5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN"

Transkripsi

1 5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN Aktivitas pendistribusian hasil tangkapan dilakukan untuk memberikan nilai pada hasil tangkapan. Nilai hasil tangkapan yang didistribusikan sangat bergantung kualitas hasil tangkapan. Kualitas hasil tangkapan ini juga bergantung pada waktu penangkapan hasil tangkapan dan cara penanganan hasil tangkapan setelah ikan tertangkap dan setelah didaratkan. Kualitas hasil tangkapan yang sangat menentukan harga di pasar. 5.1 Penanganan Hasil Tangkapan Penanganan hasil tangkapan di PPS Belawan Sumatera Utara terhadap hasil tangkapan setelah tertangkap dan didaratkan terbagi empat tahap. Dimulai sejak hasil tangkapan tertangkap, disimpan, didaratkan, dan diangkut ke daerah tujuan. ketiga aktivitas ini saling terkait untuk menjaga kualitas hasil tangkapan agar tidak menurun. Penanganan hasil tangkapan yang dilakukan oleh nelayan PPS Belawan dilakukan di atas kapal dengan cara menambahkan es ke palkah yang ada di kapal agar kualitas hasil tangkapan tetap segar. Hasil tangkapan tersebut lalu didaratkan di gudang-gudang atau tangkahan. Hasil tangkapan tersebut disortir menurut jenis dan ukuran. Lalu dimasukkan ke dalam keranjang atau box yang sudah diisi dengan es. Lalu hasil tangkapan tersebut diangkut ke daerah tujuan. Hasil tangkapan yang di ekspor ke luar negara seperti ikan tuna, mendapat penanganan yang berbeda. Setelah ikan tuna didaratkan, kepala, isi perut, sirip dan ekor ikan tuna dipotong lalu dibuang. Hal ini dikarenakan, negara-negara ekspor hanya mengkonsumsi daging ikan utuh sehingga bagian tubuh-tubuh ikan yang tidak penting dibuang. Setelah itu ikan tuna dibersihkan dari sisa-sisa darah dengan menggunakan kain, ikan tuna dimasukkan ke dalam fyber box yang telah diisi dengan es yang sudah diserut. Lalu diangkut ke daerah tujuan Pendaratan hasil tangkapan Hasil tangkapan yang didaratkan di PPS Belawan langsung didaratkan ke tangkahan-tangkahan yang sudah ditentukan oleh pemilik kapal mau mendaratkan hasil tangkapannya ke tangkahan yang mana. Sebelum hasil tangkapan didaratkan, pemilik kapal dan pemilik tangkahan sudah melakukan perjanjian dan

2 38 negosiasi harga. Sehingga hasil tangkapan tidak perlu didaratkan di tempat pelelangan ikan (TPI) karena di PPS Belawan tidak ada terjadi pelelangan. Karena hasil tangkapan yang telah didapat oleh nelayan sebelum didaratkan sudah dibeli oleh pemilik tangkahan. Ketika kapal mendarat di PPS Belawan Sumatera Utara, para awak kapal melakukan pembongkaran hasil tangkapan dan mendaratkan hasil tangkapannya. Aktivitas pendaratan hasil tangkapan dimulai dengan membongkar hasil tangkapan dari palkah sampai ikan diangkut ke tangkahan. Pendaratan hasil tangkapan yang dilakukan oleh kapal-kapal ikan di PPS Belawan Sumatera Utara dimulai dengan mengeluarkan hasil tangkapan dari dalam palkah. Kemudian hasil tangkapan tersebut dimasukkan ke dalam keranjang dan didorong menggunakan troli yang dijalankan di atas rel. lalu hasil tangkapan dituang ke bak untuk disortir menurut jenis hasil tangkapan. Setelah disortir, hasil tangkapan dimasukkan ke dalam keranjang Penyimpanan hasil tangkapan Hasil tangkapan yang didaratkan di tangkahan-tangkahan kecil biasanya langsung diangkut ke pasar-pasar atau dijual kepada pedagang yang akan memasarkan kembali di sekitar PPS Belawan dimana pembelinya merupakan konsumen yang mengkonsumsi langsung. Hasil tangkapan yang didaratkan di tangkahan-tangkahan besar biasanya langsung diangkut juga ke pasar-pasar. Namun apabila hasil tangkapan ada yang belum dibeli, maka hasil tangkapan akan disimpan di tempat khusus seperti cold storage untuk menjaga kualitas hasil tangkapan. Hasil tangkapan ekspor didaratkan di tangkahan, lalu disimpan di cold storage sampai tiba waktunya diangkut ke negara tujuan. Cold storage merupakan salah satu fasilitas dimiliki tangkahan-tangkahan besar yang ada di Belawan Sumatera Utara yang digunakan sebagai alat pendingin dan tempat penyimpanan hasil tangkapan. Cold storage membantu agar kualitas hasil tangkapan tidak berkurang sehingga harga hasil tangkapan juga tidak menurun. Cold Storage yang berada di tangkahan Belawan memiliki suhu C Ruang penyimpanan berpendingin merupakan tempat penyimpanan hasil tangkapan yang tidak memerlukan pembekuan. Jenis-jenis hasil tangkapan yang umumnya masuk ke dalam cold storage adalah cumi-cumi, udang.

