IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
|
|
- Yuliani Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH SINGKAT DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT. X merupakan produsen tepung terigu pertama dan terbesar di Indonesia yang berdiri secara notarial pada tanggal 7 Agustus Perusahaan ini didirikan oleh Soedono Salim, Djuhar Sutanto, Ibrahim Risjad dan Sudwikatmono. Setelah masa konstruksi selama setahun, pada tanggal 29 November 1971, pabrik X yang berada di kawasan Cilincing Jakarta Utara mulai beroperasi secara komersial. Pada awal pendirian PT. X hanya melakukan proses penggilingan gandum menjadi tepung terigu dan menyediakan sarana penyimpanan bagi Badan Urusan Logistik (BULOG) yang pada saat itu bertindak sebagai importir gandum dan distributor tepung terigu. Kapasitas penggilingan awal PT. X dengan dua fasilitas penggilingan yang dimiliki yaitu mill A dan mill B adalah 650 ton gandum per hari. Pada tahun pertama total produksi yang dihasilkan pabrik di Jakarta mencapai ton tepung terigu. Seiring dengan meningkatnya permintaan tepung terigu dalam negeri, maka PT. X mendirikan pabrik tepung terigu kedua di kawasan Tanjung Perak, Surabaya dan mulai beroperasi pada tanggal 10 Juli Secara bertahap PT. X wilayah Jakarta mengoperasikan fasilitas penggilingan baru, yaitu pada tahun 1973 dioperasikan mill C. Kemudian pada tahun 1975, dioperasikan mill D dan E, pada tahun 1978 mengoperasikan mill F dan G, tahun 1983 mengoperasikan mill H, I dan J, kemudian tahun 1992 mengoperasikan mill K dan L dan terakhir pada tahun 1996 mengoperasikan mill M, N dan O. Selain dua pabrik tepung tersebut, PT. X juga memiliki tiga divisi penunjang lainnya yang mempunyai peran sebagai penunjang produksi PT. X yang memproduksi tepung terigu. Ketiga divisi tersebut adalah divisi pasta, maritim, dan divisi kemasan. Divisi pasta dan divisi maritim berada pada satu area dengan divisi tepung di Tanjung priok, sedangkan divisi kemasan atau tekstil berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Divisi kemasan atau tekstil didirikan pada tanggal 10 Januari 1977 yang bertugas untuk memproduksi kantong terigu yang kuat dan higienis untuk memenuhi kebutuhan kemasan dua buah pabrik tepung terigu di Jakarta dan 31
2 Surabaya. Divisi kemasan ini memiliki kapasitas produksi kantong blacu (cotton bag) dan Polypropylene bag (PP bag) sebesar lebih dari 4.5 juta kantong per tahun. Divisi maritim dibentuk pada tanggal 12 September 1977 dan memiliki peran penting dalam menjamin kelancaran proses pengadaan dan pengangkutan gandum atau biji-bijian lainnya yang diimpor dari mancanegara. Divisi maritim juga bertugas mengawasi dan mengatur seluruh dermaga yang dimiliki oleh PT. X. PT. X Jakarta memiliki dua buah dermaga dimana salah satunya baru selesai pada tahun 1997, sedangkan PT. X Surabaya hanya memiliki satu unit dermaga. Pada tanggal 18 Desember 1991, dibentuk divisi pasta di pabrik Jakarta. Pendirian pabrik pasta ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing serta menciptakan keanekaragaman makanan. Divisi ini berfungsi sebagai produsen pasta dimana 95% hasilnya akan diekspor ke pasar luar negeri dan 5% akan dipasarkan di pasar domestik. Pasta terbuat dari tepung terigu jenis Durum dan Semolina. Produksi maksimal yang bisa dihasilkan dari pabrik pasta ini adalah sekitar metrikton pasta setiap tahun. Pada tanggal 28 Juli 1992 PT. X diakuisisi oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa sehingga sejak saat itu PT. X berubah nama dan menjadi divisi makanan dari perusahaan semen tersebut. Akusisi kedua dilakukan pada tanggal 30 Juni 1995 oleh PT. Indofood Sukses Makmur sehingga perusahaan berganti nama kembali, hal ini diakibatkan adanya restrukturisasi pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Pada tahun 1999 untuk pertama kalinya tepung terigu produksi PT. X memasuki pasar luar negeri. Selain terigu, PT. X menghasilkan produk sampingan berupa sisa hasil olahan penggilingan gandum ataupun hasil gagal dari proses produksi. Hasil samping (by product) tersebut berupa bran, pollard, pellet, dan tepung industri. Bran, pollard, dan pellet digunakan sebagai pakan ternak, sedangkan tepung industri pada umumnya dimanfaatkan untuk perekat pada industri kayu lapis dan juga sebagai makanan ikan dan udang. Produk sampingan ini dapat menghasilkan sebanyak 110 metrikton hasil produksi tiap jam. Pada Desember 2001, PT. X telah membuka kantor pemasaran regional di Singapura. Pembukaan kantor pemasaran ini dalam rangka perwujudan misi PT. 32
