi yang lebih luas antara lain dengan menyusun Buku Seri Bacaan Pintar Pemilu untuk segmen Pra Pemilih, Pemilih Pemula,Perempuan dan Disabilitas untuk menambah informasi dan wawasan terkait kepemiluan. 5. Persentase Pemilih Yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk Dalam Daftar Pemilih Pemungutan Suara Ulang yang terjadi di Kabupaten Muna menjadi hal yang sangat krusial apalagi menyangkut masalah hak Pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam Daftar Pemilih. Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih diperoleh dengan membandingkan antara Daftar Pemilih Tetap Tambahan dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan di masing-masing KPU Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilihan.Dan untuk KPU Kabupaten Muna yang menyelenggarakan Pemilihan Suara Ulang dapat dilihat Pengukuran Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih disajikan pada Tabel 3.9 di bawah ini: No. INDIKATOR KINERJA Tabel3.9 Target dan Realisasi terhadappersentasepemilih Yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk Dalam Daftar Pemilih dalam Pemilu/Pemilihan Tahun 2016 Target (%) 2016 Capaian Realisasi Realisasi (%) (%) (1) (2) (4) (5) 1 Persentase Pemilih Yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilu/Pemilihan 2 5,1 96,8 Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

44 Hasil Persentase Pemilih Yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih dari target 2% terealisasi sebesar 5,1% sehingga capaian realisasinya menjadi 96,8%,Pemungutan Suara Ulang Jilid 1 dan Jilid 2 Tahun 2016ini bisa dijelaskan dari persentase rata-rata capaian Partisipasi Pemilih Yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk Dalam Daftar Pemilih pada PSU jilid 1 untuk jumlah Pemilih berbanding jumlah Pengguna hak pilih sehingga mencapai persentase sebesar 4,82% dan Persentase Jumlah Pengguna hak pilih berbanding jumlah Pengguna hak pilih PSU Jilid 2 yaitu 645,41% yaitu mencapai sebesar 5,11%dapat dilihat pada tabel 3.10 capaian jumlah pemilih yang berhak memilih Tetapi tidak Masuk dalam Daftar Pemilih (Pemilih Tambahan dan DPTb2) PSU Jilid 1 dan PSU Jilid 2 Kabupaten Muna dibawah ini : Tabel3.10 Daftar Jumlah Pemilih dan Pengguna Hak Pilih TerhadapPersentasePemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak MasukDalam Daftar Pemilih untuk Pemungutan Suara Ulang Jilid 1 dan Jilid 2 Kabupaten Muna Tahun 2016 No. PSU JILID 1 PSU JILID 2 INDIKATOR KINERJA Jumlah Pemilih Jumlah Pemilih yang terdaftar DPT % Jumlah Pemilih Jumlah Pemilih yang terdaftar DPT % Rata-Rata (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih , ,41 5,11 Dari tabel diatas menunjukkan Persentase jumlah Pemilih yang terdaftar dibanding makin berkurang antusiasnya dalam Pemilihan Suara Ulang. Berikut komposisi Data Pemilih dan Data Pengguna Hak Pilih PSU Jilid 1 dan Jilid 2 dilihat pada tabel 3.11 dan tabel 3.12 dibawah ini : Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

45 Tabel KOMPOSISI DATA PEMILIH DAN PENGGUNA HAK PILIH PSU JILID 1 A. DATA PEMILIH NO JENIS PEMILIH Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 Pemilih Yang Terdaftar Dalam DPT Pemilih Yang Terdaftar Dalam Pemilih Tetap Tambahan-1 (DPTb-1) Pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih Pindahan , Pemilih Daftar Pemilih Tambahan-2/Pengguna KTP atau Identitas Kependudukan Lainnya Jumlah Total Pemilih ,889 B. DATA PENGGUNA HAK PILIH NO JENIS PEMILIH Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 Pemilih Yang Terdaftar Dalam DPT 2 3 Pemilih Yang Terdaftar Dalam Pemilih Tetap Tambahan-1 (DPTb-1) , Pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih Pindahan Pemilih Daftar Pemilih Tambahan-2/Pengguna KTP atau Identitas Kependudukan Lainnya Jumlah Total Pemilih ,209 Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

46 Tabel KOMPOSISI DATA PEMILIH DAN PENGGUNA HAK PILIH PSU JILID 2 A. DATA PEMILIH NO JENIS PEMILIH Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 Pemilih Yang Terdaftar Dalam DPT , Pemilih Yang Terdaftar Dalam Pemilih Tetap Tambahan-1 (DPTb-1) Pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih Pindahan Pemilih Daftar Pemilih Tambahan-2/Pengguna KTP atau Identitas Kependudukan Lainnya Jumlah Total Pemilih ,202 B. DATA PENGGUNA HAK PILIH NO JENIS PEMILIH Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 Pemilih Yang Terdaftar Dalam DPT Pemilih Yang Terdaftar Dalam Pemilih Tetap Tambahan-1 (DPTb-1) Pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih Pindahan Pemilih Daftar Pemilih Tambahan-2/Pengguna KTP atau Identitas Kependudukan Lainnya Jumlah Total Pemilih Adapun kendala yang biasa dihadapi saat proses pemutakhiran daftar pemilih pada Pemilihan Tahun 2016, sebagai berikut : 1. Sempitnya jadwal Penyusunan Daftar Pemilih Pemilihan Tahun 2016; 2. Kurangnyajaringan internet, sehingga pelaksanaan rekapitulasi menggunakan data manual; 3. Masih belum aktifnya Pemilih pada saat proses pencocokan dan penelitian di Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