3 39 Terdapat 8 cold storage yang ada di sekitar PPS Belawan dimana 7 cold storage milik swasta dan 1 cold storage yang dikelola oleh Perum Prasarana PPS Belawan. Dimana dari 7 cold storage ini terdiri dari 4 cold storage yang dibangun bersama tangkahan dan 3 cold storage yang berdiri sendiri. Tetapi terdapat 1 cold storage milik swasta yang tidak dioperasikan lagi dan cold storage yang dikelola oleh Perum Prasarana PPS Belawan juga tidak dioperasikan lagi. Hal ini disebabkan banyaknya cold storage milik swasta yang telah dibangun. Kapasitas yang dimiliki cold storage yang ada di tangkahan sekitar ton/hari Pengangkutan hasil tangkapan Pengangkutan hasil tangkapan di PPS Belawan terbagi menjadi pengangkutan melalui darat,laut dan udara. Alat transportasi darat yang biasa digunakan untuk mengangkut hasil tangkapan berupa, becak motor, mobil pick up, truk, mobil berpendingin dan kontainer. Becak motor digunakan untuk mendistribusikan hasil tangkapan ke pasar-pasar tradisional yang ada di medan. Mobil pick up sebagai alat transportasi dimana sebelumnya hasil tangkapan dimasukkan di kotak fiber yang berisi es. Mobil berpendingin digunakan untuk mengangkut hasil tangkapan di sekitar Sumatera Utara dan luar Sumatera Utara. Mobil berpendingin ini mampu mempertahankan mutu hasil tangkapan agar tetap baik sampai ke daerah pemasaran. Truk sendiri digunakan untuk mendistribusikan hasil tangkapan ke daerah-daerah Sumatera Utara dimana sebelumnya hasil tangkapan dimasukkan di kotak fiber yang berisi es. Kontainer sendiri digunakan untuk mendistribusikan hasil tangkapan yang diekpor ke negara-negara lain. Transportasi darat berupa mobil pick up rata-rata mampu membawa muatan mencapai 4 ton. Mobil pick up ini biasanya digunakan untuk mengangkut hasil tangkapan dari tangkahan-tangkahan yang ada di pelabuhan dibawa menuju ke daerah pemasaran. Mobil pick up juga digunakan sebagai sarana pengangkut hasil tangkapan dari tangkahan menuju gudang pengolahan ikan, KUD dan cold storage. Alat transportasi laut yang digunakan untuk mengangkut hasil tangkapan menggunakan kapal penangkap ikan. Hasil tangkapan yang didistribusikan dengan kapal ditujukan ke luar Sumatera Utara dan diekspor.

4 40 Alat transportasi udara yang digunakan untuk mengangkut hasil tangkapan yang akan diekspor ke luar negeri seperti negara eropa. Dimana hasil tangkapan dikirim dari Bandara Udara Polonia melalui Bandara Soekarno-Hatta terlebih dahulu lalu diekspor ke negara tujuan. 5.2 Sarana Penunjang Aktivitas Distribusi Hasil Tangkapan Sarana yang mendukung kelancaran aktivitas pendistribusian hasil tangkapan di PPS Belawan Sumatera Utara antara lain: TPI, KUD, cold storage, pabrik es. Dimana terdapat tangkahan milik swasta sebagai tempat pendaratan dan kegiatan pembongkaran hasil tangkapan. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa pendistribusian hasil tangkapan melalui laut menggunakan kapal penangkap ikan. Sarana angkutan lainnya berupa truck kontainer, mobil pick up atau kendaraan lainnya dimana dilengkapi dengan cold box. Tempat Pelelangan Ikan di PPS Belawan Sumatera Utara dibangun di areal seluas 800 m 2. Gedung TPI ini tidak berfungsi dikarenakan sebelum dibangunnya PPS Belawan, tangkahan-tangkahan milik swasta telah dibangun sebelumnya. sehingga konsumen-konsumen tetap membeli hasil tangkapan kepada tangkahan-tangkahan yang sudah menjadi langganannya selama ini. KUD berada di dekat pintu masuk PPS Belawan Sumatera Utara. KUD digunakan sebagai tempat penjualan ikan dari kapal-kapal penangkap ikan, dari tangkahan-tangkahan dan dari luar daerah Medan. KUD ini merupakan tempat terbuka yang terdapat drum-drum dan keranjang-keranjang yang berisi hasil tangkapan. drum-drum dan keranjang-keranjang ini terlihat kotor dan jarang dilakukan pembersihan dengan cara menyikat. Lantai KUD ini juga terlihat kotor karena KUD ini terbuka selama 24 jam yang menyebabkan lantai sulit untuk dibersihkan. Cold storage merupakan sarana penunjang yang dibangun dengan tujuan menjaga mutu hasil tangkapan. yang ada di PPS Belawan Sumatera Utara terdiri dari 3 unit yang masih beroperasi dimana dikelola oleh pihak swasta. cold storage memiliki luas antara m m 2. ada beberapa tangkahan yang sudah terdapat cold storage sebanyak 4 tangkahan yang memiliki luas antara m m 2.

5 41 Pabrik es merupakan sarana penunjang lainnya. pabrik es yang terdapat di PPS Belawan Sumatera Utara. Produksi dan penyaluran es untuk kebutuhan pengawetan ikan hasil tangkapan dalam kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan disuplai oleh 4 (empat) perusahaan swasta dan 1 (satu) pabrik es milik Perum Prasarana Perikanan Samudera Cabang Belawan dengan total kapasitas terpasang berjumlah 406 ton/hari. Adapun rincian kapasitas produksi dari masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut: PT. GISS 50 ton/hari, PT. Mina Jaya 120 ton/hari, PT. CSA 150 ton/hari, Bin Cuan 36 ton/hari (untuk dipakai sendiri) dan Perum Prasarana Perikanan Samudera Cabang Belawan 320 ton/hari. Selain itu, pasokan kebutuhan es diperoleh dari 4 (empat) perusahaan yang berlokasi di luar kawasan dengan harga jual antara Rp ,-/balok (@ 50 kg/balok) Total penyaluran es selama tahun 2008 tercatat sebanyak ton dan bila dibandingkan dengan penyaluran es tahun 2007 sebanyak ton terdapat peningkatan sebesar ton ( 26,41 %). Terjadinya peningkatan penyaluran es ini disebabkan karena produksi ikan yang meningkat, selain itu para pedagang ikan dan pengusaha perikanan mulai menyadari akan pentingnya es guna mempertahankan mutu ikan. Perkembangan penyaluran es selama tahun 2008, dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Penyaluran es Tahun 2008 NO Bulan Penyaluran Es (Ton) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah

6 42 Tangkahan ikan yang ada di PPS Belawan sebanyak 23 unit dimana memiliki luas antara m m 2. Tangkahan ini dibangun terbuka sehingga banyak serangga yang menghinggapi hasil tangkapan pada saat proses penyortiran dan pembelian berlangsung. Tangkahan ini bukan milik PPS Belawan melainkan milik swasta. Tetapi telah disebutkan sebelumnya bahwa pemilik tangkahan membayar biawa sewa tanah setiapnya tahunnya ke Perum Prasarana PPS Belawan. 5.3 Jalur Distribusi Hasil Tangkapan Panjang pendeknya suatu jalur distribusi hasil tangkapan berpengaruh terhadap biaya pendistribusian, kualitas hasil tangkapan dan harga produk di pasar. Semakin pendek jalur distribusi yang ditempuh maka semakin rendah biaya transportasi yang harus dikeluarkan dan kerugian akibat penurunan mutu ikan sehingga tidak layak konsumsi juga dapat diatasi. Jalur distribusi hasil tangkapan di PPS Belawan dibagi menjadi dua yaitu ikan segar dan ikan olahan. Sementara jalur distribusi hasil tangkapan berdasarkan tujuan pemasaran terbagi menjadi dua yaitu tujuan pemasaran lokal dan regional/ekspor. Seluruh aktivitas distribusi hasil tangkapan di PPS Belawan jalur distribusi tidak langsung. Hasil tangkapan yang akan dipasarkan tidak langsung sampai ke konsumen. Nelayan terlebih dahulu menjual hasil tangkapannya melalui gudang/tangkahan. Selanjutnya grosir, agen, pedagang akan membeli ikan hasil tangkapan tersebut kemudian dijual ke pasar ikan, Pasar KUD Gabion dan ada yang langsung ke konsumen. Jalur distribusi hasil tangkapan berorientasi regional/ekspor memiliki perbedaan dengan jalur distribusi hasil tangkapan yang dipasarkan lokal. Pedagang grosir atau perantara merupakan industri perikanan yang berhubungan langsung dengan pembeli. Hasil tangkapan yang diekspor tidak melalui pedagang pengecer tetapi melalui agen dan eksportir lalu dijual ke negara-negara pembeli. Hasil tangkapan untuk tujuan pemasaran regional dan ekspor disimpan di cold storage untuk mempertahankan kualitasnya. Jalur distribusi ikan segar dapat dilihat di Gambar 7 di bawah ini.

7 43 KAPAL HASIL TANGKAPAN DARI DARAT TPI/ TANGKAHAN COLD STORAGE AGEN GROSIR PEDAGANG PENGUMPUL/ EKSPORTIR PASAR IKAN PASAR KUD GABION DAERAH REGIONAL/EKSPOR KONSUMEN Gambar 7 Jalur distribusi hasil tangkapan ikan segar. Bagan di atas menunjukkan jalur distribusi dan juga proses penanganan yang harus dilalui oleh hasil tangkapan yang didaratkan di PPS Belawan berdasarkan ikan segar. Hasil tangkapan yang akan diekspor dan untuk daerah regional beberapa disimpan terlebih dahulu di cod storage. Hasil tangkapan ikan segar didatangkan melalui jalur laut dan darat. Jalur hasil tangkapan ikan segar melalui laut didaratkan di tangkahan. Jalur ikan segar melalui laut didistribusi dengan lima cara. Cara pendistribusian yang pertama adalah hasil tangkapan dari laut yang didaratkan di tangkahan yang akan dipasarkan ke daerah regional dan diekspor akan dijual ke agen. Lalu agen-agen ini membawa hasil tangkapan ke cold storage agar mutu hasil tangkapan yang akan diekspor tidak berkurang. dimana hasil tangkapan tersebut akan dijual ke negara-negara pembeli beberapa dalam bentuk

8 44 ikan beku. Jika hasil tangkapan sudah dalam bentuk ikan beku dan sudah dikemas maka hasil tangkapan sudah siap diekspor. Hasil tangkapan yang diekspor dalam bentuk ikan beku seperti: ikan tuna, udang, cumi dan tongkol. Cara pendistribusian yang kedua adalah hasil tangkapan dari laut yang juga akan dipasarkan ke daerah regional dan diekspor tetapi dalam bentuk ikan segar campur. Hasil tangkapan yang didaratkan di tangkahan yang akan diekspor akan dijual ke agen. Lalu agen-agen ini akan menjual hasil tangkapan ke eksportir atau pengumpul. Eksportir akan melalukan penanganan agar mutu hasil tangkapan bertahan dan mereka melakukan penanganan sesuai negara-negara pembeli yang diinginkan. Setelah melakukan tahap penanganan, hasil tangkapan siap untuk diekspor. Cara pendistribusian yang ketiga adalah hasil tangkapan dari laut yang didaratkan di tangkahan dijual ke grosir. Biasanya pasar-pasar ikan membeli hasil tangkapan ke grosir ini. Contoh pasar-pasar yang membeli hasil tangkapan ke grosir adalah pasar-pasar ikan yaitu: pasar cemara dan pusat pasar. Lalu hasil tangkapan ini dibeli oleh konsumen. Cara pendistribusian yang keempat adalah hasil tangkapan dari laut yang didaratkan di tangkahan akan dijual ke pedagang yang berdagang sekitar PPS Belawan. Mereka menjual hasil tangkapan ini di Pasar KUD Gabion. Konsumenkonsumen yang berasal dari Medan juga membeli ikan-ikan di pasar ini karena hasil tangkapan lebih segar dan bermutu dibandingkan di pasar-pasar lain. Cara pendistribusian yang kelima adalah hasil tangkapan yang berasal dari darat akan dipasarkan ke agen dan ke grosir. Dimana setelah ikan sampai di tangan agen dan grosir, jalur distribusi sama seperti jalur distribusi yang pertama, kedua, dan ketiga. Jalur distribusi ikan segar yang terdapat di PPS Belawan Sumatera Utara adalah jenis saluran tingkat satu, saluran tingkat dua, dan saluran tingkat tiga. Saluran tingkat satu (produsen-pengecer-konsumen) yang mempunyai satu perantara penjualan. Dalam pasar konsumen, perantara itu sekaligus pengecer. Saluran tingkat dua (produsen-grosir-pengecer-konsumen) yang mempunyai dua perantara penjualan. Dalam pasar konsumen, mereka merupakan grosir atau pedagang besar dan sekaligus pengecer. Saluran tingkat tiga (produsen-grosir-