3 X sebagai pelaku pasar tepung terigu di tingkat ASEAN pada tahun Sertifikasi yang telah didapatkan PT. X diantaranya ISO 20000, ISO 14000, HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), ISM (International Safety Management) Code, IMO (International Maritim Organization), dan SMC (Safety Management Certificate) permanen. B. TUJUAN PENDIRIAN PERUSAHAAN Tujuan utama pendirian pabrik tepung terigu PT. X adalah untuk mencukupi kebutuhan konsumen terhadap terigu dengan kuantitas dan kualitis baik serta ketersediannya terjaga, menjadikan terigu sebagai bahan diversifikasi pangan di masyarakat sehingga ketergantungan terhadap beras menurun dan dapat menghilangkan predikat sebagai negara pengimpor beras terbesar di dunia. Visi perusahaan adalah industri pangan berbasis produk pertanian dan jasa terkait yang bertaraf dunia. Misi perusahaan itu sendiri yaitu : 1. Memproduksi, mendistribusi, dan menjual pangan, bahan pangan serta pakan yang bermutu dan bernilai tambah yang berbasis produk pertanian, guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran pelanggan, mitra usaha, masyarakat dan pemegang saham, 2. Menyediakan atau menjual produk jasa terkait, 3. Memperkuat daya saing dengan cara menerapkan teknologi yang tepat, melakukan diversifikasi produk dan jasa, serta mengembangkan sumber daya manusia seutuhnya C. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Dilihat dari keseluruhan hirarki, puncak pimpinan berada di tangan direktur utama dikarenakan PT. X merupakan salah satu divisi dari PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Secara fungsional, PT. X dibagi menjadi empat fungsi yang dipimpin oleh seorang Senior Vice President, yaitu Commercial Function, Human Resources Function, Manufacturing Function, dan Finance Function. Setiap fungsi tersebut terbagi menjadi divisi-divisi yang dipimpin oleh seorang Vice President, dan tiap divisi tersebut dibagi kembali menjadi departemen-departemen yang dipimpin oleh manager, kemudian tiap departemen dibagi kembali menjadi 33
4 subdepartemen-subdepartemen yang dipimpin oleh assistant manager, dan setiap subdepartemen dibagi kembali menjadi seksi-seksi yang dipimpin oleh section head (kepala seksi). Pada penelitian ini, keenam seksi atau tim yang dipilih secara struktural berada pada Manufacturing Function dengan divisi dan departemen yang berbeda. Divisi OP untuk Departemen JS dan Divisi TS untuk Departemen MT. Dua seksi yang berada pada Departemen JS merupakan bagian dari Sub Departemen PSH, sedangkan empat seksi berada pada Departemen MT merupakan bagian dari Sub Departemen WS. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi kedua departemen yang dijadikan objek penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 3. D. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1. Penilaian Prestasi Kerja Penilaian prestasi kerja pada PT. X dilakukan terhadap karyawan oleh dua level pekerjaan di atas level pekerjaan karyawan tersebut, misalnya seorang operator akan dinilai oleh foreman dan section head yang menjadi atasannya, sedangkan foreman akan dinilai oleh section head dan asisten manajer yang menjadi atasannya, begitu seterusnya sampai penilaian seorang manajer oleh dua pekerjaan di atasnya yaitu vice president dan senior vice president. Sistem Penilaian pada PT. X dikenal dengan istilah Sistem Penilaian Prestasi Kerja (PPK) yang berorientasi pada hasil kerja dan upaya pencapaiannya. Periode penilaian prestasi kerja karyawan PT. X dibagi menjadi dua macam, yaitu bagi level pekerjaan satu, dua, dan tiga dengan periode penilaian dalam satu tahun dibagi dalam empat kuarter (periode) yang masingmasingnya mencakup tiga bulan. Penilaian prestasi kerja level pekerjaan empat dan lima, periode penilaiannya dalam satu tahun dibagi dalam dua semester. Penilaian prestasi kerja dengan menggunakan target kerja dan dilakukan oleh bagian performance administration PT. X. Beberapa faktor atau indikator yang digunakan dalam penilaian prestasi kerja adalah : 34