47 lapangan atau pada saat pengumuman Daftar Pemilih masing-masing kelurahan atau tingkat RT dan RW. Dalam rangka menurunkan persentase Pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk ke dalam daftar pemilih pada Pemilu/Pemilihan berikutnya, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Sosialisasi proses Pemutakhiran Daftar Pemilih pada Pemilihan akan dimulai kepada masyarakat dan mengajak masyarakat untuk tertib administrasi; 2. Pengembangan pelaporan proses dan hasil kerja PPDP dalam melakukan pencocokan dan penelitian; 3. Peningkatan frekuensi analisa ketidaklengkapan data Pemilih dan potensi Pemilih ganda; 4. Peningkatan kualitas Bimbingan teknis terhadap PPDP. Sasaran 2 Terlaksananya Pemilu/Pemilihan Yang Aman. Sasaran terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang aman dapat dilihat dari indikator kinerja di bawah ini : 1. Persentase KPU Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilihan Tanpa Konflik. Untuk menuju Pemilihan Umum yang aman, KPU Provinsi Sulawesi Tenggara selalu berkomitmen untuk melaksanakan Pemilu tanpa ada konflik. Pada Pelaksanaan Pemilukada serentak tahun 2015 untuk 7 (Tujuh) KPU Kabupaten telah terlaksana dengan aman dan sukses walaupun salah satu Kabupaten harus melaksanakan Pemungutan Suara Ulang sampai dua kali namun Pelaksanaannya bisa berjalan dengan aman. Seperti yang kita ketahui di setiap Pemilu selalu saja ada masalah teknis yang muncul disetiap tahapan Pemilihan dan juga apabila sudah terjadi Pemungutan Suara.Dari 7 Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

48 1 (Tujuh) KPU Kabupaten/Kota yang sudah melaksanakan Pemilukada serentak di Tahun 2015 maupun 7 (Tujuh) Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara yang akan menyelenggarakan Pemilukada serentak di Tahun 2017dapat dilihat capaian kinerjanya melalui Pengukuran terhadap indikator kinerja. Pengukuran Capaian Indikator Kinerja untuk Persentase KPU Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilihan tanpa konflik dapat dilihat pada tabel 3.12 dibawah ini : Tabel3.12 Target dan Realisasi TerhadapPersentaseKPU Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Pemilihan Tanpa Konflik No. INDIKATOR KINERJA REALISASI 2015 (%) TARGET (%) 2016 REALISASI (%) Dari tabel 3.11 diatas menunjukkan persentase Pelaksanaan Pemilukada Serentak ditahun 2015 terealisasi 80% dimana masih adanya satu Kabupaten yang mengalami Pemungutan Suara Ulang sampai dua kali di Tahun 2016 Pelaksanaan Pemilukada tersebut berjalan sukses meskipun sampai dua kali, TARGET 2019 (%) namun untuk pelaksanaan Pemilukada serentak di Tahun 2017 ada 7 (Tujuh) Kabupaten/Kota yang akan menyelenggarakan Pemilukada serentak. Jadi dari 7(Tujuh) Kabupaten yang sudah menyelenggarakan Pemilukada tanpa konflik KPU Provinsi Sulawesi Tenggara menargetkan 85,71% dilihat dari realisasi penyelenggaraan Pemilukada 2015 serta Pelaksanaan tahapan untuk 7 (Tujuh) KPU Kabupaten/Kota masih berjalan tanpa adanya hambatan dan gangguan serta berjalan dengan aman dan realisasi sebesar 100% sehingga capaian realisasinya menjadi 116,67%. Juga target untuk Pemilu Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pileg di Tahun 2019 menargetkan sebesar 87% untuk Pelaksanaan Pemilihan tanpa konflik mengingat keberhasilan Pemilu sebelumnya. Capaian Realisasi (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) PersentaseKPU Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Pemilihan Tanpa Konflik 80 85, ,67 Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

49 Sasaran 3 Terlaksananya Pemilu/Pemilihan Yang Jujur dan Adil. Pada sasaran terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Jujur dan Adil untuk meningkatkan kualitas Penyelenggara Pemilu, terdapat 2 (Dua) Indikator Kinerja yang bisa dijelaskan dibawah ini : 1. Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan; Dalam setiap Pelaksanaan Pemilu pasti tidak terlepas dari adanya Pelanggaran KodeetikpenyelenggaraPemilu,selanjutnyadisebutKodeEtik berdasarkanperaturanbersamakpu, BadanPengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan (DKPP) Umum Nomor 13 Tahun 2012, Nomor 11 Tahun 2012, Nomor 1 Tahun 2012 adalah satu kesatuan landasan norma moral, etis dan filosofis yang menjadi pedoman bagi perilaku Penyelenggara Pemilu yang diwajibkan, dilarang patut atau tidak, patut dilakukan dalam semua tindakan dan ucapan. Kode etik bertujuan untuk menjaga kemandirian, integritas, dan kredibilitas Anggota KPU Provinsi dan Anggota KPU Kabupaten/Kota atau KIP Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, PPLN dan KPPSLN serta Anggota Bawaslu, anggota Bawaslu Provinsi, anggota Panwalu Kabupaten/Kota, anggota Panwaslu Kecamatan, Anggota Pengawas Pemilu Lapangan. Sepanjang tahun 2016 beberapa Pelanggaran untuk Penyelenggara Pemilu/Pemilihan di KPU Sulawesi Tenggara dapat dilihat dari Indikator Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan diukur melalui persentase perbandingan jumlah pelanggatan kode etik sesuai putusan DKPP terhadap Anggota KPU Provinsi, Anggota KPU Kabupaten/Kota dan jajaran Sekretariat dilihat dari tabel 3.13 dibawah ini : Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