9 45 distributor-pengecer-konsumen) yang mempunyai tiga perantara penjualan. Dari kacamata produsen, masalah pengawasan semakin meningkat sesuai dengan angka tingkat saluran, walaupun biasanya produsen tersebut hanya berhubungan dengan saluran yang berdekatan dengannya. KAPAL TPI/ TANGKAHAN PEDAGANG PABRIK PENGOLAHAN SKALA KECIL TEPUNG IKAN IKAN ASIN PASAR IKAN KONSUMEN Gambar 8 Jalur distribusi hasil tangkapan ikan olahan. Bagan di atas menunjukkan jalur distribusi dan juga proses penanganan yang harus dilalui oleh hasil tangkapan yang didaratkan di PPS Belawan berdasarkan ikan olahan. Hasil tangkapan ikan olahan didatangkan melalui jalur

10 46 laut. Jalur hasil tangkapan ikan olahan melalui laut didaratkan di tangkahan. Jalur ikan olahan melalui laut didistribusi dengan dua cara. Cara pendistribusian yang pertama adalah hasil tangkapan yang didaratkan di tangkahan dijual ke pedagang untuk diolah menjadi ikan asin. Peongolahan skala kecil mengolah ikan-ikan tersebut menjadi ikan asin yang sebelumnya mengalami beberapa tahapan. Lalu ikan asin dijual ke pasar-pasar ikan dan ada yang langsung dijual ke konsumen. Cara pendistribusian yang kedua adalah pendistribusian ikan-ikan yang berkualitas rendah biasanya didistribusikan ke pabrik untuk diolah kembali menjadi tepung ikan. Sehingga ikan-ikan ini masih bisa dimanfaatkan tanpa harus dibuang. Lalu tepung ikan ini dapat dipasarkan ke pasar untuk dijual ke konsumen. Jalur distribusi ikan olahan yang terdapat di PPS Belawan Sumatera Utara adalah jenis saluran tingkat dua, dan saluran tingkat tiga. Saluran tingkat dua (produsen-grosir-pengecer-konsumen) yang mempunyai dua perantara penjualan. Dalam pasar konsumen, mereka merupakan grosir atau pedagang besar dan sekaligus pengecer. Saluran tingkat tiga (produsen-grosir-distributor-pengecerkonsumen) yang mempunyai tiga perantara penjualan. Dari kacamata produsen, masalah pengawasan semakin meningkat sesuai dengan angka tingkat saluran, walaupun biasanya produsen tersebut hanya berhubungan dengan saluran yang berdekatan dengannya.

7 TINGKAT PEMANFAATAN KAPASITAS FASILITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

7 TINGKAT PEMANFAATAN KAPASITAS FASILITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 7 TINGKAT PEMANFAATAN KAPASITAS FASILITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 7.1 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tempat pelelangan ikan (TPI) merupakan tempat untuk melelang hasil tangkapan, dimana terjadi pertemuan

Lebih terperinci

6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN Hasil tangkapan di PPS Belawan idistribusikan dengan dua cara. Cara pertama adalah hasil tangkapan dari jalur laut didaratkan di PPS Belawan didistribusikan

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian Metode pengumpulan data

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian Metode pengumpulan data 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Samudera Sumatera Utara dan tangkahan-tangkahan di sekitar Pelabuhan Perikanan Samudera Sumatera Utara

Lebih terperinci

5 KONDISI AKTUAL PENDARATAN DAN PENDISTRIBUSIAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

5 KONDISI AKTUAL PENDARATAN DAN PENDISTRIBUSIAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE 50 5 KONDISI AKTUAL PENDARATAN DAN PENDISTRIBUSIAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE Pelabuhan Perikanan, termasuk Pangkalan Pendaratan Ikan (PP/PPI) dibangun untuk mengakomodir berbagai kegiatan para

Lebih terperinci

5 KONDISI AKTUAL FASILITAS DAN PELAYANAN KEPELABUHANAN TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN

5 KONDISI AKTUAL FASILITAS DAN PELAYANAN KEPELABUHANAN TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN 62 5 KONDISI AKTUAL FASILITAS DAN PELAYANAN KEPELABUHANAN TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN Ikan yang telah mati akan mengalami perubahan fisik, kimiawi, enzimatis dan mikrobiologi yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

6 EFISIENSI DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

6 EFISIENSI DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 44 6 EFISIENSI DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 6.1 Harga Hasil Tangkapan 6.1.1 Harga pembelian hasil tangkapan Hasil tangkapan yang dijual pada proses pelelangan di PPI Tegal Agung, Karangsong dan Eretan Kulon

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Fungsi pelabuhan perikanan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Fungsi pelabuhan perikanan 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Menurut UU No 45 tahun 2009, Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat

Lebih terperinci

melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk menangkap ikan di

melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk menangkap ikan di II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelabuhan Perikanan Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang secara khusus menampung kegiatan masyarakat perikanan baik dilihat dari aspek produksi, pengolahan maupun aspek pemasarannya

Lebih terperinci

5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU

5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU 5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU 5.1 Jenis dan Volume Produksi serta Ukuran Hasil Tangkapan 1) Jenis dan Volume Produksi Hasil Tangkapan Pada tahun 2006, jenis

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan Menurut Lubis (2000), Pelabuhan Perikanan adalah suatu pusat aktivitas dari sejumlah industri perikanan, merupakan pusat untuk semua kegiatan perikanan,