5 a. Work Triger Work Triger terdiri dari tiga aspek yaitu kehadiran, kedisiplinan, dan kecekatan. Kehadiran yang mencakup sakit, izin, permisi, terlambat, cuti, dispensasi, mangkir, skorsing selanjutnya akan diperhitungkan total kerja yang hilang dengan bobot kehadiran sehingga diperoleh nilai kehadiran. Kedisiplinan yang mempertimbangkan jenis pelanggaran yang pernah dilakukan dengan teguran lisan, teguran tertulis, surat peringatan, skorsing dan selanjutnya akan diperhitungkan total pelanggaran dipengaruhi oleh bobot sehingga didapat nilai kedisiplinan. Kecekatan dikategorikan menjadi kategori high, moderate, dan low. Dengan diperhitungkan bobot terhadap kecekatan akan diperoleh nilai kecekatan pekerja dalam bekerja. b. Work Process Work process mempertimbangkan aspek kompetensi tiap karyawan dan bobot yang diberikan kepada setiap level akan berbeda tergantung tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Kompetensi dari pekerja akan dikelompokkan menjadi empat ketegori yaitu exceed expectation, meet expectation, need improvement, dan unsatisfied performance. c. Work Result Work result merupakan faktor penilaian prestasi kerja yang akan memberikan poin penilaian yang berbeda setiap karyawan karena penilaian pada indikator work result ini dilihat dari target kerja yang harus dicapai, dimana target kerja setiap orang tidak selalu sama. Bobot setiap indikator pada penilaian prestasi kerja pekerja pun tidak selalu sama, sesuai dengan levelnya dan kompetensi serta pencapaian target kerja. 2. Pelatihan dan Pengembangan Secara umum, tanggung jawab untuk pelatihan dan pengembangan karyawan adalah tugas bersama antara karyawan yang bersangkutan dengan atasannya. Pelatihan pada PT. X dapat dibedakan menjadi dua macam pelatihan (training), yaitu training development program dan in house training. Training development program secara umum diberikan oleh perusahaan 35
6 kepada karyawan yang dirasakan berpotensi, sehingga diperlukan pelatihan untuk mengasah potensi tersebut, sedangkan in house training diberikan oleh pihak People and Organizational Development untuk seluruh karyawan yang terkait agar mampu mengembangkan kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh karyawan yang bersangkutan. Beberapa materi pelatihan pada in house training yang ditujukan untuk mengembangkan pekerja dilihat dari berbagai aspek, seperti di bawah ini: a. Managerial Program yang bertujuan mengembangkan pekerja dari aspek managerial, exposure, dan commercial program. b. Technical Program yang bertujuan mengembangkan pekerja dari aspek teknis mencakup manufacturing program dan security dan safety. c. System Orientation yang bersifat pengarahan dan pemberitahuan mengenai sistem baru yang berkembang yang berkaitan dengan perusahan. E. PROSES PRODUKSI PT. X merupakan perusahaan agroindustri yang menggunakan gandum sebagai bahan baku utama. Kualitas biji gandum ditentukan oleh kandungan proteinnya yang dipengaruhi oleh faktor negara asalnya, terutama iklim, kelembaban, kondisi tanah, serta perawatan dan perlakuan saat panen. Biji gandum yang digunakan diimpor dari beberapa negara diantaranya Amerika Serikat, Kanada, Australia, India, dan juga beberapa negara Timur Tengah dan Amerika Selatan. Penampang biji gandum seperti pada Gambar 3. Gambar 3. Penampang Gandum (Anonim, 2005) 36
7 Secara umum proses pengolahan gandum menjadi tepung terigu melalui beberapa tahapan proses, antara lain proses pembongkaran gandum dari kapal ke wheat silo, pengiriman gandum dari wheat silo ke mill, sistem pembersihan gandum, proses pengkondisian gandum, proses penggilingan, dan proses pengemasan, penyimpanan produk dan produk sampingan hingga pengiriman ke konsumen. Lebih singkatnya proses pengolahan gandum seperti Gambar 4. Gambar 4. Proses Produksi Tepung Terigu (Team MTC, 2009) 37