50 No. Tabel3.13 Target dan Realisasi TerhadapPersentasePenyelenggara Pemilu/Pemilihan yangterbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan INDIKATOR KINERJA REALISASI 2015 (%) TARGET (%) 2016 REALISASI (%) TARGET 2019 (%) Capaian Realisasi (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 PersentaseKPU Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Pemilihan Tanpa Konflik ,8 Jumlah Pelanggaran Kode Etik terhadap Penyelenggara Pemilu/Pemilihan di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara di Tahun 2016 lebih tinggi dibandingkan jumlah pelanggaran kode etik pada Tahun 2015, dimana Pelanggaran kode etik pada Tahun 2015 berjumlah 3 Orang (3,5%) dari total personil 85 orang personil KPU yang ada di Sulawesi Tenggara, sedangkan di Tahun 2016 yang diberikan putusan pelanggaran kode etik baik berupa teguran ringan, teguran keras, peringatan juga peringatan keras sehingga menghasilkan putusan pengadilan ataupun pemberhentian dari DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu). Dapat terinci pada tabel 3.14Data Penyelenggara KPU Sprovinsi, KPU Kabupaten/Kota Sulawesi Tenggara yang melakukan Pelanggaran sepanjang tahun 2016 dibawah ini : No Tabel3.14 Data Penyelenggara KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota Pemilu/Pemilihan yang melakukan Pelanggaran Tahun 2016 Jumlah Satker Amar Putusan Permasalahan Penyelenggara KPU Provinsi Sulawesi Tenggara KPU Kabupaten Bombana KPU Kabupaten Kolaka Timur 5 Orang Teguran dari KPU 5 Orang Teguran DKPP 1 Orang Peringatan Biasa dari DKPP Tidak melakukan teguran kepada 4 Kabupaten yaitu Bombana, Buton Selatan, Buton Tengah dan Buton tidak mengupload aplikasi SITAP Tidak melakukan Verifikasi factual dukungan Calon Perseorangan Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

51 3. KPU Kabupaten Konawe Selatan 2 Orang Putusan Pengadilan Pengelolaan Dana Hibah KPU Kabupaten Buton Utara KPU Kabupaten Konawe Utara KPU Kabupaten Muna KPU Kabupaten Konawe Kepulauan 5 Orang 5 Orang Peringatan Keras dari DKPP untuk Ketua dan peringatan Biasa untuk 4 Anggota Pemberhentian tetap untuk 2 Orang Anggota dan 3 Orang lainnya Peringatan Keras 5 Orang Peringatan dari DKPP Terkait Pemutakhiran Data Pemilih Kelalaian dalam Melakukan Sosialisasi Pilkada Pemutakhiran Data Pemilih 3 Orang Peringatan dari DKPP Laporan Dana Kampanye Dari sejumlah kasus tersebut diatas maka untuk meminimalisir Pelanggaran Penyelenggara Pemilukada Oleh karena itu, solusi untuk mengatasi hambatan/kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran, adalah :: 1. Meningkatkan sosialisasi dan koordinasi melalui rapat kerja atau rapat koordinasi mengenai informasi dan peraturan terkait pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu/pemilihan; 2. Meningkatkan sosialisasi dan koordinasi melalui rapat kerja atau rapat koordinasi mengenai informasi dan peraturan terkait pelanggaran kode etik penyelenggara 2. Persentase Sengketa Hukum yang dimenangkan KPU; Dalam menyelenggarakan Pemilu dan Pemilihan, KPU juga dihadapkan pada sengketa yang timbul akibat dari gugatan yang diajukan oleh Peserta Pemilu/Pemilihan, yang terdiri dari: a. Sengketa antar peserta Pemilu/Pemilihan dan sengketa antara Peserta Pemilu/Pemilihan dengan penyelenggara Pemilu, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan KPU; Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

52 b. Sengketa tata usaha negara, merupakan sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara Pemilu/Pemilihan antara Peserta dengan Penyelenggara Pemilu sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan KPU; c. Perselisihan hasil Pemilihan, merupakan perselisihan antara KPU dan peserta Pemilihan mengenai penetapan perolehan suara hasil Pemilihan. Dalam menghadapi sengketa tersebut, KPU dihadapkan pada beberapa lembaga yang berwenang menyelesaikan kasus sengketa yaitu Pengadilan Tata Usaha Negara, Pengadilan Negeri, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi serta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu yang bertugas untuk menegakkan kode etik Penyelenggara Pemilu. Untuk perbandingan realisasi persentase sengketa hukum yang dimenangkan KPU pada tahun 2016 dengan tahun 2015 serta dengan target Renstra pada tahun 2019, dapat dilihat pada Tabel Tabel3.15 Target dan realisasi terhadappersentase Sengketa Hukum Yang Dimenangkan KPU No. INDIKATOR KINERJA REALISASI 2015 (%) TARGET (%) 2016 REALISASI (%) TARGET 2019 (%) Capaian Realisasi (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Persentase Hukum yang Dimenangkan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Cara mengukur indikator Persentase Sengketa Hukum yang dimenangkan KPU adalah denganmembandingkan jumlah sengketa hukum yang dimenangkan KPU dengan jumlah total sengketa hukum. Berdasarkan Tabel 3.13, Pada tahun 2016 ada beberapa sengketa hokum yang melibatkan KPU yang semuanya dimenangkan KPU, namun ada beberapa yang sudah masuk sidang sampai kasasi atau MA tapi semuanya berhasil dimenangkan oleh KPU.Berikut ada Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

53 beberapa kasus sengketa hokum yang semuanya melibatkan KPU yang menyelenggarakan Pemilukada serentak Tahun 2015 yang prosesnya berlangsung di Tahun 2016 dapat dirinci sebagai berikut : 1. KPU Kabupaten Konawe Utara, yang kasusnya masih menunggu putusan Pengadilan/PTUN Makassar diantaranya perihal : a. Syarat Pencalonan; b. Penetapan Pasangan Calon; c. Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon; d. Penetapan Perolehan Hasil; e. Penetapan Calon Terpilih; 2. KPU Kabupaten Kolaka Timur, Kewenangan KPU Kabupaten Kolaka dalam Penyelenggaraan Pilkada Kolaka Timur (gugatan tidak diterima dan memenangkan KPU); 3. KPU Kabupaten Konawe Kepulauan, Laporan Dana Kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati (gugatan ditolak dan memenangkan KPU); 4. KPU Kabupaten Konawe Selatan, masalah Pencalonan yang sampai Kasasi/MA gugatan ditolak dan kasus ini dimenangkan oleh KPU Dari total gugatan yang diajukan ke semua lembaga peradilan, semua kasus dimenangkan oleh KPU. Sehingga capaian realisasinya meningkat menjadi 111%. Selain banyaknya lembaga peradilan yang harus dihadapi oleh KPU, terdapat beberapa kendala yang menghambat upaya penyelesaian sengketa, antara lain: 1. Anggaran yang terbatas untuk jasa pengacara dalam penyelesaian sengketa; 2. Kurangnya sumber daya manusia yang memilki kompetensi dalam membuat legal opinion/kajian hukum dan penyusunan jawaban termohon. Kendala yang dialami oleh beberapa Penyelenggaraan Pemilukada tersebut diatas pada akhirnya dapat teratasi dengan baik dengan konsistensi pelaksanaan kegiatan terhadap upaya yang sudah dilakukan, antara lain dengan : 1. Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia melalui pembekalan materi tentang penyelesaian sengketa hukum dan perkara di lembaga Peradilan; 2. Memetakan potensi sengketa hukum yang mungkin timbul dalam Pemilihan; Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