Lebih terperinci

6 KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN JUMLAH ES DI PPS CILACAP

6 KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN JUMLAH ES DI PPS CILACAP 40 6 KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN JUMLAH ES DI PPS CILACAP Fasilitas pabrik es merupakan bentuk pelayanan yang disediakan oleh Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap. Keberadaan fasilitas ini beserta pelayanan

Lebih terperinci

DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN HASIL TANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus Affinis) DI TPI UJUNGBATU JEPARA

DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN HASIL TANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus Affinis) DI TPI UJUNGBATU JEPARA AQUASAINS (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan) DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN HASIL TANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus Affinis) DI TPI UJUNGBATU JEPARA Trisnani Dwi Hapsari 1 Ringkasan Ikan

Lebih terperinci

6 AKTIVITAS PENDARATAN DAN PEMASARAN HASIL TANGKAPAN DI PANGKALAN-PANGKALAN PENDARATAN IKAN KABUPATEN CIAMIS

6 AKTIVITAS PENDARATAN DAN PEMASARAN HASIL TANGKAPAN DI PANGKALAN-PANGKALAN PENDARATAN IKAN KABUPATEN CIAMIS 99 6 AKTIVITAS PENDARATAN DAN PEMASARAN HASIL TANGKAPAN DI PANGKALAN-PANGKALAN PENDARATAN IKAN KABUPATEN CIAMIS 6.1 PPI Pangandaran 6.1.1 Aktivitas pendaratan hasil tangkapan Sebagaimana telah dikemukakan

Lebih terperinci

6. KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA

6. KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA 66 6. KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA 6.1 Menganalisis tujuan pembangunan PPS Nizam Zachman Jakarta Menganalisis kinerja operasional pelabuhan perikanan diawali dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Lokasi dan Keadaan Umum Pasar Ciroyom Bermartabat terletak di pusat Kota Bandung dengan alamat Jalan Ciroyom-Rajawali. Pasar Ciroyom

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan 4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan 2.1.1 Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan Pelabuhan perikanan adalah suatu wilayah perpaduan antara wilayah daratan dan lautan yang dipergunakan

Lebih terperinci

7 MEKANISME PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI ES

7 MEKANISME PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI ES 46 7 MEKANISME PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI ES Pembahasan mengenai Mekanisme penyediaan dan pendistribusi es adalah untuk mengetahui bagaimana suatu pabrik es sebagai fasilitas penyediaan es berjalan sesuai

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan Berdasarkan peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.16/MEN/2006, pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan

Lebih terperinci

DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BELAWAN SUMATERA UTARA INDAH KHARINA BANGUN

DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BELAWAN SUMATERA UTARA INDAH KHARINA BANGUN DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BELAWAN SUMATERA UTARA INDAH KHARINA BANGUN MAYOR TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Pelabuhan Perikanan Pengertian pelabuhan perikanan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Pelabuhan Perikanan Pengertian pelabuhan perikanan 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Pelabuhan Perikanan 2.1.1 Pengertian pelabuhan perikanan Menurut Ditjen Perikanan Deptan RI, pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang secara khusus menampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara kepulauan terluas di dunia, dengan panjang pantai 81.000 km serta terdiri atas 17.500 pulau, perhatian pemerintah Republik Indonesia terhadap sektor

Lebih terperinci

6 EFISIENSI PENDARATAN DAN PENDITRIBUSIAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

6 EFISIENSI PENDARATAN DAN PENDITRIBUSIAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE 67 6 EFISIENSI PENDARATAN DAN PENDITRIBUSIAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE 6.1 Efisiensi Teknis Pendaratan Hasil Tangkapan Proses penting yang perlu diperhatikan setelah ikan ditangkap adalah proses

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 28 4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Produk perikanan indonesia merupakan aset yang potensial, namun kurang tergarap dengan baik. Penerapan sistem manajeman yang kurang tertata

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Lokasi PPS Belawan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan terletak pada koordinat geografis 03º 47 00 LU dan 98 42 BT, posisi yang cukup strategis bila ditinjau dari

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Pendaratan dan Pelelangan Hasil Tangkapan 1) Pendaratan Hasil Tangkapan

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Pendaratan dan Pelelangan Hasil Tangkapan 1) Pendaratan Hasil Tangkapan 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan 2.1.1 Pendaratan dan Pelelangan Hasil Tangkapan 1) Pendaratan Hasil Tangkapan Aktivitas pendaratan hasil tangkapan terdiri atas pembongkaran

Lebih terperinci

5 FASILITAS PELAYANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA

5 FASILITAS PELAYANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA 52 5 FASILITAS PELAYANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA 5.1 Fasilitas Pelayanan Penyediaan Bahan Perbekalan Kapal Perikanan Selama di laut, nelayan tetap melakukan aktivitas layaknya di darat seperti makan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. H.Yusdin Abdullah dan sebagai pimpinan perusahaan adalah Bapak Azmar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. H.Yusdin Abdullah dan sebagai pimpinan perusahaan adalah Bapak Azmar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah PT. Cipta Frima Jaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang proses dan pembekuan untuk hasil perikanan laut, yang merupakan milik Bapak H.Yusdin

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.3 Metode Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 25 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian lapang dilaksanakan pada bulan Maret 2010 yang bertempat di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke, Jakarta Utara. 3.2 Alat dan Bahan Penelitian Alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ke konsumen semakin banyak dengan kualitasnya masing-masing. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. ke konsumen semakin banyak dengan kualitasnya masing-masing. Keadaan ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kemajuan yang sangat besar pada perkembangan industri. Dengan mengembangkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Data dan grafik produksi ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke tahun

Data dan grafik produksi ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke tahun LAMPIRAN 96 97 Lampiran 1 Data dan grafik produksi ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke tahun 2005-2009 Tahun Produktivitas Produksi Pertumbuhan Ratarata per Pertumbuhan ikan yang Rata-rata didaratkan