8 Berbagai macam produk tepung terigu yang dihasilkan untuk konsumsi lokal memiliki beberapa merk dagang dengan kandungan protein yang berbeda. Hal ini tergantung gristing (pencampuran) gandum yang digunakan pada saat pengolahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Produk Tepung Lokal Protein High Protein Medium Protein Low Protein Sumber : PT. X Merk Dagang Cakra Kembar Emas Cakra Kembar Fsa Pena Kembar Tajmahal Kastil Segitiga Biru Piramida Kunci Mas Kunci Biru Lencana Merah Selain produk tepung terigu, bagian gandum yang tidak terekstraksi menjadi tepung akan dikemas menjadi pakan ternak atau diolah menjadi bahan baku pembuatan pellet ataupun menjadi bahan untuk industri lem. Produk samping (by product) yang dihasilkan adalah: 1. Bran Bran merupakan bagian kulit gandum yang bertekstur kasar dan memiliki serat tinggi, sehingga digunakan sebagai campuran bahan pembuat roti berserat (whole wheat bread). Selain itu, digunakan untuk bahan pakan ternak. 2. Pollard Pollard adalah bagian gandum yang terletak lebih dekat dengan endosperm sehingga mutu proteinnya lebih baik dibandingkan bran. Kadar seratnya tinggi dan ukuran granulasinya lebih kecil dari pada bran. Produk ini digunakan oleh pabrik (pakan ternak) dan peternak sapi perah. 3. Germ Germ adalah tempat tunas baru muncul, banyak mengandung lemak sehingga harus dipisahkan dari tepung karena dapat menurunkan kualitas tepung. Germ ini digunakan sebagai bahan kosmetik dan kapsul. 38
9 4. Pellet Pellet merupakan pakan ternak yang terbuat dari campuran pollard dan bran. Bran dan pollard diproses menjadi pellet agar memudahkan penyimpanan dan menghindari kehilangan pada saat penanganan dan transportasi bahan serta stabilitas harga. Campuran pollard dan bran melalui suatu proses pengepresan dengan steam sehingga dihasilkan pellet berbentuk silinder dengan diameter 6 mm dan panjang cm. Sebagian besar pellet diekspor menggunakan kapal dalam bentuk curah, sedangkan untuk pasaran domestik digunakan truk dan dikemas dalam karung. Proses pembuatan pellet dikenal dengan istilah pelletizing dan hasil pellet dimasukkan ke dalam pellet silo, lebih lengkapnya proses pelletizing seperti Gambar 5. Gambar 5. Proses Produksi Pellet (Pelletizing) (Team MTC, 2009) 39
10 5. Industrial Flour (Tepung Industri) Tepung ini dihasilkan pada reduction process pada bagian roller dan proses sweeping (sapuan tepung yang jatuh ke lantai) yang memiliki kandungan protein hampir sama dengan tepung terigu. Perbedaannya adalah warna tepung industri yang kecoklat-coklatan karena kadar abunya cukup tinggi. Biasanya digunakan untuk lem pada industri kayu lapis dan bahan campuran pada pembuatan pakan ikan. F. PEMBERDAYAAN TIM DALAM PERUSAHAAN Pemberdayaan tim pada PT. X telah dijalankan, walaupun pemberdayaan itu sendiri tidak dijadikan faktor utama dalam pengembangan karyawan PT. X. Pengembangan pada PT. X dilakukan melalui kegiatan penilaian prestasi kerja serta pelatihan dan pengembangan. Kerja tim merupakan budaya kerja di PT. X, dalam penilaian prestasi kerja, kinerja tim merupakan salah satu parameter penilaian yang akan digabungkan dengan penilaian secara individu karyawan. Jadi, karyawan yang sangat menonjol kemampuannya secara individu, namun tidak dapat bekerja dalam tim. Hal ini akan berpengaruh terhadap pengurangan total penilaian karyawan tersebut. Pemberdayaan tim yang dilakukan tidak diatur oleh pihak Human Resource dari PT. X, namun kebijakan dari para pimpinan tim itu sendiri, agar timnya lebih unggul dengan menerapkan pemberdayaan. Salah satu contohnya, para ketua tim telah membebaskan para anggotanya untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan kapasitas kerja tim sehingga timnya menjadi lebih baik. Selain itu, semua tim bebas berinovasi dan berkreatif untuk meningkatkan kualitas kerja dalam tim tersebut. 1. Tim dalam Perusahaan Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tim yang berada pada PT. X terdiri dari berbagai macam. Mulai dari tim manajemen hingga tim-tim di dalam unit kerja yang terbagi dalam PT. X. Dikarenakan tim yang menjadi objek penelitian adalah jenis tim permanen menurut unit kerja dengan jumlah enam seksi, sehingga pembahasan lebih lanjut mengenai tanggung jawab enam seksi tersebut dibagi menurut departemen yang menaunginya sebagai berikut : 40