54 3. Membuat Standar Operational Prosedur (SOP) dalam penyelesaian sengketa Pemilihan; 4. Menyiapkan bahan kajian dan advokasi hukum untuk membantu penyelesaian sengketa; 5. Melakukan klarifikasi penyelesaian masalah sengketa di KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota; 6. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan putusan peradilan. Untuk mengurangi jumlah gugatan dari para Peserta Pemilu/Pemilihan, KPU melakukan beberapa upaya antara lain: 1. Perbaikan kualitas regulasi melalui mekanisme uji publik rancangan PKPU; 2. Peningkatan kapasitas penyelenggara Pemilu dan Pemilihan melalui seleksi dan bimbingan teknis; 3. Peningkatan transparansi hasil pemungutan suara melalui upload formulir C1 pada website KPU; 4. Peningkatan akses terhadap produk hukum KPU yaitu peraturan dan keputusan pada laman 5. Penyuluhan dan sosialisasi PKPU kepada penyelenggara Pemilu dan Stakeholder. Sasaran 4 Meningkatnya Kualitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/Pemilihan. Untuk meningkatkan Kualitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/Pemilihan diperlukan manajemen dan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sehingga kinerja yang dibangun bisa bersinegris dengan apa yang akan dilakukan, dalam sasaran ini ada 2 (dua) indikator kinerja yang dilakukan pengukurannya, yaitu sebagai berikut : Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

55 1. Peningkatan Kualitas Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP KPU Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Renstra KPU menargetkan Kualitas Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP bernilai Baik. Laporan Keuangan merupakan sesuatu hal yang penting dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP yang bernilai baik bisa dilihat dari indikator kinerja pada tabel 3.16 di bawah ini : Tabel3.16 Target dan realisasi terhadap indikator kinerja Peningkatan Kualitas Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP 1 No. INDIKATOR KINERJA REALISASI 2015 (%) TARGET (%) 2016 REALISASI (%) TARGET 2019 (%) Capaian Realisasi (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Sesuai SAP. Baik Baik Baik Baik Baik Berdasarkan Tabel 3.14 di atas menunjukkan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara menargetkan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP menjadi baik, Dan realisasi capaian di Tahun 2015 berlangsung lebih baik di Tahun 2016, dan selanjutnya persiapan Pileg dan Pilpres di tahun 2019 target akan selalu bernilai baik untuk Pelaporan Keuangan, untuk meningkatkan target tersebul langkah-langkah yang dilakukan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara adalah : 1. Melakukan Rekapitulasi Data Realisasi Pengeluaran baik di KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten/Kota setiap 3 (tiga) bulan sekali; 2. Mengadakan Rapat Koordinasi Penyusunan Laporan Keuangan minimal 2(dua) kali setahun; 3. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam Penyusunan Laporan Keuangan, pihak pihak terkait tersebut adalah : BPKP Provinsi, Kantor Pelayanan Pajak (KPP), KPPN, dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan KPU Sultra serta KPKNL Kendari; Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

56 4. Membangun Komunikasi yang baik di tingkat Satker, antar Penanggungjawab Pengelolaan Keuangan untuk mewujudkan Laporan Keuangan yang berkualitas, transparan dan akuntabel; 5. Meningkatkan koordinasi dan Supervisi di Tingkat Satker KPU Kabupaten/Kota untuk menghasilkan Laporan wilayah yang berkualitas dan bernilai baik; 6. Melakukan Koordinasi ke Tingkat Eselon I mengenai kebijakan-kebijakan yang terkait peningkatan kualitas Laporan Keuangan sesuai Undang-Undang yang berlaku; 7. Melakukan update segala jenis peraturan perundang-undangan yang terkait pengelolaan keuangan guna mewujudkan Laporan Keuangan yang berkualitas, transparan dan akuntabel. Beberapa kendala yang dihadapi KPU dalam peningkatan kualitas Pelaporan Keuangan, yaitu ; 1. Kurangnya tenaga Pengelola Keuangan; 2. Masih banyaknya Pengelola Keuangan yang belum memiliki sertifikat Perbendaharaan atau masih perlu pembelajaran di bidang perbendaharaan. Upaya-upaya yang terus dilakukan KPU Provinsi untuk membuat Pengelolaan Keuangan menjadi lebih baik lagi yaitu : 1. Memberikan peluang kepada Pegawai yang berkompeten di bidang Keuangan; 2. Mengikutkan Pegawainya disetiap diklat Perbendaharaan yang diselenggarakan baik oleh KPU RI maupun KPU Provinsi. 2. Nilai Akuntabilitas Kinerja Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahbirokrasimelaluisuratnomorb/3934/mpanrb/12/2015 tanggal11 Desember2015perihalHasilEvaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemwrintah yaitu melakukan peningkatan dalam hal perencanaan kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi internal dan capaian kinerja Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