Lebih terperinci

5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP

5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP 30 5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP 5.1 Kapal-kapal Yang Memanfaatkan PPS Cilacap Kapal-kapal penangkapan ikan yang melakukan pendaratan seperti membongkar muatan

Lebih terperinci

6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE 76 6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE Fasilitas PPI Muara Angke terkait penanganan hasil tangkapan diantaranya adalah ruang lelang TPI, basket, air bersih, pabrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kelautan dan perikanan terutama diarahkan untuk meningkatkan produktivitas, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan taraf hidup dan kesejahteran nelayan

Lebih terperinci

5 PENGELOLAAN SANITASI TEMPAT PELELANGAN IKAN PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA

5 PENGELOLAAN SANITASI TEMPAT PELELANGAN IKAN PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA 5 PENGELOLAAN SANITASI TEMPAT PELELANGAN IKAN PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA 5.1 Faktor-faktor Berpotensi Mempengaruhi Sanitasi Tempat Pelelangan Ikan di PPS Nizam Zachman Jakarta Faktor-faktor yang berpotensi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.126, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KP. Sistem Logistik. Nasional. Ikan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2014 TENTANG SISTEM LOGISTIK IKAN

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi Pengertian distribusi

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi Pengertian distribusi 4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi 2.1.1 Pengertian distribusi Salim (2000) mengemukakan bahwa dalam distribusi terdapat dua kategori, yaitu: 1. Pemindahan bahan dan hasil produksi dengan menggunakan

Lebih terperinci

6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU

6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU 6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU 6.1 Tujuan Pembangunan Pelabuhan Tujuan pembangunan pelabuhan perikanan tercantum dalam pengertian pelabuhan perikanan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2014 TENTANG SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2014 TENTANG SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2014 TENTANG SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA

VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA 6.1. Lembaga Tataniaga Nenas yang berasal dari Desa Paya Besar dipasarkan ke pasar lokal (Kota Palembang) dan ke pasar luar kota (Pasar Induk Kramat Jati). Tataniaga nenas

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Nusantara 2.2 Kegiatan Operasional di Pelabuhan Perikanan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Nusantara 2.2 Kegiatan Operasional di Pelabuhan Perikanan 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) merupakan pelabuhan perikanan tipe B atau kelas II. Pelabuhan ini dirancang untuk melayani kapal perikanan yang

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 020 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 020 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 020 TAHUN 2016 TENTANG PENINJAUAN TARIF RETRIBUSI PELAYANAN JASA KEPELABUHANAN PELABUHAN PERIKANAN MUARA KINTAP PADA PELABUHAN PERIKANAN MUARA KINTAP DINAS PERIKANAN

Lebih terperinci

Negara Kesatuan Republik lndonesia adalah benua kepulauan,

Negara Kesatuan Republik lndonesia adalah benua kepulauan, 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik lndonesia adalah benua kepulauan, yang terbentang di katulistiwa di antara dua benua : Asia dan Australia, dan dua samudera : Hindia dan Pasifik,

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 21 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu terletak di Kecamatan Palabuhanratu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirubah yakni dari ikan yang dijual sendiri-sendiri menjadi ikan dijual secara lelang

BAB I PENDAHULUAN. dirubah yakni dari ikan yang dijual sendiri-sendiri menjadi ikan dijual secara lelang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara tradisional setelah nelayan memperoleh hasil ikan tangkapan, mereka lalu mencoba menjual sendiri kepada konsumen setempat melalui cara barter atau dengan nilai

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

5 PPI MEULABOH DAN KONDISI OPERASIONALNYA

5 PPI MEULABOH DAN KONDISI OPERASIONALNYA 5 PPI MEULABOH DAN KONDISI OPERASIONALNYA 5.1 Keadaan Umum 5.1.1 Letak dan sejarah Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meulaboh secara geografis terletak pada 4 0 07 30 LU dan 96 0 30 BT dan terletak di wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ikan atau nelayan yang bekerja pada subsektor tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. ikan atau nelayan yang bekerja pada subsektor tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor perikanan berperan penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah atau daerah. Sumber daya alam ini diharapkan dapat mensejahterakan rakyat

Lebih terperinci

6 HASIL DAN PEMBAHASAN

6 HASIL DAN PEMBAHASAN 53 6 HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Pengelolaan Aktifitas di Tempat Pelelangan Ikan PPI Muara Angke 6.1.1 Aktivitas pra pelelangan ikan Aktivitas pra pelelangan ikan diawali pada saat ikan berada di atas dermaga

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDISTRIBUSIAN IKAN SEGAR DAN OLAHAN DARI PANGKALAN PENDARATAN IKAN CITUIS TANGERANG

KARAKTERISTIK PENDISTRIBUSIAN IKAN SEGAR DAN OLAHAN DARI PANGKALAN PENDARATAN IKAN CITUIS TANGERANG KARAKTERISTIK PENDISTRIBUSIAN IKAN SEGAR DAN OLAHAN DARI PANGKALAN PENDARATAN IKAN CITUIS TANGERANG Oleh : FIRMAN SANTOSO C54104054 DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 27 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis, Topografis dan Luas Wilayah Kabupaten Ciamis merupakan salah satu kota yang berada di selatan pulau Jawa Barat, yang jaraknya dari ibu kota Propinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Potensi hasil laut di Kabupaten Malang di pesisir laut jawa sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Potensi hasil laut di Kabupaten Malang di pesisir laut jawa sangatlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi hasil laut di Kabupaten Malang di pesisir laut jawa sangatlah besar. Perikanan laut di Kabupaten Malang per tahunnya bisa menghasilkan 400 ton ikan segar dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP) BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP) mempunyai nilai strategis dalam rangka pembangunan ekonomi perikanan. Keberadaan Pelabuhan Perikanan

Lebih terperinci

7 KAPASITAS FASILITAS

7 KAPASITAS FASILITAS 71 7 KAPASITAS FASILITAS 7.1 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di PPI Cituis sejak tahun 2000 hingga sekarang dikelola oleh KUD Mina Samudera. Proses lelang, pengelolaan, fasilitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago state) terluas di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago state) terluas di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago state) terluas di dunia dengan jumlah pulau sebanyak 17.504 buah dan panjang garis pantai mencapai 104.000 km. Total