11 a. Departemen MT (Sub Departemen WS) Secara umum departemen ini bertanggung jawab terhadap semua mesin, peralatan dan utilitas yang terdapat pada PT. X. Departemen ini menunjang jalannya proses produksi yang ada. Jam kerja seksi yang berada pada Sub Departemen WS adalah dari Senin hingga Sabtu tanpa shift kerja. 1. Seksi RM Tim atau seksi ini bertanggung jawab terhadap semua roll yang digunakan oleh produksi. Tim ini memperbaiki roll yang rusak, menjadwalkan perawatan roll-roll tersebut, dan melakukan lubrikasi terhadap roll tersebut. 2. Seksi MRG Tim atau seksi ini bertanggung jawab untuk membuat komponenkomponen mesin yang dapat dikerjakan sendiri tanpa harus membeli ke pihak luar (seperti sekrup), memperbaiki mesin-mesin produksi dan perawatan alat transportasi yang digunakan oleh produksi seperti forklift dan crane. 3. Seksi FF Tim atau seksi ini bertanggung jawab terhadap fabrikasi alat-alat penunjang produksi selain mesin yang mengalami kerusakan dan fitting (penempatan) alat-alat tersebut. Seperti pembuatan saluran pipa yang berada diproduksi, mengelas, dan memastikan alat-alat penunjang tersebut pada tempatnya. 4. Seksi ES Tim atau seksi ini bertanggung jawab terhadap semua motor yang terdapat pada alat-alat produksi, selain itu fungsi umum seperti memperbaiki lampu, dan merawat alat pendingin serta cooling unit lainnya. b. Departemen JS (Sub Departemen PSH) Secara umum departemen ini bertanggung jawab terhadap penanganan gandum (biji-bijian) dan pellet dari proses menerima dari kapal (untuk gandum) atau pelletizing (untuk pellet), menyimpannya dalam silo 41
12 dan mengeluarkannya. Tugas lainnya adalah bongkar muat biji-bijian, pellet dan tepung yang menggunakan kapal. 1. Seksi PS Tim atau seksi ini bertanggung jawab untuk menerima pellet dari pelletizing, kemudian disimpan dalam silo untuk dirawat kualitasnya dan terakhir dikeluarkan dan dikirim ke pelanggan baik lokal atau ekspor. Tugas lainnya adalah memastikan bahwa silo-silo untuk menyimpan pellet dalam kondisi sesuai standar seperti bebas hama dan pendinginan yang cukup. Seksi ini bekerja dalam tiga shift, sehingga masing-masing shift memiliki ketua seksi masing-masing. 2. Seksi PH Tim atau seksi ini bertanggung jawab untuk melayani transfer palet ke konsumen, dengan mengemas pellet ke dalam karung. Seksi ini tidak bekerja dalam shift. 42
BAB I PENDAHULUAN. merupakan produsen tepung terigu pertama dan terbesar di dunia, pabrik ini berada
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Surabaya merupakan produsen tepung terigu pertama dan terbesar di dunia, pabrik ini berada dalam satu lokasi yang
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG Kerja praktek ini dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa untuk dapat terjun langsung ke lapangan sesuai dengan program study yang sudah ditempuh.
Lebih terperinciMEMPELAJARI KUALITAS TEPUNG TERIGU PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI BOGASARI FLOUR MILLS
MEMPELAJARI KUALITAS TEPUNG TERIGU PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI BOGASARI FLOUR MILLS Nama : Herydho Octa Ardyansyah NPM : 33411368 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ina Siti Hasanah,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peneliti sebagai penyusunan skripsi. Untuk mendapatkan informasi dan data
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan satu permasalahan yang dijadikan topik peneliti sebagai penyusunan skripsi. Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen tepung terigu di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 3,6 juta ton per tahun yang merupakan
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
40 BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Perkembangan tepung terigu di Indonesia sejalan dengan perkembangan di mana Indonesia sedang mengalami krisis beras pada tahun 1950-an.
Lebih terperinciBAB III PROSES PENGUMPULAN DATA
BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Panganjaya Intikusuma didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 228, tanggal 14 Agustus 1990, yang diubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara hukum pada tanggal 23 April 1993 dengan nama PT. Citra Flour Mills.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan PT. Panganmas Inti Persada didirikan oleh Siti Herdiyati Rukmana dan sah secara hukum pada tanggal 23 April 1993 dengan nama PT. Citra Flour Mills. Tujuan didirikan
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Bogasari adalah produsen produsen tepung terigu di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 3,6 juta ton per tahun, terbesar di dunia dalam satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT. ISM Tbk Bogasari Flour Mills merupakan sebuah perusahaan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. ISM Tbk Bogasari Flour Mills merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri tepung terigu dan merupakan produsen tepung terigu terbesar di dunia.