57 Untuk mendukung kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara maka yang harus dilakukan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara membangun intensitas kemampuan Manajerial dalam mendukung serta mengelola Penyelenggaraan Pemilukada lebih baik, walaupun di Tahun 2016 ini belum memenhi target tapi kinerja KPU lebih ditingkatkan seperti yang nampak pada tabel 3.17 target dan capaian realisasinya: No. INDIKATOR KINERJA REALISASI 2015 (%) TARGET (%) Tabel3.17 Target dan realisasi terhadap indikator kinerja Nilai Akuntabilitas Kinerja 2016 REALISASI (%) TARGET 2019 (%) Capaian Realisasi (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Nilai Akuntabilitas Kinerja C B CC B 75 Dalam meningkatkan kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara masih menargetkan Baik walaupun realisasi dan penilaian dari KPU RI masih CC, KPU Provinsi selalu akan berkomitmen dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja. Beberapa kendala yang ditemui dalam meningkatkan nilai Akuntabilitas Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara antara lain sebagai berikut : a.masih rendahnya pemahaman satuan kerja didaerah terhadap pentingnya pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja di lingkungan kerjanya; b.perlu sinkronisasi Rencana Strategis,Rencana Kinerja Tahunan,Rencana Kerja, dan Perjanjian Kinerja. c. Terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki pemahaman dalam menyusun Laporan Kinerja sesuai dengan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

58 C. Akuntabilitas Keuangan Pada Tahun 2016, KPU Provinsi Sulawesi Tenggara mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp ,- yang dialokasikan untuk kelancaran kegiatan selama setahun, KPU Provinsi Sulawesi Tenggara tidak melaksanakan Pemilukada namun hanya memonitoring dan melakukan supervisi ke beberapa Kabupaten Penyelenggara Pemilukada serentak di Tahun 2015 dan juga Pelaksanaan Pilkada Kabupaten Muna di Tahun Adapun Laporan Akuntabilitas Keuangan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 ini dapat terlihat pada Tabel 3.18 di bawah ini : INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET (%) KINERJA REALISASI (%) (%) Pagu Tabel 3.18 Akuntabilitas Keuangan ANGGARAN Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun (Rp) Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Sasaran 1 : Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan yang Demokratis Persentase KPU Kabupaten/Kota 100% 100% yang menyelenggarakan % 95.8 Pemilihan sesuai dengan jadwal Kabupaten/ Kabupaten/Kot 286,260, ,145,517 dan ketentuan yang berlaku Kota a Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan 75% 62.74% 84% Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/PemilihanPemilu/Pemilih 76% 60.10% 79% an 351,049, ,413, Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam 85% 100% 118% Pemilu/Pemilihan Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih 2% 5.1% 96.8% 251,271, ,713, Sasaran 2 : Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Aman Persentase KPU Kabupaten/ Kota yang melaksanakan Pemilihan 85.71% % % 155,482, ,890, tanpa konflik (Rp) %

59 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET (%) KINERJA REALISASI (%) (%) Pagu (Rp) ANGGARAN Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Sasaran 3 : Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Jujur dan Adil Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan 2% 27% 74,8% ,3 Persentase Sengketa Hukum yang 90% 100% 111% Dimenangkan KPU ,3 Sasaran 3 : Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Jujur dan Adil Peningkatan Kualitas Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP Baik Baik Baik ,0 Nilai Akuntabilitas Kinerja B CC 75,00% ,0 Berdasarkan tabel 3.15, indikator kinerja Persentase (Rp) % KPU Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku satu pagu anggaran sedangkan Partisipasi Pemilih dalam Pemilu/Pemilihan, Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan, dan Persentase Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan berada pada satu pagu anggaran, hal ini disebabkan anggaran dimasukkan dalam satu kegiatan yakni dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih walaupun outputnya dapat dikelompokkan lagi menjadi partisipasi pemilih, pemilih perempuan, dan pemilih disabilitas dan indikator Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi tidak masuk dalam daftar Pemilih juga berada pada satu pagu anggaran. Selain itu, Persentase Sengketa Hukum yang dimenangkan KPU berada pada satu anggaran yakni Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan KPU. Dalam dua tahun terakhir Realisasi Anggaran KPU Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan sebesar 91,4% dari tahun lalu. Secara keseluruhan untuk melihat perbandingan Anggaran dan Realisasi KPU Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2015 dan 2016, dapat dilihat pada tabel 3.19, dibawah ini : Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

60 Tabel 3.19 Anggaran dan Realisasi Keuangan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun NO ANGGARAN PAGU REALISASI % 1 DIPA ,01 2. DIPA ,48 Jumlah ,01 Dilihat dari Pagu Anggaran di Tahun 2015 yang lebih besar di Tahun 2016, karena peruntukan Dana Tukin KPU Kabupaten/Kota masih ada pada pagu Anggaran KPU Provinsi Sulawesi Tenggara dan di Tahun 2016 sudah dialokasikan ke Satker KPU masing-masing Kabupaten/Kota. Dari dua tahun terakhir Realisasi tahun 2016 meningkat. Dari alokasi dan belanja Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara, yang penggunaannya diperuntukkan guna pembelanjaan biaya operasional kantor dan kegiatankegiatan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan realisasi keseluruhan sejumlah Rp ,- atau 98,48 % dari total Pagu DIPA tahun Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

61 Bab IV PENUTUP Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

62 PENUTUP Pengukuran dan Perjanjian Kinerja atas sasaran, program dan kegiatan sangat diperlukan guna mengetahui tingkat keberhasilan yang telah dicapai, sekaligus sebagai laporan kepada publik pada umumnya dan kepada pimpinan pada khususnya.atas hasil pengukuran capaian kinerja sasaran yang dituangkan dalam bentuk Laporan Kinerja KPU Tahun 2016 akan dijadikan bahan acuan dalam rangka pencapaian sasaran strategis yang tertuang dalam Renstra KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Di Tahun 2016 KPU Provinsi Sulawesi Tenggara berupaya lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitasnya demi penguatan kelembagaan sebagai penyelenggara Pemilu sehingga menjadi instansi yang bisa menarik kepercayaan masyarakat sebagai instansi yang capable dan berkinerja baik dalam menjalankan tugasnya. Hasil capaian kinerja terhadap sasaran yang ditetapkan pada Tahun 2016 lebih banyak mengarah kepada Pelaksanaan Pemilukada dari salah satu Kabupaten yang mengalami Pemungutan Suara Ulang di salah satu Kabupaten yang menyelenggarakan Pemilukada serentak di Tahun 2015,secara umum sasaran dan indikato kinerja dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, beberapa indikator kinerja masih membutuhkan komitmen, keterlibatan, dan dukungan aktif segenap komponen penyelenggara Pemilu, pemerintah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan. Upaya koordinasi dan peningkatan kerjasama dengan berbagai instansi baik internal maupun lintas sektoral di pusat dan di daerah harus dilakukan dengan lebih intensif mengingat berbagai target indikator hanya dapat dicapai dengan melibatkan segenap instansi pemerintah pusat dan daerah, dalam penyelenggaraaan sistem pemerintahan yang berorientasi pada hasil, berbasis kinerja, bertujuanmelayani masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