Lebih terperinci

Dalam memasuki millennium ke-tiga, bangsa lndonesia dihadapkan. pada tantangan sekaligus peluang untuk menjadi bangsa yang maju,

Dalam memasuki millennium ke-tiga, bangsa lndonesia dihadapkan. pada tantangan sekaligus peluang untuk menjadi bangsa yang maju, 1.I. Latar Belakang Dalam memasuki millennium ke-tiga, bangsa lndonesia dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang untuk menjadi bangsa yang maju, makmur dan berkeadilan. Sementara itu dalam jangka pendek

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Indonesia yang secara geografis adalah negara kepulauan dan memiliki garis pantai yang panjang, serta sebagian besar terdiri dari lautan. Koreksi panjang garis

Lebih terperinci

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm ISSN

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm ISSN Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm 102 108 ISSN 0126-4265 Vol. 41. No.1 PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM PEMASARAN IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) KEC.

Lebih terperinci

DAN. Oleh: Nyak Ilham Edi Basuno. Tjetjep Nurasa

DAN. Oleh: Nyak Ilham Edi Basuno. Tjetjep Nurasa LAPORAN AKHIR TA. 2013 KAJIAN EFISIENSI MODA TRANSPORTASI TERNAK DAN DAGING SAPI DALAM MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI Oleh: Nyak Ilham Edi Basuno Bambang Winarso Amar K. Zakaria Tjetjep Nurasa

Lebih terperinci

Profil PPS Belawan. Posisi Strategis. 2011/08/19 14:54 WIB - Kategori : Attend

Profil PPS Belawan. Posisi Strategis. 2011/08/19 14:54 WIB - Kategori : Attend 2011/08/19 14:54 WIB - Kategori : Attend Profil PPS Belawan Suatu waktu di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan, terik matahari seakan menikam batok kepala. Para pekerja pria berkulit legam tampak

Lebih terperinci

ANALISA FINANSIAL USAHA IKAN RUCAH DI UD. GENDUNG H DI DESA BRONDONG KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

ANALISA FINANSIAL USAHA IKAN RUCAH DI UD. GENDUNG H DI DESA BRONDONG KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN ANALISA FINANSIAL USAHA IKAN RUCAH DI UD. GENDUNG H DI DESA BRONDONG KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN WACHIDATUS SA ADAH Dosen Program Studi Agrobisnis Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Islam

Lebih terperinci

INDUSTRI PERIKANAN DI BITUNG

INDUSTRI PERIKANAN DI BITUNG Buletin Sosek Kelautan dan Perikanan Vol. 6 No. 2, 2011 INDUSTRI PERIKANAN DI BITUNG Armen Zulham Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jl. KS. Tubun Petamburan VI Jakarta 10260

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,

Lebih terperinci

6 TINGKAT KUALITAS PELAYANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA

6 TINGKAT KUALITAS PELAYANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA 6 TINGKAT KUALITAS PELAYANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA 6.1 Validitas dan Realibilitas Data Sebelum menghitung besarnya tingkat kualitas pelayanan di PPS Nizam Zachman Jakarta, perlu dilakukan pengujian

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN ANTARA PPS NIZAM ZACHMAN DENGAN PPI MUARA ANGKE CHITRA NOVIA ANANDHITA

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN ANTARA PPS NIZAM ZACHMAN DENGAN PPI MUARA ANGKE CHITRA NOVIA ANANDHITA PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN ANTARA PPS NIZAM ZACHMAN DENGAN PPI MUARA ANGKE CHITRA NOVIA ANANDHITA DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1: 29 4 KEADAAN UMUM UKM 4.1 Lokasi dan Keadaan Umum Pengolah Unit Pengolahan ikan teri nasi setengah kering berlokasi di Pulau Pasaran, Lingkungan 2, Kelurahan Kota Karang, Kecamatan Teluk Betung Barat,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DESEMBER 2016 PROVINSI LAMPUNG

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DESEMBER 2016 PROVINSI LAMPUNG BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DESEMBER PROVINSI LAMPUNG No. 12/02/18/Th. V, 1 Februari 2017 Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang proses distribusi yang efektif dan efisien menjadi salah satu faktor yang posisinya mulai sejajar dengan indikator-indikator yang lain dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Pelabuhan Pekalongan semula merupakan pelabuhan umum. Semenjak bulan Desember 1974 pengelolaan dan asetnya diserahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangan sejak beberapa abad yang lalu. Ikan sebagai salah satu sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. pangan sejak beberapa abad yang lalu. Ikan sebagai salah satu sumber daya alam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ikan merupakan salah satu sumber zat gizi penting bagi proses kelangsungan hidup manusia. Manusia telah memanfaatkan ikan sebagai bahan pangan sejak beberapa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PEMASARAN HASIL PERIKANAN DI PASAR IKAN TERINTEGRASI PADA PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

OLEH Efria Tika Rahayu 1), Hendrik 2), Zulkarnain 2) ABSTRAK

OLEH Efria Tika Rahayu 1), Hendrik 2), Zulkarnain 2)   ABSTRAK Analisi Produksi dan Distribusi Usaha Pengolahan Ikan Teri Nasi (Stolephorus commersoni) di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan Provinsi Sumtaera Utara OLEH Efria Tika Rahayu 1), Hendrik 2), Zulkarnain

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Daerah Penelitian Kabupaten Kupang merupakan kabupaten yang paling selatan di negara Republik Indonesia. Kabupaten ini memiliki 27 buah pulau, dan 19 buah pulau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi a. Letak Geografis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kota Gorontalo merupakan ibukota Provinsi Gorontalo. Secara geografis mempunyai luas 79,03 km 2 atau 0,65 persen dari luas Provinsi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah meningkatkan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan, kelestarian ekosistem, serta persatuan dan kesatuan. Sedangkan