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Bogasari Flour Mills adalah salah satu divisi dari PT Indofood Sukses
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan Bogasari Flour Mills adalah salah satu divisi dari PT Indofood Sukses Makmur, Tbk yang merupakan perusahaan penggilingan tepung terigu terintegrasi
Lebih terperinciPT. BOGASARI FLOUR MILLS
PT. BOGASARI FLOUR MILLS Oleh SEJARAH Bogasari adalah produsen tepung terigu di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 3,6 juta ton per tahun, terbesar di dunia dalam satu lokasi. Sejarah Bogasari
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Bogasari Fluor Mills didirikan pada tanggal 7 Agustus 1970 oleh 4 orang investor yang merupakan orang-orang yang telah lolos seleksi oleh
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG TERIGU DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA
PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG TERIGU DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: CHRISTINE S. (6103012002) CHAI LIANG
Lebih terperinciPENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU SECARA KIMIAWI DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. BOGASARI FLOUR MILLS DIVISION JAKARTA
PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU SECARA KIMIAWI DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. BOGASARI FLOUR MILLS DIVISION JAKARTA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN TEPUNG TERIGU DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN
PROSES PENGOLAHAN TEPUNG TERIGU DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: CYNTHIA INNEKE CATHERINA (6103012003) AMELIA ONGKOWIDODO
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan ketatnya persaingan pada dunia industri ditambah lagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan ketatnya persaingan pada dunia industri ditambah lagi dengan meningkatnya harga minyak dunia yang berakibat dengan menaiknya harga atau nilai suatu
Lebih terperinciXI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU
XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU Ubi kayu menjadi salah satu fokus kebijakan pembangunan pertanian 2015 2019, karena memiliki beragam produk turunan yang sangat prospektif dan berkelanjutan sebagai
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA. 1. PT ISM Bogasari Flour Mills Division,Tbk merupakan perusahaan manufaktur
L1 LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA 1. PT ISM Bogasari Flour Mills Division,Tbk merupakan perusahaan manufaktur dalam hal apa? Perusahaan kami merupakan perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk dari hasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasaran minyak goreng dengan bahan dasar kopra dan kelapa sawit. Pabrik ini telah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Mas Permai adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pemasaran minyak goreng dengan bahan dasar kopra dan kelapa sawit. Pabrik ini telah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut Saragih (2001), pengembangan sektor agribisnis pada. masa yang akan datang menghadapi sejumlah tantangan besar yang
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut Saragih (2001), pengembangan sektor agribisnis pada masa yang akan datang menghadapi sejumlah tantangan besar yang bersumber dari tuntutan pembangunan ekonomi domestik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP ) merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan izin perusahaan berdasarkan akta notaris Mudafir Hadi, SH. Yang disetujui oleh
Lebih terperinciFungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a.
BAB XI STRUKTUR ORGANISASI A. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Pabrik benzaldehyde ini direncanakan berbentuk perseroan terbatas sehingga untuk memperlancar jalannya manajemen di perusahaan, perlu dibuat
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bogasari Flour Mills terbentuk pada tanggal 07 Agustus 1970, dan memulai operasi sebagai pabrik tepung terigu pertama di Indonesia yang terletak
Lebih terperinciPembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan
L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:
Lebih terperinciANALISIS SIFAT REOLOGI ADONAN TEPUNG TERIGU DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. BOGASARI FLOUR MILLS DIVISION JAKARTA
ANALISIS SIFAT REOLOGI ADONAN TEPUNG TERIGU DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. BOGASARI FLOUR MILLS DIVISION JAKARTA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan ini, banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dalam segala aspek internal operasionalnya. Terutama
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis
26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN BIJI GANDUM MENJADI TEPUNG TERIGU DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA
PROSES PENGOLAHAN BIJI GANDUM MENJADI TEPUNG TERIGU DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: IGNATIUS RYAN PRANATA NRP: 6103013006
Lebih terperinciPAPARAN PUBLIK 2017 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk. Grha Mitra Jl. Pejaten Barat No.6, Jakarta Selatan Jumat, 26 Mei 2017
PAPARAN PUBLIK 2017 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk Grha Mitra Jl. Pejaten Barat No.6, Jakarta Selatan Jumat, 26 Mei 2017 Agenda Profil Perseroan Kinerja Operasional Perseroan Tahun 2016 Kinerja Keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jajanan pasar adalah makanan tradisional Indonesia yang diperjual belikan di pasar, khususnya di pasar-pasar tradisional. Atau definisi lain dari jajanan pasar adalah
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN TEPUNG TERIGU DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA
PROSES PENGOLAHAN TEPUNG TERIGU DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: RONNY KUSUMA S. (6103013037) DAVID PUTRA JAYA (6103013093)
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil perusahaan PT.Agel Langgeng (PTAL) berdiri tahun 1991 di Bekasi Jawa Barat. Perusahaan yang mesih termasuk Kapal Api Group
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Sejahtera Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendaurulangan (vulkanisir) ban. Vulkanisir ban adalah suatu proses perbaikan