63 Pada Tahun 2016, KPU Provinsi Sulawesi Tenggara lebih banyak mengkoordinir dan mengawasi jalannya Penyelenggaraan tahapan Pemilu KPU Kabupaten/Kota yang akan melaksanakan Pemilukada Serentak Tahun Untuk kedepannya, Langkah-langkah yang akan dilakukan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara adalah : 1. Melakukan sosialisasi Pemilu melalui media dan Pendidikan Pemilih dengan Metode/strategi yang lebih variatif; 2. Memberikan Pemahaman kepada Masyarakat untuk aktif dalam Pemutakhiran Data Pemilih; 3. Memberikan pemahaman dan sosialisasi mengenai pentingnya sikap netral dan profesionalisme kepada semua pihak dalam pelaksanaan Pemilu; 4. Melakukan pembenahan terhadap pengelolaan/pencatatan barang persediaan dengan bimbingan teknis dan asistensi/pendampingan; 5. Menyusun regulasi lebih awal karena prosedur yang harus dilalui dengan melibatkan banyak pihak sesuai peraturan perundang-undangan; 6. Menciptakan Penyelenggaraan Pemilu yang terbuka (jujur) serta keadilan bagi para peserta pemilu dalam mendapatkan dan mengelola dana 7. Perubahan data pemilih dan jumlah badan penyelenggara ad hoc ditetapkan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan waktu untuk pengadaan; 8. Meningkatkan koordinasi dengan KPU Kabupaten/Kota demi kelancaran pelaporanbaik itu dalam hal pelaporan keuangan, informasi data dll sehingga dapat terlaksana dengan tepat waktu tanpa adanya keterlambatan. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

64 Beberapa hal yang telah dilaksanakan KPU terhadap rekomendasi dari Menteri PAN dan RB sesuai dengan surat nomor B/3934/M.PANRB/12/2015 tanggal 11 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan tujuan dan sasaran berorientasi hasil dalam Penyusunan Renstra , serta indikator kinerja yang terukur dan relevan pada dokumen-dokumen perencanaan, terutama untuk unit kerja yang merupakan turunan dari dokumen renstra; 2. Menyempurnakan kualitas rumusan indikator kinerja tujuan (outcome) yang memenuhi kriteria sehingga sesuai dengan kriteria indikator kinerja yang baik; 3. Menyempurnakan indikator kinerja individu yang mengacu pada ukuran kinerja (IKU) Sekretariat KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, untuk pengendalian dan pemantauan secara berkala pencapaiannya sampai dengan tahun berjalan; 4. Menyajikan informasi dalam LK di tingkat Sekretariat KPU Provinsi Sulawesi Tenggara dan unit kerja, khususnya terkait evaluasi dan analisis pencapaian sasaran dan strategis serta pembandingan data kinerja yang dapat diandalkan; 5. Memanfaatkan informasi kinerja dalam LK untuk meningkatkan kinerja secara keseluruhan, dengan penyajian informasi yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja; 6. Menindaklanjuti hasil evaluasi akuntabilitas kinerja, untuk perbaikan perencanaan dan kinerja di Lingkungan Sekretariat KPU Provinsi Sulawesi Tenggara. 7. Partisipasi dalam menghadapi setiap permasalahan maupun kebutuhan baik yang bersifat internal maupun eksternal dalam lebih dioptimalkan sehingga tercapai suatu peningkatan Sumber Daya Manusia yang lebih baik 8. Persiapan dalam menghadapi Pemilukada yang akan dating lebih ditingkatkan dengan persiapan, penyusunan peraturan, advokasi dan informasi Hukum mengenai Kepemiluan, pedoman dan petunjuk teknis serta lebih banyak melaksanakan sosialisasi kepemiluan. Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

65 Lampiran 1 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (%) Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu/Pemilihanyang Demokratis (1) (2) (3) Persentase KPU Kabupaten/Kota yang Menyelenggarakan Pemilihan Sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku. Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu/Pemilihan Persentase Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan Kabupaten/Kota Terselenggaranya Pemilu/Pemilihan yang Aman Terselenggaranya Pemilu/Pemilihan yang Jujur dan Adil Meningkatnya Kapasitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/Pemilihan Persentase Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan Persentase Pemilu yang Berhak Memilih Tetapi tidak Memilih dalam Daftar Pemilih Persentase KPU Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Pemilihan Tanpa Konflik Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan. Persentase Sengketa Hukum yang dimenangkan KPU Peningkatan Kualitas Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP Nilai Akuntabilitas Kinerja , Baik B Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

66 Lampiran 2 Pengukuran Kinerja Tahun 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (%) (1) (2) (3) Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu/Pemilihanyang Demokratis Persentase KPU Kabupaten/Kota yang Menyelenggarakan Pemilihan Sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku. Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu/Pemilihan Persentase Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan Persentase Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan Kabupaten/Kota REALISASI (%) Kabupaten/Kota CAPAIAN (%) ,74% 84% 76% 60,10% 79% 85% 100% 118% Terselenggaranya Pemilu/Pemilihan yang Aman Persentase Pemilu yang Berhak Memilih Tetapi tidak Memilih dalam Daftar Pemilih Persentase KPU Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Pemilihan Tanpa Konflik 2% 5,1% 96,8% 85,71% 100,00% 116,67% Laporan Kinerja KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2015 2019 Perencanaan merupakan sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Samarinda Tahun 2015 sebagai wujud pelaksanaan amanat Peraturan Presiden Nomor