Lebih terperinci

STUDI TATA LETAK FASILITAS DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWATIMUR. Jonny Zain

STUDI TATA LETAK FASILITAS DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWATIMUR. Jonny Zain LEmBRGn PEHELITinn STUDI TATA LETAK FASILITAS DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWATIMUR Jonny Zain ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Agustus 2008 di Pelabuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pukat merupakan semacam jaring yang besar dan panjang untuk. menangkap ikan yang dioperasikan secara vertikal dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pukat merupakan semacam jaring yang besar dan panjang untuk. menangkap ikan yang dioperasikan secara vertikal dengan menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pukat merupakan semacam jaring yang besar dan panjang untuk menangkap ikan yang dioperasikan secara vertikal dengan menggunakan pelampung di sisi atasnya dan pemberat

Lebih terperinci

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/11/18/Th. III, 2 NOPEMBER 2015

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/11/18/Th. III, 2 NOPEMBER 2015 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 12/11/18/Th. III, 2 NOPEMBER PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER PROVINSI LAMPUNG Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diraih apabila suatu perusahaan bisa mengambil keputusan secara

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diraih apabila suatu perusahaan bisa mengambil keputusan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendistribusian adalah salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada pertumbuhan tanaman, hewan, dan ikan. Pertanian juga berarti kegiatan pemanfaatan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Sebuah perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan produk yang siap jual. Setelah menghasilkan produk yang siap jual, maka proses selanjutnya

Lebih terperinci

Indonesia merupakan negara kepulauan dan maritim yang. menyimpan kekayaan sumber daya alam laut yang besar dan. belum di manfaatkan secara optimal.

Indonesia merupakan negara kepulauan dan maritim yang. menyimpan kekayaan sumber daya alam laut yang besar dan. belum di manfaatkan secara optimal. A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dan maritim yang memiliki lebih dari 17.508 pulau dan garis pantai sepanjang 81.000 km. Hal ' ini menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar

Lebih terperinci

6 KEMAMPUAN PELELANGAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

6 KEMAMPUAN PELELANGAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE 6 KEMAMPUAN PELELANGAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE pelelangan ikan adalah kemampuan atau keahlian yang dimiliki baik secara teknis atau secara pemahaman dari pengelola pelelangan dalam menyelenggarakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 11 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka ini berfungsi untuk memberikan arah bagi penelitian atau landasan yang dapat dijadikan bagian dari kerangka penelitian berupa

Lebih terperinci

NO. BIDANG JENIS IZIN / NON IZIN

NO. BIDANG JENIS IZIN / NON IZIN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI

Lebih terperinci

Pesawat Polonia

Pesawat Polonia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara maritim sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia, tidak bisa dibantah bahwa pelabuhan menjadi cukup penting dalam membantu peningkatan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS 2017 PROVINSI LAMPUNG

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS 2017 PROVINSI LAMPUNG BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS PROVINSI LAMPUNG Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak 54.637

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lautnya, Indonesia menjadi negara yang kaya akan hasil lautnya, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. lautnya, Indonesia menjadi negara yang kaya akan hasil lautnya, khususnya di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara maritim. Sebagai wilayah dengan dominasi lautnya, Indonesia menjadi negara yang kaya akan hasil lautnya, khususnya di bidang perikanan dan kelautan.

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.1 Lama waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2010 di PPI Muara Angke, Jakarta.

3 METODOLOGI. 3.1 Lama waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2010 di PPI Muara Angke, Jakarta. 19 3 METODOLOGI 3.1 Lama waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2010 di PPI Muara Angke, Jakarta. 3.2 Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/10/18/Th. IV, 3 Oktober 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/10/18/Th. IV, 3 Oktober 2016 BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS PROVINSI LAMPUNG No. 12/10/18/Th. IV, 3 Oktober Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 1 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PEMERINTAH KABUPATEN POSO PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POSO, Menimbang : a. bahwa retribusi jasa usaha

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 2012 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PRASARANA PERIKANAN SAMUDERA DENGAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2004, kegiatan perikanan tangkap khususnya perikanan tuna

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2004, kegiatan perikanan tangkap khususnya perikanan tuna I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 2004, kegiatan perikanan tangkap khususnya perikanan tuna mendapatkan perhatian internasional. Hal ini terkait dengan maraknya kegiatan penangkapan ikan tuna

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2016

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2016 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 24/05/16/Th.XVIII, 02 Mei PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET Jumlah

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 27 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Kota Serang 4.1.1 Letak geografis Kota Serang berada di wilayah Provinsi Banten yang secara geografis terletak antara 5º99-6º22 LS dan 106º07-106º25

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ) terletak di Teluk Jakarta tepatnya di Kelurahan

Lebih terperinci

Keterangan : Arsip UPT PPS Cilacap

Keterangan : Arsip UPT PPS Cilacap 58 LAMPIRAN 58 59 Lampiran 1 Foto udara PPS Cilacap Keterangan : Arsip UPT PPS Cilacap 59 58 59 Lampiran 2 Peta Cilacap Keterangan: Sumber: http:servimg.com 59 Lampiran 3 Jumlah kapal berdasarkan penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung sumber daya ikan yang sangat banyak dari segi keanekaragaman jenisnya dan sangat tinggi dari

Lebih terperinci

Pembenahan Pasokan Daging Sapi Melalui Sistem Logistik Nasional Senin, 10 Juni 2013

Pembenahan Pasokan Daging Sapi Melalui Sistem Logistik Nasional Senin, 10 Juni 2013 Pembenahan Pasokan Daging Sapi Melalui Sistem Logistik Nasional Senin, 10 Juni 2013 Indonesia memiliki potensi sapi potong yang cukup besar. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) hasil Sensus Pertanian

Lebih terperinci

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. IV, 1 JULI 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. IV, 1 JULI 2016 BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG No. 12/07/18/Th. IV, 1 JULI 2016 Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada

Lebih terperinci