Lebih terperinciVI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI
VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI A. Kebutuhan Tenaga Kerja Salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek adalah analisis kebutuhan tenaga kerja. Proses produksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemenuhan kebutuhan manusia yang terus berubah dan semakin beragam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemenuhan kebutuhan manusia yang terus berubah dan semakin beragam diberbagai aspek pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, informasi dan sebagainya
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E (Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya) Edi Suhandoko, Bobby
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN TERIGU DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA
PROSES PENGOLAHAN TERIGU DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: AGNES AYU P. (6103013075) ZITA A.R PUTRI (6103013134) PROGRAM
Lebih terperinciPENGOLAHAN BIJI GANDUM MENJADI TEPUNG TERIGU DI PT. PAKINDO JAYA PERKASA SIDOARJO JAWA TIMUR LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN
PENGOLAHAN BIJI GANDUM MENJADI TEPUNG TERIGU DI PT. PAKINDO JAYA PERKASA SIDOARJO JAWA TIMUR LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : LAKSA ADI HANOM T. (6103010042) YOHANES HERLY H. (6103010125)
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Argha Karya Prima Industri didirikan pada pertengahan tahun 1982 dan terletak di Citeureup kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini bergelut
Lebih terperinciPROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk.
PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Struktur organisasi di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dipimpin oleh seorang presiden
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabas Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di pengolahan pakan ternak unggas dan perikanan. Perusahaan ini didirikan pada bulan April
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini
Lebih terperinci2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 181). PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Latexindo Toba-Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan berbahan latex. PT. Latexindo Toba-Perkasa didirikan
Lebih terperinciTabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun
LAMPIRAN 1 74 75 Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun 2011-2013 BULAN 2011 2012 2013 HSL PROD APAL HSL PROD APAL HSL PROD APAL January 293,514.30 15,139.30 329,067.90 11,133.90
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills adalah produsen tepung terigu di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 3.6 juta
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi
Produksi kedelai (ton) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempe merupakan salah satu makanan tradisional di Indonesia yang terbuat dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS,
Lebih terperinciIndustrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015
Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional Kementerian Perindustrian 2015 I. LATAR BELAKANG 2 INDUSTRI AGRO Industri Agro dikelompokkan dalam 4 kelompok, yaitu
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7)
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. X merupakan perusahaan pelayaran swasta nasional yang telah berdiri semenjak tahun 1981 di Indonesia, dengan akta pendirian pada tanggal
Lebih terperinci1. Bagaimana awal berdirinya PT. Kusuma Kemindo Sentosa? Apakah profil. perusahaan distributor yang berurusan terutama di bidang industri kimia,
L1 Lampiran Hasil Wawancara 1. Bagaimana awal berdirinya PT. Kusuma Kemindo Sentosa? Apakah profil perusahaan ini? PT. Kusuma Kemindo Sentosa adalah importir nasional, stockiest, dan perusahaan distributor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kurangnya Indonesia dalam menggali sumberdaya alam sebagai bahan pangan
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman bahan pangan yang melimpah. Bahan pangan memang melimpah namun Indonesia masih memiliki ketergantungan dengan impor
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. ISM BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. ISM BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA S K R I P S I Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. Carsurindo Siperkasa merupakan perusahaan pengolah kayu yang berlokasi di jalan Sumbawa 2 KIM II Mabar Belawan. Perusahaan ini didirikan
Lebih terperinci2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T
No. 1083, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Tepung Terigu. Standar Nasional Indonesia. Pemberlakuan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/M-IND/PER/7/2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Neraca kebutuhan aluminium ingot (batangan) di dalam negeri hingga kini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Neraca kebutuhan aluminium ingot (batangan) di dalam negeri hingga kini masih timpang karena produksi tak mampu mengimbangi pertumbuhan konsumsi yang terus
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)
I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. terkait, yang terintegrasi. Misi Bogasari: 1. Menghasilkan produk berkualitas
38 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 PENYAJIAN DATA 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Bogasari Flour Mills adalah divisi dalam PT Indofood Sukses Makmur, Tbk dan merupakan perusahaan penggilingan tepung
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016
No. 17/04/34/Th.XVIII, 1 April 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat di dunia dan juga Indonesia sedang menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat di dunia dan juga Indonesia sedang menghadapi era globalisasi, dimana laju perkembangan teknologi sangat pesat. Masyarakat dihadapkan dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB. langsung. Wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan pada PT.
LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabaatan, dapat diketahui dari struktur organisasi. Dimana dalam struktur digambarkan hubungan antara atasan dan bawahan,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk merupakan market leader produk mie instan pertama kali yang muncul pada tahun 1970 dengan nama PT. Sanmaru Food
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. impor. Volume impor gandum dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berdasarkan data APTINDO (2013), Indonesia mengimpor gandum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gandum merupakan bahan baku dalam pembuatan tepung terigu. Indonesia belum bisa memproduksi sendiri gandum sebagai tanaman penghasil tepung terigu, karena iklim yang
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan
Lebih terperinci5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN
5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN Aktivitas pendistribusian hasil tangkapan dilakukan untuk memberikan nilai pada hasil tangkapan. Nilai hasil tangkapan yang didistribusikan sangat bergantung kualitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Kidung Agung Food terkenal dengan produk kacang atom serta berbagai macam kudapan tradisional Indonesia (kuping gajah, plintiran dan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman pangan yang sampai saat ini dianggap sebagai komoditi terpenting dan strategis bagi perekonomian adalah padi, karena selain merupakan tanaman pokok bagi sebagian
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di dalam bidang transportasi kargo dan pelayanan logistik yang
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. kertas, dimana dapat diklarifikasikan dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu :
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Suparma (SPM) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kertas. Produksi kertas tersebut telah menghasilkan berbagai jenis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Pada mulanya kegiatan Transportasi Laut dengan menggunakan moda petikemas sangat tinggi permintaannya, terlebih lagi moda Petikemas di Indonesia yang sangat pesat perkembangannya,
Lebih terperinciVI. ANALISIS MANAJEMEN
VI. ANALISIS MANAJEMEN A. KEBUTUHAN TENAGA KERJA Analisis kebutuhan tenaga kerja merupakan salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek. Proses produksi katekin dan
Lebih terperinciStruktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor yang sahamnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dasar yang dimuat dalam akta tanggal delapan April seribu sembilanratus
80 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Banjar KencanaSakti, berkedudukan di Banjarmasin, memiliki anggaran dasar yang dimuat dalam akta tanggal delapan April seribu sembilanratus
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Ivana Mery Lestari Matras adalah salah satu produsen spring bed yang berada di Medan dimana perusahaan berdiri pada tahun 1997 dan langsung
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/M-IND/PER/3/2011 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) TEPUNG TERIGU SEBAGAI BAHAN MAKANAN SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V-31 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT XYZ merupakan perusahaan yang menghasilkan produk tepung tapioka. Perusahaan ini berlokasi di salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. persewaan pergudangan yang didirikan tanggal 23 November PT. PEWETE
6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Kilas Sejarah PT. PEWETE PT. PEWETE merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa persewaan pergudangan yang didirikan tanggal 23 November 1979. PT. PEWETE mulai
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang. Gambar I.1 Struktur Organisasi Departemen FSBP FSBP FLOUR SILO AND BULK FLOUR PACKING & BY PRODUCT PACKING
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Saat ini dunia telah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Hal tersebut menyebabkan persaingan bisnis yang semakin ketat di bidang
Lebih terperinciTabel 1.1 Daftar Impor Bahan Pangan Indonesia Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu produk pertanian yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia adalah tepung terigu. Tepung terigu merupakan salah satu bahan dasar kebutuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. beras, jagung, singkong, ubi jalar, sagu dan sukun. Tepung tersebut dapat diolah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan baku pangan sumber karbohidrat berupa tepung dapat dibuat dari gandum, beras, jagung, singkong, ubi jalar, sagu dan sukun. Tepung tersebut dapat diolah menjadi makanan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Siantar Top, Tbk merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan ringan (food industries) perusahaan ini berlokasi di jalan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kreasi Lutvi merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan ringan keripik singkong. UD. Kreasi Lutvi berdiri pada tahun 1999. Sejarah
Lebih terperinciKLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar
KLASIFIKASI INDUSTRI Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang melakukan proses atau aktivitas yang mengubah dari sesuatu atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi berupa barang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2016
No. 12/03/34/Th.XVIII, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2016 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan
Lebih terperinci