KATA PENGANTAR. Samarinda Tahun 2015 sebagai wujud pelaksanaan amanat Peraturan Presiden Nomor KATA PENGANTAR S egala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya kita dapat menyusun Laporan Kinerja (LK) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM BAB 1 Pendahuluan SI L IHA N PEM UMUM MI KO I 2014 PEMILIHAN UMUM A. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan yang telah mengalami

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.23, 2015 PEMERINTAHAN DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Penetapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 101, 2011 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN

Lebih terperinci

LAPORAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 15

LAPORAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 15 KOMISI PEMILIHAN UMUM 20 JENDERAL 15 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya kita dapat menyusun

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM

LAPORAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM LAPORAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM 20 16 pengantar Komisi Pemilihan Umum Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya kita dapat menyusun Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM

LAPORAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM LAPORAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM pengantar Komisi Pemilihan Umum Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya kita dapat menyusun Kinerja (LK)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA utporat*, Kintrja KPU my mhun. 2Oie> KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA egala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017 TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017 KPU Kabupaten 1) Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum,

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum, KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum, menempati kedudukan yang cukup penting dalam menjaga proses

Lebih terperinci

PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU

PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU DIAN KARTIKASARI, KOALISI PEREMPUAN INDONESIA DISKUSI MEDIA PUSKAPOL, PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DALAM KPU DAN BAWASLU, JAKARTA,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 205 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI Sekretariat : Jl. Gunung Gandul RT 03 RW 05 Joho Lor Giriwono Wonogiri Telepon (0273) 325503 Fax. (0273) 323866 DAFTAR ISI KATA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pemilihan umum

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik... 133 I. Umum... 133 II. Pasal Demi Pasal...

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik... 133 I. Umum... 133 II. Pasal Demi Pasal... DAFTAR ISI Hal - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum... - BAB I Ketentuan Umum... 4 - BAB II Asas Penyelenggara Pemilu... 6 - BAB III Komisi Pemilihan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA (TAPKIN)

PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) www.kpud-banyumaskab.go.id PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS www.kpud-banyumaskab.go.id PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS PENETAPAN

Lebih terperinci

BAB I1 Perencanaan Dan Perjanjian Kinerja L IHA PEMILIHAN UMUM

BAB I1 Perencanaan Dan Perjanjian Kinerja L IHA PEMILIHAN UMUM BAB I1 Perencanaan Dan Perjanjian Kinerja SI L IHA N PEM UMUM MI KO I 2014 PEMILIHAN UMUM A. Sasaran RPJMN 2010 2014 Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang bersifat nasional,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BOJONEGORO Jl. K.H.R. Moh. Rosyid No. 93 Bojonegoro Email : kpubojonegoro@gmail.com website : kpud-bojonegorokab.go.id 1.1 Kondisi Umum Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Jl. Chairil Anwar No. 9 Kendari Sulawesi Tenggara Website : http//kpud-sultraprov.go.id,

LAPORAN KINERJA. Jl. Chairil Anwar No. 9 Kendari Sulawesi Tenggara Website : http//kpud-sultraprov.go.id, LAPORAN KINERJA 2016 Jl. Chairil Anwar No. 9 Kendari Sulawesi Tenggara Website : http//kpud-sultraprov.go.id, email : kpusultra@gmail.com Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2016

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Jln. BASUKI RAHMAT 2 SAMARINDA TELP.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menjamin tercapainya cita-cita dan tujuan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KOMISI PEMILIHAN UMUM

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KOMISI PEMILIHAN UMUM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KOMISI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Pengantar Komisi Pemilihan Umum Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa karena berkat

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menjamin tercapainya cita-cita dan

Lebih terperinci

2017, No d. bahwa Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2011 tent

2017, No d. bahwa Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2011 tent LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.182, 2017 PEMERINTAHAN. Pemilihan Umum. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS Anang Dony Irawan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya 60113 Telp. 031-3811966,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KPUD BANTUL

BAB II GAMBARAN UMUM KPUD BANTUL BAB II GAMBARAN UMUM KPUD BANTUL A. Profil KPUD Bantul Dalam konteks penyelenggaraan negara dan pemerintahan, perumusan rencana kerja pemerintah baik jangka pendek, menengah, maupun panjang telah digagas

Lebih terperinci

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gianyar

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gianyar 0 BAB l PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan umum secara langsung oleh rakyat merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan Negara yang demokratis berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menjamin tercapainya cita-cita dan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 28 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Dalam bab tiga ini akan menjelaskan analisis sistem yang sedang berjalan dan pemecahan masalah. Analisis dan pemecahan masalah di dapat dari sumber data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. LAKIP KPU Belitung Timur A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. LAKIP KPU Belitung Timur A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komisi Pemilihan Umum merupakan lembaga negara yang bertugas untuk menyelenggarakan pemilu. Hal ini didasarkan pada pasal 22E ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI. demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan

BAB II DESKRIPSI LOKASI. demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan BAB II DESKRIPSI LOKASI A. Komisi Pemilihan Umum (KPU) 1. Visi Terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki integritas, profesional, mandiri, transparan dan akuntabel,

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR: 03/Kpts/KPU-Prov-010/2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012 Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab-014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Jl Brawijaya No.34 Pamekasan Telp/Fax : (0324) 333192 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan menajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta

Lebih terperinci

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan KaruniaNya sehingga kami dapat menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KPU KOTA SAWAHLUNTO

LAPORAN KINERJA KPU KOTA SAWAHLUNTO 2017 LAPORAN KINERJA KPU KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2016 KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SAWAHLUNTO 1/17/2017 January 17, 2017 LAPORAN KINERJA KPU KOTA SAWAHLUNTO 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Akuntabilitas adalah Dokumen yang berisi gambaran perwuju kewajiban suatu lembaga instansi untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan kegagalan pelaksanaan Misi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : HUSNI KAMIL

Lebih terperinci

KPU. Komisi Pemilihan Umum L IH. Laporan Akuntabilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Komisi Pemilihan Umum. Tahun 2013

KPU. Komisi Pemilihan Umum L IH. Laporan Akuntabilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Komisi Pemilihan Umum. Tahun 2013 UMU M PEM I LI HAN K O M ISI UMUM PE MI L IH A N 2014 emilu 2014 Sukses P MUM IHAN U PEMIL Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 U P E M I L U M U M I H A N Kata Pengantar Assalamu

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 02/Kpts/KPU-Wng-012329512/2010 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memilih Presiden

Lebih terperinci

Pengantar. Purnomo S. Pringgodigdo

Pengantar. Purnomo S. Pringgodigdo Pengantar Membaca peraturan perundang undangan bukanlah sesuatu yang mudah. Selain bahasa dan struktur, dalam hal Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tantangan ini bertambah dengan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG KPU Kota Bogor sebagai penyelenggara Pemilu dan Pemilukada di Kota Bogor diberikan amanah oleh Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 untuk menyelenggarakan Pemilu dan Pemilukada,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ...i...ii...iii...iv

DAFTAR ISI. ...i...ii...iii...iv KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wonogiri Tahun

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 KOMISI PEMILIHAN UMUM PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat BAB I PENDAHULUAN Pemilihan Umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat sebagai wujud keikutsertaan seluruh rakyat Indonesia dalam penyelenggaraan Pemerintahan Negara berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 03/Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN TEKNIS ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA S A L I N A N KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOMOR : 49/PP.02.3-Kpt/74/Prov/IX/2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI, KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

: Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang

: Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang Lampiran 1 : Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, DAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM I. UMUM Pemilihan Umum merupakan perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Palangka Raya, 23 Februari 2016 Ketua, AHMAD SYAR I

KATA PENGANTAR. Palangka Raya, 23 Februari 2016 Ketua, AHMAD SYAR I KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-nya Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN KPU KABUPATEN BANYUMAS. Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi:

TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN KPU KABUPATEN BANYUMAS. Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi: TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN KPU KABUPATEN BANYUMAS A. Dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi: 1. Menjabarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Panyabungan, 18 Januari 2017 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing Natal Sekretaris, M A W A R D I NIP

KATA PENGANTAR. Panyabungan, 18 Januari 2017 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing Natal Sekretaris, M A W A R D I NIP KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya kita dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Kinerja (LKj) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BELITUNG TIMUR Jalan Teuku Umar Bukit Samak Manggar Belitung Timur Telp

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BELITUNG TIMUR Jalan Teuku Umar Bukit Samak Manggar Belitung Timur Telp KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BELITUNG TIMUR Jalan Teuku Umar Bukit Samak Manggar Belitung Timur 33472 Telp 0719-91660 BAB 1 PENDAHULUAN Perencanaan memegang peran penting bagi suatu institusi untuk

Lebih terperinci

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD 1945 yang diamandemen Hukum, terdiri dari: Pemahaman Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Pemahaman

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG TAHUN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG

RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG TAHUN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG TAHUN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMPANG Kata Pengantar KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Alloh SWT atas limpahan taufik

Lebih terperinci

PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dalam rangka peningkatan kinerja KPU Kabupaten Bangka di masa mendatang. Sungailiat, Januari 2017

PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dalam rangka peningkatan kinerja KPU Kabupaten Bangka di masa mendatang. Sungailiat, Januari 2017 PENGANTAR Segala Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmat dan hidayah-nya Laporan Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Tahun 2016 sudah

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM I. UMUM Pemilihan Umum merupakan perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang

Lebih terperinci

KPU. Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KPU. Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KOMISI UMU M PEM I LI HAN KPU Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi

KATA PENGANTAR. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI, DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang :

Lebih terperinci

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.773, 2015 BAWASLU. Pemilihan Umum. Pengawasan. Perubahan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMBERHENTIAN, DAN PENGGANTIAN ANTAR WAKTU BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA PENYELENGGARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA PENYELENGGARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 LAMPIRAN II KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 02/Kpts/KPU-Prov-011/VII/2012 TANGGAL : 20 JULI 2012 TENTANG : PEDOMAN TEKNIS PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Kinerja Tahun 2016 KPU Kabupaten Lombok Timur

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Kinerja Tahun 2016 KPU Kabupaten Lombok Timur KATA PENGANTAR Puji syukur Kami panjatkan ke-hadirat Alloh SWT, yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

KPU. Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KPU. Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KOMISI UMU M PEM I LI HAN KPU Komisi Pemilihan Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menjamin tercapainya cita-cita dan tujuan

Lebih terperinci

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM, BAHAN UJI PUBLIK 12 MARET 2015 RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH, KOMISI

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Sekretariat KPU DIY Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Sekretariat KPU DIY Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Assalamu alaikum. Wr.Wb Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Berkah dan RahmatNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

Tugas dan Wewenang KPU Kabupaten Mamuju. Written by sysadmin Rabu, 07 September :40 - Last Updated Rabu, 23 Mei :25

Tugas dan Wewenang KPU Kabupaten Mamuju. Written by sysadmin Rabu, 07 September :40 - Last Updated Rabu, 23 Mei :25 Sesuai dengan ketentuan pasal 10 Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum bahwa tugas, wewenang dan kewajiban KPU Kabupaten dalam menyelenggarakan Pemilu adalah: Tugas dan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN ATAS PENDAFTARAN, VERIFIKASI PARTAI POLITIK CALON PESERTA

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU PENYELENGGARA

Lebih terperinci

QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DAN PEMILIHAN DI ACEH

QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DAN PEMILIHAN DI ACEH QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DAN PEMILIHAN DI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Lebih terperinci

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg No.1748, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DKPP. Kode Etik dan Pedoman Perilaku. PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK DAN

Lebih terperinci